19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Tidak jarang masalah kebersihan dianggap masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.Oleh karena itu personal hygine sangat penting bagi setiap orang sekalipun orang itu sedang sakit. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006). 1

Makalah Sanitasi Makanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Citation preview

Page 1: Makalah Sanitasi Makanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan

dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara

kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

 Tidak jarang masalah kebersihan dianggap masalah sepele, padahal jika hal tersebut

dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.Oleh karena itu personal

hygine sangat penting bagi setiap orang sekalipun orang itu sedang sakit.

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan

harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis

seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social,

keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam

Tarwoto & Wartonah 2006).

Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan

hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam

lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan

mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan

kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry &

Potter, 2005).

Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi

karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal

tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto &

Wartonah 2006).

1

Page 2: Makalah Sanitasi Makanan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Apa pengertian pengertian sanitasi makanan ?

2. Apa tujuan sanitasi makanan ?

3. Jelaskan pengertian Personal Hygiene ?

4. Apa tujuan tujuan personal hygiene ?

5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi personal hygiene ?

6. Apa saja prinsip dari sanitasi makanan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian sanitasi makanan

2. Untuk mengetahui Tujuan sanitasi makanan

3. Untuk mengetahui pengertian Personal Hygiene

4. Untuk mengetahui tujuan personal hygiene

5. Untuk mengetahui faktor mempengaruhi personal hygiene

6. Untuk mengetahui apa saja rinsip dari sanitasi makanan

2

Page 3: Makalah Sanitasi Makanan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sanitasi Makanan

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan

memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Sanitasi

makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan

tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya

yang dapat menganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan di produksi selama

dalam proses pengolahan, penyimpanan pengangkutan sampai pada saat dimana

makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi kepada konsumen. Sanitasi

bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian konsumen dari penyakit, dan

mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli dan juga mengurangi

kerusakan makanan.

Sanitasi makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa

makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya:

a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki

b. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.

c. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari

pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit, dan

kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

d. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang

dihantarkan oleh makanan.

3

Page 4: Makalah Sanitasi Makanan

Usaha-usaha sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:

a. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan.

b. Higiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan yang

bersangkutan.

c. Keamanan terhadap penyediaan air.

d. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran.

e. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan,

penyajian/peragaan dan penyimpanannya.

f. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat/perlengkapan.

Sanitasi dan hygiene dalam pembuatan produk sangat penting karena

berhubungan dengan kesehatan. Hygiene perorangan meliputi:

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah membuat produk

2. Kebersihan kuku harus di jaga dan di potong sependek mungkin

3. Tidak memakai perhiasan

4. Jika luka harus dibalut dengan pembalut luka yang steril.

5. Rambut harus rapi jika perlu memakai penutup kepala.

6. Jika bersin jangan menghadap kemakanan gunakan sapu tangan

7. Gunakan alat yang bersih seperti sendok dan piring kecil untuk mencicipi makanan

8. Bagi yang sakit dianjurkan untuk tidak memegang dan mengolah makanan

9. Penggunaan kosmetik tidak berlebihan

10. Gunakan pakaian kerja yang bersih selama bekerja

4

Page 5: Makalah Sanitasi Makanan

Hal-hal yang dapat membahayakan:

a. Zat kimia yang bersifat racun

b. Bakteri patogen dan bibit penyakit

c. Parasit dari hewan

d. Tumbuhan yang beracun

B. Tujuan sanitasi makanan

Adapun tujuan dari sanitasi makanan yaitu:

1. Menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari

penyakit

2. Mencegah penjualan makanan yang merugikan pembeli

3. Mengurangi kerusakan/pemborosan makanan

4. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

5. Memelihara kebersihan diri seseorang

6. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

7. Mencagah penyakit

8. Menciptakan keindahan

9. Meningkatkan rasa percaya diri

C. Pengertian Personal Hygiene

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan

psikis.

5

Page 6: Makalah Sanitasi Makanan

Menurut beberapa ahli :

a.       Sjarifuddin

Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan.

Sjarifudin. 1979 (dalam Basyar.2005)

b.      Efendy

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting

dan harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis

seseorang. Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan

kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial,

keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat

perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006)

c.       Depkes

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi

kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan

sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya

jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).

d.      Nurjannah

Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas

perawatan diri (mandi, berhias,makan, toileting)

e.       Poter. Perry

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatutindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,

kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan

perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 )

6

Page 7: Makalah Sanitasi Makanan

D. Tujuan Personal Hygiene

Tujuan dari personal hygiene adalah :

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang

4. Mencagah penyakit

5. Menciptakan keindahan

6. Meningkatkan rasa percaya diri

E. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

1. Citra tubuh

Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang

tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan

fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara

mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat

mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan

berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan

peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau

penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan

hygiene.

