Upload
ns-nissa
View
469
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
A. ANALISA SITUASI RUANGAN
1. Keadaan Ruangan
Ruangan An-Nas 1 Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur, merupakan ruangan
yang merawat inap klien wanita dewasa dengan kasus medikal bedah dan infeksius. Rata –
rata BOR pada bulan November 2010 sebesar 85 dan rata-rata rawat adalah 3.5 hari.
Kapasitas ruangan 31 tempat tidur yang terdiri dari 4 kamar kelas 2, setiap kamar masing-
masing ada 4 tempat tidur. Dan 4 kamar kelas 3, setiap kamar masing-masing ada 6 tempat
tidur dan 2 kamar GE terdapat 1 tempat tidur. Keadaan ruangan terdiri dari 1 Nurse Station
, 1 ruang ganti perawat (perempuan), 1 ruang logistik, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi
perawat, 7 kamar mandi pasien, 1 ruang spoel hoek.
Keadaan Fasilitas Ruangan ruangan An-Nas 1 memiliki 31 tempat tidur yang dilengkapi
dengan fasilitas ruang ber AC. Lemari klien ada 31 buah, manometer O2 32 buah, alat
suction 1 buah, meja tim 4 buah, kursi roda ada 3 buah, lemari obat ada 1 buah, troli ada 4
buah, brankar 1 buah, 1 buah troli untuk dressing, 1 komputer online, tensimeter 4 buah
dalam kondisi baik, termometer 4 buah, fasilitas diruangan dirasa mencukupi.
2. Ketenagaan
Ruang An-Nas 1 dikelola oleh tenaga keperawatan dan non keperawatan. Tenaga
keperawatan berjumlah 23 orang dengan tingkat pendidikan DIII Keperawatan. Sedangkan
untuk tenaga non keperawatan berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang tenaga
administrasi, dan 3 orang pekarya.
B. ANALISA SWOT
Didalam pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan ada beberapa hal yang harus menjadi
perhatian sebelum melakukan pengkajian dengan menggunakan instrument sebagai sumber
data yang akurat. Langkah tersebur adalah menganalisa situasi ruangan berdasarkan
pendekatan SWOT ( Strength, Weakness, Oppurtunity dan Treatened )24
1. Strength
a. Memiliki visi, misi dan motto rumah sakit
b. Perawat ruangan berjumlah 23 orang dengan kualifikasi pendidikan D III
keperawatan
c. Terdapat 11 orang yang rata – rata ada pada usia produktif yang
memungkinkan kreatifitas dan inovasi yang tinggi terhadap pelayanan
d. 51.9% pendokumentasian kardeks sesuai SOP
e. Terdapatnya SOP pendokumentasian proses asuhan keperawatan sebagai
acuan kerja perawat
f. Adanya format asuhab keperawatan secara komputerisasi
g. Karakteristik pasien yang dirawat dari bebagai jenis penyakit sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan dalam memberikan pelayanan keperawatan.
h. Adanya kemauan dari perawat ruang An-Nas I untuk berubah menjadi lebih
baik
2. Weakness
a. Jumlah kualifikasi SDM yang mengikuti pelatihan belum merata
b. 56,3% perawat pelaksana belum melakukan pendokumentasian sesuai SOP.
c. 50% ketua tim belum optimal melakukan pendokumentasian.
d. Keterbatasan sumber / acuan buku-buku asuhan keperawatan di ruangan.
e. Tidak adanya penanda khusus untuk ketua tim.
f. 48,1% pendokumentasian/pengisian kardek belum sesuai SOP
g. 56% pendokumentasian proses asuhan keperawatan belum sesuai SOP
h. Perawat bekerja berdasarkan rutinitas ruangan
i. Kegiatan visite dokter tidak menentu.
3. Oppurtunity
a. Ruangan An-Nass 1 digunakan sebagai tempat praktek profesi manajemen
keperawatan mahasiswa PSIK FKK UMJ.
b. Adanya program latihan kepemimpinan dan pendokumentasian asuhan
keperawatan dari rumah sakit.
