67
MAKALAH , SISTEM SARAF, DAN PANCA INDERA, DAN OTOT DISUSUN OLEH : NUR ISHLAH N111 15 508

MAKALH FAAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FISIOLOGI

Citation preview

Page 1: MAKALH FAAL

MAKALAH

, SISTEM SARAF, DAN PANCA INDERA, DAN OTOT

DISUSUN OLEH :

NUR ISHLAH

N111 15 508

MAKASSAR

2015

Page 2: MAKALH FAAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah Anatomi dan Fisiologi Manusia tentang sistem muskular, sistem saraf,

dan panca indera.

Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada pihak-pihak

terkait yang telah membantu baik pada saat penulisan laporan.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan laporan ini

Makassar, November 2015

NUR ISHLAH

Page 3: MAKALH FAAL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

Bab Ii Pembahasan

1.1 Sistem Saraf

1.2 Penyusun System Saraf

1.3 Fungsinsistem Saraf

1.4 Klasisfikasi System Saraf

1.5 Sistem Saraf Pusat

1.6 Kelainan Pada System Saraf

2.1 Indera Penglihat (Mata)

2.2 Indera Pendengar (Telinga)

2.3 Indera Peraba (Kulit)

2.4 Indera Perasa (Lidah)

2.5 Indera Pembau (Hidung)

3.1 Pengertian Otot

Page 4: MAKALH FAAL

3.2 Jenis Jenis Dan Struktur Otot

3.3 Mekanisme Terjadinya Gerak Pada Otot

3.4 Kelainan Kelainan Pada Otot

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: MAKALH FAAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh

manusia kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari

susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan

tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting untuk

mengenali dan mengerti cara kerja organ-organ tubuh manusia sebagai satu

kesatuan individu. Termasuk didalamnya sistem muskulus, sistem saraf , dan

panca indera.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem muskulus?

2. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem saraf?

3. Bagaimana anatomi dan fisiologi panca indera?

4. Apa yang dimaksud dengan otot

5. Apa saja jenis jeis dan struktur otot

6. Fungsi otot

7. Bagaimana mekanisme terjadinya gerakan otot

8. Apa saja kelainan kelainan pada otot

Page 6: MAKALH FAAL

A. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi system saraf

2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi panca indera

3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi otot

Page 7: MAKALH FAAL

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya bervariasi.

Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah

salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari

reseptor yang akan dideteksi dan direspon oleh tubuh.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering disebut dengan neuron .

berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan ataupun

tanggapan. Untuk menanggapi rangsangan tersebut, ada 3 komponen yang harus

dimiliki oleh sistem saraf, antara lain:

Reseptor

Reseptor adalah sel yang memberikan respon terhadap ransangan terhadap

lingkungan eksternal maupun internal kemudian reseptor akan mengubah

rangsangan yang diterima menjadi suatu impuls saraf yang akan di teruskan

melalui neuron. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah alat

indera.

Penghantar impuls

Penghantar impuls dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ –

organ lain. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut

penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.

Efektor

Efektor adalah sel atau organ yang di gunakan untuk beraksi terhadap

Page 8: MAKALH FAAL

rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai bagian

yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.

Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.

1.2 Penyusun Sistem Saraf

Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron

merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki

kemampuan mersepon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami

pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron bersatu

membentuk jaringan untuk mengantarkan suatu impuls (rangsangan).

a. Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, satu sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan

akson.

1) Badan Sel

Badan sel saraf adalah bagian yang terbesar dari sel saraf. Badan sel dapat

berfungsi sebagai penerima rangsangan dari dendrit dan kemudian diteruskannya

menuju ke akson. Pada badan sel saraf terdapar inti sel, sitoplasma, mitokondria,

sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.

2) Dendrit

Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan

perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan

pengantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan

organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak

Page 9: MAKALH FAAL

mengandung selubung myelin maupun neurolema.

3) Akson

Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan

sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang

berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang

spesifik ,yaitu sebagai berikut:

Neurofibril

Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabut-

serabut halus.Bagian-bagian inilah yang memilik tugas pokok untuk meneruskan

impuls.

Selubung Mielin

Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut schwan. Selubung

mielin merupakan bagian paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi

akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan

yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson.

Nodus Ranvier

Nodus ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi

selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan bagian ini, terlihat

bagian akson tampak berbuku-buku. Agar lebih dapat memahami tentang struktur

dan bentuk neuron.

4) Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu

selubung dan membentuk urat saraf.Sedangkan badan sel saraf berkumpul

membentuk ganglion atau simpul saraf.

Page 10: MAKALH FAAL

b. Berdasarkan Struktur dan Fungsinya

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3

macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

1) Sel saraf sensori

Sel saraf sensori merupakan neuron yang badan selnya bergerombol

membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik

berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf

sensori sebagai penghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak

(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf

sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

2) Sel saraf motorik

Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek

dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan

akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Fungsi sel

saraf motor sebagai pengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar

yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf

motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan

dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

3) Sel saraf intermediet (Neuron konektor)

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat

ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf

motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang

Page 11: MAKALH FAAL

ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari

reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

1.3 Fungsi Sistem Saraf

1) Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.

2) Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan

dan memikirkannya.

3) Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.

4) Mengekspresikan emosi.

5) Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar

endokrin dan organ lain.

6) Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau

menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.

1.4 Klasifikasi Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem

saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf

otonom.

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang

(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi

yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.

Page 12: MAKALH FAAL

a. Otak

Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian

kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai permukaan yang

berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak

saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan,

kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf,

bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3

bagian, yaitu

1) Otak depan (Prosoncephalon)

Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.

Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon

berkembang menjadi thalamus, hipotamus.

Otak besar (Cerebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,

yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),

kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua

kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa

gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu

terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang

area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.

Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.

Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat

Page 13: MAKALH FAAL

kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah

bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian

depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara,

kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat

penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya

untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam

korteks.

hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur

kepentingan biologis lainnya.

2) Otak tengah (Mesencephalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak

tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-

kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang

mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat

pendengaran.Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.

3) Otak belakang (Rhombencephalon)

Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan

mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons

varolli.Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.

Otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi

secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang

Page 14: MAKALH FAAL

merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin

dilaksanakan.

b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar

berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna

kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti

sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut

tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang

belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang

belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat

badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari

sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motorik.

1.. Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf

pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf

yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh

tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak

seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang.Sistem saraf

perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari

otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang

keluar dari sumsum tulang belakang.

2. Saraf Volunter/Somatik (disadari)

Page 15: MAKALH FAAL

Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara

sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem

saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem

saraf tulang belakang (spinal).

3. Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)

Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang

tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran

pencernaan, sekresi enzim dan keringat.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf

parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak

pada posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di

sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga

mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai

urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang

dibantu.Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang

berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatetik : memperlambat denyut

jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta

sekresi kelenjar. Sementara sistem saraf simpatetik kebalikannya.

Parasimpatik

• mengecilkan pupil

• menstimulasi aliran ludah

• memperlambat denyut jantung

• membesarkan bronkus

Page 16: MAKALH FAAL

• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

• mengerutkan kantung kemih

Simpatik

• memperbesar pupil

• menghambat aliran ludah

• mempercepat denyut jantung

• mengecilkan bronkus

• menghambat sekresi kelenjar pencernaan

• menghambat kontraksi kandung kemiH.

1.6 Kelainan pada Sistem Saraf

1. Stroke adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh

darah otak.

2.. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang

terjadi akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran

darah di otak dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta

proses inflamasi (peradangan).

3. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis.

Misalnya karena jatuh, tertembak yang disertai dengan hancurnya tulang

belakang.

4. Neurasthonia, (lemah saraf) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu

berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.

Page 17: MAKALH FAAL

5. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang,

tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6,

B12.

PANCA INDERA

2.1 Indera Penglihat (Mata)

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan

warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi

termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada),

kelopak, dan bulu mata.

a. Bagian-bagian mata:

1. Bola mata

Bola mata dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini, dari

luar ke dalam adalah sebagai berikut:

Page 18: MAKALH FAAL

Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, berwarna

putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat

transparan yang disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan

yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi

melindungi bola mata dari gangguan.

Koroid, berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan

lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan

oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi

untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid

membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris

yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak

mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma,

yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk.

Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa

mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur

cembung pipihnya lensa.

Retina, merupakan lapisan yang peka terhadap sinar. Pada seluruh

bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya

membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian

yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini

disebut bintik buta.

Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga

bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan yang terletak di depan lensa

Page 19: MAKALH FAAL

berisi carian yang disebut aqueous humor, dan bagian belakang yang

terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut

berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar.

2. Kotak mata

Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari

kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam

kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi.

3. Otot mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya

disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan

rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan,

ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas

(superior) dan otot obliq bawah (inferior).

b. Cara kerja mata

Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera,

kecuali cara mengubah fokus lensa. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di

retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea,

aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.

Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu

bagian yang paling peka terhadap sinar.

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan

sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi

pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama

Page 20: MAKALH FAAL

pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel

basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus

berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke

tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning

hanya ada sel konus saja.

Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu

senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari,

maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali

pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan

waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu

adaptasi, mata sulit untuk melihat.

Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang

merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu

sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel

konus tersebut, mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel

konus akan menyebabkan buta warna.

Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum

proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik

jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang

masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari

obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak

paralel. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan

(dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat

Page 21: MAKALH FAAL

jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut

pemfokusan.

c. Kelainan pada mata

1. Presbiopi

Presbiopi adalah penyakit mata karena proses penuaan, disebut juga mata

tua. Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm

untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang.

Sekitar umur 40-50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik

dekat mata sampai 50 cm, oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca

mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif). Hal ini

disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat

dibantu dengan lensa rangkap.

2. Hipermetropi

Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak. Hipermetropi

disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di

belakang retina. Penderita hipermetropi ini tidak dapat melihat benda yang

dekat atau biasa disebut rabun dekat.

3. Miopi

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata

terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh

akan jatuh di depan retina. Pada penderita miopi ini orang tidak dapat

melihat benda yang jauh biasa disebut rabun jauh, mereka hanya dapat

melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat

Page 22: MAKALH FAAL

ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-

anak.

4. Astigmatisma

Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau

permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama,

sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada

tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat

lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

5. Katarak

Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya

lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada

orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi

berkurang.

2.2 Indera Pendengar (Telinga)

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal

suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Suara

adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya,

dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi

pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan

suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak

(nervus vestibulokoklearis).

Page 23: MAKALH FAAL

Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar,

telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran

bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam.

Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan

mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

a. Bagian-bagian telinga

1. Telinga luar

Telinga luar meliputi daun telinga (pinna), liang telinga (meatus auditorius

eksternus), dan saluran telinga luar. Bagian daun telinga berfungsi untuk

membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju

gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar

berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang

telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan yang dilapisi

kulit tipis. Di dalam saluran ini terdapat banyak kelenjar yang

menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga.

Bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut.

Page 24: MAKALH FAAL

Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke

telinga dalam.

Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini

kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran

suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah

daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran

menuju gendang telinga.

2. Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan

udara agar seimbang. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang

pendengaran yaitu martir (malleus) menempel pada gendang telinga,

tulang landasan (incus), kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum

sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang, dan tulang sanggurdi

(stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Muara tuba eustachi yang

menghubungkan ke faring juga berada di telinga tengah. Getaran suara

yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang

pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan

getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang

terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.

3. Telinga dalam

Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan

labirin membran. Ada lima bagian utama dari labirin membran, yaitu:

Tiga saluran setengah lingkaran

Page 25: MAKALH FAAL

Ampula

Utrikulus

Sakulus

Koklea atau rumah siput

Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea

terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang

berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani

yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang

dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran

vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan

di antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler.

Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai

membran tektorial yang paralel dengan membran basiler dan ada di

sepanjang koklea. Sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan

membran basiler dan ujungnya berhadapan dengan membran tektorial.

Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler dan berhubungan

dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar. Bagian

yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ korti.

b. Cara kerja telinga

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan

gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela

Page 26: MAKALH FAAL

oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang

ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan

membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.

Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan

membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran

timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela

bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput

basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika

rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).

Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada

organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat

pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

c. Susunan dan cara kerja alat keseimbangan

Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran

setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ

keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran

setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan

pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus

maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di

dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut

dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran

semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat

keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf

Page 27: MAKALH FAAL

yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran

natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang

menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

d. Kelainan pada telinga

Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh

yang lemah, telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit. Berikut

beberapa penyakit yang ada pada telinga:

1. Tuli

Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau

suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga,

tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang

yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya disebabkan oleh kakunya

gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antar tulang pendengaran.

2. Congek

Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi

pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini

disebabkan oleh bakteri.

3. Otitis eksterna

Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga. Infeksi ini bisa

menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada

daerah tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna seringkali disebut

sebagai telinga perenang (swimmer's ear).

4. Perikondritis

Page 28: MAKALH FAAL

Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga

luar. Perikondritis bisa terjadi akibat cedera, gigitan serangga dan

pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara

kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang

nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, dan

menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan

kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi

perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.

5. Eksim

Eksim pada telinga merupakan suatu peradangan kulit pada telinga luar

dan saluran telinga, yang ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan,

pengelupasan kulit, kulit yang pecah-pecah serta keluarnya cairan dari

telinga. Keadaan ini bisa menyebabkan infeksi pada telinga luar dan

saluran telinga.

2.3 .Indera Peraba (Kulit)

Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk

sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya

menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada

di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas,

ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Kulit berfungsi sebagai alat

pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.

a. Bagian-bagian kulit

Page 29: MAKALH FAAL

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau

lapisan dermis. Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel

saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu:

Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.

Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit

menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum

umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin

menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.

Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.

Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar.

Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang

terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat

kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.

Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis

membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan

pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga

Page 30: MAKALH FAAL

berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot

penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut

dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak

yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari

kerusakan mekanik.

b. Cara Kerja Kulit

Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin,

tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima

oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat

saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu

rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.

c. Kelainan pada kulit

Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungan dengan

lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kulit mudah terluka serta terserang jamur dan

bibit penyakit lainnya. Beberapa penyakit kulit yang sering kita temui yaitu:

1. Jerawat. Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan

dada. Penyakit ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang

kotor. Anak-anak yang memasuki masa remaja serta orang-orang yang

memiiki jenis kulit berminyak sangat rentan terhadap jerawat.

2. Panu. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak

sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Panu

timbul karena penderita tidak menjaga kebersihan kulit.

Page 31: MAKALH FAAL

3. Kadas. Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap

bulatan terdapat garis tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena.

Kadas juga menyebabkan rasa gatal. Penyakit ini disebabkan oleh jamur.

4. Skabies. Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut

disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan

dapat menular pada orang lain.

5. Eksim. Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit

tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal,

dan bersisik

2.4 Indera Pengecap (Lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat

membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal

sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.

Menggunakan lidah, kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga

turut membantu dalam tindakan bicara

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat

dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran

yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-

parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di

permukaan papila berbentuk benang.

a. Bagian-bagian lidah

Page 32: MAKALH FAAL

Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang

hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.

Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah

memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.

Terdapat tiga jenis papila yaitu:

1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.

2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang

lidah.

3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.

Gambar Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri

dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai

reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian

lidah:

1. Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.

2. Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.

3. Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.

Page 33: MAKALH FAAL

Lidah memiliki kelenjar ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim

amilase (ptialin). Enzim ini berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat

gula. Letak kelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah atas terdapat di belakang telinga,

dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.

b. Cara Kerja Lidah

Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan

merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini

diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi

rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau

minuman.

c. Kelaianan pada lidah

1. Oral candidosis.  Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida

albicans.. gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang

dapat dikerok.

2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh

bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering

biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada

penderita anemia.

3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau.

Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan

dikelilingi pita putih tebal.

4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.

Page 34: MAKALH FAAL

5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah

terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun

dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis

dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

2.5 Indera Pembau (Hidung)

Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia

dewasa, karena dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman

manusia dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia

berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada

lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas

pengecap.

Gambar Struktur indera pembau

a. Bagian-bagian hidung

Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang

di sebut dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat

dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan

membran yang mensekresi lendir lengket.

Page 35: MAKALH FAAL

1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari

luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan

dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh

langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate. Di rongga hidung

bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung saraf pembau.

Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut

halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga hidung bagian atas.

dapat membau dengan baik.

2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan udara dan

melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang

berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil

lainnya yang dapat merusak paru-paru.

b. Cara kerja hidung

Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di

udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif

terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau

(smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.

Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory

bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan

kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita,

apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

c. Kelainan pada hidung

Page 36: MAKALH FAAL

Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya,

kepekaan hidung menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu

benda. Kelainan-kelainan pada hidung yaitu:

1. Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang

atau tenggorokan bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh

darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak laki yang

sedang mengalami masa puber.

2. Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring). Papiloma

disebabkan oleh virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun.

Papiloma bisa menyebabkan suara serak, kadang cukup berat sehingga

anak tidak dapat berbicara dan bisa menyumbat saluran udara.

3. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi. Disebabkan

oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya

substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.

4. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang

yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi

dalam waktu menahun (kronis).

5. Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang

disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek,

sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian.

Page 37: MAKALH FAAL

OTOT

3.1 Pengertian Otot

Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat

bergerak ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena

sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-

benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan

maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan

dirinya ke arah tertentu (berkontraksi) (Kartolo S. Wulangi: 2000).

3.2 Jenis-jenis dan Struktur Otot

Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka,

otot jantung dan otot polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung

dan otot rangka terlihat adanya garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot

polos tidak ditemukan adanya garis-garis atau pun garisnya sangat halus, oleh

karena itu disebut otot polos (Irianto Kus: 2004).

a.      Jaringan Otot Polos

Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya

berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot

polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan

ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang

terletak di tengah dan bentuknya pipih.

Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot tidak sadar)

sehingga disebut otot involunter dan selnya dilengkapi dengan serabut saraf dari

sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak

Page 38: MAKALH FAAL

mudah lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian dalam sehingga

disebut juga otot visera. Misalnya pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran

pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos berfungsi

memberi gerakan di luar kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran

pencernaan. Selain itu, berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah

dan gerakan pupil mata. Struktur otot polos dapat Anda amati pada Gambar 2.1.

b.      Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka

Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya

berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik

berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan

terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot

sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari

sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah.

Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh,

misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak

Page 39: MAKALH FAAL

mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat

berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan

tubuh.

c.       Jaringan Otot Jantung

Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas

serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya.

Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah

sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut

juga otot involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom.

Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah,

dan bereaksi lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung.

Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan

mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung

adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap

jika dilihat dengan mikroskop.

Page 40: MAKALH FAAL

3.3 Fungsi Otot

Otot dapat berkontraksi bila ada rangsangan yang berangkai. Bila

rangsangan diberikan pada otot sewaktu berkontraksi, maka kontraksi otot akan

bertambah besar. Keadaan ini disebut sumasi. Bila rangsangan diberikan terus

menerus, maka kontraksi mendatar. Otot dikatakan berfungsi bila otot tersebut

menjadi pendek dan diameternya membesar.

  3.4. Mekanisme Terjadinya Gerak pada Otot

Page 41: MAKALH FAAL

Kontraksi otot terjadi karena adanya rangsangan. Namun, untuk menggerakan

otot biasanya diperlukan suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan

pertama akan diperkuat oleh rangsangan kedua, rangsangan kedua akan diperkuat

oleh rangsangan ketiga, dan begitu seterusnya. Maka dengan demikian akan

terjadi tonus, atau ketegangan, yang maksimum. Tiap rangsangan yang diberikan

akan menimbulkan potensi aksi, yang akan menghasilkan kontraksi otot tunggal

pada serabut otot. Jika setelah berkontraksi otot tersebut mencapai relaksasi

penuh, kemudian potensi aksi kedua diberikan, akan terjadi kontraksi tunggal

yang kekuatanya sama dengan kontraksi yang pertama tadi. Jika potensi aksi yang

kedua diberikan saat otot belum mencapai relaksasi penuh dari relaksasi pertama

akan terjadi kontraksi tambahan pada puncak kontraksi pertama. Ini dinamakan

penjumlahan kontraksi. bila otot diberikan rangsangan yang sangat cepat, tetapi

masih ada relaksasi diantara dua rangsangan, akan terjadi keadaan yang

dinamakan tetanus tidak sempurna. Jika tidak ada kesempatan relaksasi diantara

kedua rangsangan, akan terjadi kontraksi dengan kekuatan maksimum yang

disebut tetanus sempurna.

3.5 Kelainan-kelainan pada Otot

Kelainan-kelainan otot, antara lain sebagai berikut:

1.   Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau

karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.

Page 42: MAKALH FAAL

2.   Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan

bersifat kronis pada otot anak-anak.

3.   Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi

lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.

4.   Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek

dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.

5.   Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram

atau kejang.

6.   Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena

bakteri tetanus.

7.   Keseleo, tertariknya tendon didaerah persendian dan jika terlalu keras bisa

menyebabkan putusnya otot.

Page 43: MAKALH FAAL

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa

penghantarab impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan

perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Sistem saraf memungkinkan

makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi

di lingkungan luar maupun dalam.

Manusia berinteraksi atau membutuhkan informasi berupa rangsangan dari

lingkungan luar sekitar untuk dapat menajalani hidupnya dengan baik. Agar

rangsanagn berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh

yang dinamakan panca indera. Kelima alat indera itu adalah mata, telinga, hidung,

kulit, dan lidah.

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya, manusia mempunyai

kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena adanya kerja

sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi jika tidak digerakkan

oleh otot. Otot mampu menggerakkan tulang kerna mempunyai kemampuan

berkontraksi.

 

Page 44: MAKALH FAAL

DAFTAR PSUSTAKA

Asrijal, 2011. Anatomi dan fisiologi manusia,Universitas Veteran RI Makassa

Anonim, 2010. Alat indera pada manusia 9.1.

http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1, (online),

diakses tanggal 04 Juni 2010.

Anonim, 2010. Bagian-bagian mata.

http://articles.myhardisk.com/2009/08/bagian-bagian-mata.html, (online),

diakses tanggal 04 Juni 2010.

Anonim, 2010. Biologi kelas 2 indera pengelihat.

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/

Biologi/0087%20Bio%202-10a.htm, (online), diakses tanggal 04 Juni

2010.

Anonim, 2010. Kelainan dan penyakit pada kulit.

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/kelainan-dan-penyakit-

pada-kulit.html, (online) diakses tanggal 04 Juni 2010.

Anonim, 2010. Kelainan pada telinga luar.

http://medicastore.com/penyakit/360/Kelainan_Pada_Telinga_Luar.html,

(online), diakses tanggal 04 Juni 2010.

Nurcahyo, 2010. Kelainan telinga, hidung, tenggorokan.

http://www.indonesiaindonesia.com/f/12853-kelainan-telinga-hidung-

tenggorokan/, (online), diakses tanggal 04 Juni 2010.

Page 45: MAKALH FAAL

Anonim, 2010. Penyakit-penyakit pada lidah. http://www.untukku.com/artikel-

untukku/penyakit-penyakit-pada-lidah-untukku.html, (online), diakses

tanggal 04 Juni 2010.

Arthur J. Vander (1986). Human Physiology, 4th ed. Mc Graw: Hill Internasional

Editions.

Razak. Datu (2004). Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. Jakarta:

Gitamedia.

Kus. Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis.

Gramedia: Jakarta.

Setiadi.2007.Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta. Graham Ilmu

Syaifuddin (1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.