Upload
ruly
View
261
Download
33
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah ulul albab
Citation preview
LAPORAN DISKUSI
“ULUL ALBAB (KECERDASAN MANUSIA)”
KELOMPOK VII :
Afni Sepsiasih (12620028)
Ahmad Nuruddin Khoiri (12620029)
Ruly Puspa Rini (12620030)
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang
2013
Masalah yang Didiskusikan
1. Apa hubungan kecerdasan dalam konteks psikologi
dengan ulul albab dalam konteks Al Quran ?
2. Bagaimana peran seorang ulul albab dalam kehidupan
bermasyarakat ?
3. Apakah semua orang bisa mencapai derajat ululalbab ?
Jika bisa bagaimana ?
4. Adakah ayat lain yang menerangkan tentang ulul albab
selain Qs. Al-Imron ayat 191 ?
1. Apa hubungan kecerdasan dalam konteks psikologi
dengan ulul albab dalam konteks Al Quran ?
Kecedasan menurut psikologi:
Menurut Howard Gardner,potensi diri disebut juga kecerdasan lebih jauh
dinyatakan sebagai kecerdasan majemuk.Adapun kecerdasan majemuk
meliputi kecerdasan linguistic,matematis,logis,spasial,kinestetis
jasmani,musical,interpersonal,intrapersonaldan naturalis.Dalam Al-quran
disebutkan beberapa kata yang merujuk pada kecerdasan seperti Al-‘Aql,Al-
lubb dan An-Najabah.Menurut beberapa ulama konsep akal(Al-lubb/Ulu
Albab) berasal dari kata yang menunjukan fi’il bukan ism, yakni menunjukan
Al-quran tidaklah menghargai akal sebagai kecerdasan intelektual melainkan
mendorong manusia untuk menghormati dan menggunakan akalnya secara
benar.Menurt Pro.Agus Effeni, sesungguhnya bukan seberapa banyak
kecerdasan yang anda miliki dalam otak melainkan membuat dunia ini lebih
baik untuk diri sendiri dan orang lain.Walhasl kecerdasan bukanlah yang anda
miliki tetapi kecerdasan lebih merupakan sesuatu yang anda gunakan seperti
kata Howad Gardner tentang kecerdasan majemuk.
Kecerdasan menurut psikologi:manusia memiliki kecerdasan intelektual yang
tidak dimiliki oleh makhluk lainnya yang ada di bumi jadi, kecerdasan adalah
kemampuan seseorang untuk menjelaskan tentang sifat pikiran yang
didalamnya mencakup kemampuan seseorang dalam hal
befikir,merincikan,memecahkan suatu masalah, memahami sebuah ide antau
gagasan memakai bahas serta belajar.Dari beberapa para ahli psikologi
mendefinisikan kecerdasan sampai berikut:
David Wechsler :yaitu kemampuan seseorang untuk bersikap sesua kondisi
berfikir sesuai kondisi berfikir rasional, dan beradaptasi dengan lingkungan.
Sedakangkan kecerdasan Ulul Albab menurut konteks Al-Quran ialah yaitu
seseorang yang menggunakan hati untuk berfikir dan menggunakan akal
untuk berfikir sehingga menacapai kecerdasan hati, cerdas spiritual dan
meraih kecerdasan akal itulah Ulul-Albab atau manusia ideal.
Kecerdasan dalam konteks psikologi adalah diukur dengan IQ,SQ dan
EQ.Dalam konteks psikologi salah satunya ada SQ, dimana SQ merupakan
kcerdasan seseorang yang dihubungkan dengan spirituanya.Dalam Al-quran
juga disebutkan tentang Ulul-Albab.Dimana Ulul-Albab merupakan orang
yang menggunakan hati untuk berdzikir dan menggunakan akal untuk befikir
sehingga mencapai kecerdasan hati,cerdas spiritual dan meraih kecerdasan
akal itulah Ulul-Albab atau manusia ideal yang didambakan al-quran.
Tiga elemeUlul-Albab yaitu dzikir, fikr, faqih dan serumpun dengan dzikir,
fikr, faqih dan serumpun dengan kata tersebut.Kecerdasan merupakan salah
satu unsure penting dalam konsepsi islam.Oleh karna betapa pentingnya ilmu
merupakan salah satu unsure penting dalam konsepsi islam.” Iqra” adalh satu-
satunya sarana penting bagi lahir dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
terbentuknya pribadi insane ulul albab, kata fikr yaitu berfikir sebagai wujud
dari penggunaan potensi akal.
