16
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan dalam sebuah lapangan yang dibagi menjadi dual eh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan adalah olehraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang bias bermain tenis. Olahraga tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang culup mahal dan lapangannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu. Hal tersebut membuat olahraga tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah. Untuk memperkenalakan olahraga tenis di masyarakat diperlukan pembangunan infrastruktur yang baik. Memperkenalkan olahraga tenis diharapkan dapat membentuk calon-calon atlet tenis lapangan yang berkompeten. Pelatih yang berkompeten harus mengetahui berbagai macam karakteristik mengenai tenis lapangan. Melatih seseorang untuk menjadi bias dan mahir bermain tenis bukanlah hal yang mudah. Pelatih harus mampu mengajarkan berbagai teknik mengenai tenis lapangan. Tahap melatih tenis lapangan meliputi cara mengendalikan bola, latihan teknik dasar dan latihan teknik lanjutan. Latihan teknik dasar adalah latihan yang sangat penting karena teknik dasar tersebut menentukan gerakan atau latihan pada teknik lanjutan. Maka dari itu penulis membuat makalah ini dengan judul “Cara Melatih Teknik Dasar Tenis Lapangan

makalah tenis lapangan 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah tenis lapangan 2

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan

dalam sebuah lapangan yang dibagi menjadi dual eh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan

adalah olehraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang bias bermain

tenis. Olahraga tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang

culup mahal dan lapangannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu. Hal tersebut

membuat olahraga tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok

daerah.

Untuk memperkenalakan olahraga tenis di masyarakat diperlukan pembangunan

infrastruktur yang baik. Memperkenalkan olahraga tenis diharapkan dapat membentuk calon-

calon atlet tenis lapangan yang berkompeten. Pelatih yang berkompeten harus mengetahui

berbagai macam karakteristik mengenai tenis lapangan.

Melatih seseorang untuk menjadi bias dan mahir bermain tenis bukanlah hal yang

mudah. Pelatih harus mampu mengajarkan berbagai teknik mengenai tenis lapangan. Tahap

melatih tenis lapangan meliputi cara mengendalikan bola, latihan teknik dasar dan latihan

teknik lanjutan.

Latihan teknik dasar adalah latihan yang sangat penting karena teknik dasar tersebut

menentukan gerakan atau latihan pada teknik lanjutan. Maka dari itu penulis membuat

makalah ini dengan judul “Cara Melatih Teknik Dasar Tenis Lapangan (Forehand, Backhand

dan Servis)”. Forehand, backhand dan servis adalah gerakan yang harus dikuasai oleh

seseorang sebelum dia berlatih teknik lanjutan.

Forehand adalah gerakan yang memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip

menghadap ke depan. Backhand adalah gerakan memukul bola dengan posisi telapak tangan

pada grip menghadap belakang. Servis adalah sebuah cara untuk memulai permainan.

Ketiga konponen dasar itu harus dikuasai agar seseorang lebih mudah untuk berlatih

pada teknik lanjutan, Namun, diperlukan adanya cara latihan yang tepat untuk dapat melatih

seseorang bias menguasai ketiga teknik tersebut. Makalah ini memberikan beberapa solusi

untuk memudahkan seorang pelatih melatih teknik dasar berbain tenis.

Page 2: makalah tenis lapangan 2

2

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.Cara Memegang Raket

Teknik memegang raket adalah hal yang sederhana, tetapi perlu dilakukan

dengan benar untuk mencapai hasil yang maksimal. Memegang grip bisa menggunakan satu

tangan (one handed) juga bisa mengguanakan dua tangan (two handed).

Pegangan dengan satu tangan lebih mudah dibandingkan dengan dua tangan.

Langkah awal melakukan pukulan satu tangan ini dengan menempatkan telapak tangan di

puncak (di ujung) pegangan raket. Ibu jari sebaiknya dalam posisi kerah bawah diagonal

berlawanan dengan posisi belakang grip. Akan lebih baik jika bagian dalam ibu jari tepat

menyentuh permukaan datar dari pegangan raket.

Pegangan dengan dua tangan. Pegangan ini ini lebih sulit dilakukan dari pada pukulan

satu tangan, cara paling gampang melakukan pukulan ini adalah pegang raket dengan gaya

bersalaman forehand grip yang senyaman mungkin. Untuk memaksimalkan hasil, tangan

yang lain memegang raket dengan teknik forehand grip lainnya dengan posisi tangan kanan

lebih di atas untuk mendorong pukulan.

Pegangan raket tenis berbeda dengan pegangan raket badminton/bulutangkis.

Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung

berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:

Menurut perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola

atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan

badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai

perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket

berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu

sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan

dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada

keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih

memperkuat cengkeraman.

Page 3: makalah tenis lapangan 2

3

Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi

pegangan raket. Umumnya. gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut

dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti

yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe

grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita.

Ada beberapa cara memegang raket dalam permainan tenis lapangan. Berikut adalah

beberapa jenis pegangan raket:

2.1.1 Forehand Continental grip

Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis

jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang

raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4

(untuk pemain kidal).

Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg

dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan

lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan

‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan

forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin

berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan

mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini

juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung

parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan

juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.

2.1.2 Forehand Eastern grip

Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini

seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan

memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket.

Page 4: makalah tenis lapangan 2

4

Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan)

atau sisi kiri (untuk pemain kidal).

Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat,

slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan

permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan

grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah

untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.

Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras,

memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley

yang sangat nyaman memakai grip ini.

2.1.3 Forehand Semi-Western grip

Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern,

terutama yang memiliki tipe permainan baseliner. Kita dapat mencoba grip ini dengan

menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3

(untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar

searah jarum jam satu sudut ke sudut 2atau3.

Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga

kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini

juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice.

Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari

pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh

pemain pro yang menggunakan grip ini adalah:Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.

2.1.4  Forehand Western grip

Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi

pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip

jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.

Grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita

memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah menempatkan posisi pangkal

telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-

western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.

Page 5: makalah tenis lapangan 2

5

Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin

yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun

menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk

mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi,

minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice

dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan

cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court)

2.2.Cara Melatih Pukulan Forehand

Forehand adalah pukulan yang paling mudah dilakukan. Meski mudah diperlukan

latihan khusus untuk dapat menguasai teknik pukulan forehan dengan baik. Ada 3 tahap

dalam melatih pukulan forehand.

2.2.1 Tahap 1

Tahap 1 adalah tahap awal dimana seorang atlet berlatih dengan pasangannya

melakukan pukulan forehand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis.

Lingkaran besar dan lingkaran kecil menunjukkan dua orang yang sedang

berlatih forehand. Keduanya derada dalam kotak servis dan melakukan pukulan forehand

dengan tidak tadak terlalu keras sambil berlatih control bola. Pukulannya hanya cukup

dilakukan ke depan lurus dengan arah pandangan pemukul.

2.2.2 Tahap 2

Tahap ini dilakukan bila tahap 1 sudah dikatakan lulus. Yaiti dengan cara drill

depan net.

 

Lingkaran kecil

menunjukkan seorang trainer,

lingkaran besar menunjukkan

seorang atlet yang berlatih.

Trainer harus memberikan bola pada atlet pada sisi pukulan forehand atlet. Atlet cukup

memukul bola forehend kearah tengah yaitu pada trainer. Sehingga trainer dapat melakukan

Page 6: makalah tenis lapangan 2

6

pukulan volley. Jika atlet dirasa sudah mampu, maka atlet mundur dibekakang garis. Hal ini

dilakukan agar atlet dapat memukul lebih keras dengan kesulitan yang lebih tinggi.

Setelah itu trainer melatih posisi kaki atlet dengan cara meletakkan bola

dengan bervariasi. Bisa depan, bias di belakang agar atlet berlatih untuk memposisiskan

tubuh untuk melakukan forehand.

2.2.3 Tahap 3

Tahap 3 adalah tahap yang terakhir dimana seorang atlet sudah menguasai

tahap 1 dan 2. Tahap 3 ini atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan.

Trainer (lingkaran kecil) harus memberikan bola pada sisi pukulan forehand

atlet. Dan atlet harus mampu melakukan pukulan forehand kearah trainer. Pertama dilakukan

pukulan saling silang setelah dianggap mampu baru pukulan dicoba untuk lurus.

Dalam hal ini seorang trainer haris mampu melakukan variasi pukulan agar

posisi forehand berubah ubah dan atlet bias menyeuaikan posisi kakinya.

2.3. Cara Melatih Pukulan Backhand

Pukulan backhand relative lebih sulit dilakukan karena pemukul harus memutar

pinggul lebih jauh daripada forehand. Tetapi cara yang tepat untuk melatih pukulan

backhand. Caranya sama seperti melatih pukulan forehand. Hal ini karena perbedaan pukulan

backhand dan forehand hanya terdapat pada arah ayunannya saja. Usahakan dalam melatih

backhand atlet mengguanakan kedua tangannya untuk menambah daya dorong pada pukulan.

Berikut tahapan melatih pukulan backhand.

2.3.1 Tahap 1

Tahap 1 adalah tahap awal dimana seorang atlet berlatih dengan pasangannya

melakukan pukulan backhand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis.

Lingkaran besar dan lingkaran kecil menunjukkan dua orang yang sedang

berlatih backhand. Keduanya derada dalam kotak servis dan melakukan pukulan backhand

dengan tidak tadak terlalu keras sambil berlatih control bola. Pukulannya hanya cukup

dilakukan ke depan lurus dengan arah pandangan pemukul.\

2.3.2 Tahap 2

Tahap ini dilakukan bila tahap 1 sudah dikatakan lulus. Yaitu dengan cara drill

depan net.

Page 7: makalah tenis lapangan 2

7

Lingkaran kecil menunjukkan seorang trainer, lingkaran besar menunjukkan seorang

atlet yang berlatih. Trainer harus memberikan bola pada atlet pada sisi pukulan backhand

atlet. Atlet cukup memukul bola backhand kearah tengah yaitu pada trainer. Sehingga trainer

dapat melakukan pukulan volley. Jika atlet dirasa sudah mampu, maka atlet mundur

dibekakang garis. Hal ini dilakukan agar atlet dapat memukul lebih keras dengan kesulitan

yang lebih tinggi.

Setelah itu trainer melatih posisi kaki atlet dengan cara meletakkan bola

dengan bervariasi. Bisa depan, bisa di belakang agar atlet berlatih untuk memposisiskan

tubuh untuk melakukan backhand.

2.3.3 Tahap 3

Tahap 3 adalah tahap yang terakhir dimana seorang atlet sudah menguasai

tahap 1 dan 2. Tahap 3 ini atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan.

Trainer (lingkaran kecil) harus memberikan bola pada sisi pukulan backhand

atlet. Dan atlet harus mampu melakukan pukulan backhand kearah trainer. Pertama dilakukan

pukulan saling silang setelah dianggap mampu baru pukulan dicoba untuk lurus. Dalam hal

ini seorang trainer haris mampu melakukan variasi pukulan agar posisi backhand berubah

ubah dan atlet bisa menyesuaikan posisi kakinya.

2.4.Cara Melatih Servis

Servis adalah cara untuk memulai permainan. Selain itu servis juga dapat

dijadikan senjata andalan seorang atlet dalam mendapatkan poin. Namun dibutuhkan sebuah

servis yang keras dan akurat untuk mendapatkan poin melalui servis. Terkadang ada atlet

yang membuang peluang melaui servis, malah karena servis seorang altet bias kecolongan

pion karena melakukan double fault. Untuk itu, servis perlu dilatih karena ini adalah teknik

dasar untuk bermain tenis lapangan.

Ada beberapa tahap untuk melatih teknik dasar servis agar seorang atlet bias

melakukan servis dengan keras dan akurat. Berikut cara melatihnya:

2.4.1 Tahap 1

Page 8: makalah tenis lapangan 2

8

Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan

melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar bola (toss) secara

konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah agak di depan

kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat melatihnya dengan

menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga tempat jatuhnya bola selalu

berada pada tempat yang sama.

Gambar diatas menunjukkan bahwa latihan pertama adalah melatih

melambungkan bola keatas. Seorang atlet harus bias melambungkan bola berkali-kali dengan

kekuatan dan daya dorong yang sama. Hal ini dilakukan agar atlet mudah dan hafal mengenai

karakteristik bolanya.

Bola harus dilempar dengan tangan yang lurus agar memudahkan atlet untuk

mengukur kekuatan lemparan.

2.4.2 Tahap 2

Tahap 2 adalah tahap untuk melakukan pukulan yang mengarah ke kotak

servis lawan. Pelatih dituntut untuk mengamati pukulan dan memeri intruksi mengenai

perpindahan berat badan atlet dari melempar dan saat mengayunkan raket. Atlet harus

mampu melakukan perpindahan berat badan saat melakukan servis.

Lalu atlet harus melakukan pukulan agar masusk kekotak lawan. Pertama

pukulan tidak perlu keras. Yang penting akurat. Jika sudah akurat barululah dipukul kencang.

Jadi tahap 2 hanya untuk meningkatkan ketrampilan saja.

Page 9: makalah tenis lapangan 2

9

Bab 3

Penutup

3.1 Simpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Ada empat metode grip yaitu Forehand Continental grip, Forehand Eastern grip, Forehand Semi-Western grip, Forehand Western grip

3.1.2 Cara melatih teknik dasar pukulan forehand adalah dengan saling berdekatan di

dalam lapangan tenis, kemudian dengan cara drill depan net. Lalu atlet dan trainer

berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan

pukulan forehand.

3.1.3 Cara melatih teknik dasar backhand adalah melakukan pukulan backhand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis. Kemudian cara drill depan net. Setelah itu atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan backhand.

3.1.4 Cara melatih servis yang pertama aalah melatih konsistensi lemparan bola. Kedua adalah melatih akurasi bola dan dilanjutkan dengan melatih pukulan keras yang akurat.

3.2 Saran3.2.1 Diharapkan kepada para pengurus pusat dan daerah PELTI untuk sebaik mungkin

mensosialisasika olahraga tenis lapangan agar lebi dikenal oleh masyarakat umum3.2.2 Diharapkan kepada para pelatih tenis untuk benar-benar mengembangkan ilmu dari

olahraga tenis agar dapat mencetak atlet-atlet yang berkualitas3.2.3 Saran untuk FIK Universitas Negeri Surabaya dan Jurusan Kepelatihan olahraga

agar memberikan fasilitas yang baik untuk mahasiswa berupa sarana prasarana olahraga tenis yang layak.

3.2.4 Saran untuk mahasiswa FIK Universitas Negeri Surabaya agar selalu menjaga segala fasilitas olahraga yang ada

Page 10: makalah tenis lapangan 2

10

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia (PELTI).

http://www.koni.or.id/index.php/section/koni/chapter/national_sports_feder

ations/federation/Persatuan_Tennis_Lapangan_Seluruh_Indonesia_PELTI/

id/9 Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia (PELTI). Waktu akses:

Rabu, 23 Desember 2009; 21.10

Karya, Mundaru (2006). Olahraga Alternatif Badminton dan Tenis.

http://www .suaramerdeka.com/harian/0603/29/ora15.htm. Waktu akses:

Rabu, 23 Desember 2009; 21.15