33
MAKALAH TENTANG MALAIKAT Definisi/Pengertian Malaikat, Sifat dan Fungsi Iman Kepada Malaikat Allah SWT - Pendidikan Agama Islam A. Arti Definisi dan Pengertian Malaikat Allah SWT Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain : 1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul. 2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia. 3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat. 4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa. 5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur. 6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar. 7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup. 8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup. 9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka. 10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga. B. Malaikat Yang Ingin Kita Temui Yang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat izrail yang mencabut nyawa kita dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan nakir dengan penampakan yang baik serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat rakib yang memiliki catatan amal baik kita yang tebal, malaikat atid yang

MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Definisi/Pengertian Malaikat, Sifat dan Fungsi Iman Kepada Malaikat Allah SWT - Pendidikan Agama Islam

A. Arti Definisi dan Pengertian Malaikat Allah SWT

Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain :

1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.

B. Malaikat Yang Ingin Kita Temui

Yang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat izrail yang mencabut nyawa kita dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan nakir dengan penampakan yang baik serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat rakib yang memiliki catatan amal baik kita yang tebal, malaikat atid yang hanya memiliki beberapa catatan buruk kita dan malaikat ridwan yang mempersilahkan masuk ke dalam surga yang kekal dan abadi.

Jika anda mau seperti itu, saya yakin anda tahu apa yang anda harus lakukan di dunia.

C. Sifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT :

1. Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT.2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.

D. Iman Kepada Malaikat Allah

Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu ada, diciptakan

Page 2: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

oleh Allah SWT dari cahaya / nur.

Fungsi iman kepada Malaikat Allah :1. Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat.2. Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.3. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan perbuatan malaikat.4. Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

E. Perbedaan Malaikat dengan Jin, Setan / Syetan dan Iblis

Malaikat terbuat dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia hingga hari kiamat agar bisa menemani mereka di neraka.

Malaikat tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. Malaikat adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan, sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir.\\

Allah swt telah menciptakan malaikat dari cahaya. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw.,

) مسلم ) رواه نور من المالئكة .خلقت

“Malaikat telah diciptakan dari cahaya.” )Muslim(.

Lantas apa tugas )pekerjaan( mereka? Mereka mengurus alam semesta ini sesuai iradah dan masyi’ah )kehendak( Allah swt. Dia mendayagunakan malaikat untuk melaksanakan perintah-Nya, dan mereka, para malaikat, tidak akan melakukan sesuatu kecuali dengan perintah Allah swt. Allah swt. mengatakan dengan gamblang tentang hal ini.

Dan mereka berkata, “Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil )mempunyai( anak.” Maha Suci Allah. Sebenarnya )malaikat-malaikat itu( adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. )Al-Anbiya: 26-27(

Diantara amal mereka adalah bertasbih dan tunduk secara total dan sempurna kepada Allah swt., turun membawa wahyu, dan mencatat semua amal. Allah swt. menerangkan tentang hal ini kepada kita sebagai mana ayat berikut.

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada )malaikat-malaikat( yang mengawasi )pekerjaanmu(, yang mulia )di sisi Allah( dan mencatat )pekerjaan-pekerjaanmu itu(, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. )Al-Infithar: 10-12(

Ada juga malaikat yang bertugas mewafatkan dan mencabut nyawa.

Page 3: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Apakah beriman kepada malaikat adalah kewajiban bagi kita? Jawabnya tentu saja ya. Allah swt. telah mengabarkan kepada kita tentang mereka dalam Kitab-Nya. Jadi, iman kepada malaikat itu wajib dan menjadi salah satu rukun iman. Perhatikan firman Allah swt. berikut ini.

Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. )Mereka mengatakan(, “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun )dengan yang lain( dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan, “Kami dengar dan kami taat.” )Mereka berdoa(, “Ampunilah kami, Ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.” )Al-Baqarah: 285(

Ar-Razi dalam At-Tafsiirul Al-Kabiir juz 2 halaman 160 menulis tentang definisi malaikat menurut Islam, nasrani, dan penyembah berhala. Menurut mayoritas ulama Islam, malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan dari cahaya dan mampu berubah-ubah bentuk yang berbeda. Sedangkan menurut sekte nasrani, malaikat adalah roh yang telah terpisah dari tubuhnya, dapat berbicara, dan memiliki sifat bersih dan baik. Lain lagi menurut golongan penyembah berhala. Mereka berpendapat bahwa malaikat adalah bintang yang bertugas memberi kebahagiaan atau kesengsaraan. Malaikat pemberi kebahagiaan disebut malaikat rahmah, dan malaikat yang memberi kesengsaraan disebut malaikat azab. Dengan demikian bintang, menurut mereka, adalah makhluk hidup yang dapat berbicara.

Dalil Iman Kepada Malaikat

Sebagaimana telah kita pahami bahwa jalan menuju iman kepada malaikat adalah melalui periwayatan yang shahih dari dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah. Akal dalam hal ini tidak memiliki peran, kecuali tunduk kepada apa yang telah dijelaskan oleh wahyu, sedangkan wahyu itu sendiri tidak bertentangan dengan akal.

Hukum Beriman Kepada Malaikat

Keberadaan malaikat diperkuat dengan dalil Al-Qur’an, Sunnah dan ijma, maka iman kepada malaikat hukumnya wajib. Dan barangsiapa yang mengingkari keberadaan mereka, maka ia telah kafir.

Berikut ini dalil Al-Qur’an dan Hadits bertalian dengan iman kepada malaikat.

Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. )Mereka mengatakan(, “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun )dengan yang lain( dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan, “Kami dengar dan kami taat.” )Mereka berdoa(, “Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.” )Al-Baqarah: 285(

Di Al-Qur’an juga terdapat surat yang diberi nama surat Malaikat, yaitu surat Faathir.

Sedangkan di antara hadits yang paling populer berkaitan dengan tema ini adalah Hadits Jibril yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a. )teks lengkapnya bisa dilihat di hadits kedua Arbain Nawani(.

Page 4: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Rasulullah saw. pada suatu hari bersama para sahabat, lalu seorang laki-laki datang padanya kemudian berkata; “Ya Rasulullah, apakah iman itu?” Rasul menjawab, “Iman adalah kamu beriman pada Allah, malaikat, kitabNya, bertemu denganNya, para Rasul, dan beriman kepada hari kebangkitan.”

