74
Makna Konotatif dalam Buku Terjemahan H adîts S ah îh Muslim Kajian terhadap Terjemahan H.A Razak dan H.Rais Lathief Disusun oleh: Leni Helpianti 10602400935 Jurusan Tarjamah Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010

Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

  • Upload
    dangnhu

  • View
    230

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Makna Konotatif dalam Buku

Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim Kajian terhadap Terjemahan H.A Razak dan H.Rais Lathief

Disusun oleh:

Leni Helpianti 10602400935

Jurusan Tarjamah

Fakultas Adab Dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2010

Page 2: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Makna Konotatif dalam Buku

Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim Kajian terhadap Terjemahan H.A Razak dan H.Rais Lathief

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S)

Oleh

Leni Helpianti

NIM: 106024000935

Dibawah Bimbingan

Pembimbing

Drs. Ikhwan Azizi, MA

NIP: 195708161994031001

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

i

Page 3: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

ii

Page 4: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I (SI) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil plagiat atau

merupakan hasil penjiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 September 2010

Leni Helpianti

ii

Page 5: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

iii

Page 6: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

ABSTRAK Leni Helpianti, Makna Konotatif dalam Buku Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim Kajian terhadap Terjemahan H. A Razak dan H. Rais Lathief, Jakarta: Jurusan Tarjamah Fakultas Adab & Humaniora, 2010 Secara teoritis penerjemahan merupakan suatu proses satu arah, yakni dari Bsu ke Bsa, atau yang disebut dengan Tsu ke Tsa. Kegiatan penerjemahan secara luas diartikan sebagai semua kegiatan manusia dalam mngalihkan pesan atau makna, baik verbal maupun non verbal dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Untuk mengetahui dunia penerjemahan, para pakar penerjemah mendefinisikam penerjemahan dengan cara yang berbeda-beda, salah-satunya ialah, Catford (1965) mendefinisikan penerjemahan sebagai”the replacement of textual material in another language(TI)”( mengganti bahan teks dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran). konotasi adalah”makna yang mempunyai tautan fikiran, peranan, yang menimbulakan nilai rasa tertentu”. Seperti kata cantik dan manis. Kata cantik lebih umum dari kata manis, kata cantik memberikan gambaran umum tentang seorang wanita, sedangkan kata manis lebih cenderung bersifat perasaan atau mempunyai nilai rasa yang khusus dibandingkan dengan kata cantik. Kata cantik juga bisa disebut denotatif karena kata cantik mutlak mempunyai arti yang sebenarnya. Berdasarkan hasil penelitian terjemahan dalam hadîts Sahîh Muslim dalam bab zakat, peneliti masih banyak menemukan terjemahan yang menggunakan makna konotasi, dan pada terjemahan tersebut, penerjemah cenderung menerjemahkan hadis tersebut menggunakan metode penerjemahan bebas dan penerjemahan harfiah. Dalam penelitian ini banyak terjemahan yang mengandung makna konotasi disebabkan karena perubahan makna. .

iv

Page 7: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

KATA PENGANTAR

Dengan perasaan gembira diiringi rasa syukur kepada Allah Swt, atas

segala nikmat, karunia hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini

bisa terselsaikan. Tanpa hidayah dan inayah Allah swt, tentunya penulisan skripsi

tidak mungkin terselasaikan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan Nabi

Muhammad Saw, imam para rasul, berikut keluarga serta para sahabatnya dan

para pengikutnya hingga akhir zaman.

Begitu banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis temui dalam

penyelesian skripsi ini. Namun begitu juga kemudahan yang tak terduga dan

harapan yang membuat Penulis menemukan semangat baru. Tentunya harapan

tersebut tidak akan datang tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis haturkan

kepada :

1. Dr.H. Abdul Wahid Hasyim, MA. selaku dekan fakultas Adab dan

Humaniora.

2. Drs. Ikhwan Azizi MA. Selaku ketua Jurusan Tarjamah, serta selaku

Pembimbing Skripsi penulis, dengan kesabaran dan kebijaksanaan serta

keluasan wawasan keilmuannya, beliau telah memberikan bimbingan serta

arahan dalam pembuatan skripsi ini. Dan tiada kenal lelah dalam

membimbing dan memotifasi.

3. DR.Saehuddin.M.Ag, Selaku Sekretaris Jurusan Tarjamah yang selalu

memberikan bimbingan dukungan untuk penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Adab Dan Humaniora, khususnya jurusan

Tarjamah di antaranya: Moch. Syarief Hidayatullah,M Hum, Drs. A

Syatibi.MA, Dr. Sukron Kamil,M.Ag, Bunda Karlina, M.Hum, Dr.H.A.

Ismakun Ilyas,M.A. yang telah berbagi ilmu pengetahuan serta

pengalaman berharga kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Orang tua penulis, Ayahanda Alm Asran dan Ibunda Hawamah yang tak

henti memberi semangat, do’a, cinta dan kasih sayang, demi kebahagian

v

Page 8: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

penulis, serta berbagai dorongan yang tak terhingga baik moril maupun

materil untuk keberhasilan anak-anaknya.

6. Staf Karyawan Perpustakaan Fakultas Adab Dan Humaniora, Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan

dalam mencari referensi-referensi yang penulis butuhkan selama kuliah

dan dalam pembuatan skripsi.

7. Tim penguji yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam

penulisan skripsi kepada penulis, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

8. Kepada kakak-kakak penulis, Kusnayati, Sarna Susanti, Dedy Herlianto,

Terimah Kasih atas motifasi, dukungan serta Doa kalian yang tidak pernah

henti untuk kesuksesan penulis.

9. Kepada Indra Dinata, Denny, Rahmat, Hery, Terima kasih telah menemani

dan memberikan dukungan baik moril maupun material, serta motifasi

selama penulis menyelesaikan skripsi ini dan terimah kasih kalian sudah

memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus selama penulis

menyelesaikan sekripsi ini. Semoga kelak hubungan kita baik.

10. Kepada kakak sepupu penulis Herda Susanti, terimah kasih atas dukungan

dan motifasinya terhadap penulis baik morel maupun material yang telah

diberikan kepada penulis dan selalu ada di saat penulis suka maupun duka.

Jasanya tidak akan pernah penulis lupakan

11. Kepada Sahabat Penulis, Siti Hamidah, Rina Indri Astuti, yang selalu ada

di saat suka maupun duka, semoga persahabatan kita selalu berjalan untuk

selamanya.

12. Seluruh teman-teman Jurusan Tarjamah angkatan 2006 Erna, Ofah, Yuli,

Yatmi, Fuad, Daus, Komeri, Nufza, dll yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, namun tidak mengurangi rasa persahabatan. kalian semualah yang

menjadikan penulis hidup dan lebih hidup dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Hanya harapan dan do’a serta Penulis berlindung dan berserah kepada

Allah Swt semoga Penulis kelak berguna bagi nusa dan bangsa dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya. Kepada seluruh pihak yang telah

vi

Page 9: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

vii

membantu kelancaran skripsi ini semoga selalu dimantapkan Iman, Islam dan

Ihsan dari Allah Swt. Amin Ya Rabbal A’lamin

“Ilmu tanpa amalan bagai pohon tanpa buah”

Jakarta 2 September 2010

Leni Helpianti

Page 10: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... i

PERNYATAAN................................................................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................ viii

DAFRTAR ISI................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian .............................................................. 6

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 7

BAB II : KERANGKA TEORI

A. Gambaran Umum Penerjemahan ............................................. 8

a. Definisi Penerjemahan ....................................................... 8

b. Jenis-jenis Penerjemahan ................................................... 11

c. Metode Penerjemahan........................................................ 13

d. Proses Penerjemahan ......................................................... 20

xi

Page 11: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

xii

B. Semantik................................................................................... 23

a. Pengertian Semantik........................................................... 23

b. Jenis-jenis Semantik........................................................... 24

BAB III : MAKNA KONOTATIF

A. Definisi Makna Konotatif ........................................................ 25

a. Pengertian Makna Konotatif .............................................. 25

b. Hubungan Makna Konotatif............................................... 26

c. Sebab terjadinya konotasi................................................... 32

d. Jenis Perubahan................................................................... 38

BAB IV : ANALISIS MAKNA KONOTASI DALAM TERJEMAHAN

HADÎTS SAHÎH MUSLIM PADA BAB ZAKAT.................... 42

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 59

B. Saran......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62

Page 12: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia yang sangat penting, karena ia

adalah sarana untuk menyampaikan tujuan dan maksud yang diinginkan. Oleh

sebab itu, bahasa harus dapat dipahami secara baik oleh penuturnya. Sehingga

pembaca atau pendengar akan mudah untuk memahami apa yang diucapkan oleh

penutur .

Dalam linguistik kalimat menjadi bahasan inti ilmu sintaksis. Namun, ia

tidak terlepas dari kajian semantik karena sudah pasti sebuah kalimat mengandung

makna, dan makna sebagai objek studi semantik. Akan tetapi sayangnya para

penutur bahasa lebih cenderung memfokuskan pada masalah morfologi dan

sintaksis yang strukturnya lebih jelas sehingga mudah dianalisis. Bahkan aliran

linguistik struktural yang menganut paham behaviorisme berpandangan bahwa

semantik (makna) bukan merupakan bagian sentral melainkan periferal dari

bahasa. Namun, sejak tahun enam puluhan studi mengenai makna menjadi

kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari studi linguistik, karena orang mulai

menyadari bahwa kegiatan berbahasa adalah kegiatan mengekspresikan lambang-

lambang bahasa tersebut yang menyampaikan makna.1

Ilmu semantik mengenal dua macam makna, yaitu makna konotatif dan

makna denotatif. Makna denotatif adalah “makna kata atau kelompok kata yang

1

1 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),h.2

Page 13: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada sesuatu yang di luar bahasa atau

yang didasarkan atas konvensi tertentu.” Makna ini bersifat objektif.2 Sementara

itu makna konotatif adalah “ makna sebuah kata atau kelompok kata yang

didasarkan atas perasaan dan pikiran yang ditimbulkan pada pembicara (penutur)

dan pendengar (komunikan)3

Pembedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada dan tidak

adanya “nilai rasa” pada sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut kata

penuh mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna

kontatif. Sebuah kata mempunyai makna konotatif apabila kata itu

mempunyai”nilai rasa”, baik fositif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa

maka dikatakan tidak memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut konotasi, dan

dapat juga disebut konotasi netral, sedangkan makna denotatif sering juga disebut

makna denotasial, makna konseptual, atau makna kongnitif.4 Makna konotatif

inilah yang banyak tidak dipahami secara baik dan benar.

Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti salah satu makna yang ada di

atas, yaitu makna konotasi atau makna konotatif. Berdasarkan defenisi di atas

dapat diketahui bahwa makna konotatif muncul berdasarkan atas nilai rasa yang

dimiliki oleh satu kata. Nilai rasa yang terdapat dalam makna konotatif terdiri dari

2 macam, yaitu:(1) nilai rasa negatif (2) nilai rasa positif.

