22
Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyaakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 2 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2, Nomor 1, 2018, 23-44 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/reputation Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Hubungan Masyrakat, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung Email: [email protected] ABSTRAK Tulisan ini menjelaskan tentang proses manajemen humas yang dilakukan oleh humas PT.Pindad (Persero) dalam rangka memelihara citra perusahaan memalui program penerimaan kunjungan industri. Penelitian yang dilakukan menggunakan paradigma konstruktivisme, metode kualitatif dan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan citra melalui kunjungan industri secara mendalam dan menyeluruh. Konsep yang digunakan adalah konsep four steps public relations dari Cutlip, Center and Broom, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatori pasif, dan wawancara mendalam. Teknis analisis yang digunakan adalah reduksi data dan penyajian data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa manajemen yang dilakukan oleh Humas PT.Pindad (Persero) dalam mengelola program kunjungan industri memiliki pengaruh terhadap pemeliharaan citra yang dilakukan oleh perusahaan dan sesuai dengan konsep four steps public relations dari Cutlip, Center and Broom yakni proses perencanaan dengan menetapkan tujuan, melakukan operasionalisasi persuratan, menyiapkan tempat, membuat schedule dan rundown acara dan melakukan briefieng. Proses implementasi dengan melakukan pemaparan materi dan plant tour. Proses evaluasi beserta pencarian data dan fakta dengan mewawancarai pengunjung dan evaluasi tahunan perusahaan. Kata Kunci: Manajemen, Humas, Program Kunjungan, Citra

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyaakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 2

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2, Nomor 1, 2018, 23-44

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/reputation

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra

Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib 1Jurusan Ilmu Komunikasi Hubungan Masyrakat, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Email: [email protected]

ABSTRAK Tulisan ini menjelaskan tentang proses manajemen humas yang dilakukan oleh humas PT.Pindad (Persero) dalam rangka memelihara citra perusahaan memalui program penerimaan kunjungan industri. Penelitian yang dilakukan menggunakan paradigma konstruktivisme, metode kualitatif dan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui proses pemeliharaan citra melalui kunjungan industri secara mendalam dan menyeluruh. Konsep yang digunakan adalah konsep four steps public relations dari Cutlip, Center and Broom, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatori pasif, dan wawancara mendalam. Teknis analisis yang digunakan adalah reduksi data dan penyajian data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa manajemen yang dilakukan oleh Humas PT.Pindad (Persero) dalam mengelola program kunjungan industri memiliki pengaruh terhadap pemeliharaan citra yang dilakukan oleh perusahaan dan sesuai dengan konsep four steps public relations dari Cutlip, Center and Broom yakni proses perencanaan dengan menetapkan tujuan, melakukan operasionalisasi persuratan, menyiapkan tempat, membuat schedule dan rundown acara dan melakukan briefieng. Proses implementasi dengan melakukan pemaparan materi dan plant tour. Proses evaluasi beserta pencarian data dan fakta dengan mewawancarai pengunjung dan evaluasi tahunan perusahaan. Kata Kunci: Manajemen, Humas, Program Kunjungan, Citra

Page 2: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyaakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 24

ABSTRACT This paper describes the public relations management process carried out by public relations of PT. Pindad (Persero) in order to maintain the company's image through the industrial visit acceptance program. The research was conducted using the constructivism paradigm, qualitative methods and case study approaches that aim to find out the image maintenance process through in-depth and comprehensive industrial visits. The concept used is the concept of four steps public relations from Cutlip, Center and Broom, using passive participatory observation data collection techniques, and in-depth interviews. The analysis technique used is data reduction and data presentation. The results of this study indicate that the management carried out by Public Relations PT.Pindad (Persero) in managing industrial visit programs has an influence on image maintenance carried out by the company and in accordance with the concept of four steps public relations from Cutlip, Center and Broom namely the planning process by setting purpose, operationalize correspondence, prepare a place, make a schedule and rundown of the event and do a briefieng. The implementation process is by presenting material and plant tour. The evaluation process along with data and fact searches by interviewing visitors and annual evaluations of the company. Keywords: Management, Public Relations, Visit Program, Image

PENDAHULUAN

Citra terbagi menjadi dua bagian, ada citra baik dan ada citra buruk, citra yang baik merupakan hal yang penting, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau jasa, melainkan dapat memperbaiki setiap kepuasan pelanggan atau mitra terhadap organisasi, Siswanto (2004:54) menjelaskan bahwa citra merupakan pancaran jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organiasi juga sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan atau organisasi, yang patut untuk dipertimbangkan keberadaannya.

Organisasi atau instansi diperkirakan akan meraih citra positifnya dengan melakukan berbagai strategi, perencanaan yang matang, komunikasi yang efektif dan informasi yang jelas, dengan begitu citra positif akan terbentuk dengansendirinya. Perbedaan tingkat pengetahuan, pendidikan maupun ekonomi khalayak atau public diperkirakan akan mempengaruhi penilaian terhadap organisasi. Soemirat dan Ardianto (2011:52) dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations menyebutkanbahwa citramerupakan kesan atau gambaran individu yang muncul tentang sesuatu sebagai hasil pengetahuan dan pengalaman yang dirasakan sendiri,

Page 3: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

atas dasar tersebut citra terbentuk yaitu berawal dari apa yang dilihat dan dirasakan, maka pentingnya citra positif bukan hanya dalam proses pembentukan tapi juga harus dijaga atau dipelihara dengan baik. Bagi sebuah organisasi citra akan menjadi sesuatu yang penting ketika perusahaan menyadari hal tersebut, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan manajemen dalam pemeliharaan citra yang sudah terbentuk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat dari pergeseran atau penurunan citra perusahaan.

Penelitian ini pada dasarnya ingin mengetahui bagaimana proses PT.Pindad (Persero) melaukan sebuah manajemen Humas untuk memelihara citra perusahaan melalui sebuah program yaitu progam penerimaan kunjungan industri. Manajemen humas yang dilaukan terdiri dari tigatahapan yaitu tahapan perencanaan, implementasi dan evaluasi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan hasil konstruksi sosial. Pengetahuan manusia adalah konstruksi yang dibangun dari sproses kognitif yang berinteraksi dengan dunia sebagai objek material. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif diyakini mampu menjelaskan bentuk manajemen humas yang dilakukan PT. Pindad (Persero) dalam memelihara citra positif. Pendekatan kualitatif memberi kemudahan bagi peneliti untuk mengamati dan mengikuti suatu proses manajemen yang terjadi disana, adapun hal yang diteliti yaitu konsep four steps PR process yang digunakan humas PT. Pindad (Persero) sebagai subjek penelitian dan menggunakan pendekatan studi kasus, studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu sistem yang terikat” atau “suatu kasus/beragam kasus” yang dari waktu kewaktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji dari suatu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu

Memelihara citra positif tidaklah mudah, citra terbentuk melalui beberapa tahapan atau proses, proses inilah yang seyogyanya dimanfaatkan oleh Humas sebagai peluang untuk mengkonstruksikan citra positif lembaganya. Peluang tersebut bisa dikemas dengan berbagai bentuk, baik dari event perusahaan atau CSR dan lain sebagaimanya. Cara untuk mencapai tujuan dari peluang tersebut Humas harus melakukan sebuah strategi yang mana strategi tersebut adalah manajemen humas.

