224
MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API RANGKASBITUNG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: Hesti Oktaviawati NIM. 6661122559 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, Februari 2017

MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN

KERETA API RANGKASBITUNG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian

Pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

Hesti Oktaviawati

NIM. 6661122559

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Februari 2017

Page 2: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 3: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 4: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 5: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bahagia akan didapat jika kita tidak menginginkan

segala sesuatu yang berlebihan,

tetapi bersyukur dengan apa yang telah dimiliki”

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Mamah, papah, kakak-kakakku dan

kekasihku. Tanpa doa dan semangat

dari kalian, saya tidak dapat

menyelesaikan skripsi ini. Terima

kasih untuk segala pengorbanan

kalian. Love You My Family

Page 6: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

ABSTRAK

Hesti Oktaviawati. NIM. 6661122559. Skripsi 2017. Manajemen Fasilitas Umum

di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Program Studi Ilmu Administrasi Negara,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Pembimbing I Drs. Oman Supriadi, M.Si. Pembimbing II Yeni Widyastuti, M.Si.

Fokus penelitian ini adalah Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung. Masalah yang diidentifikasi oleh peneliti adalah tidak adanya lahan

parkir untuk pengguna jasa kereta api, tidak adanya ruang tunggu penumpang, tidak

adanya ruangan ibu menyusui dan fasilitas difable, musholla yang kurang luas serta

tidak adanya CCTV di area stasiun. Penelitian ini menggunakan teori fungsi-fungsi

manajemen dari George R. Terry yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengontrolan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi pustaka

dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model Prasetya Irawan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung sudah berjalan cukup baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan adanya

perubahan keadaan lingkungan stasiun yang mengalami kemajuan. Meski masih ada

beberapa fasilitas yang belum terpenuhi dan harus diperbaiki karena rencana untuk

pengadaan belum direalisasikan. Saran yang dapat diberikan yaitu pihak stasiun terus

melakukan koordinasi dan pelaporan,agar pengajuan pengadaan fasilitas umum segera

ditindak lanjuti.

Kata Kunci : Manajemen, fasilitas umum, Stasiun

i

Page 7: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

ABSTRACT

Hesti Oktaviawati. NIM. 6661122559 2017. Research. Public Facilities Management

at Rangkasbitung Railway Station. Departement of Public Administration. Faculty of

Social and Political Science, University of Sultan Ageng Tirtayasa. The 1st

advisor

Drs. Oman Supriadi, M.Si., 2nd

advisor Yeni Widyastuti, M.Si.

Public Facilities Management at Rangkasbitung Railway Station is focused of the research. The lack of parking spaces, lobby area, nursing room, difable facilities,

limited area of mosque, and CCTV control area. Identified by researcher this study used

theory of management functions adapted from George R. Terry it is include of

planning, organizing, actuating and controlling. Qualitative descriptive method is used

by researcher. Interviews, observation, literature study, and documentation are used in

data collecting techniques. Data analysis used Prasetya Irawan model. The result of

this research showed the improvement of management of public facilities at

Rangkasbitung railway Station. It can be claimed by some improvement of station area.

Although there are still some facilities have not been repaired and realized. The

reseacher suggested the station management will continue it is coordinating and

reporting that the submission of procurement of public facilities be immediately

followed up.

Keywords: management, public facilities, stations

ii

Page 8: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Proposal

skripsi ini penulis buat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa dengan judul “Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung”.

Hasil penulisan proposal skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materil. Maka dengan

ketulusan hati dan dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan

sehingga penulisan proposal skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan dan

rasa hormat serta terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua penulis terutama ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang,

doa, motivasi serta semangat yang tiada terkira.

3. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Rahmawati, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

iii

Page 9: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

6. ImanMukhroman, S.Ikom., M.Ikom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Kandung Sapto Nugroho, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Listyaningsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

9. Riswanda, Ph.D selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

10. Oman Supriadi, M.Siselaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya

untuk melakukan bimbingan dan memberikan masukan dalam setiap bimbingan

yang dilakukan selama ini.

11. Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan

motivasi dan semangat bagi penulis dalam setiap bimbingan yang telah dilakukan

selama ini.

12. Dr. Dirlanudin, M.Si selaku ketua penguji sidang yang senantiasa memberikan

masukan dan motivasi bagi penulis dalam setiap bimbingannya yang telah dilakukan

selama ini.

13. Seluruh Dosen dan Staf Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah mendidik dan

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

14. Kepala beserta seluruh pegawai Stasiun Kereta Api Rangkasbitung yang telah

banyak membantu memberikan data dan saran dalam penelitian ini.

iv

Page 10: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan serta doa

yang selalu mengiringi tiap langkah penulis.

16. Teman-teman yang penulis sayangi (Rahma, Eka, Aisyah, Putri, Widya, Mita, Tomi

Listiansah, Yeni, Mega, Dwi Vina, Wungu, Sella) serta teman-teman satu

perjuangan kelas A, B,C yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

17. Terima kasih pula kepada seseorang yang telah mendampingi penulis dalam

menyelesaikan proposal skripsi ini (Diky Rizky Fadilah). Semoga akan terus

menjadi penyemangat untuk penulis.

Akhirnya penulis tak berhenti mengucapkan syukur kepada Allah SWT, karena

atas ridho-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari banyak

ditemukan kekurangan dalam penyajian materi. Oleh karen itu penulis memohon maaf

atas kekurangan tersebut. Penulis mengharapkan masukan, baik kritik maupun saran

dari pembaca yang membangun.

Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya bagi yang

memebaca dan semoga proposal skripsi ini dapat membantu para peminat ilmu

Administrasi Negara. Penulis berharap mudah-mudahan proposal skripsi ini dapat

menjadi bahan bacaan bagi khalayak yang ingin mengetahui tentang Manajemen

Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

Serang, Januari 2017

Penulis

Hesti Oktaviawati

NIM. 6661122559

v

Page 11: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK ................................................................................................................ i

ABSTRACT............................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... .... 15

1.3 Pembatasan Masalah................................................................................ 16

1.4 Rumusan Masalah.................................................................................... 17

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 17

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 17

vi

Page 12: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori ........................................................................................ 18

2.1.1 Pengertian Administrasi ................................................................ 18

2.1.2 Fungsi-fungsi Administrasi ........................................................... 20

2.1.3 Pengertian Tata Kelola .................................................................. 21

2.1.4 Pengertian Fasilitas Umum ........................................................... 21

2.1.5 Konsep Manajemen....................................................................... 22

2.1.5.1 Fungsi-fungsi Manajemen................................................. 24

2.2 Penelitian Terdahulu................................................................................ 37

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................... 43

2.4 Asumsi Dasar Penelitian.......................................................................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ......................................................... 49

3.2 Fokus Penelitian...................................................................................... 50

3.3 Lokasi Penelitian .................................................................................... 50

3.4 Fenomena yang Diamati ......................................................................... 51

3.4.1 Definisi Konsep ............................................................................. 51

3.4.2 Definisi Operasional...................................................................... 51

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................... 54

3.6 Informan Penelitian ................................................................................ 55

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 57

3.8 Pengujian Keabsahan Data ..................................................................... 63

vii

Page 13: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

3.9 Jadual Penelitian ..................................................................................... 64

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 66

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Lebak ............................................. 66

4.1.2 Gambaran Umum PT.Perkeretapian Indonesia ............................. 67

4.1.3 Gambaran Umum Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.................. 69

4.2 Deskripsi Data ........................................................................................ 78

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 78

4.2.2 Deskripsi Informan Penelitian....................................................... 81

4.2.3 Analisis Data ................................................................................. 83

4.2.3.1 Pengumpulan Data Mentah ............................................... 83

4.2.3.2Transkip Data ..................................................................... 83

4.2.3.3 Koding Data ...................................................................... 83

4.2.3.4 Kategorisasi Data .............................................................. 84

4.2.3.5 Triangulasi......................................................................... 88

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 89

4.3.1 Planning (Perencanaan) ................................................................ 89

4.3.2 Organizing (Pengorganisasian) ..................................................... 96

4.3.3 Actuating (Pengarahan) ................................................................. 102

4.3.4 Controlling (Pengontrolan) ........................................................... 104

4.4 Pembahasan .......................................................................................... 109

viii

Page 14: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................................... 120

5.2 Saran ..................................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 122

LAMPIRAN ............................................................................................................. 124

ix

Page 15: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1 Jumlah Penumpang Kereta Api Tahun 2015 ............................................... 5

TABEL 2 Fungsi-fungsi Manajemen Menurut Para Ahli .......................................... 30

TABEL 3 Informan Penelitian ................................................................................... 56

TABEL 4 Pedoman Wawancara................................................................................. 59

TABEL 5 Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 65

TABEL 6 Daftar Inforrman ........................................................................................ 82

TABEL 7 Kategorisasi Data ....................................................................................... 85

x

Page 16: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1 Ruangan atau ring 3 untuk penumpang yang akan naik kereta.............7

GAMBAR 2 PKD menjaga penumpang yang akan naik dan turun dari kereta .........9

GAMBAR 3 Halaman jalan di depan Stasiun Rangkasbitung .................................10

GAMBAR 4 Ruang loket dan ruang tunggu ............................................................11

GAMBAR 5 Gambar ruang loket dan ruang tunggu................................................13

GAMBAR 6 Kerangka Berfikir ...............................................................................47

GAMBAR 7 Komponen-komponen Analisis Data Model Prastya Irawan..............63

GAMBAR 8 Struktur Organisasi Stasiun Kereta Api Rangkasbitung .....................70

GAMBAR 9 Laporan Daftar Kelengkapan Standar Pelayanan Minimum Stasiun

Besar Tipe C Rangkasbitung .............................................................114

xi

Page 17: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN 2 Pedoman Wawancara

LAMPIRAN 3 Transkip Data Penelitian

LAMPIRAN 4 Koding Data Penelitian

LAMPIRAN 5 Member Check

LAMPIRAN 6 Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN 7 Catatan Lapangan

LAMPIRAN 8 Catatan Bimbingan

LAMPIRAN 9 Struktur Organisasi Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

LAMPIRAN 10 SPM (Standar Pelayanan Minimum)

LAMPIRAN 11 Buku Peraturan Stasiun 2016

LAMPIRAN 12 Data Volume dan Pendapatan Stasiun Rangkasbitung 2016

LAMPIRAN 13 Daftar Riwayat Hidup

xii

Page 18: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, dimana

dengan berkembangnya pula ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus

globalisasi, masyarakat melakukan mobilisasi secara cepat dan efisien. Dalam hal

ini, transportasi mempunyai peranan penting dalam mendukung pertumbuhan

ekonomi. Transportasi merupakan sarana perkembangan yang penting dan

strategis dalam melancarkan roda perekonomian dan mempengaruhi aspek

kehidupan.

Saat ini impian akan transportasi publik yang nyaman, yang dapat

diandalkan di tengah padatnya kemancetan lalu lintas dengan biaya yang

terjangkau yang dapat digunakan sejumlah orang untuk melakukan mobilisasi

masih sulit untuk diraih oleh masyarakat. Kebutuhan akan transportasi semakin

meningkat, salah satu alat transportasi. Ada berbagai macam alat transportasi,

seperti transportasi darat, laut dan udara. Transportasi darat kini semakin padat

dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang beredar sehingga rentan macet,

transportasi laut tidak terlalu banyak tujuan yang dapat dituju dengan minimnya

jumlah dermaga, transportasi udara tidak semua orang dapat menikmati karena

biaya yang relatif mahal.

Maka dari itu, dengan perekonomian yang tidak stabil, masyarakat harus

pintar memilih alat transportasi yang tidak terlalu mahal dan bisa menghemat

1

Page 19: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

2

keuangan karena meningkatnya sejumlah kebutuhan hidup. Untuk menghemat

pengeluaran dan waktu, masyarakat mulai beralih ke transportasi publik yang

telah dicanangkan oleh pemerintah daerah agar bisa mengurai kemacetan. Akan

tetapi, seringkali transportasi publik yang telah disediakan oleh pemerintah kurang

nyaman karena fasilitas yang kurang memadai. Fasilitas buruk, kotor dan tidak

rapi begitulah kira-kira gambaran umum dari fasilitas dalam transportasi publik.

Salah satu alternatif transportasi yang tidak begitu mahal namun tidak

terkendala oleh kemacetan adalah kereta api. Setidaknya kereta api dalam

melakukan perjalanan diperlukan waktu yang tidak terlalu lama, dibandingkan

dengan angkutan perkotaan ataupun bis umum. Kereta api mampu mengangkut

penumpang dan barang dalam jumlah besar dan tarif yang murah.

Alternatif ini dikemukakan oleh pemerintah yang telah dikembangkan dari

zaman penjajahan Belanda. Pelayanan yang terus ditingkatkan, fasilitas yang terus

diperbaiki membuat perkeretaapian kini menjadi primadona bagi sebagian orang

pengguna jasa transportasi publik. Hal ini telah diatur dalam UU No. 23 tahun

2007 tentang Perkeretaapian dijelaskan bahwa :

“Perkeretaapian sebagai salah satu modal transportasi dalam sistem

transportasi nasional yang mempunyai karakteristik pengangkutan secara massal

dan keunggulan tersendiri, yang tidak dapat dipisahkan daripada transportasi lain,

perlu dikembangkan potensinya, dan ditingkatkan peranannya sebagai

penghubung wilayah, baik nasional maupun internasional, untuk menunjang,

mendorong, dan menggerakkan pembangunan nasional guna meningkatkan

kesejahteraan rakyat.”

Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 23 tahun 2007 tersebut,

kereta api sebagai modal angkutan umum yang diminati masyarakat diharapkan

dapat mengurangi waktu tempuh antar kota dengan harga yang cukup terjangkau

Page 20: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

3

oleh masyarakat. Selain itu, dengan adanya angkutan umum seperti kereta api

diharapkan dapat meningkatkan mobilitas penumpang antar kota dan mengurangi

polusi udara yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor.

Namun, hingga kini kualitas layanan kereta api bagi pengguna jasa kereta

api menjadi sorotan publik. Terdapat beberapa kekurangan yang ada pada

transportasi perkeretaapian, di antaranya adalah kurangnya pemeliharaan sarana

dan prasarana fasilitas umum, terbatasnya gerbong dan infrastruktur stasiun,

masalah kecelakaan kereta api, serta permasalahan lainnya. Fasilitas yang ada di

stasiun kereta api juga menjadi tolok ukur kenyamanan pengguna jasa kereta api

dalam menggunakan kereta api. Dan ini juga menjadi salah satu faktor pendukung

banyaknya penumpang yang menggunakan jasa kereta api.

Manajemen sarana dan prasarana perkeretaapian yang kurang optimal

salah satunya dijadikan alasan penyebab faktor teknis kecelakaan kereta api di

Indonesia. Manajemen merupakan suatu usaha proses yang dilakukan dengan

menggunakan sumber daya organisasi yang dimiliki oleh suatu organisasi, dimulai

dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan. Selain itu

banyak kekurangan dalam hal fasilitas umum di stasiun yang seharusnya

menunjang bagi kenyamanan para pengguna kereta.

Menurut KBBI fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan

fungsi, fasilitas umum adalah fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum,

seperti jalan dan alat penerangan umum (http://kbbi.web.id/fasilitas). Sedangkan

di Stasiun Rangkasbitung, fasilitas umum yang dimiliki merupakan fasilitas yang

Page 21: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

4

disediakan oleh pengelola stasiun untuk menunjang pelayanan umum kepada

penumpang agar penumpang merasa nyaman.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Oya Santika selaku wakil

kepala stasiun (pada tanggal 12 Februari 2016 pukul 10.00 WIB) menjelaskan

bahwa penanggung jawab fasilitas umum di Stasiun Rangkasbitung berada di

bagian junior supervisor pelayanan stasiun, tetapi sampai saat ini jabatannya

masih kosong. Maka sementara, dipegang oleh kepala stasiun beserta wakil

kepala stasiun.

Stasiun adalah tempat dimana orang akan berpergian menggunakan jasa

angkutan darat berbentuk kereta api. Dalam stasiun terdapat pembagian kelas,

yaitu stasiun besar, kecil, dan sedang. Pembagian kelas tersebut dilihat dari

keadaan wilayah stasiun dan pendapatan stasiun tersebut. Stasiun Rangkasbitung

termasuk kedalam stasiun besar, karena terletak di Kelurahan Muara Ciujung

Timur, Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dan

menurut wakil kepala stasiun dimana penumpang stasiun saat ini sudah mencapai

6000 penumpang, maka dapat dipastikan pendapatannya pun cukup besar. Hal ini

dapat dilihat dari tabel berikut:

Page 22: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

5

Tabel 1.1

Jumlah Penumpang Kereta Api Tahun 2015 (Ribu Orang)

Bulan

Jawa

Sumatera

Total

Jabotabek Non

Jabotabek Jabotabek +

Non Jabotabek

2015

Januari 19244 5010 24254 422 24676

Februari 17640 4754 22394 396 22790

Maret 21290 5551 26841 426 27267

April 21171 4979 26150 415 26565

Mei 22177 5273 27450 460 27910

Juni 22207 4911 27118 444 27562

Juli 21171 5906 27077 535 27612

Agustus 22295 5056 27351 445 27796

September 22021 5104 27125 424 27549

Oktober 22964 5316 28280 438 28718

November 22355 4898 27253 416 27669

Desember 22996 6332 29328 503 29831

Sumber : PT Kereta Api Indonesia

Dari data diatas menunjukkan secara umum bahwa besar kecilnya

pendapatan stasiun kereta api berdasarkan dari banyaknya jumlah penumpang

yang menggunakan jasa kareta api. Pada tahun 2015 di Jabodetabek sendiri

penumpang kereta api terus mengalami kenaikan setiap harinya, sehingga

pendapatan tidak bisa diprediksi berapa perhari uang yang didapat dari hasil

penjualan tiket. Untuk stasiun Rangkasbitung yang menargetkan 6000 orang

perhari mendapatkan pendapatan tiap hari kurang lebih Rp. 60.000.000,- perhari (

berdasarkan rata-rata tiket Rp. 10.000,- dari harga tiket Ekonomi : Rp. 8.000,- ;

VIP: Rp. 15.000,- ; VVIP: 30.000 ). Namun realisasinya ternyata jika hari biasa

atau bukan saat hari raya dan libur nasional, penumpang yang memesan tiket di

stasiun Rangkasbitung baik manual atau pun online hanya mencapai 3926 orang

Page 23: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

6

sampai 6152 orang penumpang dan pendapatannya sekitar Rp. 22.376.000 sampai

Rp. 43.409.000 perharinya. Lain halnya ketika hari raya dan libur nasional dimana

jumlah penumpang semakin meningkat sebanyak 6316 orang sampai 9530 orang

penumpang dengan pendapatan sebanyak Rp. 44.168.000 sampai Rp. 69.203.000

perharinya. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jika dilihat dari rata-

rata jumlah penumpang dan pendapatan perharinya target stasiun tidak tercapai.

Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak dari pada

stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun calon

penumpang kereta api, seperti ruang tunggu (VIP ber AC), restoran, toilet,

mushola, area parkir, sarana keamanan (Polsuska dan PKD), sarana komunikasi,

dipo-lokomotif, dan sarana pengisian bahan bakar. Hal tersebut diatas dinamakan

dengan fasilitas umum stasiun.

Pengelolaan fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung dibagi

menjadi 2 (dua), yang pertama dikelola oleh pihak PT KAI dan yang kedua

dikelola oleh pihak ketiga (Out Sourching). Dari dua pengelola yang berbeda ini

tentu saja terdapat perbedaan dalam pengelolaannya, dan hal ini juga dapat dilihat

dan dirasakan oleh pengguna jasa kereta api. Dan setelah peneliti melakukan

observasi awal, peneliti melihat bahwa fasilitas umum yang dikelola oleh pihak

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung dinilai belum cukup baik, sebagai salah satu

contoh dimana tidak adanya lahan parkir untuk pengguna jasa transportasi kereta

api, dimana masalah tersebut masih belum terselesaikan dari stasiun dibangun

pada abad 19 sampai saat ini. Namun seiring berjalannya waktu pihak stasiun

mengadakan lahan parkir dengan menggunakan halaman cagar budaya yang

Page 24: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

7

berada sebelah stasiun sebagai lahan parkir, akan tetapi dikarenakan lahan

parkirnya hanya memuat beberapa kendaraan saja maka lahan parkir ini

diperuntukkan hanya untuk pegawai saja. seperti yang dipaparkan oleh Bagian

pelayanan Bapak Supriatin (pada tanggal 02 Agustus 2016 pukul 11.17 WIB di

Stasiun Rangkasbitung ) bahwa sampai saat ini belum ada parkiran untuk

pengguna jasa stasiun kereta api rangkasbitung, hanya ada parkir khusus pegawai

dan untuk kedepannya sepertinya akan dikelola oleh pihak ketiga. Selain itu tidak

adanya pemisahan ruangan tunggu untuk yang sesudah memilki tiket dan yang

akan langsung menaiki kereta, hal ini menyebabkan penumpang sampai duduk di

tangga untuk naik kereta, di lantai bahkan musholla untuk tempat istirahat.

Gambar 1.1

Ruangan atau ring 3 untuk penumpang yang akan naik kereta Sumber : Peneliti, 2016

Disisi lain dari segi keamanan yang dikelola oleh pihak stasiun yaitu dari

polsuska (polisi khusus kereta api) sudah cukup baik walaupun dengan jumlahnya

yang sedikit yaitu hanya 4 orang akan tetapi keamanan disini sudah tertib dan

Page 25: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

8

lancar. Selain itu demi kenyamanan penumpang pihak stasiun membagi tugas

kerja polsuska dan hal ini dipaparkan oleh bagian Junior keamanan Bapak

Dulfatah (pada tanggal 02 Agustus 2016 pukul 09.30 WIB) bahwa untuk

meningkatkan keamanan,dimana polsuska menjaga pengaman peron saat kereta

datang maupun berangkat serta memastikan pintu kereta tertutup saat berangkat.

Hanya saja berdasarkan pengamatan peneliti, keamanan di stasiun ini belum

sepenuhnya terjaga, hal ini dikarenakan pihak PT. KAI tidak memasang CCTV

untuk memantau semua kejadian di stasiun dan sebagai bukti saat terjadi tindak

kejahatan karena penjagaan manusia yang memiliki banyak hajat tidak stand bye

ditempat dan perlu ada alat pendukung keamanan seperti CCTV. Dan dari segi

keamanan pkd (petugas keamanan dalam) yang berjumlah 24 orang, sehingga

keamanan penumpang di stasiun saat naik kereta dapat terjaga. Seperti yang

dipaparkan oleh Bagian Junior Keamanan Bapak Dulfatah (pada tanggal 01

Agustus 2016 pukul 09.30 WIB di stasiun) bahwa untuk pengamanan penumpang,

pkd selalu ada didekat pintu untuk membantu penumpang baik saat naik ataupun

turun kereta. Dari situ dapat terlihat bahwa fasilitas yang dikelola oleh pihak

ketiga lebih banyak kemajuan dan terkelola lebih baik dibanding PT KAI.

Selain yang dikelola oleh pihak PT KAI, fasilitas umum yang dikelola

oleh pihak ketiga (Out Sourching) lebih baik dibandingkan yang dkelola oleh PT

KAI. Salah satu contohnya adalah dari segi kebersihan yang dikelola oleh PT

Spectra Solusindo yang sudah ada kemajuan dari dulu sampai saat ini dimana

musholla dan toilet yang sudah bersh dan tidak ada sampah, seperti yang

dipaparkan oleh salah penumpang Bapak Asnawi (pada tanggal 16 Februari 2016

Page 26: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

9

pukul 13.00 WIB di stasiun) bahwa Sudah ada kemajuan, dari kebersihan sudah

ada petugas kebersihannya. Dan menurut ibu Asni (pada tanggal 16 Februari 2016

pukul 13.50 di Stasiun rangkasbitung) bahwa saat ini sudah baik dibanding dulu,

seperti toilet sudah bersih.

Gambar 1.2

PKD menjaga penumpang yang akan turun dan naik kereta

Sumber : Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil fokus penelitian mengenai

manajemen fasilitas umum di stasiun kereta api. Dan peneliti mengambil lokus

penelitian di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Ada beberapa hal yang menjadi

latar belakang peneliti mengambil lokus penelitian di stasiun kereta api

Rangkasbitung. Peneliti tertarik mengambil lokus penelitian di stasiun kereta api

Rangkasbitung karena di stasiun tersebut manajemen fasilitas umumnya masih

belum maksimal.

Berdasarkan beberapa hal tersebut diatas terlihat ada beberapa masalah

yang ada di dalam pengelolaan stasiun yang membuat peneliti tertarik untuk

Page 27: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

10

mengambil lokus di Stasiun Rangkasbitung. Berdasarkan hasil observasi awal,

peneliti melihat beberapa masalah yang ada di stasiun kereta api Rangkasbitung.

Pertama, tidak adanya lahan parkir di stasiun tersebut, sehingga

menyebabkan kemacetan di sekitar area stasiun karena para pengendara motor

menggunakan tempat yang apa adanya bahkan jalanan pasar untuk parkir

kendaraannya. Hal ini dikarenakan stasiun berada ditengah-tengah pasar

Rangkasbitung yang menjadi pusat perbelanjaan tradisional masyarakat, sehingga

halaman stasiun habis dipakai oleh pengendara motor yang lewat, ojeg, tukang

becak dan pertokoan. Hal tersebut dipaparkan oleh salah seorang penumpang yang

bernama Asnawi (pada tanggal 12 Februari 2016 pukul 13.00 WIB), selain itu

dapat dilihat pada gambar dibawah ini .

Gambar 1.3

Halaman jalan di depan Stasiun Rangkasbitung

Sumber : Peneliti 2016

Page 28: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

11

Penjelasan dan gambar diatas menunjukkan bahwa halaman stasiun tidak

memungkinkan untuk dijadikan lahan parkir sehingga perlu dibuatkan tempat

khusus untuk parkir sekitar stasiun untuk pengguna jasa kereta api. Untuk stasiun

se- Jabodetabok, PT. KAI bekerjasama dengan PT Reska Multi Usaha (RMU)

dipercaya mengelola parkir seluruh stasiun di Jabodetabek, namun untuk Stasiun

Rangkasbitung sendiri belum mengadakan kerjasama dengan pihak manapun

untuk mengelola parkir. Masalah ini merupakan salah satu masalah yang penting,

karena tempat parkir merupakan fasilitas umum yang berpengaruh bagi ketertiban

lingkungan sekitar dan kenyamanan bagi orang yang menggunakan kendaraan

untuk sampai ke stasiun karena mereka harus memarkirkan kendaraannya dengan

baik.

Kedua, tidak adanya ruang tunggu kereta yaitu ruang tunggu untuk

penumpang yang sudah atau belum memiliki tiket kereta api. Ruangan yang ada

hanya ruangan untuk penumpang yang siap naik kereta, itupun tidak memadai

karena kurang luasnya tempat yang ada dengan jumlah penumpang, selain itu

kursi yang ada juga sedikit yang menyebabkan penumpang duduk dilantai bahkan

berdiri sampai kereta datang . Hal tersebut menyebabkan tidak adanya perbedaan

penumpang yang sedang menunggu kereta dan yang akan langsung naik kereta

sehingga membuat banyak penumpang yang berdiri karena kekurangan tempat

duduk dan jika ada penumpang yang turun dari kereta maka akan terjadi

kesemrawutan di stasiun tersebut.

Page 29: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

12

Gambar 1.4 Ruang loket dan ruang tunggu

Sumber : Peneliti 2016

Ketiga, tidak adanya ruangan untuk ibu menyusui dan bayi serta fasilitas

untuk penyandang difable. Tidak adanya ruang untuk ibu menyusui dan bayi,

dikarenakan tidak adanya lahan untuk ruangan tersebut atau bisa dibilang

keterbatasan lahan. Seharusnya ada ruangan tersebut untuk kenyamanan ibu yang

mempunyai bayi saat bayi menangis dan saat ibu akan menyusui anaknya.

Contohnya di Stasiun Senen, di stasiun tersebut terdapat ruangan tersendiri khusus

untuk ibu menyusui. Kemudian fasilitas untuk penyandang difable, harusnya ada

jalan atau akses jalan agar mempermudah penumpang difable di stasiun.

Contohnya di stasiun serang saja yang termasuk kelas stasiun kecil, mempunyai

fasilitas untuk penumpang penyandang difable berupa akses jalan untuk masuk ke

stasiun.

Keempat, mushola yang kurang luas atau sempit, hal ini karena kurangnya

tempat atau lahan yang dapat dijadikan untuk mushola sehingga memaksimalkan

Page 30: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

13

yang ada saja, tanpa adanya pemisahan antara laki-laki dan perempuan.

Disamping Stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun yang cukup besar, bisa

dipastikan banyak pengguna jasa kereta yang menggunakan fasilitas mushola

untuk menunaikan ibadah sholat ditengah-tengah menunggu kereta api yang akan

mereka gunakan. Tidak seperti di stasiun Jakarta Kota, seperti yang yang dilansir

dari http://www.kompasiana.com/empuratu/mushola-di-stasiun-kota-tidak-

memadai (diakses pada tanggal 10 Maret 2016 Pukul 15.00) bahwa di stasiun

tersebut memiliki mushola yang sudah disekat antara laki-laki dan perempuan

walaupun belum tersmasuk ideal dimana tidak adanya pendingin ruangan dan

ruangannya pun masih sempit, tetapi untuk stasiun yang sudah dapat dikatakan

ideal yaitu stasiun Juanda dan stasiun Palmerah, karena dua stasiun tersebut sudah

direnovasi dan terlihat bagus serta nyaman dengan adanya pendingin dan

pemisahan antara tempat laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, pembenahan

manajemen fasilitas umum di stasiun kereta api Rangkasbitung sangat di perlukan

demi kenyamanan pengguna jasa kereta api.

Gambar 1.6

Ruang Mushola Stasiun

Sumber : Peneliti, 2016

Page 31: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

14

Kelima, tidak adanya CCTV untuk memantau keadaan sekitar stasiun.

Sedangkan dari segi keamanan, harus ada CCTV yang merekam kejadian yang

ada di stasiun. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya tindakan kriminal,

walaupun sudah ada penjagaan tetapi CCTV dibutuhkan untuk mencegah tindakan

kriminal tersebut, sehingga semua kejadian di stasiun dapat diketahui dan

terpantau kapanpun. Contohnya Seperti di Stasiun Daop 6 Yogyakarta, sejak

tahun 2014 sudah memasang CCTV demi pengguna jasa kereta api agar merasa

nyaman, dikutip dari (http://www.dephub.go.id/berita/baca/sebanyak-212-cctv-

dipasang-di-45-stasiun-ka).

Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang ada

disebabkan karena belum maksimalnya sistem manajemen fasilitas umum di

stasiun Rangkasbitung. Oleh karena itu, Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

sebagai instansi terkait perlu meningkatkan kemampuannya dalam manajemen

fasilitas umum stasiun demi kenyamanan pengguna kereta api.