Kedua pembagian konotasi itu dapat dilihat dalam contoh penggalan

hadîts berikut:

2 Harimukti Kridalaksana, Kamus Linguistik,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1993),cet

3.h.40. 3 Kridalaksana, Kamus Linguistik,.h.117.

2

4 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.65.

Page 14: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

و النساءمن الرجال

Dari kaum pria dan wanita

اهللا عليه و ى التي سرقت في عهدالنبي صلةأالمرن أهمهم شإن قريشا أ

سلم

Bahwa orang Mekah gempar tentang Perempuan yang mencuri waktu Rasulullah

menaklukkan kota mekah. 5

Kedua contoh di atas, kata diartikan sebagai wanita, sedangkan النساء

kata المرأة diartikan sebagai (perempuan). Kata wanita dan perempuan

memiliki denotasi yang sama akan tetapi kedua contoh tersebut memiliki nilai

rasa yang berbeda-beda.

Kata wanita memiliki nilai rasa yang lebih tinggi atau positif, dan kata

wanita biasanya mengandung makna sebagai berikut:

1. Berpendidikan lebih

2. Modern dalam segala hal

(sikap pandangan,pakain,dsb)

3. Kurang keibuan

4. Malas ke dapur

5 H.A.Rajak dan H.Rais Lathief, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim, (Jakarta: Penerbit pustaka Al-Husna, 1983), hal. 305

3

Page 15: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Sedangkan kata perempuan mempunyai nilai rasa yang lebih rendah atau negatif

dari kata wanita. Ini terbukti dari tidak digunakannya kata Perempuan itu dalam

nama berbagai organisasi atau lembaga. Dan biasanya kata perempuan

mengandung makna sebagai berikut:

Perempuan

1. Pendidikan kurang

2. Kurang modern

3. Keibuan

4. Suka kedapur

Kedua contoh tersebut mengandung makna konotatif yang merupakan contoh dari

penggalan contoh hadis shahih muslim. Makna konotatif dapat juga berubah dari

waktu ke waktu.6 Seperti dalam penggalan hadîts berikut:

علي خطب

Kata خطب diterjemahkan ceramah atau pidato, kata pidato atau ceramah dulu

berkonotasi negatif karena kata ceramah tersebut brarti cerewet akan tetapi

sekarang kata pidato berkonotasi positif .7

Setelah melihat contoh di atas, penulis tertarik untuk menganalisa makna

konotatif dalam hadîts Sahîh Muslim. Penelitian ini penulis beri judul :

Makna Konotatif Dalam Buku Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim. Analisis

Terhadap Terjemahan H.A razak dan H.Rais Lathief.

6 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia ,h.66

4

7 Razak , Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim, h. 313

Page 16: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Pengamatan pada terjemahan hadîts Sahîh Muslim, memberi inspirasi kepada

penulis untuk mengangkat permasalahan pada kajian makna konotatif. Agar

penulisan ini tidak meluas, penulis merumuskan masalah ini dengan bentuk

pertanyaan yang akan dijawab setelah melalui telaah mendalam. Perumusan

masalah yang akan dilakukan berkisar tentang:

1. Bagaimana penerjemahan makna konotatif yang baik dari bahasa Aarab ke

bahasa Indonesia dalam hadîts Sahîh Muslim?

2. Apakah penerjemahan makna kata yang berkonotatif dalam hadîts Sahîh

Muslim bab zakat sudah tepat ?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah ditemukan di atas, penulis memiliki tujuan umum

dalam penelitian ini, di antaranya:

1. untuk mengetahui penerjemahan makna kata yang berkonotatif dalam

hadîts Sahîh Muslim.

2. untuk mengetahui penerjemahan makna konotatif yang baik dalam bahasa

Arab ke bahasa Indonesia dalam hadîts Sahîh Muslim.

D.Tinjauan Pustaka

5

Page 17: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Sejauh ini yang penulis temukan, bahwa penelitian tentang permasalahan makna

dilakukan oleh tiga orang, di antaranya: Rositah (2005) menganalisis perubahan

makna pada fi’il madhi dalam kalimat pengandain( syarat) dan penerjemahan,

Andri Wijaya(2004) analisis medan makna pada bab salat, Aulia Azhar Mutaqin

(2006) menganalisis makna konotatif dalam surah al-Baqarah. Penelitian yang

dilakukan mahasiswa jurusan Tarjamah adalah analisis mengenai perubahan

makna,medan makna, serta analisis makna konotatif pada terjemahan al-Quran.

Sementara itu belum terdapat penelitian yang menganalisis makna konotatif pada

terjemahan hadîts seperti yang akan penulis teliti dalam terjemahan hadîts Sahîh

Muslim.

E. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dengan

berlandaskan teks hasil terjemahan sebagai objek penelitian, yaitu hadis Shahih

Muslim. kemudian membandingkan dan membedakan dua konsep yang berbeda

dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Penulis melakukan pencarian data-data dengan membaca dan menelaah

berbagai kamus guna mengetahui makna konotatif atau makna yang mempunyai

nilai rasa pada terjemahan tersebut, di samping itu, penulis juga terus

berkonsultasi dengan para ahli guna untuk mengetahui lebih jauh dalam

memahami makna konotatif.

Dalam penulisan ini, penulis juga merujuk pada sumber-sumber sekunder

berupa buku-buku tentang penerjemahan, buku mengenai semantik, kamus bahasa

Indonesia, kamus linguistik, internet, dan lain lain. Selain itu penulis

6

Page 18: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

7

menggunakan kajian pustaka (library research). Secara tehnis, penulisan ini

didasarkan pada buku Pedoman Penulisan Karya Sastra Ilmiah,(Skripsi, Tesis, dan

Disertasi) yang disusun oleh UIN.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisannya dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar balakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II: Kerangka Teori yang terdiri dari A. Penejemahan, definisi

penerjemahan, jenis-jenis penerjemahan dan metode penerjemahan.

B. Pengertian semantik dan jenis-jenis semantik.

BAB III: Makna Konotatif yang terdiri dari A. Definisi makna konotatif. 1.

Pengertian makna konotatif, 2. Hubungan makna konotatif, 3. Sebab

terjadinya konotatif, 4. Fungsi makna konotatif.

BAB: IV: Analisis makna konotatif dalam terjemahan Hadîts Sahîh Muslim

pada Bab Zakat

BAB: V: Penutup

Page 19: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Gambaran Umum Penerjemahan

a. Definisi Penerjemahan

Telah dikemukakan bahwa penerjemahan adalah pengalihan pesan yang terdapat

dalam teks suatu bahasa (disebut teks sumber/Tsu) ke dalam teks bahasa lain

(disebut teks sasaran/Tsa). Dengan demikian, penerjemahan merupakan

pengungkapan kembali di dalam bahasa penerima (disebut bahasa sasaran/Bsa)

padanan yang terdekat dan wajar dari pesan bahasa sumber, pertama dalam hal

makna dan ke dua dalam hal gaya.

Secara teoritis penerjemahan merupakan suatu proses satu arah, yakni dari

Bsu ke Bsa, atau yang disebut dengan TSu ke Tsa, jadi terjemahan adalah suatu

“Reproduksi”, yakni hasil upaya memproduksi pesan dalam bahasa lain.1 Akan

tetapi penerjemahan selama ini didefinisikan melalui berbagai cara dengan latar

belakang teori dan pendekatan yang berbeda. Para pakar terjemah mengutarakan

definisi terjemah melalui berbagai macam aspek, baik dalam aspek proses

penerjemahan (proses kreatif) atau sebuah keterampilan (bakat), dan sebuah

sarana pemindahan pesan dari teks Bahasa Sumber (Bsu) ke dalam Bahasa

Sasaran (Bsa), artinya, sebuah terjemahan harus sesuai dengan pesan yang ada

dalam teks tersebut,

8

1 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan Dan Kebudayaan, (Jakarta:Pustaka Jaya, 2006).h.5

Page 20: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

baik dalam memilih kata yang sepadan (diksi) ataupun kata yang memiliki

keterkaitan dengan makna yang sesuai dengan pesan yang ada dalam teks

tersebut.2

Kegiatan penerjemahan secara luas diartikan sebagai semua kegiatan

manusia dalam mengalihkan pesan atau makna, baik verbal ataupun non verbal

dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Menerjemahkan juga merupakan seni (art)

yang didukung dengan kecintaan, kemauan dan dedikasi. Sebagai suatu seni

dalam menyampaikan pesan, baik makna dan gaya bahasanya.

Seorang penerjemah hendaknya membekali diri dengan kemampuan

estetis, begitu juga dengan penyusunan kalimatnya memerlukan kompetensi yang

serba estetis.3

Untuk mengetahui dunia penerjemahan, para pakar penerjemah

mendefinisikan Penerjemahan dengan cara yang berbeda-beda,di antaranya:

Catford (1965) mendefinisikan penerjemahan sebagai “the replacement of

textual material in another language (Tl)” (Mengganti bahan teks dalam bahasa

sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran).4

Newmark (1988) juga mengungkapakan definisi serupa, namun definisi

yang diungkapkan oleh Newmark lebih jelas yaitu”rendering the meaning of a

texs into another language in the way that the author in tended the

2 Rochaya Mahali, Pedoman Bagi Penerjemahan, (Jakarta:Grasindo,2000).cet.1,h.4 3 Nurrachman Hanafi, Teori dan Seni Menerjemah, (N.T.T:Nusa Indah,1986),h.23

9

4 Machali, Pedoman Bagi Penerjemahan,h.5

Page 21: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

text”(menerjemahkan makna suatu teks ke bahasa lain sesuai dengan yang

dimaksud oleh pengarang).5

Apabila kedua definisi ini dilihat lebih jauh, maka dapat disimpulkan

bahwa:(1) penerjemahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber dengan

teks bahasa sasaran. Akan tetapi penerjemahan bukan hanya kegiatan penggantian

teks saja, namun perlu ada pendekatan khusus yang dapat digunakan untuk

membantu penerjemah dalam kegiatan penerjemahan, yakni perlunya kita

memandang suatu teks sebagai suatu tindak komunikasi, bukan sekedar kumpulan

kata dan kalimat. oleh karena itu penerjemahan perlu dipandang sebagai suatu

tindak komunikasi, maka kegiatan penerjemahan dapat dilihat melalui dua

pendekatan, yani sebagai proses dan sebagai produk. Keduanya memerlukan

pendekatan yang berbeda dalam pelatihan penerjemah dan penerjemahan, dan

penerjemahan juga perlu memiliki perangkat baik intelektual maupun praktis yang

akan membantu dalam menerjemahkan.6

Sedangkan menurut Brislin (1976) dalam bukunya Translation:Aplication

and Research, mengungkapkan bahwa, penerjemahan ialah: Translation is the

general term referrung to the transfer of thoghts and ide from one language

(source) to another (target), whether the languages are in written or oral

form,whether the languages have astablished orthografhies or do not have such

standardization or whether one or both languages is based on signs, as with sign

languages of the deaf.

