41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah tema dalam sebuah dongeng identik dengan apa yang sedang anak-anak pikirkan di usianya. Tema adalah ide yang mendasari sebuah cerita. Tema berperan sebagai pangkal otak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakannya. Tema dalam sastra anak, khususnya dongeng adalah alasan tindak, gagasan sentral, termasuk persoalan dan tujuan (amanat) pengarang kepada pembaca. Tema dalam dongeng anak-anak berkisar pada pendidikan, lingkungan, dan persahabatan. Pengarang memilih tema-tema yang lekat dengan anak-anak seusianya pun tentu memiliki maksud dan tujuan tertentu. Tunjuannya ialah menuntun anak- 1

Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sastra Indonesia, Makalah Pengantar Kajian Cerita Anak

Citation preview

Page 1: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah tema dalam sebuah dongeng identik dengan apa yang

sedang anak-anak pikirkan di usianya. Tema adalah ide yang mendasari

sebuah cerita. Tema berperan sebagai pangkal otak pengarang dalam

memaparkan karya rekaan yang diciptakannya. Tema dalam sastra anak,

khususnya dongeng adalah alasan tindak, gagasan sentral, termasuk

persoalan dan tujuan (amanat) pengarang kepada pembaca.

Tema dalam dongeng anak-anak berkisar pada pendidikan,

lingkungan, dan persahabatan. Pengarang memilih tema-tema yang lekat

dengan anak-anak seusianya pun tentu memiliki maksud dan tujuan

tertentu. Tunjuannya ialah menuntun anak-anak agar selalu berbuat

kebajikan terhadap sesama di lingkungannya. Sebagaimana di usia

pertumbuhan dan perkembangannya, anak-anak membutuhkan sosok role

model yang bisa dijadikan panutan. Hal tersebut pun bisa mereka temukan

di dalam sebuah dongeng dari tokoh-tokohnya.

Unsur-unsur dalam dongeng seperti tema, alur, tokoh, latar, serta

amanat adalah kerangka penting yang membangun sebuah dongeng.

Segenap unsur-unsur tersebut saling mengisi satu sama lain sehingga

1

Page 2: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

menghasilkan sebuah cerita dengan amanat yang mampu diambil oleh

anak-anak setelah membacanya.

Akan tetapi kita tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan

IPTEK di masa dewasa ini. Seiring dengan peertumbuhan laju komunikasi

yang sangat pesat, sedikit banyak ditemukan anak-anak yang sudah mulai

meninggalkan dongeng. Dalam menyikapinya, kita sebagai insan yang

teredukasi pun mesti bertindak. Seperti mengadaptasi isu-isu sederhana

yang berkembang di lingkungan anak-anak menjadi tema dongeng yang

mudah dicerna dan up to date.

Mengenai hal tersebut, makalah ini akan membahas mengenai dua

garis besar dalam dongeng: Tema Dongeng Universal dan Regional

(Pendidikan, Lingkungan, Persahabatan) dan Unsur-unsur Pembentuk

Dongeng.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Tema Dongeng Universal dan Regional

(Pendidikan, Lingkungan, Persahabatan)?

2. Apa yang dimaksud dengan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Tema

Dongeng Universal dan Regional (Pendidikan, Lingkungan,

Persahabatan).

2

Page 3: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

2. Mengetahui dan memahami Unsur-unsur Pembentuk Dongeng.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan tersebut, maka penulisan makalah ini bermanfaat untuk:

1. Bagi penulis.

Makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang tema dongeng

dan unsur-unsur yang membentuknya.

2. Bagi calon pendongeng dan pengarang dongeng.

Makalah ini bermanfaat untuk menjadi referensi sederhana tentang tema dan

unsur-unsur yang membentuk dongeng sebagai gambaran bahwa dongeng

merupakan suatu keindahan dari sastra anak dan harus disesuaikan dengan

bagaima karakteristik anak-anak seharusnya.