Manajemen dibutuhkan untuk mengatur, mengelola, dan mengkoordinir

sumber daya manusia dan material dalam suatu organisasi sehingga suatu si stem

dapat bekerja dengan baik. Dibutuhkan adanya perencanaan dan pengorganisasian

yang baik dan teratur. Semua manusia yang terlibat didalamnya harus

terorganisasi melalui perencanaan terlebih dahulu sehingga mereka mempunyai

tanggung jawab dan wewenang serta hak dan kewajiban, sesuai dengan

kedudukan dan fungsinya masing-masing. Dalam kegiatan manajemen juga

diperlukan pula adanya koordinasi dan pengawasan atau supervisi yang baik.

Page 32: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

15

Dari beberapa permasalahan yang ada, dan telah peneliti paparkan dalam

latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API

RANGKASBITUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah peneliti paparkan dalam latar belakang

masalah, peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang terkait

dengan Manajemen fasilitas umum Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, yaitu:

1. Tidak adanya lahan parkir untuk pengguna jasa kereta api sejak dulu

sampai saat ini, baik untuk motor maupun mobil. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perencanaan dalam bidang fasilitas umum masih

kurang baik. Tidak adanya lahan parkir di stasiun kereta api

Rangkasbitung karena letak stasiun yang ada di sekitar pasar dan dengan

keadaan tersebut menyebabkan tidak adanya lahan untuk parkir di stasiun

tersebut sehingga menimbulkan kemacetan di sekitar area stasiun.

2. Tidak adanya permisahan ruangan, yaitu ruang tunggu kereta untuk

penumpang yang sudah memiliki tiket atau belum dan penumpang yang

akan naik kereta. Seharusnya ada pemisahan ruangan sehingga tertata

dengan baik dan tidak membuat penumpang yang menunggu kereta tiba

harus berdiri. Masalah tersebut terjadi karena kegiatan pengorganisasian

fasilitas umum di stasiun belum optimal.

Page 33: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

16

3. Tidak adanya ruangan untuk ibu menyusui dan bayi serta fasilitas untuk

penyandang difable. Masalah tersebut sudah ada sejak tahun 1900 dan

sampai sekarang masih belum ada perubahan, yang menunjukkan

perencanaan fasilitas umum belum berjalan dengan baik.

4. Mushola yang kurang bersih dan kurang luas atau sempit, hal ini karena

kurangnya tempat atau lahan yang dapat dijadikan untuk mushola sehingga

memaksimalkan yang ada saja, tanpa adanya pemisahan antara laki-laki

dan perempuan. Berdasarkan masalah tersebut, dapat diketahui bahwa

kegiatan pengorganisasian untuk fasilitas umum belum baik.

5. Tidak adanya pengontrolan di area stasiun, berupa CCTV untuk memantau

keadaan sekitar stasiun., agar dapat mengetahui atau merekam kejadian

yang ada di stasiun. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pengontrolan

belum cukup menjamin kenyamanan dan keamanan di stasiun tersebut.

1.3 Pembatasan Masalah

Setelah mengidentifikasikan beberapa masalah yang telah peneliti

paparkan, maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti

yaitu terkait dengan Manajemen fasilitas umum Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung. Dan fasilitas umum yang dimaksud adalah fasilitas umum bagi

pengguna jasa kereta api di stasiun kereta api Rangkasbitung.

Page 34: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

17

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah serta pembatasan masalah yang telah

peneliti buat, maka rumusan masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimanakah Manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?”

1.5 Tujuan Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yakni

untuk mengetahui Bagaimana Manajemen fasilitas umum Stasiun Rangkasbitung,

sehingga peneliti dapat memberikan solusi atau alternatif dalam pemecahan

masalah yang ada.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan wawasan

dan menambah kajian keilmuan di bidang administrasi negara, terutama yang

menyangkut dengan Manajemen fasilitas umum Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung.

b. Secara praktis

1) Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan informasi serta

dapat dijadikan masukan bagi pihak stasiun ataupun pemerintah

dalam melakukan Manajemen fasilitas umum Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung.

2) Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

Page 35: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan teori

2.1.1 Pengertian Administrasi

Menurut Siagian (2005:2) bahwa administrasi adalah:

”Administrasi berarti keseluruhan proses penyelenggaraan

kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada rasional tertentu oleh dua orang

atau lebih dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya dengan menggunakan sarana dan prasarana tertentu pula”.

Sementara The Liang Gie (dalam Syafie 2003:4) mendefinisikan

Administrasi bahwa:

”Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap

pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama

mencapai tujuan tertentu”. Kemudian Herbert A.Simon (2003:3) mengartikan

bahwa ”Administration can be defined as the activities of groups cooperating to

accomplish common goals (Administrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan-

kegiatan kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama).”

Sedangkan Lexvord D. White (dalam Listyaningsih 2014:2) bahwa

administrasi negara yaitu:

“Administrasi negara terdiri atas semua kegiatan negara dengan maksud untuk menunaikan dan melaksanakan kebijakan negara” .

Sedangkan menurut Dwight Waldo administrasi negara adalah :

“Administrasi Negara mengandung dua pengertian yaitu : a) Administrasi

negara yaitu organisasi dan manajemen dari manusia dan benda guna

mencapai tujuan-tujuan pemerintah. b) Administrasi Negara yaitu suatu

seni dari ilmu tentang manajemen yang dipergunakan untuk mengatur

urusan-urusan negara”.

Menurut Atmosudirjo (2003:4) bahwa administrasi adalah :

”Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, yaitu perwujudan

tertentu di dalam masyarakat modern, eksistensi administrasi ini berkaitan

18

Page 36: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

19

dengan organisasi. Jadi barang siapa hendak mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu

organisasi yang masih hidup, di situ terdapat administrasi.”

Jika kita melihat beberapa definisi tentang administrasi menurut para ahli

tersebut diatas, bahwa administrasi secara luas memiliki pengertian yang sama

yaitu antara lain :

1) Kerjasama

2) Banyak orang dan

3) Untuk mencapai tujuan bersama

Sedangkan menurut The Liang Gie (dalam Burhanudin 2000:10) ada

delapan unsur administrasi yaitu:

1. Pengorganisasian, rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan dari usaha kerjasama itu dengan

jalan :

a. Membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan

yang harus dilaksanakan.

b. Menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja

diantara petugas atau sub-sub organisasi (unit-unit tugas).

2. Manajemen, Kegiatan menggerakkan sekelompok hubungan kerja

diantara petugas atau sub-sub organisasi (unit-unit tugas). 3. Komunikasi, rangkaian aktivitas menyampaikan warta dan

memindahkan buah pikiran kepada seseorang secara cermat, dalam

usaha kerja sama yang bersangkutan.

4. Kepegawaian, rangkaian aktivitas mengatur dan mengurus penggunaan

tenaga-tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerjasama.

5. Keuangan, rangkaian aktivitas mengelola segi-segi pembiayaan sampai

pertanggungjawaban keuangan dalam usaha kerjasama yang

bersangkutan.

6. Perbekalan, aktivitas merencanakan, mengadakan, mengatur,

pemakaian, penyimpanan, pengendalian, perawatan dan

menyingkirkan barang-barang yang tidak dapat dipakai lagi dalam

suatu usaha kerjasama.

7. Tata Usaha, meliputi kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah,

menggandakan, mengirim, menyimpan pelbagai keterangan atau data

yang dibutuhkan dalam suatu organisasi.

8. Hubungan Masyarakat, rangkaian aktivitas menciptakan hubungan dan

dukungan dengan masyarakat terhadap kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi.

Page 37: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

20

2.1.2 Fungsi-fungsi Administrasi

Konsep administrasi dan manajemen pada intinya mempunyai kesamaan

dari segi operasionalnya, karena fungsi-fungsi kedua bidang tersebut juga tidak

berbeda, apa yang dikatakan sebagai fungsi administrasi adalah merupakan

fungsi-fungsi manajemen. Namun meskipun istilah yang dipakai dalam

mengidentifikasikan fungsi-fungsi kedua tingkatan pengertian itu sama tetapi

dalam pelaksanaannya administrasi dan manajemen mempunyai kegiatan-kegiatan

tertentu yang harus dilaksanakan dalam tujuan organisasi, kegiatan-kegiatan

(tugas-tugas) itulah yang disebut fungsi-fungsi administrasi dan manajemen.

Ada beberapa pendapat mengenai fungsi administrasi menurut para ahli,

yaitu :

Menurut Henry Fayol (2000:31) mengemukakan bahwa fungsi- fungsi administrasi dan manajemen adalah: a). Planning (perencanaan) b)

Organizing (pengorganisasian) c) Commanding (pemberian perintah) d)

Coordinating (pengkoordinasian) e) Controlling (Pengawasan).

George R. Terry (2001:85), fungsi-fungsi administrasi dan manajemen

adalah: (a) Planning (b) Organizing (c) Actuating (d) Controlling, rangkaian

fungsi itu dibentuk dalam sebuah akronim ”POAC”. Fungsi terpenting dalam

rangka penggerakkan bawahan menurut Terry adalah ”Actuating” sebagai usaha

menggerakkan pegawai agar mau bekerja dengan penuh kesadaran dalam rangka

merealisasi rencana yang telah disusun.

Kalau dihubungkan kembali dengan hakikat administrasi dan manajemen,

yang terpenting dalam penyelenggaraan kegiatan administrasi itu adalah

bagaimana menciptakan suatu situasi atau lingkungan yang memungkinkan

Page 38: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

21

individu di dalam suatu organisasi dapat bekerjasama secara produktif demi

tercapainya tujuan-tujuan organisasi.

2.1.3 Pengertian Tata Kelola

Tata Kelola jikalau dianalisis berdasarkan sudut pandang etimologinya

maka tata kelola terdiri dari dua suku kata, yakni “tata” dan “kelola”. Dalam

“Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 1.3”, “tata” mempunyai arti aturan

(biasanya dipakai dalam kata majemuk); kaidah, aturan, dan susunan; cara

menyusun; sistem. Sedangkan “kelola” mempunyai arti mengendalikan;

menyelenggarakan (pemerintahanan); mengurus (perusahaan, proyek). Dari

definisi yang peneliti paparkan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa

pengelolaan merupakan proses pengaturan atau pengurusan suatu perusahaan

yang didasarkan pada aturan. Dalam penelitian yang sedang peneliti jalani,

maksud dari pengaturan atau pengurusan suatu stasiun yang didasarkan pada

aturan tersebut merujuk pada pengaturan fasilitas umum stasiun kereta api yang

didasarkan pada aturan dari pusat. Agar dapat mempelajari tata kelola secara

spesifik maka ilmu yang sesuai dengan tata kelola adalah ilmu manajemen.

2.1.4 Pengertian Fasilitas Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, fasilitas adalah sarana

untuk melancarkan pelaksanaan kegiatan. Sedangkan fasilitas umum adalah

fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum seperti jalan, alat

penerangan,dll.

Page 39: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

22

2.1.5 Konsep Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-

fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Pengertian manajemen menurut (Hasibuan, 20011:1): Manajemen adalah

ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terry dan Rue menjelaskan manajemen sebagai berikut :

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan

bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan

organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Dimana manajemen merupakan

suatu kegiatan, pelaksanaannya disebut “managing” yaitu pengelolaan, sedangkan

pelaksananya disebut manager atau pengelola.

Andrew F. Sikula (dalam Hasibuan, 20011:2) menjelaskan manajemen

sebagai berikut:

Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas

perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,

pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh setiap organisasi denga tujuan untuk mengkordinasikan berbagai

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan

suatu produk atau jasa secara efisien.

Menurut Manulang (2006:4) mendefinisikan manajemen adalah :

“Suatu proses sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan

aktivitas manajemen dengan tujuan yang ingin dicapai dengan

mempergunakan kegiatan-kegiatan yang diawasi, yang di dalamnya

terdapat aktivitas melalui seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan”.

Page 40: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

23

G.R. Terry (dalam Hasibuan, 20011:2) menjelaskan manajemen sebagai

berikut:

Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-

sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dari sumber-smber lainnya.

Manajemen menurut Harold Koontz dan Cryl O’Donnel (dalam Hasibuan,

20011:3) adalah:

Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui

kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi

atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

Dari beberapa teori mengenai manajemen yang telah peneliti paparkan,

peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen adalah suatu proses yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang terdiri

dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan. Dan dari

penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen fasilitas umum

adalah proses menata fasilitas secara keseluruhan, sehingga dapat dihindari

adanya pemborosan dan ditingkatkannya efisiensi pembangunan gedung,

pengadaan barang dan pengawasan fasilitas.

Dalam penelitian ini, teori yang peneliti gunakan sebagai dasar dalam

manajemen fasilitas umum adalah teori manajemen menurut G.R Terry. Peneliti

menggunakan teori ini karena teori G.R Terry merupakan teori yang relevan

untuk digunakan dalam manajemen organisasi publik. Menurut G.R Terry,

Page 41: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

24

manajemen merupakan suatu hal yang terdiri dari fungsi-fungsi planning,

organizing, actuatting, dan controlling (disingkat POAC).

2.1.5.1 Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam mengelola setiap kegiatan organisasi, pengelolaan harus didasarkan

pada fungsi-fungsi manajemen. Sehingga pengelolaan yang dilakukan dapat

sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan tidak akan ada masalah besar yang

dapat menghambat pengelolaan tersebut.

G.R. Terry (2008: 17) menjelaskan fungsi-fungsi manajemen sebagai

berikut:

a) Planning (perencanaan). Perencanaan ialah menetapkan pekerjaan yang harus

dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang

digariskan. Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan,

karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif keputusan.

Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat

ke depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan

untuk masa mendatang.

b) Organization (pengorganisasian).

Pengorganisasian mencakup (a) membagi komponen-

komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke

dalam kelompok-kelompok. (b) membagi tugas kepada seorang

manajer untuk mengadakan pengelompokkan tersebut.menetapkan

(c) wewenang diantara kelompok atau unit-unit organisasi.

Didalam setiap kejadian, pengorganisasian melahirkan peranan

kerja dalam struktur formal dan dirancang untuk memungkinkan

manusia bekerja sama secara efektif guna mencapai tujuan.

c) Actuating (pengarahan).

Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup

kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan

melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oelh unsur perencaan dan

pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Actuating

mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari

pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin,

mengembangkan dan memberi kompensasi kepada mereka.

Page 42: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

25

d) controlling (pengontrolan). Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat

apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana.

Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan

yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat

tercapai dengan baik. Ada berbagai cara untuk mengadakan

perbaikan, termasuk merubah rencana dan bahkan tujuannya,

mengatur kembali tugas-tugas atau merubah wewenang, tetapi

seluruh perubahan tersebut dilakukan melalui manusianya. Orang

yang bertanggung jawab atas penyimpangan yang tidak diinginkan

itu harus dicari dan mengambil langkah-langkah perbaikan

terhadap hal-hal yang sudah atau akan dilaksanakan.

Dari fungsi-fungsi manajemen yang telah peneliti paparkan diatas, maka

secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi

beberapa hal yaitu: Planning, Organizing, Actuating,dan Controlling tersebut

menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan agar tidak ada kendala di dalam proses

manajerial yang mengakibatkan terhambatnya proses pencapaian tujuan.

Termasuk didalam pengelolaan fasilitas umum, terlebih lagi kenyamanan dan

keamanan penumpang jasa kereta api merupakan suatu hal yang harus

diutamakan. Sehingga dengan memperhatikan fungsi-fungsi manajemen tersebut

diharapkan dapat menghasilkan suatu pengelolaan yang baik, yang nantinya

memberikan dampak positif bagi jasa transportasi kereta api.

1. Fungsi Perencanaan

Semua kegiatan dan tindakan menejerial didasarkan dan atau

disesuaikan dengan rencana yang sudah ditetapkan. Rencana menentukan ke

mana organisasi dan kegiatan-kegiatannya akan diarahkan atau

direncanakan. Ini berarti atau maksud dari tiap rencana dan semua rencana-

rencana turunan (derivative plans) adalah membantu pencapaian tujuan

Page 43: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

26

organisasi. Perencanaan membantu manajer dalam semua tipe organisasi

untuk mencapai kinerja lebih baik (Silalahi, 2002:160). Ada beberapa

tahapan dalam perencanaan, antara lain:

1. Formulasi tujuan (goals formulation) atau penetapan tujuan

(setting objectives): identifikasi tentang sasaran-sasaran dan

strategi mutakhir (identification of current objectives and

strategi).

2. Analisis lingkungan (environmental analysis): identifikasi

peluang dan kendala strategis (identification of strategic

opportunities and threats) lingkungan eksternal dan identifikasi

kekuatan dan kelemahan (identification of strong and

weakness) organisasional.

3. Pembuatan keputusan rencana strategi (strategic plan decision

making): kembangkan alternative (evaluate alternatives), pilih

alternative (select alternatives).

4. Kembangkan rencana operasional (develop operational plan).

5. Implementasi rencana dan evaluasi hasil (implement the plan

and evaluate results)

2. Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses penetapan

pekerjaan-pekerjaan esensial untuk dikerjakan, pengelompokan pekerjaan,

pendistribusian otoritas dan pengintegrasian semua tugas-tugas dan

sumber-sumber untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajer

giat dalam pengorganisasian untuk tiga alasan. Pertama, pengorganisasian

meningkatkan efisiensi dan kualitas dari pekerjaan organisasi. Ketika

tugas-tugas organisasi dibagi, peluang untuk mencapai sinergi akan

tercipta. Kedua, pengorganisasian menetapkan akuntabilitas, sebab

partisipan dalam tiap usaha adalah lebih efektif ketika mereka memahami

responsibilitas khusus mereka. Alasan terakhir untuk memfasilitasi

Page 44: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

27

komunikasi. (Silalahi 2002:197). Ada beberapa tahapan dan elemen

fundamental dalam proses pengorganisasian, antara lain:

1. Tetapkan pekerjaan-pekerjaan esensial untuk dikerjakan

(pembagian kerja)

2. Kelompokan tugas-tugas individual ke dala unit-unit

(deprtementasi)

3. Distribusi otoritas dalam unit-unit dan di antara individu-

individu (distribusi otoritas)

4. Integrasi semua orang, tugas-tugas dan aktivitas-aktivitas

(koordinasi)

3. Fungsi Pengarahan

Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau

bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mecapai

tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

Pengarahan dapat dilakukan dengan cara persuasive atau bujukan dan

instruktif, tergantung cara mana yang paling efektif. (Hasibuan 2011:183).

Pokok-pokok masalah yang dipelajari dalam fungsi pengarahan adalah:

1. Tingkah laku manusia 2. Hubungan manusiawi

3. Komunikasi

4. Kepemimpinan

4. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dalam

proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan

pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-

baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan

kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi (Hasibuan,

Page 45: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

28

2011:241). Proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui

langkah-langkah berikut:

1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar

pengendalian.

2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang akan dicapai.

3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard dan

menentukan penyimpangan jika ada.

4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan

agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

Fungsi – fungsi manajemen yang dikemukakan para ahli tidak sama,

tergantung pada sudut pendekatan dan pandangan mereka. Untuk bahan

perbandingan dikemukakan pembagian fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana

diungkapkan oleh Hasibuan (2011:38) yaitu sebagai berikut :

Page 46: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

29

Tabel 2.1

Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli

George R. Terry

John F. Mee

Louis A. Allen

MC. Namara

1. Planning

2. Organizing

3. Actuating

4. Controlling

Planning

Organizing

Motivating

Controlling

Leading

Planning

Organizing

Controlling

Planning

Programming

Budgeting

System

Henry Fayol

Harold Koontz

Cyril O`Donnel

Drs. P Siagian

Prof. Drs.Oey

Liang lee

Planning

Organizing

Commanding

Coordinating

Controlling

Planning

Organizing

Staffiing

Directing

Controlling

Planning

Organizing

Motivating

Controlling

Evaluation

Planning

Organizing

Actuating

Coordinating

Controlling

W.H Newman

Luther Gullick

Lyndall

F.Urwick

John D. Millet

Planning

Organizing

Assembling

Resources

Directing

Controlling

Planning

Organizing

Staffiing

Directing

Coordinating

Reporting

Budgeting

Forecasting

Planning

Organizing

Commanding

Coordinating

Controlling

Directing

Facilitating

( Sumber : Hasibuan 2011:38)

Page 47: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

30

Berikut adalah pengertian fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli:

1. Planning

Planning atau Perencanaan menurut Hasibuan (2011:91) adalah sebagai

berikut:

Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen, kerena organizing, staffing,

directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan.

Perencanaan ini bersifat dinamis. Perencanaan ini ditujukan pada masa

depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan

kondisi dan situasi. Dari pandangan Hasibuan menjelaskan bahwa

perencanaan hanya sebatas memilih alternatif terbaik dengan

mempertimbangkan beberapa alternatif yang ada.

Sedangkan menurut Konntz dan Donel dalam Hasibuan (2011:40)

menyebutkan Perencanaan adalah fungsi dari seorang manajer yang berhubungan

dengan memilih tujuan –tujuan kebijksanaan-kebijkasanaan, prosedur-prosedur

dan program-program dari alternative-alternatif yang ada.

Dari pandangan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa perencanaan

merupakan bagian terpenting dimana sesorang dituntut untuk berfikir cerdas

dalam melihat alternatif mana yang sesuai dengan tujuan yang dimaksud.

2.Organizing

Manullang (dalam Hasibuan 2011:119) menyebutkan bahwa.

Organisasi adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,

yang dilakukan dengan cara menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini,

kemudian menyediakan alat-alat yang diperlukan, dan menetapkan wewenang

yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan

aktivitas-aktivitas tersebut.

Sedangkan menurut Terry (2008:17) sebagai berikut.

Pengorganisasian mencakup: (a) membagi komponen-komponen kegaitan

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kedalam kelompok-kelompok, (b)

Page 48: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

31

membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokkan tersebut dan (c) menetapkan wewenang diantara kelompok atau unit-unit

organisasi. Pengorganisasian berhubungan erat dengan manusia, sehingga

pencaharian dan penugasannya kedalam unit-unit organisasi dimasukkan sebagai

unsur pengorganisasian.

Dari beberapa pandangan diatas bisa disimpulkan bahwa pengorganisasian

berkaitan penuh dengan manusia dimana dilakukan penempatan seseorang pada

bidangnya masing-masing sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

3.Actuating

G.R Terry dalam (Hasibuan 2011:183) pengarahan adalah membuat semua

anggota kelompok agar mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah

untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha

pengorganisasian. Dimana setelah dilakukan pengorganisasian, maka diperlukan

arahan pimpinan agar pekerjaan dapat terarah dan terukur sehingga dapat

mencapai tujuan.

4.Controlling

Earl p. strong dalam (Hasibuan 2011:241). Pengendalian adalah proses

pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan

ketetapan-ketetapan dalam rencana. Dimana pada suatu organisasi perlu adanya

pengawasan atau pengontrolan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi

yang sudah direncakan sebelumnya, agar dapat dilakukan perbaikan jika ada

kesalahan.

5.Staffing atau Assembing Resources

Istilah Staffing diberikan Luther Gullick, Harold Koonz dan Cyril

O’Donnel sedangkan Assembing Resources dikemukakan oleh William Hebert

Newman. Kedua istilah tersebut cenderung memiliki arti yang sama. Dimana

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia

pada organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangan sampai dengan

usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

6.Motivating

Motivating atau motivasi adalah mengarahkan atau menyalurkan perilaku

manusia ke arah tujuan-tujuan organisasi dengan cara memberi dorongan atau

semangat serta penghargaan jika anggota melaksanakan tugas dengan baik,

Page 49: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

32

sehingga mereka dapat bersemangat melaksanakan tugas-tugas dan mereka pun dapat berdaya guna dan berhasil guna.

7.Programming

Programming adalah proses penyusunan suatu program yang sifatnya

dinamis, dimana menyesuaikan dengan keadaan yang ada dalam suatu organisasi

untuk kemajuan organisasi tersebut.

8.Budgeting

Budgeting (anggaran) merupakan suatu rencana yang menggambarkan

penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang. Dalam

anggaran ini hendaknya tercantum besarnya biaya dan hasil yang akan diperoleh,

jadi anggaran harus rasional.

9.System

System adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling

berkaitan satu dengan yang lainnya bekerja bersama sesuai dengan aturan yang

ditetapkan sehingga membentuk suatu tujuan yang sama. Maksudnya, dalam

sebuah sistem bila terjadi satu bagian saja yang tidak bekerja atau rusak m aka

suatu tujuan bisa terjadi kesalahan pada hasilnya. (http// infoting.blogspot.com).

10. Commanding

Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha

memberi bimbingan,saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam

melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik

dan tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Commanding merupakan

fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai dapat

melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat berfungsi

mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsure organisasi agar efektif tertuju

kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.

11. Coordinating

Coordinating (koordinasi) merupakan salah satu fungsi manajemen untuk

melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, kekosongan kegiatan,

dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan

bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan

organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dengan

cara member intruksi, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan,

bimbingan atau nasehat dan bila perlu mmemberi teguran.

12. Reporting

Page 50: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

33

Reporting atau pelaporan dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal

yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi,

baik secara lisan maupun tulisan sehingga daalam menerima laporan dapat

memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.

13. Forecasting

Forecasting atau peramalan adalah kegiatan meramalkan, memproyeksi,

atau mengadakan perkiraan/ taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan

teerjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.

14. Facilitating

Facilitating atau fasilitas merupakan fungsi manajemen yang meliputi

pemberian fasilitas dalam arti luaas yakni memberikan kesempatan kepada anak

buah agar dapat berkembang ide-ide dari bawahan diakomodir dan kalau

memungkinkan dikembangkan dan diberi ruang untuk dapat dilaksanakan.

15. Leading (kepemimpinan),

Kepemimpinan merupakan hal penting dalam organisasi dalam melakukan

kerja sama antara manajer dan bawahan sehingga mencapai hasil yang diinginkan.

Dengan kata lain usaha untuk mengarahkan, mempengaruhi, memotivasi dan

berkomunikasi dengan bawahan agar melaksanakan tugas pokok organisasi.

Dari berbagai fungsi manajemen yang telah dipaparkan diatas, dapat

diketahui bahwa fungsi manajemen memiliki fokus yang berbeda dari berbagai

ahli. Setiap ahli memiliki background yang berbeda-beda dalam melahirkan

teorinya masing-masing, sehingga setiap teori memiliki cara kerja yang berbeda

dalam mencapai suatu tujuan. Dari beberapa teori diatas, peneliti menganalisis

bahwa teori G.R. Terry yang merupakan tokoh manajemen yang terkemuka di

dunia berfokus pada apa yang harus direncanakan dan yang akan dicapai. Jadi,

perencanaan merupakan fungsi dasar untuk melakukan penyusunan langkah-

langkah untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana dalam perencanaan tadi

merupakan suatu kegiatan mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan

Page 51: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

34

matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan apa saja

kegiatan yang akan dilakukan. Hal tersebut sangat berkaitan dengan penelitian ini,

dimana manajemen fasilitas umum Stasiun Kereta Api Rangkasbitung lebih

berfokus pada perencanaan dan pengorganisasian, tanpa mengesampingkan

pengarahan dan pengontrolan. Disamping itu G.R. Terry merupakan guru besar di

Northwestern University, sangat mengenal manajemen yang merupakan bidang

keahlian dan keilmuannya.

Lain halnya dengan teori manajemen yang dikemukakan oleh Louis Allen,

dimana manajemen menurut Louis Allen lebih menekankan ke arah leading

(kepemimpinan). Karena teori manajemen Louis Allen disebut juga Management

Leading (Memimpin). Memimpin adalah pekerjaan yang di lakukan oleh seorang

manager agar orang-orang lain bertindak. Maka dari situ peneliti melihat bahwa

teori ini tidak cocok dengan permasalahan yang ada dalam penelitian manajemen

fasilitas umum Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

Sedangkan teori manajemen menurut Henry Fayol yang berlatarbelakang

sebagai administrator adalah planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), commanding (pemberian komando), coordinating

(pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan). Rangkaian fungsi ini dikenal

dengan akronim POCCC. fungsi utama dari kelima fungsi manajemen yang

diungkapkan Fayol adalah pada fungsi commanding. Mengingat kondisi

masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik dan perkembangan ilmu

administrasi dan manajemen masih berkembang . Sehingga commanding menjadi

peran utama dalam menggerakkan bawahan (Siagian, 2005:84).

Page 52: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

35

Teori Fayol ini disepakati oleh Luther Gullick yang berlatarbelakang sama

dengan Fayol yang banyak berkecimpung didunia administrasi dan pemerintahan.

Gullick sependapat dengan Fayol berkaitan dengan fungsi planning, organizing

dan controlling. Selanjutnya Gullick mengusulkan fungsi staffing (pengadaan

tenaga kerja) yang merupakan tindak lanjut dari fungsi planning dan organizing.

Kemudian fungsi staffing, planning dan organizing merupakan material organisasi

yang perlu digerakkan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh sebab itu

dibutuhkan fungsi directing (pemberian bimbingan), dan coordinating

(pengkoordinasian). Dari rangkaian fungsi-fungsi tersebut menurut Luther Gullick

directing memiliki fungsi yang paling penting. Directing merupakan konsep yang

lebih santun/lunak dari commanding. Sesuai dengan kondisi warga Amerika yang

saat itu telah memiliki pemahaman tentang ilmu admnistrasi dan manajemen

(Siagian, 2005:84).

Dan kedua teori ini dirasa kurang sesuai dengan permasalahan yang peneliti

angkat, meskipun kedua ahli Fayol dan Gullick memiliki background dibidang

administrasi dan pemerintahan namun keduanya menyatakan teori ini ditengah-

tengah masyarakat dalam keadaan masa otoriter, meski Gullick menyatakan lebih

lunak akan tetapi karakteristik pemerintahan di Indonesia sekarang berbeda,

sehingga tidak sesuai dengan permasalahan yang peneliti paparkan.

Maka dari itu dalam penelitian ini, teori yang peneliti gunakan sebagai

dasar dalam manajemen fasilitas umum stasiun adalah teori manajemen menurut

George R.Terry. Peneliti menggunakan teori ini karena teori George R.Terry

merupakan teori dengan perspektif klasik yang menggunakan prinsip-prinsip

Page 53: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

36

administratif. Bila manajemen ilmiah berfokus pada produktivitas dari pekerja

individual, maka pendekatan prinsip-prinsip administratif berfokus pada

organisasi total. (Richard, 2002: 59).

Menurut George R.Terry, manajemen merupakan suatu hal yang terdiri

dari fungsi-fungsi planning, organizing, acctuating, controlling (disingkat

POAC). Peneliti menggunakan teori POAC dari George R.Terry karena peneliti

menilai bahwa teori ini relevan dengan latar belakang dan identifikasi masalah

penelitian, di mana masalah parkir merupakan masalah dalam perencanaan

pengelolaan fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Kemudian

masalah ruang tunggu, yang masih belum terpisah antara penumpang yang sudah

memiliki tiket atau yang belum memiliki tiket dengan penumpang yang sedang

menunggu kereta datang. Masalah tersebut merupakan akibat dari

pengorganisasian fasilitas umum yang kurang baik. Masalah ketiga adalah tidak

adanya ruang untuk ibu menyusui dan akses jalan untuk penyandang difable. Hal

tersebut merupakan bukti bahwa perencanaan dari pihak pengelola stasiun masih

lemah. Keempat, kurangnya kenyamanan di mushola karena tidak adanya pemisah

antara laki-laki dan perempuan di mushola Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

Hal itu disebabkan karena kurangnya pengorganisasian yang dilakukan oleh pihak

pengelola stasiun. Dan masalah terakhir, yaitu tidak adanya CCTV di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung, ini menandakan bahwa pengawasan dan pengontrolan

di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung masih lemah. Dari pemaparan peneliti

tersebut, hal-hal pokok yang berkaitan dengan pengelolaan fasilitas umum di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung adalah perencanaan, pengorganisasian,

Page 54: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

37

pengarahan, dan pengontrolan. Empat fungsi pengelolaan tersebut relevan dengan

teori manajemen dari George R. Terry, yakni planning, organizing, acctuating,

controlling (disingkat POAC).