5 Machali, Pedoman Bagi Penerjemahan,h.5

10

6 Machali, Pedoman Bagi Penerjemahan,h.5

Page 22: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses pengalihan buah

fikiran dan gagasan dari suatu bahasa (sumber) ke dalam bahasa lain (sasaran),

baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, baik kedua bahasa tersebut telah

mempunyai sistem penulisan yang telah baku ataupun belum, baik salah satu

ataupun keduanya didasarkan pada isyarat sebagaimana bahasa isyarat orang tuna

rungu.7

Dari definisi ini dapat diketahui bahwa Brislin memberi batasan yang luas

pada istilah penerjemahan. Menurut Brislin penerjemahan adalah pengalihan buah

fikiran atau gagasan dari satu bahasa ke dalam bahasa lain.

Sejenis dengan definisi ini adalah definisi yang diungkapkan oleh

Pinhhuck (1977), menurut Pinhhuck penerjemahan adalah “Translation is a

process of finding a TL equivalent for an SL utterance”(Penerjemahan adalah

proses penemuan padanan ujaran bahasa sumber di dalam bahasa sasaran).8

b. Jenis-jenis Penerjemahan

Setiap teks mempunyai bentuk dan makna. Oleh karena itu, penerjemahan dibagi

menjadi dua jenis, yang pertama berdasarkan bentuk dan yang kedua berdasarkan

makna. Penerjemahan yang berdasarkan bentuk berusaha mengikuti bentuk

bahasa sumber, dan dikenal dengan sebutan penerjemahan harfiah.

Penerjemahan berdasarkan makna disebut dengan penerjemahan idiomatis.9

7 Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto, Translation ,(Yogyakarta: kanisius,

2003, h.13 8Sugeng Hariyanto,Translation,h.13

11

9 Mildred L. Larson, Penerjemahan Berdasarkan Makna, (Jakarta:Arcan,1989).h.17

Page 23: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Penerjemahan harfiah biasanya dapat dimengerti, karena bentuknya

serupa. Meskipun pemilihan unsur leksikal membuat terjemahan itu terkadang

terkesan asing, Penerjemahan harfiah mutlak bukanlah penerjemahan yang umum.

Contoh:

ة داآرتا لمسعلى يوغياإ حسانإلال البر وجل من رجاجاء ر 10.ضحايا الزلزال

Artinya:

Datang seorang laki-laki baik datang ke Yogyakarta untuk membantu

korban-korban goncangan. Contoh penerjemahan tersebut bisa diterjemahkan

secarah idiomatis yaitu seorang laki-laki dermawan.

Penerjemahan idiomatis menggunakan bentuk bahasa sasaran yang wajar,

baik konstruksi gramatikalnya maupun pemilihan unsur leksikalnnya.

Penerjemahan idiomatis mutlak tidak kedengeran sebagai hasil terjemahan, oleh

karena itu, penerjemah yang baik akan mencoba menerjemahkan secara idiomatis.

Akan tetapi, penerjemahan sering merupakan gabungan-gabungan pengalihan

harfiah satuan leksikal dan terjemahan idiomatis makna teks itu.11

Contoh:

12.ال بعد التعب إوما اللذة

10 Moch Syarief Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, (jakarta: 2008),

hal. 3 11 Larson, Penerjemahan Berdasarkan Makna,h. 19

12

12 Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, hal.5

Page 24: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Artinya:

Berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian.

c. Metode Penerjemahan

Metode penerjemahan yang dikenalkan oleh Newmark berdasarkan”tujuan” dan

“untuk siapa” penerjemahan dilakukan adalah delapan metode. Di antara lain,

empat metode yang berorientasi pada Bsu dan empat yang lainnya berorientasi

pada Bsa. Delapan metode penerjemahan itu digambarkan dalam diagram V.

Kedelapan metode penerjemahan teersebut antaranya adalah:13

1. Penerjemahan kata demi kata

Dalam teori penerjemahan kata demi kata, dititikberatkan pada

penerjemahan secara kata dengan kata, artinya mengalihkan teks bahasa

sumber ke dalam bahasa sasaran secara “mentah”, dan termasuk metode

penerjemahan yang paling sederhana. Terjemahan kata demi kata disebut

juga Interlinear Translation yaitu menerjemahkan berdasarkan urutan

dalam teks aslinya atau disebut dengan teks sumbernya.

13

13 Benny Hoedoro Hoed. Penerjemahan Dan Kebudayaan h.9

Page 25: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Penerjemahan ini biasanya digunakan untuk pra penerjemahan (analisis

dan tahap pengalihan) untuk Tsu yang sukar dipahami. Dan penerjemahan

metode ini bersifat kultural diterjemahkan apa adaanya.14

Contoh:

15وعندي ثال ثة آتب

Artinya:

Dan di sisiku ada tiga buku buku

2. Penerjemahan Harfiah

Penerjemahan ini mencari kontruksi gramatikal padanan terdekat dalam

bahasa sasaran. Yakni, penerjemahan ini dilakukan seperti penerjemahan

kata demi kata, yaitu menyesusuaikan susunan kata sesuai dengan bahasa

sasaran, dan biasanya penerjemahan ini digunakan pada tahap awal

(pengalihan).

Contoh:

ة لى يؤغياآرتا لمساعد إحسانل البر واإلجاء رجل من رجا

ياضحا

16لالزلز ا

14 Bambang Kaswanti purwo,Pertemaan Linguistik Lembaga Bahasa Atmajaya

,(Yogyakarta: PT. kanisius, 1990), cet.1. hal. 189.

14

15 Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, hal.3

Page 26: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Artinya:

Datang seorang laki-laki baik ke Yogyakarta untuk membantu

korban-korban goncangan.

3. Penerjemahan Setia

Penerjemahan ini memproduksi makna konteksual yang masih dibatasi

oleh sruktur gramatikalnya. Penerjemahan ini juga masih berpegang

teguh pada maksud dan tujuan Teks Sumber, sehingga tidak heran jika

penerjemahan ini terasa ”kaku”. Yaitu masih membutuhkan sebuah

penjelasan dan keterangan.

Contoh:

رمادالهو آثير

Artinya:

Dia (laki) karena banyak abunya

4. Penerjemahan Semantis

Penerjemahan ini lebih mempertimbangkan unsur estetika Teks

Bahasa sumber dengan mengkompromikan makna selama masih dalam

batas kawajaran. Dalam perbandinganya dengan penerjemahan setia,

penerjemahan semantis lebih “luwes”dan fleksibel,

15

16 Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, hal.3

Page 27: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

karena tidak terikat oleh bahasa sumber seperti penerjemahan setia, serta

kata-kata yang bersifat budaya diterjemahkan dengan kata yang netral atau

istilah yang fungsional.

Contoh:

17 م الفصلما أيت ذا الوجهينأر

Artinya:

Aku lihat si muka dua di depan kelas.

5. Penerjemahan Adaptasi

Penerjemahan ini termasuk kepada terjemahan bebas dan paling

dekat dengan Bahasa sasaran dan tidak mengorbankan hal-hal yang

penting dalam Tsu, seperti tema, karakter, atau alur. Penerjemahan ini

biasanya digunakan untuk menerjemahkan drama, puisi atau film.

Contoh:

18 النهربأعلىعند الينابيع تخطو قدم ال حيثةبعيدعاشت

17 Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, .hal.4

16

18 Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, .hal.4

Page 28: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Artinya:

Dia hidup jauh dari jangkaun

Di atas gemercik air sungai yang terdengar jernih.

6. Penerjemahan Bebas

Yang dimaksud dengan penerjemahan bebas ialah bahwa penerjemah

menerjemahkan tidak terlalu terikat oleh bentuk maupun struktur kalimat

yang terdapat dalam naskah Bahasa sumber. Penerjemahan ini lebih

mengutamakan isi dan mengorbankan bentuk teks Bsu. Biasanya

penerjemahan ini digunakan untuk keperluan media massa.

Contoh:

19جمعين أياة الناسحل الفسادصول أ أصل عظيم منلن الماأ يف

Artinya:

Harta sumber malapetaka

7. Penerjemahan Idiomatis

19Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, .hal.4

17

Page 29: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Penerjemahan ini memproduksi pesan dalam teks Bsu, dan penerjemahan

ini sering menggunakan kesan keakraban dan ungkapan idiomatik

yang tidak didapati dalam versi aslinya atau yang disebut Bsu.

Penerjemahan ini cenderung lebih hidup dan nyaman mebacanya.

Contoh:

20ال بعد التعب إوما اللذة

Artinya:

Berakit rakit ke hulu, berenang ke tepian

8. Penerjemahan Komunikatif

Penerjemahan komunikatif bermaksud mengupayakan reproduksi makna

kontekstual dengan sedemikian rupa, sehingga aspek kebahasaan dan hasil

penerjemahan tersebut dapat mudah untuk dipahami oleh pembaca dan

pendengar. Penerjemahan ini dapat memberi variasi penerjemahan yang

disesuaikan dengan prinsip-prinsip komunikasi.

Contoh:

20Hidayatullah, Diktat dan Pemasalahan Penerjemahan, .hal.5

18

Page 30: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

ماعظا المضغة فخلقنا مضغة قةالعل فخلقنا علقة النطفة خلقنا ثم

الخالقين أحسن اهللا فتبارك خرآ خلفا أنشأنه ثم لحما مافكسوناالعظ

Artinya:

Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu

segumpal darah darah itu kami jadikan segumpal daging, dan

segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang

belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan

dia mahluk yang ( berbentuk) lain. Maka maha suci Allah, Pencipta

yang Paling Baik. ( Q/23:14)

Dari uraian di atas diketahui bahwa cara menerjemahkan tak hanya satu

jenis, akan tetapi tergantung untuk siapa dan untuk tujuan apa kita

menerjemahkan. Akan tetapi menurut pemikiran Hervey dan Higgins, Hoed

menyederhanakan Diagram V dengan 6 metode (M1 sampai M6) yang

ditempatkan di antara kebudayaan Bsu dan kebudayaan Bsa.

Metode1 adalah metode eksotis, metode penerjemahan eksotis

dapat disejajarkan dengan metode penerjemahan setia.

19

Page 31: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Metode 2 adalah metode pinjaman kultural, metode penerjemahan

ini biasanya 21digunakan dalam penerjemahan istilah khas, seperti

dalam kosa kata komputer dan e-mail.

Metode 3 adalah metode calque, metode ini biasanya digunakan

untuk ungkapan idiomatis dari Tsu ke dalam Tsa, meskipun

hasilnya masih tarasa asing.

Metode 4 adalah metode komunikatif, dalam metode ini yang

dipentingkan adalah pesan yang disampaikan,

sedangkan terjemahannya sendiri lebih diarahkan pada bentuk

yang wajar dalam Bsa.

Metode 5 adalah metode idiomatis, metode ini biasanya hanya

menerjemahkan idiom dalam Bsu menjadi idiom dalam Bsa.

