44
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kotamadya dan diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah kecamatan dari kabupaten/ kotamadya bersangkutan. Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya. Administrasi Kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut peremcanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengorganisasian dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan kessanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan 1

MAKALAH.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangTerwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kotamadya dan diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah kecamatan dari kabupaten/ kotamadya bersangkutan.Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya.Administrasi Kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut peremcanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengorganisasian dan penilaian terhadap sumber, tata cara dan kessanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan, perawatan kedokteran sertalingkungan sehat dengan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan pereorangan, kelompok dan masyarakat. Pada saat ini seorang dokter dituntut dapat berlaku sebagai manager yang merupakan salah satu dari fungsi dokter dalam five star doctor. Fungsi dokter tersebut dapat kita lihat dalam fungsinya sebagai dokter yang berperan sebagai kepala Puskesmas dengan sekian banyak program yang harus dilaksanakan seperti program KB KIA. Keberhasilan program KB KIA dapat dilihat cakupan yang dicapai pada program tersebut. Mahasiswa sebagai calon dokter harus mengetahui administrasi kesehatan sehingga nantinya mereka dapat berlaku sebagai manager di Pemberi Pelayanan Kesehatan Primer sepertti di Puskesmas.Berdasarkan uraian akan pentingnya puskesmas, kami tim penulis tertarik untuk membuat makalah laporan hasil field study kami yang berkaitan dengan puskesmas, khususnya Puskesmas Sukmajaya yang bertempat di Depok.1.2. Rumusan Masalaha. Apa sajakah Program Pokok yang terdapat di Puskesmas Sukmajaya?b. Bagaimana Model manajemen yang digunakan di Puskesmas Sukmajaya dan implementasinya?c. Bagaimana Sistem Pembiayaan yang terdapat di Puskesmas Sukmajaya?d. Bagaimana manajemen serta pelayanan Puskesmas Sukmajaya terutama dalam pelayanan KB, KIA, dan Imunisasi?1.3. Tujuan1.3.1. Tujuan UmumUntuk mengetahui dan menilai administrasi kesehatan masyarakat yang diterapkan di Puskesmas Sukmajaya1.3.2. Tujuan Khusus1. Mengetahui Profil Puskesmas Sukmajaya1. Mengetahui Manajemen Puskesmas Sukmajaya 1. Mengetahui Sistem Pembiayaan Puskesmas Sukmajaya1. Mengetahui program apa saja yang terdapat di Puskesmas Sukmajaya1. Mengetahui data yang terkait dengan program KB-KIA serta dapat menganalisis program KB dan KIA dari input, proses dan output1. Mengetahui masalah dan pemecahan masalah yang ada dari program KB-KIA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. PUSKESAMAS2.1.1. Definisi PuskesmasMenurut Departemen Kesehatan RI (1991)Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.2.1.2. Fungsi PuskesmasAda tiga fungsi puskesmas yaitu :0. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya0. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat0. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.2.1.3. Kegiatan Pokok PuskesmasAda 20 pokok kegiatan puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas, yaitu :1. Upaya kesehatan ibu dan anak1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak balita dan anak prasekolah1. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk 1. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.1. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi1. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA1. Pelayanan keluarga berencana1. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan 1. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan , memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan1. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi1. Upaya keluarga berencana1. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA1. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana1. Mengadakan pembicaraan pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada kesempatan1. Memasang IUD, cara cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain denngan memberi sarananya.1. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan1. Upaya peningkatan gizi1. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka1. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi1. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka program KIA1. Melaksanakan program-program :1. Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu1. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada balita dan ibu menyusui 1. Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun1. Upaya kesehatan lingkunganKegiatan kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas adalah :1. Penyehatan air bersih1. Penyehatan pembuangan kotoran1. Penyehatan lingkungan perumahan1. Penyehatan limbah1. Pengawasan sanitasi tempat umum1. Penyehatan makanan dan minuman1. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan1. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit1. Melaporkan kasus penyakit menular1. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.1. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit1. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi1. Pemberian imunisasi1. Pemberantasan vektor1. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat1. Upaya pengobatan1. Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:1. Mendapatkan riwayat penyakit1. Mengadaan pemeriksaan fisik1. Mengadaan pemeriksaan labolatorium1. Membuat diagnosa1. Melaksanakan tindakan pengobatan1. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:1. Rujukan diagnostic1. Rujukan pengobatan/rehabilitasi1. Rujukan lain1. Upaya penyuluhan1. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.1. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga coordinator penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puaskesmas.1. Upaya kesehatan sekolah1. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.1. Membina kebersihan perseorangan peserta didik1. Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil1. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I1. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhanan1. Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI1. Pengawasan terhadap keadaan air1. Pengobatan ringan pertolongan pertama1. Rujukan medik1. Penanganan kasus anemia gizi1. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah1. Pencatatan dan pelaporan1. Upaya kesehatan olah raga1. Pemeriksaan kesehatan berkala1. Penentuan takaran latihan1. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi1. Pengobatan akibat cidera latihan1. Pengawasan selama pemusatan latihan1. Upaya perawatan kesehatan masyarakat1. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin1. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)1. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya1. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat1. Upaya peningkatan kesehatan kerja1. Identifikasi masalah, meliputi:1. Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja1. Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke puskesmas1. Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja1. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan1. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:1. Penyuluhan kesehatan1. Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja1. Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja1. Pemakaian alat pelindung 1. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja1. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit1. Kegiatan rujukan medic dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit1. Upaya kesehatan gigi dan mulut1. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM1. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:1. Anak sekolah1. Kelompok ibu hamil, menyususi dan anak pra sekolah1. Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:1. Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk1. Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu1. Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok1. Memelihara kebersihan (hygiene klinik)1. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan1. Pencatatan dan pelaporan1. Upaya kesehatan jiwa1. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas1. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa1. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat1. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat1. Pencatatan dan pelaporan1. Upaya kesehatan mata1. Upaya kesehatan mata, pencegaahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok lainnya1. Upaya kesehatan mata:1. Anamnesa1. Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium1. Pengobatan dan pemberiaan kacamata1. Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit1. Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut1. Merujuk kasus yang tak dapat diatasi1. Pemberian protesa mata1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka1. Pengembangan kesehatan mata masyarakat1. Pencatatan dan pelaporan1. Labolatorium kesehatan1. Di ruangan labolatorium1. Penerimaan pasien1. Pengambilan spesimen1. Penanganan spesimen1. Pelaksanaan spesimen1. Penanganan sisa spesimen1. Pencatatan hasil pemeriksaan1. Pengecekan hasil pemeriksaan1. Penyampaian hasil pemeriksaan1. Terhadap spesimen yang akan dirujuk1. Pengambilan spesimen1. Penanganan spesimen1. Pengemasan spesimen1. Pengiriman spesimen1. Pengambilan hasil pemeriksaan1. Pencatatan hasil pemeriksaan1. Penyampaian hasil pemeriksaan1. Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:1. Persiapan pasien1. Pengambilan spesimen1. Menyerahkan spesimen untuk diperiksa1. Di luar gedung, meliputi:1. Melakukan tes skrining Hb1. Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium puskesmas1. Memberikan penyuluhan1. Pencatatan dan pelaporan1. Upaya pencatatan dan pelaporan1. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)1. Pencatatan dan pelaporan mencakup:1. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas1. Data ketenagaan di puskesmas1. Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas1. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)1. Upaya pembinaan peran serta masyarakatUpaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:1. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa dan system informasi kesehatan1. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan1. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan:1. Pendekatan kepada tokoh masyarakat1. Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya1. Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi1. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang terlatih1. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat1. Upaya pembinaan pengobatan tradisional1. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk pengobatan tradisional1. Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional1. Upaya kesehatan remaja1. Dana sehat