Page 4: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

4 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

Soemirat dan Ardianto (2005:67) dalam bukunya dasar-dasar Public Relations menyebutkan bahwa manajemen humas adalah suatu proses dan aspek manajemen yang dilakukan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek ini harus direncanakan dengan cermat dan hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan, karena manajemen humas merupakan proses pengelolaan kegiatan yang dilakukan oleh seorang humas di suatu lembaga.

Dewasa ini instansi pemerintah maupun swasta banyak menggunakan fungsi humas atau public relations dalam membentuk, memelihara dan meningkatkan citra organisasinya, begitupun dengan PT. Pindad (Persero) yang memfungsikan humas dalam proses pembentukan, pemeliharaan dan peningkatan citra perusahaan.

Kunjungan PT.Pindad (Persero) terbagi menjadi dua macam yaitu kunjungan belajar dan kunjungan bisnis. Kunjungan belajar merupakan kunjungan yang bertujuan untuk mempelajari segala hal yang terkait dengan kebutuhan pembelajaran, kunjungan belajar ini dilakukan oleh beberapa elemen tingkatan pendidikan, mulai dari tingkat terendah sampai perguruan tinggi, sedangkan kunjungan bisnis adalah kunjungan yang bertujuan dalam rangka menjalankan misi bisnis antar kolega dengan perusahaan. Kunjungan ini terbagi kepada dua kegiatan yang pertama indoor invitation, yaitu kegiatan berupa pemaparan materi mengenai company profile dan pemaparan materi mengenai hal-hal spesifik yang dibutuhkan oleh peserta kunjungan. Kedua, Plant tour yaitu kegiatan yang berbentuk wisata pabrik yang mana peserta akan diberi kesempatan untuk melakukan perjalanan mengelilingi komplek pembuatan produk, untuk mengetahui hal-hal yang diinginkan oleh peserta dalam memenuhi kebutuhannya.

Semua lembaga/instansi pada dasarnya memiliki keunikannya masing-masing, memiliki visi dan misi yang mengacu pada kemajuan pembanguan Indonesia, termasuk PT. Pindad (Persero). Peneliti memilih PT. Pindad (Persero) sebagai subyek penelitian dikarenakan program kegiatankunjungan industri yang dikonsep oleh PT. Pindad (Persero) sangat berkarakter dan memiliki keunikan, terlihat dari identitas perusahaannya sebagai industri pertahanan satu-satunya di Indonesia yang memiliki keterbukaan terhadap public. Hal ini dibuktikan dari kegiatan kunjungan industri khususnya Plant tour dimana para pengunjung diberikan izin akses masuk untuk melihat produk, proses pembuatan dan lain sebagainya. Ada beberapa instruksi berupa safety induction untuk menjaga keamanan dan kenyamanan peserta kunjungan yang mana hal ini

Page 5: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

dikonstruksikan untuk membentuk citra positif dengan tujuan bahwa PT. Pindad (Persero) sebagai perusahaan produk pertahanan dan keamanan sangat dekat dengan masyarakat, selain itu, para peserta kunjungan diberikan kesempatan untuk mengetahui lebih dekat tentang produk PT.Pindad (Persero) yang tidak dipublikasikan di masyarakat luas, bisa berswafoto dengan produk-produk yang memiliki kesan menyeramkan dimata masyarakat pada umumnya, kunjungan industri ini menjadi sebuah program inovasi humas PT. Pindad dalam rangka memelihara citra lembaganya.

LANDASAN TEORITIS

Ada beberapa unit yang berkaitan dengan jurnal ilmiah ini yang melengkapi dan menguatkan permasalah yang diangkat dalam penelitian ini, Pertama, Teori Citra, Menurut Frank Jefkins dalam buku Public Relations, definisi citra dalam konteks humas, citra diartikan sebagai kesan, gambaran, atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan) atas sosok keberadaan berbagai kebijakan personil personil atau jasa-jasa dari suatu organisasi atau perusaahaan.Citra dapat dikatakan sebagai presepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra. Jefkins (2003:93) menyebutkan beberapa jenis citra (image). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni 1)Mirror Image (Citra Bayangan). 2)Current Image (Citra yang Berlaku). 3)Multiple Image (Citra Majemuk). 4)Corporate Image (Citra Perusahaan). 5)Wish Image (Citra Yang Diharapkan).

Kedua, Hubungan Masyarakat (Humas) pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, karena ciri hakiki komunikasi humas adalah komunikasi dua arah/timbal balik (two ways communication). Arus komunikasi timbal balik dilakukan dalam kegiatan humas sehingga tercipta umpan balik yang merupakan prinsip pokok dalam humas. Rahmadi (2002:22) menyebutkan humas adalah salah satu bidang ilmu praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi atau perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. Canfield dalam yulianita (2001:27) menjelaskan bahwa PR merupakan falsafah dan fungsi manajemen yang di ekspresikan melaluui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan public, melakukan kegiatan

Page 6: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

6 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan good will dari publiknya. Hal ini menunjukan bahwa PR merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam bentuk hal-hal yang tidak menyimpang dari kebenaran, kejujuran, pelayanan yang baik untuk publik dan merupakan upaya untuk menanamkan kepercayaan public terhadap perusahaan.

Di Indonesia istilah Hubungan Masyarakat (Humas) lebih umum dikenal jika dibandingkan dengan istilah Public Relations (PR). Istilah humas sendiri lebih dikenal dan digunakan pada instansi pemerintahan dan lembaga-lembaga social, ataupun pendidikan, sedangkan istilah Public Relations lebih sering digunakan pada perusahaan. Humas merupakan kegiatan yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang mengatur hubungan-hubungan dengan publiknya, baik public internal maupun publik eksternal.

Palapah dan Syamsyudin dalam yulianita (2001:9) Public Relations adalah salah satu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling mengerti dan berkerjasama antara semua pihak yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasaan bersama Public Relations adalah fungsi dari manajemen yang membentuk dan memelihara relasi yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publiknya, dimana publik inilah yang menentukan berhasil atau gagalnya suatu perusahaan. Inti dari Public Relations adalah kegiatan komunikasi yang terjadi dalam sebuah lembaga atau organisasi. Kegiatan komunikasi tersebut antara komunikator dengan komunikannya memiliki saling pengertian dan didalam proses komunikasi tersebut tidak terjadi kesalahan persepsi. Kegiatan Public Relations adalah sebagai mediator yang menjembatani kepentingan organisasi, lembaga atau perusahaan dengan publiknya yang terkait dengan kegiatan Public Relations itu sendiri.