Metode 6, metode ini dapat disejajarkan dengan metode Newmark

yang disebut metode adaptasi, yang berarti bahwa unsur budaya

dalam Bsu disulih dalam Bsa.22

d. Proses Penerjemahan

Dr. Ronald H. Bathgate, dalam karangannya yang berjudul “A Survey of

Translation Theory”, mengemukakan tujuh unsur, langkah atau bagian integral

dari proses penerjemahan, di antaranya ialah:

21 Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan Dan Kebudayaan.h.10

20

22 A. Widyamartaya, Seni Menerjemahkan, (Jogyakarta:Kanisius),h.18.

Page 32: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

a. Tuning (Penjajagan)

b. Analysis (Penguraian)

c. Understanding (Pemahaman)

d. Terminologi (Peristilahan)

e. Restructuring (Perakitan)

f. Checking (Pengecekan)

g. Discussion (Pembicaraaan)

1. Penjajagan, istilah bahasa Inggrisny”Tuning”yaitu menjajagi bahan yang

akan diterjemahkan, karena bahasa terjemahan harus selaras dengan

bahasa yang diterjemahkan dalam hal makna dan gaya bahasanya, maka

harus terlebih dahulu tahu bahwa teks yang akan diterjemahkan mengenai,

hukum, novel, atau penelitian ilmiah, dan sebagainya. Sebelumnya

seorang penerjemah harus dapat menentukan sikap atau pendekatan mental

yang tepat,dan harus dapat menentukan pilihan kata atau susunan frase dan

kalimat yang selarasa.

2. Penguraian, penerjemah harus mengurai kalimat dari bahasa sumber ke

dalam satuan-satuan berupa kata-kata atau frase-frase. Kemudian

penerjemah harus dapat menentukan hubungan sintaksis antara pelbagai

kalimat.

21

Page 33: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Dalam hal ini penerjemah juga harus dapat melihat hubungan antara

unsur-unsur dalam bagian teks yang lebih besar agar penerjemah bisa

konsistensi dalam terjemahannya.

3. Pemahaman, setelah penerjemah melihat satuan-satuan dalam setiap

kalimat dan unsur-unsur dalam bagian teks yang lebih besar, maka

penerjemah harus memahami isi bahan yang akan diterjemahkan.

Seorang penerjemah harus menangkap gagasan utama tiap paragraf

(alenia) dan ide-ide pokok dalam pengembangannya.

Dan dalam pemahaman ini seorang penerjemah pun harus menagkap

gagasan satu sama lain tiap paragraf dan antar paragraf.

4. Peristilahan, setelah pemahaman isi dan bentuk dalam bahasa sumber,

kemudian penerjemah mengungkapkannya dalam bahasa sasaran (bahasa

terjemahan), akan tetapi sebelumnya seorang penerjemah harus mencari

istilah dan ungkapan-ungkapan yang tepat dan selaras dalam bahasa yang

akan diterjemahkan.

5. Perakitan, istilah inggrisny”restructuring”yaitu menyusun kompunen-

kompunen makna yang selaras dengan norma-norma dalam bahasa sasaran

secara tepat makna dan gaya bahasanya.

6. Pengecekan, terjemahan yang baik, kerap kali merupakan hasil revisi

berkali-kali. Karena bagian utama yang harus diperiksa dalam

penerjemahan ialah kesalahn dalam penulisan kata dan pemakain tanda

22

Page 34: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

baca, harus diperbaiki susunan-susunan kalimatnya untuk menghasilkan

kalimat yang lebih efektif.

7. Pembicaraan, pembicaaran ialah mendiskusikan hasil penerjemahanny,

baik menyangkut isinya maupun menyangkut bahasanya.23

Dr. Ronald H. Bathgate memberikan ketujuh langkah dalam proses

penerjemahan ini sebagai satu model lain dalam proses penerjemahan di samping

model-model atau pola-pola yang sudah dikemukakan oleh ahli-ahli lain.

B. Semantik

a. Pengertian Semantik

Banyak ahli yang berbeda dalam mendefinisikan kata semantik, ada yang

mengatakan bahwa semantik atau semasiologi berasal dari kata Yunani semainein

yang artinya bermakna atau berarti, lebih lanjut semantik adalah cabang linguistik

yang menelaah makna (meaning). Dalam arti yang luas, semantik membahas

tentang makna, baik makna yang terdapat dalam morfem, kata, kalimat, maupun

dalam wacana.

Dalam bahasa Inggris, semantik kata sifatnya semantik sedangkan di

dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata semantik sebagai nomina dan

semantis sebagai adjektif.

23

23 Kelompok studi Bahasa dan Sastra Indonesia, kebahasaan ini semantik,(Malang:YA3,1992),cet ke-1,h.1

Page 35: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Dari definisi yang dikemukakan dapat disimpulakn bahwa kata semantik

diistilahkan sebagai bidang ilmu bahasa yang membahas tentang makna, baik

yang terdapat dalam morfem,kata, kalimat, maupun dalam wacana

b. Jenis-jenis semantik

Semantik Leksikal

Dalam semantik leksikal ini diselidiki makna yang ada pada leksem-leksem dari

bahasa tersebut. Oleh karena itu, makna yang ada pada leksem-leksem tersebut

disebut makna leksikal.

Leksem adalah istilah yang lazim digunakan dalam studi semantik untuk

menyebut satuan bahasa bermakna. Istilah leksem ini dapat dipadankan dengan

istilah kata yang lazim digunakan dalam studi morfologi dan sintaksis, dan yang

lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal bebas terkecil, bedanya dengan

satuan semantik adalah leksem dapat berupa sebuah kata seperti kata meja, kucing

dan makan, dan dapat juga berupa gabungan kata dari meja hijau, dalam arti

‘pengadilan’,bertekuk lutut dalam arti ‘menyerah’. Kumpulan dari leksem suatu

bahasa disebut leksikon.

Semantik Sintaktikal

Semantik sintaktikal masih berada dalam lingkup tata bahasa atau gramatika.

Akan tetapi di samping itu hal-hal yang merupakan masalah semantik, namun

bukan masalah ketatabahasaan.

24

Page 36: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Semantik Maksud

Semantik maksud adalah semantik yang berkenaan dengan pemakain bentuk-

bentuk gaya bahasa seperti metafora, ironi,litotes,dan sebagainya, misalnya

seorang ayah setelah melihat rapor anaknya dengan angka merah,

berbicara kepada anaknya”Rapormu bagus sekali Nak”. Dari kalimat tersebut

tentu maksudnya bukan memuji namun sebaliknya, mengejek dan marah. Lain

halnya kalau memang dalam rapor itu angkanya baik-baik, tentu ucapan dengan

kalimat tersebut memang merupakan pujian.

Akan tetapi istilah semantik maksud yang dikemukakan oleh Verhaar sama

dengan istilah semantik pragmatik yang dikemukakan oleh pakar lain, dan lazim

diartikan sebagai bidang studi semantik yang mempelajari makna ujaran yang

sesuai dengan konteks situasinya. 24

25

24Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta),h.10.

Page 37: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

26

Page 38: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

BAB III

MAKNA KONOTATIF

A. Definisi Makna Konotatif

a. Pengertian Konotatif

Dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak mengenal ungkapan yang mudah

dipahami, atau yang sering disebut dengan makna denotasi, akan tetapi makna

konotasi mempunyai hak hidup yang sama dengan denotasi. Bahasa sebagai

sarana komunikasi bermakna tidak dapat melaksanakan fungsinya secara lengkap

tanpa makna konotasi. Satu study yang lengkap tentang makna kata bukan hanya

berurusan dengan makna denotasi, tetapi harus berurusan pula dengan makna

konotasi. Bahasa yang hidup dan berkembang adalah bahasa yang memiliki

makna denotasi dan konotasi, akan tetatapi komunikasi antar sesama akan lebih

hidup dan bermakna dengan kehidupan makna yang mempunyai makna konotasi.1

Makna konotasi memberikan sebuah arti yang sangat besar dalam penentuan

makna sebuah kata. Makna konotasi itu sendiri ialah “tautan fikiran yang

menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.

Dalam Bukunya Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, mengungkapakan

bahwa, makna konotasi adalah”makna kata yang mempunyai tautan fikiran,

peranan, yang menimbulkan rasa tertentu”. Seperti contoh kata cantik dan manis,

dalam sebuah kalimat:

1 J.D.Parera,.Teori Semantik (Jakarta: Pusat Kajia Bahasa dan Budaya Umka),h.97

25

Page 39: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Dia seorang wanita yang cantik ( denotatif)

Dia seorang wanita yang manis (konotatif)

Kata cantik lebih umum dari pada kata manis, kata manis memberikan gambaran

umum tentang seoarang wanita, sedangkan kata manis lebih cenderung bersifat

perasaan atau mempunyai nilai rasa yang khusus dibandingkan dengan kata

cantik.

Warinner mengungkapkan bahwa, makna konotasi ialah”kesan-kesan atau

asosiasi-asosiasi yang bersifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata”.2

b. Hubungan Makna Konotatif

Hubungan makna konotatif dapat pula dikatakan relasi makna. Hubungan adalah

hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan

bahasa lainnya, dan hubungan atau relasi tersebut memiliki berbagai macam

hubungan.3 Macam-macam hubungan makna tersebut diantaranya:

1. Sinonim

Sinonim digunakan untuk mengalihkan pemakain kata sesuai pada tempat

tertentu, seperti siapa penutur, siapa penanggap tutur, kapan, di mana, mengapa

tutur itu terjadi.4

2 Henry Guntur Tarigan,Pengajaran Semantik (Bandung:Angkasa ,1993),cet.2.h.58 3 Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta:Renika Cipta,2005).cet.2.h.297 4 Drs. A. Chaedar Alwasilah, Linguistik, (Bandung:Angkasa,1985),h.147

26

Page 40: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Sedangkan pengertian sinonim tersebut adalah dua kata atau lebih yang pada

dasarnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berbeda.5

Contoh dalam bahasa Arab:

عظيم رآب أ امعج

Contoh dalam bahasa Indonesia:

Agung Besar Raya

2. Antonim (التضاد)

Antonim atau antonimi adalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran

yang maknanya menyatakan kebalikan atau berlawanan, pertentangan atau kontra

antara satu dengan yang lain.6Kata antonim itu sendiri berasal dari kata yunani

kuno, yaitu anoma yang artinya’nama’, dan anti yang artinya ‘melawan’.7 Verhaar

(1978) mendefinisikan antonimi sebagai ungkapan ( biasanya berupa kata, akan

tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang maknanya dianggap

kebalikan dari makna ungkapan lain.8

5 Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Renika Cipta, 2003),cet.2.hal.297 6 Chaer.,Linguistik Umum,hal.299 7 Abdul Chaer,Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta:Rineka

Cipta,2002),cet.2.hal.88. 8 Chaer,Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,hal.90

27

Page 41: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Contoh:

