270

Click here to load reader

MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS

BAHASA INDONESIA

KELAS X SMA

(Pendekatan Semiotik Riffaterre)

SKRIPSI

Oleh

Desinta Prihatini

K1207011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS

BAHASA INDONESIA

KELAS X SMA

(Pendekatan Semiotik Riffaterre)

Oleh

Desinta Prihatini

K1207011

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Desinta Prihatini. K1207011. MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS

BAHASA INDONESIA KELAS X SMA (Pendekatan Semiotik Riffaterre).

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas

Maret, Juni 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan 1) tema dan amanat dalam puisi-

puisi yang terdapat dalam buku teks bahasa dan sastra Indonesia sehingga cocok

digunakan sebagai materi ajar apresiasi puisi di kelas X SMA; dan 2) makna

semiotik yang tersirat dalam susunan kata yang terdapat dalam puisi-puisi dalam

buku teks bahasa dan sastra Indonesia kelas X SMA.

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berasal dari buku teks

bahasa Indonesia kelas X SMA dari dua penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira.

Teknik sampling yang digunakan adalah Purpossive Sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka denagn teknik analisis

dokumen dan review informan Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis jalinan atau mengalir (Flow model of analysis)

yang meliputi tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Prosedur penelitian terdiri dari lima tahap, yaitu (1) tahap persiapan

berupa pengumpulan data; (2) menyeleksi serta memilah data; (3) Menganalisis

data; (4) menarik kesimpulan hasil analisis; (5) membuat laporan penelitian.

Simpulan hasil penelitian ini, yaitu (1) Puisi-puisi yang ada di buku teks dari

penerbit Erlangga dan Yudhistira memiliki tema yang hampir sama dan beragam.

Tema kritik sosial banyak peneliti temukan, kemudian ada pula peperangan, ada

pula patah hati dan percintaan, ketuhanan, kekaguman pada sosok ibu, rindu tanah

kelahiran, kegembiraan rakyat jelata pasca panen, ada pula puisi yang bertema

keprihatinan seorang siswa terhadap keberadaan bahasa Indonesia, dan puisi

dengan tema konflik batin atau pertikaian dengan diri sendiri. (2) Makna semiotik

yang digunakan di dua buku teks tersebut banyak yang diungkapkan dengan

bahasa simbol. Bahasa simbol digunakan untuk menandai atau menyimbolkan

suatu maksud yang ingin disamapaikan penyair lewat puisinya. Banyak penyair

puisi dari kedua buku teks yang menggunakan bahasa simbol yang diperoleh dari

alam. Simbol alam digunakan mulai dari judul sampai pemilihan kata pada baris-

baris puisi. Simbol-simbol alam yang banyak digunakan anatara lain air, laut,

gunung, matahari, dan langit. Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan

pada pencarian sebuah kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan

mengurainya sehingga mendapat uraian makna yang jelas mengenai isi puisi. Kata

kunci yang peneliti temukan dari 28 puisi yang peneliti analisis banyak yang

menggunakan persimbolan dari alam. Kesimpulannya, penggunaan bahasa simbol

yang diambil dari alam akan mempermudah peserta didik menganalisis puisi.

Simbol alam sangat dekat dengan dunia peserta didik, setiap hari mereka

berinteraksi dengan alam sehingga pemahaman peserta didik terhadap simbol-

simbol alam yang digunakan penyair akan mudah diterjemahkan.

Page 6: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Desinta Prihatini. K1207011. MEANING OF POETRY-POETRY

IN INDONESIAN TEXT BOOK CLASS X high school (Semiotics

Approach Riffaterre). Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher

Training and Education. Eleven university in March, June 2011.

This study aims to clarify 1) the theme and message of the

poems contained in the textbooks so that the Indonesian language

and literature teaching materials suitable for use as an

appreciation of poetry in high school class X, and 2) the semiotic

meanings implicit in the wording contained in the poem text-book

poem in Indonesian language and literature classes X High

School.

Form of qualitative research is descriptive. The data are from

text books Indonesian high school class X from the two publishers,

namely grants and Yudhishthira. Sampling technique used was

Purpossive Sampling. Data collection techniques used is literature

study and document analysis techniques denagn informants

review the data analysis technique used in this study is braided or

flow analysis techniques (Flow model of analysis) which includes

three components, namely data reduction, data presentation, and

drawing conclusions . Research procedure consists of five stages,

namely (1) the preparation phase of data collection, (2) selecting

and sorting data, (3) Analyzing the data, (4) draw the conclusion

of the analysis, (5) create a research report.

Conclusion The results of this study, namely (1) poems that

exist in the textbooks from publishers and Yudhishthira grants

have similar themes and diverse. The theme of social criticism of

many researchers found, then there are wars, there was also

heartbreak and romance, divinity, awe at the mother figure, the

birthplace of longing, joy of the masses of post harvest, there is

also a poem whose theme concerns a student of the existence of the

Indonesian language, and poetry with the theme of inner conflict

or conflict with yourself. (2) semiotic meaning used in the two

textbooks are widely expressed in the language of symbols.

Language of symbols used to mark or symbolize an intent that

want disamapaikan poet through his poetry. Many poets poetry

Page 7: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

from both textbooks that use a language of symbols derived from

nature. Natural symbol used from the title to their choice of words

on lines in poetry. The symbols of nature that is widely used

among other things water, sea, mountains, sun, and sky.

Hermeneutic analysis of poetry, the researchers emphasized on a

keyword search and then translate those keywords and

descriptions mengurainya so it gets a clear sense of the content of

poetry. Keywords that researchers found of the 28 poems which

analyzes many researchers who use persimbolan from nature. In

conclusion, the use of language of symbols taken from nature will

facilitate the students to analyze poetry. Symbols of nature is very

close to a world of learners, every day they interact with nature so

that the learners understanding of the symbols of nature used to

be easily translated poet.

Page 8: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Guru yang tidak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah.

Guru bukan dewa dan selalu benar dan murid bukan kerbau.

(Soe Hok Gie)

Page 9: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini sebagai rasa cinta,

kasih sayang, dan terima kasihku kepada:

1. kedua orang tuaku, Gatot Indarto dan Sumirah

yang tidak putus-putusnya mendoakan siang

dan malam dengan segenap cinta, kasih

sayang, dan perhatian yang tak ternilai

harganya dari apapun;

2. kakak-kakakku tersayang, Saptadi Juniarto dan

Sugiyarti (istrinya) yang memberikan warna di

setiap hari-hariku dan senantiasa mendukung

setiap langkah yang kulalui dalam hidup ini;

3. Irfan Hidayat (Sholihul Hakim), seorang kakak

yang selalu mengatakan hal positif tentangku;

4. Adhityas Jatikusuma, seorang kakak yang

sempat membuatku menemukan jingga

seutuhnya;

5. Navi Al Rasyid, seorang abang yang aku harap

menjadi pelangi jinggaku;

6. sahabat-sahabatku yang menjadi pelangiku,

Maulana Kurnia Putra, Haning Fatmawiati,

dan Satriyo Yoga Aji A.;

7. teman-teman seperjuanganku di program

pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2007;

8. pembaca yang budiman.

Page 10: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan

nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Atas kehendak-Nya pula skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan

dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

penyusunan skripsi;

2. Drs. Amir Fuady, M.Hum., selaku pembantu dekan III Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

kemudahan pada peneliti dalam perizinan penelitian;

3. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang memberikan persetujuan dalam penyusunan skripsi ini;

4. Dr. Andayani, M.Pd., ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang memberikan persetujuan juga dalam penyusunan skripsi ini;

5. Drs. Yant Mujiyanto, M.Pd., selaku pembimbing I dan Drs. Purwadi selaku

pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dengan begitu sabar, saran,

dan semangat pada peneliti serta masukan yang tidak ternilai harganya;

6. Dra. Suharyanti, M.Hum., selaku penasehat akademik yang telah banyak

memberikan solusi mengenai persoalan akademik serta banyak memberikan

bantuan dan masukan pada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini;

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, khususnya Program Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang dengan tulus memberikan ilmu yang bermanfaat pada peneliti;

Page 11: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak tersebut di atas mendapat

pahala dan imbalan dari Allah swt, amien. Peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah khasanah keilmuan dalam

pelajaran Bahasa Indonesia.

Surakarta, Juni 2011

Peneliti

Page 12: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

MOTTO ...................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR ISTILAH ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PEDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 8

A. Kajian Teori........................................................................................... 8

1. Hakikat Semiotik .............................................................................. 8

a. Ikonisitas atau Tanda-tanda Ikonis ............................................. 11

b. Hakikat Semiotik Menurut C. S. Peirce (1839-1914) ................. 11

c. Hakikat Semiotik Menurut Charles Morris ................................. 14

d. Hakikat Semiotik Menurut Ferdinan De Saussure

(1857-1913) ................................................................................. 15

e. Hakikat Semiotik menurut Riffaterre .......................................... 17

f. Karya Sastra sebagai Gejala Semiotik ......................................... 20

2. Hakikat Puisi ................................................................................... 22

Page 13: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Ciri-ciri Kabahasaan Puisi .......................................................... 25

b. Struktur Pembangun Puisi .......................................................... 29

1) 31

2) Struktur Batin Puisi ................................................................ 50

3. Analisis Semiotik Puisi ................................................................... 53

a.

Karya Subagio Sastrowardoyo .................................................... 54

1) Analisis Heuristik ................................................................... 56

2) Analisis Hermeneutik ............................................................. 59

3) Tema dan Amanat Puisi .......................................................... 60

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 60

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 61

BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 63

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 63

B. Bentuk Penelitian............................................................................. 63

C. Sumber Data..................................................................................... 64

D. Teknik Sampling.............................................................................. 64

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 64

F. Validitas Data................................................................................... 65

G. Teknik Analisis Data........................................................................ 66

H. Prosedur Penelitian........................................................................... 68

69

A. Deskripsi Data ................................................................................. 69

B. Analisis Tema dan Amanat Puisi .................................................... 70

C. Analisis Semiotik Puisi ................................................................... 111

BAB V PENUTUP .................................................................................... 246

A. Kesimpulan ...................................................................................... 246

B. Implikasi .......................................................................................... 249

C. Saran ................................................................................................ 252

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 254

LAMPIRAN .............................................................................................. 257

Page 14: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GEMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir Analisis Semiotik Puisi....................... 62

Gambar 2. Model Analisis Mengalir ......................................................... 68

Page 15: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................... 63

Tabel 2. Tema Puisi-puisi dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X SMA

dari Erlangga dan Yudhistira ........................................................... 246

Page 16: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISTILAH

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia

SKKD : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Page 17: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkrip Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia Kelas X

SMAN 1 Gemolong ....................................................................... 258

Lampiran 2 Transkrip Wawancara dengan Lima Orang Siswa Kelas X

SMAN 1 Gemolong ........................................................................ 260

Page 18: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra merupakan suatu bentuk refleksi masyarakat tempat karya sastra

tersebut ada. Seorang pengarang atau penyair secara otomatis akan melibatkan

kondisi sosial budaya yang ada di sekitarnya ketika menciptakan sebuah karya

sastra. Karya sastra juga merupakan ungkapan terselubung yang diwujudkan

dalam bentuk simbol-simbol yang memiliki makna kias.

Sebuah karya sastra harus dipahami secara menyeluruh, bukan hanya sekadar

struktur fisik. Karya sastra diciptakan dengan bahasa figuratif dengan makna kias

yang begitu dalam sehingga membutuhkan suatu analisis atau kajian yang

mendalam pula. Salah satu karya sastra yang memiliki makna kias yang padat

adalah puisi.

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk tulisan dan

merupakan kristalisasi kata-kata ungkapan hati penyair atas imajinasi, pikiran, dan

perasaannya. Ensiklopedi Indonesia yang dikutip oleh B. P. Situmorang (1983:

poietes poeta

kesan yang mendalam dan kuat, pemakaian diksi harus memperhatikan berbagai

aspek. Aspek-aspek tersebut, yaitu makna denotasi dan konotasi, aliterasi

(pengulangan konsonan) dan asonansi (pengulangan vokal). Penyair memiliki

otoritas untuk memilih diksi dan memaknai setiap diksi dalam puisi.

Dengan otoritas yang dimiliki oleh penyair, maka dia bebas pula menentukan

bahasa figuratif bagi puisinya (lisensisa puitika). Oleh sebab itu, banyak pembaca

yang mengalami kesulitan untuk memahami maksud puisi. Puisi adalah karya

sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan

bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata betul-betul

dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau padat, namun

berkekuatan (Herman J. Waluyo, 2003: 1).

Page 19: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Puisi sebagai karya sastra tidak cukup hanya dikaji secara fisik. Puisi dapat

dikaji sampai ke ranah makna yang tersembunyi di balik bahasa yang digunakan

penyair. Banyak makna puisi yang belum terkuak ketika seorang peneliti hanya

mengkaji strukturnya. Analisis semiotik puisi memungkinkan peneliti mengkaji

bahasa simbol yang diwujudkan dalam puisi. Dengan analisis semiotik, makna

terdalam dari sebuah puisi akan terkuak sebab semiotik mengkaji makna suatu

karya sastra. Makna yang terbentuk dalam karya sastra tadi kemudian

dihubungkan dengan penafsiran masyarakat terhadap makna karya tersebut (Dick

dalam Puji Santosa, 1993:4).

Puisi sebagai bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia merupakan pilihan materi

ajar yang variatif agar pembelajaran bahasa dan sastra menarik dan tidak

membosankan. Seorang guru ketika memilih bahan ajar harus sesuai dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga materi ajar tersebut sesuai

dengan perkembangan peserta didik. Namun, terkadang dalam penjabaran materi

ajar yang tertera di silabus kurang jelas dan hanya menyebutkan pokok-pokok

materi ajarnya. Guru dalam hal ini harus kreatif dan aktif dalam mencari dan

menentukan bahan ajar yang sesuai. Berikut adalah Kompetensi Dasar di kelas X

SMA yang relevan dengan penelitian ini:

SKKD Semester 1 kelas X SMA

1. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung

a. mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman;

b. mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun

melalui rekaman.

SKKD Semester 2 kelas X SMA

2. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi

a. membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan,

pikiran, dan imajinasi melalui diskusi;

b. menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat

melalui diskusi;

Page 20: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, peneliti hendak mengakji puisi-puisi

yang ada di buku teks bahasa Indonesia kelas X SMA. Buku teks bahasa

Indonesia kelas X SMA banyak macamnya. Buku teks tersebut antara lain dari

penerbit Erlangga, Yudhistira, Tiga Serangkai, dan BSE. Dari keempat penerbit

buku tersebut, peneliti memilih 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira. Peneliti

memilih kedua penerbit tersebut dengan alasan buku teks dari Erlangga dan

Yudhistira memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang baik ini dibuktikan pada

sampul depan buku tertulis sesuai KTSP dan Standar Isi 2006. Buku teks dari

penerbit Erlangga dan Yudhistira disepakai oleh MGMP Bahasa Indonesia

kabupaten Sragen sebagai buku pegangan guru dan siswa sebagai materi ajar

Bahasa Indonesia. Bila dilihat dari kualitas materi, kedua penerbit tersebut

sistematika penyusunannya sudah sesuai dengan KTSP, SKKD, dan

dikelompokkan sesuai empat keterampilan dasar berbahasa. Empat keterampilan

berbahasa yang peneliti maksud adalah keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Alasan lain yang melatarbelakangi penelitian ini adalah

guru bahasa indonesia mengaku kurang suka terhadap sastra. Menurut guru

tersebut sastra adalah materi yang sulit dan karena ketidaksukaanaanya tersebut,

guru kurang menguasai materi sastra. Guru hanya menyampaikan teori tentang

puisi dan menjelaskan struktur fisik puisi seperti tema, diksi, persajakan, aliterasi,

asisonansi, dan lain-lain tanpa mengkaji secara mendalam mengenai makna dari

tanda-tanda yang digunakan penyair dalam bahasa puisi tersebut. Dengan

menguak bahasa simbol atau tanda-tanda dalam sebuah puisi, maka peserta didik

dapat memahami puisi secara heuristik, yaitu cara menginterpretasi teks sastra

secara referensial lewat tanda-tanda linguistik. Analisis secara heuristik dapat pula

dilakukan dengan analisis struktural, artinya pembaca dapat menemukan arti teks

sastra secara linguitik (Rachmat Djoko Pradopo, 2009:7).

Hermeneutik merupakan kelanjutan dari metode heuristik dalam mencari dan

menemukan makna suatu teks sastra dengan cara membaca teks sastra secara

terus-menerus, berulang-ulang dan menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam

karya sastra sebagai suatu kesatuan yang utuh. Hermeneutik memaknai dan

menghubungkannya dengan realitas atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan.

Page 21: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peneliti memilih menganalisis puisi yang ada di buku teks sebab buku teks

adalah buku pedoman bagi guru dan siswa dalam pembelajaran. Meskipun buku

teks bukan satu-satunya materi ajar, namun buku teks penulisannya dan pemilihan

materi ajarnya sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik. Peneliti

melakukan wawancara dengan beberapa peserta didik di sebuah SMA mengenai

puisi-puisi yang ada di dalam buku teks. Mereka mengaku mengalamai kesulitan

saat menganalisis beberapa puisi yang ada di dalam buku teks.

Peneliti berharap dengan penelitian yang peneliti laksanakan dapat membantu

guru dalam memilih bahan ajar yang tepat untuk pembelajaran sastra.

Pembelajaran sastra yang ideal adalah yang sesuai KTSP yang menuntut peserta

didik aktif dan menguasai setiap kompetensi dasar yang tersedia. Peneliti juga

berharap peserta didik dapat lebih menguasai dan memahami makna puisi yang

ada di buku teks. Peneliti menggunakan teknik analisis semiotik untuk

menemukan makna yang terdapat dalam puisi-puisi yang ada di buku teks bahasa

Indonesia kelas X SMA.

Culler (dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2003: 135) mengatakan bahwa

analisis sastra atau mengkritik karya sastra (puisi) adalah usaha menangkap

makna dan memberi makna kepada teks karya sastra (Puisi). Irzanti Susanto

(dalam http://staff.ui.ac.id) menjelaskan bahwa pada tahun 1956, Roland Barthes

yang membaca karya Saussure: Cours de Linguistique Générale melihat adanya

kemungkinan menerapkan semiotik ke bidang-bidang lain. Ia mempunyai pandangan

yang bertolak belakang dengan Saussure mengenai kedudukan linguistik sebagai

bagian dari semiotik. Menurut Roland Barthes sebaliknya, semiotik merupakan

bagian dari linguistik karena tanda-tanda dalam bidang lain tersebut dapat dipandang

sebagai bahasa, yang mengungkapkan gagasan. Tanda merupakan unsur yang

terbentuk dari penanda-petanda, dan terdapat di dalam sebuah struktur.

Pada dasarnya di dalam melakukan suatu penelitian, pendekatanlah yang

terlebih dahulu dipertimbangkan dibandingkan teori dan metode. Maka,

pemahaman mengenai pendekatanlah yang seharusnya diselesaikan lebih dulu,

kemudian diikuti dengan penentuan masalah, teori, metode, dan tekniknya.

Pendekatan yang diselaraskan dengan model situasi kesastraan Abrams (dalam

Page 22: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nyoman Kutha Ratna, 2009:53), bahwa pendekatan yang benar-benar ingin

menjadi utuh setidaknya harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

b. mempunyai suatu cara pemahaman dan pengetahuan yang memadai tentang

apakah yang disebut semesta dan juga keterhubungannya secara logis

dengan karya sastra;

c. mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai pencipta seni, khususnya

pengarang dan kepengarangan;

d. mempunyai metode dan perangkat konseptual yang mampu

mengidentifikasikan efek-efek karya sastra terhadap pembaca dan

penerimaan serta tanggapan balik mereka sebagai sasaran dalam komunikasi

sastra;

e. mampu mengidentifikasikan dan memerikan secara jelas pengertian karya

sastra sebagai entitas tersendiri.

Berdasarkan empat pendapat Abrams di atas, peneliti memilih pendekatan

semiotik sebab semiotik memenuhi keempat syarat pendekatan yang disebutkan

Abrams. Karya sastra adalah sebuah fenomena bahasa yang memiliki sistem

tanda. Lotmann (dalam sebuah artikel milik Betta Anugrah Setiani dalam

http://betta-a-setia.blogspot.com), menyatakan bahwa sastra dalam bentuk karya

atau naskah juga mengandung makna tanda-tanda nonverbal. Teks sastra pun

memiliki ciri-ciri qualisigns, sinsigns, legisigns. Qualisigns adalah citra, ide,

dunia kemungkinan, dan akan menjadi nyata apabila dimasukkan ke dalam

sinsigns. Sinsigns adalah tampilan dalam kenyataan, tanda tak terlembagakan,

tanda tanpa kode. Legisigns adalah tanda yang sudah terlembagakan, tanda atas

dasar peraturan yang berlaku umum. Pendekatan semiotik merupakan salah satu

cara untuk mengetahui dan mengontrol karya-karya yang dibuat karena karya seni

merupakan suatu tanda yang diciptakan seniman yang dapat dibaca oleh penonton

atau penerima tanda.

Dengan demikian, analisis semiotik dapat membantu guru dan siswa

memahami makna puisi yang diajarkan. Puisi tidak hanya di analisis secara fisik

saja, tetapi juga kata-kata kias yang merupakan tanda yang mewakili pikiran

penyair. Analisis struktural memang merupakan prioritas pertama sebelum

Page 23: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan analisis lainnya (A. Teeuw, dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2003).

Selanjutnya analisis struktural tadi disempurnakan dengan menganalisis bahasa-

bahasa simbol yang digunakan penyair dalam puisinya. Hasil analisis bahasa

simbol dengan pendekatan semiotik dapat membantu peserta didik menguasai

kompetensi dasar apresiasi puisi dengan maksimal. Dengan melihat variasi

struktur yang ada dalam karya sastra, maka akan dihasilkan berbagai macam arti.

Oleh sebab itu, hasil penelitian ini peneliti harapkan dapat membantu para guru

bahasa Indonesia untuk memahami unsur-unsur karya sastra baik itu unsur

intrinsik maupun ekstrinsik. Selain kedua unsur tersebut, makna semiotik dari

puisi-puisi yang disajikan dalam buku teks bahasa Indonesia kelas X SMA juga

dapat dipahami secara utuh. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

ajar pembelajaran apresiasi sastra dan meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran apresiasi sastra di kelas X SMA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti dapat

merumuskan dua permasalahan sebagai berikut:

1. bagaimanakah tema dan amanat dalam puisi-puisi yang terdapat di buku teks

bahasa Indonesia kelas X SMA dari penerbit Erlangga dan Yudhistira yang

digunakan di wilayah Sragen?

2. bagaimanakah makna yang tersirat dalam puisi-puisi di buku teks bahasa

Indonesia kelas X SMA dari penerbit Erlangga dan Yudhistira yang digunakan

di wilayah Sragen?

C. Tujuan Penelitian

Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka peneliti

dapat menentukan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. menjelaskan tema dan amanat puisi-puisi di buku teks bahasa Indonesia dari

penerbit Erlangga dan Yudhistira sehingga cocok digunakan sebagai materi

ajar apresiasi puisi di kelas X SMA yang digunakan di wilayah Sragen.

2. menjelaskan makna yang tersirat dalam puisi-puisi di buku teks bahasa

Indonesia kelas X SMA dari penerbit Erlangga dan Yudhistira yang

digunakan di wilayah Sragen.

Page 24: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang dapat diambil adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini secara teoretis dapat menambah khazanah keilmuan

mengenai telaah karya sastra khususnya tinjauan semiotik. Hasil penelitian ini

juga dapat digunakan sebagai acuan analisis tema dan amanat yang terdapat dalam

puisi-puisi yang terdapat di buku teks bahasa Indonesia kelas X SMA.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

dan memperkaya wawasan dalam pengajaran sastra terutama semiotik dalam

puisi. Guru juga dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai variasi bahan

ajar pembelajaran apresiasi puisi untuk siswa kelas X SMA.

b. Bagi Peserta didik

Bagi peserta didik, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta

didik memahami makna secara lebih mendalam puisi-puisi yang ada dalam buku

teks bahasa Indonesia, khususnya peserta didik kelas X SMA. Hasil penelitian ini

dapat pula meningkatkan kemampuan apresiasi sastra peserta didik kelas X SMA.

c. Pembaca

Hasil penelitian ini, peneliti harapakan dapat memberikan informasi kepada

pembaca yang membutuhkan referensi tentang pendekatan semiotik puisi.

Page 25: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Semiotik

Secara etimologi semiotik berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion, yang

berarti tanda. Tanda itu sendiri membentang di kehidupan, seperti halnya pada

gerak isyarat, lampu lalu lintas, sesaji dalam upacara pernikahan, dan lain-lain.

Puji Santosa (1993: 2) menyatakan bahwa semiotik berasal dari bahasa inggris

semiotes. Kemudian menurut Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah (Pusat Bahasa) kata

semiotes berubah menjadi semiotik atau semiotika. Semiotik adalah ilmu yang

mencoba menjawab pertanyaan apakah yang dimaksud dengan X? X dapat berupa

apapun baik berupa kata maupun isyarat, hingga keseluruhan komposisi musik

atau film (Marcel Denesi, 2010: 5). Semiotik dapat dikatakan ilmu yang

merepresentasikan makna dari X yang diwujudkan dalam bentuk Y, maka analisis

semiotik akan menjadi jembatan yang mengungkap hubungan bahwa X sama

dengan Y.

Goebel mendefinisikan semiotik sebagai

both linguistic and non-linguistic signs, such as personas, affective stances, place,

(Goebel dalam Debbie Cole, 2010). Pernyataan Goebel tersebut

maksudnya, semiotik register adalah kategori tanda-tanda yang meliputi tanda-

tanda linguistik dan non-linguistik, seperti personal, sikap afektif, tempat, ruang,

dan lain-lain. Sejalan dengan pernyataan Goebel, Umberto Eco dalam Yasreaf

Amir Piliang (2003: 44) menyatakan bahwa semiotik pada prinsipnya adalah

sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

berdusta. Maksud dari pernyataan Eco tersebut adalah apabila manusia

menggunakan suatu tanda untuk mengungkapkan sesuatu, artinya manusia itu

berdusta. Terkadang antara tanda, makna dan realitas tidak relevan sehingga

terjadi kedustaan atau kebohongan.

Page 26: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Budi Irawanto (dalam Haris Firdaus, 2009) menekankan bahwa semiotika

membuka pandangan baru bahwa teks tidak bisa ditafsirkan atau dimaknai dengan

cara pandang tunggal. Semiotik di bidang iklan, film, maupun sastra, sama-sama

memiliki pluralitas pemaknaan yang tidak mengizinkan kehadiran otoritas

http://terpelanting.wordpress.com/) menjelaskan bahwa studi ilmiah tentang tanda

cenderung menghilangkan fungsi tanda sebagai bentuk yang kurang menjelaskan

sesuatu, memiliki tujuan untuk menempatkan tanda menjadi semacam representasi

kongkret seperti kata, bunyi, virtualiatas dan berbagai konstruk semiotis lain.

Klasifikasi yang diberikan analisis semiotik menghilangkan arti dasar (mise

au pase) tanda sebagai transfigurasi perennial yang menjelaskan asal-usul

keberadaannya dari kemungkinan yang ada di semesta. Secara sederhana semiotik

dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang tanda dan sistem tanda. Aart van Zoest

(dalam Panuti Sudjiman, 1996: 5) menyebutkan bahwa semiotik adalah studi

tentang tanda dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda dan cara

berfungsinya. Semiotic juga merupakan studi tentang hubungan antartanda,

pengiriman dan penerimaan tanda oleh mereka yang mempergunakannya.

Fahri Firdusi (dalam artikelnya Semiotik: Tanda dan Makna) menyatakan

bahwa semua kenyataan yang menjadi wujud kebudayaan adalah tanda. Manusia

memang hidup di dunia yang penuh dengan tanda dan manusia pun bagian dari

tanda. Tanda-tanda tersebut kemudian berfungsi sebagai wujud dalam memahami

kehidupan. Manusia melalui kemampuan akalnya berinteraksi dengan

menggunakan tanda sebagai alat untuk berbagai tujuan, salah satu tujuan tersebut

adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain sebagai bentuk adaptasi dengan

lingkungan.

Dalam artikelnya tentang semiotik, Fahri Firdusi juga menuliskan bahwa

semiotika merupakan bidang studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja

(dikatakan juga semiologi oleh Ferdinand de Saussure). Fahri Firdusi

menambahkan bahwa dalam memahami studi tentang makna setidaknya terdapat

tiga unsur utama yakni; (1) tanda, (2) acuan tanda, dan (3) pengguna tanda. Tanda

merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra manusia, tanda

Page 27: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengacu pada sesuatu di luar tanda itu, dan tergantung pada pengenalan oleh

penggunanya sehingga disebut tanda. Misalnya; mangacungkan jempol kepada

seseorang yang berprestasi (http://fahri99.wordpress.com). Dalam hal ini, tanda

mengacu sebagai pujian dari seseorang dan ini diakui seperti itu baik oleh pemberi

pujian maupun orang yang berprestasi tadi. Makna disampaikan dari seseorang

kepada teman yang berprestasi maka komunikasi pun berlangsung.

Daniel Chandler dalam bukunya Semiotik: The Basics (2002: 2) memberikan

pendapatnya sebagai berikut:

Semiotiks involves the study not only of what we refer to as signin

semiotik sense, sign take teh form of words, images, sounds, gestures, and

objcts. Contenporrary semiotik study signs not in iso;ation but as part of

meaning are made and how reality is represented.

Berdasarkan pendapat Daniel Chandler di atas, dapat peneliti tarik

kesimpulan bahwa semiotik tidak hanya mempelajari mengenai makna suatu

tanda bahasa yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Semiotik mempelajari

tentang bentuk tanda yang berupa kata, gambar, suara, gesture, dan objek-objek

tertentu. Semiotik juga mempelajari proses sebuah makna bisa terbentuk dan

suatu kejadian itu bisa terjadi.

Semiotik adalah ilmu yang secara sistematik mempelajari tanda-tanda,

lambang-lambang dan proses perlambangan. Keir Elam, seorang ahli teater

(dalam sebuah artikel milik Gusti Ngurah Putu Wijaya yang berjudul Semiotika

Teater: dari Semiotika Sastra ke Semiotika Teater) mendefinisikan bahwa

semiotika sebagai ilmu yang dikhususkan ke studi produksi makna dalam

masyarakat. Lebih jauh Keir Elam menambahkan bahwa objek-objek semiotik

adalah kode-kode dan sistem-sistem tanda yang ada di masyarakat, pesan-pesan

yang aktual dan teks-teks yang diproduksi.

Roland Barthes dalam sebuah resum buku yang ditulis Sumaryono (dalam

Semiotika Negativa pada laman http://www.sastrajawa.com/) menyatakan,

systems of signification other than language in accordance with the process

Page 28: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

typical of any structuralist activity, which is to build a simulacrum of the

objects under .

Maksud penjelasan Roland Barthes di bahwa semiotika mencakup linguistik,

ilmu tanda, filsafat, seperti sudah disebut di atas. Semiotik menandai lahirnya

linguistik modern, yaitu ilmu yang mempelajari bahasa. Barthes tertarik pada

semiotik bukan sebagai bagian dari linguistik, melainkan karena semiotik juga

bisa memberikan pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya lebih dari sekedar

other than language

Khusus dalam bidang sastra dan pakar sastra sepeti A. Teeuw (1984: 6)

memberikan batasan terhadap semiotik. Menurut A. Teeuw, semiotik adalah

model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki

untuk pemahaman gejala sastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam

masyarakat manapun. Sejalan dengan A. Teeuw, Dick (dalam Panji Santosa,

1993: 3) memaparkan bahwa semiotik adalah suatu studi tentang sebuah karya itu

ditafsirkan oleh pengamat sastra atau penikmat sastra lewat tanda-tanda atau pun

lambang-lambang.

a. Ikonisitas atau Tanda-tanda Ikonis

Aart Van Zoest (dalam Panuti Soedjiman, 1996: 7-23) menyatakan bahwa

ikon memegang peranan penting dalam sastra. Selanjutnya Aart Van Zoest

menyatakan bahwa ada tiga macam ikon, yaitu:

1) Ikon Tipografi, ikon ini didasarkan pada hubungan yang berkenaan dengan

ruang dan tempat. Untuk mendeskripsikan hal ini harus menggunakan

kata-kata yang termasuk dalam bidang semantis, yaitu bentuk dan tempat.

2) Ikon diagramatis, ikon ini didasarkan pada persamaan struktur relasional.

Ikon metaforis, ciri ikon ini, yaitu tidak ada kemiripan antara tanda dan

acuannya. Jadi ikon ini mengharuskan dipakainya metafora sebagai istilah,

maka di dalamnya terdapat ikon metaforis.

b. Hakikat Semiotik Menurut C. S. Peirce (1839-1914)

Bagi Peirce, penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya

manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam pemikiran Peirce, logika sama

dengan semiotika dan semiotika dapat ditetapkan pada segala macam tanda.

Page 29: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Semiotik yang pada awalnya memiliki istilah semiologi ini sekarang lebih populer

dengan semiotik.

Semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), fungsi tanda,

dan produksi tanda. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu

yang lain. Dalam pandangan Aart Van Zoest (dalam Panuti Sudjiman dan Aart

Van Zoest, 1993: 18) memaparkan bahwa segala sesuatu yang dapat diamati

disebut tanda. Oleh sebab itu, tanda tidak terbatas pada benda. Peristiwa,

kebiasaan, adat istiadat, semua ini dapat disebut tanda. Sebuah bendera kecil,

sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheninganm kebiasaan makan, gejala

mode, peristiwa memerahnya wajah, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai

bunga, sikap diam membisu, berjalan sempoyongan, warna putih, warna merah,

semua itu disebut tanda.

Teori Pan Semiotik

sebenarnya terbangun dari tanda. Peirce menambahkan bahwa seluruh

pengetahuan yang ada di semesta ini, pikiran manusia, dan manusia itu sendiri

sebenarnya bersifat semiotik. Pikiran dapat dikatakan sebagai semiotik karena

mengacu pada hal-hal atau sesuatu yang lain. Peirce dalam sebuah jurnal tentang

semiotik, Signs (vol. 3: pp.162 -178, 2010) menyatakan bahwa semesta di bagi

menjadi tiga dimensi.

tness, Secondness, Thirdness) are logically

conceived as a system of irreducible classes of relations (monadic, dyadic,

triadic). This system is the foundation of his philosophy and of his model of

semiosis (see Murphey 1993: 303-306). Ontologically the categories are

rudiments of the world. Firstness is the mode of being in which something is

as it positively is, with no regard to anything else (MS 460: 5-21, 1903; MS

575,1886; W 5.299). It can be characterized as lacking determination: it is

what it is without regard or relation to anything else (cf. also MS 277,1908).

Therefore, Firstness as a mode of being is related to the modality of

possibility. Secondness is the mode of being that is what it is with respect to

some Second, irrespective of any Third. It is a kind of reaction with some

otehr (CP 6.200). Like Firstness, Secondness can be related to a modality,

namely the modality of actuality.

Lebih jelas keterangan Peirce di atas dapat dijelaskan oleh Kris Budiman 2005:

53-60) semesta dibagi menjadi 3 dimensi, yaitu: 1) Firstness, 2) secondness, 3)

Thirdness).

Page 30: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Kepertamaan (Firstness) disebut Trikotomi Pertama adalah mode ada

sebagaimana adanya dan tidak mengacu pada sesuatu yang lain. Firstness

adalah perasaan yang tidak dapat direfleksikan dan bersifat bebas. Firstness

apabila dilihat dari sudut pemikiran logis menurut definisi tanda itu sendiri,

Peirce membedakan tanda menjadi qualisign, sinsign, dan legisign.

2) Kekeduaan (secondness) disebut juga trikotomi kedua. Secondness

merupakan metode yang mencakup hubungan antara semesta pertama dan

kedua. Secondness adalah kategori perbandingan, tindakan, realitas, dan

pengalaman yang terjadi dalam ruang dan waktu.

3) Keketigaan (Thirdness) disebut juga trikotomi ketiga yang mengatur

hubungan trikotomi kedua dan trikotomi ketiga itu sendiri. Trikotomi ketiga

adalah kategori mediasi, kebiasaan, ingatan, kontinuitas, komunikasi

representasi, dan tanda-tanda. Pada trikotomi ketiga ini, Peirce membagi

tanda menjadi tiga, yaitu Rheme, Decisign dan Argument.

Menurut Teori Peirce dalam Puji Santosa (1993:10), dalam pengkajian

semiotik, objek yang dikaji akan dianalisis dengan tiga jalur logika. Ketiga jalur

tersebut, yaitu: 1) hubungan penalaran dengan jenis tandanya; 2) hubungan

kenyataan dengan jenis tandanya; 3) hubungan pikiran dengan jenis petandanya.

1) Hubungan penalaran dengan jenis tandanya

a) Qualisign, penanda yang berhubungan dengan kualitasnya;

b) Sinsign. Penanda yang berkaitan dengan kenyataan;

c) Legisign, penanda yang berkaitan dengan kaidah atau aturan.

2) Hubungan kenyataan dengan jenis tandanya

a) Ikon, sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang

mengsiyaratkan sesuatu yang serupa dengan bentuk objek;

b) Indeks, sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang

mengisyaratkan petandanya;

c) Symbol, sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai petanda yang oleh

kaidah secara konversi telah banyak digunakan oleh masyarakat.

3) Hubungan pikiran dengan jenis petandanya

a) Rheme penanda yang berkaitan dengan terpahaminya objek petanda oleh

penafsir;

b) Dicisign atau pheme, penanda yang menampilkan informasi tentang

petandanya;

c) Argument, penanda yang tanda akhirnya berupa kaidah.

Page 31: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Hakikat Semiotik Menurut Charles Morris

Morris (dalam A. Teew, 1984:55) membedakan semiotik menjadi tiga

dimensi dalam proses semiotis yang dilambangkan dengan segitiga. Ketiga

dimensi tersebut adalah 1) dimensi sintaksis; 2) dimensi pragmatik; 3) dimensi

semantik.

1) Dimensi yang pertama adalah dimensi sintaktik, yaitu hubungan antara

tanda satu dengan tanda lain dalam proses komunikasi. Oleh Morris,

dimensi ini disamakan dengan poetic fungtion yang dikemukakan oleh

Jacobson dan pendekatan objektif milik Abrams. Bila dibandingkan dengan

pendekatan objektif milik Abrams, dimensi sintaktik menekankan bahwa

struktur intrinsik karya sastra merupakan sistem tanda.

2) Dimensi yang kedua adalah dimensi pragmatik yang terdiri dari pengirim

dan penerima pesan. Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari, peran

pengirim dan penerima pesan dapat saling bergantian secara terus-menerus.

Penerima pesan dapat menjadi pengirim pesan, begitupun sebaliknya pada

situasi komunikasi biasa. Tetapi dalam ranah sastra, pergantian tersebut

tidak dapat terjadi, antara penulis dan pembaca, antara seniman dan

penikmat memiliki kedudukan yang tidak sejajar bahkan bertentangan

sehingga dalam ilmu sastra aspek ekspresif dan pragmatik perlu ada

penjelasan agar jelas perbedaannya.

3) Dimensi yang ketiga adalah dimensi semantik yang memiliki kesamaan

dengan fungsi mimetik atau referensial. Klaus membedakan dimensi ketiga

ini dengan istilah sigmantik dan semantik. Semantik diartikan sebagai

makna konseptual yang dicetuskan oleh Saussure bahwa tanda sebagai dwi

tunggal. yaitu signifiant dan signifie, yang artinya dimiliki oleh pemakai

bahasa lepas dari situasi komunikasi yang konkrit. Sigmantik menurut Klaus

diartikan sebagai aspek referensial, acuan tanda dalam penerapannya pada

sesuatu dalam kenyataan.

Puji Santosa (1993 : 3-4) menyatakan bahwa secara khusus semiotik menurut

Charles Morris dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) sintaksis semiotik; 2) semantik

semiotik; 3) pragmatik semiotik. Sintaksis Semiotik adalah studi tentang tanda

Page 32: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang berpusat pada hubungan tanda dengan tanda-tanda lain. Semantik Semiotik

merupakan studi tentang tanda yang memusatkan perhatian pada hubungan tanda

dengan acuannya dan dengan interpretasi yang dihasilkan. Pragmatik Semiotik,

uaitu studi tentang tanda yang mementingkan hubungan antara pengirim dan

penerima tanda.

Berdasarkan penjelasan Puji Santosa di atas, peneliti dapat menarik satu

kesimpulan, semiotik merupakan suatu kajian yang tidak dapat dipisahkan dengan

ketiga kajian sintaksis, semantik, dan pragmatik. Untuk menganalisis teks dan

kode visual, metode semiotik bersifat kualitatif-interpretatif. Teori semiotik

dikelompokkan atas teori yang dikotomis dan yang trikotomis.

d. Hakikat Semiotik Menurut Ferdinan De Saussure (1857-1913)

Saussure memiliki pandangan tersendiri terhadap semiotik. Saussure

memandang bahwa semiotik merupakan suatu sistem tanda, dan sebagai suatu

tanda bahasa yang mewakili sesuatu yang lain yang disebut makna

(http://ummikulsum.Blogspot.com). Saussure menekankan pada aspek sosial pada

penandaan yang dibangun oleh pakar linguistik sebelumnya.

Saussure memperkenalkan konsep semiotik melalui dua dikotomi sistem

tanda, yaitu signifier atau signifie dan significant yang bersifat otomatis (A.

Teeuw, 1984: 46). Konsep ini memiliki maksud bahwa makna muncul ketika

terjadi hubungan antara yang ditandai (signified) dan yang menandai (signifier).

Saussure dalam A. Teeuw (1984:46) menjelaskan bahwa tanda adalah kesatuan

dari suatu bentuk penanda (signifer) dengan suatu ide atau petanda (signified).

Dapat peneliti jelaskan bahwa penanda adalah aspek bahasa yang dapat didengar,

dilihat, dibaca, dan ditulis, sedangkan petanda adalah gambaran dalam pikiran,

masih berupa konsep ide, atau masih berupa angan-angan. Petanda dan penanda

mempunyai hubungan kesalingan. Petanda harus diungkapkan oleh penanda,

sedangkan penanda tidak mempunyai makna apapun tanpa petanda.

Semiotik atau Semiologi bagi Saussure didasarkan pada anggapan bahwa

setiap perbuatan atau tingkah laku manusia mempunyai makna dan tanda. Bagi

Saussure tanda dan penanda tidak dapat dipisahkan. Dimana ada tanda bahasa di

sana ada sistem. Petanda menempati tempat sebagai isi atau gagasan dari apa yang

Page 33: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diungkapkan oleh penanda (Aart Van Zoest, 1993:42-43). Lebih jelas, perhatikan

contoh berikut!

Lampu merah mengacu pada berhenti berjalan

Lampu hijau mengacu pada terus berjalan.

Apabila tanda dan yang diacu terjadi hubungan yang bermakna dan apabila

hal tersebut terjadi pada manusia, maka akan menimbulkan saling pengertian di

antara manusia yang berkomunikasi dengan menggunakan suatu tanda. Puji

Santosa menyebutkan ada tiga komponen dasar semiotik menurut Saussure, yaitu

tanda, lambang, dan isyarat.

1) Tanda

Puji Santosa memberikan pengertian tentang tanda, yaitu bagian dari ilmu

semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan dan

memberitahukan suatu objek kepada subjek (1993: 4). Sementara Aart Van

Zoest (dalam Panuti Sudjiman, 1996: 15). mendefinisikan tanda sebagai suatu

gejala struktural, baik yang muncul dalam bentuk teks dalam wujud kalimat

maupun wacana. Tentu saja tanda yang dimaksud kedua pakar tersebut bukan

hanya tanda dalam wujud tulisan. Tanda dapat berupa benda, warna, suara,

kejadian, bahasa, tidakan, peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda lain. Contoh

konkret antara lain petir. Petir datang setelah kilat. Kilat dan petir adalah tanda

alam. Keduanya saling berhubungan. Apabila ada kilat berarti akan ada petir.

Jadi ada beberapa tanda yang saling berhubungan. Kemudian ada tanda lalu

lintas berupa lampu nerah, dan artinya semua kendaraan harus berhenti.

Dari dua contoh yang peneliti sebutkan di atas, dapat peneliti tarik satu

kesimpulan bahwa tanda adalah sesuattu yang statis, tetap, umum, lugas, dan

objektif. Semua orang memiliki acuan dan makna yang sama terhadap yang

ditandai.

2) Lambang

Lambang merupakan suatu hal atau keadaan yang menuntun si subjek

untuk memahami objek. Puji Santosa (1993: 5) menyatakan bahwa suatu

lambang telah diartikan berdasarkan kultur, situasi tertentu, dan kondisi-

kondisi tertentu. Misalnya warna bendera Indonesia adalah merah dan putih

Page 34: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang merupakan lambang negara Indonesia. Merah dan putih memiliki makna

kultural yang telah disepakai oleh bangsa Indonesia. Misalnya warna merah

berati gagah, berani, dan penuh semangat. Pemberian arti merah tersebut

tergantung pada kultur dan situasi bangsa Indonesia. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa lambang adalah tanda yang bermakna dinamis, khusus,

subjektif, dan kias atau majas.

Kemudian karya sastra, baik puisi, prosa, maupun drama memiliki

lambang-lambang yang bermakna kias dan bermajas. Selain itu di dalam sastra

juga terdapat bermacam-macam lambang, seperti yang diungkapkan Puji

Santosa (1993: 5) lambang warna, lambang bunyi, nada, dan lambang visual,

yaitu tipografi. Lambang dalam karya sastra hanya terbatas pada struktur

fisiknya saja. Struktur fisik yang berbentuk lambang tadi sebenarnya

menyembunyikan makna karya sastra. Penyair menyembunyikan makna

dengan menggunakan lambang yang dapat berwujud struktur fisik.

3) Isyarat

Isyarat adalah suatu hal yang diberikan oleh subjek kepada objek pada

saat itu juga. Isyarat bersifat temporal karena diberikan pada saat sunjek

bertemu objek.

e. Hakikat Semiotik menurut Riffaterre

Mugiyatna dalam makalahnya yang diseminarkan saat Konferensi

Internasional Kesusastraan XIX / HISKI di Batu dengan berjudul Teori Semiotika

Puisi Riffaterre dan Ideologi Penyair, Riffaterre (1978) menjelaskan teorinya

tentang semiotika puisi. Dalam makalahnya, Mugiyatna teori Semiotik Riffaterre

dijelaskan ke dalam lima bagian: , Sign Production, Text

Production , Interpretant , Textual Semiotics dan Conclusion. Namun peneliti

hanya akan menjelaskan bagian dan Interpretant sebab

bagian inilah yang relevan dengan penelitian ini.

1) Makna Puisi

Riffaterre membedakan antara meaning (arti) dan significance (makna). Ciri-

ciri puisi adalah kepaduannya, secara formal dan semantik. Dia menyebut

kepaduan formal dan semantik ini sebagai significance. Reffateree mengatakan

Page 35: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam makalah Mugiyatno bahwa ignificance text is one

semantic unit. From the standpoint of meaning text conveys a string of successive

information units, the language is referential . Pernyataan Reffateree apabila

diterjemahkan kurang lebih dia menjelaskan bahwa arti adalah yang dirujuk oleh

teks pada tataran mimetik. Ciri dasar mimesis adalah bahwa ia menghasilkan

urutan semantik yang terus-menerus berubah.

Sejalan dengan pembedaan antara arti dan makna itu, Riffaterre membedakan

dua jenis analisis, yaitu analisis heuristik dan analisis retroaktive (hermeneutik).

Analisis heuristik adalah analisis pada tahap pertama. Pada analisis ini input

pembaca adalah kompetensi linguistik, termasuk asumsi bahasa bersifat

referential, kemampuannya mencermati ketidaksesuaian (incompatibility) antara

kata-kata bahwa ada kata atau frasa yang tidak dapat diartikan secara literal

sehingga membutuhkan pemahaman secara kiasan, dan bahwa kompetensi

linguistik bukan satu-satunya faktor yang terlibat. Pada tahap analisis ini mimesis

dipahami secara penuh.

Analisis hermeneutik adalah analisis tahap kedua. Pada tahap ini pembaca

meninjau, merevisi, dan membandingkan ke belakang apa yang baru saja

dibacanya. Analisis hermeneutik menguak makna dibalik tanda yang dibuat

penyair dalam puisinya. Analisis hermeneutik membutuhkan kepekaan hari untuk

dapat memahami maksud penyair.

2) Intepretasi Tanda

Riffaterre menjelaskan interpretant (dalam kaitannya dengan tanda) sebagai

A sign stands for something to the idea which it produces . For which it stands is

called its object, its meaning . Tanda

menggantikan sesuatu merujuk ke gagasan yang dihasilkann. Tanda yang

digantikan disebut obyek, arti tanda itu. Gagasan yang dikeluarkannya disebut

interpretant.

Riffaterre membuat pembedaan antara lexematic interpretant dan textual

interpretant. Lexematic interpretant adalah kata-kata mediasi, disebut juga

sebagai dual signs, karena kata-kata itu melahirkan dua teks sekaligus dalam satu

puisi (atau satu teks yang harus dipahami dalam dua cara), atau kata-kata itu

Page 36: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengandaikan dua hipogram sekaligus. Dual sign (tanda ganda) adalah kata

ekivokal yang terletak pada titik di mana dua rangkaian asosiasi semantik atau

formal berinteraksi. Dalam sastra Indonesia, contoh dari lexematic interpretant

adalah judul kumpulan puisi oleh tiga penyair: Chairil Anwar, Rivai Apin, dan

Asrul Sani: Tiga Menguak Takdir. Menguak dapat berarti membuka/menyingkap,

dapat pula berarti meneriaki (seperti sapi menguak). Takdir dapat berarti

ketentuan Tuhan dapat pula berarti Sutan Takdir Alisyahbana. Dengan demikian

judul tersebut dapat berarti tiga penyair menyingkap takdir (ketentuan Tuhan) ,

dapat pula berarti tiga penyari meneriaki Takdir (STA). Dengan demikian dapat

diandaikan bahwa puisi tersebut merupakan derivasi dua hipogram.

Analisis retroaktif (hermeneutic) dengan demikian tampak sebagai metode

untuk decoding dual signs: pertama karena tanda itu merujuk ke paradigma, dan

sebuah paradigma hanya dapat dikenali setelah tanda itu dikembangkan secara

mencukupi dalam ruang sehingga konstan tertentu dapat diamati. Kedua, karena

penghalang akan membuat pembaca bergegas kembali ke belakang untuk mencari

kunci, bergegas ke belakang adalah satu-satunya tempat kembali. Ketiga, karena

koreksi yang dilakukan ke belakang melalui homologue yang berdekatan

menciptakan jiwa (ghost) atau kesejajaran teks yang di dalamnya tugas

(allegiance) semantik yang kedua dari tanda dapat diamati. Textual interpretant

adalah teks mediasi, baik kutipan atau sindiran dalam puisi: textual interpretant

itu sendiri mengandung model ekivalen dan transferal dari satu kode ke kode lain,

dan textual interpretant itu menurunkan aturan idolect puisi, menjamin, dengan

otoritas tatabahsa normatif, sebuah tradisi, atau yang akan dimiliki sebuah

konvensi, praktek semiotik yang khas puisi tertentu. (81). Textual intepretant bisa

berupa kalimat persembahan, seperti kalimat buat sri ayati pada Senja di

Pelabuhan Kecil oleh Khairil Anwar, yang terdapat di luar larik-larik puisi

(biasanya di bawah judul). Textual interpretant memandu pembaca ke dua cara.

Pertama ia membantu memfokuskan pada konflik interteks di mana dua kode

yang berkonflik hadir di pinggirannya. Kedua, textual interperetant berfungsi

sebagai model derivasi hipogramatik.

Page 37: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa textual interpretant menyajikan

kunci-kunci untuk melakukan hubungan paradigmatik dengan teks-teks lain. Teks

di sini merujuk bukan hanya ke bahan-bahan tertulis, tetapi juga ke kehidupan.

Kalimat persembahan buat Sri Ayati pada Senja di Pelabuhan Kecil oleh Chairil

Anwar itu jelas merujuk ke kehidupan, hubungan Cahiril Anwar dengan seseorang

yang bernama Sri Ayati, tidak merujuk ke teks. Juga larik dalam sebuah lagu Koes

Plus Ke Jakarta, Pernah kualami, hidupku sendiri, temanku pergi dan menjauhi,

merupakan textual interpretant yang merujuk ke pengalaman hidup Koes

bersaudara, atau Koes yang menulis syair lagu itu. Syair lagu itu merupakan

derivasi hipogramatik penglaman hidup mereka tersebut.

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, peneliti dapat menarik satu

kesimpulan tenatng semiotik, yaitu ilmu yang mepelajari tentang tanda, proses

makna itu terbentuk, dan cara tanda dimaknai oleh manusia.

f. Karya Sastra sebagai Gejala Semiotik

Saussure dalam A. Teeuw (1984:143) menyatakan bahwa karya sastra

merupakan gejala semiotik, karya sastra merupakan sistem tanda yang bertugas

sebagai alat komunikasi antar manusia. Sejalan dengan Saussure, Suyitno ()2009:

228). Mengungkapkan bahwa karya sastra merupakan sistem tanda tingkat kedua,

sedangkan bahasa merupakan sistem tanda tingkat pertama. Secara hierarki, karya

sastra dalam semiotik memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan bahasa.

Namun demikian, sastra tidak dapat lepas dari bahasa sebagai alat penyampainya

karena bahasa sudah menjadi sistem tanda yang mempunyai arti berdasarkan

konvensi tertentu. Kemudian dijelaskan oleh Rachmat Djoko Pradopo (2009:122-

123) bahwa bahasa dikatakan memiliki kesepakatan dengan masyarakat

pemakainya dan karya sastra tidak dapat lepas darinya karena apabila seorang

sastrawan meninggalkan bahasa sebagai sistem tanda primer, maka karya sastra

tersebut tidak dapat dipahami oleh pembaca.

Rachmat Djoko Pradopo menyatakan dalam bukunya Pengkajian Puisi

bahwa yang dimaksud makna sajak (karya sastra) bukanlah arti bahasanya,

melainkan arti bahasa dan suasana, perasaan intensitas arti, arti tambahan

(konotasi), daya liris, tipografi, enjabemen, persajakan, baris sajak, repetisi, dan

Page 38: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebagainya (2009: 122). Puji Santosa juga memberikan pendapatnya tentang

semioti sastra. Puji Santosa dalam Junaedi (http://junaedi2008.blogspot.com)

menyatakan bahwa dalam lapangan sastra, karya sastra dengan keutuhannya

secara semiotik dapat dipandang sebagai sebuah tanda. Sebagai suatu bentuk

tanda, karya sastra secara tulis akan memiliki sifat kerungan. Dimensi ruang dan

waktu dalam sebuah cerita rekaan mengandung tabiat tanda-menandai. Sifat tanda

menandai dalam cerita rekaan menyiratkan makna semiotika. Aminudin dalam

Junaedi (http://junaedi2008.blogspot.com/) menyebutkan bahwa wawasan

semiotik sastra dalam studi sastra memiliki tiga asumsi:

1) karya sastra merupakan gejala komunikasi yang berkaitan dengan

pengarang, wujud sastra sebagai sistem tanda, dan pembaca;

2) karya sastra merupakan salah satu bentuk penggunaan sistem tanda (system

of signs) yang memiliki struktur dalam tata tingkat tertentu;

3) karya sastra merupakan fakta yang harus direkonstruksikan pembaca sejalan

dengan dunia pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya;

Sasaran kajian sastra secara ilmiah bukan pada wujud konkret wacananya,

melainkan pada metadiscourse atau bentuk dan ciri kewacanaan yang tidak

teramati secara konkret. Junus dalam (Racmat Djoko Pradopo, 2009)

menyampaiakan bahwa penelitian sastra dengan pendekatan semiotika

sesungguhnya merupakan lanjutan dari pendekatan strukturalisme. Strukturalisme

tidak dapat dipisahkan dengan semiotik karena karya sastra merupakan struktur

tanda tanda yang bermakna. Tanpa memperhatikan sistem tanda dan maknanya,

serta kesepakatan tanda, struktur karya sastra atau karya sastra tidak dapat

dimengerti secara optimal. Dalam penelitian sastra dengan menggunakan

pendekatan semiotika, tanda yang berupa indekslah yang paling banyak dicari,

yaitu berupa tanda tanda yang menunjukkan hubungan sebab-akibat.

Preminger dalam Junaedi (http://junaedi2008.blogspot.com/) memaparkan

tentang studi semiotik sastra. Studi semiotik sastra adalah usaha untuk

menganalisis sistem tanda tanda. Oleh karena itu, peneliti harus menentukan

konvensi konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna.

Analisis semiotik sastra bertujuan untuk mengungkap makna atau gagasan di balik

tanda, dalam penelitian ini adalah teks puisi. Umar Khalid menyatakan bahwa

dalam memahami puisi dengan menggunakan kajian semiotik melalui tahap-tahap

Page 39: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di antaranya: 1) analisis heuristik, yaitu analisis yang didasarkan pada konvensi

bahasa yang bersifat mimetik atau tiruan alam yang membangun arti. Kajian ini

didasarkan pada pemahaman yang lugas berdasarkan makna denotatif. 2)

Selanjutnya, yaitu tahap analisis hermeneutik yaitu analisis yang bermuara pada

ditemukannya satuan makna puisi secara utuh. Dalam analisis hermeneustik yang

dikaji adalah bahasa kias yang ada dalam teks puisi (Umar Khalid dalam

http://umarkhalid33sastra.blogspot.com).

Dengan demikian, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa apabila ingin

menganalisis karya sastra sebagai pendekatan semiotik, maka tidak boleh

meninggalkan aspek kebahasaannya sebagai pembentuk karya sastra dan pencipta

maknanya. Untuk lebih memahami kajian semiotik dengan menggunakan teori

Riffaterre.

2. Hakikat Puisi

Ensiklopedi Indonesia yang dikutip oleh B. P. Situmorang (1983: 10), kata

poietes (Latin

poeta). Puisi pada awalnya berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Atri yang

masih luas ini kemudian semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni

sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan

menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata-kata kiasan. Puisi adalah

karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama

dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata

betul-betul dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau

padat, namun berkekuatan (Herman J. Waluyo, 2003: 1).

Sejalan dengan Herman J. Waluyo, peneliti mengutip pengertian puisi dari

arikel di Internet yang menyatakan bahwa puisi adalah karya tulis hasil

perenungan seorang penyair atas suatu keadaan atau peristiwa yang diamati,

dihayati, atau dialaminya. Cetusan ide yang berasal dari peristiwa atau keadaan itu

dikemas oleh seorang penyair ke dalam bahasa yang padat dan indah.

(http://gozaimatsubayu.blogspot.com. 20 November 2009). Dalam sebuah Jurnal

internasional, seorang ahli sastra Damico (dalam Janette Hughes, 2008: 155)

menjelaskan tentang puisi sebagai berikut,

Page 40: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Poetry evokes feelings and provokes thoughts about complex social issues.

Poetry is more than a vehicle for expression; it is also a way of

knowingPoetry both requires and facilitates a concentration of mind or

sustained attention to which our hectic lives have unaccustomed us. The

linking of the strange with the familiar through the image, or even through

well-placed line breaks, is perhaps what makes poetry so powerful. Poetry

transforms the way we see the commonplace through new and fresh

perspectives.

