Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
MAKAM PUYANG RAMOBAYANG DI DESA EMBAWANG SEBAGAI
SITUS SEJARAH KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 19991-2018
SKRIPSI
OLEH
ALDO VALENTINO
NIM 352014003
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FEBRUARI 2019
ii
MAKAM PUYANG RAMOBAYANG DI DESA EMBAWANG SEBAGAI
SITUS SEJARAH KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 1991-2018
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Palembang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan
Oleh
Aldo Valentino
NIM 352014003
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FEBRUARI 2019
iii
iv
v
vi
♯MOTTO DAN PERSEMBAHAN♯
Motto : Berjuanglah Karena Tidak ada Yang Tidak Mungkin Selagi
Kamu Maish Mampu Untuk Berusaha “Never Give Up” Jawaban Sebuah Keberhasilan Adalah Terus Belajar Dan
Tak Kenal Putus Asa Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur terhadap karunia Allah (Q.S. Yusuf: 87)
Kupersembahkan Kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan ridhonya dalam segala aktfitasku.
Ayahanda Firmansyah dan Ibunda Holela tercinta
yang selalu ku banggakan dan senantiasa tiada henti mendo’akan, mendukung, dan mengharapkan kesuksesan dan keberhasilanku.
Keluarga Besar Habian dan Uripan yang telah
memberikan motivasi dan men’doakan dalam menyelsaikan penuisan skripsi ini
Dosen pembimbing Apriana, M.Hum. dan Yusinta
Tia Rusdiana, S.Pd., M.Pd. yang selalu memberikan arahan dalam penyusunan karya tulis ini.
Seluruh teman-teman seperjuangan Pedidikan
Sejarah 2014.
Agamaku
Almamaterku
vii
ABSTRAK
Valentino, Aldo. 2018. Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang
Sebagai Situs Sejarah Kabupaten Muara Enim Tahun 1991-2018. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Sarjana (S1), Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang, Pembimbing: (1)
Apriana, M.Hum. (2) Yusinta Tia Rusdiana, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci : Situs, Makam, Makam Puyang Ramobayang, Desa, Kabupaten,
Muara Enim.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Makam
Puyang Ramobayang di Desa Embawang Sebagai Situs Sejarah Kabupaten Muara
Enim Tahun 1991-2018. dalam bentuk skripsi dengan Rumusan Masalah (1)
Bagaimana Sejarah Berdirinya Desa Embawang Kabupaten Muara Enim Tahun
1991-2018? (2) Bagaimana Asal-usul Makam Puyang Ramobayang Di Desa
Embawang Kabupaten Muara Enim Tahun 1991-2018? (3) Bagaimana dampak
dari keberadaan Situs Makam Puyang Ramobayang terhadap kehidupan
Masyarakat Desa Embawang Kabupaten Muara Enim pada tahun 1991-2018?
Metode penelitian ini adalah metode historis dan metode survey, Jenis penelitian
yang digunakan Deskriptif Kualitatif dengan pendekatan geografi, sosiologi,
antropologi budaya, agama, ekonomi, historis. Proses Pengumpulan Data ini
menggunakan teknik Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Kesimpulan (1)
Sejarah Berdirinya Desa Embawang Kabupten Muara Enim Tahun 1991-2018
adalah Sekitar tahun 1300 Masehi disebuah desa ada sepasang suami istri yang
mempunyai dua belas orang anak, yang salah satunya bernama Wardiang Sakti,
setelah berkeluarga akhirnya Wardiang Sakti meninggalkan Karang Dale untuk
mencari daerah baru, setelah beberapa lama akhirnya mereka menemukan sebuah
desa yang merupakan cikal bakal menjadi Desa Embawang, (2) Asal-usul situs
Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang Kabupaten Muara Enim tahun
1991-2018 Puyang Ramobayang merupakan nenek moyang serta merupakan
orang yang pertama kali membuka Desa Embawang, selain itu Puyang
Ramobayang memiliki ilmu kesaktian yang tinggi seperti ilmu kebal dan bisa
menghilang, Puyang Ramobayang selanjutnya memutuskan untuk pergi
mengikuti aliran Sungai Enim untuk menyebarkan Agama Islam setelah cukup
lama meninggalkan Desa Embawang Puyang Ramobayang memutuskan untuk
kembali ke Desa Embawang sampai akhir hayatnya (3) Dampak Keberadaan
Makam Puyang Ramobayang terhadap kehidupan Masyarakat Desa Embawang
Kabupaten Muara Enim tahun 1991-2018 berdampak pada beberapa bidang
seperti Sosial Masyarakat, Kebudayaan, Agama dan Ekonomi Saran : (1) Kepada
mahasiswa FKIP Universitas Muhamadiyah Palembang Khususnya Program
Studi Sejarah, hendaknya terus menggali dan mempelajari peristiwa sejarah lokal
atau nasional
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta
junjungan Nabi besar Muhammad SAW karena atas berkat dan rahmatnya, sehingga
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan meskipun banyak rintangan yang dihadapi
dan dapat dirampungkan atas bantuan semua pihak. Dalam penulisan skripsi ini
terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan, bantuan,
nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini
penulis dengan ketulusan hati menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Rusdy A.Siroj M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palembang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian dan menyusun skripsi ini.