3

Page 4: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dongeng

Dongeng adalah bentuk sastra lama yang bercerita tentang kejadian luar biasa

yang penuh khayalan (fiksi) dan dianggap oleh masyarakat tidak benar-benar

terjadi. Dongeng dapat dijadikan media sebagai penyampaian ajaran moral,

pendidikan, serta hiburan. Menurut Prof. Atar Semi, dongeng adalah cerita khayal

atau fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu seperti

menceritakan asal muasal suatu tempat, persitiwa-peristiwa yang aneh dan

menakjubkan tentang kehidupan manusia atau binatang. Karena itulah dongeng

cenderung tidak masuk akal dan tidak mungkin terjadi. Misalnya, fabel tentang

kelinci yang balap lari dengan siput. Mustahil bagi kita untuk percaya kalau siput

yang lambat bisa menang lomba lari melawan si kelinci. Cerita-cerita semacam

itu sebenarnya bukan dipercayai sebagai sesuatu yang pernah terjadi. Masyarakat

membuat cerita semacam ini lebih sebagai cara lain dalam berkomunikasi dan

menyampaikan ide-ide lewat para tokoh. Gagasan yang disampaikan pun

memiliki tujuan tersendiri, tergantung dari tema yang menguasai dongeng atau

cerita tersebut (selengkapnya tentang tema bisa ditemukan di pembahasan

selanjutnya). Cerita pendek yang disampaikan secara lisan, di mana dongeng

4

Page 5: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar benar terjadi (James

Danandjaja, 2007: 83).

Secara umum pengertian dongeng adalah cerita yang dituturkan atau

dituliskan yang bersifat hiburan dan biasanya tidak benar-benar terjadi dalam

kehidupan. Dongeng merupakan suatu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak

benar-benar tejadi (fiktif) yang bersifat menghibur dan terdapat ajaran moral yang

terkandung dalam cerita dongeng tersebut (Kamisa, 1997: 144).

Cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak

masuk akal. Pendapat lain mengenai dongeng adalah cerita yang tidak benar-

benar terjadi, terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh (KBBI,

2007: 274).

Senada dengan Lezin dalam bukunya Bibliocollège, Charles Perrault

mengatakan bahwa: “Le conte est un court récit d’aventures imaginaires mettant

en scène des situations et des personnages surnaturels”. Arti dari pengertian

dongeng tersebut adalah cerita pendek tentang petualangan khayal dengan situasi

dan tokoh-tokoh yang luar biasa dan gaib.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dongeng

adalah cerita yang tidak benar-benar tejadi yang berisi tentang petualangan yang

penuh imajinasi dan terkadang tidak masuk akal dengan menampilkan situasi dan

5

Page 6: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

para tokoh yang luar biasa serta mengandung ajaran moral dan pendidikan untuk

disebarkan keapda para pendengar yang mayoritas adalah anak-anak.

B. Tema Dongeng Universal dan Regional (Pendidikan, Lingkungan,

Persahabatan)

Dongeng yang baik biasanya memiliki pusat tema, yaitu pokok masalah yang

mendominasi masalah dalam cerita. Tema dalam dongeng berkisar pada

pendidikan, lingkungan, dan persahabatan. Pada usia anak-anak, tema yang ringan

dan sederhana menjadi pilihan utama bagi para pendongeng karena memudahkan

anak-anak tersebut dalam memahami ceritanya. Oleh karena itu, kebanyakan tema

cerita dalam dongeng dinyatakan secara eksplisit oleh pengarangnya; baik melalui

dialog, pemaparan, maupun judul karya, sehingga anak-anak mudah memahami.

Penyampaian tema kadang-kadang didukung oleh pelukisan latar, alar alur dan

penokohan.

Contoh:

Pippi akan berulang tahun. Dia mengundang Thomas dan Annika untuk ke

rumahnya. Kuda Pippi juga diajak berpesta. Setelah, makan, Pippi, Thomas,

dan Annika bermain permainan ‘Jangan menyentuh Lantai’. (Pippi, Si Gadis

Lincah Berkaus Kaki Panjang karya Astrid Lindgren)

6

Page 7: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Tema dalam dongeng menjadi dasar pengembangan cerita, yang meliputi alur

(rangkaian peristiwa), watak para pelaku, penentuan latar/setting, serta ragam

bahasa yang digunakan para pelaku. Selain itu, tema dalam dongeng selalu

berkaitan dengan sisi-sisi kehidupan manusia, yang berkaitan dengan kasih

sayang, kejujuran, kekuasaan, kemanusiaan, keagamaan, kesabaran,

kesederhanaan, tanggung jawab, keberanian, kerja keras, kerukunan, dan

kesetiaan.

Tema dalam sebuah cerita (dongeng) diperoleh dari hasil perenungan

seseorang terhadap pengalaman hidupnya. Setelah dapat menentukan tema sebuah

dongeng maka akan dapat menemukan keterkaitan (relevansi) dengan kehidupan

yang terjadi pada saat ini. Tema sebuah dongeng memang adakalanya mempunyai

hubungan yang erat dengan kehidupan nyata sekarang ini.

Makna yang dikandung oleh tema dalam sebuah cerita secara khusus

menerangkan sebagaian besar unsurnya dengan cara yang sederhana. Tema

kurang lebih dapat bersinonim dengan ide utama (central idea) dan tujuan utama

(central purpose) (Stanton, 1965: 21). Dapat disimpulkan kembali bahwa tema

pendidikan, lingkungan, dan perahabatan yang kental terdapat di dalam dongeng

adalah tujuan utama pengarang dalam menghasilkan sebuah dongeng. Ide-ide atau

gagasan berisikan ajaran menuju kebajikan yang mesti diterapkan oleh anak-anak

menjadi suatu tolak ukur pengararang dalam membuat cerita. Sebagai

7

Page 8: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

pendongeng atau pencerita, memilih dongeng dengan tema yang tepat untuk

dibagikan kepada anak-anak tentu adalah sesuatu yang mutlak.

Sebagaimana diketahui bahwa tema menyangkut gagasan dasar umum yang

menopang sebuah karya sastra yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur

semantis dan menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan

(Hartoko & Rahmanto, 1986: 142) sehingga perbedaan dan persamaan tersebut

mesti dipertemukan dalam satu titik temu hingga menghasilkan suatu amanat atau

pesan yang dipetik dalam sebuah dongeng. Tugas itu pun diemban pendongeng

agar nantinya para pendengar (anak-anak) bisa menangkap hal yang positif

dengan lebih mudah.

Tema dongeng secara universal berkisar pada pendidikan, lingkungan dan

persahabatan.

Untuk lebih jelasnya, mari menyimak uraian singkat mengenai Tema

Dongeng Universal (Pendidikan, Lingkungan, Persahabatan) berikut:

1. Pendidikan

Pengertian pendidikan sendiri ialah tuntutan di dalam hidup

tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun

segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai

manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan

8

Page 9: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

dan kebahagiaan setinggi-tingginya (Ki Hajar Dewantara). Pendidikan

bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh

banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam

kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum

kelahiran.

Kaitannya dengan dongeng adalah tentu dengan memberikan pedoman

ataupun tuntunan kepada anak-anak khususnya untuk selalu berbuat

kebajikan sebagaimana kodratnya. Pendidikan bisa mencakup dari segi

moral, religi, sosial, hingga materil yang diajarkan di lembaga formal.

Dalam dongeng Hansel dan Gretel misalnya, tema kasih sayang keluarga

yang menjadi highlight pun mengajarkan kita bahwa jangan mudah

percaya terhadap orang lain, kemudian di balik ketidakberuntungan yang

diterima selanjutnya pasti ada satu keberuntungan yang terjadi untuk

mereka, dsb.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti

daripada pendidikan formal. Demikian menurut sebagian pengarang tanpa

disadari, mereka menuangkan pengalaman pribadi ke dalam cerita yang

mereka buat. Dengan tujuan yang tak bukan sebagai pelajaran ke

depannya. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan

sekolah mengganggu pendidikan saya.