Damico (dalam Janette Hughes, 2008: 155) menyatakan bahwa puisi dapat

membangkitkan perasaan dan menimbulkan pikiran tentang isu-isu sosial yang

kompleks. Puisi tidak hanya sebagai sarana untuk ekspresi, tetapi juga merupakan

cara untuk mengetahui. Puisi yang baik membutuhkan konsentrasi pikiran dan

perhatian yang penuh saat menulisnya. Puisi juga dapat menghubungkan sesuatu

yang umum dengan sesuatu yang aneh. Puisi mengubah cara pandang seseorang

terhadap suatu hal menjadi perspektif yang baru dan segar.

Puisi adalah ragam karya sastra yang dianggap paling mewakili ekspresi

perasaan penyair. Bentuk ekspresi itu mungkin saja berupa keindahan,

kegelisahan atau pengagungan kepada kekasih, kepada alam, atau kepada sang

khalik. Oleh karena itu, bahasa dalam puisi terasa sangat ekspresif, lebih padat,

kental dan langsung. Puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua. Sejak

kelahirannya, puisi memang sudah menunjukkan cirri-ciri khas seperti yang

dikenal sekarang, meskipun puisi telah mengalami perkembangan dan perubahan

tahun demi tahun. Puisi merupakan penghayatan kehidupan manusia totalitas yang

dipantulkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya, pikiran, perasaan,

kemauannya dan lain-lain (B. P. Situmorang (1983: 7).

Reeves (dalam Herman J. Waluyo, 1995: 22) menyatakan bahwa puisi adalah

karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif. Bahasa sastra bersifat

konotatif karena banyak digunakan makna kias dan makna lambang (majas).

Dibandingkan dengan bentuk karya sastra yang lain, puisi lebih bersifat konotatif.

Bahasanya lebih memiliki banyak kemungkinan makna. Hal ini disebabkan

terjadinya pengonsentrasian atau pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam

puisi. Stuktur fisik dan struktur batin puisi juga padat. Keduanya bergabung

secara padu. Hal senada juga diungkapkan oleh Herman J. Waluyo (1995: 25)

Page 41: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua

kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Pendapat Arnold yang dikutip oleh B. P. Situmorang (1983: 7) menjelaskan

Poetry is the highly organized form of intellectual activity

bahwa aktivitas berpikir mempunyai tingkat intensitas yang tinggi bagi penciptaan

puisi. Lebih lanjut, Arnold mengatakan bahwa puisi adalah satu-satunya cara yang

paling indah, impresif, dan yang paling efektif mendendangkan sesuatu. Demikian

pula yang dinyatakan oleh John Dryen dan Isaac Newton (dalam B. P.

Situmorang, 1983: 8-9) puisi adalah musik yang tersusun rapi. Puisi adalah nada

yang penuh keaslian dan keselarasan.

Selanjutnya Shahnon Ahmad (dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 7)

menyatakan bahwa garis-garis besar tentang pengertian puisi adalah: emosi,

imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata

kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur. Definisi puisi menurut

para pakar di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa ada tiga unsur pokok

yang ada dalam sebuah puisi, pertama adalah hal yang meliputi pemikiran, ide,

atau emosi, kedua bentuk, dan ketiga ialah kesan.

Rachmat Djoko Pradopo membuat kesimpulan bahwa puisi adalah ekspresi

pikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi pancaindera

dalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi

pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan

(2009:7).

Suminto A. Sayuti dalam bukunmya Berkenalan dengan Puisi Indonesia

memberikan pendapatnya tentang puisi. Beliau mengatakan bahwa puisi adalah

suatu bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan keseimbangan,

keselarasan dan keharmonisan bunyi-bunyi di dalamnya. Tambahanya, puisi

mengungkapkan pengalaman individu penyair yang diungkapkan dengan pilihan

kata tertentu, sehingga puisi tersebut mampu membangkitkan pengalaman tertentu

pula bagi penikmatnya (2002: 3-4)

Page 42: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bedasarkan beberapa pendapat para pakar di atas dapat peneliti simpulkan

bahwa puisi secara garis besar dapat diartikan sebagai karya sastra dengan bahasa

yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan

pemilihan kata-kata kias (imajinatif) yang merupakan interpretasi pengalaman

manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan. Puisi adalah

satu jenis karangan kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan

mengekspresikan perasaan, yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan

yang berirama secara imajinatif, dengan menggunakan musikal yang rapi, padu

dan harmonis sehingga terwujud keindahan.

Marjorie dalam M. Antar Semi membagi anatomi puisi atas dua bagian, yaitu

bentuk fisik dan bentuk mental. Bentuk fisik puisi mencakup penampilan di atas

kertas dalam bentuk nada dan larik puisi; termasuk irama, sajak, intonasi,

pengulangan, dan perangkat kebahasaan lain. Bentuk mental terdiri dari tema,

urutan logis, pola asosiasi, satuan arti yang dilambangkan, dan pola-pola citra dan

emosi. Kedua bentuk ini merupakan kejalinan yang utuh sehingga menghasilkan

sebuah puisi yang total, penuh makna, keindahan, dan imajinasi bagi pembacanya

(1993:107).

a. Ciri-ciri Kabahasaan Puisi

Puisi adalah salah satu karya sastra yang padat bahasa dan maknanya. Dengan

bahasa yang cenderung singkat, tersirat makna yang dalam. Salah satu cirri puisi

adalah bahasanya yang padat. Herman J. Waluyo (2003: 2-13) menyebutkan ada

enam cirri-ciri puisi, yaitu pemadatan bahasa, pemilihan kata kias, kata konkret,

pengimajian, irama (ritme), dan tata wajah.

1) Pemadatan Bahasa

Bahasa yang digunakan untuk menciptakan puisi adalah bahasa yang padat,

sebab dengan bahasa yang padat akan menciptakan puisi yang berkekuatan gaib.

Susunan bahasa yang padat akan tampak lebih menarik daripada susunan kalimat

yang utuh. Hal tersebut terjadi karena susunan bahasa yang padat akan

menghasilkan makna yang luas dan susunan sajak yang berima. Rima yang runtut

akan menciptakan puisi yang indah dan harmonis. Puisi lama dan pujangga baru

masih memegang teguh prinsip persajakan atau rima yang runtut.

Page 43: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Pemilihan kata kias

Kata yang dipilih penyair untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan harus

dipertimbangkan dari berbagai aspek dan dampak pengucapannya. Pemilihan kata

dapat dipengaruhi tiga faktor, yaitu makna kias, lambang dan persamaan bunyi

(rima). ketiga faktor tersebut saling mendukung. Lewat pemilihan kata pula,

penyair dapat menentukan ciri khas puisi. Ketiga faktor tersebut akan dijelaskan

secara lebih rinci pada penjelasan di bawah ini.

a) Makna Kias

Puisi merupakan genre sastra yang banyak menggunakan makna kias.

Lihatlah pada contoh baris puisi di bawah ini!

Aku lengah di hari pagi

Beta lali di masa muda

Dalam puisi di atas, makna kias sangat mudah dipahami. Misalnya pada

berikutnya.

b) Lambang

Penggunaan lambang dalam puisi sangat wajar. Lambang digunakan untuk

mengganti hal/benda denga hal/benda lain. Tujuannya adalah memperindah

bahasa. (Herman J. Waluyo, 2003:4). Menurut Herman J. Waluyo (2003:4) ada

beberapa jenis lambang, antara lain lambang yang bersifat lokal, kedaerahan,

nasional, dan unversal (berlaku bagi semua manusia). Lebih jelas, lihatlah pada

kutipan puisi Rendra Surat Kepada Bunda Tentang Calon Menantunya

Burung dara jantan yang nakal

...

...

Ia telah meninggalkan kandang yang

Kau buatkan

Kata-

puisi meliputi lambang benda, lambang warna, lambang suasana, dan lambang

bunyi. Lambang warna digunakan untuk menguatkan makna warna yang

digunakan dan memperjelas makna denotasi. Misalnya warna hitam

Page 44: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melambangkan kesedihan, kedukaan, putih melambangkan kesucian, warna

kuning untuk kesetiaan, dan lain-lain.

Lambang bunyi memiliki arti bahwa ada makna yang dapat ditimbulkan

oleh perpaduan bunyi-bunyian. Misalnya perpaduan alunan seruling yang

mengantarkan pembaca pada suasana pedesaan di Jawa Barat. Bunyi gamelan

akan mengingatkan pembaca pada suasana di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lambang suasana artinya keadaan atau peristiwa yang tidak digambarkan

seperti apa adanya, tetapi diganti dengan keadaan lain atau

perlambangan.misalnya suasana sedih dilambangkan dengan hujan gerimis,

susana ceria dilambangkan dengan sinar matahari yang indah,

c) Persamaan Bunyi atau Rima

Persamaan bunyi yang harmonis dan berulang menciptakan konsentrasi

dan kekuatan bahasa atau sering disebut daya gaib kata seperti pada mantra

(Herman J. Waluyo, 2003: 7).

3) Kata Konkret

Penyair banyak yang menggunakan kata konkret dalam puisinya untuk

memudahkan pembaca memahami makna puisi. Namun yang terjadi justru

dengan kata konkret tersebut pembaca kesulitan menafsirkan makna kata-kata

yang digunakan (Herman J. Waluyo, 2003: 9). Misalnya pada puisi Rendra

Dengan kuku-kuku besi, kuda menebah perut bumi

Bulan berkhianat. Gosokkan tubuhnya pada pucuk-pucuk para

Mengepit kuat-kuat. ...

kuda pada baris puisi di atas adalah jalan yang tidak beraspal. Yang disebut kulit

bumi. Kulit bumi memiliki makna jalanan yang masih berupa tanah belum

diaspal, becek setelah hujan turun, dan penuh batu dan lumpur. Biasanya jalan

seperti ini ditemukan di daerah pedesaan yang terpencil

4) Pengimajian

Pengimajian atau lebih sering dikenal sebagai pencitraan adalah susunan kata-

kata yang digunakan penyair dalam puisinya untuk memperkuat dan memperjelas

suasana dan makna puisi. Pemakaian citraan juga dimaksudkan agar apa yang ada

Page 45: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

di dalam puisi seolah-olah dapat didengar (imaji auditif), didilihat (visual), atau

dirasa (taktil).

5) Irama (Ritme)

Irama atau ritme merupakan pengulangan kata, frase, dan kalimat dalam

puisi. Puisi lama banyak yang mengandung irama atau pengulangan bunyi yang

teratur sehingga tercipta puisi yang indah. Irama juga berarti pergantian keras

lembut, panjang pendek, tinggi rendah kata yang menciptakan gelombang yang

memperindah puisi. Puisi masa pujangga baru misalnya, memiliki keteraturan

ya Ali Hasyim, berikut:

Pagiku hilang/ sudah melayang

Hari mudaku/ telah pergi

Kini petang/ datang membayang

Batang usiaku/ sudah tinggi

Keteraturan bunyi dapat dilihat pada bunyi suku kata terakhir di tiap barisnya,

-sama

6) Tata Wajah

Puisi yang ditulis pada tahun 1976 merupakan puisi yang mementingkan tata

wajah. Puisi yang menampilkan tata wajah tertentu dianggap mewakili penyair

yang ingin mengungkapkan maksud tertentu pula. Puisi yang memiliki kekuatan

tata wajah yang kuat adalah puisi-puisi karya Sutardji Colzum Bachri. Berikut

salah satu puisi Sutardji yang menampilkan tata wajah yang kuat maknanya:

Tragedi Winka Sihka

Kawin

Kawin

Kawin

Kawin

Kawin

Ka

Win

Ka

Win

. . .

Page 46: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tata wajah puisi Sutardji Colzum Bachri di atas mempunyai makna

tersendiri. Pasti Sutardji memiliki tujuan saat membuat tata wajah pusi yang

seperti terlihat di atas. Bentuk tata wajah yang zig-zag menandakan bahwa

kehidupan rumah tangagga atau perkawinan penuh liku dan tantangan. ada

kebahagiaan, kadang juga ada kesedihan, konflik yang sering mendominasi dalam

kehidupan pernikahan atau percintaan. Tata wajah tidak hanya seperti contoh di

atas. Ada pula puisi dengan tata wajah yang biasa saja, yaitu berupa bait yang

teratur.

b. Struktur Pembangun Puisi

Sebuah puisi tidak dengan tiba-tiba tampil dihadapan masyarakat pembaca.

Secara totalitas sebetulnya puisi mengalami proses penciptaan. Di dalam proses

penciptaannya dibutuhkan unsur-unsur yang dapat membangun puisi. Struktur

pembangun tersebut bersifat padu karena tidak dapat berdiri sendiri tanpa

mengaitkan struktur yang satu dengan lainnya. struktur dalam sebuah puisi

bersifat fungsional dalam kesatuannya dan juga bersifat fungsional terhadap unsur

lainnya (Herman J. Waluyo, 1995: 25).

Struktur yang membangun puisi terdiri dari dua, yaitu struktur fisik dan batin.

Apa yang dilihat melalui bahasanya yang nampak, disebut struktur fisik puisi

yang secara tradisional disebut bentuk atau bahasa atau unsur bunyi. Struktur fisik

sering kali disebut juga struktur sintaktik puisi. Makna yang terkandung di dalam

puisi yang tidak secara langsung dapat dihayati, disebut struktur batin atau

struktur makna. Struktur batin sering kali disebut struktur tematik atau struktur

semantik (Herman J. Waluyo, 1995: 26-27).

Struktur puisi yang berupa struktur fisik dapat diuraikan dalam metode puisi,

yakni unsur estetik yang membangun struktur luar puisi. Struktur-struktur

pembangun puisi dapat ditelaah satu persatu, tetapi struktur-struktur itu tetap

merupakan kesatuan makna yang utuh. Struktur fisik puisi yang membangun puisi

terdiri dari berbagai macam unsur. Unsur-unsur itu adalah 1) diksi; 2)

pengimajinasian; 3) kata konkret; 4) bahasa figurative (majas); 5) verifikasi, dan

6) tipografi puisi. Majas terdiri atas lambang dan kiasan, kemudian verifikasi

terdiri dari rima, ritma, dan metrum. Sementara itu, struktur batin yang terdapat

Page 47: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam puisi adalah 1) tema; 2) nada; 3) perasaan; 4) gagasan; 5) amanat; 6) bunyi

dan 7) nada (Herman J. Waluyo, 1995: 28).

Struktur puisi merupakan kesatuan makna yang padu antara struktur fisik dan

struktur batin. Dalam hal struktur fisik dan struktur batin, penciptaan puisi

menggunakan prinsip pemadatan atau pengonsentrasian pemikiran yang

membangkitkan perasaan, merangsang imajinasi pancaindra dalam suasana yang

berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting yang menandai makna

dalam nilai-nilai yang bersifat afektif kontemplaif dari diri dan interpretasi

pengalaman penyair yang digubah dalam suatu kesatuan wujud dan kesatuan

makna yang berkesan (Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 5).

Menurut M. Atar Semi (1993: 107) bentuk fisik dan mental sebuah puisi pada

dasarnya dapat pula dilihat sebagai satu kesatuan yang terdiri dari tiga lapisan,

yaitu: 1) lapisan bunyi, 2) lapisan arti, 3) lapisan tema. 1) Lapisan bunyi, yakni

lapisan lambang-lambang bahasa sastra. Lapisan pertama inilah yang disebut

sebagai bentuk fisik puisi. 2) Lapisan arti, yakni sejumlah arti yang dilambangkan

oleh struktur atau lapisan permukaan yang terdiri dari lapisan bunyi bahasa. 3)

tujuan penyair, atau sesuatu efek tertentu yang didambakan penyair. Lapisan

inilah yang dianggap sebagai bentuk mental sebuah puisi.

Menurut Suminto A. Sayuti dalam bukunya Berkenalan dengan Puisi

menyebutkan bahwa puisi mempunyai bentuk mental yang dipengaruhi oleh

pengalaman jiwa yang berlapis-lapis. Ada lima lapis pengalaman jiwa, antara lain:

1) pengalaman lapis kebendaan; 2) pengalaman lapis tetumbuhan, 3) pengalaman

lapis kehewanan, 4) pengalaman lapis kemanusiaan dan 5) pengalaman lapis

kefalsafahan.

Pengalaman lapis kebendaan merupakan lapisan pengalaman jiwa yang

paling rendah. Sifat lapisan pengalaman kebendaan sama seperti benda mati. Dia

memiliki ukuran panjang, pendek, tinggi, rendah, dapat didengar, dapat disentuh,

dan seterusnya. Dalam puisi, wujud pengalaman lapis kebendaan ini berupa

persajakan, irama, bait, bahasa kiasan, citraan, sarana retorika, dan tipografi.

Page 48: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengalaman lapis tetumbuhan merupakan pengalaman jiwa penyair yang

sifatnya sama seperti kehidupan tumbuhan. Penyair mengalami musim semi,

musim gugur, musim panas, musim dingin, musim berbunga, sama seperi

tumbuhan. Apabila sedang berbunga, maka suasana puisi akan bahagia, romantis,

dan indah. Namun bila musim gugur, maka suasana puisi akan terasa sedih, penuh

haru, dan ratapan.

Pengalaman lapis kehewanan merupakan lapisan jiwa seperti yang ada pada

kehidupan binatang. Penyair mulai merasakan kehidupan, gerak, insting, naluri,

hasrat. Penyair mulai merasakan ingin makan, minum, seksual, membunuh,

beradaptasi, dan mempertahankan diri. Wujud lapisan jiwa ini adalah efek

terhadap pancaindera sehingga pembaca benar-benar merasakan kalau puisi itu

hidup.

Pengalaman lapis kemanusiaan merupakan lapisan jiwa yang hanya dapat

dicapai manusia, seperti sikap simpati, empati, dan solider. Wujud dari lapisan

jiwa jenis ini adalah efek rasa cinta kasih dari puisi yang ditulis penyair. Cinta

kasih yang dimaksud bias terhadap ayah, ibu, lawan jenis, sahabat, dan lain-lain.

Pengalaman lapis ini hanya bisa dirasakan oleh manusia apabila dia mau

berkontemplasi, bersembahyang, berdoa, dan memahami hakikat kehidupan.

Lapisan ini apabila diekspresikan lewat puisi, maka mengisahkan hubungan antara

manusia dengan Tuhan, renungan-renungan, pujian-puian, doa-doa, dan hakikat

hidup. Jadi, apabila semua pengalaman lapis jiwa tersebut terpenuhi semua dalam

suatu karya puisi, maka puisi tersebut dapat menjadi sebuah karya yang mampu

memberi efek positif bagi penikmatnya.

1) Struktur Fisik Puisi

a) Kata

Ketika menciptakan sebuah puisi, penyair mempunyai tujuan yang hendak

disampaikan kepada pembaca melalui puisinya. Penyair ingin mencurahkan

perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang sedang dirasakan

oleh hatinya. Untuk itulah, harus dipilih kata-kata yang setepat-tepatnya.

Penyair harus cermat memilih kata karena kata-kata yang ditulis harus

dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi, dalam rima dan irama serta

Page 49: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam

keseluruhan puisi itu. Selain itu, penyair juga harus mempertimbangkan urutan

kata dan kekuatan daya magis. Kata-kata diberi makna baru dan yang tidak

bermakna diberi makna menurut kehendak penyair, sehingga dapat

menyampaikan maksud penyair. Oleh karena begitu pentingnya kata-kata dalam

puisi, maka bunyi kata juga dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya

(Herman J. Waluyo, 1995: 72).

Begitu pentingnya kata-kata dalam puisi, bahkan untuk jenis puisi. Seperti

yang diungkapkan Sapardi Djoko Damono (dalam Suminto A. Sayuti, 2002: 143)

bahwa kata-kata tidak sekadar berperan sebagai sarana penghubung gagasan

penyair dengan pembaca, seperti peran kata dalam bahasa sehari-hari. Dalam puisi

imajis, kata-kata juga berperan sebagai alat pendukung dan penghubung antara

pembaca dan dunia intuisi penyair.

Sama halnya dengan Sapardi Djoko Damono, Suminto A. Sayuti pun

mempunyai pandangan tersendiri tentang pentingnya kata dalam puisi. Suminto

A. Sayuti menyatakan bahwa kata adalah dasar bangunan setiap puisi sehingga

diksi atau pilihan kata merupakan faktor penentu kualitas daya cipta penyair

(2009:144). Apabila dilihat sepintas kata-kata yang terdapat dalam puisi pada

umumnya sama dengan kata-kata yang digunakan dalam khidupan sehari-hari.

Artinya, kata-kata dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili makna

yang sama. Bahkan bunyi ucapan pun tidak ada bedanya (Henry Guntur Tarigan,

1984: 29).

Dalam memilih kata-kata yang tepat dan untuk menimbulkan makna serta

gambaran yang jelas, penyair harus mengerti denotasi dan konotasi sebuah kata

(Rachmat Djoko Pradopo, 1993: 58). Selain itu, diksi juga merupakan ciri khas

seorang penyair. Antara penyair yng satu dengan penyair yang lain berbeda dalam

pemilihan diksinya, maka jelas bahwa diksi itu sudah menjadi satu dengan

penyair. Penggunaan diksi dalam puisi bisa mengenalkan pembaca pada

penyairnya. Kecakapan seorang penyair dalam menggunakan diksi akan

membangkitkan imaji pada pembacanya (B. P. Situmorang, 1983: 19). Saat

memilih kata-kata, seorang penyair akan mempertimbangkan (1) kosa kata, (2)

Page 50: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemilihan kata, (3) denotasi dan konotasi, (4) bahasa kias, (5) Citraan (Gambaran-

gambaran Angan), (6) Gaya Bahasa dan Retorika.

(1) Kosa Kata

Penyair dalam memilih kata untuk mengungkapkan idenya ke dalam puisi

tidak boleh sembarangan. W. S. Rendra dalam Rachmat Djoko Pradopo (

2009: 51) menyarankan agar para penyair melihat ke kamus bahasa Indonesia

untuk menemukan arti yang setepat-tepatnya. Menurut Rendra, puisi yang baik

bukanlah puisi yang menggunakan kata-kata kias yang banyak, namun sulit

dipahami. Puisi yang baik adalah puisi yang diciptakan oleh penyair dengan

bahasa sehari-hari yang lazim digunakan masyarakat sehingga amanatnya

dapat tersampaikan sepenuhnya.

Slamet Mulyana dalam Rachmat Djoko Pradopo (2009: 51) menyatakan

bahwa penyair juga dapat menggunakan kata-kata kuno yang telah mati.

Penyair harus berhasil menghidupkan kembali kata itu. Penyair yang mampu

menghidupkan kembali kata-kata kuno yang telah mati adalah Amir Hamzah,

Benang raja mencelup ujung

Naik marak menyerak corak

Elang leka sayap tergulung

Dimabuk warna berarak-arak

Kata marak dan leka adalah kata-kata yang sudah mati dan jarang

terdengar di kehidupan sehari-hari. Kata marak berarti cahaya dan leka berarti

lena atau lalai.

(2) Pemilihan kata

Rachmat Djoko Pradopo mengutip pendapat Barfield yang menyatakan

sehingga tercipta imajinasi yang estetis maka kata-kata yang dipilih itu adalah

-

kata yang telah digunakan untuk mendapatkan ketepatan makna dan kepadatan

isi, bahkan penggantian tersebut dilakukan meskipun puisi tersebut telah

dipublikasikan. Seperti puisi Chairil Anwar yang pada Kerikil Tajam diberi

judul Semangat sedangkan pada Deru Campur Debu diganti judulnya menjadi

Page 51: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Aku. Selain penggantian judul, penyair juga mengganti kata-kata pada baris

pertama pada bait pertama. Lihatlah perbandingan kedua puisi di bawah ini!

Semangat

Kalau sampai waktuku

Ku tahu tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

. . .

Bandingkan dengan puisi berikut:

Aku

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

. . .

Penggantian kata tersebut tentunya menimbulkan arti baru. Pada puisi

Semangat kata ku tahu memiliki arti bahwa si aku selalu bersemangat dan

berani menghadapi kerasnya hidup walau seorang diri. Kata ku mau

menandakan bahwa si aku telah menyerah, pasrah dan tidak ada orang yang

mempedulikan dia.

(3) Denotasi dan Konotasi

Sebuah kata mempunyai dua aspek arti, yaitu denotasi dan konotasi.

Altenberd (dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2009:58) menyebutkan bahwa

denotasi sebuah kata adalah definisi kamusnya atau pengertian yang menunjuk

benda atau hal yang diberi nama dengan kata itu disebutkan atau diceritakan.

Denotasi adalah bahasa yang menunjuk sebuah kata dengan satu arti saja.

Bahasa ilmiah harus menggunakan kata denotatif, namun pada karya sastra

khususnya puisi, sebuah kata tidak hanya mengandung aspek denotatif, tetapi

juga mengandung aspek konotatif atau masih ada arti tambahannya. Konotatif

adalah kata yang mempunyai aspek arti tambahan (Altenberd dalam Rachmat

Djoko Pradopo, 2009: 59).

Rene Wellek menyatakan bahwa bahasa sastra mempunyai arti ganda,

penuh homonim, kategori-kategori, arbitraire, atau irrasional, menyimpan

peristiwa-peristiwa sejarah di dalamnya. Dengan kata lain bahasa sastra

mengandung arti konotatif.

Page 52: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4) Bahasa Kias

Bahasa kiasan menjelaskan sesuatu hal dengan hal lain supaya gambaran

terhadap benda atau hal tersebut menjadi lebih jelas, lebih menarik, dan hidup.

Menurut pandangan Suminto A. Sayuti dalam bukunya Berkenalan dengan

Puisi, bahasa kias adalah sarana untuk mencapai efek puitis. Bahasa kias

adalah bahasa yang memiliki makna lain selain makna harfiahnya (2002: 195)

Ada bermacam-macam bahasa kias, antara lain: simile, metafora,

perumpamaan epos, metonimi, alegori, simbol, dan sinekdok.

(a) Perbandingan (simile)

Perbandingan atau perumpamaan adalah bahasa kiasan yang menyamakan

satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding, yaitu:

seperti, bagai, bak, semisal, seumpama, laksana, dan lain-lain.

(b) Metafora

Metafora adalah bahasa kiasan yang hampir sama dengan perbandingan,

yaitu membandingkan satu hal dengan hal lain, tetapi tidak menggunakan kata

pembanding. Becker (dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2009:66) menyebutkan

bahwa metafora itu melihat sesuatu dengan perantaraan benda lain. Metafora

terdiri dari dua bagian atau Term, term pokok atau term tenor dan term kedua

atau term vehicle. Term pokok menyebutkan hal yang dibandingkan dan term

vehicle

adalah term vehicle. Rachmat Djoko Pradopo (2009: 66) menyatakan bahwa

seringkali penyair langsung menggunakan term kedua untuk membandingkan

Sejalan dengan Rachmat Djoko Pradopo, Suminto A. Sayuti juga

menyebutkan bahwa bahasa kias terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu

perbandingan, penggantian, dan personifikasi. Namun bagi Suminto A. Sayuti,

antara Simile dan metafora dijadikan satu jenis, yaitu metafora-simile (2002:

200). Metafora dan simile adalah bahasa kias dasar yang mutlak ada dalam

Page 53: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puisi. Setiap penyair pasti menggunakan kedua bahasa kias tersebut untuk

mengungkapkan gagasannya.

(c) Perumpamaan Epos

Perumpamaan epos adalah perbandingan yang diperpanjang atau

dilanjutkan, yaitu dengan cara melanjutkan sifat-sifat pembandingnya lebih

lanjut dalam kalimat-kalimat atau frase yang berturut-turt (Rachmat Djoko

Pradopo, 2009: 69).

Contohnya sebagai berikut!

Rustan Efendi

Di Tengah Sunyi

Di tengah sunyi menderu rinduku

Seperti topan, meranggutkan dahan

Mencabutkan akar, meninggalkan kembang kalbuku

(d) Alegori

Alegori ialah cerita kiasan atau pun lukisan kiasan yang mengisahkan hal

lain atau kejadian lain. Alegori banyak ditemukan di sajak-sajak Puajngga

Sajak itu melambangkan seseorang yang baru berjuang untuk maju. Seseorang

atau orang-orang di jaman itu dilambangkan sebagai air danau yang mengalir

ke laut yang harus melewati berbagai rintangan sebelum sampai ke laut. Laut

yang penuh ombak dan gelombang besar, mengiaskan bahwa hidup ini penuh

dinamika, dan perjuangan yang harus mampu dilewati kaum muda (Rachmat

ini!

Kami telah meninggalkan engkau,

Tasik yang tenang tiada beriak

Diteduhi gunung yang rimbun

Dari angin dan topan,

Sebab sekali kami terbangun,

Dari mimpi yang nikmat:

Ombak itu berkejar-kejar

Di gelanggang biru bertepi langit.

....

(e) Personifikasi

Page 54: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Personifikasi mengiaskan benda mati dapat bertindak, berpikir, dan

merasakan seperti manusia. Personifikasi digunakan oleh para penyair dari

angkatan 1920-an hingga sekarang. Bentuk personifikasi hampir sama dengan

metafora dan simile, hanya saja kalau pada personifikasi perbandingan terjadi

langsung dan tertentu, yaitu pemberian sifat-sifat atau ciri-ciri manusia pada

suatu benda mati. Perhatikan puisi di bawah ini yang menggunakan

personifikasi.

Rustan Efendi

Anak Molek V

Malas dan malu nyala pelita

Seperti meratap mencucuri mata

Seisi kamar berduka cita

Seperti takut, gentar berkata.

(f) Metonimia

Metonimia merupakan bahasa kias yang biasa digunakan untuk mengganti

nama. Altenbernd (dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 77) memaparkan

bahwa metonimia adalah sebuah bahasa kias yang menggunakan sebuah

atribut, sebuah objek, atau penggunaan sesuatu yang sangat dekat berhubungan

dengan sesuatu yang digantikannya. Penggunaan metonimia ini dampaknya

adalah menciptakan karya yang lebih hidup dengan menunjukkan hal yang

konkret sehingga menghasilkan imaji-imaji yang nyata. Sejalan dengan

Altenbernd, Suminto A. Sayuti menyatakan bahwa metonimia adalah

pemanfaatan suatu ciri atau sifat suatu hal yang erat hubungannya dengan hal

tersebut. Dapat pula dikatakan metonimia adalah bahasa kias yang

menggunakan ungkapan lain untuk mewakili suatu hal (2002: 224). Suminto A.

Sayuti juga menambahkan bahwa antara metonimia dan sinekdok mempunyai

persamaan, yaitu sama-sama menggunakan suatu ciri-ciri tertentu dari suatu hal

untuk mewakili suatu hal lain. Hanya saja sinekdok menyebutkan bagian-

bagian dari hal yang diwakilinya.

Contoh penggunaan metonimia dalam puisi

Di Kota Itu, Kata Orang, Gerimis Telah Jadi Logam

Di kota itu, kata orang, gerimis telah jadi logam. Di bawah

Page 55: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Cahaya

Haripun bercadar, tapi aku tahu, kita akan sampai ke sana.

Dan kita bercinta tanpa batuk yang tersimpan, membiarkan

Gumpal dara di gelas itu menghijau. Dan engaku bertanya

Mengapa udara berserbuk di antara kita?

...

Misalnya kata cahaya pada baris pertama mewakili sinar secara

keseluruhannya. Frase hari pun bercadar mewakili suatu keadaan yang belum

pasti, mungkin kekelaman, mungkin juga ketenangan.

(g) Sinekdok

Sinekdok adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang

penting dari suatu benda atau hal. Sinekdok ada dua macam. Altenberd

menjelaskannya sebagai berikut:

Sinekdok pars pra toto (menyebutkan sebagian untuk mewakili keseluran).

Misalnya sudah lama ia tidak menampakkan batang hidungnya.

Sinekdok totum pro parte (menyebutkan keseluruahn, tetapi yang dimaksud

hanya sebagian.). Indonesia kalah 3-0 dari Malaysia.

(h) Simbol.

Suminto A. Sayuti menambahkan satu jenis bahasa kiasan, yaitu simbol.

Simbol atau lebih dikenal dengan l;ambang merupakan bahasa kiasan yang

paling dasar. Suminto A. Sayuti menyatakan bahwa simbol merupakan sesuatu

yang mempunyai makna lebih banyak daripada ungkapan simbolik itu sendiri

(2002: 237).

Simbol dalam puisi dapat berupa kata, frase, kalimat, bahkan keseluruhan

puisi. Berikut contoh puisi yang banyak menggunakan bahasa simbol:

Burung Hitam

Burung hitam manis dari hatiku

Betapa cekatan dan rindu sebagai syahdu

Burung hitam adalah buah pohonan

Burung hitam di dada adalah kebungaan

Ia minum pada kali yang disayang

Ia tidur di daunan bergoyang

Ia bukanlah dari duka meski ia burung hitam.

Burung hitam adalah cintaku padamu yang terpendam.

(W. S. Rendra)

Page 56: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Burung hitam yang disimbolkan Rendra pada baris-baris sebelumnya,

nto A. Sayuti menambahkan bahwa pemakaian simbol dalam

puisi dikatakan benar apabila kata yang digunakan mempunyai relevansi

tertentu, yaitu jika ikut menciptakan suatu imaji sebagai bagian dari

komunikasi puitik antara penyair dengan pembaca (2002: 241). Imaji yang

tepat akan menimbulkan reaksi emosional dan intelektual pada diri pembaca.

Kemampuan komunikasi imaji dalam diri setiap pembaca berbeda-beda. Oleh

sebab itu, arti lambang warna hitam pada puisi Rendra bisa berarti lain bagi

tiap pembacanya.

Penyair yang juga mempunyai keahlian menggunakan bahasa simbol

adalah Sutardji Colzum Bachri. Suminto A. Sayuti mengungkapkan bahwa

secara garis besar, simbol yang terdapat dalam puisi Sutardji ada tiga jenis,

yaitu simbol keresahan, kreativitas, dan simbol maut (2002: 243).

(5) Citraan (Gambaran-gambaran Angan)

Citraan atau gambaran adalah alat yang digunakan oleh seorang penyair

untuk menghidupkan suasana dari puisi yang ia buat sehingga pembaca dapat

memahami pikiran penyair, selain alat kepuitisan yang lain. (Altenbernd dalam

Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 89)

Sejalan dengan Rachmat Djoko Pradopo, Suminto A. Sayuti dalam

bukunya Berkenalan dengan Puisi Indonesia menyatakan bahwa ada dua cara

untuk memahami suatu citraan dalam puisi. Cara yang pertama adalah dengan

pemahaman reseptif atau pemahaman dari sisi pembaca. Dalam pemahaman

reseptif, citraan merupakan pengalaman indera yang terbnentuk dalam

imajinasi pembaca akibat kata-kata yang digunakan penyair dalam puisinya.

Kedua, pemahaman citraan secara ekspresif, yang dilakukan oleh penyair.

Pemahaman ekspresif terjadi ketika citraan merupakan bentuk bahasa (kata

atau rangkaian kata) yang digunakan penyair untuk menciptakan komunikasi

estetis atau untuk menyampaikan pengalaman penyair.

(a) Jenis-jenis Citraan

Page 57: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Citraan ada beberapa macam. Seperti yang diungkapkan oleh Rachmat

Djoko Pradopo dalam bukunya Pengkajian Puisi (2009: 93) dan Suminto A.

Sayuti dalam bukunya Berkenalan dengan puisi (2002 :174-177) berikut ini:

Citraan penglihatan

Citraan penglihatan (Visual Imagery). Citraan ini sering digunakan

penyair dibandingkan citraan yang lain. Citraan yang timbul oleh

penglihatan yang memberi rangsangan pada inderaan penglihatan hingga

hal-hal yang tidak bisa terlihat seolah-olah terlihat. Penyair yang banyak

menggunakan citraan penglihatan disebut penyair visual, misalnya W. S.

Rendra. Contohnya dapat dilihat pada puisi W. S. Rendra berikut:

Ruang diributi jerit dada

Sambal tomat pada mata

Meleleh air racun dosa

Citraan pendengaran (Auditory imagery)

Citraan pendengaran juga sering digunakan oleh para penyair. Citraan

ini dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraiakn bunyi atau suara

(Altenbernd, dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 82). Penyair yang

sering menggunakan citraan ini disebut penyair auditif. Misalnya Toto

Sudarto Bachtiar. Citraan pendengaran juga bisa berupa onomatope. Contoh

citraan pendengaran sebagai berikut:

Sebab Dikau Oleh Amir Hamzah

Aku boneka engkau boneka

Penghibur dalang mengatur tembang

Di layar kembang bertukar pandang

Hanya selagu, sepanjang dendang

Kata-kata dalam puisi di atas yang mengandung citraan pendengaran

Citraan perabaan

Citraan perabaan atau Thermal Imagery banyak digunakan oleh penyair

Subagyo Sastrowardoyo dan W. S. Rendra. Contohnya sebagai berikut:

W. S. Rendra

Blues untuk Bonnie

Page 58: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Maka dalam blingsatan

Ia bertingkah bagai gorilla

Gorilla tua yang bongkok

Meraung-raung

Sembari jari-jari galak di gitarnya

Mencakar dan mencakar

Menggaruki rasa gatal di sukmanya

jari-jari galak di

gitarnya mencakar dan mencakar dan menggaruki rasa gatal di

Citraan penciuman dan pencecapan

Kedua citraan tersebut sangat jarang digunakan. Rachmat Djoko

Pradopo mencontohkan penyait Subagyo Sastrowardoyo dan W. S. Rendra

adalah penyair yang mampu menggunakan kedua citraan tersebut

W. S. Rendra

Nyanyian Suto Untuk Fatima

Dua puluh tiga matahari

Bangkit dari pundakmu

Tubuhmya mengucapkan bau tanah (Citraan penciuman)

Subagyo Sastrowardoyo

Pembicaraan

Hari mekar dan bercahaya

Yang ada hanya sorga. Neraka

Adalah rasa pahit di mulut.

Waktu bangun pagi

Citraan gerak

Citraan gerak (movement imagery) menggambarkan sesuatu yang

sebenarnya tidak bergerak, tetapi dilukiskan dapat bergerak. Citraan gerak

membuat gambaran pada puisi menjadi hidup dan dinamis (Rachmat Djoko

Pradopo, 2009: 87). Contoh citraan gerak sebagai berikut:

Chairil Anwar

Senja Di Pelabuhan Kecil

...

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram, desir hari lari berenang (citraan gerak)

Page 59: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menemu bujuk pangkal; akanan. Tidak bergerak

Dan kini, tanah, air, tidur, hilang, ombak.

(6) Gaya Bahasa dan Retorika.

Gaya bahasa adalah cara seorang penyair mengungkapkan pikiran dan

perasaannya dengan sebuah karya sastra. Slamet Mulyana (dalam Rachmat

Djoko Pradopo 2009:93) memaparkan bahwa gaya bahasa adalah susunan

perkataan yang terjadi karena perasaan yang hidup dalam hati penyair, yang

menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca.

Setiap pengarang mempunyai gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan

keistimewaan atau kekhasan yang dimiliki penyair (Moddleton Mary dalam

Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 93). Bahasa retorika adalah sarana kepuitisan

yang berupa kata-kata yang dapat menarik perhatian pembaca dan mengajak

pembaca berkontemplasi atas hal yang diungkapkan penyair lewat karyanya.

Kalau dalam prosa ada klimaks yang merupakan puncak ketegangan, maka

dalam puisi ada sarana retorika yang mampu menciptakan ketegangan puitis

dalam diri pembaca. Hal ini terjadi karena pembaca harus memikirkan efek

yang ditimbulkan oleh puisi dan maksud yang diinginkan penyairnya.

Sejalan dengan Suminto A. Sayuti, sarana retorika merupakan tipu

muslihat yang mempergunakan susunan bahasa yang khas, sehingga pembaca

dan pendengar merasa dituntut untuk berpikir mengenai makna puisi yang

dibaca atau didengarnya (2002: 253).

Gaya retorika tiap periode berbeda-beda, tergantung corak sajaknya,

aliran, paham, serta konvensi dan konsepsi estetikanya (Rachmat Djoko

Pradopo, 2009:94). Misalnya sarana retorika Pujangga Baru menghendaki

retorika yang seimbang dan simetris dengan aliran romatis yang penuh

perasaan. Sarana Retorika yang banyak digunakan pada masa Pujangga Baru

adalah jenis tautologi, pleonasme, retorik retisene, pararelisme, dan

ekspresionisme sehingga sarana retorika yang digunakan adalah hiperbola,

litotes, dan penjumlahan.

Page 60: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sajak-sajak yang bergaya mantra banyak menggunakan sarana retorika

pengulangan atau repetisi. Puisi mantra banyak ditulis oleh Sutardji Colzum

Bachri. Sedangkan puisi yang mengandung pemikiran filsafat banyak

menggunakan sarana retorika paradoks.

b) Pengimajian

Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas atau

memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui pengimajian, apa yang

digambarkan seolah-olah dapat dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), atau

dirasa (imaji taktil). Imaji visual menampilkan kata atau kata-kata yang

menyebabkan apa yang digambarkan penyair lebih jelas seperti dapat dilihat oleh

pembaca. Imaji auditif adalah penciptaan ungkapan oleh penyair, sehingga

pembaca seolah-olah mendengarkan suara seperti yang digambarkan oleh penyair.

Imaji taktil adalah penciptaan ungkapan oleh penyair yang mampu mempengaruhi

perasaan sehingga pembaca ikut terpengaruh perasaannya (Herman J. Waluyo,

2003; 10-11).

Pilihan serta penggunaan kata-kata yang tepat dapat memperkuat serta

memperjelas daya bayang pikiran manusia dan energi tersebut dapat mendorong

imajinasi atau daya bayang pembaca untuk mewujudkan gambaran yang nyata.

Dengan menarik perhatian pembaca pada beberapa perasaan jasmani, sang

penyair berusaha membangkitkan pikiran dan perasaan para penikmat sehingga

mereka menganggap bahwa merekalah yang benar-benar mengalami peristiwa

jasmaniah tersebut (Henry Guntur Tarigan, 1984: 30).

Hal yang dilukiskan dalam imaji dapat dihayati secara nyata selama pembaca

membaca dengan sungguh-sungguh dan memahami isi dan makna sebuah puisi

(Herman J. Waluyo, 1995: 79). Sementara itu, Rachmat Djoko Pradopo (1993:

79) menyatakan imaji adalah gambaran pikiran dan bahasa yang

menggambarkannya.

c) Kata Konkret

Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, diperlukan kata-kata

yang konkret. Artinya, bahwa kata-kata itu dapat mengarah pada arti secara

keseluruhan. Seperti halnya pengimajian, kata konkret erat kaitannya dengan

Page 61: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penggunaan bahasa kiasan dan lambang. Bila seorang penyair mahir dalam

memperkonkret kata-kata, maka pembaca seolah dapat melihat, mendengar, atau

merasakan seperti apa yang dilukiskan oleh penyair ( Herman J. Waluyo, 1995:

81). Melalui kata-kata konkret, penyair ingin menggambarkan sesuatu secara lebih

konkret. Oleh karena itu, kata-kata diperkonkret. Bagi penyair mungkin dirasa

lebih jelas karena lebih konkret, namun bagi pembaca sering lebih sulit ditafsirkan

maknanya (Herman J. Waluyo, 2003: 9)

Kata konkret adalah kata yang bila dilihat secara denotatif sama tetapi secara

konotatif tidak sama karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi pemakainya.

Misalnya pemakaian kata-

sesuai untuk mendukung makna dari puisinya (Situmorang, 1983: 20).

Berdasakan uraian di atas jelasalah bahwa yang dimaksud dengan kata konkret

adalah kata yang dapat menyarankan kepada arti yang menyeluruh. Dengan

pengkonkretan kata tersebut, pembaca dapat membayangkan secara jelas

peristiwa, keadaan, maupun sesuatu yang digambarkan penyair sehingga pembaca

dapat memahami arti puisi.

d) Bahasa Figuratif

Bahasa figuratif ialah bahasa yang bersusun atau berpigura. Bahasa figuratif

menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak makna atau

kaya akan makna. Bahasa ini digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu

dengan dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung

mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang

(Herman J. Waluyo, 1995: 83). Pendapat tersebut diperkuat dengan pendapat

Rachmat Djoko Pradopo (1993: 80) bahwa bahasa kias dapat menciptakan

gambaran angan atau citraan (imagery) dalam diri pembaca yang menyerupai

gambar yang dihasilkan oleh pengungkapan penyair terhadap objek yang dilihat

mata, syaraf penglihatan, atau daerah otak yang bersangkutan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Situmorang (1983: 22) yang dimaksud

dengan figurative language atau bahasa figurative ialah cara yang dipergunakan

oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan imagery dengan

Page 62: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempergunakan gaya bahasa, gaya perbandingan, gaya kiasan, gaya pelambang

sehingga makin jelas makna atau lukisan yang hendak dikemukakannya. Bahasa

figuratif dipandang lebih efektif menyatakan apa yang dimaksud penyair karena

mampu: (1) menghasilkan kesenangan imajinatif; (2) menghasilkan imaji

tambahan dalam puisi sehingga yang abstrak menjadi konkret dan puisi lebih

nikmat dibaca; (3) menambah intensitas; (mengkonsentrasikan makna yang

hendak disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas

dengan bahasa yang singkat. Untuk dapat memahami bahasa figurative, pembaca

harus menafsirkan kiasan dan lambang yang konvensional maupun

nonkonvensional (Herman J. Waluyo, 1995: 83).

e) Verifikasi

Verifikasi terdiri dari tiga hal yaitu rima, ritme, dan metrum.

(1) Rima

Rima yaitu pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi

atau orkestrasi sehingga puisi menjadi menarik untuk dibaca.

Dengan pengulangan bunyi, puisi menjadi merdu jika dibaca. Untuk

mengulang bunyi ini, penyair juga mempertimbangkan lambang bunyi.

Dengan cara ini, pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana

puisi (Herman J. Waluyo, 1995: 90).

Menurut pandangan Suminto A. Sayuti, rima atau persajakan secara luas

dapat diartikan sebagai kesamaan atau kemiripan bunyi tertentu di dalam dua

kata atau lebih, baik yang kedudukannya di akhir kata, maupun yang berupa

perulangan bunyi yang sama, kemudian disusun pada jarak tertentu secara

teratur (2002: 104-105).

Suminto A. Sayuti juga menyatakan bahwa pada puisi indonesia modern,

persajakan didominasi oleh jenis persajakan anafora, yaitu suatu ulangan pola

bunyi di awal baris. Contohnya pada puisi Subagyo berikut:

...

Ah sajak ini

Mengingatkan aku kepada langit dan mega

Sajak ini mengingatkan kepada kisah dan keabadian

Sajak ini melupakan aku pada pisau dan tali

Page 63: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sajak ini melupakan pada bunuh diri

Selain persamaan anafora, sajak tengah, sajak dalam dan sajak akhir, ada

pula persamaan bunyi konsonan dan vokal. Jika persamaan bunyi tersebut

berupa pengulangan vokal, maka disebut asonansi, sedangkan yang berupa

konsonan disebut aliterasi. Contoh pengulangan asonansi, dapat dilihat pada

puisi Sapardi Djoko Damono yang peneliti ambil dari buku Berkenalan

dengan Puisi (2009: 119),

Pada Suatu Pagi Hari

Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil, berjalan

tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan

lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja dan sambil menagis dan tak

ada orang bertanya kenapa.

...

Bentuk asonansi yang mendominasi puisi Sapardi Djoko Damono di atas

adalah vokal /i/ dan /a/. Bunyi aliterasi juga tampak pada puisi Sapardi Djoko

Damano berikut ini:

Hutan Kelabu dalam Hujan

Hutan kelabu dalam hujan

Lalu kembali kusebut kau pun kekasihku

Langit di mana berakhir setiap pandangan

Bermula keperihan rindu itu.

Temaram temasa padaku semata

Memutih dari seribu warna

Hujan senandung dalam hutan

Lalu kelabu, menyabut nyanyian.

Berdasarkan puisi Sapardi Djoko Damono di atas, terdapat banyak variasi

aliterasi. Pada bait pertama baris pertama, didominasi konsonan /m/ dan /n/.

Pada baris kedua didominasi konsonan /k/. Pun pada bait kedua, pada baris

pertama didominasi konsonan /t/, baris ketiga didominasi konsonan /n/.

Tampak indah memang puisi yang persajakannya menggunakan pengulangan

asosnansi dan aliterasi.

Hal senada juga diutarakan oleh M. Atar Semi (1993: 121) bahwa

pengaruh irama dalam puisi sangat besar, ia menyebabkan terjadinya rasa

Page 64: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keindahan, timbulnya imajinasi, munculnya daya pukau, dan lebih dari itu ia

dapat memperkuat pengertian. Pengaruh besar semacam itu akan muncul

tentunya bila irama itu terjalin secara padu dengan unsur-unsur lain.

Abdurrosyid berpendapat, rima mencakup:

(1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek

magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi,

asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak

berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya (Herman J.

Waluyo, 187:92) dan (3) pengulangan kata atau ungkapan

(http://abdurrosyid.wordpress.com, 20 November 2009).

(2) Ritme

Ritme yaitu pertentangan bunyi, tinggi rendah, panjang pendek, keras

lemah, yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga

membentuk keindahan. Situmorang (1983: 22) juga mengatakan bahwa irama

atau ritme merupakan totalitas dari tinggi rendah suara, panjang pendek suara,

cepat lambatnya suara waktu membaca atau mendeklamasikan sanjak. Ritme

terdiri dari tiga macam: (1) andane, yaitu kata yang terdiri dari dua vocal, yang

menimbulkan irama lambat; (2) allegro, yaitu kata bervokal tiga,

menimbulkan irama sedang; (3) motto allegro, yaitu kata yang bervokal empat

yang menyebabkan irama cepat.

(3) Metrum

Metrum, yaitu perulangan kata yang tetap bersifat statis (Herman J.

Waluyo, 1995: 94). Pengertian metrum menurut Rachmat Djoko Pradopo

(1993: 40) adalah irama yang tetap, pergantiannya sudah tetap menurut pola

tertentu. Rachmat Djoko Pradopo juga menambahkan bahwa penggantian

yang sudah tetap itu terjadi karena jumlah suku kata dan tekanannya sudah

tetap, sehingga alun suara yang terbentuk naik turun juga tetap.

f) Tipografi

Salah satu ciri yang membedakan puisi dengan karya sastra lain adalah pada

bentuk tulisannya atau penampilan fisiknya. Jabrohim menambahkan bahwa

tipografi merupakan pembeda yang paling mudah dilihat dalam membedakan

Page 65: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puisi dengan prosa fiksi dan drama (http://www.pro-ibid.com/content/view/90/1/,

diunduh 20 November 2009).

Tipografi bagi Herman J. Waluyo disebut sebagai tata wajah puisi. Menurut

Herman J. Waluyo (2003: 13), puisi yang menampilkan tata wajah tertentu

dianggap mewakili penyair yang ingin mengungkapkan maksud tertentu pula.

Wujud visual puisi seringkali dapat memberikan petunjuk cara membacakan atau

mendeklamasikan puisi. Wujud visual atau tipografi (tata wajah puisi) memiliki

makna tersendiri dan juga merupakan sarana komunikasi penyair yang

diungkapkan gagasan penyair lewat puisinya.

Tipografi merupakan aspek visual puisi yang berupa tata hubungan dan tata

baris. Oleh sebab itu ada yang menyebutnya susunan baris dan ada pula yang

menyebutnya ukiran bentuk (Suminto A. Sayuti, 2002 :329). Tipografi juga dapat

dipertimbangkan sebagai simbol pikiran dan perasaan penyair. Suminto A. Sayuti

dalam bukunya Berkenalan dengan Puisi menyatakan bahwa secara internasional,

penyusunan tipografi yang beraneka ragam itu memiliki dua tujuan, yaitu pertama

untuk keindahan inderawi atau agar puisi itu indah dipandang. Kedua untuk

mendukung pengedepanan makna, rasa, atau suasana puisi (2002: 330).

Melalui indra mata tampak bahwa puisi tersusun atas kata-kata yang

membentuk larik-larik puisi. Larik-larik itu disusun ke bawah dan terkait dalam

bait-bait. Namun dalam kaitannya sebagai karya sastra, yang mempunyai wujud

visual yang terikat jumlah baris dan bait, ada beberapa penyair yang

menginginkan bentuk bebas pada puisinya. Akan tetapi banyak pula penyair yang

menyukai bentuk terikat (Suminto A. Sayuti, 2002: 285).

Pernyataan Suminto A. Sayuti tersebut, tidak mempengaruhi kualitas hasil

suatu karya kreatif. Sebab sebuah karya dikatakan bagus, tidak hanya dilihat dari

wujud visual yang bebas/terikat saja, tetapi juga kualitas pemilihan diksi, gaya

bahasa, sarana retorika, dan harmonisasi bunyi. Selain wujud visual yang

bebas/terikat, ada pula puisi tanpa pembaitan.puisi tanpa pembaitan mampu

manrik dan menciptakan efek segar. Puisi yang ditulis tanpa wujud pembaitan,

akan membuat pembaca merasa bahwa gagasan yang diungkapkan penyair tidak

putus. Suasana yang tampil dalam puisi akan terus ada sampai puisi itu berakhir.

Page 66: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berikut adalah contoh puisi dengan wujud visual tanpa pembaitan, karya

Subagyo:

Salju

Asal mula adalah salju

Sebelum tercipta waktu

Sentuhan perawan seringan kenangan

Adalah semua yang diesbut bumi

Dan udara terus bicara

Sebab bicara tak pernah berhenti

Dan salju jatuh seperti mimpi

Angin kutub memanjang selalu

Dan meraba tanpa jari

Dan di ambang anjing belang menggonggong

Sia-sia membuka pagi.

Hanya geliat bayi sudah terasa

Pada dinding tua dekat musim binasa

Dan salju melebati hati

...

(Dari Daerah Perbatasan dalam Suminto A. Sayuti, 2002 :292-293)

Puisi yang dihadirkan penyair dalam bentuk terikat bait, jumlah baris dalam

tiap baitnya pun belum tentu sama. Kadang-kadang bait dalam puisi menunjukkan

kesatuan gagasan atau perasaan tertentu yang ingin dikomunikasikan penyair

kepada pembaca.

g) Pungtuasi

Pungtuasi merupakan bagian dari wujud visual puisi yang berkaitan dengan

ejaan dan tanda baca. Demi kepentingan kejelasan arti, maka banyak penyair yang

menggunakan ejaan sesuai aturan baku. Suminto A. Sayuti (2002: 309)

menyatakan bahwa masalah ejaan yang menjadi sorotan adalah penggunaan huruf

kapital yang tidak biasa atau tidak sesuai dengan aturan baku. Selain masalah

huruf kapital, maslah tanda baca juga sering muncul dalam puisi. Tanda baca yang

sering muncul adalah tanda baca kurung, titik dua, dan tanda penghubung yang

memeiliki makna tertentu.

Penyimpangan ejaan atau disebut deviasi grafologis. Hal ini perlu dijelaskan

karena genre sastra khususnya puisi memang berbeda dengan yang lain. Yang

adanya pengedepanan ini bersifat fungsional dan memabawa berbagai motivasi,

Page 67: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

baik yang muncul dari penyair maupun pembaca. Berdasarkan pendapat Suminto

A. Sayuti, penyimpangan, baik penggunaan huruf kapital yang tidak biasa

maupun pemakaian tanda baca akan tetap bermakna selama penyimpangan-

penyimpangan tersebut memilik tiga kriteria sebagai berikut:

(1) penyimpangan tersebut berfungsi sebagai penghubung dengan faktor

lain;

(2) penyimpangan itu masih bisa mewakili gagasan yang disampaikan

penyair;

(3) penyimpangan tersebut dapat membantu pembaca menemukan nilai

estetis dan makna tertentu dari suatu puisi.

Perhatikan puisi Sapardi Djoko Damono berikut ini ditemukan penyimpangan

penggunaan huruf kapital.

Sajak Putih

Beribu saat dalam kenangan

Surut perlahan

Kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh

Sewaktu detik pun jatuh

Kita dengar bumi yang tua dalam setia

Kasih tanpa suara

Sewaktu bayang-bayang kita memanjang

Mengabur batas ruang

Kita pun bisu tersekat dalam pesona

Sewaktu ia pun memanggil-manggil

Sewaktu Kata membuat kita begitu terpencil

Di luar cuaca

Dalam puisi Sapardi Djoko Damono tersebut, ditemukan huruf kapital pada

dapat dikatakan mengalami

2) Struktur Batin Puisi

Setelah struktur fisik puisi dibahasa secara mendadalam, selanjutnya yang

akan dibahasa adalah struktur batin puisi. Struktur batin puisi atau struktur makna

mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan oleh penyair dengan perasaan dan

suasana jiwanya (Herman J. Waluyo, 1995: 102). Makna dalam puisi tidak

Page 68: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bersifat terbuka dalam arti kata itu, tetapi berupa suatu hal sebagai implikasi

tersembunyi dari sesuatu.

Tanpa penghayatan unsur-unsur puisi yang dibangun dari dalam, mustahil

dapat memahami puisi secara benar. Struktur batin puisi merupakan isi atau

makna yang sesungguhnya ingin diekspresikan penyair melalui puisinya karena

truktur batin itu merupakan sesuatu yang tersirat di balik yang tersurat. Oleh

karena itu, pembaca harus terlibat secara mendalam, baik fisik, mental maupun

pikiran untuk mengetahui atau memahami hakikat makna sebuah puisi yang

sesungguhnya.

Menurut Richards sebagaimana yang dikutip Herman J. Waluyo (1995: 106)

menyatakan bahwa struktur batin puisi ada empat yaitu tema (sense), perasaan

penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), amanat

(intention).

a) Tema

Tema adalah gagasan pokok (subject-matter) yang dikemukakan oleh penyair

melalui puisinya. Tema mengacu pada penyair. Pembaca sedikit banyak harus

mengetahui latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan tema puisi

tersebut. Oleh karena itu, tema bersifat khusus (diacu dari penyair), objektif

(semua pembaca harus menafsirkan sama), dan lugas bukan makna kias yang

diambil dari konotasinya (Herman J. Waluyo, 2003: 17)

Hal tersebut senada dengan pendapat Situmorang (1983: 12) bahwa setiap

puisi pasti mengandung suatu pokok persoalan (subject matter) yang hendak

dikemukakannya. Walaupun sering penyair menutup-nutupi atau menyelubungi

maksud ciptaannya, hingga pembaca harus bekerja keras untuk menafsirkannya.

Tapi pasti ada sesuatu yang hendak dikemukakannya. Jadi, jelas bahwa dengan

puisinya, penyair ingin mengemukakan sesuatu bagi pembaca. Sang penyair

melihat, mengalami beberapa kejadian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dia ingin mengemukakan, mempersoalkan, mempermasalahkan hal-hal itu

dengan caranya sendiri. Dengan kata lain, penyair ingin mengemukakan

pengalaman pribadinya kepada para pembaca melalui puisinya (Henry Guntur

Tarigan, 1984: 10).

Page 69: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Perasaan (feeling)

Perasaan (feeling) merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang

ditampilkannya. Perasaan penyair dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-

ungkapan dalam puisinya. Ungkapan-ungkapan itu menggambarkan suasana hati

penyair yang diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pambaca (Herman. J.

