Makalah Sani

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    1/25

    SISTEM ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA

    MAKALAH

    PENATAAN DAERAH OTONOM

    Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sistem Administrasi Negara Indonesia

    Yang diampu oleh Ibu Erlita Cahyasari, SAP MAP

    !isusun oleh "elompok #$

    % Amin &ohmasari $ %'()#)%))%%%))*

    + M !i Maulidin $ %'()#)%))%%%))-

    # Sho.ilatul Miladiah $ %'()#)%))%%%))/

    ' A.ies Ayu Putri No0anto $ %'()#)%))%%%)%%

    ( M 1abib Yulianto $ %'()#)%))%%%)%+

    * 2raditya Ibnu &i3al $ %'()#)%)%%%%))%

    - !ian &atna Sari $ %'()#)%)%%%%)%'

    KELAS C

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK 

    JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK 

    FAKULTAS ILMU ADMINSTRASI

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2015

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    2/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    %% Latar B!a"a#$

    Menurut Pasal % ayat %, Indonesia adalah Negara "esatuan yang

     berbentuk &epublik dan kedaulatannya berada di tangan rakyat, dan

     pelaksanaannya menurut UU! Namun, kenyataannya Indonesia sulit menerapkan

    kedulatan tersebut dengan baik karena penduduk Indonesia yang setiap hari terus

     bertambah dan kini 4umlah penduduknya tidak lagi sedikit Menurut data sensus

     penduduk +)%) yang dikeluarkan oleh 5adan Pusat Statistik, penduduk Indonesia

    men6apai +#-*'%#+* 4ia men6akup penduduk yang bertempat tinggal di daerah

     perkotaan sebanyak %%7 #+) +(* 4ia 8'/,-/ persen9 dan di daerah perdesaan

    sebanyak %%/ #+% )-) 4ia 8(),+% persen9

    5anyaknya penduduk Indonesia yang tersebar di puluhan pulau diIndonesia mengakibatkan pemerintahan pusat semakin kesulitan dalam

    mengontrol seluruh lapisan masyarakat Sehingga perlu adanya pembagian

    kekuasaan dan keenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau

    desentralisasi Pemerintahan daerah tersebut hanya sekedar memperoleh

     penyerahan keenangan dari pemerintahan pusat "eenangan tersebut

    digunakan untuk mengatur daerahnya sendiri atau yang biasa disebut otonomi

    daerah, sehingga Indonesia di bagi atas beberapa pro0insi

    !esentralisasi dalam UU No ( Tahun %/-', diartikan sebagai pelimpahan

    eenang pemerintahan, dari pemerintah pusat kepada pemerintah di tiap daerahatau pro0insi yang ada di Indonesia dengan tu4uan untuk meningkatkan

     pro.esionalisme pemerintahan dalam rangka men6iptakan e.isiensi dan e.ekti0itas

    ker4anya "eleluasaan daerah atau pro0insi dalam penyelenggarakan otonomi

    daerah diatur dalam UU No ++ Tahun %///, tentang Pemerintahan !aerah yang

    kemudian dire0isi dengan UU No #+ Tahun +))' Pada undang:undang ini

     pemerintah tiap daerah dituntut untuk berperan dalam upaya pelaksanan

    desentralisasi yang diberikan oleh pemerintah pusat Namun, UU tersebut hanya

    mengatur pemerintaha se6ara garis besar sa4a seperti masalah politik luar negeri,

     pertahanan dan keamanan, hukum, agama, serta moneter dan .iskal 1al ini

    dilakukan karena di setiap daerah di Indonesia memiliki sumber daya, adat

    istiadat, dan kebiasaan yang berbeda:beda

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    3/25

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2%1 PENGERTIAN OTONOMI DAERAH

    P#$rt&a# Ot'#'(& Dara)

    ;tonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah ;tonomi berasal

     bahasa Yunani yaitu

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    4/25

    sesuai dengan peraturan perundang:undangan !idalam otonomi daerah

    tedapat keenangan atau kebebasan yang dimiliki oleh setiap pemerintah

    daerah untuk menentukan apa yang akan men4adi kebutuhan daerah namun

    tetap senantiasa harus disesuaikan dengan kepentingan nasional sesuai

    dengan peraturan perundang:undangan yang berlaku

    2%2 MUNCULNYA ERA OTONOMI DAERAH

    Se6ara umum bisa dikatakan, negara:negara di kaasan Asia mulai

    mendesentralisasikan kekuasaan pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah

     pada tahun %/():an Negara:negara A.rika se6ara umum melaksanakan otonomi

    daerah pada tahun %/*):sn Pada tahun %/-):an, terlihat perhatian terhadap

    otonomi daerah menurun, yan diikuti dengan kebangkitan kembali perhatian itu

     pada aal tahun %/7):an Menurut lapporan 5ank !unia 8%///$%9, kebangkitan

    kembali perhatian se6ara umum berlan4ut di banyak negara sedang berkembang,yang teru4ud dalam berlangsungnya prakarsa:prakarsa otonomi daerah se6ara

    signi.ikan di banyank negara dan mun6ulnya 3aman otonomi daerah

    Pada tahun %/*#, terbit buku !emo6ra6y, !e6entrali3ation and

    !e0elopment karya Maddi6k, 4umlah studi mengenai otonomi daerah meningkat

    dramatis pada tahun %/-):an pada ssat otonomi daerah diterapkan oleh banyak 

    negara sedang berkembang Tema utama dari studi:dtudi dari periode tahun %/-):

    an ialah pengembangan kapasitas sistem pemerintahan di satu sisi dan respon

    terhadap kebutuhan:kebutuhan lokal di sisi yang lain Pada akhir tahun %/-):an,

    .okus men4adi lebih terarah kepada kaitan antara otonomi daerah dandemokratisasi

    Periode %/7) tampaknya men4adi tonggak mun6ulya era otonomi daerah

    Pada pertengah tahun %/7):an, mun6ul lebih banyak lagi publikasi mengenai

    otonomi daerah 5C Smith menerbitkan karyanya !e6entrali3ation$ The

    Territorial !imension o. the State 8%/7(9 Studi ini memberikan pemahaman yang

    lebih ma4u mengenai implikasi:implikasi otonomi daerah terhadap hunbungan

    antar pemerintahan suatu negara !iantara tema buku diatas ialah penekanan yang

    lebih besar terhadap potens otnomi daerah untuk meningkatkan akuntabilitas

     pemerintahan dengan mengalihkan beberapa .ungsinaya kepada pemerintah le0el

    daerah sehingga pemerintah daerah lebih bida diakses oleh masyarakat dan lebih

    responsi. yang akan melahirkan pemerintahan yang lebih baik

    Studi:studi otonomi daerah yang mutakhir tampaknysmen6urah4an

     perhatian kepada kiner4a di pemrintahan daerah yang men4alankan keenangan

     barnya Sebagai misal, karya Paul Smoke tahun +))# menelaah beragam aspek 

    mengenai seberapa baik otonomi daerah di4alankan dikaitkan dengan kapabilitas

     pemerintah daerah dan birokrasi daerah di bebearapa negara A.rika

    "iner4a otonomi daerah sebga alat pembangunan dan demokratsasi terus

     berlan4ut sebagai .okus utama ;lympus "atsiaouni menyimpulakn baha adas

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    5/25

    sedikit bukti yang mendukung pandangan baha otonomi daerah merupakan

    sebuha alat yang positi. untuk mengurangi kemiskinan

    Yang menarik adala terdapat trend internasional yang signi.ikan untuk 

    studi otonomi daerah di Indonesia !alam tahun:tahun terakhir pelaksanaan

     program ;tonomi daerah di Indonesia telah men4adi .okus dari se4umlah ilmuan

     politik dan internasional Pada tahun +))#, 5ank !unia sa4a telah merbitkan

    se4umlah buku mengenai otonomi daerah di Indonesia yang disebut sebagai

    >ledakan besar? 8big bang9 proyek otonomi daerah tahun +))%

    Perhatian internasional terhadap otonomi daerah di Indonesia terus

     berlan4ut sampai saat ini !iantaranyaa ialah$ karya Turner dan Prodger 

    !e6entralisation in Indonesia$ &edesigning the State 8+))#9 !an karya Aspinall

    dan 2ealy @o6al Poer and Politi6s in Indonesia$ !e6entralisatiin and

    !emo6ratisation 8+))#9 Ada lebih banyak lagi studi mengenai proses dinamika

    otonomi yang masih sedang ber4alan

    2%3 CIRI4CIRI OTONOMI DAERAH

    Ciri:6iri otonomi daerah menrut Undang:Undang Nomor ++

    • !emokrasi dan demokratisasi lebih ditekankan pada peran serta

    masyarakat

    • @ebih mendekatkan pemerintah dengan rakyat

    • Pelaksanaan otonomi daerah se6ara luas, nyata, dan bertanggung4aab

    • Tidak menggunakan system otonomi daerah bertingkat

    Menguatkan rakyat melalui !P&!• !P&! adalah akil rakyat yang duduk dipemerintahan, Ia memiliki tugas

    untuk menyalurkan aspirasi rakyat Sehingga dengan adanya !P&! rakyat

    dapat dengan mudah menyalurkan aspirasinya

    2% HAKEKAT6 TUJUAN6 DAN PRINSIP OTONOMI DAERAH

    1% Ha""at Ot'#'(& Dara)

    Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya merupakan upaya dalam

    rangka meningkatkan kese4ahteraan masyarakat dengan 6ara melaksanakan

     pembangunan sesuai dengan kehendak dan kepentingan masyarakat

    Sehubungan dengan hakekat otonomi daerah tersebut yang berkaitan dengan

     pelimpahan eenang pengambilan keputusan kebi4akan, pengelolaan dana

     publik dan pengaturan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintah dan

     pelayanan masyarakat maka peranan data keuangan daerah sangat diperlukan

    untuk mengidenti.ikasi sumber:sumber pembiayaan daerah dan 4uga 4enis dan

     besar belan4a yang harus dikeluarkan agar peren6anaan keuangan dapat

    dilaksanakan se6ara e.ekti. dan e.isien !ata keuangan daerah yang

    menun4ukan gambaran statistik perkembangan anggaran dan realisasi, baik 

     penerimaan maupun pengeluaran dan analisa terhadapnya merupakan

    in.ormasi yang penting terutama untuk membuat kebi4akan dalam

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    6/25

     pengelolaan keuangan daerah untuk meliahat kemampuan kemandirian

    daerah

    2% T*7*a# Ot'#'(& Dara)

    Adapun tu4uan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut$

    • Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik

    • Pengembangan kehidupan demokrasi

    • "eadilan nasional

    • Pemerataan ilayah daerah

    • Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta

    antar daerah dalam rangka keutuhan N"&I

    • Mendorong pemberdayaaan masyarakat

    • Menumbuhkan prakarsa dan kreati0itas, meningkatkan peran serta

    masyarakat, mengembangkan peran dan .ungsi !ean Perakilan

    &akyat !aerah"emudian tu4uan otonomi daerah menurut pen4elasan Undang:undang No

    #+ tahun +))' yaitu otonomi daerah diarahkan untuk mema6u pada

     pemerataan pembangunan dan hasil:hasilnya, meningkatkan kese4ahteraan

    rakyat, mengalakkan prakarsa dan peran serta akti. masyarakat se6ara nyata,

    dinamis dan bertanggung 4aab sehingga memperkuat persatuan dan kesatuan

     bangsa, mengurangi beban pemerintah pusat dan 6ampur tangan di daerah

    yang akan memberikan peluang untuk koordinasi tingkat lokal

    Sehingga dengan adanya otonomi daerah pemerintah pusat dapat terbebas

    dari beban:beban yang tidak perlu dalam manangani urusan daerah !engandemikian pusat berkesempatan mempela4ari, memahami, merespon berbagai

    ke6enderungan global dan mengambil man.aat daripadanya Pada saat yang

    sama pemerintah pusat diharapkan lebih mampu berkonsentrasi pada

     perumusan kebi4akan makro 8luas atau yang bersi.at umum dan mendasar9

    nasional yang bersi.at strategis !i lain pihak, dengan desentralisasi, daerah

    akan mengalami proses pemberdayaan yang optimal "emampuan prakarsa

    dan kreati0itas pemerintah daerah akan terpa6u, sehingga kemampuannya

    dalam mengatasi berbagai masalah yang ter4adi di daerah akan semakin kuat

    3% Pr/& Ot'#'(& Dara)

    Prinsip pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikutB

    a !ilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi keadilan,

     pemerataan, potensi, dan keanekaragaman daerah

     b !idasarkan pada otonomi luas nyata dan bertanggung 4aab

    1al ini ditegaskan pada Undang:Undang No #+ Tahun +))', otonomi

    daerah diselenggarakan menggunakan dua prinsip, yaitu$

    • Prinsip otonomi seluas:luasnya$ Prinsip otonomi seluas:luasnya

     berarti baha daerah diberi kesempatan seluas:luasnya untuk 

    mengurus dan mengatur daerahnya sendiri Pemerintah pusat hanya

    mengatur hal:hal yang bersi.at umum dan urgent yaitu agama,

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    7/25

     pertahanan dan keamanan negara,  politik luar negeri, .iskal dan

    moneter, dan hukum

    • Prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung 4aab$ Prinsip

    otonomi yang nyata adalah menangani urusan pemerintahan

     berdasarkan tugas, eenang, dan kea4iban yang telah ada dan

     berpotensi untuk tumbuh, hidup, dan berkembang sesuai dengan

     potensi dan kekhasan daerah Sedangkan yang dimaksut dengan

     prinsip otonomi daerah yang bertanggung4aab adalah

     penyelenggaraan otonomi harus benar:benar se4alan dengan tu4uan

    yaitu untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan

    kese4ahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tu4uan

    nasional

    6 Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada

    kabupaten dan kota, sedangkan otonomi daerah pro0insi merupakanotonomi yang terbatas

    d 1arus sesuai dengan konstitusi sehingga tetap ter4amin hubungan yang

    serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah

    e @ebih meningkatkan peranan dan .ungsi legislati. daerah

    . @ebih meningkatkan kemandirian daerah otonom

    g Pelaksanaan asas desentralisasi diletakkan pada daerah pro0insi yang

    kedudukannya sebagai ilayah administrasi untuk melaksanakan

    keenangan pemerintahan tertentu yang dilimpahkan kepada gubernur 

    sebagai akil pemerintahan

    2%5 DASAR HUKUM MENGENAI OTONOMI DAERAH

    • UU! %/'(, Pasal %7, %7A, dan %75

    • UU No #+ tahun +))' tentang Pemerintah !aerah

    • UU No ## tahun +))' tentang Perimbangan "euangan Pusat dan

    Pemerintah !aerah

    • Tap MP& No DMP&%//7 tentang Penyelenggaraan ;tonomi !aerah,

    Pengaturan, Pembagian, dan Peman.aatan Sumber !aya Nasional yang

    5erkeadilan, serta Perimbangan "euangan Pusat dan !aerah dalam

    "erangaka N"&I

    • Tap MP& No IDMP&+))) tentang &ekomendasi "ebi4akan dalam

    Penyelenggaraan ;tonomi !aerah

    5erikut "etentuan mengenai Pemerintah !aerah dalam 5A5 DI PEME&INTA1

    !AE&A1 Undang:undang !asar Negara &epublik Indonesia tahun %/'(

    Pasal %7

    8%9 Negara "esatuan &epublik Indonesia dibagi atas daerah:daerah pro0insi dan

    daerah pro0insi itu dibagi atas kabupaten dan "ota, yang tiap:tiap pro0insi,

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    8/25

    kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan

    undang:undang 9

    8+9 Pemerintah daerah pro0insi, daerah "abupaten, dan "ota mengatur dan

    mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

     pembantuan9

    8#9 Pemerintahan daerah pro0insi, daerah kabupaten, dan kota memiliki !ean

    Perakilan &akyat !aerah yang anggota:anggotanya dipilih melalui pemilihan

    umum 9

    8'9 Fubernur, 5upati, dan Galikota masing:masing sebagai kepala pemerintah

    daerah pro0insi, kabupaten dan kota dipilih se6ara demokratis9

    8(9 Pemerintahan daerah men4alankan otonomi seluas:luasnya, ke6uali urusan

     pemerintahan yang oleh undang:undang ditentukan sebagai urusan Pemerintahan

    Pusat9

    8*9 Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan: peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan 9