9

Page 10: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

2. Lingkungan

Anak-anak usia 6-12 tahun mulai bisa mengenali lingkungannya

sendiri. Dari lingkungan, mereka bisa belajar sesuatu yang mungkin tidak

bisa didapatkan secara material dari bangku sekolah. Dongeng bertemakan

lingkungan secara sempit berarti sebuah cerita khayal yang mengangkat

unsur-unsur dari lingkungan sebagai garis besar ceritanya.

Bisa saja, pengarang tersebut terinspirasi dari lingkungann yang

ditinggali sehingga tertuang ke dalam sebuah cerita. Dalam dongeng

tradisional, dongeng bertemakan lingkungan lebih condong ke arah

legenda atau asal-usul sebuah tempat. Contohnya: Asal-usul Banyuwangi

dari Jawa timur, Legenda Tangkuban Parahu dari Jawa barat, Asal-usul

Situ Bagendit dari Jawa barat.

Tema adalah subyek wacana, topik umum, atau masalah utama

yang dituangkan ke dalam sebuah cerita (Shipley, 1962: 417). Dalam

aspek lingkungan, secara garis besar cerita mengandung pesan moral

terhadap para pendengar dan pembacanya agar senantiasa menjaga

lingkungan. Masalah utama seperti kerusakan alam pun menjadi warna

baru dalam tema lingkungan di era globalisasi seperti sekarang. Sehingga

tema tersebut kerap ditemukan di dalam dongeng modern. Perlu diingat

10

Page 11: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

juga bahwa tema lingkungan tidak hanya membahas lingkungan secara

harfiah saja.

3. Persahabatan

Di usianya, anak-anak kerap bermain bersama teman dan seorang

sahabat. Pada usia tersebut, mereka cenderung mencari sahabat yang

dianggap cocok dalam berbagai hal. Namun tak jarang, di satu kesempatan

misalnya, ada saja hal-hal kecil yang bisa diributkan oleh keduanya.

Dongeng yang baik pasti memiliki pesan moral. Dan tema yang tepat

untuk hal itu tentu saja mengenai pendidikan, lingkungan, dan

persahabatan.

Tema persahabatan dalam sebuah dongeng dianggap cocok bila

dibacakan kepada anak-anak berusia 6-12 tahun, karena pada masa itu

mereka dilepas oleh orangtua untuk bermain di dunia luar. Masih dengan

pengawasan, tentunya.

Tema persahabatan tidak hanya ditemukan pada dongeng dengan

manusia sebagai tokohnya. Justru hal itu lebih banyak ditemukan pada

fabel dari berbagai belahan dunia. Seperti, Si kancil, Persahabatan Singa

dan Tikus, Anak Ayam dan Serigala, Burung Merak dan Kupu-kupu, dan

masih banyak lagi.

11

Page 12: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Mari perhatikan penggalan dari fabel berikut.

"Saya tidak percaya menyangka bahwa bahkan Anda bisa membantu

saya. Selama ini saya salah." kata singa rendah hati.

Dan akhirnya dua makhluk itu menjadi sahabat terbaik mulai hari itu.

(Fabel Persahabatan Singa dan Tikus)

C. Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Dongeng biasanya diceritan dengan alur yang sederhana. Penulisan

dongeng ditulis dalam alur cerita yang singkat dan bergerak cepat. Saat

menceritakan atau menulis dongeng biasanya karakter tokoh tidak

diceritakan secara rinci. Dongeng biasanya ditulis seperti gaya

penceritaan secara lisan. Serta pendahuluan dalam cerita sangat singkat

dan langsung pada topik yang ingin diceritakan.

Yang dimaksud dengan unsur-unsur pembentuk dongeng adalah

unsur-unsur yang berasal dari dongeng itu sendiri, yakni unsur intrinsik.

Biasanya unsur-unsur pembentuk dongeng terdiri dari lima hal yaitu tema,

alur, penokohan, latar, dan amanat.

1. Tema

Tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalam

karya sastra. Sebuah dongeng biasanya memuat tema-tema

12

Page 13: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

sederhana yang relevant dengan anak-anak dan persepsinya.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Tarigan sendiri bahwa

buku cerita anak adalah cerita yang menempatkan mata anak-

anak sebagai pengamat utama. Tema tersebut pun nantinya

akan diolah dengan membandingkannya dengan pengalaman

yang akan dialami oleh anak-anak. Sebuah dongeng harus

mencerminkan perasaan anak-anak. Tema mayor ialah tema

yang sangat menonjol dan menjadi persoalan. Tema minor

ialah tema yang tidak menonjol.

Garis besar yang melandasi sebuah tema pada dongeng

anak adalah, pendidikan, lingkungan dan persahabatan.

Ada juga tambahan mengenai tema tersebut, di antaranya:

a. Moral tentang kebaikan yang selalu menang

melawan kejahatan.

b. Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu

tempat yang jauh sekali

c. Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.

d. Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah

orang menjadi binatang.

13

Page 14: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

e. Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan

cinta.

f. Pertolongan yang diberikan kepada orang baik

oleh makhluk dengan kekuatan

g. Keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu

ketika sang kakak gagal.

h. Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak

bungsu.

i. Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.

j. Kejahatan ibu tiri.

2. Alur

Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk

mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai

plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita.

Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau

rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan

tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas

untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.

14

Page 15: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Atau, secara lebih gamblang plot adalah–menurut Aswendo

Atmowiloto–sebab-akibat yang membuat cerita berjalan

dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.

Plot dalam dongeng biasanya bertema terbuka; akhir cerita

merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di

samping masalah dasar persoalan. Sehabis bercerita, anak akan

ditanyakan tanggapannya mengenai ending dongeng tersebut.

Bagaimana seharusnya ending itu berakhir? Apa yang akan

diperbuat oleh para tokoh tersebut? Bahkan sampai kaitannya

dengan kehidupan yang dia alami.

3. Penokohan

Penokohan merupakan proses penampilan tokoh dengan

pemberian watak, dan sifat. Penokohan adalah peran yang

ditampilkan oleh pemain yang menggambarkan watak-watak

tertentu dalam suatu cerita. Jones (1968: 33).

a. Macam-Macam Tokoh

1) Berdasarkan peran tokoh dalam pengembangan

plot:

a) Tokoh utama

15

Page 16: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Yaitu pelaku yang memegang peran utama,

dan yang terpenting dalam sebuah cerita. Pelaku

ini sering muncul hampir pada setiap satuan

kejadian, dari eksposisi sampai dengan

penyelesaian.

b) Tokoh pembantu

Yaitu pelaku yang bertugas membantu

pelaku utama dalam rangkaian mata rantai

cerita.

c) Tokoh protogonis

Yaitu pelaku yang memegang watak tertentu

yang memegang ide kebenaran. Pelaku

protagonis menjadi pusat cerita dan menjadi

idola pembaca.

d) Tokoh antagonis

Yaitu pelaku yang menentang pelaku

protogonis sehingga terjadi konflik dalam cerita.

e) Tokoh tritagonis

16

Page 17: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Yaitu pelaku yang menjadi penengah antara

pelaku protogonis dan antagonis. Pelaku

tritagonis biasanya muncul sebagai tokoh yang

dapat membantu menyelesaikan konflik dalam

cerita.

2) Tokoh berdasarkan perwatakannya dibedakan

menjadi:

a) Tokoh sederhana.

Tokoh sederhana, dalam bentuknya yang

asli, adalah tokoh yang hanya memiliki satu

kualitas pribadi tertentu atau satu sifat watak

tertentu saja. Sebagai seorang tokoh manusia, ia

tak diungkap berbagai kemungkinan sisi

kehidupannya. Ia tak memiliki sifat dan tingkah

laku yang dapat memberikan efek kejutan dari

pembaca. Sifatnya monoton, hanya

mencerminkan satu watak tertentu. Tokoh

sederhana dapat juga melakukan berbagai

tindakan, namun semua tindakannya itu akan

17

Page 18: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

dapat dikembalikan pada perwatakan yang

dimiliki dan yang telah diformulakan itu.

b) Tokoh bulat.

Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan

diungkap berbagai kemungkinan sisi

kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.

Ia dapat juga memiliki wayak tertentu yang

dapat yang dapat diformulasikan, namun ia pun

dapat menampilkan watak dan tingkah laku

bermacam-macam, bahkan mungkin seperti

bertentangan dan sulit diduga. Tokoh ini bisa

juga disebut juga dengan tokoh kompleks,

karena sulit dipahami, terasa kurang familiar

karena yang ditampilkan adalah tokoh(-tokoh)

yang kurang akrab dan kurang dikenal

sebelumnya. Tingkah lakunya sering tak

terduga dan memberikan efek kejutan pada

pembaca.

3) Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya

perwatakan dibedakan menjadi:

18

Page 19: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

a) Tokoh statis.

Adalah tokoh cerita yang secara esensial

tidak mengalami perubahan dan atau

perkembangan perwatakan sebagai akibat

dari adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.

(Altenbernd & Lewis, 1966: 58). Jika

diibaratkan tokoh statis adalah bagaikan

batu karang yang tak tergoyahkan walau tiap

hari dihantam dan disayang ombak, tokoh

statis memiliki sikap dan wayak yang relatif

tetap, tak berkembang, sejak awal sampai

akhir cerita.

Tokoh hitam adalah tokoh yang

dikonotasikan sebagai tokoh jahat.

Tokoh putih adalah tokoh yang

dikonotasikan sebagai tokoh baik.

b) Tokoh berkembang.

Adalah tokoh cerita yang mengalami

perubahan dan perkembangan perwatakan

19

Page 20: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

sejalan dengan perkembangan (dan

perubahan) peristiwa dan plot yang

dikisahkan. Ia secara aktif berinteraksi

dengan lingkungannya, baik lingkungan

sosial, alam, maupun lingkungan yang lain,

yang kesemuanya itu akan mempengaruhi

sikap, watak, dan tingkah lakunya.

4) Berdasarkan kemungkinan tokoh cerita terhadap

(sekelompok) manusia dari kehidupan nyata:

a) Tokoh tipikal.

Adalah tokoh yang hanya sedikit

ditampilkan keadaan individualitasnya, dan

lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan

atau kebangsaannya (Altenbernd & Lewis,

1966: 60), atau sesuatu yang bersifat

mewakili. Tokoh tipikal merupakan

penggambaran, pencerminan, atau

penunjukkan terhadap orang, atau

sekelompok orang yang terikat oleh sebuah

lembaga atau seorang individu sebagai

20

Page 21: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

bagaian dari suatu lembaga, yang ada di

dunia nyata.

b) Tokoh netral.

Adalah tokoh cerita yang

bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia

benar-benar tokoh imajiner yang hidup dan

bereksistensi dalam dunia fiksi. Ia hadir

(atau dihadirkan) semata-mata demi cerita,

atau bahkan dialah sebenarnya empunya

cerita, pelaku cerita, dan yang diceritakan.

Kehadirannya tidak berpretensi untuk

mewakili atau menggambarkan sesuatu yang

di luar dirinya, seseorang yang berasal dari

dunia nyata atau paling tidak, pembaca

mengalami kesulitan untuk menafsirkannya

sebagai bersifat mewakili berhubung kurang

ada unsur bukti pencerminan dari kenyataan

di dunia nyata.

4. Latar

21

Page 22: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian,

daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita.

Menurut Nadjid (2003: 25) latar ialah penempatan waktu dan

tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi.

Menurut Nurgiyantoro (2004: 227-233) unsur latar dapat

dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, antara lain sebagai

berikut. Berhadapan dengan karya fiksi, pada hakikatnya kita

berhadapan dengan sebuah dunia, dunia dalam kemungkinan,

sebuah dunia yang sudah dilengkapi dengan tokoh penghuni

dan permasalahan. Namun tentu saja, hal itu kurang lengkap

sebab tokoh dengan berbagai pengalaman hidupnya itu

memerlukan ruang lingkup, tempat dan waktu, sebagaimana

halnya kehidupan manusia di dunia nyata. Dengan kata lain,

fiksi sebagai sebuah dunia, disamping membutuhkan tokoh,

alut, dan plot juga perlu yang namanya latar.

Latar adalah tempat, waktu atau keadaan terjadinya peristiwa

(Nur Faizah 1998: 77). Sebuah dongeng biasanya memiliki

latar yang tidak masuk akal logis orang dewasa. Seperti pada

dongeng Putri dan Kacang Hijau; di mana terdapat istana

raksasa di atas langit.

22

Page 23: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Latar yang disebut juga sebagai landas tumpu, kepada

pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial

tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan

(Abrams, 1981:175). Stanton (1965) mengelompokkan latar,

bersama dengan tokoh dan plot, ke dalam fakta atau cerita

sebab ketiga hal inilah yang akan dihadapi, dan dapat

diimajinasi oleh pembaca secara faktual jika membaca cerita

fiksi, khususnya dongeng.

5) Amanat

Amanat dalam sastra anak, khususnya dongeng selalu berisikan

hal-hal kebajikan yang nantinya akan menjadi pedoman anak-

anak berlaku. Gagasan yang mendasari sebuah cerita; pesan

yang ingin disampaikan pendongeng kepada para anak-anak

biasanya mengandung nilai-nilai budi pekerti.

Amanat sering pula disebut pesan moral yang terdapat dalam

sebuah cerita. Khusus untuk dongeng, pesan moral

disampaikan oleh para pengarang ataupun pendongeng secara

eksplisit melalui verbal dan langsung. Hal ini dikarenakan pada

daya tangkap anak-anak di usianya yang belum setara dengan

daya tangkap orang dewasa.

23

Page 24: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

Berikut contoh pesan moral yang terdapat pada fabel

Persahabatan Singa dan Tikus:

Jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa

jadi dia memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui.

Kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan.

24

Page 25: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Tema besar dalam dongeng terdiri dari pendidikan,

lingkungan, dan persahabatan. Tema dalam dongeng dibuat

dengan sederhana karena mengikuti hakikat dari dongeng

dalam cerita anak itu sendiri; menempatkan mata anak sebagai

pengamat utama.

Unsur-unsur pembentuk dongeng meliputi lima komponen

yakni di antaranya, tema, alur, latar, penokohan, dan amanat.

Kelima hal tersebut memiliki satu kesatuan sehingga menjadi

utuh dalam esensi sebuah dongeng dengan nilai-nilai positif

yang bisa disebarkan kepada anak-anak.

B. Saran

Sebagai insan teredukasi, khususnya Mahasiswa Sastra

Indonesia, alangkah lebih baik jika ke depannya mampu

menghasilkan sebuah karya sastra khususnya sastra anak yang

memiliki ide-ide baik dan positif. terlebih setelah mengetahui

tema dan unsur-unsur pembentuk dongeng. Diharapkan pula

25

Page 26: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

sebagai calon orangtua di masa depan, kita mampu

menghasilkan sebuah dongeng berbasis edukasi yang

bermanfaat bagi khalayak luas.

26

Page 27: Makalah Tema Dongeng Universal Regional dan Unsur-unsur Pembentuk Dongeng

DAFTAR PUSTAKA

2015. Modul Pengantar Kajian Sastra Semester II. Universitas Pamulang.

Belajar Psikologi. 2012. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/. Diunduh pada 7

November 2015, pukul 09:53 WIB.

Jimbe, Haris. 2013. Bahasa dan Sastra Indonesia: Unsur Intrinsik Prosa Fiksi.

http://harisjimbe.blogspot.co.id/2013/03/unsur-intrisik-prosa-fiksi.html. Diunduh

pada 7 November 2015, pukul 11:19 WIB.

Dongeng Cerita Rakyat. 2014. Fabel Kisah Persahabatan Singa dan Tikus.

http://dongengceritarakyat.com/fabel-kisah-persahabatan-singa-dan-tikus/.

Diunduh pada 7 November 2015, pukul 14:56 WIB.

Lindgren, Astrid. Kenalkah Kau Pippi Si Kaus Kaki Panjang? PT Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta.

27