Waluto, 1995: 121). Hal tersebut sejalan dengan kenyataan bahwa setiap manusia

mempunyai sikap dan pandangan tertentu dalam menghadapi setiap pokok

permasalahan. Sikap-sikap itu mungkin saja bisa berupa kemarahan, kasihan,

simpati, acuh tak acuh, rindu, sedih, gelisah, dan lain sebagainya. Perasaan-

perasaan itulah yang dituangkan oleh penyair dalam puisinya dengan

menggunakan ungkapan-ungkapan tertentu.

Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu

masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya

bahasa, dan bentuk puisi saja. Kedalaman pengungkapan tema lebih banyak

bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang

terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologis penyair.

(http://endonesa.wordpress.com/2008/09/08/puisi-definisi-dan-unsur-unsurnya/,

20 November 2009).

Jadi, perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang

ditampilkan dalam puisinya, yang merupakan gambaran perasaan yang dialami

penyair pada saat menciptakan puisi. Perasaan penyair bisa pengungkapan

perasaan sedih, bahagia, malu, marah, takut, dan lain sebagainya. Perasaan dalam

puisi yang diungkapkan penyair, biasanya diungkapkan dengan bahasa simbol.

Tugas pembaca adalah memberikan makna pada bahasa simbol yang digunakan

penyair.

c) Nada dan Suasana

Nada berhubungan dengan suasana, karena nada menimbulkan suasana

tertentu pada pembacanya. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca, sikap pembaca

setelah membaca atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca

(Herman J. Waluyo, 1995: 125). Hal senada, diungkapkan oleh Henry Guntur

Page 70: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tarigan (1984: 13) bahwa nada adalah sikap penyair terhadap pembaca puisi yang

berkenaan dengan pokok persoalan yang dikemukakan dalam puisinya.

Mengenai bentuk bahasa atau pengungkapannya Herman J. Waluyo (1995:

125) menjelaskan dalam menulis puisi, penyair memiliki sikap tertentu yang

ditujukan kepada pembacanya, apakah penyair itu bersikap menggurui, angkuh,

membodohkan, rendah hati, mengejek, menyindir atau bersikap lugas hanya

menceritakan sesuatu kepada pembaca.

d) Amanat (pesan)

Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah

pembaca memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Meskipun penyair tidak secara

khusus dan jenaka mencantumkan amanat dalam puisinya. Amanat tersirat di

balik kata dan tema yang diungkapkan penyair Herman J. Waluyo (1995: 130)

amanat adalah maksud yang hendak disampaikan atau imbauan, pesan, tujuan

yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya. B. P. Situmorang (1983: 16)

juga menambahkan bahwa tujuan atau amanat yang hendak dikemukakan oleh

penyair banyak bergantung kepada pekerjaan, cita-cita, pandangan hidup dan

keyakinan yang dianut oleh penyair. Sehingga timbullah sanjak-sanjak yang

bersifat didaktis, religius, filosofis dan lain-lain.

3. Analisis Semiotik Puisi

Hadirnya pendekatan struktural semiotik karena adanya ketidakpuasan di

kalangan kritikus sastra terhadap keterbatasan pendekatan struktural yang mutlak

dan statis (A. Teeuw, 1984:103). Analisis struktural yang statis dan mutlak biasa

disebut pendekatan struktural murni. Menurut Rachmat Djoko Pradopo (2009:

124) analisis struktural puisi hanya mengkaji unsur intrinsik puisi saja, tanpa

mengaitkan dengan hal-hal nyata di luar karya sastra.

Munculnya pendekatan strukturalisme dinamis yang berdasar pada semiotik

(A. Teeuw, 1984) karena ketidakpuasan para kritikus sastra pada pendekatan

struturalisme murni. Adalah Jan Mukarovsky dan Felix Vodicka yang mencoba

memahami karya sastra secara utuh dengan pendekatan strukturalisme dinamis

yang berdasar pada analisis semiotik. Suyitno menyatakan bahwa konsep semiotik

yang mendasari pendekatan strukturalisme dinamis tersebut adalah teori C. Sander

Page 71: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peirce dan Ferdinad De Saussure. Seperti yang dikutip Suyitno dari Pierce bahwa

ada tiga kelas konsep tanda dalam hubungannya antara arti dan yang memberi arti

suatu hal. Ketiga kelas tersebut antara lain: ikon, indeks, dan simbol.

a. Fungsi ikon, yaitu tanda yang menunjuk dengan hal yang ditandai ada

hubungan persamaan.

b. Indeks, yaitu tanda yang mempunyai hubungan sebab akibat.

c. Simbol, yaitu tanda yang bersifat arbitrer (Suyitno, 2009: 226).

Suyitno (2009: 226) pun mengutip penyataan dari Sausure yang menyebut

studi tentang tanda sebagai semiologi atau ilmu tanda. Tanda merupakan kesatuan

antara dua aspek yang tidak dapat dipisahkan, yaitu antara signifiant (Penanda

atau yang memberi tanda) dan signifie (konsep kemaknaan atau aspek yang

ditandai atau diartikan). Namun, antara kedua pakar semiotik tersebut juga

ditemukan persamaan konsep. Saussure juga menambahkan bahwa konsep

semiotik bersifat arbitrer sama dengan yang diungkapkan Peirce dengan istilah

simbol. Saussure dalam Suyitno (2009: 226) juga menambahakan bahwa tanda

juga bersifat sistematis dan konvesional. Rachmat Djoko Pradopo (2009: 118)

memaparkan bahwa strukturalisem semiotik adalah pendekatan karya sastra yang

merupakan gabungan dari pendekatan struktural dan semiotik. Apabila

pendekatan strukturalis menganalisis unsur-unsur dalam sajak saling

berhubungan, maka analisis semiotik meliha karya sastra sebagai struktur tanda

yang mempunyai makna dan bersistem. Analisis semiotik adalah cara memahami

suatu karya sastra (dalam hal ini puisi) dengan memberi makna kepada teks puisi

dengan menggunakan sistem tanda yang menggunakan bahasa sebagai media

penyampai ide/gagasan penyair (Rachmat Djoko Pradopo, 2009: 118-121).

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan

atas dasar teori Peirce, bahwa yang terpenting dari analisis semiotik adalah

pengertian tanda itu sendiri, fungsi tanda, dan dan bahasa yang terdapat dalam

puisi.

Kajian Semi

Oleh: Umar Khalid.

Lelaki yang mengetuk pintu pagi hari

Page 72: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sudah duduk di ruang tamu. Aku baru

bangun. Tapi rupanya ia tidak

merasa tersinggung waktu aku belum

mandi dan menemui dia. Rambutku masih

kusut dan pakaianku hanya baju kumal

dan sarung lusuh.

seolah-olah aku sudah berjanji sebelumnya

dan tahu apa rencananya.

dan tak senang dibantah. Aku belum tahu

tetapi sudah bisa kuduga siapa.

dengan keluarga. Terlalu kejam untuk

meninggalkan mereka begitu saja. Mereka

Nampaknya tamu itu begitu angkuh seperti

tak mau dikecilkan arti. Siapa dapat lolos

dari tuntutannya.

Sebelum aku sempat berbenah diri ia telah

menyeret aku ke kendaraannya dan aku dibawanya

kap makna atau

menggunakan kajian semiotik melalui tahap-tahap diantaranya: 1) analisis

heuristik yaitu analisis yang didasarkan pada konvensi bahasa yang bersifat

mimetik atau tiruan alam yang membangun arti yang berserakan. Kajian ini

didasarkan pada pemahaman yang lugas berdasarkan denotatif. 2) Selanjutnya,

yaitu tahap analisis hermeneutik yaitu analisis yang bermuara pada ditemukannya

satuan makna puisi secara utuh.

Ju

tersembunyi di balik judul yang tentunya sang pengarang tidak sia-sia

memberikan judul tersebut. Dilihat dari kata yang lugas itu, dapat diketahui bahwa

ang datang berkunjung (melawat dan

sebagainya) ke tempat orang lain atau ke perjamuan; 2) orang yang datang untuk

menginap (di hotel), untuk membeli-beli (di toko).

Page 73: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

-tiap narasi karena pengarang

menggunakan bentuk kalimat-kalimat yang sempurna maupun hampir sempurna

secara gramatikal. Maka analisisnya menurut kalimat-kalimat berikut ini:

(1) Lelaki yang mengetuk pintu pagi hari sudah duduk di ruang tamu.

(2) Aku baru bangun.

(3) Tapi rupanya ia tidak merasa tersinggung waktu aku belum mandi dan

menemui dia.

(4) Rambutku masih kusut dan pakaianku hanya baju kumal dan sarung lusuh.

(5) -olah aku sudah berjanji

sebelumnya dan tahu apa rencananya.

(6)

(7)

(8) Ia nampak tak sabar dan tak senang dibantah.

(9)

kuduga siapa.

(10) Terlalu kejam

untuk meninggalkan mereka begitu saja. Mereka akan m

(11) Nampaknya tamu itu begitu angkuh seperti tak mau dikecilkan arti.

(12) Siapa dapat lolos dari tuntutannya.

(13) Sebelum aku sempat berbenah diri ia telah menyeret aku ke kendaraannya

dan aku dibawanya lari entah ke mana.

(14)

a. Berikut

1)

Lelaki yang mengetuk pintu, berarti seorang laki-laki yang bertamu

dengan mengetuk pintu. Pagi hari menunjukkan waktu tamu itu datang.

Sudah duduk di ruang tamu berarti tamu tersebut sudah masuk rumah dan

duduk di ruang tamu.

2)

hari waktu itu masih pagi.

Page 74: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) um mandi dan

Kata-kata yang diucapkan tuan rumah itu menandakan bahwa dari

gelagatnya tamu itu tidak merasa tersinggung ketika tuan rumah

menemuinya dalam keadaan belum mandi. Dalam norma masyarakat,

menemui tamu dalam keadaan belum mandi adalah hal yang tidak sopan

dan dianggap tidak menghormati tamu.

4)

Tuan rumah seperti menyampikan alasan bahwa ia belum siap

kedatangan tamu. Keadaan tuan rumah digambarkan baru saja bangun tidur

dan belum sempat mandi terlihat rambutnya kusut dan masih memakai

pakaian tidurnya yaitu baju kumal dan sarung lusuh.

5) -olah aku sudah berjanji

sebelumnya dan tahu apa rencananya.

Si tamu mengatakan bahwa ia akan menjemput tuan rumah seolah-olah

tuan rumah sudah mempunyai janji dan mengetahui rencananya, padahal

tuan rumah tidak mengetahui bahwa tamu itu akan datang dan mau

menjemputnya.

6)

Tuan rumah menyatakan bahwa kedatangan tamu tersebut msih terlalu

pagi. Tuan rumah tidak menyangka akan kedatangan tamu di waktu pagi.

7)

tuan rumah. Jawaban itu menunjukkan bahwa ada seseorang yang sudah

menunggu tuan rumah.

8) Ia nampak tak sabar dan tak senang dibantah.

Dari kata-kata tamu Dia sudah menunggu!, dan dari gelagatnya

menunjukkan bahwa si tamu kelihatan tidak sabar dan tidak senang

dibantah. Hal itu merupakan reaksi atas alasan yang dilontarkan tuan rumah

Page 75: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9)

kuduga siapa.

Ketika tamu menyatakan Dia sudah menunggu!, tuan rumah merasa

bahwa ia belum t

10)

Tuan rumah menyadari bahwa ia akan pergi dengan tamu untuk

perlu waktu untuk berpisah dengan keluarganya agar keluarganya tidak

mencarinya. Tuan rumah merasa dirinya kejam apabila tidak berpamitan

dahulu kepada keluarganya.

11) Nampaknya tamu itu begitu angkuh seperti tak mau dikecilkan arti.

Menanggapi permintaan tuan rumah untuk berpamitan dengan

keluarganya dahulu, tamu itu merasa tidak mau tahu karena mereka harus

pergi saat itu juga. Tamu itu terlihat angkuh dan seakan-akan memaksa tuan

rumah utntuk segera pergi dengannya.

12) Siapa dapat lolos dari tuntutannya.

Menyadari sikap tamu, tuan rumah merasa bahwa ia tidak bisa menolak

ajakan tamu untuk pergi saat itu juga tanpa ia sempat berpamitan kepada

keluarganya.

13) Sebelum aku sempat berbenah diri ia telah menyeret aku ke

kendaraannya dan aku dibawanya lari entah ke mana.

Sebelum tuan rumah sempat untuk bersiap-siap, tamu itu sudah

menyeretnya, berarti tamu itu memaksa tuan rumah untuk pergi dengannya.

Tuan rumah diajak tamu ke kendaraannya dan ia tidak tahu akan di bawa

kemana.

14)

Pernyataan terakhir ini merupakan penutup narasi, kata-kata dari tuan

rumah berbentuk pertanyaan, akan dibawa ia oleh tamu itu. Dibawa ke sorga

atau ke neraka.

Page 76: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Tahap Analisis Hermeneutik.

mengetahui arti lugas sorga dan neraka dapat diungkapk

harus meninggalkan dunia untuk kemudian menuju akhirat melalui kematian.

Lelaki yang mengetuk pintu dapat diartikan sebagai utusan Tuhan, yakni

malaikat yang akan menjemput setiap manusia. Waktu kedatangannya yang pagi

hari menunjukkan bahwa malaikat datang dengan tiba-tiba, tanpa diketahui

bahwa setiap manusia tidak pernah siap untuk menghadapi kedatangan malaikat

(menghadapi kematian). Malaikat sendiri tidak peduli apa kegiatan manusia ketika

malaikat harus mencabut nyawanya. Malaikat juga tidak peduli apakah manusia

siap menghadapi kematian atau tidak. Hal ini tergambar dalam kata-

Sesungguhnya kematian dapat menjemput manusia kapan saja dan dimana

saja. Sesungguhnya setiap manusia menyadari bahwa ia akan menghadapi

kematian kemudian menghadap kepada Tuhan. Meskipun seringkali manusia

melalaikan perihal kematian yang sewaktu-waktu bisa menjemputnya dikarenakan

ia disibukkan oleh urusan dunia.

Kematian bisa menjemput tiba-tiba, sehingga tidak ada waktu sedikitpun

untuk sekedar berpamitan kepada keluarga. Kematian juga tidak bisa dimajukan

atau ditangguhkan. Hal ini tergambar dalam bait: Nampaknya tamu itu begitu

angkuh seperti tak mau dikecilkan arti. Setiap manusia juga tidak mungkin bisa

lolos dari kematian, karena tiap jiwa pasti akan mengalami kematian (Siapa dapat

lolos dari tuntutannya).

Kematian akan menjemput setiap manusia baik manusia itu senang atau tidak.

dengannya. Kelanjutan setelah kematian adalah akhirat yang hanya ada dua

pilihan yaitu sorga atau neraka. Semua manusia tentu akan mengalami mati.

Manusia tinggal menunggu giliran saja.

Page 77: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Tema dan Amanat Puisi

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa penulis ingin

menyampaikan sebuah amanat penting terkait dengan kematian. Penulis ingin

mengingatkan semua orang bahwa kematian bisa datang kapan saja dan di mana

saja. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya mempersiapkan bekal menuju

akhirat.

keprihatinan terhadap masyarakat yang terlalu sibuk dengan urusan dunia,

bergaya hidup hedonisme, materialisme, dan melalaikan urusan akhirat.

B. PENELITIAN RELEVAN

Kajian semiotik merupakan kajian di berbagai bidang disiplin ilmu, salah satu

disiplin ilmu tersebut adalah sastra. Penelitian yang relevan dengan penelitian

yang peneliti laksanakan adalah penelitian yang dilakukan oleh Indah Sri Rahayu

yang berjudul Syair Burung: Suntingan Teks dan Analisis Semiotik Riffaterre.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang peneliti laksanakan karena peneliti

menggunakan pendekatan yang sama, yaitu semiotik Riffaterre.

Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Sri Sulastri mahasiswa SI

jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas

Muhamadiyah Surakarta. Sri Sulastri menganalisis karya sastra dengan

pendekatan semiotik. Judul penelitian tersebut adalah Aspek Moral dalam

Kumpulan Cerpen In Memoriam X Karya A. R. Loebis: Tinjauan Semiotik

Analisis data yang digunakan oleh Sri Sulastri adalah analisis semiotik dengan

menggunakan 2 tahapan, yaitu heuristik dan hermeneutik. Analisis heuristik

adalah analisis berdasarkan struktur bahasanya atau secara semiotik adalah

berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama. Analisis hermeneutik

adalah analisis karya sastra berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua atau

berdasarkan konvensi sastranya. Analisis hermeneutik adalah analisis ulang

(retroaktif) sesudah analisis heuristik dengan memberi konvensi sastranya

(Riffaterre dalam Rachmat Djoko Pradopo, 2003: 135).

Penelitian relevan yang ketiga adalah

Karya Remy Sylado: Kajian Semiotika yang dilakukan oleh Santi Titik Lestari.

Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik dengan mengkaji tanda dalam

Page 78: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puisi Mbeling karya Remy Sylado untuk menemukan makna yang terkadung

dalam 13 puisi tersebut.

C. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir merupakan alur berpikir yang dipergunakan dalam

penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah

mempelajari teori yang mendukung. Karya sastra memiliki unsur intrinsik dan

ekstrinsik serta nilai pendidikan yang bermanfaat bagi manusia. Namun tak hanya

itu, karya sastra adalah sebuah tanda yang memiliki makna yang dilambangkan

dengan simbol, ikon, dan indeks. Unsur intrinsik yang terkandung dalam karya

sastra dapat dikatakan baik apabila antarunsur intrinsik yang meliputi tema,

amanat, persajakan, bahasa yang figuratif, dan lain-lain dapat saling berhubungan

dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Untuk memperoleh makna keseluruhan

dari karya sastra, unsur-unsur pembentuknya harus berhubungan dan

berkesinambungan. Pendekatan semiotik dapat menjadi salah satu cara

menganalisis unsur-unsur intrinsik pada karya sastra dan mendeskripsikan makna

semiotik dari tiap kata yang digunakan penyair dalam menulis karyanya.

Setelah menganalisis unsur intrinsik suatu karya sastra yang berupa tema dan

amanat, maka untuk memperoleh makna karya tersebut secara utuh, peneliti juga

menganalisis puisi dengan teori Riffaterre, yaitu menggunakan analisis secara

heuristik dan analisis retroaktiif (hermeneutik) Analisis heuristic adalah analisis

pada tahap pertama. Pada analisis ini input pembaca adalah kompetensi linguistik,

termasuk asumsi bahasa bersifat referential, kemampuannya mencermati

ketidaksesuaian (incompatibility) antara kata-kata bahwa ada kata atau frase yang

tidak dapat diartikan secara literal sehingga membutuhkan pemahaman secara

kiasan, dan bahwa kompetensi linguistik bukan satu-satunya faktor yang terlibat.

Pada tahap analisis ini mimesis dipahami secara penuh.

Analisis hermeneutik adalah analisis tahap kedua. Pada tahap ini pembaca

meninjau, merevisi, dan membandingkan ke belakang apa yang baru saja

dibacanya. Mugiyatno. 2008 menyatakan

dari matriks strutkural yang sama. Teks dengan demikian merupakan efek

dari variasi atau modulasi satu strutkur tematik, simbolik, atau apapun dan

Page 79: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hubungan yang dipertahankan ke satu struktur ini membentuk

significance

Setelah analisis heuristik dan hermeneutik selesai dan pemaknaan utuh puisi

telah terbentuk, maka penelitian ini selesai. Hasil penelitian ini dapat digunakan

oleh guru bahasa Indonesia sebagai salah satu bahan pembelajaran apresiasi sastra

di kelas X SMA. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru

SMAN 1 Gemolong, pendekatan semiotik diharapkan mampu meningkatkan

apresiasi peserta didik terhadap karya sastra.

Kerangka berpikir yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 1: Alur Kerangka Berpikir Analisis Semiotik Puisi

Puisi-puisi dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas

X SMA dari penerbit Erlangga dan Yudhistira

Analisis makna puisi

dengan Pendekatan

semiotik Riffaterre

Analisis (Struktur

batin puisi) amanat

dan tema puisi

Analisis

heuristik

puisi

Analisis

hermeneutik

puisi

Makna utuh puisi-puisi dalam buku teks bahasa

Indonesia kelas X SMA dari penerbit Erlangga

dan Yudhistira

Struktur fisik puisi:

diksi, bahasa

figuratif, aliterasi,

asonansi, tipografi,

rima, kata konkret,

dan verifikasi

Page 80: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan dengan studi

pustaka, sehingga tidak terikat oleh tempat dan waktu penelitian. Objek yang

dikaji adalah naskah puisi, yaitu puisi-puisi yang ada dalam buku teks Bahasa

Indonesia kelas X SMA. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 dan

berakhir pada bulan Mei 2011, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan

No Waktu

Jenis

Kegiatan

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Proposal

penelitian

x x x x x x

2. Pengurusan

surat izin

penelitian

x x

3 Persiapan

instrumen dan

alat penelitian

x x

4 Pengumpulan

data

x x x

5 Analisis Data x x x x x x

Penyusunan

laporan

penelitian

x x x x x x

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bnrtuk dan strategi penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, akurat, dan mengenal fakta-fakta

dan hubungan sebab akibat dengan objek yang diteliti. Penelitian ini

menggunakan pendekatan semiotika sastra untuk menganalisis puisi-puisi yang

ada dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA dengan mempertimbangkan

Page 81: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

unsur tema, amanat Dengan pendekatan semiotika, peneliti dapat mengetahui

makna dari puisi-puisi dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA dan

membantu guru menyediakan materi ajar yang berkualitas baik dan variatif.

C. Sumber Data

Dokumen, yaitu puisi-puisi yang ada dalam buku teks Bahasa Indonesia

kelas X SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira. Puisi dari buku

penerbit Erlangga ada sebelas puisi dan tujuhbelas puisi dari buku penerbit

Yudhistira.

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Teknik sampling yang digunakan adalah Purpossive Sampling, yaitu sampel

yang pemilihannya didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan tujuan penelitian.

Purpossive Sampling adalah pengambilan data yang dilakukan dengan cara

memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (H. B.

Sutopo, 2006 : 56).

Peneliti menggunakan teknik ini dengan tujuan dapat memperoleh data

yang tepat dan akurat, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Sampel

dalam penelitian ini adalah puisi-puisi dalam buku teks bahasa Indonesia kelas X

SMA. sebelas puisi dari buku teks karangan Mafrukhi, dkk yang berjudul

Kompeten Berbahasa Indonesia Kelas X SMA, penerbit Erlangga dan tujuhbelas

puisi dari buku teks bahasa Indonesia karangan Paulus Tukan, yaitu Mahir

Berbahasa Indonesia Kelas X SMA dari penerbit Yudhistira. Alasan peneliti

memilih dua penerbit tersebut karena buku teks dari Yudhistira dan Erlangga

memiliki kualitas yang baik, materi di dalam buku tersebut sudah sesuai dengan

KTSP terbukti dengan SKKD yang sesuai aturan BSNP. Kedua buku tersebut juga

sesuai dengan standar ISI 2006, dan banyak digunakan sebagai buku pegangan

siswa dan guru di sekolah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Edi Subroto (1992 : 42) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang berkualitas.

Page 82: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa,

dokumen, arsip, dan benda-benda lain. Dalam penelitian ini sumber data pokok

adalah sebelas puisi dari buku teks karangan Mafrukhi, dkk yang berjudul

Kompeten Berbahasa Indonesia Kelas X SMA, penerbit Erlangga dan tujuhbelas

puisi dari buku teks bahasa Indonesia karangan Paulus Tukan, yaitu Mahir

Berbahasa Indonesia Kelas X SMA, dari penerbit Yudhistira. Sebagai dasar

teoretis, peneliti menggunakan buku-buku teori semiotika dan pengkajian puisi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dengan teknik

analisis dokumen yang berupa puisi-puisi di buku teks Bahasa Indonesia kelas X

SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira. Langkah-langkah

pengumpulan data sebagai berikut:

1. membaca puisi-puisi yang ada dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X

SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira;

2. Memahami maksud puisi-puisi yang ada dalam buku teks Bahasa Indonesia

kelas X SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira baik dari unsur

intrinsik, yang meliputi tema dan amanat;

3. mencatat unsur-unsur intrinsik, hasil analisis unsur intrinsik, yang meliputi

tema dan amanat yang telah dipahami dan ditangkap dari puisi-puisi yang

ada dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA dari 2 penerbit

tersebut.

4. menganalisis makna semiotik yang terkandung dalam puisi-puisi yang ada

dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA dengan analisis heuristik

sampai analisis hermeneutik kemudian mencatatnya;

5. terakhir menyusun laporan hasil penelitian.

F. Validitas Data

Menurut H. B. Sutopo (2006: 92) validitas data merupakan jaminan bagi

kemantapan simpulan dan tafsiran makna sebagai hasil penelitian.terdapat

beberapa cara yang biasanya dipilih untuk mengembangkan validitas (kesahihan)

data penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik validitas data triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

Page 83: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap hal tersebut (Moleong, 2004: 330).

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis triangulasi sebagai berikut:

1. triangulasi teori, yaitu melakukan penelitian terhadap topik yang sama dan

datanya dianalisis dengan menggunakan teori yang berbeda.

2. review informan digunakan untuk membandingkan data hasil pengamatan pada

puisi-puisi yang ada dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA dari 2

penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira dengan data hasil konsultasi dengan

ahli sastra.

H. B. Sutopo (2006: 99) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan review

informan diperlukan suatu diskusi agar kesamaan pemahaman dari peneliti dan

informannya dapat dicapai. Saat peneliti dan informannya berdiskusi, peneliti

tidak boleh menguasai atau mengarahkan pola pikir informannya untuk mengikuti

pemahaman peneliti. Peniliti juga tidak boleh begitu saja mengikuti pola pikir

informnannya. Diskusi mengenai analisis data harus benar-benar jujur dan natural

Peneliti mendiskusikan dan mengonsultasikan hasil analisis yang telah peneliti

selesaikan kepada Bandung Mawardi (Pakar Semiotik) untuk menguji ketepatan

hasil analisis puisi.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik yang terdiri atas

analisis heuristik dan hermeneutik.

Analisis heuristik adalah analisis berdasarkan struktur bahasanya atau secara

semiotik berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama (Riffatere

dalam Racmat Djoko Pradopo, 2003: 135). Analisis ini mengacu pada konvensi

kebahasaan. Pembaca melakukan penafsiran struktur kebahasaan (tanda

linguistik) secara referensial. Bahasa yang digunakan merupakan penanda yang

dihubungkan dengan referennya, yaitu hal-hal nyata. Realisasi dari analisis

heuristik adalah parafrase puisi, analisis tanda secara referensial dan gaya

bahasa yang digunakan. Dengan demikian analisis heuristik menghasilkan arti

(meaning).

Page 84: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Analisis hermeneutik adalah analisis ulang dengan memberikan intepretasi

yang disebut sebagai sistem analisis semiotik tingkat kedua yakni berdasarkan

konvensi sastra. Penafsiran hermeneutik yaitu analisis yang bermuara pada

ditemukannya satuan makna puisi secara utuh. Dalam analisis hermeneustik yang

dikaji adalah bahasa kias yang ada dalam teks puisi (dalam

http://umarkhalid33sastra.blogspot.com).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis jalinan atau mengalir (Flow model of analysis) yang meliputi tiga

komponen, yaitu:

1. Reduksi data (data reduction), yaitu kegiatan memilih data yang sesuai dengan

objek kajian penelitian. Pada bagian ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah

mencatat semua data yang diperoleh dalam bentuk uraian yang terperinci. Data

yang diamati berupa baris-baris puisi yang trecantum daalm buku teks Bahasa

Indonesia kelas X SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira.

Mendeskripsokan maksud dari puisi-puisis tersebut, baik dari unsur tema,

amanat, serta makna semiotik pada setiap kata.

2. Penyajian Data (Data Display), yaitu menyusun informasi secara teratur dan

terperinci agar mudah dipahami dan dianalisis.

Kegiatan analisis data yang dilakukan adalah:

a. menganalisis data yang berupa teks puisi dari buku teks Bahasa

Indonesia kelas X SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira.

Setelah analisis data diperoleh, maka akan diperoleh deskripsi tentang

tema, amanat, dan makna semiotik di tiap kata yang terkandung dalam

puisi-puisi yang ada dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas X SMA

dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira.

b. Selanjutnya peneliti menyumbangkan hasil penelitian ini sebagai bahan

ajar untuk siswa kelas X SMA.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan, yaitu dengan menyusun kesimpulan dari data yang

sudah diperoleh sejak awal penelitian. Simpulan ini masih bersifat sementara,

untuk itu perlu adanya verifikasi( penelitian kembali tentang kebenaran laporan)

Page 85: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selama penelitian berlangsung, yaitu sejak awal sampai akhir, ketiga

komponen di atas saling berkaitan. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar analisis

data model mengalir menurut Milles Matthew, B. dan Huberman, A. Michael

(1994: 10) berikut!

MASA PENGUMPULAN DATA

REDUKSI DATA

SEBELUM SELAMA SESUDAH

DISPLAY DATA Analisis Data

SELAMA SESUDAH

Penarikan Kesimpulan/ verifikasi

SELAMA SESUDAH

Gambar 2. Model Analisis Mengalir

H. Prosedur Penelitian

1. Pengumpulan data yang berupa teks puisi dari buku teks Bahasa Indonesia

kelas X SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan Yudhistira, menyeleksi

serta memilah data yang berupa naskah puisi yang telah dikumpulkan

berdasarkan objek yang akan Dianalisis, yaitu tentang unsur unsur tema dan

amanat, serta makna semiotik yang terkandung dalam puisi-puisi di buku

teks Bahasa Indonesia kelas X SMA dari 2 penerbit, yaitu Erlangga dan

Yudhistira.

2. Menganalisis data yang telah diperoleh.

3. Menarik kesimpulan.

4. membuat laporan penelitian.

Page 86: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang menjadi objek penelitian ini adalah semua puisi yang ada di dalam

buku teks bahasa Indonesia kelas X SMA dari penerbit Erlangga dan Yudhistira.

Jumlah puisi yang ada di buku teks bahasa Indonesia penerbit Erlangga adalah

sebelas puisi dengan penyair yang berbeda dan tema yang beragam. Puisi yang

ada di buku teks bahasa Indonesia penerbit Yudhistira berjumlah tujuhbelas

dengan pengarang dan tema yang juga berbeda. Berikut adalah judul-judul puisi

beserta pengarangnya:

1. sebelas puisi dari buku teks bahasa Indonesia penerbit Erlangga

a. Anak-anak Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda

b. Terjebak Dilema karya Silvia Rianti A.

c. Tanah Kelahiran 1 karya Ramadhan K. H.

d. Perahu Layar karya Darmanto Jatman

e. Stasiun Tugu karya Taufik Ismail

f. Senja di Pelabuhan Kecil (buat: Sri Ajati) Karya Chairil Anwar

g. Potret Tukang Sampah karya Eka Budianta

h. Matahari-matahari! Karya Muchtar Lubis

i. Perempuan-perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangjaya

j. Ibunda Tercinta karya Umbu Landu Paranggi

k. Surat dari Ibu karya Asrul Sani

2. tujuh belas puisi dari buku teks bahasa Indonesia penerbit Yudhistira

a. Candi Muara Jambi Karya Dimas Arika Miharja

b. Bantimurung Karya Ras Agaffar

c. Malam Mulai Bercerita oleh Isna

d. Bagaimana karya Oc. Mandank

e. Mandalawangi-Pangrango karya Soe Hok Gie

f. Dalam Pasang karya Abdul Hadi W. M.

g. Daun dan Air Mata karya Ary Andreas Toelle

Page 87: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

h. Menyesal karya Ali Hasjimi

i. Perkabungan di Laut Timur karya Hamdy Salad

j. Bunga Krisan tentang Pemanjat-pemanjat Gunung karya Mars Mattola

k. Ibu karya K. H. A. Mustofa Bisri

l. Narkotik karya Siti Rohaya

m. Gaun Burung Gagak karya Dorothea Rosa Herliany

n. Kuantar Kau sampai Stasiun Senen karya Aslan A. Abidin

o. Dermaga Rindu karya Moh. Hamzah Arsa

p. Insyaf karya Amir Hamzah

q. Rindu di Malam Takbiran karya Isna

B. Analisis Tema dan Amanat Puisi

1. Anak-anak Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda

kehilangan ladang di kampung mereka

anak-anak indonesia merangkak

di lorong-lorong gelap kota

berjejal mereka di gerbong-gerbong

kereta api senja

terimpit dalam bus-bus kota

tanpa jendela

anak-anak Indonesia akan digiring

ke manakah mereka

bagai berjuta bebek mereka bersuara

menyanyi lagu tanpa syair dan nada

sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia

berderet di tepi-tepi jalan raya, menggapai-gapaikan

tangan mereka ke gedung-gedung berkaca

yang selalu tertutup pintu-pintunya

dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja

tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi

terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan

dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia

tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel

dan biro-biro ekspor tenaga kerja

anak-anak Indonesia akan dibawa kemanakah

ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa

yang bisa menolong nasib mereka

(Dikutip dari Horizon dalam Kompeten Berbahasa

Indonesia kelas X SMA, 2006: 78)

Page 88: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Tema

Tema puisi Anak-anak Indonesia di atas adalah kritik sosial, yaitu tentang

perampasan hak asasi manusia untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Tema

kritik sosial tersebut didukung oleh baris puisi yang menyebutkan bahwa anak-

anak Indonesia mendapat perlakuan buruk di tanah kelahiran mereka. Mereka

justru diusi dari kampung tempat mereka tinggal yang masih sah menjadi miliki

mereka. Berikut baris puisi yang mendukung tema kritik sosial puisi Anak-anak

Indonesia.

terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan

dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia

tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel

dan biro-biro ekspor tenaga kerja

....

- anak-anak Indonesia yang

memiliki keterampilan dan pendidikan yang memadai tetap saja kehidupannya di

bawah garis kemiskinan atau hidup menggelandang. Kemudian baris yang

- -anak

Indonesia tadi lebih memilih menjadi TKI ke luar negeri daripada di Indonesia

hanya menganggur. Tema kritik sosial juga didukung oleh pernyataan Bandung

Mawardi yang menyatakan bahwa kritik sosial terkadang dapat diungkapkan

dengan puisi. Bandung Mawardi juga mengatakan bahwa puisi ini merupakan

refleksi kesenjangan antara kaum borjuis dengan kaum buruh. Yang mempunyai

uang dan kecerdasan tentu akan masuk kaum borjuis. Kaum buruh adalah

golongan orang-orang terbelakang secara kualitas pendidikan dan lemah secara

ekonomi.

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat baris-baris puisi Anak-anak

Indonesia di atas, yaitu agar pemerintah daerah mampu mengembangkan daerah

mereka sehingga anak-anak muda yang tinggal di daerah/kota kecil dapat

mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Namun perlu diingat pula

bahwa mencari penghidupan yang layak tidak harus di kota kelahiran mereka,

dalam puisi tersebut adalah daerah pinggiran kota. Justru anak-anak muda dari

Page 89: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daerah/kota kecil harus mampu mengembangkan dan membangun daerah-daerah

tertinggal di luar pulau Jawa. Pemerintah sudah benar bila menerapkan sistem

transmigrasi untuk mewujudkan hal tersebut. Pemerintah juga harus tetap

memperhatikan dan mengontrol aktivitas usaha/bisnis para pengusaha yang

hendak membangun daerah-daerah terpencil sehingga kegiatan usaha mereka

tidak mengganggu kehidupan penduduk setempat. Di bawah ini adalah baris yang

mendukung pernyataan bahwa sebaiknya para pemuda yang datang dari kota-kota

kecil itu ditransmigrasi ke luar Jawa

...

dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja

tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi

Baris di atas juga menjelaskan bahwa mencari pekerjaan di Jakarta sangat

sulit sehingga leboh baik mereka ditransmigrasi ke luar Jawa sambil membangun

daerah-daerah lain di Indonesia yang masih tertinggal. Pernyataan peneliti

tersebut sejalan dengan pernyataan Bandung Mawardi yang menjadi informan

penelitian ini. Bandung Mawardi mengatakan bahwa puisi ini memiliki pesan

bahwa jangan takhluk dengan modernisasi. Banyak orang yang diperbudak oleh

pabrik-pabrik. Puisi ini menyiratkan agar kaum muda yang masih produktif lebih

baik menciptakan lapangan pekerjaan bukan mengemis pekerjaan.

2. Terjebak Dilema karya Silvia Rianti A.

2 jam sepekan sekolah

disuapi English Grammar. . . tetek begek subbahasan

present tense! Past! Future! Perfect . . . plus beberapa

formula kalimat positif, negatif, juga interogatif . . .

semua harus dihafal sampai pemakaian to be dan auxiliry-nya

2 jam berikutnya masih sepekan sekolah

Dijejali English vocabulary serba sulit pelafalannya

mulai adjective! Noun! Verb! Preposition! Hingga

conjunction! Belum lagi idiomatic, exprestion, dan adverb

yang bercabang menjadi adverb of time, frequency, manner

cuma adverb of palce yang mudah

semua harus diingat tanpa kecuali memegang kamus panduan Oxford

Learner Pocket Dictionary

2 jam selanjutnya masih sepekan sekolah

Praktik English conversation dengan teman sebangku . . . kadang

Page 90: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Discussion dan debate yang melibatkan otak, hati, dan liur

Itulah . . . 6 jam sepekan sekolah. Bahasa Inggris selalu masuk agenda

Tapi, nampaknya semua terjebak dilema. Siswa menjunjung

Tinggi bahasa Inggris dan menginjak-injak bahasa Indonesia . . .

Siapa yang salah????

(Dikutip dari Horizon dalam Kompeten Berbahasa

Indonesia kelas X SMA, 2006: 82).

a. Tema

Puisi Terjebak Dilema karya Silvia Rianti A. Bertema keprihatinan terhadap

keberadaan bahasa Indonesia makin dinomorduakan oleh bangsa Indonesia.

Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan kutipan 3 baris terakhir berikut ini

....

Tapi, nampaknya semua terjebak dilema. Siswa menjunjung

Tinggi bahasa Inggris dan menginjak-injak bahasa Indonesia . . .

Siapa yang salah????

Tiga baris terakhir puisi di atas menggambarkan keberadaan bahasa Indonesia

yang mulai tergusur oleh bahasa asing, khsusnya bahasa Inggris. Belajar bahasa

Inggris memang dapat menunjang masa depan sehingga lebih berkualitas. Akan

tetapi, dengan jam pelajaran bahasa Inggris yang melebihi jam pelajaran bahasa

Indonesia menyebabkan kedudukan bahasa Indonesia sedikit tergeser. Peserta

didik lebih bangga apabila berbicara menggunakan bahasa Inggris meskipun

bahasanya sulit dipelajari. Bukan salah peserta didik apabila mereka lebih bangga

dengan bahasa Inggris dan bukan salah guru juga karena mereka hanya

menjalankan kurikulum yang telah diatur pemerintah. Di satu sisi, bahasa Inggris

penting untuk dipelajari, di sisi lain akibat mempelajari bahasa Inggris, kedudukan

bahasa Indonesia menjadi tergeser.

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi yang berjudul Terjebak

Dilema di atas adalah agar para siswa yang mendapat pelajaran bahasa Inggris

lebih banyak dibandingkan bahasa Indonesia, tidak melupakan kedudukan bahasa

Indonesia sebagai alat komunikasi dan bahasa pengantar. Bahasa Indonesia tetap

menjadi kebanggaan meskipun bahasa asing kini banyak mendominasi istilah-

istilah di berbagai bidang kehidupan.

Page 91: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Puisi Terjebak Dilema ini sangat relevan dengan keseharian siswa SMA.

Puisi ini menggambarkan kesulitan para siswa ketika mempelajarai seluk-beluk

bahasa Inggris, muali dari grammar sampai conversation. Kesluitan itu

menimbulkan dilema tersendiri di hati para siswa, antara menguasai bahasa

Inggris dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia.

Puisi ini dapat dijadikan materi pembelajaran apresiasi puisi sebab temanya

sangat relevan dengan keseharian siswa SMA, tidak hanya siswa kelas X SMA

saja, siswa kelas XI dan XII pun dapat menggunakan puisi ini sebagai bahan

belajar mereka.

3. Tanah Kelahiran 1 karya Ramadhan K. H

Seruling di pasir ipis, merdu

antara gundukan pohon pina

tembang menggema di dua kaki.

Burangrang-Tangkubanprahu

Jamrut di pucuk-pucuk,

Jamrut di air tipis menurun.

Membelit tangga di tanah merah,

dikenal gadis-gadis dari bukit.

Nyanyian kentang sudah digali,

Kenakan kebaya ke pewayangan

Jamrut di pucuk-pucuk,

jamrut di hati gadis menurun.

(Dikutip dari Herman J. Waluyo dalam Kompeten

Berbahasa Indonesia kelas X SMA, 2006: 15-16)

a. Tema

Tema puisi yang berjudul Tanah Kelahiran 1 ini adalah tentang keindahan

alam pegunungan dan perayaan pascapanen. Puisi tersebut mengeksplorasi

keindahan alam pegunungan Tangkubanprahu. Berikut baris yang mendukung

pernyataan tersebut.

Seruling di pasir ipis, merdu

antara gundukan pohon pina

tembang menggema di dua kaki.

Burangrang-Tangkubanprahu

Puisi ini juga menceritakan tentang perayaan pascapanen. Dalam perayaan

panen tersebut para gadis mengenakan pakaian kebaya dan mereka menari-nari

sambil diringi alunan suara seruling. Tarian yang mereka mainkan adalah tentang

Page 92: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kisah para wanita pemetik teh dan buruh pemanen kentang. Pernyataan peneliti

tersebut berdasarkan kutipan baris-baris berikut,

Jamrut di pucuk-pucuk,

Jamrut di air tipis menurun.

Membelit tangga di tanah merah,

dikenal gadis-gadis dari bukit.

Nyanyian kentang sudah digali,

Kenakan kebaya ke pewayangan

Bandung Mawardi pun sepakat dengan pernyataan peneliti. Beliau

menambahkan bahwa suara seruling menggambarkan kesederhanaan para

penduduk desa di bawah bukit Burangrang dan Tangkubanprahu. Seruling dengan

alunan yang merdu menggambarkan keharmonisan tatanan sosial manyarakat desa

yang selalu menjaga dan berterima kasih pada alam.

b. Amanat

Puisi Tanah kelahiran 1 ini menggambarkan suaana pegunungan yang sejuk

dan penuh hamparan kebun teh yang luas dengan gadis-gadis pemetik teh. Puisi

ini mengisyaratkan agar manusia senantiasa menjaga keindahan dan kelestarian

alam sebab dari sanalah sumber kehidupan manusia. Baris yang mendukung

pernyataan tersebut adalah:

....

Nyanyian kentang sudah digali,

Kenakan kebaya ke pewayangan

Jamrut di pucuk-pucuk,

jamrut di hati gadis menurun.

Para petani kentang mulai memanen kentang. Bagi para petani di daerah

pegunungan, kentang dan kebun teh adalah hasil pertanian yang menjadi sumber

pucuk-pucuk dau teh yang menjadi sumber pengahsilan bagi para wanta pemetik

teh.

4. Perahu Layar karya Darmanto Jatman

Kembang layar kembang

sibak air, ukir wajah laut.

Kembang layar kembang

tabur langit, remangi langit

pada nelayan aku berteriak lantang:

Page 93: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ai, Abang, Abang

pasang layar, Abang, pasang layar

lalu hati meronta berdoa kepada Tuhan:

o, Tuhan, bawalah manusia ini ke tempat taburan ikan

biar hati beriak menyusuri kehidupan

lalu dengan alun aku pun menembang:

kembang layar kembang

laju ke ujung bumi, batas langit dan laut.

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 16-17)

a. Tema

Puisi Perahu Layar karya Darmanto Jatman di atas memiliki tema tentang

kehidupan para nelayan. Baris yang mendukung pernyataan tersebut adalah,

lalu hati meronta berdoa kepada Tuhan:

o, Tuhan, bawalah manusia ini ke tempat taburan ikan

biar hati beriak menyusuri kehidupan

Bila dianalisis secara hermeneutik, baris tersebut menyiratkan doa yang

dipanjatkan oleh seseorang kepada para nelayan yang sedang melaut. Kehidupan

nelayan memang keras, mereka harus berjuang menjelajah laut untuk mencari

ikan sebagai sumber penghasilan mereka.

b. Amanat

Puisi tersebut ditulis untuk para nelayan yang gigih mempertahankan

hidupnya. Sang penyair ingin menyampaikan pesan kepada para nelayan bahwa

meskipun hidup mereka sulit dan keras karena selalu berhadapan dengan

ganasnya laut, tetapi para nelayan itu harus terus berjuang sebab di tangan para

nelayan itulah kehidupan keluarga mereka bergantung. Puisi ini dapat

menginspirasi orang untuk berusaha secara maksimal. Seorang nelayan pun berani

mempertarukan nyawa bergulat dengan ganasnya ombak demi anak dan istri,

mengapa yang diberi kehidupan lebih nyaman dan aman tanpa harus bergulat

dengan bahasa tidak pernah bersyukur. Belajar dari profesi nelayan, itulah amanat

dari Darmanto Jatman. Pernyataan Bandung Mawardi pun sama bahwa pekerjaan

sebagai nelayan sama saja mempertaruhkan nyawa demi rupiah yang tidak

seberapa. Perjuangan para nelayan ini patut dicontoh oleh peserta didik peserta

didik jadi lebih bersyukur dan terdorong keinginannya meraih puncak kehidupan.

Page 94: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Stasiun Tugu karya Taufik Ismail

Tahun empat puluh tujuh, suatu malam di bulan Mei

Ketika kota menderai dalam gerimis yang renyai

Di tiang barat lentera merah mengerjap dalam basah

Menunggu perlahan naiknya tanda penghabisan

Keleneng andong terputus di jalan berlinangan

Suram ruang stasiun berada dan tempat menunggu

Truk menunggu dan laskar berlagu-lagu perjuangan

Di Tugu seorang ibu menunggu, dua anak dipangku.

Berhentilah waktu di stasiun Tugu, malam ini

Di suatu malam yang renyai, tahun empat puluh tujuh

Para penjemput kereta Jakarta yang penghabisan

Hujan pun aneh di bulan Mei, tak kunjung teduh

Di tiang barat lentera mengerjap dalam basah

Anak perempuan itu dua tahun, melengkap dalam pangkuan

Malam makin lembab, kuning gemetar lampu stasiun

Udara telah larut ketika tanda naik pelan-pelan

Seluruh penjemput sama tegak, memandang ke arah barat

Ibu menjaga anaknya yang kantuk dalam lena

Berkata: lambaikan tanganmu dan panggillah Bapa

Wahai ibu muda, seharian atap-atap kota untukmu berbasah

Karena kezaliman militer pagi tadi terjadi di Klender

Seluruh republik menundukkan kepala, nestapa, dan resah

Uap ungu berdesir menyeret gerbong jenazah terakhir

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 104-105)

a. Tema

Puisi Taufik Ismail ini bertema tentang tragedi kemanusian atau peperangan.

Peperangan yang telah menyebabkan banyak pahlawan yang gugur. Baris puisi

yang menandakan bahwa tema puisi ini peperangan, yaitu:

Wahai ibu muda, seharian atap-atap kota untukmu berbasah

Karena kezaliman militer pagi tadi terjadi di Klender

Seluruh republik menundukkan kepala, nestapa, dan resah

Uap ungu berdesir menyeret gerbong jenazah terakhir

Page 95: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kutipan bait terakhir tersebut menggambarkan kedukaan yang dialami

seluruh bangsa Indonesia karena peperangan belum juga usai. Peperangan justru

menambah korban jiwa yang tidak berdosa. Banyak ibu kehilangan anak, istri-istri

kehilangan suami, dan anak-anak yang kehilangan ayah.

Baris terakhir di atas juga menjelaskan maksud dari puisi Stasiun Tugu bahwa

puisi tersebut merupakan kesimpulan atas peristiwa yang terjadi di Stasiun Tugu.

Seorang ibu dan anaknya sedang menunggu sebuah kereta. Awalnya peneliti

mengira bahwa kereta yang dimaksud adalah kereta penumpang biasa. Namun

setelah membaca bait terakhir, peneliti menyimpulkan bahwa kereta yang

dimaksud adalah kereta jenazah para pahalawan yang gugur dalam peperangan di

Klender Jakarta siang itu. Pernyataan peneliti diperkuat oleh pendpat Bandung

Mawardi yang menyatakan bahwa tema puisi ini bertema tragedi kemanusia yang

disebabkan konflik antara bangsa Indonesia dengan pemerintah Jepang tentang

kemerdekaan RI. Penyair hendak menggambarkan kedukaan keluarga para

pahlawan yang gugur dalam peperangan di Klender Jakarta.

b. Amanat

Puisi Stasiun Tugu ini ditulis oleh Taufik Ismail untuk mengenang jasa para

pahlawan yang gugur dalam medan perang di Klender, Jakarta. Taufik Ismail

ingin memberikan penghormatan terakhir untuk para pahlawan bangsa itu.

Penyair juga berpesan kepada seluruh bangsa Indonesia agar turut berduka cita

untuk para pahlawan, mengenang jasa-jasa mereka, dan meneruskan perjuangan

mereka meskipun Indonesia telah merdeka. Merdeka dari penjajahan memang

sudah didapat sejak tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi kemerdekaan dari

pemerintahan yang korup dan merdeka dari kemiskinan belum dinikmati bangsa

Indonesia. Lewat puisi inilah, Taufik Ismail ingin seluruh bangsa Indonesia

menengok ke masa lalu, betapa keras dan berat perjuangan para pahlawan. Bangsa

Indonesia saat ini, cukup meneruskan saja.

Puisi Stasiun Tugu ini menurut peneliti cocok digunakan sebagai materi ajar

apresiasi puisi kelas SMA sebab dapat meningkatkan rasa nasionalisme para

peserta didik. Puisi ini membantu peserta didik mempelajarai sejarah. Biasanya

pelajaran sejarah sangat membosankan, maka apabila puisi dijadikan materi ajar

Page 96: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk sejarah akan membuat peserta didik menyukai pelajaran ini. Begitu pun

untuk pelajaran bahasa Indonesia, puisi ini dapat melatih kepekaan hati peserta

didik sebab banyak bahasa simbol yang digunakan penyair. Bahasa simbol itu

contihnya, gerimis, lentera merah, uap ungu, keleneng andong, dan lain-lain.

6. Senja di Pelabuhan Kecil (buat: Sri Ajati) Karya Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 105-106)

a. Tema

Puisi berjudul Senja di Pelabuhan Kecil

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

Kata kuncinya adalah pantai. Pantai adalah batas antara hidup dan mati. Si

aku sudah mempunyai firasat bahwa dia akan segera mati meinggalkan Sri Ayati

kekasihnya. Bandung Mawardi menambahkan puisi ini juga menandakan bahwa

akhir dari sesuatu itu adalah sebuah takdir. Takdir disimbolkan oleh kata

pula dengan takdir. Setiap manusia telah diberikan takdirnya.

b. Amanat

Puisi berjudul Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar ini menyiratkan

suatu kegalauan, keputusasaan dan rasa ingin mati. Si aku merasa kalau dia sudah

Page 97: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diambang batas antara hidup dan mati. Dia hendak berpamitan dengan sang

kekasih (Sri Ajati). Perhatikan kutipan bait di bawah ini!

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

pesan yang ingin disampaikan Chairil. Kata gerimis melambangkan takdir yang

tidak dapat ditolak manusia. Gerimis datangnya dari langit. Tidak seorang pun

yang mampu menolak gerimis. Gerimis bebas saja memilih tempat dia turun.

Seperti itulah takdir Tuhan. Apabila saatnya mati maka manusia tidak bisa

menolak takdir itu.

7. Potret Tukang Sampah karya Eka Budianta

Dengan perut lapar dan harapan kosong

Aku menelanmu, Jakarta

Kukunyah-kunyah sebuah mikrolet tua

Onggokan sampah telah jadi menu utamaku

Roda gerobak adalah sendok dan garpu

Tuhan, jangan beri aku uang

Baunya lebih kecut ketimbang sampahku

Mendingan di bayang-bayang pohon mangga

Aku menyiapkan cerita untuk anak cucu

Untukmu, Jakarta

Untuk pengemudi bajaj, penyalur genteng

Dan pedagang kaki lima

Jakarta, seribu tahun genap sudah

Engkau masih compang-camping, luka-luka

Tangis bayi dan jerit wanita di mana-mana

Bianglala di atas perkampungan

Bikin cinta terbakar dalam perut lapar

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 106)

a. Tema

Puisi Potret Tukang Sampah karya Eka Budianta ini bertema kritik sosial dan

pembunuhan terhadap diri sendiri. Pembunuhan terhadap diri sendiri maksudnya

banyak orang yang pergi ke kota. Namun setelah sampai di kota mereka hanya

Page 98: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjadi gelandangan karena tidak memiliki keahlian apapun. Kritik sosial

terhadap pemerintah kota Jakarta yang belum maksimal mengelola kota Jakarta

sehingga banyak warganya yang hidup miskin. Pernyataan peneliti tersebut

didasari oleh kutipan bait terakhir puisi tersebut, yaitu.

Jakarta, seribu tahun genap sudah

Engkau masih compang-camping, luka-luka

Tangis bayi dan jerit wanita di mana-mana

Bianglala di atas perkampungan

Bikin cinta terbakar dalam perut lapar

Berdasarkan bait terakhir di atas, dapat pula peneliti jelaskan bahwa

meskipun usia Jakarta sudah tua, namun kondiri fisik kotanya belum rapi. Masih

ada perkampungan kumuh tempat tinggal para warga miskin. Warga miskin yang

yang tinggal di perkampungan kumuh itu adalah warga dari desa-desa

berurbanisasi ke Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Bandung

Mawardi mengatakan bahwa seseorang apabila sudah urbanisasi ke kota dia juga

harus siap hidup keras. Kesempatan menjadi kaya sebenarnya tidak hanya terdapat

di kota, tetapi juga kembangkan daerah asal sehingga mampu membuat daya tarik

bagi wisatawan.

b. Amanat

Puisi yang berjudul Potret Tukang Sampah ini menyiratkan bahwa sang

penyair ingin pembaca puisi ini sadar bahwa masih banyak manusia yang hidup

kekurangan dan miskin. Si tukang sampah merasa kecewa dengan kondisi Jakarta

yang masih kacau baik dari aspek soaial maupun ekonomi. Bahkan si tukang

sampah menolak diberi uang. Dia menolak bukan karena ia tidak mau diberi rizki

oleh Tuhan. Dia menolak uang yang bukan dari hasil kerjanya memungut

sampah.si tukang sampah mementingkan kehalaln dalam mendapatkan uang.

Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan kutipan berikut,

Tuhan, jangan beri aku uang

Baunya lebih kecut ketimbang sampahku

Mendingan di bayang-bayang pohon mangga

Aku menyiapkan cerita untuk anak cucu

Berdasarkan kutipan di atas, peneliti dapat menjelaskan pula bahwa si tukang

sampah setelah bekerja memungut sampah, lebih baik dia menulis cerita untuk

Page 99: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

anak cucunya tentang Jakarta. Dia ingin anak cucunya di masa yang akan datang

tidak mengalami hal yang dia alami. Dia ingin anak cucunya dapat hidup lebih

baik di kota Jakarta di masa yang akan datang. Penyair ingin membuat pembaca

puisi ini agar lebih peduli dengan orang-orang yang hidup dalam garis

kemiskinan.

Penyair juga hendak menyampaikan pesan kepada manusia agar manusia

tidak mempunya keahlian apapun jangan sekali-sekali pindah ke kota untuk hidup

di sana. Bandung Mawardi mrnambahkan bahwa Hjrah ke kota. Kota adalah

pembunuh. Kota adalah barang konsumtif. Kota adalah penyakit. Pernyataan

Bandung Mawardi tersebut sesuai dengan bait terakhir puisi tersebu.

8. Matahari-matahari! Karya Muchtar Lubis

Engkau yang tiap hari

Menyinari bumi kami

Dan mengatur siang dan malam kami

Engkau bersinar pada saat ini

Ketika kami berkumpul mencari

Apa yang harus kami lakukan

Untuk masa kini dan masa depan

Bangsa indonesia, anak-anak kami

anak-anak cucu kami dan cucu-cucu mereka

sinarilah hati kami dan pikiran kami

agar menjadi terang benderang

hingga kami dapat melakukan

yang perlu kami lakukan

agar generasi sesudah kami, anak-anak dan cucu-cucu kami

dapat meneruskan langkah bangsa kami

ke masa depan yang sudah menunggu di balik pintu waktu

Ya, Allah, ampunilah dosa-dosa kami

(Dikutip dari Horizon dalam Kompeten Berbahasa

Indonesia kelas X SMA, 2006: 106-107)

a. Tema

Puisi yang berjudul Matahari-matahari ini bertema tentang doa/permohonan

kepada Tuhan. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan kutipan baris

-

Page 100: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kutipan baris di atas, umumnya adalah kalimat penutup yang diucapkan

setelah berdoa kepada Tuhan. Permintaan/ doa yang dipanjatkan oleh seorang

hamba kepada Tuhannya yang meminta kepada Tuhan selalu memberikan kasih

sayangnya kepada bangsa Indonesia, memberikan kemakmuran, kesejahteraan.

Pernyataan peneliti tersebut didasarkan pada kutipan di bawah ini,.

agar menjadi terang benderang

hingga kami dapat melakukan

yang perlu kami lakukan

agar generasi sesudah kami, anak-anak dan cucu-cucu kami

dapat meneruskan langkah bangsa kami

ke masa depan yang sudah menunggu di balik pintu waktu.

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaiakan penyair lewat puisinya adalah sebagai

bangsa Indonesia dan sebagai hamba Allah yang beriman, hendaknya harus selalu

ingat pada Tuhan dan memohon ampun pada Allah, Tuhan umat islam. Yang

mengatur waktu dan yang memberi rizki bukanlah matahari melainkan Tuhan.

Siang hari adalah simbol waktu untuk manusia mencari dunia dan saat malam saat

kembali mencari Tuhan.

9. Perempuan-perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangjaya

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta

Dari manakah mereka

Ke satsiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa

Sebelum peluit kereta pagi terjaga

Sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta

Ke manakah mereka

Di atas roda-roda baja mereka berkendara

Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota

Merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta

Siapakah mereka

Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa

Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 216)

Page 101: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Tema

Puisi Perempuan-perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangjaya ini bertema

kehidupan wanita-wanita desa. Pernyataan tersebut peneliti dasarkan pada kutipan

bait puisi di bawah ini.

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta

Dari manakah mereka

Ke satsiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa

Sebelum peluit kereta pagi terjaga

Sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Berdasarkan kutipan bait pertama di atas, peneliti dapat menjelaskan bahwa

penyair menceritakan kehidupan wanita-wanita desa yang perkasa yang setiap

pagi buta berjalan menuruni bukit, membawa bakul-bakul berisi hasil pertanian,

menuju ke kota untuk dijual di pasar. Perempuan-perempuan perkasa tersebut

sudah mulai bekerja sejak sebelum matahari terbit, ketika orang-orang masih

terlelap tidur. Permepuan-perempuan itu berjuang demi keluarga mereka dan

kehidupan seluruh masyarakat di desanya. Perempuan-perempuan itulah yang

menjual kebutuhan-kebutuhan hidup para warga kota dan para warga desa lain.

Pernyataan tersebut peneliti temukan pada kutipan berikut.

. . . .

Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

Menghidupi desa demi desa maksudnya adalah menjual hasil pertanian yang

merupakan kebutuhan hidup para warga masyarakat. Puisi ini mengingatkan

manusia atas jasa-jasa permepuan-perempuan yang erjualan di pasar. Mereka

berjuang sejak matahari belum terbit, ketika pada umumnya semua orang masih

terlelap. Ibu-ibu perkasa itu selalu ikhlas menjalankan perannya sebagai ibu-ibu

yang berjualan sayur di pasar demi tercukupinya kebutuhan warga kota.

b. Amanat

Lewat puisi Perempuan-perempuan Perkasa tersebut, penyair ingin

mengingatkan manusia agar selalu mengharagi perjuangan perempuan-perempuan

pembawa bakul yang berjualan di pasar-pasar kota. Sebenarnya mereka memiliki

kehidupan yang berat. Mereka harus bangun pagi-pagi sekali setiap hari. Turun

dari bukit membawa bakul-bakul berisi hasil pertanian untuk dijual di pasar kota.

Page 102: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penyair ingin supaya pembaca tidak meremehkan peran perempuan dalam setiap

aspek kehidupan. Terkadang perempuan memiliki kekuatan yang lebih dibanding

laki-laki.

10. Ibunda Tercinta karya Umbu Landu Paranggi

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Duka derita dan senyum yang abadi

Tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi

Dari ujung rambut sampai telapak kaki

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Korban, terima kasih, restu, dan ampunan

Dengan tulus setia telah melahirkan

Berpuluh lakon, nasib sejarah manusia

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Cinta kasih sayang, tiga patah kata purba

Di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri

Menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 218)

a. Tema

Puisi karangan Umbu Landu Paranggi di atas bertema kekaguman kepada

Ibu. Dari judulnya, yaitu Ibunda Tercinta sudah menandakan bahwa sang penyair

sangat kagum pada sosok bernama ibu. Selain dari judul ayng sudah

menggambarkan tema puisi, dari baris-baris puisinya pun juga menyebutkan

kekaguman pada sosok ibu. Kutipan baris puisi yang mendukung pernyataan

peneliti tersebut salah satunya adalah,

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Duka derita dan senyum yang abadi

Tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi

Dari ujung rambut sampai telapak kaki

Baris di atas menyebutkan bahwa sosok seorang ibu memiliki semua hal yang

dibutuhkan seorang anak, yaitu tempat sang anak menumpahkan dukanya, tempat

anak mencari senyum kebahagiaan yang abadi. Karena begitu kagum, si penyair

menyebut sosok fisik seorang ibu bagaikan baris-baris puisi yang paling indah.

Seolah-olah di tubunya tertulis bait-bait puisi yang memiliki bahasa yang merdu.

Ibu adalah makhluk yang indah dengan kasih sayang dan kelembutannya.

Page 103: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Amanat

Penyair lewat puisi ini ingin menyampaikan bahwa jasa, kasih sayang, dan

semua hal yang dilakukan dan diberikan oleh seorang ibu hanya dapat diwakili

dengan satu kata, yaitu ikhlas. Sudah suatu keharusan seorang anak berterima

kasih kepada ibu, menyayangi ibu seperti dia menyayangi anak-anaknya. Namun

hal yang telah anak lakukan kepada ibu, sebanyak apapun materi yang telah

dikorbankan, seberapa besar dan keras usaha seorang anak untuk membuat ibu

bahagia, belum cukup untuk membayar hal-hal yang telah ibu berikan, terutama

ketika ibu mengandung, melahirkan dan mendidik anak-anaknya hingga menjadi

manusia sejati. Ibu tidak akan pernah meminta imbalan apapun dari anak-

anaknya. Kasih sayang ibu sama seperti matahari yang menyinari dunia sesuai

lagu Kasih Ibu. Kasih ibu tak terhingga sepanjang masa dan dia hanya mengharap

dan mendoakan anaknya supaya hidup bahagia.

11. Surat Dari Ibu karya Asrul Sani

Pergi ke dunia luas, anakku sayang

Pergi ke laut bebas!

Selama angin masih angin buritan

Dan matahari menyinari daun-daunan

Dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas, anakku sayang

Pergi ke alam bebas!

Selama hari belum petang

Dan warna senja belum kemerah-merahan

Menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar

Dan elang laut pulang ke sarang

Angin bertiup ke benua

Tiang-tiang akan kering sendiri

Dan nakhoda sudah tau pedoman

Boleh engkau datang padaku

Kembali pulang, anakku sayang

Kembali ke balik malam!

Jika kapalmu telah rapat ke tepi

Kita akan bercerita

Tentang cinta dan kehidupanmu pagi hari

Page 104: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 218-219)

a. Tema

Puisi yang berjudul Surat dari Ibu tersebut bertema perjuangan seorang

pemuda untuk meraih puncak kehidupan. Puisi ini juga berlatar kebudayaan

Minang (Sumatra Barat). Kehidupan yang dimaksud pada puisi ini adalah

kehidupan di dunia luar. Kehidupan seorang pemuda Minang yang saat usianya

sudah dewasa, maka ia harus merantau untuk mencari kehidupan sendiri dan

meraih cita-citanya. Kutipan baris puisi yang mendukung pernyataan peneliti

adalah,

Pergi ke laut lepas, anakku sayang

Pergi ke alam bebas!

Selama hari belum petang

Dan warna senja belum kemerah-merahan

Menutup pintu waktu lampau

Sang ibu berpesan kepada sang anak selama sang anak masih muda dan masih

banyak kesempatan terbuka lebar, maka sang anak segera meninggalkan kampung

halaman dan pergi ke kota untuk mengadu nasib dan memperbaiki kehidupannya.

Dunia lepas dan luas yang dimaskud adalah daerah rantau yang akan didatangi

oleh para orang Minang. Orang Minang banyak yang menjadi saudagar atau

pedagang. Merekja merantau ke kota di luar pulau sumatra, misalnya Jakarta,

Surabaya, kota-kota di kalimantan, bahkan sampai ada yang merantau ke

Denpasar, Bali.

b. Amanat

Penyair lewat puisi ini ingin menyampaikan pesan bahwa bagi para pemuda

Minang khususnya dan pemuda Indonesia pada umumnya untuk bekerja keras

menata hidup, meujudkan cita-cita selama masih muda dan masih banyak

kesempatan. Bait puisi yang mendukung pernyataan peneliti tersebut adalah,

Pergi ke dunia luas, anakku sayang

Pergi ke laut bebas!

Selama angin masih angin buritan

Dan matahari menyinari daun-daunan

Dalam rimba dan padang hijau

Page 105: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Namun, setelah sang anak sudah meraih kesuksesan, maka dia boleh kembali

ke daerah asalnya. Sang anak tidak boleh melupakan jasa sang ibu yang selalu

berdoa untuk kesuksesan sang anak. Pernyataan terbut didukung oleh bait puisi

berikut.

Jika bayang telah pudar

Dan elang laut pulang ke sarang

Angin bertiup ke benua

Tiang-tiang akan kering sendiri

Dan nakhoda sudah tau pedoman

Boleh engkau datang padaku

Sudah menjadi kewajiban bagi sang anak untuk merawat dan membahagiakan

sang ibu. Betapa pun jauhnya sang anak merantau dia harus tetap kembali ke

kampung halamannya. Dia harus tetap berbakti kepada orang tuanya dan

mengembangkan kampung halamannya. Begitulah pesan yang ingin disampaikan

Asrul Sani melalui puisinya ini.

12. Candi Muara Jambi Karya Dimas Arika Miharja

Aku dengar keluh batu-batu runtuh berpeluh

Tak ada arca atau stupa hanya ilalang

Bergoyang terpanggang matahari

Sebuah situs tak terurus menggerus hati

Perjalanan sunyi, sendiri memikul luka diri

Mengaca pada bayang batanghari

Yang tiada henti merangkum tragedi

Aku sendiri membangun candi

Dalam mimpi yang sulit diurai

Di kedalaman hati: kau tegar abadi

Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA, Yudhistira, 2006: 13).

a. Tema

Tema puisi Candi Muara Jambi adalah kritik sosial. Kritik sosial yang

dimaksud adalah keperihatinan penyair melihat situs candi Muara Jambi yang

tidak terurus dan hampir rusak. Bandung Mawaedi juga sependapat dengan

n tema

Page 106: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

puisi ini. Situs bersejarah ini tidak diperhatikan oleh pemerintah Jambi sehingga

terbengkalai dan rusak. Pernyataan tersebut didukung oleh kutipan berikut,

Sebuah situs tak terurus menggerus hati

Perjalanan sunyi, sendiri memikul luka diri

Berdasarkan penggambaran penyair lewat puisinya, Candi Muara Jambi

keadaannya sangat memprihatinkan. Arca-arca dan supa-stupa banyak yang

runtuh. Bahkan pemerintah setempat pun tidak peduli dengan kondisi situs candi

tersebut. Pernyataan peneliti tersebut berdasar pada kutipan berikut,

Aku dengar keluh batu-batu runtuh berpeluh

Tak ada arca atau stupa hanya ilalang

Bergoyang terpanggang matahari

. . .

. . .

Aku sendiri membangun candi

Dalam mimpi yang sulit diurai

Di kedalaman hati: kau tegar abadi

Kutipan tiga baris terakhir di atas, merupakan ungkapan hati penyair, bahwa

dia masih peduli dengan keberadaan situs candi Muara Jambi. Penyair tidak dapat

berbuat apa pun untuk melestarikan keberadaan candi tersebut. Si penyair hanya

bisa mengaggumi candi tersebut meskipun keadaannya sudah rusak.

b. Amanat

Puisi Candi Muara Jambi ditulis penyair dengan maksud memberikan

teguran pada masyarakat dan pemerintah Jambi agar peduli dengan keberadaan

dan kelestarian situs candi Muara Jambi. Ketidakpedulian pemerintah Jambi

disimbolkan penyair lewat kytipan baris di bawah ini.

Aku sendiri membangun candi

Dalam mimpi yang sulit diurai

...

Penyair bermaksud menyindir pemerintah yang tidak peduli dengan kondisi

candi Muara Jambi yang telah rusak. Seharusnya pemerintah lebih peka. Kalimat

membayangkan kemegahan candi Muara Jambi hanya di dalam hayalnya tanpa

tahu kapan dapat terwujud menjadi nyata.

Page 107: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13. Bantimurung Karya Ras Agaffar

Gemericik airnya meneteskan puisi alam yang panjang

Mengalirkan mata air kerinduan, memelahkan duka kecemasan

Di celah-celah bebatuan

Di pucuk ranting pepohonan

Di ujung mentari kepagian

Di lereng bukit kedamaian

Di bibir sungai kebeningan

Di cakrawala langit kebebasan

Di rentang siang kecerahan

Di sejuk udara kenikmatan

Bantimurung

Gemuruh airnya menerjang sepanjang musim

Mengalir ke kota, kesawah, ke ladang-ladang kehidupan

Menumbuhkan gairah, harapan masa depan

Bantimurung

Bumi yang dihuni sang kupu-kupu

Hinggap dan bertebaran

Di antara serangga satwa lindung anugerah Ilahi

Menipukan pesona lagu-simponi kelestarian alami.

(Dikutip dari Ombak Losari ajak- Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA, Yudhistira, 2006: 15).

a. Tema

Tema puisi Bantimurung karya Ras Agaffar adalah keindahan alam dan

kebermanfaatan alam bagi kehidupan makhluk hidup. Keindahan alam yang

dimnaksud dalam puisi tersebut adalah air terjun Bantimurung dengan airnya yang

deras menjadi sumber kehiupan bagi ekosistem di sekitarnya. Pernyataan tersebut

dibuktikan dengan kutipan berikut.

Bantimurung

Bumi yang dihuni sang kupu-kupu

Hinggap dan bertebaran

Di antara serangga satwa lindung anugerah Ilahi

Menipukan pesona lagu-simponi kelestarian alami

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi Bantimurung adalah agar

manusia tetap menjaga kelestarian Taman Nasional Bantimurung. Bantimurung

adalah sebuah Taman Nasional yang di dalamnya terdapat tempat pembudidayaan

berbagai jenis kupu-kupu. Selain itu, kejernihan air adalah sumber air bersih bagi

Page 108: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masyarakat sekitar sebab airnya selalu mengalir sepanjang musim bahkan di

musim kemarau. Amanat tersebut dapat dilihat dengan memaknai kutipan baris

berikut.

Gemuruh airnya menerjang sepanjang musim

Mengalir ke kota, kesawah, ke ladang-ladang kehidupan

Menumbuhkan gairah, harapan masa depan

14. Malam Mulai Bercerita oleh Isna

Malam mulai bercerita

Ketika bintang-bintang berlomba menampakkan sinarnya

Ketika rembulan tersenyum pada bumi dengan manja

Atau, ketika suara sunyi beradu dengan temaramnya senja

Malam mulai bercerita

Tentang kayu yang rapuh dimakan rayap

Tentang daun yang gugur di batas musim

Dan tentang perputaran waktu yang tak pernah berhenti

Malam mulai bercerita

Bagaimana kehidupan dijadikan panggung pertunjukan

Atau, bagaimana manusia saling berlomba mencari kepuasan

Dan tak tahu akhir dari perjalanan

Ketika malam mulai bercerita

Bersama gelap, sunyi, dan kekosongan

Terselip satu pijar yang menusuk jiwa

Dan menggetarkan segala keangkuhan

Meruntuhkan segala yang nyata di depan mata

Tahukah kau?

Ketika malam mulai bercerita

Sebenarnya dia mengajak kita untuk kembali...

Pada satu tujuan.

(Domumentasi Isna dikutip dari Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA

Yudhistira, 2006: 22).

a. Tema

Puisi berjudul Malam Mulai Bercerita karya Isna ini bertema ketuhanan.

Pembaca diajak melakukan perenungan tentang ketuhanan. Saat malam yang

sunyi banyak dimanfaatkan orang yang beriman untuk mengingat Tuhan dan

akhirat. Namun tidak sedikit orang yang memanfaatkan kegelapan malam untuk

Page 109: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbuat dosa. Pernyataan peneliti tersebut dibuktikan dengan kutipan baris berikut

ini,

Tahukah kau?

Ketika malam mulai bercerita

Sebenarnya dia mengajak kita untuk kembali...

Pada satu tujuan.

Penyair melambanagkan keindahan malam sebagai wujud keagungan Tuhan.

engacu pada Tuhan sebab hidup di dunia ini hanya

memeiliki satu tujuan yaitu kembali pada Tuhan yang Esa.

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi Malam Mulai Bercerita

ini ditulis oleh Isna dengan tujuan menggambarkan keagungan Tuhan lewat

penggambaran malam yang indah. Pernyataan peneliti tersebut atas dasar tema

puisi yang telah peneliti jelaskan di atas. Penyair secara implisit ingin

menyadarkan manusia bahwa semua yang terjadi saat malam hari ada yang

mengatur, yaitu Tuhan. Penyair bermaksud menyampaikan bahwa satu-satunya

tujuan manusia hidup di dunia ini adalah kembali pada satu tujuan, yaitu Tuhan

yang Esa.

15. Bagaimana karya Oc. Mandank

Kadang-kadang aku benci

Bahkan sampai aku maki

..... diriku sendiri

Seperti aku

Menjadi seteru

.....diriku sendiri

Waktu itu

Aku......

Seperti seorang lain dari diriku

Aku tak puas

Sebab itu aku menjadi buas

Menjadi buas dan panas

(Dikutip dari Intisari Sastra Indonesia dalam Mahir Berbahasa Indonesia

kelas X SMA, Yudhistira, 2006: 43)

Page 110: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Tema

Tema puisi Bagaimana karya Oc. Mandank ini adalah kemarahan dan

kebimbangan, penghinaan terhadap diri sendiri.. Kemarahan yang dimaksud

adalah kemarahan pada diri sendiri. Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan

kutipan baris puisi berikut,

Kadang-kadang aku benci

Bahkan sampai aku maki

..... diriku sendiri

Bentuk tipografi yang zig-zag menandakan suatu perosalan yang pelik. Si aku

sedang mengalami konflik batin yang amat rumit. Liku kehidupan yang dihadapi

si aku tergambar jelas. Sampai persoalan itu menimbulkan konflik dalam dirinya

sendiri.

b. Amanat

Lewat puisi Bagaimana penyair ingin menyampaikan kegalauan dan

kemarahan yang dia alami. Kemarahan dan kekecewaan kepada dirinya sendiri.

Judul Bagaimana menunjukkan bahwa penyair merasa bingung tentang dirinya

sendiri. Dia merasa bersalah dan belum puas atas hal yang terjadi pada dirirnya.

Penyair merasa kecewa pada dirinya sendiri. Pernyataan peneiliti tersebut

berdasarkan kutipan baris puisi berikut.

Aku tak puas

Sebab itu aku menjadi buas

Menjadi buas dan panas

Kata buas dan panas menandakan kalau si aku sangat marah dan emosinya

tidak terkendali. penyair dengan tipografi yang zig-zag bermaksud menyampaikan

bahwa masalah yang dia hadapi sangat rumit.

16. Mandalawangi-Pangrango karya Soe Hok Gie

Senja ini, matahari turun ke dalam jurang-jurangmu

Aku datang kembali

Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna

Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan

Dan aku terima kau dalam keberadaanmu

Seperti kau diterima aku

Aku cinta padamu. Pangrango yang dingin dan sepi

Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada

Page 111: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hutanmu adalah misteri segala

Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi

Kau datang kembali

Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya

Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah

Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang

Membara

Aku terima ini semua

Melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas

Jurangmu

Aku cinta padamu, Pangrango

Karena aku cinta pada keberanian hidup

(Dikutip dari Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA . udhistira,

2006: 56)

a. Tema

pada keindahan alam sekaligus kemisteriusan alam Pangrango. Si aku adalah

seorang pendaki gunung yang berjiwa pemberani. Pernyataan peneliti tersebut

berdasarkan kutipan baris puisi berikut,

Aku cinta padamu, Pangrango

Karena aku cinta pada keberanian hidup.

Penyair menceritakan keindahan alam di Gunung Pangrango dan taman

wisata Mandalawangi sekaligus menyebutkan bahaya yang mengancam bila

hendak mendaki ke Pangrango. Keindahan digambarkan dengan alunan sungai

yang bening, kesepian digambarkan dengan hutan yang misterius, dan bahaya

yang diwakili oleh jurang yang mengelilibgi Pangrango. Berikut adalah kutipan

baris puisi yang menjadi dasar pernyataan peneliti.

. . .

Aku cinta padamu. Pangrango yang dingin dan sepi

Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada

Hutanmu adalah misteri segala

. . .

. . .

Aku terima ini semua

Melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas

Page 112: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jurangmu. . .

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair adalah agar manusia selalu berani

menjalani hidup. Hidup mempunyai tiga hal yang harus dijalani manusia, yaitu

keindahan atau kebahagiaan, misteri, dan bahaya. Ketiga hal tersebut masing-

masing diwakili oleh sungai sebagai lambang keindahan, kebeningan airnya

mewakili hidup yang damai. Misteri diwakili oleh hutan yang sepi, dan bahaya

yang digambarkan dengan hutan yang mengelilingi Pangrango. Pangrango

merupakan lambang kehidupan yang penuh dengan tiga hal tadi. Seorang pendaki

gunung seperti penyair adalah simbol manusia yang berani menantang kehidupan.

Meski berat, namun setelah sampai di puncak, artinya dia sudah menemukan

kebahagiaan.

17. Dalam Pasang karya Abdul Hadi W. M

Dan pasang apalagikah yang akan mengenyahkan

Kita, kegaduhan apa lagi? Sekarat dan terbakar sudah

Kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian, ketakutan dan perang

Saudara

Terpelanting dari kebuntuan yang satu ke kebuntuan yang lainnya

Tapi tetap saja kita membisu atau berserakan

Menunggu ketakpastian

Telah mereka hancurkan rumah harapan kita

Telah mereka campakkan jendela keluh dan ratap kita

Hingga tak ada yang mesti kuceritakan padamu lagi

Tentang laut itu di sana, yang naik dan menarik

Ketentraman ke tepi

Kecuali serpih matahari dalam genggam kesia-siaan ini

Yang bisa menghanguskan kota ini lagi

Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi

Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api

Antara kepedihan bila kesengsaraan dan lapar tak

Tertahankan lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan

Dan mimpi

Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh pemimpin

Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin

Kita....

(ikutip dari Pembawa Matahari dalam Mahir Berbahasa Indonesia kelas

X SMA. Yudhistira, 2006: 58)

Page 113: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Tema

Tema puisi Dalam Pasang karya Abdul Hadi W. M ini bertema kritik sosial.

Kritik sosial terhadap pemerintah Indonesia. Pernyataan peneliti tersebut

berdasarkan kutipan baris puisi berikut,

Kita adalah penduduk negeri yang penuh pemimpin

Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin

Kita....

Kondisi politik Indonesia yang bergejolak membuat rakyat menderita. Perang

saudara terjadi di berbagai daerah. Pemerintah tidak berusaha menyelesaikan

konflik tersebut. Mereka justru sibuk mengurus kepentingan masing-masing.

Rakyat terluka, terlantar, dan sengsara tidak ada yang peduli. Banyak pemimpin

yang cerdas. Namun kecerdasannya hany digunakan untuk memakmurkan dirinya

sendiri.

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi ini adalah kritik kepada

pemimpin negeri ini bahwa para pemimpin tidak mampu memimpin republik ini.

Penyair menggambaraka keadaan rakyat indonesia yang hidup sengsara, kelaparan

dan hanya dapat bermimpi ketika ingin menikmati kesejahateraan dan

kemakmuran. Pernyataan peneliti ini didasarkan pada kutipan baris berikut ini.

Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi

Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api

Antara kepedihan bila kesengsaraan dan lapar tak

Tertahankan lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan

Dan mimpi

Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi lagi

Berdasarkan kutipan baris puisi di atas, peneliti juga menyimpulkan bahwa

pemimpin-pemimpin negeri ini hanya dapat berjanji tanpa bisa mewujudkan.

Penduduk Indonesia telah dirampas hak dan kesempatan untuk sejahtera.

18. Daun dan Air Mata karya Ary Andreas Toelle

Gugur daun-daun kering

Bagai mataku yang menetes

Satu per Satu

: siapakah yang kan peduli

Daun-daun kering itu takkan berhenti berjatuhan

Page 114: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dan air mataku takkan berhenti meratapi

: siapakah yang kan peduli

Andai pohon itu jadi tumbang?

andai harapanku jadi lengang?

Dikutip dari Apresiasi Puisi Remaja dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 62)

a. Tema

Puisi karya Ary Andreas Toelle di atas bertema kesedihan. Kesedihan karena

tidak ada yang peduli dengan si aku (penyair). Pernyataan tersebut peneliti

dasarkan pada kutipan baris puisi berikut,

Daun-daun kering itu takkan berhenti berjatuhan

Dan air mataku takkan berhenti meratapi

: siapakah yang kan peduli

Air mata dan kesedihannya dia gambarkan seperti daun kering yang

berguguran. Dau kering ketika jatuh ke tanah berarti telah menjadi sampah.

Seperti itulah perasaan si penyair saat menulis puisi Daun dan Ai Mata.

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisinya ini adalah ia ingin

mengungkapkan kesedihannya. Dia ingin ada orang yang peduli dan

memperhatikannya. Dia merasa kesepian karena tidak satupun orang yang

memperhatikan. Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan kutipan baris puisi

berikut.

Andai pohon itu jadi tumbang?

andai harapanku jadi lengang?

Si penyair merasa putus asa dan seperti pohon tua yang telah tumbang,

begitulah semua harapan yang dia miliki saat itu: harapannya tumbang.

19. Menyesal karya Ali Hasjimi

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Page 115: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ah, apa guna ku sesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang bakti.

Dikutip dari Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 72-73)

a. Tema

Tema puisi yang berjudul Menyesal adalah penyesalan yang terlambat atas

kesalahan dan perbuatan si aku di masa mudanya. Peneliti sudah dapat

menentukan tema puisi tersebut berdasarkan judulnya. Selain itu peneliti juga

mengambil kesimpulan yang demikian juga berdasarkan kutipan baris puisi

berikut.

Ah, apa guna ku sesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Sampai kapan pun penyesalan, maka semua hanya sia-sia. Oleh sebab itu

sebelum terlambat, berbuatlah secara maksimal dan jangan pernah menyia-

nyiakan kesempatan dan waktu yang dimiliki.

b. Amanat

Penyair ingin menyampaikan kepada kaum muda untuk memanfaatkan masa

muda dengan bekerja keras dan menuntut ilmu. Bekerja keras dan menuntut ilmu

di masa muda memiliki maksud agar di usia tua tidak menyesal dan dapat

menikmati usia dengan sejahtera, kaya lahir dan batin. Pernyataan peneliti

tersebut peneliti dasarkan pada kutipan baris puisi berikut.

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang bakti.

20. Perkabungan di Laut Timur karya Hamdy Salad

Burung-burung berkalung hampa

Melipat bendera di laut Timor

Anyir ombak berkejaran sepanjang musim

Page 116: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Merangkai buih dalam perkabungan

Ikan-ikan menggelembungkan rasa perih

Mendorong bangkai ke tepi pantai

Lambang sengketa dan pertikaian

Kapal-kapal berlayar dalam gelap

Menebar dusta para perampok

Badai dan topan saling bertandang

Ke empat penjuru darah langit membeku

Mengurung duka di relung cakrawala

Orang-orang putih bertubuh kaku

Menabuh genderang di pelabuhan waktu

Membangun barak dan kemah persekutuan

Memperanakkan tahta dunia sebagai hantu

Segunduk pulau telah tenggelam

Diremuk gelombang angin samudra

Kain kafan beterbangan di udara fana

Meninggalkan masa lampau dan kematian

Dalam perang: Matahari mengambang!

Rajah negeri terbakar amunisi perbatasan

Dikutip dari Gelas Esai dan Ombak Sajak Anno dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 73-74)

a. Tema

Puisi yang berjudul Perkabungan di Laut Timor tersebut bertema pertikaian

atau sengketa di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Sengketa tersebut adalah

saat Jajak Pendapat provinsi Timor-Timor ingin melepaskan diri dari NKRI

Peneliti dapat mengatakan demikian berdasarkan kutipan baris berikut.

Ikan-ikan menggelembungkan rasa perih

Mendorong bangkai ke tepi pantai

Lambang sengketa dan pertikaian

Dari kutipan di atas, peneliti dapat menjelaskan akibat pertikaian di laut

Timor, banyak korban jiwa. Bangkai yang dimaksud di dalam kutipan di atas

adalah bangkai manusia yang mengambang dan hanyut hingga ke tepi pntai.

Selain kutipan di atas, kutipan baris puisi yang mendukung pernyataan peneliti

yaitu,

Kain kafan beterbangan di udara fana

Meninggalkan masa lampau dan kematian

Dalam perang: Matahari mengambang!

Page 117: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rajah negeri terbakar amunisi perbatasan

Bangkai-bangkai yang mengapung di laut itu adalah korban dari kekejaman

amunisis aktivis militer. Banyak manusia tidak berdosa yang ikut menjadi korban.

Puisi ini mengingatkan kepada manusia bahwa kedamaian adalah sesuatu yang

sangat mahal.

b. Amanat

Ananat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi ini, yaitu jangan lagi ada

perang atau pertikaian. Perang hanya menciptakan kesengsaraan, kedukaan, dan

korban jiwa yang tidak sedikit. Perang justru akan melukai lahir dan batin

penduduk sipil yang tidak terlibat sama sekali dengan perang tersebut. Banyak

keluarga yang kehilangan ayahnya, anak laki-lakinya yang dipaksa untuk masuk

barisan militer demi membela negara. Membela negara atau membela kepentingan

suatu golongan. Itulah pesan yang ingin disampaikan penyair,

21. Bunga Krisan tentang Pemanjat-pemanjat Gunung karya Mars

Mattola

Dua rangkai bunga krisan terbuai-buai

Ditiup angin semilir, pagi-pagi sejuk.

Keduanya merasa terganggu ketika

Serombongan kaki-kaki manusia satu-satu

Lewat amat dekat menepis-nepis

Batu-batu gunung yang besar-besar

Menimpa mereka dengan tajamnya, selalu

-pikir tak habis-habis, kenapa

Manusia-manusia itu banyak-banyak yang

Ingin ke atas. Padahal tidak sedikit-sedikit

Yang jatuh-

Muda-muda yang berputik

Cerlang-cemerlang dengan pelan-pelan.

-pemanjat gunung,

Ingin dipuja- -tiba

Ucapan krisan-krisan tua berhenti. Hujan

Menderam-deram tiba-tiba, dan

Mengalir-alirkan air-airnya dan

Menyeret-nyeret kata-kata krisan-krisan

Tua ke lembah yang tiba-tiba sunyi-senyap

Lelawa beterbangan, hari telah sore.

Terdengar hiruk pikuk suara

Page 118: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pemanjat- itu

-krisan

menutup telinga tidak tega mendengar

mereka membantu yang jatuh.

Ujar krisan tua. Krisan berputik

Cerlang-cemerlang tiba-tiba wajahnya

Kelam, seperti hari yang menyungkup.

Tampak air mata duka mengalir di

Wajahnya, seperti di wajah-wajah batu-batu padas

Yang diberi tahu lelawa. Dan senja pun

Berangkat setia.

Dikutip dari Apresiasi Puis Remaja dalam Mahir Berbahasa

Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 87)

a. Tema

Tema puisi Bunga Krisan tentang Pemanjat-pemanjat Gunung di atas adalah

dongeng serangakai Krisan tentang kisah para pemanjat gunung. Kisah para

pemanjat gunung yang diceritakan oleh para bunga krisan. Bunga krisan adalah

bunga semak yang banyak tumbuh di daerah gunung atau pegunungan. Penyair

mengilustrasikan seolah bunga0bunga krisan itu dapat berbicara dan mereka

sedang berbincang tentang para pendaki gunung yang sering mendaki gunung

tempat krisan-krisan itu tumbuh. Berikut ini adalah kutipan baris puisi yng

mendukung pernyataan peneliti,

-pikir tak habis-habis, kenapa

Manusia-manusia itu banyak-banyak yang

Ingin ke atas. Padahal tidak sedikit-sedikit

Yang jatuh-

Muda-muda yang berputik

Cerlang-cemerlang dengan pelan-pelan.

-pemanjat gunung,

Ingin dipuja- -tiba

Ucapan krisan-krisan tua berhenti. Hujan

Menderam-deram tiba-tiba, dan

. . .

Dialog antara krisan tua dan muda adalah simbol sekelompok warga kampung

yang tinggal di pegunungan yang sering didaki para pemanjat tersebut. Para warga

sedang memperbincangkan keberanian para pemanjat itu padahal banyak di antara

pemanjat yang terjatuh ke jurang.

Page 119: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi Bunga Krisan tentang

Pemanjat-pemanjat Gunung, yaitu penyair ingin menceritakan hal-hal yang

dialami oleh para pemanjat gunung. Penyair juga ingin menyampaikan kalau

kegiatan memanjat gunung sangat berbahaya. Oleh sebab itu, penyair ingin para

pemanjat itu berhati-hati saat mendaki gunung. Namun, penyair juga menyiratkan

sesuatu bahwa para pemanjat itu adalah simbol manusia-manusia yang berani

menantang kehidupan. Puisi ini juga memberi teguran agar manusia pun berani

menantang hidup untuk memperoleh puncak kebahagiaan dalam hidup. Para

pemanjat yang berhasil mencapai puncak gunung adalah simbol manusia yang

memperleh kebahagiaan sejati karena tidak pernah takut berjuang.

22. Ibu karya K. H. A. Mustofa Bisri

Ibu

Kaulah gua teduh

Tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah

Dari mana aku meluncur perkasa

Kaulah bumi

Yang tergelar lembut bagiku

Melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiku

Siang dan malam

Mata air yang tak berhenti mengalir

Membasahi dahagaku

Telaga tempatku bermain

Berenang dan menyelam

Kaulah ibu, laut dan langit

Yang menjaga lurus horizonku

Kaulah ibu, mentari dan rembulan

Yang mengawal perjalananku

Mencari jejak sorga

Di telapak kakimu

(Tuhan

Aku bersaksi

Ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

Maka kasihilah ibuku

Page 120: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Seperti Kau mengasihi

Kekasih-keasih-Mu

Amin)

Dikutip dari Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 88).

a. Tema

Puisi berjudul Ibu karya Mustofa Bisri di atas bertema cinta kasih kepada ibu.

Si penyair sangat kagum pada sosok ibu. Penyair menggambarkan sosok ibu

dalam berbagai versi mulai dari gua yang teduh, kawah, bumi yang lembut

permukaannya, gunung, telaga, sampai matahari dan bulan. Rasa cinta kasih

terhadap ibu oleh penyair diwujudkan dalam bentuk doa kepada Tuhan. Berikut

ini kutipan baris puisi yang mendukung pendapat peneliti,

(Tuhan

Aku bersaksi

Ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

Maka kasihilah ibuku

Seperti Kau mengasihi

Kekasih-keasih-Mu

Amin)

Ibu tidak elalu digambarkan sebagai sook yang memiliki sifat baik. Ibu juga

bisa menjadi sosok yang negatif ketika ibu memaksakan kehendaknya pada sang

anak. Ibu yang membuang anaknya yang maih bayi, ibu yang membunuh bayinya,

dan Namun, seburuk apapun perbuatan yang dilakukan ibu, dia tetap wanita yang

melahirkan dan harus dihormati.

b. Amanat

K. H. A. Mustofa Bisri ingin menyampaikan amanat puisinya tersebut, bahwa

seorang ibu adalah segalanya. Ibu adalah sumber kehidupan, sosok yang selalu

merawat dan melindungi anak-anaknya. Kasih sayang ibu selalu tercurah kepada

anak-anaknya. Ibu adalah seseorang yang dapat mengantarkan anak menuju

Surga. Jadi kasihilah dan cintailah ibu. Hormati ibu. Ibu mungkin memiliki sifat

positif. Namun eorang ibu juga dapat menjadi orang yang akan merampas hidup

hak hidup anaknya. Saat menelantarkan anak yang masih bayi, menjual anak

untuk biaya hidup. Fenomena-fenomena seperti itu adalah nyata dalam

Page 121: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masyarakat. Tidak semua ibu adalah sosok yang penuh cinta kaish dan berbudi

baik.

23. Narkotik karya Siti Rohaya

Dia memang membuat kita melayang

Melayang seperti di surga

Yang membuat kita hanyut

Dalam kenikmatan ....

Tapi sadarlah kawan

Dia hanya memperbudak kita

Dia akan menghancurkan hidupmu

Menghancurkan masa depanmu

Setelah kau hancur

Kau akan diejek dan ditertawakan

Negeri ini akan hancur

Bila semua pemuda diperbudak olehnya

Ingatlah kawan

Masih banyak yang harus kau lakukan

Selain diperbudak olehnya.

Dikutip dari Apresiasi Puis Remaja dalam Mahir Berbahasa

Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 111).

a. Tema

Puisi yang berjudul Narkotik di atas bertema Kritik sosial. Kritik sosial yang

yang dimaksud adalah anjuran agar tidak menggunakan narkotika. Peneliti

menyatakan demikian atas dasar kuti[an baris puisi di bawah ini,

Tapi sadarlah kawan

Dia hanya memperbudak kita

Dia akan menghancurkan hidupmu

Menghancurkan masa depanmu

Narkotik adalah simbol nyata pemberontakan kaum muda terhadap kondisi

sosial yang ada di mayarakat. Kaum muda merasa tidak puas dengan keadaan

ekonomi mereka terpuruk, keluarga berantakan, pergaulan bebas, dan pendidikan

agama yang kurang. Itulah yang menyebabkan banyak generasi muda yang

terjebak dan diperbudak narkotika. Awalnya narkotika diibaratkan kawan yang

dapat membantu melupakan sterss. Namun, kenikmatan narkotik itu adalah tipu

Page 122: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daya. Narkotika secara perlahan akan membunuh raga manusia. Oleh sebab itu,

hindarilah narkotika.

b. Amanat

Penyair puisi tersebut ingin menyampaikan pesan agar bangsa Indonesia tidak

memakai narkotika sebab narkotika akan menghancurkan masa depan bangsa

Indonesia. Cara menghindari narkotika adalah dengan menanamkan pendidikan

agama yang kuat bagi generasi muda terutama. Penyair juga berpesan untuk

menghindari narkotika. Narkotika adalah racun yang awalnya memang dapat

membawa kenikmatan. Namun, itu adalah kenikmatan semu. Setelahnya,

narkotika akan membunuh badan, hati, dan masa depan.

24. Gaun Burung Gagak karya Dorothea Rosa Herliany

Akhirnya kubaca

Baris-baris sajak yang kau tulis

pada sayap-sayap burung gagak

hanya kehitaman dan kekeh kelaparan

yang mengerikan, bukit-bukit, padang

rumput, dan perkampungan tanpa

penghuni

tanah siapakah ini? Pada penantian

yang tak pernah pasti (aku atau

satwa liar itu?)

dan sajak-sajak, bagai sungai,

terus mengalir

tapi, lihatlah!

Burung-burung gagak itu menggugurkan

Bulu-bulu sayapnya untuk mengganti

Gaunmu yang telah tua.

(Dikutip dari Angakatan 2000 dalam Sastra Indonesia dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA Yudhistira, 2006: 140-141).

a Tema

Tema puisi Gaun Burung Gagak adalah ketidakmampuan seseorang untuk

puisi yang mendukung pernyataan peneliti tersebut, yaitu

Burung-burung gagak itu menggugurkan

Page 123: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bulu-bulu sayapnya untuk mengganti

Gaunmu yang telah tua.

sudah tua dan kematian akan datang kepadanya. Dan burung gagak yang

raga si tua dengan bulunya yang hitam yang artinya adalah kematian.

a Amanat

Amanat yang ingin disampaikan penyair lewat puisi Gaun Burung Gagak di

atas, yaitu mengingatkan bahwa manusia pasti mengalami mati. Tidak peduli dia

masih muda atau sudah tua. Kematian akan dialamai manusia tanpa ada yang tahu

kapan dan dalam keadaan apa pun.

25. Kuantar Kau sampai Stasiun Senen karya Aslan A. Abidin

Setelah mengucap selamat tinggal pada semua

Yang mungkin bernama pertemuan, kita kemudian berpelukan. Kau

Menyodorkan selembar potretmu

Untuk apa?

Orang-orang bising bercakap.

Pernah ku bangun sebuah rumah di batinku untukmu, di situ

Kubayangkan kau tersenyum menyiram bunga di halaman

Cinta, memang pernah membuatku menginginkan kau

Jadi bagian dari keseluruhan nasibku, di luar dari kesedihan

Ini tentunya.

Tapi kini, kereta berderak menjauh, kau melambai, aku ngungun

Tertegun, untuk apa? Kita mungkin seperti rel yang menggulirkan

Keretamu itu, beriringan, berdampingan, tapi tak pernah bertemu

Dalam satu titik. Senyumku abadi di situ.

(Dikutip dari Angakatan 2000 dalam Sastra Indonesia Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA Yudhistira, 2006: 148-149)

a. Tema

Tema puisi Kuantar Kau sampai Stasiun Senen karya Aslan A. Abidin adalah

tentang cinta. Lebih tepatnya perpisahan dua manusia yang saling mencintai.

Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan kutipan baris puisi di bawah ini.

Tapi kini, kereta berderak menjauh, kau melambai, aku ngungun

Page 124: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tertegun, untuk apa? Kita mungkin seperti rel yang menggulirkan

Keretamu itu, beriringan, berdampingan, tapi tak pernah bertemu

Dalam satu titik. Senyumku abadi di situ.

Sepasang kekaih itu memang telah memutuskan untuk berpisah dan tidak

menjalin hubungan cinta. Mereka memang masih saling mencintai, namun mereka

tidak bisa bersatu. Penyebab perpisahan mereka secara eksplisit adalah jarak.

Akan tetapi penyair memiliki alasan implisit yang tidak peneliti temukan secara

tekstual pada puisi di atas. Bisa jadi jarak yang membuat mereka berpisah dan

memutuskan untuk tidak menjalin hubungan asmara.

b. Amanat

Aslan A. Abidin lewat puisinya yang berjudul Kuantar Kau sampai Stasiun

Senen ingin menyampaikan bahwa ketika seseorang mencintai dengan sangat

dalam, tidak harus memiliki orang yang dicintai. Tidak bisa memiliki orang yang

dicintai bukan berarti juga harus membenci dia. Kedua orang tersebut bisa

berteman. Penyair mengumpamakan hubungan sepasang kekasih itu seperti rel

yang selalu beriringan, namun tidak pernah bertemu pada satu titik. Beriringan

dapat menjadi sahabat atau saudara. Kereta adalah simbol masalah yang

menyebabkan hubungan mereka berakhir. Meski berakhir, rel kereta api tetap

membawa mereka untuk saling menyayangi dengan cara yang lain.

26. Dermaga Rindu karya Moh. Hamzah Arsa

Alangkah ramah pohon-pohon

Trembesi

Mengusap galauku kala matahari

Yang kutunggu di ubun waktu

Hanyalah sunyi orkestra piano masa lalu

Kupetik langit-langit kesadaranku

Dengan jemari gerimis saat kuketuk

Pintu masa silam anak-anak

Langti biru laut pun biru

Amboi kapal-kapal zaman dulu

Kau tambatkan di hati pelangi

Kini melayarkan selaksa naluri

Ke dermaga rindu.

Page 125: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Dikutip dari Horizon (dalam Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA

Yudhistira, 2006: 171).

a. Tema

Tema puisi Dermaga Rindu karya Moh. Hamzah Arsa tersebut adalah

kerinduan pada seseorang atau sesuatu di masa lalu. Kutipan baris puisi yang

mendukung pernyataan peneliti adalah sebagai berikut.

Amboi kapal-kapal zaman dulu

Kau tambatkan di hati pelangi

Kini melayarkan selaksa naluri

Ke dermaga rindu.

Kapal-kapal yang dimaksud penyair adalah kenangan-kenangan yang

mengingatkan penyair pada masa lalu. Kalau kapal merupakan simbol kenangan-

kenangan di masa lalau, maka hati pelangi adalah simbol hati yang bahagia, penuh

warna karena banyak kenangan masa lalu yang berwarna-warni eperti pelangi.

b. Amanat

Moh. Hamzah Arsa lewat puisinya tersebut ingin menyampaiak rasa rindunya

pada seseorang atau sesuatu di masa lalunya. Dia ingin kembali ke masa lalunya

dan mengulang kisah dengan seseorang sebab saat ini si aku merasa kesepian.

Pernyatan peneliti tersebut peneliti dasarakan pada kutipan baris beriky.

Yang kutunggu di ubun waktu

Hanyalah sunyi orkestra piano masa lalu

Kupetik langit-langit kesadaranku

Pennyair juga ingin mengungkapkan bahwa masa lalunya sangat indah dan

berwarna. Oleh sebab itu, dia berpesan kepada pembaca agar tidak melupakan

masa lalu. Masa lalu dapat dijadikan pelajaran untuk menjalani langkah hidup

berikutnya.

27. Insyaf karya Amir Hamzah

Segala kupinta tiada Kauberi

Segala kutanya tiada Kausahuri

Butalah aku terdiri sendiri

Penuntun tiada menuntun jari

Maju mundur tiada berdaya

Sempit bumi dunia raya

Runtuh ripuk astana cuaca

Kureka gembira di lapangan dada

Page 126: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Buta tuli bisu kelu

Tertahan aku di muka dewata

Tertegun aku di jalan buntu

Tertebas putus sutera sempana

Besar benar salah anakku

Hampir terbatas tumpah berkahmu

Hampir tertutup pintu restu

Gapura rahasia jalan bertemu

Insyaf diriku dera durhaka

Gugur tersungkur merenang mata:

Samar terdengar suwara suwarni

Sapur melipur merindu temu

Dikutip dari Rachmat Djoko Pradopo dalam Mahir Berbahasa Indonesia

kelas X SMA,Yudhistira, 2006: 184)

a. Tema

Puisi Insyaf karya Amir Hamzah tersebut bertema keputusasaan dan kesia-

siaan. Si Aku merasa kalau dia putus asa menghadapi tingkah laku anaknya yang

penuh dosa. Si aku insyaf demi anaknya. Namun dia tidak yakin kalau Tuhan akan

memeaafkan dosa-dosa anaknya. Pernyataan peneliti tersebut didasarkan pada

kutipan di bawah ini.

Maju mundur tiada berdaya

Sempit bumi dunia raya

. . .

Besar benar salah anakku

Hampir terbatas tumpah berkahmu

Hampir tertutup pintu restu

Gapura rahasia jalan bertemu

Si aku sudah melakukan segala cara, namun Tuhanlah yang memutuskan. Si

aku merasa kalau Tuhan tidak akan mengampuni anaknya.

b. Amanat

Lewat puisi Insyaf, Amir Hamzah ingin menyampaikan sebuah pesan bahwa

sebagai manusia wajib bertaubat atau insyaf karena Tuhan akan selalu

mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Namun satu dosa yg tidak dapat diampuni,

yaitu syirik. Manusia juga tidak boleh berputus asa meminta ampunan dari Allah.

Page 127: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28. Rindu di Malam Takbiran karya Isna

Di malam takbiran

Saat senja telah berlalu sepi

Ketika burung-burung pun telah kembali ke sarangnya

Dan mentari telah menghilang bersama senyumnya

Ada satu rasa terselip pada batas waktu

Yang terus menggores dalam cahaya-Mu

Hanya santun terucap

Tatkala baru melandas pada kisi-kisi pujian-Mu

Betapa sebenarnya

Kerinduan ini telah lama mendera

Bergelut dalam kesepian dan aliran waktu

Yang nyata tak pernah tersadari

Dan saat gema itu kembali mengalun

Terlintas betapa jauh kata yang telah terangkai

Sekadar untuk mengucap

Betapa sebenarnya, kerinduan ini begitu menyiksa kalbu

Yang haru biru bersama kalbu

( Dikutip dari Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA

Yudhistira, 2006: 193).

a. Tema

Puisi Rindu di Malam Takbiran karya Isna ini bertema kerinduan. Secara

eksplisit tema dapat diketahui dari judulnya. Kerinduan yang penyair maksud

adalah kerinduan kepada suatu malam takniran yang akan mengantarkan seluruh

umat Islam pada hari yang suci. Kerinduan pada hari raya idul fitri. Hari ketika

Allah mengampuni dosa hamba-Nya. Berikut adalah kutipan baris puisi yang

mendasari pendapat peneliti.

Tatkala baru melandas pada kisi-kisi pujian-Mu

Betapa sebenarnya

Kerinduan ini telah lama mendera

Bergelut dalam kesepian dan aliran waktu

Yang nyata tak pernah tersadari

Penyair menulikan kalau dia selama ini belum menyadari rasa rindu itu telah

ada di hatinya. Baru ketika menjelang malam takbiran, rasa rindu semakin terasa.

b. Amanat

Page 128: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Isna sebagai penyair, dia ingin menyampaikan kerinduannya pada hari paling

suci bagi seluruh umat islam di seluruh dunia. Penyair juga ingin agar umat islam

bersuka cita dengan bertakbir menyambut hari yang suci ini. Isna juga ingin

menyampaikan kepada pembaca, meskipun tidak berada di bulan Ramadhan,

jangan pernah melupakan bulan indah ini. Sebagai umat islam, merindukan

malam takbiran adalah keharusan sebab saat itulah umat islam menyambut hari

kemenangan setelah satu bulan berperang dengan hawa Nafsu.

C. Analisis Semiotik Puisi

Buku mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X yang peneliti gunakan sebagai

sumber data adalah dari penerbit Erlangga dan Yudhistira. Dari dua buku ini

peneliti mengambil puisi-puisi yang ada di buku tersebut untuk peneliti analisis

secara semiotik. Puisi-puisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Anak-anak Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda

kehilangan ladang di kampung mereka

anak-anak indonesia merangkak

di lorong-lorong gelap kota

berjejal mereka di gerbong-gerbong

kereta api senja

terimpit dalam bus-bus kota

tanpa jendela

anak-anak Indonesia akan digiring

ke manakah mereka

bagai berjuta bebek mereka besuara

menyanyi lagu tanpa syair dan nada

sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia

berderet di tepi-tepi jalan raya, menggapai-gapaikan

tangan mereka ke gedung-gedung berkaca

yang selalu tertutup pintu-pintunya

dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja

tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi

terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan

dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia

tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel

dan biro-biro ekspor tenaga kerja

anak-anak Indonesia akan dibawa kemanakah

ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa

yang bisa menolong nasib mereka

Page 129: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Dikutip dari Horizon dalam Kompeten Berbahasa

Indonesia kelas X SMA, 2007: 78)

a. Analisis heuristik

-

sehingga membentuk narasi teks dengan menambah kata-kata penjelas agar

kalimatnya sempurna secara gramatikal sehingga mudah dipahami. Selain

penambahan kata juga dilakukan pembalikan susunan kata (frase, kalimat) bila

diperlukan agar kalimat mudah dipahami. Hasil analisis heruistik puisi tersebut

adalah sebagai berikut:

1)

ksudnya adalah bahwa anak-

anak Indonesia telah kehilangan ladang di kampung atau desa tempat tinggal

Dengan demikian, baris pertama ini bila diartikan menurut referennya,

maka berarti anak-anak Indonesia kehilangan desa tempat tinggal mereka dan

ladang tempat bercocok tanam sekaligus tempat mereka mencari nafkah.

2) -anak Indonesia merangkak di lorong-

Kalimat tersebut berarti bahwa anak-anak Indonesia merangkak seperti

bayi yang sedang tertatih merangkak di lantai.

jalan yang penuh rum

(KBBI, 2008: 945).

- -anak

Indonesia sedang berada di kota dan mereka tinggal d bawah lorong-lorong

kota atau di bawah jembatan, berjejalan, tinggal di permukiman padat

-

anak Indonesia mencari penghasilan di daerah pinggiran kota, masuk gang-

gang kumuh dan gelap. Berkeliling dari satu pemukiman kumuh ke

pemukiman lain.

Page 130: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) -gerbong

Maksud kalimat di atas, secara denotatif mengandung makna bahwa anak-

anak Indonesia yang berasal dari kampung, hidup berjejalan dan

menggelandang di gerbong-gerbong kereta.

Kereta api senja acuannya adalah kereta api yang tiba di stasiun tiap sore

kereta api; kendaraan yang ditarik oleh

lokomotif atau lok, berjalan di atas rel

memiliki makna waktu (hari) setengah gelap sesudah matahari terbenam.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat peneliti simpulkan bahwa anak-anak

Indonesia itu juga menggantungkan hidupnya pada kereta api yang beroperasi

pada sore dan petang hari. Kereta api senja, adalah transportasi yang

mengembalikan mereka ke kampung halaman, setelah seharian mereka

-anak

indonesia merangkak di lorong-

4) -bus kota tanpa jend

- -

anak Indonesia selalu hidup berkelompok, berjejalan, dan berhimpitan bahkan

di bus-bus kota sekalipun.

Secara harfiah dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) impit,

rapat, berdesakan; bersesakan; berimpitan, dan saling

berimpit.

kendaraan bermotor angkutan umum yang besar yang dapat memuat

-bus itulah yang membawa anak-

-anak

-

-anak Indonesia di dalam bus

yang paling baik untuk kehidupan manusia, yang membuat manusia hidup.

Begitu pun pekerjaan dan penghasilan, mampu menopang hidup manusia.

Page 131: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) -

490). Anak-anak Indonesia akan digiring menuju ke suatu tempat yang tidak

diketahui oleh siapa pun. Secara tidak langsung pula anak-anak Indonesia

diibaratkan seperti binatang.

6)

Kalimat di atas melengkapi kalimat nomor 5, yaitu menanyakan tempat di

manakah anak-anak Indoneis akan digiring. Tanda tanya dalam kurung

merupakan tanda tanya yang peneliti tambahkan untuk menjelaskan bahwa

kalimat tersebut adalah kalimat tanya.

7)

Anak-anak Indonesia diibaratkan seperti bebek-bebek yang berisik dan

embik.

mengeluarkan suara bernada, berlagu

Kalimat nomor tujuh memiliki makna bahwa bebek memang ketika

bersuara tidak ada nada atau syair yang memiliki arti seperi kata-kata yang

diucapkan manusia. kata-kata bagi Seno Gumira Aji Darma sudah kehilangan

makna. Apa pun yang diucapkan anak-anak Indonesia tidak akan dipedulikan

oleh orang-orang yang merampas ladang anak-anak Indonesia. Semua

pembelaan, penjelasan, dan rintihan anak-anak Indonesia yang mencari

penghasilan untuk mempertahankan hidup dianggap tidak bermakna/omong

kosong.

8) -anak Indonesia berderet di tepi-tepi jalan

raya, menggapai-gapaikan tangan mereka ke gedung-gedung berkaca

yang selalu tertutup pintu-pintunya dari pagi hingga sore mereka antre

a)

Page 132: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b)

c) -

menggapai-gapai, mengulur-ulurkan tangan ke atas hendak mencapai,

memegang, berpaut, mencari sesu

Kutipan baris puisi pada nomor delapan di atas menjelaskan bahwa anak-

anak Indonesia sudah mulai mencari pekerjaan sejak matahari belum terbit.

Mereka menggapai-gapaikan tangan mereka ke gedung-gedung yang selalu

tertutup kacanya maksudnya mereka selalu mengalami penolakan ketika akan

melamar pekerjaan. Secara nyata gedung-gedung bertingkat yang ada di kota-

kota besar memang selalu tertutup baik pintu maupun jendelanya. Keadaan

gedung-gedung yang selalu tertutup, membuat anak-anak indonesia yang

mencari pekerjaan di gedung-gedung itu merasa ragu untuk masuk dan

melamar pekerjaan ke sana. Kadang mereka menitipkan surat lamaran pada

satpam yang berjaga di pintu masuk gedung-gedung itu.

9) tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi

satu daerah (pulau) yang berpenduduk padat ke daerah (pulau) lain yang

berpenduduk jarang (KBBI, 2008: 1729).

Secara harfiah makna kalimat nomor sembilan di atas yaitu, anak-anak

Indonesia justru dibuang atau dipindahkan ke daerah transmigrasi di luar kota-

kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain-lain. Anak-anak

Indonesia disingkirkan ke kota-kota kecil. Alasan para perebut ladang anak-

anak Indonesia adalah mencari kualitas yang baik untuk dijadikan pekerja di

perusahaan mereka.

10)

rahim ibunya. Anak-anak Indonesia yang memliki hak penuh untuk tinggal di

Page 133: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kampungnya, tetapi justru diusir karena tanah tempat tinggal mereka akan

dijadikan lapangan golf dan bendungan oleh pemerintah dan pengusaha.

11) -anak Indonesia tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel dan

biro-

(hilang) dalam perjalanan; tertinggal jauh, ketinggalan (dari teman-temannya

- tempat orang berjual beli;

pekan; tempat penjual dan pembeli yang ingin menukar barang atau jasa

dengan uang; (KBBI, 2008: 1129) -

a) anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan (dari

pangkal paha ke bawah); b) bagian tungkai (kaki) yang di bawah sekali; c)

bagian suatu benda yang jadi penopang (penyangga) yang berfungsi

sebagai kaki; c) bagian yang di bawah; 6) kata bantu bilangan bagi

payung; 6) ukuran panjang ada 12 inci (dim), ± 0,304 m;

1 kantor; 2 bagian yang menangani urusan

tertentu; 3 -anak

Indonesia dikirim ke luar negeri untuk dijadika TKI. Mereka mengantri di

perusahan jasa tenaga kerja dan banyak pula yang hanya menjadi pegawai

rendah di hotel-hotel. Beberapa dari mereka masih mengantri untuk melamar

pekerjaan di biro-biro tenaga kerja.

12) -

Penyair masih bertanya akan dibawa kemanakah anak-anak Indonesia.

Pada baris ini penyair menanyakan nasib anak-anak Indonesia yang belum

mendapatkan pekerjaan.

13) -bangku sekolah bukan lagi dewa yang bisa menolong

pa

a) bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat

menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada); b) waktu atau

Page 134: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pertemuan ketika murid diberi pelajaran; c) usaha menuntut kepandaian (ilmu

a) makhluk Tuhan yang berasal dari sinar

yang ditugasi mengendalikan kekuatan alam; b) orang atau sesuatu yang sangat

dipuja-

Penyait bertanya bagaimana nasib anak-anak Indonesia yang seharusnya

mendapat penghidupan yang layak di negerinya sendiri. Kini mereka seolah

tidak ada gunanya sebab pendidikan pun tidak lagi bisa membantu

memperbaiki nasib anak-anak Indonesia.

b. Analisis Hermeneutik

1)

nalisis

heuristik di atas, dan berdasarkan makna denotatif tersebut, ladang adalah

sebagai sebuah tanda, maka ia memiliki makna sesuatu yang dapat

memberikan kehidupan bagi manusia, manusia yang dimaksud dalam puisi ini

adalah anak-anak Indonesia. Sesuatu yang dimaksud penyair yang dapat

memberi kehidupan itu dapat berwujud lapangan pekerjaan, modal usaha,

kesempatan untuk mendirikan usaha. Pada baris nomor satu ini, anak-anak

Indonesia telah kehilangan kesempatan untuk mencari penghasilan,

mendirikan tempat usaha, kehilangan modal usaha, dan bahkan kehilangan

tempat tinggal. Semua itu terjadi karena ladang dan kampung halaman mereka

diubah menjadi bendungan, lapangan golf, gedung-gedung bertingkt, dan

simbol-simbol kapitalis lainnya. Pernyataan peneliti ini merujuk pada kutipan

baris nomor delapan belas dan sembilan belas, yaitu:

terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan

dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia

Namun, peneliti menemukan kerancuan pada baris pertama ini. Apabila

peneliti merujuk pada baris nomor delapan belas dan sembilan belas, maka

seharusnya anak-anak Indonesia tidak kehilangan ladang mereka. Justru

Page 135: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lapangan golf bisa mereka jadikan ladang baru. Anak-anak Indonesia harusnya

tidak mengandalkan ladang lama yang sudah ada sebagai sumber penghasilan

mereka. Mereka harus mengikuti perkembangan zaman. Dengan adanya

lapangan golf dan bendungan justru membantu peningkatan taraf hidup

mereka. Lewat lapangan golf mereka dapat menciptakan lahan usaha seperti

toko-toko yang menyediakan peralatan golf, membuka rumah makan, dan

fasilitas penunjang lain.

2) -

3) -

yang merupakan sebuah

lambang ketidakmampuan anak-anak Indonesia untuk berdiri tegak

menghadapi kemajuan zaman. Anak-anak Indonesia merangkak seperti bayi

yang baru lahir, tidak tahu apa pun, tidak punya kekuatan untuk bertahan

hidup dan bergantung pada orang lain. Bahkan untuk berdiri mereka

membutuhkan benda-benda atau orang lain di sekitarnya. Peneliti mengaitkan

pernyataan peneliti ini pada baris nomor satu sehingga tidak heran apabila

anak-anak Indonesia kehilangan ladang di kampung mereka.

Lorong gelap kota merupakan lambang kehidupan di kota-kota besar yang

jauh dari keadaan sejahtera. Lorong melambangkan penghasilan, mata

pencaharian, dapat pula berarti jalan yang menghubungkan satu bagian ke

bagian lain, jalan yang menghubungkan anak-anak Indonesia pada kehidupan

yang lebih baik. Namun, lorong yang disebutkan penyair adalah lorong gelap.