    8-9Susunan dan tata 6ara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam

    undang:undang 9

    Pasal %7A

    8%9 1ubungan eenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah

     pro0insi, kabupaten, dan kota, atau pro0insi dan kabupaten dan kota, diatur 

    dengan undang:undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman

    daerah98+9 1ubungan keuangan, pelayanan umum, peman.aatan sumber daya alam dan

    sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan

    dilaksanakan se6ara adil dan selaras berdasarkan undang:undang 9

    Pasal %75

    8%9 Negara mengakui dan menghormati satuan:satuan pemerintahan daerah yang

     bersi.at khusus atau bersi.at istimea yang diatur dengan undang:undang9

    8+9 Negara mengakui dan menghormati kesatuan:kesatuan masyarakat hukum

    adat beserta hak:hak tradisionalnya sepan4ang masih hidup dan sesuai dengan

     perkembangan masyarakat dan prinsip Negara "esatuan &epublik Indonesia, yang

    diatur dalam undang:undang 9

    2%8 KONSEP PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

    1% U(*(

    Inti dari konsep pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya

    memaksimalkan hasil yang akan di 6apai sekaligus menghindari kerumitan

    dan hal:hal yang menghambat pelaksanaan otonomi daerah !engan

    demikian, tuntutan masyarakat dapat di u4udkan se6ara nyata dengan

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    9/25

     penerapan otonomi daerah luas dan kelangsungan pelayanan umum tidak di

    abaikan, serta memelihara kesinambungan .iskal se6ara nasional

    2% P#$at*ra# Tra#/&/&

    % "eenangan dan kelembagaan

    • Semua unit dekosentrasi8kanilunit lain yang terkait9yang berada

    di pro0insi, statusnya di alihkan men4adi perangkat daerah pro0insi,

    ke6uali instansi 0erti6al menurut undang:undang nomor ++ tahun

    %///

    • Semua unit dekonsentrasi8kandep6abang dinas

     pro0insiuptpro0insi, unit lain yang terkait9 yang berada di

    kabupatenkota, ke6uali instansi 0erti6al menurut undang:undang

    nomor ++ tahun %///

    • Upt pusat yang berada di daerah statusnya akan di atur kasus per 

    kasu oleh instansi terkait di pusat, dikordinasikan oleh tim koordinasi

    keppres nomor (+ tahun +)))

    • Pada dinas pro0insi di mungkinkan ada unit ker4a dekonsentrasi

     berada di baah dan bertanggung 4aab kepada dinas pro0insi

    • EH "anil dimungkinkan men4adi dinas pro0insi se6ara

    keseluruhan 4ika beban tugasnya di anggap sangat luas dan tidak 

    mungkin di tangani dinas tertentu yang sudah ada atau karena tidak 

    dimungkinkan di bentuk dinas yang menangani keenangan otonomi

    karena pro0insi tidak memiliki keenangan otonom untuk bidangyang di maksud

    • !inas pro0insi dapat melaksanakan beberapa tugas:tugas unit

    dekonsentrasi dan unit desentralisasi yang se4enis dapay dilebur 

    men4adi dinas baru yang besar organisasinya disesuaikan dengan

    keenangan dan beban tugasnya

    • !inas pro0insi dapat melaksanakan beberapa tugas:tugas

    dekonsentrasi yang ruang lingkupnya dan 4enis peker4aan yang

     berbeda

    • "eenanganorganisasi yang dapat menimbulkan kon.lik antara

     pemerintah, pro0insi dan kabupatenkota dan belm terselesaikan

    men4elang akhir tahun +))), untk sementara8 paling lam lama satu

    tahun anggaran9 di4alankan pemerintahpro0insi atas kesepakatan

    antara pemerintah kabupatenkota dan pemerintah pusat, misalnya

     pengaturan pengu4ian kendaraan bermotor

    • Penyatuan kelembagaan dan pembentukan lembaga baru dengan

     peraturan daerah

    + Pegaai Negeri Sipil

    • Pengalihan pegaai yang tidak bereselon yang berasal dari

    dekonsentrasi selambat:lambatnya pada akhir September +)))

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    10/25

    • Pengalihan pegaai yang bereselon yang berasal dari unit

    dekonsentrasi selambat:lambatnya pada akhir desember +)))

    • "abupatenkota tidak diperbolehkan menolak perpindahan PNS

    yang statusnya di peker4akan atau diperbantukan dari pemerintah

     pusat atau pemerintah pro0insi

    • Perpindahan PNS se6ara .isik dari kanildinas pro0insi di

    kabupatenkota, harus selesai selambat:lambatnya bulan mei +))%

     petun4uk pelaksanaan akan di berikan oleh pemerintah melalui tim

    koordinasi keppres nomor (+ tahun +)))

    • PNS yang beker4a atau akan beker4a di instansi pro0insi dan

    kabupaten kota apa pun status kepegaaiannya akan di bayar dari

    AP5! Pemerintah tidak akan memberi subsidi dalam bentuk apapun

    untuk belan4a pegaai karena sudah termasuk dalam daba anggaran

    umum8!AU9• Perpindahan pegaai dalam daerah kabupatenkota dilakukan oleh

     bupatialikota, pemindahan pegaai antar kabupatenkota dan atau

    antara daerah kabupatenkota dan daerah pro0insi dilakukan oleh

    gubernur setelah berkonsultasi dengan bupatialiota dan

     pemindahan pegaai antardaerah pro0insi atau antara daerah pro0insi

    dan pusat serta pemindahan pegaai daerah antar daerah

    kabupatenkota dan daerah kabupatenkota di daerah pro0insi lainnya

    di tetapkan oleh pemerintah pusat saat berkonsultasi dengan kepala

    daerah• "antor 5"N di baah koordinasi menteri Negara penertiban

    aparatur Negara bertanggung 4aab untuk melakukan pengaturan

    mutasi pegaai sebagai akibat pengalihan instansi 0ertikal

    # Pelayanan !aerah

    • 5ilamana pedoman, standart, norma, dan prosedur yang men4adi

    kea4iban pemerintah tidak di keluarkan dalam aktu enam bulan

    sesudah peraturan pemerintah nomor +( tahun +))) diterbitkan,

    daerah dapat melaksanakan keenangan termasuk peri3inan dengan

     berpedoman pada peraturan peraturan perundangan yang berlaku

    • Tingkat pelayanan umum tetap dipertahankan pada kuantitas dan

    mutu sama seperti sebelum penyerahan Perubahan:perubahan dapat

    dilakukan sepan4ang hal tersebut merupakan penambahan atau

     perbaikan

    • Standar pelayanan minimal 8SPM9 untuk keenangan a4ib

    kabupatenkota ditetapkan oleh pro0insi berdasarkan pedoman dari

     pemerintah Penetapan SPM tersebut sudah selesai selambat:

    lambatnya satu bulan setelah pedoman dikeluarkan oleh pusat

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    11/25

    ' Pengaturan Aset

    • Aset yang berasal dari kanil dialihkan men4adi asset daerah

    sesuai dengan keenangannya

    • Asset yang berasal dari kandep6abang dinas pro0insi dialihkan

    men4adi asset daerah sesuai dengan keenangannya

    • Asset yang berasal dari UPT departemen yang men4adi

    keenangan daerah, statusnya akan diatur kasus per kasus

    • Pengaturan tentang 5UMN dan 5UM! akan di tetapkan tersendiri

    ( Perimbangan "euangan

    • Pembiayaan kegiatan dekonsentrasi men6akup biaya administrasi,

    operasi, dan pemeliharaan prasarana dan sarana yang diperlukan

    dalam rangka tugas:tugas dekonsentrasi pada dinas atau unit ker4a

     pada dinas dan men4adi beban AP5N, menunggu pen4elasan dari

    departemen keuangan

    • 1al:hal yang berkaitan dengan perimbangan keuangan akan di

     4elaskan oleh !epartemen "euangan

    * @ain:lain

    a Pengaturan !esa

    • Pengaturan tentang desa sebagai tindak lan4ut undang:undang

    nomor ++ tahun %/// dan penyempurnaan peraturan:peraturan yang

    sudah dikeluarkan menunggu penetapan lebih lan4ut

    • Pengaturan tentang 5UM!ES akan ditetapkan sendiri

    • Pengalihan desa men4adi kelurahan bias dilakukan se6ara bertahapdisesuaikan dengan kondisi daerah masing:masing

