Makalah Tentang Sistem Pengejaran Pai Tentang Tujuan Pengajaran Agama Islam

Embed Size (px)

Citation preview

1 BAB I PENDAHULUAN 'Yakni orang-orang yang senantiasa mengafarkan . Dan orang-orang yang senantiasa mempelafarinya .` ENGA1ARmerupakansuatuperbuatanyangmemerlukantanggungjawab moralyangcukupberat.Berhasilnya pendidikanpadasiswasangatbergantungpada pertanggungjawabanguru dalammelaksanakan tugasnya. Zamroni (2000:74)mengatakan 'guruadalahkreatorprosesbelajarmengajar.Iaadalahorangyangakan mengembangkansuasanabebasbagisiswauntukmengkaji apayangmenarikminatnya, mengekspresikanide-idedankreativitasnya dalambatas-batasnorma-normayang ditegakkansecarakonsisten.Dengandemikiandapatdikemukakanbahwaorientasipengajarandalamkonteksbelajarmengajar diarahkan untukpengembanganaktivitassiswadalambelajar. Gambaran aktivitas itu tercermin dari adanya usaha yang dilakukan guru dalamkegiatanprosesbelajarmengajaryangmemungkinkansiswaaktiIbelajar.Oleh karena itu mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan inIormasi yang sudah jadi dengan menuntutjawabanverbalmelainkansuatuupayaintegratiIkearahpencapaiantujuan pendidikan.Dalamkonteksiniguru tidakhanya sebagaipenyampai inIormasi tetapijuga bertindak sebagai /irector an/ facilitator of learning. 2 BAB II PEBAHASAN A. HAKIKAT ENGA1AR . !engertian Mengajar Nasution(1982:8)mengemukakankegiatanmengajardiartikansebagaisegenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalammengorganisasi ataumengatur lingkungan sebaik-baiknyadanmenghubungkannyadengananaksehinggaterjadiprosesbelajar. Dengan demikian proses dan keberhasilan belajar siswaturut ditentukan oleh peran yang dibawakanguruselamainteraksiprosesbelajarmengajarberlangsung.Usman(1994:3) mengemukakanmengajarpadaprinsipnyaadalahmembimbingsiswadalamkegiatan belajarmengajarataumengandungpengertianbahwamengajarmerupakansuatuusaha mengorganisasi lingkungan dalamhubungannyadengan anak didik dan bahan pengajaran yangmenimbulkanterjadinyaprosesbelajar.!engertianinimengandungmaknabahwa gurudituntutuntukdapatberperansebagaiorganisatorkegiatanbelajarsiswadanjuga hendaknya mampu memanIaatkan lingkungan,baik ada di kelasmaupunyang ada di luar kelas, yang menunjang terhadap kegiatan belajar mengajar. Burton (dalamUsman, 1994:3)menegaskan 'teaching is the gui/ance of learning activities. Hamalik(2001:44-53)mengemukakan,mengajardapatdiartikansebagai(1) menyampaikanpengetahuankepadasiswa,(2)mewariskankebudayaankepadagenerasi muda,(3)usahamengorganisasilingkungansehinggamenciptakankondisibelajarbagi siswa,(4)memberikanbimbinganbelajarkepadamurid,(5)kegiatanmempersiapkan siswauntukmenjadiwarganegarayangbaik,(6)suatuprosesmembantusiswa menghadapikehidupanmasyarakatsehari-hari.TardiI(dalamAdrian,2004) mendeIinisikan, mengajar adalah any action performe/ by an in/ivi/ual (the teacher) with theintentionoffacilitatinglearninginanotherin/ivi/ual(thelearner),yangberarti mengajaradalahperbuatanyangdilakukanseseorang(dalamhalinipendidik)dengan tujuanmembantuataumemudahkanoranglain(dalamhalinipesertadidik)melakukan kegiatan belajar. Biggs(dalamAdrian,2004)seorangpakarpsikologimembagikonsepmengajar menjaditigamacampengertianyaitu(1)!engertianKuantitatiI. Mengajardiartikan sebagai thetransmissionoIknowledge,yaknipenularanpengetahuan. Dalamhal iniguru hanyaperlumenguasaipengetahuanbidangstudinyadanmenyampaikankepadasiswa 3 dengansebaik-baiknya.Masalahberhasilatautidaknyasiswabukantanggungjawab pengajar. (2)!engertianinstitusional. Mengajarberarti theeIIicientorchestrationoI teaching skills,yaknipenataansegalakemampuanmengajar secaraeIisien.Dalamhal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknikmengajar terhadap siswa yangmemilikiberbagaimacamtipebelajarsertaberbedabakat,kemampuandan kebutuhannya.(3)!engertiankualitatiI. MengajardiartikansebagaitheIacilitationoI learning,yaituupayamembantumemudahkankegiatanbelajar siswamencarimaknadan pemahamannya sendiri. Burton (dalam Sagala, 2003:61)mengemukakanmengajar adalah upayamemberikanstimulus,bimbinganpengarahan,dandorongankepadasiswaagar terjadi proses belajar. BerdasarkandeIinisi-deIinisimengajardariparapakardiatasdapatditarik kesimpulanbahwamengajaradalahaktivitaskompleksyangdilakukangurudalam menyampaikanpengetahuankepadasiswa,sehinggaterjadiprosesbelajar.Aktivitas kompleksyangdimaksudantaralainadalah(1)mengaturkegiatanbelajarsiswa,(2) memanIaatkanlingkungan,baikadadikelasmaupunyangadadiluarkelas,dan(3) memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa. KemuadianAdabeberapapengertianlainyangdigunakanuntukmendeIinisikan kegiatan mengajar. Antara lain : 1. DeIinisiklasikmenyatakanbahwamengajardiartikansebagai penyampaian sejumlah pengetahuan karena pandangan yang seperti ini, maka guru dipandangsebagaisumberpengetahuandansiswadianggaptidakmengertiapa apa. !engertian ini sejalan dengan pandangan Jerome S. Brunner yang berpendapat bahwamengajaradalahmenyajikanide,problemataupengetahuandalambentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa. 2. DeIinisimodernmenolak!andanganklasiksepertidiatas,oleh sebabitupandangantersebutkinimulaiditinggalkan.Orangmulaiberalihke pandanganbahwamengajartidaklahsekedarmenyampaikanilmupengetahuan, melainkan berusahamembuat suatu situasi lingkungan yangmemungkinkan siswa untukbelajar.!araahlipendidikanyangsejalandenganpendapattersebutantara lain:Nasution,yangmerumuskanbahwamengajaradalahsuatuaktivitas mengorganisasiataumengaturlingkungansebaik baiknyadanmenghubungkan dengan anak, sehingga terjadilah proses belajar mengajar. 4 3. MenurutTysondanCarollmenyatakanbahwamengajaradalah sebuahcaradansebuahproseshubungantimbalbalikantaragurudengansiswa yangsamasamaaktiImelakukankegiatan.SedangkanTordiIberpendapat bahwamengajaradalahperbuatanyangdilakukanolehseseorang(guru)dengan tujuanmembantudanmemudahkanoranglain(siswa)untukmelakukankegiatan belajar.Adapunkonsepbarutentangmengajarmenyatakanbahwamengajar adalahmembinasiswabagaimanabelajar,bagaimanaberIikirdanbagaimana menyelidiki. Berdasarkanuraiandiatasdapatdipahamibahwaaktivitasyangsangatmenonjol dalampengajaranadapadasiswa.Namun,bukanberartiperangurutersisihkan,tetapi diubah,kalaugurudianggap sebagai sumber pengetahuan, sehinggaguruselalu aktiIdan siswaselalupasiIdalamkegiatanbelajarmengajar.Guruadalahseorangpemandudan pendorong agar siswa belajar secara aktiI dan kreatiI Hubungan Antara Belajar Dan engajar Belajaradalahperubahantingkahlakuyangrelativemantapberkatlatihandan pengalaman.Belajarsesungguhnyaadalahcirikhasmanusiadanyangmembedakan denganbinatang.Belajaryangdilakukanolehmanusiamerupakanbagiandarihidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik disekolah, dikelas, dijalanan dalamwaktuyangtakditentukansebelumnya.Namundemikian,satuhalsudahpasti bahwabelajardilakukanmanusiasenantiasaolehiktikaddanmaksudtertentu(Oemar Hamalik: 2004 : 154) Belajar adalah mengalami dalam arti belajar terjadi dalam interaksi antara individu denganlingkungan,baiklingkunganIisikmaupunlingkungansocial.LingkunganIisik, contohnyabuku,alatperaga,alamsekitar.Lingkunganpembelajaranyangbaikadalah lingkunganyangmerangsangdanmenantangsiswabelajar(UdinS.Winata!utra,dk: 2002 : 2.3) Skiner ( dalam Mumamad Tohri : 2007 : 4) berpadangan . bahwa belajar adalah suatuperilakupada saatorangbelajarmaka responnyamenjadikuat, bilaia tidakbelajar makaresponnyamenurun.Dalambelajarditemukanadanyahalberikut:1)Kesempatan terjadinyaperistiwayangmenimbulkanresponbelajar,2)Respon!embelajaran,dan3) konsekuensi yang bersiIat menguatkan respon tersebut. 3 Samahalnyadenganbelajar,mengajarpunpadahakikatnyaadalahsuatuproses yaituprosesmengatur,mengorganisasikanlingkunganyangadadisekitaranakdidik sehingga dapat menumbuhkan danmendorong anak didikmelakukan proses belajar. !ada tahapberikutnyamengajaradalahprosesmemberikanbimbingan/bantuankepadaanak didik dalam melakukan proses belajar. Akhirnya,bilahakikatbelajaradalahperubahanmakahakikatbelajarmengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru. Dalam kegiatan belajar mengajar guru sebaiknyamemperhatikanperbedaanindividuanakdidik,yaitupadaaspekbiologis, intelektual, dan psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksud agar guru mudah dalam melakukanpendekatankepadaanakdidiksecaraindividual.!emahamanterhadapketiga aspektersebutdapatmerapatkanhubungangurudengananakdidik,sehingga memudahkanmelakukanpendekatanmasterulearningdalammengajar.Masterilearning adalah salah satu strategi belajar mengajar pendekatan individual. Mastery learning adalah kegiatanyangmeliputiduakegiatanyaituprogrampengayaandanprogramperbaikan( Suharsimi Arikunto : 1998 : 31) Ny.Dr.Roestiyah.N.K(dalamSyaIulBahriDjamarah:2002:49)menyatakan .bahwasuatutujuanpengajaranadalahdeskripsitentangpenampilanperilakumurid-muridyangkitaharapkan setelahmerekamempelajaribahanpelajaranyangkita ajarkan, suatu tujuan pengajaranmengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari proses pengajaran itu sendiri B. TU1UAN PENGA1ARAN DALA ISLA . Pengertian Tujuanartinyasuatuyangdituju,yaituyangakandicapaidengansuatukegiatan atauusaha.Sesuatukegiatanakanberakhir,bilasuatutujuantelahdicapai.Kalautujuan itu bukan tujuan akhir, kegiatan berikutnya akan langsung dimulai untukmencapai tujuan tujuan selanjutnya dan terus begitu sampai tujuan akhir. TujuanpendidikanIslamadalahkeribadianmuslim,yaitusuatukepribadianyang seluruhaspeknyadijiwaiolehajaranIslam.OrangyangberkepribadianIslamdalamAl-Qur`andisebutjuga'muttaqin.Karenaitu!endidikanaIslamberartijugapembentukan manusia yang bertaqwa. Ini sesuai benar dengar pendidikan nasional kita yang dituangkan 6 dalamtujuanpendidikannasionalyangakanmembentukmanusia!ancasilaisyang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Meskipunlingkunganumumdanalamsekitaryangtidakdiorganisirdapat mendidikorang,namunorangsangatmembutuhkanpendidikanIormalmelaluisekolah, karenapendidikanIormallahyangmempunyaitujuanyangjelas.Dalampendidikan Iormal direncanakan dan diatur segala sesuatu yang berhubungan dengan tujuan, cara dan alatutnukmencapaitujuanitu,waktudantempatmencapaitujuanitu.Karenaitutujuan pendidikanIslamdapatdicapaidenganpendidikanIormal. SedangkanpendidikanIormal itu dicapai dengan pengajaran. Ini berarti bahwa tujuan pengajaran adalah untuk mencapai tujuanpendidikan.TujuanpengajaranIslamadalahuntukmencapaitujuanpendidikan Islam,yaitukepribadianmuslim.MembicarakanpengajaranIslamberartijuga membicarakanpendidikanIslam.!endidikanIslamitusulitdicapaikalaubukandengan pengajaranIslam.Sedangkan!endidikanIslamtidakadaartinyakalautidakmencapai tujuan pendidikan Islam. . Fungsi Tujuan Kegiatanpengajaranharusmempunyaitujuan,karenasetiapkegiatanyangtidak mempunyai tujuan akan berjalan meraba-raba, tak tahu arah tujuan. Tujuan yang jelas dan bergunaakanmembuatoranglebihgiat,terarahdansungguh-sungguh.Semuakegiatan harusberorientasipadatujuannya.Segaladayadanupayapengajaranharusdipusatkan pada pencapaian tujuan itu. Karena itu tujuan pengajaran harus berIungsi sebagai: 1. Titik pusat perhatian dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan pengajaran, 2. !enentu arah kegiatan pengajaran, 3. Titik pusat latihan dan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan pengajaran, 4. Bahan pokok yang akan dikembngkan dalam memperdalam dan memperluas ruang lingkup pengajaran, 5. !edoman untuk mencegah atau menghindari penyimpangan kegiatan. . Sumber Tujuan Pengajaran Tujuan pengajaran ialah rumusan keinginan yang akan dicapai dengan pengajaran. Rumusaninibukanlahdidapatsambillau,tetapisetelahmelaluiberbagaipertimbangan kepentingan.Yangjelastujuanpengajaraniniialahpengembangandanpenjabarandari tujuanpendidikan;dalamtulisaninitentutujuanpendidikanIslam.Iniberartibahwa 7 tujuan pendidikan Islam itu bersumber pada ajaran Islam yaitu Al-Qur`an dan Sunah Nabi. !engertiansumberdisinijugamengandungartisesuaidengan.BagiorangIslam,ajaran IslammerupakanIilsaIatdanpandanganhidup.SelakuwarganegaraIndonesia,maka pancasilalahyangmenjadiIilsaIatdanpandanganhidupitudandarisinilahbersumber tujuanpendidikannasionalkitayangdirumuskandalamTA!M!RdanUU!endidikan. Dengan demikian berarti bahwa secara tegas tujuan pengajaran agama Islam di negara kita ini bersumber pada Al-Qur`an dan Sunah Nabi yang didukung oleh !ancasila. . Prinsip dan Ciri Tujuan Pengajaran Agama Islam BerbagaijenislembagapendidikanIslamdengantingkatyangberbeda,dapat merumuskantujuanpendidikandanpengajarannyadenganberpedomankepadakedua IilsaIatdanpedomanhiduptadi.Dalammerumuskantujuanpendidikanpengajaranitu orangtidakbolehmenyimpangataumenentangprinsippokokajaranIslamyang terkandung dalam maksud-maksud syari`at yang dalam istilah syari`at Islam `muqashi/ as syariah` . Muqashi/ as syariah itu ialah: 1. Memeliharakebutuhanpokokhidupyang/aruri(vital);yaitusesuatuyang mestiaadadalamkehidupanyangnormal;dalamartibilasemuaatausalah satunyasajatidakadaataurusak,akanrusaklahkehidupan. Sesuatuyangharus itu ialah; agama, jiwa raga, keturunan, harta serta akal dan kehormatan. 