Gelap tidak selalu berarti kematian, kejahatan, atau keburukan. Gelap padat

dapat pula berarti penghasilan yang sedikit yang menyebabkan anak-anak

Indonesia hidup dalam kesengsaraan.

berjejal mereka di gerbong-gerbong

kereta api senja

ditarik oleh lokomotif, berjalan di rel, dan kereta ini beroperasi saat senja atau

Page 136: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sore. Namun, yang dimaksud penyair dengan kereta api senja bukan sekadar

itu. Kereta api senja adalah alat transportasi yang akan membawa mereka

kembali ke kampung halaman mereka, kembali ke ladang-ladang mereka yang

-

rasa puas mereka setelah seharian mencari uang.

terimpit dalam bus-bus kota

tanpa jendela

pengamen, para pedagang

kesewenang-wenangan kebijakan yang salah. Bus Way adalah contoh nyata

puisi ini adalah tempat mencari uang, bagi para pengamen, pedagang asongan,

-

kota adalah simbol bursa kerja yang didatangi anak-anak Indonesia melamar

kerja. Di bus kota, mereka berimpitan, berebut tempat duduk. Antre menunggu

giliran duduk. Di bursa kerja pun seperti itu. Mereka antre giliran, dan tempat

duduk artinya pekerjaan yang ditawarkan bursa kerja.

masuknya udara segar. Udara segar adalah sumber kehidupan yang sehat. Jadi

kalau tidak ada jendela bagaimana anak-anak Indonesia dapat hidup sehat? Itu

pengertian heuristiknya. Tetapi, jendela yang dmaksud penyair adalah celah

untuk melihat sesuatu. Apabila di bus kota tidak ada jendela, maka anak-anak

Indonesia tidak dapat melihat peluang/kesempatan untuk bekerja. Mereka akan

terus berimpitan di dalam bus, berebut kursi-kursi yang ada di dalam bus.

Padahal di luar bus masih banyak kendaraan lain yang menawarkan kursi yang

nyaman. Kendaraan yang peneliti maksud adalah tempat lain untuk mencari

pekerjaan.

anak-anak Indonesia akan digiring

ke manakah mereka

Page 137: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

-anak indonesia

akan dituntut ke suatu tempat atau keadaan yang tidak menguntungkan

mereka. Bus-bus itu akan menggiring mereka pada kehidupan yang lebih

buruk. Di dalam bus kota saja sudah berimpitan, apalagi setelah turun di

tempat yang tidak jelas. Peneliti dapat mengatakan kalau mereka akan digiring

bagai berjuta bebek mereka besuara

-anak Indonesia. Bebek adalah

binatang yang mudah sekali dikendalikan, penurut, tapi berisik. Bebek juga

binatang petelur dan pedaging. Kualitas telurnya lebih baik daripada telur

ayam. Dengan demikian anak-anak Indonesia dianggap sebagai bebek-bebek

yang penurut yang mudah dikendalikan. Mereka berteriak-terika pun orang

tidak peduli.

menyanyi lagu tanpa syair dan nada

Anak-

pula diartikan susunan kata-kata. Maksud kalimat nomor sebelas di atas adalah

anak-anak Indonesia mencoba memberontak, melawan dengan kata-katanya,

tapi kata-kata mereka tidak didengar. Perkataan mereka dianggap omong

kosong (Syair tanpa nada)

sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia

saat subuh, dini hari, pagi-pagi

buta, saat matahari belum terbit. Saat orang-orang masih terlelap tidur. Saat

itulah perjuangan anak-anak Indonesia di mulai. Mereka harus lebih rajin dari

matahari kalau ingin mendapat penghasilan yang banyak hari ini.

berderet di tepi-tepi jalan raya, menggapai-gapaikan

tangan mereka ke gedung-gedung berkaca

yang selalu tertutup pintu-pintunya

jalan. Di pinggir jalan anak-anak indonesia menunggu kedatangan bus kota.

-

Page 138: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memberhentikan bus itu. Lalu naik bus itu. Bus itu adalah bursa kerja. Lalu

-gedung berkaca yang

selalu tertutup pintu-

perusahan. Pemilik perusahaan menerapkan seleksi ketat ketika memilih

karyawan. Yang berkualitas baik diterima dan yang memiliki kualitas standar

dibuang ke daerah transmigrasi.

dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja

tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi

-anak Indonesia

-

anak Indonesia untuk mengais rizki. Jadi, sepanjang hari bagi anak-anak

Indonesia adalah kesempatan mencari pekerjaan.

Daerah transmigrasi, memiliki acuan daerah di luar kota besar yang masih

belum terjamah pembangunan. Daerah transmigrasi tidak selalu di luar pulau

Jawa. Daerah transmigrasi bisa juga berarti lahan baru untuk usaha. Anak-anak

Indonesia yang antre melamar pekerjaan dibawa ke daerah transmigrasi

dengan tujuan mendapatkan kesempatan di daerah transmigrasi tersebut.

Mencari pekerjaan tidak harus di kota besar, di daerah transmigrasi justru

mereka dapat mengembangkan potensi mereka dan daerah-daerah yang belum

terjamah pembangunan.

terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan

dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia

tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel

dan biro-biro ekspor tenaga kerja

yang kolot. Sebab anak-anak Indonesia tidak mau pergi dari tanah

kelahirannya, kampung halamannya. Padahal di luar tanah kelahiran banyak

adalah simbol kemajuan pola pikir. Para pengusaha membangun bendungan

dan lapangn gokf di daerah pinggiran tentu dengan alasan meratakan

pembangunan. Kalau para investor itu tidak membangun fasilitas di daerah

Page 139: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pinggiran (tanah kelahiran anak-anak Indonesia), maka pembangunan tidak

-

dan pembeli, tempat tawar-menawar, tempat bertemunya kaum borjuis dengan

kaum bawah, tempat kampanye karena di sana biasanya para calon pejabat

menyebarkan janji-janjinya, pasar adalah cermin kemiskinan karena di sana

banyak pengemis, kuli angkut, pedagang-pedagang modal kecil, tukang parkir,

semua mengair rizki id tempat ini. Pasar dapat pula menjadi simbol

kebohongan. Kebohongan karena di sana banyak penjual yang menipu

pembeli dengan harga yang tidak terkendali dan berbuat curang dengan

memberikan barang dagangan yang berkualitas jelek, tetapi diharagi tinggi.

Pasar juga merupakan sumber penghasilan.

menyediakan lapangan kerja, seperti bursa kerja. Pernyataan peneliti tersebut

-bi -

-anak Indonesia tidak bisa memperoleh

pekerjaan yang layak, maka mereka hanya akan tinggal di kaki-kai hotel.

-

kumuh, dan miskin.

anak-anak Indonesia akan dibawa kemanakah

ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa

yang bisa menolong nasib mereka.

-

ditempuh anak-anak Indonesia. Namun pendidikan ternyata tidak dapat

membantu semua anak-anak Indonesia mendapatkan pekerjan yang layak.

Beberapa dari mereka tercecer di jalan, menjadi tukang parkir, tukang becak,

bahkan ada yang menjadi gelandangan (disimbolkan dengan di bawah kaki-kai

hotel),

Bait pertama menceritakan bahwa banyak anak muda yang datang dari

desa ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun mereka tidak

dapat apa-apa di kota. Mereka sudah berusaha dengan sekuat tenaga, namun

perusahaan-perusahaan yang mereka datangi enggan menerima pekerja dari

desa. Mereka justru dipindah ke daerah transmigrasi.

Page 140: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada bait 1 ini, penyair tidak terlalu banyak menggunakan bahasa kias

sehingga memudahkan pembaca memahami makna puisi ini. Penyair lebih

banyak menggunakan bahasa konkret. Peneliti menambahkan tanda titik yang

ditulis dalam tanda kurung untuk membentuk kalimat yang mempunyai arti.

Penyair menggambarkan dengan jelas keadaan ibu kota yang berlaku kejam

pada para pendatang. Ada majas perumpamaan yang digunakan oleh penyair,

contohnya dapat dilihat pada kutipan di bawah ini:

Anak-anak Indonesia yang adalah pendatang dari kampung diumpakan

seperti bebek yang berbaris dan suka berkotek-kotek saar mencari makan.

Bebek adalah gambaran binatang yang berisik dan bodoh. Seperti itulah

gambaran anak-anak Indonesia di mata para pengusaha itu, saat melamar

pekerjaan. Berdasarkan analisis heuristik bait kedua di atas, makna puisi pada

bait kedua sangat jelas. Penyair juga tidak menggunakan bahasa kias yang

sulit dipahami. Penyair lebih banyak menggunakan kata konkret, seperti pada

kutipan di bawah ini:

terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan

dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia

tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel

dan biro-biro ekspor tenaga kerja

Bait 2 ini menggambarkan anak-anak Indonesia tidak diperlakukan secara

manusaiwi oleh para pengusaha. Para pengusaha ini telah merampas tempat

tinggal anak-anak Indonesia. Mereka mengubah lahan-lahan permukiman

menjadi lahan usaha yang hanya menguntungkan bagi pengusaha-pengusaha

tersebut. Para pengusaha mempunyai cukup alasan menolak anak-anak

Indonesia yang berasal dari kampung itu. Para pengusaha lebih memilih

tenaga kerja yang memiliki kualitas tinggi. Itu juga yang menjadi alasan anak-

anak Indonesia dipindahkan ke daerah transmigrasi. Daerah transmigrasi yang

dimaksud bukan hanya derah dterpencil di luar pulau Jawa. Namun, daerah

terpencil di sekitar kota-kota besar. Tujuan pemerintah mengirim anak-anak

Indonesia ke daerah transmigrasi adalah untuk pemerataan pembangunan,

Page 141: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pada bait 2, peneliti juga menemukan baris yang menngunakan majas

perumpamaan, yaitu,

. . . anak-anak Indonesia

tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel

kias yang akan memiliki makna berbeda

bila penggunaanya dirangkai dengan kalimat yang lengkap seperti kalimat

-anak Indonesia tercecer di pasar-

tersebut memiliki makna bahwa anak-anak Indonesia mendatangi pasar-pasar.

Pasar-pasar yang dimaksud adalah pasar bursa kerja. Anak-anak berusaha

mencari pekerjaan di bursa-bursa kerja yang dibuka oleh perusahaan-

perusahaan di kota.selain itu mereka berusaha mencari pekerjaan apa pun asal

dapat menghasilkan uang. Mulai dari buruh angkut sayur, tukang becak,

tukang parkir, tukang bersih- -

mengandung makna kias. Kaki-kaki yang dimaksud pada frase tersebut tentu

saja bukan kaki dalam makna yang sebenarnya. Kaki yang dimaksud adalah

emperan-emperan hotel. Maksudnya adalah anak-anak Indonesia tersebut

tidak mampu mengelola keuangan mereka ketika masih berpenghasilan tetap.

anak-anak Indonesia tersebut kurang pandai mengelola penghasilan mereka,

mereka justru kembali menjadi melarat/miskin yang diibaratkan seperti tinggal

di kaki-kai hotel.. Kemudian perhatikan kutipan kalimat di bawah ini!

-

Baris di atas mempunyai maksud bahwa penyair ingin mengibaratkan

bangku sekolah atau pendidikan adalah hal penting yang dapat dijadikan bekal

oleh anak-anak Indonesia untuk memperbaiki taraf hidup. Namun ternyata

pendidikan kini tidak ada kontribusi apapun dalam menjamin kualitas hidup

anak-anak Indonesia.

Analisis hermeneutik sangat mudah dilakukan, apalagi penyair banyak

menggunakan bahasa konkret. Maksud penyair yang diungkapkan lewat puisi

tersebut adalah bahwa anak-anak Indonesia yang seharusnya dapat menikmati

hidup layak di tanah kelahirannya. Anak-anak justru terusir dan dikalahkan

Page 142: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

oleh kepentingan perusahan-perusahaan yang merampas hak anak-anak

Indonesia. Bahkan anak-anak Indonesia yang berpendidikan tinggi pun tidak

dapat menikmati kekayaan tanah airnya. Bukan karena tidak mampu bekerja,

namun tidak memiliki tempat tinggal dan kesempatan berkerja. Ketika mereka

mengadu nasib ke kota-kota besar, mereka juga disepelekan. Tunas-tunas

bangsa itu justru dibuang ke daerah-daerah terpencil di luar pulau Jawa.

Kebijakan pemerintah tersebut justru mematikan kreativitas dan produksivitas

anak-anak bangsa. Seharusnya yang dipindah ke daerah transmigrasi adalah

perusahaan-perusahaan itu sehingga pembangunan menjadi rata.

Puisi yang berjudul Anak-anak Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda

ini menurut peneliti mudah dipahami dan cocok sebagai materi pembelajaran

apresiasi puisi siswa kelas X SMA. Penyair tidak banyak menggunakan

bahasa kias dan figuratif. Penyair lebih banyak menggunakana kata konkret

yang dekat kehidupan para siswa.

2. Terjebak Dilema karya Silvia Rianti A.

2 jam sepekan sekolah

disuapi English Grammar. . . tetek begek subbahasam

present tense! Past! Future! Prefect . . . plus beberapa

formula kalimat positif, negatif, juga interogatif . . .

semua harus dihafal sampai pemakaian to be dan auxiliry-nya

2 jam berikutnya masih sepekan sekolah

Dijejali English vocabulary serba sulit pelafalannya

mulai adjective! Noun! Verb! Preposition! Hingga

conjunction! Belum lagi idiomatic, exprestion, dan adverb

yang bercabang menjadi adverb of time, frequency, manner

cuma adverb of palce yang mudah

semua harus diingat tanpa kecuali memegang kamus panduan Oxford

Learner Pocket Dictionary

2 jam selanjutnya masih sepekan sekolah

Praktik English conversation dengan teman sebangku . . . kadang

Discussion dan debate yang melibatkan otak, hati, dan liur

Itulah . . . 6 jam sepekan sekolah. Bahasa Inggris selalu masuk agenda

Tapi, nampaknya semua terjebak dilema. Siswa menjunjung

Tinggi bahasa Inggris dan menginjak-injak bahasa Indonesia . . .

Siapa yang salah????

Page 143: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Dikutip dari Horizon dalam Kompeten Berbahasa

Indonesia kelas X SMA, 2006: 82)

a. Analisis Heuristik

Untuk memudahkan dalam analisis heuristik, maka peneliti memilih

memparafrase puisi Terjebak Dilema.

Parafrase bait 1

2 jam sepekan (belajar bahasa Inggris di) sekolah. (para siswa) disuapi

English Grammar ... tetek begek subbahasam. (Ada pula) present tense! Past!

Future! Prefect ... plus beberapa(,) formula kalimat positif, negatif, juga

interogatif ... (.) Semua harus dihafal sampai pemakaian to be dan auxiliry-nya(.)

Bait 1 ini, penyair ingin menjelaskan tentang pelajaran bahasa Inggris yang

harus dialami siswa selama 2 jam pelajaran setiap pekan. Materi tentang grammar

yang membuat para siswa kesulitan untuk mempelajarinya. Penyair sengaja

menyebutkan secara detail submateri yang dipelajari dalam grammar untuk

menggambarkan banyaknya jumlah materi dan kesulitan menghafal teori-teori

menjadi utuh dan jelas unsur-unsurnya (subjek, predikat, objek, dan keterangan).

- -istilah

bahasa Inggris merupakan penanda bahwa masih banyak istilah bahasa Inggris

yang belum disebutkan.

Parafrase Bait 2

2 jam berikutnya masih sepekan sekolah(.) Para siswa masih dijejali English

vocabulary yang serba sulit pelafalannya(,) mulai adjective(!) Noun(!) Verb(!)

Preposition(!) Hingga conjunction(!) Belum lagi idiomatic, exprestion, dan

adverb yang bercabang menjadi adverb of time, frequency, manner cuma adverb

of palce yang mudah semua harus diingat tanpa kecuali(.) (Semua siswa wajib)

memegang kamus panduan Oxford Learner Pocket Dictionary(.)

Parafrase bait kedua sudah cukup memperjelas maksud puisi tersebut. Bait

kedua ini memberi penekanan bahwa siswa harus mengahafal semua teroi bahasa

Inggris. Siswa harus mampu melafalkan kosakata bahasa Inggris dengan tepat.

Parafrase bait 3

Page 144: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 jam selanjutnya masih sepekan sekolah(.) (Para siswa harus) praktik

English conversation dengan teman sebangku . . . kadang Discussion dan debate

yang melibatkan otak, hati, dan liur. Itulah . . . 6 jam sepekan sekolah. Bahasa

Tapi, nampaknya semua terjebak dilema. Siswa menjunjung Tinggi bahasa Inggris

dan menginjak-injak bahasa Indonesia . . . Siapa yang salah????

Secara leksikal, bahasa yang digunakan penyair sangat mudah dipahami.

Puisi ini benyak menggunakan tanda titik-titik, maksudnya ada bagian dari istilah

bahasa Inggris yang belum disebutkan. Bait ketiga ini, penyair ingin

mengungkapkan kebingungannya mengapa para siswa wajib belajar bahasa

Inggris. Padahal keberadaan bahasa Indonesia masih sangat memperihatinkan.

b. Analisis Hermeneutik Puisi

Pengunaan kata kias juga peneliti temukan pada bait pertama, meskipun

ini maknanya bukanlah

suap dalam arti diberi makan, namun maknanya adalah diberi submateri bahasa

Inggris yang banyak dan sulit. Penggunaan tanda titik-titik yang terletak di

belakang kata- Grammar, perfect

mengandung makna bahwa penyair hendak menggambarkan banyaknya jumlah

istilah atau teori bahasa Inggris dipelajari. Makna tanda tanya yang banyak

siapa yang harus brtanggung jawab bahwa kenyataannya bahasa Indonesia

menjadi tersisih akibat keberadaan bahasa Inggris.

Puisi yang berjudul Terjebak Dilema ini memiliki relevansi yang erat dengan

kehidupan para siswa. Sebab puisi ini membahas mata pelajaran yang paling

ditakuti para siswa. Puisi ini cocok digunakan sebagai materi ajar apresiasi puisi

klarena bahasa yang mudah dipahami dan temanya sangat dekat dengan siswa.

Puisi ini juga membawa pesan bahwa bangsa Indonesia harus tetap mengharagi,

menghormati, dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia, serta menggunakan

bahasa Indonesia secara baik dan benar.

3. Tanah Kelahiran 1 karya Ramadhan K. H

Seruling di pasir ipis, merdu

Page 145: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

antara gundukan pohon pina

tembang menggema di dua kaki.

Burangrang Tangkubanprahu

Jamrut di pucuk-pucuk,

Jamrut di air tipis menurun.

Membelit tangga di tanah merah,

dikenal gadis-gadis dari bukit.

Nyanyian kentang sudah digali,

Kenakan kebaya ke pewayangan

Jamrut di pucuk-pucuk,

jamrut di hati gadis menurun.

(Dikutip dari Herman J. Waluyo dalam Kompeten

Berbahasa Indonesia kelas X SMA, 2006: 15-16)

a. Analisis Heuristik

1)

Kalimat di atas secara leksikal mengandung arti bahwa ada sebuah

seruling yang tergeletak di pasir ipis memiliki suara yang merdu/seruling itu

tergeletak di antara gunduhukan pohon pina.

2)

Terdengar suara tembang/lagu tradisional yang berasal dari dua kaki

gunung, yaitu Burangrang Tangkubanprahu. Tembang itu dinyanyikan oleh

yang diberi berlagu (untuk dinyanyikan); nyanyian; 2

a) anggota badan yang menopang

tubuh dan dipakai untuk berjalan (dari pangkal paha ke bawah); b) bagian

tungkai (kaki) yang di bawah sekali; c) bagian suatu benda yang jadi penopang

(penyangga) yang berfungsi sebagai kaki; d) bagian yang di bawah; e) kata

bantu bilangan bagi payung; f)

3) -

Jamrut secara leksikal berarti intan berwarna hijau. Namun jamrut yang

dimaksud dalam puisi ini adalah hamparan perkebunan teh. Dedauanan teh

hijau yang masih muda sedang tumbuh subur di pucuk-pucuk pohon teh dan

Page 146: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

maksudnya air yang mengalir turun dari suatu tempat yang tinggi.

4) -

-lingkar; mengikat

(membalut) berlilit-lilit:, melibat; menyangkutk

a) perempuan yang sudah

akil balig; dara; b) perempuan yang belum kawin; perawan; c) belum beranak

atau bertelur (bi

(KBBI, 2008: 228).

Kebun teh itu menurun dari atas bukit ke bawah. Lalu di antara kebun teh

itu ada jalan setapal menurun yang dipenuhi rumput. Rerumputan itu menjalar

dari tangga-tangga yang terbentuk secara alami dari tanah merah. Biasanya di

sekitar air terjun ada anak tangga yang terbuat dari tanah dan di sekitarnya

tumbuh semak dan rumput. Bila diliha dari atas bukit tampak seperti jamrut.

Terlihat pula gadis-gadis pemetik teh yang sedang memetik pucuk daun teh.

5)

tumbuhan sayuran yang menghasilkan umbi

Maksud kalimat tersebut adalah kentang-kentang yang dulu ditanam, kini

bernyanyi kepada para gadis-gadis desa supaya cepat digali dan dipanen.

Kalimat ini juga mengandung arti perayaan panen kentang yang dilakukan

oleh para petani dan gadis-gadis pemanen kentang.

6)

baju perempuan bagian atas,

berlengan panjang, dan dipakai dengan kain panjang air menyebutkan

secara harfiah berarti,

Page 147: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu yang

dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukkan drama

tradisional (Bali, Jawa, Sunda, dsb), biasanya dimainkan oleh dalang; b)

pertunjukan wayang (selengkapnya); c) orang suruhan yang harus

bertindak sesuai dengan perintah orang lain; d) bayang-

2008: 1812).

Para gadis desa yang memanen kentangdan memetik teh tadi

mengenakan kebaya tradisional, sehingga terlihat manis..

7) -

Pucuk-pucuk daun di pepohonan teh sudah dipetik sehingga kini

hamparan pohon teh itu tampak tidak indah lagi. Setelah analisis secara

heuristik, puisi akan mudah dipahami lagi jika dipatafrasekan. Sebelum

analisis secara hermeneutik, berikut parafrase puisi Tanah Kelahiran 1:

Seorang seniman desa sedang meniup seruling di pasir ipis. (Seruling itu

berbunyi) merdu. (Di) antara gundukan pohon pina. (Seseorang menyanyikan)

tembang yang menggema di dua kaki (gunung) Burangrang

Tangkubanprahu.

Jamrut di pucuk-pucuk (pepohonan teh mulai menghijau), Jamrut di air

tipis menurun, (menghiasi air terjun yang mengalir bening). Membelit tangga

di tanah merah. (Tangga dari tanah merah itu sering dilewati dan) dikenal

gadis-gadis dari bukit.

Nyanyian kentang sudah digali (sudah siap dipanen), (Para gadis dari

bukit) mengenakan kebaya ke pewayangan. Jamrut di pucuk-pucuk, jamrut di

hati gadis menurun.

b. Analisis Hermeneutik

1) Seruling di pasir ipis, merdu

antara gundukan pohon pina

tembang menggema di dua kaki.

Burangrang Tangkubanprahu

Bait pertama di atas menceritakan suasana di gunung Tangkubanprahu

dan Burangrang. Ada seorang penggembala yang sedang meniup seruling

dan menyanyikan sebuah lagu daerah Sunda. Dua kaki yang dimaksud

Page 148: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah gunung Tangkubanprahu dan Burangrang, sudah disebutkan di baris

keempat.

2) Jamrut di pucuk-pucuk,

Jamrut di air tipis menurun.

Jamrut yang penyair maksud dalam puisinya tersebut adalah daun-daun

teh yang tumbuh di pucuk pohon, bisa juga hamparan kebun teh. Kebun the

apabila dilihat dari atas bukit/gunung Tangkubanprahu dan Burangrang

tampak seperti jamrut/intan berwana hijau.

Jamrut yang ada di air tipis menurun maksudnya adalah rerumputan yang

tumbuh di sekitar aliran air sungai yang mengalir menuruni bukit. Apabila

dilihat dari puncak bukit pun terlihat seperti jamrut atau intan berwarna hijau.

di pegunungan. Lalu ada sungai yang mengalir menuruni bukit, dan kadang

ada pemandangan penggembala ternak yang menggembala ternak di kaki

bukit.

3) Membelit tangga di tanah merah

dikenal gadis-gadis dari bukit.

Nyanyian kentang sudah digali,

Kenakan kebaya ke pewayangan.

4) Jamrut di pucuk-pucuk,

jamrut di hati gadis menurun.

Bait ketiga dan keempat, pada bait ini penyair ingin menceritakan bahwa

para petani kentang di kedua bukit tersebut, yaitu Tangkubanprahu dan

Burangrang sedang merayakan panen kentang. Panen kentang dirayakan

dengan nyanyian gadis-gadis yang menyanyikan tembang-tembang dari

daerah Sunda. Gadis-gadis itu bernyanyi sambil mengenakan kebaya yang

biasa digunakan para gadis ke pertubjukan wayang. Pada bait ketiga ini,

peneliti menemukan satu kesimpulan yang berhubungan dengan bait pertama,

yang dimaksud peniup seruling adalah para seniman desa yang mengiringi

gadis-gadis berkebaya tadi menyanyi.

simbol-simbol alam yang digunakan penyair.simbol-simbol alam seperti

tanah, air, kebuh teh, kentang, gunung Tangkubanprahu dan Burangrang

Page 149: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merupakan simbol pedesaan yang asri. Sebuah tanah kelahiran yang sejuk,

ny

-gadis pemetik teh dan buruh pemanen

kentang yang turun dari bukit untuk memetik teh. Puisi tersebut

meenggambarkan suasana perayaan panen kentang yang diisi dengan tarian

dan nyanyian gadis-gadis desa. Dengan mengenakan kebaya yang biasa

dipakai saat pentas wayang, gadis-gadis tadi menari dan menyanyi dengan

diiringi alunan seruling khas Sunda yang ditiup seniman setempat.

Kebaya ke pewayangan melambangkan kesedehanaan para gadis desa itu

-

melambangkan dedaunan teh yang tumbuh menghijau di pucuk-pucuk pohon

yang menandakan bahwa tanah kelahiran sang pengair sangat subur.

Kenyataannya gubung Tangkubanprahu dan Burangrang memang subur.

Hamparan kebuh teh yang disimbolkan dengan jamrut dan memang benar

menjadi intan hijau bagi penduduk setempat. kebun teh itu adalah tempat bagi

para penduduk setempat mendapatkan uang. Kesimpulannya, puisi Tanah

Kelahiran 1 ini menceritakan pesta panen para pemetik teh dan petani kentang

di daerah gunung Tangkubanprahu dan Burangrang.

4. Perahu Layar karya Darmanto Jatman

Kembang layar kembang

sibak air, ukir wajah laut.

Kembang layar kembang

tabur langi, remangi langit

pada nelayan aku berteriak lantang:

ai, Abang, Abang

pasang layar, Abang, pasang layar

lalu hati meronta berdoa kepada Tuhan:

o, Tuhan, bawalah manusia ini ke tempat taburan ikan

biar hati beriak menyusuri kehidupan

lalu dengan alun aku pun menembang:

kembang layar kembang

laju ke ujung bumi, batas langit dan laut.

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 16-17)

Page 150: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Analisis Heuristik

Analisis heuristik bisa dilakukan dengan menambahkan kata tugas atau

tanda baca agar kalimat dalam puisi menjadi kalimat sempurna dan mudah

dipahami. Bisa juga dilakukan dengan memparafrase puisi tersebut menjadi

karangan bebas. Berikut adalah parafrase puisi Perahu Layar.

Parafrase

(Angin) kembang(kan) layar (perahu) (sehingga) mengembang dan pucuk

perahu menyibak air, dan mengukir wajah laut. (Angin) kembang(kan) layar

(perahu) (sehingga) mengembang (dan) (ber)tabur(an) (di) langit, (lalu layar

itu) (me)remangi langit.

Pada nelayan aku berteriak lantang: ai, Abang, Abang pasang layar,

Abang, pasang layar lalu hati(ku) meronta berdoa kepada Tuhan: o, Tuhan,

bawalah manusia ini ke tempat taburan ikan biar hati (mereka) beriak

menyusuri kehidupan. Lalu dengan (meng)alun aku pun menembang:

kembang layar kembang, laju ke ujung bumi, batas langit dan laut.

Setelah parafrase, peneliti akan melakukan analisis secara heuristik pada

tiap baris dalam puisi tersebut. Berikut analisis secara heuristik,

1)

a) mekar terbuka atau

membentang (barang yang berlipat atau kuncup), b) menjadi besar (luas,

banyak, dsb); memuai: c) menjadi bertambah sempurna (pribadi, pikiran,

pengetahuan, dsb); 4 menjadi banyak (merata, meluas, dsb): 2008:

kain tebal yang dibentangkan untuk menadah

angin agar perahu (kapal) dapat berjalan (laju), b) tabir (tirai) penutup jendela

(pintu); c) tirai; kelir (dipakai pada pertunjukan gambar hidup, drama, wayang

kulit, dsb); KBBI, 2008: 892).

cerai;

pisah (ke kanan dan ke kiri) belah (sisiran rambut dsb);

menggores (menoreh, memahat, dsb)

roman muka; muka;

Page 151: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kumpulan air asin (dl jumlah yang banyak dan luas)

yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-pulau:

g, sibak air, ukir

ujung perahu akan menyibak laut dan membuat ukiran di laut atau membelah

ombak.

2)

Apabila diterjemahka

menghamburkan; menyiarkan (kabar dsb); menabur (benih dsb); 2 membagi-

bulan,

denotatif berarti,

a) remang n bulu halus di tubuh; bulu roma; meremang v seram; tegak

(bulu badan):

b) meremangkan v menjadikan meremang; menyeramkan:

c) remang ark, meremang v meleleh (air mata); bersimbah (peluh)

d) remang, remang-remang a agak gelap (kelam); keremangan n

kesamaran; keredupan; kekelaman remang, remang-remang a agak

gelap atau kelam: (KBBI, 2008: 1287).

supaya nelayan segera mengembangkan layar kapal sehingga seolah layar itu

bertaburan di langit dan membuat langit yang tadinya terang oleh cahaya

matahari, menjadi remang-remang karena sinar matahari tertutup leyar-layar

yang terkembang.

3) ai, Abang, Abang pasang layar,

berteriak,

Page 152: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) memakaikan; mengenakan; memberi (berpakaian, berbaju, dsb);

b) menempatkan;

c) memuatkan; mencantumkan (tentang tulisan, gambar, iklan, dsb);

d) menyematkan; melekatkan;

e) mengibarkan;

f) menentukan (harga);

g) menahan (jerat, bubu, dsb);

h) menyediakan (membuat, mengatur): ~ jembata;

i) menyalakan; membakar;

j) menghidupkan (radio, televisi);

k) memertaruhkan uang (pada undian, perjudian);

l) Menyetel (menjodoh-jodohkan peralatan, mesin, dsb); mengait-ngaitkan

yang utuh (bersistem dsb).

Kalimat nomor 3 ini secara harfiah mengacu pada makna si aku berteriak

memberi semangat kepada para nelayan agar para nelayan segera

mengembangkan layar dan segera berlayar mencari ikan.

4)

Apabiila diterjemahkan be

-

permohonan (harapan, pujian)

kepada Tuhan; a harfiah

air yang merupakan lingkaran (seperti apabila batu dijatuhkan

2008: 1303). Kalimat nomor empat secara harfiah mengacu pada makna bahwa

yang bertaburan ikan, tempat ikan-ikan melimpah.

5)

ujung bumi

- gulung, biasanya lebih rendah dari

Page 153: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

harfiah berarti menyanyikan sebuah lagu, tentang lau nelayan. Si aku lalu

menembang dengan pelan untuk para nelayan yang sedang melaut.

b. Analisis Hermeneutik

Penyair tidak banyak menggunakan bahasa simbol dalam puisi Perahu

Layar ini. Bahasa kias yang digunakan penyair menandakan bahwa si aku

sangat mengagumi sosok nelayan. Dibuktikan dengan cara si aku memberi

semangat pada nelayan untuk mengembangkan layar dan pergi melaut,

kemudian si aku juga mendoakan para nelayan agar mendapat ikan yang

banyak demi kehidupan nelayan yang lebih baik.

o, Tuhan, bawalah manusia ini ke tempat taburan ikan

biar hati beriak menyusuri kehidupan

nelayan tetap

semangat menjalani kehidupan yang berat ini.

lalu dengan alun aku pun menembang:

kembang layar kembang

Tembang yang dinyanyikan si aku itu merupakan doa untuk para nelayan,

agar nelayan-nelayan itu tetap berlayar mencari ikan sampai ke ujung bumi,

maksudnya sampai laut lepas yang jauh. Sebab tempat ikan-ukan yang

nelayan-nelayan itu cari banyak ditemukan di laut lepas. Puisi ini secara garis

besar menggambarkan kekuatan maritim bangsa Indonesia. Nenek moyang

bangsa Indonesia adalah seorang pelaut yang andal. Penyair juga mengagumi

nelayan-nelayan sekarang, dibuktikan dengan kalimat berikut,

Para pelaut ulung ini tidak pernah takut melawan keganasan ombak lautan

demi hidup dan demi kelangsungan matapencaharian nenek moyang bangsa

Indonesia sebagai pelaut.

5. Stasiun Tugu karya Taufik Ismail

Tahun empat puluh tujuh, suatu malam di bulan Mei

Ketika kota menderai dalam gerimis yang renyai

Di tiang barat lentera merah mengerjap dalam basah

Menunggu perlahan naiknya tanda penghabisan

Page 154: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keleneng andong terputus di jalan berlinangan

Suram ruang stasiun berada dan tempat menunggu

Truk menunggu dan laskar berlagu-lagu perjuangan

Di Tugu seorang ibu menunggu, dua anak dipangku.

Berhentilah waktu di stasiun Tugu, malam ini

Di suatu malam yang renyai, tahun empat puluh tujuh

Para penjemput kereta Jakarta yang penghabisan

Hujan pun aneh di bulan Mei, tak kunjung teduh

Di tiang barat lentera mengerjap dalam basah

Anak perempuan itu dua tahun, melengkap dalam pangkuan

Malam makin lembab, kuning gemetar lampu stasiun

Udara telah larut ketika tanda naik pelan-pelan

Seluruh penjemput sama tegak, memandang ke arah barat

Ibu menjaga anaknya yang kantuk dalam lena

Berkata: lambaikan tanganmu dan panggillah Bapa

Wahai ibu muda, seharian atap-atap kota untukmu berbasah

Karena kezaliman militer pagi tadi terjadi di Klender

Seluruh republik menundukkan kepala, nestapa, dan resah

Uap ungu berdesir menyeret gerbong jenazah terakhir

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 104-105)

a. Analisis heuristik

1)

adalah tahun masehi

bulan Mei.

2)

a) dinding (tembok) yang

mengeliingi benteng (tempat pertahanan); b) benteng (tempat pertahanan) yang

dikeliingi dinding tembok; c) daerah perkampungan yang terdiri dari bangunan

rumah yang rnerupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan

Page 155: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

-titik air hujan jatuh di kaca dsb;

berbunyi tik-tik seperti bunyi titik-titik air hujan jatuh

3).

hujan yang

turunnya tidak terlalu lebat; hujan rintik-

-titik

kecil; tetes-tetes (hujan

tempat atau daerah perkampungan yang penuh rumah sedang turun hujan yang

rintik-rintik.

3)

(1) tonggak panjang (dari bambu, besi, kayu, dsb) yang

dipancangkan untuk suatu keperluan; (2) tonggak panjang yang

dipasang di perahu atau kapal untuk memasang layar dsb; (3)

tonggak panjang untuk menyokong atau menyangga (atap, lantai,

jembatan, dsb); pilar; (4) sesuatu yang menjadi pokok kekuatan,

(1) nama

mata angin, arah tempat matahari terbenam; (2)

008: 915).

Jadi, lentera merah artinya lampu penerang yang berbahan bakar minyak

mengerjap(-ngerjap)kan mengejap(-

ngejap)kan; mengerdip-ngerdipkan

berair;

mengandung air; b)

secara heuristik memiliki maksud bahwa lampu yang berbahan bakar minyak

Page 156: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tanah itu bersinar kemerahan, berkedip-kedip karena sumbunya basan terkena

rintihan gerimis.

4)

Kalimat nomor empat di atas, kata demi kata akan peneliti terjemahkan

Tunggu, menunggu, (1) tinggal beberapa saat di suatu tempat dan

mengharap sesuatu akan terjadi (datang); (2) tinggal sementara untuk

merawat, menjaga (barang-barang, rumah, orang sakit, dsb); menunggui:

(3) menantikan (sesuatu yang mesti datang atau terjadi); menunggukan; (4)

mengharap: (5)

perlahan (-lahan) lambat-lambat;

tidak tergesa-

a) bergerak dari bawah ke atas; b) timbul (matahari); c) mendaki;

menanjak; memanjat: d) masuk rumah (dengan melalui tangga); masuk

kendaraan atau mulai menumpang; e) mengendarai; menumpang (kapal,

pesawat, dsb); f) bertambah tinggi (mahal, besar, banyak, dsb);

(1) yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu;

(2) gejala; (3) bukti: (4) pengenal; lambang: (5)

(1)

tidak ada yang tinggal lagi (karena sudah digunakan, dibagikan, dimakan, dsb);

tidak; (2) selesai: (3) tamat: (4) sesudah; setelah: (5) sudah sampai pada batas

waktu yang ditentukan: (6) keluar biaya: (7)

makna bahwa ada seseorang sedang menunggu sebuah tanda yang akan naik

secara pelan. Tanda yang ditunggu itu berupa tanda yang memberi petunjuk

bahwa sesuatu akan segera selesai atau berakhir. Tanda yang naik secara

perlahan tersebut dapat pula diartikan sebagai peluit panjang kereta api saat

akan tiba di stasiun.

5)

Page 157: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b a) bunyi genta dsb; b) giring-giring

(KBBI, 2008: 715). Lalu andong mengacu pada

).

(1) tidak berhubungan (sambung) lagi (karena terpotong dsb.); (2) ki tidak

ada hubungan lagi; berpisah (hubungan persahabatan, jalinan cinta, dsb.);

(3) habis; (4) selesai; rampung; berakhir; (5) ada kepastian (ketentuan,

ketetapan, penyelesaian); mendapat kepastin; (6) hilang; tidak ada lagi

(harapan, pikiran); (7) mendapat; menang; (8) sudah mendapat atau

memperoleh (permupakatan); (KBBI, 2008: 1238-1239).

secara harfiah mengacu pada:

a) tempat untuk lalu lintas orang (kendaraan)

b) perlintasan (dari suatu tempat ke tempat lain)

c) sesuatu yang dilalui atau dipakai untuk keluar masuk

d) lintasan; orbit (tt benda-benda angkasa)

e) gerak maju atau mundur (kendaraan)

f) putaran jarum

g) perkembangan atau berlangsungnya (perundingan, rapat, cerita,)

h) cara (akal, syarat, ikhtiar) untuk melakukan (mengerjakan, mencapai,

mencari) sesuatu:

i) kesempatan (untuk mengerjakan sesuatu)

j) lantaran; perantara (sesuatu yang menjadi alat atau jalan penghubung)

(KBBI, 2008: 609-610)

8: 931) memiliki makna

harfiah (1) berkilat seperti kaca; berkilau-kilau; (2) meleleh atau berkilauan

seperti kaca ( titik air, air mata, dsb.).

Berdasarkan makna harfiah di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan

bunyi lonceng dari kereta tradisonal khas Solo dan Yogyakarta berhenti di

sebuah jalan yang berlinangan atau basah karena titik-titik air hujan. Jalan

berlinangan berarti jalan yang banyak digenangi air hujan.

6)

Page 158: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

-1565) mengacu

pada,

(1) kurang terang (cahaya); (2) redup, berawan, mendung (cuaca); (3)

kusam atau kuyu (mata); (4) muram tidak berseri-seri (muka); (5) tidak

bening (kaca, intan, dsb.); tidak berkilauan (emas, perak, dsb.); buram;

(6) susah (kehidupan); tidak tentu (nasib, masa depan, dsb); (7) tidak

nyata dalam ingatan atau pikiran:

calon penumpang kereta api dsb; tempat perhentian kereta api. Ruang staiun

juga dapat diartikan bangunan yang dilengkapi peralatan secara khusus untuk

.

Berdasarkan pemaknaan secara harfiah di atas, peneliti menyimpulkan

sebuah stasiun ada tempat untuk menunggu kereta datang dan ruang tunggu itu

tampak tidak terang cahaya lampu.

7) -

Kalimat nomor tujuh cukup lugas makna pilihan katanya, namun apabila

diterjemahkan menurut KBBI akan lebih valid.

truk, mobil besar dengan bak besar di belakang

gu- -lagu

perjuangan. Kalimat nomor tujuh ini memiliki makna bahwa beberapa truk

yang berisi tentara sedang menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Para tentara itu

menunggu kedatangan kereta dari Jakarta.

8)

Peneliti dapat

ada seorang ibu duduk menunggu di sebuah ruang tunggu sebuah Stasiun yang

bernama stasiun Tugu dan dia sedang memangku dua orang anaknya.

Page 159: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9)

(1) tidak

bergerak (berjalan, bekerja, dsb.); tidak meneruskan lagi; (2) berakhir; selesai;

tamat: (3) (KBBI, 2008: 536).

Kemudian

(1) seluruh rangkaian saat ketika proses; perbuatan atau keadaan berada

atau berlangsung; (2) lamanya (saat yang tertentu); (3) saat yang tertentu

untuk melakukan sesuatu; (4) kesempatan, tempo, peluang; (5) ketika,

saat; (6) hari (keadaan hari); (7) saat yang ditentukan berdasarkan

berhenti berputar pada malam itu,

malam di bulan Mei tahun 1947.

10)

-titik kecil; tetes-tetes (hujan, pelu

-rintik pada tahun 1947.

11) Para penjemput keret

-

berarti (1) pergi mendapatkan orang akan

dibawa (diajak pergi); (2)

kereta penumpang yang mempunyai jalur perjalanan ke Jakarta.

12)

(1) titik-titik air yang

berjatuhan dari udara karena proses pengembunan; (2). ada titik-titik air yang

berjatuhan dari udara; (3) mendapat (datang, dsb.

tidak

Kemudian disebutkan

). reda (angin ribut, ombak);

Page 160: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berhenti (hujan); (2). terlindung atau tidak kena panas matahari; lindap: (3)

tidak turun hujan (hari); redup atau tidak memancarkan sinar yang terik

(matahari): (4) Jadi, kesimpulan dari

definisi di atas, yaitu hujan di bulan Mei tahun 1947 tidak juga reda dan itu

membuat orang-orang heran.

13)

Kalimat nomor 13 yang ada di bait ke-3 ini merupakan pengulangan dari

diartikan secara harfiah berarti

(1) tonggak panjang (dari bambu, besi, kayu, dsb) yang dipancangkan

untuk suatu keperluan; (2) tonggak panjang yang dipasang di perahu atau

kapal untuk memasang layar dsb; (3) tonggak panjang untuk menyokong

atau menyangga (atap, lantai, jembatan, dsb.); pilar; (4) ki sesuatu yang

08: 1700)

a) nama

mata angin, arah tempat matahari terbenam; b)

seccara harfiah dal

Jadi, lentera

merah artinya lampu penerang yang berbahan bakar minyak tanah yang

cahayanya berwarna merah.

Bahasa Indonesia

berarti mengerjap(-ngerjap)kan, mengejap (-ngejap)kan; mengerdip-

ngerdipkan

berair; mengandung air; b) belum

dike

maksud bahwa lampu yang berbahan bakar minak tanah itu bersinar

kemerahan, berkedip-kedip karena sumbunya basan terkena rintihan gerimis.

14)

sebagai berikut:

Page 161: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) keturunan yang kedua:

b) manusia yang masih kecil:

c) binatang yg masih kecil;

d) pohon kecil yang tumbuh pada umbi atau rumpun tumbuh-tumbuhan

yang besar;

e) orang yang berasal dari atau dilahirkan di (suatu negeri, daerah, dsb

f) orang yang termasuk dalam suatu golongan pekerjaan (keluarga dsb):

g) bagian yang kecil (pada suatu benda);

h) sesuatu yang lebih kecil daripada yang lain:

(1) wanita; b) bini:

2008: 1159).

15)

(

-gerak anggota

badannya karena ketakutan dsb; menggigil kar

bercahaya kuning tampak berkedip-kedip seolah-olah akan mati karena udara

lembab di malam itu.

16)

Lentera merah yang ada di tiang sebelah barat stasiun masih berkedap-

kedip karena diguyur hujan yang tak kunjung berhenti. Seorang ibu dan

seorang anaknya yang berusia dua tahun duduk di peron stasiun. Si anak

tertidur di pangkuan sang ibu. Malam semakin dingin, lampu-lampu di stasiun

mulai meredup dan sebagian dimatikan. Si anak tetap tertidur sambil

menyanyikan sebuah lagu Satu Tujuh Delapan Tahun.

17) pelan-pelan. Seluruh penjemput

sama tegak, memandang ke arah barat. Ibu menjaga anaknya yang kantuk

Udara tambah dingin karena malam semakin larut. Tanda bahwa kereta

akan segera tiba di stasiun sudah dibunyikan pelan-pelan. Semua penjemput

sudah bersiap-siap menyambut kedatangan para pahlawan bangsa. Sang ibu

Page 162: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masih mendekap anaknya yang mulai terkantuk-kantuk. Sang ibu meminta

sang anak melambaikan tangan ke arah kereta datang dan meneriakkan kata

18) -atap kota untukmu berbasah. Karena

kezaliman militer pagi tadi terjadi di Klender. Seluruh republik

menundukkan kepala, nestapa, dan resah. Uap ungu berdesir menyeret

Pada biat terakhir ini merupakan bait yang menjadi kesimpulan atas apa

yang terjadi di stasiun Tugu. Ternyata suasana lembab, lampu stasiun yang

gemetar, dan tanda merah yang mengerjap adalah tanda berkabung. Seluruh

kota Yogyakarta berduka akibat kekejaman militer tang terjadi di Klender.

Seluruh rakyat Indoneisa berduka. Telah jatuh korban jiwa. Dan kereta yang

ditunggu di stasiun Tugu adalah kereta yang membawa jenasah para pahlawan

nasional.

b. Analisis Hermeneutik

Analisis secara hermeneutik puisi ini akan mudah dilakukan bila melihat

pada bait terakhir yang berbunyi sebagai berikut:

Wahai ibu muda, seharian atap-atap kota untukmu berbasah

Karena kezaliman militer pagi tadi terjadi di Klender

Seluruh republik menundukkan kepala, nestapa, dan resah

Uap ungu berdesir menyeret gerbong jenazah terakhir

Puisi ini bercerita tentang seorang ibu muda dan seorang anak

perempuannya yang berusia dua tahun. Mereka menunggu kedatangan jenazah

ayahnya yang pada bulan Mei 1947 saat itu ikut berperang di Klender.

S

orang yang menunggu kedatangan kereta uap berwarna ungu itu membawa

gerbong-gerbong yang berisi jenazah para pahlawan bangsa. Uap warna ungu

melambangkan kedukaan. Seorang ibu sedang berduka, seluruh kota

Yogyakarta malam itu diguyur hujan. Hujan menandakan seluruh penduduk

kota Yogyakarta dirundung kedukaan, begitu juga seluruh rakyat di republik

ini, semua ikut berduka. Militer atau perang telah membuat sedih para ibu,

istri, dan anak-anak. Hujan diibaratkan sebagi air mata kesedihan. Lampu

Page 163: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

merah yang berkedip-kedip adalah simbol sirine ambulance telah siap

membawa jenazah yang akan diturunkan dari kereta jenazah dari Jakarta itu.

Stasiun tugu adalah simbol penjemputan duka lara anak dan istri para

pahlawan yang gugur karena kebijakan militer.

6. Senja Di Pelabuhan Kecil (buat: Sri Ajati) Karya Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang

menyinggung muram, desir hari lari berenang

menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak

dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 105-106)

a. Analisis Heuristik

1) idak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada

menyimpan barang- . Kalimat tersebut secara

harfiah memiliki makna bahwa saat itu sudah tidak ada lagi seseorang yang

mencari cinta di gudang rumah tua yang menjadi latar cerita antara tiang dan

temali yang seharusnya saling berpaut.

2) s diri dalam mempercaya mau

Kapal yang ada di pelabuhan tidak pergi ke tengah laut karena tidak mau

kendaraan

terikat erat-erat, melekat (melilit)

erat-erat, berpegang kuat-kuat

Page 164: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3)

muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak

bergerak dan kini tanah dan air tidur

Gerimis yang turun membuat saat senja di pelabuhan itu semakin

kelam. Ada burung elang yang sedang terbang melintas seolah tak tahu

kalau si sku sedang muram. Tanah, air, dan ombak yang ada di pantai tak

mau menepi menjadi satu.

4) da lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap

Semenanjung secara harfiah berarti bagian daratan yang menjorok ke

laut (KBBI, 2008: 1402). Si aku kini sendiri, tidak ada lagi yang

mencintainya. Lalu dia sendiri berjalan menyusuri semenanjung dan dia

sudah kehilangan harapan.

5)

Setelah si aku sampai di ujung semenanjung, dia mengucapkan

selamat tinggal dari pinggir pantai. Kata selamat tinggalnya yang sedih itu

telah dia tumpahkan pada laut dan pantai.

b. Analisis Hermeneuistik

Kekuatan dari puisi Senja di Pelabuhan Kecil milik Chairil Anwar ini

terletak pada bait terakhir yang berbunyi sebagai berikut,

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan

menyisir semenanjung, masih pengap harap

sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

dari pantai ke empat, sedu penghabisan bisa terdekap

Berdasarkan bait terakhir di atas, peneliti dapat menemukan makna dan

maksud penyair dengan puisinya tersebut. Sang penyair merasa diambang

batas antara hidup dan mati yang disimbolkan dengan kata pantai. Kalimat

.

Maksud yang tersirat dari kutipan baris puisi tersebut adalah tidak ada lagi

cinta di hati Sri Ajati, saat pertemuan terakhirnya dengan Sri Ajati di sebuah

Page 165: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pelabuhan kecil yang digambarkan dengan sebuah pantai dengan

semenanjung. Di semenanjung itu banyak kapal-kapal yang tidak melaut.

Kapal-kapal yang tidak melaut ini maksudnya sudah tidak ada lagi haparan

untuk melanjutkan hubungan penyair dengan kekasihnya, bahkan apabila

hubungan tersbut dipaksakan untuk bertahan tetap tidak bisa yang

perahu tiada berlaut menghembus diri dalam

Keputusasaan telah menguasai hati penyair. Di

laut dan diujung semenanjung dia harus merelakan semua. Takdir telah di

depan mata. Dia tidak bisa menolak bahwa dia telah berpisah dengan Sri Ajati.

Tiba di ujung semenanjung tadi, si penyair mengucapkan selamat tinggal

dan si penyair ingin memeluk kekasihnya untuk yang terakhir kalinya. Makna

senja di pelabuhan kecil bahwa senja menandakan waktu akan segera

berakhir karena senja merupakan penutup hari. Pelabuhan kecil berarti

perumpamaan tempat awal mula penyair dan kekasihnya memulai kisah cinta.

Lalu dari pelabuhan itu mereka berlayar mengarungi laut. Laut dalam puisi ini

berarti kisah cinta mereka. Ombak adalah hambatan-hambatan yang harus di

hadapi oleh sepasang kekasih itu. Dengan demikian senja di pelabuhan kecil

adalah saat perpisahan antara penyair dan Sri Ajati di suatu tempat yang

mereka sebut pelabuhan kecil.

7. Potret Tukang Sampah karya Eka Budianta

Dengan perut lapar dan harapan kosong

Aku menelanmu, Jakarta

Kukunyah-kunyah sebuah mikrolet tua

Onggokan sampah telah jadi menu utamaku

Roda gerobak adalah sendok dan garpu

Tuhan, jangan beri aku uang

Baunya lebih kecut ketimbang sampahku

Mendingan di bayang-bayang pohon mangga

Aku menyiapkan cerita untuk anak cucu

Untukmu, Jakarta

Untuk pengemudi bajaj, penyalur genteng

Dan pedagang kaki lima

Jakarta, seribu tahun genap sudah

Engkau masih compang-camping, luka-luka

Page 166: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tangis bayi dan jerit wanita di mana-mana

Bianglala di atas perkampungan

Bikin cinta terbakar dalam perut lapar

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 106)

a. Analisis Heuristik

1)

Si aku dalam keadaan perut lapar dan putus asa ia memakan dan menelan

makna sama seperti menelan makanan

2) -kunyah sebuah mikrolet tua, onggokan sampah telah jadi

Si aku mengunyah mikrolet/angkutan kota yang sudah tua dan usang.

Onggokan sampah menjadi menu makan siangnya dan dia menggunakan roda

gerobak untuk menyendoki sampah- -kunyah mikrolet

Dan onggokan

sampah yang terdiri dari berbagai jenis sampah merupakan deretan daftar

menu yang bisa dipilih oleh si Aku. Roda gerobak si aku gunakan untuk

menciduk sampah-sampah itu lalu dia makan sampah-sampah itu.

3)

Si aku tidak ingin Tuhan memberinya uang karena menurutnya uang itu

sangat bau. Si aku menganggap sampahnya lebih berharga daripada uang.

4) -bayang pohon mangga, aku menyiapkan cerita

untuk anak cucu, untukmu, Jakarta untuk pengemudi bajaj, penyalur

Si aku lebih memilih duduk di bawah bayangan pohon mangga daripada

menerima uang yang bau. Sambil duduk dia menyiapkan cerita yang akan dia

ceritakan pada anaknya, cucunya, untuk kota Jakarta, untuk para sopir dan

pedagang kaki lima.

5) -camping,

luka-

Kini usia Jakarta sudah seribu tahun. Namun Jakarta tetap compang-

-camping

Page 167: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

zaman penjajahan belanda hingga masa reformasi ini.

6) -

Si aku sedang berbicara pada kota yang ia tinggali ini. Dia mengatakan

bahwa sejak dulu di Jakarrta masih saja terdengar suara tangis bayi dan wanita

yang menjerit-jerit di berbagai sudut kota Jakarta.

7)

Bianglala atau pelangi nampat terlihat di atas sebuah perkampungan.

Sebuah perkampunyan yang membuat sebuah crita cinta terbakar dalam perut

penduduknya yang kelaparan.

b. Analisis Hermeneuistik

Puisi berjudul Potret Tukang Sampah ini berkisah tentang kehidupan

seorang tukang sampah di kota Jakarta yang penuh dengan sampah. Hari-hari

tukang sampah yang berkutat dengan pengapnya kota Jakarta. Bahkan sampah

adalah menu makannya setiap hari, maksudnya adalah setiap saat dia harus

memungut sampah dari pagi, siang sampai malam. Eka Budianta, penyair

puisi ini banyak menggunakan bahasa kias. Pada bait pertama penyair

menggambarkan bahwa si aku dalam keadaan lapar tetap berkutat dengan

memakan lalu menelan kota Jakarta, melainkan menelusuri kota jakarta untuk

mengumpulkan sampah yang menjadi tugasnya dengan harapan kosong atau

-

bahwa si aku juga naik turun dari satu mikrolet atau angkutan kota ke

angkutan kota yang lain sebagai alat transportasinya untuk mencari sampah.

Lalu penyair mengatakan bahwa roda gerobak dia jadikan sebagai sendok dan

garpu untuk memakan sampahnya. Kalimat ini tidak semata bermakna

memakan dalam arti sama dengan memakan makanan, tetapi si aku

menggunakan gerobak untuk mengangkut sampah-sampah.

Bait kedua menceritakan bahwa si aku sangat bangga dengan

pekerjaannya sebagai tukang sampah. Si aku bahkan berkata pada tuhan

seperti ini,

Page 168: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tuhan, jangan beri aku uang

Baunya lebih kecut ketimbang sampahku

Si aku menganggap bahwa meskipun penghasilan dari menjadi tukang

sampah tidak banyak, tetapi dia lebih memilih uang dari bekerja memungut

sampah tersebut daripada uang hasil dari pekerjaan lain. Dia bukannya

menolak rizki lain yang diberikan tuhan. Si aku hanya ingin mensyukuri

penghasilannya dari menjadi tukang sampah. Si aku mementingkan hasil yang

halal dari memungut sampah karena dia tidak mempunyai keahlian lain untuk

bekerja selain sebagai tukang sampah. Di sela-sela pekerjaannya mengangkut

sampah, si aku lebih baik membuat sebuah cerita tentang keadaan kota Jakarta

untuk anak cucunya dan para pedagang kaki lima, dan para pekerja kasar lain

yang sama-sama mengais rizki di Jakarta seperti sopir-sopir bajaj.

Bait ketiga di atas mengisahkan kota Jakarta masih belum tertata rapi dari

berbagai aspek kehidupan, baik itu kehidupan sosial, ekonomi. Kata compang-

camping dan luka-luka menandakan bahwa kota Jakarta masih perlu banyak

pembenahan, perbaikan, dan perawatan di berbagai aspek kehidupan baik

keadaan fisik tata kotanya maupun mental penduduknyam yang digambarkan

dengan kalimat berikut,

Jakarta, seribu tahun genap sudah

Engkau masih compang-camping, luka-luka

Di bait ke tiga sekaligus bait terakhir ini juga digambarkan kehidupan

sosial di perkampungan kumuh. Di sana banyak bayi dan wanita yang hidup

dalam kesengsaraan dan kelaparan. Pernyatan tersebut dapat peneliti buktikan

pada kutipan baris puisi di bawah ini,

Tangis bayi dan jerit wanita di mana-mana

Bianglala di atas perkampungan

Bikin cinta terbakar dalam perut lapar

Bianglala berarti pelangi, pelangi itu berwarna-warni, jadi kalimat tersebut

menandakan bahwa meskipun perkampungan itu kumuh, di sana tetap ada

warna-warni kehidupan penuh cinta, meskipun para penghuninya kelaparan.

Page 169: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kesimpulannya, puisi ini secara keseluruhan menggambarkan kota Jakarta

lengkap dengan semua masalah di berbagai aspek kehidupan, dan salah

satunya potret seorang tukang sampah. Seorang tukang sampah yang masih

mempunyai hati nurani di tengah kerasnya hidup di kota jakarta. Kebaikan dan

ketegaran hati si tukang sampah ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini,

Tuhan, jangan beri aku uang

Baunya lebih kecut ketimbang sampahku

Mendingan di bayang-bayang pohon mangga

Aku menyiapkan cerita untuk anak cucu

. . .

Seorang yang masih peduli dengan kehidupan sekitarnya, bahkan dia

sangat mengharagai pekerjaannya, meskipun penghasilannya sedikit. Si

tukang sampah hanya mementingkan kehalalan penghasilnnya bukan

banyaknya jumlah penghasilan. Selain makna puisi yang dalam, puisi ini juga

mengandung nilai kehidupan yang dapat menjadi contoh. Puisi ini sebenarnya

menyimpan amanat dari penyair bahwa untuk mendapat hidup yang layak

tidak harus merantau ke kota. Kota hanya akan membuat hidup semakin

terpuruk apabila tidak punya keterampilan hidup.

8. Matahari-matahari! Karya Muchtar Lubis

Engkau yang tiap hari

Menyinari bumi kami

Dan mengatur siang dan malam kami

Engkau bersinar pada saat ini

Ketika kami berkumpul mencari

Apa yang harus kami lakukan

Untuk masa kini dan masa depan

Bangsa indonesia, anak-anak kami

anak-anak cucu kami dan cucu-cucu mereka

sinarilah hati kami dan pikiran kami

agar menjadi terang benderang

hingga kami dapat melakukan

yang perlu kami lakukan

agar generasi sesudah kami, anak-anak dan cucu-cucu kami

dapat meneruskan langkah bangsa kami

ke masa depan yang sudah menunggu di balik pintu waktu

Ya, Allah, ampunilah dosa-dosa kami

Page 170: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(Dikutip dari Horizon dalam Kompeten Berbahasa

Indonesia kelas X SMA, 2006: 106-107).

a. Analisis Heuristik

1)

Engkau pada baris pertama dan kedua ini yang dimaksud adalah matahari.

