Man a Jemen Disaster

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    1/18

    1

    MANAJEMEN DISASTER

    Oleh : Sudiharto,SKp.M.Kes

    MANAJEMEN DISASTER

    A. Pendahuluan

    Sejak Tsunami Aceh tahun 2004, sampai sepanjang tahun 2010 ini Indonesia

    seakan sedang melakukan maraton bencana dari satu pulau ke pulai lain dan darisatu provinsi ke provinsi lain. Pada awal tahun 2010 setelah letusan Gunung ApiMerapi mereda, tanah air Indonesia kembali diguncang bencana alam besar: gempabumi di Yogyakarta dan tsunami di kawasan selatan J awa Barat dan sebagian J awa

    Tengah. Sementara itu, bencana yang berkaitan dengan fenomena geologi, sepertisemburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, belum juga berhenti. Kemudian padaakhir tahun 2010 merapi kembali menyalak yang lebih ganas, diikuti oleh TsunamiMentawai dan banjir bandang di beberapa wilayah seperti di Wasior Irian J aya.

    Kita memang hidup di kawasan rawan bencana. Karena itu, upaya-upayapemahaman yang mendalam tentang bahaya-bahaya kebumian (geo-hazards) dan

    konsep penanganan bencana yang ditimbulkannya sangat penting untuk terusmenerus ditingkatkan. Di dalam peraturan tentang organisasi tatalaksanakepemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral, aspek terkait geo-hazards ini tercakup dalam istilah bencana geologi. Dalam peraturan tersebut,salah satu satuan kerja di bawah Badan Geologi bernama Pusat Vulkanologi danMitigasi Bencana Geologi.

    Bencana geologi atau bencana alam, secara awam merupakan tugas utamaahli geologi dalam hal memberikan peringatan dini yang akurat kepada masyarakatagar terhindar atau setidaknya meminimalisir bencana. Ini yang belum maksimal dinegara kita, walaupun penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersamaseluruh lapisan masyarakat, setiap anggota masyarakat berpeluang mengetahui danberkontribusi dalam penanganan bencana. Harus kita akui bahwa ahli geologilahyang paling tahu dibanding masyarakat pada umumnya tentang bencana geologi.

    Dari para ahli gologi diketahui bahwa tatanan geologi Indonesia yang terletak diatas tiga lempeng tektonik, selain memberikan sumber daya kebumian (geo-resources) yang kaya, dan lingkungan bumi (geo-environment) yang beranekaragam,

    juga ancaman bahaya kebumian (geo-hazards) yang sangat tinggi, baik ragammaupun persebarannya. Besarnya bahaya geologi Indonesia dan tingginya frekuensikejadian bencana yang diakibatkannya merupakan bukti bahwa kita memang hidup

    di wilayah yang rawan bencana.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    2/18

    2

    Dalam literatur-literatur tentang mitigasi bencana (lihat misalnya: Wikipidea)dinyatakan bahwa mitigasi (bencana) adalah bagian dari manajemen bencana(disaster management) atau manajemen darurat (emergency management).Manajemen bencana meliputi: penyiapan, dukungan, dan pembangunan kembalisuatu masyarakat yang terkena bencana alam (natural disaster) atau bencana

    buatan (man-made disaster). Manajemen bencana adalah suatu proses yang harusdiselenggarakan terus menerus oleh segenap pribadi, kelompok, dan komunitasdalam mengelola seluruh bahaya (hazards) melalui usaha-usaha meminimalkanakibat dari bencana yang mungkin timbul dari bahaya tersebut (mitigasi).

    Mitigasi adalah bagian atau salah satu tahap dalam penanganan bencana.Tahap mitigasi - dalam maknanya yang berarti kesiapsiagaan atau kewaspadaan -adalah cara yang murah dalam mengurangi akibat bahaya-bahaya yang dihadapimasyarakat dibandingkan dengan tindakan lainnya, seperti: evakuasi, rehabilitasidan rekonstruksi.Mitigasi harus dilakukan baik secara bersama-sama melaluiagenda Pemerintah, maupun sendiri-sendiri baik saat dan paska kejadian, maupun

    sebelum kejadian. Karena itu, konsep mitigasi dan tahap lainnya dari manajemenbencana, serta irisan dan kesalingterkaitan diantara tahapan-tahapan tersebut perludipahami sebelumnya oleh siapa pun yang terlibat dalam penanganan bencana.Seluruh geo-hazards atau potensi bencana (disaster) tersebut harus dinilai ataudievaluasi serta dikelola dengan baik agar tidak berkembang menjadi bencana.Penilaian tersebut berkenaan dengan aspek fisik bumi sebagai fokus perhatiannyadikenal sebagai analisis geo-risk.