2.1.4. Wilayah kerja PuskesmasWilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.2.1.5. Struktur organisasi dan tata kerja PuskesmasDalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan puskesmasnya maupun dalam satuan organisasi di luar puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing.2.1.6. Sistem rujukan PuskesmasSystem rujukan adalah suatu jaringan system pelayanan kesehatan yang mungkin terjadinya penyerahan tanggung jawab timbal balik atas timbulnya suatu masalah dari suatu kasus atau masalah, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada orang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.2.1.7. Stratifikasi PuskesmasStraifikasi Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas dalam rangka perkembangan fungsi puskesmas sehingga pembinaan dalam rangka fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah. Hal ini diharapkan lebih menimbulkan gairah kerja , rasa tanggung jawab , dan kretifitas kerja yang dinamis melalui pengembangan falsafah mawas diri.2.1.8. Perencanaan mikro PuskesmasPerencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.2.1.9. Lokakarya mini puskesmasLokakarya Adalah upaya untuk menggalang kerja sama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehtan puskesmas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatn pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksaannya kegiatannya.2.1.10. Supervisi PukesmasSupervise Adalah upaya pengarahan dengan cara mendengarkan alasan dan keluhan tentang masalah dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kemampuan pelaksana dalam melaksanakan upaya kesehatan puskesmas.2.1.11. Sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas terpaduYakni tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hsil yang telah dicapai oleh puskesmas.

2.2. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)2.2.1. Definisi KIAKIA adalah kegiatan kelompok belajar kesehatan ibu dan anak yang anggotanya meliputi ibu hamil dan menyusui.2.2.2. Tujuan KIA11. Tujuan UmumAgar ibu hamil dan menyusui tahu cara yang baik untuk menjaga kesehatan sendiri dan anaknya, tahu pentingnya pemeriksaan ke puskesmas dan posyandu atau tenaga kesehatan lain pada masa hamil dan menyusui serta adanya keinginan untuk ikut menggunakan kontrasepsi yang efektif dan tepat.11. Tujuan KhususMemberi pengetahuan kepada ibu tentang hygiene perorangan pentingnya menjaga kesehatan, kesehatan ibu untuk kepentingan janin, jalannya proses persalinan, persiapan menyusui dan KB.2.2.3. Kebijakan KIAa) Kegiatan harus disesuaikan dengan kesehatan ibu dan masalah yang ada.b) Pelaksanaannya dilakukan setiap minggu dengan materi dasar yang harus di review terus.c) Metode yang digunakan adalah demonstrasi dengan materi dan pembicara berganti ganti.d) Tenaga pelatih atau pengajar adalah orang yang ahli di bidangnya.e) Tempat pertemuan adalah di ruang tunggu puskesmas, kelurahan atau tempat lain yang dikenal masyarakat.f) Lamanya pelatihan tiap hari tidak lebih dari 1 jam.g) Beri teori 20 menit, selebihnya adalah demontrasi2.2.4. Materi Kegiatan KIAa) Pemeliharaan diri waktu hamilb) Makanan ibu dan bayic) Pencegahan infeksi dengan imunisasid) Keluarga Berencanae) Perawatan payudara dan hygiene peroranganf) Rencana persalinan2.2.5. Materi Kegiatan KIAa) Pakaian dan perawatan bayib) Contoh makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusuic) Makanan bayid) Perawatan payudara sebelum dan setelah persalinane) Peralatan yang diperlukan ibu hamil dan menyusuif) Cara memandikan bayig) Demontrasi tentang alat kontrasepsi dan cara penggunaanya2.2.6. Pelaksana KIAa) Pelaksana utama meliputi dokter puskesmas, pengelola KIA, Kader, Bidan.b) Pelaksana pendukung meliputi camat, kades, pengurus LKMD, tokoh masyarakat.c) Pelaksana pembina meliputi sub din KIA Propinsi, tim pengelola KIA kabupaten.2.2.7. Faktor Penentu Keberhasilan KIAa) Faktor manusiab) Faktor sarana (tempat)c) Faktor prasarana (fasilitas).2.2.8. Pelayanan Poli KIA & KBa) Poli Kesehatan Ibu Anak Antenatal Neonatus Care (ANC)1) ANC pada ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi2) Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi3) ANC pada ibu hamil normal dan ibu hamil resiko tinggi4) Penatalaksanaan ibu hamil resiko tinggi5) Nifas6) Melaksanakan perawatan nifas normal7) Penanganan perdarahan post partum8) Penanganan infeksi nifas9) Pre-eklamsi / eklamsi nifas10) Melakukan rujukan kasus resiko tinggi ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat, benar.b) Poli Kesehatan Ibu Anak Keluarga Berencana (KB)1) Konseling pranikah2) Konseling metode KB3) Pelayanan KB kondom, pil injeksi, implant, IUD4) Penatalaksanaan efek samping KB baik hormonal maupun non hormonal5) Melakukan rujukan kasus KB ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara tepat, cepat dan benar.

2.3. KB (Keluarga Berencana)2.3.1. Definisi KBKeluarga berencana (KB) adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya.Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible (kembali) atau permanen (tetap).Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%.2.3.2. Tujuan KBTujuan Program Keluarga Berencana secara makro untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menurunkan angka kelahiran, secara mikro mewujudkan ketahanan keluarga dan kesejahteraan masyarakat, yang diwujudkan dalam kegiatan sebagai berikut :a) Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinanb) Pengaturan kelahiranc) Pembinaan ketahanan keluargad) Peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahterae) Meningkatkan koordinasi dan peran serta aparatur serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan koordinasi dalam membangun Keluarga Berencanaf) Meningkatkan peran penyuluh dalam peningkatan capaian program

2.3.3. Sasaran KBa) Mengendalikan tingkat kelahiran pendudukb) Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksic) Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluargad) Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB2.3.4. Macam-macam Metode Kontrasepsi Coitus Interruptus (Sanggama Terputus) Aksi ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung pada kehamilan. Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi. Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat mengakibatkan terjadinya pembuahan. Teknik ini membutuhkan pastisipasi yang besar dari pasangan Anda . Selain itu juga menuntut jiwa yang besar dari Anda dan pasangan alias siap mental jika ternyata metode tersebut gagal. Faktor kegagalan dari metode ini memang cukup tinggi karena bisa saja sperma telah keluar sebelum orgasme. Dengan kata lain sperma sudah terlepas dan berenang cepat menuju sel telur sesaat sebelum penis ditarik keluar.EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol waktu ejakulasi. Sistem Kelender (Pantang Berkala) Metode ini disebut juga dengan The Rhythm Method. Jika cara ini jadi pilihan maka pengetahuan Anda tentang masa subur atau fertility awareness harus tinggi. Anda harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat yang paling memungkinkan Anda mengalami kehamilan. Bila Anda memang ingin menunda kehamilan, maka pada saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan berhubungan intim dengan pasangan. Atau Anda dan pasangan tetap melakukan hubungan seksual tapi menggunakan kondom. "Perhatikan terlebih dahulu siklus mentruasi Anda selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi yang tepat, menurut Dr. Prima masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 14 hari menjelang mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus haid pendek. Jika siklus menstruasi Anda panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16 hari menjelang menstruasi yang akan datang. Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"EFEKTIF: Bagi wanita dengan siklus mentruasi teratur. Buat mereka yang siklus haidnya tidak teratur akan sulit untuk menggunakan metode ini, karena kesulitan menentukan masa subur. Kondom Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara tepat, yaitu gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah ejakulasi. Alat kontrasepsi ini paling mudah didapat serta tidak merepotkan. Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.EFEKTIF: Bagi siapa saja. Alergi terhadap karet kondom adalah hal yang sangat jarang terjadi. Sebaiknya jika ada keluhan iritasi dan rasa tidak nyaman usai berhubungan, Anda wajib konsultasi dengan dokter dan mencari alternatif kontrasepsi lainnya. Spermatisida Ini bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma. Dapat berwujud cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. sangat tidak diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya, gunakan bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma. Vagina Diafragma Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah senggama. "Permasalahanya, banyak wanita harus belajar dulu cara memasukkan kedalam vagina. Dan kebanyakan wanita Indonesia tidak terbiasa atau sungkan memasukkan jari ke dalam lubang vagina" jelas Dr. PrimaEFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya, gunakan bersamaan dengan kondom serta spermatisida.Metode Perlindungan (Barrier) Pil KB Keuntungan pil ini adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih dengan cara cukuo menghentikan pemakaian pil ini. Pil KB termasuk metode yang efektif saat ini. Cara kerja pil KB adalah dengan mencegah pelepasan sel telut. Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan dengan tepat dan secara teratur. Ada dua jenis pil KB yang sekarang beredar di pasaran, yaitu kombinasi antara estrogen dan progesteron atau hanya mengandung progestoren saja. "Pil KB generasi kedua tidak mempunyai efek seperti pil generasi pertama atau kita kenal dengan lingkaran biru. Pil KB saat ini tidak membuat tubuh gemuk, jerawatan serta pusing.EFEKTIF: Bagi wanita yang memang memiliki tingkat disiplin tinggi. Tidak dianjurkan bagi yang sering lupa karena 2 kali alpa meminum pil KB justru dapat membuat subur para wanita. Suntik KB Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah. Susuk KB Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah kehamilan. Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun. Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.EFEKTIF: Intinya kontrasepsi dengan hormon sebaiknya bagi wanita dengan gangguan metabolik harus ekstra hati-hati dalam memilih jenis kontrasepsi ini. IUD (Spiral) Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya memang seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang terbuat dari tembaga kedalam rahim, seperti yang dikatakan Dr. Prima "sekarang ini, IUD generasi baru bisa dikombinasikan dengan hormon progesteron, agar efektifitasnya meningkat. Spiral ini juga bekerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur serta berdaya pakai hingga 5 tahun lamanya. Tingkat efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.EFEKTIF: Sebaiknya wanita yang mudah mengalami keputihan tidak menggunakan metode ini. Benang di ujung IUD harus senantiasa bersih. Karena jika kotor akan mudah menyebabkan infeksi, "saran Dr. Prima. Sterilisasi Cara kontrasepsi ini bersifat permanent. Konsepnya saluran telur pada wanita, disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dibakar. Sterilisasi pada wanita ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan rahim. Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong saluran sperma. Tetapi ada persyaratan khusus bagi wanita yang ingin melakukan kontrasepsi jenis ini. "Amanya jumlah umur dikali jumlah anak harus minimal seratus. Misalnya, Anda telah berusia 35 tahun dan telah memiliki tiga anak. Lalu kalikan 35 x 3 = 105. Hasil ini dapat diartikan sebagai kondisi aman. Untuk itu jika Anda ingin jalani kontrasepsi, sebaiknya usia anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk hamil kembali.EFEKTIF: Pilihan kontrasepsi ini paling cocok bagi wanita yang memang bertekad bulat tak ingin punya anak lagi.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Fungsi Puskesmas1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan1. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan1. Melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan ; menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan maslaah kesehatan pasa setiap tingkat perkembangan masyarakat yang berkerjasama dengan sektor lain terkait1. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM1. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia Puskesmas1. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan1. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap askes, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan , dan1. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat , termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit3.2. Visi dan Misi Puskesmas SukmajayaVisi Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan prima melalui perbaikan berkesinambungan menuju masyarakat Sukmajaya sehat dan mandiriMisi1. Menggerakkan kemandirian masyarakat untuk perilaku hidup sehat dan penanggulangan masalah kesehatan.1. Meningkatkan kualitas pelayanan yang merata dan profesional.1. Menjalin kerjasama yang baik dengan lintas sektoral dalam rangka mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.1. Melakukan inovasi dan perbaikan berkesinambungan dalam seluruh aspek.3.3. Struktur Organisasi