2.1 Penelitian Terdahulu

Sistem transportasi mempunyai peranan penting dalam berbagai hal,

diantaranya mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan

pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka

mewujudkan Wawasan Nusantara termasuk salah satu model transportasi tersebut

adalah perkeretaapian, yang dalam sistem transportasi nasional mempunyai

karakteristik pengangkutan secara massal dan keunggulan tersendiri, yang tidak

dapat dipisahkan dari model transportasi lain. Disini jelas bahwa perkeretapian ini

perlu dikembangkan potensinya dan ditingkatkan peranannya sebagai penghubung

wilayah, baik nasional maupun internasional, untuk menunjang, mendorong, serta

menggerakkan pembangunan nasional guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan

beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun hasil

penelitian terdahulu tersebut yakni:

Penelitian terdahulu yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

Malinda Yustikasari dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jurusan Ilmu

Administrasi Tahun 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Manajemen Sarana

Prasarana Perkeretaapian di PT. Kereta Api Indonesia Daerah Oprasi VII

Madiun” Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan dan

Page 55: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

38

menginterprestasikan manajemen sarana prasarana PT Kereta Api (Persero)

Daerah Operasi VII Madiun dengan melihat dari fungsi-fungsi manajemen yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan perkeretaapian

Daop VII Madiun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun fokus dalam

penelitian tersebut adalah bagaimana pemeliharaan sarana prasarana kereta api

Daop VII agar menurunnya jumlah kecelakaan.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan peneliti tersebut, bahwa

manajemen sarana prasarana Daop VII meliputi 4 fungsi, dimulai dari

perencanaan, perencanaan ada di 3 seksi , di seksi sarana prasarananya meliputi

pemeliharaan periodik (dimulai dari P1,P3,P6, dan P12), semi pemeriksaan akhir

(SPA), dan pemeriksaan akhir (PA). Seksi jalan rel dan jembatan (JJ) meliputi

kegiatan pemeliharaan bulanan dan triwulan. Seksi sintel kegiatan perencanaan

pemeliharaan meliputi pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan kolektif.

Dalam pengorganisasian sudah ada strukur organisasi yang jelas, sudah dibentuk

bidang-bidang khusus untuk penanganan sarana prasarana perkeretaapian yaitu

Seksi & UPT Sarana, Seksi & UPT Jalan Rel dan Jembatan, Seksi & UPT Sinyal

dan Telekomunikasi. Koordinasi yang ada meliputi koordanisasi internal

horisontal dan vertikal, dan koordinasi eksternal horisontal dan vertikal. Dalam

tahap terakhir yaitu pengawasan di Daop VII dilakukan pengawasan secara

internal terhadap pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana perkeretaapian

dan juga pengawasan eksternal oleh pihak CV sebagai rekanan kerja terhadap

Page 56: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

39

pelaksanaan pekerjaan oleh bawahannya dan pengawasan oleh Dirjen

Perkeretaapin pada Daop VII menyangkut verifikasi RKAD.

Kesimpulan dari penelitian terdahulu yang pertama tersebut mengenai

manajemen sarana prasarana PT Kereta Api Indonesia Daop VII Madiun sudah

menjalankan manajemen sarana prasarana dengan cukup baik dari segi

perencanaan, hanya saja dari segi pengorganisasian, pengkoordinasian dan

pengawasan belum maksimal dikarenakan masih ada hambatan yang dialami.

Tetapi walaupun manajemen sarana prasarananya belum berjalan maksimal,

manajemen yang sudah dijalankan oleh PT Kereta Api Indonesia Daop VII

Madiun telah memberikan dampak terhadap penurunan kecelakaan kereta api.

Walaupun penurunan selama 3 tahun terakhir tidak terlalu signifikan, tetapi

dengan menurunnya angka kecelakaan sudah membuktikan bahwa PT Kereta Api

Indonesia Daop VII sudah menjalankan peran dan fungsi yang positif serta tujuan

penurunan kecelakaan sudah dicapai.

Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Malinda Yustikasari

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti memfokuskan

penelitian pada manajemen fasilitas umum stasiun kereta api, artinya peneliti tidak

memfokuskan penelitian pada pemeliharaan sarana prasarana kereta apinya yang

berkaitan dengan menurunnya jumlah kecelakaan yang terjadi, peneliti hanya

meneliti fasilitas umum di stasiun kereta api, sedangkan Malinda Yustikasari

memfokuskan penelitiannya pada manajemen sarana prasarana yang dilakukan

untuk penumpang di dalam kereta api.

Page 57: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

40

Penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Ai

Istiqomah dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jurusan Ilmu Administrasi

Negara pada tahun 2014, dalam skripsinya yang berjudul “Manajemen Sarana

Dan Prasarana Perkeretaapian Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah

Operasional (Daop) 1 Jakarta” Penelitian tersebut bertujuan untuk

mendeskripsikan dan membahas mengenai manajemen sarana dan prasarana

perkeretaapian di PT. Kereta Api Indonesia (persero) Daerah Operasional (daop) 1

Jakarta.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan peneliti tersebut, yakni: 1.

pencatatan aset sarana dan prasarana perkeretaapian dilakukan setiap bulan sesuai

kondisi sarana dan prasarana tersebut, selain pencatanan kondisi sarana laporan

adanya gangguan terhadap sarana dan prasarana tersebut dimasukan ke dalam

laporan tiap bulan, pencatatan aset sarana dan prasarana tersebut dilakukan di

UPT Jalan Rel dan Jembatan dan jika sarana dilakukan di Dipo sarana yang

kemudian dilaporkan ke bagian seksi terkait. 2. pengelolaan dan optimalisasi aset

mencakup pemeliharaan dan penggunaan aset itu sendiri dalam hal ini sarana

perkeretaapi di Daop 1 Jakarta. Pembuatan rencana kerja perawatan dilakukan

oleh masing-masing UPT yang dilakukan setiap bulan yang kemudian RKP

(Rencana Kerja Pemeliharaan) diajukan kepada Manajer Sarana untuk kemudian

didiskusikan dengan Manajer yang lain untuk dibuat dalam RKAD dan dikirim ke

kantor pusat PT. KAI yang berada dibandung. Perencanaan perawatan ini sangat

penting karena tentu saja selain untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan

Page 58: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

41

untuk melakukan perawatan sarana itu sendiri dan untuk mengetahui jadwal

pemeliharaan dan apa saja bagian-bagian yang harus diperiksa tiap bulannya.

Ada beberapa jenis pemeliharaan sarana perkeretaapian di Daop 1 Jakarta

yaitu:

a) Pemeliharaan Periodik

Sebelum kegiatan ini dilakukan, UPT sarana membuat jadwal

pemeliharaan kereta/gerbong untuk pemeliharaan periodik (P1, P3, P6 dan

P12).

1) Pemeliharaan bulanan (P1)

2) Pemeliharan triwulan (P3)

3) Pemeliharaan 6 bulan (P6)

4) Pemeliharaan tahunan (P12)

b) Pemeliharaan Semi Akhir

Pemeliharaan 2 tahunan untuk sarana perkeretaapian dilakukan

secara keseluruhan atau biasa disebur general check up.

3. pengawasan untuk sarana dilakukan setiap hari oleh UPT/resor terkait. Untuk

jalan rel dilakukan oleh anggota UPT tersebut yang telah dijadwalkan pada awal

program, kemudian untuk kepala resor melakukan pengawasan langsung ke

lapangan setiap 2 minggu sekali berkeliling dengan menggunakan lokrit. Kepala

UPT jalan rel dan jembatan selalu berhubungan dengan seksi Jalan rel dan

jembatan di Daop 1 jakarta setiap 2 jam sekali melalui telepon, untuk melaporkan

situasi yang ada di perlintasan.

Kesimpulan dari penelitian terdahulu tentang Manajemen Sarana dan

Prasarana Perkeretaapian di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah

Operasional 1 Jakarta yakni, dapat dikatakan sudak cukup baik, hal ini dapat

Page 59: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

42

dilihat dari: Pertama, inventarisasi aset sarana dan prasarana sudah terjadwal dan

tentunya terstruktur dengan baik. Pencatatan kondisi sarana tersebut dilakukan

setiap bulan oleh UPT dan Dipo terkait setelah mereka melakukan pemeriksaan

dan perawatan, dengan disusun setiap bulan tersebut maka laporan tahunan untuk

kondisi aset sudah siap untuk diberikan kepada seksi sarana dan prasarana terkait,

meskipun begitu laporan bulanan tersebut tetap dilaporkan setiap bulannya.

Bahkan di bagian jalan rel dan jembatan memiliki tim khusus sendiri yaitu tim

data material jalan rel. Selain itu data aset tersebut dapat diakses di web PT. KAI

sebagai laporan setiap tahunnya.

Kedua, pengelolaan dan optimalisasi aset semakin baik terutama

perawatan terhadap sarana perkeretaapian (lokomotif, kereta, gerbong) semakin

baik, ini dapat kita lihat pada kereta ekonomi yang sudah bersih dan terawat,

selain itu kereta ekonomi kini memiliki pendingin ruangan meskipun sesekali mati

tetapi itu sebagian kecil dari yang sudah bagus, tidak ada lagi para pedagang dan

pengemis yang membuat kereta semakin semrawut dan membuat kereta terlihat

kumuh, serta tersedianya toilet yang dapat digunakan oleh para penumpang.

Ketiga, pengawasan dilakukan dengan cara kerjasama dengan unit pam

untuk pengamanan kereta dan jalan semakin terlihat, ini bisa kita buktikan dengan

sudah tidak adanya penumpang yang duduk di atas kereta, serta tidak adanya

pengemis dan pedagang yang berjualan di dalam kereta. Meskipun masih tetap

ada pencurian terhadap prasarana perkeretaapian tetapi itu sedikit dapat teratasi

dengan bekerjasama juga dengan pihak kepolisian.

Page 60: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

43

Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Ai Istiqomah dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah peneliti memfokuskan penelitian

pada manajemen fasilitas umum stasiun kereta api, artinya peneliti tidak

memfokuskan penelitian pada kereta apinya, peneliti hanya meneliti fasilitas

umum di stasiun kereta api saja, sedangkan Ai Istiqomah memfokuskan

penelitiannya pada inventarisasi dan pengelolaan aset di Daop 1, serta

pengawasan dan perbaikan kereta api.

2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Sugiyono 2005:65). Untuk mengetahui bagaimana alur berpikir

peneliti dalam menjelaskan permasalahan penelitian, maka dibuatlah kerangka

berpikir sebagai berikut:

Dalam penyelenggaraan suatu sistem transportasi tentu tidak terlepas dari

prasarana serta sarana begitu saja, baik yang di jalan raya maupun dengan

penyelenggaraan sistem transportasi Kereta Api, dalam UU No.23 Tahun 2007

dijelaskan bahwa Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas

prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan,

dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api.

Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2009 pada pasal 2 menjelaskan bahwa

Perkeretaapian diselenggarakan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau

barang secara masal dengan selamat, aman, nyaman, cepat, tepat, tertib, teratur,

Page 61: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

44

dan efisien (ayat 1). Serta penyelenggaraan perkeretaapian sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditujukan untuk menunjang pemerataan pertumbuhan, stabilitas,

pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.

Keamanan dan kenyamanan merupakan faktor yang sangat penting dalam

sistem transportasi kereta api, bahkan keamanan dan kenyamanan dapat

berpengaruh terhadap keselamatan penumpang kereta api. Fasilitas umum yang

ada di stasiun kereta api merupakan salah satu wadah keamanan serta kenyamanan

yang bisa didapatkan oleh penumpang kereta api. Oleh karenanya fasilitas umum

yang ada di stasiun kereta api harus diperhatikan pengelolaannya agar dapat

memberikan rasa aman dan nyaman, serta ketertiban bagi pengguna jasa

transportasi kereta api.

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung merupakan salah satu stasiun besar

yang ada di Banten. Namun berdasarkan observasi awal peneliti, ada beberapa

kekurangan yang terdapat pada Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Hal tersebut

terlihat dari beberapa masalah yang timbul seperti tidak adanya lahan untuk parkir

di stasiun, ruang tunggu yang kurang memadai, kurangnya penjagaan keamanan,

kenyamanan mushola dan fasilitas lainnya yang kurang baik.

Adapun penelitian yang sedang peneliti lakukan mencoba untuk

mengetahui bagaimana manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung. Untuk megetahui dan membahas hal tersebut, peneliti

menggunakan teori fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh G.R. Terry.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari: planning, organizing, actuatting,

dan controlling (disingkat POAC).

Page 62: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

45

Dimana dengan teori tersebut berkaitan dengan masalah yang ada di

stasiun Rangkasbitung dimulai dari segi perencaan seperti tidak adanya lahan

parkir untuk pengguna jasa kereta api sejak dulu sampai saat ini, baik untuk motor

maupun mobil. Tidak adanya lahan parkir di stasiun kereta api Rangkasbitung

karena letak stasiun yang ada di sekitar pasar dan dengan keadaan tersebut

menyebabkan tidak adanya lahan untuk parkir di stasiun tersebut sehingga

menimbulkan kemacetan di sekitar area stasiun, kemudian tidak adanya ruangan

untuk ibu menyusui dan bayi serta fasilitas untuk penyandang difable.

Segi pengorganisasian dimana tidak adanya permisahan ruangan, yaitu

ruang tunggu kereta untuk penumpang yang sudah memiliki tiket atau belum dan

penumpang yang akan naik kereta. Seharusnya ada pemisahan ruangan sehingga

tertata dengan baik dan tidak membuat penumpang yang menunggu kereta tiba

harus berdiri. Kemudian mushola yang kurang bersih dikarenakan kurangnya

pengarahan dari atasan kepada bawahan untuk merawat atau menjaga kebersihan

musholla tersebut dan untuk bangunan musholla yang kurang luas atau sempit, hal

ini karena kurangnya tempat atau lahan yang dapat dijadikan untuk mushola

sehingga memaksimalkan yang ada saja, tanpa adanya pemisahan antara laki-laki

dan perempuan. Masalah-masalah tersebut terjadi karena kegiatan

pengorganisasian fasilitas umum di stasiun belum optimal yang tidak lepas pula

dari segi pengarahan yang dilakukan. Dari segi pengontrolan tidak adanya

pengontrolan di area stasiun, berupa CCTV untuk memantau keadaan sekitar

stasiun agar dapat mengetahui atau merekam kejadian yang ada di stasiun. Hal ini

Page 63: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

46

menunjukkan bahwa dari segi pengontrolan belum cukup menjamin kenyamanan

dan keamanan di stasiun tersebut.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut peneliti jadikan sebagai indikator untuk

melihat apakah pengelolaan fasilitas umum di stasiun tersebut sudah baik atau

belum. Untuk mengetahui secara lebih jelas alur berpikir yang menjadi kerangka

berpikir dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 64: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

47

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Tidak adanya lahan parkir di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung,

karena tidak adanya perencanaan yang matang.

2. Kegiatan pengorganisasian yang belum baik, karena tidak adanya

pemisahan ruangan untuk penumpang yang sudah atau belum memiliki

tiket dan yang akan naik kereta.

3. Kurangnya perencanaan untuk pengadaan ruangan ibu menyusui dan

bayi serta fasilitas untuk penyandang difable

4. Tidak adanya kegiatan pengorganisasian yang dilakukan untuk

memperbaiki mushola, karena tidak ada pemisah antara laki-laki dan

perempuan.

5. Tidak adanya CCTV menandakan bahwa kurangnya pengawasan dan

pengontrolan terhadap lingkungan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

Fungsi-fungsi

manajemen G.R. Terry

1. Planning

2. Organizing

3. Actuating

4. Controlling

OUTPUT

Terealisasikannya pengelolaan

fasilitas umum di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung dengan baik

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Sumber : Peneliti, 2016

Page 65: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

48

2.3 Asumsi Dasar Penelitian

Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah peneliti paparkan,

peneliti telah melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Maka peneliti

berasumsi bahwa belum optimalnya Manajemen fasilitas umum Di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung dikarenakan masih banyak permasalahan-permasalahan yang

ada.

Page 66: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif menurut

Sugiyono (2012:1) adalah:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai

instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitiannya lebih

menekankan pada makna dari pada generalisasi.

Sedangkan metode kualitatif menurut Irawan (2006:4.31), adalah:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang cenderung

bersifat deskriptif, naturalistic, dan berhubungan dengan “sifat data” yang murni

kualitatif. Temuan dalam penelitian kualitatif bersifat kasusistik, unik, dan tidak

dimaksudkan untuk digeneralisasikan ke konteks lain. Instrument pengumpulan

data dalam metode kualitatif tidak bersifat terstruktur, terfokus, “rigid”, dan

spesifik, seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi lebih bersifat longgar,

fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebutuhan.

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut sebagai metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Objek dalam

penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah yaitu objek yang apa adanya, tidak

dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek dan

setelah keluar dari objek relatif tidak berubah.

Pendekatan deskriptif digunakan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat

49

Page 67: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

50

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pendekatan ini

merupakan suatu pendekatan yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi

tertentu yang bersifat faktual mengenai manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif juga disebut sebagai batasan

masalah, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum (Sugiyono:2012:32).

Adapun fokus penelitian yang peneliti teliti adalah terkait dengan manajemen fasilitas

umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, sehingga peneliti dapat memberikan

rekomendasi terhadap pemecahan masalah, termasuk juga dalam hal manajemen

fasilitas umum sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan dan

keselamatan penmumpang kereta api di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mengenai manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api,

khususnya analisis mengenai pemecahan permasalahan yang timbul akibat dari kurang

baiknya manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api, dilakukan di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung.

Page 68: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

51

3.4 Fenomena yang diamati

3.4.1 Definisi Konsep

Fenomena yang diamati dalam penelitian ini yaitu mengenai manajemen

dengan fokus fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Konsep

mengenai manajemen merupakan hal yang sangat penting di dalam pengaturan

proses penyelenggaraan sistem transportasi, khususnya kereta api. Berdasarkan

beberapa definisi mengenai konsep manajemen yang dikemukakan oleh

beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa secara konseptual, manajemen

fasilitas umum dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan yang dilakukan oleh organisasi

dalam hal ini di stasiun kereta api Rangkasbitung dengan tujuan untuk

memberikan kenyamanan bagi penumpang dengan cara pengadaan berbagai

fasilitas.

3.4.2 Definisi Operasional

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa fenomena yang akan diamati

dalam penelitian ini yaitu mengenai manajemen fasilitas umum di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung. Beberapa poin penting mengenai fenomena yang

akan diamati tersebut akan peneliti analisis dengan menggunakan teori fungsi-

fungsi manajemen yang dikemukaakan oleh G.R. Terry (dalam Hasibuan:2007).

Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari: planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), actuating (pengarahan) dan controlling (pengendalian).

Page 69: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

52

1. Planning (perencanaan) adalah memilih dan menggabungkan fakta

serta menggunakan asumsi-asumsi masa datang dengan cara

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan

sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk hasil yang diingkan.

Dalam fungsi ini, peneliti menganalisis perencanaan yang

sedang dipersiapkan maupun yang sudah dipersiapkan oleh pihak

pengelola Stasiun Kereta Api Rangkasbitung dalam hal manajemen

fasilitas umum. Peneliti menilai fungsi ini sangat penting, karena

dengan melihat dari segi perencanaan pengelolaan fasilitas umum,

dapat diketahui apakah pihak pengelola Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung sudah memiliki rencana untuk pengadaan barang atau

tidak, selain itu dalam perencanaan pun peneliti menganalisis sejauh

mana pihak pengelola stasiun mempunyai inovasi atau pembaharuan

dalam pengelolaan fasilitas umum atau tidak.

2. Organizing (pengorganisasian) adalah tindakan mengusahakan

hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang agar

dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh

kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam

kondisi lingkungan tertentu agar dapat mencapai tujuan tertentu.

Dalam fungsi ini, peneliti menganalisis mengenai

pengorganisasian fasilitas umum yang dilakukan oleh pihak pengelola

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Banyak fasilitas umum yang harus

Page 70: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

53

diorganisir dengan baik, sehingga fungsi dan manfaatnya akan

dirasakan oleh pengguna jasa kereta api. Salah satu fasilitas umum yang

penting dan harus segera dibenahi adalah ruang tunggu bagi penumpang

yang sudah memiliki tiket atau belum, dan untuk penumpang yang

hanya akan langsung naik kereta, harus ada pemisahan ruangan bagi

penumpang tersebut. Selain itu pembenahan mushola yang seharusnya

terpisah antara laki-laki dan perempuan serta fasilitas seperti pendingin

ruangan.

3. Actuating (pengarahan) adalah membuat semua anggota kelompok agar

mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas untuk mencapai tujuan

sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

Dalam fungsi ini, pengarahan merupakan fungsi manajemen

yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen, karena

fungsi ini merupakan roda penggerak untuk merealisasikan tujuan. Ada

beberapa poin penting yang perlu peneliti analisis terkait dengan fungsi

pengarahan, antara lain: intruksi dari kepala stasiun kepada anggotanya,

rapat rutin pihak pengelola fasilitas umum dalam melakukan

pembahasan mengenai fasilitas umum , koordinasi kerja antara pegawai

internal dengan pegawai di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

4. Controlling (pengendalian) adalah proses penentuan apa yang harus

dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,

Page 71: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

54

menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan

sehingga pelaksanaan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Dalam fungsi ini, pengendalian merupakan suatu fungsi

manajemen dasar dan penting untuk menentukan keberhasilan

manajemen mencapai tujuan dengan dan melalui orang lain.

Pengendalian dilakukan agar kegiatan organisasional untuk mencapai

tujuan dilakukan sesuai dengan rencana-rencana dan cara-cara yang

ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa hal ayng perlu peneliti bahas dan

peneliti analisis, antara lain: analisis kesesuaian antara standar

pelayanan minimum dengan pengelolaan yang sudah dilakukan oleh

pihak pengelola sampai saat ini. Pengontrolan dan perbaikan fasilitas

umum.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian diperlukan suatu alat ukur yang tepat dalam proses

pengolahannya. Hal ini untuk mencapai hasil yang diinginkan. Alat ukur dalam

penelitian disebut juga instrument penelitian atau dengan kata lain bahwa pada dasarnya

instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan dalam mengukur fenomena alam

atau sosial yang diamati.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti itu

sendiri (human instrument). Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti siap untuk melakukan penelitian yang selanjutnya

Page 72: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

55

terjun ke lapangan. Validitas terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validitas

terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti, dan kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara

akademik maupun logistiknya. Adapun yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri,

melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan

teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki

lapangan (Sugiyono, 2012:59).

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Menurut Lofland & Loflang (dalam Basrowi & Suwandi:2008:169), sumber

data utama atau primer dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan atau data sekunder seperti dokumen, dan lain-lain.

Adapun alat-alat tambahan yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data berupa

pedoman wawancara, buku catatan, kamera digital dan alat perekam.

3.6 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi yang diperlukan

selama proses penelitian. Informan ini terbagi menjadi dua, yaitu informan kunci (key

informan) dan informan sekunder (secondary informan). Adapun dalam penentuan

informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive, yaitu teknik pengambilan

data dari informan dengan pertimbangan bahwa orang yang dijadikan informan

penelitian merupakan orang yang mengetahui tentang manajemen fasilitas umum di

Page 73: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

56

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan

data yang diharapkan.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah setiap orang yang

terkait dalam pengelolaan fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, yaitu :

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No. Informan Kode

Informan Keterangan

1 Instansi PT KAI

a. Kepala Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung

b. Kepala Sub urusan Pelayanan Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung

c. Kepala Sub urusan Keamanan

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

d. Ketua Kebersihan Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung

I1-1

I1-2

I1-3

I1-4

Key Informan

Key Informan

Key Informan

(Out Sorching)

Key Informan

(Out Sorching)

2 Masyarakat

a. Penumpang 1

b. Penumpang 2

c. Penumpang 3

d. Penumpang 4

e. Penumpang 5

f. Penumpang 6

g. Penumpang 7

h. Penumpang 8

i. Penumpang 9

j. Penumpang 10

k. Penumpang 11

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Secondary Informan

Sumber: Peneliti, 2016

Page 74: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

57

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono:2012:63).

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatapan muka antara pewawancara

dan informan dengan menggunakan pedoman wawancara (Nazir:2009:193).

Adapun teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dalam penelitian ini

adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah

data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung dari orang-orang tentang

pengalaman, pendapat perasaan dan pengetahuan informan penelitian. Informan

penelitian adalah orang yang memberikan informasi yang diperlukan selama

proses penelitian.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

berbagai keperluan yang dibutuhakan yaitu penentuan informan yang terdiri dari

informan kunci dan informan sekunder, kriteria informan dan pedoman

wawancara disusun dengan rapi dan terlebih dahulu dipahami peneliti. Selain

itu, sebelum melakukan wawancara peneliti juga melakukan hal-hal sebagai

berikut:

Page 75: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

58

a) Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian

b) Menjelaskan alasan informan terpilih untuk diwawancarai

c) Menjelaskan situasi atau badan yang melaksanakan

d) Mempersiapkan pencatatan data wawancara

Hal-hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada informan

untuk melakukan wawancara dengan menghindari keasingan serta rasa curiga

informan untuk memberikan keterangan dengan jujur, selanjutnya peneliti

mencatat keterangan-keterangan yang diperoleh dengan cara pendekatan kata-

kata dan merangkainya kembali dalam bentuk kalimat (Nazir:2009:200).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur.

Wawancara tak terstruktur ini adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya, namun pedoman wawancara yang akan

ditanyakan. Adapun secara garis besar, pedoman wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu : (lihat Tabel 3.2)

Page 76: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

59

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

No. Dimensi Sub Dimensi Kisi-kisi pertanyaan Informan

1 Manajemen Pengelolaan

Fasilitas Umum

Stasiun Kereta Api

1. Planning 1 Peneliti menganalisis

perencanaan yang sedang 2

dipersiapkan maupun

yang sudah dipersiapkan

oleh pihak pengelola

Stasiun Kereta Api 3

Rangkasbitung dalam hal

manajemen fasilitas 4

umum..

2. Organizing

peneliti menganalisis

mengenai

pengorganisasian

fasilitas umum yang

dilakukan oleh pihak

pengelola Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung.

3. Actuatting

Peneliti menganalisis

fungsi pengarahan yang

dilakukan oleh pimpinan

kepada bawahan dalam

mengelola fasilitas

umum stasiun kereta api.

4. Controlling

Peneliti menganalisis

bagaimana sistem

kontrol untuk melihat

dan menilai atapun

mengevaluasi kinerja

petugas dalam mengelola

fasilitas umum di Stasiun

Kereta Api

Rangkasbitung.

. Kegiatan atau hal di masa mendatang.

. Waktu yang

dibutuhkan untuk

melakukan perubahan

yang direncanakan.

. Dasar hukum yang

digunakan.

. Hambatan dalam

melakukan manajemen

fasilitas umum.

1. Pihak yang bertanggung

jawab mengelola

fasilitas umum. 2. Mekanisme pembagian

tugas.

3. Mekanisme pembagian

ruangan.

4. Kelemahan dalam

manajemen fasum.

5. Perubahan yang

dilakukan dalam

manajemen fasum.

1. Pengarahan/rapat

distasiun.

2. Waktu yang dilakukan untuk pengarahan.

3. Kesesuaian

manajemen fasilitas

umum dengan SOP.

1. Pengontrolan untuk

pelaksanaan

manajemen fasilitas

umum.

2. Pihak yang berwenang

melakukan

pengontrolan.

3. Upaya yang dilakukan

untuk fasilitas umum yang rusak.

4. Keberhasilan

manajemen fasilitas

umum.

I1-1, I1-2, I1-3, I1-4

I1-1, I1-2, I1-3, I1-4

I1-1, I1-2, I1-3, I1-4

I1-1, I1-2, I1-3, I1-4 , I2-1, I2-

2, I2-3, I2-4, I2-5, , I2-6, I2-7

, I2-8, I2-9, I2-10, I2-11

Sumber: Peneliti, 2016

Page 77: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

60

2. Pengamatan/Observasi

Observasi menurut Moleong (2007:175) adalah kegiatan yang dilakukan

untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan,

perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Pengamatan/observasi

menurut Moleong (2007:176) dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui

cara berperan serta (partisipan) dan cara yang tidak berperan serta (non

partisipan). Pada pengamatan berperan serta, pengamat melakukan dua fungsi

sekaligus yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari

keompok yang diamatinya. Namun, observasi tanpa berperan serta, pengamat

hanya melakukan satu fungsi saja yaitu mengadakan pengamatan.

Dalam penelitian ini, teknik observasi/pengamatan yang digunakan

adalah observasi/pengamatan tanpa peran serta. Adanya keterbatasan waktu

menyebabkan peneliti hanya melakukan satu fungsi observasi yaitu hanya

melakukan pengamatan tanpa harus menjadi anggota resmi dari kelompok yang

diamati. Selain itu penelitian yang peneliti teliti bukan termasuk penelitian

antropologi sehingga tidak memerlukan observasi peran serta.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sesorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan-catatan, peraturan, kebijakan,

laporan-laporan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar

hidup, sketsa dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

Page 78: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

61

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif

(Sugiyono:2012:82).

4. Studi Literatur/Kepustakaan

Studi literatur/kepustakaan merupakan pengumpulan data penelitian yang

diperoleh dari berbagai referensi baik buku ataupun jurnal ilmiah yang relevan

dengan penelitian yang dilakukan. Dalam sebuah penelitian kualitatif analisis

data dilakukan sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan

dan setelah selesai di lapangan. Namun faktanya analisis data kualitatif

berlangsung selama proses pengumpulan data. Data yang terkumpul harus diolah

sedemikian rupa hingga menjadi informasi yang dapat digunakan dalam

menjawab perumusan masalah yang diteliti.

Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Langkah-langkah dalam melakukan analisis data menurut Irawan

(2006:5.27) yaitu:

1. Pengumpulan data mentah Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mentah misalnya

melalui wawancara, observasi lapangan, dan kajian pustaka. Pada tahap

ini juga digunakan alat bantu yang diperlukan, seperti tape recorder,

kamera, dan lain-lain. Catatan hasil wawancara hanya data yang apa

adanya (verbatim), tidak dicampurkan dengan pikiran, komentar, dan

sikap peneliti.

2. Transkrip data

Pada tahap ini, peneliti merubah catatan dalam bentuk tulisan

(apakah itu berasal dari tape recorder atau catatan tulisan tangan).

Peneliti ketik persis seperti apa adanya (verbatim).

3. Pembuatan koding

Page 79: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

62

Pada tahap ini, peneliti membaca ulang seluruh data yang sudah ditranskrip. Pada bagian-bagian tertentu dari transkrip data tersebut akan

transkrip menemukan hal-hal penting yang perlu peneliti catat untuk

proses selanjutnya. Dari hal-hal penting tersebut nanti akan diberi kode.