9يابا إذهابا و

Dilihat dari sifat hubunganya, antonimi dibedakan atas empat jenis antara lain:

a. Antonimi bersifat mutlak, merupakan dua kata yang berlawanan

bener-bener mutlak, misalnya betina/perempuan ( ى ( انث berlawanan

dengan jantan/pria (ذآر)

b. Antonim Bertingkat, yakni dua kata yang maknanya berlawanan,

tapi bersifat relatif. Misalnya mudah dan sulit, kemudian dingin

dan panas.

c. Antonim berlawanan, di antara medan makna pada dua kata yang

maknanya berlawanan itu bersifat lumrah, contoh, ayah dan ibu,

membeli dan menjual, menang dan kalah.

d. Antonimi garis samping, yaitu apabila kata yang berlawanan itu

berupa kosa kata yang bersifat arah dan keberlawanannya

berdasarkan garis yang menyamping, misalnya utara berlawanan

dengan barat, selatan lawan kata barat, barat lawan kata utara.

e. Antonim garis lurus, yaitu keberlawanan kata berdasarkan

garislurus, misalnya barat dengan timur, utara dengan selatan.10

3. Polisemi ( عدد المعنىت )

9 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, kamus konteporer Arab Indonesia,(Yogyakarta:Multi karya Grafika Pesantren Krapyak,1998)cet.5,hal.935

10 Taufiqurrochman, leksikologi Bahasa Arab (Malang:UIN_Malang Press,2008)hal.75

28

Page 42: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (kata atau bahasa) yang

mempunyai makna lebih dari satu. Artinya di setiap kata yang ditunjukkan

beberapa makna yang terkandung, yaitu dua, tiga atau lebih. Polisemi

adalah”bentuk bahasa (kata,frase dsb) yang mempunyai makna lebih dari satu.11

Contoh:

- kepala (bagian organ tubuh, ketua, pemimpin, dsb)

(kepala, bagian atas tubuh, permulaan atau pertama, pemimpin) رأس -

Pada dasarnya, kata-kata yang memiliki makna lebih dari satu biasanya dapat

ditempatkan pada kalimat satu ke kalimat lain setelah adanya perubahan bentuk

kalimat.

4. Homonimi

Homonimi adalah"kata yang lafal dan ejaannya sama tetapi maknanya berbeda

karena berasal dari sumber yang berlainan. Dalam membedakan penunjukan kata,

apakah kata yang digunakan termasuk kepada polisemi atau homonimi. Perbedaan

diantara keduanya, polisemi terdapat makna lebih dari satu, sedangkan homonimi

itu sendiri lebih kepada makna asal, dalam artian lebih spesifikasi dalam kalimat

itu sendiri.

Contoh:

- Dia Ani, berhak atas hak asasi manusia yang dimilikinya

11Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa indonesia,(Jakarta:Balai Pustaka.2005)cet.3.h.886

29

Page 43: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

- Sepatu yang ibu beli waktu itu, hakny kini sudah patah

5. Hiponim

Kata hiponim berasal dari Bahasa Yunani kuno, berasal dari kata onoma yang

berarti 'nama' dan hypo yang berarti 'di bawah'. Secara harfiah "nama yang

termasuk dibawah nama lain". Secara semantik Verhaar (1978:137) menyatakan

bahwa hiponom ialah ungkapan yang (biasanya berupa kata, tetapi dapat juga

frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu

ungkapan lain.

Contoh:

Tongkol, bandeng, tenggiri, teri, mujair, cakalang

Pada contoh diatas kata, tongkol, bandeng, tenggiri, teri, mujair, cakalang,

termasuk hiponim dari hewan dan merupakan jenis hewan yang hidup di air. kata

tongkol berhiponim terhadap kata ikan, tetapi kata ikan tidak berhiponom

terhadap tongkol, sebab makna ikan dengan tongkol (atau sejenis ikan lainya)

disebut hipernimi. Dapat dilihat pada bagan relasi searah:

Ikan

Tongkol Bandeng Tenggiri Teri Mujair Cakalan

6. Ambiguitas

30

Page 44: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Ambiguitas sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau kata yang

mempunyai makna lebih dari satu, tetapi juga kurang tepat sebab ambiguitas tidak

dapat dibedakan dengan polisemi, karena polisemi juga mempunyai makna lebih

dari satu. Ambiguitas dengan polisemi sama-sama mempunyai makna lebih dari

satu, akan tetapi kalau polisemi berasal dari kata asal sedangkan ambiguitas

berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat, dan

terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal yang berbeda.

Contoh:

-Buku sejarah baru

Dapat ditafsirakn sebagai buku sejarah baru terbit, atau buku ini berisi sejarah

zaman baru.

- orang malas lewat disana

Dapat ditafsirkan sebagai jarang ada orang lewat disana, atau yang mau lewat

disana hanya orang-orang yang malas.

Dalam bahasa lisan penafsiran ganda tidak akan terjadi karena struktur gramatikal

dibantu oleh unsur intonasi. Tetapi di dalam bahasa tulis penafsiran ganda dapat

terjadi jika penanda-penanda ejaaan tidak lengkap diberikan.12

7. Redundansi

Istilah redundansi sering diartikan sebagai kata yang berlebih-lebihan dalam

penggunaan unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran.

12 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.104

31

Page 45: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Secara semantik masalah redundansi ini tidak ada, sebab salah satu prinsip dasar

semantik adalah bila bentuk berbeda maka makna pun berbeda.13

Contoh:

- bola itu ditendang oleh Dika

- bola itu ditendang Dika

Pada kalimat yang menggunakan kata oleh adalah sesuatu yang

redundansi, yaitu termasuk pada kalimat yang berlebihan. Pada contoh yang

pertama peran objek lebih ditonjolkan, akan tetapi pada contoh kalimat yang

kedua, tanpa preposisi oleh, penonjolan peran pelaku tidak ada. Dalam ragam

bahasa baku harus menggunakan kata-kata secara yang efisien, sehingga kata-kata

yang dianggap berlebihan harus dibuang. Tetapi dalam analisis semantik, setiap

penggunaan unsur segmental mempunyai makna masing-masing.

C. Sebab terjandinya makna konotasi

Sebab-sebab terjadinya makna konotasi terkait pada perubahan-perubahan makna,

sehingga perubahan tersebut membuat makna semakin meluas, menyempit, dan

lain sebagainya. Secara sinkronis makna sebuah kata tidak akan berubah, tetapi

secara diakronis ada kemungkinan bisa berubah.

Jadi, sebuah kata yang pada suatu waktu dulu bermakna ‘A’, misalnya, maka pada

waktu sekarang bisa bermakna ‘B’ dan pada suatu waktu kelak

bermakna‘C’atau‘D’.14

13 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.105

32

Page 46: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Pernyataan bahwa makna sebuah kata secara sinkronis dapat berubah menyiratkan

pula, pengertian bahwa tidak setiap kata maknanya harus atau akan berubah

secara diakronis. Banyak kata yang maknanya sejak dulu sampai sekarang tidak

akan berubah. Malah jumlahnya mungkin lebih banyak daripada yang berubah

atau pernah diubah.

Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan, dan

jenis- jenis perubahan, diantaranya:

1. Perkembangan dalam Ilmu dan Tehnologi

Perkembanbangan dalam bidang ilmu dan kemajuan dalam bidang teknologi

dapat menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata. Sebuah kata yang

awalnya mengandung konsep makna sesuatu yang sederhana, tetap digunakan

walaupun konsep makna yang dikandung telah berubah sebagai akibat dari

pandangan baru, atau teori baru dalam atu bidang ilmu atau sebagai akibat dalam

perkembangan teknologi. Misalnya pada perubahan makna kata sastra dari makna

‘tulisan’sampai pada makna ‘karya imaginatif’adalah salah satu contoh

perkembangan dalam bidang keilmuan. Pandangan-pandangan baru atau teori

baru mengenai sastra yang menyebabkan kata sastra yang tadinya bermakna’buku

yang baik isinya dan baik tulisannya’ menjadi ‘karya yan bersifat imaginatif

kreatif’. Akibat perkembangan teknologi kata berlayar yang pada awalny

bermakna’perjalanan di laut (air) dengan menggunakan perahu atau kapal yang

digerakan dengan tenaga layar’ namun kini kta berlayar masih digunakan.

14 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.131

33

Page 47: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Dan nama perusahaanya pun masih bernama Pelayaran Nasional Indonesia

(PELNI), walaupun kini pelayaran tidak lagi menggunakan perahu namun sudah

menggunakan tenaga mesin.15

2. Perkembangan Sosial dan Budaya

Perkembangan dalam bidang sosial kemasyarakatan dapat menyebabkan

terjadinya perubahan makna. Akan tetapi perubahan makna yang terjadi bentuk

katany tetap sama namun konep makna yang dikandungya sudah berbeda.

Misalnya kata saudara. Kata saudara dalam bahasa sansekerta bermakna

‘seperut’ atau ‘satu kandungan’. Kini kata saudara bersifat netral, karena kata

saudara bisa digunakan untuk menyebut siapa saja yang dianggap sederajat atau

berstatus sosial yang sama.16

Selain kata saudara, hampir semua kata atau istilah kekerabatan

seperti, bapak, ibu, kakak, adik, dan nenek telah digunakan pula sebagai kata

sapaan untuk menyebut atau menyapa siapa saja yang pantes disebut adik, dan

pantes disebut nenek. Malah kata ibu dan ibu tidak hanya digunakan untuk

menyapa orang yang menurut usianya pantas disebut bapak atau ibu atupun untuk

menyapa seseorang yang kedudukan sosialnya lebih tinggi.

15 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.132 16 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.133

34

Page 48: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

3. Perbedaan Bidang Pemakain

Setiap bidang kehidupan atau kegiatan memiliki kosakata tersendiri yang hanya

dikenal dan digunakan dengan makna tertentu dalam bidang tersebut. Misalnya

dalam bidang pertanian ada kata-kata benih, menuai, menggarap, membajak,

menabur.

Dalam bidang pendidikan formal di sekolah ada kata-kata murid,

guru, ujian dan membaca. Sedangkan dalam agama islam ada kata-kata seperti

zakat,imam, khotib dan lain sebagainya.

Kata kata yang menjadi kosa kata dalam bidang-bidang tertentu itu

dalam kehidupan dan pemakain sehari-hari dapat digunakan dalam bidang lain

atau menjadi kosa kata umum, oleh karena itu, kata-kata tersebut menjadi

memiliki makna baru atau makna lain di samping makna aslinya.17

4. Adanya Asosiasi

Kata-kata yang digunakan di luar bidangnya, seperti kata dibicarakan masih ada

hubungan atau pertautan maknanya dengan makna yang digunakan pada bidang

asalnya. Seperti kata mencatut yang bersal dari bidang pertukangan yang

mempunyai makna bekerja dengan menggunakan catut. Dengan menggunakan

catut ini maka pekerjaan yang dilakukan misalnya mencabut paku. Oleh karena

itu, kalau digunakan dalam frase seperti mencatut karcis akan memiliki

makna”memperoleh keuntungan mudah melalui jual beli karcis”.