Evaluasi dan PelaporanTito MustikaningrumBendahara Setoran Delfita FarlinaAdiministrasi KepegawaianAisyah Rosalinda, SKMKa Sub Bag Aisyah Rosalinda, SKMKepala UPT PuskesmasDr. WahyudinSurveilans,Ispa,Kusta dan DiareA Bari Wahyo Wintoro, SKMIrma Maryati AMKPersalinan/PONEDBd. Umi S dkkUnit HR & PTRMDr Linda P M.MApotik/ Gudang obatTony IrawanLaboratoriumMega Chandra KUnit V PenunjangDrg. Anita RachmawatiUnit IV YanKesMasDr Linda Patricia M.MTBHenry Dwi YUnit III PerawatanDr.Irwan MachjudinUnit II KesgaDr. Toni HermawanUnit 1 P2PDr. YuniarsihBendahara BOP/BPPSuyudiPerencanaanAisyah Rosalinda, SKMPengelola JamkesnasNeneg Sumiati, SKMKebersihanMat Roji HarkahPenjaga Malam & sopirSuparno, Samuri,dkk

KeslingNeneg S,SKM

ImunisasiHj. MarsiahDBDNeneg S,SKMPromkes & LansiaElis R. Am.KebIrma M. AMKGiziA Barav, SKMDelfita F, AMG

KIA/KBBd Umi SBd Liah DUKSDrg. Saraswati DW Sp.KgKukuh D, AMKG

Pembina Keluraha Kel Mekarjaya : Siti Marliza, AMKebKel Tirtajaya : Liah D. AMKebUKGSDrg Anita RKukuh D, AMKG

Pendaftaran AskesSuyudi dkkPoli GigiDrg Anita R

Poli UmumDr Linda P M.MDr Yuniarsih HPoli Lansia/R . TindakanDr Irwan Machjudin

Poli AnakDr Tony Hermawan3.4. Cakupan Wilayah

Puskesmas Sukmajaya berdiri sejak tahun 1981, terletak di Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Wilayah kerja Puskesmas berbatasan dengan : 0. Sebelah Utara : Kelurahan Pondok Cina, 0. Sebelah Selatan : Kelurahan Kalimulya dan Cilodong serta Sukmajaya. 0. Sebelah Barat : Kelurahan Kemiri Muka dan Depok,0. Sebelah Timur : Kelurahan Abadijaya dan Bhaktijaya. Wilayah kerja Puskesmas Sukmajaya meliputi dua Kelurahan, dimana kelurahan terdekat berjarak 1 Km dan jarak terjauh 5 Km. Adapun keadaan setiap Kelurahan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:NoKelurahanLuas Wilayah (km)Jumlah RWJumlah Posyandu

1Mekarjaya26,603127

2Tirtajaya28,5488

Jumlah55,143935

3.5. Program PokokPROGRAM KEGIATAN DASAR 0. Upaya Promosi Kesehatan 0. Upaya Penanggulangan Gizi Masyarakat 0. Upaya KIA dan KB0. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 0. Upaya Kesehatan Lingkungan 0. Upaya Pengobatan3.6. Model Manajemen dan Implentasi Puskesmas SukmajayaModel manajemen puskesmas Sukmajaya1. Tahun 2008 proses persiapan dan pelaksanaan sertifikasi ISO 9001-2008 untuk Pelayanan Kesehatan dalam gedung 1. Tahun 2012 UPT Puskesmas Kec. Sukmajaya telah melaksanakan resertifikasi (Triennial) ISO 9001-2008 yang dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi PT.SAI GLOBAL Rencana kegiatan anggaran perlu dilakukan Lokakarya Mini (LokMin) , dimana terdapat 2 jenis Lokakarya Mini yaitu Lintas Program yang dilakukan tiap bulan dan Lintas Sektor yang dilakukan tiap 3 bulan. Lintas Program merupakan kegiatan yang rutin dilakukan tiap bulan selama tahun anggaran, dimana peserta nya adalah LP, Pustu, dan bides. Tujuan dari LokMin Bulanan adalah untuk evaluasi kegiatan bulan yang lalu dan penyusunan kegiatan bulan depan.3.7. Sistem Pembiayaan Puskesmas SukmajayaSumber Pembiayaan Puskesmas Sukmajaya berasal dari Anggran Pendapatan dan Pemerintahan Daerah yang berasal dari Pemerintah Daerah Kota Depok, serta mendapat pula dana dari Pemerintah Pusat berupa Bantuan Operasional Kesehatan. Pada tahun 2014 mendapatkan dana tambahan berupa JKN yang berupa dana kapitasi , dimana 40% merupakan dana operasional.

3.8. Program KB KIA Puskesmas SukmajayaPelayanan yang berkaitan dengan progam KIA dilakukan dalam dalam gedung maupun luar gedung. Pelayanan yang dilakukan dalam gedung antara lain pemeriksaan kehamilan yang diadakan oleh Puskesmas Sukmajaya tiap hari Selasa dan Kamis dan progam KB dilakukan pada hari Senin dan Sabtu. Sedangkan pelayanan yang dilakukan di luar gedung meliputi posyandu dan Kelas Ibu. Kegiatan Posyandu yang dilakukan meliputi penimbangan, pemeriksaan kehamilan, imunisasi , Konseling dan Pencatatan dan Pelaporan. Adapun Kelas Ibu merupakan sebuah kegiatan yang terdiri atas kegiatan penyuluhan kehamilan, persalinan, Nifas , KB, Bayi Baru Lahir dan ASI Eksekutif. Beberapa kegiatan yang biasa dilakukan Puskesmas Sukmajaya dalam hal KB KIA :1. PosyanduKegiatan Posyandu yang dilakukan diluar gedung puskesmas meliputi pelayanan : Penimbangan, pemeriksaan kehamilan , Imunisasi, Konseling dan Pencatatan serta Pelaporan1. Kelas IbuMerupakan suatu sarana bagi ibu untuk memperoleh pengetahuan mengenai kehamilan pada ibu hamil, yang meliputi penyuluhan : kehamilan, persalinan, nifas, KB , bayi baru lahir dan ASI Ekselusif1. Kegiatan yang berhubungan dengan KIA lainya , meliputi :2. Pemantauan Bumil Berisiko2. Pemantauan Bufas berisiko2. Pemantauan KN Berisiko2. Pemantauan KN Lengkap2. Pelatihan Senam Hamil2. Pembentukan Kelas Ibu hamil2. Penjaringan kesehatan ibu, bayi dan balita2. Pelacakan Kasus kematian ibu dan bayi2. Pertemuan dengan bidan praktek swasta (BIKOR)2. Pertemuan dengan petugas pengelola KIA dan pembina kelurahan puskesmas (BIKOR)1. Pelayanan PONED UPT SukmajayaPONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) adalah pelayanan terhadap ibu yang akan melahirkan yang dilakukan puskesmas selama 24 jam. Pelayanan ini dilakukan oleh dokter, bidan, perawat dan tim PONED puskesmas , atas pengawasan dokter. Puskesmas Sukmajaya melayani persalinan sejak tahun 2005, tapi belum 24 jam karena kurang nya SDM dan belum lengkap sarana dan prasarana. Namun pada febuari 2013 mulai dibuka 24 jam sampai dengan sekarang1. Pemeriksaan kehamilanMeliputi pelayanan :1. Tentukan Presentasi Janin dan DJJ1. Skrining status imunisasi TT dan berikan imunisasi TT bila diperlukan1. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan1. Timbang BB dan ukur TB1. Ukur TD1. Nilai status gizi ( ukur ILA)1. Ukur TFU1. Test laboratorium ( rutin & khusus PITCH)1. Tata laksana kasus1. Temu wicara ( konseling)1. ImunisasiImunisasi yang diberikan pada puskesmas meliputi imunisasi HB0, BCG, Polio, Pentabio (DPT, Hep B, HIB) dan Campak1. Pelayanan KB berkualitasPelayanan KB sesuai standar dengan menghormasi hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kehamilan ibu dan menurunkan tingkat fertilitas ( kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup memilki anak ( 2 anak lebih baik) serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak. Macam KB yang dilayani di Puskesmas1. Pil1. Suntik1. Implant1. IUD1. Kondom1. Pelayanan Kesehatan BayiPelayanan kesehatan sesuai standart yang diberikan oleh tenakes kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai 11 bulan setelah lahir1. Kunjungan bayi 1x pada umur bayi 29 bulan1. Kunjungan bayi 1x pada umur 3-5 bulan1. Kunjungan bayi 1x pada umur 6-8 bulan1. Kunjungan bayi 1x pada umur 9-11 bulan3.9. Data 3.9.1. Kasus kematian ibu di UPT Puskesmas Sukmajaya tahun 2014

3.9.2. Kasus kematian neonatal, bayi & anak balita di UPT Puskesmas Sukmajaya Tahun 2014

3.9.3. Cakupan pelayanan KIA

3.9.4. Cakupan peserta KB

3.9.5. Cakupan Pelayanan Bayi

3.9.6. Cakupan Imunisasi (UCI)

3.10. Analisa program KB-KIA Input-OutputBerdasarkan data program KB-KIA di Puskesmas Sukmajaya, angka yang menunjukkan pelayanan program tersebut sudah berjalan dengan cukup baik. Dilihat dari data yang ditemukan pada tahun 2013, bahwa kunjungan ibu hamil ke puskesmas cukup tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa ada feedback positif, dimana puskesmas berkewajiban menyampaikan edukasi untuk pentingnya kesehatan ibu hamil maupun saat melahirkan, juga kesadaran yang tinggi dari para ibu hamil untuk melakukan kontrol terhadap kondisinya. Untuk pelayanan mengenai KB, edukasi yang disampaikan oleh pihak puskesmas juga sudah cukup baik, ditinjau dari jumlah peserta KB Aktif diatas 60% serta mulai meningkatnya peserta KB yang baru. Untuk pelayanan bayi baru lahir beserta program imunisasi masuk ke dalam cakupan KIA,juga sudah menunjukkan pelayanan yang baik dengan diikuti kesadaran masyarakat yang baik. Dilihat, dari berbagai macam imunisasi yang diperlukan, angka bayi yang melakukan imunisasi cukup banyak. Pelayanan kesehatan bayi yang dibuktikan dengan kunjungan neonatus, menunjukkan angka yang tinggi berkorelasi dengan kesadaran para ibu terhadap kesehatan diri nya sendiri paling penting kesehatan bayi nya.

BAB IVPENUTUP4.1. KesimpulanBerdasarkan data yang kami peroleh, Profil dari Puskesmas Sukmajaya yang meliputi fungsi, visi dan misi, struktur organisasi dan program pokok sudah sesuai dengan Permenkes No. 75. Namun, masih didapatkan beberapa kejadian kematian pada Ibu, Neonatal, Bayi, dan Balita meskipun angka kejadiannya kecil.4.2. SaranSecara umum administrasi kesehatan yang terdapat di Puskesmas Sukmajaya sudah baik, hanya saja terdapat beberapa kekurangan dalam pencatatan belum lengkap dan rapi. Saran untuk Puskesmas Sukmajaya, dilakukan pelatihan mengenai penginputan dan pengolahan data sesuai dengan sistem pencatatan yang ada (baik sistem manual/buku maupun komputer) dan dibuat sistem pencatatan yang mudah dimengerti, ringkas dan jelas serta mempertahankan seluruh program yang sudah berjalan dengan baik

DAFTAR PUSTAKAAzwar, dr. Azrul., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksaradr. Hj Umi. Manajemen PuskesmasEffendi,Nasrul.1998.Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2.Jakarta:EGCKementrian Kesehatan. PuskesmasPutu Sudayasa.2010.berbagi info tentang puskesmas, http//www.puskel.comRyadi, dr. A.L Slamet, 1992. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Surabaya: Usaha Nasional

31