4. Kategorisasi data

Pada tahap ini, peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara

“mengikat” konsep-konsep (kata-kata) kunci dalam suatu besaran yang

dinamakan “kategori”.

5. Penyimpulan sementara

Pada tahap ini, peneliti mengambil kesimpulan masih bersifat

sementara. Kesimpulan ini 100 % harus berdasarkan data dan data yang

didapatkan tidak dicampurkan dengan pikiran dan penafsiran sendiri.

6. Triangulasi

Pada tahap ini, peneliti melakukan proses chek dan recheck

antara satu sumber data dengan sumber data yang lainnya, dengan

menggunakan metode triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan 3 cara,

yaitu:

a) Triangulasi teknik, dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama dengan teknik yang berbeda. Bisa dilakukan dengan teknik

wawancara, observasi dan dokumentasi.

b) Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara menanyakan hal yag

sama melalui sumber yang berbeda. Dalam hal ini bisa

dilakukan dengan teknik informan purposive atau snowball.

c) Triangulasi waktu, dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama tetapi pada berbagai kesempatan misalnya, pada waktu

pagi, siang, atau sore hari.

Dengan triangulasi data tersebut, maka dapat diketahui apakah

informan/narasumber memberikan data yang sama atau tidak. Jika

informan/narasumber memberikan data yang berbeda makan berarti

datanya belum valid. Namun dalam penelitian ini peneliti

menggunakan triangulasi sumber.

Page 80: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

63

7. Penyimpulan akhir Kesimpulan akhir diambil ketika peneliti sudah merasa bahwa

data peneliti sudah jenuh (saturated) dan setiap penambahan data hanya

berarti ketumpang tindihan (redundant). Langkah-langkah dalam

melakukan analisis data secara lebih jelas dapat dilihat dalam gambar

sebagai berikut yaitu:

Gambar 3.1

Komponen-Komponen Analisis Data Model Prasetya Irawan

Sumber: (Irawan, 2005:5)

3.8 Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif dikenal uji keabsahan data. Adapun dalam penelitian

ini, untuk pengujian keabsahan datanya dilakukan dengan menggunakan teknik

triangulasi. Menurut Irawan (2006:5.34), ada tiga teknik triangulasi, yaitu triangulasi

sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Adapun pada penelitian ini, teknik

triangulasi yang peneliti gunakan adalah teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber

yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh dari beberapa sumber melalui hasil wawancara atau disebut juga dengan

mewawancarai lebih dari satu informan yang dianggap memiliki sudut pandang yang

berbeda.

Page 81: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

64

3.9 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Kabupaten

Lebak. Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

dengan bulan Oktober 2016, dengan jadual sebagai berikut :

Page 82: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

65

Tabel 3.3

Waktu Pelaksanaan Penelitian

N

o

Kegiatan

Tahun 2015 Tahun 2016 Ta

hun

201

7

Sep

O

kt

N

o

v

D

es

J

a

n

F

e

b

Mr

t

A

p

r

M

ei

Jun

J

ul

A

gs

Sep

Okt

No

v

Des

Jan

1. Pengajuan Judul

Penelitian

2. Penelitian Awal

3. Penyusunan

Proposal

3.

Proses

Pencarian Data

di Lapangan

4. Penyerahan

Proposal

5. Ujian Proposal

6. Perbaikan

Proposal

7. Penelitian

Lapangan

8. Pengolahan

Data

9.

Penyusunan

Laporan

Penelitian dan

Bimbingan

10

Sidang Skripsi

11 Revisi Skripsi

Sumber : Peneliti (2016)

Page 83: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Lebak

Kabupaten Lebak adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia.

Ibukotanya adalah Rangkasbitung. Kabupaten Lebak terdiri atas 28 kecamatan, yang

dibagi lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan

Rangkasbitung, yang berada di bagian utara wilayah kabupaten. Kota ini dilintasi jalur

kereta api Jakarta-Merak. Jumlah penduduk Kabupaten Lebak adalah 1.233.905 jiwa

dengan jumlah kepadatan penduduknya 405,26 jiwa/km2 .

Batas wilayah Kabupaten Lebak terdiri dari:

1) Sebelah Utara : Kabupaten Serang dan Tangerang

2)

Sebelah Selatan

: Samudera Indonesia

3)

Sebelah Barat

: Kabupaten Pandeglang

4)

Sebelah Timur

: Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi

Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak berada pada 105 25' - 106 30 BT dan

6 18' - 7 00' LS. Bagian utara kabupaten ini berupa dataran rendah, sedang di bagian

selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Halimun di ujung tenggara,

yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Sungai

Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai terpanjang di Banten.

66

Page 84: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

67

4.1.2 Gambaran Umum PT.Perkeretaapian Indonesia

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama

pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur

Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan

diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg

Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju

desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk

angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen -

Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota

Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun

jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel

antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870

menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan

pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera

Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di

Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang

pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum

sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun,

Page 85: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

68

studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di

pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km.

Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km

raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke

Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm;

750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang

dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan

jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah -

Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang

seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama

15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha.

Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak

menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945,

karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil

alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi

pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan

sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September

1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak

Page 86: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

69

diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang

melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta

dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

4.1.3 Gambaran Umum Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terletak di Kelurahan Muara Ciujung Timur,

Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung merupakan satu-satunya Stasiun besar di Provinsi Banten. Pada masa

jayanya, stasiun ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Banten, dimana

pembangunan stasiun ini ditujukan guna keperluan sarana transportasi untuk

mendukung Kota Rangkasbitung sebagai kota industri di Banten saat itu yang berbasis

perkebunan. Dan Stasiun Kereta Api di Rangkasbitung pertama kali dibuka

pengoperasiannya pada tanggal 1 Juli 1900.

Di Stasiun ini juga terdapat Dipo Lokomotif yang menyimpan gerbong Kereta

Api Langsam, Rangkas Jaya, serta Banten Ekspres dan lokomotif jenis BB304 dan

CC201 yang didatangkan dari Dipo lokomotif Jatinegara dan Dipo lokomotif Tanah

Abang. Dulu terdapat Jalur kereta api menuju Labuan melewati Pandeglang. Jalur ini

juga mempunyai cabang di Saketi menuju Bayah. Tetapi saat ini jalur yang sangat

bersejarah tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Untuk saat ini perubahan yang terjadi

dimana akan dibuat KRL di Stasiun KA Rangkasbitung menuju Jakarta.

Di setiap stasiun terdapat petugas stasiun yang mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk mengelola jalannya sistem perkeretaapian yang ada di stasiun. Struktur

Page 87: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

70

Organisasi Petugas Stasiun Kereta Api Rangkasbitung peneliti paparkan dengan

menggunakan gambar di bawah ini.

Strukur Organisasi Stasiun Besar Rangkasbitung

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

Sumber : Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

Struktur Organisasi Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, terdiri dari:

1. Kepala Stasiun Besar Rangkasbitung : Andri

2. Wakil Stasiun Besar Rangkasbitung : Oya Santika

3. Kepala Sub Urusan Perka dan Administrasi : Nurdiansyah

a. PPKA : Maman Suparman

Ilman Al hakim

Eka heryanto

b. JRR : Agus

Page 88: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

71

Mulyana

Gumilar Asep Riyatman

Nur Adi Sasongko

Mamik Sudrajat

Very Hidayat

Adli Ihsan Abdurrohman

Nandang Mulyadi

Agus Dwi Purnomo

c. PJL : Zahrul Rofiqi

Andri Kosasih

Hendri Muhamad

Ahmad Suheli

Saepulloh

Herdiansyah

Ikhtiyar Indra S

M Rido

Nuryadi

Sumar’ih

Aep Pranyoto

d. PJW : Aman Suherman

Subi

4. Kepala Sub Urusan Pelayanan Stasiun : Supriyatin

Page 89: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

72

a. Mandor : Ulung

5. Kepala Sub Urusan Keamanan dan Ketertiban : Dulfatah

a. PKD : M Saepudin

Sardi

Tb Mulyadi

Riza N

Dede S

M Toni

Zainal M

Muji B

Andri WK

Ribut S

Holil

Arianto

Ali

Supriyatna

Romdoni

Yudhi K

A Juhri

Hariri

Dede M

Andri Juanda

Page 90: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

73

Ade Supriyadi

Moh Saepulloh

Topik

Andriyansyah

6. Kepala Sub Urusan Komersil : Rini Cahyati

a. Loket : Frandias Prayugo

Faisal R

Yondi A

Aris Dwi C

Ikhsan M

Vivi Andini

Tatu Melawati

Diah Halimatusadiah

Taufik

Denda

Tugas pokok menurut struktur jabatan dalam susunan organisasi Stasiun Besar

Kereta Api Rangkasbitung adalah sebagai berikut:

1. Kepala Stasiun Besar Rangkasbitung

1) Kepala stasiun mempunyai kewajiban dan tanggung jawab di

stasiunnya sebagai berikut.

Page 91: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

74

a. Melaksanakan pengawasan kegiatan operasi kereta api dan

menjamin keselamatan, ketertiban, serta kelancaran dalam

kegiatan operasi kereta api.

b. Kepala stasiun wajib memimpin langsung pengaturan urusan

perjalanan kereta api di stasiunnya apabila :

1. Terjadi kekusutan hebat perjalanan kereta api.

2. Pada waktu ada angkutan penting, misalnya, angkkutan

Presiden/Wakil Presiden, atau pejabat tinggi negara

melakukan perjalanan resmi dengan menggunakan kereta api.

3. Saat direksi, atau pimpinan daerah melakukan inspeksi

dengan menggunakan kereta api.

4. Di suatu stasiun tidak terdapat seorang pegawai yang

ditugaskan sebagai pengatur perjalanan kereta api.

c. Menjamin Ketersediaan tiket, kelancaran penjualan tiket, dan

ketertiban administrasinya.

d. Menjamin keamanan dan ketertiban stasiun.

e. Menjamin kemudahan, kenyamanan, dan kejelasan informasi

bagi pengguna jasa angkutan kereta api.

f. Menjamin kebersihan stasiun dan kebersihan rangkaian kereta

api yang menjadi tanggung jawabnya.

Page 92: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

75

g. Di tempat kedudukannya kepala stasiun mewakili pimpinan

daerah dengan pihak eksternal dan berkewajiban berusdaha

untuk memajukan perusdahaan di stasiunnya.

h. Menjalankan bagian dari kegiatan administrasi keuangan

stasiun sampai penyetoiran uang hasil penjualan ke JKepala

sub urusan pendapatan, kecuali untuk stasiun yang tidak

ditunjuk Kepala sub urusan pendapatan , kepala stasiun

menjalankan seluruh kegiatan administrasi keuangan stasiun.

i. Mengoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksanaa teknis di

lingkungan stasiun.

j. Membuat buku peraturan stasiun, melakukan penyesuaian isi

buku peraturan stasiun setiap terjadi perubahan data, serta

meminta pengesahan dari JPOD.

2) Selama stasiun buka, kepala stasiun tidak boleh meninggalkan

stasiun, kecuali apabila kepergiannya tidak mengganggu atau

menghambat jalannya pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab

sebagaimana (1) dan telah menunjuk pejabat yang mewakili.

3) Semua kegiatan di stasiun menjadi tanggung jawab kepala stasiun

dan apabila kepadanya diperbantukan wakil kepala stasiun maka

sebagian tanggung jawabnya dapat didelgasikan kepada wakil kepala

stasiun termasuk tanggung jawab segaimana ayat (!) huruf b.

Page 93: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

76

4) Apabila kepala stasiun sakit atau melaksanakan tugas kedinasan di

luar stasiun, wakil kepalas stasiun menjalankan tugas dan kewajiban

sebagai kepala stasiun secara penuh sebagiamanan pada ayat (1).

5) Apabilan kepala stasiun dan wakil kepala stasiun sakit, atau

melaksanakan tugas kedinasan di luar stasiun maka secara bergiliran

kepala sub urusan yang memiliki sertifikat pengatur perjalanan kereta

api ditunjuk sebagai perjabat yang mewakili.

6) Di stasiun yang tidak ditunjuk wakil kepala stasiun dan kepala sub

urusan, apabila kepala stasiun berhalangan dinas, pegwai yang

memiliki sertifikat kecakapan pengatur perjalanan kereta api ditunjuk

sebagai pejabat yang mewakili.

7) Untuk melaksanakan pekerjaan sebagai pejabat yang ditunjuk

mewakili kepala stasiun, berpedoman pada buku “peraturan stasiun”

(periksa lampiran) yang tersedia di stasiun.

8) Apabila terdapat perubahan data isi dalam buku peraturan stasiun,

kepala stasiun/wakil kepala stasiun harus melakukan penyesuaian isi

buku peraturan stasiun terhadap adanya perubahan isi dan meminta

pengeshanan dari JPOD yang bersangkutan.

2. Wakil Stasiun Besar Rangkasbitung

Wakil kepala stasiun berkewajiban dari tanggung jawab atas sebagian

kewajiban dan tanggung jawab kepala stasiun yang didelagasikan kepadanya

Page 94: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

77

dan ditetapkan atas kesepakatan bersama antara kepala stasiundan wakil

kepala stasiun dan diketahui serta disetujui oleh JPOD.

3. Kepala Sub urusan Perka dan Administrasi

Kepala sub urusan perjalanan kereta api dan administasi berkewajiban dan

mempunyai tanggung jawab melaksanakan administasi perjalanan kereta api

(perka), administrasi stasiun, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

standar operasi prosedur di stasiun, melaksanakan pembinaan terhadap

petugas PPKA Pap, PJL, JLR, JRS, petugas pengawas emplasemen stasiun

serta petugas yang melaksanakan administasi perjalanan kereta api di bawah

tanggung jawabnya.

4. Kepala Sub urusan Pelayanan Stasiun

Kepala sub urusan pelayanan di stasiun dan di kereta api berkewajiban dan

bertanggung jawab melaksanakan kegiatan dan pengendalian terhadap

kebersihan stasiun dan kebersihan rangkaian kereta api di stasiun yang

menjadi tanggung jawabnya.

5. Kepala Sub urusan Keamanan dan Ketertiban

Kepala sub urusan keamanan dan ketertiban stasiun berkewajiban dan

mempunyai tanggung jawab melaksanakan kegiatan dan pengendalian

terhadap keamanan dan ketertiban penumpang, barang dan aset perusahaan

di lingkungan stasiun di bawah tanggung jawabnya.

Page 95: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

78

6. Kepala Sub urusan Komersil

7. Kepala sub urusan pelayanan komersil stasiun berkewajiban dan mempunyai

tanggung jawab melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan

terhadap announcemen porter, pergudangan, angkutan hantaran, customer

service dan loket dibawah tanggung jawabnya.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data yang telah

peneliti dapatkan dari hasil observasi yang dilakukan selama proses penelitian

berlangsung. Dalam penelitian mengenai Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung , peneliti menggunakan teori Fungsi-fungsi Manajemen dari George

R. Terry G.R. Terry (2008: 17) menjelaskan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:

a) Planning (perencanaan). Perencanaan ialah menetapkan pekerjaan yang harus

dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk

pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Diperlukan kemampuan untuk

mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu

pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang.

b) Organization (pengorganisasian).

Pengorganisasian mencakup (a) membagi komponen-komponen

kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam kelompok-

kelompok. (b) membagi tugas kepada seorang manajer untuk

mengadakan pengelompokkan tersebut.menetapkan (c) wewenang

diantara kelompok atau unit-unit organisasi. Didalam setiap kejadian,

pengorganisasian melahirkan peranan kerja dalam struktur formal dan

dirancang untuk memungkinkan manusia bekerja sama secara efektif

guna mencapai tujuan.

Page 96: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

79

c) Actuating (pengarahan). Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan

yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan

kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencaan dan pengorganisasian

agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Actuating mencakup penetapan dan

pemuasan kebutuhan manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi

penghargaan, memimpin, mengembangkan dan memberi kompensasi

kepada mereka.

d) controlling (pengontrolan).

Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan

kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak

diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.

Ada berbagai cara untuk mengadakan perbaikan, termasuk merubah

rencana dan bahkan tujuannya, mengatur kembali tugas-tugas atau

merubah wewenang, tetapi seluruh perubahan tersebut dilakukan melalui

manusianya. Orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan yang

tidak diinginkan itu harus dicari dan mengambil langkah-langkah

perbaikan terhadap hal-hal yang sudah atau akan dilaksanakan.

Adapun data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa kata-kata dan kalimat

yang berasal baik dari hasil wawancara dengan informan penelitian, hasil observasi di

lapangan, catatan lapangan penelitian atau hasil dokumentasi lainnya yang relevan

dengan fokus penelitian ini. Proses pencarian dan pengumpulan data dilakukan peneliti

secara investigasi, peneliti melakukan wawancara kepada sejumlah informan yang

berkaitan dengan masalah penelitian sehingga informasi yang didapat sesuai dengan apa

yang diharapkan. Informan sudah ditentukan dari awal karena peneliti menggunakan

teknik purposive.

Data yang peneliti dapatkan merupakan data yang berkaitan mengenai

manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Data yang diperoleh

dari hasil wawancara, observasi lapangan, dan kajian pustaka kemudian

ditransformasikan dalam bentuk tertulis untuk mendapatkan polanya serta diberi kode -

Page 97: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

80

kode pada aspek-aspek tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan

dengan pembahasan permasalahan penelitian serta dilakukan kategorisasi. Dalam

menyusun jawaban penelitian, penulis memberikan kode-kode yaitu sebagai berikut:

1. Kode Q untuk menunjukkan item pertanyaan,

2. Kode A untuk menunjukkan item jawaban,

3. Kode I1-1, menunjukkan informan dari Kepala Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung.

4. Kode I1-2, menunjukkan informan dari Kepala Sub urusan Pelayanan Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung.

5. Kode I1-3, menunjukkan informan dari Kepala Sub urusan Keamanan Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung.

6. Kode I1-4, menunjukkan informan dari Ketua Kebersihan Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung.

7. Kode I2-1, menunjukkan informan dari Penumpang 1.

8. Kode I2-2, menunjukkan informan dari Penumpang 2.

9. Kode I2-3, menunjukkan informan dari Penumpang 3.

10. Kode I2-4, menunjukkan informan dari Penumpang 4.

11. Kode I2-5, menunjukkan informan dari Penumpang 5.

12. Kode I2-6, menunjukkan informan dari Penumpang 6.

13. Kode I2-7, menunjukkan informan dari Penumpang 7.

14. Kode I2-8, menunjukkan informan dari Penumpang 8.

15. Kode I2-9, menunjukkan informan dari Penumpang 9.

Page 98: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

81

16. Kode I2-10, menunjukkan informan dari Penumpang 10.

17. Kode I2-11, menunjukkan informan dari Penumpang 11.

Setelah memberikan kode pada aspek tertentu yang berkaitan dengan masalah

penelitian sehingga polanya ditemukan, maka dilakukan kategorisasi berdasarkan

jawaban-jawaban yang ditemukan dari penelitian dilapangan dengan membaca dan

menelaah jawaban-jawaban tersebut. Analisa data yang akan dilakukan dalam penelitian

ini menggunakan beberapa kategori dengan beberapa dimensi yang di anggap sesuai

dengan permasalahan penelitian dan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya.

Dimensi tersebut mengacu pada teori manajemen G.R. Terry (2008: 17).

4.2.2 Deskripsi Informan Penelitian

Pada penelitian mengenai Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung, peneliti menggunakan teknik purposive. Teknik purposive merupakan

metode penentuan informan dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan. Adapun informan-infoman yang

peneliti tentukan, merupakan orang-orang yang menurut peneliti memiliki informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian ini, karena mereka (informan) dalam kesehariannya

senantiasa berurusan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Informan dalam penelitian ini adalah pengelola fasilitas umum di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung seperti Kepala KA Rangkasbitung, Kepala sub urusan Pelayanan

Stasiun, Kepala sub urusan Keamanan Stasiun, dan Ketua kebersihan stasiun kereta api

Rangkasbitung. Untuk keabsahan data dan untuk dapat menggali secara mendalam

Page 99: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

82

mengenai penelitian ini maka peneliti pun mengambil informan dari pihak

penumpang/pengguna jasa kereta api Rangkasbitung. Adapun informan yang bersedia

untuk diwawancari adalah:

Tabel 4.1

Daftar Informan

No Kode Informan

Nama Informan

Keterangan

1 I 1-1 Bapak Andri Kepala Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

2 I 1-2 Bapak Supriyatin

Junior Sub urusan Pelayanan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

3 I 1-3 Bapak Dulfatah

Junior Sub urusan Keamanan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

4 I 1-4 Bapak Ulung Ketua Kebersihan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

5 I 2-1 Munah Penumpang Kereta Api

6 I 2-2 Intan Penumpang Kereta Api

7 I 2-3 Wahyu Penumpang Kereta Api

8 I 2-4 Sam’un Penumpang Kereta Api

9 I 2-5 Sri Rahayu Penumpang Kereta Api

10 I 2-6 Wulan Penumpang Kereta Api

11 I 2-7 Iwan Penumpang Kereta Api

12 I 2-8 Aldi Penumpang Kereta Api

13 I 2-9 Yani Penumpang Kereta Api

14 I 2-10 Rahmat Penumpang Kereta Api

15 I 2-11 Syifa Penumpang Kereta Api

Sumber: Peneliti (2016)

Page 100: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

83

4.2.3 Analisis Data

4.2.3.1 Pengumpulan Data Mentah

Tahap awal dalam analisis data adalah pengumpulan data mentah mengenai

Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Pada tahap ini

pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, review

dokumentasi atau pengumpulan data melalui kajian pustakan, dan studi dokumentasi.

Hal ini dilakukan agar data yang didapat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

4.2.3.2 Transkip Data

Tahap yang kedua dalam analisis data adalah transkip data mengenai

Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Pada tahap ini

peneliti menyederhanakan data dalam kategori. Pada tahap ini, peneliti merubah catatan

dalam bentuk tulisan (apakah itu berasal dari tape recorder atau catatan tulisan tangan).

Peneliti ketik persis seperti apa adanya (verbatim). Adapun transkip data dalam

penelitian ini, peneliti sajikan dalam daftar lampiran penelitian.

4.2.3.3 Koding Data

Tahap yang ketiga dalam analisis data adalah koding data dari data -data yang

telah peneliti dapatkan dari berbagai sumber mengenai Manajemen Fasilitas Umum di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Pada tahap ini, peneliti membaca ulang seluruh data

yang sudah ditranskip. Pada bagian-bagian tertentu dari transkip data tersebut akan

menemukan hal-hal penting yang perlu peneliti catat untuk proses selanjutnya. Dari hal-

Page 101: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

84

hal penting tersebut nanti akan diberi kode. Adapun proses pengkodingan data dalam

penelitian ini, peneliti sajikan dalam daftar lampiran penelitian.

4.2.3.4 Kategorisasi Data

Tahap selanjutnya dari analisis data adalah kategorisasi data terhadap data -data

yang peneliti dapatkan mengenai Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung. Pada tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara

“mengikat” konsep-konsep (kata-kata) kunci dalam satu besaran yang dinamakan

“kategori”. Adapun tabel kategorisasi data disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Page 102: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

85

Tabel 4.2

Kategorisasi Data

No Kategori Rincian Kategori

1 Planning (perencanaan) a. Merumuskan kegiatan atau hal di masa mendatang

b. Mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk

melakukan perubahan yang direncanakan

c. Menentukan dasar hukum yang digunakan

d. Memaparkan hambatan dalam melakukan

manajemen fasilitas umum

2 Organizing

(pengorganisasian) a. Menjelaskan pihak –pihak yang bertanggung

jawab mengelola fasilitas umum

b. Mekanisme pembagian tugas

c. Mekanisme pembagian ruangan

d. Mengetahui kelemahan dalam manajemen fasum

e. Mengetahui perubahan yang telah dilakukan

dalam manajemen fasum

3 Actuatting (pengarahan) a. Pengadaan Pengarahan/rapat pegawai stasiun

b. Mengetahui waktu yang dilakukan untuk pengarahan

c. Menganalisis kesesuaian manajemen fasilitas

umum dengan SOP

4 Controlling (pengontrolan) a. Pengontrolan manajemen fasilitas umum

b. Mengetahui Pihak yang berwenang melakukan pengontrolan

c. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk

memperbaiki fasilitas umum yang rusak

d. Keberhasilan manajemen fasilitas umum

Sumber: Peneliti, 2016

Penelitian mengenai Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung, pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan meskipun masih bersifat

sementara. Kesimpulan ini 100% harus berdasarkan data dan data yang didapatkan tidak

dicampuradukkan dengan pikiran dan penafsiran peneliti. Pada penyimpulan sementara

ini dimaksudkan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu data dan sebagai tolak

Page 103: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

86

ukur sejauh mana data didapat untuk menjawab rumusan masalah yang nantinya data

tersebut akan di uji kembali atau triangulasi data.

Pada penelitian ini, peneliti membuat identifikasi masalah berdasarkan observasi

awal di lapangan. Pertama, tidak adanya lahan parkir untuk pengguna jasa kereta api.

Peneliti melihat bahwa Tidak adanya lahan parkir di stasiun kereta api Rangkasbitung

karena letak stasiun yang ada di sekitar pasar dan dengan keadaan tersebut

menyebabkan tidak adanya lahan untuk parkir di stasiun tersebut sehingga

menimbulkan kemacetan di sekitar area stasiun. Peneliti menilai bahwa hal ini

merupakan salah satu masalah yang ada pada kurangnya perencanaan dari pihak

pengelola Stasiun Rangkasbitung. Dalam pandangan peneliti, parkir merupakan salah

satu fasilitas yang dibutuhkan penumpang agar dapat menyimpan kendaraannya dan

terjaga dengan baik, namun pada kenyataannya lahan parkir di Stasiun KA

Rangkasbitung tidak ada untuk penumpang, hanya untuk pegawai Stasiunnya saja.

Kedua, tidak adanya permisahan ruangan, yaitu ruang tunggu kereta untuk

penumpang yang sudah memiliki tiket atau belum dan penumpang yang akan naik

kereta. Dalam observasi awal yang telah peneliti lakukan di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung, ada beberapa kekurangan yang peneliti lihat dari segi pembagian

ruangan di Stasiun atau yang disebut sebagai ring1, ring 2, dan ring 3.

Ketiga, tidak adanya ruangan untuk ibu menyusui serta fasilitas untuk

penyandang difable. Menurut penilaian peneliti, hal ini sangat ironis karena Stasiun KA

Rangkasbitung merupakan Stasiun besar tetapi untuk ruangan dan fasilitas penyandang

Page 104: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

87

difable saja tidak ada. Kemudian dalam pandangan peneliti, jalan yang rusak ini

menyiratkan bahwa pengelola Stasiun Kereta Api Rangkasbitung kurang

memperhatikan kenyamanan penumpang yang memiliki bayi serta penumpang yang

keterbatasan fisik.

Keempat, mushola yang kurang luas atau sempit. Dimana tidak adanya

pemisahan antara laki-laki dan perempuan serta tidak adanya pendingin ruangan.

Peneliti menilai bahwa musholla yang ada belum menunjang kenyamanan bagi

penumpang. Dimana musholla merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan

oleh penumpang untuk menunaikan ibadah sholat ditengah-tengah menunggu kereta api

yang akan mereka gunakan.

Kelima, tidak adanya CCTV untuk memantau keadaan sekitar stasiun. Dari

observasi awal, peneliti tidak melihat adanya CCTV di area sekitar Stasiun, padahal

CCTV merupakan fasilitas yang penting demi keamanan penumpang disamping adanya

petugas-petugas yang berjaga, karena dengan adanya CCTV dapat memantau keadaan

di area Stasiun.

Adapun berdasarkan kategorisasi data yang telah disajikan diatas dengan

mengacu pada teori fungsi manajemen dari George R. Terry, peneliti dapat mengambil

penyimpulan sementara bahwa Pengelola fasilitas umum Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung kurang begitu memperhatikan kondisi fisik dari sarana prasarana dalam

lingkungan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

Page 105: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

88

4.2.3.5 Triangulasi

Penelitian mengenai Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung, mempunyai tujuan yang substansial. Tujuan subtansial dari penelitian

ini adalah menjawab rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal

penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu ”Bagaimana Manajemen

Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?”

Dalam menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, dapat dilihat dari hasil

wawancara informan serta kondisi lingkungan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Hal

tersebut menjadi acuan peneliti untuk mengetahui Manajemen Fasilitas Umum di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini,

peneliti menggunakan analisis data dengan teknik triangulasi. Terdapat tiga cara dalam

melakukan triangulasi, akan tetapi peneliti hanya menggunakan dua teknik triangulasi

yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Pada tahap triangulasi teknik data,

peneliti melakukan wawancara dan dibuktikan dengan pengamatan atau observasi untuk

membuktikan apakah pernyataan informan tersebut sesuai dengan keadaan staiun

sebenarnya atau tidak. Pada tahap triangulasi sumber data, peneliti menanyakan kembali

apa yang menjadi rumusan masalah peneliti dengan sumber (informan) yang berbeda,

yaitu Kepala Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Kepala sub urusan Keamanan Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung, Kepala sub urusan Pelayanan, Leader Kebersihan Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung, serta Penumpang Stasiun Kereta Api Rangkasbitung.

Page 106: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

89

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini merupakan data dan fakta yang peneliti

dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti gunakan.

Untuk mengetahui bagaimana Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung, peneliti menggunakan teori Fungsi-fungsi Manajemen dari George R.

Terry G.R. Terry (2008: 17) menjelaskan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut:

4.3.1 Planning (Perencanaan)

Kegiatan awal yang dilakukan dalam manajemen fasilitas umum di stasiun

kereta api rangkasbitung adalah perencanaan. Dalam merencanakan sistem manajemen

fasilitas umum kita tidak boleh secara asal merencanakannya, tetapi ada prosedur yang

harus kita pahami dan kita jalani. Kita harus melihat dulu kondisi yang ada di stasiun

sekarang bagaimana keadaan bangunan dan ruangan-ruangan yang ada, perbandingan

antara jumlah penumpang dengan keadaan tempat dan fasilitas yang ada.

Semua kegiatan dan tindakan manajerial didasarkan atau disesuaikan dengan

rencana yang sudah ditetapkan. Rencana menentukan ke mana organisasi dan kegiatan-

kegiatannya akan diarahkan atau direncanakan. Ini berarti atau maksud dari tiap rencana

dan semua rencana adalah membantu pencapaian tujuan organisasi.perencanaan

mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-

alternatif keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat

ke depan guna merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana manajemen fasilitas umum

di stasiun kereta api Rangkasbitung, peneliti harus mengetahui bagaimana mekanisme

Page 107: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

90

perencanaan di stasiun Rangkasbitung. Karena peneliti menilai bahwa manajemen

fasilitas umum di suatu organisai dapat dinilai dengan salah satu aspeknya adalah

rencana apa saja yang sudah dibuat.

Dalam hal manajemen fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung pihak yang

merencanakan adanya pengadaan dan melakukan permeriksaan serta pemeliharaan

fasilitas yaitu sub urusan pelayanan yang berkoordinasi dengan ketua kebersihan,

walaupun yang sebenarnya bertanggung jawab penuh adalah kepala stasiun dan yang

akan merealisasikan adalah langsung dari pihak pusat (stasiun Cikini). Sehingga

menyebabkan realisasi pengadaan fasilitas umum menjadi lama.