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PR hanyalah terdapat dalam suatu organisasi yang jelas strukturnya serta jelas adanya pemimpin dan yang dipimpin tetapi dalam suatu organisasi yang tidak dilengkapi dengan bagian PR, tidak berarti tidak ada kegiatan kehumasan. Seluruh anggota organisasilah yang melaksanakan kegiatan kehumasan.

Cutlip, Center and Broom dalam Ardianto (2011 :8-10).menyatakan bahwa Public Relations in the distinctive managemen function which help estabilish and mutual lines of communications understanding, acceptance and cooperation between organization and with its public (Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terciptanya saling

Page 7: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, kerjasama anatara organisasi dan berbagai publiknya).

Pengertian yang diungkapkan diatas, Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen dalam perusahaan yang menjadi katalisator antara pihak perusahaan dengan publiknya untuk mencapai pemahaman dan pengertian yang sama. Public Relations dilaksanakan dalam sebuah organisasi yang jelas dan terstruktur, artinya dalam organisasi tersebut ada yang menjadi pimpinan dan ada yang dipimpin. Public Relations diartikan sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa selain sebagai bentuk komunikasi yang terencana, humas juga sangat erat kaitannya dengan manajemen, dimana ada humas disitu ada manjemen, dan dimana terdapat manajemen disitu ada humas. Sebagaimana menurut Nova (2012:12) bahwa humas merupakan bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi perusahaan, organisasi atau seseorang, profesi humas bekerja dibawah diwilayah publik untk melakukan fungsi komunikasi, hubungan masyarakat, hubungan pelanggan, manajemen krisis, hubungan industri, mediasi, publisitas dan lain sebagainya. Hal ini menunjukan bahwa kajian humas memang tidak akan terlepas dari citra perusahaan atau lembaga. Dapat kita fahami dari definisi diatas bahwa humas juga erat kaitannya dengan publik, maka dari itu hubungan baik perlu dijalin oleh seorang humas bersama publiknya.

Ketiga, Manajemen humas, Ghani (2007:103) dalam artikel jurnalnya menyebutkan manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan yang ditentukan, oleh karenanya manajemen akan sangat membantu dalam proses pelaksanaan segala sesuatu yang menjadi tujuan kita. Sedangkan manajemen humas adalah suatu proses dan aspek manajemen yang dilakukan humas baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek, harus direncanakan dengan cermat dan hati-hati, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan, tanpa adanya suatu proses dan aspek manajemen humas untuk suatu program yang terencana dan sistematis.

“Sebagai anologi seorang humas sedang menjalankan kereta api tanpa arah, tanpa stasiun sehingga akan kehabisan bahan bakar dan berhenti tanpa mencapai hasil yang pasti. Biasanya pola kerja

Page 8: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

8 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

seperti itulah yang dilakukan oleh seorang humas yang kurang profesional. (Ardianto, 2007:213).”

Hal ini menunjukan bahwa seorang pejabat humas akan terpaksa beroperasi secara “instinktif” (naluri) sehingga ia mudah kehilangan arah, ia selalu tergoda mengerjakan hal-hal baru, sementara hal-hal lama belum belum terselesaikan. Pada akhirnya, ia akan sulit memastikan sejauh mana kemajuan yang ingin dicapai, dan apa saja hasil konkretnya. Penetapan tujuan dalam proses dan manajemen humas, sedikitnya terdapat empat tujuan yaitu, pertama, untuk mengubah citra dan reputasi organisasi atau perusahaan di mata public dengan adanya aktivitas baru yang dilakukan organisasi. Kedua, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia humas. Ketiga, untuk menyebarluaskan cerita sukses yang dicapai organisasi kepada public sehingga mendapatkan pengakuan. Keempat, untuk memperkenalkan organisasi atau perusahaan kepada publik dan membuka pasar-pasar atau relasi baru. keempat, Yulianita (2012:121) menyebutkan bahwa konsep Four Steps PR Process dari Cultip, Center and Broom (1985-1994), menjelaskan tentang empat tahap proses manajemen humas yang meliputi Defining Public Relations Problem (Situation Analisis), Planning dan Programming (Strategi), Taking Action and Communicating (Implementation), Evaluation the Program (Assesment).

HASIL DAN PEMBAHASAN

PT.Pindad (Persero) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial dan menjadi bagian dari BUMN yang ada diindonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1808 dengan segala metamorphosis yang dilaluinya hingga saat ini, Pindad telah menghasilkan banyak produk yang telah tersebar baik di dalam maupun diluar negeri. PT.Pindad Persero yang beralamat di Jalan Gatot Subroto No.507 Bandung ini memiliki visi dan misi yaitu menjadi Produsen Peralatan Pertahanan dan Keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik dan Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industri untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung Pertahanan dan Keamanan Negara. PT.Pindad (Persero) memiliki struktur organisasi yang jelas, yang mana keberadaan humas atau komunikasi korporat berada dibawah naungan sekretaris

Page 9: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

perusahaan. Pada tahun-tahun terakhir ini, Pindad cukup banyak mendapat penghargaan yang tentunya ini akan menambah citra perusahaan semakin baik diantaranya, Top 6 Popular SOE in Processing Sector pada Apresiasi Indonesia untuk BUMN pada tahun 2017, Juara Kategori TOP IT Implementation On Manufacture Sector pada Ajang penghargaan TOP IT & TELCO pada tahun 2017, Top 5 Program Corporate Social Responcibility (CSR) pada tahun 2016, dan Sebagai Stand dengan Peserta pengunjung terbanyak dalam IBD Expo pada tahun 2016. PT. Pindad (Persero) dalam rangka mengelola program kegiatan kunjungan industri, terdiri dari tiga tahap yang dilakukan, yaitu tahap perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Program kunjungan industri dalam pengelolaannya dilakukan oleh humas dan beberapa orang yang terlibat untuk mensukseskan program kegiatan kunjungan industri. Penelitian kulitatif ini menggunakan informan sebagai narasumber untuk memperoleh data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan narasumber, dan observasi partisipatorif pasif dan studi dokumen. Humas Pindad pada tahap pertama yaitu kegiatan perencanaan yang dilakukan yaitu menentukan tujuan, menjalankan operasionalisasi persuratan, menyiapkan tempat, membuat rundown acara dan melakukan briefing. Tahap kedua yaitu implementasi dengan melakukan paparan materi dan Plant tour.

Kegiatan pemaparan merupakan kegiatan di dalam ruangan sebelum melakukan plant tour ke dalam komplek pembuatan produk. Kegiatan yang dilakukan biasanya diisi dengan materi yang dibutuhkan oleh peserta kunjungan dan pemberian informasi mengenai safety induction. Selanjutnya kegiatan plant tour yang biasa diisi dengan kegiatan mengelilingi komplek pembuatan produk. Tahap kedua yaitu Evaluasi beserta pencarian fakta dan data dengan mengukur keberhasilan dan mengukur manfaat yang didapatkan khususnya yang berkaitan dengan citra perusahaan dan mewawancarai pengunjung pada saat kunjungan industri dilakukan. Hasil temuan dalam penelitian ini Humas Pindad melakukan 3 tahap manajemen humas pada program kunjungan industri yaitu pertama tahap perencanaan, kedua tahap implementasi dan ketiga tahap evaluasi.

Tahapan Perencanaan pada Program Kunjungan Industri PT. Pindad (Persero) Pada tahap perencanaan Humas PT.Pindad (Persero) memposisikan dan menilai bahwa keberhasilan sebuah kegiatan yang dibuat tergantung pada

Page 10: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

10 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

proses persiapan, dimana kegiatan perencanaan bagi Humas PT.Pindad (Persero) merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum seluruh aktifitas organisasi atau lembaga dijalankan, dengan menetapkan secara jelas langkah-langkah apa yang akan dilakukan agar tujuan dapat tercapai dengan efisien, sehingga Humas PT.Pindad (Persero) melakukan beberapa aktifitas dalam proses perencanaan. Sebagaimana menurut Komarudin W.S Manajer Komunikasi Koporat menyebutkan bahwa :

“Perencanaan merupakan proses dimana kita melakukan beberapa hal sebelum memulai menjalankan aktifitas. Proses tersebut merupakan rangkaian yang harus dilakukan secara runtut agar semua berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah untuk menyiapkan dan mengkoordinasikan segala sesuatu yang akan dilaksanakan”.(Hasil Wawancara pada tanggal 21 Februari 2018 bersama Komarudin pada pukul 09.15 WIB).

Humas Pindad dalam tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan yaitu pertama, menyusun tujuan yang akan dicapai dari program kunjungan industri. Kedua, menjalankan operasionalisai persuratan. Ketiga, menyiapkan tempat. Keempat, membuat schedule atau rundown acara dan kelima, melakukan briefieng dengan pihak yang akan berkunjung. Kegiatan tersebut dibuat untuk mensukseskan perencanaan yang nantinya akan berimplikasi pada tahap pelaksanaan. Pemaparan dari kelima hal yang dilakukan Humas Pindad dalam tahap perencanaan pada program Kunjungan Industri diantaranya Menetapkan Tujuan, Tujuan PT. Pindad (Persero) dalam melakukan kunjungan industri yang pertama yaitu menjalankan peraturan kementrian tentang kunjungan industri yang mengaharuskan setiap perusahaan menerima kunjungan industri dari lembaga pendidikan seperti tingkatan sekolah menengah kejuruan maupun tingkat universitas.

Oleh karena itu, tujuan menjadi hal yang penting ditetapkan dalam proses perencanaan suatu program kegiatan dengan mencari peluang-peluang lain dalam pelaksanaan program yang memudahkan perusahaan untuk mensosialisasikan identiasnya. Tujuan yang penting, memiliki makna, dan mengandung asas kemanfaatan dan harapan-harapan yang ada didalamnya merupakan indikator dari sebuah tujuan yang bisa dikatakan baik. Tujuan yang baik adalah tujuan yang memenuhi indikator-indikator baik pula, yang dapat membantu perusahaan dalam mewujudkan semua visi dan misi yang ingin dicapai bersama.

Page 11: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

Adapun dalam tahap menjalankan operasionalisasi persuratan, humas PT.Pindad (Persero) melalui beberapa prosedur yang ditetapkan oleh peruhaan yaitu tahap pertama surat permohonan yang di ajukan oleh pemohon akan masuk ke departemen komunikasi korporat. Kedua, setelah surat disetujui, akan dibuatkan surat jawaban persetujuan yang akan dikirim kepada pemohon dan didalamnya terdapat beberapa hal yang harus pemohon jalankan terkait persyaratan, safety induction dan peralatan yang harus dibawa. Ketiga, dari komunikasi korporat akan dibuatkan disposisi atau surat tembusan pemberitahuan kepada bagian keamanan pusat di Pindad. Ketempat, akan dibuatkan surat disposisi kepada setiap tempat dan divisi yang akan dikunjungi.

Langkah selanjutnya dalam tahap perencanaan yaitu Humas PT.Pindad (Persero) melakukan persiapan tempat. Tempat yang dipersiapkan pada tahap ini yaitu pertama mengkondisiskan setiap tempat yang akan dikunjungi pada hari H. kedua, menyiapkan tempat di dalam ruangan jika ada paparan materi yang akan disampaikan sebelum wisata pabrik ke dalam komplek pembuatan. Setelah menyiapkan tempat, Humas PT.Pindad (Persero) membuat schedule atau rundown acara, Jadwal pelaksanaan kunjungan industri disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan artinya bahwa jadwal pelaksanaan dilakukan ketika kondisi perusahaan sedang tidak sibuk dan tidak berbenturan dengan agenda-agenda penting perusahaan, dalam pelaksanaan kunjungan industri ini Humas PT.Pindad (Persero) menetapkan jadwal setiap minggu maksimal 2-3 kali penerimaan kunjungan dan tidak lebih dari itu. Langkah terakhir setelah membuat schedule atau rundown acara yaitu melakukan briefieng, Briefieng yang dilakukan dalam tahap ini adalah briefieng dengan pihak yang mengajukan permohonan yaitu lembaga pendidikan untuk melaksanakan kunjungan industri ke PT.Pindad (Persero). Briefieng ini dilakukan hanya bagi pemohon yang suratnya telah di setujui perusahaaan untuk melakukan kunjungan industri. Bagi setiap lembaga baik itu universitas atau sekolah menengah kejuruan yang telah diterima suratnya akan diberikan surat balasan sebagai bentuk follow up penerimaan kunjungan.

Proses operasionalisasi persuratan terdapat beberapa tahapan dimana Humas Pindad melakukan rangkaian prosedur penerimaan kunjungan dengan membalas surat sebagai bentuk dari follow up permohonan kunjungan industri. Surat ini akan dikirim langsung kepada pemohon melalui email yang sudah tertera, dengan proses seperti yang demikian

Page 12: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

12 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

akan menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Humas Pindad yaitu briefieng dengan pihak calon pengunjung.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa humas Pindad menjalankan kegiatan persuratan yang telah memiliki standar operasionalnya sendiri, terdiri dari empat langkah yang telah biasa dilakukan oleh Humas Pindad sebagai bentuk usaha menjalankan prosedur sesuai standarnya, tujuannya adalah untuk menjalankan prosedur dan memudahkan proses berjalannya kegiatan kunjungan industri.

Langkah selanjutnya dalam tahap perencanaan yaitu Humas PT.Pindad (Persero) melakukan persiapan tempat. Tempat yang dipersiapkan pada tahap ini yaitu pertama mengkondisiskan setiap tempat yang akan dikunjungi pada hari H. kedua, menyiapkan tempat di dalam ruangan jika ada paparan materi yang akan disampaikan sebelum wisata pabrik ke dalam komplek pembuatan. Hal ini dipersiapkan mengingat ruangan yang akan digunakan memiliki kapsitas yang terbatas, hanya untuk 50 orang pengunjung saja. Setelah menyiapkan tempat, Humas PT.Pindad (Persero) membuat schedule atau rundown acara, Jadwal pelaksanaan kunjungan industri disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan artinya bahwa jadwal pelaksanaan dilakukan ketika kondisi perusahaan sedang tidak sibuk dan tidak berbenturan dengan agenda-agenda penting perusahaan, dalam pelaksanaan kunjungan industri ini Humas PT.Pindad (Persero) menetapkan jadwal setiap minggu maksimal 2-3 kali penerimaan kunjungan dan tidak lebih dari itu. Langkah terakhir setelah membuat schedule atau rundown acara yaitu melakukan briefieng, Briefieng yang dilakukan dalam tahap ini adalah briefieng dengan pihak yang mengajukan permohonan yaitu lembaga pendidikan untuk melaksanakan kunjungan industri ke PT.Pindad (Persero). Briefieng ini dilakukan hanya bagi pemohon yang suratnya telah di setujui perusahaaan untuk melakukan kunjungan industri. Bagi setiap lembaga baik itu universitas atau sekolah menengah kejuruan yang telah diterima suratnya akan diberikan surat balasan sebagai bentuk follow up penerimaan kunjungan.

Pada dsarnya semua data yang didapatka dalam tahap perencanaan, akan dijadikan landsan untuk melaksanakan kegiatan. Sebagaimana Yulianita (2012:143) menyebutkan bahwa pada kegiatan penyusunan sebuah perencanaan, Humas atau mereka yang menjalankan fungsi-fungsi kehumasan berpedoman pada hal-hal yang dijadikan sumber rujukan

Page 13: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

adalah hasil temuan dari kegiatan pengumpulan data dan fakta, dimana data tersebut harus disajikan sesuai dengan apa yang ada dilapangan tanpa ada pengaruh sudut pandang Humas yang subjektif dan dalam hal ini Humas PT.Pindad (Persero) memang tidak melakukan pencarian data dan fakta secara formal, hanya saja aktifitas pencarian data dan fakta dilakukukan pada tahap evaluasi kegiatan yang mana pencarian data dan fakta tersebut dilakukan secara informal dengan mewawancarai pengunjung sebagai bentuk kegiatan untuk mengetahui kesan dan pesan juga kelebihan dan kekurangan dari kegiatan kunjungan industri, yang nantinya akan dijadikan pedoman untuk kegiatan selanjutnya. Jadi pada dasarnya Humas PT.Pindad (Persero) tetap menjadikan pencarian data dan fakta sebagai pedoman dalam perancangan perencanaan, hanya saja prosesnya tidak dilakukan secara formal, hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Yulianita (2012:138) dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relations bahwa penelitian formal ini tidaklah menjadi pekerjaan utama PRO atau pada umumnya PRO di perusahaan-perusahaan.

Tahapan Implementasi pada Program Kunjungan Industri PT. Pindad (Persero) Tahap implementasi merupakan tahap pelaksanaan yang dilakukan pada program kunjungan industri. Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu pertama kegiatan pemaparan materi didalam ruangan dan kegiatan Plant tour atau wisata pabrik. Kegiatan yang pertama yaitu Kegiatan Pemaparan Materi, kegiatan ini biasa disebut paparan ini dilakukan sebelum plant tour dengan tujuan mengedukasi lebih dalam seputar PT.Pindad (Persero) sebelum menuju lapangan, segala informasi yang akan dilakukan semua di informasikan pada paparan ini.

Humas PT.Pindad (Persero) berusaha mengkonsep kegiatan paparan dengan tujuan untuk membentuk saling memahami bahwa PT.Pindad (Persero) hadir sebagai BUMN yang memiliki keterbukaan informasi terhadap masyarakat. Sehingga saling pengertianpun bisa terbentuk dan terjalin dengan baik. Aldi Rienaldi selaku staff protokol mengatakan bahwa :

“Bagaimanapun PT.Pindad (Persero) merupakan satu-satunya industri pertahanan dalam negeri yang mungkin saja dimata masyarakat yang belum tau PT.Pindad (Persero) secara keseluruhan beranggapan bahwa PT.Pindad (Persero) kan perusahaan senjata, tidak bisa sembarang orang menggali informasinya, memang.

Page 14: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

14 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

Hanya saja kami tetap memberikan informasi yang sifatnya berada pada batas kewajaran yang memang harus diketahui oleh masyarakat.” (Hasil wawancara pada tanggal 24 Februari 2018 dengan Aldi Rienaldi pada pukul 10.00 WIB).

Kegiatan paparan ini memiliki dua kegiatan yang terdapat didalamnya, pertama, pemutaran video company profile. pemutaran video company profile ini berdurasi 3-4 menit yang berisi tentang sekilas sejarah dan perjalanan PT.Pindad (Persero) dari waktu-kewaktu. Kedua, pemaparan materi dalam bentuk power point yang berisi tentang PT.Pindad (Persero) lebih detail dari mulai sejarah, produk, sumber daya manusia dan fasilitas yang dimiliki oleh PT.Pindad (Persero). Pelaksanaan kunjungan industri PT.Pindad (Persero) selanjutnya diisi dengan Plant tour atau wisata pabrik. Plant tour tersebut merupakan kegiatan dimana peserta berkunjung ketempat-tempat pembuatan produk PT.Pindad (Persero) diantaranya ke divisi alat berat, Perkeretaapian, Tempa dan Cor. Tempat-tempat tersebut memang biasa dikunjungi yang jika pesertanya dari tingkat sekolah menengah kejuruan yang sering berkunjung yaitu jurusan teknik mesin, otomotif dan pengelasan, jika pesertanya dari tingkat universitas yaitu dari jurusan teknik mesin, teknik industri dan lain sebagainya.

