33
MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN Disusun Oleh : Kelompok 4 Heri Siswanto A1H011020 Rizma Annisa A1H011021 Merlyn Karlina A. A1H011022 Ria Wijiati Ras A1H011023 Subhekti Hikmanto A1H011024 Catur Febrianto A1H011025 Dita Pujianti A1H011026 Atikah Nur M. A1H011028

Makalah Sistem Pendingin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Sistem Pendingin

MAKALAHMOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN

SISTEM PENDINGINAN

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Heri Siswanto A1H011020Rizma Annisa A1H011021Merlyn Karlina A. A1H011022Ria Wijiati Ras A1H011023Subhekti Hikmanto A1H011024Catur Febrianto A1H011025Dita Pujianti A1H011026Atikah Nur M. A1H011028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2013

Page 2: Makalah Sistem Pendingin

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, maka penyusunan ini dapat terselesaikan. Makalah ini berjudul “Sistem

Pendinginan”. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi tugas

terstruktur dari mata kuliah Makalah Motor Bakar dan Tenaga Pertanian yang diampu

oleh Abdul Mukhlis Ritonga, S.TP., M.Sc.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini kurang dari sempurna

dan masih banyak kekurangan, namun penyusun berharap Makalah ini bermanfaat

bagi yang membutuhkan.

Purwokerto, April 2013

Penyusun

Page 3: Makalah Sistem Pendingin

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga

mesin supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Sistem pendinginan

perlu dan penting dilakukan. Berdasarkan neraca panas pada mesin maka fungsi

pendinginan pada motor menjadi penting karena panas yang akan terserap oleh

sistem pendinginan dapat mencapai 32 %.

Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih

(overheating) dan akan mengakibatkan gangguan-gangguan seperti:

a. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam

paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada

suhu tinggi (300 C), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan

mencair.

b. Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi

terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan

memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok

silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.

c. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.

Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan

tersebut.

d. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik

sampai 250 C pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin

torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet

(ring stick). Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat

pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang

bebas.

Page 4: Makalah Sistem Pendingin

e. Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan

(knocking).

Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu pada motor

bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar

menjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.

Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan

asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan. Selain

itu, kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan

tekanan dan uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada

suhu kira-kira 50C.

I.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui segala hal

tentang system pendinginan baik itu pengertian, macam-macam, mekanisme

kerja, dan aplikasinya di kehidupan sehari-hari.

Page 5: Makalah Sistem Pendingin

II. ISI

II.1 Pengertian Sistem Pendinginan

Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung dalam

bahan bakar menjadi tenaga gerak. Dari panas yang dihasilkan ini, kira-kira 25%

digunakan sebagai tenaga penggerak, kira-kira 45% hilang terbawa gas buang dan

hilang akibat gesekan-gesekan, sedangkan sisanya kira-kira 30% diserap oleh

bagian-bagian motor itu sendiri. Panas yang diserap ini harus segera dibuang

untuk menghindari panas yang berlebihan (over heating) yang dapat

mengakibatkan mesin menjadi rusak,. Untuk itu diperlukan sistem pendingin

mesin dengan media air atau udara untuk menstabilkan suhu kerja mesin antara

80-100 OC.

Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga

mesin supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran

dalam maupun luar melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi

dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan

instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya

terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan

sebagian terserap oleh material di sekitar ruang bakar.

Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas

hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan

hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk

mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis,

daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.

Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin

mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur

sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian

besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia

Page 6: Makalah Sistem Pendingin

sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga

tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan

digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.

Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe

langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe

menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

II.2 Macam-macam Sistem Pendinginan

Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada engine

kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem pendingin air dan

sistem pendingin udara.

2.2.1 Sistem Pendingin Air

Sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit dibanding

pendingin udara, akan tetapi memiliki banyak kelebihan dibanding

pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relatif aman karena disekeliling

silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa meredam bunyi yang

berlebihan dalam mesin, dan air juga bisa dijadikan pemanas ruangan di

dalam ruang kemudi (khusus di Negara yang memiliki musim dingin).