Di stasiun Rangkasbitung kondisi ruangan-ruangan yang ada belum banyak

mengalami perubahan seperti saat ini belum adanya ruang tunggu penumpang, ruang

ibu menyusui, dan musholla yang masih sempit dan belum diperluas. Selain itu jika

dilihat dari segi bangunannya pun tidak mengalami banyak perubahan karena stasiun

Rangkasbitung merupakan cagar budaya yang bentuk bangunannya tidak bisa dirubah

total hanya dapat diperindah saja seperti dicat ulang, dan memperbaiki dari segi tembok

dan lantai.

Untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang telah dipaparkan diatas, ada

beberapa perencanaan yang telah dibuat untuk kemajuan fasilitas umum, dimana yaitu

akan adanya ruang tunggu penumpang, bukan hanya di peron saja, rencana untuk

parkir, untuk perubahan toilet dimana akan ada toilet untuk difable dan ruang ibu

Page 108: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

91

menyusui. Hal ini peneliti dapatkan dari pernyataan Kepala stasiun yang berpendapat

bahwa:

“Perbaikan toilet, hole untuk ruang tunggu, peron, ada rencana untuk

perubahan walaupun saat ini belum ada ruang khusus ibu menyusui dan

untuk parkir juga akan diadakan untuk kedepannya ” ( Bapak Andri KSB

Rangkasbitung pada tanggal 19 September 2016, pukul 10.30 WIB di

Stasiun KA Rangkasbitung).

Selain pernyataan dari KSB, peneliti juga menilai ini dari pernyataan bagian

pelayanan yang menyatakan bahwa:

“Pembongkaran rel untuk adanya KRL, kemungkinan adanya CCTV,

perubahan musholla, ruang ibu menyusui, untuk toilet pria akan ada urinoir

dan westafle untuk toilet perempuan, ruang tunggu penumpang, pengatur

suhu, peron yang kurang tinggi akan di naikan kembali, selain itu sudah ada

rencana untuk pembuatan parkiran.” (Bapak Supriyatin Kepala Sub urusan

Pelayanan Stasiun Rangkasbitung pada tanggal 19 September 2016, pukul

11.17 WIB di Stasiun KA Rangkasbitung).

Dari pernyataan beberapa informan yang telah peneliti wawancarai, akan ada

rencana perbaikan dan penambahan fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung dimana

salah satunya adalah akan adanya hole atau tempat terpisah untuk ruang tunggu

penumpang, dan akan adanya lahan parkir. Namun ada perbedaan pendapat dari waktu

yang dibutuhkan untuk merealisasikan hal-hal yang sudah direncanakan seperti untuk

pembuatan ruang tunggu, ruang ibu menyusui, perluasan musholla dan pemasangan

CCTV yang telah diajukan sejak lama dan terus diusahan sampai 1 tahun terakhir.

Hal ini peneliti dapatkan dari hasil wawancara KSB berpendapat bahwa waktu

yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan rencana yang telah dibuat yaitu : “1

semester (6 bulan).” (wawancara dengan Bapak Andri KSB Rangkasbitung pada

tanggal 19 September 2016, pukul 10.30 WIB di Stasiun KA Rangkasbitung).

Page 109: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

92

Berbeda dengan pernyataan kepala sub urusan pelayanan yang menyebutkan

waktu untuk mengimplementasikan rencana-rencana perbaikan fasilitas umum di

stasiun bahwa :

“Rencana sudah ada dari tahun kemarin dan sudah diajukan tetapi untuk

waktunya saya tidak tahu karena itu kewenangan pusat.” (wawancara

dengan Bapak Supriyatin Kepala Sub urusan Pelayanan, pada tanggal 19

September 2016 pukul 11.17 WIB di Stasiun KA Rangkasbitung).

Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa perencanaan fasilitas umum

di stasiun Rangkasbitung belum optimal karena masih ada beberapa fasilitas yang

belum terpenuhi dan belum memadai walaupun menurut kepala sub urusan pelayanan

sudah mengajukan rencana yang telah dibuat tetapi kepala stasiun sendiri tidak

mengatakan hal yang sama padahal menurutnya waktu yang dibutuhkan untuk

mengimplementaasikan rencana tersebut hanya butuh 6 bulan tetapi nyatanya belum

terlaksana.

Belum terealisasikannya beberapa pengadaan fasilitas di stasiun Rangkasbitung

dikarenakan kewenangan pengadaan fasilitas umum ada di pusat (stasiun Cikini) dan

pihak stasiun Rangkasbitung hanya mencatat fasilitas apa saja yang harus diperbaiki dan

diadakan, selain itu tidak adanya penanggung jawab khusus yang menangani masalah

fasilitas umum seperti bagian umum. Dimana mekanisme untuk melakukan pengadaan

fasilitas bagi penumpang dimulai dari bagian pelayanan melakukan pencatatan laporan

fasilitas apa saja yang belum ada dan dibutuhkan, kemudian dikoordinasikan dengan

kepala dan wakil stasiun yang kemudian diajukan ke pusat (stasiun Cikini) setelah itu

tindakan pengadaan dilakukan langsung oleh pusat dan jika belum terealisasi, pihak

Page 110: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

93

stasiun Rangkasbitung hanya bisa terus melakukan koordinasi dan menanyakan kapan

pengadaan fasilitas tersebut akan diberikan. Maka seharusnya perencanaan untuk

fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung dibuat dengan matang dengan adanya

kewenangan sendiri untuk melakukan pengadaan fasilitas sehingga dapat cepat

terlaksana karena stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun kelas besar yang

seharusnya memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan memadai sesuai dengan standar

pelayanan minimum yang ada.

Pada dasarnya, perubahan diperlukan dalam suatu organisasi terutama

perubahan fasilitas umum dimana organisasi yang menyediakan pelayanan bagi

masyarakat maka semua yang dibutuhkan oleh masayarakat dapat terpenuhi. Dalam hal

ini pelayanan yang dilakukan oleh stasiun kepada penumpang, dimana kenyamanan

penumpang menjadi prioritas dan kenyamanan tersebut bisa didapatkan salah satunya

dengan pemenuhan kebutuhan fasilitas umum di stasiun. Ada beberapa fasilitas yang

dibutuhkan oleh penumpang yang saat ini masih kurang baik . Hal tersebut peneliti

dapatkan dari hasil wawancara penumpang yang berpendapat bahwa :

“Tidak disediakan ruang tunggu setelah membeli tiket, hanya ada ruang

tunggu peron untuk hari-hari tertentu yang penumpangnya banyak

kekurangan tempat duduk, kadang tidak nyaman karena panas,selain itu

untuk parkiran tidak tersedia parkir.”( Wawancara dengan penumpang

Wahyu, tanggal 19 September 2016 pukul 14.40 WIB di stasiun

Rangkasbitung).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah seorang penumpang yang berpendapat

bahwa :

“Sudah cukup untuk hari-hari biasa, tetapi untuk saat mudik kekurangan,

untuk parkiran tidak ada parkiran, hanya tempat tukang ojek dan becak.”

Page 111: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

94

(Wawancara dengan penumpang Sri Rahayu, tanggal 21 September 2016 pukul 11.30 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Hal tersebut senada dengan yang disebutkan oleh salah satu penumpang yang

berkata bahwa:

“Tidak ada lahan parkir, hanya ada tukang ojek dan becak. Harus diadakan lahan

parkir setidaknya 300meter karena jumlah kendaraan lumayan banyak kira-kira 50

kendaraan yang ada disekitar stasiun karena terbatas jadi sebagian pengguna kereta

parkir ditempat lain” (wawancara dengan penumpang Syifa, tanggal 21 September 2016

pukul 13.56 WIB di Stasiun).

Namun berbeda pendapat dengan bagian pelayanan yang berpendapat bahwa :

“Untuk pengadaan dan luas parkiran itu saya tidak tahu karena tergantung dari pusat,

dan untuk jumlah kendaraan yang parkir tidak bisa diprediksi mungkin disekitar stasiun

100 unit motor karena kendaraan lalu lalang dan berganti tidak terus menetap”.

(Wawancara dengan Bapak Supriyatin Kepala Sub Urusan Pelayanan, tanggal 30

November 2016 di Stasiun).

Selain itu ada beberapa fasilitas yang belum ada di stasiun dan dibutuhkan oleh

penumpang. Seperti tidak adanya CCTV, jalan untuk penyandang difable dan ruang

khusus ibu menyusui. Hal tersebut dibenarkan oleh penumpang yang berkata bahwa :

“Penting adanya CCTV untuk merekam kejadian di stasiun. Beliau juga berpendapat

bahwa : “perlu jalan khusus penyandang difable. Penting, karena sewaktu-waktu pasti

ada penumpang difable. Selain itu harus ada ruang ibu menyusui, karena agar menutup

aurat ibu yang sedang menyusui.” (wawancara dengan penumpang Iwan tanggal 21

September 2016 pukul 12.15 WIB di Stasiun).

Page 112: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

95

Hal tersebut senada dengan yang dikatakan oleh penumpang Bapak Yani bahwa :

“Menurut saya dibutuhkan CCTV, karena takut ada kejadian-kejadian tak

diduga.Beliau juga mengatakan bahwa “Ruang ibu menyusui itu perlu,

karena tempat umum jadi harus ada ruang khusus ibu dan bayi.”

(wawancara dengan penumpang Yani tanggal 21 September 2016 pukul

12.50 WIB di Stasiun).

Namun disamping beberapa kekurangan fasilitas umumdi stasiun Rangkasbitung

tetapi masih ada beberapa fasilitas yang sudah mengalami kemajuan dan dirasakan oleh

penumpang seperti ruang boarding dan toilet yang sudah cukup nyaman. Hal tersebut

disampaikan oleh penumpang yang beranggapan bahwa :“Sudah cukup baik, standar.

Untuk toilet sudah cukup baik dan memadai, serta bersih.” (wawancara dengan

penumpang Wulan tanggal 21 September 2016 pukul 11.52 WIB di Stasiun).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh penumpang yang berpendapat bahwa

“Ruang boarding sudah cukup untuk masuk ke stasiun., dan untuk toilet Sudah

cukup bersih.” (wawancara dengan penumpang Rahmat tanggal 21 September 2016

pukul 13.18 WIB di Stasiun).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dilihat penumpang sendiri beranggapan

bahwa beberapa fasilitas yang ada belum cukup baik dan penumpang pun tidak merasa

nyaman dengan keadan fasilitas yang tersedia di stasiun, dan masih ada beberapa

fasilitas yang tidak ada di stasiun padahal dibutuhkan oleh penumpang. Tetapi masih

ada beberapa fasilitas yang sudah mengalami perubahan menjadi lebih baik walaupun

belum sepenuhnya memadai tapi sudah cukup untuk beberapa penumpang.

Page 113: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

96

4.3.2 Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang tidak lepas dari sebuah

organisasi. Dimana dalam setiap kejadian, pengorganisasian melahirkan peranan kerja

dalam struktur formal dan dirancang untuk memungkinkan manusia bekerja sama secara

efektif guna mencapai tujuan organisasi mencakup kegiatan :

a) membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan ke dalam kelompok-kelompok.

b) membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokkan

tersebut. c) menetapkan wewenang diantara kelompok atau unit-unit organisasi.

Pengorganisasian yang dilakukan dimana membuat jadwal untuk melakukan

rapat atau pertemuan 1 atau 2 minggu sekali yang membahas mengenai apa saja yang

akan dilakukan Pihak yang melaksakan pengorganisasian tersebut ialah mulai dari

kepala stasiun, wakil kepala stasiun, kepala sub urusan sampai pada pegawai

outsorching . Hal tersebut dilakukan agar setiap pegawai yang sudah diberikan tugas

atau wewenang dapat melaksanakan dengan baik sehingga rencana-rencana yang telah

dibuat dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

Pertama pengorganisasian di stasiun Rangkasbitung dari segi membagi

komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalalam

kelompok-kelompok. Dimana di stasiun Rangkasbitung kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan salah satunya dengan melakukan kegiatan perubahan dan perbaikan

sistem keamanan di stasiun Rangkasbitung. Kegiatan yang dilakukan yaitu pengamanan

saat hari raya diperketat, adanya penyuluhan untuk masyarakat yang sering berada dekat

Page 114: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

97

rel walaupun bukan didaerah Rangkasbitung tetapi dilakukan oleh bagian keamanan

Rangkasbitung. Hal tersebut disampaikan oleh junior sub urusan keamanan bahwa :

“Kalau hari raya, pertama dari PT.KA dibantu oleh kepolisian untuk

kegiatan patroli, kemudian pengamanan jalur, untuk patroli ada yang malam

harinya karena ada kereta cadangan yang disimpan dan dapat digunakan jika

mendadak dibutuhkan. Kami dari pihak keamanan sudah melakukan

penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak berada dekat rel agar

meminimalisir terjadinya kecelakaan, selain itu banyak masyarakat yang

sering melempar besi ke rel kan itu membahayakan untuk penumpang juga

yang kadang membuat kereta anjlok. Dan biasanya banyak dilakukan di

stasiun lain seperti stasiun walantaka.” (wawancara dengan bapak Dulfatah

Kepala Sub urusan Keamanan Stasiun KA Rangkasbitung tanggal 26

September 2016 pukul 13.15 WIB di Stasiun KA Rangkasbitung).

Kegiatan lain yaitu mencatat dan mengajukan beberapa rencana ke pusat untuk

penambahan fasilitas yang belum ada tetapi masih belum terealisasi dan tidak

adanya kegiatan untuk melakukan renovasi ruangan-ruangan, hanya baru ada ruang

boarding, kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk fasilitas umum hanya dilihat dari

segi kebersihannya dan membagi tugas untuk memelihara atau merawat fasilitas

yang ada. Seperti yang disampaikan oleh bagian pelayanan bahwa :

“Sudah ada perubahan, seperti ada ruang boarding untuk pengecekan tiket,

adanya fasilitas tiket online dan keamanan dimana yang tidak

berkepentingan tidak bisa masuk area stasiun seperti pedagang dan

pengamen. Ada 10 orang untuk anggota dan 1 orang mandor, jadi

jumlahnya 11 orang, yang dibersihkan mulai dari

kantor,toilet,hole,taman,emplasemen atau peron, dan wesel mengenai

sampah.” (wawancara dengan bapak Supriyatin Kepala Sub urusan

Pelayanan Stasiun KA Rangkasbitung tanggal 19 September 2016 pukul

11.50 WIB di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung).

Namun ada perbedaan pendapat dari jumlah anggota kebersihan seperti yang

dipaparkan oleh ketua kebersihan bahwa : “jumlah anggota kebersihan ada 12 berikut

Page 115: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

98

leader 1.” (wawancara dengan bapak Ulung ketua kebersihan stasiun tanggal 19

September 2016 pukul 13.10 WIB di stasiun Rangkasbitung). Tapi hal tersebut tidak

menjadi masalah besar karena berapapun jumlah anggota kebersihan yang ada, yang

terpenting kewajibannya dijalankan dengan baik.

Komponen kedua dari pengorganisasian di stasiun Rangkasbitung yaitu

membagi tugas kepada seorang manajer untuk mengadakan pengelompokkan tersebut.

Dimana stasiun Rangkasbitung memiliki beberapa bagian untuk mengatur tugasnya

masing-masing dan untuk tupoksi setiap kepala sub urusan di stasiun Rangkasbitung

adalah sebagai berikut :

a) Kepala Sub Urusan Perka dan Administrasi

Kepala sub urusan perjalanan kereta api dan administasi berkewajiban dan

mempunyai tanggung jawab melaksanakan administasi perjalanan kereta api

(perka), administrasi stasiun, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

standar operasi prosedur di stasiun, melaksanakan pembinaan terhadap

petugas PPKA Pap, PJL, JLR, JRS, petugas pengawas emplasemen stasiun

serta petugas yang melaksanakan administasi perjalanan kereta api di bawah

tanggung jawabnya.

b) Kepala Sub Urusan Pelayanan Stasiun

Kepala sub urusan pelayanan di stasiun dan di kereta api berkewajiban dan

bertanggung jawab melaksanakan kegiatan dan pengendalian terhadap

kebersihan stasiun dan kebersihan rangkaian kereta api di stasiun yang

menjadi tanggung jawabnya.

Page 116: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

99

c) Kepala Sub Urusan Keamanan dan Ketertiban

Kepala sub urusan keamanan dan ketertiban stasiun berkewajiban dan

mempunyai tanggung jawab melaksanakan kegiatan dan pengendalian

terhadap keamanan dan ketertiban penumpang, barang dan aset perusahaan

di lingkungan stasiun di bawah tanggung jawabnya.

d) Kepala Sub Urusan Komersil

Kepala sub urusan pelayanan komersil stasiun berkewajiban dan mempunyai

tanggung jawab melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan

terhadap announcemen porter, pergudangan, angkutan hantaran, customer

service dan loket dibawah tanggung jawabnya.

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa setiap bagian sudah memiliki

tupoksinya masing-masing dan dalam hal manajemen fasilitas umum diatur oleh sub

urusan pelayanan yang berkewajiban mengurus fasilitas umum dari segi kebersihannya.

Dari situ terlihat bahwa sub urusan pelayanan sudah melaksanakan tugas pokok dan

fungsi dengan baik dimana sudah membagi tugas untuk merawat kebersihan stasiun

yang dipercayakan kepada pihak ketiga (out sourching) yang sudah mendapat tugasnya

masing-masing untuk menrawat dan membersihkan area sekitar stasiun. Hal tersebut

dibenarkan dengan pendapat dari kepala sub urusan pelayanan bahwa :

“Petugas kebersihan mengurus dari kantor,toilet,hole,taman,emplasemen atau peron, dan wesel mengenai sampah. Dan untuk sistem pemeliharannya

ada petugas dari pihak ketiga dibagi perhari 5 orang untuk pemeliharaan dan

perawatan, dan jika ada kerusakan dan akan dilakukan perbaikan maka

langsung diajukan ke kepala stasiun kemudian ke pusat.” (wawancara

dengan bapak Supriyatin sub urusan pelayanan stasiun Rangkasbitung

tanggal 19 September 2016 pukul 11.50 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Page 117: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

100

Hal tersebut senada dengan yang diucapkan oleh ketua kebersihan stasiun bahwa :

“Yang dibersihkan yaitu kantor, lapangan (seperti peron),toilet. Jadi untuk

pagi hari itu 6 orang, sore 4 kadang kalau libur ya 2. Untuk pagi -pagi mulai

dari jam 6.30-14.00, dan sore dari jam 14.00-22.00.” (wawancara dengan

bapak Ulung ketua kebersihan stasiun tanggal 19 September 2016 pukul

13.10 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Berdasarkan pernyataan dari beberapa informan tersebut menunjukkan bahwa

pembagian tugas dalam mengelola fasilitas umum di stasiun sudah cukup baik. Hal ini

peneliti nilai dari adanya pembagian waktu antara petugas yang satu dengan petugas

yang lain sehingga semua petugas mempunyai waktu kerjanya masing-masing serta

tidak ada penumpukan tugas dan setiap pekerja fokus dengan waktu kerjanya masing-

masing.

Selain itu dari segi kebersihannya fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung

sudah mengalami perbaikan. Seperti tidak adanya sampah di area stasiun, dikarenakan

petugas kebersihan rutin membersihkan sampah di area stasiun. Kemudian terawatnya

kerapihan musholla, seperti adanya tempat untuk menyimpan mukena dan sarung.

Terjaganya kebersihan lingkungan kantor dan taman di depan stasiun serta toilet bagi

penumpang.

Ketiga yaitu pengorganisaian dari segi adanya wewenang diantara kelompok

atau unit-unit organisasi. Dalam pengorganisasian di stasiun Rangkasbitung dimana

sudah adanya pemberian wewenang kepada setiap bagian untuk melaksanakan tugas

yang sudah diberikan. Walaupun yang bertanggung jawab penuh dalam mengelola

fasilitas umum di stasiun adalah kepala stasiun sendiri tetapi untuk menjala nkan

Page 118: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

101

pengelolaan tersebut sudah dijalankan oleh bagiannya masing-masing. Contohnya untuk

melakukan perawatan dan pemeliharaan menjadi tanggung jawab bagian pelayanan dan

bagian pelayanan pun mempunyai kelompok kebersihan (cleaning service) dari pihak

ketiga (out sourching). Dimana anggota kebersihan sendiri memilki ketua yang

bertanggung jawab memantau kerja anggota-anggotanya juga berkoordinasi dengan

kepala sub urusan dan kepala stasiun. Hal tersebut dipaparkan oleh kepala stasiun

bahwa :

“ Perawatan dan pemeliharaan fasilitas umum Dari bagian kebersihan dan

adanya koordinasi kepala stasiun dan bagian pelayanan jika ada yg harus

direncanakan atau melakukan perubahan.” (wawancara dengan bapak Andri

KSB Rangkasbitung tanggal 19 September 2016 pukul 10.35 WIB di stasiun

Rangkasbitung).

Hal yang sama dipaparkan juga oleh bagian pelayanan bahwa : “Kepala sub

urusan pelayanan memberikan tugas ke bagian cleaning service untuk membersihkan

ruangan dan area stasiun.” (wawancara dengan bapak Supriyatin kepala sub urusan

pelayanan stasiun tanggal 19 September 2016 pukul 11.50 WIB di stasiun

Rangkasbitung).

Berdasarkan hasil pemaparan dari informan diatas sudah diketahui bahwa

Kepala stasiun sudah memberikan wewenang kepada setiap unit-unit organisasi untuk

menjalankan pengelolaan fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung dan dengan adanya

wewenang mempermudah tugas-tugas setiap bagian selama wewenang tersebut

digunakan untuk kepentingan organisasi seperti menjaga kebersihan area stasiun bukan

untuk kepentingan pribadi.

Page 119: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

102

4.3.3 Actuating (Pengarahan)

Setelah adanya perencanaan dan pengorganisasian dalam manajemen sebuah

organisasi, kemudian tahap selanjutnya dilakukan pengarahan dimana pengarahan

sendiri mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manajer untuk mengawali dan

melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian

agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dalam pelaksanaan manajemen fasilitas umum di

stasiun Rangkasbitung, pengarahan merupakan hal penting dari setiap kegiatan yang

dilakukan pihak terkait untuk menjalankan manajemen fasilitas umum tersebut. Karena,

manajemen fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung dilakukan oleh pihak stasiun baik

pegawai tetap ataupun melibatkan pihak ketiga (out sourching) untuk memberikan

pelayanan yang baik bagi penumpangnya.

Bila dilihat dari hal tersebut, pengarahan sangat dibutuhkan agar pelaksanaan

manajemen fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung dapat berjalan, ini semua agar

tidak adanya kelalaian tugas dari masing-masing bagian sehingga tugas pokok dan

fungsi yang diberikan dapat dijalankan dengan baik karena setiap pihak merasa

diperhatikan oleh atasan dan merasa memiliki tanggung jawab dengan tugasnya masing-

masing. Dalam hal ini pengarahan yang dilakukan di stasiun Rangkasbitung sudah

dilakukan dengan cukup baik, dimana ada pengarahan dari atasan kepada bawahan. Hal

ini berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan kepala stasiun bahwa :

“Ada pengarahan kepada setiap kepala sub urusan . Untuk waktunya yaitu meeting 1 minggu sekali dan untuk briefing singkat setengah jam tiap hari”

(wawancara dengan bapak Andri KSB Rangkasbitung tanggal 19 September

2016 pukul 10.30 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Page 120: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

103

Senada dengan yang dipaparkan oleh bagian pelayanan bahwa :

“ Selalu ada pengarahan, dari kepala sub ke pelaksana/petugas. Dan waktu

untuk pengarahan tersebut 1 bulan 2 kali dan untuk lama waktu disesuaikan

dengan materi.” (wawancara dengan bapak Supriyatin Kepala sub urusan

pelayanan stasiun tanggal 19 September 2016 pukul 11.50 WIB di stasiun

Rangkasbitung).

Selain itu ketua kebersihan yang berpendapat bahwa :

“Ada pengarahan dari Pak KS, Sub urusan pelayanan dan dari pihak Out

Sorchingnya juga. Untuk waktunya saat pagi-pagi kita membagi tugas untuk

perhari dan ada pertemuan juga setiap 2 minggu sekali.” (wawancara

dengan bapak Ulung ketua kebersihan stasiun tanggal 19 September 2016

pukul 13.10 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Dan yang terakhir pendapat dari bagian keamanan bahwa :

“Untuk pengarahan itu dari polsuska kepada pkd setiap apel pagi dan sore.

Waktu pengarahan hanya beberapa menit saja, brifing atau apel singkat.”

(wawancara dengan bapak Dulfatah kepala sub urusan pelayanan stasiun

tanggal 26 September 2016 pukul 13.15 WIB di satsiun Rangkasbitung).

Dari penjelasan diatas dapat dinilai bahwa sudah adanya pengarahan dari atasan

kepada bawahan dan dengan adanya pengarahan tersebut berpengaruh pula kepada

pembagian tugas di stasiun Rangkasbitung selama ini sudah berjalan dengan lancar dan

tidak mengalami kendala karena setiap bagian sudah memiliki tupoksinya masing-

masing dan dalam hal manajemen fasilitas umum diatur oleh sub urusan pelayanan yang

berkewajiban mengurus fasilitas umum dari segi kebersihannya. Dari situ terlihat bahwa

sub urusan pelayanan sudah melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan baik dimana

sudah membagi tugas untuk merawat kebersihan stasiun yang dipercayakan kepada

pihak ketiga (out sourching) yang sudah mendapat tugasnya masing-masing untuk

menrawat dan membersihkan area sekitar stasiun.

Page 121: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

104

Namun ada perbedaan dari segi waktu untuk pengarahan tersebut, dimulai dari

kepala stasiun, kepala sub urusan dan petugas kebersihan. Dimana berdasarkan

wawancara diatas dapat diketahui bahwa perbedaan pendapat tersebut dikarenakan

pengarahan yang dilakukan secara bertahap dimana kepala stasiun memberi pengarahan

kepada setiap kasubur dan kasubur memberi pengarahan kepada setiap petugas

bidangnya masing-masing. Sehingga bentuk pengarahan dan waktunya berbeda-beda,

tetapi meskipun begitu pengarahan tetap dijalankan dengan caranya masing-masing.

4.3.4 Controlling (Pengontrolan)

Hal terakhir yang perlu diperhatikan juga guna menilai keberhasilan

manajemen suatu organisasi dalam perspektif dari George R. Terry adalah dengan

dilakukannya kegiatan pengontrolan dimana melihat apakah kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan -

penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki agar tujuan-tujuan dapat tercapai

dengan baik. Ada berbagai cara untuk mengadakan perbaikan, termasuk merubah

rencana dan bahkan tujuannya, mengatur kembali tugas-tugas atau merubah wewenang,

tetapi seluruh perubahan tersebut dilakukan melalui manusianya. Karena dengan

pengontrolan pun dapat menjadi penilaian sejauh mana keberhasilan manajemen suatu

organisasi.

Jika dilihat dari segi pengontrolan manajemen fasilitas umum di stasiun

Rangkasbitung ini sudah dijalankan cukup baik. Dimana adanya pengontrolan dari

atasan kepada bawahan yaitu bagian pelayanan yang bertanggung jawab mengurus

pelayanan terutama dari segi kebersihannya dan keamanan yang menjaga lingkungan

stasiun dan penumpang. Hal ini didukung oleh pemaparan dari kepala stasiun bahwa :

Page 122: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

105

“Pengontrolan dilakukan setiap saat dan memberikan wewenang kepada setiap bagian-bagiannya dan setiap seminggu sekali dicek. Dari kepala sub

urusan dan kepala stasiun terjun langsung ke lapangan dan ada juga

absensinya.” (wawancara dengan bapak Andri KSB Rangkasbitung tanggal

19 September 2016 pukul 10.35 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Begitu juga yang dipaparkan oleh kepala sub urusan pelayanan stasiun

Rangkasbitung bahwa :

“Ada pengontrolan dari kepala stasiun memberi wewenang untuk

mengontrol dari kebersihan taman sampai peron. pengontrolannya itu jadi

ada buku catatan khusus. Kepala stasiun juga ikut mengontrol.” (wawancara

dengan bapak Supriyatin kepala sub urusan pelayanan tanggal 19 September

2016 pukul 11.50 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Berdasarkan wawancara diatas dapat dilihat bahwa sistem pengontrolan

dilakukan oleh kepala stasiun dengan memberikan wewenang kepada setiap bagian-

bagiannya dan ada pengecekan setiap petugas dengan cara ada absensi dan buku catatan

khusus untuk melihat apakah setiap petugas sudah menjalankan tanggung jawabnya

masing-masing sesuai dengan tugasnya.

Adanya sistem pengontrolan dari kepala stasiun langsung dan kepala sub urusan

yang tidak hanya duduk diruangan tetapi berkeliling disekitar area stasiun untuk

memntau kerja petugas dan keadaan stasiun membuat para petugas merasa segan dan

menjadi bersemangat karena atasan mereka tidak hanya memberi tugas dan

mengevaluasi tetapi ikut serta bersama mereka, selain itu karena adanya buku catatan

khusus tersebut membuat para petugas merasa memiliki tanggung jawab yang harus

dilaksanakan dengan baik.

Page 123: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

106

Selain itu untuk pengontrolan area stasiun dan penumpang selain adanya petugas

keamanan tetapi dibutuhkan CCTV untuk merekam segala kejadian. Hal tersebut

dipaparkan oleh penumpang bahwa : “Dibutuhkan, walaupun tidak ada pengamen dan

pedagang tetapi dikhawatirkan ada penumpang yang berniat jahat.” (wawancara dengan

wulan penumpang kereta api tanggal 21 September 2016 pukul 11.52 WIB di stasiun

Rangkasbitung).

Senada dengan yang dipaparkan wulan, penumpang lain pun berpendapat bahwa

:

“Butuh, agar lebih aman jika ada hal-hal atau kejadian tidak diinginkan bisa

direkam di CCTV.” (wawancara dengan Syifa penumpang kereta api tanggal 21

September 2016 pukul 13.56 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa CCTV dibutuhkan

oleh penumpang walaupun sudah tidak adanya pedagang atau pengamen di area stasiun

teteapi dengan adanya CCTV sebagai fasilitas penunjang keamanan karena dapat

merekan kejadian-kejadian yang tidak diingankan dan sebagai bukti jika ada pencurian.

Namun untuk keberadaan fasilitas CCTV tersebut ada perbedaan pendapat.

Menurut kepala stasiun yang berpendapat bahwa sudah adanya CCTV walaupun hanya

1. Hal ini dijelaskan dalam hasil wawancara sebagai berikut : “Sudah ada CCTV tetapi

hanya satu untuk diarea peron. kedepannya akan ada penambahan.” (wawancara dengan

bapak Andri KSB Rangkasbitung tanggal 19 September 2016 pukul 10.35 WIB di

stasiun Rangkasbitung).

Page 124: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

107

Hal ini tidak sama dengan yang dipaparkan bagian pelayanan stasiun

Rangkasbitung bahwa :

“Hanya belum ada, tetapi untuk kedepannya akan ada . Ya mungkin baru

ada 1, tetapi untuk pelayanan penumpang di Stasiun belum ada CCTV.