Sebelum memasuki komplek pembuatan produk, staff protokol Humas PT. Pindad (Persero) akan mengkondisikan seluruh peserta kunjungan yang telah diberikan paparan informasi tentang safety induction. Proses ini dilakukan mengingat pentingnya memastikan jumlah peserta, kesiapan peserta dan ketaatan peserta untuk masuk kedalam komplek pembuatan produk. Setelah dirasa bahwa semua sudah bisa dikondisikan, Humas PT.Pindad (Persero) segera memandu proses plant tour ini.

Ketika kegiatan plant tour ini dilaksanakan, pengunjung mendapatkan informasi dengan melihat langsung dari mulai proses pembuatan sampai produk yang sudah jadi. Kegiatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan pengunjung akan informasi tentang PT.Pindad (Persero). Tempat yang pertama kali dikunjungi dalam kegiatan plant tour ini adalah divisi alat berat. Divisi ini menghasilkan produk-produk pendukung industri kontstruksi, pertambangan, perkapalan, kelistrikan dan pertanian. Para pengunjung diberi kesempatan untuk melihat fasilitas yang tersedia dan diberikan kesempatan untuk bertanya tetang produk dan jasa yang ada pada divisi alat berat ini. Selain alat berat Pindad memiliki produk dan jasa yang disediakan dan bisa dijadikan pengetahuan

Page 15: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

oleh pengunjung seperti jasa permesinan, alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan excavator 200. Pada tahap ini tim protokol PT.Pindad (Persero) menjelaskan berbagai alat yang tersedia tentunya yang sesuai dengan keilmuan para pengunjung, teknisnya yaitu dijelaskan terlebih dahulu kemudian ada sesi tanya jawab yang berlangsung secara dua arah.

Tempat kedua yang dikunjungi yaitu divisi tempa dan cor. Divisi ini merupakan bagian dari bisnis PT.Pindad (Persero) yang bertujuan selain mendukung produksi unit usaha internal PT.Pindad (Persero) juga untuk memenuhi permintaan dan mendukung pasar lokal maupun ekspor dalam bidang jasa pengecoran logam dan jasa tempa. Plant tour pada divisi ini pengunjung diberikan kesempatan untuk melihat proses pengecoran logam dan melihat proses ditempanya baja atau besi yang tebal hingga menjadi tipis sepersekian sentimeter. Didalam pabrik ini keselamatan dan keamanan mesti diperhatikan oleh setiap pengunjung, dari mulai memakai sepatu yang safety memakai masker dan lain sebagainya, karena yang dimasuki adalah gedung yang identik dengan panasnya api, dan disinipun pengunjung melihat, memperhatikan arahan guide dan menanyakan sesuatu yang perlu ditanyakan.

Tempat ketiga adalah divisi perkeretaapian. Divisi ini merupakan divisi yang bertujuan untuk mendukung pembangunan insfastruktur perkeretaapian Indonesia melalui produk-produk prasarana kereta api. pengunjung pada tahap ini memiliki kesempatan untuk melihat prooduk yang dihasilkan divisi perkerataapian seperti alat penjepit rel kereta api, rem kereta api dan lain sebagainya.

Kunjungan industri diakhiri dengan berfoto bersama di tempat khusus untuk pengambilan gambar, disinilah peserta bebas mengambil foto dengan menggunakan alat atau kamera yang dibawa oleh pembimbingnya dan bebas berfoto dengan beberapa produk PT.Pindad (Persero). yang sengaja di pajang didepan gedung seperti, Panser, Anoa dan kendaraan khusus lainnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana bahwa perusahaan memang selalu bersahabat dengan siapapun yang ingin mengenal PT.Pindad (Persero). Sebgaimana menurut Robson (1997:68) ada tiga hal yang mesti dimiliki organisasi dalam implementasi startegi, diantaranya Sumber daya yang diperlukan, Perubahan struktur organisasi yang diperlukan, System dan satuan kerja yang diperlukan.

Sumber daya yang diperlukan bukan hanya dalam artian sumber daya manusia dan material yang diperlukan, melainkan kapabilitas yang ada pada sumber-sumber daya tersebut. Implementasi strategi sangat

Page 16: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

16 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

diperlukan alokasi sumber daya secara efektif, mengingat sumber daya yang dimiliki oleh satu organisasi ada yang terbatas sehingga diperlukan pengalokasian sumber daya efektif. Progam kunjungan industri memenuhi tiga unsur tersebut yang mana PT.Pindad (Persero) memiliki sumber daya yang cukup memadai dengan kapabilitas yang baik untuk melaksanaan program tersebut, sehingga dari setiap pelaksanaan program kunjungan industri yang dilakukan sangat minim kendala karna semuanya sudah terkondisikan dengan baik. Sedangkan untuk struktur organisasi, disesuaikan dengan besar dan bidang kegiatan organisasi tersebut sehingga bisa diputuskan apakah akan menggunakan struktur sederhana, struktur fungsional dan seterusnya. Dikarnakan program kunjungan industry merupakan proram yang sifatnya rutin dan bukan program yang besar jadi struktur organisasi yang digunakannya adalah struktur sederhana yaitu dikelola oleh Humas PT.Pindad (Persero) bagian protokol. Adapun system kontrol harus bisa memberikan monitoring kinerja secara efektif, devolusi tanggungjawab terhadap tingkat yang tepat dari organisasi, ukuran kinerja yang disepakati dan menunjukan hasil yang memperlihatkan keberhasian dan kegagalan. Sebagaimana menurut Kusumawardani dalam artikel jurnanya yang berjudul Strategi Komunikasi pada pasar modal syariah berbasis cyber PR :

“Public relations sesungguhnya sebagai alat manajemen modern secara struktural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya PR bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan/ organisasi tersebut dan bersifat melekat pada manajemen perusahaan (Ruslan, 2014: 24). Kdudukan orang PR mmlk nla ang strategis, sebagai fungsi manajemen PR terlibat dalam tanggungjawab dan daya tanggap terhadap kebijakan dan informasi untuk kepentingan organisasi dan publiknya.” (Kusumawardani, 2016 :20)

Humas PT.Pindad (Persero) dalm hal ini telah memiliki tugas pokok dan fungsi terutama bagian protokol yang meiliki peran besar dalam terlaksananya program kunjungan industri, jadi sistem dan satuan kerjanya sudah ada dan sudah berjalan sesuai dengan standar operational procedure (SOP).

Tahapan Evaluasi Beserta Pencarian Data dan Fakta pada Program Kunjungan Industri PT.Pindad (Persero)

Page 17: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

Tahap terkahir yang dilakukan Humas PT.Pindad (Persero) dalam melakukan program kunjungan industri adalah tahap evaluasi program. Tahap ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui apakah pelaksanaan berdasarkan rencana atau tidak. Terdapat dua cara yang dilakukan Humas PT.Pindad (Persero) dalam melakukan tahap evaluasi. Pertama dengan mengukur keberhasilan kegiatan, dan yang kedua mengevaluasi jumlah kunjungan yang sudah diterima.