    • Status kepala desa yang beralih men4adi kelurahan ditetapkan

    dalam peraturan tersendiri

     b koordinasi pusat dan daerah

    koordinasi pusat dan daerah untuk tahap berikutnya akan dilaksanakan

     pada aal oktober +)))

    2%9 KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI OTONOMI DAERAH

    1% Pr/& Ot'#'(& Dara)Pembagnunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

    tidak biasa dilepaskan dari prinsip otonomi daerah Sebagai daerah otonom,

    daerah mempunyai keenangan dan tanggung 4aab menyelenggarakan

    kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi

    masyarakat dan pertanggunga4aban kepada masyarakat Upaya untuk 

    melaksanakan otonomi daerah yang telah digulirkan % =anuari +))%, yaitu

    tahun .iskal +))% adalah merupakan tekad bersama, baik aparat yang dipusat

    maupun yang di daerah

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    12/25

    2% Prata# I(!(#ta/&

    !alam rangka per6epatan implrmentasi otonomi daerah sebagaimana yang

    diamanatkan dalam TAP MP& &I Nomor IDMP&%/// dan Nomor 

    IDMP&+))), dipandang perlu membentuk Tim ker4a Pusat Implementasi

    Undang:undang Nomor ++ Tahun %/// tentang Pemerintahan !aerah dan

    Undang:undang Nomor +( Tahun %/// tentang Perimbangan "euangan

    antara Pemerintahan Pusat dan !aerah, sesuai dengan "eputusan Presiden

     Nomor %(- tahun +)))

    Tim ker4a pusat ini mempunyai tugas$

    a Merumuskan dan menyusun konsep kebi4aksanaan strategis

     pelaksanaan kedua undang:undang, termasuk struktur kelembagaan

     pemerintah daerah

     b Menetapkan pentahapan dan prioritas tindak lan4ut pelaksanaan kedua

    undang:undang

    6 Memantau dan mem.asilitasi penyusunan peraturan pelaksanaan kedua

    undang:undang yang disiapkan oleh instansi yang terkait

    d Melakukan sosialisasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaa kedua

    undang:undang dan peraturan:peraturan pelaksanaanya

    e Memutuskan dan menetapkan langkah:langkah yang perlu ditempuh

    untuk memper6epat dan memperlan6ar pelaksanaan peru4udana

    otonomi daerah,termasuk penyerahanpengalihan personil, peralatan,

     pembiayaan, dokumen, dan arsip dari pusat pusat ke daerah serta

     peningkatan kapasitas daerah yang pelaksanaanya dilakukan oleh

    instansi baik pusat maupun daerah, yang se6ara .ungsional bertanggung 4aab di bidangnya masing:masing

    . Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada presiden se6ara berkala

    atau seaktu:aktu apabila diperlukan

    3% S*:t&( Kr7a -a# T*$a/

    Untuk menun4ang kelan6aran dan pelaksanaan tugasnya, tim ker4a pusat

    dibantu oleh subtim ker4a yang terdiri dari$

    a Subtim ker4a penataan perangkat

     b Subtim ker4a penataanperalihan kelembagaan

    6 Subtim ker4a penataanpengalihan personil

    d Subtim ker4a penataanpengalihan aset

    e Subtim ker4a penataanpengalihan dokumen dan arsip

    . Subtim ker4a pengembangan kapasitas daerah

    % Pr&a# T*$a/ S*:t&( Kr7a

    a PenataanPengaliahan Pegaai

    • In0entarisasi pegaai tidak berselon yang berasal dari unut

    dekonsentrasi 8pengalihan instasi 0ertikal9 In0estasi diklasi.ikasikan

    ke dalam$

    a9 Pengalihan PNS Pusat !P5!P" pro0insi men4adi PNS pro0insi

     b9 Pengalihan PNS Pusat !P5!P" kabupatenkota men4adi PNS

     pro0insi,kabupatenkota

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    13/25

    • Pengalihan pegaai berselon PNS !P5!P"  

     pro0insikabupatenkota yang sebelumnya menduduki 4abatan

    struktural.ungsional, diprioritaskan untuk tetap diangkat dalam

     4abatan struktural.ungsional pada pemerintah

     pro0insikabupatenkota

    • Pengalihan pegaai berselon PNS Pusat !P5!P" 

     pro0insikabupatenkota yang sebelumnya tidak menduduki 4abatan

    struktural.ungsional,apabila kemampuannya sangat diperlukan dapat

    ditingkat dalam 4abatan struktural.ungsional pada pemerintah

     pro0insikabupatenkota

    • Pen4adalan pengalihan pegaai yang telah terin0entarisir

    • "oordinasi dan pen4elasan kepada pemerintah daerah,kantor 5"N

    8Meneg PAN9 dan !epartemen keuangan tentang =adal Pengalihan

    Instansi Dertikal• "antor 5"N berkoordinasi dengan Meneg PAN tentang Peraturan

    Mutasi 8pengalihan status9 pegaai sebagai akibat pengalihan instansi

    0ertikal

    • Pelaksanaan pemindahan pegaai yang meliputi penerbitan S" 

     pengalihan dan pen4elasan kepada yang bersangkutan,monitoring,dan

    e0aluasi pelaksanaan penataanpengalihan pegaai

    5erdasarkan Undang:undang Nomor ++ Tahun %/// tentang Pemerintahan

    !aerah, baha keenangan kabupatenkota men6akup semua keenangan

    ke6uali sebagaimana ditetapkan dalam Pasal - 8%9Sesuai Pasal %+/ 8+9, baha semua instansi 0erti6al men4adi perangkat daerah

    selain yang menangani bidang luar negeri, pertahanan

    keamanan,peradilan,moneter, dan .iskal serta agama sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal - men4adi perangkat daerah

    !ari hasil pembahasan masukan:masukan !epartemen Tekis dapat

    disimpulkan$

    • Ada sebagian departemen teknis setu4u instansinya dibuat dinas

    sesuai kebutuhan baik di pro0insi maupun kabupatenkota

    • 5agi depatermen yang tidak diotonomikan, tetap sebagai instansi

    0ertikal yang melaksanakan keenangan pemerintah puast• Sebagaian departemen yang tidak diotonomi masih memandang

     perlu bentuk Unit Pelaksana Teknis 8UPT9

    • !ari masukan:masukan !epartemen Teknis dipadukan dengan

    masukan:masukan daerah ditetapkan kemudian dengan keputusan

     presiden 8"eppres9

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    14/25

     b Pengaturan Ases

    • Aset yang berasal dari kantor ilayah diahlikan men4adi aset

    daerah sesuai dengan keenangannya

    • Aset yang berasal dari kantor depatermen6abang dinas pro0insi

    dialihkan kepada daerah sesuai dengan keenangannya

    • Aset yang berasal dari UPT, depatermen yang keenangannya

    men4adi keenangan daerah, statusnya akan diatur kasus per kasus

    • Pengaturan tentang 5UMN dan 5UM! akan ditetapkan sendiri

    6 Pengaturan !okumen dan Arsip

    • !okumen dan arsip dari kantor ilayah dialihkan men4adi

    dokumen dan arsip daerah sesuai dengan keenangannya

    • !okumen dan arsip dari kantor depatermen6abang dinas pro0insi

    dialihkan men4adi dokumen dan arsip daerah, sesuai dengankeenangannya

    d Pengaturan Pengembangan "apasitas !aerah

    • Menyusun bahan analisis ren6ana kebutuhan pendidikan dan

     pelatihan pegaai

    • Menyusun bahan penyaringan terhadap 6alon peserta pendidikan

    dan pelatihan pegaai

    Tim ker4a pusat dapat melayani konsultasi, baik indi0idu maupun

    kolekti. bagi tim ker4a daerah atau .asilitator inti daerah

    2%; DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF OTONOMI DAERAH

    N&!a& P'/&t&, Ot'#'(& Dara)

    !alam penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia maka pemerintah

    daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal

    yang ada di dalam masyarakat tentu akan memberikan dampak:dampak yang

     positi. yakniB

    • Menga4ak daerah untuk lebih mandiri dan bisa mengatur 

    daerahnyaB

    •  Mendukung proses demokratisasi di daerah:daerahB

    • Menghindari kekuasaan yang terlalu sentralistik danB

    • ;tonomi daerah mendukung pemerataan pembangunan dan

    kese4ahteraan di Indonesia

    N&!a& N$at&, Ot'#'(& Dara)