2. Heryati, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyusun skripsi.
3. Apriana, M.Hum dan Yusinta Tia Rusdiana S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran,
dan motivasi kepada penulis.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang.
5. Bapakku Firmansyah dan Ibuku Holela yang tercinta, terima kasih atas kasih
sayang dan do‟a yang tidak henti-hentinya dalam mengiringi langkahku di
setiap saat.
ix
6. Adikku Wahyu Gantara yang telah memberikan semangat, motivasi baik
moral dan moril kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.
7. Sahabat-sahabatku (Randi, Meriadi, Lyanda, Yoni, Wawan, Berli) yang telah
memberikan semangat, motivasi dan wejangan yang luar biasa kepada
penulis.
8. Pemuda pemudi History 2014 yang telah sama-sama berjuang dan memberi
semangat Full yang tak terhingga.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas akhir dalam
penulisan ini.
Atas segala bantuan dan kemudahan yang telah diberikan. Harapan penulis semoga
skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dan mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun. Amin.
Palembang, 07 Februari 2019
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................................... .. 9
C. Perumusan Masalah ........................................................................ 9
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10
F. Definisi Istilah ................................................................................ 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 14
A. Pengertian Situs, Makam ,Makam Puyang Ramobayang, Desa,
Kabupaten, Muara Enim
1. Pengertian Situs ................................................................... 14
2. Pengertian Makam ............................................................... 15
3. Pengertian Makam Puyang Ramobayang ............................ 16
4. Pengertian Desa ................................................................... 17
5. Pengertian Kabupaten .......................................................... 18
6. Pengertian Muara Enim ....................................................... 19
B. Tinjauan Alamiah Desa Embawang
1. Letak geografis Desa Embawang ............................................ 20
2. Keadaan Penduduk Desa Embawang ...................................... . 21
3. Mata Pencarian Masyarakat Desa Embawang ........................ 23
4. Flora dan Fauna Desa Embawang ........................................... . 23
5. Keadaan Iklim Desa Embawang ............................................. 23
6. Sejarah Kepemimpinan Desa Embawang ............................... 24
C. Kondisi Masyarakat Desa Embawang
1. Kondisi Sosial Budaya ............................................................ 25
2. Kondisi Ekonomi .................................................................... 26
3. Keadaan Keagamaan ............................................................... 28
xi
4. Sejarah Situs Makam Puyang Ramobayang ........................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
A. Metode Penelitian ...................................................................... 31
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................ 34
1. Pendekatan Penelitian ............................................................. 35
a. Pendekatan Geografis ........................................................ 35
b. Pendekatan Sosiologi ......................................................... 36
c. Pendekatan Agama ............................................................ 36
d. Pendekatan Antropologi Budaya ....................................... 37
e. Pendekatan Ekonomi ......................................................... 37
f. Pendekatan Historis ........................................................... 38
2. Jenis Penelitian ........................................................................ 39
C. Lokasi Penelitian ....................................................................... 40
D. Kehadiran Penelitian .................................................................. 40
E. Sumber Data .............................................................................. 41
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 43
1. Observasi ............................................................................. 44
2. Wawancara .......................................................................... 45