25
c. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa PSIK dengan perawat
ruangan.
d. Adanya pelaksanaan pelatihan – pelatihan khusus yang berguna didalam
pemberian pelayanan keperawatan
e. Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi keperawatan
f. Adanya motivasi yang kuat dari perawat untuk berubah
g. Dengan supervisi yang baik akan meningkatkan tingkat kepuasan pasien
4. Treatened
a. Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat
b. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan profesional yang berkualitas dalam menghadapi persaingan di era
globalisasi.
c. Kerugian finansial bagi masyarakat bila hari perawatan bertambah.
d. Konsumen yang semakin kritis dalam pelayanan
C. ANALISA DATA
1. Hasil Pengkajian
Analisa hasil pengkajian dilakukan dengan mempelajari secara seksama, informasi-
informasi yang diperoleh melalui berbagai pendekatan yaitu:
a. Kuesioner
Kuesioner dibagikan untuk 18 orang perawat:
1) Untuk ketua tim pernyataan yang terkait meliputi
4 fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengontrolan dengan hasil sebagai berikut:
a) Perencanaan
Melakukan pengarahan kepada anggota tim
sebanyak 75%
Merencanakan pembagian tugas anggota
sesuai klasifikasi pasien tim sebanyak 75%
Menyusun proses keperawatan untuk pasien
yang menjadi tanggung jawab, sering sebanyak 100 %
26
b) Pengorganisasian
Merumuskan tujuan tim, sering 50 %
Melakukan pembagian tugas sesuai perencanaan sering sebanyak 100%
Mendelegasikan asuhan keperawatan kepada pelaksana, sering sebanyak
75%
Mengatur waktu dan kegiatan, kadang – kadang sebanyak 50%
c) Pengarahan
Membimbing anggota tim membuat pendokumentasian, kadang –
kadang dan pernah sebanyak 50%
Melakukan pertolongan segera pada pasien dengan kedaruratan,
sering sebanyak 100%
Melakukan ronde keperawatan dengan anggota tim selalu,
sebanyak 75%
Meningkatkan kerjasama antar anggota tim sering sebanyak 75%
d) Pengontrolan
Melakukan supervisi pada anggota tim kadang –kadang 50%
Mengevaluasi pendokumentasian sering dan kadang – kadang
sebanyak 50%
Mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan anggota tim
sering sebanyak 75%
Memberikan reward pada kerja anggota, sering sebanyak 100%
Menilai kerja anggota kadang-kadang sebesar 75%
e) Caring
Mendengarkan keluhan pasien, sering sebanyak 100%
Merespon cepat terhadap keluhan pasien, sering sebanyak 100%
Menyempatkan diri berbincang dengan pasien, sering dan kadang
– kadang sebanyak 50%
Mengetahui keadaan pasien yang menjadi tanggung jawab, sering
sebanyak 100%
Perawat menyempatkan diri kontak dengan pasien diluar tindakan
75%
27
2) Untuk perawat pelaksana pernyataan yang terkait meliputi 4 fungsi
manajeman yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan,
dengan hasil sebagai berikut:
a) Perencanaan
Mengikuti operan bersama katim : selalu sebanyak 61.1 %
Mendapat tugas sesuai kemampuan : pernah sebanyak 33.3 %
b) Pengorganisasian
Melaksanakan tugas sesuai pembagian tugas : sering sebanyak
44.4%
Mendapatkan delegasi askep dari Katim : sering 50 %
Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan: ya melakukan
sebanyak 100%
Melaksanakan tugas sesuai asuhan keperawatan : pernah sebanyak
55.6 %
c) Pengarahan
Melakukan pendokumentasian sesuai implementasi : sering
sebanyak 66.7%
Mendapat pengarahan dalam pendokumentasian askep : sering
sebanyak 55.6%
Melakukan ronde keperawatan bersama katim: selalu sebanyak
100%
d) Pengontrolan
Adanya penilaian asuhan keperawatan dari katim : sering dan
pernah sebanyak 44.4 %
Katim mengevaluasi pendokumentasian yang telah dituliskan :
sering sebanyak 27.8 %
Anggota tim mendapat reward jika melakukan kegiatan yang baik
sering sebanyak 72.2%
e) Caring
Perawat memperkenalkan diri : kadang – kadang sebanyak 66.7%
28
Perawat menerima pasien dengan ramah dan sopan : selalu
sebanyak 55.6%
Perawat mengorientasikan kamar kepada pasien : sering, kadang –
kadang dan tidak pernah mendapat nilai yang sama yakni sebesar 33.3%
Perawat menjelaskan tujuan setiap dilakukan intervensi, selalu
sebanyak 44.4 %
Perawat memperhatikan keluhan pasien selalu sebanyak 77.8%
Perawat mengetahui keadaan pasien sering sebanyak 72.2%
b. Observasi
48.1% pendokumentasian / pengisian kardek sesuai SOP dan 51.9% pengisian
kardeks tidak sesuai SOP. 66% pendokumentasian proses asuhan keperawatan sesuai
SOP dan 34 % pendokumentasian proses asuhan keperawatan tidak sesuai SOP
seperti dalam hal pencantuman rencana keperawatan pada kardek. Dalam aspek
caring terlihat bahwa tidak semua perawat memperkenalkan diri dan bersikap ramah
serta mengorientasikan ruangan terhadap pasien baru.
