66
HALAMAN MOTTO : Janganlah kamu terjerumus kedalam api keputus-asaan karena dengan putus asa lah manusia tidak akan berhasil dalam menjalani hidup

Makalah Tentang Bahaya Narkoba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Bahaya Narkoba

Citation preview

KENAKALAN REMAJA

HALAMAN MOTTO :

Janganlah kamu terjerumus kedalam api keputus-asaan karena dengan putus asa lah manusia tidak akan berhasil dalam menjalani hidup

KATA PENGANTAR

Puji dan Syuku Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia tentang karya ilmiah yang berjudul : Peran Remaja dalam penanggulangan narkotika. Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dengan terselesaikannya paper ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih semua pihak yang telah membantu dalam penyusunannya terutama kepada :

1.2.3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu di dalam proses penyusunan paper ini.

Penulis menyadari bahwa isi dari karya ilmiah ini jauh dari sempurna, penulis berharap agar pembaca dikemudian hari bersedia untuk mengembangkan karya tulis ilmiah ini.

Sidoarjo,

PenyusunDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN MOTTO

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

v

BAB IPENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan dan Manfaat

1

1.4 Hipotesis

2

1.5 Metode Penelitian

2

1.6 Sistematika Penulisan

2

BAB IIKAJIAN TEORI

4

A. Pengertian Narkotika

4

B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika

4

C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya

5

D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika

14

E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika

14

F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama

15

G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika

18

H. Kendala

18

I. Solusi

19

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

20

A. Penyajian Data

20

B. Pemecahan Masalah

20BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

22

A. Kesimpulan

22

B. Saran-saran

22

DAFTAR PUSTAKA

23BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.

Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :

a. Adakah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?

b. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut :

1. Hipotesis Kerja (Ha)

Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba.

2. Hipotesis Nol (H0)

Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang (obat) yang baik, sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak akal generasi penerus bangsa.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan untuk mengidentifikasi permasalahan peran remaja dalam penanggulangan Narkotika dengan mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan paper ini telah ditulis secara sistematika dan bisa diuraikan sebagai berikut :

Pada Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Pada Bab II berisi tentang kajian teori yang meliputi pengertian Narkotika, kemungkinan yang terjadi pada pengguna Narkotika, peran pemerintah dalam mengatasi Narkotika, akibat penyalahgunaan Narkotika, cegah narkoba dengan pendidikan agama, dan ciri-ciri bagi pengguna Narkotika, kendala dan solusi.

Pada Bab III berisi tentang penyajian data dan pemecahan masalah.

Pada Bab IV berisikan tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran untuk meringkas berbagai keterangan pembahasan diatas.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Narkotika

Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).

Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.

B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna Narkotika

Banyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah mengkonsumsi mar secara berlebihan beresiko sebagai berikut :

1.Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai.

2.Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat.

3.Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol.

4.Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru.

C. Jenis-jenis Narkotika yang Disalahgunakan dan Peredarannya

Narkoba meliputi :

A. Narkotika

Zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman.

1) Tanaman

a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.

b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia).

c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.

2) Bukan tanaman

a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin.

b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif).

Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.

B. Psikotropika

Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika.

1) Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx).2) Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh : Amphetamine, MDMA, MDA.3) Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine. Alkohol

Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan.

C. Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian.

Contoh : Terpentine, lem karet, thinner, spray aerosol, aceton, dll.

Narkoba yang sering disalahgunakan :

Narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat secara salah antara lain :

A. HEROIN

Nama:Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow White Brown.

Asal:Papaver Somniferum.

Bentuk:Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas.

Cara Pakai:Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher.

Efek:Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal.

Gejala putus obat :

Sebelum memakai :

Tulang otot sendi terasa nyeri, demam, takut air

Keringat keluar berlebihan

Takut kedinginan, bulu kuduk berdiri

Mata berair, hidung berair

Mual-mual, perut sakit, diare

Tidak suka makan

Tidak bisa bekerja (lemas)

Setelah memakai :

Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah

Jantung berdebar, mata susah bangun

Bahaya :

Hepatitis B, C, AIDS, HIV

Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi)

Abses (jika pakai suntik)

Tubuh kurus, pucat, kurang gizi

Sulit buang air besar

Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal

B. KOKAIN

Nama:Charlie, Nosc Candy, Snow, Coke

Asal:Daun (tanaman Erythrro Xylon Coca)

Bentuk:Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat berbahaya, disebut Drug Cocktail

Efek:- Suhu badan tinggi, denyut jantung bertambah

- Mudah marah, agresif dan merusak

- Merasa energik dan waspada dan merasa memiliki dunia (arogan).

Gejala putus obat :

Ada keinginan bunuh diri, mual, kejang-kejang

Bahaya :

Paranoid

Menyebabkan perkelahian

Mabuk dan tidak bergairah

Jika dihirup akan menyebabkan mimisan dan sinusitis

Kerusakan jantung jika dicampur rokok

Pemakaian banyak, nafsu sex hilang

Bisa terjadi psikotik atau gila dalam jangka panjang

C. GANJA

Nama:Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau

Jenis-jenis:Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)

Bentuk:Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop.

Daun basah, runcing berjari-jari ganjil 5, 7, 9 dst.

Cara Pakai:Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa

Efek:-Jantung berdebar-debar

-Tidak bergairah, cepat marah, sensitif

-Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas

Gejala putus obat :

Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai ganja.

Bahaya:

Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung.

D. EKSTASI

Nama:Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin

Bentuk:Pil, serbuk, kapsul.

Cara Pakai:Diminum dengan air atau yang lain

Efek:-Mulut kering, gigi berkerut-kerut

-Banyak berkeringat dingin, nafsu makan kurang

-Badan tak terkendali geraknya (triping)

-Denyut jantung, nadi bertambah

-Tekanan darah naik

-Rasa percaya diri tinggi

-Keintiman bertambah

Gejala putus obat :

Rasa letih, malas

Mudah tersinggung, emosi labil

Sulit tidur, mimpi buruk jika tidur

Depresi, mata kabur

Bahaya :

Paranoid (rasa takut berlebihan, curiga yang berlebihan)

Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung

Merusak syaraf otak

Pucat kurang darah

Kurus kurang gizi

Penyakit Parkinson

E. SHABU-SHABU (Methyl Amphetamin)

Nama:Ubas, SS, Mecin

Bentuk:Bubuk atau kristal

Jenis:Gold silver, coconut, crystal, blue ice, tebu

Cara Pakai:Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut bong

Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung berdebar-debar, banyak omong, percaya diri tinggi.

Efek:-Sebelum memakai gelisah, ngantuk, lemas, tidak bergairah

-Jika sudah memakai, agresif, hiperaktif dan percaya diri tinggi

Gejala putus obat :

Mudah marah

Ngantuk

Faktor sugesti yang dominan apabila tidak memakai

Mudah capek

Rasa lebih malas

Malas hidup

Bahaya :

Paranoid (rasa takut berlebihan)

Pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai bisa linglung

Merusak syaraf otak

Kanker hati

Terjadinya gejala psikotik (gila)

F. HALUSINOGEN

Nama:LSD (Lysergic Diethyl Amid), Magic Mushroom (jamur tahi kuda/sapi), STP (Serenity, Tranquility, Peace)

Cara Pakai:Diminum, dihirup, dimakan

Efek:-Menimbulkan serenity, tranquility dan peace (rasa tenang dan damai) sesaat

-Perasaan labil yaitu murung dan bahagia atau euforia kadang-kadang menjadi takut.

Bahaya :

Kecemasan akut, reaksi panik

Terjadi depresi sampai berbulan-bulan

Terjadinya gejala psikotik (gila)

G. HIPNOTIKA/SEDATIVA (Obat Tidur, Obat Penenang)

Nama:Metaqualon (Mandrax), Flunitrazepam (Rohyp), Clona Zepam (RIV), Nitra Zepam (pil koplo, pil anjing, dum, BK, MG).

Bentuk:Pil

Cara Pakai:Ditelan

Efek:-Teler (bicara cadel, jalan sempoyongan)

-Mudah tersinggung

-Banyak bicara yang tidak karuan

-Ngawur dalam bertindak, tidak terkontrol

Gejala putus obat :

Denyut jantung cepat

Banyak berkeringat

Tekanan darah tinggi

Tangan, kelopak dan lidah bergetar

Bahaya :

Terjadinya perkelahian

Mudah tersinggung dan marah

Lemas, sedih, ingin bunuh diri

Menimbulkan halusinasi dan melakukan tindakan berbahaya

H. ALKOHOL

Nama:Etanol atau Ethyl Alkohol

Jenis:Bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saquer, tuak, johny walker (topi miring), black and white (kam-put, kambing putih)

Bentuk:Cairan, berupa minuman

Cara Pakai:Diminum / ditelan

Efek:-Mabuk teler

-Muka merah, banyak bicara, bicara cadel

-Jalan sempoyongan, konsentrasi kurang

-Bola mata bergerak-gerak

Gejala putus obat :

Mual, muntah, lemah, letih

Denyut jantung cepat, banyak berkeringat, tekanan darah naik

Tangan, lidah, kelopak mata gemetar

Cemas, depresi, mudah tersinggung

Gangguan kesadaran

Bahaya :

Kanker hati, cacat pada janin

Perdarahan lambung, radang pankreas

Penyakit otot, pikun

I. INHALANSIA dan SOLVEN

Nama:Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine, DDT, pestisida, zat pewarna

Bentuk:Cairan, gas

Efek:-Timbul ilusi, halusinasi

-Kemampuan persepsi yang salah

Bahaya:

Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati

Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat menghisap inhalansia

Kejang saluran nafas

Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum tulang

Kulit bisa mengelupas karena keracunan terpentine (zat mudah menguap)

D. Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Narkotika

Peran yang dilakukan oleh pemerintah sangatlah besar dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya. Melalui pengendalian dan pengawasan langsung terhadap jalur peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak berkembang menjadi ancaman faktual. Langkah yang ditempuh antara lain dengan tindakan sebagai berikut :

1.Melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang diduga keras sebagai jalur lalu lintas gelap peredaran Narkotika.

2.Secara rutin melakukan pengawasan di tempat hiburan malam.

3.Bekerja sama dengan pendidik untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah yang diduga terjadi penyalahgunaan Narkotika oleh siswanya.

4.Meminta kepada instansi yang mempunyai wewenang izin sebagai penerbit tempat hiburan malam untuk selalu menindak lanjuti surat izin pendirian tempat hiburan malam barangkali akan dijadikan media untuk memperlancar jalur peredaran Narkotika.

E. Akibat Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan Narkotika akan mempengaruhi sifat seseorang dan menimbulkan bermacam-macam bahaya antara lain :

1.Terhadap diri sendiri.

-mampu merubah kepribadiannya

-menimbulkan sifat masa bodoh

-suka berhubungan seks

-tidak segan-segan menyiksa diri

-menjadi seorang pemalas

-semangat belajar menurun

2.Terhadap keluarga

-suka mencuri barang yang ada di rumahnya sendiri

-mencemarkan nama baik keluarga

-melawan kepada orang tua

3.Terhadap masyarakat

-melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat

-melakukan tindak kriminal

-mengganggu ketertiban umum

F. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama

Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti diimplementasikan.

Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu menonjol dalam mencegah penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya bahwa program-program berbasis keagamaan benar-benar memiliki kepedulian kearah sana.

Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak tantangan yang dihadapi generasi muda di negara kita saat ini. Penggunaan obat-obat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-produk tertentu. Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi.

Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira-kira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.

Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma. Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok-kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting.

Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini.

Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hati-hati oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian pertukaran pandangan dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba.

Lembaga-lembaga dibawah naungan NU seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan terutama pesantren juga memberikan peranan yang signifikan dalam persoalan ini. Terlebih pesantren memiliki lebih dari 10 ribu jaringan dengan masyarakat sekitarnya. Karena alasan itulah, pesantren bukan hanya kurikulum berbasis keagamaan, namun juga materi-materi yang meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani. Dalam waktu yang lama, pesantren akan membangun bela diri masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dalam komunitasnya. Lewat kerja sama ini, NU, BNN, Colombo Plan dan Kementrian Negara Amerika Serikat, akan meningkatkan dan menindak lanjuti kerja sama yang lebih baik terkait persoalan ini.

Mengambil bagian sebagai peserta dalam konferensi internasional ini, ulama, para sarjana muslim, para dokter, universitas dan instansi terkait supaya dapat mencari strategi dan solusi yang riil rencana kegiatan untuk menyelamatkan generasi muda dari narkoba.

Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan pengetahuan kita tentang narkoba.

G. Ciri-Ciri Bagi Pengguna Narkotika

Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek sebagai berikut :

1. Efek yang ditimbulkan opium bagi penggunanya :

a. muntah dan mual

b. sakit kepala

2. Efek yang ditimbulkan kokain bagi penggunanya :

a. nafsu makan hilang

b. denyut jantung dan tekanan darah meningkat

3. Efek yang ditimbulkannya heroin bagi penggunanya :

a. reaksi panik

b. gelisah

4. Efek yang ditimbulkannya putau bagi penggunanya :

a. emosi lepas kontrol

b. gangguan pergerakan

5. Efek yang ditimbulkannya cannabis sativa bagi penggunanya :

a. menyebabkan khayalan

b.tingkah lakunya tidak terkontrol

c.melawan kepada orang tua

d.mencemarkan nama baik keluarga

H. Kendala

1.Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat Narkotika .

2.Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga aparat mengalami hambatan dalam pengungkapannya.

3.Ketidaktegasan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelaku penyalahgunaan Narkotika

4.Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya.

5.Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap Narkotika.

6.Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum yang ada kurang bisa menjerat bandar-bandar narkoba.

7.Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana.

I. Solusi

1.Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkotika apa yang melatarbelakanginya.

2.Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran narkoba

3.Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan hukuman yang berat agar mereka jera.

4.Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap.

5.Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada remaja atau pelajar di beberapa sekolah di Kota Makassar dan beberapa pengguna narkotika yang ada di Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1 Februari 2011.

B.Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja.

Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari remaja yang ada di Kota Makassar.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalahSampling Sistematisdimana pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2004: 95).

C.Jenis dan Sumber Data

1.Jenis Data

a.Data kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh.

b.Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau tulisan yang dijadikan pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan untuk memperjelas pemecahan masalah berupa tanggapan responden.

2.Sumber Data

a.Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan hasil angket dari responden. Jawaban responden kemudian diberi skor dan ditabulasikan.

b.Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari dokumentasi/tulisan (buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.

D.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.

2.Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian) secara langsung yang terdiri dari :

a.Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada remaja, khususnya remaja pengguna narkotika.

b.Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman remaja terhadap penggunaan narkotika.

E.Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

a.Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam hal ini adalah narkotika.

b.Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah pergaulan remaja.

F.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan oleh Dessy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian yang digunakan. Angket untuk disebarkan kepada responden yang merupakan bagian dari anggota organisasi. Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan judul karya tulis penulis. Alat ukur yang digunakan untuk angket ini adalah metode skala likert. Metode ini merupakan metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini responden diminta untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori jawaban yakni dengan skala sebagai berikut.

a.Skala 1 = sangat rendah

b.Skala 2 = rendah

c.Skala 3 = baik

d.Skala 4 = sangat baik

Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya pasti atau bukan ragu-ragu, maka penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu(Undecided).Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan jawaban ragu-ragu adalah: 1) KategoriUndecidedmempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum bias member jawaban, netral atau ragu-ragu. Kategori yang memiliki arti ganda(multi intertable)ini diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah(centraltendesi effect)terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya dapat diperoleh dari responden.

G.Metode Analisis

Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan responden yang tercantum pada angket.Teknik analisis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah teknikanalisis stalitis infrensional korelasional. Teknik penulis, uji statistik yang dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai berikut :

nx y (x) (y)

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT Rx y=

{nx2 (x)2}{y2- (y)2}

Keterangan :

R = Keofisien Korelasi

x = Skor butir item dari variabelx

y = Skor butir item dari variabely

x y = Hasil kali dengan skor butir item

N = Jumlah sampel

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.HASIL PENELITIAN

1.Hasil Angket

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikanangketyang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner yang telah diberikan kepada responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan tanda cheklist () guna memperoleh data untuk kemudian dikelola olehkamiselaku peneliti.