2. Menyempurnakandanmelengkapikebutuhanhidup,sehinggayangdiperlukan mudahdidapa,kesulitandapatdiatasidandihilangkan.Untukitudigunakan istilah hafi (hafi, hafat kebutuhan). 3. Mewujudkankeindahan,keberesandankesempurnaandalamsuatukebutuhan. Untuk itu digunkan istilah tahsini (tahsini membuat lebih baik, lebih indah). DemikianlahprinsippokokajaranIslamyangjugaharusmenjadiprinsiptujuan pendidikan dan pengajaran Islam. Ini berarti bahwa dalam tujuan pengajaran agama Islam harusberisipemeliharaanyang/arurimewujudkanyanghafidantahsini.Tujuanini harusberisisesuatuyangmenumbuhkan,menyuburkandanmengmbngkankeyakinan beragam,mengamalkanajarannya,memeliharadanmenyalurkanpertumbuhandan 8 perkembanganrohanidanjasmani,membinadanmenjagakesejahteraanjiwadanraga menurut norma-norma yang digariskan oleh ajaran Islam. Adapun ciri tujuan pendidikan dan pengajaran secara pada umumnya adalah; 1. Mudahdipahami,dapatdilaksanakanuntukmenumbuhkandanmemperkuat iman,isidancaranyaharusbersiIatmanusiawi;sesuaidengankodratmanusia menurut umur dan tingkatannya, 2. Tidak bertentangan dengan logika dan pertumbuhan rasa keimanan seseorang, 3. Sesuaidenganumurdankecerdasandantingkatperkembangankeyakinan terhadap ajaran Islam. 4. Mendukung terlaksananya ajaran Islam yang amaliah, 5. Untuk mencapai tujuan itu tidakmenggunkan alat atau penjelasan yangmerusak atau mengurangi citra kesucian Islam. . Kandungan Tujuan Tujuan pengajaran agama Islam harus berisi hal-hal yang dapat menumbuhkan dan memperkuatimansertamendorangpadakesenanganmengamalkanajaranagamaIslam. !rosespencapaianituhendaknyasekaligusmembinaketerampilanmengamalkanajaran islam itu. Untuk itu diperlukan usaha pembentukan materiil yang akan memperkaya murid dengansejumlahpengetahuan,membautmerekadapatmenghayatidanmengembangkan ilmuitu,jugamembuatilmuyangmerekapelajaraiitubergunabagimereka.Tujuanini hendaknyamengandungsiIatpemberiandanpenanamanilmuagama(kognitiI)dan keterampilanmengamalkanajaranagama(psikomotor).Untukitutujuanpengajaran agama Islam itu harus mengandung bahan pelajaran yang bersiIat; 1. Menumbuh dan memperkuat iman, 2. Membekali dan memperkaya ilmu agama, 3. Membina keterampilan beramal, 4. Menuntundanmengembangkanpotensiyangdibawasejaklahirsebagaimanusia secara utuh (individual), 5. Menumbuhkan dan memupuk rasa sosial dan siIat-siIat terpuji,6. !emberianpengetahuandanketerampilanyangdapatdiamalakandan dikembangkandalamberbagailapanganpekerjaanuntukmencarinaIkah(tenaga proIesional). 9 SecaraumumdanringkasdapatdikatakanbahwatujuanpengajaranagamaIslam itu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusia seutuhnya, sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baik sebagai manusia !ancasilaias yang bertaqwa kepada Allah dalam ajaran Islam. . 1enjang Tujuan Tujuandanpengajaranitusecarautuhdanlengkaptidakdapatdicapaidengan denganpengajaransekaligusdalamwaktuyangsingkat,tetapiharusmelaluitahap-tahap periodisasi,sesuaidengankondisi,situasidanumurkecerdasan,yangperwujudannya dikembangkandalamtingkatan-tingkatanpendidikan(pra-sekolah,rendah(dasar), menengah, tinggi). !enjenjangantujuaninidisesuaikandenganjenjangpendidikanIormalyang berlaku dinegara kita. Setiap tahap dari jenjang tujuan itu harus berisi unsur yang meliputi kandungantujuansecarapenuhdenganbobotdanmutuyangsemakinmeningkatsesuai dengan tingkatan pengajaran. Setiap orang yang telahmenyelesaikan satu tahap tingkatan pengajaran, hendaknya ia dapat hidup di tengah masyarakat dengan baik, sebagai manusia yang bertaqwa kepada Allah menurut ajaran Islam, sebagai warga negara yang !ancasilais, punya pekerjaan yang pantas untuk tingkatan dengan penghasilan yang cukup. Untuk itu ia harus berilmu, harus punya keterampilan, baik untuk mencari naIkah atau untuk mengabdi kepada Allah sebagai hamba Allah yang taat, punya sikapmental setia kepada negara dan yakin kepada ajaran Islam yang dianutnya. 7. Tujuan Bidang Studi Tujuanbidangstudiartinyasesuatuyangakandicapaisetelahmempelajari sejumlahmateripelajaranyangtergabungdalamsatubidangstudiitu.AgamaIslamitu sebenarnyabukanlahsuatumatapelajaran,bukansuatubidangstudi.AgamaIslamitu adalah suatu kepercayaan. Dari segi ini kita lihat bahwa agama Islam itu bukan suatu ilmu yangmaterinyadikelompokandalambidangstudi;tetapiajaranitudapatdipelajaridan diamalkan.KarenaitupengajaranagamaIslamituberartikegiatanmempelajariajaran agamaIslam.Tujuannyatentusajasupayaorangmempunyapengetahuantentangajaran Islamituuntukdiyakinidandiamalkansehinggaiamenjadiseorangmuslimdan selanjutnya berkepribadian muslim. 10 Untukmemudahkanmempelajarinya,orangmembagidanmemperincipelajaran agamaitukedalambeberapabidangstudi,sesuaidengansiIatdanruanglingkupbahan (materi) yang akan dipelajari. Materi pelajaran yang berisi ajaran tentang tingkah laku atau adabsopansantundirumuskandalambidangstudiakhlak.Materipelajaranyangberisi ajarantentangibadah;biladigabungkandenganmasalahmuamalat,munakahat,jinayat dansebagainya,dikumpulkandalambidangstudiibadah-syari`ahatauFiqih.Begitulah selanjutnyapengembangankelompokbahanmatapelajaranitudisusundalamberbagai bidangstudiyangsesuaidenganmateripelajarannya.Masing-masingbidangstudiitu mempunyaitujuanpengajarantersendiri.Tujuaninimerupakanpengembangandan penjabaran dari butir-butir tujuan pengajaran agama secara umum yang dituangkan dalam rumusantujuaninstruksionalkhusus,inilahyangharusdicapaidenganproseskegiatan belajarmengajardalamsatupokokbahasan.!erpaduankeseluruhandaritujuan instruksionalkhususinilahyangdiusahakanuntukmencapaitujuanbidangstudi.Bila tujuanbidangstuditidaktercapai,sebabutamanyamungkinkekeliruanmerumuskan tujuaninstruksionalkhususatauketidakmampuanpengajarmelaksanakanprosesbelajar-mengajarnya;danjugamungkindisebabkankondisidansituasiprosespelaksanaan kegiatan itu dan mungkin juga lingkungan hidup anak dan sekolah. 11 DAFTAR PUSTAKA 1. Adrian. (2004). Meto/e Mengafar Ber/asarkan Tipologi Belafar Siswa. |Online| Tersedia: http://www. artikel.usart05-65.html |18 Maret 2006|2. Hamalik, Oemar. (2001). !roses Belafar Mengafar, Jakarta: Bumi Aksara3. Nasution, S. (1982). as-aas Kurikulum. Bandung: Jemars.4. Sagala, SyaiIul. (2003). Konsep /an Makna !embelafaran. Untuk Membantu Memecahkan !roblematika Belafar /an Mengafar. Bandung: AlIabeta. 3 Muhammad 1ohrl 2007 8ela[ar dan embela[aran S1kl Pamzanwadl 6 8oesLlyah 1991 SLraLegl 8ela[ar Menga[ar !akarLa 8lneka ClpLa