(wawancara dengan bapak Supriyatin kepala sub urusan pelayanan tanggal

19 September 2016 pukul 11.50 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaan fasilitas

CCTV di stasiun ini masih diragukan karena adanya perbedaan penadapat dari kepala

stasiun dan bagian pelayanan. Dimana bagian pelayanan berpendapat bahwa CCTV

yang ada 1 pun tidak berfungsi dan untuk pengadaan CCTV ini sudah diajukan dari

tahun lalu ke pusat akan tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya dari pusat

padahal pihak pelayanan stasiun Rangkasbitung sudah terus mendesak agar segera

ditindak lanjuti untuk pemasangan CCTV ini dan bagian pelayanan mengharapkan agar

akhir tahun atau tahun depan CCTV ini sudah ada di stasiun Rangkasbitung. Karena

fasilitas ini seperti disepelekan keberadaannya padahal memberikan manfaat yang

cukup besar dimana keamanan stasiun dan penumpang tidak sepenuhnya dapat terus

dipantau hanya oleh petugas saja tetapi dengan alat CCTV ini dapat memantau dan

merekam secara terus menerus demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti

pencurian. Dengan adanya CCTV dapat diketahui orang yang melakukan tindak

kejahatan dan dapat dicari.

Selain itu untuk pengontrolan juga dapat dilakukan dengan melihat sejauh mana

keberhasilan manajemen fasilitas umum di stasiun Rangkabitung. Agar dapat sebagai

evaluasi bagi pihak pengelola stasiun apa saja fasilitas yang masih kurang demi

Page 125: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

108

kenyamanan penumpang. Hal tersebut dapat dinilai oleh penumpang stasiun yang

merasakan segala fasilitas yang ada di stasiun. Jika dilihat dari perkembangan di

lingkungan stasiun saat beberapa tahun yang lalu dan sekarang sudah ada perubahan.

Hal tersebut didukung pemaparan dari penumpang bahwa :

“Lumayan, tetapi belum sangat baik karena belum ada parkiran, musholla, ruang

tunggu dan loket walaupun sudah bersih dan nyaman tetapi masih perlu

perbaikan. (wawancara dengan bapak Iwan penumpang kereta api tanggal 21

September 2016 pukul 12.15 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Penumpang lain juga berpendapat hal yang sama berdasarkan wawancara bahwa

:

“Sudah banyak perubahan, seperti sudah bersih tetpi masih ada kekurangan dari bangunan dan fasilitas seperti parkir dan musholla, tetapi untuk di stasiunnya

sudah cukup aman dan nyaman.” (wawancara dengan Wulan penumpang kereta

api tanggal 21 September 2016 pukul 11.52 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Berdasarkan wawancara diatas dapat dilihat bahwa sudah banyak perubahan di

stasiun dari segi fasilitas umumnya walaupun masih ada beberapa kekurangan tetapi

keadaan stasiun saat ini sudah cukup nyaman. Hal tersebut juga dipaparkan oleh kepala

sub urusan pelayanan bahwa :

“Sudah cukup banyak perubahan, seperti ada penanggung jawab pelayanan

yang dulunya tidak ada dan dari keamanan sudah cukup baik untuk

memonitor penumpang. Mungkin baru 75% karena kurang sterilnya

penumpang yang lalu lalang yang masuk untuk lewat ke pasar.” (wawancara

dengan bapak Supriyatin kepala sub urusan pelayanan tanggal 19 September

2016 pukul 11.50 WIB di stasiun Rangkasbitung).

Berdasarkan wawancara diatas menunjukan bahwa manajemen fasilitas umum di

stasiun Rangkasbitung ini sudah banyak perubahan dimana sebelumnya untuk

penanggung jawab pelayanan saja tidak ada tetapi saat ini sudah ada, walaupun

Page 126: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

109

keberhasilan manajemen fasilitas umum di stasiun ini baru sampai 75% . Dan dengan

adanya pengukuran keberhasilan manajemen fasilitas umum tersebut dapat dijadikan

sebagai pengontrolan dan bahan evaluasi bagi pihak stasiun dimana untuk pengelolaan

fasilitas umum yang dilakukan sudah cukup baik. Dimana sudah adanya pengontrolan

dari kepala stasiun yang ikut memantau ke lapangan, selain itu memberi wewenang

kepada setiap bagian untuk melakukan pengontrolan apakah petugas sudah

melaksanakan tugasnya masing-masing seperti petugas kebersihan yang selalu menjaga

kebersihan area stasiun dari taman sampai peron dan bagian keamanan yang selalu

menjaga area stasiun. Dan untuk melakukan pengontrolan, kepala stasiun juga

memberlakukan catatan khusus harian apa saja yang sudah dilakukan setiap petugasnya

agar petugas merasa mempunyai tanggung jawab dengan tugasnya masing-masing.

Namun untuk menilai dan sebagai evaluasi juga dapat dilihat dari penilaian

penumpang di stasiun sendiri karena masyarakat juga sudah merasakan banyak

perubahan yang ada seperti area stasiun sudah bersih, sudah adanya tempat duduk di

peron dan tidak adanya pedagang serta pengamen. Tetapi meskipun begitu masih harus

ada perbaikan dari fasilitas umum di stasiun, seperti dari segi bangunan, tidak adanya

lahan parkir, dan perbaikan musholla.

4.4 Pembahasan

Manajemen fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, dapat dilihat

dari Standar Pelayanan Minimum (SPM) dimana SPM tersebut untuk mengukur

ketersediaan fasilitas umum di stasiun yang memiliki beberapa aspek yaitu :

Page 127: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

110

keselamatan, keamanan, kehandalan/keteraturan, kenyamanan, kemudahan dan

kesetaraan. Meskipun di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung telah banyak mengalami

perubahan dan perbaikan, tetapi masih ada beberapa fasilitas umum yang perlu

ditambah dan diperbaiki demi keamanan dan kenyamanan penumpang kereta api.

Dalam pembahasan ini peneliti akan membahas tentang fokus penelitian, dimana

berdasarkan teori manajemen dari George R. Terry (2008: 17) ada 4 fungsi manajemen

untuk menganalisis mengenai manajemen di suatu organsisai yaitu : perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan. Berikut ini peneliti akan membahas

lebih lanjut terkait analisis hasil penelitian.

Pertama, segi perencanaan. Perencanaan pengadaan fasilitas umum di setiap

stasiun dilakukan oleh Petugas kereta api di Stasiun Rangkasbitung yaitu Bagian

Pelayanan dan disetujui oleh Kepala Stasiun. Petugas juga telah membuat beberapa

perencanaan yang akan diimplementasikan, di antaranya adalah pembuatan ruang

tunggu penumpang, pengadaan tempat parkir, pengadaan ruangan untuk ibu menyusui,

penambahan CCTV, pengadaan urinoir dan wastafle, pengadaan pengatur suhu,

pembongkaran rel untuk adanya KRL dan pengadaan toilet untuk penumpang difable.

Peneliti menilai bahwa perencanaan yang telah dibuat oleh Petugas Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung telah dilakukan dengan baik dan berorientasi pada

kenyamanan dan keamanan penumpang kereta api. Namun ada kekurangan dalam

melakukan perencanaan tersebut, dimana tidak adanya target untuk melakukan

perubahan karena bagian pelayanan hanya mengajukan ke pusat dan untuk pengadaan

tersebut menjadi hak penuh dari pusat. Selain itu beberapa usulan dan pendapat

Page 128: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

111

penumpang kereta api yang menyatakan bahwa ada beberapa fasilitas umum yang

kurang mendukung kenyamanan bagi penumpang kereta api, yakni kurangnya ruang

tunggu, tidak adanya lahan parkir, musholla yang kurang luas dan tidak adanya CCTV.

Ruang tunggu yang kurang memadai disebabkan karena tidak ada ruangan

khusus untuk penumpang atau disebut dengan ruang tunggu yang rencananya akan

dibuat seluas 200m. Faktanya di stasiun Kereta Api Rangkasbitung ada tempat duduk di

peron yang saat ini sudah mengalami penambahan kursi dari 15 kursi menjadi 30 kursi

yang rencananya akan disimpan di ruang tunggu jika ruang tunggu tersebut sudah

dibuat, padahal peron sendiri sebenarnya difungsikan bagi penumpang yang siap naik

kereta bukan untuk menunggu kedatangan kereta.

Tidak adanya lahan parkir hal ini disebabkan halaman stasiun Kereta Api

Rangkasbitung terbatas dengan jalan pasar. selain itu, stasiun Rangkasbitung ini berada

diruang lingkup Pasar Tradisional Rangkasbitung sehingga ramai pengunjung pasar

maka dari itu untuk lahan parkir yang terbatas habis dipakai tukang ojeg dan tukang

becak. Untuk pengadaan lahan parkir ini rencananya akan dikelola oleh pihak PT.KAI

yang bernama PPRSK, namun belum ada kepastian untuk penyediaan lahan parkir

tersebut karena pihak stasiun sedang fokus kepada pengadaan KRL.

Terakhir adalah tidak adanya CCTV, hal ini dikarenakan CCTV yang ada di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung hanya ada 1 (satu) CCTV saja yang mengarah

kearah kedatangan Kereta Api sehingga difungsikan hanya untuk memantau kedatangan

dan keberangkatan Kereta Api dan sebenarnya tidak berfungsi. Sedangkan untuk

pengawasan penumpang di sekitar area stasiun tidak ada CCTV yang mengawasi.

Page 129: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

112

Padahal dalam SPM atau Standar Pelayanan Minimal CCTV termasuk fasilitas

Keamanan untuk keamanan penumpang. Jika tidak ada CCTV yang mengawasi keadaan

penumpang di area stasiun, ketika ada kejadian yang tidak inginkan atau tindakan

kriminal maka tidak ada rekaman yang memudahkan untuk penyelesaian kasus. Karena

itulah tingkat keamanan penumpang masih rendah. Untuk pengadaan CCTV tersebut

rencananya sudah diajukan ke pusat dan untuk jumlah dan area mana saja yang akan

dipasang menjadi kewenangan pusat, pihak stasiun Rangkasbitung hanya memberikan

laporan dan pengajuan saja bahwa di stasiun Rangkasbitung perlu segera di pasang

CCTV.

Untuk merealisasikan perencanaan yang telah dibuat, maka harus ada

implementasi yang jelas dari petugas stasiun kereta api Rangkasbitung mengenai target

dan waktu pelaksanaannya. Namun, berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

petugas stasiun, ada perbedaan pendapat antara Kepala Stasiun dengan Kepala Sub

Urusan Pelayanan. menurut Kepala Stasiun, waktu yang dibutuhkan untuk

merealisasikan rencana yang telah dibuat adalah satu semester atau enam bulan. Tetapi

Kepala Sub Urusan Pelayanan menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk

merealisasikan rencana yang telah dibuat tergantung kepada Stasiun Pusat, karena

kewenangannya adalah kewenangan Stasiun Pusat, sehingga Kepala Sub Urusan

Pelayanan belum mengetahui secara pasti waktu untuk merealisasikan rencana yang

telah dibuat dan target untuk merealisasikan rencana-rencana tersebut dan jikalau

rencana-rencana pengadaan seperti CCTV, ruang tunggu, ruang ibu menyusui dan

perluasan musholla belum dapat terealisasikan, tidak mendapat sanksi dari pusat karena

Page 130: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

113

Standar Pelayanan Minimum dibuat oleh pusat dan pengadaan pun menjadi

kewenangan pusat. Dengan segala sesuatu menjadi kewenangan pusat membuat

rencana-rencana yang telah dibuat oleh pihak stasiun Rangkasbitung tidak berjalan

sesuai harapan yang menginginkan bahwa stasiun Rangkasbitung sebagai stasiun kelas

besar seharusnya sudah memiliki fasilitas sesuai standar yang ada yaitu SPM (Standar

Pelayanan Minimum).

Berdasarkan pemaparan peneliti mengenai perencanaan dalam bidang fasilitas

umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, peneliti menilai bahwa perencanaan yang

telah dibuat sudah baik, namun perlu adanya kepastian waktu dan target dalam

merealisasikan rencana yang telah dibuat selain itu perlu adanya pelimpahan wewenang

untuk pengadaan dari pusat ke stasiun Rangkasbitung sehingga perencanaan dalam

bidang fasilitas umum dapat terealisasikan dengan cepat dan tepat demi kenyamanan

dan keamanan penumpang kereta api.

Kedua, segi pengorganisasian. Peneliti berasumsi bahwa petugas stasiun kereta

api Rangkasbitung telah mengelompokkan kegiatan-kegiatan pengelolaan fasilitas

umum dengan baik. Ada tiga kegiatan utama dalam bidang pengorganisasian, yakni

pembagian komponen kegiatan ke dalam kelompok atau unit, kemudian pembagian

tugas manajer, dan penetapan wewenang kelompok atau unit.

Dalam pembagian komponen kegiatan, ada beberapa kegiatan yang telah

dikelompokan dengan baik. Yang pertama, pengamanan stasiun kereta api di hari raya

diperketat. Peneliti menilai hal itu dilakukan karena resiko kejahatan kriminal di stasiun

Page 131: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

114

kereta api di hari raya akan meningkat dari pada hari biasa, sehingga kegiatan tersebut

dilakukan agar dapat mengantisipasi resiko kejahatan yang muncul.

Kegiatan yang kedua adalah penyuluhan keamanan bagi penduduk di sekitar rel

kereta api stasiun Rangkasbitung. Menurut peneliti, kegiatan tersebut sangat baik

dilakukan, mengingat lingkungan di sekitar stasiun rangkasbitung merupakan

lingkungan yang padat penduduk. Peneliti pun melihat bahwa masih banyak rumah-

rumah penduduk yang berdekatan dengan rel kereta api dengan jarak kurang dari lima

meter, sehingga resiko kecelakaan yang terjadi sangat tinggi. Oleh karena itu peneliti

menilai bahwa kegiatan penyuluhan tersebut sangat baik dan perlu untuk dilakukan

demi keamanan bersama.

Kegiatan yang ketiga adalah pencatatan laporan mengenai kondisi fasilitas

umum di stasiun kereta api Rangkasbitung untuk diserahkan ke kantor pusat. Kegiatan

tersebut merupakan langkah awal untuk merealisasikan rencana pengadaan dan

perbaikan fasilitas umum yang ada di stasiun kereta api Rangkasbitung. Kegiatan

tersebut dilakukan oleh kepala sub urusan pelayanan stasiun Rangkasbitung, dimana

kepala sub urusan pelayanan melihat kondisi fasilitas apa saja yang belum ada dan yang

harus diperbaiki yang dibutuhkan demi kenyamanan penumpang seperti untuk fasilitas

toilet pria belum adanya urinoir, perluasan musholla, pembuatan ruang tunggu, ruang

ibu menyusui, pengadaan CCTV, dll. Setelah dilakukan pendataan dan bukti seperti foto

keadaan di stasiun lalu di koordinasikan dengan kepala stasiun kemudian diajukan ke

puisat. Untuk menindak lanjuti pengajuan tersebut, kepala sub urusan pelayanan terus

melakukan konfirmasi ke pusat kapan pengadaan tersebut dapat direalisasikan, selain itu

Page 132: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

115

jika ada pemantauan langsung dari pusat ke stasiun kepala sub urusan pun memberikan

laporan apa saja yang kurang dan dibutuhkan serta meminta tindak lanjut dari pusat agar

pengajuan segera dapat direalisasikan. Pihak stasiun Rangkasbitung hanya dapat

mendesak dan terus menghubungi pusat untuk melakukan perubahan dan pengadaan

karena hal tersebut menjadi wewenang pusat dan pihak stasiun Rangkasbitung hanya

dapat memberikan laporan dan pengajuan saja akan tetapi untuk tindak lanjut

pengadaan dilakukan langsung oleh pusat.

Daftar Kelengkapan Standar Pelayanan Minimum

Stasiun Besar Tipe C Rangkasbitung

Gambar 4.2

Laporan Daftar Kelengkapan Standar Pelayanan Minimum

Stasiun Besar Tipe C Rangkasbitung

Sumber : Stasiun Kereta Api Rangkasbitung Rangkasbitung, 2016

Dalam bidang pengorganisasian, pengelompokan tugas atau pembagian tugas

manajer merupakan hal yang penting agar pengelolaan fasilitas umum dapat dilakukan

dengan efektif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, ada empat

Kepala Sub Urusan yang membantu Kepala Stasiun dalam mengatur jalannya roda

perkeretaapian di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung. Yaitu:

a) Kepala Sub urusan Perka dan Administrasi

Page 133: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

116

Kepala sub urusan perjalanan kereta api dan administasi berkewajiban

dan mempunyai tanggung jawab melaksanakan administasi perjalanan

kereta api (perka), administrasi stasiun, memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan standar operasi prosedur di stasiun, melaksanakan

pembinaan terhadap petugas PPKA Pap, PJL, JLR, JRS, petugas

pengawas emplasemen stasiun serta petugas yang melaksanakan

administasi perjalanan kereta api di bawah tanggung jawabnya.

b) Kepala Sub urusan Pelayanan Stasiun

Kepala sub urusan pelayanan di stasiun dan di kereta api berkewajiban

dan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan dan pengendalian

terhadap kebersihan stasiun dan kebersihan rangkaian kereta api di

stasiun yang menjadi tanggung jawabnya.

c) Kepala Sub urusan Keamanan dan Ketertiban

Kepala sub urusan keamanan dan ketertiban stasiun berkewajiban dan

mempunyai tanggung jawab melaksanakan kegiatan dan pengendalian

terhadap keamanan dan ketertiban penumpang, barang dan aset

perusahaan di lingkungan stasiun di bawah tanggung jawabnya.

d) Kepala Sub urusan Komersil

Kepala sub urusan pelayanan komersil stasiun berkewajiban dan

mempunyai tanggung jawab melaksanakan dan mengendalikan kegiatan

pelayanan terhadap announcemen porter, pergudangan, angkutan

hantaran, customer service dan loket dibawah tanggung jawabnya.

Page 134: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

117

Menurut peneliti, tugas dan wewenang masing-masing Kepala Sub Urusan

mempunyai orientasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga

banyaknya tugas dan tanggung jawab dari Kepala Stasiun telah dibagikan dengan fokus

dan efektif.

Dalam melakukan pengorganisasian ada tahap dimana adanya penetapan

wewenang unit organisasi, dan dalam hal ini mengenai penetapan wewenang dalam

mengelola failitas umum di stasiun Rangkasbitung diberikan kepada bagian pelayanan

stasiun dimana yang bertanggung jawab untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan,

disamping itu kepala sub urusan pelayanan memberikan wewenang pula kepada ketua

kebersihan dan anggotanya (cleaning service) untuk menjalankan perawatan dan

pemeliharaan fasilitas umum di stasiun.

Berdasarkan pemaparan peneliti mengenai pengorganisasian dalam bidang

fasilitas umum di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, peneliti menilai bahwa

pengorganisasian yang telah dibuat cukup baik, namun perlu adanya penanggung jawab

kegiatan dalam merealisasikan rencana pengadaan fasilitas umum di stasiun yang belum

sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ada seperti pengadaan lahan

lahan parkir, ruang tunggu, CCTV, fasilitas difable, fasilitas urinoir, westafle, dan

musholla yang kurang nyaman sehingga pengorganisasian dalam bidang fasilitas umum

dapat terealisasikan dengan cepat dan tepat.

Ketiga, segi pengarahan. Di stasiun Rangkasbitung telah adanya pengarahn dari

atas ke bawahan seperti adanya pengarahn dari kepala stasiun ke kepala sub urusan

Page 135: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

118

dengan cara adanya meeting seminggu sekali dan briefing singkat setengah jam setiap

hari, namun ada perbedaan pendapat dari kepala sub urusan bahwa memang ada

pengarahan tetapi untuk waktunya 1 bulan 2 kali. Selain itu kepala sub urusan

pelayanan juga memberikan pengarahan kepada petugas kebersihan 2 minggu sekali.

Dan dari bagian keamanan, pengarahan dilakukan dari polsuska kepada PKD setiap hari

saat apel pagi dan sore karena adanya pergantian waktu petugas untuk berjaga.

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti melihat bahwa dari segi pengarahan

yang dilakukan atasan kepada bawahan sudah terlaksana dengan baik. Karena dengan

adanya pengarahan tersebut berarti ada koordinasi antara atasan dan bawahan setiap

melaksanakan tugas walaupun untuk waktu pengarahan berbeda-beda karena setiap

bagian memilki kewenangan dan tugas yang berbeda-beda pula jadi untuk waktu

pengarahan pun disesuaikan dengan bagiannya masing-masing.

Keempat, segi pengontrolan. Petugas stasiun telah melakukan pengontrolan

dengan cara pengecekan fasilitas umum selama seminggu sekali oleh kepala stasiun dan

kepala sub urusan terjun langsung selain itu adanya pengontrolan dari kepala stasiun

mulai dari kebersihan taman sampai peron. Pengontrolan juga dilakukan dengan cara

adanya buku catatan khusus para pegawai untuk memantau apa saja yang sudah

dilakukan setiap harinya dan apakah tanggung jawab petugas sudah dilaksanakan

dengan baik atau ada kesalahan. Selain itu dengan adanya buku catatan tersebut

membuat para petugas menjadi lebih memiliki rasa tanggung jawab.

Untuk pengontrolan di area stasiun selain dilakukan oleh petugas, dapat juga

dilakukan dengan pemasangan CCTV karena penumpang pun berpendapat dengan

Page 136: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

119

CCTV dapat memantau area stasiun dan merekam kejadian-kejadian di stasiun, namun

ada perbedaan pendapat mengenai keberadaan CCTV di stasiun Rangkasbitung.

Menurut kepala stasiun sendiri sudah ada 1 CCTV sedangkan menurut kepala sub

urusan pelayanan belum ada CCTV untuk memantau seluruh area stasiun, jika ada pun

seperti yang diapaparkan kepala stasiun itu hanya untuk memantau area peron saja.

Namun sejauh ini keberhasilan fasilitas umum yang ada di stasiun sudah ada

perubahan seperti sudah adanya boarding pass meskipun memaksimalkan lahan yang

ada, sudah tidak adanya pengamen dan pedagang di area dalam stasiun dan lantai sudah

memakai keramik yang sebelumnya hanya diplester saja. Hal tersebut juga dipaparkan

bahwa manajemen fasilitas umum di stasiun Rangkasbitung sudah lumayan banyak

perubahan, hanya saja masih memiliki kekurangan dan perlu adanya perbaikan karena

belum adanya parkir dan musholla yang harus direnovasi.

Page 137: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan-temuan di lapangan, maka

penyimpulan akhir tentang Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung sudah berjalan cukup baik dilihat dari adanya perubahan-perubahan di

stasiun, seperti sudah adanya penambahan kursi di area peron, perbaikan lantai yang

dipasang garnit, pemisahan toilet antara pria dan wanita serta adanya boarding pass.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Pertama, perencanaan pengadaan fasilitas yang belum dapat terealisasikan

seperti pembuatan ruang tunggu penumpang, pengadaan tempat parkir, pengadaan

ruangan untuk ibu menyusui, penambahan CCTV, pengadaan urinoir dan wastafle,

pengadaan toilet untuk penumpang difable karena menunggu tindak lanjut dari pusat.

Kedua, pengorganisasian di stasiun Rangkasbitung sudah berjalan cukup baik karena

adanya pembagian tugas dan penetapan wewenang kepada kelompok atau unit serta

adanya penanggung jawab setiap sub urusan. Ketiga, adanya pengarahan dan wewenang

dari Kepala stasiun kepada setiap sub urusan untuk memberi pengarahan kembali

kepada petugasnya masing-masing namun tidak adanya reward atau penghargaan yang

diberikan oleh Kepala Stasiun kepada anggotanya. Keempat, pengontrolan yang

dilakukan oleh atasan kepada bawahan sudah cukup baik dibuktikan dengan adanya

buku catatan khusus untuk melihat apakah petugas sudah melaksanakan tugasnya

120

Page 138: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

121

dengan baik dan dengan cara tersebut petugas merasa mempunyai tanggung jawab

dalam melaksanakan tugasnya.

5.2 Saran

Berdasarkan pemaparan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Perlu adanya pelimpahan wewenang dari pusat ke stasiun di daerahnya masing-

masing untuk melakukan pengadaan atau perbaikan fasilitas umum, agar stasiun

Rangkasbitung dapat membuat target dan merealisasikan rencana-rencana yang

telah ditentukan berupa pengadaan serta perbaikan fasilitas umum di stasiun

dengan cepat.

2. Diberikannya reward atau penghargaan dalam bentuk nyata bukan hanya surat

untuk petugas kereta api yang menonjol dan berprestasi sehingga Petugas Kereta

Api lebih bersemangat dalam bekerja.

3. Terus melakukan koordinasi atau pelaporan ke pusat agar pemasangan CCTV

segera ditindak lanjuti karena CCTV penting untuk memantau dan mengawasi

penumpang, petugas dan orang-orang yang ada di area stasiun serta dapat

merekam kejadian yang ada di area stasiun. Hal ini dikarenakan meskipun ada

PKD yang berjaga, hanya ada dititik tertentu dan tidak setiap waktu mereka

mengawasi penumpang.

Page 139: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Atmosudirdjo, Prajudi. 2003. Administrasi dan Manajemen Umum.Jakarta :

Ghalia Indonesia

Burhannudin. 2000. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan

Pendidikan.. Malang : Bumi Aksara

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Jakarta : Erlangga

Fayol, Henry. 2000. Management. Jakarta : Erlangga

Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Jakarta:

Bumi Aksara

Irawan, Prasetya. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta : Modul

Universitas Terbuka

Listyaningsih. 2014. Administrasi Pembangunan (Pendekatan Konsep dan

Implementasi). Yogyakarta : Graha Ilmu

Manullang, M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press

Moloeng, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Siagian, Sondang P. 2005. Administrasi Pembangunan (Konsep, Dimensi, dan

Strateginya). Jakarta : PT Bumi Aksara

Silalahi, Ulber. 2002. Pemahaman praktis asas-asas manajemen. Bandung:

Mandar Maju

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Syafiie, Inu Kencana. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia

(SANRI). Jakarta : PT Bumi Aksara

Terry, George.2001. Manajemen dasar, pengertian dan masalah. Jakarta : PT

Bumi Aksara

------- . 2008. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara

121

Page 140: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Terry, George dan Rue, Leslie 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara

Dokumen :

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian

Standar Pelayanan Minimum (SPM) PT. Kereta Api Indonesia

Sumber lain:

http://kbbi.web.id/fasilitas (diakses pada tanggal 29 Februari 2016, pukul 19.44

WIB)

http://www.kompasiana.com/empuratu/mushola-di-stasiun-kota-tidak-memadai,

(diakses pada tanggal 10 Maret 2016, pukul 15.00 WIB)

http://www.dephub.go.id/berita/baca/sebanyak-212-cctv-dipasang-di-45-stasiun-

ka (diakses pada tanggal 09 Maret 2016, pukul 16.35 WIB)

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/519222-pastikan-keamanan-pemudik--pt-

ka-yogyakarta-tambah-cctv (diakses pada tanggal 09 Maret 2016, pukul 16.41

WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lebak

Malinda Yustikasari dengan judul skripsi Manajemen Sarana Prasarana

Perkeretaapian di PT. Kereta Api Daop VII Madiun Tahun 2011 Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Ai Istiqomah dengan judul skripsi Manajemen Sarana Prasarana Perkeretaapian

di PT. Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta Tahun 2014 Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

122

Page 141: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

LAMPIRAN

123

Page 142: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

124

Page 143: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

125

Page 144: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

126

Page 145: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

1. Judul Penelitian : Manajemen Fasilitas Umum di Stasiun Kereta Api

2.

Rangkasbitung

Sasaran Wawancara

:

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

1) Kepala Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

2) Kepala Suburusan Pelayanan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

3) Kepala Suburusan keamanan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

4) Petugas Kebersihan Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

5) Penumpang Pengguna Fasilitas Umum Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung

3. Fokus Wawancara :

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Pengontrolan

4. Daftar Pertanyaan Untuk Kepala Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

1) Perencanaan

a. Apakah ada rencana perbaikan atau penambahan fasilitas umum di

Stasiun KA Rangkasbitung?

b. Berapa lama frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat tersebut?

c. Berapa jumlah dan luas ruang tunggu yang ada di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

d. Apakah ada rencana untuk membuat jalan dan toilet penumpang

khusus difable?

e. Apakah ada rencana untuk membuat ruangan khusus ibu menyusui?

f. Apakah petugas stasiun KA Rangkasbitung telah merencanakan

perbaikan tempat parkir bagi penumpang yang membawa kendaraan

ke stasiun?

Page 146: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

g. Apakah ada hambatan dalam membuat perencanaan fasilitas umum di

Stasiun KA Rangkasbitung?

2) Pengorganisasian

a. Bagaimana mekanisme pengorganisasian tugas keamanan dalam

menjaga keamanan di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

b. Bagaimana mekanisme pengorganisasian ruangan di Stasiun KA

Rangkasbitung?

c. Apakah telah dilakukan perubahan dalam manajemen fasilitas umum

di Stasiun ini?

d. Berapa lama waktu yang digunakan oleh petugas loket dalam

melayani 1 orang penumpang?

e. Bagaimana sistem pemeliharaan dan perawatan ruang tunggu di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

f. Berapa jumlah dan luas ruang boarding yang ada di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung?

g. Apakah ada hambatan dalam pengorganisasian fasilitas umum di

Stasiun KA Rangkasbitung?

3) Pengarahan

a. Pihak mana yang bertanggung jawab dalam memberikan pengarahan

dalam manajemen fasilitas umum di Stasiun KA Rangkasbitung?

b. Bagaimana pengarahan yang dilakukan di Stasiun KA Rangkasbitung

mengenai manajemen fasilitas umum?

c. Berapa lama frekuensi waktu yang diperlukan dalam melaksanakan

pengarahan/pembinaan tersebut?

d. Apakah selalu ada pengarahan oleh atasan kepada bawahan?

e. Apakah gangguan perjalanan kereta api selalu diinformasikan kepada

para penumpang?

Page 147: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

f. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat petugas khusus

untuk memberikan informasi kereta api dan layanan pengaduan

penumpang?

g. Bagaimana sistem pemeliharaan dan perawatan ruang boarding di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

h. Bagaimana sistem pemeliharaan dan perawatan toilet di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung?

4) Pengontrolan

a. Bagaimana sistem pengontrolan fasilitas umum yang dilakukan di

stasiun KA Rangkasbitung?

b. Apakah ada pengontrolan dari atasan kepada bawahan?

c. Apakah ada upaya perbaikan yang dilakukan untuk fasilitas umum

yang rusak?

d. Berapa lama frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

perbaikan fasilitas tersebut?

e. Mengapa di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung tidak disediakan

CCTV untuk mengontrol keamanan di sekitar stasiun?

f. Sejauh mana keberhasilan pengelolaan fasilitas umum di Stasiun

Rangkasbitung?