c. Wawancara
Dari hasil wawancara didapatkan:
1) Pengorganisasian
Pengetahuan mengenai metode tim sebanyak 55.6%, perlukah memahami metode
tim sebanyak 55.6% , pernah mendapat pengarahan metode tim serta haruskan
anda memahami metode tim sebanyak 100%, perlukah mereview kembali
mengenai metode tim sebanyak 55.6% dan nyamankah anda menggunakan
metode tim sebanyak 61.1%.
2) Pengarahan
Mendapat bimbingan dalam pembuatan askep sebanyak 50 %, melakukan
implementasi sesuai rencana serta mendokumentasikan implementasi sebanyak
100%, melakukan ronde bersama kepala tim atau karu sebanyak 88.9%, dan
mendapat pengarahan untuk intervensi sebanyak 61.1%
29
3) Caring
Wawancara pada aspek ini dilakukan kepada 18 pasien yang sedang dirawat di
ruang An Nas1 yakni :
55.6% perawat memperkenalkan diri serta 44.4% tidak memperkenalkan diri,
perawat bersikap sopan dan ramah sebanyak 72% serta tidak 27.8%, perawat
mengorientasikan kamar, ya sebanyak 55.6% serta tidak 44.4%, perawat
menjelaskan semua tindakan yang diberikan sebanyak 66.7% serta tidak 33.3%,
dan perawat menanggapi keluhan pasien sebanyak 61.1% serta tidak 38.9%.
Berdasarkan uraian diatas masalah di ruang An Naas1 dapat di bagi menjadi beberapa
masalah yakni :
NO DATA MASALAH
1 Angket :
• 50% tujuan tim dan waktu kegiatan sudah
dirumuskan dan diatur dengan baik
• 50 % katim membimbing dalam pendokumentasian
askep
Wawancara
• 55,6% perawat mengetahui tentang metode
penugasan tim dengan baik
• 55.6% perawat memandang perlu mereview kembali
mengenai penugasan metode tim
• 50 % perawat mendapat bimbingan dalam
pembuatan askep
• 61.1% perawat mendapat pengarahan dalam
melaksanakan intervensi.
Observasi:
• 38,9% anggota tim mendapatkan pengarahan dari
katim
Belum
optimalnya
metode tim
termasuk
pengarahan dan
pengorganisasian
2 Angket : Belum
30
• 88,8 % perawat sering mendapatkan penilaian
asuhan keperawatan dari katim
• 11.2% perawat sering mendapatkan penilaian
asuhan keperawatan dari katim
• 55.6% perawat seringa mendapat pengarahan dalam
pendokumentasian askep
Wawancara:
• 50 % perawat mendapat bimbingan dalam
pembuatan askep
Observasi:
• 48.1% pengisian kardek sesuai SOP
• 51.9% pengisian kardeks tidak sesuai SOP.
• 66% pendokumentasian proses asuhan keperawatan
sesuai SOP
• 34 % pendokumentasian proses asuhan keperawatan
tidak sesuai SOP.
optimalnya
pendokumentasia
n proses asuhan
keperawatan
3 Angket :
• 33.3% Perawat sering mengorientasikan kamar
kepada pasien
• 33.3% Perawat mengorientasikan kamar kepada
pasien baru
• 33.3% Perawat tidak pernah mengorientasikan kamar
kepada pasien baru
• 44.4 % Perawat menjelaskan tujuan setiap
melakukan intervensi.
Wawancara: kepada 18 pasien
• 44.4% Perawat tidak memperkenalkan diri kepada
pasien
• 55.6% Perawat memperkenalkan diri kepada pasien.
Pelaksanaan
Pelayanan
berbasis Caring
belum optimal
31
• 27.8% perawat yang bersikap kurang ramah
• 44.4% perawat tidak mengorientasikan kamar kepada
pasien
• 33.3% perawat tidak memberi menjelaskan tentang
tindakan yang dilakukan
• 38.9% perawat tidak menanggapi keluhan pasien
sebanyak.