Jadi, jelaslah bahwa iman kepada malaikat adalah salah satu rukun akidah Islam. Tidak akan diterima iman seorang muslim, tanpa mengimani rukun ini. Jika masih terlintas di pikiran Anda sebuah pertanyaan, kenapa iman kepada malaikat menjadi salah satu rukun iman? Pertanyaan Anda itu dijawab oleh Imam Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar juz 2 halaman 110, “Bahwa iman kepada malaikat adalah pokok iman kepada wahyu. Karena, malaikat penyampai wahyu adalah roh yang berakal yang memiliki ilmu yang luas dengan izin Allah. Malaikat menyampaikan wahyu kepada roh Nabi sebagai pokok agama. Karenanya, penyebutan iman kepada malaikat didahulukan atas penyebutan iman kepada kitab dan para nabi. Sebab, merekalah yang datang kepada para nabi membawa kitab. Jadi, mengingkari malaikat berarti mengingkari wahyu, kenabian, dan ruh. Dan itu berarti mengingkari hari akhir. Orang yang mengingkari hari akhir tujuan utama hidupnya adalah kenikmatan dunia, syahwat, dan segala tuntutannya. Hal ini adalah sumber kesengsaraan di dunia sebelum di akhirat.”

Sifat-sifat Malaikat

Kita telah paham bahwa pengetahuan kita tentang malaikat hanyalah berdasar pada dalil wahyu. Maka, wahyu juga yang menjelaskan kepada kita dari apa malaikat diciptakan dan seperti apa tabiat mereka. Allah swt. telah menciptakan malaikat dari cahaya berbeda dengan Adam diciptakan dari tanah, dan jin diciptakan dari api.

Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Malaikat diciptkan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diceritakan pada kamu )tanah(.”

Para ulama mengatakan bahwa para malaikat adalah jawahir basithah yang diberi akal, tidak memerlukan tempat, ada yang berhubungan dengan benda konkret seperti otak, ada pula yang berhubungan dengan yang abstrak seperti jiwa. Malaikat memiliki kemampuan logika akal yang tidak sempurna. Mereka tidak terhalang dari cahaya Allah. Dan tidak dilarang berada bersamanya pada suatu waktu, pada suatu keadaan dengan tidur, lalai atau syahwat. Bahkan mereka menikmati dengan apa yang mereka saksikan. Ketaatan mereka adalah karakter dan kemaksiatan mereka adalah tugas. Ini berbeda dengan manusia yang ketaatannya adalah tugas dan mengikuti hawa nafsu adalah karakter )lihat Al-Kulliyat karya Abul Baqa’, halaman 854, penerbit Ar-Risalaat(.

Simak beberapa firman Allah swt. berikut ini:

Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan )kepada mereka(. )An-Nahl: 50(

Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya. )Al-Anbiya: 27(

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang

Page 5: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. )At-Tahriim: 6(

Kedudukan dan Keutamaan Malaikat

Para ulama berbeda pendapat dalam hal menjadikan manusia lebih utama daripada malaikat. Ada yang berpendapat bahwa para rasul dari golongan manusia lebih utama dari para rasul dari golongan malaikat dan para wali dari golongan manusia lebih utama dari para wali golongan malaikat. Sementara yang lain berpendapat bahwa malaikat lebih utama dari manusia selain para rasul.

Malaikat Bukan Lelaki dan Bukan Perempuan

Orang-orang musyrikin Arab Jahiliyah beranggapan bahwa malaikat adalah anak-anak perempuan Allah. Mereka telah melakukan kebodohan besar ketika mengatakan bahwa Allah memiliki anak dan anak-anaknya adalah para wanita )malaikat(. Sementara di sisi lain mereka tidak senang dengan anak-anak perempuan. Lihat gambaran ini di surat An-Nahl ayat 58.

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan )kelahiran( anak perempuan, hitamlah )merah padamlah( mukanya, dan dia sangat marah.

Tentang kebohongan mereka, Allah menjelaskan di dalam surat Az-Zukhruf ayat 19.

Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.

Perhatikan juga surat Al-Isra ayat 40 di bawah ini.

Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar )dosanya(.

Bukan sesuatu yang aneh keyakinan yang salah ini masih mempengaruhi akal dan hati banyak orang. Contoh yang paling jelas adalah menyerupakan malaikat dengan perempuan-perempuan berkostum putih dan membuat patung atau gambar malaikat pada bentuk anak-anak perempuan dan wanita-wanita cantik yang memiliki sayap. Gambar-gambar itu dijual di pasar-pasar dalam bentuk ucapan selamat pada hari bahagia dan hari raya. Bahkan ada yang membuat boneka malaikat dengan wujud anak perempuan atau wanita cantik. Tentu hal ini adalah kekufuran yang jelas. Barangsiapa yang meyakini bahwa suara perempuan adalah suara malaikat atau para perempuan merupakan potret malaikat rahmah, ia adalah kafir. Begitu pendapat Al-Bani dalam buku Arkanul Iman.

Ada juga ulama berpendapat tidak sekeras Al-Bani. Mereka berpendapat, menggambar bentuk malaikat adalah bid’ah yang sangat berbahaya dan dapat mengeluarkan seorang muslim dari iman. Namun, dalam percakapan sehari-hari, orang banyak kadang mengasosiasikan sesuatu yang sempurna dalam penglihatan dengan malaikat. Misalnya para

Page 6: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

wanita bangsawan yang terkesima dengan ketampanan Nabi Yusuf. Mereka mengasosiasikan Nabi Yusuf dengan malaikat )lihat surat Yusuf: 31(. Tapi, mereka tidak menyakini bahwa Nabi Yusuf itu malaikat.

Malaikat Tidak Makan, Tidak Minum

Dalil bahwa malaikat tidak makan dan tidak minum adalah Al-Qur’an yang menceritakan tentang para tamu Nabi Ibrahim dari golongan malaikat yang diutus oleh Allah untuk menghancurkan perkampungan kaum Luth. Lihat surat Adz-Dzaariyaat ayat 24-28.

24. Sudahkah sampai kepadamu )Muhammad( cerita tentang tamu Ibrahim )yaitu malaikat-malaikat( yang dimuliakan?

25. )Ingatlah( ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaamun.” Ibrahim menjawab, “Salaamun )kamu( adalah orang-orang yang tidak dikenal.”

26. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.

27. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata, “Silakan Anda makan.”

28. )Tetapi mereka tidak mau makan(, karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut.” Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan )kelahiran( seorang anak yang alim )Ishak(.

Malaikat Tidak Dapat Dilihat Dalam Bentuk Aslinya

Pada kisah tamu Ibrahim di atas, malaikat dapat dilihat di saat berbentuk pada wujud selain aslinya. Sedangkan pendapat yang shahih bahwa malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia biasa, dalilnya adalah firman Allah swt. di surat Furqan ayat 21-22.

21. Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan)nya( dengan Kami, “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau )mengapa( kita )tidak( melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas )dalam melakukan( kezaliman.”

22. Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata, “Hijraan mahjuuraa”.

Ibnu Hazm di Al-Fashl juz 4 halaman 57, mengomentari ayat ini dengan kalimat, “Allah telah menjadikan permintaan manusia akan diturunkannya malaikat sebagai suatu masalah besar, yang dianggap sebagai kesombongan dan melampaui batas; dan Allah menjelaskan kepada kita bahwa kita sebagai manusia tidak akan pernah dapat melihat malaikat sampai hari kiamat.”

Jika manusia biasa tidak dapat melihat malaikat, tapi ada kekhususan bagi Rasulullah saw. Rasulullah saw sebagai seorang nabi bisa melihat malaikat jibril dalam bentuk aslinya ketika di malam Isra Mi’raj. Hal ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Masruq, dia berkata: aku pernah bersama A’isyah, beliau berkata, Bukankah Allah telah berfirman di surat At-Takwiir ayat 23, Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di

Page 7: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

ufuk yang terang. Dan surat An-Najm ayat 13, Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu )dalam rupanya yang asli( pada waktu yang lain. Lalu A’isyah berkata, “Aku orang pertama dari umat ini yang bertanya kepada Rasulullah tentang ayat di atas, maka Rasulullah saw. menjawab, ‘Sesungguhnya dia adalah malaikat Jibril.’ Rasul tidak melihatnya dalam bentuk aslinya, kecuali dua kali. Rasul melihatnya pertama kali di saat Malaikat Jibril turun ke bumi dan sayapnya menutupi antara langit dan bumi.” )lihat Tafsir Ibnu Katsir, juz 4 halaman 251-252(.

Walaupun kita, manusia, tidak dapat melihat malaikat, namun ada sebagian makhluk yang diberi kelebihan khusus sehingga dapat melihat malaikat. Bukhari dan Muslim dalam shahihnya meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika kamu mendengar suara ayam jago, maka mintalah kepada Allah sebagian dari karunianya, karena ayam jago itu dapat melihat malaikat; dan bila kamu mendengar suara ringkik keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari setan karena ia melihat setan.”

Sebagian orang menganggap hadits seperti ini aneh, bagaimana mungkin burung-burung dan binatang dapat menyaksikan apa-apa yang tidak dapat kita saksikan. Jawabnya sederhana. Benda mati saja dapat memperlihatkan kepada kita sesuatu yang kita tidak dapat melihatnya dalam kondisi biasa. Contohnya televisi. Benda ini dapat memperlihatkan gambar-gambar yang entah di mana adanya ke hadapan kita yang sedang duduk di dalam kamar. Padahal kita tahu isi televisi itu adalah rangkaian komponen elektronik saja.

Malaikat Mampu Berubah-ubah Bentuk

Dalam kisah tamu Nabi Ibrahim, para malaikat datang dengan menjelma sebagai laki-laki dewasa. Karena itu, Nabi Ibrahim langsung menjamu mereka dengan makanan. Contoh lain adalah ketika malaikat datang kepada Maryam ibu Nabi Isa a.s. Perhatikan surat Maryam ayat 16-17 ini.

16. Dan ceritakanlah )kisah( Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,

17. Maka ia mengadakan tabir )yang melindunginya( dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami )Jibril a.s.( kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya )dalam bentuk( manusia yang sempurna.

Malaikat Jibril datang menjumpai Rasulullah dalam bentuk manusia yang berbeda-beda bentuknya. Kadangkala menyerupai seorang shahabat yang bernama Dahyah bin Khalifah Al-Kalbi karena Dahyah seorang pemuda tampan dan memiliki postur yang ideal. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan di dalam shahihnya dari Umar bin Khaththab, ia berkata, “Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah tiba-tiba muncul seorang laki-laki dengan mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambut yang sangat hitam, lalu menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Rasulullah dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha Rasul, dan ia berkata, ‘Wahai Muhamad, beritahu saya tentang Islam.” Kemudian bertanya lagi tentang iman, ihsan, dan hari kiamat. Kemuian meninggalkan tempat itu. Lalu Rasulullah saw. bertanya kepada Umar, “Wahai Umar, apakah kamu tahu siapa yang bertanya tadi?” Umar menjawab, “Allah dan RasulNya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah saw. menjelaskan, “Dia adalah Malaikat Jibril yang telah datang kepadamu mengajarkan kami tentang agamamu.”

Page 8: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Malaikat Memiliki Kemampuan Yang Luar Biasa

Malaikat memiliki kemampuan yang luar biasa yang tidak dapat dibayangkan. Misalnya, 8 malaikat pemikul Arsy.

“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas )kepala( mereka.” )Al-Haaqqah: 17(

Jika kursi Allah swt. luasnya seluas tujuh lapis langit dan bumi, coba bayangkan sebesar apa ‘Arsy dan bayangkan betapa dahsyatnya kekuatan yang dimiliki para malaikat pemikul ‘Arsy. Coba bayangkan bagaimana kekuatan malaikat peniup sangkakala dimana saat sangkakala ditiupkan seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi mati seketika.

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu )putusannya masing-masing(.” )Az-Zumar: 68(

Bisakah kita bayangkan apa yang dilakukan malaikat terhadap kaum Nabi Luth seperti yang digambarkan Allah swt. dalam firman-Nya di surat Hud ayat 82 ini?

“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah )Kami balikkan, red.(, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.

Itulah gambaran yang menakutkan tentang kekuatan malaikat.

Adapun kecepatan malaikat lebih cepat dari apa yang dibayangkan manusia. Allah berfirman di dalam surat Al-Ma’arij ayat 4.

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik )menghadap( kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.”

Cukup untuk diketahui bahwa malaikat Jibril memi’rajkan Rasulullah saw. ke langit tertinggi kemudian kembali lagi ke bumi, hanya dalam satu malam, bahkan sebagian dari malam. Kita tahu bahwa langit yang paling dekat ke bumi memerlukan jutaan tahun kecepatan cahaya. Artinya, kita perlu hidup jutaan tahun untuk sampai ke sana bila kita jalan dengan kecepatan cahaya yang 300 km per detik. Pertanyaannya, siapa yang dapat melakukannya? Dari mana kita mendapat umur yang panjang untuk perjalanan itu?

Malaikat Diciptakan Untuk Taat Dan Bertasbih

Ketaatan dan ibadah bagi malaikat adalah sifat asli mereka )jibillah( sebagaimana Allah mensifati mereka di surat At-Tahrim ayat 6.

“Tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” )Al-Anbiya: 27( ayat

Page 9: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

“Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” )Al-Anbiya: 20(

“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada )pula( merasa letih.” )Al-Anbiya: 19(

Para ulama berbeda pendapat tentang cara bertasbihnya malaikat. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas berkata, tasbih mereka adalah shalat. Ini berdasarkan firman Allah

المسبحين من كان انه seandainya ia bukan orang yang selalu bertasbih”, yang“ فلوالdimaksud dengan bertasbih di sini adalah shalat.

Qotadah berkata, tasbih malaikat adalah الله -sebagaimana dipahami dari bahasa. Al سبحانQurthubi mendukung pendapat ini. Dalilnya adalah hadits riwayat Abu Dzar r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah ditanya, “Ucapan apa yang paling afdlal?” Rasulullah saw. menjawab, “Ucapan yang paling afdlal adalah kata-kata yang telah dipilihkan oleh Allah untuk malaikat, yaitu وبحمده الله )Muslim( ” سبحان

Dan Abdurrahman bin Qarth bahwa Rasulullah saw. pada malam Isra’ dan Mi’raj mendengar suara tasbih di langit yang paling atas:“ وتعالى سبحانه األعلى العلي ,Al-Baihaqi( .“ سبحانTafsir Al-Qurthubi juz 1/267(.

Dan shalatnya malaikat adalah berdiri dan sujud. Dari Hakim bin Hizam, ia berkata, ketika Rasulullah saw. bersama para sahabat, beliau bersabda, “Apakah kalian mendengar apa yang saya dengar?” Mereka menjawab, “Kami tidak mendengar sesuatu.” Rasulullah saw. berkata, “Sesungguhnya aku mendengar hentakan langit. Tidak ada satu jengkal pun bagian langit yang terhentak melainkan di atasnya malaikat sedaang sujud atau sedang berdiri.” )At-Tabrani, Mu’jam Al-Kabir, Al-Asyqar ‘Alamul Malaikah Al-Abrar, halaman.31,1989(

Keadaan malaikat diciptakan untuk beribadah sehingga sebagian ulama meyakini bahwa malaikat bukan makhluk mukallaf. Yang sahih bahwa taklif mereka tidak sama dengan taklif kita. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa mereka bukan makhluk mukallaf adalah pendapat yang salah karena mereka diperintahkan untuk beribadah dan taat. Allah swt. berfirman:

“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan )kepada mereka(.” )An-Nahl: 50(

Khauf adalah di antara tingkatan ubudiyah dan ketaatan yang paling tinggi. )Al-Asyqar halaman 29,1989(.

Dalil yang paling kuat bahwa malaikat makhluk mukallaf adalah kisah tentang perintah Allah kepada mereka untuk susjud kepada Adam. Allah swt. berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 34:

Dan )ingatlah( ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam.” Maka sujudlah mereka, kecuali Iblis; ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Malaikat Terjaga Dari Salah

Page 10: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Dari paparan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa malaikat terhindar dari kesalahan dan perbuatan dosa. Namun, jumhur ulama berpendapat, malaikat tidak ma’shum. Dalil-dalil sebagai berikut.

“Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka )malaikat( yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” )Fushilat: 38(

Di ayat 30 surat Al-Baqarah, malaikat berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan )khalifah( di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Malaikat mencela terjadinya maksiat yang dilakukan Adam dan keturunannya, dan ini berarti menunjukkan bahwa mereka )malaikat( bebas dari dosa. Sikap mereka itu diperkuat dengan kata-kata, “Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau.” Yang berarti mereka senantiasa bertasbih dan mensucikan Allah tanpa henti.

Sedangkan dalil yang mengatakan bahwa malaikat tidak ma’shum adalah seperti yang dikemukakan Imam Ar-Razi dalam tafsirnya yang juga bantahan atas pendapat malaikat terbebas dari salah.

Menurut Ar-Razi, firman Allah swt., “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan )khalifah( di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” adalah dalil yang mencela para malaikat bukannya sebagai dalil tentang bebasnya malaikat dari kesalahan. Hal itu ditinjau dari beberapa sisi:

1. Bahwa perkataan malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan )khalifah( di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah” adalah bantahan mereka terhadap Allah dan sikap ini di antara dosa yang paling besar.2. Bahwa para malaikat telah melakukan ghibah Adam dan keturunannya dengan mempertanyakan tentang mereka, sementara ghibah adalah salah satu dosa besar.3. Bahwa malaikat telah memuji diri mereka sendiri setelah mempertanyakan keturunan Adam dengan perkataan, “Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau.” Bukankah memuji diri sendiri adalah tercela dan dapat mengakibatkan ujub atau bangga terhadap diri sendiri, dan ini adalah sikap tercela sebagaimana Allah berfirman dalam surat An Najm ayat 32?4. Bahwa perkataan mereka, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” adalah sikap minta permakluman dan itu tidak terjadi kecuali karena telah melakukan kesalahan.5. Bahwa firman Allah swt., “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar! Dapat dipahami bahwa mereka telah berdusta pada apa yang mereka katakan.6. Bahwa firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 33, “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” Dapat dipahami bahwa mereka meragukan bahwa Allah mengetahui segala hal.7. Bahwa tuduhan mereka terhadap manusia hanya berdasar dugaan )dzhan( dan ini tidak

Page 11: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

dibenarkan sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa ayat 36.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.“

Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama )panggilan( berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:

Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

Mikail - Pembagi rezeki kepada seluruh makhluk.

Israfil - Peniup sangkakala pada hari kiamat.

Munkar dan Nakir - Pemeriksa amal manusia di alam barzakh.

Malaikat Maut - Para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis[2] yaitu:

o Para pencabut dengan keras,

o Para pencabut dengan lembut.

Malaikat penjaga surga - Penjaga pintu syurga.

Malik - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka.

Zabaniah - 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.[3]

Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.

Malaikat disekitar Arsy

o Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.[4]

o Malaikat yang melingkari Arsy - Para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.[5]

Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan.[6]

Hafazhah (Para Penjaga)[7][8]

o Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia[9][10][11] sewaktu manusia itu hidup di dunia hingga di alam barzakh,[12][13] kemudian malaikat tersebut menjadi saksi disidang hisab di Mahsyar.[14]

Page 12: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

o Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara )menjaga( manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.[15][16]

[17][18]

Malaikat Qarin - Para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.[19]

Malaikat Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.[20]

Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan.[21]

[22][23]

As-Sijilli - Malaikat yang memberitahukan kepada Harut dan Marut tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah dibumi.[24]

Azh-Zhil - Malaikat yang mendampingi Nabi Ibrahim ketika berada dikobaran api.[25]

Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia.[26]

An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.[26]

Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi besera isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.[26]

Malaikat berbadan api dan salju - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.[26]

Ar-Ra'd - Malaikat pengatur awan dan hujan, ia mengaturnya dengan menggunakan petir sebagai cambuk.[27][28][29][30]

Penjaga matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.[31][32]

Malaikat Rahmat - Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.[33]

Malaikat `Azab - Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.[34]

Malaikat penggiring - Para malaikat yang menggiring manusia di Mahsyar, malaikat itu bersama dengan malaikat penyaksi )Kiraman Katibin(.[14]

Malaikat pegunungan - Malaikat yang menjaga pegunungan.[35]

Malaikat Bayt al-Makmur - 70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt al-Makmur.[36]

Page 13: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Malaikat penyeru manusia

o Penyeru bulan Ramadhan - Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan Ramadhan hingga fajar.[37][38]

o Penyeru dari pintu-pintu Surga - Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu tertentu tergantung dari amal ibadahnya.[39]

o Penyeru kebaikan setiap hari - Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya kecuali manusia dan jin.[40]

Malaikat Laylat al-Qadr - Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadhan.[41][42][43]

Penjaga Mekkah dan Madinah - Para malaikat yang menjaga Kota Mekkah dan Madinah dari kedatangan Dajjal.[44]

Pencari orang yang berzikir - Para malaikat yang mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.[45]

Penganjur berbekam - Malaikat yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang mi'raj ke Sidratul Muntaha.[46][47]

Pengendali tali Neraka Jahannam - 70 ribu malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka Jahannam.[48]

Pendoa manusia yang mendoakan saudaranya - Para malaikat yang berkata, "Aamiin )Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi saudaranya( dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan", kepada orang yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan mereka.[49]

Penyampai doa pujian - Dua belas malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian salah seorang sahabat nabi kepada Allah.[50]

Penyaksi wafatnya sahabat nabi - 70 ribu malaikat yang menyaksikan wafatnya Sa'ad bin Muadz.[51]

Pelindung dan pemberi dukungan orang beriman - Para malaikat yang pelindung orang-orang beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan sekarat mereka akan memberikan dukungan.[52]

Pembeda haq dan bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.[53]

Penentram hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.[54]

Penjaga pintu langit - Tujuh malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.[55]

Page 14: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Pemberi salam ahli surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.[56]

Pemohon kerahmatan (belas kasih)[57]

o Pemohon ampunan orang beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.[58]

o Pemohon ampunan manusia di bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.[59]

o Pemohon ampunan para lelaki yang salat di masjid - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi para lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.[60]

[61][62][63]

o Pemohon ampunan pembesuk orang sakit - 70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan ampunan bagi umat muslim yang membesuk orang sakit.[64][65][66]

o Pemohon ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad.[67]

o Pemohon ampunan orang yang mengajarkan kebaikan - Para malaikat yang mendoakan ampunan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.[68]

o Pemohon ampunan orang tidur dalam keadaan suci - Para malaikat yang berada didalam pakaian orang tidur dalam keadaan suci.[69]

Penghormat penuntut ilmu - Para malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan ilmu atau menghormati orang yang mencari ilmu pengetahuan.[70]

Pengatur urusan dunia - Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.[71]

Pendengar bacaan Qur'an

o Pendengar bacaan Qur'an manusia ketika salat - Para malaikat yang mendengarkan dan menelan bacaan Qur'an ketika manusia salat.[72]

o Pendengar bacaan sahabat nabi - Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran Usayd bin Hudhayr.[73]

Pendo'a orang yang berinfaq dan orang kikir - Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa kehancuran.[74]

Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.

Page 15: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.

Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril )QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4(, Mikail )QS 2 Al Baqarah: 98( dan Malik )QS Al Hujurat( dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.

Wujud Malaikat

Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:

“ Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1) ”

Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[75] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.[76]

Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

Sifat Malaikat

Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:

1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.[77]

2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.

3. Selalu takut dan taat kepada Allah.[78][79]

4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.[80]

Page 16: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

5. Mempunyai sifat malu.[81]

6. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.[82]

7. Tidak makan dan minum.[83]

8. Mampu mengubah wujudnya.[84]

9. Memiliki kekuatan[85][86] dan kecepatan cahaya.[87]

Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.

Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.

Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" )Fallen Angel(. Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.

Tempat yang tidak disukai Malaikat

Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat )rumah( tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:

1. Tempat yang di dalamnya terdapat anjing, )kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu(;[88][89]

2. Tempat yang terdapat patung )gambar(;[90]

3. Tempat yang di dalamnya ada seseorang muslim yang mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim;[91]

4. Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.[92]

Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Hambali, Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.

Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.[93] Malaikat

Page 17: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan )memelihara( anjing.[94]

Malaikat di dalam ajaran KristenMalaikat adalah makhluk roh yang diciptakan oleh Tuhan yang ditugaskan Tuhan untuk beberapa tujuan khusus sesuai dengan rencana-Nya, baik untuk melayani Tuhan maupun untuk menolong orang-orang beriman )Kolose 1:16, Ibr 1:14(.