5. Daftar Pertanyaan Untuk Kepala Suburusan Pelayanan Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung

1) Perencanaan

a. Apakah ada rencana perbaikan atau penambahan fasilitas umum di

Stasiun KA Rangkasbitung?

b. Berapa lama frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat tersebut?

c. Berapa jumlah dan luas ruang tunggu yang ada di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

Page 148: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

d. Apakah ada rencana untuk membuat jalan dan toilet penumpang

khusus difable?

e. Apakah ada rencana untuk membuat ruangan khusus ibu menyusui?

f. Apakah petugas stasiun KA Rangkasbitung telah merencanakan

perbaikan tempat parkir bagi penumpang yang membawa kendaraan

ke stasiun?

g. Apakah ada hambatan dalam membuat perencanaan fasilitas umum di

Stasiun KA Rangkasbitung?

2) Pengorganisasian

a. Bagaimana mekanisme pengorganisasian ruangan di Stasiun KA

Rangkasbitung?

b. Apakah telah dilakukan perubahan dalam manajemen fasilitas umum

di Stasiun ini?

c. Berapa lama waktu yang digunakan oleh petugas loket dalam

melayani 1 orang penumpang?

d. Berapa jumlah petugas kebersihan di stasiun Rangkasbitung ?

e. Untuk petugas kebersihan di stasiun mengurus atau bertanggung

jawab untuk ruangan apa saja ?

f. Bagaimana sistem pemeliharaan dan perawatan fasilitas atau ruangan

di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

g. Berapa jumlah dan luas ruang boarding yang ada di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung?

h. Apakah ada hambatan dalam pengorganisasian fasilitas umum di

Stasiun KA Rangkasbitung?

3) Pengarahan

a. Pihak mana yang bertanggung jawab dalam memberikan pengarahan

dalam manajemen fasilitas umum di Stasiun KA Rangkasbitung?

b. Bagaimana pengarahan yang dilakukan di Stasiun KA Rangkasbitung

mengenai manajemen fasilitas umum?

Page 149: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

c. Berapa lama frekuensi waktu yang diperlukan dalam melaksanakan

pengarahan/pembinaan tersebut?

d. Apakah selalu ada pengarahan oleh atasan kepada bawahan?

e. Apakah gangguan perjalanan kereta api selalu diinformasikan kepada

para penumpang?

f. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat petugas khusus

untuk memberikan informasi kereta api dan layanan pengaduan

penumpang?

g. Bagaimana sistem pemeliharaan dan perawatan ruang boarding di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

h. Bagaimana sistem pemeliharaan dan perawatan toilet di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung?

4) Pengontrolan

a. Bagaimana sistem pengontrolan fasilitas umum yang dilakukan di

stasiun KA Rangkasbitung?

b. Apakah ada pengontrolan dari atasan kepada bawahan?

c. Apakah ada upaya perbaikan yang dilakukan untuk fasilitas umum

yang rusak?

d. Berapa lama frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

perbaikan fasilitas tersebut?

e. Mengapa di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung tidak disediakan

CCTV untuk mengontrol keamanan di sekitar stasiun?

f. Sejauh mana keberhasilan pengelolaan fasilitas umum di Stasiun

Rangkasbitung?

1) Daftar Pertanyaan Untuk Kepala Suburusan Keamanan Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung

1) Perencanaan

a. Apakah ada rencana untuk penambahan petugas keamanan

kedepannya?

Page 150: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

b. Upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisir adanya tindak

kejahatan saat hari libur atau hari raya?

2) Pengorganisasian

a. Kegiatan apa saja yang dilakukan dari bagian keamanan untuk

menjaga keamanan penumpang?

b. Berapa jumlah petugas keamanan di Stasiun KA Rangkasbitung?

c. Bagaimana sistem pengorganisasian keamanan di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

3) Pengarahan

a. Apakah selalu ada pengarahan oleh atasan kepada petugas keamanan?

b. Berapa lama waktu untuk pengarahan tersebut?

c. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat petugas khusus

untuk memberikan informasi kereta api dan layanan pengaduan

penumpang?

4) Pengontrolan

a. Bagaimana sistem pengontrolan keamanan yang dilakukan di stasiun

KA Rangkasbitung?

b. Apakah ada pengontrolan dari atasan kepada bawahan?

c. Siapa yang berwenang melakukan pengontrolan tersebut?

d. Apakah ada upaya pencarian untuk barang-barang penumpang yang

hilang?

e. Berapa lama frekuensi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

pencarian tersebut?

f. Sejauh mana keberhasilan pengelolaan keamanan di Stasiun

Rangkasbitung?

2) Daftar Pertanyaan Untuk Petugas Kebersihan Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung

1) Perencanaan

Page 151: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

a. Untuk tim kebersihan di stasiun ini apakah dari PT KAI sendiri atau

bukan?

b. Berapa jumlah tim kebersihan di stasiun rangkasbitung ini?

c. Apakah SOP kerjanya?

2) Pengarahan

a. Apakah ada pengarahan sebelum melaksanakan tugas masing-masing?

b. Kapan wantu untuk pengarahan tersebut?

3) Pengorganisasian

a. Apa saja ruangan yang dibersihkan?

b. Bagaimana mekanisme pembagian tugas petugas kebersihan?

4) Pengontrolan

a. Apakah ada pengontrolan dari atasan kepada bawahan?

b. Pihak mana yang berwenang melakukan pengontrolan?

c. Kepada siapa anda berkoordinasi jika ada kerusakan fasilitas?

d. Apakah ada upaya perbaikan yang dilakukan untuk fasilitas umum

yang rusak?

e. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan

tersebut?

f. Menurut bapak,seberapa jauh keberhasilan pengelolaan fasilitas umum

sendiri?

3) Daftar Pertanyaan Untuk Penumpang

Aspek Keselamatan

1. Apakah terlihat jelas petunjuk jalur evakuasi dan prosedur evakuasi di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

2. Apakah anda tahu titik kumpul evakuasi di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

3. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat petunjuk nomor

telepon darurat?

4. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat fasilitas kesehatan

berupa perlengkapan p3k?

5. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat fasilitas kesehatan

berupa kursi roda?

Page 152: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

6. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat fasilitas kesehatan

berupa tandu?

7. Apakah penerangan di Stasiun sudah cukup baik/memadai?

Aspek Keamanan

1. Menurut anda apakah petugas keamanan di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung selalu menjaga kemanan dengan baik?

2. Menurut anda, apakah perlu adanya CCTV untuk keamanan di Stasiun?

Aspek Kehandalan/Keteraturan

cepat?

Menurut anda, apakah layanan penjualan tiket kereta api sudah baik dan

Aspek Kenyamanan

1. Menurut anda, apakah ruang tunggu yang ada di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung cukup luas dan bersih dan nyaman?

2. Menurut anda, apakah ruang boarding yang ada di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung cukup luas dan bersih?

3. Menurut anda, apakah toilet penumpang di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung cukup memadai bagi penumpang?

4. Menurut anda, apakah mushola di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung

cukup memadai bagi penumpang?

Aspek Kemudahan

1. Menurut anda, apakah informasi visual dan informasi audio di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung cukup jelas dipahami dan didengar?

2. Menurut anda, apakah petugas selalu menginformasikan gangguan

perjalanan kereta api kepada para penumpang?

3. Apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung terdapat petugas khusus

untuk memberikan informasi kereta api dan layanan pengaduan

penumpang?

Page 153: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

4. Menurut anda, bagaimana keadaan tempat parkir di Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

Aspek Kesetaraan

1. Menurut anda, apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung perlu adanya

akses jalan khusus bagi penumpang difable?

2. Menurut anda, apakah di Stasiun Kereta Api Rangkasbitung perlu adanya

ruang khusus ibu menyusui?

3. Menurut anda, sejauhmana keberhasilan atau kemajuan fasilitas umum di

Stasiun Kereta Api Rangkasbitung?

Page 154: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

TRANSKIP DATA

No Pertanyaan Jawaban Informan

1 Apakah ada rencana

perbaikan atau penambahan

fasilitas umum di Stasiun

KA Rangkasbitung?

1) Perbaikan toilet, hole untuk

ruang tunggu, peron dan

untuk parkir.

2) Pembongkaran rel untuk

adanya KRL, kemungkinan

adanya CCTV, perubahan

musholla, ruang ibu

menyusui, untuk toilet pria

akan ada urinoir dan

westafle untuk toilet

perempuan, ruang tunggu

penumpang, pengatur suhu,

peron yang kurang tinggi

akan di naikan kembali.

I1-1

I1-2

2 Berapa lama frekuensi

waktu yang dibutuhkan

untuk

mengimplementasikan

perencanaan yang telah

dibuat tersebut?

3) 1 semester (6 bulan).

4) Rencana sudah ada dari

tahun kemarin dan sudah

diajukan tetapi untuk

waktunya saya tidak tahu

karena itu kewenangan

pusat.

I1-1

I1-2

3 Berapa jumlah dan luas

ruang tunggu yang ada di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

5) Baru ada ruang tunggu

untuk penumpang yang akan

naik kereta dan baru 100m,

untuk perbaikan akan

I1-1

Page 155: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

dirubah menjadi 200m dan

akan ada ruang tunggu

dimana untuk penumpang

yang menunggu kereta, loket

dan yang akan naik kereta.

6) Untuk ruang tunggu belum

ada, hanya ada ruang loket

dan peron yang seharusnya

ada 3 ruangan.

I1-2

4 Apakah ada rencana untuk

membuat toilet dan jalan

khusus penumpang difable?

7) Akan ada perubahan di

Stasiun, salah satunya toilet

untuk difable karena saat ini

belum ada.

8) Akan ada pembuatan

fasilitas untuk difable dan

sudah diajukan.

I1-1

I1-2

5 Apakah ada rencana untuk

membuat ruangan khusus

ibu menyusui?

9) Ada rencana untuk

perubahan walaupun saat ini

belum ada ruang khusus ibu

menyusui.

10) Akan ada perubahan untuk

pembuatan ruangan ibu

menyusui karena

dibutuhkan.

I1-1

I1-2

Page 156: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

6 Apakah pihak KA

Rangkasbitung telah

merencanakan perbaikan

tempat parkir bagi

penumpang yang membawa

kendaraan ke stasiun?

11) Untuk parkir juga akan

diadakan untuk kedepannya.

12) Sudah ada rencana untuk

pembuatan parkiran. Karena

sebenarnya jalan yang ada

didepan sampai ke sekitar

parkir sudah milik PT.KAI

tinggal di kelola saja.

I1-1

I1-2

7 Apakah ada hambatan

dalam membuat

perencanaan fasilitas umum

di Stasiun KA

Rangkasbitung?

13) Tidak ada, karena stasiun

memakai aset sendiri . Jika

memakai aset dari eksternal

harus ada koordinasi terlebih

dahulu. Bahkan kita sudah

merencanakan akan ada rel

khusus dimana akan ada

kereta per30 menit karena

akan ada 12 rel dan untuk

KRL 4 rel.

14) Tidak ada, karena sudah

dilakukan sosialisasi. Hanya

pihak ketiga untuk terus

berkoordinasi.

I1-1

I1-2

8 Bagaimana mekanisme

pengorganisasian tugas

keamanan dalam menjaga

keamanan di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung?

15) Pembagian tugas keamanan

diatur sendiri oleh bagian

kepala sub urusan

keamanan, tetapi untuk

keamanan di kereta dan di

stasiun setiap harinya ada

yang menjaga.

I1-1

Page 157: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

16) Ada jadwal piket

perharinya. Untuk polsuska

perharinya 2 orang (12 jam

untuk 1 orang). Dan untuk

pkd 8 jam sekali untuk

pergantian petugas.

I1-3

9 Bagaimana mekanisme

pengorganisasian ruangan

di Stasiun KA

Rangkasbitung?

17) Untuk ruangan nanti akan

ada pemisahan ruangan

tunggu karena sekarang

masih menyatu dengan

loket.

18) Seharusnya ada 3 ruangan

dimana ruang tunggu, loket

dan peron.

I1-1

I1-2

10 Apakah telah dilakukan

perubahan dalam

manajemen fasilitas umum

di Stasiun ini?

19) Sudah banyak perubahan

seperti pergantian garnit,

pemisahan toilet laki-laki

dan perempuan.

20) Sudah, seperti ada ruang

boarding untuk pengecekan

tiket, adanya fasilitas tiket

online dan keamanan

dimana yang tidak

berkepentingan tidak bisa

masuk area stasiun seperti

pedagang dan pengamen.

I1-1

I1-2

11 Berapa lama waktu yang

digunakan oleh petugas

loket dalam melayani 1

21) 20 detik dalam kondisi

normal dimana hari-hari

biasa, kecuali weekend dan

I1-1

Page 158: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

orang penumpang? long weekend tidak bisa

diprediksi.

22) 5 menit karena tidak sulit

untuk melayani pembelian

tiket.

I1-2

12 Bagaimana sistem

pemeliharaan dan

perawatan ruang tunggu di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

23) Perawatan rutin tiap hari

oleh petugas kebersihan dan

jika ada yang rusak seperti

keran atau pintu maka akan

langsung diganti.

24) Ada petugas dari pihak

ketiga dibagi perhari 5 orang

untuk pemeliharaan dan

perawatan, dan jika ada

kerusakan dan akan

dilakukan perbaikan maka

langsung diajukan ke kepala

stasiun kemudian ke pusat.

I1-1

I1-2

13 Berapa jumlah dan luas

ruang boarding yang ada di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

25) Ruang boarding kira-kira

3x2 cm itu pun belum

terpisah dengan ruang

tunggu.

26) 1 ruangan, 5x5 cm.

I1-1

I1-2

14 Apakah ada hambatan

dalam pengorganisasian

fasilitas umum di Stasiun

KA Rangkasbitung?

27) Sampai saat ini tidak ada

hambatan.

28) Tidak ada, karena sudah ada

pembagian tugas masing-

masing.

I1-1

I1-2

15 Pihak mana yang 29) Kepala Stasiun yang I1-1

Page 159: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

bertanggung jawab dalam

memberikan pengarahan

dalam manajemen fasilitas

umum di Stasiun KA

Rangkasbitung?

bertanggung jawab penuh.

30) Kepala stasiun dan petugas

terkait.

31) Untuk pengarahan itu dari

polsuska kepada pkd setiap

apel pagi dan sore.

32) Ada,dari Pak KS, Sub

urusan pelayanan dan dari

pihak Out Sourchingnya

juga.

I1-2

I1-3

I1-4

16 Bagaimana pengarahan

yang dilakukan di Stasiun

KA Rangkasbitung

mengenai manajemen

fasilitas umum?

33) Adanya meeting atau brifing

singkat.

34) Ada pembinaan dalam 1

bulan 2 kali.

35) Saat pagi-pagi kita

membagi tugas untuk

perhari dan ada pertemuan

juga setiap 2 minggu sekali.

I1-1

I1-2

I1-4

17 Berapa lama frekuensi

waktu yangdiperlukan

dalam melaksanakan

pengarahan/pembinaan

tersebut?

36) Untuk meeting 1 minggu

sekali. untuk brifing singkat

setengah jam tiap hari.

37) 1 bulan 2 kali dan untuk

lama waktu disesuaikan

dengan materi.

38) Hanya beberapa menit saja,

brifing atau apel singkat.

I1-1

I1-2

I1-3

18 Apakah selalu ada

pengarahan oleh atasan

39) Ada.

40) Selalu ada. dari kepala sub

I1-1

I1-2

Page 160: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

kepada petugas keamanan? ke pelaksana/petugas.

19 Apakah gangguan

perjalanan kereta api selalu

diinformasikan kepada para

penumpang?

41) Wajib, dan selalu

diinformasikan setiap

perkembangan gangguan.

42) Selalu diinformasikan

berapa lama keterlambatan

kereta, dll.

43) Selalu memberitahu.

44) Selalu diinformasikan.

45) Selalu.

46) Selalu memberitahu.

47) Iya, suka diberitahu.

48) Selalu menginformasikan.

49) Selalu diinformasikan.

50) Iya, selalu diberitahukan.

51) Iya, selalu diinformasikan.

52) Selalu diinformasikan.

53) Belum pernah dengar ada

gangguan perjalanan.

I1-1

I1-2

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

20 Apakah di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung terdapat

petugas khusus untuk

memberikan informasi

kereta api dan layanan

pengaduan penumpang?

54) Ada terpisah, bagian

perjalanan.

55) Ada dari bagian PPKA

(Petugas Perjalanan Kereta

Api).

56) Ada dari bagian PPKA

(Petugas Perjalanan Kereta

Api).

57) Iya ada, satpam.

I1-1

I1-2

I1-3

I2-1

Page 161: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

58) Iya ada.

59) Sudah ada.

60) Setahu saya tidak ada

petugas khusus, cuma ada

PKD yang berjaga saja.

61) Iya ada, kepada satpam.

62) Ada petugas dari PKD atau

Security.

63) Iya ada.

64) Sudah ada, ke bagian PKD.

65) Belum tahu untuk petugas

khusus.

66) Cukup banyak untuk

petugas yang berjaga.

67) Ada. PKD.

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

21 Bagaimana sistem

pemeliharaan dan perawatan

ruang boarding di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung?

68) Setiap hari dibersihkan oleh

petugas kebersihan.

69) Kepala suburusan

pelayanan memberikan

tugas ke bagian cleaning

service untuk membersihkan

ruangan dan area stasiun.

I1-1

I1-2

22 Bagaimana sistem

pemeliharaan dan

perawatan toilet di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung?

70) Dari bagian kebersihan dan

adanya koordinasi kepala

stasiun dan bagian

pelayanan jika ada yg harus

direncanakan atau

melakukan perubahan.

I1-1

Page 162: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

71) Ada 1 orang yang

membersihkan dari bagian

kebersihan dan ada leader

yang mengontrol petugas

yang setiap harinya

membersihkan area stasiun.

Dimana setiap harinya ada 5

orang dibagi 8 jam sekali

untuk bertugas.

I1-2

23 Bagaimana sistem

pengontrolan fasilitas

umum yang dilakukan di

stasiun KA Rangkasbitung?

72) Setiap saat dan memberikan

wewenang kepada setiap

bagian-bagiannya dan setiap

seminggu sekali dicek.

73) Dari kepala stasiun

memeberi wewenang untuk

mengontrol dari kebersihan

taman sampai peron.

I1-1

I1-2

24 Apakah ada pengontrolan

dari atasan kepada

bawahan?

74) Dari kepala sub urusan dan

kepala stasiun terjun

langsung ke lapangan dan

ada juga absensinya.

75) Ada, jadi ada buku catatan

khusus. Kepala stasiun juga

ikut mengontrol.

76) Iya ada. Petugas yang

berjaga dikontrol oleh

Kepala suburusan dan

kadang kepala stasiun juga

ikut mengontrol kerja

I1-1

I1-2

I1-3

Page 163: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

mereka dalam bentuk

catatan.

77) Iya ada.

I1-4

25 Apakah ada upaya

perbaikan yang dilakukan

untuk fasilitas umum yang

rusak?

78) Ada. akan segera diperbaiki

jika hal kecil seperti keran,

pintu yang rusak. jika cukup

rumit maka akan ada

pengajuan ke pusat.

79) Selalu ada upaya untuk

perbaikan.

80) Ada perbaikan.

I1-1

I1-2

I1-4

26 Berapa lama frekuensi

waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan perbaikan

fasilitas tersebut?

81) 6 bulan sekali/ 1 semester.

82) Bagaimana situasi dan

kondisi kerusakannya. Jika

hal kecil langsung diganti

dan jika tidak bisa maka

langsung diajukan.

83) Jika dapat ditangani sendiri,

langsung diperbaiki, tetapi

jika tidak agak lama paling

2-3hari.

I1-1

I1-2

I1-4

27 Mengapa di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung tidak

disediakan CCTV untuk

mengontrol keamanan di

sekitar stasiun?

84) Sudah ada CCTV tetapi

hanya satu untuk diarea

peron. kedepannya akan ada

penambahan.

85) Hanya belum ada, tetapi

untuk kedepannya akan ada .

I1-1

I1-2

Page 164: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Hanya baru ada 1, tetapi

untuk pelayanan penumpang

di Stasiun belum ada CCTV.

28 Sejauh mana keberhasilan

pengelolaan fasilitas umum

di Stasiun Rangkasbitung?

86) Alhamdulillah banyak

kemajuan dan berhasil.

Dimana Stasiun sekarang

sudah bersih, tidak ada

pedagang asongan atau

pengamen yang masuk.

87) Sudah cukup banyak

perubahan, seperti ada

penanggung jawab

pelayanan yang dulunya

tidak ada dan dari keamanan

sudah cukup baik untuk

memonitor penumpang.

Mungkin baru 75% karena

kurang sterilnya penumpang

yang lalu lalang yang masuk

untuk lewat ke pasar.

88) Sudah cukup berhasil.

89) Sudah cukup baik dan ada

kemajuan.

90) Sudah ada perubahan

adanya tempat duduk di

peron dan area stasiun sudah

bersih.

91) Kalau dibandingkan dengan

satu/dua tahun kebelakang

I1-1

I1-2

I1-4

I2-1

I2-2

I2-3

Page 165: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

sudah cukup baik dan

nyaman.

92) Sudah lumayan ada

kemajuan dibanding dulu.

Stasiun sekarang sudah tidak

ada pengamen, pedagang

dan sudah cukup bersih.

93) Ada walaupun bertahap.

Contohnya sudah ada ruang

boarding pass, pemisah

antrian, tangga untuk naik

kereta.

94) Lumayan, tetapi belum

sangat baik karena belum

ada parkiran, musholla,

ruang tunggu dan loket

walaupun sudah bersih dan

nyaman tetapi masih perlu

perbaikan.

95) Sudah banyak perubahan,

seperti sudah bersih tetpi

masih ada kekurangan dari

bangunan dan fasilitas

seperti parkir dan musholla,

tetapi untuk di stasiunnya

sudah cukup aman dan

nyaman.

96) Sudah cukup berhasil

dibanding dulu karena dulu

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

Page 166: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

banyak pedagang.

97) Sudah ada kemajuan, cukup

lumayan hanya perlu

perbaikan-perbaikan.

98) Sudah ada kemajuan

dibanding dulu. Sekarang

sudah rapi dan bersih, tetapi

masih harus dibenahi untuk

lahan parkir yang tidak ada.

99) Sudah lumayan, hanya

masih kurang perbaikan dan

pembangunan yang lama.

I2-9

I2-10

I2-11

29 Apakah ada rencana untuk

penambahan petugas

keamanan kedepannya?

100) Tidak ada, karena

sudah cukup dan sampai saat

ini tidak ada tindak

kejahatan.

I1-3

30 Upaya apa yang dilakukan

untuk meminimalisir

adanya tindak kejahatan

saat hari libur atau hari

raya?

101) Kalau hari raya,

pertama dari PT.KA dibantu

oleh kepolisian untuk

kegiatan patroli, kemudian

pengamanan jalur, untuk

patroli ada yang malam

harinya karena ada yang

stablingan. Kalau untuk

pengamanan penumpang,

setiap penumpang mau naik

dan turun dari kereta ada

pkd didekat pintu untuk

membantu penumpang baik

I1-3

Page 167: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

saat naik ataupun turun

kereta, kemudian pengaman

peron saat kereta datang

maupun berangkat serta

memastikan pintu kereta

tertutup saat berangkat.

31 Berapa jumlah petugas

keamanan di Stasiun KA

Rangkasbitung?

102) Jumlahnya ada 28

orang. Untuk polsuska ada 4

orang sudah pegawai tetap

dan pkd ada 24 orang itu

outsorching.

I1-3

32 Apakah ada upaya

pencarian untuk barang-

barang penumpang yang

hilang?

103) Sampai saat ini belum

ada yang kehilangan, tetapi

jika ada maka akan ada

pencarian.

I1-3

33 Berapa lama frekuensi

waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan pencarian

tersebut?

104) Tidak bisa diprediksi. I1-3

34 Sejauh mana keberhasilan

keamanan di Stasiun

Rangkasbitung?

105) Sudah banyak

kemajuan dimana pihak

keamanan sudah menjaga

keamanan area stasiun dan

penumpang tidak terganggu

oleh adanya pedagang dan

pengamen.

I1-3

Page 168: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

35 Untuk tim kebersihan di

stasiun ini apakah dari PT

KAI sendiri atau bukan?

106) Diambil dari luar PT

kereta api, kita semua

outsourching dari

PT.Eksasindo.

I1-4

36 Berapa jumlah tim

kebersihan di stasiun

rangkasbitung ini?

107) Ada 12 berikut leader 1.

I1-4

37 Apakah SOP kerjanya? 108) Ada, dari PT outsourching.

I1-4

38 Bagaimana mekanisme

pembagian tugas petugas

kebersihan?

109) Jadi untuk pagi hari itu 6 orang, sore 4 kadang

kalau libur ya 2. Untuk pagi-

pagi mulai dari jam 6.30-

14.00, dan sore dari jam

14.00-22.00.

I1-4

39 Kepada siapa anda

berkoordinasi jika ada

kerusakan fasilitas?

110) Ke bagian pelayanan stasiun, ke bapak Purwanto

di jakarta.

I1-4

40 Apakah terlihat jelas

petunjuk jalur evakuasi dan

prosedur evakuasi di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

111) Tidak terlihat.

112) Tidak terlihat.

113) Terlihat.

114) Iya terlihat, di

dinding.

115) Iya, terlihat.

116) Pernah lihat dan

mengetahui.

117) Belum pernah lihat

karena belum pernah

mengalami.

118) Tidak pernah lihat.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

Page 169: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

119) Tidak tahu.

120) Tidak pernah lihat.

121) Ada kalau tidak salah.

I2-9

I2-10

I2-11

41 Apakah anda tahu titik

kumpul evakuasi di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung?

122) Tidak mengetahui.

123) Tidak pernah lihat.

124) Tahu, didepan stasiun.

125) Iya tahu. Ada di ujung

tempat keluar stasiun.

126) Tahu, diarah pintu

keluar.

127) Tahu, ada di ujung

stasiun.

128) Tidak tahu.

129) Tahu, ada didepan.

130) Tidak tahu, karena

belum pernah.

131) Tahu, ada di depan.

132) Tidak pernah lihat.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

42 Apakah di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung terdapat

petunjuk nomor telepon

darurat?

133) Tidak mengetahui

karena tidak terlihat.

134) Tidak lihat, hanya

tahu ada didalam kereta.

135) Tidak tahu.

136) Iya, terlihat di

pamflet.

137) Tidak lihat.

138) Pernah lihat.

139) Tidak ada.

140) Tidak pernah lihat.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

Page 170: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

141) Belum lihat.

142) Tidak tahu, mungkin

ada.

143) Tidak pernah lihat.

I2-9

I2-10

I2-11

43 Apakah di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung terdapat

fasilitas kesehatan berupa

perlengkapan p3k?

144) Tidak tahu.

145) Tahu, disamping pintu

keluar.

146) Tidak mengetahui,

tetapi seharusnya ada.

147) Tidak tahu.

148) Sepertinya ada.

149) Tidak pernah lihat,

mungkin ada di rusang

evakuasi.

150) Sudah ada dan pernah

lihat.

151) Tidak ada.

152) Belum tahu.

153) Pernah lihat.

154) Pernah lihat dan tahu.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

44 Apakah di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung terdapat

fasilitas kesehatan berupa

kursi roda?

155) Tidak tahu.

156) Lihat, disamping

ruang boarding.

157) Tidak tahu.

158) Iya lihat. Ada di

samping ruang boarding.

159) Belum pernah lihat.

160) Tidak pernah lihat.

161) Kursi roda sudah ada

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

Page 171: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

untuk pengguna stasiun

162) Tidak ada.

163) Belum tahu.

164) Pernah lihat.

165) Kalau untuk kursi

roda tidak lihat.

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

45 Apakah di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung terdapat

fasilitas kesehatan berupa

tandu?

166) Tidak tahu.

167) Tidak tahu.

168) Tidak tahu.

169) Tidak tahu.

170) Tidak tahu.

171) Tidak pernah lihat.

172) Tidak pernah lihat.

173) Tidak ada.

174) Belum lihat,

sepertinya tidak ada.

175) Tidak tahu.

176) Tidak tahu.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

46 Apakah penerangan di

Stasiun sudah cukup

baik/memadai?

177) Kurang tahu karena

jarang pulang sore atau

malam.

178) Biasa saja, sedang.

179) Untuk di peron

kurang, karena sebagian

lampu mati.

180) Lumayan, tetapi

masih harus ditambah.

181) Cukuplah untuk

penerangan penumpang.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

Page 172: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

182) Belum cukup, masih

harus ditambah.

183) Sudah cukup terang.

184) Sudah cukup terang.

185) Masih seperti dulu,

tetapi sudah lumayan 90%.

186) Menurut saya sudah

cukup terang.

187) Sudah cukup terang.

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

47 Menurut anda apakah

petugas keamanan di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung selalu

menjaga kemanan dengan

baik?

188) Keamanan sudah

cukup baik.

189) Ada yang sudah dan

belum, masih ada yang cuek

saja saat kereta datang.

190) Sudah cukup baik,

selalu mengingatkan dan

menjaga penumpang.

191) Lumayan, kadang

membantu saat kereta

datang.

192) Lumayan, hanya

terkadang kurang sigap.

Seperti saya pernah

ketinggalan barang dan saat

kembali ke stasiun langsung

hilang.

193) Sudah cukup baik.

194) Sudah cukup baik,

tidak ada pengamen dan

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

Page 173: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

pedagang.

195) Sudah cukup menjaga

keamanan penumpang.

196) Untuk keamanan

sudah ada kemajuan, tidak

seperti dulu. Sudah tidak ada

yang berjualan.

197) Sudah menjaga

keamanan dengan baik,

tidak seperti dulu semrawut

dengan pedagang yang

masuk.

198) Kalau untuk di pintu

masuk dan keluar sudah

cukup. Kalau untuk kereta

datang ada kesemrawutan

antara yang naik dan turun

penumpang.

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

48 Menurut anda, apakah perlu

CCTV di Stasiun untuk

keamanan?

199) Sangat dibutuhkan

jika ada kejadian-kejadian.

200) Sangat dibutuhkan,

karena takut ada pencurian.

201) Dibutuhkan CCTV.

202) Sangat dibutuhkan

untuk merekam kejadian

yang ada di stasiun.

203) Sangat dibutuhkan,

karena sangat berguna disaat

kejadian tak terduga seperti

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

Page 174: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

pencurian.

204) Penting, untuk

merekam kejadian di

stasiun.

205) Dibutuhkan,

walaupun tidak ada

pengamen dan pedagang

tetapi dikhawatirkan ada

penumpang yang berniat

jahat.

206) Bisa dibutuhkan bisa

juga tidak, tergantung

kondisi stasiun.

207) Menurut saya

dibutuhkan, karena takut ada

kejadian-kejadian tak

diduga.

208) Seharusnya ada.

209) Butuh, agar lebih

aman jika ada hal-hal atau

kejadian tidak diinginkan

bisa direkam di CCTV.

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

49 Menurut anda, apakah

layanan penjualan tiket

kereta api sudah baik dan

cepat?

210) Lumayan baik, sudah

cukup cepat.

211) Sudah cukup baik,

pelayanannya cepat.

212) Untuk penjualan tiket

di loket sudah cukup baik

I2-1

I2-2

I2-3

Page 175: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

dibanding sebelumnya.

213) Lumayan, walaupun

terkadang antrian menjadi

panjang.

214) Tergantung kelas

keretabyang dibeli, kalau

yang krakatau iitu

dimudahkan. Kalau yang

ekonomi lokal cukup

mengantri panjang karena

loket hanya 1.