Mat

sebab yang mengatur siang dan malam adalah Tuhan bukan matahari.

2)

untuk mancari kehidupan dalam hal ini penghasilan

3) a depan bangsa

indonesia, anak-anak kami, anak-anak cucu kami dan cucu-

Kalimat di atas secara leksikal berarti sebuah pertanyaan yang diajukan

kepada matahari tentang hal yang harus dilakukan untuk saat ini dan masa

depan bangsa Indonesia dan generasi berikutnya.

4)

Si aku mewakili seluruh bangsa Indonesia meminta agar matahari selalu

menyinari hati dan pikiran mereka dengan sinar yang hangat agar pikiran dan

hati mereka terang.

5)

Sehingga si aku dan bangsa Indonesia dapat melakukan hal yang

seharusnya mereka lakukan, seperti merawat dan melestarikan alam, menjaga

keutuhan bangsa Indonesia, dan bertaubat.

6) -anak dan cucu-cucu kami dapat

meneruskan langkah bangsa kami ke masa depan yang sudah menunggu di

Page 171: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Agar generasi muda dapat terus meneruskan langkah para generasi

sekarang dalam menjaga kelestarian alam dan keutuhan bangsa. Mereka

berdoa agar generasi yang akan datang dapat menghadapi tantangan yang

lebih berat di masa depan yang telah menunggu mereka di balik pintu. Kata

papan untuk

BI, 2008: 1188).

7) -

Di bait terakhir ini mereka meminta ampun pada Tuhan atas dosa-dosa

yang telah mereka lakukan. Mereka sempat menganggap kalau yang mengatur

siang dan malam adalah matahari.

b. Analisis Hermeneuitik

Analisis heuristik di atas telah mengantarkan peneliti pada pemahaman

yang lebih dalam tentang makna puisi Matahari-matahari! Karya Muchtar

Lubis ini. Selanjutnya, bila dibaca secara hermeneuitik, puisi ini merupakan

suatu puisi yang berisi doa yang dipanjatkan kepada Tuhan, dibuktikan

-

Biasanya dalam akhir setiap doa yang dipanjatkan pada Tuhan, diakhiri

dengan permintaan ampun atas dosa yang telah dilakukan. Doa ini dari bangsa

yang sedang terpuruk yang meminta kemakmuran, kerukunan, keamanan, dan

kesejahteraan bangsa baik di masa kini maupun masa yang akan datang.

Bait pertama puisi ini menceritakan bahwa manusia sering lupa kepada

Tuhannya. Manusia menganggap urusan dunia lebih penting daripada urusan

akhirat. Puisi ini adalah salah satu puisi yang baik digunakan untuk materi

pembelajaran apresiasi puisi untuk kelas X SMA sebab puisi ini mengandung

banyak nilai positif seperti rasa nasionalisme dan religiusitas kepada Tuhan.

Engkau yang tiap hari

Menyinari bumi kami

Dan mengatur siang dan malam kami.

Kutipan tiga baris dari bait pertama di atas, penyair ingin mengungkapkan

bahwa manusia sering menganggap bahwa yang mengatur siang dan malam

bukanlah Tuhan melainkan matahari. Padahal matahari itu dikendalikan oleh

Tuhan.

Page 172: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Engkau bersinar pada saat ini

Ketika kami berkumpul mencari

Dua baris dari bait pertama di atas, penyair menjelaskan bahwa manusia

selalu mencari harta dunia tanpa mereka sadari pasti malam akan datang

dibalik pintu waktu. Malam hari seharusnya mereka isi dengan beibadah pada

Tuhan. Namun dalam puisi ini manusia siang dan malam tetap saja bekerja

antara siang dan malam, yaitu maghrib. Namun dapat pula diartikan batas

antara dunia dan akhirat, yaitu kematian. Pintu waktu dapat pula dimaknai

batas antara siang dan malam, yaitu maghrib. Maksudnya saat maghrib

manusia selayaknya merenungi dosa-dosa yang telah manusia buat selama

sehari tadi. Pintu waktu bisa juga dimaknai untuk ubuh. Saat inilah saat

manusia meminta rizki pada Tuhan selama sehari ini.

-

penyair menjelaskan bahwa manusia mulai menyadari kesalahan dan dosa-

dosanya. Mereka memohon ampun karena sempat melupakan Tuhan.

Tuhanlah yang mengatur siang dan malam, bukan matahari.

9. Perempuan-perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangjaya

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta

Dari manakah mereka

Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa

Sebelum peluit kereta pagi terjaga

Sebelum hari bermula dalam pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta

Ke manakah mereka

Di atas roda-roda baja mereka berkendara

Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota

Merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta

Siapakah mereka

Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa

Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 216)

Page 173: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Analisis Heuristik

1) -

Baris pertama di atas menyebutkan bahwa ada perempuan-perempuan

yang sedang membawa bakul saat pagi masih buta. Saat pagi orang-orang tidak

bisa melihat apa pun karena gelap. Oleh sebab itulah disebut pagi buta. Pagi

buta adalah pagi saat matahari belum terbit, langit maih gelap dan kira-kira

waktu maih menunjukkan pukul 3 atau 4 pagi.

2) -bukit

Perempuan-perempuan itu datang dari bukit-bukit desa menuju ke stasiun

kereta Merak.

3) ga, Sebelum hari bermula dalam pesta

Mereka datang sebelum peluit kereta api pagi terjaga (bangun) dan

sebelum pesta orang-orang yang bekerja dimulai.

4) -perempuan yang membawa bakul dalam kereta. Ke manakah

Perempuan-perempuan yang membawa bakul itu naik kereta pagi dan akan

pergi kemanakah mereka.

5) -roda baja mereka berkendara, mereka berlomba dengan

Perempuan-perempuan pembawa bakul itu di atas roda-roda yang terbuat

dari baja berlomba dengan matahari menuju ke pintu gerbang kota. Naik di atas

roda baja secara harfiah maksudnya roda yang terbuat dari besi baja yang

menggelinding di rel. Berlomba dengan surya maksudnya mengejar matahari

yang terbit di timur. Jangan sampai matahari terbit lebih dahulu sebelum

perempuan-perempuan pembawa bakul itu sampai di pasar kota

6) pasar-

Secara harfiah kalimat nomor enam ini mengacu pada makna bahwa

perempuan-perempuan pembawa bakul itu berangkat menuju pasar-pasar

untuk berebut hidup yang dijual di pasar-pasar kota.

Page 174: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7) -perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta

Siapakah mereka. Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-

Perempuan-perempuan pembawa bakul itu hanyalah ibu-ibu yang

memiliki hati yang terbuat dari baja dan perempuan-perempuan berwatak

perkasa. Berhati baja artinya memiliki hati yang keras, seperti baja.

8) -

Akar-akar yang dimaksud dalam puisi ini secara harfiah mengacu pada

bagian tumbuh-tumbuhan yang masuk ke tanah sebagai alat penguat dan

pengisap air dan zat makanan (KBBI, 2008: 25). Jadi, akar-akar pohon yang

tumbuh di tanah perbukitan itu turun lewat bukit-bukit di bawahnya dan

menjalar sampai ke kota.

9)

Mereka (akar-akar pohon) adalah cinta kasih yang bergerak turun dari atas

bukit ke kota untuk menghidupi desa milik perempuan-perempuan perkasa

tadi.

b. Analisis Hermeneuistik

Puisi yang berjudul Perempuan-perenpuan Perkasa karya Hartoyo

Andangjaya ini, menurut peneliti dari bahasa simbol yang digunakan seperti

pada kutipan bait terakhir melambangkan bahwa perempuan-perempuan

perkasa pembawa bakul itu adalah akar-akar kehidupan yang menopang

kehidupan di desa mereka. Mereka mencari nafkah ke kota. Mereka berangkat

saat pagi masih gelap, saat matahari belum terbit dan saat mata masih

mengantuk.

Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta

Siapakah mereka

Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, perempuan-perempuan perkasa

Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota

Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

Pada bait terakhir di atas, penyair banyak menggunakan bahasa simbol

-ak -perempuan

perkasa yag turun dari bukit menuju kota untuk mencari nafkah. Merekalah

Page 175: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang membawa kehidupan di desa yang terletak di bukit itu. Sama seperti

pada bait terakhir, di bait kedua, penyair menggambarkan ibu-ibu pembawa

bakul itu sebagai wanita yang berhati baja yang berebut kehidupan di pasar-

pasar kota. Berebut kehidupan maksudnya adalah mencari dan bersaing

mencari nafkah di pasar-pasar kota. Perhatikan kutipan di bawah ini!

Di atas roda-roda baja mereka berkendara

Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota

Merebut hidup di pasar-pasar kota.

memilki makna bahwa perempuan-merempuan pembawa bakul itu harus

sampai di kota sebelum matahari terbit, sebelum siang tiba sebab bila siang

telah tiba, mereka akan kehilangan pelanggan yang menunggu mereka di

pasar. Bakul-bakul yang mereka bawa adalah simbol dari hasil pertanian yang

akan mereka jual di pasar kota.

Puisi ini secara garis besar menggambarkan kehidupan perempuan-

perempuan desa yang berjuang mencari nafkah ke kota. Mereka menjual hasil

pertanian ke kota. Justru perempuanlah yang memberi kehidupan di desa itu.

Mereka bagaikan akar-akar pohon di atas bukit yang menyerap sari-sari

kehidupan dari bawah tanah (kota). Puisi Perempuan-perempuan perkasa ini

menyiratkan amanat bahwa meskipun perempuan itu kelihatan lemah, tapi

justru merekalah akar kehidupan, sumber kehidupan di bumi ini. Wanita

sebenarnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang perkasa, yang lebih kuat dari

lelaki. Puisi ini salah satu bukti bahwa wanita adalah makhluk yang kuat.

10. Ibunda Tercinta karya Umbu Landu Paranggi

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Duka derita dan senyum yang abadi

Tertulis dan terbaca jelas kata-kata puisi

Dari ujung rambut sampai telapak kaki

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Korban, terima kasih, restu, dan ampunan

Dengan tulus setia telah melahirkan

Berpuluh lakon, nasib sejarah manusia

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Page 176: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Cinta kasih sayang, tiga patah kata purba

Di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri

Menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 218).

a. Analisis Heuristik

Analisis heuristik puisi Ibunda Tercinta karya Umbu Landu Paranggi ini

dapat diuraikan berdasarkan bait-baitnya. Dalam satu bait puisi adalah satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Berikut uraian tiap bait puisi Ibunda

Tercinta karya Umbu Landu Paranggi.

1) sa bernama: duka derita dan senyum yang

Bila dimaknai secara leksikal, perempuan yang dimaksud di kalimat

ini adalah seorang perempuan yang mempunyai nama duka derita dan

senyum yang abadi.

2) -kata puisi dari ujung rambut sampai

Analisis heuristik adalah memaknai puisi dari sudut pandang makna

leksikal. Kalimat di atas secara leksikal memiliki makna bahwa di sekujur

tubuh perempuan yang bernama duka derita dan senyum yang abadi itu

tertulis berbaris-baris puisi dari ujung rampat sampai telapak kaki.

3)

Makna leksikal dari kalimat di atas adalah bahwa perempuan tua itu

memiliki nama korban, terima kasih, restu, dan ampunan. Jadi perempuan

4) akon nasib sejarah

Page 177: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Makna leksikal kalimat di atas adalah bahwa perempuan tadi dengan

tulus hati dan selalu setia telah mampu melahirkan banyak lakon yang

berdasarkan KBBI (2008: 860 ) cerita yg dimainkan dalam wayang

(sandiwara, film, dsb.), b)

nasib sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri

5) sih, sayang, tiga patah

Perempuan tua itu juga memiliki nama cinta, kasih, dan sayang.

Ketiga kata itu adalah kata-kata yang sudah menjadi benda purba atau

dahulu (zaman yang ribuan atau jutaan

tahun (KBBI, 2008: 1232).

6) -bintang

Makna leksikal kalimat di atas adalah, di pundak perempuan tua itu

setiap anak yang dia lahirkan berdiri. Anak-anak itu berdiri tegak dan

berusaha meggapai bintang dengan hati dan janjinya. Pundak berarti

kehitam-hitaman warnanya, terletak di sebelah kanan perut besar, gunanya

untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan menghasilkan

a) perkataan yang

menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak

memberi, menolong, datang, bertemu): b) persetujuan antara dua pihak

(masing-masing menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat

selalu merawat dan menjaga anaknya sampai kematian datang padanya.

b. Analisis Hermeneuitik

Analisis hermeneuistik puisi yang berjudul Ibunda Tercinta karya Umbu

Landu Paranggi ini dapat dilakukan dengan mengungkap makna yang tersirat

Page 178: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pada bahasa simbol yang digunakan penyair. Analisis hermeneutik puisi

tersebut adalah sebagai berikut.

ma: Duka derita dan senyum

Perempuan yang dimaksud adalah ibu. Duka, derita dan senyum abadi adalah

simbol seorang ibu. Meskipun sering ditimpa duka dan derita sang ibu selalu

tersenyum untuk anak-anaknya. Seorang ibu tidak pernah bersedih di depan

anak-anaknya. Seorang ibu adalah simbol kekuatan dan ketegaran seorang

kata-kata puisi, dari ujung rambut sampai telapak

tubuh sang ibu tertulis bait-bait puisi. Kalimat tersebut mengandung makna

bahwa seluruh bagian tubuh sang ibu adalah sesuatu yang indah,

keindahannya diibaratkan seperti puisi. Selain itu, keindahan dan kesucian

tubuh sang ibu dapat dijadikan inspirasi menulis puisi yang indah bahasanya.

Ibu osok yang inspiratif. Kelembutan, ketegaran, dan ketangguhannya

bagaikan bait-bait puisi yang indah yang ditulis oleh penyair sekelas Jalaludin

Rumi dan Gibran. Begitu memesona sosoknya hingga penyair kualahan

mengibaratkan sosok ibu.

Bait kedua puisi karya Umbu Landu Paranggi ini, seorang ibu

disimbolkan sebagai seorang perempuan tua yang rela berkorban, tidak

mengharap kata terima kasih, tempat meminta restu dan ampunan. Restu ibu

adalah rida Allah. Jadi, apa pun yang dilakukan oleh seorang anak harus atas

restu dari ibunya. Ibu adalah seorang perempuan yang dengan tulus dan setia

melahirkan lakon-lakon nasib sejarah manusia. Lakon yang dimaksud adalah

anak-anak yang akan menjalani nasibnya dan menciptakan sejarah manusia.

Pada bait ketiga atau bait terakhir, seorang ibu dibiratakan sebagai

seorang perempuan yang selalu penuh kasih sayang dan cinta sejak dari dulu

hingga sekarang. Kasih sayang seorang ibu sepanjang masa. Pernyataan

peneiliti tersebut didukung oleh kutipan baris berikut

Perempuan tua itu senantiasa bernama:

Cinta kasih sayang, tiga patah kata purba

Page 179: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Seorang ibu juga merupakan tempat anak-anaknya menggangtungkan

harapan dan cita-cita. Seorang ibu akan berjanji untuk terus mendukung

harapan dan cita-cita anaknya. Seorang ibu akan dengan sepenuh hati menjadi

tempat anak-anaknya berdiri dan berjuang. Pernyataan peneiti tersebut

peneliti dasarkan pada dua baris terakhir puisi Umbu Landu Paranggi ini,

yaitu;

Di atas pundaknya setiap anak tegak berdiri

Menjangkau bintang-bintang dengan hatinya dan janjinya

Puisi Ibunda Tercinta karya Umbu Landu Paranggi ini bertema kekaguman

kepada sosok ibu. Seorang ibu digambarkan sebagai sosok yang kuat yang

menjadi tempat seorang anak meminta restu, meminta dukungan,

menggantungkan cita-cita, bahkan tempat berkeluh kesah dan meminta

ampun. Puisi ini cocok bila dijadikan materi ajar pembelajaran apresiasi puisi.

Penyair puisi ini banyak menggunakan bahasa simbol yang perlu analisis

semiotik agar pesan yang tersirat dapat tersampaikna dengan baik kepada

pembvaca.

11. Surat dari Ibu karya Asrul Sani

Pergi ke dunia luas, anakku sayang

Pergi ke laut bebas!

Selama angin masih angin buritan

Dan matahari menyinari daun-daunan

Dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas, anakku sayang

Pergi ke alam bebas!

Selama hari belum petang

Dan warna senja belum kemerah-merahan

Menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar

Dan elang laut pulang ke sarang

Angin bertiup ke benua

Tiang-tiang akan kering sendiri

Dan nakhoda sudah tau pedoman

Boleh engkau datang padaku

Kembali pulang, anakku sayang

Kembali ke balik malam!

Page 180: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Jika kapalmu telah rapat ke tepi

Kita akan bercerita

Tentang cinta dan kehidupanmu pagi hari

(Dikutip dari Kompeten Berbahasa Indonesia kelas

X SMA, 2006: 218-219)

a. Analisis Heuristik

Memaknai puisi secara heuristik adalah menemukan makna bahasa simbol

dengan memaknai secara leksikal. Untuk mempermudah analisis secara

heuristik, baris-baris puisi yang masih merupakan baris-baris yang terpisah,

maka dapat dirangkai menjadi kalimat yang lebih sempurna.

1)

Baris puisi di atas secara leksikal mempunyai makna bahwa seorang ibu

meminta anaknya untuk pergi ke dunia luas, pergi ke laut. Laut dalam baris ini

menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-

2008: 888). Laut adalah tempat seseorang mempertaruhkan hidupnya. Apabila

dia sanggup bertahan, dia akan sampai pada pulau kebahagiaan. Apabila dia

gagal, maka dia akan terpuruk ke dasar samudra yang artinya bisa

kesengsaraan atauh bahkan kematian.

2) -daunan

dalam rimba dan pad

Sang ibu menasihati anaknya agar segera pergi ke laut sebab selagi angin

masih berupa angin buritan (bagian belakang kapal atau perahu). Angin masih

bertiup di belakang kapal dan matahari masih menyinari dedaunan. Angin

buritan itu mendorong kapal sehingga kapal bisa bergerak menuju ke laut.

dedaunan bila secara leksikal berarti bagian tumbuhan yang berwarna hijau

sedangkan rimba adalah hutan yang lebat. Kemudia pada hijau yang dimaksud

adalah tanah lapang yang ditumbuhi rumput dan semak belukar.

3)

Sekali lagi, pada baris ini, sang ibu menyuruh anaknya untuk pergi ke laut

lepas, menuju alam bebas. Alam bebas berarti alam liar, misalnya hutan, laut,

gunung, dan lain-lain.

Page 181: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) ma hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan

Sang ibu menasihati anaknya agar segera pergi ke alam bebas sebelum

hari matahari terbenam, sebelum senja tiba dan sebelum pintu tertutup.

5) dar dan elang laut pulang ke sarang, angin bertiup

Kata sang ibu, si anak baru boleh pulang ke rumah apabila sudah tidak

ada bayangan, bila elang juga sudah pulang ke sarang karena elang sudah

kenyang, dan angin buritan tadi bertiup menuju benua. Elang yang dimaksud

apabila dibaca secara leksikal berarti sejenis burung pemakan daging. Angin

bertiup ke benua maksudnya angin (udara yang bergerak dari tekanan yang

tinggi ke tekanan yang rendah).

6) -tiang akan kering sendiri dan nahkoda sudah tahu pedoman.

Tiang-tiang yang dimaksud adalah tiang-tiang untuk mengembangkan

layar. Apabila tiang-tiang yang basah karena hembusan obak sudah kering,

lalu nahkoda juga sudah menemukan jalan pulang. Sang anak juga boleh ikut

pulang. Pulang kembali ke darat menemui sang ibu.

7)

Sang ibu memperbolehkan si anak pulang ke balik malam. Malam di puisi

ini berarti salah satu fenomena alam saat matahari tidak menyinari salah satu

bagian bumi sehingga menjadi gelap. Saat malam biasanya ada bulan dan

bintang. Malam dapat pula berarti saat perenungan semua manusia yang

mmengimani-Nya.

8) Kita akan bercerita tentang cinta dan

kehidupanmu

Sang ibu mengharapkan anaknya segera pulang setelah kapal yang dia

tumpangi merapat di pelabuhan. Kemudian ibu dan anak itu saling berbagi

cerita saat anaknya pergi di pagi hari tadi. Ibu tidak selalu berarti sosok

perempuan yang melahirkan dan merawat anak. Ibu dapat dimaknai sebagai

Page 182: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kampung halaman. Tempat semua manusia kembali setelah sekian lama

merantau ke dunia luas.

b. Analisis Hermeneuitik

Analisis hermeneuistik memudahkan pengungkapan makna yang tersirat

dalam syair puisi. Perhatikan analisis hermeneuitik tiap-tiap baris puisi di bawah

ini!

1) Pergi ke dunia luas, anakku sayang.

Dunia luas maksudnya adalah dunia yang lebih luas, daerah yang lebih

luas daripada kampung halamannya di Sumatra Barat. Dunia luas dimaknai

sebagai tantangan sekaligus kesempatan memperoleh kehidupan yang lebih

baik.

2)

Laut bebas berarti ke kehidupan yang bebas, yang lebih luas dan pebuh

tantangan. Laut dapat dimaknai sebagai hal misterius dalam hidup manusia.

Laut dapat menjadi kawan apabila tahu ilmu untuk mengakrabinya. Dengan

paham seluk beluk laut bahkan sampai sifat dan cara mengendalikannya,

Manusia akan memperoleh kebahagiaan sejati. Namun apabila manusia

takut, tidak mempunyai ilmu, dan enggan mengakrabinya, manusia akan

tenggelam dan mati.

3)

Angin buritan dalam puisi ini berarti semangat dan kesempatan yang

mendorong si anak untuk mencari kehidupan yang lebih baik di dunia luas.

4) -daunan dalam ri

Kalimat ini memiliki makna bahwa hari masih pagi dan si anak masih

muda, masih banyak waktu untuk mengejar mimpi dan cita-citanya. Pagi

adalah simbol hari baru, harapan dan semangat baru.

5)

Sang ibu masih menyuruh sang anak untuk berjuang mencari

kehidupan baru di tempat lain. Berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.

Alam bebas dapat dimaknai sebagai lahan pekerjaan yang penuh tantangan

dan bahata yang mengancam layaknya alam bebas seperti hutan, padang

Page 183: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rumput, laut, dan sungai, ada pemangsa tingkat paling atas. Pemangsa

paling atas inilah yang dapat mengancam kehidupan.

6) -merahan,

Sang ibu menambahkan selama usia masih muda, selama masih

banyak kesempatan, dan sebelum jalan menuju kesuksesan tertutup sang

anak harus tetap berjuang.

7) Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang, sngin bertiup

Makna kalimat di atas adalah ketika sang anak sudah meraih cita-cita,

ketika dia sudah sukses, dan ketika dia ingin kembali ke pangkuan sang

ibu. Angin bertiup ke benua maksudnya adalah ada keinginan dari sang

anak untuk kembali kepada ibunya. Lalu elang pulang ke sarang artinya

sang anak telah menemukan apa yang ia cari, sudah menemukan bekal

hidup yang cukup. Secara logika elang akan pulang ketika sudah kenyang.

8) -tiang akan kering sendiri dan nahkoda sudah tahu pedoman.

Tiang-tiang akan kering sendiri maksudnya adalah ketika cobaan yang

menimpa sang anak sudah mulai reda, dan dia sudah menemukan jalan dan

alasan untuk kembali kepada sang ibu, maka anak itu boleh kembali

pulang ke rumah, ke kampung halaman.

9) g, anakku sayang. Kembali ke balik malam! Jika

Sang ibu meminta sang anak segera pulang, bila sang anak sudah

mulai lelah dan dia sampai dipuncak kebahagiaan hidup.

10)

Lalu sang ibu dan anak akan hidup berdua bersama sang anak dengan

akhir yang bahagia sambil mengenan masa perjuangan hidup saat sang

anak masih muda.

Budaya Minangkabau atau Sumatra Barat sangat kental dan memengaruhi

puisi karya Asrul Sani ini. Asrul sani adalah seorang penyair dari Padang. Puisi

Page 184: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ini secara hermeneutik mengandung banyak bahasa kias. Puisi ini bercerita

tentang kehidupan pemuda Minang yang hendak pergi merantau, mencari

kehidupan yang lebih baik. Sang ibu lalu menulis surat kepada sang anak yang

diwujudkan lewat puisi oleh Asrul Sani. Ibu yang dimaksud penyair bukanlah ibu

yang berarti seorang wanita yang telah melahirkan anak-anaknya. Ibu yang

dimaksud dalam puisi ini adalah kampung halaman, yaitu daerah Minangkabau

atau umatra Barat. Elang pulang ke sarang artinya sang anak telah cukup memiliki

bekal hidup. Laut lepas dan alam bebas memiliki kesamaan makna. Alam bebas

itu misalnya laut. Seoramg pemuda Minang ketika merantau keluar dari daerah

Minangkabau, maka diibaratkan dia edang menyusuri laut lepa dan alam bebas

yang penuh tantangan. Setelah sang pemuda Minangkabau berhasil menakhlukkan

laut dan alam bebas tadi, maka kebahagiaan abadi harus dia bawa pulang dan dia

bagi dengan ibu (kampung halaman).

12. Candi Muara Jambi Karya Dimas Arika Miharja

Aku dengar keluh batu-batu runtuh berpeluh

Tak ada arca atau stupa hanya ilalang

Bergoyang terpanggang matahari

Sebuah situs tak terurus menggerus hati

Perjalanan sunyi, sendiri memikul luka diri

Mengaca pada bayang batanghari

Yang tiada henti merangkum tragedi

Aku sendiri membangun candi

Dalam mimpi yang sulit diurai

Di kedalaman hati: kau tegar abadi

(

Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA, Yudhistira, 2006: 13)

a. Analisis Heuristik

1) -

- nda keras dan padat yang

berasal dari bumi atau planet lain, tetapi bukan

Page 185: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Disebutkan oleh penyair kalau batu-

dalam KBBI memiliki makna,

a) roboh karena rusak (bangunan); jatuh ke bawah atau terbang karena rusak

(barang yang berat-berat);

b) jatuh; gugur (buah);

c) gugur atau longsor (timah; lereng gunung);

d) rusak atau hancur sama sekali (kekuasaan; pertahanan). (2008: 1329).

r

menggunakannya pada batu-

-lubang (pori-

2008: 1145). Kesmpulannya, secara harfiah, baris pertama ini memiliki makna

si aku mendengar batu-batu candi mengeluh kesakitan, lalu roboh dan dari

pori-pori batu-batu itu keluar keringat. Peluh bebatuan itu adalah simbol

bahwa candi Muara Jambi sudah lelah menghadapi waktu yang menggerus

keindahannya.

2)

Penyair menyebutkan tidak ada stupa dan arca di candi Muara Jambi itu,

seperti genta, biasanya merupakan bangunan suci agama Buddha (tempat

menyimpan relik atau benda-benda suci sang Buddha) (KBBI, 2008: 1530).

patung (terutama dibuat dari batu yang dipahat

menyerupai bentuk sesuatu) (KBBI, 2008: 86). Penyair menjelaskan di candi

-alang adalah rumput yang

tingginya mencapai 20--50 cm, daunnya agak lebar seperti daun padi, berguna

sebagai makanan ternak, penahan erosi, akarnya banyak dan keras,

mengganggu tanaman lain, berkhasiat untuk menurunkan panas (KBBI, 2008:

35). Baris kedua ini bila diartikan secara harfiah, maka artinya candi ini tidak

memiliki patung dan bangunan tempat sesaji, candi itu tertutup ilalang, atau

rumput-rumput tinggi, setinggi 20-30 cm.

3)

Page 186: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah berayun-

artinya dipanaskan (dimasak) di atas bara api: (KBBI, 2008: 1117). Pada baris

ini ilalang bukan terpanggang di atas bara api, melainkan di bawah terik

matahari.

4)

Baris keempat ini penyair menjelaskan kalau situs candi Muara Jambi

memiliki arti daerah temuan benda-benda purbakala. Dalam bidang Komputer,

situs adalah tempat yang tersedia untuk lambang suatu inskrips atau tempat

pada suatu papan yang dapat atau tidak dapat dilubangi (2008: 1479). Situs

tersebut tidak terurus sampai menggerus hati. Fra

kain (dsb) dengam gerus atau dengan tengkuyung (KBBI, 2008: 483). Secara

harfiah baris keempat ini berarti situs candi Muara Jambi ini menggosok hati

yang melihat situs tersebut.

5)

Baris kelima ini, penyair ingin menyampaikan kalau situs candi

Muara Jambi tersebut menempuh perjalanan sendiri dengan membawa

luka hati. Luka hati yang ditimbulkan oleh ketidakpedulian orang-orang

terhadap situs candi Muara Jambi.

6)

bening dan mudah pecah (untuk jendela, gelas, botol, dsb); cermin; kaca

muka; contoh; teladan; (KBBI, 2008: 652) sehingga mengaca artinya melihat

kaca atau cermin. Kata bayang dalam KBBI memiliki arti,

a) ruang yang tidak kena sinar karena terlindung suatu benda; b) wujud

hitam yang tampak di balik benda yang kena sinar; c) gambar pada cermin,

air, dsb; d) rupa (wujud) yang kurang jelas dalamgelap; e) gambar dalam

pikiran; angan-angan; khayal; f) tanda-tanda akan terjadi sesuatu; g)

sesuatu yang seakan ada, tetapi sebenarnya tidak ada (2008: 150).

Berdasarkan definisi masing-masing kata dalam KBBI, baris keenam ini

secara harfiah memiliki arti kalau candi Muara Jambi ini bayangannya

Page 187: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memantul di sungai Batanghari. Jadi candi ini dapat dilihat dengan melihat

pantulan di permukaan air sungai Btanghari.

7)

Pada baris ketujuh ini penyair menjelaskan kalau candi Muara Jambi

sandiwara sedih (pelaku utamanya menderita kesengsaraan lahir dan batin

yang luar biasa atau sampai meninggal); peristiwa yang menyedihkan; (KBBI,

2008: 1727)

8)

Si aku karena prihatin dengan kondisi candi yang tidak terurus, maka dia

membangun candi itu sendiri.

9)

Dia bekerja keras membangun candi itu di dalam mimpinya.

10)

Di dalam hati si aku, candi itu kokoh berdiri. Jadi di dalam hati si aku ada

bangunan candi Muara Jambi.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi yang berjudul Candi Muara Jambi ini secara hermeneutik

menceritakan kondisi fisik candi Muara Jambi yang terletak di Propinsi Jambi.

Penyair menggambarkan kalau candi ini tidak terurus, sudah hampir hancur.

Stupa dan arca-arca sudah banyak yang rusak. Bangunan candi tertutup

ilalang. Batu-batu yang menjadi tembok candi juga banyak yang runtuh.

Si aku merasa prihatin dengan kondisi candi Muara Jambi ini. Namun, dia

tidak dapat berbuat banyak. Dia hanya bisa membayangkan kalau dia sedang

melihat candi Muara Jambi kembali kokoh berdiri. Pemerintah provinsi Jambi

juga tidak peduli dengan kondiri candi yang memprihatinkan. Kutipan baris

candi yang mendasari pernyataan peneliti tersebut, yaitu:

. . .

Perjalanan sunyi, sendiri memikul luka diri

Mengaca pada bayang batanghari

Yang tiada henti merangkum tragedi

Page 188: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terkadung dalam baris tersebut adalah candi Muara Jambi dari waktu ke waktu

tidak ada yang peduli. Bahkan sampai arca-arca dan stupanya runtuh masih

maksudnya, candi ini terletak di dekat sungai Batanghari dan menjadi saksi

bisu semua kejadian menyedihkan di sekitar candi dan sungai Batanghari.

Candi Muara Jambi ini seharusnya menjadi kebanggan warga Jambi, menjadi

saksi keceriaan warga Jambi yang mengunjungi Candi.

Aku sendiri membangun candi

Dalam mimpi yang sulit diurai

Di kedalaman hati: kau tegar abadi

Berdasarkan tiga baris terakhir di atas, peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa keberadaan candi Muara Jambi hanya angan-angan.

13. Bantimurung Karya Ras Agaffar

Gemericik airnya meneteskan puisi alam yang panjang

Mengalirkan mata air kerinduan, melelahkan duka kecemasan

Di celah-celah bebatuan

Di pucuk ranting pepohonan

Di ujung mentari kepagian

Di lereng bukit kedamaian

Di bibir sungai kebeningan

Di cakrawala langit kebebasan

Di rentang siang kecerahan

Di sejuk udara kenikmatan

Bantimurung

Gemuruh airnya menerjang sepanjang musim

Mengalir ke kota, ke sawah, ke ladang-ladang kehidupan

Menumbuhkan gairah, harapan masa depan

Bantimurung

Bumi yang dihuni sang kupu-kupu

Hinggap dan bertebaran

Di antara serangga satwa lindung anugerah Ilahi

Meniupkan pesona lagu-simponi kelestarian alami.

( -

Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA, Yudhistira, 2006: 15)

a. Analisis Heuristik

1)

Page 189: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sungai Bantimurung menggemericikkan airnya dan airnya meneteskan puisi

mengacu pada karangan terikat (berbentuk sajak, pantun, dan syair) (KBBI,

2008: 1223).

2)

a diartikan secara leksikal berarti perihal rindu;

keinginan dan harapan (akan bertemu dsb) (KBBI, 2008: 1307). Penyair

menyebutkan kalau air terjun Bantimurung mampu melelahkan duka

yaitu duka dan kecemasan yang menjadi lelah karena aliran air terjun

Bantimurung.

Di baris ketiga sampai kesepuluh, penyair ingin menyampaikan tempat

duka dan kecemasan itu akan hanyut dan hilang. Kecemasan, duka, dan

kerinduan itu akan hancur terhantam celah bebatuan yang tersebar sepanjang

sungai, lalu tersangkut di ranting pepohonan. Kerinduan dan kecemasan itu

akan digantikan oleh cahaya matahari yang memberi kehangatan. Selain dapat

menghapus kedukaan dan kecemasan, air terjun Bantimurung juga

menyediakan pemandangan yang indah seperti lereng bukit yang damai. Kata

bibir sungai yang airnya bening, kerinduan itu akan berubah menjadi air yang

tepi sesuatu atau bagian barang yang menyerupai bibir, mulut atau lidah

langit (tempat bintang-bintang), peredaran bola-bola di

langit (kerap pula berarti sebagai bola-bola di langit), kaki langit; tepi langit;

batas pandangan, jangkauan pandangan,

Page 190: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

251). Dengan demikian, makna baris kedelapan ini memiliki makna leksikal

bahwa langit memberikan kebebasan pada manusia.

Penyair, pada baris kesebelas sampai keempat belas menyebutkan kalau

sair terjun Bantimurung merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup

yang tinggal di sekitar air terjun, taman nasuinal Bantimurung dan sekitarnya.

(ke bawah atau ke depan); menyerang; menyerbu; melanggar; menubruk;

makna musim hujan, musim kemarau, musim gugur, musim dingin, panas,

Kesimpulan peneliti mengenai makna baris ke sebelas sampai ke empat belas

adalah air terjun Bantimurung airnya menyerang, menyerbu, melanggar,

menubruk, menyeruduk, melewati terus di musim hujan dan musim kemarau.

Baris kelima belas, sampai kesembilan belas, penyair menggambarkan

kalau kawasan wisata air terjun Bantimurung adalah sebuah bumi yang dihuni

kupu-kupu. Kawasan wisata Air Terjun Bantimurung merupakan habitat

berbagai spesies kupu-kupu yang langka. Tidak hanya kupu-kupu, serangga-

serangga langka juga ada. Di Bantimurung juga ada satwa yang dilindungi.

Satwa-satwa yang ada di kawasan wisata Bantimurung suaranya seperti

sedang menyanyikan sebuah lagu tentang alam yang lestari.

b. Analisis Hermeneutik

Penyair lewat puisi Bantimurung ini menceritakan keindahan alam

Bantimurung. Bantimurung adalah sebuah kawasan wisata air terjun di

Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Air

terjunnya yang deras sebagai sumber kehidupan bagi para satwa yang hidup di

sungai maupun hutan di kawasan wisata Bantimurung. Bantimurung dengan

kesejukan udaranya, kecerahan sinar matahari yang menyinari, kebeningan

airnya, dan luas langit yang membentang di atasnya dapat memberikan sensasi

Page 191: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kedamaian dalam jiwa para pengunjungnya. Luas langitnya mampu

memberikan kebebasan, karena orang bebas melihat ke segala penjuru.

Bantimurung juga menjadi tempat pelestarian kupu-kupu spesies langka.

Tidak hanya kupu-kupu, serangga-serangga langka juga berkembang biak di

sana. Kawasan wisata air terjun Bantimurung ini bagaikan surga bagi para

wisatawan karena keindahan alam, langit, bebatuan, dan udara yang sejuk.

Kingdom of

Butterfly

pernah tinggal di kawasan ini selama kurang lebih satu tahun (1856-1857)

untuk meneliti 150 spesies kupu-kupu yang tergolong langka itu.

Kawasan wisata Bantimurung seolah seperti serangkaian nyanyian

simponi alam yang merdu karena kesempurnaan dan keindahan alam dan

satwanya. Sebuah kawasan wisata yang memesona yang berada di kawasan

Indonesia Timur. Membaca puisi ini, seolah pembaca berada di Bantimurung.

Sorga bagi kupu-kupu.

14. Malam Mulai Bercerita oleh Isna

Malam mulai bercerita

Ketika bintang-bintang berlomba menampakkan sinarnya

Ketika rembulan tersenyum pada bumi dengan manja

Atau, ketika suara sunyi beradu dengan temaramnya senja

Malam mulai bercerita

Tentang kayu yang rapuh dimakan rayap

Tentang daun yang gugur di batas musim

Dan tentang perputaran waktu yang tak pernah berhenti

Malam mulai bercerita

Bagaimana kehidupan dijadikan panggung perteunjukan

Atau, bagaimana manusia saling berlomba mencari kepuasan

Dan tak tahu akhir dari perjalanan

Ketika malam mulai bercerita

Bersama gelap, sunyi, dan kekosongan

Terselip satu pijar yang menusuk jiwa

Dan menggetarkan segala keangkuhan

Meruntuhkan segala yang nyata di depan mata

Tahukah kau?

Page 192: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ketika malam mulai bercerita

Sebenarnya dia mengajak kita untuk kembali...

Pada satu tujuan.

(Domumentasi Isna dikutip dari Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA

Yudhistira, 2006: 22)

a. Analisis Heuristik

1)

Baris pertama, penyair menyebutkan kalau malam sedang bercerita.

Malam secara harfiah berarti fenomena alam saat matahari tidak menyinari

sebagian bumi, sehingga menjadi gelap. Saat malam, bulan dan bintang bisa

membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (KBBI, 2008: 280). Jadi

seolah malam dapat berbicara dan membuat cerita tentang sesuatu.

2) -

-

941). Jadi secara lugas makna batis kedua ini maknanya, yaitu pada malam

hari bintang-bintang beradu kemampuan menampakkan sinarnya.

3)

Pada baris ketiga, dijelaskan bahwa saat malam, bulan juga ikut

tersenyum manja pada

langit yang mengitari bumi dalam satu bulan, bersinar pada malam hari karena

a harfiah mengacu

rasa senang, gembira, dengan mengembangkan bibir sedikit, tersenyum

-

1419). Cara bulan tersenyum pad

memiliki acuan planet tempat kita hidup, dunia, jagat, tanah, permukaan dunia

(KBBI, 2008: 233). Kesimpulannya, bulan menunjukkan rasa senang dengan

Page 193: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengembangkan bibirnya dengan manja kepada planet tempat manusia hidup,

yaitu bumi.

4)

Baris nomor empat ini makna secara harfiah, yaitu malam akan bercerita

ketika ada suara sunyi yang bersaut-sautan dengan senja yang makin gelap

karena matahari telah tenggelam di ufuk barat.

5)

Baris kelima ini merupakan repetisi dari baris pertama. Baris kelima ini

juga memiliki makna harfiah yang sama dengan baris pertama, yaitu malam

seolah-olah dapat berbicara dan bercerita tentang sesuatu.

6)

Penyair menyebutkan kalau saat malam tiba, malam itu akan bercerita ada

kayu yang menjadi rapuh karena dimakan rayap. Kayu secara harfiah dalam

KBBI mengacu pada ), pohon yang batang-batangnya keras,

bagian batang (cabang, dahan, dsb) pohon yang keras (yang biasa dipakai

rwarna putih tidak bersayap,

memakan dan merusak kayu, anai-

Kesimpulan peneliti berdasarkan acuan KBBI di atas, yaitu malam mulai

bercerita ada batang pohon dan kayu-kayu yang menjadi bahan bangunan

sudah rusak karena dimakan serangga seperti semut berwarna putih dan tidak

bersayap, yang kerap disebut rayap.

7)

Makna harfiah baris nomor tujuh di atas adalah malam akan bercerita

tentang daun yang berjatuhan dari pohon saat di batas musim. Di Indonesia

hanya ada dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Jadi musim yang

dimaksud pada puisi ini adalah perbatasan antara musim kemarau dan musim

hujan.

8)

Page 194: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pemaknaan secara harfuah baris nomor delapan di atas, yaitu malam juga

kedelapan ini mengacu pada makna-makna sebagai berikut:

a) seluruh rangkaian saat ketika proses; perbuatan atau keadaan berada atau

berlangsung;

b)

c) saat yg tertentu untuk melakukan sesuatu;

d) kesempatan, tempo, peluang;

e) ketika, saat;

f) hari (keadaan hari);

g) saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia; (KBBI, 2008:

1806).

9)

ini bertujuan memulai bait yang baru. Baris kesembilan ini juga memiliki

makna harfiah yang sama dengan baris pertama dan kelima, yaitu malam

sedang berbicara atau bercerita tentang sesuatu.

10)

Baris kesepuluh merupakan kelanjutan dari baris kesembilan. Kalimat

pada baris kesepuluh di atas memiliki makna harfiah, yaitu malam berbicara

atau bercerita kalau hidup manusia ini dijadikan panggung sandiwara atau

drama pertunjukan yang dimainkan oleh manusia. Panggung pertunjukan pada

umumnya ada peran antagonis, protagonis, dan tentu saja ada penulis skenario

dan sutradara yang mengarahkan manusia untuk bermain peran di panggung

pertunjukan (kehidupan). Panggung pertunjukan juga ada penontonnya yang

bertepuk tangan dan kadang menertawakan tingkah laku para pemain.

11)

Malam pun akan berbicara tentang manusia yang beradu keterampilan dan

kemampuan untuk mencari kepuasan.

12)

Makna harfiah kalimat pada baris kedua belas di atas, yaitu manusia tidak

pernah tahu kapan perjalanan mereka akan berakhir. Kata perjalanan pada

baris ke dua belas di atas secara harfiah mengacu pada makna sebagai berikut:

Page 195: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) perihal (cara, gerakan, dsb) berjalan;

b) kepergian (perihal bepergian) dari suatu tempat ke tempat yang lain dsb;

c) jarak (jauh) yang dicapai dengan berjalan dalam suatu waktu yang

tertentu;

d) perbuatan; kelakuan; tingkah laku (KBBI, 2008: 610).

13)

Baris ketiga belas juga merupakan pengulangan baris pertama, kelima,

dan kesembilan. Makna harfiahnya pun sama. Malam kembali berbicara

tentang sesuatu hal.

14)

Makna harfiah baris keempat belas di atas adalah malam kali ini tidak

bercerita sendiri. Kali ini dia bercerita bersama gelap, sunyi, dan kekosongan.

Gelap, sunyi, dan kekosongan adalah teman malam. Ketiga hal tersebut

memang selalu ada saat malam sebab malam adalah saat dunia menjadi gelap,

sunyi dan kosong.

15)

Makna harfiah baris kelima belas di atas, yaitu saat malam berbicara

bersama gelap sunyi dan kekosongan, ada sesuatu yang berpijar yang

-kuningan menyala karena

terbakar

Berarti saat malam berbicara ada sebatang logam yang menyala merah

referen sebagai berikut:

a) roh manusia (yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan hidup), nyawa;

b) seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan batin,

pikiran, anganangan, dsb);

c) sesuatu yang utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat; (KBBI,

2008: 639-640).

Berdasarkan acauan dari KBBI, peneliti dapat menarik satu pernyataan

yaitu, saat malam berbicara, roh manusia tertusuk oleh sebuah benda dari

logam yang terbakar tadi karena logam yang berpijar tadi menyelip di dalam

roh manusia.

Page 196: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16)

Penyair lewat kalimat di atas ingin menunjukkan bahwa logam pijar tadi

juga dapat membuat segala keangkuhan manusia betgetar. Keangkuhan

nggetarkan sifat

17)

Melalui baris ketujuh belas di atas, penyair bermaksud melanjutkan

mengacu pada makna-makna di bawah ini:

a) merusakkan dan merobohkan; menjatuhkan; menerbangkan;

b) menyebabkan runtuh (gugur, longsor);

c) menjatuhkan (merusakkan, menghancurkan) kekuasaan pertahanan,

pemerintahan, dsb;

d) menghancurkan cita-cita (iman dsb). (KBBI, 2008: 1329).

18)

19)

Kalimat nomor delapan belas dan sembilan di atas adalah sebuah

pertanyaan yang diajukan oleh penyair kepada manusia mengenai

pengetahuan manusia saat malam sedang berbicara.

20)

21)

Penyair pada baris dua puluh dan dua puluh satu memberikan kesimpulan

mengenai isi puisi Malam Mulai Bercerita. Kesimpulan puisi ini secara harfiah

bila dikaitkan dengan makna baris-baris sebelumnya mengacu pada

pengertian, yaitu ketika malam mulai bercerita, pada hakikatnya malam itu

sedang mengajak manusia untuk merenung dan kembali pada satu tujuan.

h maknanya, yaitu arah; haluan (jurusan) yang dituju,

maksud; tuntutan (yang dituntut) (KBBI, 2008: 1739). Setiap manusia hidup

pasti mempunyai tujuan. Malam ada di dunia ini gunanya untuk mengingatkan

manusia agar manusia kembali pada tujuan panggung pertunujukan dibuat.

Page 197: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Manusia harus kembali dan patuh pada skenario yang telah digariskan sang

sutradara panggung pertunjukan tadi.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi Malam Mulai Bercerita secara tersirat merupakan teguran bagi kita,

manusia bahwa manusia hidup di dunia ini mempunyai satu tujuan, yaitu kembali

pada Tuhan. Hanya saat malamlah manusia dapat merenung dan merasakan

hakikat kehidupan. Bait pertama puisi ini menggambarkan saat malam tiba, saat

itulah manusia seharusnya mengagumi keagungan Tuhan lewat ciptaan-Nya yang

berupa bulan, bintang, dan langit senja. Tanpa izin Tuhan, benda-benda langit itu

tidak akan menyinari malam yang gelap. Bahkan langit gelap pun adalah bentuk

kegungan Tuhan. Para binatang pemangsa seperti singa, harimau, serigala,

kelelawar memanfaatkan malam untuk hidup. Tuhan tidak pernah menciptakan

sesuatu dengan sia-sia. Manusia sebagai makhluk-Nya wajib bersyukkur.

Bait kedua, penyair mengingatkan manusia bahwa kejadian alam seperti

pepohonan yang batang kayunya rapuh itu karena dimakan rayap. Manusia sekali

lagi diingatkan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa. Tuhan memberi kekuatan pada

serangga yang sangat kecil itu untuk membuat kayu yang keras menjadi lapuk.

Hal tersebut menandakan bahwa sekeras apapun pendirian dan hati manusia serta

sesulit apapun masalah yang dihadapi, manusia itu lemah, tetapi telah diberi

dimiliki manusia, bisa itu harta, jabatan, teman, keluarga, dan hal-hal lain yang

akhirnya sesuatu itu akan berakhir pada waktu yang telah ditentukan. Kalimat

manusia

bahwa sebagai makhluk-Nya harus terus menjalani hidup. Selama waktu belum

berhenti, manusia harus banyak berkarya dan tanpa lupa pada Tuhannya. Manusia

tidak ada yang tahu kapan dunia ini berakhirYang abadi hanya akhirat. Seperti

waktu yang tidak pernah berhenti berputar, selayak itulah pengabdian manusia

kepada Tuhan.

Page 198: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15. Bagaimana karya Oc. Mandank

Kadang-kadang aku benci

Bahkan sampai aku maki

..... diriku sendiri

Seperti aku

Menjadi seteru

.....diriku sendiri

Waktu itu

Aku......

Seperti seorang lain dari diriku

Aku tak puas

Sebab itu aku menjadi buas

Menjadi buas dan panas

(Dikutip dari Intisari Sastra Indonesia dalam Mahir Berbahasa Indonesia

kelas X SMA Yudhistira, 2006: 43).

a. Analisis Heuristik

Bait pertama ini, penyair bermaksud mengungkapkan rasa benci yang

dak suka pada dirinya

makna menghina dan mencemooh dirinya sendiri. Bait kedua. Penyair

usuh perseorangan (orang dengan seorang);

-zag

menandakan bahwa maslah yang dihadapi sangat rumit.

Bait ketiga, penyair mengungkapkan perasaannya, bahwa dia pada suatu

waktu seperti menjadi orang lain. Dia bingung dan tidak mengenal dirinya.

Dia kehilangan dan menghawatirkan takdirnya. Dia benci dirinya. Di bait

keempat sekaligus bait terakhir, penyair mencapai pada puncak

na

(KBBI, 2008: 1221. Namun

penyair merasa tidak puas, berarti, dia merasa tidak senang karena hasrat di

Page 199: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hatinya belum terpenuhi. Si aku merasa belum cukup dengan hal yang sudah

secara leksikal mengacu pada berbagai makna, yaitu:

a) terasa seperti terbakar atau terasa dekat dengan api; bersuhu relatif

tinggi:

b) kemarau (musim)

c) demam (suhu badannya lebih tinggi daripada biasa)

d) sangat iri; sakit hati:

e) genting sekali; berbahaya (mungkin pecah perang):

f) berpengaruh buruk (uang yang mudah memperolehnya, tetapi mudah

juga menghabiskannya uang pinjaman dengan bunga besar dsb)

(KBBI, 2008: 1112).

Berdasarkan keenam makna kata :panas: di atas, makna yang paling

kejam, galak, liar dan bengis, merasa sangat iri dan sakit hati karena tidak

puas dengan hal sudah dia raih.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi Bagaimana karya Oc. Mandank merupakan puisi ungkapan hatinya. Dia

merasa galau dan ada konflik batin dalam dirinya (konflik dengan diri sendiri).

Penyair merasa sangat benci pada dirinya sendiri karena tidak mampu

memperoleh sesuatu yang dia inginkan.

Pada bait pertama, penyair menunjukkan konflik batin yang sangat dalam. Si

penyair bahkan sampai memaki dirinya sendiri. Dia merasa tidak berharga.

Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan kutipan baris sebagai berikut,

. . .

Bahkan sampai aku maki

..... diriku sendiri

Penyair menggunakan tanda titik-

pertama di atas untuk menggambarkan kemarahan dan kegalauan hatinya. Bait

kedua, penyair merasa bahwa dia punya seorang musuh. Musuh yang selalu

mengikuti dia di mana pun dia ada. Dia sangat takut pada musuhnya itu. Musuh

itu selalu membayangi setiap langkahnya karena musuh itu adalah dirinya sendiri.

Verikut adalah kutipan yang mendukung pernyataan peneliti tersebut.

Page 200: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

. . .

Menjadi seteru

.....diriku sendiri

Penyair pun menggunakan tanda titik-

kedua di atas dengan tujuan menggambarkan kalau dirinya takut pada musunhya.

Meskipun musuh itu adalah dirinya sendiri.

Bait ketiga, penyair merasa tidak mengenal dirinya. Penyair kehilangan jati

dirinya. Penyair seolah menjadi sosok lain. Dia berpenampilan dan bertingkah

laku sebagai orang lain. Pada bait ketiga, penyair menggunakan lagi tanda titik-

titik. Makna tanda titik-

rasa bingung dan linglung karena dia tidak tahu siapa dirinya. Di bawah ini adalah

kutipan baris yang mendukung pernyataan peneliti tersebut.

Waktu itu

Aku......

Seperti seorang lain dari diriku

Bait keempat, bait terakhir merupakan klimaks dari kegalauan hati penyair.

Judul puuisi Bagaimana menandakan kegalauan dan kebingungan hati penyair.

Dia tidak merasa puas pada dirinya, pada semua hal yang telah dia dapat dan

miliki. Kata buas dan panas menandakan rasa amarah yang dalam kepada dirinya

sendiri.

Kesimpulan makna puisi secara keseluruhan berdasarkan judulnya, yaitu

Bagaimana menandakan kegelisahan, kegalauan, kebingungan, dan ketidaktahuan

penyair terhada dirinya. Tipografi yang berbentuk zig-zag menadakan bahwa si

aku menghadapai masalah yang pelik. Hidup si aku digambarkan penuh liku

dengan tipografi yang berkelok-kelok. Seperti puisi Sutardji yang berjudul

Tragedi Sihka Winka juga memiliki tipografi yang serupa. Sutardji menggunakan

bentu tipografi zig-zag juga untuk menggabarkan bahwa kehidupan dalam

pernikahan sangat rumit dan penuh liku.

16. Mandalawangi-Pangrango karya Soe Hok Gie

Senja ini, matahari turun ke dalam jurang-jurangmu

Aku datang kembali

Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna

Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan

Page 201: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dan aku terima kau dalam keberadaanmu

Seperti kau diterima aku

Aku cinta padamu. Pangrango yang dingin dan sepi

Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada

Hutanmu adalah misteri segala

Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi

Kau datang kembali

Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya

Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah

Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang

Membara

Aku terima ini semua

Melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas

Jurangmu

Aku cinta padamu, Pangrango

Karena aku cinta pada keberanian hidup

Dikutip dari Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006:

56)

a. Analisis Heuristik

1) n ke dalam jurang-

Makna harfiah baris pertama di atas, yaitu saat sore hari, matahari turun

menuju ke jurang-jurang yang ada di taman nasional Gunung Gedhe

Pangrango.

2) Aku datang kembali

Baris kedua sangat mudah ditemukan maknanya, yaitu si aku datang

kembali ke taman nasional gunung Gedhe Pangrango.

3) Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu.

Baris ketiga, penyair mengungkapan bahwa si aku kembali ke ribaan, ke

suasana sepi, dan ke udara yang dingin di Pangrango. Kata

ke gunung Gedhe Pangrango duduk di sana dan di pangku oleh gunung Gedhe

Pangrango. Si aku juga kembali pada suasana sepi yang ada di gunung Gedhe

Pangrango. Kata

(kendaraan dsb) tidak banyak tamu (pembeli dsb) tidak ada kegiatan tidak ada

Page 202: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

apa-apa, tidak

gunung Gedhe Pangrango, maksudnya si aku akan kembali pada udara dingin

yang biasa ada di daerah dataran tinggi seperti gunung dan pegunungan.

4)

5)

Makna secara denotatif baris keempat dan kelima di atas, yaitu banyak

orang yang berbicara dan berdialog dengan gunung Gedhe Pangrango tentang

kegunaan dan manfaatnya. Namun, si aku lebih suka berbicara, berdialog

dengani gunung Gedhe Pangrango tentang keindahan alamnya dan karena si

aku mencintai gunung Gedhe Pangrango.

6)

7)

Baris keenam dan ketujuh, penyair menunjukkan bahwa si aku menerima

keadaan gunung Gedhe Pangrango apa adanya, sebab saat si aku berkunjung

ke gunung Gedhe, gunung itu juga menerima si aku dalam keadaan apapun.

8)

Baris kedelapan, si aku mencintai Pangrango karena gunung itu dingin

dan sepi.

9)

Penyair pada baris kesembilan menyebutkan bahwa di gunung Ghedhe

Pangrango ada sungai yang bisa menyanyi, dan tidak pernah berhenti

menyanyi. Lagu yang dinyanyikan sungai itu adalah lagu tentang hal-hal yang

tidak terlihat.

10)

Penyair dalam hal ini juga sebagai si aku menjelaskan bahwa di

Pangrango, hutannya menyimpan banyak misteri.

11)

Baris kesebelas, penyair menyebutkan kalau dia dan Pangrango saling

mengacu pada makna suka sekali; sayang benar, kasih

sekali, terpikat (antara laki-laki dan perempuan), ingin sekali, berharap sekali,

rindu (KBBI, 2008: 285). Kisah cinta antara Pangrango dan si aku adalah

Page 203: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebisuan semesta, secara harfiah mengacu pada makna semesta menjadi bisu,

tidak bisa berbicara, bersuara, dan hanya diam menyaksikan si aku dan

Pangrango yang saling mencintai.

12)

Penyair mengungkapkan saat hari sudah gelap, saat matahari telah

terbenam, suasana di Mandalawangi bisu dan dingin. Mandalawangi adalah

salah satu objek wisata di dekat taman nasional Cibodas, daerah Puncak, Jawa

secara leksikal mengacu pada makna tidak dapat berkata-kata (karena tidak

sempurna alat percakapannya atau karena tuli sejak kecil). (KBBI, 2008: 208).

dikelilingi kesunyian dan hawa dingin ketika si aku berkunjung ke sana. Tidak

ada satupun yang berbicara Di Pangrango. Semua yang ada di Pangrango

kalau malam tidak dapat berkata-kata.

13)

14)

mengacu pada Pangrango. Pangrango datang kembali pada si aku. Pangrango

kali ini dapat berkata-kata. Pangrango berbicara pada si aku bahwa dia merasa

semua yang ada di dalam dirinya (Gunung Gedhe Pangrango), yaitu hutan,

bebatuan, jurang-jurang, dan sungai yang mengalir semuanya hanya diam dan

kosong, tidak bergairah; sepi:(perasaannya, hatinya), sia- (KBBI, 2008:

520).

15)

Si aku mengungkapkan bahwa hidup seperti kita menghadapi soal

menuntut jawaban (pertanyaan dalam hitungan); b) hal yang harus

dipecahkan; masalah; c) hal, perkara, urusan (KBBI, 2008: 1484). Kata

keadaan (sifat-

mempunyai hati yang mantap dan rasa

Page 204: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

percaya diri yang benar dalam menghadapi kesulitan (KBBI, 2008: 1880-181).

Dengan demikian, si aku berpesan agat manusia memiliki sifat keberanian

kita harus berani mengahadapi semua pertanyaan yang ada di kehidupan sebab

hidup ada tentang keberanian tadi.

16)

Tanda tanya dalam hidup kita tadi, tidak ada yang bisa kita pahami

maknanya dan kita juga tidak bisa menawar pertanyaan-pertanyaan itu.

Menawar secara leksikal mengacu pada makna a) negosiasi yang terjadi dalam

transaksi jual beli; mengemukakan permintaan hendak membeli (menyewa

dsb); b) meminta pengurangan harga (sewa, tuntutan ); c) menyebutkan harga

makna leksikal tersebut, tanda tanya dalam hidup seperti sudah menjadi harga

mati, tidak bisa dinegosiasi.

17)

Baris ketujuh belas di atas, penyair menuruh manusia agar menerima dan

mengahadapi tanda tanya dalam hidup. Menerima dengan ikhlas dan hadapi

dengan berani tanda tanya itu.

18) -

19)

Si aku mengatakan kalau dia hanya membwa ransel-ransel yang kosong.

Saat si aku menemui Pangrango dia hanya membawa ransel kosong dan hanya

ditemani api unggun yang membara atau menyala.

20)

Si aku menerima kalau Pangrango hanya menyediakan api unggun dan

ransel-ransel kosong.

21) -batas hutanmu, melampaui batas-

22)

Si aku tidak takut ketika bertemu dengan Pangrango. Si aku berani

melewati batas-batas hutan yang menyimpan misteri dan tidak takut bila

terjatuh ke jurang.

Page 205: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23)

24)

Si aku sangat mengagumi Pangrango, Pangrango yang sepi, dingin, dan

bisu adalah simbol keberanian.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi berjudul Mandalawangi-Pangrango karya Soe Hok Gie adalah sebuah

simbol keberanian mengahadapi misteri dan tanda tanya dalam kehidupan.

Pangrango yang sepi, dingin dan bisu adalah simbol dari satu sisi bagian hidup

yang kejam dan misterius. Kemudian penyair juga mengatakan bahwa Pangrango

juga indah. Keindahan Pangrango adalah lambang satu sisi kehidupan yang indah

dan membahagiakan manusia.

Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada

Hutanmu adalah misteri segala

Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi

Kau datang kembali

Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya

Tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar

Terimalah dan hadapilah

Kutipan baris di atas adalah letak klimaks puisi ini. Soe Hok Gie

mengungkakan tanda tanya dalam hidup tidak dapat ditawar. Tanda tanya yang

dimaksud Soe Hok Gie adalah masalah-masalah yang akan muncul, takdir yang

telah ditulis Tuhan untuk manusia. Manusia tidak pernah tahu bagaimana

nasibnya esok hari. Hidup bagi Soe Hok Gie seperti hutan yang penuh meisteri.

Bila manusia tidak berani masuk hutan, maka kita tidak akan tahu seperti apa

keadaan di dalam huta. Sejalan dengan itu, apabila manusia takut untuk menerima

dan menghadapi takdir Tuhan, manusia tidak akan pernah tahu dan merasakan

takdir yang telah Tuhan pilihkan untuk manusia.

Ransel-ransel kosong yang dimaksud Soe Hok Gie adalah ketika dia

mengahdapi kerasnya hidup yang disimbolkan dengan Pangrango, dia tidak

unggun yang membara adalah lambang semangat seorang So Hok Gie yang

membara dalam menghadapi kehidupan. Dia tidak pernah takut pada kehidupan

Page 206: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

karena hidup akan menerima dan memperlakukan manusia dengan baik apabila

manusia itu juga menerima keberadaan kehidupan. Berikut pernyataan Soe Hok

Gie yang mendukung pernyataan peneliti tersebut.

Dan aku terima kau dalam keberadaanmu

Seperti kau diterima aku

Intinya, manusia harus mencintai hidup karena manusia juga berani

menghadapi hidup, baik misteri hidup yang melambangkan masa depan,

kesunyian dan kebisuan Pangrango yang melambangkan akhir hidup, dan

dinginnya Pangrango yang melambangkan kejamnya hidup. Di gunung Gedhe

Pangrango pula Soe Hok Gie tewas karena menghirup gas beracun yang muncul

saat dia berada di puncak gunung.

17. Dalam Pasang karya Abdul Hadi W. M

Dan pasang apalagikah yang akan mengenyahkan

Kita, kegaduhan apa lagi? Sekarat dan terbakar sudah

Kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian, ketakutan dan perang

Saudara

Terpelanting dari kebuntuan yang satu ke kebuntuan yang lainnya

Tapi tetap saja kita membisu atau berserakan

Menunggu ketakpastian

Telah mereka hancurkan rumah harapan kita

Telah mereka campakkan jendela keluh dan ratap kita

Hingga tak ada yang mesti kuceritakan padamu lagi

Tentang laut itu di sana, yang naik dan menarik

Ketentraman ke tepi

Kecuali serpih matahari dalam genggam kesia-siaan ini

Yang bisa menghanguskan kota ini lagi

Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi

Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api

Antara kepedihan bila kesengsaraan dan lapar tak

Tertahankan lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan

Dan mimpi

Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh pemimpin

Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin

Kita....

Dikutip dari Pembawa Matahari dalam Mahir Berbahasa

Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 58)

Page 207: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Analisis Heuristik

1) Dan pasang apalagikah yang akan mengenyahkan

Kita, kegaduhan apa lagi? Sekarat dan terbakar sudah

Kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian, ketakutan dan perang

Saudara

Bait pertama, penyair mengungkapkan kesedihan dan keprihatinannya

terhadap keadaan yang dipenuhi pertikaian. Pertikaian itu dilambakan seperti

a) naik (air laut atau sungai), b)

sedang baik (peruntungan), untung, c) sedang bangkit atau menyerang

yang paling tepat adalah naiknya air laut atau sungai.

2) Terpelanting dari kebuntuan yang satu ke kebuntuan yang lainnya

Tapi tetap saja kita membisu atau berserakan

Menunggu ketakpastian

terpental jauh-

nya (jalan, pipa, dsb); terhalang (oleh sekatan,

dsb); tersekat, tersuntuk (akal, pikiran, dsb): kebuntuan, yaitu haI (keadaan)

tidak dapat terus;

mereka dalam keadaan tersekat, tubuh mereka terpenta

membisu dan berserakan, maksudnya, mereka tidak bisa berkata-kata bahkan

sampai mereka berserakan pun mereka tetap tidak bisa berkata-kata. Kata

poranda, terleta

menunggu ketidakpastian, sesuatu yang belum pasti dengan semua hal yang

sudah buntu, tidak ada jalan keluar.

3) Telah mereka hancurkan rumah harapan kita

Telah mereka campakkan jendela keluh dan ratap kita

...

-rumah yang mejadi harapan

mereka dan jendela-jendela tempat mereka berkeluh kesah dan meratapi nasib.

Page 208: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bangunan pada umumnya (seperti gedung dsb) (KBBI, 2008: 1323) dan

berfungsi sebagai tempat keluar masuk udara,

629). Rumah-rumah tepat tinggal mereka telah hancur, bahkan jendela, lubang

udaranya pun tidak tersisa.

Tentang laut itu di sana, yang naik dan menarik

Ketentraman ke tepi

Kecuali serpih matahari dalam genggam kesia-siaan ini

Yang bisa menghanguskan kota ini lagi

Makna harfiah kutipan baris di atas adalah air laut yang pasang naik

sampai ke pantai lalu menarik ketentraman yang ada di tengah laut ke tepi.

Namun pasang air laut itu tidak membawa sinar matahari ke tepi. Sinar

matahari itulah yang dapat membuat kota tempat tinggal para rakyat menjadi

keadaan damai, tenang, dan nyaman. Serpih matahari, mempunyai sifat panas

at

pertikaian berlangsung dan membuat rakyat kehilangan segalanya,

ketentraman dan kedamaian.

4) Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi

Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api

- yak makna

denotatif, antara lain:

a) penguasa tertinggi dari suatu negara (terutama yang diperoleh sebagai

warisan); orang yang mengepalai dan memerintah suatu bangsa dan

negara;

b) sultan; kepala daerah istirnewa; kepala suku;

c) sebutan untuk penguasa tertinggi dari suatu kerajaan;

d) orang yang besar kuasanya (pengaruhnya dalam suatu lingkungan,

perusahaan);

e) orang yang mempunyai keistimewaan khusus (seperti sifat, kepandaian,

kelicikan). (KBBI, 2008: 1250).

Page 209: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Kediaman, dari kata dara diam + ke-an, yaitu mengenai sifat diam, tidak

bersuara dan tidak bergerak.

b) Kediaman yang mengacu pada tempat (rumah) yang ditinggali.

Raja-raja itu digambarkan bertangan besi, maksudnya apabila

diterjemahkan secara harfiah, raja-raja itu memiliki tangan palsu yang terbuat

dari besi. Raja-raja itu sering berpidato dan pidatonya disebut sebagai pidato

r (pakaian dsb); berkerut-kerut

(seperti kertas direnyuk (KBBI, 2008: 836) pidatonya juga digambarkan berapi-

api, artinya secara denotatif mengacu pada bersemangat sekali, bergelora,

berkobar-kobar (semangat, gairah), dapat pula mengacu pada marah sekali

(KBBI, 2008: 82).

Kutipan baris di atas secara denotatif maknanya, yaitu pidato yang berapi-

api tadi, diorasikan oleh para raja-raja di antara rasa sedih dan kesengsaraan

yang dialami penduduk negeri itu. Bahkan dalam keadaan lapar, raja-raja itu

masih berpidato dengan bersemangat.

Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan

Dan mimpi

Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi lagi

Makna harfiah baris di atas, yaitu mereka adalah penduduk sebuah negeri

yang memiliki banyak kesempatan bagi penduduknya untuk bermimpi. Namun

penduduk-penduduk negeri itu tidak dapat memiliki kesempatan dan mimpi itu.

Mimpi dan kesempatan itu adalah miliki negara bukan penduduknya. Kata

Kita adalah penduduk negeri yang penuh pemimpin

Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin

Kita....

Kutipan baris di atas, secara harfiah maknanya, yaitu di sebuah negeri

yang banyak memiliki pemimpin. Namun, para penduduk negeri itu tidak

dapat menemukan pemimpin yang dapat memimpin mereka.

Page 210: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Analisis Hermeneutik

1) Dan pasang apalagikah yang akan mengenyahkan

Kita, kegaduhan apa lagi? Sekarat dan terbakar sudah

Kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian, ketakutan dan perang

Saudara

Bait pertama di atas, pemaknaan hermeneutiknya sudah jelas. Makna kata

lain-lain. Hal tersebut sudah diperjelas pada baris ketiga yang menyebut ada

pertikaian, ketakutan, dan perang saudara. Bait pertama, penyair menjelaskan

ada perang saudara di suatu negeri yang menyebabkan kesengsaraan, ketakutan,

dan kegalauan para rakyatnya. Rakyat negeri telah menderita bertahun-tahun

karena pertikaian tersebut. Pertikaian itu mereka ibaratkan seperti air pasang

yang menyapu apa pun yang ada di pantai hingga tidak bersisa.

2) Terpelanting dari kebuntuan yang satu ke kebuntuan yang lainnya

Tapi tetap saja kita membisu atau berserakan

Menunggu ketakpastian.

Bait kedua menyiratkan bahwa rakyat negeri itu tidak dapat berbuat apa

pun. Nasib mereka terombang-

untuk m

mereka hanya bisa menunggu kapan pertikaian itu berakhir. Mereka juga tidak

tahu kapan pertikaian itu berakhir, namun mereka tetap berharap kesengsaraan

itu akan berakhir.

Pertikaiann itu telah menghancurkan tempat tinggal mereka, tempat tinggal

yang menjadi tempat mereka membangun masa depan dan harapan, dan

pertikaian itu juga tidak pernah mempedulikan kesengsaraan yang dialami

rakyat. Harta benda mereka telah hancur, harapan mereka pun hancur. Rakyat

tinggal/ kota para penduduk itu t

ke tepi, berarti, pertikaian telah menjauhkan rakyat dari ketentraman,

ketenangan, dan kedamaian.

Page 211: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

-sisa pertikaian atau kerusuhan.

Matahari mempunyai sifat panas dan membakar, jadi serpih matahari

melambangkan api yang berkobar-kobar di tengah laut.. Api itu telah

menghanguskan tempat tinggal para pendduduk negeri itu sehingga tidak ada

yang tersisa.

Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi

Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api

Antara kepedihan bila kesengsaraan dan lapar tak

tertahankan lagi

-

mempunyai sifat keras, memerintah dengan sewenang-wenang, menghukum

berapi-

Pidato

kumal yang berapi- -janji para pemimpin dulu saat

maish kampanye. Para pemimpin itu berkampanye di tengah-tengah kondisi

rakyat yang sedang sengsara, kelaparan, dan mara pemimpin itu menjanjikan

ketentraman hidup. Namun, itu hanya sebuah omong kosong.

Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan

Dan mimpi

Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi lagi

Kita adalah penduduk negeri yang penuh pemimpin

Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin

Kita....

Makna yang tersirat dari kutipan baris di atas, bahwa negeri itu banyak

memiliki kesempatan, mimpi, dan pemimpin bagi rakyatnya. Tetapi,

rakyatnya tidak boleh memiliki kesempatan. Rakyatnya juga tidak boleh

bermimpi. Semua kesempatan dan mimpi hanya milik para pemimpin

bertangan besi itu dan para pengikutnya.. para rakyat itu juga merasa tidak

pernah punya pemimpin meskipun negeri itu memiliki banyak pemimpin.

Rakyat merasa tidak dilindungi, tidak aman dan nyaman. Rakyat selalu merasa

Page 212: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sengsara karena pemimpin mereka tidak bisa memimpin, tidak bisa

mengayomi rakyatnya, tetapi justru menindas rakyatnya.

Puisi yang berjudul Dalam Pasang karya Abdul Hadi W. M ini

menggambarka suasan sebuah negeri yang kacau karena pertikaian antar

saudara. Rakyat menderita. Para pemimpin hanya sibuk mengurusi dirinya.

Pemimpin-pemimpin itu hanya sibuk mempertahankan jabatan mereka.

Rakyat kini telah kehilangan kepercayaan mereka terhadap para pemimpin itu.

Bangsa Indonesia pun juga mengalami hal serupa. Tejadi kekacauan,

kesengsaraan, dan kesewenag-wenangan pemimpin di Indonesia. Pemimpin

hanya membenahi kursi mereka. Mencari cara dan menghalalkan berbagai

cara agar kursinya tetap nyaman dan aman. Para pemimpin kita mengabaikan

bahwa mereka bukan apa-apa kecuali karena ada kita yang mereka pimpin.

18. Daun dan Air Mata karya Ary Andreas Toelle

Gugur daun-daun kering

Bagai mataku yang menetes

Satu per Satu

: siapakah yang kan peduli

Daun-daun kering itu takkan berhenti berjatuhan

Dan air mataku takkan berhenti meratapi

: siapakah yang kan peduli

Andai pohon itu jadi tumbang?

andai harapanku jadi lengang?

Dikutip dari Apresiasi Puisi Remaja dalam Mahir Berbahasa Indonesia

kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 62)

a. Analaisis Heuristik

1) -

Gugur artinya berjatuhan. Daun secara leksikal mengau pada bagian

tumbuhan yang tumbuh pada ranting dan berhelai-helai (biasanya berwarna

hijau) sebagai alat bemapas dan mengolah zat makanan (KBBI, 2008: 322).

Pada baris pertama tersebut, yang gugur adalah daun-daun kering, artinya

daun di pohon yang sudah kering secara otomatis danalami akan berguguran.

Bagai mataku yang menetes

Satu per Satu

: siapakah yang kan peduli

Page 213: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilengkapi, baris tersebut menjadi,

Bagai (air) mataku yang menetes

Satu per Satu

: siapakah yang kan peduli

Makna denotatif kutipan puisi di atas, yaitu, daun-daun kering yang gugur

tadi diibaratkan seperti air mata si aku yang jatuh satu per satu. Saat air mata

si aku jatuh, tidak ada orang lain yang peduli.

2) Daun-daun kering itu takkan berhenti berjatuhan

Dan air mataku takkan berhenti meratapi

: siapakah yang kan peduli

Daun-daun kering tadi tidak akan berhenti berjatuhan karena memang

jumlahnya di pohon masih banyak. Lalu air mata si aku pun diibaratkan

seperti dedaunan kering yang tidak berhenti berjatuhan tadi. Air mata si aku

-kata yang menyedihkan; mengeluh

si aku ini masih tidak ada yang peduli.

3) Andai pohon itu jadi tumbang?

andai harapanku jadi lengang?

Si aku berandai-andai membayangkan pohon yang daunnya berguguran

pada makna harfiah, yaitu:

a) tidak ramai; tidak banyak orang (tentang dusun, pesta, dsb),

b) sepi; sunyi; tidak sibuk,

c) terasa sunyi (tidak ada teman, tidak ada pekerjaan, dsb). (KBBI, 2008:

911).

Kata harapan lengang menandakan bahwa harapan atau keinginan si

aku thanyalah sebuah kesia-siaan, kehampaan, sunyi yang menadakan tidak

seorang pun yang mempedulikan keinginan si aku.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi Daun dan Air Mata karya Ary Andreas Toelle ini menggambarka

kesedihan Ary yang begitu dalam. Daun yang berguguran melambangkan air mata

Page 214: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ary yang menetes dari matanya. Kesedihan penyair semakin dalam karena tidak

-daun kering itu takkan berhenti

Kesedihan penyair tidak juga berakhir, namun masih tidak ada yang peduli.

tumbang sama seperti pohon yang tumbang dan daunnya berguguran.

Gugur daun-daun kering

Bagai mataku yang menetes

Satu per Satu

: siapakah yang kan peduli

-

telah mengibaratkan kesedihannya seperti daun kering yang gugur. Daun kering

apabila gugur dan berada di tanah tentu bagi orang lain dianggap sampah yang

mengotori halaman, sampah tentu tidk ada yang mempedulikan. Sampah bahkan

diinjak-injak.. Seperti itulah perasaan yang dirasakan si aku. Dia merasa

diacuhkan, tidak dipedulikan padahal si aku sedang bersedih.

Daun-daun kering itu takkan berhenti berjatuhan

Dan air mataku takkan berhenti meratapi

: siapakah yang kan peduli

Andai pohon itu jadi tumbang?

andai harapanku jadi lengang?

Kunci makna bait terakhir di atas terdapat pada baris pertama dan kedua,

berikut,

Daun-daun kering itu takkan berhenti berjatuhan

Dan air mataku takkan berhenti meratapi

Kesedihan si aku seperti daun kering yang berjatuhan di tiup angin.

Merlambangkan kalau kesedihannya tidak akan berhenti, terus seperti daun yang

gugur di musim kemarau. Air mata melambangkan tangis yang tidak akan

berhenti pula. Si aku membayangkan apabila pohon dari daun yang berguguran

tadi tumpabang, maka kesdihan si aku bukan menjadi hilang, melainkan semakin

hancur hari si aku. Harapannya jadi sia-sia dan tak ada yang mempedulikan

keinginannya, tidak ada seorang pun yang memahami dia. Pernyataan tersebut

peneliti dasarkan pada kutipan dua baris terakhir di bawah ini:

Andai pohon itu jadi tumbang?

Page 215: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

andai harapanku jadi lengang?

19. Menyesal karya Ali Hasjimi

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Oh, apa guna ku sesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang bakti.

Dikutip dari Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 72-73)

a. Analisis Heuristik

12.

Maksud kutipan baris nomor satu adalah si aku sudah kehilangan paginya.

gian awal

dari hari antara dini hari dan siang hari, waktu setelah matahari terbit hingga

sudah

tidak dapat dicari dan dikembalikan lagi. Si aku tidak bisa kemabli kepada

pagi.

13.

meninggalkan

(suatu tempat),

si aku sudah meninggalkannya, berarti si aku sudah menemui hari tua.

14.

Page 216: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sesudah tengah hari (kira-kira dari pukul tiga sampai matahari terbenarn)

(KBBI, 2008: 1173). Petang telah datang membayangi kehidupan si aku.

menutupi (melindungi)

dengan bayang-bayang; b) merintangi; c) mengikuti terus jejaknya sampai

ris tersebut,

yaitu sore hari telah mengnutupi pandangan si aku ketika si aku ingin melihat.

15.

a) jauh jaraknya dari posisi sebelah bawah, panjang (badan),

b) sudah agak jauh ke atas (matahari);

c) luhur; mulia, yang sebelah atas (tingkatan, pangkat, derajat, mutu, dsb);

d) sudah lanjut ( umur);

e) banyak atau mahal (harga, nilai, dsb);

f) sudah maju (kecerdasan, peradaban, dsb); sudah jauh pada tingkatan atas

(pengetahuan, pelajaran, dsb);

g) sombong (perkataan, tabiat, dsb) (KBBI, 2008: 1711)

Makna yang paling tepat dengan kutipan baris puisi nomor empat di atas

gunakan untuk mengungkapkan hal yang dia rasakan. Penyair ingin

menyampaiakan bahwa yang dibicarakan dalam puisi ini adalah tentang

penyesalan yang dating di usia tua.

16.

a) lengah; kurang hati-hati;

tidak mengindahkan (kewajiban, pekerjaan, dsb), b) terlupa; tidak ingat karena

asyik melakukan sesuatu (KBBI, 2008: 862). Jadi, maksud kalimat nomor

lima tersebut adalah si aku tidak ingat pada pagi hari karena asyik melakukan

sesuatu.

17.

juga memiliki makna yang sama dengan lalai. Kalimat nomor enam ini

memiliki makna denotasi yang sama dengan kalimat nomor lima, yaitu si aku

Page 217: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak berhati-hati dan tidak mengindahkan kewajiban/pekerjaan saat dia masih

berusia muda.

18.

baris tersebut secara

harfiah memilki acuan-acuan sebagai berikut:

a) bagian perut yang merah kehitam-hitaman warnanya, terletak di sebelah

kanan perut besar, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dalam

darah dan menghasilkan empedu;

b) daging dari hati sebagai bahan makanan (terutama hati dari binatang

sembelihan):

c) jantung:

d) sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat

segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian-pengertian

(perasaan-perasaan dsb);

e) apa yang terasa dalam batin:

f) sifat (tabiat) batin manusia;

g) bagian yang di dalam sekali (tt buah-buahan, batang tumbuh-tumbuhan,

dsb); (KBBI, 2008: 529)

Jadi, maksud dari kalimat nomor tujuh tersebut adalah hidup si aku hanya

tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian-pengertian

(perasaan- -hitaman

warnanya, terletak di sebelah kanan perut besar, gunanya untuk mengambil

sari-

19.

a-

pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut

metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan untuk menerangkan gejala-

gejala tertentu dl bidang (pengetahuan) itu (dalam KBBI, 2008: 574).

-barang (uang

Page 218: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dsb) yang menjadi kekayaan; barang-barang milik seseorang;(KBBI, 2008:

527)

Berdasarkan acuan-acuan di atas, kalimat nomor delapan di atas, secara

harfiah memiliki makna bahwa si aku tidak mempunyai pengetahuan apapun

dan tidak mempunyai barang kekayaan apapun.

20.

karena

2008: 1435). Si aku merasa penyesalan saat usianya sudah tua tidak ada

gunanya.

21.

Si aku merasa kalau perasaan tidak senang atau tidak bahagia (susah,

kecewa, dsb) karena (telah melakukan) sesuatu yang kurang baik hanya akan

22.

23.

Di baris kesebelas dan dua belas si aku menginginkan generasi muda

berbaris berderet (berjajar)

24.

Kat

setia, memperhambakan

2008: 122). Secara harfiah, kalimat nomor tiga blas tersebut, si aku berharap

para generasi muda berjajar dengan teratur untuk berjalan ke tanah yang luas

atau lapangan dengan niat untuk setia dan memperhambakan diri pada tanah

yang luas itu.

b. Analisis Hermeneutik

Page 219: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Puisi berjudul Menyesal karya Ali Hasyimi tersebut merupakan puisi yang

berisi pelajaran yang berharga bagi generasi muda. Puisi tentang penyesalan yang

ga dapat berarti masa

memiliki makna kalau usia si aku sekarang sudah tua, sudah tidak mempunyai

sudah lanjut usia.

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu, miskin harta

Kutipan bait kedua di atas, menyiratkan bahwa si aku telah lalai atau menyia-

nyiakan kesempatan yang ada saat dia masih muda. Dia hidup berfoya-foya, tidak

bekerja, tidak menuntut ilmu. Dan saat usianya sudah tua, dia tidak punya apa

pun. Dia tidak punya pengetahuan apa pun sehingga dia tidak bisa bekerja.

Akibatnya, dia hidup miskin, tidak mempunyai harta benda apapun, dan

kemiskinannya itu kini menyiksa batinnya.

...

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Kutipan bait ketiga di atas, menyiratkan bahwa penyesalan di usia tua tidak

ada gunanya. Semua sudah terlambat. Penyesalan hanya akan menambah luka di

hati. Penyesalan justru akan makin membuat kita terpuruk. Lebih baik

memperbaiki hal yang masih bisa diperbaiki sebelum ajal menjemput.

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang bakti.

Bait terakhir di atas, si aku mengharapkan generasi muda supaya tidak

menyia-nyiakan masa mudanya untuk bersenang-senang. Generasi muda

supaya generasi muda mempersiapkan dan menata masa depan dengan baik,

menuntut ilmu, bekerja keras, dan mengambil semua kesempatan agar dapat

Page 220: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengabdian pada Tuhan.

20. Perkabungan di Laut Timor karya Hamdy Salad

Burung-burung berkalung hampa

Melipat bendera di laut Timor

Anyir ombak berkejaran sepanjang musim

Merangkai buih dalam perkabungan

Ikan-ikan menggelembungkan rasa perih

Mendorong bangkai ke tepi pantai

Lambang sengketa dan pertikaian

Kapal-kapal berlayar dalam gelap

Menebar dusta para perampok

Badai dan topan saling bertandang

Ke empat penjuru darah langit membeku

Mengurung duka di relung cakrawala

Orang-orang putih bertubuh kaku

Menabuh genderang di pelabuhan waktu

Membangun barak dan kemah persekutuan

Memperanakkan tahta dunia sebagai hantu

Segunduk pulau telah tenggelam

Diremuk gelombang angin samudra

Kain kafan beterbangan di udara fana

Meninggalkan masa lampau dan kematian

Dalam perang: Matahari mengambang!

Rajah negeri terbakar amunisi

Mengarak kesilsilahan ke rebing oerbatasan

Dikutip dari Gelas Esai dan Ombak Sajak Anno dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 73-74).

a. Analisis Heuristik

1) -

2)

binatang berkaki dua, bersayap dan berbulu, dan biasanya dapat terbang, b)

untuk menyebut jenis unggas (yang biasanya bisa terbang) (KBBI, 2008: 241).

Penyair mengatakan kalau burung-burung itu di lehernya berkalung

berupa lingkaran atau

rantai terbuat dari emas, perak, dan lain-lain yang dilingkarkan pada leher

Page 221: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berisi; kosong, tidak bergairah; sepi, sia-

520). -burung berkalung

di lehernya menggantung sebuah hiasan yang disebut kesia-siaan.

Baris ke dua di atas, penyair menyampaiakan bahwa burung-burung tadi

melipat bendera di laut Timor, laut di perairan bagian timur Indonesia, yaitu

-

makna berikut:

a) melepit menjadi rangkap;

b) membekuk, meringkus, atau menggulung (perampok, penjahat, dsb.);

c) menggelapkan (uang dsb.);

d) menjual barang untuk makan;

e) tidak mematuhi;

f) menyikat habis (makanan) (KBBI, 2008: 936).

empat atau segitiga, biasanya diikatkan pada tiang, dipergunakan sebagai

lambang negara, perkumpulan, atau tanda; panji-

Dengan demikian, secara harfiah, makna baris pertama dan kedua, yaitu

burung-burung yang di lehernya menggantung kesia-siaan, sedang melipat

bendera yang menjadi lambang suatu negara.

3)

4)

Baris ketiga dan keempat di atas secara harfiah memiliki makna bahwa

ombak yang ada di laut timur baunya anyir. Ombak-umbak itu saling

acuan berbau amis seperti ikan atau darah. Ombak yang berkejaran tadi,

maksudnya ombak menggulung dan menyusun buih dalam perkabungan. Kata

eksikal memiliki arti pakaian (kabung dsb) yang

dipakai dalam berkabung, atau dalam keadaan berkabung (berduka cita)

(KBBI, 2008: 652).

5) -

Page 222: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ikan-ikan di laut Timor, menggelembungkan rasa perih, maksudnya, ikan-

ikan itu membuat gelembung yang berisi rasa perih, sakit, dan sedih. Kata

-bola yang berisi udara; bola-

baris kelima tersebut, isi bola-bola udara itu adalah rasa sakit, bukan udara.

6)

7)

Ikan-ikan yang membuat gelembung yang berisi rasa sakit tadi

mendorong bangkai-

me

2008: 130). Bangkai yang dimaksud pada baris keenam tentu saja bukan

bangkai binatang, melainkan bangkai manusia. Bait ketujuhlah yang

menandakan kalau bangkai yang dimaksud adalah bangkai manusia. Bangkai-

bangkai manusia itu adalah korban dari sengketa dan perang di laut Timor.

8) -

9)

Kapal-kapal, meskipun langit dalam keadaan gelap (malam) tetap berlayar

sebab kapal-kapal itu adalah kapal-kapal milik perampok. Perampok adalah

1257). Kawanan penjahat itu menebar kebohongan di laut dan merampas harta

na

kebohongan. Secara harfiah kapal-kapal tadi menyebarkan kebohongan para

perampok.

10)

11)

12)

Badai dan topan mengacu pada bencana alam yang sering terjadi di laut.

angin kencang yang menyertai cuaca buruk

(yang datang dengan tiba-

berkecepatan sangat tinggi; a

Page 223: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Badai dan topan tadi bertandang ke empat penjuru arah langit yang

berkunjung (untuk bercakap-

2008: 1617). Artinya badai dan topan tadi berkunjung ke empat arah langit,

n dingin tadi mengurung duka di

lengkung langit. Langit tadi mengurung dukanya sehingga membeku seperti

es.

13) -

-

yang memiliki kulit putih dan badannya keras dan liat.

14)

Orang-orang yang berkulit putih tadi menabuh alat musik yang bernama

genderang di sebuah tempat yang biasa digunakan kapal untuk merapat. Kata

itu ditabuh saat pergantian

waktu antara siang dan malam, yaitu senja.

15)

Kata barak mengacu pada sebuah atau sekumpulan gedung tempat tentara;

asrama polisi (tentara);dapat pula mengacu pada bangsal khusus tempat

merawat orang sakit (menuIar). Barak juga memiliki acuan bangunan yang

memiliki makna tempat tinggal darurat yang menyerupai rumah sederhana

dengan kerangka besi, tali, atau kayu yang ditutup kain kasar dan tebal, terpal

yang didirikan langsung di atas tanah; kemah juga dapat mengacu pada istilah

tenda;(KBBI, 2008: 723).

ikatan (orang-orang yang sama kepentingannya); istilah persekutuan dalam

bidang ekonomi mengacu perseroan dagang; kongsi; maskapai; kemudian di

bidang kenegaraan persekutuan memeiliki acuan 3 perserikatan (negara-

Page 224: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan kemah p -orang yang

memiliki kulit putih dan bertubuh kaku tadi juga membangun bangunan

sementara untuk perkumpulan yang mereka dirikan.

16)

Kata memperanakkan secara lugas mengacu pada melahirkan (anak) dapat

pula mengacu pada makna menganggap sebagai anak,, kalau di bidang

perbankan istilah mempernakkan memiliki makna membungakan uang

(KBBI, 2008: 58). Orang-orang kulit putih tadi memperanakkan tahta dunia,

pula mengacu pada istilah kedudukan, jabatan di dunia. Orang-orang kulit

putih tadi menganggao tahta dunia sebagai peranakan hantu. Kata hantu secara

harfuah memiliki makna roh jahat (yang dianggap terdapat di tempat-tempat

tertentu. Dengan demuikian, baris enam belas secara harfiah berati orang-

orang bertub uh putih tadi menganggap kedudukan dunia seperti roh jahat

yang akan melukai manusia lain.

17)

Kata segunduk pulau pada baris tujuh belas secara harfiah mengacu pada

satu gumpalan kecil tanah sebuah pulau, dan satu gumpalan tanah dari sebuah

pulau itu telah tenggelam di dalam laut.

18)

Ada kata diremuk pada baris delapan belas. Kata yang diremuk adalah

gundukan tanah dari pulau yang tenggelam tadi. Gelombang angin samudra

tadi yang meremukkan gundukan pulau yang disebut pada baris nomor tujuh

belas.

19)

Pada baris sembilasn belas, p

secara harfiah mengacu pada kain pembungkus mayat. Digambarkan kain tadi

beterbangan di udara fana. Kata beterbangan secara leksikal memiliki acuan

terbang ke mana-

mengacu pada berhamburan atau melayang-layang di udara. (KBBI, 2008:

Page 225: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kekal. Kesimpulannya, kain pembungkus mayat tadi beterbangan di udara

yang tidak kekal.

20)

Pada baris nomor dua puluh, penyair melanjutkan syairnya, bahwa kain

kafan tadi beterbangan di udara yang tidak kekal lalu meninggalkan waktu

yang telah berlalu dan kematian.

21)

Saat perang terjadi, cahaya matahari mengambang di langit. Kata

Matahari adalah bintang terbesar di tata surya dan merupakan pusat galaksi

bimasakti. Lalu matahari itu mengambang, kata mengambang memiliki acuan

bahwa matahari itu mengapung, melayang-layang tidak jelas arahnya.

22)

suratan (gambaran, tanda-tanda, dsb.) yang

dipakai sebagai azimat (penolakan penyakit dsb.); retak tangan (garis-garis

-

coreng (cacahan) pada tubuh yang dibuat dengan barang tajam/ tato (KBBI,

2008: 1251). Matahari yang mengambang tadi merajah sebuah negeri

sehingga negeri tersebut terbaka

memiliki acuan segala pengisi senjata api (seperti mesiu atau peluru); amunisi

dapat pula mengacu pada segala alat peledak yang ditembakkan kepada

musuh (seperti bom, granat dan roket) (KBBI, 2008: 55). Dengan demikian,

negara tersebut diserang oleh peluru dan bom-bom yng menghancurkan

negara tersebut.

23)

Kata kunci pada baris dua puluh tiga ini adalah kesilsilahan yang secara

harfiah mengacu pada asal-usul suatu keluarga berupa bagan dan susur galur

(keturunan), bagan silsilah keluaga tersebut diarak ke tebing perbatasan.

Tebing mengacu pada tepi sungai (jurang) yang tinggi dan terjal. Jadi,

maksudnya, bagan silsilah keluarga itu akan dibawa ke jurang sehingga bisa

hilang.

Page 226: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Analisis Hermeneutik

Analisis hermeneutik atau pemaknaan secara utuh bait pertama, yaitu telah

terjadi perikaian atau peperangan di laut Timor. Burung-burung berkalung hampa

melambangkan pesawat-pesawat tempur yang digunakan untuk berperang.

Pesawat-pesawat temput tersebut sia-sia saja mempertahankan NKRI. Puisi ini

berlatar belakang pemberontakan Timor-Timor yang ingin melepaskan diri dari

NKRI. Jadi pesawat-pesawat tempur yang berkalung hampa itu melambangkan

kesia-siaan yang diciptakan karena banyak korban tewas dalam pertikaian di laut

Timor.

Ombak yang anyir menandakan kalau di laut Timor telah tercemar darah para

korban tewas. Mayat-mayat mereka banyak yang mengapung di laut karena

perang itu terjadi di laut. Buih air laut yang membentuk ombak mengantarkan

kapat-kapal dari pantai kelaut untuk mengambil mayat-mayat yang mengambang

di laut. Ikan-ikan yang menggelembungkan rasa perih adalah simbol kapal-kapal

perang yang sedang mengangkut mayat-mayat korban perang tadi menuju pantai.

Kapal-kapal yang berlayar dalam gelap melambangkan bahwa kapal-kapal

tersebut berlayar di laut Timor dengan tujuan jahat. Pernyataan peneliti tersebut

-kapal yang berlayar di laut Timor itu memiliki misi jahat,

yaitu memecah belah NKRI. Bait kedua ini berhubungan dengan bait pertama.

Selanjutnya, badai dan topan yang melanda empat penjuru arah langit,

melambangkan serangan kapal-kapal itu ada di seluruh laut Timor. Kalimat

mengurung duka di relung cakrawala melambangkan keduakaan karena

peperangan yang terjadi di laut Timor. Langit jadi gelap karena asap-asap hitam

yang ditimbulkan ledakan amunisi dan bom-bom yang diledakkan.

Orang-orang bertubuh putih dan kaku melambangkan bangsa lain yang

menjajah NKRI. Mereka menabuh genderang, artinya mereka mengajak untuk

berperang. Di pintu waktu melambangkan bahwa perang sudah di depan mata

bangsa Indonesia tidak dapat menghindar. Para penjajah tadi membangun markas

Page 227: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengahntui dan menteror kedamaian dan ketentraman masyarakat kepulauan

Timor.

Bait ketiga secara keseluruhan menggambarkan bahwa kekuasaan dan teror

yang disebar para penjajah telah menghancurkan propinsi Timor-Timor. Kalimat

mbolkan bahwa sebagian

besar daerah Timor-Timor telah dikuasai para penjajah yang menginginkan

melambangkan bahwa propinsi Timor-Timor telah diserang gelombang samudra

yang melambangkan pertikaian yang luar biasa sampai mampu memisahkan

Timor-

melambangkan kalau akibat pertikaian itu banyak korban tewas yang mayatnya

berserakan di mana-mana, udara fana melambangkan bahwa provinsi Timor-

Timor sudah hancur dan mayat-mayat yang berserakan tadi telah meninggalkan

tanah air mereka, yaitu Timor-Timor dalam keadaan masih terjadi perang.

Matahari mengambang melambangkan perang itu terjadi saat siang hari sebab saat

siang hari, matahari seolah-olah mengambang di langit dan memantul di air laut.

Perang dan orang-orang berkulit putih yang menjajah tanah Timor-Timor tadi

merajah negeri yang terbakar amunisi, maksudnya provinsi Timor-Timor telah

digempur bom-bom dan tembakan-tembakan yang menghancurkan semua. Tidak

hanya bangunan gedung-gedung saja yang hancur, tetapi juga tatanan

pemerintahan dan sosial masyarakat Timor-Timor. Pernyataan bahwa tatanan

pemerintahan dan sosial masyarakat Timor-Timor telah hancur adalah baris

terakhir yan

pendapat di pulau Timor menyebabkan luka di hati para penduduk sipil sekaligus

luka lahir yang diderita seumur hidup.

21. Bunga Krisan tentang Pemanjat-pemanjat Gunung karya Mars

Mattola

Dua rangkai bunga krisan terbuai-buai

Ditiup angin semilir, pagi-pagi sejuk.

Keduanya merasa terganggu ketika

Serombongan kaki-kaki manusia satu-satu

Page 228: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lewat amat dekat menepis-nepis

Batu-batu gunung yang besar-besar

Menimpa mereka dengan tajamnya, selalu

-pikir tak habis-habis, kenapa

Manusia-manusia itu banyak-banyak yang

Ingin ke atas. Padahal tidak sedikit-sedikit

Yang jatuh-

Muda-muda yang berputik

Cerlang-cemerlang dengan pelan-pelan.

-pemanjat gunung,

Ingin dipuja- -tiba

Ucapan krisan-krisan tua berhenti. Hujan

Menderam-deram tiba-tiba, dan

Mengalir-alirkan air-airnya dan

Menyeret-nyeret kata-kata krisan-krisan

Tua ke lembah yang tiba-tiba sunyi-senyap

Lelawa beterbangan, hari telah sore.

Terdengar hiruk pikuk suara

Pemanjat-

-krisan

menutup telinga tidak tega mendengar

mereka membantu yang jatuh.

Ujar krisan tua. Krisan berputik

Cerlang-cemerlang tiba-tiba wajahnya

Kelam, seperti hari yang menyungkup.

Tampak air mata duka mengalir di

Wajahnya, seperti di wajah-wajah batu-batu padas

Yang diberi tahu lelawa. Dan senja pun

Berangkat setia.

Dikutip dari Apresiasi Puis Remaja dalam Mahir Berbahasa

Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 87).

a. Analisis Heuristik

1) -

2) -

Maksud dua rangkai bunga krisan secara harfiah, yaitu ada dua rangkai

bunga krisan, satu rangkai bunga krisan terdiri dari beberapa tangkai bunga

yang diikat menjadi satu. Dua rangkai bunga krisan itu terbuai-buai, atau

berayun-ayun karena dihembus angin yang mengalun lembut saat pagi hari

Page 229: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang sejuk. Pagi yang sejuk artinya matahari belum bersinar begitu terik,

antara pukul 06.00 sampai pukul 07.00.

3)

4) -kaki manusia satu-

5) Lewat amat dekat menepis-nepis

Dua rangkai bunga krisan itu merasa risih dan terusik saat serombongan

kaki-kaki manusia satu-satu lewat amat dekat dan menepis-nepis.

Serombongan kaki-kaki manusia melambangkan bahwa ada sekelompok

manusia yang berjalan ke arah bunga-bunga krisan itu. Segerombolan manusia

itu mendekati bunga-bunga krisan dan menebas-nebasnya.

6) -batu gunung yang besar-

7)

Batu-batu gunung yang berukuran besar menimpa segerombolan manusia

tadi, kata tajam melambangkan kalau batu-batu besar yang menimpa manusia-

manusia tadi, jatuh dan melukai mereka. Batu adalah simbol kesulitan atau

musibah ayng akan menimpa manusaia dalam hidupnya.

8) -pikir tak habis-habis, kenapa

9) Manusia-manusia itu banyak-banyak yang

10) Ingin ke atas. Padahal tidak sedikit-sediki

11) Yang jatuh-

12) Muda-muda yang berputik

13) Cerlang-cemerlang dengan pelan-pelan.

Dua rangkai bunga krisan tadi maksudnya ada dua jenis krisan, yaitu

-

muda yang berputik cerlang-cemerlang dengan pelan- menandakan

Krisan-krisan muda saling berbisik membicarakan manusia yang mendatangi

mereka tadi dan menebas-nebas mereka. Mereka membicarakan para pemanjat

yang tidak pernah jera naik gunung, padahal banyak yang jatuh ke jurang.

Berputik cerlang-cemerlang melambangkan kalau krisan muda itu masih

punya masa depan yang cerah, putik melambangkan kalau krisan-krisan tadi

akan berbunga lebih banyak lagi dan menghasilkan keturunan yang banyak.

14) -pemanjat gunung,

15) Ingin dipuja- ba-tiba

Page 230: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16) Ucapan krisan-krisan tua berhenti. Hujan

17) Menderam-deram tiba-

Lalu terjadi pembicaraan krisan-krisan muda tadi di dengar oleh para

krisan tua. Krisan-krisan tua mengatakan kalau para pemanjat gunung itu tetap

ingin memanjat karena bagi seorang pemanjat gunung, dapat sampai ke

puncak gunung adalah suatu kebanggan. Para pemanjat gunung biasanya ingin

dipuji karena keberaniannya mendaki gunung. Lalu karena hujan turun

menderam-deram melambangkan kalau hujan turun sangat deras

18) r-alirkan air-airnya dan

19) Menyeret-nyeret kata-kata krisan-krisan

20) Tua ke lembah yang tiba-tiba sunyi-

Hujan yang deras tadi mengalirkan air yang deras pula. Aliran air tadi

menyeret-nyeret kata-kata krisan-krisan tua maksudnya, air hujan yang

menghujani krisan tua membuat krisan-krisan tua terseret derasnya air dan

mereka jadi berhenti bicara karena kata-kata mereka.mereka ikut hanyut

bersama air yang menerjang mereka. Lembah yang tiba-tiba sunyi-senyap

adalah lambang bahwa baik krisan-krisan muda maupun krisan-krisan tua

tidak berdaya ketika hujan menerjang mereka dan menyeret semua kata-kata

yang mereka ucapkan tadi. Semua menjadi diam.

21)

Lelawa yang beterbangan melambangkan kalau hari sudah mulai malam,

yaitu saat matahari mulai terbenam.

22) Terdengar hiruk pikuk suara

23) Pemanjat-

24) -krisan

25) menutup telinga tidak tega mendengar

26) mereka membantu yang jatuh.

27)

28) Ujar krisan tua. Krisan berputik

29) Cerlang-cemerlang tiba-tiba wajahnya

30) Kelam, seperti hari yang menyungkup.

31) Tampak air mata duka mengalir di

32) Wajahnya, seperti di wajah-wajah batu-batu padas

33) Yang diberi tahu lelawa. Dan senja pun

34) Berangkat setia.

Page 231: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bait terakhir ini secara harfiah menggambarkan kalau saat petang datang,

para pemanjat ada yang terperosok ke jurang. Krisan-krisan muda dan krisan

tua yang mendengar teriakan-teriakan para pemanjat itu tidak tega. Krisan-

krisan itu sangat sedih mendengar jeritan-jeritan para pemanjat yang terjatuh

ke jurang itu.

lambang kedukaan yang dialami oleh krisan muda dan krisan tua. Lelawa atau

kelelawar yang terbang juga memberitahukan pada seluruh penghuni gunung

bahwa para pemanjat ada yang terperosok ke jurang.

Pada baris ini juga digambarkan kalau pemanjat itu memiliki jiwa setia

kawan dan penolong yang tinggi. Dibuktikan pada baris berikut.

Terdengar hiruk pikuk suara

Pemanjat-

Para pemanjat sibuk menyelamatkan teman-teman mereka yang terperosok

pemanjat itu sebenarnya sudah berhati-hati dan mempersiapkan peralatan yang

lengkap ketika mendaki, namun kondisi alam yang terjal dan hari sudah

hampir petang membuat pandangan mereka terbatas. Baris terakhir yang

menemani perjuanagn para pemanjat gunung itu sampai mereka tiba di puncak

dan walau pun banyak yang terperosok ke jurang. Senja dapat pula mewakili

akhir waktu yang menjemput para pemanjat untuk kembali pada dunia yang

abadi.

b. Analisis Hermeneutik

Secara keseluruhan makna yang tersirat pada puisi Bunga Krisan tentang

Pemanjat-pemanjat Gunung, yaitu tentang penggambaran perjuanagan para

pemanjat gunung yang berjuang menakhlukkan puncak gunung. Kalau dianalisis

secara hermeneutik, krisan muda dan krisan tua melambangkan para penduduk

yang tinggal di daerah pegunungan. Biasanya bunga krisan banyak tumpuh di

daerah dingin dan sejuk seperti pegunungan. Terjadi percakapan antara krisan

muda dan krisan tua, atau simbol dari para pendiuduk daerah pegunungan. Krisan

Page 232: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

muda adalah simbol penduduk muda dan krisan tua simbol penduduk yang

berusia senja. Mereka membicarakan tentang para pemanjat gunung yang tidak

pernah jera mendaki gunung walaupun telah banyak yang terperosok ke jurang.

Namun, di sisi lain, puisi bunga krisan ini juga dapat menyimbolkan tentang

kehidupan orang-orang yang berjuang keras untuk mencapai puncak kehidupan.

Gunung merupakan simbol kehidupan yang penuh dengan jurang dan bebatuan

keras. Jurang menyimbolkan bahwa di hidup ini banyak hal-hal berbahaya yang

dapat mengancam hidup kita kapan pun. Apabila kita salah melangkah dalam

menjalani hidup, maka kita akan jatuh ke jurang. Jurang adalah simbol

kesengsaraan, penderitaan, bahkan kematian. Bebatuan adalah simbol maslah-

masalh yang akan kita hadapi dalam hidup. Apabila kita tidak berhati-hati, kita

dapat tersandung batu dan jatuh ke jurang tadi. Di pegunungan juga ada hutan

yang menyimbolkan misteri kehidupan. Ada bahaya namun juga ada sumber

kehidupan di hutan. Kita tidak tahu ada apa di dalam hutan bila kita tidak

menjelajahi hutan, begitupn misteri kehidupan, kita tidak akan tahu keunikan dan

keindahan dalam hidup apabila kita takut masuk ke dalam misteri kehidupan.

Dua rangkai bunga krisan adalah simbol manusia yang bijaksana. Ada krisan

tua dan muda. Krisan muda yang dihiasi putik yang cerlang-cemerlang

menandakan kalau krisan itu indah dan penuh kebijkasanaan yang kemduian

dijadikan simbol bagi manusia yang bijaksana tadi.

-pemanjat gunung,

Ingin dipuja- tiba-tiba

Ucapan krisan-krisan tua berhenti. Hujan

Menderam-deram tiba-tiba, dan

. . .

Kutipan baris di atas yang menyebutkan kalau pemanjat itu ingin dipuja-puji

menandakan bahwa manusia dalam hidupnya juga ada sifat sombong, ingin

dihargai semua perjuangannya. Krisan tua yang menjadi simbol orang tua yang

bijaksana tidak pernah didengar kata-katanya oleh para pemanjat gunung.

Mengalir-alirkan air-airnya dan

Menyeret-nyeret kata-kata krisan-krisan

Tua ke lembah yang tiba-tiba sunyi-senyap

Page 233: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kutipan baris di atas menandakan kalau ucapan bijak krisan-krisan tua tadi

tidak didengar oleh para pemanjat gunung itu. Hujan yang menyeret-nyeret kata-

kata para krisan tua itu melambangkan cobaan yang harus dihadapi para krisan tua

yang selalu setia menasihati para pemanjat itu. Lembah yang sunyi senyap

melambangkan kata-kata krisan tua hanyalah kata-kata yang kosong, sunyi senyap

berarti di lembah itu tidak ada siapa pun dan benda apa pun. Kata-kata para krisan

tua tidak ada yang didengar satu pun oleh para pemanjat gunung.

35) Terdengar hiruk pikuk suara

36) Pemanjat-

37) -krisan

38) menutup telinga tidak tega mendengar

39) mereka membantu yang jatuh.

40)

41) Ujar krisan tua. Krisan berputik

42) Cerlang-cemerlang tiba-tiba wajahnya

43) Kelam, seperti hari yang menyungkup.

44) Tampak air mata duka mengalir di

45) Wajahnya, seperti di wajah-wajah batu-batu padas

46) Yang diberi tahu lelawa. Dan senja pun

47) Berangkat setia.

Kutipan bait terakhir di atas, menggambarkan kalau para pemanjat itu ada

beberapa yang terperosok ke jurang, melambangkan kalau beberapa manusia

terjatuh dalam suatu masalah pelik karena tidak mendengarkan nasihat para orang

bijak. Wajah krisan muda yang berputik cerlang-cemerlang tiba-tiba kelam,

menandakan kalau banyak anak muda yang sedih atas kejadian itu. Batu-batu

padas melambangkan kerasnya hati seorang manusia. Namun ketika mendengar

kabar duka, maka hati yang keras seperti batu itu pun dapat pula menangis.

Kalimat dan senja pun berangkat setia melambangkan kalau para pemanjat yang

jatuh terperosok ke jurang dan nyaris meninggal. Senja adalah pintu waktu antara

siang dan malam. Saat siang adalah lambang kehidupan dan malam adlah simbol

kematian. Dapat pula diartikan kalau para manusia yang gagah berani yang

disimbolkan oleh pemanjat gunung tadi, karena salah langkah mereka terjatuh,

mengalami masalah dalam hidupnya padahal belum sampai pada puncak

kehidupan. Puncak yang dimaksud adalah kesejahteraan dan kenyamanan hidup

yang abadi.

Page 234: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22. Ibu karya K. H. A. Mustofa Bisri

Ibu

Kaulah gua teduh

Tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kaulah kawah

Dari mana aku meluncur perkasa

Kaulah bumi

Yang tergelar lembut bagiku

Melepas lelah dan nestapa

Gunung yang menjaga mimpiki

Siang dan malam

Mata air yang tak brenti mengalir

Membasahi dahagaku

Telaga tempatku bermain

Berenang dan menyelam

Kaulah ibu, laut dan langit

Yang menjaga lurus hodizonku

Kaulah ibu, mentari dan rembulan

Yang mengawal perjalananku

Mencari jejak sorga

Di telapak kakimu

(tuhan

Aku bersaksi

Ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

Maka kasihilah ibuku

Seperti Kau mengasihi

Kekasih-keasih-Mu

Amin)

Dikutip dari Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 88).

a. Analisis Heuristik

1)

Ibu adalah simbol wanita yang melahirkan kita, ibu bisa berarti kampung

halaman, ibu pun dapat berarti kasih sayang. Namun ibu dapat pula menjadi

sosok antagonis ketika dia memaksakan kehendaknya pada anka-anaknya. Ibu

itu sorga bagi anak-anaknya.

2)

Page 235: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3)

4)

Gua secara harfiah memiliki makna liang atau lubang besar pada kaki

gunung, jadi kalau ibu diibaratkan sebgai gua peneduh, artinya ibu dapat

menjadi tempat kita bersembunyi atau mengasingkan diri Tempat Bertapa

memiliki makna bahwa ibu adalah tempat kita merenung, mejauhkan diri dari

kehidupan dunia dalam waktu yang lama.

5)

6)

Kawah memiliki makna kuali besar, kancah, lubang, kepundan, mulut

gunung berapi. Berarti, ibu adalah lubang tempat si aku keluar dengan gagah.

Kalau dimaknai secara benar, kawah artinya adalah rahim ibu, tempat seorang

bayi berada dan lalu lahir menjadi seorang manusia yang sempurna. Kawah

gunung berapi kadang mengeluarkan awan panas dan lahar dingin. Jadi ibu

kadang mengeluarkan amarahnya.

7)

8)

9)

Bumi adalah simbol sifat yang menerima dan rendah hati. Bumi juga

tempat yang paling nyaman untuk bersandar. Dikatakan dalam kutipan di atas,

bahwa bumi yang tergelar lembut melambangkan bahwa ibu memiliki sifat

yang lembut dan tempat yang nyaman untuk melepas lelah dan duka.

10)

11)

Ibu diibaratkan sebagai gunung. Gunung melambangkan sesuatu yang

memiliki kekuatan untuk melindungi. Gunung merupakan lambang keberanian

karena hanya orang-orang yang memiliki keberanian tinggi saja yang mampu

menakhlukkan gunung. Gunung adalah simbol kehidupan sebab di gunung

terdapat jurang yang menyimbolkan bahaya yang mengancam setiap manusia

dalam menjalani hidup. Di gunung juga ada hutan lebat yang misteriu. Kita

tidak akan tahu ada apa di dalam hutan itu apabila kita tidak menjelajahinya.

Begitu pula misteri kehidupan, kita tidak pernah tahu misteri dan hal-hal

Page 236: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menarik dalam hidup apabila kita tidak berani menghadapi hal yang belum

terjadi. Pada kutipan baris puisi di atas, gunung dilambangkan sebagai seorang

pengasuh yang selalu menjaga siang dan malam.

12)

Mata air melambangkan cinta ksih yang tidak pernah berhenti diberikan

ibu pada anak-anaknya. Mata air juga melambangkan pengabdian yang selalu

abadi sampai mati.

13)

Cinta kasih seorang ibu dapat membasahi dahaga. Membasahi

melambangkan menyembuhkan, dahaga melambangkan luka, Jadi membasahi

dahaga artinya menyembuhkan luka, memenuhi perasaan yang membutuhkan

kasih sayang.

14)

Telaga memiliki acuan genangan air yang bersunber dari berbagai aliran

sungai yang membentuk kolam atau danau. Telaga juga dapat diartikan

sebagai sumber air. Kaitannya dengan ibu, maka telaga adalah sumber ilmu

untuk kita belajar. Namun, telaga juga dapat berati kematian sebab apabila kita

tidak pandai berenang saat bermain di sana, kita bisa mati tenggelam.

15)

Berenang adalah simbol cara kita akrab dengan ibu yang diwakili oleh

telaga dan menyelam adalah simbol cara kita memahami dalam hati sebuah

telaga (ibu).

16)

Laut bisa melambangkan kematian ketika kita di sana kita

mempertaruhkan nyawa kita. Langit adalah simbol waktu yang membatasi

semua kegiatan kita. Misalnya langit saat pagi, saatnya kita memulai hari.

Langit pagi juga melambangkan kerja keras sebab saat pagi itulah geliat kaum

buruh dimulai. Saat siang, langit begitu terik karena matahari, melambangkan

bahwa saat itulah kita benar-benar bekerja keras. Saat langit senja adalah

lambang kepuasan bagi para buruh tadi. Mereka pulang membawa hasil. Jadi,

Page 237: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kalau ibu disimbolkan sebagai langit, maka ibu adalah pengatur semua

kegiatan kita.

17)

berbatasan dengan permukaan bumi atau laut, kaki langit dan cakrawala.

manusia. Jadi ibu itu adalah tatanan sosial yang menjaga hubungan baik

antarmanusia.

18)

Matahari selalu ada saat pagi sampai petang dan bulan ada saat malam

hari. Jadi matahari dan rembulan melambangkan sosok seorang teman, bisa

juga sebagai penjaga.

19)

20)

21)

Teman tadilah yang menuntun anaknya mencari jejak sorga. mencari jejak

sorga adalah simbol pengabdian seorang anak pada sang ibu. Kalimat di

telapak kakimu melambangkan bahwa sorga ibu ada di telapak kaki ibu.

22) (tuhan

23) Aku bersaksi

24) Ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

25) Maka kasihilah ibuku

26) Seperti Kau mengasihi

27) Kekasih-keasih-Mu

28) Amin)

Baris ke 22 sampai 28 merupakan simbol bahwa sosok ibu adalah kekasih

Tuhan. Ibu adalah malaikat yang mengemban dan melaksanakan amanat dari

Tuhan di dunia.

b. Analisis Hermeneutik

Ibu

Kaulah gua teduh

Tempatku bertapa bersamamu

Sekian lama

Kata kunci yang merupakan tanda adalaha gua teduh. Gua teduh merupakan

simbol tempat yang asing namun nyaman untuk menyepi dari segala masalah

Page 238: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dunia. Orang-orang zaman dahulu banyak yang menyepi atau bertapa di gua untuk

mendapatkan ketenangan hidup, mendekatkan diri pada Sang pencipta, dan

menghindari dari sifat materialis. Jadi ibu adalah tempat kita untuk menenangkan

diri dan mendekati Tuhan. Melupakan semua masalah duniawi.

Kaulah kawah

Dari mana aku meluncur perkasa

Kawah, biasanya terdapat di gunung-gunung berapi. Kawah adalah mulut

gunung berapi, dari situlah lahar dingin keluar dan awan panas keluar. Kalau ibu

diibaratkan sebagai kawah, maka kawah itu adalah harihmnya, harim orang yang

melahirkan kita. Ibu sebenarnya adalah orang yang paling menyayangi dan

mencintai kita dibanding siapapun. Dia rela berbagi tubuh, makanan, dan nyaris

mati demi melahirkan anak-anaknya.

Kaulah bumi

Yang tergelar lembut bagiku

Melepas lelah dan nestapa

Ibu disimbolkan sebagai bumi. Bumi adalah simbol sifat rendah hati, sifat

mau menerima dan sabar walaupun kadang diperlakukan kasar. bumi kalau secara

harfiah adalah tempat yang mau menerima bagaimana pun perlakuan manusia

terhadapnya. Manusia mengeksploitasi, mengeruk segala yang ada di dalamnya.

Namun, bumi tetap sabar dan menrima perlakuan itu. Begitulah sifat ibu, rendah

hati, sabar, dan ikhlas. Sifat lembut itu juga yang membuat manusia betah berada

di bumi. Begitu pun seorang anak, apabila dia sudah berada di pangkuan ibunya,

maka dia akan merasa teduh, dan melupakan luka dan nestapanya.

Gunung yang menjaga mimpiku

Siang dan malam

Gunung, menyimbolkan sesuatu yang besar dan memiliki kekuatan untuk

menjaga. Gunung adalah sifat yang kuat, gunung adalah sesuatu yang

mengantarkan manusia pada suatu puncak kebahagiaan. Kalau ibu disimbolkan

sebagai gunung, maka ibu adalah sesuatu yang akan mengantarkan anaknya pada

suatu puncak kehidupan dan akan menjaga mimpinya di siang dan malam. Siang

menyimbolkan saat sang anak meninggalkan ibu untuk urusan dunia dan malam

adalah saat si anak kembali pada Tuhan. Kembali pada Tuhan bukan berarti

Page 239: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manusia mati. Namun manusia kembali mendekatkan diri pada-Nya. Beribadah

pada-Nya. Ibu akan menjaga sang anak dalam keadaana apa pun. Bahkan saat

sang anak terlelap saat malam.