    Identifikasi geo-risk, sebagaimana identifikasi resiko-resiko lainnya, memangmisalnya Tsunami J epang ( 11 Maret 2011) yang berdampak kepada Indonesiabagian timur. Ditambah lagi komplikasi akibat ledakan reaktor nuklir jepang yangdapat menimbulkan dampak global sangat dahsat dan luas.

    B. Definisi

    Bencana atau disaster adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yangmengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yangdisebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupun faktor manusiasehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

    kerugian harta benda, dan dampak psikologis dan terjadi secara tiba-tiba.

    C. Proses Terjadinya Bencana Alam

    Tenaga Endogen

    Sebagai makluk Tuhan, kita percaya dan yakin bahwa Bumi kita itu hidup dandiberi ruh oleh Alloh, oleh karena itu bumi selalu menunjukan tanda-tanda kehidupanseperti pergerakan atau oleh para ahli geologi disebut terjadinya proses

    pembentukan bumi. Melalui pergerakan bumi maka akan membentuk diantaranyagunung, palung di dasar samudra, retak, penyusutan daratan di bibir pantai dan

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    3/18

    3

    pergeseran letak gunung. Pergerakan bumi tersebut menimbulkan energi endogenyang menghasilkan panas sehingga terjadi gunung api yang bila sampai pada suatutitik tertentu akan menyemburkan lava dan api bersama material yang dikandungnya.

    Gambar 1. Lapisan bumi yang menyimpan misteri bencana

    Di dalam kitab suci Alquran disebutkan pula bahwa gunung merupakanpakunya bumi, yang pada hari kiamat nanti akan dicabut sehingga gunung-gunungakan beterbangan dan memuntahkan segala isi perutnya yang sangat panas.Gunung-gunung yang disangka telah mati (tidak aktif) suatu saat akan bangkit danaktif kembali bahkan mungkin lebih besar, tenaga itu dikenal dengan tenagaendogen. Tenaga endogen tersebut menyebabkan gempa yang sangat kuat dantidak dapat dicegah kecuali diantisipasi dan diprediksi. Disinilah sebenarnya salahsatu kerja nyata ahli geologi untuk memprediksi dan mengantisipasi ledakan yang

    dahsyat, memuntahkan segala material, awan panas bahkan lahar dingin sepertikasus merapi dan dapat beserta gempa.

    Gambar 2. Perputaran energi di dalam lapisan bumi sehingga menimbulkan panas

    Memprediksi dan mengantisipasi berguna untuk meminimalisir dampak letusangunung api, seperti korban manusia, kematian ternak, kerusakan sumberdayaekonomi masyarakat, dan kerusakan lingkungan secara masif. Karya nyata yang

    berupa hasil antisipasi dan prediksi tersebut, selanjutnya diinformasikan kepada ahli-ahli dibidangnya untuk segera dilakukan koordinasi dan sinergisme. Ahli manajemen

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    4/18

    4

    bencana akan mempersiapkan masyarakat berupa melatih masyarakat agarmemiliki kompetensi pedulidan tanggap bencana, sementara ahli lain misalnyamempersiapkan rumah yang tahan gempa.

    Gambar 3. Pemekaran dasar samudra yang berisiko menimbulkan gempa

    TenagaEksogen

    Energi yang berasal dari luar bumi dikenal sebagai tenaga eksogen. Sifatumum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan

    dari tenaga endogen. Misalnya tabrakan benda luar angkasa dan berakibat terhadappermukaan bumi, jatuhnya benda-benda dari luar angkasa ke bumi, serta angintopan dan tenaga matahari.

    Gambar 4. Efek rumah kaca dan tumbukan benda luar angkasa

    Pelepasan tenaga (energy) yang mendadak atau secara tiba-tiba pada zonapenunjaman atau patahan aktif akan menyebabkan getaran dan goncangan.