215) Untuk pelayanan

loket masih kurang, karena

hanya ada 1 loket untuk

kereta ke arah merak.

216) Sudah cukup cepat.

217) Sudah cukup cepat.

218) Sudah cepat.

219) Sudah cukup cepat.

220) Untuk loket yang

lokal terbatas hanya 1 atau

2, jadi banyak antrian yang

penuh. Seperti loket untuk

kereta patas merak.

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

50 Menurut anda, apakah

ruang tunggu yang ada di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung cukup luas

dan bersih dan nyaman?

221) Sudah cukup bersih

dan nyaman.

222) Sudah cukup bersih

tetapi jika ramai kurang

memadai.

I2-1

I2-2

Page 176: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

223) Tidak disediakan

ruang tunggu setelah

membeli tiket, hanya ada

ruang tunggu peron untuk

hari-hari tertentu yang

penumpangnya banyak

kekurangan tempat duduk,

kadang tidak nyaman karena

panas.

224) Untuk ruang tunggu

kereta kurang kursi dan di

loket sangat penumpuk.

225) Sudah cukup untuk

hari-hari biasa, tetapi untuk

saat mudik kekurangan.

226) Ruang tunggu sudah

cukup, tetapi seharusnya ada

ruang tunggu di bagian loket

dan agak besar.

227) Kapasitas untuk ruang

tunggu masih kurang.

228) Sudah bersih dan

cukup nyaman, tetapi untuk

mengantri di loket tidak ada.

229) Sudah cukup nyaman.

230) Sudah cukup bersih

dan nyaman.

231) Sudah lumayan cukup

nyaman.

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

Page 177: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

51 Menurut anda, apakah

ruang boarding yang ada di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung cukup luas

dan bersih?

232) Sudah cukup luas.

233) Masih sempit, karena

masih suka mengantri.

234) Sudah cukup, tetapi

karena banyaknya

penumpang dan waktu yang

mepet jadi terkadang agak

susah untuk masuk.

235) Cukup bersih tetapi

agak sempit.

236) Sudah cukup, jangan

luas-luas nanti

mempersempit jalan masuk.

237) Masih sempit, kurang

luas karena masih suka

mengantri.

238) Sudah cukup, standar.

239) Sudah cukup, untuk

masuk ke stasiun.

240) Belum luas, harus

diperbesar.

241) Cukup untuk masuk

ke stasiun.

242) Sudah cukup.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

52 Menurut anda, apakah toilet

penumpang di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung

cukup memadai bagi

penumpang?

243) Tidak pernah

menggunakan toilet.

244) Masih agak bau dan

baknya kotor.

245) Jarang ada air, tetapi

I2-1

I2-2

I2-3

Page 178: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

petugasnya sudah baik.

246) Kurang, karena masih

belum tertutup bagian

belakang toilet, pintu masih

rusak.

247) Lumayan untuk

fasilitas umum, tetapi masih

banyak yang harus

diperbaiki karena bagian

belakang tidak tertutupi,

tidak ada westafle dan pintu

tidak bisa dikunci.

248) Untuk toilet masih

kurang baik, karena air

kadang mati, pintu rusak,

dan kurang memadai.

249) Sudah cukup baik dan

memadai, serta bersih.

250) Sudah cukup bersih.

251) Cukup lumayan baik.

252) Sudah cukup bersih.

253) Masih kurang, karena

terkadang tidak ada air,

pintu yang rusak dan tidak

ada tisu dan sabun.

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

53 Menurut anda, apakah

musholla di Stasiun Kereta

Api Rangkasbitung cukup

memadai bagi penumpang?

254) Belum pernah

menggunakan musholla.

255) Tidak pernah ke

musholla.

I2-1

I2-2

Page 179: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

256) Untuk musholla sudah

cukup.

257) Kurang luas dan tidak

ada pemisah antara laki-laki

dan perempuan.

258) Memadai tetapi belum

layak karena belum ada

pemisah antara perempuan

dan laki-laki.

259) Untuk musholla

seharusnya terpisah dan

kurang lebar.

260) Belum ada perubahan,

masih kurang luas.

261) Untuk musholla

kurang luas.

262) Untuk musholla harus

diperbesar dan terpisah

antara laki-laki dan

perempuan.

263) Sudah cukup untuk

penumpang, tetapi jika

ramai tidak terlalu luas tapi

tidak masalah karena sudah

ada musholla pun sudah

syukur.

264) Terlalu sempit, karena

tidak ada pemisah antara

laki-laki dan perempuan.

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

Page 180: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

54 Menurut anda, apakah

informasi visual dan

informasi audio di Stasiun

Kereta Api Rangkasbitung

cukup jelas dipahami dan

didengar?

265) Jelas.

266) Sudah baik, terdengar

jelas.

267) Sudah cukup jelas.

268) Cukup jelas.

269) Sudah cukup jelas.

270) Sudah cukup dan

baik.

271) Sudah cukup jelas.

272) Terdengar jelas.

273) Sudah cukup jelas.

274) Cukup jelas dan

terdengar.

275) Kadang jelas, kadang

tidak terdengar karena

menggema.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

55 Menurut anda, apakah

petugas selalu

menginformasikan

gangguan perjalanan kereta

api kepada para

penumpang?

276) Selalu memberitahu.

277) Selalu

diinformasikan.

278) Selalu.

279) Selalu memberitahu.

280) Iya, suka diberitahu.

281) Selalu

menginformasikan.

282) Selalu

diinformasikan.

283) Iya, selalu

diberitahukan.

284) Iya, selalu

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

Page 181: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

diinformasikan.

285) Selalu

diinformasikan.

286) Belum pernah dengar

ada gangguan perjalanan.

I2-10

I2-11

56 Menurut anda, bagaimana

keadaan tempat parkir di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung?

287) Lumayan untuk roda

2.

288) Untuk parkir masih

sempit.

289) Tidak tersedia parkir.

290) Stasiun tidak ada

tempat parkir penumpang,

hanya ada tukang ojek dan

becak. Ada juga khusus

untuk petugas.

291) Tidak ada parkiran,

hanya tempat tukang ojek

dan becak.

292) Untuk parkir itu

kurang, karena tidak ada

tempat. Hanya tukang ojek

dan becak.

293) Untuk tempat parkir

masih berantakan.

294) Kurang luas, malah

macet terus.

295) Untuk tempat parkir

masih kurang, seharusnya

ditambah dan diperluas.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

Page 182: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

296) Jika untuk tempat

parkir masih kurang lahan

untuk parkir kendaraan

penumpang.

297) Tidak ada lahan

parkir, hanya ada tukang

ojek dan becak. Harus

diadakan lahan parkir.

I2-10

I2-11

57 Menurut anda, apakah di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung perlu

adanya akses jalan khusus

bagi penumpang difable?

298) Perlu ada.

299) Perlu ada, karena

membutuhkan pelayanan

yang sama.

300) Perlu dan seharusnya

sudah menjadi standar

pelayanan publik.

301) Sangat perlu, agar

tidak ada perbedaan layanan.

Penumpang kan berbeda-

beda.

302) Harus ada,

penumpang kan beragam.

303) Perlu. Penting, karena

sewaktu-waktu pasti ada

penumpang difable.

304) Perlu, untuk

kenyamanan.

305) Perlu, karena

kebutuhannya sama seperti

penumpang lain.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

Page 183: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

306) Perlu.

307) Harus diadakan untuk

penyandang difable.

308) Seharusnya ada, agar

ada perbedaan.

I2-9

I2-10

I2-11

58 Menurut anda, apakah di

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitung perlu

adanya ruang khusus ibu

menyusui?

309) Kurang tahu.

310) Perlu adanya ruangan

untuk ibu menyusui.

311) Perlu.

312) Sangat perlu, agar ibu

dan bayi merasa nyaman.

313) Harus ada, karena hal

demikian bersifat privasi

jadi butuh ruangan khusus.

314) Harus ada, karena

agar menutup aurat ibu yang

sedang menyusui.

315) Perlu, agar ibu yang

menyusui nyaman.

316) Perlu, karena kasihan

bayi dan ibu yang akan

menyusui.

317) Itu perlu, karena

tempat umum jadi harus ada

ruang khusus ibu dan bayi.

318) Sebenarnya harus ada

untuk ibu yang menyusui

agar tertutup.

319) Perlu.

I2-1

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

I2-6

I2-7

I2-8

I2-9

I2-10

I2-11

Page 184: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 185: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

KODING DATA PENELITIAN

Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Kata Kunci

Perbaikan toilet, hole untuk ruang tunggu, peron dan untuk parkir.

Pembongkaran rel untuk adanya KRL, kemungkinan adanya CCTV,

perubahan musholla, ruang ibu menyusui, untuk toilet pria akan ada

urinoir dan westafle untuk toilet perempuan, ruang tunggu penumpang,

pengatur suhu.

1 semester (6 bulan).

Rencana sudah ada.

Baru ada ruang tunggu untuk penumpang yang akan naik kereta dan baru

100m.

Untuk ruang tunggu belum ada, hanya ada ruang loket dan peron yang

seharusnya ada 3 ruangan.

Akan ada perubahan di Stasiun, salah satunya toilet untuk difable karena

saat ini belum ada.

Akan ada pembuatan fasilitas untuk difable dan sudah diajukan.

Ada rencana untuk perubahan.

Akan ada perubahan.

Untuk parkir juga akan diadakan.

Sudah ada rencana untuk pembuatan parkiran.

Tidak ada hambatan dalam membuat perencanaan.

Tidak ada, karena sudah dilakukan sosialisasi.

Pembagian tugas keamanan diatur sendiri oleh bagian kepala sub urusan

keamanan.

Ada jadwal piket perharinya.

Untuk ruangan nanti akan ada pemisahan ruangan tunggu karena

Page 186: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

sekarang masih menyatu dengan loket.

18 Seharusnya ada 3 ruangan dimana ruang tunggu, loket dan peron.

19 Sudah banyak perubahan.

20 Sudah, seperti ada ruang boarding untuk pengecekan tiket, adanya

fasilitas tiket online.

21 20 detik dalam kondisi hari-hari biasa, kecuali weekend dan long

weekend tidak bisa diprediksi.

22 5 menit karena.

23 Perawatan rutin tiap hari oleh petugas kebersihan.

24 Ada petugas dari pihak ketiga dibagi perhari 5 orang untuk pemeliharaan

dan perawatan.

25 Ruang boarding kira-kira 3x2 cm itu pun belum terpisah dengan ruang

tunggu.

26 1 ruangan, 5x5 cm.

27 Sampai saat ini tidak ada hambatan.

28 Tidak ada, karena sudah ada pembagian tugas masing-masing.

29 Kepala Stasiun yang bertanggung jawab penuh.

30 Kepala stasiun dan petugas terkait.

31 Pengarahan dari polsuska kepada pkd setiap apel pagi dan sore.

32 Ada pengarahan,dari Pak KS, Sub urusan pelayanan dan dari pihak Out

Sourching.

33 Adanya meeting atau brifing singkat.

34 Ada pembinaan dalam 1 bulan 2 kali.

35 Ada pertemuan juga setiap 2 minggu sekali.

36 Untuk meeting 1 minggu sekali. Untuk brifing singkat setengah jam tiap

hari.

37 1 bulan 2 kali dan untuk lama waktu disesuaikan dengan materi.

38 Hanya beberapa menit saja, brifing atau apel singkat.

39 Ada.

Page 187: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

40 Selalu ada.

41 Wajib, dan selalu diinformasikan.

42 Selalu diinformasikan.

43 Selalu memberitahu.

44 Selalu diinformasikan.

45 Selalu.

46 Selalu memberitahu.

47 Iya, suka diberitahu.

48 Selalu menginformasikan.

49 Selalu diinformasikan.

50 Iya, selalu diberitahukan.

51 Iya, selalu diinformasikan.

52 Selalu diinformasikan.

53 Belum pernah dengar ada gangguan perjalanan.

54 Ada terpisah, bagian perjalanan.

55 Ada dari bagian PPKA (Petugas Perjalanan Kereta Api).

56 Ada dari bagian PPKA (Petugas Perjalanan Kereta Api).

57 Iya ada, satpam.

58 Iya ada.

59 Sudah ada.

60 Cuma ada PKD yang berjaga saja.

61 Iya ada, kepada satpam.

62 Ada petugas dari PKD atau Security.

63 Iya ada.

64 Sudah ada, ke bagian PKD.

65 Belum tahu untuk petugas khusus.

66 Cukup banyak untuk petugas yang berjaga.

67 Ada. PKD.

68 Setiap hari dibersihkan oleh petugas kebersihan.

Page 188: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

69 Kepala suburusan pelayanan memberikan tugas ke bagian cleaning

service untuk membersihkan ruangan dan area stasiun.

70 Dari bagian kebersihan dan adanya koordinasi kepala stasiun dan bagian.

Ada 1 orang yang membersihkan dari bagian kebersihan dan ada leader

71 yang mengontrol petugas yang setiap harinya membersihkan area stasiun.

Setiap saat dan memberikan wewenang kepada setiap bagian-bagiannya

dan setiap seminggu sekali dicek.

72 Dari kepala stasiun memeberi wewenang untuk mengontrol dari

kebersihan taman sampai peron.

73 Dari kepala sub urusan dan kepala stasiun terjun langsung ke lapangan

dan ada juga absensinya.

74 Ada buku catatan khusus. Kepala stasiun juga ikut mengontrol.

75 Petugas yang berjaga dikontrol oleh Kepala suburusan dan kadang kepala

stasiun juga ikut mengontrol kerja mereka dalam bentuk catatan.

76 Iya ada.

77 Akan segera diperbaiki jika hal kecil seperti keran, pintu yang rusak. jika

cukup rumit maka akan ada pengajuan ke pusat.

78 Selalu ada upaya untuk perbaikan.

79 Ada perbaikan.

80 6 bulan sekali/ 1 semester.

81 Jika hal kecil langsung diganti dan jika tidak bisa maka langsung

diajukan.

82 Jika dapat ditangani sendiri, langsung diperbaiki, tetapi jika tidak agak

lama paling 2-3hari.

83 Sudah ada CCTV tetapi hanya satu untuk diarea peron.

84 Hanya baru ada 1, tetapi untuk pelayanan penumpang di Stasiun belum

ada CCTV.

85 Banyak kemajuan dan berhasil.

86 Sudah cukup banyak perubahan.

Page 189: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

Sudah cukup berhasil.

Sudah cukup baik dan ada kemajuan.

Sudah ada perubahan adanya tempat duduk di peron dan area stasiun

sudah bersih.

Kalau dibandingkan dengan satu/dua tahun kebelakang sudah cukup baik

dan nyaman.

Sudah lumayan ada kemajuan dibanding dulu.

Ada walaupun bertahap.

Lumayan, tetapi belum sangat baik karena belum ada parkiran, musholla,

ruang tunggu dan loket.

Sudah banyak perubahan.

Sudah cukup berhasil dibanding dulu karena dulu banyak pedagang.

Cukup lumayan hanya perlu perbaikan-perbaikan.

Sudah ada kemajuan dibanding dulu.

Sudah lumayan, hanya masih kurang perbaikan dan pembangunan yang

lama.

Tidak ada.

Kalau hari raya, pertama dari PT.KA dibantu oleh kepolisian untuk

kegiatan patroli, kemudian pengamanan jalur, untuk patroli ada yang

malam harinya. Untuk pengamanan penumpang, setiap penumpang mau

naik dan turun dari kereta ada pkd didekat pintu, kemudian pengaman

peron saat kereta datang maupun berangkat .

Jumlahnya ada 28 orang.

Sampai saat ini belum ada yang kehilangan.

Tidak bisa diprediksi.

Sudah banyak.

Diambil dari luar PT kereta api, dari PT.Eksasindo.

Ada 12 berikut leader 1.

Ada, dari PT outsourching.

Page 190: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

Untuk pagi hari itu 6 orang, sore 4 kadang kalau libur 2.

Ke bagian pelayanan stasiun bapak Purwanto di jakarta.

Tidak terlihat.

Tidak terlihat.

Terlihat.

Iya terlihat.

Iya, terlihat.

Pernah lihat.

Belum pernah lihat.

Tidak pernah lihat.

Tidak tahu.

Tidak pernah lihat.

Ada kalau tidak salah.

Tidak mengetahui.

Tidak pernah lihat.

Tahu.

Iya tahu.

Tahu.

Tahu.

Tidak tahu.

Tahu.

Tidak tahu.

Tahu.

Tidak pernah lihat.

Tidak mengetahui.

Tidak lihat.

Tidak tahu.

Iya terlihat.

Tidak lihat.

Page 191: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

Pernah lihat.

Tidak ada.

Tidak pernah lihat.

Belum lihat.

Tidak tahu.

Tidak.

Tidak tahu.

Tahu.

Tidak mengetahui.

Tidak tahu.

Sepertinya ada.

Tidak pernah lihat.

Sudah ada.

Tidak ada.

Belum tahu.

Pernah lihat.

Pernah lihat.

Tidak tahu.

Lihat.

Tidak tahu.

Iya lihat.

Belum pernah lihat.

Tidak pernah lihat.

Kursi roda sudah ada.

Tidak ada.

Belum tahu.

Pernah lihat.

Kalau untuk kursi roda tidak lihat.

Tidak tahu.

Page 192: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Tidak pernah lihat.

Tidak pernah lihat.

Tidak ada.

Belum lihat.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Kurang tahu.

Biasa saja.

Untuk di peron kurang.

Lumayan.

Cukuplah untuk penerangan penumpang.

Belum cukup.

Sudah cukup terang.

Sudah cukup terang.

Sudah lumayan 90%.

Cukup terang.

Sudah cukup terang.

Keamanan sudah cukup baik.

Ada yang sudah dan belum.

Sudah cukup baik.

Lumayan.

Lumayan.

Sudah cukup baik.

Sudah cukup baik.

Sudah cukup menjaga keamanan penumpang.

Page 193: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

Untuk keamanan sudah ada kemajuan.

Sudah menjaga keamanan dengan baik.

Kalau untuk di pintu masuk dan keluar sudah cukup. Kalau untuk kereta

datang ada kesemrawutan antara yang naik dan turun penumpang.

Sangat dibutuhkan.

Sangat dibutuhkan.

Dibutuhkan CCTV.

Sangat dibutuhkan untuk merekam kejadian yang ada di stasiun.

Sangat dibutuhkan.

Penting, untuk merekam kejadian di stasiun.

Dibutuhkan, walaupun tidak ada pengamen dan pedagang tetapi

dikhawatirkan ada penumpang yang berniat jahat.

Bisa dibutuhkan bisa juga tidak, tergantung kondisi stasiun.

Dibutuhkan, karena takut ada kejadian-kejadian tak diduga.

Seharusnya ada.

Butuh, agar lebih aman.

Lumayan sudah cukup cepat.

Sudah cukup baik, pelayanannya cepat.

Untuk penjualan tiket di loket sudah cukup baik.

Lumayan, walaupun terkadang antrian menjadi panjang.

Tergantung kelas kereta yang dibeli.

Untuk pelayanan loket masih kurang.

Sudah cukup cepat.

Sudah cukup cepat.

Sudah cepat.

Sudah cukup cepat.

Untuk loket yang lokal terbatas hanya 1 atau 2.

Sudah cukup bersih dan nyaman.

Sudah cukup bersih tetapi jika ramai kurang memadai.

Page 194: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

Tidak disediakan ruang tunggu setelah membeli tiket, hanya ada ruang

tunggu peron.

Untuk ruang tunggu kereta kurang kursi.

Sudah cukup untuk hari-hari biasa, tetapi untuk saat mudik kekurangan.

Seharusnya ada ruang tunggu di bagian loket dan agak besar.

Kapasitas untuk ruang tunggu masih kurang.

Sudah bersih dan cukup nyaman, tetapi untuk mengantri di loket tidak

ada.

Sudah cukup nyaman.

Sudah cukup bersih dan nyaman.

Sudah lumayan cukup nyaman.

Sudah cukup luas.

Masih sempit, karena masih suka mengantri.

Sudah cukup.

Cukup bersih tetapi agak sempit.

Sudah cukup.

Masih sempit.

Sudah cukup.

Sudah cukup.

Belum luas, harus diperbesar.

Cukup.

Sudah cukup.

Tidak pernah menggunakan toilet.

Masih agak bau dan baknya kotor.

Jarang ada air.

Kurang, karena masih belum tertutup bagian belakang toilet.

Bagian belakang tidak tertutupi, tidak ada westafle dan pintu tidak bisa

dikunci.

Untuk toilet masih kurang baik.

Page 195: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

Sudah cukup baik dan memadai.

Sudah cukup bersih.

Cukup lumayan baik.

Sudah cukup bersih.

Masih kurang.

Belum pernah menggunakan musholla.

Tidak pernah ke musholla.

Untuk musholla sudah cukup.

Kurang luas dan tidak ada pemisah antara laki-laki dan perempuan.

Belum layak karena belum ada pemisah antara perempuan dan laki-laki.

Untuk musholla seharusnya terpisah dan kurang lebar.

Belum ada perubahan.

Untuk musholla kurang luas.

Untuk musholla harus diperbesar dan terpisah antara laki-laki dan

perempuan.

Jika ramai tidak terlalu luas tapi tidak masalah karena sudah ada musholla

pun sudah syukur.

Terlalu sempit, tidak ada pemisah antara laki-laki dan perempuan.

Jelas.

Sudah baik, terdengar jelas.

Sudah cukup jelas.

Cukup jelas.

Sudah cukup jelas.

Sudah cukup.

Sudah cukup jelas.

Terdengar jelas.

Sudah cukup jelas.

Cukup jelas terdengar.

Kadang jelas, kadang tidak terdengar karena menggema.

Page 196: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

Selalu memberitahu.

Selalu diinformasikan.

Selalu.

Selalu memberitahu. Iya,

suka diberitahu. Selalu

menginformasikan. Selalu

diinformasikan.

Iya, selalu diberitahukan.

Iya, selalu diinformasikan.

Selalu diinformasikan.

Belum pernah dengar ada gangguan perjalanan.

Lumayan untuk roda 2.

Untuk parkir masih sempit.

Tidak tersedia parkir.

Stasiun tidak ada tempat parkir penumpang, hanya ada tukang ojek dan

becak.

Tidak ada parkiran, hanya tempat tukang ojek dan becak.

Untuk parkir itu kurang. Hanya tukang ojek dan becak.

Untuk tempat parkir masih berantakan.

Kurang luas, malah macet terus.

Untuk tempat parkir masih kurang.

Untuk tempat parkir masih kurang lahan untuk parkir kendaraan

penumpang.

Tidak ada lahan parkir, hanya ada tukang ojek dan becak.

Perlu ada.

Perlu ada, karena membutuhkan pelayanan yang sama.

Perlu, seharusnya sudah menjadi standar pelayanan publik.

Sangat perlu, agar tidak ada perbedaan layanan.

Harus ada.

Page 197: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

Penting, karena sewaktu-waktu pasti ada penumpang difable.

Perlu, untuk kenyamanan.

Perlu, karena kebutuhannya sama seperti penumpang lain.

Perlu.

Harus diadakan untuk penyandang difable.

Seharusnya ada, agar ada perbedaan.

Kurang tahu.

Perlu adanya ruangan untuk ibu menyusui.

Perlu.

Sangat perlu, agar ibu dan bayi merasa nyaman.

Harus ada, karena hal demikian bersifat privasi jadi butuh ruangan

khusus.

Harus ada, karena agar menutup aurat ibu yang sedang menyusui.

Perlu, agar ibu yang menyusui nyaman.

Perlu, karena kasihan bayi dan ibu yang akan menyusui.

Perlu, karena tempat umum jadi harus ada ruang khusus ibu dan bayi.

Sebenarnya harus ada untuk ibu yang menyusui agar tertutup.

Perlu.

Page 198: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Dokumentasi :

Wawancara dengan Bapak Oya Santika

(Wakil kepala Stasiun) Tanggal 12

Februari 2016, Pukul 10.00 WIB di

Stasiun KA Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Ulung

(Ketua kebersihan) Tanggal 16 Februari

2016, Pukul 11.05 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Asnawi

(Penumpang) Tanggal 16 Februari 2016,

Pukul 13.00 di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Ibu Asni

(Penumpang) Tanggal 16 Februari 2016, Pukul 13.50 di Stasiun KA

Rangkasbitung

Page 199: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Wawancara dengan Bapak Andri

(Kepala Stasiun) Tanggal 19 September 2016, Pukul 10.30 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Supriyatin

(Junior Supvisor Pelayanan Stasiun)

Tanggal 19 September 2016, Pukul 11.50

WIB di Stasiun KA Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Ulung

(Ketua kebersihan Stasiun) Tanggal 12

September 2016, Pukul 13.10 WIB di

Stasiun KA Rangkasbitung

Wawancara dengan Munah (Penumpang) Tanggal 19 September

2016, Pukul 14.05 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Page 200: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Wawancara dengan Intan

(Penumpang) Tanggal 19 September

2016, Pukul 14.20 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara denganWahyu

(Penumpang) Tanggal 19 September

2016, Pukul 14.40 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Sam’un (Penumpang) Tanggal 19 September

2016, Pukul 15.05 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Sri Rahayu (Penumpang) Tanggal 21 September

2016, Pukul 11.30 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Page 201: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Wawancara dengan Wulan (Penumpang) Tanggal 21 September

2016, Pukul 11.52 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Iwan (Penumpang) Tanggal 21 September

2016, Pukul 12.15 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Aldi

(Penumpang) Tanggal 21 September 2016, Pukul 12.33 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Yani

(Penumpang) Tanggal 21 September 2016, Pukul 12.50 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Page 202: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Wawancara dengan Bapak Rahmat

(Penumpang) Tanggal 21 September

2016, Pukul 13.18 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Syifa (Penumpang) Tanggal 21 September

2016, Pukul 13.56 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Wawancara dengan Bapak Dulfatah (Kepala Suburusan Keamanan) Tanggal

29 September 2016, Pukul 13.15 WIB di

Stasiun KA Rangkasbitung

Page 203: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Keadaan peron/tempat menunggu kereta di Stasiun Rangkasbitung Tanggal 1

Agustus 2016, Pukul 12.53 WIB di

Stasiun KA Rangkasbitung

Keadaan loket di Stasiun Rangkasbitung Tanggal 19 September 2016, Pukul 11.12

WIB di Stasiun KA Rangkasbitung

Keadaan toilet pria di Stasiun Rangkasbitung Tanggal 19 September

2016, Pukul 17.18 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Keadaan toilet wanita di Stasiun Rangkasbitung Tanggal 29 September

2016, Pukul 12.22 WIB di Stasiun KA

Rangkasbitung

Page 204: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Catatan Lapangan

No Tanggal Waktu Tempat Hasil Informan

1 12 Februari 2016

10.00 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Oya Santika

(Wakil

Kepala

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

2 16 Februari 2016

11.05 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Ulung (Ketua

Kebersihan

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)Bapak)

3 16 Februari 2016

13.00 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Asnawi (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng

4 16 Februari 2016

13.50 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Ibu Asni (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

5 16 Februari 2016

14.10 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Data Standar Pelayanan Minimum

(SPM)

Bapak Oya Santika

(Wakil Kepala

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

6 01 Agustus 2016

10.30 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Andri (Kepala

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

7 02 Agustus 2016

09.30 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak DulFatah (

Junior

Supervisor

Page 205: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

Keamanan

Stasiun KA Rangkasbitu

ng)

8 02 Agustus 2016

11.17 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara dan data jumlah penumpang

saat lebaran tahun

2015 dan 2016)

Bapak Supriatin

(Junior

Supervisor

Pelayanan

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

9 19 September

2016

10.30 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Andri (Kepala

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

10 19 September

2016

11.50 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara dan data daftar kelengkapan

SPM Stasiun besar

tipe c bulan juli 2016

Bapak Supriatin

(Junior

Supervisor

Pelayanan

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

11 19 September

2016

13.10 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Ulung (Ketua

Kebersihan

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

12 19 September

2016

14.05

WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Munah (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

13 19 September

2016

14.20 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Intan (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

14 19 September

2016

14.40 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

Wawancara Wahyu (Penumpang

di Stasiun

Page 206: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

ng KA

Rangkasbitu ng)

15 19 September

2016

15.05 Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Sam’un

(Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

16 21 September

2016

11.12 WIB

Stasiun Kereta Api

RAngkasbit

ung

Data profil Stasiun KA Rangkasbitung

dan Tupoksi petugas

Stasiun

Bapak Andri (Kepala

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

17 21 September

2016

11.30 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Sri Rahayu (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

18 21 September

2016

11.52 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Wulan (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

19 21 September

2016

12.15 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Iwan (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

20 21 September

2016

12.33 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Aldi (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

21 21 September

2016

12.50 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Yani (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

22 21 13.18 Stasiun Wawancara Bapak

Page 207: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

September

2016 WIB Kereta Api

Rangkasbitu ng

Rahmat (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

23 21 September

2016

13.56 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Syifa (Penumpang

di Stasiun

KA

Rangkasbitu

ng)

25 29 September

2016

13.15 WIB

Stasiun Kereta Api

Rangkasbitu

ng

Wawancara Bapak Dulfatah

(Junior

Supervisor

Keamanan

Stasiun KA

Rangkasbitu

ng)

Page 208: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

STRUKTUR ORGANISASI STASIUN BESAR RANGKASBITUNG

KSB RANGKASBITUNG

ANDRI

NIPP.42356

WKSB

RANGKASBITUNG

OYA SANTIKA

NIPP.47022

KEPALA SUBURUSAN

PERKA &

ADMINISTRASI

NURDIANSYAH

NIPP.47033

KEPALA SUBURUSAN

PELAYANAN

STASIUN

SUPRIYATIN

NIPP.38635

KEPALA SUBURUSAN

KEAMANAN DAN

KETERTIBAN

DULFATAH

NIPP.64391

KEPALA SUBURUSAN

KOMERSIL

RINI CAHYATI

NIPP.52163

PPKA

(Pngatur

Perjalanan KA)

MANDOR PKD (Petugas

Keamanan dalam)

OPERATOR

JRR (Juru Lansir) CLEANING

SERVICE

STASIUN

POLSUSKA

(Polisi Khusus

KA)

LOKET

PJL (Penjaga Pintu

Lintasan)

CLEANING

SERVICE KRETA

PJW (Penjaga

Wesel)

Page 209: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 210: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 211: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 212: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 213: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 214: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 215: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 216: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 217: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 218: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 219: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 220: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 221: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 222: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 223: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan
Page 224: MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI STASIUN KERETA API …repository.fisip-untirta.ac.id/773/1/MANAJEMEN FASILITAS UMUM DI... · 15. Keluarga penulis yang selalu memberikan kasih sayang dan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Pribadi

Nama : Hesti Oktaviawati

NIM : 6661122559

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Pandeglang, 12 Oktober 1993

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

E-mail : [email protected]

Nomor Handphone : 085216638316

Alamat : Kp. Cihideung Rt. 003/002

Kec. Cimanuk, Kab. Pandeglang

2. Riwayat Pendidikan

SD : SD N 1 Batubantar

SMP : SMP N 1 Pandeglang

SMA : SMA N 1 Pandeglang

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Serang)

3. Pengalaman Organisasi

a. Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMANE)

FISIP UNTIRTA 2013-2014

b. Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (HIMANE)

FISIP UNTIRTA 2014-2015