2. Praktik social.

Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat

mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak

mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah

7

Page 8: Makalah Sanitasi Makanan

orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan

beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

3. Status sosio-ekonomi

Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik

kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat

menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan

kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini

merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social

klien.

4. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan

mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah

cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali,

pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan

hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam

mengurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan

yang perlu.

5. Kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan

hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan

diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di

8

Page 9: Makalah Sanitasi Makanan

Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya

sekali dalam seminggu.

6. Pilihan pribadi

Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk

mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang

berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.

7. Kondisi fisik.

Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau

menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk

melakukan hygiene pribadi.

F. Prinsip Sanitasi Makanan

Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:

1. Keadaan bahan makanan

Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau

pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi

dan penyimpanan bahan baku mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam

keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan

bahan-bahan yang bukan bahan pangan. Bahan pangan harus dikirim sedemikian rupa

sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen atau pembentukan toksin

dengan mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktifitas air (water

aktivity=Aw) bahan baku.

9

Page 10: Makalah Sanitasi Makanan

2. Cara penyimpanan bahan makanan

Kerusakan bahan makan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam

dan perlakuan manusia, adanya enzim dalam makanan yang diperlukan dalam proses

pematangan seperti pada buah-buahan dan kerusakan mekanis seperti gesekan,

tekanan, benturan dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya kerusakan dapat

dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri. Sifat dan karakteristik bakteri

seperti sifat hidupnya, daya tahan panas, faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen

dan berdasarkan pertumbuhannya. Terdapat empat cara penyimpanan makanan sesuai

dengan suhu yang dipersyaratkan, yaitu penyimpanan sejuk (cooling), penyimpanan

dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku (frozen).

3. Proses pengolahan

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah

menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang

mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi.

4. Cara pengangkutan makanan yang telah masak

Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah

terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi

risikonya daripada pencemaran bahan makanan. Oleh karena itu titik berat

pengendalian yang perlu diperhatikan adalah pada makanan masak.

5. Cara penyimpanan makanan masak

Bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam makanan yang berada dalam

suasana yang cocok untuk hidupnya sehingga jumlahnya menjadi banyak. Suasana

10

Page 11: Makalah Sanitasi Makanan

yang cocok untuk pertumbuhan bakteri di antaranya suasana makanan banyak protein

dan banyak air (moisture), pH normal (6,8-7,5), suhu optimum (10°-60°C). Bahaya

terbesar dalam makanan masak adalah adanya mikroorganisme patogen dalam

makanan akibat terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan

maupun kontaminasi silang melalui wadah maupun penjamah. makanan, kemudian

dibiarkan dingin pada suhu ruangan. Kondisi optimum mikroorganisme patogen

dalam makanan siap saji ini akan mengakibatkan mikroorganisme berlipat ganda

dalam jangka waktu antara 1-2 jam.

Faktor risiko kejadian foodborne diseases yaitu pada proses pembersihan alat

makan kontak dengan makanan. Faktor risiko juga dapat disebabkan oleh temperatur

dan waktu penyimpanan tidak baik, rendahnya personal hygiene, dan alat makan yang

tercemar.

6. Cara penyajian makanan masak

Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap santap/layak santap. Layak

santap dapat dinyatakan bilamana telah dilakukan uji organoleptik dan uji biologis.

Dalam prinsip penyajian makanan wadah untuk setiap jenis makanan ditempatkan

dalam wadah terpisah, dan diusahakan tertutup. Tujuannya agar makanan tidak

terkontaminasi silang, bila satu makanan tercemar yang lain dapat diselamatkan, serta

memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan pangan.

11

Page 12: Makalah Sanitasi Makanan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan

kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari

segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan di

produksi selama dalam proses pengolahan, penyimpanan pengangkutan sampai pada

saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsi kepada

konsumen. Sanitasi bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian konsumen

dari penyakit, dan mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli dan

juga mengurangi kerusakan makanan.

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan

psikis.

B. Saran

Berdasarkan uraian makalah di atas maka disarankan agar kita terus menjaga

kebersihan diri pribadi kita, dan makanan yang akan kita makan. Karena salah satu

tujuan dari sanitasi itu adalah untuk menjamin keamanan konsumen dari penyakit, dan

mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli dan juga mengurangi

kerusakan makanan. Dan dengan menjaga kebersihan pribadi berarti kita telah

menjaga kebersihan dan kesehatan fisik dan psikis kita.

12