    Goncangan terebut dikenal sebagai gempa bumi dan apabila berada di dasar makaberisiko terjadi Tsunami.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    5/18

    5

    Parameter gempa bumi, tenaganya diukur secara instrumental atau magnitudedengan skala Richter. Skala 5 yang ditunjukkan oleh skala Richter setara dgnenergi Bom Atom Hiroshima. Kita sering mendengar gempa berkekuatan 7,5 skalaRichter, ini berarti kekuatan gempanya setara dengan 1,5 kali Bom Atom Hiroshima.Akibat pergerakan bumi, gempa kurang dari 2 skala Richter terjadi sekitar 8,000 X

    per hari di dunia. Itulah salah satu tanda kebesaran Tuhan, bahwa bumi memangmemiliki nyawa sehingga memiliki tanda-tanda kehidupan, yaitu bergerak.

    D. Jenis-Jenis Ancaman Disaster

    Ancaman disaster dapat dibagi dua secara garis besar yaitu bencana akibatalam dan bencana akibat ulah manusia. Bencana akibat alam seperti gunung merapi,gempa, dan tsunami sedangkan bencana akibat ulah manusia seperti bom dankonflik antar golongan yang berakibat kepada kerusuhan masal.

    Ancaman Bencana

    Ancaman disaster mencakup geologi (gempa bumi, tsunami dan letusangunung api), hidro-meteorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, topan atau badai),biologi ( hama, penyakit) , kegagalan teknologi ( kecelakaan industri, kebocoranreaktor nuklir), lingkungan (kebakaran pemukiman dan hutan), Sosial (sepertikerusuhan masal akibat konflik sosial, demo masa yang anarkis).

    Mencermati hal-hal tersebut, bencana di Indonesia merupakan temankeseharian bangsa kita. Kita harus mencermati situasi ini secara bijaksana denganmenyiapkan masyarakat yang tanggap bencana.Penyiapan masyarakat yangtanggap bencana dilakukan pada fase pra-disaster atau fase sebelum terjadibencana.

    E. Tahapan Disaster

    Disaster atau bencana dibagi beberapa tahap yaitu : tahap pra-disaster, tahapserangan atau saat terjadi bencana (impact), tahap emergensi dan tahap

    rekonstruksi. Dari ke-empat tahap ini, tahap pra disaster memegang peran yangsangat strategis.

    Tahap Pra-Disaster

    Tahap ini dikenal juga sebagai tahap pra bencana, durasi waktunya mulai saatsebelum terjadi bencana sampai tahap serangan atau impact. Tahap ini dipandangoleh para ahli sebagai tahap yang sangat strategis karena pada tahap pra bencanaini masyarakat perlu dilatih tanggap terhadap bencana yang akan dijumpainya kelak.Latihan yang diberikan kepada petugas dan masyarakat akan sangat berdampakkepada jumlah besarnya korban saat bencana menyerang (impact), peringatan dini

    dikenalkan kepada masyarakat pada tahap pra bencana.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    6/18

    6

    Gambar 5 : Siswa SD Karangturi, Kota Semarang, melakukan simulasi penyelamatan saat

    menghadapi kebakaran dan gempa, Rabu (10/3 2010) di Kota Semarang. Latihantersebut bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesiapsiagaan siswa menghadapibencana.

    Degan pertimbangan bahwa, yang pertama kali menolong saat terjadi bencanaadalah masyarakat awam atau awam khusus (first responder), maka masyarakatawam khusus perlu segera dilatih oleh pemerintah kabapaten kota. Latihan yangperlu diberikan kepada masyarakat awam khusus dapat berupa : Kemampuan mintatolong, kempuan menolong diri sendiri, menentukan arah evakuasi yang tepat,memberikan pertolongan serta melakukan transportasi.

    Gambar 6 : Pramuka Gugusdepan Kesuma Bangsa sebagai Awam Khusus, dilatih peduli bencana

    Pada fase ini perlu dikenalkan arahan Bapak Presiden RI tentangPenanggulangan Bencana yang disampaikan pada tanggal 15 September Tahun2007 di Kab Pesisir Selatan, Sumbar pada saat peninjauan dampak gempa bumiBengkulu dan Sumatera Barat (7,9 SR, 12 September 2007) yaitu :

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    7/18

    7

    Gambar 7. Arahan Presiden RI tentang penanggulangan bencana

    1. Pemda Kabupaten/Kota menjadi penanggung jawab utama penyelenggaraanpenanggulangan bencana di wilayahnya.

    2. Pemda Provinsi segera merapat ke daerah bencana untuk memberikandukungan serta mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada di tingkatProvinsi jika diperlukan