17 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.134

35

Page 49: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

5. Pertukaran Tanggapan Indera

Di dalam penggunaan bahasa banyak terjadi kasus pertukaran antara indera yang

satu dengan indera yang lain. Misalnya rasa pedas yang seharusnya ditanggap

oleh dengan alat indera perasa pada lidah, tertukar menjadi ditanggap oleh alat

indera pendengaran seperti dalam contoh kata-katanya cukup pedas. Atau kata

kasar yang harus ditanggap dengan alat indera perasa pada kulit,

sedangkan yang ditanggap oleh indera pada penglihatan seperti pada kalimat

Tingkah lakunya kasar. Pertukaran alat indera penanggap, biasa disebut dengan

istilah sinestesia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani artinya ‘sama’ dan

aisthetika yang artinya ‘tampak’.

Contoh pada kalimat lain di antarnya:

a. Suaranya sedap didengar

b. Warnanya enak dipandang

c. Suaranya berat sekali

d. Bentuknya manis

e. Lukisanya sangat ribut

f. Kedengarannya memang nikmat

36

Page 50: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Contoh diatas merupakan contoh dari pertukaran tanggapan indera

Yang merupakan sebab-sebab terjadinya perubahan.18

6. Perbedaan Tanggapan

Setiap unsur leksikal atau kata sebenarnya secara senkronis telah mempunyai

makna leksikal yang tepat, namun karena pandangan hidup dan ukuran dalam

norma kehidupan di dalam masyarakat, maka banyak terjadi perubahan-perubahan

makna kata yang menjadi memiliki nilai rasa rendah atau kurang menyenangkan.

Kata-kata yang nilainya merosot atau yang disebut dengan rendah disebut

peyoratif, sedangkan yang nilainya menjadi tinggi disebut ameleoratif.

7. Adanya Penyingkatan

Dalam bahasa Indonesia ada sejumlah kata atau ungkapan yang sering

diungkapkan, maka kemudian tanpa diucapkan atau dituliskan secara keseluruhan

orang sudah mengerti maksudnya, oleh karena itu banyak orang yang

menggunakan kata singkatan sja daripada kata utuhnya, disinilah yang terjadi

banyak perubahan makna. Contoh ayahnya meninggal maksudnya adalah

meninggal dunia, namun tanpa harus mengunakan kata dunia semua orang sudah

mengetahui makna yang sebenarnya, kata seperti inilah yang disebut dengan

adanya penyingkatan yang merupakan sebab-sebab perubahan.

18 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.137

37

Page 51: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

8. Proses Gramatikal

Proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi (penggabungan

kata) akan menyebabkan pula terjadinya perubahan makna. Tetapi dalam hal ini

yang terjadi sebenarnya bukan perubahan makna, sebab bentuk kata yang sudah

berubah sebagai hasil proses gramatikal dan melahirkan makna gramatikal.

9. Pengembangan Istilah

Salah satu upaya dalam pengembangan atau pembentukan istilah baru adalah

dengan memanfaatkan kosa kata Indonesia dengan memberi makna baru, dengan

cara menyempitkan atau meluaskan makna tersebut. Misalnya kata papan yang

semula bermakna ‘lempengan kayu’, kini diangkat menjadi istilah untuk

‘perumahan’.19

d. Jenis Perubahan

a. Meluas

Yang dimaksud dengan perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada

sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki sebuah ‘makna’,

tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna-makna lain,

seperti kata saudara, pada mulanya bermakna sekandung, kemudian maknanya

berkembang menjadi siapa saja yang sepertalian darah.

19 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.140

38

Page 52: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Bahkan kini semua orang bisa disebut dengan panggilan saudara. Kata- kata

seperti inilah yang disebut dengan kata meluas atau peluasan makna. Contoh

kalimatnya di bawah ini:

- Saudara saya hanya dua orang

- Surat saudara sudah saya terima

- Sebetulnya dia masih saudara saya, tetapi sudah agak jauh

- Bingkisan untuk saudara-saudara kita di Timor-timur

- Saudara-saudara sebangsa dan setanah air

Perluasan makna yang terjadi pada kata saudara terjadi juga pada kata-kata

kekerabatan lain seperti kakak, ibu, adik, dan bapak. 20

b. Menyempit

Yang dimaksud dengan perubahan menyempit ialah gejala yang terjadi pada

sebuah pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang luas,

kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja.

Misalnya kata sarjana pada mulanya berarti orang pandai atau cendikiawan,

kemudian sekarang hanya bermakna orang lulus dari perguruan tinggi, seperti

sarjana sastra atau sarjana ekonomi.

c. Perubahan Total

Perubahan total adalah peruban makna yang semuanya berubah dari makna

asalnya. Memang ada makna yang sekarang masih mempunyai hubungan atau

20 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.141

39

Page 53: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

kesamaan dengan makna asalnya, namun sudah jauh sekali persamaanya. Contoh

kata ceramah pada mulanya kata tesebut bermakna cerewet atau banyak cakap,

namun kini kata ceramah bermakna pidato atau uraian mengenai sesuatu di

depan orang banyak, dan biasanya kata ceramah biasanya digunakan untuk pidato

agama.contoh lain kata pena pada mulanya bermakna bulu, tetapi kini maknanya

sudah berubah total, karena kata pena berarti alat tulis yang menggunakan tinta.

d. Penghalusan

Dalam pembahasan mengenai perubahan makna yang meluas, menyempit, atau

perubahan secara total, smuanya dihadapkan dengan sebuah kata atau sebuah

bentuk makna yang tetap. Hanya konsep makna yang mengenai kata atau bentuk

itu yang tidak berubah. Kemudian mengenai penghalusan ini dihadapkan dengan

kata-kata halus atau kata-kata yang dianggap memiliki makna yang halus dan

sopan dari pada yang akan digantikan. Kecenderungan kata penghalusan

merupakan gejala umum dalam masyarakat Indonesia. Misalnya kata penjara atau

bui diganti dengan kata/ungkapan yang maknanya dianggap lebih halus yaitu kata

Lembaga pemasyarakatn. Kata korupsi diganti dengan kata menyalahgunakan

jabatan, kata-kata seperti inilah yang termasuk dalam jenis-jenis perubahan yang

merupakan perubahan ke bentuk yang lebih sopan.

e. Pengasaran

Kata pengasaran kebalikan dari kata penghalusan makna lain disebut dengan

(disfemia), yaitu usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau

bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar.

40

Page 54: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

41

Gejala pengasaran ini biasanya terjadi pada situasi yang tidak ramah atau untuk

menunjukan kejengkelan. Misalnya kata ungkapan mendepak, yang biasanya

digunakan untuk mengganti kata Dia berhasil mendepak bapak dari

kedudukannya.21

21Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.145

Page 55: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

BAB IV

ANALISIS MAKNA KONOTATIF DALAM TERJEMAHAN HADÎTS

SAHÎH MUSLIM

A. Analisis Makna Konotatif Dalam Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim

Pada Bab Zakat

Pada terjemahan hadîts secara keseluruhan, kaya akan ragam tata, gaya, makna

dan struktur bahasa yang ditemukakan. Mulai dari hikmah hingga hukum yang

dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi manusia. Dalam analisis ini penulis

mencoba mencari kata, frase, idiom, atau kalimat yang termasuk pada makna

konotatif dan menyuguhkan redaksi baru, setelah mencari dan menganalisa kata

demi kata, kalimat demi kalimat serta mengikuti defenisi dari makna konotatif

tersebut.

نمرطلف ااةآ زضر فمسل وهيل ع صلى اهللا اهللاولس رن أرم عنبا نع

وأ رح لآ ىلعريع شن ماعا صو أرمتمن صاعا اسالن لىع انضمر

.نيملسم النمى ثنأ و أدبع

Artinya:

“Dari Ibnu Umar r.a katanya: Bahwa Rasulullah s.a.w mewajibkan zakat

fitrah secupak dari kurma atau gandum kepada tiap-tiap orang Islam

40

Page 56: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

laki-laki atau wanita, sahaya atau merdeka ( dan lain-lain riwayat

disebutkan juga, orang besar atau kecil).1

Pada hadîts di atas terdapat kata Wanita, Merdeka, Orang-orang besar.

Kata wanita sama dengan kata perempuan kedua kata tersebut memiliki makna

denotasi yang sama, tetapi kata wanita memiliki makna konotasi yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kata perempuan, karena kata wanita mempunyai makna

konotasi fositif sedangkan kata perempuan mempunyai makna konotasi yang lebih

rendah yaitu negatif.2

Kata Merdeka yang terdapat dalam hadîts tersebut termasuk pada makna

yang berkonotasi positif, karena kata tersebut merupakan perubahan yang

dilakukan ke arah yang lebih baik, yaitu bebas dari perhambaan, berdiri sendiri,

tidak terikat atau bergantung kepada orang lain atau pihak-pihak tertentu.

Sedangkan kalimat orang besar atau orang kecil, kalimat ini berkonotasi

fositif dan dapat pula disebut konotasi negatif ataupun netral. Kata besar bisa

disebut gemuk ataupun gendut, besar berkonotasi positif, gendut berkonotasi

negatif dan gemuk berkonotasi netral. Sedangkan kata kecil, bisa disebut kurus

ataupun kerempeng yaitu berkonotasi positif, netral ataupun negatif.

1 H.A.Rajak dan H.Rais Lathief, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim, (Jakarta: Penerbit pustaka Al-Husna, 1983), hal.34

2 Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta),h.67

41

Page 57: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Akan tetapi dalam hadîts di atas kalimat orang besar dan orang kecil bukan

merupakan penjelasan dari bentuk tubuh seseorang, namun kalimat tersebut

menjelaskan tentang kedudukan seseorang.

Orang besar merupakan orang yang mempunyai banyak harta, kalimat ini

termasuk pada konotasi positif, namun bisa disebut juga konotasi netral jika kata

orang besar diartikan sebagai orang kaya.

Kata kecil juga bisa berkonotasi positif, negatif, ataupun netral, karena

kata kecil di sini merupakan penjelasan dari kadar harta yang dimiliki oleh

seseorang. kata orang kecil, bisa disebut orang miskin ataupun orang tidak

mampu. Namun orang kecil berkonotasi positif, orang miskin atau orang tidak

mampu berkonotasi netral. Makna yang terkandung pada hadîts di atas adalah

Rasulullah mewajibkan zakat fitrah kepada semua orang Islam, orang kaya

maupun miskin, baik laki-laki, wanita ataupun orang merdeka. Adapun metode

penerjemahan yang digunakan pada hadîts di atas ialah penerjemahan literature

atau harfiah yaitu metode penerjemahan kata demi kata.