2. Bagaimana peran seorang Ulul Albab dalam kehidupan bermasyarakat?
Ulul albab berperan penting di dalam masyarakat karena memiliki sikap yang
peka terhadap apa yang terjadi pada lingkungannya. Selain itu seorang ulul albab juga
sosok yang cerdas dan memiliki tanggung jawab atas apa yang dikerjakan. Ilmu
pengetahuan yang dimiliki luas sehingga mampu membawa segala perubahan yang
baik bagi masyarakat sekitar. Seorang ulul albab menjadi pelopor terciptanya
kesejahteraan masyarakat karean bersedia menyalurkan ilmu yang diiliki demi
mencapai kesejahteraan bersama. Ilmu pengetahuan yang luas mampu memeberikan
pemahaman kepada masyarakat yaitu sebagai sebuah perwujudan untuk
merealisasikan tujuan yang ingin dicapai, selain itu juga mampu membimbing dan
membantu masyarakat untuk memecahkan masalah atau problematika yang terjai
dalam masyarakat. Semanagat yang tinggi juga perlu dimilki oleh sosok ulul albab
karena untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan yang pada dasarnya
semua dilakukan karena Allah SWT.
3. Apakah semua orang bisa mencapai derajat Ulul Albab?
Semua orang dapat mencapai derajat Ulul Albab. Untuk mencapainya
membutuhkan proses yang diawali dari lingkungan yaitu rumah, sekolah dan relasi
sosial. Adanya kemantapan hati untuk bersungguh-sungguh menjadi teladan yang
baik, mencurahkan ide-ide yang kreatif untuk mencapai tujuan, menjalin tali
silaturrahmi, dan tak lupa untuk selalu mengingat Allah atas apa yang dikerjakan.
Adanya sebuah usaha dari dalam diri seseorang untuk melakukan perubahan dengan
mengasah kecerdasan yang dimiliki untuk mencapai derajat Ulul Albab.
4. Adakah ayat lain yang menerangkan tentang ulul
albab selain Qs. Al-Imron ayat 191 ?
Qs. Al baqarah : 179, 197, dan 269
179. “ dandalamqishaashituada (jaminankelangsungan)
hidupbagimu, Hai orang-orang yang berakal,
supayakamubertakwa.”
197. “ (Musim) haji adalahbeberapabulan yang dimaklumi,
Barangsiapa yang
menetapkanniatnyadalambulanituakanmengerjakan haji,
Makatidakbolehrafats, berbuatFasikdanberbantah-
bantahan di dalammasamengerjakan haji. danapa yang
kamukerjakanberupakebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, danSesungguhnyaSebaik-
baikbekaladalahtakwadanbertakwalahkepada-Ku Hai
orang-orang yang berakal.”
269. “ Allahmenganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang
dalamtentang Al Quran dan As Sunnah) kepadasiapa yang
dikehendaki-Nya. danBarangsiapa yang
dianugerahihikmah, iabenar-benartelahdianugerahikarunia
yang banyak. danhanya orang-orang yang berakallah yang
dapatmengambilpelajaran (darifirman Allah).”
Qs. Ali Imran : 7, 190
7. “ Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadakamu.
diantara (isi) nyaadaayat-ayat yang muhkamaat. Itulahpokok-pokokisi
Al qur'andan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-
orang yang dalamhatinyacondongkepadakesesatan,
Makamerekamengikutisebahagianayat-ayat yang
mutasyaabihaatdaripadanyauntukmenimbulkanfitnahuntukmencari-
carita'wilnya, Padahaltidakada yang mengetahuita'wilnyamelainkan
Allah.dan orang-orang yang mendalamilmunyaberkata: "Kami
berimankepadaayat-ayat yang mutasyaabihaat,
semuanyaitudarisisiTuhan kami." dantidakdapatmengambilpelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”
190. “ Sesungguhnyadalampenciptaanlangitdanbumi,
dansilihbergantinyamalamdansiangterdapattanda-tandabagi orang-
orang yang berakal,”
Qs. Al-Maidah : 100
100. “ Katakanlah: "tidaksama yang burukdengan yang
baik, meskipunbanyaknya yang burukitumenarikhatimu,
Makabertakwalahkepada Allah Hai orang-orang berakal,
agar kamumendapatkeberuntungan."