    3. Pemerintah memberi bantuan sumberdaya yang secara ekstrim tidaktertangani daerah.

    4. Libatkan TNI dan POLRI.5. Laksanakan secara dini

    Tahap Serangan atau Terjadinya Bencana (Impact phase)

    Pada tahap serangan atau terjadinya bencana (Impact phase), waktunya bisaterjadi beberapa detik sampai beberapa minggu atau banhkan bulan. Tahapserangan dimulai saat bencana menyerang sampai serang berhenti. Waktuserangan yang singkat misalnya : serangan angin puting beliung, serangan gempadi J ogyakarta atau ledakan bom, waktunya hanya beberapa detik saja tetapikerusakanya bisa sangat dahsyat. Waktu serangan yang lama misalnya : saat

    serangan tsunami di Aceh terjadi secara periodik dan berulang-ulang, serangansemburan lumpur lapindo sampai setahun lebih bahkan sampai sekarang belumberhenti yang mengakibatkan jumlah kerugian yang sangat besar.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    8/18

    8

    Gambar 8 : Tsunami Aceh 2004, menelan ribuan korban.

    Pada saat terjadi serangan sampai serangan berhenti, belum ada petugas.Tetapi yang ada adalah masyarakat korban, masyarakat awam dan awam khusus.Masyarakat yang menjadi korban saat terjadi serangan, bila dipersiapkan sejak

    tahap pra-disaster maka korbannya tidak sebanyak bila dipersiapkan dengancermat. Contohnya peristiwa tsunami di Aceh, karena masyarakat tidak dipersiapkansaat terjadi gempa dan air laut menyurut, mereka malah pergi berlarian denganriangnya ke arah laut. Tetapi beberapa menit kemudian (sekitar 30 menit), ombaksetinggi sepuluh meter dan semakin meninggi dengan kecepatan diatas 100 kmperjam berlari menuju daratan. Apa yang terjadi, sudah bisa dipastikan hampir 100%masyarakat yang berada di sekitar pantai tersebut menghilang digulung ombak.

    Situasi seperti ini tidak akan terjadi bila masyarakat dilatih pada tahap pra-disaster, bila gempa dan air laut surut maka segera lari cari perlindungan dibalikbukit. Maka akan banyak yang selamat dan menelan sedikit korban. Ilustrasi yang

    serupa juga dapat digambarkan bila diserang angin puting beliung, yang bisamemindahkan mobil atau banhkan truk besar. Maka dimana kita harus sembunyi bilahal itu terjadi ? Menurut pengalaman para ahli, kita sebaiknya bersembunyi dibawahbangunan yang kokoh, misalnya bila berada di jalan maka segera mencari tempatyang aman berupa jembatan yang kokoh dan kalau perlu tubuh kita diikat agar padasaat angin puting beliung lewat tubuh kita tidak terbawa bahkan terlempar olehtenaganya yang dahsyat.

    Mencermati serangan bencana yang tidak pernah diduga tersebut, maka yangpaling bijak adalah melatih masyarakat, masyarakat awam dan masyarakat awamkhusus seperti : pramuka, karang taruna, pemuda mesjid, guru, satpam, petugas

    ambulan, petugas pemadam kebakaran atau polisi. Dengan fokus utamamempersiapkan masyarakat tersebut, maka keuntungan yang dapat diperoleh yaitu :meminimalisir jumlah korban karena mereka sudah memahami cara mencariperlindungan saat terjadi serangan bencana, mereka yang selamat yang akanmenolong korban untuk pertama kali sehingga korban dengan masalah A, B dan Cdapat ditolong dengan cepat dan tepat. Dengan demikian akan mengurangi bebanpemerintah propinsi ataupun pusat.

    Tahap Emergensi

    Tahap emergensi dimulai sejak berakhirnya serangan bencana yang pertama,bila serangan bencana terjadi secara periodik seperti di Aceh dan semburan lumpurLapindo sampai terjadinya rekonstruksi. Tahap emergensi bisa terjadi beberapaminggu sampai beberapa bulan. Pada tahap emergensi, hari-hari minggu pertamayang menolong korban bencana adalah masyarakat awam atau awam khusus yaitumasyarakat dari lokasi dan sekitar tempat bencana.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    9/18

    9

    Gambar 9 : Rumah sakit lapangan didirikan 6 jam setelah terjadi gempa di Bengkulu