Mata air yang tak brenti mengalir

Membasahi dahagaku

Mata air melambangkan cinta kasih yang tak pernah habis.kalau dihubungkan

dengan dunia nyata, mata air adalah sumber air yang jenih dan tidak pernah

kering. Mata air juga sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk. Begitu pula

cinta kasih seorang ibu, selalu ada dan tidak pernah habis. Membasahi dahaga

melambangkan kalau ibu selalu memberi kebahagiaan untuk anaknya. Mengisi

hati kita dengan kebahagian dan kebaikan.

Mata air juga dapat melambangkan cermin yang jernih. Dengan cermin yang

bening itu, manusia dapat merefleksi diri dan memperbaiki diri. Ibu pemberi

nasihat yang baik.

Telaga tempatku bermain

Berenang dan menyelam

Telaga adalah simbol kebijaksanaan karena di sana semua air mengalir

menuju telaga, baik itu air bersih maupun air kotor, sampah, semua berkumpul di

sana. Ibu mau menerima anaknya dalam keadaan apa pun. Dia baik atau nakal,

sang ibu tetaplah seorang yang bijaksana. Telaga juga merupakan genangan air

yang dalam dan tidak ada tahu dalamnya kalau tidak diselami. Begitu pula ibu.

Seorang anak tidak bisa memahami sifat, kebiasaan, dan jalan pikiran ibu kalau

dia tidak menyelami hatinya dan mengakrabinya.

Kaulah ibu, laut dan langit

Yang menjaga lurus hodizonku

Laut adalah simbol kematian. Manusia ketika berada di laut berarti dia

bertaruh dengan kematian. Apabila dia tidak bisa berenang atau mempertahan diri,

maka manusia itu akan mati tenggelam. Begitu pun ibu. Apabila si anak tidak

berbakti, tidak bisa memahaminya maka nerakalah tempat dia. Langit adalah atap

dunia, langit itu letakknya di atas, jadi melambangkan Tuhan. Tuhan yang

menjaga ibu. Akan tetapi, laut dapat pula berarti cerminan langit. Kalau langit

biru, laut pun biru, kalau langit jingga maka laut pun jingga. Jadi laut dan langit

Page 240: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang dimaksud dalam puisi ini adalah hubungan yang terjadi antara ibu dan

Tuhan. Horizon, yaitu langit bagian bawah yang menjadi simbol dari sang anak.

Laut dan langit akan menjaga horizon agar tetap tegak. Maksudnya apabila si anak

menjaga hubungan baik dengan Ibu, maka dia akan memiliki hubungan yang baik

pula dengan Tuhan. Ridha Allah ridha orang tua.

...

Yang mengawal perjalananku

Mencari jejak sorga

Di telapak kakimu

Mentari muncul saat siang dan bulan muncul saat malam. Mereka selalu

bergantian menyinari bumi. Artinya, matahari dan rembulan adalah sahabat,

teman kita yang selalu menemani saat siang dan malam. Siang adalah simbol

kebahagiaan karena kecerahan sinar matahari dan langit yang biru. Malam adalah

simbol kedukaan karena langit gelap. Saat langit gelap, rembulan datang untuk

memberi cahaya pada malam sehingga kedukaan itu menjadi indah. Matahari dan

bulan dapat pula diartikan sebagai penuntun saat gelap dan terang untuk mendapat

sorgaa Tuhan. Sorga berada di telapak kaki ibu, apabila seorang anak berbakti, dia

akan mendapat surga. Bait terakhir menandakan kalau si aku sedang mendoakan

ibunya. Dia berharap Tuhan mengasihi ibunya karena sang ibu telah

melaksanakan amanat Tuhan dengan baik.

...

Ibuku telah melaksanakan amanat-Mu

Maka kasihilah ibuku

Seperti Kau mengasihi

Kekasih-keasih-Mu

Amin)

23. Narkotik karya Siti Rohaya

Dia memang membuat kita melayang

Melayang seperti di surga

Yang membuat kita hanyut

Dalam kenikmatan ....

Tapi sadarlah kawan

Dia hanya memperbudak kita

Dia akan menghancurkan hidupmu

Menghancurkan masa depanmu

Page 241: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah kau hancur

Kau akan diejek dan ditertawakan

Negeri ini akan hancur

Bila semua pemuda diperbudak olehnya

Ingatlah kawan

Masih banyak yang harus kau lakukan

Selain diperbudak olehnya.

Dikutip dari Apresiasi Puis Remaja dalam Mahir Berbahasa

Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 111).

a. Analisis Heuristik

1)

Kata dia mengacu pada narkotik, yang mebuat kita melayang. Melayang

dapat diartikan terbang, berimajinasi tentang hal-hal yang tidak masuk akal,

berbuat melampaui batas kewajaran dan tidak peduli sekitar.

2)

Surga memiliki makna tempat nyaman, indah dan semua yang diinginkan

manusia bisa terpenuhi. Surga dapat pula tempat bidadari dan para malaikat,

tempat orang-orang berbudi baik setelah ditimbang amal baiknya lebih banyak

daripada amal buruknya. Surga dalah ibu sebab di telapak kakinyalah surga

ada.

3)

Kalau narkotika dikatakan membuat kita hanyut, berarti narkotika adalah

arus deras yang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa kita dari jasad

kita.

4)

Kenikmatan yang dimaksud dalam puisi ini adalah kenikmatan sesaat

akibat halusinasi yang ditimbulkan efek candu narkotika.

5)

6)

Kata memperbudak memiliki makna menjadikan kita orang suruhan yang

harus mau melakukan apa yang diperintahkan narkotika. Narkotika adalah

simbol kekuasaan absolut yang berwujud benda.

7)

Page 242: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8)

Narkotika adalah mesin penghancur, contohnya blemder yang mampu

menghancurkan buah dan mengubahnya menjadi jus sehingga wujud utuh dari

buah itu sudah tidak terlihat. Begitu juga narkotika. Dia akan menghancurkan

hidup manusia sampai tidak ada yang tersisa,

9)

10)

Setelah hidup kita hancur, narkotika akan menertawakan kehancuran kita.

Narkotika akan menghina kita habis-habisa.

11)

12)

Suatu bangsa akan hancur apabila kaum pemudanya sudah menjadi

pengikut narkotika. Narkotika seolah menjadi pemimpin di negeri ini.

Narkotika adalah presiden yang mempunyai kekuasaan atas semua kebijakan

di negeri yang dia pimpin.

13)

14)

15)

Kata diperbudak memiliki makna bahwa narkotika akan mengendalikan

dan menguasai penuh hidup manusia. Dia merampas hak manusia untuk hidup

normal. Masih banyak hal yang bisa dilakukan selain mengabdi pada

narkotika. Jangan sampai mengalah pada narkotika.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi berjudul Narkotik apabila dimaknai secara utuh memiliki makna bahwa

narkotika diibaratkan sebagai raja yang memiliki kepemimpinan absolut yang

tidak bisa dilawan apabila sudah berada di wilayah kekuasaannya. Raja yang

absolut akan memperbudak semua bawahan dan pengkutnya. Semua harus

mematuhi perintahnya. Awalnya sang raja akan menjanjikan kehidupan yang

makmur dan kesenangan abadi bagi rakyatnya. Rakyat akan terbuai janji-janji

manis sang raja. Seperti para pejabat yang sedang kampanye, mereka menawarkan

Page 243: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ini dan itu, menjanjikan harga kebutuhan yang murah, kesehatan terjamin, dan

hidup damai dan aman.

Pelan-pelan sang raja absolut akan mulai membuat kebijakan-kebijakan yang

menyimpang dari hati nurani manusia. Kebijakan yang dia buat akan

menyengsarakan rakyatnya. Dia mulai menggerogoti hak-hak asasi kemanusiaan

yang dimiliki rakyatnya. Rakyat dipaksa mengikuti titahnya. Rakyat digiring pada

suatu tempat yang penuh dengan kebahagiaan yang semu. Namun, rakyat itu tidak

menyadari bahwa mereka sedang dihipnotis oleh racun sang raja. Mereka hanya

menuruti karena mereka sudah kecanduan kenikmatan semu yang diberikan sang

raja.

Sulit bagi rakyat-rakyat itu untuk lepas dari pengaruh hipnotis sang raja. Sang

raja mempunyai kebijakan yang amat ketat. Apabila rakyat berusaha melarikan

diri, maka siksaan yang menyakitkan akan mereka terima. Siksaan itu akibat sang

raja tidak memberikan penawar racun yang telah diam-diam dia masukkan ke

dalam tubuh rakyatnya. Namun, sang raja melupakan sesuatu. Bahwa mungkin dia

adalah raja dunia yang mutlak kepemimpinannya. Sang raja lupa kalau yang

menciptakan dunia yang dia kuasai adalah Tuhan yang juga memiliki kekuasaan

absolut. Tuhan bisa masuk dan menjadi kekuatan bagi rakyat untuk melawan sang

raja. Tuhan meberikan cinta, memberikan keyakinan yang teguh, dan kekuatan

semangat yang luar biasa untuk melawan tirani sang raja.

24. Gaun Burung Gagak karya Daroteha Rosa Herliany

Akhirnya kubaca

Barisbaris sajak yang kau tulis

pada sayapsayap burung gagak

hanya kehitaman dan kekeh kelaparan

yang mengerikan, bukitbukit, padang

rumput, dan perkampungan tanpa

penghuni

tanah siapakah ini? Pada penantian

yang tak pernah pasti (aku atau

satwa liar itu?)

dan sajaksajak, bagai sungai,

terus mengalir

tapi, lihatlah!

Burung-burung gagak itu menggugurkan

Page 244: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bulubulu sayapnya untuk mengganti

Gaunmu yang telah tua.

Dikutip dari Angakatan 2000 dalam Sastra Indonesia dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 140-141)

a. Analisis Heuristik

1)

2)

Kalimat nomor satu berarti kalau si aku sudah dapat membaca,

menganalisis, menyelami, dan mengakrabi baris puisi yang ditulis oleh

-

menunjukkan kalau puisi yang ditulis berbait-bait. Sajak dapat berarti

ungkapan kesedihan, ungkapan kebahagiaan, ataupun kemarahan dan harapan

yang dituangkan dalam bentuk tilisan. Sajak juga dapt berarti harapan, bahkan

keputusasaan.

3)

sayap burung gagak.

Sayap-sayap burung gagak memiliki makna alat gerak burung gagak yang

warnanya hitam. Burung gagak itu simbol kegelapan, kematian, dan kejahatan.

Burung gagak juga dapat berarti malaikat pencabut nyawa.

4)

5)

6)

7)

Apabila melihat dan memaknai secara harfiah kutipan baris empat sampai

kemelaratan. Simbol ketidakberdayaan manusia menghadapi kedatangan

gagak hitam sebagai simbol malaikat pencabut nyawa atau kematian. Kekeh

kelaparan itu terdengar mengerikan dari sebuah perkampungan yang kosong

tidak satu pun penduduk yang mendiaminya. Padang rumput dan bukit pun

mendengar jeritan gagak hitam itu. Padang rumput memiliki acuan sebuah

Page 245: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lapangan yang ditumbuhi rerumputan, biasanya digunakan oleh petani untuk

menggemabala ternak.

8)

9)

10) satwa liar it

menanti jawaban dari sosok kau siapakah yang berhak atas tanah yang

diperebutkan si aku dengan burung gagak hitam itu. Penantian yang tak pasti

menandakan kalau jawaban dari si kau tidak tahu kapan akan diberikan pada si

aku yang bertanya. Satwa liar yang dimaksud dalam bait di atas adalah burung

gagak hitam.

11)

12)

Sajak-sajak yang tertulis di sayap burung gagak tadi adalah tulisan yang

terurai apa adanya seperti air sungai yang mengalir sesuai arus. Kalau arus

deras maka debit airnya pun deras. Begitu pun sebaliknya.

13)

14) -

15)

16)

Secara harfiah, kutipan bait di atas dapat peneliti jelaskan, yaitu burung-

-bulu yang terdapat di sayap burung gagak hitam tadi

b. Analisis Hermeneutik

Akhirnya kubaca

Barisbaris sajak yang kau tulis

pada sayapsayap burung gagak

Makna kutipan baris di atas, yaitu si aku pada akhirnya dapat memahami

l

hanya mencoba menerjemahkan dan menerima takdirnya. Burung gagak adalah

simbol kematian, kegelapan, kejahatan pun bisa. Namun dari beberapa

Page 246: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemaknaan tadi yang paling cocok adalah simbol kematian. Alasan peneliti

menerjemahkan demikian dapat dilihat pada bait di bawah ini.

hanya kehitaman dan kekeh kelaparan

yang mengerikan, bukitbukit, padang

rumput, dan perkampungan tanpa

penghuni

tanah siapakah ini? Pada penantian

yang tak pernah pasti (aku atau

satwa liar itu?)

kekeh kelaparan adalah simbol kemiskinan, ketidakpunyaanm

ketidakmampuan melawan takdir karena tidak mempunyai daya dan tenaga.

Kehitaman adalah simbol kesia-siaan, kematian. Lalu pada baris yang

kematian dapat datang kapan pun tanpa manusia tahu kapan dia datang.

Namun kematian pasti datang.

Sajak yang ada di sayap burung gagak adalah simbol takdir. Takdir

mengalai bagai air sungai yang mengalis sesuai arah arus. Takdir pun begitu.

Tuhan telah menuliskan takdir setiap umat-Nya. Takdir itu di kehidupan

manusia akan berjalan sesuai arah yang dikendalikan Tuhan. Burung gagak

hitam adalah simbol kematian, malaikat pencabut nyawa. Karena si

yang telah tua. Gaun yang sudah tua menyimbolkan sesosok raga yang telah

tua. Menggantikan maksudnya si

untuk menemui ajalnya atau mati.

25. Kuantar Kau sampai Stasiun Senen karya Aslan A. Abidin

Setelah mengucap selamat tinggal pada semua

Yang mungkin bernama pertemuan, kita kemudian berpelukan. Kau

Menyodorkan selembar potretmu

Untuk apa?

Orang-orang bising bercakap.

Pernah ku bangun sebuah rumah di batinku untukmu, di situ

Kubayangkan kau tersenyum menyiram bunga di halaman

Page 247: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Cinta, memang pernah membuatku menginginkan kau

Jadi bagian dari keseluruhan nasibku, di luar dari kesedihan

Ini tentunya.

Tapi kini, kereta berderak menjauh, kau melambai, aku ngungun

Tertegun, untuk apa? Kita mungkin seperti rel yang menggulirkan

Keretamu itu, beriringan, berdampingan, tapi tak pernah bertemu

Dalam satu titik. Senyumku abadi di situ.

Dikutip dari Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia dalam Mahir

Berbahasa Indonesia kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 149)

a. Analisis Heuristik

Bait pertama di atas dapat dijelaskan bahwa si aku mengucapkan kata

perpisahan pada pertemuan. Kata pertemuan memiliki makna jalinan

hunungan baik antara seseorang dengan orang lain. Pertemuan dapat pula

berarti perwujudan nyata keinginan dalam diri seseorang yang kuat akan suatu

hal. Pertemuan dapat pula berarti perpisahan sebab keduanya selalu beriringan.

Pertemuan adalah sesuatu yang tidak abadi. Si aku dan dan seseorang yang dia

selebar kertas yang bergambar dirinya sedang tersenyum pada si aku.

1)

2) -

Si kau menjawab pertanyaan si aku bahwa mengapa si kau memberikan

gambar dirinya. ron orang-orang

dengan orang-orang yang berbincang-bincang dengan suara yang keras

sehingga mengharuskan si kau berteriak untuk dapat berbicara dengan si aku.

3)

4)

Si aku pernah membangun sebuah rumah di hatinya untuk si kau. rumah

menandakan bahwa si aku pernah mempunyai harapan yang sangat kuat

t umah dapat pula menandakan sebuah perasaan cinta yang

kuat. Seseorang tidak mungkin membangun sebuah rumah tanpa ada

Page 248: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perencanaan yang kuat baik dari segi rancangan bangunan, struktur tanah, dan

biaya yang diperlukan untuk membangun rumah.

5) rnah membuatku menginginkan kau. rumah yang

Cinta yang dimiliki oleh si aku pernah membuatnya menginginkan si

kuat yang datang dari hati. Cinta dapat pula berarti rumah tempat kita

berteduh, berlindung, tempat yang paling nyaman. Cinta dapat berarti pisau

tajam yang dapat melukai kita bila kita tidak hati-hati menggunakannya.

6) n Ini

Bagi si aku, si kau dulu adalah bagian dari nasibnya. Nasib menandakan

kalau si kau adalah takdir untuk si aku yang telah ditentukan Tuhan.

Kesedihan adalah simbol kekecewaan, sakit hati, kesedihan juga

menyimbolkan kalau cinta yang

kuat. Kesedihan dapat pula berarti

7)

Kereta dapat berarti waktu, waktu yang membatasi kegiatan manusia.

Kereta adalah orang ketiga yang merebu

melambangkan jembatan yang menghubungkan antara pertemuan dan

perpisahan. Kereta juga simbol kematian. Kereta adalah pembunuh. Beberapa

fenomena terbunuhnya manusia ada yang terjadi di sarana transportasi, seperti

kereta, bus, pesawat terbang, bahkan kapal laut.

8)

9)

10)

Rel merupakan simbol dua hal yang saling berdampingan namun tidak

dapat bersatu. rel melambangkan persaudaraan dan persahabatn yang setia.

Karena terus beriringan dan berdampingan. Satu titik melambangkan sebuah

pertemuan yang abadi, satu titik adalah simbol pernikahan. Satu titik artinya

akhir dari semua hal

Page 249: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Analisis Hermeneutik

Puisi Kuantar Kau sampai Stasiun Senen karya Aslan A. Abidin

menggambarkan suasana yang membingungkan bagi dua orang yang sedang

berada di sebuah stasiun. Ada konflik batin di hati keduanya. Si aku merasa kalau

Stasiun dan kereta hanya bertemu sebentar. Kereta singgah di stasiun sekitar 15-

20 menit saja. Apabila tiba saatnya, kereta harus segera berangkat ke tempat lain

atau ke stasiun lain. Dapat peneliti katakan hunungan yang terjalin antara si aku

Si aku adalah stasiun dan si kau adalah kereta. Stasiun adalah sebuah bangunan

yang kokoh, penuh emosi, saksi bisu bertemu dan berpisahnya suatu harapan,

kebahagiaan. Stasiun adalah lambang kekuatan dari sebuah perasaan kehilangan.

Stasiun adalah korban dari ketidaksetiaan kereta yang suka pergi dan datang

sesuai kebutuhannya. Kereta hanya akan datang ke suatu stasiun jika ada yang

membutuhkan kereta itu. Si aku diibaratkan sebagai stasiun sebab si aku tegar dan

pasrah saat si kau pergi meninggalkannya.

si aku adalah kekasihnya. Cinta antara dia dengan kekasihnya harus berakhir

karena jarak yang memisahkan mereka. Mereka berdua seperti rel. Mereka

mengaku tidak pernah dapat berpisah, dibuktikan dengan kutipan baris

Tertegun, untuk apa? Kita mungkin seperti rel yang menggulirkan

Keretamu itu, beriringan, berdampingan, tapi tak pernah bertemu

Dalam satu titik. Senyumku abadi di situ.

Senyum yang diberikan secara abadi dalam potret adalah simbol rasa sayang

yang abadi. Namun rasa sayang tersebut hanyalah sebuah memorial atau

pengingat bahwa antara mereka pernah ada percintaan. Kalau dilogika potret

adalah sebuah rekaman dalam bentuk dua dimensi dan biasanya terjadi sebelum si

aku membicarakan tentang potret tadi. Potret biasanya sebagai kenang-kenang

agar selalu ingat dengan masa lalu. Si pemilik potret tahu kalau dia tidak akan

kembali pada masa lalu. Oleh karena itu, potretlah yang menjadi pelipur lara.

Si aku menerina potret tadi lalu menjadi kenangan anatar dua orang yang

saling menyayangi namun tidak dapat bersatu. Potret tadi hanyalah simbol

Page 250: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kenangan masa lalu hanya dapat dinikmati dan dikenang, tidak dapat diulang lagi.

Dia seperti potret, benda mati yang merekam setiap kejadian di masa lalu.

26. Dermaga Rindu karya Moh. Hamzah Arsa

Alangkah ramah pohon-pohon

Trembesi

Mengusap galauku kala matahari

Yang kutunggu di ubun waktu

Hanyalah sunyi orkestra piano masa lalu

Kupetik langit-langit kesadaranku

Dengan jemari gerimis saat kuketuk

Pintu masa silam anak-anak

Langti biru lautpun biru

Amboi kapal-kapal zaman dulu

Kau tambatkan di hati pelangi

Kini melayarkan selaksa naluri

Ke dermaga rindu.

Dikutip dari Horizon dalam Mahir Berbahasa Indonesia kelas X

SMA ( Yudhistira, 2006: 171).

a. Analisis Heuristik

1) -pohon

Kata ramah memiliki acuan sifat baik hati dan menarik budi bahasanya;

manis tutur kata dan sikapnya (terhadap semua orang), suka bergaul dan

menyenangkan dalam pergaulan. Pohon trembesi adalah Pohon yang mahkota

daun menyerupai payung dan lebar, memiliki nama latin Pipturus incanus

(KBBI, 2008: 1730). Secara harfiah kalimat nomor satu di atas dapat diartikan

kalu pohon-pohon trembesi memiliki sikap yang baik hati dan menyenangkan

dalam pergaulan.

2)

Keramahan pohon trembesi tadi mampu mengusap rasa galau saat

matahari datang. Kata galau memiliki makna kekacauan yang ada dalam diri

seseorang. Kata matahari memiliki makna hari yang panas dan terik.

3)

Page 251: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ubun waktu memiliki makna ujung waktu, akhir penantian akan suatu hal,

akhir waktu, batas waktu.

4)

Yang terdengar hanya orkestra piano masa lalu. Orkestra secara harfiah

memiliki makna rombongan pemain musik bersama seperangkat alat

musiknya atau musik yang dimainkan secara bersama. Kata piano secara

denotatif memiliki makna alat musik berdawai baja, yang dibunyikan dengan

memukulkan palu-paluan pada dawai itu dan dimainkan dengan menekan

tutsnya. Piano biasa dimainkan untuk lagu yang lembut. Kata masa lalu

apabila diartikan secara leksikal mengacu pada waktu yang telah selesai atau

berlalu, kejadian di masa lampau, kejadian yang telah terjadi.

5) -

Langit-lngit kesadaran memiliki makna kesadaran yang paling atas paling

tinggi. Langit adalah simbol sesuatu yang ada di atas atau terletak di tempat

yang tinggi. Letakknya yang di ketinggian, sehingga si aku harus memetiknya

seperti bunga-bunga atau dedaunan yang ada di dahan yang tinggi.

6)

7) u masa silam anak-

Jemari gerimis secara harfiah mengacu pada air hujan yang turun tidak

begitu deras yang turun dari langit. Jemari gerimis juga dapat diartikan

sebagai air mata. Si aku merasa sedih sampai dia menangis saat mengetuk

pintu masa silam anak-

mengenang kejadian yang telah terjadi di masa lalu bersama anak-anaknya.

8)

Langit adalah simbol Tuhan dan laut adalah simbol kehendak-Nya. Kalau

Tuhan mengatakan biri, maka jadilah biru. Biru pada baris ini adalah takdir

Seperti laut dan

langit. Apabila langit cerah, laut pun cerah.

9) -

Page 252: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kapal melambangkan ingatan-ingatan yang membawa si aku kembali

pada masa lalunya. Kapal-kapal juga dapat diartikan kejadian yang terjadi di

masa lalu atau orang-orang yang terlibat dalam kejadian masa lalu.

10)

Hati pelangi, melambangkan hati yang ceria. Pelangi ada setelah hujan.

Pelangi berwarna-warni. Jadi warna yang beraneka ragam itulah yang

melambangkan keceriaan. Menurut KBBI, pelangi memiliki definisi lengkung

warna spektrum di langit sebagai akibat pembiasan sinar matahari oleh titik-

titik hujan atau embun; warna yang beraneka macam. Pelangi dapat berarti

kain atau selendang yang berwarna-warni (2008:1142). Pelangi juga dapat

melambangkan hati yang memiliki pendirian tidak tetap. Warna-warna dalam

pelangi yang beraneka ragam melambangkan keinginan dan perbedaan

pemikiran.

11)

Pada baris sebelas terdapat kata melayarkan, yang secara harfiah dapat

diartikan membawa sesuatu untuk berlayar atau melaut. Kata naluri berarti

dorongan hati atau nafsu yang dibawa sejak lahir, insting; sederetan reaksi

yang tidak bergantung pada pengalaman. (KBBI, 2008: 1064-1065). Naluri

dimiliki baik oleh binatang mapun manusia.

12)

Kapal-kapal yang zaman dahaulu yang telah mengantarkan si aku pada

dermaga rindu. Kata dermaga memiliki makna tembok di tepi pelabuhan

(untuk pangkalan); (KBBI, 2008: 345) dapat pula berarti pangkalan tempat

kapal-kapal menaikkan dan membongkar muatan (KBBI, 2008: 656).

Kemudian kata rindu dapat diartikan sangat ingin dan berharap benar terhadap

sesuatu atau merasa ingin sekali hendak bertemu (KBBI, 2008: 1307). Jadi,

dermaga rindu dapat diarikan pangkalan tempat rindu-rindu milik manusia

berlabuh.

b. Analisis Hermeneutik

Alangkah ramah pohon-pohon

Trembesi

Mengusap galauku kala matahari

Page 253: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bait pertama secara utuh dapat diarikan bahwa kegalauan si aku telah

terhapus karena keramahan pohon trembesi. Pohon trembesi adalah simbol sosok

manusia yang kuat dan bijaksana. Pohon trembesi memiliki perwujudan fisik yang

besar kuat, berdaun rimbun dan berakar kuat ke dalam. Apabila dianalogikan

seperti manusia, maka manusia tersebut memiliki sikap yang bijak sana. Daun

yang rimbun menimbulkan rasa sejuk dan teduh melambangkan sifat yang

melndungi dan menaungi. Akar yang kuat ke dalam menunjukkan sifat yang

bijaksana dan memiliki pengetahuan yang dalam tentang kehidupan. Keramahan

pohon trembesi adalah sikap mau menerima semua orang dan selalu menghibur

semua orang yang sedang galau.

Kegalauan yang dialami si aku terjadi saat matahari. Matahari memiliki sifat

negatif, yaitu panas, membakar, dan membunuh. Matahari bersifat panas jadi

membuat si aku kepanasan dan kehausan. Matahari yang dimaksud dalam puisi ini

adalah rasa rindu yang tidak kunjung terpenuhi sehingga seolah-olah si aku

merasa kehausan, haus akan sesuatu di masa lalunya yang membuat dia galau.

Pohon-pohon trembesi tadilah yang membuat hati si aku merasa tenang. Si aku

merasa orang-orang di sekitar dia saat ini seperti pohon trembesi yang

memberinya kesejukan dan keteduhan.

Yang kutunggu di ubun waktu

Hanyalah sunyi orkestra piano masa lalu

Kupetik langit-langit kesadaranku

Dengan jemari gerimis saat kuketuk

Pintu masa silam anak-anak

Langti biru lautpun biru

Bait kedua ini, si aku menceritakan bahwa dia menunggu sesuatu dari masa

lalunya sampai di ubun waktu. Ubun waktu menyimbolkan bahwa si aku

menunggu sesuatu itu telah lama dan kini sampai di ujung pennantiannya. Si aku

sudah lelah menunggu sesuatu yang pernah ada di masa lalunya. Orekstra piano

masa lalu menyimbolkan kesedihan yang terjadi di masa lalu sebab orkes piano

biasanya memainkan lagu sedih.

Langit-langit kesadaran menyimbolkan bahwa si aku telah sampai pada

kesadaran tertinggi. dia sadar bahwa semuanya adalah takdir. Tangan gerimis

Page 254: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyimbolkan takdir yang telah ditulis Tuhan untuk si aku. Kalimat langit biru

laut pun biru menandakan bahwa ketika Tuhan berkehendak maka manusia hanya

bisa menjalankan dan menerima.

Amboi kapal-kapal zaman dulu

Kau tambatkan di hati pelangi

Kini melayarkan selaksa naluri

Ke dermaga rindu.

Bait terakhir ini merupakan kunci makna dari keseluruhan puisi. Pada bait

terakhir ini digambarkan bahwa si aku telah kembali pada masa lalunya meskipun

hanya lewat kenangan-kenangan yang disimbolkan dengan kapal-kapal zaman

dulu. Kenangan-kenangan itu telah mengingatkan si aku dan membawanya pada

sebuah pergolakan batin yang dalam. Dia merindukan orang-orang di masa

lalunya. Dia merindukan anak-anaknya (disebutkan pada bait kedua).

27. Insyaf karya Amir Hamzah

Segala kupinta tiada Kauberi

Segala kutanya tiada Kausahuri

Butalah aku terdiri sendiri

Penuntun tiada menuntun jari

Maju mundur tiada berdaya

Sempit bumi dunia raya

Runtuh ripuk astana cuaca

Kureka gembira di lapangan dada

Buta tuli bisu kelu

Tertahan aku di muka dewata

Tertegun aku di jalan buntu

Tertebas putus sutera sempana

Besar benar salah anakku

Hampir terbatas tumpah berkahmu

Hampir tertutup pintu restu

Gappura rahasia jalan bertemu

Insyaf diriku dera durhaka

Gugur tersungkur merenang mata:

Samar terdengar suwara suwarni

Sapur melipur merindu temu

Dikutip dari Rachmat Djoko Pradopo dalam Mahir Berbahasa Indonesia

kelas X SMA ( Yudhistira, 2006: 184).

Page 255: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Analisis Heuristik

1)

Baris pertama di atas secara harfiah dapat diartikan si aku meminta

sesuatu tetapi si Kau tidak memberi yang diminta. Kata kupinta juga dapat

diartikan kalau si aku sedang memanjatkan doa pada si Kau (Tuhan).

2)

Si aku pada baris kedua ini bertanya pada si Kau (Tuhan), tetapi Tuhan

tidak memberi jawaban. Si aku bertanya dapat pula diartikan dia mminta

sesuatu pada Tuhan.

3)

Si aku merasa matanya buta. Dia merasa sendiri tidak ada yang menemani

karena dia bertanya tidak ada yang menjawab, dia meminta tidak ada yang

memberi. Kata butalah dapat pula diartikan kalau si aku tidak tahu arah, dia

tersesat karena tidak ada yang menunjukkan jalan padanya.

4)

Si aku merasa Tuhan yang seharusnya menuntunnya dan memberinya

petunjuk tidak mempedulikan dia lagi. Penuntun adalah simbol Tuhan. Kata

jari merupakan simbol langkah atau keputusan yang harus dijalani si aku

namun dia buta arah dan bingung karena tidak ada yang menuntun.

5)

Si aku merasa terombang-ambing. Dia tidak punya daya dan upaya untuk

melawan penolakan si kau. Maju mundur melambangkan bahwa si aku merasa

ragu-ragu dengan apa yang dia lakukan.

6)

Si aku merasa kalau dunia yang raya atau luas hanyalah sebuah alam

semesta yang sempit. Bumi bagi si aku hanya selebar daun kelor.

7)

tempat tinggal cuaca. Tempat tinggal cuaca mengacu pada langit. Kalau langit

gelap dan penuh awan, artnya cuaca mendung, dan kemungkinan besar turun

hujan. Runtuh ripuk menandakan kalau cuaca saat itu buruk dan bisa

Page 256: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikatakan akan turun hujan badai. Secara harfiah kata runtuh artinya jatuh,

hancur, rusak dan kata ripuk secara harfiah berarti patah; rusak; pecah-pecah

(remuk). Cuaca yang runtuh ripuk dapat pula diartikan kemalangan atau

kesedihan.

8)

Si aku mereka atau membuat sketsa rasa genbira di lapangan dadanya.

Lapangan dada adalah simbol hati yang penuh kesabaran dan ketabahan. Si

aku mencoba tegar dan sabar meskipun kesedihan selalu mengganggu dia.

9)

Si aku merasa kalau dia tidak bisa melihat apa pun, tidak bisa mendengar

dan berbicara apa pun. Bibirnya terasa kelu apabila digunakan untuk

berbicara. Si aku merasa sama sekali tidak punya daya apa pun.

10)

Si aku hanya tertahan, terdiam, tidak bisa berbuat apa pun saat dia berada

di muka atau di hadapan dewata. Dewata adalah kata lain untuk Tuhan.

11)

Tertegun secara harfiah berarti berdeiri diam sambil memandangi sesuatu.

Saat dia berada di jalan buntu.

12)

Kata sempana atau sempena dalam KBBI berarti berkah atau tuah,

sempana dapat pula berarti mimpi (2008: 1404). Dengan demikian kalau

sutera sempana berarti kain yang bertuah atau dapat memberi keberkahan. Si

aku jadi tertebas atau terluka oleh sutera yang bertuah itu karena ia percaya

pada benda dan menyekutukan Tuhan.

13)

Di baris tiga belas ini, baru jelas bahwa yang membuat dosa bukanlah si

aku, melainkan anaknya. Si aku merasa kalau dosa yang telah diperbuat

anakknya sangat besar.

14) -

Page 257: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berkah yang dimaksud di puisi ini adalah kasih sayang yang diberikan

Tuhan kepada umatnya. Si aku merasa berkah Tuhan tidak lagi berlimpah

sebab dosa anaknya terlalu besar.

15)

Terlalu besar dosa anaknya, si aku merasa kalau pintu restu Tuhan pun

hampir tertutup bagi anaknya.

16)

Gapura rahasia adalah simbol kematian. Kematian bersifat rahasia dan

kematiannlah yang akan mempertemukan manusia dengan Penciptanya.

17)

Si aku pun ikut insyaf atau bertobat meskipun anaknya yang durhaka

padanya. Dera durhaka secara harfiah berarti kalau si aku sedang didera

durhaka. Durhaka dalam KBBI berarti tidak setia kepada kekuasaan yang sah

(negara, Tuhan, orang tua, dsb); menentang kekuasaan (perintah dsb) (2008:

372). Kata dera secara harfiah berarti dipukul dengan cambuk rotan atau

cemeti. Dengan demikian, secara harfiah baris tujuhbelas berarti kalau si aku

insyaf atau bertaubat karena dia dipukul oleh pertentangan yang dilakukan

anaknya pada dirinya.

18)

kata gugur pada baris ini mengacu pada makna jatuh, rontok, dapat pula

berarti meninggal (khusus untuk para pahlawan). Kata tersungkur mengutakan

kata gugur tadi. Kata tersungkur memiliki makna kalau si aku jatuh

terjerembap dengan mukanya mengenai tanah atau jatuh tertiarap (KBBI,

2008: 1560). Merenang mata maksudnya si aku sedang menangis. Kalau orang

menangis pasti matanya basah karena air mata.

19)

Si aku mendengar suara-suara yang berasal dari berbagai arah, namun

terdengar samar. Kata samar menandakan kalau suara yang didengar hanya

sayup-sayup. Siwara-suwani menandakan kalau suara yang didengar si aku

tidak hanya satu suara, tetapi bermacam-macam suara.

20) Sapur melipur merindu temu

Page 258: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kata melipur secara harfiah berarti Menghilangkan, mengahpuskan,

melipur dapat pula berarti menghibur (KBBI, 2008: 937). Apabila

disambungkan dengan baris sembilan belas, maka suara-suara yang sayup-

sayup terdengar tadi dapat menghilangkan atau menghapus rasa rindu untuk

bertemu. Kata temu ditujukan untuk ampunan Tuhan. Si aku sangat

merindukan berkah dan ampunan Tuhan.

b. Analisis Hermeneutk

Makna puisi Insyafi secara keseluruhan adalah tentang pertaubatan orang tua

karena dosa-dosa anaknya. Seorang tua yang diwakili oleh kata aku rela

memintakan ampun kepada Tuhan atas perbuatan anaknya. Si aku memohon

ampun dan keberkahan dari Tuhan dengan segala kernedahan hati, namun si aku

belum juga mendapat jawaban dari Tuhan. Dia merasa tersesat, buta, tuli, bisu dan

tidak mempunyai kekuatan apapun untuk memaksa Tuhan mengampuni anaknya.

menandakan kalau si aku telah menghadap Tuhan yang disimbolkan dengan nama

dan berdoa untuk ampunan anaknya..

Jalan buntu melambangkan kalau si aku sudah tidak punya pilihan apa pun

ketika sudah berhadapan dengan takdir Tuhan. Mau tidak mau dia harus

menerimanya. Seperti ketika dia berjalan ke suatu tempat dan tersesat di sebuah

jalan yang buntu. Dia harus mau menerima kenyataan kalau dia sampai pada suatu

jalan yang tidak membawanya ke mana pun. Mau kembali ke jalan yang telah

dilewati sebelumnya pun tidak mungkin. Karena jalan yang telah dilaluinya,

adalah simbol waktu yang tidak mungkin diulang lagi.

Si aku walaupun keadaannya sudah dekat dengan Tuhan, bersimpuh dan

berdoa setiap saat kepada Tuhan, namun tetap saja dia tidak dapat memintakan

ampun bagi anaknya. Si aku sebagai orang tua juga harus ikut menanggung dosa

anaknya. Pintu ampunan Tuhan telah tertutup sebab sang anak telah menghadap

Tuhan, mengahadap artinya mati. Pernyataan peneliti tersebut berdasarkan

menghubungkan antara dunia dan akhirat. Satu-satunya yang menghubungkan

Page 259: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dunia dan akhirat adalah kematian. Disebut gapura rahasia karena hanya Tuhan

yang tahu kapan manusia sampai pada gapura tersebut.

Inti dari puisi ini adalah pertaubatan seorang tua atas doasa yang diperbuat

anaknya. Akan tetapi tetaplah sang anak akan mendapat ganjaran dari Tuhan

meskipun sang orang tua sudah mengusahakan berbagai cara agar Tuhan

memberikan berkah dan ampunan. Sang anak pun tidak sempat bertaubat atau

insyaf sebab dia sudah sampai pada jalan buntu dan tidak mungkin dia mengulang

nghadapi saat

perhitungan tentang dosa-dosa dan amal baik yang pernah dia lakukan.

28. Rindu di Malam Takbiran karya Isna

Di malam takbiran

Saat senja telah berlalu sepi

Ketika burung-burung pun telah kembali ke sarangnya

Dan mentari telah menghilang bersama senyumnya

Ada satu rasa terselip pada batas waktu

Yang terus menggores dalam cahaya-Mu

Hanya santun terucap

Tatkala baru melandas pada kisi-kisi pujian-Mu

Betapa sebenarnya

Kerinduan ini telah lama mendera

Bergelut dalam kesepian dan aliran waktu

Yang nyata tak pernah tersadari

Dan saat gema itu kembali mengalun

Terlintas betapa jauh kata yang telah terangkai

Sekadar untuk mengucap

Betapa sebenarnya, kerinduan ini begitu menyiksa kalbu

Yang haru biru bersama kalbu

Dikutip dari Mahir Berbahasa Indonesia kelas X SMA (Yudhistira,

2006: 193)

a. Analisis Heuristik

1)

Page 260: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secara harfiah, malam takbiran memiliki makna malam saat suara takbir

disuarakan oleh para umat islam di seluruh dunia. Dapat pula diartikan malam

sebelum esok paginya adalah hari raya Idul Fitri.

2)

Senja adalah batas antara siang dan malam, dapat pula berarti menjelang

malam. Senja berlalu sepi maksudnya saat senja berubah menjadi malam yang

benar-benar gelap tidak banyak orang yang menyadari pergantiannya.

Manusia hanya khusyuk bertakbir.

3) -

Saat malam hari memang saat burung-burung pulang ke sarang untuk

beristirahat setelah seharian mencari makan.

4)

Mentari telah menghilang bersama senyumnya maksudnya matahari telah

tenggelam, langit menjadi gelap. Matahari saat siang artinya matahari

tersenyum untuk semua makhluk di bumi ini. Lalu saat malam adalah saat

matahari tersenyum untuk belahan bumi yang lain.

5)

Si aku merasa ada suatu rasa yang menyelip atau menyelinap di batas

waktu. Batas waktu yang dimaksud adalah batas waktu antara siang dan

malam, yaitu senja. Batas waktu dapat pula mengacu pada malam takbiran

yang menjadi batas waktu antara bulan Ramadhan dengan bulan Syawal.

6) -

Perasaan yang terselip di batas waktu tadi menggores dalam cahaya-Mu.

Cahaya-Mu mengacu pada kasih sayang dan ampunan Allah yang luar biasa

yang diberikan pada seluruh umat islam saat idul fitri.

7)

Bait tujuh ini secara harfiah dapat dimakanai bahwa si aku hanya mampu

mengucapkan kata-kata yang santun, kata-kata yang baik dan indah.

Kerinduaan si penyair mampu membuat dia menuliskan puisi yang santun

untuk Allah.

8) -kisi pujian-

Page 261: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Melandas kisi-kisi pujian-Mu memiliki makna bahwa si aku baru saja tiba

di suatu tempat dan di tempat itu banyak terdengar suara-suara yang

membunyikan pujian pada Allah. Tempat itu bisa berupa masjid atau mushola.

9)

10)

Baris sembilan dan sepuluh menandakan kerinduan pada malam takbiran

sebenarnya sudah lama dirasakan oleh si aku. Namun, dia hanya menahannya

dan memendam rindu itu dalam hati.

11)

pernah dia bagi pada orang lain. Si aku atau penyair membiarkan rasa rindu itu

ada sepanjang waktu berjalan sampai tiba malam takbiran yang dia rindukan

itu datang.

12)

Si aku tidak pernah menyadari kalau akhirnya malam takbiran kini ada

dihadapannya.

13)

bersautan di malam takbiran. Semua masjid di seluruh dunia

mengumandangkan suara takbir dan saling bersautan.

14) aku mulai

menyadari bahwa dia telah terlalu jauh merangkai kata-kata rindunya.

15)

16)

17)

Baris nomor limabelas sampai tujuhbelas, menandakan bahwa si aku

merasa kalau selama ini kata-kata rindu yang dia ucapkan di dalam hatinya

terlalu berlebihan sehingga justru kata rindu iti terlalu jauh dari kerinduan

pada malam takbiran yang seharusnya khusyuk. Kerinduannya yang melebihi

batas, justru sangat me

Page 262: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

simbol kesedihan. Si aku sampai sedih karena begitu merindukan malam

takbiran. Namu dia jiga merasakan haru bahagia karena masih diberikan Allah

kesempatan bertemu malam takbiran. Si aku pun berharap dia masih bertemu

malam takbiran di malam-malam takbiran selanjutnya.

b. Analisis Hermeneutik

Puisi ini sangat sederhana dalam pemilihan kata. Puisi ini menggunakan

bahasa simbol, tetapi tidak banyak. Puisi Rindu di Malam Takbiran apabila

dimaknai secara keseluruhan menceritakan sebuah kerinduan yang telah lama

dirasakan oleh seorang muslim akan datangnya hari kemenangan. Si aku merasa

kalau selama sebelas bulan yang lalu adalah bulan-bulan yang panjang dan

hampa. Pernyataan tersebut peneliti dasarkan pada kutipan kalimat berikut

Betapa sebenarnya

Kerinduan ini telah lama mendera

Bergelut dalam kesepian dan aliran waktu

m kesepian dan

malam yang paling indah itu. Aliran waktu menandakan kalau si aku sudah lama

menginginkan pertemuannya dengan Allah dalam kondisi yang khusyuk tanpa

seorang pun mengganggu kemesraannya dengan Allah. Di saat semua orang

bertakbir, si aku justru tetap menikmati kesepiannya demi kekhusyukan hubungan

dengan Sang Khalik.

Si aku mengungkapakan rasa rindunya dengan mengucapkan kalimat-kalimat

santun dan puji-pujian kepada Allah. Namun dai tidak pernah mengatakan pada

siapa pun tentang perasaan rindunya. Rasa rindu yang sanagt kuat dirasakan oleh

si aku sebenarnya adalah simbol keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada

Allah. Si aku sampai merasa haru bahagia karena dipertemukan dengan malam

paling syahdu diantara malam-malam lain. Si aku bisa bermesraan dengan

Tuhannya. Dia pun berharap masih memiliki malam-malam syahdu itu di

kemudian hari.

Page 263: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tema Puisi-puisi dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X SMA

Tabel 2. Tema Puisi-puisi dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X SMA dari

Erlangga dan Yudhistira

No Tema Puisi Judul Puisi

Buku Yudhistira Buku Erlangga

1 Kritik sosial a. Candi Muara Jambi

b. Narkotik

a. Anak-anak Indonesia

b. Potret Tukang

Sampah

2 Cinta/patah hati a. Kuantar Kau sampai

Stasiun Senen

b. Dermaga Rindu

Senja di Pelabuhan kecil

3 tragedi kemanusiaan - Stasiun Tugu

4 kerinduan pada

tanah kelahiran

- Surat dari Ibu

5 kekaguman pada

sosok ibu atau

perempuan

Ibu a. Ibunda Tercinta

b. Perempuan-

perempuan Perkasa

6 kegembiraan rakyat

jelata pascapanen

- Tanah Kelahiran 1

7 keprihatinan

terhadap keberadaan

bahasa Indonesi

- Terjebak Dilema

8 keberaniaan seorang

sosok yang

menantang hidup

yang keras

a. Bunga Krisan tentang

Pemanjat-pemanjat Gunung

Perahu Layar

9 Ketuhanan/religius a. Insyaf,

b. Malam Mulai Bercerita

c. Rindu di Malam Takbiran

Matahari-matahari!

10 Peperangan a. Dalam Pasang

b. Perkabungan di Laut Timor

11 Keindahan Alam a. Bantimurung

b. Mandalawangi-Pangrango

12 Konfil batin a. Bagaimana

b. Daun dan Air Mata

c. Menyesal

13 Kematian Gaun Burung Gagak

Page 264: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Makna Semiotik Pusi-puisi dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X

SMA

Makna semiotik puisi-puisi yang ada di buku teks Bahasa Indonesia kelas X

SMA baik dari penerbit Erlangga maupun Yudhistira, keduanya peneliti analisis

menggunakan teori Riffaterre. Berdasarkan hasil analisis heuristik dan

hermeneutikk, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

a. Makna heuristik,

Makna semiotik yang digunakan di dua buku teks tersebut banyak yang

diungkapkan dengan bahasa simbol. Bahasa simbol digunakan untuk menandai

atau menyimbolkan suatu maksud yang ingin disampaikan penyair lewat puisinya.

Banyak penyair puisi dari kedua buku teks yang menggunakan bahasa simbol

yang diperoleh dari alam. Simbol alam digunakan mulai dari judul sampai

pemilihan kata pada baris-baris puisi. Berikut tujuhbelas judul puisi yang

menggunakan simbol alam pada baris-baris puisi:

1) Tanah kelahiran 1 karya Ramadhan K. H

2) Perahu Layar karya Darmanto Jatman

3) Stasiun Tugu karya Taufik Ismail

4) Senja di Pelabuhan Kecil yang ditulis oleh Chairil Anwar

5) Perempuan-perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangjaya

6) Matahari-matahari! karya Muchtar Lubis

7) Surat dari Ibu karya Asrul Sani

8) Bantimurung karya Ras Agaffar

9) Malam mulai Bercerita karya Isna

10) Mandalawangi-Pangrango yang ditulis oleh Soe Hok Gie

11) Dalam Pasang yang dikarang oleh Abdul Hadi W. M

12) Daun dan Air Mata oleh Ary Andreas Toelle

13) Perkabungan di Laut Timor karya Hamdy Salad

14) Bunga Krisan tentang Pemanjat-pemanjat Gunung karya Mars Mattola

15) Ibu yang ditulis oleh K. H. A. Mustofa Bisri

16) Gaun Burung Gagak karya Dorothea Rosa Herliany

17) Rindu di Malam Takbiran karya Isna

Page 265: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tujuhbelas puisi di atas benyak menggunakan bahasa simbol yang

mengandung makna semiotik yang multiintepretable. Simbol-simbol alam yang

banyak digunakan anatara lain air, laut, gunung, matahari, dan langit. Laut pada

beberapa judul puisi, yaitu Perkabungan di Laut Timor dan Senja di Pleabuhan

Kecil adalah simbol kematian. Manusia apabila dia sudah berada di laut, maka

hanya ada dua pilihan, yaitu hidup apabila dia bisa bertahan dan dia mati apabila

itu sudah takdirnya. Namun, laut pada puisi Surat dari Ibu adalah simbol dunia

baru yang penuh tantangan dan harapan. Laut adalah tujuan hidup bagi para

nelayan, pernyataan tersebut adalah simbolisasi laut pada puisi Perahu Layar.

Gunung juga merupakan simbol yang banyak digunakan oleh para penyair,

antara lain pada puisi karya Soe Hok Gie dan Mars Mattola. Gunung adalah

simbol kehidupan yang penuh dengan misteri yang disimbolkan dengan hutan

yang gelap. Gunung adalah simbol kehidupan yang penuh tantangan bahaya yang

disimbolkan dengan jurang dan kebahagiaan apabila sudah mencapai puncak.

Intepretasi yang beragam bukan menjadi halanagan untuk menyajikan materi

pembelajaran apresiasi puisi yang baik bagi peserta didik justru dengan

keberagaman tersebut peserta didik akan lebih bebas memaknai setiap simbol

yang ada pada karya sastra khususnya puisi.

b. Makna Hermeneutik

Secara hermeneutik pemakanaan puisi peneliti titik beratkan pada pencarian

sebuah kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya

sehingga mendapat uraian makna yang jelas mengenai isi puisi. Kata kunci yang

peneliti temukan dari 28 puisi yang peneliti analisis banyak yang menggunakan

persimbolan dari alam sama seperti pemaknaan secara heuristik di atas. Misalnya

pada puisi Daun dan Air Mata, daun yang berguguran merupakan kata kunci

jatuh. Kata matahari pada puisi Matahari-matahari! yaang merupakan simbol

pengatur waktu. Langit pada puisi Ibu yang menjadi simbol bahwa ibu seolah-

olah penjelmaan kasih sayang Tuhan kepada umat-Nya. Pada puisi Rindu di

Malam Takbiran, kata rindu adalah simbol keimanan dan ketakwaan pada Tuhan.

Page 266: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kata malam pada puisi Malam Mulai Bercerita mennyimbolkan bahwa saat

malamlah manusia berikan hidup sepenuhnya untuk Tuhan setelah seharian

berjuang untuk dunia. Artinya siang untuk dunia dan malam untuk Tuhan bukan

semata bahwa manusia melupakan Tuhan saat siang hari. Namun, hendaknya

menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Kesimpulannya, penggunaan bahasa simbol yang diambil dari alam akan

mempermudah peserta didik menganalisis puisi. Simbol alam sangat dekat dengan

dunia peserta didik, setiap hari mereka berinteraksi dengan alam sehingga

pemahaman peserta didik terhadap simbol-simbol alam yang digunakan penyair

akan mudah diterjemahkan. Analisis hermeneutik akan mudah dilakukan dengan

menggunakan pendekatan mimetik yang dikemukakan Abrams. Pendekatan

mimetik memungkinkan peserta didik menggunakan kata-kata yang dekat dengan

kehidupan mereka sehari-hari untuk menerjemahkan bahasa simbol yang ada pada

puisi.

B. Implikasi

Implikasi atau keterkaitan penelitian ini adalah pada bidang pendidikan

khususnya pembelajaran sastra puisi. Penelitian ini membahas anlisis puisi

menggunakan teori semiotik Riffaterre melalui dua tahap analisis. Tahap pertama

adalah analisis heuristik, yaitu Analisis heuristik adalah analisis berdasarkan

struktur bahasanya atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem

semiotik tingkat pertama (Riffaterre dalam Racmat Djoko Pradopo, 2003:

135). Analisis ini mengacu pada konvensi kebahasaan. Pembaca melakukan

penafsiran struktur kebahasaan (tanda linguistik) secara referensial. Bahasa

yang digunakan merupakan penanda yang dihubungkan dengan referennya,

yaitu hal-hal nyata.

Tahap kedua adalah analisis hermeneutik. Cara ini dilakukan dengan

menganalisis ulang dengan memberikan intepretasi yang disebut sebagai

sistem analisis semiotik tingkat kedua, yakni berdasarkan konvensi sastra.

Penafsiran hermeneutik yaitu analisis yang bermuara pada ditemukannya satuan

makna puisi secara utuh. Menemukan makna puisi secara utuh memiliki

keterkaitan dengan SKKD yang ada di kelas X SMA, yaitu:

Page 267: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SKKD Semester 1 kelas X SMA

a. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung

b. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman

c. Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun

melalui rekaman.

SKKD Semester 2 kelas X SMA

a. Mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi

b. Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan,

pikiran, dan imajinasi melalui diskusi.

c. Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan

masyarakat melalui diskusi

Pembelajaran apresiasi puisi yang disebutkan pada SKKD di atas dapat

dilakukan dengan analisis heuristik dan hermenutik. Analisis heuristik dan

hermeneutik yang peneliti lakukan ini juga memiliki keterkatian dengan

pembelajaran apresiasi puisi di SMA Negeri 1 Gemolong. Pembelajaran apresiasi

di sekolah tersebut kebetulan menggunakan analisis yang sama dengan yang

peneliti pakai untuk analisis puisi pada penelitian ini. Berdasarkan hasil

wawancara yang peneliti lakukan kepada guru dan siswa kelas X SMA,

pembelajaran apresiasi puisi di kelas X memang menggunakan analisis heuristik

dan hermeneutik. Hanya saja agar peserta didik lebih mudah memahami materi

analisis ini, guru tidak menyebutkan analisis heuristik dan hermeneutik secara

verbal istilah heuristik diganti dengan memaknai kata-kata dalam puisi dengan

penafsiran denotatif dan menghubungkannya dengan hal-hal nyata.

Pada tahap analisis hermeneutik, peserta didik dimimnta mencari kata kunci

dari puisi kemudian dari kata kunci yang telah ditemukan peserta didik

menciptakan makna puisi seca utuh, bukan lagi penafsiran kata per kata.

Penafsiran masing-masing peserta didik tentu berbeda, artinya guru akan

mengalami kesulitan saat penilaian. Namun, guru yang peneliti wawancarai

memaparkan bahwa penilaian terhadap hasil analisis peserta didik tidak

berdasarkan penafsiran yang salah atau benar, tetapi berdasarkan kedalaman

Page 268: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

analisis. Sastra adalah sebuah karya yang multiinterpretable sehingga setiap

penafsiran adalah benar, yang membedakan tingkat kualitas analisis adalah

kedalaman pemaknaan.

Para peserta didik ketika peneliti wawancarai, mengaku lebih mudah

menafsirkan puisi dengan analisis semiotik ini. Mereka mengatakan bahwa

mereka lebih bebas memberi penafsiran pada kata-kata dalam puisi. Mereka

mengaku paling menyukai pada tahap hermeneutik atau mencari kata kunci sebab

analisis tahap ini mengasah kepekaan hati mereka memahami suatu karya sastra.

Guru pun mengaku kalau pembelajaran apresiasi puisi dengan cara analisis

heuristik dan hermeneutik ini mampu meningkatkan kemampuan apresiasi peserta

didik terhadap puisi. Untuk mempermudah pembelajaran apresiasi puisi dengan

pendekatan semiotik Riffaterre, berikut langkah-langkah yang dapat dijadikan

pedoman bagi guru dan peserta didik:

a. guru meminta peserta didik membaca puisi secara berulang-ulang agar mereka

dapat memaknai puisi yang dijadikan materi pelajaran;

b. setelah dirasa cukup, peserta didik secara berkelompok/individu diminta untuk

mencatat tema dan amanat puisi. Tujuan tahap ini adalah mempermudah

peserta didik memahami maksud yang disembunyikan penyair dalam bahasa

simbol di puisinya;

c. peserta didik boleh secara berkelompok/individu menganalisis puisi dengan

analisis heuristik. Pada tahap ini peserta didik menerjemahkan kata-kata dalam

puisi berdasarkan makna denotatif. Mereka bisa menggunakan referensi KBBI

sehingga diperoleh arti yang benar. Selain KBBI mereka juga boleh

mengaitkan kata-kata dalam puisi dengan dunia nyata (Pendekatan mimetik

milik Abrams);

d. tahap berikutnya adalah analisis hermeneutik pada tahap ini peserta didik

mencari kata kunci yang menjadi penentu makna utuh dari puisi. Pada tahap ini

dimungkinkan penafsiran atau pemaknaan masing-masing peserta didik

berbeda,

e. guru juga ikut melakukan kedua analisis di atas sehingga diperoleh

perbandingan yang dapat dijadikan pedoman penilaian;

Page 269: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. penilaian hasil analisis tidak bergantung pada benar dan salah, tetapi

berdasarkan kedalaman analisis. Diutamakan pada kedalaman analisis

hermenutiknya. Pada tahap analisis hermeneutik inilah makna utuh suatu karya

dapat diterjemahkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil kajian pada penilitian ini, peneliti memberi saran sebagai

berikut:

1. Kepada guru

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepada semua guru

mata pelajaran bahasa Indonesia untuk menggunakan analisis semiotik sebagai

salah satu metode analisis dalam pembelajaran sastra. Peneliti berani

menyarankan demikian karena di SMA Negeri 1 Gemolong khusunya kelas X

menerapkan analisis semiotik Riffaterre ini sebagai metode untuk analisis sastra.

Guru di sekolah tersebut mengaku bahwa kemampuan apresiasi peserta didik

terhadap puisi lebih baik dan peserta didik pun lebih bebas mengungkapakan

analisisnya. Analisis ini mewadahi analisis yang berbeda-beda karena sastra

adalah karya yang multi tafsir. Guru sebaiknya jangan hanya mengajarkan struktur

puisi. Analisis semiotik menekankan pada pemaknaan puisi secara utuh dan

analisis ini juga memiliki keterkaitan dengan SKKD mata pelajaran bahasa

Indonesia di kelas X SMA.

Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai materi ajar

pembelajaran apresiasi puisi. Penelitian ini kebetulan menggunakan buku teks

sebagai objek penelitiannya sehingga dapat membantu guru yang mengalami

kesulitan menerjemahkan makna puisi dalam buku teks yang digunakan.

2. kepada peserta didik

Peneliti mengharapkan peserta didik dapat menggunakan hasil penelitian ini

sebagai referensi materi belajar. Penelitian ini menggunakan buku teks sebagai

objek kajian sehingga sangat relevan dengan materi yang mereka pelajari di kelas.

Buku teks yang peneliti gunakan adalah buku teks bahasa Indonesi dari dua

penerbit, yaitu Yudhistira dan Erlangga sebab kedua buku teks tersebut banyak

digunakan di sekolah khususnya di wilayah Sragen. Kualitas 2 buku teks tersebut

Page 270: MAKNA PUISI-PUISI DALAM BUKU TEKS BAHASA …... · Analisis hermeneutik puisi, peneliti titik beratkan h kata kunci lalu menerjemahkan kata kunci tersebut dan mengurainya sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sudah memenuhi tuntutan KTSP dan sesuai standar ISI 2006. Selain itu, analisis

semiotik dengan analisis heuristik dan hermeneutik dapat pula diterapkan pada

karya satra lain seperti cerpen, novel, dan naskah drama. Hasil penelitian ini pun

dapat digunakan oleh peserta didik sebagai acuan ketika menganalisis puisi-puisi

yang berasal dari sumber lain, seperti majalah sastra atau antologi puisi.