Qs. Yusuf : 111
111. “ Sesungguhnyapadakisah-
kisahmerekaituterdapatpengajaranbagi orang-orang
yang mempunyaiakal. Al Quran itubukanlahcerita yang
dibuat-buat, akantetapimembenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnyadanmenjelaskansegalasesuatu,
dansebagaipetunjukdanrahmatbagikaum yang beriman.
“
Qs. Al-Ra’d : 19
19. “ Adakah orang yang mengetahuibahwasanyaapa
yang
diturunkankepadamudariTuhanmuitubenarsamadengan
orang yang buta? hanyalah orang-orang yang
berakalsaja yang dapatmengambilpelajaran,”
QS. Ibrahim : 52
52. “ (Al Quran) iniadalahpenjelasan yang
sempurnabagimanusia,
dansupayamerekadiberiperingatandengan-Nya,
dansupayamerekamengetahuibahwasanyaDiaadalahTu
han yang MahaEsadan agar orang-orang yang
berakalmengambilpelajaran.”
Qs. Shad: 29, 43
29. “ iniadalahsebuahkitab yang Kami
turunkankepadamupenuhdenganberkahsupayamereka
memperhatikanayat-
ayatNyadansupayamendapatpelajaran orang-orang
yang mempunyaifikiran.”
43. “ dan Kami anugerahiDia
(denganmengumpulkankembali) keluarganyadan (kami
tambahkan) kepadamerekasebanyakmereka pula
sebagairahmatdari Kami danpelajaranbagi orang-orang
yang mempunyaifikiran.”
Qs. Al-Zumar: 9, 18, 21
9. “ (apakahkamuHai orang musyrik yang
lebihberuntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-
waktumalamdengansujuddanberdiri,
sedangiatakutkepada (azab)
akhiratdanmengharapkanrahmatTuhannya? Katakanlah:
"Adakahsama orang-orang yang mengetahuidengan
orang-orang yang tidakmengetahui?" Sesungguhnya
orang yang berakallah yang dapatmenerimapelajaran.”
18. “ yangmendengarkanPerkataanlalumengikutiapa
yang paling baik di antaranya. merekaItulah orang-
orang yang telahdiberi Allah petunjukdanmerekaItulah
orang-orang yang mempunyaiakal.”
21. “ Apakahkamutidakmemperhatikan,
bahwaSesungguhnya Allah menurunkan air darilangit,
Makadiaturnyamenjadisumber-sumber air di
bumikemudianditumbuhkan-Nyadengan air itutanam-
tanaman yang bermacam-macamwarnanya,
lalumenjadikeringlalukamumelihatnyakekuning-
kuningan, kemudiandijadikan-Nyahancurberderai-derai.
Sesungguhnyapada yang demikianitubenar-
benarterdapatpelajaranbagi orang-orang yang
mempunyaiakal.”
Qs. Al-Mu’min : 54
54. “ untukmenjadipetunjukdanperingatanbagi orang-
orang yang berfikir.”
Qs. Al-Thalaq:10
10. “ Allahmenyediakanbagimerekaazab yang keras,
Makabertakwalahkepada Allah Hai orang-orang yang
mempunyaiakal; (yaitu) orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya Allah
telahmenurunkanperingatankepadamu,”
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir. 2003. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosda
Karya, hlm. 37
Al-Mahalliy Imam Jalaluddin dan Asy Suyuthi Imam Jalaluddin. 1990. Tafsir
Jalalain. Bandung: CV.Sinar Baru
Djalaluddin, Ahmad. Basid, Abdul. Habib, ZainaldanRahman, Ahmad Fuad. 2012.
Tarbiyah Ulul Albab. Malang: UIN Malang Press.
Muhammad Ar. 2003. Pendidikan di Alaf Baru, Rekontuksi Atas Moralitas
Pendidikan. Yogyakarta: Prisma Sophieh. hlm. 64
Muhammad FuadAbd al-Baqy, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Qur’an
(Indonesia: MaktabahDahlan), 1945, 604.
Shihab M.Quraish.Tafsir Al-Misbah.2002.Jakarta:Lentera Hati
Syamsul, Hady. 2005. Korespondensi Kosmologi Dan Psikologi Dalam Pemikiran
Islam Dan Signifikasinya Bagi Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang,
hlm. 21