    Karakteristik korban pada tahap emergensi minggu pertama adalah : korbandengan masalah Airway dan Breathing (jalan nafas dan pernafasan), yang sudahditolong dan berlanjut ke masalah lain, korban dengan luka sayat, tusuk, terhantambenda tumpul, patah tulang ekstremitas dan tulang belakang, trauma kepala, luka

    bakar bila ledakan bom atau gunung api atau ledakan pabrik kimia atau nuklir ataugas. Pada minggu ke dua dan selanjutnya, karakteristik korban mulai berbedakarena terkait dengan kekurangan makan, sanitasi lingkungan dan air bersih, ataupersonal higiene. Masalah kesehatan dapat berupa sakit lambung (mag), diare, kulit,malaria atau penyakit akibat gigitan serangga.

    Gambar 10 : di rumahsakit lapangan, kegiatan operasi harus segera dilakukan untuk menyelamatkankorban

    Petugas kesehatan atau bencana paling cepat datang pada hari ke dua, itupunbila transportasi tidak terputus dan bekal yang dibawa cukup untuk menolong korban.Sehingga dapat dipastikan korban bencana dengan masalah Airway-Breathing (A-B)ataupun Circulation (C) sedang-berat sudah meninggal. Karena korban denganmasalah ABC butuh waktu paling lama 10 15 menit, dan bila tidak ditolong dalamwaktu maksimal 15 menit mereka akan meninggal.

    Lebih ironis lagi bila bencana karena ledakan bom, karena setelah bom pertamameledak yang turun pertama kali adalah petugas gegana atau penjinak bom.Petugas harus memastikan bahwa tidak ada ancaman bom berikutnya. Setelahpenjinak bom, maka polisi akan turun melakukan DVI. Situasi ini memerlukan waktu

    berjam-jam, dan bila dinyatakan aman dari berbagai risiko serangan maka petugaskesehatan bisa diturunkan. Sehingga bisa diprediksi korban dengan masalah ABC,

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    10/18

    10

    sudah tidak bernyawa. Coba cermati peristiwa bom bali, bom kuningan dan JWMariot di J akarta, semua korban dengan masalah ABC ditemukan sudah meninggal.

    Pada tahap emergensi ini, korban memerlukan bantuan dari tenaga medisspesialis, perawat gawat darurat, awam khusus yang terampil dan tersertifikasi.

    Diperlukan bantuan obat-obatan, balut bidai dan alat evakuasi, alat tranportasi yangefisien dan efektif, alat komunikasi, makanan, pakaian dan lebih khusus pakaiananak-anak, pakaian wanita terutama celana dalam, BH, pembalut wanita yangkadang malah hampir tidak ada. Diperlukan rumah sakit lapangan, dapur umum danmanajemen perkemahan yang baik agar kesegaran udara dan sanitasi lingkunganterpelihara dengan baik.

    Tahap Rekonstruksi

    Pada tahap ini mulai dibangun tempat tinggal, sarana umum seperti sekolah,sarana ibadah, jalan, pasar atau tempat pertemuan warga. Pada tahap rekonstruksi

    ini yang dibangun tidak saja kebutuhan fisik tetapi yang lebih utama yang perlu kitabangun kembali adalah budaya. Kita perlu melakukan rekonstruksi budaya,melakukan re-orientasi nilai-nilai dan norma-norma hidup yang lebih baik yang lebihberadab. Dengan melakukan rekonstruksi budaya kepada masyarakat korbanbencana, kita berharap kehidupan mereka lebih baik bila dibanding sebelum terjadibencana.

    Situasi ini seharusnya bisa dijadikan momentum oleh pemerintah untukmembangun kembali Indonesia yang lebih baik, lebih beradab, lebih santun, lebihcerdas hidupnya lebih memiliki daya saing di dunia internasional. Hal ini yangnampaknya kita rindukan, karena yang seringkali kita baca dan kita dengar adalahpenyalahgunaan bantuan untuk korban bencana dan saling tunggu antarapemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

    F. Manajemen DisasterPemerintah telah menetapkan bahwa yang memiliki tanggungajawab terhadap

    pengelolaan bencana adalah lembaga pemerintah non departemen (LPND) yaituBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat pusat. Sedangkan dintingkat daerah ada 29 buah BPBD di tingkat provinsi dan 171 BPBD di tingkatKabupaten / Kota. Untuk provinsi DKI, Papua dan Riau belum ada BPBDKabupaten / Kota. Sedangkan yangbertanggungjawab terhadap masalah kesehatan

    pada korban bencana adalah kementerian kesehatan : Krisis Center(Critical Center).Terdapat 9 regional (J akarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan,Banjarmasin, Makasar dan Manado) dan 2 subregional ( Padang dan J ayapura)krisis center.