Etimologi Ibrani

Kata "malak" atau malaikat berasal dari bahasa Ibrani מלאך, mal'akh, yang juga berarti "utusan". Kata ini di dalam TB diterjemahkan menjadi: Malaikat, malaikat, utusan, suruhan, orang-orang suruhan, bentara, pesuruh, dan raja.

Malaikat dalam Tanakh

Patung malaikat di sebuah kuburan di Metairie, Louisiana.

Istilah "malaikat" dalam Alkitab, מלאך )'malakh"(, mendapatkan artinya hanya ketika disebutkan bersama-sama dengan pengutusnya, yaitu YHWH sendiri, seperti misalnya dalam "malaikat YHWH," atau "malaikat Elohim" )Zakharia 12:8(. Sebutan lainnya yang juga digunakan adalah "anak-anak Elohim", )Kejadian 6:4; Ayub 1:6(.

Malaikat disebut sebagai "penjaga" )Daniel 4:13(. Mereka disebut sebagai "tentara langit" )Kitab Ulangan 17:3( atau bala tentara "Elohim" )Yosua 5:14(. "Bala tentara," צבאות Zebaot dalam gelar Yahuwah Zebaot, Elohim dari bala tentara surgawi, mungkin dihubungkan dengan para malaikat. "Bala tentara" ini dihubungkan pula dengan bintang-bintang, karena bintang-bintang dianggap terkait erat dengan para malaikat. Namun, YHWH membedakan diri-Nya dari para malaikat, dan karena itu orang-orang Ibrani dilarang Musa menyembah "bala tentara surga".

Sebelum munculnya monoteisme di Israel, gagasan tentang malaikat ditemukan dalam Mal'akh Yahuwah, malaikat YHWH, atau Mal'akh Elohim. Mal'akh Yahweh adalah penampakan atau perwujudan Yahuwah dalam bentuk manusia. Istilah Mal'akh Yahuwah digunakan secara berganti-ganti dengan Yahuwah )bandingkan Keluaran 3:2, dengan 3:4; 13:21 dengan 14:19(. Mereka yang melihat Mal'akh Yahuwah mengatakan bahwa mereka telah melihat Elohim )Kejadian 32:30; Hakim-hakim 13:22(. Mal'akh Yahuwah )atau Elohim( menampakkan diri kepada Abraham, Hagar, Musa, Gideon, &c., dan memimpin bangsa Israel dalam tiang awan )Keluaran 3:2(. Penyamaan Mal'akh Yahuwah dengan Logos, atau Pribadi kedua dari Tritunggal, tidak ditunjukkan melalui acuan kepada kitab suci Ibrani, tetapi gagasan tentang pengidentifikasian Yang Ada dengan Elohim, namun yang dalam pengertian tertentu berbeda daripada-Nya, menggambarkan kecenderungan pemikiran keagamaan Yahudi untuk membedakan pribadi-pribadi di dalam keesaan Elohim. Orang Kristen berpendapat bahwa hal ini merupakan gambaran pendahuluan dari doktrin tentang Tritunggal, sementara orang Yahudi Kabalis mengatakan bahwa hal ini kemudian berkembang menjadi pemikiran teologis dan gambaran Kabbalah.

Page 18: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Setelah doktrin monoteisme dinyatakan secara resmi, dalam periode segera sebelum dan pada masa Pembuangan )Ulangan 6:4-5 dan Yesaya 43:10(, kita menemukan banyak gambaran tentang malaikat dalam Kitab Yehezkiel. Nabi Yehezkiel, sebagai nabi di Pembuangan, mungkin dipengaruhi oleh hierarkhi makhluk adikodrati di dalam agama Babel, dan mungkin oleh angelologi Zoroastrianisme. )Namun tidak jelas bahwa doktrin Zoroastrianisme ini sudah berkembang demikian awal(. Yehezkiel 9 memberikan gambaran yang terinci mengenai kerub )suatu jenis malaikat(. Dalam salah satu penglihatannya Yehezkiel melihat 7 malaikat melaksanakan penghakiman Elohim atas Yerusalem. Seperti dalam Kejadian, mereka digambarkan sebagai "manusia"; mal'akh, karena "malaikat", tidak muncul dalam Kitab Yehezkiel. Belakangan, dalam penglihatan Zakharia, malaikat memainkan peranan penting. Mereka disebut kadang-kadang sebagai "manusia", kadang-kadang sebagai mal'akh, dan Mal'akh Yahuwah tampaknya menduduki tempat utama di antara mereka )Zakharia 1:11(.

Dalam masa pasca-Alkitab, bala tentara surgawi menjadi semakin terorganisasi )barangkali bahkan sejak Zakharia [3:9, 4:10]; dan yang pasti dalam Daniel(. Malaikat pun menjadi beragam, sebagian malah juga mempunyai nama.

Malaikat jatuh

Pada mulanya semua malaikat diciptakan dalam kondisi baik, kudus dan tanpa cela )Yeh. 28:15(. Namun ada sebagian malaikat yang telah jatuh yaitu memilih untuk memberontak terhadap Elohim. Malaikat yang jatuh ini disebut sebagai setan, dan kemungkinan di antaranya adalah Kerub )Yeh. 28:14(.

Page 19: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Tradisi Yahudi dan Kitab Suci Ibrani

Kitab Daniel

Nabi Daniel mendapatkan suatu penglihatan setelah berpuasa selama beberapa waktu lamanya. Dalam penglihatan itu, seorang malaikat yang disebut Mikail sebagai pelindung Israel )10:13, 21(. Belakangan dalam penglihatan itu )12:1(, kepada Daniel diberitahukan bahwa Mikail akan membela Israel pada masa kesengsaraan yang akan datang. Setelah itu Mikail tidak disebut-sebut lagi dalam Kitab Suci Ibrani.

Kitab Yosua.

"Panglima bala tentara Tuhan" yang dijumpai oleh Yosua pada tahap-tahap awal peperangannya di Tanah Perjanjian )Yosua 5: 13-15( mempunyai cirri-ciri Mikail Penghulu Malaikat, sebagai utusan sorgawi yang tidak disebutkan namanya, yang bersifat adikodrati dan kudus, dan kemungkinan diutus oleh Allah:

Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?" Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian. )Yosua 5: 13-15 TB (

Tradisi rabinik

Menurut tradisi rabinik Yahudi, Mikail bertindak sebagai pembela Israel, dan kadang-kadang harus berperang melawan raja-raja bangsa-bangsa lain )bdk. Dan. 10:13( dan khususnya dengan malaikat Samael, penuduh Israel. Permusuhan Mikail dengan Samael berasal dari masa ketika ia dibuang dari sorga. Samael memegang sayap Mikail, yang ingin dibawanya bersamanya dalam kejatuhannya, namun Mikail diselamatkan oleh Allah )Midrash Pirke R. El. xxvi.(.

Para rabi menyatakan bahwa Mikail mulai menjadi pembela sejak masa para leluhur di Alkitab. Jadi, menurut Rabi Eliezer ben Jacob, Mikail-lah yang membebaskan Abraham dari api ketika ia dibuang ke dalamnya oleh Nimrod )Midrash Genesis Rabbah xliv. 16(. Mikail pulalah, yang merupakan "seorang pelarian " )Kejadian 14:13(, yang memberitahukan kepada Abraham bahwa Lot telah ditawan )Midrash Pirke R. El.(, dan yang melindungi Sarah dari pencemaran yang akan dilakukan oleh Abimelekh. Ia mengumumkan kepada Sarah bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia melepaskan Lot dari kehancuran Sodom )Talmud B. M. 86b(.

Dikatakan pula bahwa Mikail-lah yang menghalangi Abraham dari mengorbankan Ishak dengan menggantikannya dengan seekor domba jantan, dan menyelamatkan Yakub, ketika ia masih berada di rahim ibunya, sehingga ia tidak dibunuh oleh Samael )Midr. Abkir, in Yalḳ.,

Page 20: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Gen. 110(. Belakangan Mikail mencegah Laban melukai Yakub )Pirke R. El. xxxvi.(. Menurut sebuah sumber, Mikail pulalah yang bergumul dengan Yakub, dan yang belakangan memberkatinya )Targum pseudo-Jonathan to Genesis 32:25; Pirke R. El. xxxvii.(.

Midrash Exodus Rabbah mengatakan bahwa Mikail melakukan fungsinya sebagai pembela Israel pada masa pembebasan dari Mesir juga, ketika Satan )sebagai lawan( menuduh bangsa Israel melakukan penyembahan berhala dan menyatakan bahwa dengan demikian mereka layak mati dengan tenggelam di Laut Merah )Ex. R. xviii. 5(. Tetapi menurut Midr. Abkir, ketika Uzza, malaikat pelindung Mesir, memanggil Mikail untuk memohon di hadapan Allah, Mikail tetap membungkam, dan Allah sendirilah yang membela Israel.

Legenda menjadikan Mikail sebagai guru Musa; sehingga bangsa Israel berutang kepada pembela mereka untuk Torah yang sangat baik. Gagasan ini dirujuk dalam Midrash Deuteronomy Rabbah xi. 6 dalam pernyataan bahwa Mikail menolak untuk mengantarkan jiwa Musa kepada Allah dengan alasan bahwa ia adalah guru Musa.

Mikail dikatakan telah menghancurkan bala tentara Sankherib )Midrash Exodus Rabbah xviii. 5(, suatu perbuatan yang biasanya dikatakan telah dilakukan oleh malaikat yang tidak disebutkan namanya tetapi mungkin hal ini dilakukan oleh Uriel, Gabriel, atau lain-lainnya. Ia juga dikatakan sebagai malaikat yang berbicara kepada Musa di belukar yang terbakar )kehormatan ini biasanya diberikan kepada Zagzagel(. Ia diterima dalam dongeng-dongeng rakyat pula sebagai pelindung khusus Adam. Konon dialah malaikat pertama di seluruh sorga yang sujud menyembah di hadapan umat manusia. Mikail kemudian tetap menjaga keluarga pertama, tetap waspada memelihara mereka bahkan setelah kejatuhan Adam dan Hawa dan setelah mereka dikeluarkan dari Taman Eden. Dalam Kitab Adam dan Hawa yang apokrif, Mikail mengajarkan Adam bagaimana caranya bercocok tanam. Penghulu Malaikat belakangan membawa Adam ke sorga dengan sebuah kereta berapi, dan mengantarkannya meninjau tempat kediaman kudus itu.

Setelah kematian Adam, Mikail menolong meyakinkan Tuhan untuk mengizinkan agar jiwa Adam dibawa masuk ke sorga dan dibersihkan dari dosa-dosanya yang besar. Legenda Yahudi juga menyatakan bahwa Mikail adalah salah satu dari tiga “orang” yang mengunjungi Abraham. Dikatakan bahwa dialah yang berusaha melindungi Israel dari pembuangan oleh Nebukadnezar dan menyelamatkan Bait Allah dari kehancuran, tetapi dosa-dosa umat Israel begitu besarnya sehingga ia tidak berdaya untuk melaksanakan maksudnya itu.

Ada sebuah legenda yang tampaknya aslinya adalah Yahudi, dan yang diambil oleh orang-orang Koptik, sehingga akibatnya Mikail menjadi orang pertama yang diutus Allah untuk membawa Nebukadnezar untuk melawan Yerusalem, dan bahwa Mikail setelah itu sangat aktif dalam membebaskan bangsanya dari Pembuangan di Babel )Amélineau, "Contes et Romans de l'Egypte Chrétienne," ii. 142 et seq.(. Menurut sebuah midrash, Mikail menyelamatkan Hananya dan rekan-rekannya dari tungku api )Midrash Genesis Rabbah xliv. 16(. Mikail juga aktif pada masa Ester: "Semakin Haman menuduh Israel di muka bumi, semakin kuat Mikail membela Israel di sorga" )Midrash Esther Rabbah iii. 8(. Mikail pulalah yang mengingatkan Ahasveros bahwa ia berutang kepada Mordekhai )Targum to Esther vi. 1(. Ada sebuah legenda bahwa Mikail menampakkan diri kepada imam agung Yohanes Hirkanus, dan menjanjikan bantuan kepadanya )bdk. Josephus, "Ant." xiii. 10, § 3(.