Angketberisi masing-masing 10 pertanyaan dengan4jenis pilihan tanggapan yang masing-masing memiliki point berikut pilihan tanggapan :

Sangat Setuju (SS) :4poin

Setuju (S) :3poin

Tidak Setuju (TS) :2poin

Sangat Tidak setuju (STS): 1 poin

Tabel4.1

Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y denganpresentase faktor disrtibusi hubunganpenggunaan narkotika terhadap pergaulan remaja Kota Makassar

NoVariabelJumlah respondenSkor

1.

2.X

Y20orang

20orang642

622

Jumlah40 orang1264

Dilihat dari jumlah responden 20orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 20x 2 =40. hasil pengolahan data variabel x dengan skor642dengan variabel y dengan skor622maka jumlah1264.

Tabel 4.2

Distribusi Pengaruh Narkotika (Variabel X)

No.Nama RespondenNomor SoalSkor

12345678910

1Syamsul Huda Santosa332243424330

2Musdhalifa Adha243432323329

3Nur Halifa433443333333

4Putri Ingrid433443313129

5Ramlan Saputra Natsir343443433132

6Miftahul Rahmat243343423230

7Rana Fitriani Syam442443432333

8Mutmainah333333433331

9Dwiki Istiqamah424333314330

10Musyawira433443433334

11Tiara Puspitasari443443444438

12Yuniske Novalin334441343433

13Sulfiah Dwi .A434442333434

14Fadillah Musdalifah444343334234

15Akhmad Juaeni433434334435

16Syamsul Huda Santosa414442113428

17Musdhalifa Adha434433242332

18Nur Halifa434443242434

19Putri Ingrid333223342429

20Ramlan Saputra Natsir434442333434

Tabel 4.3

Distribusi Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja ( Variabel Y)

No.Nama RespondenNomor SoalSkor

12345678910

1Syamsul Huda Santosa414442113428

2Musdhalifa Adha434433242332

3Nur Halifa434443242434

4Putri Ingrid333223342429

5Ramlan Saputra Natsir434442333434

6Miftahul Rahmat323343234431

7Rana Fitriani Syam324333231428

8Mutmainah434434133433

9Dwiki Istiqamah424443241432

10Musyawira434323332431

11Tiara Puspitasari434443311431

12Yuniske Novalin334233333431

13Sulfiah Dwi .A423214233428

14Fadillah Musdalifah334333232430

15Akhmad Juaeni444443241434

16Miftahul Rahmat442443324333

17Rana Fitriani Syam423423233228

18Mutmainah333233433229

19Dwiki Istiqamah442433414231

20Musyawira433443434335

Tabel 4.4

Distribusi Pengaruh Penggunaan Narkotika terhadap Pergaulan Remaja Kota Makassar

No.XYX.YX2Y2

13028840900784

229329288411024

33334112210891156

42929841841841

53234108810241156

63031930900961

733289241089784

8313310239611089

930329609001024

10343110541156961

11383111781444961

12333110231089961

1334289521156784

14343010201156900

153534119012251156

1628339247841089

1732288961024784

1834299861156841

192931899841961

203435119011561225

Total642622199682073219442

Tabel4.5

Data dan Tabel Korelasi antara Variabel X dan Y

No.VariabelJumlah (Responden)Skor

1X220orang20732

2Y220orang19442

3Xy40 orang19968

Jumlah40 orang60142

Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut :

nx y (x) (y)

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT Rx y=

{nx2 (x)2}{ny2- (y)2}

20 (19968) (642) (622)

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT Rx y=

{20(20732) - (642)2} {20(19442) - (622)2}

399360 399324

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT =

(414640-412164) - (388840-386884)

36

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT =

(2476) - (1956)

36

SHAPE \* MERGEFORMAT

SHAPE \* MERGEFORMAT =

520

=

=1,58

Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien korelasi dari pengolahan data kuesioner dengan rumus produk momen person adalah1,58menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel x (narkotika) dan variabely(penggunaan narkotika di kalangan remaja),maka dapat ditarik kesimpulan bahwaada pengaruh penggunaan narkotika terhadap pergaulan remaja Kota Makassar.

Pembahasan hasil angket dengan 20 responden telah kami susun secara sistematis dan telah kami persentasekan sebagai berikut.

Tabel 4.6

Persentase Pengaruh Narkotika (Variabel X)

NoPernyataanSSSTSSTSJumlah Persentase (%)

N%N%N%N%

1Narkotika adalah musuh nomor satu bagi generasi muda.1365%525%210%00%100%

2Pergaulan bebas sangat erat kaitannya narkotika.630%1260%15%15%100%

3Faktor lingkungan dan keluarga dapat mempengaruhi seseorang menggunakan narkotika.840%1050%210%00%100%

4Mengkonsumsi narkotika adalah pekerjaan sia-sia yang dapat menghancurkan hidup dan masa depan.1470%420%210%00%100%

5Narkotika jarum suntik adalah penyebab utama penularan penyakit HIV/AIDS.1470%525%15%00%100%

6Pengguna narkotika tidak bisa sembuh.15%1470%420%15%100%

7Menggunakan narkotika dapat menyelesaikan segala masalah.735%1050%210%15%100%

8Narkotika menyerang system kerja otak.525%945%315%315%100%

9Narkotika menyebabkan ketergantungan.525%1155%420%00%100%

10Narkotika dapat mempengaruhi prestasi para remaja.840%840%210%210%100%

Tabel 4.7

Persentase Pergaulan Remaja (Variabel Y)

NoPernyataanSSSTSSTSJumlah Persentase (%)

N%N%N%N%

1Narkotika sudah tidak asing lagi didengar.1470%630%00%00%100%

2Remaja yang menggunakan narkotika adalah remaja yang putus sekolah.315%1155%525%15%100%

3Remaja menggunakan narkotika berarti remaja gaul.1260%630%210%0%100%

4Remaja menggunakan narkotika atas dasar solidaritas sesama teman.1260%420%420%00%100%

5Beberapa remaja yang menggunakan narkotika berprinsip bahwa narkotika dapat menimbulkan kreativitas.945%735%315%15%100%

6Remaja paling rentan menggunakan narkotika.210%1680%210%00%100%

7Tinggal satu atap bersama pengguna narkotika dapat mempengaruhi kita untuk ikut menggunakan narkotika tersebut.315%630%945%210%100%

8Diskriminasi terhadap pengguna narkotika adalah sikap yang salah.525%1155%15%315%100%

9Seseorang yang menggunakan narkotika harus memberitahu orang lain dalam komunitasnya.420%735%525%420%100%

10Menggunakan narkotika dapat menyelesaikan segala masalah.1470%315%315%00%100%

2.Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara secara langsung diperoleh beberapa responden yang mengaku menggunakan narkotika. Sebagian dari mereka mengatakan menggunakan narkotika atas dasar coba-coba. Sebagian lagi karena faktor keluarga dan lingkungan pergaulan mereka. Mereka tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan dari narkotika yang mereka gunakan. Mereka mendapatkan narkotika dari teman mereka sendiri. Adapun jenis narkotika yang mereka gunakan adalah narkotika suntik, ekstasi dan ganja. Tujuan mereka menggunakan narkotika adalah untuk menenangkan diri dari masalah yang mereka alami di keluarga ataupun lingkungan sekitar. Sedangkan mereka mengalami kerugian materi dan kesehatan. Salah satu dari mereka sangat ingin berhenti menggunakan narkotika. Akan tetapi, mereka sulit untuk berhenti dan ingin terus menggunakan narkotika.

B.PEMBAHASAN

Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya. Di mata para remaja, narkotika adalah zat yang berbahaya yntuk dikonsumsi dan disalahgunakan. Tetapi, mereka menganggap bahwa hanya narkotikalah yang bias memberikan ketenangan kepada mereka dikala mereka mempunyai masalah atau stress.

Mereka menggunakan narkotika atas dasar rasa ingin tahu yang tinggi dan faktor keluarga serta lingkungan pergaulan mereka. Mereka terkadang menggunakan narkotika karena adanya rasa solidaritas dan saling menghargai sesama teman yang salah. Selain itu, masalah-masalah dalam keluarga dan sekolah juga mempengaruh seorang remaja untuk menggunakan narkotika.

Adapun dampak yang dirasakan para remaja yang menggunakan narkotika adalah kesehatan yang terganggu, materi yang semakin terkuras habis, dan sekolah menjadi terbengkalai.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.

B. Saran

Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.

Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.

H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.