Cara pertama yang dilakukan humas PT.Pindad dalam rangka mengevaluasi dengan mengukur keberhasilan kegiatan dimaksudkan untuk mengetahui persentase keberhasian program. Mengukur keberhasilan kegiatan ini juga dilihat dari antusias peserta dan perilaku publik yang positif terhadap lembaga. Humas PT.Pindad (Persero) khususnya bagian protokol selalu melakukan wawancara, yaitu dengan menanyakan kepuasan dan pesan kesan dari pengunjung, ini dilakukan dihari yang sama ketika kunjungan berada disesi terakhir. Wawancara ini biasa dilakukan digedung 100 tepatnya di divisi kendaraan khusus saat pengunjung lainnya sedang menikmati fasilitas berswafoto.

Selain dengan melakukan wawancara kepada pengunjung, ada langkah kedua yang dilakukan dalam tahap evaluasi yaitu dengan mengevaluasi jumlah kunjungan yang dilaksanakan tiap tahunnya, dihitung jumlahnya, ditelaah apa-apa yang menjadi kekurangannya supaya menjadi pembelajaran dan disempurnakan dalam program kunjungan industri yang akan datang. Wawancara yang dilakukan kepada pengunjung ini berisi tentang pertanyaan mengenai kesan dan pesan selama melakukan kunjungan indusrti, dan kepuasan pengunjung secara sementara akan terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan. Kebanyakan respon pengunjung yang diwawancarai memberikan respon positif dengan jawaban yang rata-rata hampir sama.

Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang magang ini nantinya akan disetorkan pada Humas PT.Pindad (Persero) sebagai bentuk evaluasi kunjungan industri mengenai kepuasan dan opini publik dari peserta. Humas PT.Pindad (Persero) dalam hal ini menilai bahwa semakin banyak permohonan kunjungan industri, semakin baik pelaksanaan kunjungan industri. Semakin sedikit minat dan permohonan kunjungan industri maka semakin tidak efektif pelaksanaan kunjungan industri. Meskipun selama PT.Pindad (Persero) menerima kunjungan industri hanya sedikit kendala yang dialami, berbeda dengan kunjungan bisnis yang kadang kala beberapa kendala muncul, hanya saja Humas

Page 18: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

18 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

PT.Pindad (Persero) menilai bahwa selama kunjungan industri sesuai dengan rencana yang dirancang pada perencana awal. Selama pengunjung dan perusahaan masing-masing mendapatkan manfaat, selama itu pula akan dipertahankan. Dyah Ika Rahmawati selaku staff protokol mengatakan bahwa :

“Selama ini sebenarnya kalau dalam kunjungan yang kami alami minim hambatan, sebab sudah kami sebukan diawal bahwa permohonan kunjungan industri itu 3 bulan sebelum pelaksanaan jadi bisa disiapkan dari jauh-jauh hari dan itu bisa meninimalisir hambatan yang mucul saat pelaksanaa, beda hal nya dengan kunjungan bisnis, kadang yang datang itu menteri atau direksi dari perusahaan lain yang pemberitahuannya itu masuk secara dadakan.” (Hasil wawancara pada tanggal 01 Maret 2018 dengan Dyah Ika Rahmawati pada pukul 14.00 WIB). Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa selama pelaksanaan

kegiatan kunjungaan industri PT.Pindad (Persero) minim hambatan, hal ini terlihat dari prosedur permohonan kunjungan industri yang masuk ke PT.Pindad (Persero) diharuskan tiga bulan sebelum pelaksanaan. Artinya bahwa, banyak waktu untuk mempersiapkan segala hal sebelum kunjungan industri dilaksanakan. Pada dasarnya kunjungan industri berbeda dengan kunjungan bisnis yang mana kunjungan bisnis ini dilakukan oleh kolega perusahaan termasuk aparat pemerintahan seperti presiden, menteri dan jajaran kabinet lainnya yang kapan saja bisa melakukan kunjungan ke perusahaan.

Adapun bentuk evaluasi yang kedua yaitu dilakukan dalam evaluasi tahunan perusahaan. Evaluasi ini merupakan evaluasi secara keseluruhan dari mulai mengevaluasi jumlah kunjungan yang telah dilaksanakan dan di sinkronisasikan dengan hasil evaluasi dalam bentuk wawancara yang dilakukan pada hari H. Humas PT.Pindad (Persero) tidak mengalami kendala atau hambatan dan masalah yang berarti. Sejauh ini Humas PT.Pindad (Persero) bisa mengantisipasi dan mengatasi berbagai kemungkinan hambatan yang bisa terjadi. Disisi lain humas Pindad pernah mendapati peserta yang tidak menjalankan arahan yang diinformasikan pada safety induction. Sebagaimana Ikin Asikin menceritakan bahwa : “yang tidak mentaati safety induction pernah saya temukan dan memang itu menjadi tantangan tersendiri buat kita agar tidak bosan untuk mengingatkan demi keselamatan bersama” (Hasil

Page 19: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

wawancara pada tanggal 01 Maret 2018 dengan Ikin Asikin pada pukul 14.00 WIB).

Secara keseluruhan evaluasi yang didapatkan setelah pelaksanaan kunjungan industri dilakukan, menghasilakn beberapa evaluasi yang sudah berjalan dilakukan yaitu lebih mempertimbangkan opini positif pengunjung yang mengutarakan pesan dan kesannya dan kemudian penekanan ketaatan terhadap safety induction yang harus menjadi tanggunjawab bersama termasuk tanggungjawab ketua rombongan kunjungan. Hasil evaluasi selanjutnya adalah dengan mengevaluasi manfaat yang didapatkan oleh perusahaan berupa citra dan terjalankannya kewajiban perusahaan untuk memiliki keterbukaan informasi pada masyarakat.

Evaluasi berfungsi untuk melihat kendala apa saja yang dihadapi dalam mengimplementasikan dilapangan. Evaluasi yang dilakukan oleh Humas PT.Pindad (Persero) ini sesuai dengan fungsi yang dikemukakan oleh Yulianita (2012:166) bahwa evaluasi merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah program yang direncanakan di implementasikan. Tetapi jika diperhatikan lebih dalam kegiatan evaluasi yang dalam konsep four steps public relations disebut dengan evaluating the program yang hanya dilakukan untuk terhadap proses implementasi dan hasil yang dicapainya saja, sedangkan menurut Cutlip, Center & Broom daam yulianita (2011:320) tahap evaluating the program sebagai tahap terakhir dari suatu system manajemen yang siklis perlu untuk melakukan evaluasi terhadap tahap perencanaan program untuk menilai kualitas dan kecukupan pengumpulan informasi dan perencanaan strategis.

