33
Tugas Pendidikan Seni SENI RUPA Kelompok 3 : Septian Galeh E.S. (A1B313028) Nur Safitri (A1B313022) Ratna (A1B313025) Rosma (A1B313027) Siti Anisa (A1B313030) Nursenja Safitri (A1B313023) Rini Purnamsari Sari (A1B313026) Puji Rahayu (A1B313024) Sherli (A1B313029) Nurlili (A1B313021) Nini (A1B313020) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1

Makalah Seni Rupa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan tentang Seni Rupa

Citation preview

Page 1: Makalah Seni Rupa

Tugas Pendidikan Seni

SENI RUPA

Kelompok 3 :

Septian Galeh E.S. (A1B313028)

Nur Safitri (A1B313022)

Ratna (A1B313025)

Rosma (A1B313027)

Siti Anisa (A1B313030)

Nursenja Safitri (A1B313023)

Rini Purnamsari Sari (A1B313026)

Puji Rahayu (A1B313024)

Sherli (A1B313029)

Nurlili (A1B313021)

Nini (A1B313020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

1

Page 2: Makalah Seni Rupa

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan

rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “Seni Rupa” ini dapat

terselesaikan.

Kami atas nama kelompok 3 menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah

ini, itu dikarenakan kemampuan kami yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami

sendiri dan bagi para penbaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang

Kendari, 24 Februari 2015

Penyusun

Kelompok 3

2

Page 3: Makalah Seni Rupa

Daftar Isi

Halaman Judul…………………………………………………………………..1

Kata Pengantar…………………………………………………………………..2

Daftar Isi………………………………………………………………………....3

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang………....………………………………………...4

b. Rumusan Masalah…………………………………………….....4

BAB II Pembahasan

a. Bahan dan Teknik Berkarya Seni Rupa………………………...5

b. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi……………………………….8

c. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi………………………………11

d. Perencanaan dan Penyelengaraan Pameran Seni Rupa………..17

e. Pameran dan Pagelaran sebagai Media Pembelajran Seni……..20

BAB III Penutup

a. Kesimpulan………………………………………………………..23

b. Saran………………………………………………………………23

Daftar Pustaka……………………………………………………………………24

3

Page 4: Makalah Seni Rupa

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang

Mungkin setiap kita sudah mengenal seni dan ini sudah diterapkan dalam kehidupan

sehari - hari, hal ini sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dan sudah ada terdapat pada diri

manusia tersebut, mungkin tanpa disadari alam semesta ini juga terciptakan dari unsur seni dan

Tuhan juga memberikan sifat seni pada makhluk ciptaan-Nya sehingga seni pun dapat dikaitkan

dengan hal spiritual atau religi dalam suatu unsur kebudayaan , namun seni itu berupa ekspresi

manusia yang berunsurkan keindahan yang di ungkapkan melalui suatu media yang bersifat

nyata dan dapat dinikmati oleh kelima panca indera manusia. Berikut ini adalah beberapa

pengertian Seni yang saya dapatkan dari beberapa situs

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan

pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian.

Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin

disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di

eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu

kegiatan tertentu. Seni adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi

dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsue-unsur keindahan, dan dapat

mempengaruhi perasaan orang lain.

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa

ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa

dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni

rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi,

sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.

b. Rumusan Masalah

1. Apa saja bahan , alat, dan alat, dan teknis dalam berkarya seni rupa?

2. Bagaimanakah perencanaan dan penyelenggarakan pameran dalam seni rupa ?

4

Page 5: Makalah Seni Rupa

BAB II Pembahasan

Pembahasan

a. Bahan dan Teknik Berkarya Seni Rupa

Dari konsep seni rupa, kita akan mempelajari dan memerhatikan bagaimana proses

berkarya seni rupa. Dalam hal ini, kita banyak mempelajari tentang teknik dan bahan

berkaryasenirupa serta tema pokok yang tampil dalam karya.

Teknik adalah cara seseorang mewujudkan gagasan (ide) menjadi sesuatu yang menarik

sehingga mempunyai nilai perwujudan dengan pengunaan media yang berupa alat dan bahan seni

rupa. Teknik berkarya adalah teknik yang digunakan dalam memberi bentuk atau wujud yang

berbeda.

Bahan untuk berkarya seni rupa tidak hanya berupa kertas gambar, kanvas, cat air, cat

minyak, dan pastel, tetapi sangat beragam dan tidak terbatas. Kemampuan menggunakan bahan

tergantung dari keahlian individu dalam berkarya.

Bahan yang digunakan untuk berkarya seni rupa, antara lain sebagai berikut :

1. Warna (cat), meliputi sebagai berikut :

a. Cat air, seperti water colour, cat plakat (poster colour), cat tembok, cat

batik/sablon/printing, wenter/naptol, spidol dan air

b. Cat minyak, seperti cat kayu, cat besi, cat cetak (tinta cetak), cat lukis, dan cat

duko.

c. Cat kristal atau cat kering, contohnya pensil (B, HB, H), pastel, krayon, pulas,

dan conte.

2. Kertas, seperti kertas kado, kertas perak, kertas tulis (CD. HVS), kertas karton, kertas

minyak, kertas gambar, duplicator, kertas duplek, kertas krep, kertas asturo, kertas

marmer dan kertas kalkir.

3. Kanvas (kain khusus sebagai bidang melukis).

4. Tanah liat adalah bahan yang digunakan untuk seni patung atau pembentuk dan seni

keramik.

5

Page 6: Makalah Seni Rupa

5. Batu adalah bahan yang digunakan untuk seni patung, seni bangun, seni kriya, dan seni

taman. Jenis batu yang sering dipakai, antara lain batu cadas, kapur, pualam, granit, dan

permata.

6. Kayu digunakan untuk seni bangun, patung, kerajinan, dan seni kriya lainnya. Jenis kayu

yang sering dipakai antara lain : jati, sawo, nangka, mahoni, sonokeling, eben, dan

sengon.

7. Logam adalah bahan untuk membuat seni kerajinan, seni patung, seni hias, dan seni

industri. Jenis logam, antara lain : emas, perak, perunggu, tembaga, besi, dan aluminium.

8. Semen adalah bahan yang digunakan untuk membuat seni patung, seni bangun, dan seni

kriya. Jenis semen, antara lain : semen kelabu dan semen putih (dapat diwarna dengan

pigmen khusus).

9. Gips (batu-tahu), yaitu bahan untuk membuat seni patung, relief, seni hias, dan barang

hias lainnya. Gips mirip semen putih, tetapi cepat kering, mudah pecah, dan dapat

diwarnai.

10. Plywood (tripleks atau multipleks)

11. Bambu

12. Rotan

13. Viberglass

14. Bahan-bahan lain, seperti kain perca, biji-bijian, daun pandan, tali rami, bulu plastik, dan

karet busa.Menurut saya, Bahan dan Teknik yang digunakan dalam membuat karya seni

rupa itu akan berpengaruh pada karya seni yang dihasilkan, baik itu dari segi bentuk,

corak dan keindahan yang dihasilkan.

6

Page 7: Makalah Seni Rupa

Pendapat:

Menurut Ratna, “Bahan dan Teknik yang digunakan dalam membuat karya seni rupa itu akan

berpengaruh pada karya seni yang dihasilkan, baik itu dari segi bentuk, corak dan keindahan

yang dihasilkan.”

Menurut Nurlili “Seni merupakan salah satu kebutuhan psikis manusia yang secara sadar

maupun tidak sadar sebenarnya sering melakukan dan sering bertatapan dengan seni.”

7

Page 8: Makalah Seni Rupa

b. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang

diperbincangkan secara lisan. Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk

karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan, Demikian pula

karya seni rupa 2 Dimensi, adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan

lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.

a) Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi

Seorang perupa (seniman, designer, dll) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan non-

fisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya

seni rupa.