      Namun dalam .aktanya penyelenggaraan otonomi daerah tidak slalu

    memeberi dampak positi. namun 4uga dampak negati. !ampak:dampak 

    negati. ini diantaranya$

    • ;tonomi daerah men6iptakan .ragmentasi dan keterpe6ahbelahan

    yang tidak diharapkan

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    15/25

    • ;tonomi daerah bisa melemahkan ketimbang memperkuat kualitas

     pemerintah

    • ;tonomi daerah men6iptakan ketidaksetraan yang lebih besar dan

    • ;tonomi daerah se6ara aktual lebih memungkinkan ter4adinya

     penyimpangan arah demokrasi yang lebih baik

    % ;tonomi daerah 2ragmentasi dan "eterpe6ahbelahan

    ;tonomi daerah tidak sendirinya memposisikan daerah se6ara lebih baik 

    dalam kerangka negara kesatuan nasional !alam kasus ini, meningkatkannya

    kehendak terhadap otonomi berubah men4adi isu kemerdekaan dibeberapa

     pro0insi Indonesia

    + ;tonomi !aerah dan Merosotnya kualitas Pemerintah

    5eretentangan dengan pandangan baha otonomi daerah akan

    men6iptakan kualitas pemerintahan yang lenih baik, para kritikus

    mengatakana baha otonomi daerah malah membaa kepada merosotnya

    kualitas pelayanan publik, terutama dalam kasus pemerintahan daerah yang

    tidak siap dengan prosedur ker4a dan pelaksanaan perannya se6ara otonom

    !engan otonomi daerah, standar kualitas pelayanan publik bisa merosot

    dari standar organisasi skla nasional yang di4alankan oleh pemerintah pusat

    yang se6ara umu lebih memiliki kesanggupan se6ara .inansial dan teknis

    dibandingkan dengan kapasitas pemerintah daerah Pemerintah daerah dalam

     beberapa hal telah melemahkan kapabilitas kompetensi administrati. 

    dibandingkan badan:badan pemerintah pusat

    # ;tonomi !aerah dan "esen4angan Antara !aerah=iak para pendukung otonomi daerah sering mengkalim otonomi daerah

     bisa membuat responsi0itas, di0ersitas dan .leksibilitas daerah yang lebih

     besar, maka kondisi perbedaan ini berarti pem.asilitasian keteksetaraan

    5eberapa daerah akan bisa men6iptakan pelayanan yang labih baik,

    sementara yang lainnya tidak !engan kata lain ter4adi disparitas di antara

     pro0insi dan antara indi0idu di suatu negara 8Smith %/7($ (:*9 @ebih dari itu,

     4ika kita memperhatikan baha proses:proses otonomi daerah termasuk 

     pengalihan keenangan akan dengan sendirinya mengandung kemungkinan:

    kemungkinan diabaikannya disparitas:disparitas dalam mutu kehidupan

    antara pemerintah daerah yang miskin dan kaya, antara kota:kota

    metropolitan dan daerah:daerah pinggiran

    ' ;tonomi !aerah dan Peningkatan Terhadap !emokrasi

    5eberapa kritikus 4uga membantah baha otonomi daerah dengan

    sendirinya akan mem.asilitasi demokratisai Para kritikus yakni baha para

     peran6angotonomi di negara:negara sedang berkembang seringkali

    mengasumsikan keuntungan:keuntungan teoritis otonomi daerah tanpa

    mempertimbangkan se6ara memadai dampak:dampak negati.nya yang

    mungkin dari otonomi daerah dalam implementasinya

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    16/25

    2%< OTONOMI DAERAH DALAM KONTEKS INDONESIA

    Seperti halnya negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia se6ara

    normati. berkomitmen terhadap penerapan otonomi daerah se4ak 3aman

    kemerdekaan, bahkan sebelum merdeka pun telah diambil langkah otonomi yaitu

    se4ak abad ke:+) di baah pen4a4ahan kolonial 5elanda dan di baah

     pemerintahan pendudukan =epang Pergolakan politik pas6a lengsernya Presiden

    Soeharto tahun %//7 4uga termasuk dalam hiruk:pikuk diterapkannya kebi4akan

    otonomi daerah

    Adanya tuntutan memisahkan diri oleh beberapa pro0insi mendesak para

     pengambil kebi4akan di =akarta untuk memper6epat disahkannya sebuah Undang:

    undang otonomi daerah yang lebih moderat 8Turner dan Podger +))#$%+9, dan

    sebagian dalam rangka untuk men4aab ketidakpuasan daerah itu, maka diambil

    kebi4akan untuk memberikan pendelegasian kekuasaan yang lebih besar kepada

     pemerintahan daerah 8aspinall dan 2ealy +))#$ +9Meski demikian tingginya harapan terhadap otonomi daerah itu men4adi

     problematis karena terbatasnya aktu untuk melakukan persiapan @ebih dari itu,

    keadaan saat itu, masih belum kondusi. bagi teru4udnya harapan tersebut 1al

    ini karena masih adanya in:e.ekti0itas yang diarisi dari masa orde baru yang

    telah membangun sistem sentralistis dengan kontrol pusat yang amat ketat atas

    daerah:daerah 8Emmerson %/-7$ Anderson %/7+9, dan karena masih terus

     berlan4utnya penerapan struktur administrati. dan prosedur yang bersi.at

    sentralistik 8S6hiller %/7*$ 7 dan %//*, &ohohld, +))+9

    2%10% MOTIVASI PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

    Se6ara teoritis moti0asi pelaksanaan otonomi daerah sangat beragam Se6ara

    umum dasar pelaksanaan otonomi daerah ialah untuk memberikan kesempatan

    yang lebih besar kepada masyarakat daerah untuk mengambil keputusan dan

    memenuhi kebutuhan mereka, dan untuk memper6epat demokratisasi

    Untuk memahami moti0asi dan dasar dari pelaksanaan otonomi daerah di

    Indonesia, kita harus mem.okuskan diri pada proses pengambilan keputusan yang

    ada di balik penerapan UU dan peraturan otonomi daerah yang baru !alam hal

    ini, ketetapan MP& tentang &ekomendasi kebi4akan di bidang ;tonomi !aerah

    8MP&ID+)))9 menyatakan$ >5aha sampai saat ini, penerapan otonomi daerah

    di masa lalu tidak di4alankan dan mengalami banyak kegagalan serta tidak 

     berhasil men6apai sasarannya?, dampak dari ketetapan itu sedemikian kuatnya

    karena disahkan pada saat aal re.ormasi

    Sistem otonomi daerah yang baru itu dinyatakan sebagai kelan4utan dari

    agenda politik otonomi daerah yang lebih luas Para peran6ang dari UU yang baru

    itu menganggap baha otonomi daerah akan sangat mendukung kebebasan daerah

    untuk membangun pemerintahannya sendiri yang mandiri 8 self-sustaining 

     government 9 dengan memperhatikan dan mengikuti prinsip konsultasi dengan

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    17/25

    sistem pemerintahan pusat dan hak:hak tradisional di daerah istimea seperti

    yang dinyatakan oleh UU! %/'(

    1% T*7*a# Ot'-a M#*r*t Pr/"t&, Pra#a#$#+a

    Menurut M &yass &asyid, setidaknya terdapat lima dasar alasan bagi

     penetapan UU otonomi daerah yang baru, yaitu$

    a Adanya persepsi baha otonomi daerah memberdayakan pemerintahan

    daerah dan masyarakat daerah Para peran6ang otonomi daerah yakin

     baha salah satu 6ara terbaik memberikan kesempatan kepada masyarakat

    untuk menentukan kebi4akan dan memandirikan suatu daerah adalah

    dengan melaksanakan otonomi daerah

     b Adanya keyakinan baha otonomi daerah akan membantu men6iptakan

    ter6apainya prinsip pemerintahan yang demokratis dengan men4amin

     partisipasi, kesetaraan dan keadilan yang lebih besar

    6 ;tonomi akan bisa meningkatkan peran !P&! sebagai lembaga legislati. 

    dalam pemerintahan daerah dan memberdayakan mereka sebagai lembaga

     pengaas demi ter6iptanya pengelolaan pemerintahan daerah yang lebih

    demokratis

    d ;tonomi daerah diterapkan untuk mengantisipasi meningkatnya tantangan

    dan tuntutan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri

    e ;tonomi daerah diterapkan sebagai sebuah upaya untuk melestarikan

     bentuk pemerintahan daerah yang bersi.at tradisional, termasuk 

     pemerintahan di tingkat desa

    2% A!a/a# M#-a/ar Ot'-a -& I#-'#/&aA!a/a# (#-a/ar 1. Se4arah dan kesepakatan para pendiri bangsa

    Pemerintah kolonial 5elanda, pada tahun %/)# untuk pertama kalinya

    memulai proyek otonomi daerah yang sangat terbatas di Indonesia "emudian

     pada saat pemerintahan selan4utnya, yaitu pemerintahan Pierson yang sangat

    liberal, diperkenalkan sebuah ran6angan baru mengenai reorganisasi

     pemerintahan kolonial, yang diantaranya men6akup otonomi daerah

     pemerintahan dan pemberian otonomi daerah bagi beberapa daerah di 1india

    5elanda Namun baru pada bulan =uli %/)# proposal akhir dari Menteri

     Negeri =a4ahan Edinburg mengenai otonomi daerah pemerintahan kolonial

    diterima oleh Parlemen

    !asar alasan lain dari mengapa negara Indonesia harus

    didesentralisasikan ialah karena adanya hasil akhir dari perdebatan:

     perdebatan historis yang berlangsung sebelum Proklamasi "emerdekaan &I

    tahun %/'( yaitu perdebatan pan4ang pada pertengahan tahun %/'( yang

     berlangsung dalam tubuh 5PUP"I Usulan dan debat para pendiri bangsa

    85PUP"I9 menegaskan baha mereka melihat otonomi daerah di Indonesia

    sebagai suatu yang se6ara .undamental bisa diterima Mereka pada akhirnya

    menyimpulkan baha sebuah sistem negara kesatuan yang terdesentralisasi

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    18/25

    merupakan sistem kenegaraan yang paling 6o6ok buat struktur unik 

    masyarakat Indonesia dan buat keragaman geogra.is dan etnis dari Indonesia

    A!a/a# (#-a/ar 2. "ondisi geogra.is indonesia

    Indonesia merupakan sebuah negara bhineka tunggal ika yang terdiri dari

    daerah kepulauan yang sangat luas !engan 4umlah pulau dan penduduk yang

     begitu banyaknya, Indonesia tidak mungkin menerapkan sentralisasi, sebab

     beberapa bagian dari negeri ini tak mungkin bisa untuk ikut memetik hasil

    dari pembangunan ekonomi dan sosial seperti pulau:pulau yang ke6il di

    sekitar Papua dan masyarakat:masyarakat ke6il di "alimantan akan

    terabaikan

    A!a/a# (#-a/ar 3. Pertimbangan Politik 

    Pertimbangan alasan politik bagi penerapan otonomi daerah di Indonesia 4elas dengan sendirinya Se4ak aal pertimbangan utama dari agenda otonomi

    daerah di indonesia ialah untuk mengurangi hasrat daerah untuk memisahkan

    diri 8separatisme9 Sutiasi separatisme atau ketidakpuasan yang mun6ul

    terhadap sistem yang terlalu tersentralisir, telah dideskripsikan dalam teori:

    teori mengenai otonomi daerah sebagai >kebutuhan? atau >sebab? dari

    diterapkannya otonomi daerah

    A!a/a# (#-a/ar . &espon terhadap Flobalisasi

    Flobalisasi telah menggerakkan Indonesia untuk men4alankan otonomidaerah yang demokratis !ibandingkan dengan otonomi daerah terbaru di

    Philipina pada tahun %//%, penetapan UU otonomi daerah yang baru di

    Indonesia baru berlangsung sepuluh tahun kemudian "ebanyakan negara

    A.rika saat ini telah men4adikan otonomi daerah sebagai sebuah sarana

     pembangunan nasional dan demokratisasi

    A!a/a# (#-a/ar 5. "eperluan Administrasi Publik 

    Pembangunan akan menghadapi semakin banyak tantangan saat negara

    semakin ma4u Sebagai sebuah negara besar dengan sedemikian banyak 

     perbedaan dalam hal kultur, se4arah geogra.is dan daerah, sangat sulit bagi

    Indonesia untuk bisa mengembangkan setiap potensi daerah atau men4amin

    keterakilan daerah dan memberlakukan setiap bagian negeri itu se6ara

    setara Maka, otonomi daerah dianggap sebagai sebuah keharusan imperati. 

     bagi pembangunan dan demokrasi

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    19/25

    2%11 KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH

    UU ;tonomi !aerah No ++%/// berisi %#' pasal dan merupakan pengganti

    dari UU No (-' sebelumnya yang dianggap tak lagi 6o6ok untuk situasi

    sekarang +'  UU itu 4uga berisi %/ pasal yang mengenai peraturan tentang

     pemerintahan !esa No (%/-/ UU No +(%/// mengenai keseimbangan

    keuangan antara pusat dan daerah berisi ## pasal mengenai dasar:dasar 

     penyusunan anggaran pemerintah daerah ayang baru Pada tahun +))),

     pemerintah pusat menetapkan empat tahapan pengimplementasian otonomi

    daerah, yaitu$

    • Tahap Persiapan mulai tahun %///:+))%

    • Tahap Pelaksanaan mulai tahun +))%:+))#

    • Tahap "onsolidasi mulai tahun +))#:+))-, dan

    • Tahap Penerapan mulai tahun +))-: sampai seterusnya

    !ari perspekti. peraturan tersebut, bisa terlihat 4elas baha latar belakang dari

    kebi4akan:kebi4akan otonomi daerah yang baru adalah karena adanya ge4olak 

     politik dan ekonomi !alam sistem yang baru, pemerintah pada le0el

    kabupatenkota bersi.at otonom, sementara pemerintah ditingkat pro0insi 4uga

     bersi.at otonom namun dengan beberapa tanggung 4aab untuk men4alankan

     beberapa .ungsi pokok pemerintah pusat seperti mengkoordinasi kabupatenkota

    di daerahnya

    Fubernur tetap memegang keenangan sentral dalam pemerintahan pro0insi,

    namun bidang ker4anya khusus pada tugas:tugas di tingkat pro0insi Tidak seperti

    sebelumnya, otonomi daerah yang baru ini tidak menempatkan hubungan antara pemerintah pro0insi dan kabupatenkota sebagai hubungan yang bersi.at hirarkhis