 

Gambar 1. Sistem Pendingin Air

Page 7: Makalah Sistem Pendingin

Cara kerja

a. Bila mesin dingin

Saat mesin masih dingin sirkulasi air pendingin hanya terjadi

didalam mesin saja, tanpa melalui radiator, ini dikarenakan adanya

thermostat yang masih menutup saat mesin dingin, jadi air yang mestinya

kedalam radiator tertutup oleh thermostat dan akan melewati saluran

bypass untuk kembali bersirkulasi kedalam mesin, proses ini juga

bertujuan untuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja normal yaitu

sekitar 80-90 oC.

b. Bila mesin panas

Saat mesin sudah panas dan melebihi temperatur kerja maka

thermostat akan terbuka dan saluran bypass akan tertutup sehingga air

yang sudah panas akan dialirkan kedalam radiator untuk selanjutnya

didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu sendiri, selanjutnya cairan

pendingin yang sudah didinginkan didalam radiator kembali dialirkan

kedalam mesin untuk kembali mendinginkan mesin, begitu seterusnya

sampai temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup,

begitu seterusnya proses ini berulang.

Bagian-Bagian Sistem Pendingin Air

Bagian-bagian sistem pendinginan air yang penting dan perlu

dipelihara/diservis adalah: Radiator, tutup radiator, pompa air, kipas, katup

termostat, dan tangki reservoir.

Page 8: Makalah Sistem Pendingin

a. Radiator

Gambar 2. Radiator

Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan

air atau membuang panas air ke udara melalui sisrip-sirip pendinginnya.

Konstruksi radiator terdiri dari:

1) Tangki atas

Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas

dari mesin. Tangki atas dilerngkapi dengan lubang pengisian, pipa

pembuangan dan saluran masuk dari mesin. Lubang pengisian harus

ditutup dengan tutup radiator. Pipa pembuangan untuk mengalirkan

kelebihan air dalam sistem pendinginan yang disebabkan oleh

ekspansi panas dari air keluar atau ke tangki reservoir. Saluran

masuk ditempatkan agak keujung tangki atas.

2) Inti radiator (radiator core)

Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara

agar suhu air lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari

pipa-pipa air untuk mengalirka air dari tangki atas ke tangki bawah

dan sisrip-sirip pendingin untuk membuang panas air dalam pipa-

pipa air. Udara juga dialirkan diantara sirip-sirip pendingin agar

pembuangan panas secepat mungkin. Warna inti radiator dibuat

Page 9: Makalah Sistem Pendingin

hitam agar pepindahan panas radiasi dapat terjadi sebesar mungkin.

Besar kecilnya inti radiator tergantung pada kapasitas mesin dan

jumlah pipa-pipa air dan sisrip-siripnya

3) Tangki bawah

Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah

didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin

melalui pompa. Pada tangki bawah juga dipasangkan saluran air

yang berhubungan dengan pompa air dan saluran pembuangan

untuk membuang air radiator pada saat membersihkan radiator dan

melepas radiator.

b. Tutup Radiator

Gambar 3. Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin

dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga

tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar. Di samping

itu pada sistem pendinginan tetrutup, tutup radiator berfungsi untuk

mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan

dingin atau panas. Untuk maksud tersebut tutup radiator dilengkapi

dengan katup pengatur tekanan (relief valve) dan katup vakum.

Page 10: Makalah Sistem Pendingin

Cara kerja katup-katup pada tutup radiator adalah sebagai berikut:

Pada saat mesin dihidupkan suhu air pendingin segera naik dan

akan menyebabkan kenikan volume air sehingga cenderung keluar

saluran pengisian radiator. Keluarnya air tersebut ditahan oleh katup

pengatur tekanan sehingga tekanan naik. Kenaikan tekanan akan

menaikkan titik didih air yang berarti mempertahankan air pendingin

dalam sistem. Bila kenaikan suhu sedemikian rupa sehingga

menyebabkan kenaikan volume air yang berlebihan, tekanan air akan

melebihi tekanan yang diperlukan dalam sistem. Karenya air akan

mendesak katup pengatur tekanan untuk membuka dan air akan keluar

melalui katup ini ke pipa pembuangan.

Pada saat suhu air pendingin turun akan terjadi penurunan volume,

yang akan menyebabkan terjadinya kevakuman dalam sistem yang

selanjutnya akan membuka katup vakum sehingga dalam sistem tidak

terjadi kevakuman lagi. Sistem yang menggunakan tangki reservoir,

kevakuman akan diisi oleh air sehingga air dalam sistem akan tetap. Bila

sistem tidak menggunakan tangki reservoir maka yang masuk adalah

udara.

Gambar 4. Radiator dengan tangki reservoir

Page 11: Makalah Sistem Pendingin

c. Pompa Air

Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan

jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran

tekan pada pompa. Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa

sentrifugal. Pompa air ini digerakkan oleh mesin dengan bantuan tali

kipas (“V” belt) dan puli dengan perbandingan putaran antara pompa air

dengan mesin sekitar 0,9 sampai 1,3. Hal ini dimaksudkan agar dapat

mengalirkan air pendingin sesuai dengan operasi mesin.

Gambar 5. Konstruksi pompa air

Pompa ini terdiri dari: (a) Poros, (b) Impeller, dan (c) Water seal

d. Kipas Pendingin

Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar

panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara

dengan mudah. Kipas pendingin dapat berupa kipas pendingin biasa

(yang diputarkan oleh mesin) atau kipas pendingin listrik. Kipas

pendingin biasa digerakkan oleh putaran puli poros engkol. Poros kipas

biasa sama dengan poros pompa air sehingga putaran kipas sama dengan

putaran pompa.

Page 12: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 5. Penggerak kipas dengan motor listrik

Pada kipas pendingin listrik digerakkan oleh motor listrik akan

menghasilkan efisiensi pendinginan yang lebih baik (terutama pada

kecepatan rendah dan beban berat) dan membantu pemanasan awalair

pendingin yang lebih cepat, penggunaan bahan bakar yang lebih hemat,

dan mengurangi suara berisik.

Adapun cara kerja kipas pendingin listrik sebagai berikut:

Gambar 6. Cara kerja kipas pendingin listrik

Bila suhu air pendingin dibawah 83 ºC temperature switch ON dan

relay berhubungan dengan masa. Fan relay coil terbuka dan motor tidak

bekerja. Bila suhu air pendingin di atas 83 ºC, temperature switch akan

OFF dan sirkuit relay ke masa terputus. Fan relay tidak bekerja, maka

kontak poin merapat dan kipas mulai bekerja.

Page 13: Makalah Sistem Pendingin

e. Katup Termostat

Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi

pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran adri mesin ke

radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. Katup termostat

biasanya dipasang pada saluran air keluar dari mesin ke radiator yang

dimaksudkan agar lebih mudah untuk menutup saluran bila mesin dalan

keadaan dingin dan mebuka saluran bila mesin sudah panas.

Gambar 7. Katup Termostat

Ada 2 tipe termostat, yaitu tipe bellow dan tipe wax. Kebanyakan

termostat yang digunakan adalah tipe wax. Di samping itu termostat tipe

wax ada yang menggunakan katup by pass dan tidak menggunakan

katup by pass.

Cara kerja katup termostat adalah sebagai berikut:

Pada saat suhu air pendingin rendah katup tertutup atau saluran dari

mesin ke radiator terhalang oleh wax (lilin) yang belum memuai. Bila

suhu air pendingin naik sekitar 80 sampai dengan 90 derajat Celcius

maka lilin akan memuai dan menekan karet. Karet akan berubah bentuk

dan menekan poros katup. Oleh karena posisi poros tidak berubah maka

maka karet yang sudah berubah tersebut akan membawa katup untuk

membuka.

Page 14: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 8. Katup termostat pada saat suhu 80-90 ºC

Gambar 9. Termostat dengan katup by pass

Untuk menghindari terjadinya tekanan air yang tinggi pada saat

katup termostat tertutup, pada saluran di bawah katup dibuatkan saluran

ke pompa air yang dikenal dengan saluran pintas (by pass).

Gambar 10. Termostat dengan katup by pass pada saat dingin

Cara kerja katup by pass pada termostat dapat dilihat pada sistem

pendingin mesin pada saat dingin dan panas.

Page 15: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 11. Termostat dengan katup by pass pada saat panas

Cara Kerja Sistem Pendinginan

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin

yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan

masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator

air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-

sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju

kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat

proses pendinginan itu.

Page 16: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 12. Cara kerja sistem pendingin

Pemeliharaan/Servis Sistem Pendingin Air

a. Pemeliharaan/servis Radiator dan tutup radiator.

Bagian-bagian radiator dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Bagian-bagian radiator

Pemeriksaan dan Perbaikan radiator dilakukan sebagai berikut:

1) Pemeriksaan pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan

bawah dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti

2) Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat

saluran air dengan menggunakan obene pipih (Gambar 14)

Page 17: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 14. Perbaikan radiator

3) Bila yang tersumbat dari intinya melebihi 20 persen radiator harus

diganti

4) Periksalah slang radiator dan jika ternya rusak atau keras harus diganti

5) Periksalah katup pengatur pada tutup radiator dan katup vakum dari

kemungkinan pegasnya yang lemah atau dudukannya kurang rapat.

Jika katup membuka pada tekanan di bawah harga spesifikasi atau ada

kerusakan lain , tutup radiator harus diganti (Gambar 15)

Gambar 15. Pemeriksaan tutup radiator

b. Pemeliharaan/servis Pompa air

Untuk servis pompa air dilakukan dengan membongkar,

membersihkan, mengganti seal-seal yang bocor, memastikan

kerapatannya dan merakit kembali. Untuk memahami pompa air dapat

dilihat bagian-bagian pompa air seperti gambar 16.

Page 18: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 16. Bagian-bagian Pompa air

c. Pemeliharaan/servis Termostat

Untuk menservis termostat dilakukan dengan cara: (a) membuka

termostat dari sistem pendinginan, (b) memeriksa termostat dengan cara:

menaruh termostat pada tempat yang berisi air (lihat gambar 24).

Periksalah suhu saat pembukaan katup dengan jalan manikkan suhu air

sedikit demi sedikit. Termostat harus diganti bila ternyata terdapat

kerusakan, (c) mamasang kembali termostat pada sistem.

Page 19: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 17. Pemeriksaan termostat dan contoh spesifikasinya

2.2.2 Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara yang digunakan pada engine diambil langsung

oleh udara melalui sirip-sirip pendingin. Kemudian diserap oleh udara luar

yang temperaturnya jauh lebih rendah. Konstruksi dan jumlah sirip

pendingin tergantung besar kecilnya engine dan kecepatan perpindahan

kalor dari sirip-sirip pendingin ke udara. Sirip-sirip ini dipasangkan di

sekeliling silinder dan kepala silinder. Udara yang menyerap panas dari

sirip-sirip pendingin harus bersirkulasi agar udara di sekitar sirip-sirip

pendingin temperaturnya tetap rendah.

Page 20: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 18. Sistem Pendingin Udara

Pada pendingin udara ini, hembusan udara mejadi lebih cepat pada

saat kendaraan berjalan atau dilakukan oleh sebuah kipas. Konstruksi engine

dengan pendingin udara disbanding pendingin air mempunyai keuntungan

antara lain:

a. Konstruksi lebih sederhana.

b. Harga relatif lebih murah.

c. Perawatan relatif tidak ada.

Namun demikian juga mempunyai kerugian antara lain:

a. Pendingin tidak merata.

b. Suara engine keras karena adanya getaran dari sirip-sirip pendingin.

Page 21: Makalah Sistem Pendingin

Gambar 19. Kipas pada roda gila tanpa pengaruh aliran dan dengan pengarah

aliran

Pendinginan ini banyak digunakan pada sepeda motor. Untuk

mengefektifkan pendinginan udara banyak dijumpai dengan menambah

suatu kipas yang digerakkan langsung oleh poros engkol.

Jika engine dihidupkan, maka kipas akan ikut berputar, sehingga udara

menuju sudut-sudut hantar ke sirip-sirip kepala silinder dan blok silinder.

Dengan menggunakan kipas ini maka pendingin akan lebih merata

disbanding yang tidak memakai kipas, cara ini digunakan pada sepeda

motor. Contoh: vespa, Suzuki jet cooled (RC), Yamaha force 1 dan

beberapa mobil, contohnya: VW lama (safari, combi dan kodok).

2.3 Aplikasi Sistem Pendinginan

2.3.1 Sistem Pendingin pada AC

    Dalam sistem AC pendingin udara, menggunakan refrigerant sebagai

media pendingin ruangan. Sistem ini merupakan sistem yang dipakai pada

skala ruangan yang lebih kecil, seperti rumah, perkantoran sekala kecil, atau

ruang-ruang kontrol yang memerlukan perlakuan khusus dalam hal

Page 22: Makalah Sistem Pendingin

temperatur/ suhu. Dan jenis yang umum digunakan. Jenis ini kurang cocok

untuk pendinginan ruangan yang besar, karena disamping ruangan yang

dibutuhkan sangat besar, terutama outdoor, juga dalam pengoperasiannya

lebih mahal.

    Termasuk sistem indirect cooling (pendinginan tidak langsung),

dimana proses pendinginan menggunakan air sebagai media, yang diproses

oleh AHU (air handling unit) atau FCU. Sistem pendinginan melalui air

sebagai media, digunakan pada gedung-gedung besar, seperti mall.

Bandara atau perkantoran yang besar. Sistem ini dalam operasionalnya

lebih efisien diibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara

langsung, tetapi investasi awal yang sangat mahal.

2.3.2 Sistem Pendingin pada Motor

Sistem pendinginan motor menggunakan prinsip pemindahan

panas secara konduksi, konveksi dan radiasi. Panas diserapsecara

konduksi dari metal disekeliling silinder, dari katup, dari kepala silinder

menuju cairan pendingin. Permukaan logam dengan cairan pendingin

terjadi perpindahan panas secara konveksi dan didalam cairan pendingin

terjadi sentuhan dan perpindahan panas, sehingga air menjadi panas dalam

kantong-kantong air pendingin, yang terletak didalam blok silinder.

2.3.3 Sistem Pendingin pada Diesel

Motor diesel penggerak generator yang banyak dipakai di

lapangan, umumnya motor diesel selinder tunggal-horisontal berpendingin

air. Sirkulasi air pendingin menggunakan sistem sirkulasi alam atau

dengan sirkulasi air pendingin tidak menggunakan pompa sirkulator

(water pump). Sirkulasi jenis ini berlangsung karena adanya perbedaan

berat jenis air pendingin akibat rambatan panas yang diterima dari blok

silinder. 

Page 23: Makalah Sistem Pendingin

2.3.4 Sistem Pendingin pada Mobil

Mobil diperlukan sistem pendinginan yangberfungsi untuk

menurunkan temperatur pada mesin, karena mesin dapat menghasilkan

efesiensi kerja yang baik pada temperature mesin sekitar 800 C sampai

dengan 850 C

Page 24: Makalah Sistem Pendingin

III. PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga mesin

supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Prinsip pendinginan adalah

melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut

pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara

disebut pendinginan air. Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa

digunakan pada engine kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

sistem pendingin air dan sistem pendingin udara. Aplikasi sistem pendingin dapat

kita temukan pada kehidupan sehari-hari misalnya pada AC, mobil, diesel, motor,

dll.

III.2 Saran

Sebagai mahasiswa Teknik Pertanian, kita harus mengetahui sistem-sistem

pada motor bakar dan tenaga pertanian, salah satunya yaitu sistem pendingin.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa

tentang sistem pendingin.