Observasi:
• Dalam aspek caring terlihat bahwa tidak semua
perawat memperkenalkan diri serta mengorientasikan
ruangan terhadap pasien baru
D. PRIORITAS DAN PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan questioner, wawancara dan
observasi ditemukan masalah sebagai berikut :
Hasil Identifikasi Masalah
1. Belum optimalnya metode tim termasuk pengarahan dan pengorganisasian
2. Belum optimalnya pendokumentasian proses asuhan keperawatan
3. Pelayanan pelaksanaan berbasis Caring belum optimal
PRIORITAS MASALAH
Penentuan prioritas juga akan mempertimbangkan waktu, keterbatasan sumber daya, dan
kemampuan mengatasi masalah yang ada. Penentuan prioritas masalah dengan menggunakan
kriteria matrik sebagai berikut:
1. Pentingnya masalah (Importancy), meliputi:
a) Masalah lebih banyak ditemukan (Prevalensi = P)
b) Akibat yang ditimbulkan lebih serius (Severty = S)
c) Kenaikan jumlah masalah lebih cepat (Rate Of Increase = RI)
d) Keprihatinan masyarakat (Public Concern = PCO)
e) Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi untuk selesainya masalah
(Degree Of Need = DU)
32
f) Iklim politik yang mendukung (Political Climat = PC)
2. Teknologi yang tersedia (T), alat atau fasilitas.
3. Sumber daya yang ada (Resource = R), seperti man, money dan material.
Setiap masalah diberikan nilai 1-5 yang artinya:
Nilai 5: sangat penting
Nilai 4: Penting
Nilai 3: Cukup
Nilai 2: Kurang penting
Nilai 1: Sangat kurang penting
E. PERHITUNGAN KRITERIA
PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
DIRUANG AN – NAAS I RUMAH SAKIT ISLAM PONDOK KOPI
JAKARTA TIMUR, TAHUN 2010
N
oMasalah
I (Importancy)T R
Jumlah
IxTxRP S RI PCO DU PC
1
2
3
Belum optimalnya metode tim
termasuk dalam
pengorganisasian dan
pengarahan.
Belum optimalnya
pendokumentasian proses
asuhan keperawatan
Pelayanan pelaksanaan
berbasis Caring belum
optimal
3
3
4
3
4
5
2
3
4
2
2
5
3
4
4
3
2
3
4
3
4
4
3
4
16x4x4
= 256
18x3x3
= 162
25x4x4
= 400
33
F. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH PRIORITAS DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN MASALAH
1. Pelayanan pelaksanaan berbasis Caring belum optimal
NO MASALAH PENYELESAIAN
1 Input :
- Kurangnya kepedulian terhadap
pasien
- Kurangnya keramahan terhadap
pasien
- Kurangnya pengarahan mengenai
caring
- Belum maksimalnya supervisi
mengenai caring
Desiminasi ilmu
tenang caring
Memberikan angket
kepuasan pasien (tools caring)
2 Perawat:
- Kurangnya motivasi dan kesadaran
yang kurang dalam menjalankan caring
- SDM terbatas
- Kurangnya pengarahan caring
- Perawat bekerja berdasarkan rutinitas
ruangan dengan kesibukan yang tinggi
Desiminasi ilmu tentang
caring
Studi kepustakaan
Tools caring
Role play caring
3 Proses:
- Waktu yang dibutuhkan cukup lama
- Kurangnya feed back
- Kurangnya reward terhadap caring
yang dilakukan
- Perawat jarang mendekatkan diri
dengan pasien
- Beban kerja yang cukup tinggi
Desiminasi ilmu tentang
caring
Tools caring
4 Lingkungan:
- Sempitnya waktu rutinitas
- Beban kerja yang cukup tinggi
Desiminasi ilmu tentang
caring
34
2. Belum optimalnya metode tim termasuk dalam pengorganisasian dan pengarahan.
NO MASALAH PENYELESAIAN
1 Input :
- Kurangnya pelatihan dan pengarahan
metode tim.
- Kurangnya pengulasan kembali mengenai
metode tim
- Banyaknya tenaga perawat yang baru
Desiminasi ilmu
penugasan metode tim
Tools metode tim
2 Perawat:
- Kurangnya pengarahan tentang metode
tim
- Perawat bekerja berdasarkan rutinitas
ruangan
Desiminasi ilmu penugasan
metode tim
Studi kepustakaan
Tools metode tim
3 Proses:
- Waktu yang dibutuhkan cukup lama
- Kurangnya feed back
- Kurangnya pengulasan dan
pengontrolan kembali mengenai metode
tim
- Beban kerja yang cukup tinggi
Desiminasi ilmu penugasan
metode tim
Tools metode tim
4 Lingkungan:
- Sempitnya waktu rutinitas
- Beban kerja yang cukup tinggi
- Tools metode tim
G. ALTERNATIF PENYELESAIAN
Prioritas alternatif penyelesaian masalah dibuat dengan mempertimbangkan keterbatasan
waktu, biaya, dan kewenangan yang ada. Maka alternatif penyelesaian masalah ruangan dan
pembimbing lapangan dipilih 5 alternatif penyelesaian masalah dan diprioritaskan dengan
menggunakan bobot sebagai berikut:
o Magnitude ( M ) : Besarnya masalah
35
o Impotency ( I ) : Pentingnya penyelesaian masalah
o Vulnerability ( V ) : Sensitivitas cara penyelesaian masalah
o Cost ( C ) : Biaya
Rentang bobot nilai efektivitas 1-5 dengan kriteria:
o Sangat mampu : 5
o Mampu : 4
o Kurang mampu : 3
o Tidak mampu : 2
o Sangat tidak mampu : 1
Sedangkan nilai rentang efisiensi 1-5 dengan kriteria:
o Sangat mampu : 1
o Mampu : 2
o Kurang mampu : 3
o Tidak mampu : 4
o Sangat tidak mampu : 5
N
oAlternatif penyelesaian masalah
Efektivitas
Efisien
Jumlah
M X I X V
C
PrioritasM I V
1
2
3
4
Desiminasi caring
tools caring
Angket kepuasan pasien mengenai
caring
Role play caring
5
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
1
2
2
2
80
32
24
24
1
2
3
4
N
oAlternatif penyelesaian masalah
Efektivitas
Efisien
Jumlah
M X I X V
C
PrioritasM I V
1 Desiminasi ilmu penugasan metode
Tim
5 4 4 1 80 1
36
2 Tools metode tim 4 4 4 2 24 2
Berdasarkan perhitungan matriks di atas maka prioritas penyelesaian masalah:
1. Desiminasi caring dan penugasan metode tim
2. Tools caring dan penugasan metode tim
3. Role play caring
H. IMPLEMENTASI
1. Desiminasi ilmu mengenai caring dan metode penugasan tim, pre - post test serta
dilakukannya role play caring di ruang An-Nas I pada tanggal 10 januari 2010 dengan
staf perawat
2. Melakukan penilaian implementasi mengenai caring kepada seluruh staf perawat
yang dilakukan tanggal 13 Januari 2011, penilaian tersebut melibatkan pasien dengan
menyebarkan quesioner kepuasan pelanggan terhadap perawat.
3. Membuat panduan tentang komunikasi terapeutik dan sikap caring dan
mensosialisasikannya
4. Membuat tools caring dan tools penugasan metode tim
I. EVALUASI
Penilaian keberhasilan dilakukan dengan menggunakan quesioner, wawancara dan observasi:
1. Caring
a. Quesioner
1) Perawat memperkenalkan diri : selalu sebanyak
60%
2) Perawat menerima pasien dengan ramah dan
sopan : selalu sebanyak 100%
3) Perawat mengorientasikan kamar kepada pasien :
sering sebanyak 80%
4) Perawat menjelaskan tujuan setiap dilakukan
intervensi, sering sebanyak 60 %
37
5) Perawat memperhatikan keluhan pasien selalu
sebanyak 100%
6) Perawat mengetahui keadaan pasien sering
sebanyak 73.3%
b. Wawancara
66.7% perawat memperkenalkan diri serta 33.3% tidak memperkenalkan diri, perawat
bersikap sopan dan ramah sebanyak 86.7% serta tidak 13.3%, perawat
mengorientasikan kamar, ya sebanyak 66.7% serta tidak 33.3%, perawat menjelaskan
semua tindakan yang diberikan sebanyak 80% serta tidak 30%, dan perawat
menanggapi keluhan pasien sebanyak 73.3% serta tidak 26.7%.
2. Format penilaian penugasan metode tim
a. Quesioner
Mengikuti operan bersama katim 73.3%
Katim merumuskan tujuan tim dan waktu kegiatan 50%
Mendapatkan delegasi askep dari Katim 53.3 %
Katim membimbing dalam pendokumentasian askep 75%
Melakukan ronde keperawatan bersama katim 100%
Katim menilaian asuhan keperawatan 66.7 %
b. Wawancara
Perawat mengetahui tentang metode penugasan tim dengan baik 75%
Perawat mendapat bimbingan dalam pembuatan askep 66.7%
Perawat mendapat pengarahan dalam melaksanakan intervensi 70%.
c. Observasi
Anggota tim mendapatkan pengarahan dari katim 55,6%
38