    8 pasal ' ayat + 9 Sebagai konsekuensinya, kepala daerah di tingkat

    kabupatenkota sekarang tak lagi bertanggung 4aab kepada gubernur UU No

    ++%/// 4uga membatasi 4angkauan keenangan pemerintah pro0insi dan

    memperluas 4angkauan keenangan pemerintah kabipatenkota

    2%12 PERBANDINGAN UU OTONOMI DAERAH YANG BARU DENGAN

    UU YANG LAMA

    5anyak yang per6aya baha sistem otonomi daerah yang baru dalam kerangka

    hukumnya sangan 4auh berbeda se6ara prinsipdari UU yang sebelumnya UU yang

     baru men4an4ikan banyak sekaliperubahan yang sangat nyata Sebagai misal, pasal

    %, +, ' 8 ayat + 9 UU No ++%/// akan membalik arah komunikasi yang lama dari

    setiap le0el pemerintahan

    UU yang baru menyerahkan keenangan pemerintah pusat kepada daerah,

    yaitu kepada pemerintah pro0insi dan kabupatenkota, dan memberikan penegasan

    yang kuat akan otonomi relati. dari desa Pemerintah pro0insi dan kabupatenkota

    tak lagi berkea4iban untuk sekedar mendukung program:program nasional

    seperti yang berlangsung di baah UU otonomi daerah sebelumnya, namun

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    20/25

    mereka 4uga memiliki hak untuk mengambil keputusan atas tanggung 4aab yang

     berada dalam batas yuridiksinya

    !alam UU sebelumnya, kebanyakan .ungsi:.ungsi di atas dipegang oleh

     pemerintah pro0insi UU No ++%/// 4uga menempatkan !P&! pro0insi sebagai

    agen utama bagi akuntabilitas ditingkat pro0insi Pasal %/ UU tersebut

    menetapkan sebuah mekanisme akuntabilitas kepala pemerintahan kepala

     pro0insi Ada yang menyatakan baha dengan ditetapkannya UU otonomi daerah

    yang baru selaras dengan kepentingan kebebasan dan demokratisasi di daerah

    dengan pertimbangan baha penatakelolaan pemerintahan 8go0ernan6e9 akan

    men4adi lebih e.ekti. dan demokratis manakala keputusan diambil di tingkatan

    yang sedekat mungkin dengan masyarakat yang terkena kebi4akan tersebut

    5erikut ini adalah .ondasi:.ondasi praktis yang baru dalam otonomi daerah

    menurut pendapat kosara+-

    T&$a P'#-a/& Ot'-a -& I#-'#/&a

    Ya#$ rta(a6 kegagalan:kegagalan praktek otoda yang lama telah memberikan

     pela4aran kepada pemerintah baha sentralisme yang terlalu kuat tidak bisa

    men6iptakan keadilan dan kepuasan seperti yang diinginkan oleh masyarakat

    "arena itu, pemerintah baru harus menghormati pembangunan daerah sebagai

    sebuah bagian integral dari pembangunan nasional Tu4uan utama dari sistem

    otonomi daerah yang baru ialah pembangunan nasional se6ara keseluruhan dan

    ter6iptanya integritas pembangunan daerah dalam konteks nasional

    Ya#$ "-*a6 sentralisasi yang diterapkan di baah orde baru tidak menghasilkanatmos.er yang kondusi. bagi pemerintah daerah untuk mengelola dan memenuhi

    kebutuhan:kebutuhan mereka UU otonomi daerah yang baru mendukung

    ter6iptanya keadilan dan kesetaraan karena menghargai kekhasan dan keragaman

    lokal dalam penyusunan keuangan daerah Terkait dengan ini, pendekatan

     perimbangan keuangan antara pusat dan daerah harus dikelola se6ara lebih adil

    Ya#$ "t&$a6 adanya pengakuan terhadap ruang untuk mempertimbangkan

    hambatan:hambatan yang dihadapi oleh daerah tertentu dan untuk membentuk 

    institusi pemerintahan atau non:pemerintah dalam rangka untuk memper6epat

    implementasi otonomi daerah !alam tahap persiapan, pemerintah harus

    mmperhatikan perbedaan tingkat kesiapan dan rintangan:rintangan lainnya bagi

    ter6iptanya pemerintahan yang e.ektik di daerah:daerah !inyatakan dalam

     peraturan otonomi daerah yang baru baha harus dibentuk tim koordinasi antar:

    instansi untuk membantu implementasi otonomi daerah

    2%13 Pr':!(4Pr':!( Ya#$ M*#*! Pa-a Saat Aa! P!a"/a#aa# Ot'#'(&

    Dara)

    Seperti yang telah disebutkan, pada saat UU yang di4alankan, %% atau lebih

    sektor pembangunan se6ara legal dialihkan keenangannya dari pemerintah pusat

    kepada pemerintah daerah UU otonomi daerah yang baru itu menetapkan sebuah

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    21/25

     penugasan yang 4elas dalam kerangka residual system. Pemerintah daerah akan

     bertanggung4aab terhadap semua persoalan yang tidak se6ara spesi.ik 

    disebutkan ditangani oleh pemerintah pusat atau pemerintah pro0insi, sementara

     pemerintah pusat akan memainkan peran dalam peren6anaan dan standarisasi

    nasional dan pemerintah pro0insi akan men4alankan tugas:tugas koordinasi di

    daerah ilayahnya

    % "urangnya Persiapan dan Si.at 5irokratis Pemerintah !aerah

    Menurut amanat penulis, interpretasi terhadap UU otonomi daerah yang baru

    itu 4auh dari 4elas Penentuan aktu dimulainya otonomi daerah sendiri ditandai

    dengan dialihkannya se6ara instan keenangan kepada daerah Sehingga, pada

    saat UU baru itu diterapkan pada bulan =anuari +))%, banyak birokrat daerah

    yang menlokan perubahan tersebut dan kurang siap Penolakan ini dikarenakan

     banyak gubernur, alikota, dan bupati yang mun6ul dan berkuasa di baah

    sistem yang ternetralisir 5eberapa dari mereka memang pro:otonomi daerah,namun sebagian besar dari mereka adalah sentralis dengan latar belakang militer

    Sebuah pertanyaan yang mun6ul dari sini ialah apakah para pemimpin daerah

    memang bersedia atau tidak untuk mematuhi UU yang baru itu atau terus

    melan4utkan pola pemerintahan yang lama

    Saat studi lapang, berlangsung banyak pemilihan pemimpin pemerintah

    daerah Pada saat UU yang baru itu diterapkan, lebih dari *) gubernur dan lebih

    dari '( bupati dan alikota berasal dari latar belakang militer Sebagian besar 

    dari mereka adalah akti0is partai berkuasa Folkar dan loyalis Soeharto !alam

    aktu + tahun sa4a setelah diimplementasikannya otonomi daerah, proporsi dari

    kaum loyalis ;rde 5aru telah menurun 5eberapa gubernur, bupati dan alikota

    sekarang berasal dari kalangan politisi, pengusaha, akademisi, dan birokrat

    karena !P&! kabupatenkota dan !P&! pro0insi sekarang memiliki hak untuk 

    memilih dan menun4uk se6ara langsung bupati atau alikota dan gubernur

    Sebelum UU yang baru itu diterapkan, para gubernur semuanya merasa

     berutang budi kepada presiden dan menteri dalam negeri karena meski

    didominasikan oleh !P&! pro0insi, namun presiden:lah yang memilih mereka

    UU No ++%/// menyatakan baha kabupaten:kabupatenkota:kota saat ini

    dianggap otonom dan setiap !P&! memiliki tanggung 4aab untuk menun4uk 

    kepala daerahnya sendiri leat pemilihan kepala daerah dengan tingkat inter0ensiyang terbatas dari pemerintah pusat

    "epala daerah di kabupatenkota tak lagi bertanggung 4aab kepada presiden

    ataupun kepada gubernur 1al ini merupakan salah satu perubahan yang sangat

     besar dalam peran gubernur, dan dalam tahap:tahap selan4utnya, telah mengubah

     pola hubungan antara pusat dan daerah

    E.ek dari kebi4akan yang bersi.at birokratik pada masa sebelumnya telah

    menghasilkan terasingnya masyarakat luas dari proses pengambilan keputusan,

    dan ini men4adikan program otonomi daerah harus dimulai dari tahap paling aal

    sekali, yaitu rintisan 5anyak yang per6aya baha halangan paling kritis untuk 

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    22/25

    mengembangkan penatakelolaan pemerintahan 8 good governance9 yang lebih

    modern dan e.ekti. ialah sumberdaya manusia

    !i masa ;rde 5aru, proses seleksi pegaai negeri sipil sangat terpusat karena

    didasarkan pada sistem mana4emen yang semi:militer Tidak seperti mitranya

    yang beker4a dibidang bisnis dalam ekonomi Indonesia, para birokrat daerah

    dalam pemerintahan hidup dalam sebuah sistem pemerintahan yang sangat

    terbatas peralatan modernnya

    + Inkosistensi Pemerintah Pusat dan Pasal:pasal yang Saling 5ertentangan

    "ontras dengan apa yang seharusnya berlangsung, @etnan =enderal 8Purn9

    1ari Sabarno sebagai Menteri !alam Negeri berikutnya menerapkan apa yang

    oleh publik disebut sebagai sebuah >semangat resentralisasi? =adi, baginya

    implementasi otonomi daerah di Indonesia haruslah berada di baah kontrol

     pemerintah pusat Upaya:upaya untuk memberikan kekuasaan lebih bersar kepada

     pemerintah pro0insi untuk mengaasi banyak peraturan yang disahkan oleh

     pemerintah kabupatenkota men4adi tampak nyata Pada aal tahun +))#,

     pemerintah pusat telah membatalkan lebih dari #)) Peraturan !aerah dengan

     pertimbangan akan bisa mengganggu kondisi:kondisi yang dibutuhkan bagi

     ber4alannya pembangunan nasional dan inter0ensi di pro0insi

    Menurut Sabarno, bagi Indonesia, kebi4akan baru dalam otonomi daerah

    haruslahtidak dilihat sebagai >kebebasan masyarakat daerah untuk membuka 4alan

    memilih para pemimpin daerah yang sah? Namun, pemerintah pusat memandang

     baha demokratisasi itu haruslah berarti mema4ukan pemerintah yang transparan

    dan bertanggung 4aab di daerahPeraturan pemerintah Pusat No %)7+))) dan +)+))% menempatkan .ungsi