الزن آبحا صنام مملس وهيل ع اهللالى ص اهللالوس رل قاةرير هىبأ نع

هبانا جه بىوكي فحائف صلعجي فمنهج ر ناى فهيل عيمحأ الإ اةآ زيدؤي

.ةن سفل أنيسم خهاردق مان آمو يىف هادب عنيب اهللامكيح ىت حهنيبجو

42

Page 58: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Artinya:

“Dari Abi Hurairah r.a. katanya, bersabda Rasulullah s.a.w : tiap-tiap

pemilik harta mas/perak yang tidak menunaikan zakatnya akan dibakar di

dalam api neraka, maka senantiasa disetrikalah kedua belah rusuk dan

dahinya dengan benda yang berkeping-keping sampai tiba hari kiamat, di

mana sehari di sana sampai dengan lima puluh ribu tahun di dunia. 3

Pada kalimat disetrikalah kedua belah rusuk dan dahinya, kata

disetrikalah pada kalimat tersebut bukan merupakan pekerjaan yang dilakukan

oleh seseorang untuk merapikan pakainnya, namun kata tersebut merupakan

perumpamaan siksaan Allah yang akan diberikan kepada setiap hambanya yang

memiliki harta, namun mereka enggan untuk menunaikan zakatnya. Jika disetrika

digunakan pada kalimat “Mely menyetrika baju ibunya, maka kalimat tersebut

termasuk pada makna denotatif karena melakukan pekerjaan yakni menyetrika,

akan tetapi pada hadîts di atas kata tersebut merupakan makna konotasi yang

bersifat negatif dan dapat pula bersifat netral sesuai dengan bentuk kalimatnya.

Makna yang terkandung di dalam hadîts tersebut adalah disetrikalah-kelak Allah

akan memberikan siksaan kepada hambanya yang enggan mengeluarkan zakatnya.

3Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.35

43

Page 59: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

ىتح ةاع السومق تال:ل قاملس وهيل عاهللا ىل صيب النن عةرير هىب أنع

عىدي وةقد صهن ملبقي ن مالم الب رمه يىت حضيفي فاللما مكي فرثكي

.هيف ي لبرأال لوقي فلج الرهيلإ

Artinya :

“Dari Abu Hurairah r.a katanya, bahwa Rasulullah s.a.w telah

bersabda:”hari kiamat itu tidak terjadi sebelum harta membanjiri

seluruh lapisan masyarakat sehingga pemilik harta merasa gelisah

karena tak ada orang yang ingin menerima pemberiannya dan yang

dipanggil untuk diberi akan menjawab”saya tidak perlu kepadanya”4

kalimat sebelum harta membanjiri seluruh lapisan masyarakat, kata

membanjiri tidak diartikan seperti air yang yang menenggelamkan rumah-rumah

masyarakat, namun kata membanjiri di sini termasuk pada makna konotasi

negatif, karena kata tersebut merupakan kata perumpamaan untuk orang-orang

yang memiliki harta yang melimpah. Atau disebut dengan ambiguitas yaitu kata

yang bermakna ganda atau yang mempunyai makna lebih dari satu dengan

berkonotasi melimpah. Kata membanjiri dan melimpah sama-sama mempunyai

makna konotasi, hanya saja kata membanjiri termasuk pada konotasi negatif dan

melimpah termasuk pada konotasi netral,

4 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.49.

44

Page 60: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

karena biasanya kata membanjiri cenderung hanya digunakan untuk air saja.

Seperti kalimat”Air Kali Malang telah membanjiri daerah Bekasi”. Menurut

penulis terjemahan yang tepat untuk kalimat tersebut ialah sebelum harta

melimpah di seluruh lapisan masyarakat.

Adapun makna yang terkandung dalam kalimat di atas ialah, Allah

memberi peringatn kepada seluruh hambanya untuk menafkakan sebagian

hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan.

ضرأل ائقت: ملس وهيل عاهللا ىل صاهللا لوس رال قل قاةريره ىبأ نع

ي فولقي فلاتلق ائجي فةضلفا وبهالذ ن مانوطسأل الثامألا اهدبآ ذالفأ

ئجيو تلتا قذه

تعط قهذاى فلوقيفارق السئجي ويمح رتعطق اذه ى فولقي فعاطلقا

.ئاي شهن مهونذخ يأال فهنوعدي مي ثدي

Artinya:

“Dari Abu Hurairah r.a katnya, Rasullah s.a.w telah berkata:”bumi ini

kelak akan memuntahkan isi perutnya dari emas dan perak yang

layaknya seperti tiang-tiang rumah, pada saat itu akan datang sipembunuh

sambil berkata:yang pernah memutuskan tali kekeluargaan akan datang

sambil berkata:lantaran inilah saya telah memutuskan tali kekeluargaanku

dan berkata pula sipencuri:

45

Page 61: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

barang inilah yang menyebabkan tanganku dikerat. Kemudian pergilah

mereka itu tanpa mengambil satupun dari emas itu”5

Pada hadîts di atas terdapat kalimat bumi ini akan memuntahkan isi

pertutnya dari emas dan perak. Kalimat tersebut bukan hal-hal yang sering

dilakukan oleh manusia. Seperti”Ayu memuntahkan makanannya di tempat

umum”. Akan tetapi kata memuntahkan dalam kalimat ini merupakan makna

denotatif karena melakukan sesuatu, namun makna konotasi yang terdapat dalam

kalimat tesebut ialah mengeluarkan.

Pada dasarnya kata memuntahkan memang termasuk pada makna

konotatif, karena memiliki nilai rasa negatif. Memuntahkan berkonotasi

mengeluarkan akan tetapi kata mengeluarkan berkonotasi netral, sedangkan

memuntahkan termasuk pada kata Redundansi, yaitu kata yang berlebih-lebihan

dan termasuk pada hubungan makna konotasi.

دح أقدصا تم ملس وهيل ع اهللاىل ص اهللالوسل را قلوق يةرير هىب أنع

نإ وهنيميب نمح الرهاذخ أالإ بيالط الإ اهللالبق يال وبيط ن مةقدصب

يبرا يم آلبج الن ممظع أنوك تىتح نمحلر افآ ىف وبرتفة رمث تانآ

.هليصفو أهول فمآدحأ

5 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.50

46

Page 62: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Artinya :

“Dari Abu Hurairah r.a. katanya, berkata Rasulullah s.a.w :” tiap-tiap

sedekah/derma dari harta yang baik, maka Allah akan menerimanya

dengan tangan kanannya walaupun barang itu merupakan sebutir dari

jenis buah-buahan, kemudian barang itu bertambah membesar di tangan

Allah yang maha penyanyang sehingga menjadi lebih besar dari gunung,

demikian kemurahan Allah mempergandakan amal seseorang, seperti

keadaan orang memilihara anak kambing atau anka ontanya, tetapi Allah

tidak akan menerima derma kecuali yang diperoleh dengan jalan halal.”6

Pada hadîts di atas terdapat terjemahan tangan kanannaya merupakan

idiom atau pribahasa dan semua kata yang ada dalam idiom termasuk pada makna

konotasi. ditangan Allah, kata ini merupakan perumpamaan kemurahan Allah

yang senantiasa diberikan kepada hambanya. Namun kata tersebut bukan

menjelaskan bahwa Allah mempunyai tangan sehingga Allah bisa melipat

gandakan harta tersebut di tangannya, akan tetapi makna di atas menerangakan

kemurahan dan kebaikan Allah yang akan diberikan kepada hambanya.

Pernyataan kata di atas milik Allah, kemurahan Allah atau kebaikanya, yaitu

bersifat fositif karena memiliki nilai rasa yang tinggi. Adapun makna yang

terkandung dalam hadîts di atas adalah, kemurahan Allah yang selalu

milipatgandakan amal hambanya.

6 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.50

47

Page 63: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

النار ذآر هن أم اهللا عليه وسلاتم عن رسول اهللا صلىح نعن عدي ب

ار ولو بشق تمرة ا النتقول إث مرار ثم قا بوجهه ثالشاحوأ فتعوذ منها

.فبكلمة طيبة لم تجدواإن ف

Artinya:

“Dari Adi bin Hatim r.a. katanya: bahwa Rasulullah s.a.w. menyebutkan

api neraka: maka sambil berlindung kepada Allah dari padanya

melengoskan muka tiga kali, beliau berkata:” hendaklah kamu sekalian

membuktikan takut kepada neraka walaupun dengan sebutir korma,

dan jika itupun tidak ada maka dengan tutur yang baik.7

Dalam terjemahan hadîts ini terdapat kalimat hendaklah kamu sekalian

membuktikan takut kepada neraka walau hanya dengan sebutir korma.

Kalimat ini memiliki makna mengeluarkan, memberikan sedikit harta yang kita

miliki, makna tersebut termasuk pada makna konotatif dan bersifat netral. Hanya

saja pemilihan kata tersebut terjadi karena faktor dan jenis perubahan makna

konotatif. Faktor yang terjadi karena adanya penyingkatan kata,

maka tanpa diucapkan atau dituliskan makna secara keseluruhan orang sudah

mengerti maksudnya, oleh karena itu, maka kemudian orang lebih banyak

menggunakan singkatan saja dari pada menggunakan bentuk utuhnya.

7 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.52

48

Page 64: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

وتروح ل بيت ناقة تغدو بعسه رجل يمنح أأال هريرة يبلغ به ىبعن أ

.جرها لعظيمأ ن إبعس

Artinya:

“Dari Abu Hurairah r.a. katanya, bahwa telah sampai kepadanya sebuah

hadis Rasullah s.a.w:”sesungguhnya sangat besar ganjaran pahala bagi

seseorang yang telah meminjami suatu keluarga seekor unta beban untuk

mengangkut tempayan keluarga itu pagi dan petang. 8

Hadîts di atas terdapat terjemahan kata petang yang artinya sore, dan

termasuk pada makna konotasi netral. Pemilihan kata tersebut terjadi karena

faktor perubahan makna konotatif. Faktor yang terjadi karena adanya perbedaan

tanggapan pandangan hidup dan ukuran dalam norma kehidupan dalam

masyarakat.

Maka banyak kata yang memiliki nilai rasa rendah dan nilai rasa yang tinggi.

Kata-kata yang nilainya rendah disebut peyoratif dan kata yang memiliki nilai

rasa tinggi disebut amelioratif. 9

8 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.55

9 Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia,h.138

49

Page 65: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Adapun kata petang dalam hadîts di atas merupakan kata yang lazim disebut

peyoratif karena memiliki nilai rasa yang negatif, dan makna konotasi untuk kata

sore memiliki nilai rasa netral yaitu lazim disebut ameleoratif.

وي أحضنا و إنفحي أعليه وسلم صلى ول اهللا قالت قال رسسماءأعن

.كيل ع اهللايوعي فيوع تال وكيل ع اهللايصحيف يصحت ال ويقفنأ

Artinya :

“Dari Asma r.a. katanya, bersabda Rasulullah kepadaku: mendermalah:

mendermalah tetapi tidak dihitung-hitung atau ditakar-takar, Allah tidak

menghitung dan menakar-nakar pemberianmu kepadamu pula.10

Kata menakar-nakar pada terjemahan di atas terjadi karena faktor adanya

asosiasi perubahan makna konotasi, yaitu kata-kata yang digunakan di luar

bidangnya. Kata tersebut berasal dari bidang perdagangan, seperti “Andi menakar

beras”, namun pada kalimat ini termasuk pada kalimat denotasi, karena

melakukan suatu pekerjaan.