St. Mikail berjuang melawan naga, oleh Jean Fouquet

Page 21: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

Legenda tentang Mikail dengan naga yang terkenal itu muncul dari pergumulan Mikail melawan Samael )dengan iblis, menurut Assumptio Mosis, x.(. Legenda ini tidak ditemukan dalam sumber-sumber Yahudi kecuali sejauh Samael atau Setan disebut dalam Kaballah "si ular tua itu".

Gagasan bahwa Mikail adalah pembela orang-orang Yahudi menjadi begitu meluas sehingga meskipun terdapat larangan para rabi agar umat tidak memohon kepadapara malaikat sebagai perantaraan antara Allah dan umat-nya, Mikail belakangan menduduki suatu tempat tertentu dalam liturgi Yahudi. Ada dua doa yang ditulis yang berisi permohonan kepadanya sebagai pangeran belas kasih agar menjadi perantara untuk membela Israel: yang satu dikarang oleh Eliezer ha-Kalir, dan yang lainnya oleh Judah b. Samuel he-Hasid. Tetapi permohonan kepada Mikail tampaknya jauh lebih umum pada masa-masa kuno. Jadi Yeremia dikatakan )Baruch Apoc. Ethiopic, ix. 5( pernah berdoa kepadanya. "Ketika seseorang sangat membutuhkan, ia harus berdoa secara langsung kepada Allah, dan bukan kepada Mikail ataupun Gabriel" )Yer. Ber. ix. 13a(.

Sehubungan dengan sifat persembahan yang dibawa oleh Mikail ke mezbah, salah satu pandangan mengatakan bahwa persembahan itu berupa jiwa-jiwa orang-orang yang benar, sementara menurut yang lainnya, persembahan itu berupa domba-domba yang berapi. Pandangan pertama, yang meluas dalam tulisan-tulisan mistik Yahudi, menjelaskan kedudukan penting yang diduduki oleh Mikail eskatologi Yahudi. Gagasan bahwa Mikail adalah Kharon dari masing-masing jiwa, yang lazim ditemukan di antara orang Kristen, tidak terdapat dalam sumber-sumber Yahudi, tetapi bahwa ia bertanggung jawab atas jiwa-jiwa orang yang benar muncul dalam banyak tulisan Yahudi.

Mikail dikatakan pernah berdiskusi dengan Samael mengenai jiwa Musa )Midrash Deut. Rabbah xi. 6.( Menurut Zohar, Mikail mendampingi jiwa-jiwa orang yang saleh dan menolong mereka memasuki pintu gerbang sorgawi Yerusalem. Dikatakan bahwa Mikail dan bala tentaranya ditempatkan di pintu-pintu gerbang sorgawi Yerusalem dan mengizinkan masuk kepada jiwa orang-orang yang benar. Fungsi Mikail adalah membuka pintu-pintu gerbang, juga termasuk pintu gerbang keadilan bagi mereka yang adil. Juga dikatakan bahwa pada hari kebangkitan Gabriel akan meniup trompet dan kubur-kubur akan terbuka dan orang-orang mati akan bangkit.

Islam

Mikail )Arab: ميكائيل( adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini. Dikatakan setiap satu makhluk yang memerlukan rezeki untuk hidup di dunia ini akan diselia rezekinya oleh satu malaikat Karubiyyuun.

Malaikat Mikail adalah salah satu di antara Pembesar Malaikat yang empat. Ia dicipta oleh Allah selepas malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun.jumlah keseluruhan malaikat yg wajib dipercayai oleh orang islam itu ada sepuluh berserta tugas nya

Dalam Islam Mikhael dikenal sebagai malaikat Mikail, satu dari malaikat utama Allah setelah Jibril. Menurut salah satu sumber, dalam tradisi Islam Mikail dikatakan memakai jubah berwarna hijau jamrud, memenuhi bentangan langit. Tiap helai rambutnya berisi ribuan

Page 22: MAKALAH TENTANG MALAIKAT

wajah yang mengagungkan nama Allah. Menurut sumber lain dikatakan sejak neraka diciptakan Allah, Mikail tidak pernah lagi bisa tertawa.

Wujud Mikail

Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, nescaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah. Di atas setiap bulu-bulunya, terdapat sebanyak satu juta muka.

Setiap muka malaikat Mikail ini pula mempunyai satu juta mulut dan setiap mulut mempunyai satu juta lidah manakala setiap lidah-lidahnya boleh berbicara satu juta bahasa atau lisan. Setiap satu juta lisan tersebut adalah membaca istighfar pada Allah bagi orang-orang mukmin yang berdosa.

Setiap satu juta muka atau wajahnya mempunyai satu juta mata. Tiap-tiap matanya sentiasa menangis kerana memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Tiap-tiap matanya yang menangis itu mengeluarkan tujuh ribu titisan air mata dan setiap titisan air mata itu Allah ciptakan satu malaikat Karubiyyuun yang serupa dengan kejadian malaikat Mikail Setiap malaikat-malaikat ini ditugaskan untuk bertasbih pada Allah sehingga hari kiamat.

Imam Ahmad dengan sanadnya, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah Mikraj ke langit baginda ada bertanya pada malaikat Jibril: "Mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tertawa?" Malaikat Jibril menjawab: "Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan"

Mikail dalam Angelologi dan OkultismePara okultis modern menghubungkan Mikail dengan warna merah, arah selatan dan unsur api.

Dalam bentuk-bentuk okultisme lainnya, Mikail disebut sebagai roh planet Merkurius. Dia adalah penguasa hari Minggu dan Kamis. Ia adalah campuran dari movitasi, keaktifan dan keberhasilan. Konon ia adalah pembawa karunia kesabaran, dan malaikat karier, keberanian, keberhasilan, ambisi, motivasi, dan tugas-tugas kehidupan. Warna lilin Mikail adalah oranye, putih dan emas. Energi warnanya adalah oranye, ungu, putih, kristal, emas, dan coklat.

Dalam Kitab Urantia, Yesus dan Mikail dianggap sama, seperti yang diyakini oleh Saksi Yehuwa.

Budaya populer

Paradise Lost karya Milton

Dalam puisi epik bahasa Inggris Paradise Lost oleh John Milton, Mikail memimpin pasukan malaikats yang setia kepada Allah dalam melawan kekuatan pemberontak yang dipimpin Setan. Dengan bersenjatakan pedang dari perlengkapan senjata Allah, Mikail mengalahkan Setan dalam suatu perkelahian pribadi, dan melukai pinggangnya.