    kontrol tambahan kepada kepala pro0insi dan memberikan .ungsi e0aluasi kepada

    gubernur yang memberinya tanggung 4aab untuk menilai Perda yang dibuat

     pemerintah kabupatenkota

    UU otonomi daerah yang baru sendiri memiliki beberapa pasal yang saling

     bertentangan Misalnya UU No ++%/// menyebutkan se6ara detail keenangan

    laut pro0insi, namun pada saat yang bersama memberikan penugasan kepada

    kabupatenkota untuk mengelola laut Pasal:pasal yang saling bertengangan 4uga

    terdapat pada bagian mengenai .ungsi legislati. dan eksekuti. dan hubungan

    dalam pemerintahan daerah

    # Permasalahan Umum @ainnya

    Para peran6ang UU otonomi daerah uang baru mengansumsikan baha

     pemerintah daerah yang demokratis dan e.ekti. akan bisa memberdayakan se6ara

    memadahi untuk men4alankan tugas:tugas mereka yang baru &ayas mengakui

     baha problem:problem yang dihadapi selama proses aal pengimplementasian

    otonomi daerah yang baru disebabkan oleh adanya lima hambatan, antara lain$

    a @amban dan tidak siapnya peraturan peraturan:peraturan yang dibutuhkanB

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    23/25

     b Adanya ketidakharmonisan diantara departemen yang terkena dampak UU

    yang baru yang masih tetap ingin memetik keuntungan dari perubahan:

     perubahan yang ter4adiB

    6 Adanya ketidakkonsistenan dan setengah hati dari pe4abat pusatB

    d Tak adanya sumberdaya yang memadahi dalam birokrasi daerah, karena

    rendahnya kapasitas para anggota !P&!B

    e "etergantungan terhadap sumber daya dan anggaran dari pusat 8&asyid

    +))%9

    5ahkan meskipun pemerintah daerah mengakui baha otonomi daerah

    merupakan sesuatu yang penting, namun mereka mengalami kesulitan dalam

    melaksanakan program:program aktualnya "ehendak untuk menerapkan otonomi

    daerah se6ara lebih baik diperlemah oleh banyak .aktor termasuk resistensi

     pemerintah pusat, lambannya pembuatan peraturan:peraturan otonomi daerah

    yang terkait, adanya mandat indi0idual yang lebih 4elas tau membingungkan dari

    tokoh:tokoh pusat tertentu demi kepentingan sentralistik, dan keterampilan

    minimum dan tiadanya standar:standar penerapan dalam pemerintah daerah

    Yang masih tampak 4elas dalam parakarsa terbaru Indonesia untuk 

    mendemokratisasi negara ialah baha program:program otonomi daerah yang ada

    masih terus ber4alan dan akan diimplementasikan di daerah:daerah sebagai agenda

    nasional "epedulian ini masih tetap diungkapkan terbuka publik oleh menteri

    dalam negeri berikutnya seperti 1ari Sabarno dalam kabinet Megaati 8+))%:

    +))'9 sampai dengan Mohammad MaJru. pada masa kepresidenan Susilo

    5ambang Yudhoyono 8+))':+))/9 yang se6ara hukum bertanggung 4aab bagi

    implementasi UU otonomi daerah yang baru dan yang se6ara terbuka menyatakan berkomitmen terhadap implementasi otonomi daerah yang baru

    2%1 Wa7a) Ot'#'(& Dara) Ya#$ Bar*

    "eterbukaan politik yang baru pada era &e.ormasi telah membangun sebuah

    lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk se6ara terbuka

    mengekspresikan opini:opini mereka Se6ara ringkas, agenda otonomi daerah

    yang baru merupakan peru4udan dari sebuah kelan4utan proposal politik yang

    dibuat se6ara tergesa:gesa oleh lembaga:lembaga negara 8MP&9 ketimbang

    merupakan hasil dari sebuah pelaksanaan yang 6ermat dari sebuah persiapan

    administrasi bagi otonomi daerah yang demokratis

    !alam tahun pertama, agenda otonomi daerah untuk sebagian besar hanya ada

    dalam 6etak biru atau dalam retorika elit Seperti yang bisa dilihat dalam banyak 

    laporan nasional yang dilakukan oleh banyak lembaga internasional, penilaian

    terhadap penerapan otonomi daerah menun4ukkan adanya a4ah yang kompleks

     pelaksanaannyaB memiliki dampak positi. terhadap pembangunan pemerintahan

    daerah dan perbaikan dan 4uga penurunan pelayanan publik

    Sebagai misal, menurut the Asia Foundation dalam laporan I&!A:nya yang

    keempat Namun, seperti halnya dalam layanan kesehatan, terdapat problem

     personel dan tiadanya para guru spesialis, dan hal ini men4adi sumber 

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    24/25

    keprihatinan 5anyak pengamat di dalam komunitas internasional yang

    menganggap kebi4akan tersebut sebagai eksperimen terbesar di dunia yang masih

    sedang berlangsung karena prosesnya masih sedang di4alankan di lapang dan

     berdampak terhadap hampir semua daerah di seluruh Indonesia Menurut CFI,

    misalnya, program tersebut sangatlah luas dan kompleks !iakui baha tahun

    +))+, otonomi daerah Indonesia telah dianggap sebagai prakarsa re.ormasi paling

    nyata di Indonesia Namun, sur0ei CFI 4uga menun4ukkan baha pemerintah

    daerah belum berbuat banyak terhadap rakyat miskin Pemerintah Indonesia

    dianggap >pro rakyat miskin? oleh '7,)# responden sur0ei, namun hanya +/,+

    responden yang merasa baha pemerintah daerah telah memberikan perhatian

    yang 6ukup kepada rakyat miskin diera otonomi daerah

    Chris Milligan dari Usindo mengungkapkan baha otonomi daerah lebih

    >berman.aat? daripada yang disadari banyak pihak karena adanya keresahan yang

    dalam yang mengan6am bisa meme6ah belah masyarakat Meskipun 6akupan dandesakan otonomi daerah di Indonesia telah berubah:ubah seiring aktu, 6ukup

    layak 4ika dikatakan baha terdapat kepedulian otonomi daerah di hampir setiap

    .ase pembangunan negara

    Terdapat sebuah paradoks pada saat aal pelaksanaan Seperti yang telah

    dibahas di atas UU No ++%/// memberi petun4uk mengenai tu4uan dari otonomi

    daerah, namun sayangnya tidak disusun se6ara koheren Temuan aal dari

     penelitian ini menun4ukkan baha selain resistensi pusat dalam tahap:tahap

     pelaksanaan, UU yang baru itu diperlamban lagi dengan kurang memadahinya

    iklim politik yang mendukung di daerah, dalam hal ini sistem administrati. yang

    stabil dan e.ekti. di kabupatenkota

    Selain itu, menurut penilaian 5ank !unia, dengan membandingkan data dari

    tahun %//* dan +))+, indikator:indikator e.ekti0itas pemerintahan, mutu

     peraturan dan kontrol atas korupsi di Indonesia merosot 85ank !unia +))#b$ #9

    Para birokrat daerah di pemerintahan pro0insi dan kabupatenkota dan !P&!

    masih belum berpihak kepada kepentingan masyarakat luas 2akta dilapangan

    menun4ukkan baha beberapa anggota !P&! telah diduga melakukan korupsi

    dan penyalahgunaan kekuasaan sehingga menghambat keberlan4utan pelaksanaan

    otonomi daerah, dan semua ini akan bisa melemahkan kualitas pelaksanaan

    otonomi daerah

  • 8/18/2019 Makalah Sani

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Said, M M +))7  Arah Baru Otonomi Daerah di Indonesia Malang$ UMM

    Press

    Gid4a4a 1 +))+ Otonomi daerah dan Daerah Otonom =akarta$ PT &a4agra.indo

    Persada

    BUKU DI RUANG BACA