Humas PT.Pindad (Persero) tidak mengalami kendala atau hambatan yang berarti, sejauh ini Humas PT.Pindad (Persero) bisa mengantisipasi dan mengatasi berbagai kemungkinan hambatan yang bisa terjadi. Disisi lain Humas PT.Pindad (Persero) pernah mendapati beberapa pengunjung yang tidak mentaati apa-apa yang disampaiakan dalam safety induction, dan ini menjadi bentuk pelajaran bagi Humas Pindad untuk lebih menekankan pemahaman dan pengetahuan pengunjung atas petunjuk mengenai safety induction. Secara keseluruhan evaluasi yang didapatkan setelah pelaksanaan kunjungan industry dilakukan, menghasilakn beberapa evaluasi yang sudah berjalan dilakukan yaitu lebih mempertimbangkan opini positif pengunjung yang mengutarakan pesan dan kesannya dan kemudian penekanan ketaatan terhadap safety induction yang harus menjadi tanggunjawab bersama termasuk tanggungjawab

Page 20: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

20 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

ketua rombongan kunjungan. Hasil evaluasi selanjutnya adalah dengan mengevaluasi manfaat yang didapatkan oleh perusahaan berupa citra dan terjalankannya kewajiban perushaan untuk memiliki keterbukaan informasi pada masyarakat.

Manfaat evaluasi adalah memfokuskan usaha, menunjukan keefektifan, memastikan efisiensi biaya, mendukung manajemen yang baik. Salah satu alasan penting melakukan evaluasi kegiatan kehumasan yang pertama, dapat mempertahankan program kehumasan dan keberadaan bagian humas dalam perusahaan dengan menunjukan nilai program humas bagi perusahaan. Kedua, adanya tuntutan manajemen perusahaan terhadap setiap bagian dalam perusahaan agar setiap pengeluaran sumber daya pada bidang apapun harus dipertanggung jawabkan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil temuan, analisis dan pembahasan terhadap data yang dapat dikumpulkan selama penelitian, serta dengan mengacu kepada rumusan masalah yang telah dikemukakan mengenai manajemen humas PT. Pindad (Persero) dalam memelihara citra perusahaan melalui program kegiatan kunjungan industri, maka penulis menyimpulkan bahwa penerimaan kunjungan industri yang dilakukan oleh PT.Pindad (Persero) memiliki pengaruh terhadap pemeliharaan citra yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun dalam kunjungan industri ini humas Pindad melakukan tiga tahap dalam manajemen humas yang dilakukan.

Tahap tersebut yaitu pertama perencanaan, kedua yaitu implementasi dan ketiga yaitu evaluasi. Pada ketiga tahap tersebut terdapat beberapa kegiatan yang berbeda dari masing-masing tahap, sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu Pertama, Proses manajemen humas pada tahap perencanaan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan humas Pindad terdapat lima kegiatan yaitu pertama, menyusun tujuan yang akan dicapai dari program kunjungan industri, tujuan tersebut terdiri dari menjalankan peraturan pemerintah, mensosialisaikan produ, fasilitas dan sumber daya manusia perusahaan, menjalankan bentuk pengertian perusahaan terhadap masyarakat dan meningkatkan dan memelihara citra.

Tahap selanjutnya dalam tahapan perencanaan yaitu menjalankan operasionalisasi persuratan, yang mana operasionalisasi persuratan ini memiliki beberapa langkah yang harus dilalui dinataranya, surat

Page 21: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44 25

permohonan yang di ajukan oleh pemohon akan masuk ke departemen komunikasi korporat, kemudian setelah surat disetujui, akan dibuatkan surat jawaban persetujuan yang akan dikirim kepada pemohon dan didalamnya terdapat beberapa hal yang harus pemohon jalankan terkait persyaratan, safety induction dan peralatan yang harus dibawa. Dari komunikasi korporat akan dibuatkan disposisi atau surat tembusan pemberitahuan kepada bagian keamanan pusat di Pindad. Lalu akan dibuatkan surat disposisi kepada setiap tempat dan divisi yang akan dikunjungi dan terakhir, Humas Pindad akan mengirim surat follow up penerimaan kunjungan industri

Tahap selanjutnya setelah operasionalisasi persuratan yaitu menyiapkan tempat, Tempat yang dipersiapkan pada tahap ini yaitu pertama mengkondisiskan setiap tempat yang akan dikunjungi pada hari H. kedua, menyiapkan tempat di dalam ruangan jika ada paparan materi yang akan disampaikan sebelum wisata pabrik ke dalam komplek pembuatan. Hal ini dipersiapkan mengingat ruangan yang akan digunakan memiliki kapsitas yang terbatas, hanya untuk 50 orang pengunjung saja. Keempat, membuat schedule atau rundown acara dan kelima, melakukan briefieng dengan pihak yang akan berkunjung.

Kedua, Tahap implementasi terdapat dua kegiatan yang dilakukan oleh humas Pindad yaitu pertama kegiatan pemaparan materi dan kedua kegiatan plant tour. Dan Ketiga, Tahap evaluasi berserta pecarian data dan fakta yang dilakukan dalam melakukan evaluasi yaitu terdapat dua faktor yang dievaluasi pertama, mengukur manfaat dan mengevaluasi keefektifan. Evaluasi ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pengunjung, dan evaluasi tahunan perusahaan. Adapun memang saran yang akan penulis berikan untuk penelitian selanjutnya adalah mengenai proses meningkatkan citra perusahaan yang dilakukan oleh humas PT.Pindad (Persero), sebab penulis rasa itu adalah hal yang penting bahwa yang dilakukan humas terhadap citra perusahaan bukan hanya membentuk dan memelihara tapi juga meningkatkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, E. (2011). Handbook Of Public Relations.Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Cutlip, S .(2009). Effective Public Relations. Edisi ke Sembilan. Jakarta : Prenada Media Group.

Page 22: Manajemen Humas dalam Memelihara Citra Perusahaan

Rimayanti, Ruhiyat, Abdul Rasib

22 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Volume 2 Nomor 1 (2018) 23-44

Ghani, M. (2007). Manajemen Komunikasi Marketing LAZISNU Kota Bandung dalam Ilmu Komunikasi : Academic Journal For Homiletic Studies,1(1), 103

Jefkins, F . (2003). Public Relations. Jakarta : Erlangga. Kusumawardi, Q. (2016). Strategi Komunikasi pada pasar modal syariah

berbasis cyber Public Relations dalam Ilmu Dakwah : Academic Journal For Homiletic Studies, 1(10), 20

Rahmadi. (2002). Public Relations dalm Teori dan Praktek : aplikasi dalam badan usaha swasta dan lembaga pemerintah. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka

Robson, W .(1997). Strategic Management and information System : Second Edition. London : Prentice Hall

Soemirat, S & E. (2005). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja Rosda karya

Yulianita, N. (2001). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Lab Multimedia-Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba