Upload
truongkhanh
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Allah SWT berfirman dalam Al quran
yang artinya:
“Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggu-
pannya…” (Potongan ayat 286 surah al
baqarah)
Dengan berkaca pada ayat diatas, kita
dapat melihat seseorang mampu menyikapi
seluruh episode kehidupannya dengan
sangat positif dan bijaksana, dan bahkan
seberat apapun masalah yang menderanya
ia tetap merasa ringan saja. Mungkin saat
itulah ia menguatkan imannya. Dengan itu
semua rasa syukur dan imannya tetap ada
hanya untuk-Nya. Setiap waktu ia gunakan
untuk meningkatkan kapasitas diri dan
melambungkan berbagai prestasi, dan hal
apapun dapat di lakukannya dengan baik.
Hingga akhirnya, pencapaian dirinyapun
menimbulkan decak kagum dan
menginspirasi banyak orang. Hidupnya
penuh kegiatan, tetapi seakan tak pernah
ada kata lelah yang menghinggapi
tubuhnya. Sorot mata yang bersinar
optimis, nyaris tanpa beban dan dari
tangannya lahir berbagai macam karya yang
subhanallah menakjubkan.
Gambaran diatas tentu tidaklah lahir
begitu saja. Bahkan segala kemampuan dan
pencapaiannya yang hebat bukanlah hasil
dari sebuah bakat saja, melainkan karena
“Life Triangle” (Segitiga Kehidupan).
Dengan rumusan “Allah – Me – Others” itu
semua dapat membentuk kemampuan diri
yaitu “kecerdasan mengkoneksi”.
Terkoneksi pada Allah, pada diri sendiri,
dan pada orang lain yang bertujuan syar‟i,
berprestasi dan menginspirasi.
Fokus kepada Allah yang membentuk
kita menjadi pribadi yang ringan dalam
menjalani kehidupan. Karena kita hidup di
dunia ini semata-mata hanya untuk
beribadah kepada-Nya. Allah berfirman
dalam surah Adz Zariat: 56, Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”
Begitulah Allah menjelaskan
bahwasanya Ia menciptakan jin dan
manusia tidak lain adalah untuk beribadah
kepada-Nya dan tidak melanggar syari‟at-
Nya. Memahami bahwa segala kebaikan
dan keburukan yang kita lakukan akan
kembali lagi pada kita semua, dan setiap
perbuatan buruk pasti akan terlihat. Jadilah
pribadi yang taat dan takut berbuat maksiat,
jikalau demikian InsyaAllah tempaan dunia
akan ringan, sebab surge menjadi harapan.
Fokus pada diri sendiri, dalam hal ini
bukan berarti egois. Melainkan soal sejauh
mana kita mengetahui kapasitas diri kita.
Tantangan kehidupan terus bertumbuh
diluar kendali kita. Hanya kapasitas diri
yang terus bertumbuh lebih tinggi dan
tantangan kehidupanlah yang
meminimalkan kelemahan seseorang,
sehingga bisa tetap berdiri tegar dan kokoh
di bumi Allah ini.
If you can‟t measure, you can‟t
improve. Kita harus bisa mengukur
kapasitas diri kita sebelum kita berproses
dalam menentukan target pencapaian yang
kita harapkan. Bila tidak demikian, kita
hanya akan mengupayakan sesuatu yang
tidak jelas.
Fokus pada orang lain merupakan
aktualisasi dari hasil fokus kita pada Allah
dan pada diri sendiri. Membanggakan diri
itu menyenangkan, tetapi akan lebih
menyenangkan lagi ketika kita
membanggakan orang lain. Dimulai dengan
menuntun tanpa menghakimi, menasihati
tanpa menggurui, hingga tumbuh bersama
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Karena kita semua adalah makhluk sosial.
Kemampuan yang dikaruniakan Allah
kepada kita adalah modal utama untuk
berbagi dalam bentuk kebermanfaatan
untuk sesama, sebab tidak ada satupun
individu yang sempurna.
Tumbuh, berhijrah, serta melakukan
pencapaian yang lebih tinggi, lebih baik,
bermanfaat, serta mulia. Sebaliknya, jauhi
dan tinggalkan segala sesuatu yang tidak
berguna, karena disitulah salah satu tanda
kebaikan keislaman seseorang. Rasulullah
saw bersabda:
يعنيهمن حسن اإلسالم املرء تركه ماال
“Salah satu tanda keislaman
seseorang adalah meninggalkan segala
sesuatu yang tidak berguna” (HR. At
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dan ingatlah, di dunia ini banyak yang
mahir menasihati, tetapi tidak untuk
mengintopeksi diri. Banyak yang mahir
menyampaikan teori, namun payah dalam
mengaplikasikanya pada diri sendiri. Maka
sampaikanlah apa yang memang harus
disampaikan, agar menjadi pembelajaran.
Kedepankan Allah dalam segala aktivitas
kita. Allah dulu – Allah lagi – Allah terus
karena semua terjadi atas seizing-Nya dan
bukan rekaan manusia. (Nur Laili
Sya‟baniyah, siswa kelas 4c Kulliyatul
Mu‟allimin Al Islamiyah 30/03/2018).
MAKAM NABI MUHAMMAD Sallallahualaihiwasallam
3 kali makam MAKAM NABI
MUHAMMAD Sallallahualaihiwasallam hendak dibongkar orang kafir. Salah satunya yang terjadi pada sekitar tahun 1164 M/557 H. yang dilakukan 2 orang utusan raja nasrani di eropa yang menyamar sebagai jamaah haji Andalusia (spanyol).
http://www.hidayatullah.com
نقطة االتصال
Focal Point Titik Fokus
BIRRULWALIDAIN
Barang siapa menyebabkan kedua orangtuanya marah dan menangis, dia harus mengembalikan keduanya agar bisa tertawa (senang) kembali
(Ibnu Taimiyah)
Buletin
Ibadurrahman
Pembimbing DR. KH. Elwansyah Elham
Penanggung Jawab
Wiwin Fathurrahman
Tim Redaksi
Ahmad Nurcholish
M. Jumianto
Muhammad Syahroji
M. Eko Wahyu R.
Triaswuri Hadi W.
Widiyono
Penerbit Tim Media Divisi Buletin Mingguan P o n d o k Modern Ibadurrahman. Alamat Balai Pendidikan Pondok M o d e r n Ibadurrahman B a n g u n Rejo Kec. Tenggarong Seberang Kutai K a r t a n e g a r a Kalimantan Timur Hp.081347293016
Salam Redaksi
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…”
(Potongan ayat 286 surah al baqarah) „
Amaliyatu Tadris perdana santri kelas 6 KMI putra putri tahun ajaran 2017-2018. 27/03/2018.
DOELOE
Lomba Folk Song antar kelas di Pondok Modern Ibadurrahman tahun 2018. Selamat kepada para
juara. Juara I kelas 3c, juara II kelas 3b, juara III kelas 5b, juara IV kelas 2e. 22/03/2018
SEKARANG
GAMBAR PILIHAN