Berikut ini unsur-unsur rupa:

1. Garis (line)

Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah

karya seni rupa .Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat"

khusus seperti : pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung ,dan berombak.

2. Raut

Unsur rupa lainnya adalah " raut " yang merupakan tampak, potongan/wujud dari

suatu objek

3. Ruang

Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukan kesan dimensi

dari objek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut

4. Tekstur

Tektsur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari suatu

permukaan suatu object pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat

dibedakan menjadi 2 yaitu tektsur asli dan buatan

8

Page 9: Makalah Seni Rupa

5. Warna

Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian dalam berkarya seni rupa

terdapat beberapa teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis , murni dan seterusnya

6. Gelap – Terang

Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan

intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Bagian yang terkena cahaya lebih

terang dari yang tidak terkena .

b) Medium, Bahan, Dan Teknik

Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa,

contohnya pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan

cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang.

Bahan untuk membuat karya seni di kategorikan menjadi 2 yaitu bahan alami

dan bahan sintesis berdasarkan sumber bahan dan proses pembuatanya. Karya seni

rupa ada juga yang dinamai berdasarkan teknik utama yang digunakan dalam

pembuatannya. Seni kriya batik misalnya, menunjukan jenis karya seni rupa yang

dibuat dengan teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan

teknik menganyam

9

Page 10: Makalah Seni Rupa

Pendapat:

Menurut Nursenja Safitri “seni rupa 2 dimensi merupakan suatu karya seni yang di lukis sesuai

naluri dalam hati yang bisa menghasilkan karya seni.”

Menurut Nini “Karya Seni dua dimensi merupakan karya seni yang hanya dapat dilihat melalui

satu arah dan memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar”

10

Page 11: Makalah Seni Rupa

c. Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

Seperti juga karya seni rupa 2 dimensi, pada karya seni rupa 3 dimensi juga mengandung

unsur garis, bentuk, bidang, warna disusun sedemikian rupa sehingga membentuk obyek tertentu.

Karya seni rupa 3 dimensi ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias

saja. Untuk berkarya seni rupa 3 dimensi ini kita dapat memilih dan mencoba berbagai bahan,

teknik dan medium sesuai dengan obyek dan fungsi yang kita inginkan.

Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensi dengan tiga

dimensi. Obyek karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat dari satu sisi saja, tetapi karya

tiga dimensi dapat di lihat lebih dari dua sisi. Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, dilihat

dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai

(seni rupa terapan - applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja.

Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai

yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian

bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman

digunakan. Mobil yang kita tumpangi, kursi yang kita duduki, telepon genggam yang kita

gunakan adalah juga karya seni rupa tiga dimensi.

a) Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol

dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon

(symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara

konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.

1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan

gagasan atau objek tertentu.

2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti,

kualitas, abstraksi, gagasan, objek.

3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan

kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.

4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-

individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau

11

Page 12: Makalah Seni Rupa

dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan

dengan tanda alamiah.

Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi maupun tiga

dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi

yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung,

tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman

dahulu. Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya

berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau

tempat-tempat bersejarah. Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol

dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak

Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.

Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan

patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya.

Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan

perjuangan orang –orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi

masyarakat dan bangsa. Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa

seperti warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk

memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini dapat saja

memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung

memiliki makna simbolik yang berbedabeda. Warna merah, hitam, putih dan

sebagainya juga memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna

simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Sebagai

contoh, warna hitam seringkali digunakan sebagai lambang duka cita, tetapi suku

bangsa tertentu menggunakan warna kuning atau putih sebagai lambang berduka cita.

Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud

karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan

sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang

sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan

dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.

Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak

12

Page 13: Makalah Seni Rupa

hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan

oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.

Sebagai contoh ketika kita melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung

abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya

tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan

merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kita tidak

tahu obyek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut. Teman kita mungkin tidak

tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah

yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat

subyektif.

b) Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi

Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun

dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya akan berbeda-

beda sesuai dengan karakteristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan

untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Tahapan dalam berkarya seni rupa

tiga dimensi ini seperti juga karya seni rupa pada umumnya, dimulai dari adanya

motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam maupun diri

perupanya. Ide atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari

berbagai sumber.

13

Page 14: Makalah Seni Rupa

Perhatikan bagan langkah-langkah dalam proses berkarya seni rupa tiga

dimensi berikut;

Keindahan sebuah karya tidak hanya kemiripan bentuknya saja, tetapi kesunguhan

dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya kita unik dan menarik. Setiap

manusia memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda, demikian juga dengan

karya yang dibuat. Cobalah menulis rencana karya yang akan kita buat. Tuliskan

alasan dalam memilih model yang akan dicontoh serta alasan memilih bahan,

medium, dan teknik yang akan digunakan. Cobalah juga membuat rencana dan

berkarya menggunakan berbagai model, bahan, teknik dan medium yang berbeda-

beda. Rasakan dan kemukakan obyek mana yang menurut kita paling menarik, bahan,

media, dan teknik apa yang paling disukai. Jelaskan mengapa obyek tersebut menarik

dan bahan, media serta teknik tersebut disukai. Sajikan karya tersebut, kemudian

berilah tanggapan tidak hanya pada karya yang kita buat tetapi karya yang dibuat

teman yang lain juga.

14

Page 15: Makalah Seni Rupa

Pendapat:

Menurut Puji Rahayu “seni rupa 3 dimensi adalah seni rupa yang Bisa dimanfaatkan

Kegunaanya dan diciptakan oleh seseorang yang memiliki keterampilan dan memiliki jiwa seni

dalam menciptakan karya seni rupa 3 dimensi yang keindahan dari hasil karya yang diciptakan

itu dapat bermanfaat bagi orang lain yang menikmatinya misalnya contoh karya 3 dimensi

Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk sekaligus juga sebagai

keindahan dengan ukuran yang ada pada kursi tersebut dan keindahan motiv yang dimiliki kursi

tersebut.”

Menurut Rini Purnamasari “karya tiga dimensi adalah hasil cipta karya yang dimiliki seseorang

manusia yang memiliki keterampilan dan imajinasi serta kreatifitas yang tinggi dalam

menciptakan karya seni tanpa meniru karya orang lain, dengan menuangkan ide-idenya untuk

memuaskan hasrat jiwa seni yang dimiliki dan hasil karyanya dapat diliat dan dinikmati

keindahannya dari segala arah oleh orang lain”

15

Page 16: Makalah Seni Rupa

Menurut Nur Safitri “Karya 3 dimensi merupakan Karya seni rupa yang memiliki dimensi

panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni

patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk lainnya.”

16

Page 17: Makalah Seni Rupa

d. Perencanaan dan Penyelengaraan Pameran Seni Rupa

Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu

pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak dapat

berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Urutan kegiatan dalam merencanakan pameran

seni rupa adalah:

1. Menentukan Tujuan Pameran

Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah

menetapkan terlebih dahulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat

saja bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan.

Cobalah diskusikan dengan teman-teman kalian tujuan penyelenggaraan yang paling

tepat untuk kegiatan pameran dalam pekan seni akhir semester atau tahun ajaran yang

akan datang.

2. Menentukan Tema Pameran

Tema pameran kita tentukan setelah tujuan pameran dirumuskan. Penentuan tema

berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema dapat

memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema

telah kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran.

3. Menyusun Kepanitiaan Kegiatan Pameran

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan

lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran.

Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat

kebutuhan, situasi, dan kondisi. Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri

dari panitian inti dan dibantu dengan seksi-seksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa

akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan

agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran memiliki rasa

tanggung jawab dan kebersamaan.

17

Page 18: Makalah Seni Rupa

4. Menentukan Waktu dan Tempat Kegiatan Pameran

Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di

sekolah biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada

akhir semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini

dimaksudkan agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan

dapat diikuti serta disaksikan oleh segenap warga sekolah.

Penentuan tempat pameran disesuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran,

jumlah serta karakteristik karya yang akan dipamerkan, apakah akan dilakukan di kelas,

di aula, gedung serba guna, di halaman sekolah atau tempat lain di luar sekolah.

5. Menyusun Agenda Kegiatan Kegiatan Pameran

Penyusuan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu

pelaksanaan kepada semua fihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan

pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen

jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu dan tanggal).

6. Menyusun Proposal Kegiatan Pameran

Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan

pameran. Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pameran. Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai

pihak (sponsorship) untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Secara

umum sistematika isi proposal biasanya mencakup: latar belakang, tema, nama kegiatan,

landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal

kegiatan, ketentuan sponsorship, dan lain-lain.

18

Page 19: Makalah Seni Rupa

Pendapat:

Menurut Serli “pengertian Pameran seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

seniman baik secara perorangan maupun kelompok untuk menyampaiakn ide atau

gagasannya kepada publik melalui media karya seni rupa sehingga melalui kegiatan

pameran tersebut diharapkan terjadi komunikasi antara seniman yang diwakili oleh karya

seninya dengan apresiator.”

Menurut Siti Anisa “Pameran dan pergelaran merupakan tempat pertunjukan yang

menyelenggarakan kegiatan pengapresiasi karya seni, sehingga para pemirsa dapat

mengamatinya dengan nyaman untuk mendapatkan pengalaman estetis dan pemahaman

nilai -nilai seni yang di pamerkan.”

19

Page 20: Makalah Seni Rupa

e. Pameran dan Pagelaran sebagai Media Pembelajran Seni

Peran seni sebagai media pendidikan. Seni memiliki peran sebagai media pendidikan

salah satunya yaitu sebagai alat peraga untuk memperlancar proses belajar supaya lebih mudah

memahaminya. Seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis

dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang

terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik

matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan

moral, dan kecerdasan emosional.

Bidang seni rupa, musik, tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri sesuai

dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas

berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman

mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi

elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.

Misalnya di dalam seni teater, pendidikan budi pekerti ini sangat kentara dalam pemunculan

karakter tokoh-tokoh yang dilakonkan.

Pembelajaran Seni Budaya ini tidak ingin mendidik siswa agar menjadi seniman,

melainkan agar siswa dapat lebih menghayati peran kehidupan dalam mengarungi peradaban.

Jika ia tertarik lebih dalam terhadap teater, ia bisa memilih sanggar-sanggar teater di luar sekolah

untuk menampung bakatnya tersebut.

Contoh lainnya antara lain ramainya pergelaran seni baik berupa show atau pergelaran

seni pertunjukan maupun berupa pameran senirupa yang terjadi selama masa liburan sekolah

belakangan ini, ternyata memberikan arti tersendiri bagi kebersinambungan proses kependidikan

yang selama tahun ajaran di bangku sekolah.

Setidaknya, kependidikan akan arti nilai-nilai kehidupan dan humaniora kepada generasi

muda dan publik luas pada umumnya, bisa terus berlanjut selalu meskipun di luar jam pelajaran

sekolah Selalu ramainya publik yang menjadi penonton dan pengunjung pergelaran atau helatan

kesenian yang dihelat selama masa liburan ini sudah cukup menjadi indikator betapa animo

publik begitu besar atas sarana pendidikan alternatif yang jauh lebih enterteinis atau menghibur.

20

Page 21: Makalah Seni Rupa

Berbagai macam materi dan disiplin ilmu sesungguhnya telah tersirat maupun tersurat

sebagai pesan moral dalam karya-karya kreatif kesenian yang disajikan para kreator di

panggung-panggung teater, film, musik dan tari dan berbagai bentuk seni pertunjukan lainnya.

Atau di arena dan ruang-ruang pameran lukisan, fotografi, otomotif, fashion, disain dan

maket miniatur arsitektur, dan lain sebagainya Helatan seni tersebut tidak saja tertumpu di pusat

pagelaran seni. Keberadaan mall dan swalayan pun yang lebih bersentuhan langsung dengan

publik luas kini pun mulai dilirik. Inilah efektif ekonomi kreatif yang tengah gencar di

kampanyekan pemerintah saat ini. Nilai-nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai keilmuan dengan

sendirinya termaktub dalam karya-karya seni yang tersajikan tersebut sebagai pesan moral yang

disampaikan sang kreator kepada audiensnya.

21

Page 22: Makalah Seni Rupa

Pendapat:

Menurut Septian Galeh E.S. “Perencanaan penyelenggaraan pameran seni sangat bermanfaat

bagi peserta didik karena dengan adanya pameran seni rupa siswa dapat melihat langsung karya-

karya seni rupa yang sedang dipamerkan, siswa juga dapat pengalaman yang berharga dan

termotivasi untuk berkarya seni”

Menurut Rosma “seni merupakan suatu kebiasaan yang tidak bias dipisahkan dari kehidupan

seseorang karena seni merupakan sesuatu yang nyata, yang memiliki nilai social yang dapat

mempengaruhi kehidupan dan tingkah laku seseorang, karena seni merupakan ungkapan

perasaan seseorang yang dituangkan kedalam sebuah buku, lagu, novel atau tingkah laku. Yang

dapat menggerakkan hati seseorang yang menikmatinya.

22

Page 23: Makalah Seni Rupa

BAB III Penutup

a. Kesimpulan

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan

juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter

yang menuntunnya atau kerjanya

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa

ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep

garis, bidang,bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

b. Saran

kita sebagai guru pada saat mengajar seharusnya bersifat horizontal bukan vertical. Sifat

mengajar yang horisontal berarti kita sebagai tentor menempatkan diri sama tinggi dengan siswa

kita. Kita berbicara sebagai orang yang lebih dahulu tahu, bukan lebih pintar. Kita mentransfer

ilmu, bukan memberi ilmu. Saya seringnya mengatakan seperti ini setelah perkenalan:

“Saya berdiri di depan anda sekalian bukan karena saya lebih pintar dari anda, namun hanya

karena saya mengenal ilmu ini lebih dahulu daripada anda. Mungkin suatu saat diantara anda

sekalian ada yang lebih mengerti ilmu ini daripada saya. Saya berkeyakinan kuat akan hal ini.”

Pernyataan diatas sudah memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih santai dan lebih

menikmati kebersamaannya dengan anda. Jika kelas sudah santai dan dinikmati, maka pelajaran

mudah diberikan. Dalam memberikan pelajaran, anggaplah kita sedang bercerita tentang

pengalaman sehingga ilmu apapun itu tidak terkesan menyeramkan.

23

Page 24: Makalah Seni Rupa

Daftar Pustaka

http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html

http://cepspenza.blogspot.com/2007/06/seni-adalah-ungkapan-perasaan-seseorang.html

http://yokimirantiyo.blogspot.com/2013/04/pengertian-seni-rupa-dan-cabang.html

http://tk-likemasker.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-seni-rupa.html

http://www.masterseni.web.id/2012/01/seni-rupa-keragaman-teknik-bahan-dan.html

http://Azmijaka.blogspot.com/2007/06/Seni-rupa-2-dimensi.html

http://www.ipapedia.web.id/2014/12/berkarya-seni-rupa-tiga-dimensi-3d.html

http://sma-senibudaya.blogspot.com/2014/12/merencanakan-pameran-seni-rupa.html

http://tripangesti.blogspot.com/2011/02/makalah-seni-sebagai-media-pembelajaran.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Seni

https://hanyalewat.com/20131070/trik-mengajar-supaya-siswa-tertarik-dan-termotivasi.html

24