    Gambar 11 : Gempa di Yogyakarta tahun 2006, sebagian yang rusak adalah tempat tinggal warga.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    11/18

    11

    Skala dan status bencana menurut UU nomor 24 tahun 2007, ditentukan olehpresiden. Penentuan skala dan status bencana ditentuiak berdasarkan kriteria

    jumlah korban dan material yang dibawa oleh bencana, infrastruktur yang rusak,luas area yang terkena, sarana umum yang tidak berfungsi, pengaruh terhadapsosial ekonomi dan kemampuan sumber daya lokal untuk mengatasinya.

    Manajemen perkemahan perlu didisain sebagai tempat pengungsian yangsehat, tertata rapih dan indah. Lingkungan yang sehat yang memiliki sanitasi air,udara dan lingkungan pada umumnya yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

    Tertata rapih dan indah yang memungkinkan alur evakuasi dan transportasi korbanserta penghuni pengungsian melaksanakan mobilitas dan aktivitas sehari-hari.Pramuka sebagai masyarakat awam khusus ditantang untuk dapatmengimplementasikan manajemen perkemahan yang memenuhi syarat hidup sehatdan memudahkan mobilitas, bukan sekedar tenda berdiri dan bisa digunakan untuktidur.

    Aktivitas keseharian korban perlu segera dinormalisasi, seperti warung ataupasar, sekolah, bekerja disamping aktivitas lain yang juga besar yaitu membersihkan

    puing-puing reruntuhan atau material, memperbaiki jalan dan sarana pembuanganlimbah. Dapur umum dibuka untuk melayani warga yang membutuhkan bantuandengan tetap memperhatikan kearifan lokal.

    Reduksi stress atau trauma healing dilaksanakan sedini mungkin, terutamapada anak-anak dan wanita hamil atau menyusui. Reduksi stres atau trauma healingdilaksanakan sedini mungkin agar rehabibiltasi mental korban bencana bisadipulihkan untuk menerima kenyataan dan melakukann aktivitasnya yang baru.Menanamkan nilai-nilai atau re-orientasi budaya termasuk didalam keterampilanyang diperlukan untuk melanjutkan hidupnya.

    Strategi re-orientasi budaya pada korban bencana dapat dilakukan sebagaiberikut :

    1. Strategi akomodasi budaya2. Strategi negosiasi budaya3. Strategi restrukturisasi budaya

    Strategi akomodasi budaya, dilakukan bila korban bencana telah memiliki nilai-nilai,norma-norma dan perilaku yang positif untuk keberlanjutan hidupnya dimasyarakat.Nilai, norma dan perilaku tersebut agar dipertahankan dan korban bencana padakategori ini perlu dilibatkan secara aktif dalam pemulihan korban bencana yang lain.Pengalaman menolong korban bencana, mereka pada umumnya memiliki persepsiyang menyempit, untuk itu bahasa yang mungkin tepat adalah instruktif dengan

    persuasif yang santun. Strategi negosiasi budaya dilakukan bila korban bencanatelah memiliki nilai-nilai, norma-norma dan perilaku yang kurang menguntungkanuntuk keberlanjutan hidupnya di masyarakat. Misalnya, terdapat korban bencanayang mempunyai kebiasaan merokok, pemenuhan kebutuhan membeli rokok yangkurang menguntungkan tersebut perlu diganti dengan membeli bahan makananuntuk dirinya dan keluarganya. Petugas trauma healing menegosiasikan contoh-contoh budaya seperti ini. Strategi restrukturisasi budaya, dilakukan bila korbanbencana telah memiliki nilai-nilai, norma-norma dan perilaku yang merugikan untukkeberlanjutan hidupnya di masyarakat. Misalnya, kebiasaan tangan dibawah, malasberusaha, hobi mencuri barang milik orang lain. Pada siatuasi ini, petugasmerestrukturisasi budaya korban bencana dengan budaya baru yang jauh lebih baik.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    12/18

    12

    Bila ketiga strategi ini dapat diterapkan oleh petugas bencana, maka saatmemasuki tahap rekonstruksi akan lebih tertib dan pada saat telah tertatamasyarakat korban bencana memiliki budaya baru yang lebih unggul. Pada sisi ini,kita memandang bencana sebagai peluang emas menata kembali budaya Indonesiayang sudah mulai runtuh. Re-orientasi budaya perlu menjadi pertimbangan

    membangun Indonesia yang lebih baik agar mampu mandiri dan bersaing sehatserta cerdas hidupya.