Akan tetapi kata dalam terjemahan hadîts tersebut tidak digunakan dalam bidang

perdagangan maupun admintrasi. Maka makna terjemahan pada hadîts di atas

merupakan makna konotasi yang terjadi karena faktor perubahan adanya asosiasi

yang digunkan di luar bidangnya.

10 Razak, Terjemaha Hadîts Sahîh Muslim,h.60

50

Page 66: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

اهللا عليه و سلم آان يقول يانساءصلى رسول اهللانأى هريرة بعن أ

المسلمات

ال .اة شنسر فولا وهترج لةار جنرقحت

Artinya :

“Dari Abu Hurairah r.a. katanya, bersabda Rasulullah:”Hai wanita isalam!

Janganlah seseorang menghinakan (meremehkan) pemberian tetangganya

walaupun barang itu merupakan tumit kambing.11

Kata tumit kambing perumpamaan pemberian seseorang yang dianggap

paling rendah, kata ini tidak dapat dijelaskan secarah leksikal ataupun unsure-

unsur gramatikalnya, karena kata dalam hadîts di atas termasuk pada kata idiom.

Dan semua kata idiom mempunyai makna konotasi. Hanya saja nilai

kedudukannya yang membedakan.

ثمىانطعأ فملسو هيل ع اهللايل صيبالن تلأ سل قاامز حن بميكح عن

سف نبيط بهذ أخنم فةول حةرض خالا المذ هن إال قم ثىانطعا فهتلأس

11 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.60

51

Page 67: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Artinya:

“Dari Hakim bin Hizam r.a. katanya:”saya pernah minta sedekah kepada

Rasullulah sampai tiga kali; dan tiap-tiap kali itu saya diberi oleh beliau,

pada kali yang ketiga, beliau berkata” sesungguhnya harta itu memang

segar dan manis. Barang siapa menerimahnya dengan hati yang jernih,

harta itu akan berkat, sebaliknya barang siapa yang menerimahnya dengan

hati berkata-kata, harta itu tidak akan mendapat berkah; seperti orang

makan tidak kunjung kenyang. Tangan yang diatas lebih mulia dari tangan

yang dibawah.12

Dalam terjemahan hadîts di atas terdapat kata segar, dan manis. Kedua

kata tesebut mempunyai makna konotasi masing-masing.

Hanya saja kata manis memberikan gambaran umum tentang seorang wanita dan

lebih cenderung bersifat perasaan atau mempunyai nilai rasa yang khusus dan

mempunyai makna konotasi positif. Sedangakan kata segar biasanya digunakan

untuk hal-hal pada bidang tertentu atau keadaan-keadaan tertentu yang

mempunyai nilai rasa seperti yang digunakan pada kalimat”segarnya angin malam

12Razak, Terjemahan, Hadîts Sahîh Muslim,h.6.

52

Page 68: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

ini”dan kalimat”minuman ini sangat segar”. Kedua kalimat ini mempunyai makna

konotasi yang sama, akan tetapi mempunyai makna yang berbeda.

Adapun kata jernih yang terdapat pada hadîts tersebut biasanya lebih

cenderung di gunakan pada pemakain kata seperti pada kalimat”air yang ada di

kolam itu sangat jernih”. Kata jernih yang berkonotasi bersih hanya bisa di

tanggap oleh panca indera mata. Namun dalam penggunaan bahasa banyak terjadi

kasus pertukaran tanggapan indera. Sehingga dalam terjemahan dengan hati yang

jernih tidak sesuai dengan tanggapan indera. Karena kata hati tidak bisa ditanggap

oleh panca indera melainkan hanya bisa dirasakan saja. Hati berkata-kata, hati

merupakan rasa yang tidak bisa dilihat oleh panca indera namun hanya bisa

dirasakan. Kitidakmungikinan hati bisa berkata-kata, karena kata-kata itu hanya

bisa di tanggap oleh panca indera mata dan panca indera pendengaran. Menurut

penulis terjemahan hadîts di atas merupakan faktor yang terjadi karena perubahan

makna pada pertukaran tanggapan indera.

ةرث آن عىنلغ اسي لملسو هيلع صلى اهللالوس رل قال قاةرير هىب أنع

سف النين غىنلغا نلكو ضرعال

Artinya:

53

Page 69: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

“Dari Abu Hurairah r.a katanya, berkata rasulullah s.a.w:” bukanlah

kekayaan itu harta yang banyak tetapi kekayaan ialah hawa nafsu

terkendalikan atau kaya hati.13

Dalam hadîts di atas ditemukan kalimat hawa nafsu terkendalikan atau

kaya hati. Kalimat ini merupakan kalimat denotasi atau denotatif, karena makna

denotatif lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil

observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran atau pengalaman.

Namun terjemahan di atas terdapat pula kata hawa nafsu, kata ini termasuk pada

makna konotasi yang bersifat netral, karena memiliki konotasi keinginan. Hawa

nafsu atau keinginan tidak hanya pada suatu hal, akan tetapi pada setiap pekerjaan

ataupun langkah seseorang pasti mempunyai keinginan atau yang disebut dengan

hawa nafsu, hanya saja yang membedakan ialah konotasi netral, negatif atau

positif.

ةقد الصلضف أل قاملس وهيل ع صلى اهللالوس رل قاامز حن بميك حنع

.لوع تنمب أوابد لسفلى ادلي ان مري خايلعال ديالو ىن غره ظنع

Artinya :

13 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.69

54

Page 70: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

“ Dari Hakim bin Hizam r.a. katanya, bahwa Rasulullah s.a.w berkata: “

derma yang lebih afdhol ialah yang diserahkan diwaktu berkelapangan:

tangan yang di atas lebih mulia dari tangan yang dibawah; dan

utamakanlah menderma kepada orang yang menjadi tanggungan.14

Terjemahan hadîts di atas terdapat kalimat tangan yang diatas lebih mulia

dari tangan yang dibawah. Kalimat ini termasuk pada kalimat pribahasa ataupun

idiom, yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-

unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Adapun makna idiom

semuanya mengandung makna konotasi, yang membedakan hanya nilai rasanya

saja positif, negatif ataupun netral.

ىل عوه ول قاملس وهيل ع اهللاىلص اهللالوس رن أرمع ن ب اهللادب عنع

دي النم ريا خيللعي ادي الةلأسم الن عففعالتو ةقد الصرآذي وه وربنلما

.ةلائ السىلفالس وةقفنلماا يل العدالي ولىفالس

Artinya:

“Dari Abdullah bin Umar r.a katanya, bahwa dalam suatu khutbah

Rasullah s.a.w di atas mimbar berkenaan dengan soal menderma dan malu

mengemis katanya.” Tangan yang diatas lebih mulia dari tangan yang di

14 Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim ,h.63.

55

Page 71: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

56

bawah, tangan yang di atas memberi dan tangan yang di bawah

mengemis.15

Terjemahan hadîts di atas terdapat kalimat tangan yang di atas memberi

dan tangan yang dibawah mengemis. Kalimat ini ialah merupakan kalimat

denotatif, namun kata dalam kalimat tersebut mempunyai makna konotasi. Kata

mengemis ialah meminta, yaitu merupakan konotasi yang bersifat negatif. Dalam

kehidupan bermasyarakat sudah menjadi sifat manusia untuk selalu memperhalus

pemakain bahasa atau mencari padanan lain, supaya kata tersebut enak didengar.

Adapun maksud dari hadis tersebut ialah ketika kita memberi atau mengeluarkan

sedekah kepada orang yang membutuhkan, maka ucapkanlah kata-kata yang baik

dan hati yang ikhlas.

15Razak, Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim,h.62

Page 72: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan:

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa makna konotatif dalam

terjemahan hadîts Sahîh Muslim pada bab zakat, banyak mencangkup kata, frasa,

idiom, dan juga kalimat yang mengandung makna konotasi. Sehingga dengan

adanya makna konotatif dalam sebuah terjemahan, maka akan memberikan

terjemahan yang lebih komonikatif, dan menarik untuk dibaca dan didengar.

Penenerjemahan makna konotatif yang baik dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia

seharusnya menggunakan pemilihan diksi yang benar. baik kata, frasa, idiom

ataupun kalimat, sehingga terjemahan tersebut tidak terasa asing dan mudah

untuk dipahami.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian penulis, dapat disimpulkan pula

bahwa dalam menerjemahkan hadîts-hadîts yang mengandung makna konotatif

harus diketahui terlebih dahulu konteks yang berkenaan dengan hadîts tersebut,

sehinga bisa membantu kita untuk menemukan padanan yang tepat, karena di

dalam bab zakat ini masih banyak kalimat, kata, frasa dan idiom yang kurang

tepat. Hadîts Sahîh Muslim sangat penting untuk dipelajari dan dipahami serta

diamalkan oleh setiap pribadi Muslim, karena isi hadîts tersebut mengandung

hukum-hukum yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim dalam kehidupan sehari-

hari.

Makna konotatif adalah makna yang mengandung nilai rasa, nilai rasa

positif, netral, maupun negatif.

59

Page 73: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

Adanya makna konotatif karena faktor adanya perubahan makna dalam sebuah

kata. Secara singkat makna konotatif dapat diartikan sebagai makna yang

mempunyai nilai rasa pada kata atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna

konotatif sering juga disebut dengan makna kias.

Makna konotatif dapat dijabarkan sebagai perbandingan agar apa yang

dimaksud menjadi lebih jelas dan menarik untuk dibaca. Sedangkan makna

denotatif adalah makna sebenarnya.

Gaya penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan hadîts-hadîts

di atas, yang mengandung makna konotatif cenderung menggunakan metode

penerjemahan harfiah dan penerjemahan bebas.

B. Saran-saran

Penelitian yang dilakukan oleh penulis pada skripsi ini, mengenai makna

konotatif, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh

dari kesempurnaan. Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi pedoman yang

bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para

peneliti selanjutnya untuk menyempurnakannya kembali.

Sebagai penutup skripsi, penulis memberikan beberapa saran untuk semua

pihak, baik mahasiswa ataupun pembaca bahwa kitab hadîts Sahîh Muslim,

berisikan tentang hukum-hukum dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu

masih banyak makna konotatif dalam terjemahan hadis tersebut. Karena penulis

hanya mengambil pada bab zakat saja. Kesimpulan tersebut dibuat untuk

dijadikan tolak ukur dan acuan bagi peneliti selanjutnya gara melihat kembali

penelitian ini guna untuk memberikan beberapa komentar atau mungkin koreksi.

60

Page 74: Makna Konotatif dalam Buku - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/795/1/94255-LENI... · Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan keharibaan

61

Penulis berharap pembaca bisa melanjutkan pembahasan makna konotatif

dalam kitab Terjemahan Hadîts Sahîh Muslim.