3. Dokumentasi ........................................................................ 46
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 46
1. Kritik Sumber(Verivikasi) ...................................................... 47
2. Interpretasi ............................................................................. 48
3. Historiografi ........................................................................... 49
H. Tahap-Tahap Penelitian ............................................................. 50
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................ .... 52
A. Sejarah Berdirinya Desa Embawang Kabupaten Muara Enim
Tahun 1991-2018 ......................................................................... 52
B. Asal-usul Situs Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang
Kabupaten Muara Enim Tahun 1991-2018 .................................. 58
C. Dampak Dari Keberadaan Situs Makam Puyang Ramobayang
Terhadap Kehidupan Masyarakat Desa Embawang Kabupaten
Muara Enim Tahun 1991-2018 ................................................... 63
BAB V PENUTUP ................................................................................... .... 71
Kesimpulan ...................................................................................... 71
Saran ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. ... 74
LAMPIRAN ............................................................................................. .. 77
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halamanan
2.1. Jumlah Penduduk Desa Embawang………………………………….. 22
2.2. Sejarah Kepemimpinan Desa Embawang……………………………. 24
2.3. Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Embawang…………………….. 27
2.4. Keadaan Agama Masyarakat Embawang……………………………. 28
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Dokumentasi makam puyang ramobayang ....................... ............................ 77
2. Dokumentasi kantor desa embawang ................................ ........................... 77
3. Dokumentasi wawancara narasumber pertama .............................................. 78
4. Dokumentasi narasumber kedua .................................................................... 78
5. Dokumentasi narasumber ketiga .................................................................... 79
6. Dokumentasi ritual ziarah ke makam puyang ramobayang ........................... 79
7. Dokumentasi ritual sesajen ............................................................................ 80
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Laporan Kemajuan Bimbingan Skripsi ....................................... 81
2. Usul Judul Skripsi ....................................................................... 86
3. Surat Keputusan Pembimbing ..................................................... 87
4. Daftar hadir simulasi proposal .................................................... 88
5. Surat Pengantar Riset .................................................................. 89
6. Surat Pertanggung jawaban ......................................................... 90
7. Surat Persetujuan Skripsi ............................................................ 91
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan, memiliki banyak situs sejarah yang
tersebar merata di seluruh tanah air. Ragam Indonesia tercermin dalam berbagai
suku bangsa yang sudah tentu membentuk suatu kelompok sendiri. Masing-masing
kelompok suku hidup dalam lingkungan alam atau geografis yang berbeda. Bentuk
geografis kepulauan perlu kita pahami, karna setiap kepualauan memiliki ciri
kedaerahan masing-masing dan perbedaan suku, agama, serta letak geografis yang
sangat mendukung adanya situs sejarah yang sangat tinggi berkembang di dalam
lingkungan masyarakat. Dengan adanya keberadaan situs sejarah diharapkan
masyarakat khususnya generasi muda harus mampu menjaga situs sejarah sebagai
fakta kehidupan masyarakat pada masa lampau.
Situs sejarah merupakan tempat-tempat ditemukan peninggalan-peninggalan
Arkeologi pada zaman dahulu dikenal dengan nama situs sejarah. Situs biasanya
ditentukan berdasarkan survey suatu daerah (Warsito 2012: 25) Di Indonesia telah
banyak ditemukan situs sejarah yang tersebar seluruh wilayah nusantara. Benda-
benda peninggalan memiliki nilai sejarah tinggi sudah sepatutnya untuk dilestarikan.