    G. KIAT-KIAT MENGHADAPI BENCANA1. Gempa Bumi

    J ika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapatdijadikan pegangan di manapun kita berada.

    Di dalam rumahGetaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus

    mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja yang kokoh untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. J ika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.

    J ika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untukmencegah terjadinya kebakaran.

    Di kantorBerlindunglah di bawah meja. Lindungi kepala, leher dan mata. Hindaripembatas kaca, jendela, lemari dan barang-barang yang belum diamankan.

    J aga posisi hingga guncangan berhenti. Di sekolah

    Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku,jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yangterjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang danpohon.

    Di luar rumahLindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerahperkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakantangan, tas atau apapun yang anda bawa.

    Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mallJ angan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua

    petunjuk dari petugas atau satpam. Di dalam li ft

    J angan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. J ika andamerasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlahsemua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya danmengungsilah. J ika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung denganmenggunakan interphone jika tersedia.

    Di kereta apiBerpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglahmengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi

    petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    13/18

    13

    Di dalam mobilSaat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobilanda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susahmengendalikannya. J auhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalandan berhentilah, tapi janganlah berhenti di bawah jembatan. Matikan mesin

    dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari radio mobil. J ika harusmengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

    Di gunung/pantaiAda kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ketempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. J ika andamerasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi kedataran yang tinggi.

    Beri pertolonganSudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadigempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akanmengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah

    memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitaranda.

    Dengarkan informasiSaat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untukmencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang danbertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperolehinformasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. J angan bertindakkarena informasi orang yang tidak jelas.

    2. Banjir

    Yang harus dilakukan sebelum banjir tiba sesuai tempat adalah sebagai berikut :

    Di Tingkat Warga

    Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungansekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.

    Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap denganfasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasidengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.

    Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim

    penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan PenanggungJ awab Posko Banjir. Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk

    pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi. Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan

    mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.

    Di Tingkat Keluarga

    Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentangcurah hujan dan posisi air pada pintu air.

    Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korekgas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    14/18

    14

    Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras,makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.

    Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza. Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku

    tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan

    jahil.

    Yang harus dilakukan saat banjir adalah :

    Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikanaliran listrik di wilayah yang terkena bencana,

    Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masihmemungkinkan untuk diseberangi.

    Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.

    J ika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulanganbencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

    Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir adalah :

    Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutuplumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.

    Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diareyang sering berjangkit setelah kejadian banjir.

    Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, ataubinatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.

    Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

    3. Kebakaran

    Kiat Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan adalah :Bagi Warga

    1. Bila Melihat Kebakaran Hutan Dan Lahan, Segera Laporkan Kepada KetuaRT dan/atau Pemuka Masyarakat Supaya Mengusahakan Pemadaman Api.

    2. Bila Api Terus Menjalar, Segera Laporkan Kepada Posko KebakaranTerdekat3. Bila Terjadi Kebakaran Gunakan Peralatan Yang Dapat mematikan api

    secara cepat dan tepat4. Tidak Membuang Puntung Rokok Sembarangan.5. Matikan Api Setelah Kegiatan Berkemah Selesai6. Gunakan Masker Bila Udara Telah Berasap, Berikan Bantuan Kepada

    Saudara-Saudara Kita Yang Menderita

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    15/18

    15

    Bagi Peladang

    1. Hindari Sejauh Mungkin Praktek Penyiapan Lahan Pertanian DenganPembakaran, Apabila Pembakaran Terpaksa Harus Dilakukan, UsahakanBergiliran (Bukan Pada Waktu Yang Sama), Dan Harus Terus Dipantau.