Kesadaran sejarah merupakan suatu dimensi historis yang dapat diartikan
sebagai „‟Hubungan antara individu dengan lingkungannya sejauh lingkungan itu
eksis bagi individu‟‟( Mulyana 2000: 51). Sedangkan menurut Kartodirdjo ( 1990:
27) kesadaran merupakan „‟Penghayatan terhadap yang dilakukan secara sadar yang
akan dialami (dilihat dan didengar, dan sadar akan proses pengamatan itu sendiri
2
yang bersifat abstrak). Perhatian tidak terfokus pada objek pengamatan, tetapi juga
terfokus pada persepsi objek‟‟.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Kesadaran sejarah
merupakan suatu sikap sadar akan pentingnya dalam melestarikan peninggalan dari
masa lampau yang berkaitan erat antara manusia dengan linkungan. Dalam
melestarikan peninggalan dari masa lampau diperlukannya suatu pengetahuan atau
ilmu yang berkaitan dengan kesadaran akan pentinya sejarah. Menurut Tamburaka,
(2002: 12) sejarah adalah sebagai berikut :
Salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki ilmu tentang masa
lampau secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta
kemanusian dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan
maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian
dan penyelidikan tersebut, untuk akhirnya dijadikan perbendaharaan
pedomanan bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah
program masa depan.
Dengan adanya pengetahuan atau ilmu dalam melestarikan peninggalan
masa lampau akan berdampak baik dalam menjaga budaya yang sudah ada sejak
zaman nenek moyang, budaya itu sendiri terbagi dalam berbagai aspek, salah satunya
aspek kebendaan seperti keris, gerabah dan lain-lain. „‟Warisan budaya bersifat
kebendaan berupa benda bersejarah di darat atau di air yang perlu dilestarikan
keberadaanya karna memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
pendidikan, agama, dan kebudayaan melalui kebudayaan melalui proses
penetapaan‟‟ ( Arif, 2011: 98).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan jika benda-benda peninggalan
nenek moyang pada masa lampau memiliki arti penting karna benda bersejarah
3
berkaitan erat dengan situs sejarah, menurut Reality (2008: 384) situs adalah
„‟daerah temuan benda purbakala‟‟. Jadi suatu wilayah atau kawasan dapat dikatakan
situs sejarah apabila ditemukan atau terdapat benda bersejarah.
Salah satu situs bersejarah terdapat di Kabupaten Muara Enim yang dikenal
dengan situs Makam Puyang Ramobayang. Wilayah geografis Muara Enim cukup
luas terdiri dari 22 kecamatan yang terdiri dari 326 desa, diantaranya adalah Desa
Embawang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim banyak ditemukan
peninggalan-peninggalan sejarah salah satunya sebuah makam yaitu makam Puyang
Ramobayang yang terletak di dekat sungai Desa Pandan Enim. Memasuki Situs
Makam Puyang Ramobayang, kita akan menjumpai sebuah makam yang di
perkirakan berusia sekitar dua abad lebih. Disamping memiliki keindahan alamnya
umumnya penziarah selain berziarah juga ada yang sekedar untuk menikmati suasana
lingkungan sekitarnya sekaligus menikmati suasana wisata sejarah yang masih alami
dan sejuk. Makam Puyang Ramobayang ini merupakan makam keramat yang
merupakan makam bersejarah bagi masyarakat Desa Embawang Kabupaten Muara
Enim. Menurut cerita yang sampai sekarang ini masih tetap dipercayai oleh
Masyarakat Desa Embawang, Makam Puyang Ramobayang merupakan nenek
moyang dan orang yang pertama kali membuka Desa Embawang. (Habian,
Wawancara 15 April 2018).
Masyarakat Embawang sampai saat ini masih menjaga tradisi leluhur
masyarakat, dengan melakukan ziarah ke Makam Puyang Ramobanyang dan
makam-makam yang berdekatan dengan makan puyang Ramobayang tersebut,
seperti Makam Puyang MalinBujang. Mereka mengunjungi makam tersebut dengan
4
tujuan untuk memberikan doa dan menjaga kebersihan makam. Selaian itu juga
untuk meminta pertolongan. Keberadaan Makam Puyang Ramobayang dan makam
yang terdapat di sekitaran makam Puyang Ramobayang di yakini masyarakat,
sebagai makam yang sakral. Dan situasi yang demikian ini mengakibatkan
berbaurnya kepercayaan lama dengan ajara Agama Islam yang datang kemudian,
pada masyarakat primitif mereka hampir seluruhnya mempercayai roh nenek
moyang, selalu mendampingi mereka baik dikala senang maupun susah ( Habian,
Wawancara 15 April 2018).
Masyarakat desa Embawang meskipun sudah mayoritas beragama Islam,
namun prilaku keagaman dan kebudayaan masih mempercayai adanya kepercayaan
animisme dan dinamisme. Kepercayaan animisme adalah suatu kepercayaan bahwa
segala sesuatu yang ada dibumi baik itu hidup ataupun mati mempunyai roh
kekuatan, sedangkan kepercayaan dinamisme kepercayaan yang meyakini bahwa
semua benda-benda yang ada di dunia mempunyai kekuatan ghaib. Sampai sekarang
kedua kepercayaan ini masih dipercayai, hal ini dibuktikan masih banyak mereka
yang mendatangi ziarah ke makam untuk memohon keselamatan, keberhasilan dan
mendapatkan keberuntungan. Hal ini memunculkan beragam persepsi dalam
masyarakat terhadap situs makam Puyang ramobayang inilah yang akan di
gambarkan dalam penelitian. ( Habian, Wawancara 15 April 2018).
Hasil observasi penulis pada tanggal 15 April 2018 yang dilakukan di Desa
Embawang Kabupaten Muara Enim. Menurut ketua atau pemimpin adat yaitu
Bapak Abasrun (88 tahun) masyarakat mulai berdatangan untuk melakukan ziarah ke
Makam Puyang Ramobayang pada saat hari Raya Idul Fitri, seperti melakukan
5
sedekah Bersih Dusun dan Sedekah Bumi. Menurut Ketua Adat, tidak setiap hari ada
masyarakat yang melakukan ziarah tetapi jika bulan ramadhan tiba barulah banyak
masyarakat yang mengunjungi makam. Orang-orang yang ingin berziarah bisa
melakukanya kapan pun karna tidak ketetapan hari atau tanggal serta bulan yang baik
untuk melakukan ziarah. Namun ketua adat mengatakan bahwa tak banyak yang tahu
kalau dihari jumat adalah hari yang baik untuk berziarah karna doa yang dipanjatkan
akan cepat terkabul. Ketika doa penziarah terkabul maka penziarah makam akan
membawa sesaji sebagai tanda syukur. Sesaji biasanya berupa ayam putih kuning,
ayam kumbang dan ayam biring, ayam dimasak gulai dengan keadaan utuh hanya
dipotong bagian lehernya saja dan diambil bagian ususnya. Setelah sesajen
dipersiapkan oleh penziarah maka tugas dari ketua adat melakukan ritual doa dan
menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangan penziarah. Ketua adat
mempersiapkan setiap dupa yang berisi bara api untuk menabur irisan kemenyan
sambil membacakan doa. (Wawancara, Abasrun, 17 April 2018).
Selain para penziarah datang dengan tujuan supaya mendapat berkah karna
banyak masyarakat yang beranggapan jika tidak melakukan Ziarah atau meminta
izin terlebih dahulu kepada Makam leluhur akan menimbulkan bencana seperti
bencana gagal panen serta mengakibatkan kekeringan yang panjang, kegiatan ini
rutin dilakukan oleh masyarakat setiap tahunnya, kegiatan tersebut berlangsung
secara turun temurun. Menurut ketua adat kegiatan tersebut dianggap berpengaruh
kepada keamanan masyarakat Desa Embawang Kabupaten Muara Enim. Selain itu
adanya kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat setempat seperti kegiatan
pemugaran terhadap Makam Puyang Ramobayang oleh masyarakat Desa Embawang
6
Kabupaten Muara Enim Untuk menjaga makam agar tetap terpelihara dengan baik,
maka makam ini setiap harinya selalu dibersihkan oleh masyarakat yang dilakukan
secara bergotong-royong selain itu masyarakat juga telah beberapa kali melakukan
pemugaran terhadap makam Puyang Ramobayang seperti membangunkan pagar
makam, mengecat dinding makam, memperbaiki atap-atap makam dan dibuatkan
ruangan untuk berkunjung bagi penziarah atau masyarakat setempat yang
berkunjung ke makam Puyang Ramobayang. (Wawancara, Abasrun, 17 April 2018).
Selain melakukan pemugaran makam Puyang Ramobayang masyarakat
Desa Embawang juga menjaga kelestarian alam yang berada di sekitar makam
Puyang Ramobayang yang masih banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon besar
sehingga wilayah sekitar makam dapat berudara sangat sejuk dan alami demi
kenyamanan bersama dan juga demi melestarikan Makam Puyang Ramobayang.
Biasanya masyarakat sekitar mengadakan kegiatan menjaga kebersihan disekitar
makam yang dilakukan salam sebulan sekali. Selain masyarakat Desa Embawang
pemerintahan daerah juga ikut berperan dalam pemeliharaan situs Makam Puyang
Ramobayang peranan pemerintahan disini memperbaiki jalan-jalan yang rusak dan
berlubang untuk mendukung akses jalan menuju Makam Puyang Ramobayang.
Pemerintahan juga memerlakukan aturan bagi masyarakat yang melakukan coret-
coret didinding makam dan melakukan perusakan terhadap bangunan makam akan
dikenakan hukum pidana dan juga hukum adat yang berlaku di Desa Embawang
Kabupaten Muara Enim. (Wawancara, Abasrun, 17 April 2018)
Tulisan tentang penelitian sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Endang
Susilawati (352004035) jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu
7
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang dengan Judul Persepsi
Masyarakat Terhadap Makam Keramat Pulau Kemaro di Kelurahan 1 Ilir
Palembang. Dari penulisan tersebut dapat ditarik kesimpulan tentang persepsi
masyarakat yang masih ragu akan kebenaran dan keberadaan orang yang di
makamkan di Pulau Kemarau tersebut yakni makam Siti Fatimah, Than Bun An,
pengawalnya dan kapitan Bungsu. Selain itu pulau kemaro menjadi objek sejarah
kota Palembang yang banyak menyimpan nilai-nilai sejarah dan kehidupan bangsa
manusia sejak ratusan tahun silam.
Selain itu ada juga penelitian juga pernah dilakukan oleh Yunita Zuraidah
(9942029) Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Universitas Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang dengan Judul Prilaku Masyarakat Desa
Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Lahat Terhadap Adanya Makam
Puyang Putri Rambut Emas. Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Masyarakat Desa Lesung Batu masih mempercayai kepercayaan Anamisme dan
Dinamisme, walaupun sudah beragama Islam dengan melakukan ritual-ritual adat
untuk meminta berkah kepada roh para leluhur.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Endang Susilawati (352004035)
dan penelitian yang dilakukan oleh Yunita Zuraidah (9942029) penelitian yang
dilakukan oleh Endang Susilawati yang berjudul Persepsi Masyarakat Terhadap
Makam Keramat Pulau Kemaro di Kelurahan 1 Ilir Palembang dan penelitian yang
dilakukan oleh Yunita Zuraidah yang berjudul Prilaku Masyarakat Desa Lesung
Batu Kecamatan Lintang Kanan Kabupaten Lahat Terhadap Adanya Makam Puyang
Putri Rambut Emas. Terletak pada lokasi penelitian, penelitian yang dilakukan oleh
8
Endang Susilawati dilakukan di Pulau Kemaro I ilir Palembang, sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Yunita Zuraidah dilakukan di Desa Batu Kecamatan
Lintang Kanan Kabupaten Lahat.
Sedangkan persamaan penelitian ini dengan kedua penelitian di atas sama-
sama membahas mengenai bagaimana masyarakat dalam upaya melestarikan
peninggalan situs sejarah yang berupa makam keramat dengan melakukan ritual-
ritual adat serta berziarah ke situs makam keramat
Berdasarkan dengan fakta yang terjadi di atas, maka penulis tertarik untuk
melanjutkan penelitian tentang Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang
Sebagai Situs Sejarah di Kabupaten Muara Enim Pada Tahun 1991-2018 . Sebagai
laporan akhir untuk mencapai gelar sarjana S1 di program studi pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.
B. Pembatasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari judul yang penulis bahas, maka penulis
membatasi ruang lingkup atas dua aspek yaitu: aspek Spatial (ruang atau wilayah)
dan aspek temporal (waktu).
1. Aspek spatial ( ruang atau wilayah). Penulis membatasi penelitian di Desa
Embawang Kabupaten Muara Enim. Karna Situs Makam Puyang Ramobayang
ditemukan di Desa Embawang Kabupaten Muara Enim
2. Aspek temporal (waktu) penulis membatasi tahun 1991-2018 karena pada tahun
1991 itu masyarakat Desa Embawang menemukan Situs Makam Puyang
Ramobayang yang terletak di Desa Embawang Kabupaten Muara Enim,
9
sedangkan pada tahun 2018 Pemerintah mulai membangun dan memperhatikan
Makam Puyang Ramobayang yang pembangunannya dilaksanakan secara
bertahap yang dananya didapatkan dari sumbangan dari masyarakat Desa
Embawang dan Pemerintahan Desa Embawang Kabupaten Muara Enim
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang dan pembatasan masalah maka peneliti
merumuskan masalah yakitu:
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Desa Embawang Kabupaten Muara Enim 1991-
2018?
2. Bagaimana Asal-usul Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang
Kabupaten Muara Enim tahun 1991-2018?
3. Bagaimana dampak dari keberadaan makam Puyang Ramobayang Sebagai Situs
Sejarah Terhadap kehidupan masyarakat Desa Embawang kabupaten Muara
Enim tahun 1991-2018?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang Sebagai
Situs Sejarah Kabupaten Muara Enim Pada Tahun 1991-2018 bertujuan untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya Desa Embawang Kabupaten Muara Enim
tahun 1991-2018
2. Untuk mengetahui Asal-usul Berdirinya Makam Puyang Ramobayang di Desa
Embawang Kabupaten Muara Enim tahun 1991-2018
10
3. Untuk mengetahui dampak dari keberadaan makam Puyang Ramobayang
terhadap kehidupan masyarakat Desa Embawang kabupaten Muara Enim tahun
1991-2018
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis, penelitian ini akan menambah pengetahuan penulis tentang
metodologi penelitian yang benar dan secara materi menambah pengetahuan
penulis tentang Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang Kabupaten
Muara Enim
2. Bagi Mahasiswa, Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Makam Puyang Ramobayang di Desa Embawang Kabupaten Muara
Enim
3. Bagi Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah, hasil penelitian ini dapat menambah khasanah
kepustakaan.
F. Defenisi Istilah
Sesuai dengan judul proposal penulis yaitu tentang “Makam Puyang
Ramobayang di Desa Embawang Sebagai Situs Sejarah Kabupaten Muara Enim
Pada Tahun 1991-2018 ”. Maka penulis dapat menguraikan beberapa defenisi istilah
yang penulis dapatkan dari. Kamus Lengkap Sejarah Indonesia. Yang ditulis oleh
Cribb & Kahin, yakni sebagai berikut:
11
Adat : Gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai
kebudayaan, norma kebiasaan, kelembagaan, dan
hkum adat yang lazim dilakukan disuatu daerah.
Agama : Sistem yang terdiri dari konsep-konsep yang
dipercaya dan menjadi keyakinan secara mutlak
suatu umat, dan upacara-upacara beserta pemuka-
pemuka yang melaksanakanya, sistem ini mengatur
hubungan antara manusia dan lingkungannya.
Seluruh sistem dijiwai oleh swasana yang dirasakan
suasana kerabat oleh umat yang menganutnya.
Animisme : agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda,
baik yang bernyawa maupun tidak bernyawa
memiliki roh
Budaya : suatu pola hidup mennyeruluh budaya bersifat
kompleks, akbstrak dan luas
Desa : wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
yang sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung dibawah kepala desa dan berhak
menyelenggarakan runmah tangganya sendiri dalam
ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dinamisme : kepercayaan kepada kekuatan gaib yang misterisus.
12
Geografi : ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta
persamaan dan perbedaan atas fenomena fisik, dan
manusia di atas permukaan bumi.
Kabupaten : pembagian wilayah administrative di Indonesia
setelah provensi yang di pimpin oleh seorang bupati.
Kecamatan : pembagian wilayah administrative di Indonesia di
bawah kabupaten atau kota.
Makam : Tempat menguburkan jasad manusia yang telah
meninggal.
Nenek Moyang : orang-orang pendahulu dalam suatu masyarakat.
Puyang : seseorang yang diangap berwibawah dan memiliki
kekuatan supranatural.
Religi : sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem
budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan perintah dari kehidupan.
Ritual : serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terutama
untuk tujuan simbolis ritual dilaksanakanberdasarkan
tradisi dari suatu komunitas tertentu
Situs : Situs sejarah merupakan tempat-tempat ditemukan
peninggalan-peninggalan Arkeologi pada zaman
dahulu dikenal dengan nama situs sejarah. Situs
biasanya ditentukan berdasarkan survey suatu daerah
13
Tradisi : suatu kebiasaan yang telah dilakukan untuk sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat biasanya dari suatu negara,
kebudayaan, waktu atau agama yang sama
Upacara : aktivitas yang dilakukan di waktu-waktu tertentu.
Ziarah : salah satu praktik sebagian besar umat beragama
yang memiliki makna moral yang penting.
14
Daftar Pustaka
Abdurahman, Dudung. 2007. Metodologi Sejarah. Jakarta : Logos
Abudin, Nata. 2004. Metode Study Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Jogjakarta : Graha Ilmu
Agus, Bustanudin. 2006. Agama Dalam Kehidupan Manusia Pengantar Antropologi
Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Andi, Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Persekektif Rancangan
Penelitian. Jogjakarta : AR-Ruzz Media
Arief, Muhamaad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung : Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Arsip Desa Embawang Kabupaten Muara Enim
A Suyitno N Daldjoni. 1982. Pedesaan, Lingkungan, dan Pembangunan. Bandung :
Alumni
Azwar, saifudin. 2007. Metode Penelitian. Jogjakarta : Pustaka Pelajar
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik. Jakarta : Kencana Pranada Media Grup
Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi. 2007. Metedologi Penelitian. Jakarta : Bumi
Aksara
Danim, Sudarwan. 2003. Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi. Jakarta : EGC
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Daradjat, Zakiah. 2005. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta :
Ruhuma
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis data. Jakarta : Rajawali Pers
Gottschallk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI-Press
15
Haryono, Daniel (ED). 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Revisi.Jakarta :
PT. Media Pustaka Phonix
Hanafi. 2001. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jogjakarta :
Philosopy Press
Hasan, M. Ikbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor : Ghalia Indonesia
H. Siswanto Sunarno. 2009. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta :
Sinar Grafika
Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif &
Kuantitatif). Jakarta : Gaung Persada Press (GP Press)
Kartodirdjo, 1993. Pendekatan Geografis. Bandung: Angkasa Jaya
Kartodirjo, Sartono. 1990. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : PT Rineka Cipta
Kartohadikoesomo, Soetardjo. 1984. Desa. Jakarta : Balai Pustaka
Koenjtaraningrat. 1997. Metode Penelitan Masyarakat. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Lexy, J Moleong. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja
Roskadarya
Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Muhaimin, Abduk Mujib dan Jusuf Mudzaki. 2005. Kawasan dan Wawasan Studi
Islam, Jakarta : Kencana
Mulyana, Deddy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Rosdaka
Multiyasningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung : Alfabeta
Nazir, Mohamad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta : PT Graha
Medika Jaya
Poerwardinata. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
16
Ranjabar, Jacobus. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung : Alfabeta
Reality, Tim. 2008. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Reallity Publisher
Sedyawati, Edi. 2007. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni & Sejarah. Jakarta :
Divisi Buku Perguruan Tinggi.Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan , Pendekatan Kualitatif, Pendekatan
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Suryabrata, Sumadi.2005. Metode Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sukmadinata. 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Roskadarya
Tamburaka, Rustam E. 2002. Tingkat Kesadaraan Sejarah Siswa SMTA dan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Tasmuji, M. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya : Blogspot
Thoha, Miftha. 2003. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :
Rajawali Pers
Tim Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim. 2010. Indikator Sosial Ekonomi
Kabupaten Muara. Enim.Muara Enim : Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara
Enim
Warsito. 2012. Antropologi Budaya. Yogjakarta : Penerbit Ombak
W. Riawan Tjandra. 2009. Peradilan Tata Usaha Negara. Jogjakarta : Universitas
Atmajaya