    Bahan Yang Dibakar Harus Sekering Mungkin Dan Minta PimpinanMasyarakat Untuk Mengatur Giliran Pembakaran Tersebut

    4. Kegagalan Teknologi

    Kiat-kiat Penanganan dan Upaya Pengurangan Bencana sebagai berikut :

    1. Kurangi atau hilangkan bahaya yang telah diidentifikasikan2. Tingkatkan ketahanan terhadap kebakaran dengan menggunakan material

    bangunan ataupun peralatan yang tahan api.3. Bangun daerah penyangga atau penghalang api serta penyebaran

    asap/pengurai asap.4. Tingkatkan fungsi sistem deteksi dan peringatan dini.5. Perencanaan kesiapsiagaan dalam peningkatan kemampuan pemadaman

    kebakaran dan penanggulangan asap, tanggap darurat dan evakuasi bagipegawai serta penduduk disekitar.

    6. Sosialisasikan rencana penyelamatan kepada pegawai dan masyarakatsekitarnya bekerja sama dengan instansi terkait.

    7. Tingkatkan Kemampuan pertahanan sipil dan otoritas kedaruratan.8. Batasi dan kurangi kapasitas penampungan bahan-bahan kimia yang

    berbahaya dan mudah terbakar.9. Tingkatkan standar keselamatan di pabrik dan desain peralatan.10. Antisipasi kemungkinan bahaya dalam desain pabrik11. Buat prosedur operasi penyelamatan jika terjadi kecelakaan teknologi.12. Pindahkan bahan/material yang berbahaya dan beracun.13. Secara proaktif melakukan monitoring tingkat pencemaran sehingga standar

    keselamatan tidak terlampaui.14. Persiapkan rencana evakuasi penduduk ke tempat aman.

    5. Kerusuhan Sosial / Disintegrasi Bangsa

    Kiat-kiat Penanggulangan kerusuhan sosial / disintegrasi bangsa.Adapun kiat-kiat yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antaralain adalah :

    1. Menanamkan nilai-nilai bela negara, patriotisme, nasionalisme,nilai-nilaiPancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agartercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.

    2. Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempitpada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN.

    3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usahapemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    16/18

    16

    4. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasibutir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaankepada ideologi bangsa.

    5. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.6. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri

    dalam memerangi separatis.7. Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk

    menggunakan kekuatan massa.

    Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijaksanaan dan strategipertahanan disarankan :

    1. Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harusdiselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional gunamenghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspekekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan

    hukum.2. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui

    pendekatan hukum dan HAM.3. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor

    perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam danmemberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya.

    4. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yangberdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusiinteligen yang handal.

    5. Letusan Gunung Api

    Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi diantaranya :

    Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untukmengungsi.

    Membuat perencanaan penanganan bencana. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan. Mempersiapkan kebutuhan dasar

    Saat Terjadi Letusan Gunung Berapi yang perlu dilakukan adalah :

    Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerahaliran lahar.

    Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkandiri untuk kemungkinan bencana susulan.

    Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang,celana panjang, topi dan lainnya.

    J angan memakai lensa kontak. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua

    belah tangan.

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    17/18

    17

    Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi adalah :

    J auhi wilayah yang terkena hujan abu Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau

    meruntuhkan atap bangunan.

    Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisamerusak mesin

    6. Tanah Longsor

    Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah longsor diantaranya :

    1. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman danfasilitas utama lainnya

    2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng

    3. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaanmaupun air tanah. (Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari lereng,menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lerengke luar lereng. J adi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat ataumeresapkan air ke dalam tanah).

    4. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling5. Terasering dengan sistem drainase yang tepat.(drainase pada teras - teras

    dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah)6. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak

    tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat sertadiseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagiandasar ditanam rumput).

    7. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat8. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan9. Pengenalan daerah rawan longsor10. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall)11. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat

    kedalam tanah.12. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya

    liquefaction(infeksi cairan).

    13. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel14. Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

    7. Tsunami

    Penyelamatan Diri Saat Terjadi Tsunami

    Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat.

    J anganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmatipantai dan lautan.Namun jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan

    gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut

  • 7/28/2019 Man a Jemen Disaster

    18/18

    18

    terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan ataubangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.

    J ika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut sertamendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai.Arahkan perahu ke laut. J ika gelombang pertama telah datang dan surut

    kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombangberikutnya akan menerjang. J ika gelombang telah benar-benar mereda,lakukan pertolongan pertama pada korban.

    DAFTAR PUSTAKA

    BNPB (2010). Buku Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan UpayaMitigasinya di Indonesia

    Leaflet Set BAKORNAS PBP ((2010)

    Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral,RI (2009). Panduan PengenalanKarakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia.

    Set BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi danMitigasi Bencana Geologi (2010). Buku Panduan Pengenalan Karakteristik

    Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia