48
1. Pengembangan sumber daya manusia dalam perusahan/industri otomotif a. Pola rekruitmen sebagai tenaga kerja/karyawan Astra mempunyai lembaga rekrutmen yang disebut Astra Recruitment Center untuk memastikan bahwa orang yang direkrut perusahaan adalah orang- orang terbaik. Pola rekrutmen Astra didasarkan pada kebutuhan. Dalam melakukan perekrutan karyawan, Astra menekankan pada dua hal yaitu kompetensi dan karakter. Astra tidak hanya mencari orang yang pintar, tetapi juga harus bisa berorganisasi dan bergaul. Setelah direkrut para karyawan ini akan memasuki People Development Program. Proses ini ditangani Astra Management dan Development Institute (AMDI) yang berfungsi sebagai bank data dan pengalaman dan praktik bisnis terbaik di lingkup Astra. Dengan program yang terstruktur tersebut, pantas Astra menjadi yang terbaik untuk element training dan development. Apalagi perusahaan menyediakan dana yang cukup untuk pengembangan aset karyawan PT. Astra International Tbk dinilai sebagai perusahaan yang sudah mengimplementasikan praktik manajemen SDM secara baik dan benar. Dalam Hal performance management, Astra dinilai sudah memiliki strategi bisnis yang jelas sekali. Selain itu, Astra juga dianggap mempunyai sistem SDM yang tertata rapi dengan pengukuran employee satisfaction yang objektif. Astra juga dipersepsikan sebagai perusahaan yang terbaik dalam perekrutan karyawan. Keberanian perusahaan

Manajemen Industri Otomotif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Soal mid UTS manajemen industri otomotif

Citation preview

Page 1: Manajemen Industri Otomotif

1. Pengembangan sumber daya manusia dalam perusahan/industri otomotif

a. Pola rekruitmen sebagai tenaga kerja/karyawan

Astra mempunyai lembaga rekrutmen yang disebut Astra Recruitment Center

untuk memastikan bahwa orang yang direkrut perusahaan adalah orang- orang terbaik.

Pola rekrutmen Astra didasarkan pada kebutuhan. Dalam melakukan perekrutan

karyawan, Astra menekankan pada dua hal yaitu kompetensi dan karakter. Astra tidak

hanya mencari orang yang pintar, tetapi juga harus bisa berorganisasi dan bergaul.

Setelah direkrut para karyawan ini akan memasuki People Development Program.

Proses ini ditangani Astra Management dan Development Institute (AMDI) yang

berfungsi sebagai bank data dan pengalaman dan praktik bisnis terbaik di lingkup

Astra. Dengan program yang terstruktur tersebut, pantas Astra menjadi yang terbaik

untuk element training dan development. Apalagi perusahaan menyediakan dana yang

cukup untuk pengembangan aset karyawan

PT. Astra International Tbk dinilai sebagai perusahaan yang sudah

mengimplementasikan praktik manajemen SDM secara baik dan benar. Dalam Hal

performance management, Astra dinilai sudah memiliki strategi bisnis yang jelas sekali.

Selain itu, Astra juga dianggap mempunyai sistem SDM yang tertata rapi dengan

pengukuran employee satisfaction yang objektif.

Astra juga dipersepsikan sebagai perusahaan yang terbaik dalam perekrutan

karyawan. Keberanian perusahaan ini mengembangkan sistem rekrutmen yang proaktif

menjadi salah satu sebabnya. Lewat sistem tersebut perusahaan dianggap bisa meraih

best talent.

1) Proses Awal & Tes Psikologi

a) Seleksi Administratif

Seleksi administrasi berisi tentang identitas diri, pendidikan dan riwayat hidup

yang lengkap dan jelas dari calon tenaga kerja(pelamar).

b) Ability Test

Yaitu tes untuk mengetahui kemampuan berpikir calon tenaga kerja (pelamar),

hal ini sebagai indikator apakah kemampuan pelamar memenuhi persyaratan

yang dibutuhkan oleh perusahaan/industri yang bersangkutan jika pelamar

diterima dan bekerja di perusahaan nantinya.

c) Personality Test & Interview Psikolog

Page 2: Manajemen Industri Otomotif

Tes ini untuk mengetahui sikap dan kepribadian dari pelamar pekerjaan, sebagai

indikator untuk mengetahui kesehatan rohaninya. Serta bisa digunakan untuk

tolak ukur bagaimana yang dirasakan jika sudah diterima di perusahaan bekerja

dan menerima tekanan ataupun instruksi yang ada di perusahaan tersebut.

2) Proses Interview

a) Interview Recruitment

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan motivasi pelamar mengapa

ingin melamar di perusahaan yang bersangkutan apakah serius ingin

mengembangkan perusahaan yang ditempatinya atau hanya sekedar ingin

bekerja.

b) Interview User

Wawancara ini berkaitan erat sekali dengan kompetensi yang dimiliki oleh

pelamar, hal ini menyangkut kemampuan teknis yang dimiliki oleh pelamar

dalam bidang otomotif yang sudah ditekuninya selama dalam dunia pendidikan

(sekolah menengah kejuruan).

c) Interview HRD

Tahap berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai karakter dari si pelamar,

atau dengan kata lain mendalami lebih jauh sesuai dengan yang tercantum pada

CV si pelamar pekerjaan tersebut.

3) Proses Medical

a) Tes Kesehatan

Tes ini untuk mengetahui kesehatan jasmani pelamar, apakah nantinya akan

sesuai dengan kondisi pekeraan yang didapatnya jika diterima di perusahaan

tersebut.

b) Pengumuman

Pengumuman lolos tes kesehatan maka akan dilanjutkan tes tahap selanjutnya.

4) Proses On The Job Training

a) Briefing Kontrak

Page 3: Manajemen Industri Otomotif

Tahap ini adalah negosisasi antara pelamar dan perusahaan mengenai kontrak

kerja baik itu durasi maupun kesepakatan gajinya nanti.

b) OJT (On The Job Training)

On the job training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan

keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata

lain on the job training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja

ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan

pengawasan dari pegawai yang telah bepengalaman atau seorang supervisor.

c) Evaluasi

Hasil dari OJT dipakai sebagai tolok ukur apakah pelamar sesuai dengan

kompetensi yang dipersyaratkan oleh perusahaan, jika lolos maka akan diangkat

menjadi karyawan tetap.

b. Persyaratan memasuki dunia kerja bidang otomotif

1) Penerimaan calon karyawan disesuaikan dengan kebutuhan/formasi yang ada dan

memperhatikan syarat – syarat yang telah ditetapkan. Kebutuhan akan karyawan

terlebih dahulu diusulkan oleh direktur/wakil direktur/pejabat lain yang setingkat

kepada direksi untuk memperoleh persetujuan.

2) Calon karyawan harus mengajukan surat lamaran yang ditulis sendiri, dilampiri pas

foto, fotocopy ijasah/sertifikat yang dilegalisir oleh lembaga yang

berwenang,sedangkan surat – surataslinya diperlihatkan/diperiksa perusahaan.

Selanjutnya mengisi daftar isian lamaran yang disediakan perusahaan.

3) Syarat-syarat pokok penerimaan :

a) Memenuhi persyaratan administrasi dan kualifikasi yang diisyaratkan pada saat

penerimaan karyawan.

b) Berbadan sehat menurut surat keterangan dokter perusahaan/rumah sakit

pemerintah.

c) Berkelakukan baik menurut keterangan pihak polisi.

d) Tidak terikat hubungan kerja dengan pihak lain, kecuali dengan persetujuan

tertulis dari direksi, dan yang bersangkutan berstatus tenaga kontrak/honorer.

e) Harus mengikuti dan mentaati syarat-syarat/ketentuan yang berlaku dalam

perusahaan.

Page 4: Manajemen Industri Otomotif

f) Menjalankan tugas dan kewajiban yang dibebankan serta loyal kepada

perusahaan dengan mengutamakan kepentingan perusahaan daripada

kepentingan pribadi/organisasi diluar perusahaan.

g) Belum pernah dihukum (penjara) atas keputusan hakim karena melakukan

tindakan kriminal dan/atau dipecat/diberhentikan dengan tidak hormat dari

perusahaan atau instansi lain.

4) Bagi calon karyawan wanita yang sudah menikah disyaratkan adanya surat tidak

keberatan kerja dari suami.Status karyawan wanita yang bersuami disamakan

dengan bujangan, kecuali :

a) Janda, dan gugur jika ia menikah lagi, statusnya dianggap bujangan.

b) Bersuami seorang tunakarya karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan

untuk.

c) Bekerja, yang dinyatakan secara tertulis oleh pihak berwenang.

5) Pengujian/penyaringan terhadap calon karyawan dilakukan direksi atau panitia

yang ditunjuk khusus dengan tugas menguji serta meneliti semua syarat –

syaratyang ditetapkan perusahaan.Calon karyawan harus lulus ujian yang

diselenggarakan oleh perusahaan. Keputusan terakhir diterima/ditolak calon

karyawan sepenuhnya di tangan direksi dan tidak dapat diganggu gugat.Tahap –

tahappengujian/penyaringan calon karyawan, adalah sebagai berikut :

a) Seleksi administrasi berdasarkan lamaran yang masuk.

b) Tes tertulis sesuai dengan bidang yang bersangkutan.

c) Tes psikologi dari

d) Wawancara (interview) dengan direksi dan/atau direktur administrasi keuangan

dan/atau direktur yang membutuhkan calon karyawan tersebut.

e) Medical test dari rumah sakit pemerintah atau dokter perusahaan.

Page 5: Manajemen Industri Otomotif

c. Pola atau Strategi Pembinaan Karyawan Industri Otomotif

1) Pembinaan K3

Pesatnya pembangunan dewasa ini, semakin dituntut penggunaan tehnologi

tinggi yang beresiko tinggi pula. Ancaman resiko dari penggunaan tehnologi

tersebut dapat berupa kerugian yang menyangkut harta benda maupun jiwa, yang

pada gilirannya kerugian tersebut menghambat produktivitas kerja di perusahaan

maupun produktivitas nasional. Namun tingkat kesadaran dan pengetahuan dari

pihak manajemen dan masyarakat tenaga kerja tentang pentingnya K3 sebagai suatu

upaya pencegahan dan penanggulangan kejadian yang merugikan tersebut,

dirasakan makin rendah. Dari pihak PT. Toyota Astra Motor yang sedang giat

berupaya melakukan sistem pembinaan K3, perlu diketahui atau diteliti bagaimana

persepsi pihak karyawan khususnya tentang pengelolaan K3 di tempat kerja.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diungkapkan bahwa para karyawan memang

telah memiliki persepsi yang mendukung keberadaan K3 di tempat kerjanya yang

dicerminkan dengan adanya kesadaran dan pengetahuan para karyawan tentang K3

yang antara lain dibentuk oleh sistem pembinaan K3 di perusahaan melalui program

pendidikan dan latihan K3. Disamping itu juga, dapat dikemukakan bahwa

pengelolaan K3 di PT. Toyota Astra Motor yang dititik beratkan pada sistem

pembinaan K3, khususnya di pabrik Sunter Jakarta, telah dapat berjalan lancar. Hal

ini dimungkinkan terjadi karena adanya dukungan dan perhatian dari pihak

manajemen dan terutama dari karyawan. Namun demikian pengelolaan K3 perlu

dilanjatkan dan ditingkatkan untuk memelihara serta meningkatkan kesadaran dan

pengetahuan dari para karyawan tentang K3, dan berarti pula untuk memperkecil

dan bahkan menghilangkan sama sekali kasus kecelakaan kerja yang dapat

menghambat produktivitas.

Sumber : https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=25612

Page 6: Manajemen Industri Otomotif

d. Penghargaan dan Sanksi terhadap Karyawan

1) Penghargaan

BAB VI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KARYAWAN

Pasal 19

Penilaian Prestasi Kerja

1. Untuk membantu karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja, atasan langsung

secara berkala menilai prestasi kerja karyawan menurut ketentuan Perusahaan.

2. Hasil penilaian prestasi kerja dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi

kenaikan gaji danatau promosi jabatan karyawan yang bersangkutan serta

pemberian bonus karyawan.

Pasal 20

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

1. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan karyawan, Perusahaan

memberikan kesempatan kepada karyawan yang dianggap perlu oleh Direksi

untuk mendapatkan tambahan pengetahuan teori/praktek melalui pendidikan di

dalam maupun di luar Perusahaan.

2. Biaya pendidikan ditanggung oleh Perusahaan.

3. Selama menjalani pendidikan yang ditugaskan oleh perusahaan, karyawan

bersangkutan tetap mendapatkan gaji penuh dengan semua fasilitas dan tunjangan

yang menjadi haknya.

4. Karyawan yang bersangkutan menandatangani sebuah surat perjanjian yangberisi

ketentuan pendidikan.

2) Sanksi

BAB XII

SANKSI

Pasal 49

Ketentuan Umum

1. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan yang melanggar ketentuan yang

diaturdalam perjanjian kerja dan peraturan perusahaan atau kesepakaran kerja

bersama dapatdikenakan sanksi.

Page 7: Manajemen Industri Otomotif

2. Apabila pelanggaran tersebut diatas mengakibatkan kerugian bagi perusahaan

maka selaindikenakan sanksi, karyawan wajib mengganti kerugian kepada

perusahaan.

3. Jenis sanksi yang diberikan adalah pemberian surat peringatan pertama, kedua

dan ketiga.

4. Setelah surat peringatan ketiga, perusahaan dapat melakukan pemutusan

hubungan kerjasesuai pasal 161 UU No. 13 tahun 2003.

Pasal 50

Pemberian Surat Peringatan

1. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan menurut urut –

urutannya,tapi dinilai dari besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.

2. Tingkatan surat peringatan ditentukan bersama oleh atasan langsung minimal

setingkatmanajer dengan bagian Sumber Daya Manusia dan disetujui oleh direksi.

3. Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka surat peringatan

pertamaberlaku untuk jangka 6 (enam) bulan.

4. Apabila karyawan melakukan pelanggaran sebelum berakhirnya masa berlaku

suratperingatan pertama, maka perusahaan dapat menerbitkan surat peringatan

kedua, yang jugamempunyai jangka waktu berlaku selama 6 (enam) bulan sejak

diterbitkannya peringatankedua.

5. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan kedua

habis masa berlakunya, maka perusahaan dapat menerbitkan peringatan ketiga

(terakhir) yangberlaku selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya peringatan

ketiga.

6. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan ketiga

(terakhir)habis masa berlakunya,maka perusahaan dapat melakukan pemutusan

hubungan kerja.

7. Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat peringatan

sudahterlampaui, maka apabila karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran

maka suratperingatan yang diterbitkan oleh perusahaan adalah kembali sebagai

peringatan pertama,kedua atau ketiga sesuai besar kecilnya pelanggaran yang

dilakukan karyawan.

8. Tenggang waktu 6 (enam) bulan dimaksudkan sebagai upaya mendidik karyawan agar

dapatmemperbaiki kesalahannya dan di sisi lain waktu 6 (enam) bulan ini merupakan

Page 8: Manajemen Industri Otomotif

waktu yangcukup bagi pengusaha untuk melakukan penilaian terhadap kinerja

karyawan yangbersangkutan.

Pasal 51

Skorsing

1. Selama proses PHK, baik perusahaan maupun karyawan harus tetap melaksanakan

segalakewajibannya.

2. Perusahaan dapat melakukan tindakan skorsing kepada karyawan yang sedang

dalamproses PHK dengan tetap wajib membayar upah dan hak-hak lainnya yang biasa

diterimakaryawan (sesuai UU No. 13 tahun 2003 pasal 155 ayat 3).

e. Pertimbangan Pemberian Penugasan atau Jabatan terhadap Karyawan

BAB VJABATAN

Pasal 16

Penetapan Jabatan

1. Direksi menetapkan jabatan – jabatan yang perlu ada, sesuai dengan kebutuhan

ataupengembangan Perusahaan yang dituangkan ke dalam struktur organisasi.

2. Persyaratan dan ruang lingkup setiap jabatan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan

usulanatasan bagian terkait.

3. Direksi menempatkan karyawan dalam suatu jabatan tertentu sesuai dengan

kualifikasinyaagar karyawan dapat bekerja sesuai dengan bidang

dankemampuannya.

Pasal 17

Perubahan Jabatan

1. Direksi dapat mengalih-tugaskan karyawan setelah berkonsultasi dengan atasan

yangbersangkutan dan Bagian Sumber Daya Manusia ke jabatan lain, sesuai

dengan prestasikerjanya dan tersedianya posisi dalam perusahaan.

2. Ada 3 jenis perubahan jabatan yaitu :

a. Promosi :

Perubahan jabatan ke jenjang yang lebih tinggi, berdasarkan

pertimbanganprestasi yang baik dan posisi yang ada.

b. Mutasi :

Page 9: Manajemen Industri Otomotif

Perubahan jabatan pada jenjang yang setara,berdasarkan

pertimbangankebutuhanorganisasi dan kelancaran pekerjaan.

c. Demosi :

Perubahan jabatan ke jenjang yang lebih rendah, berdasarkan

pertimbanganturunnya prestasi dan kondite kerja karyawan yang bersangkutan.

Pasal 18

Ketentuan Perubahan Jabatan

1. Promosi, mutasi dan demosi diusulkan oleh atasan karyawan yang bersangkutan

dandisetujui oleh Direksi.

2. Dalam usulan dicantumkan dasar pertimbangan mengenai prestasi, &

konditekaryawanmaupun kebutuhan dari bagian yang terkait.

3. Apabila usulan disetujui Direksi maka Bagian Sumber Daya Manusia akan

menyiapkan administrasi dan menuangkan keputusan tersebut dalam SK Direksi.

4. SK Direksi disampaikan oleh atasan karyawan yang bersangkutan.

5. Karyawan yang dipromosikan atau dimutasikan menjalani masa orientasi selama

3 (tiga)bulan dan dapat diperpanjang satu kali dengan waktu orientasi

keseluruhan paling lama 6(enam) bulan.

6. Apabila karyawan gagal menjalani masa orientasi maka akan menempati posisi

semula.

7. Untuk karyawan yang dipromosikan, selama orientasi mendapatkan gaji yang

sama dengansebelumnya namun tunjangan disesuaikan dengan jabatan baru.

Penyesuaiangaji dilakukansetelah karyawan yang bersangkutan berhasil

menjalani masaorientasi.

Sumber :

PERATURAN PERUSAHAAN PT. ASTRA HONDA MOTOR

http://www.astra-honda.com/index.php/karir/

https://www.academia.edu/9619036/PRESENTASI_ASTRA

Page 10: Manajemen Industri Otomotif

1. Jelaskan PENERAPAN konsep pemasaran dalam industri otomotip, khususnya tentang:

a. Pengertian manajemen pemasaran;Manajemen pemasaran adalah suatu proses yang berkaitan dengan analisa perencanaan dan control yang mencakup ide-ide, barang0barang dan jasa-jasa.Menurut Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2006: 11) mengatakan bahwa:

“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul”

Menurut Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern (2000: 7), yaitu:

“Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberitahu,, mendorong, serta melayani pasar.”

Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2004: 130):

“Manajemen pemasaran ialah kegiatan menganalisa, merencanakn, mengimplementasikan, dam mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat kegiatan yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.”

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses awal perencanaan sampai dengan evaluasi hasil dari kegiatan atau implementasi dar perencanaan, dengan tujuan agar sasaran yang telah disepakati dapat dicapai melalui perencanaan yang efektif dan terkendali.Sumber: http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/999/bab2a.pdf?sequence=11

b. Bidang-bidang manajemen pemasaran;1) Riset pasar

Pasar merupakan indikator pemberian informasi yang memengaruhi bidang-bidang lainnya. Jika salah dalam menafsirkan keadaan pasar bisa berakibat fatal dalam penentuan kebijakan perusahaan. Dalam riset pasar harus benar-benar diadakan penelitian dan sedapat mungkin dihindari pengambilan kesimpulan yang salah. Riset pasar yang dilakukan berbeda untuk setiap jenis pasar. Riset pasar untuk pasar persaingan monopoli akan berbeda dengan riset pasar untuk pasar persaingan sempurna.

2) Segmentasi, targeting, dan positioning

Page 11: Manajemen Industri Otomotif

Proses pemilihan pasar oleh manajemen pemasaran diawali dari proses segmentasi. Segmentasi adalah proses identifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani perusahaan. Contohnya, Astra Internasional (Astra), yang merupakan produsen mobil. Astra membuat mobil yang ditujukan sebagai kendaraan rumah tangga dan kendaraan niaga.Oleh Astra, konsumen kendaraan keluarga kemudian dipilah lagi menjadi beberapa kelompok pasar yang homogen. Misalnya keluarga yang menyukai mobil sedan dan keluarga yang menyukai minibus. Pengelompokkan segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar yang homogen disebut targeting.Katakanlah Astra menargetkan pasar kendaraan keluarga jenis minibus yang akan dilayani. Proses selanjutnya yang harus dilakukan Astra adalah positioning. Dalam hal ini, Astra memosisikan kendaraan minibus yang diproduksinya sebagai kendaraan keluarga jenis minibus yang hemat bahan bakar.

3) Bauran pemasaran Empat unsur penting dalam memasarkan produk (4P):a) Produk (Product)b) Harga (Price)c) Promosi (Promotion) d) Distribusi atau penempatan (Place)

4) Kepuasan pelangganPelanggan merupakan raja yang harus dipenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini mengacu pada kepuasaan konsumen dalam jangka panjang. Memberi kepuasaan pada konsumen dalam jangka panjang bukan hal yang mudah. Kepuasaan jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikan hal-hal berikut.a) Mutu barang. Barang yang dipasarkan harus memenuhi standar mutu

yangsesuai dengan keinginan konsumen.b) Mudah mendapatkan produk tersebut.c) Pelayanan purnajual. Barang yang dijual harus selalu diikuti penggunaannya.

Jikaada kesulitan dalam penggunaannya, maka konsumen harus mendapat kepastiankepada siapa hal itu dilaporkan. Misalnya, PT Astra Internasional, pemegang merekmobil Toyota di Indonesia, memberi layanan purnajual demi kepuasaan pelanggan.Mereka mempersiapkan teknisi yang dapat membantu pemakai mobil Toyota jikamereka menemui kesulitan.

Sumber: https://belajarmanagement1.wordpress.com/bidang-bidang-manajemen/https://www.academia.edu/8023912/Fungsi_Teori_dan_Bidang_Manajemen

c. Unsur-unsur manajemen pemasaran;1) Product (Produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

2) Price (Harga)

Page 12: Manajemen Industri Otomotif

Yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.

3) Promotion (Promosi)Aktivitas yang mengkomunikasikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

4) Place (Tempat Atau Lokasi)Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen.

5) People (Orang)Adalah semua pelaku yang memainkan sebagai penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.

6) Process (Proses)Meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan

7) Physical Evidence (Bukti Fisik)Merupakan lingkungan fisik dimana jasa disampaikan, perusahaan jasa dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen yang berwujud memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.

Sumber:http://irwansahaja.blogspot.com/2013/05/bauran-pemasaran-jasa.html

d. Strategi pemasaran;1) Mengenali pelanggan

Dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang otootif. Misalnya bengkel sepeda motor, air brush dan croom. Salah satu strategi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa adalah mengenali pelanggan. Jika usaha adalah bengkel sepeda motor, air brush dan croom maka kalangan yang dapat dibidik untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa adalah kalangan muda yang suka dengan sepeda motor yang vareasi, selain itu club-club sepeda motor, bahkan bisa kalangan yang suka modifikasi kendaraan mereka. Sehingga dengan mengetahui pelanggan kita, kita dapat meningkatkan penjualan produk atau jasa usaha kita.

2) Melakukan promosiSalah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa adalah melakukan promosi. Dalam dunia otomotif misalnya sebuah bengkel sepeda motor, crom dan air brush dalam melakukan promosi haruslah kreatif, konsisten dan terus menerus. Selain itu promosi yang dilakukan haruslah lebih menrik dari pada pesaing kita. Cara melakukan promosi ini dapat dilakukan dengan menyebar brosur, dengan bantuan iklan iklan di media cetak, media elektronik, media internet, dengan cara ikut dalam event even besar yang target konsumen kita ada dalam event tersebut, dan dengan cara promosi dari mulut ke mulut.

3) Memilih lokasi yang strategis

Page 13: Manajemen Industri Otomotif

Salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa adalah memilih lokasi yang strategis. Lokasi yang strategis adalah lokasi yang mudah di jangkau oleh konsumen kita. Maksudnya mudah di jangkau adalah lokasi ditempat yang hamper semua orang tahu, lokasi yang akses jalannya mudah, lokasi yang akses jalannya tidak macet. Lokasi yang dekat dengan bahan-bahan bakau yang kita gunakan dalam pemberian jasa kita kepada pelanggan. Contoh dalam bidang otomotif jika usaha bergerak dalam bidang bengkel air brush dan croom, maka lokasi tempat usaha sebaiknya di daerah perkotaan, dikarenakan sasaran konsumen kita adalah sebagian besar dari remaja, club-club kendaraan dan orang yang suka memodifikasi. Selain itu tempat usaha yang digunakan akses jalannya haruslah mudah dan tidak macet, sehingga konsumen senang datang ke bengkel. Tempat usaha haruslah berada ditempat yang sering dilewati orang banyak, sehingga setiap orang yang lewat tahu kalau ditempat itu terdapat bengkel sepeda motor, air brush dan croom.

4) Menggunakan internet marketingSalah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah internet marketing. Dengan menampilkan produk usaha anda pada situs jejaring sosial, maka anda dapat mengetahui bagaimana selera konsumen dan apa yang mereka butuhkan. Dalm pemasaran bengkel sepeda motor, air brush, dan croom dapat menampilkan produk usaha anda pada website, blog, facebook, dan situs lainnya, dengan memasang foto-foto air brush yang sudah pernah di kerjakan, desain desain yang telah diciptakan yang sekiranya dapat menarik konsumen. Selain itu dengan internet kita juga dapat berhubungan dengan konsumen kita tapa ada batas ruang dan waktuu. Disana kita bisa membuat forum forum yang mengarah pada pemberian jasa, jenis desain yang akan dibuat untuk konsumen. Yang intinya forum yang di buat di dalam internet untuk memajukan pelayanan dan penjualan jasa perusahaan

5) Menjalin hubungan baik dengan konsumenStrategi yang terakhir dalam meningkatkan penjualan jasa atau produk dalam usaha kita adalah dengan menjalin hubungan baik dengan konsumen. Dalam dunia otomotif atau duania apa saja intinya adalah sama dalam menjamin hubungan baiak dengan konsumen. Intinya adalah memberikan pelayanan kepada konsumen sebaik-baiknya yang mana konsumen akan puasa dan akan menjadi loyal kepada perusahaan kita. Caranya adalah dengan memberikan memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk baru, dan promo yang diberikan. Misalnya dalam usaha bengkel sepeda motor, air brush dan croom. Misalnya promo akhir tahun untuk konsumen yang melakukan perawatan kendaraan, air brush dan croom maka akan mendapatkan diskon berapa persen tergantung kesepakaatan dari perusahaan. Selain itu dapat diberikan sebuah kenang kenangan berupa jaket yang di airbrush dengan motif yang di inginkan oleh konsumen.

Sumber:http://www.lebahmaster.com/tips-dan-trik/tips-marketing/ketahui-6-strategi-pemasaran-yang-efektif

Page 14: Manajemen Industri Otomotif

e. Sasaran pemasaran.Setelah perusahaan memilih segmen pasar yang akan dimasuki, strategi

selanjutnya adalah menentukan target pasar atau pasar sasaran. Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market yang tepat bagi produk dan jasa perusahaan. Philip Kotler dkk dalam bukunya rethinking marketing, targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan dalam mengevaluasi dan menentukan segmen yang akan ditarget, yaitu: 1) Memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan akan cukup

menguntungkan bagi perusahaan.2) Strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan

yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi segmen pasar yang dipilih.

3) Segmen pasar yang dibidik itu harus didasarkan pada situasi persaingannya yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target segmen.

Langkah-langkah dalam penentuan sasaran pasar (targeting) adalah: menganalisa permintaan konsumen, penentuan sasaran pasar, dan mengembangkan strategi pemasaran. Ada tiga strategi dalam memilih target pasar, yaitu:1) Mass-Market Strategy

Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar massa. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan program pemasaran yang akan melayani konsumen yang lebih besar / banyak. Strategi pemasaran massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa. Sebagai contoh, ketika Honda pertama kali memasuki pasar motor Amerika dan Eropa, target pasar yang dituju adalah segmen volume tinggi dan harga rendah. Kemudian Honda menggunakan skala ekonomis dan pemasaran massa dan memperkecil segmen pasarnya untuk meningkatkan volume penjualan.Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing. Sebagai contoh adalah sebuah produk minuman penyegar dalam botolan yang juga mengemas produknya menjadi sachet dan kaleng, sehingga penjualannya akan meningkat.

2) Niche-Market StrategyStrategi ini melibatkan satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar.

3) Concentrated Marketing (Growth-Market Strategy)Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan

Page 15: Manajemen Industri Otomotif

memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.

Sasaran pemasaran merupakan kelompok dari pelanggan yang memiliki potensi untuk di jadikan sasaran produk atau jasa dari perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Menentukan sasaran pemasaran dalam perusahaan sangatlah penting, tidak terkecuali pada industi atau perusahaan otomotif. Dalam perusahaan otomotif misalnya adalah bengkel sepeda motor Yamaha, tentunya sasaran pemasarannya adalah pengguna atau pemilik sepeda motor Yamaha.Sumber:http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4216/ekma4216a/modul_3.htm

3. Jelaskan secara konseptual pemahaman tentang :

a. Manajemen strategik;

Manajemen strategik merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh serta disertai dengan penetapan

cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh

seluruh jajaran di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

b. Manajemen operasional;

Manajemen operasional merupakan area bisnis yang berfokus pada proses

produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif

dan efesien. Seorang yang bertanggung jawab atas manajemen operasional adalah

manajer operasi yang bertugas mengelola proses pengubahan input (dalam bentuk

material, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).

Manajemen operasional bertujuan untuk menunjukan produktivitas yang diminta jika

perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing dipasar. Untuk mencapai tujuan

melalui keputusan struktural dan teknis dalam bidang fasilitas, dukungan

infrastruktur, dan hubungan internal yang cepat.

c. Bidang-bidang manajemen jasa;

Bidang-bidang manajemen jasa terdiri dari komponen-komponen sebagai

berikut :

1) Sistem operasi jasa (service operating system)

Merupakan komponen yang terdapat dalam total sistem jasa, dimana input

proses dan unsur produk jasa diciptakan melalui komponen sumber daya manusia

dan komponen fisik.

2) Sistem penyerahan jasa (service delivery system)

Page 16: Manajemen Industri Otomotif

Berhubungan dengan bilamana, dimana dan bagaimana jasa diserahkan

kepada pelanggan. Sistem ini tidak hanya meliputi unsur-unsur sistem dalam

operasi jasa, tetapi termasuk juga hal-hal yang disiapkan pada konsumen lainnya.

3) Pemasaran jasa (service marketing)

Meliputi seluruh titik kontak atau interaksi dengan konsumen yang mencakup

iklan, penagihan dan penelitian pasar.

Suatu aktivitas pemasaran jasa apabila dipandang sebagai suatu sistem akan

terdiri dari sistem bisnis jasa dan elem-elemennya yang memberi kontribusi

kepada pandangan konsumen terhadap organisasi atau perusahaan secara

keseluruhan. Elemen-elemen lain tersebut mencakup upaya-upaya komunikasi

atau kontak yang intensif kepada pelanggan melalui berbagai aktif media.

d. Unsur-unsur manajemen jasa;

1) Sumber daya manusia (SDM)

Dalam manajemen jasa faktor manusia adalah hal yang paling menentukan.

Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk

mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya

manusia adalah makhluk kerja.

2) Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat

diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang

merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus

diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang

yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang

dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu

organisasi.

3) Materials (bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dalam dunia usaha

untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya

juga harus dapat menggunakan bahan sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan

manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang

dikehendaki.

Page 17: Manajemen Industri Otomotif

4) Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan

membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta

menciptakan efesiensi kerja.

5) Methods (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara

kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat

dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan

memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-

fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.

Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya

tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan

memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap

manusianya sendiri.

6) Market (pasar)

Memasarkan produk merupakan hal penting sebab bila barang yang

diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses

kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti

menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.

Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan

selera konsumen dan daya beli konsumen.

e. Keterkaitan antara bidang-bidang dengan unsur-unsur dalam manajemen jasa bidang

industri otomotif.

Jasa diproduksi melalui beberapa unsur yaitu unsur utama yaitu sumber daya

manusia dimana manusia secara keratif dan inovatif menciptakan jasa untuk

dipasarkan. Selain dari sumber daya manusia yang kompetan dibutuhkan komponen

fisik yang membantu diantaranya adalah material (bahan), uang, mesin, dan metode

pembuatan jasa tersebut sesuai dengan jasa yang nantinya ditawarkan kepada

konsumen. Dari unsur-unsur tersebut diharapkan dapat diciptakan pelayanan jasa

yang unggul dan dipercaya oleh konsumen.

Jasa selanjutnya diserahkan ataupun disampaikan kepada konsumen yang

membutuhkan jenis pelayanan jasa yang sesuai. Seperti pada proses pembuatan atau

penciptaan jasa, pada proses penyampaian jasa juga memerlukan unsur-unsur jasa.

Dimana manusia merupakan unsur utama karena manusia bersifat pokok yang

Page 18: Manajemen Industri Otomotif

langsung menangani proses penyampaian jasa. Sementara unsur yang lainnya seperti

uang, peralatan fisik, serta metode juga menentukan keberhasilan proses penyampaian

jasa kepada konsumen.

Dalam penyerahan jasa kepada konsumen juga ada dalam manajemen pemasaran

jasa yang telah diproduksi. Dimana pasar sebagai sasaran yang akan dituju oleh

produsen jasa. Pasar sebagai tempat konsumen dan produsen bisa saling

berkomunikasi untuk jual beli jasa. Manusia sebagai unsur utama dalam analisis pasar

serta metode yang digunakan agar proses jual beli jasa menjadi lebih efektif dan

efisien. Dimana dengan bantuan unsur manajemen jasa yaitu uang dan peralatan fisik

untuk membantu mempercepat proses pelayanan jasa.

4. Jelaskan konsep tentang, yaitu:

a. Pengertian manajemen keuangan dalam perusahaan;

1) Menurut Liefman

Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan

menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.

2) Menurut Howard & Upton

Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan dan pengendalian

fungsi keuangan.

3) Menurut Sutrisno

Manajemen Keuangan adalah Sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-

usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk

menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. (2003:3)

4) Menurut Weston dan Copeland, diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbrandoko

Manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para

manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut

keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian

deviden pada suatu perusahaan.

5) Menurut Sonny, S. (2003).

Manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai

dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.

6) Menurut James Van Horne

Page 19: Manajemen Industri Otomotif

7) Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan

perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.

Secara garis besar manajemen keuangan perusahaan adalah manajemen yang

mengkaitkan pemerolehan, pembiayaan /pembelanjaan dan manajemen aktiva dengan

tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan. Perkembangan manajemen

keuangan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kebijakan moneter,

kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Manajer

keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi

pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber danauntuk membelanjai aktiva

tersebut.

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen keuangan dalam

pengambilan keputusan keuangan disuatu perusahaan, yaitu tingkat pengembalian dan

risiko keputusan keuangan tersebut. Risiko adalah kemungkinan terjadinya

penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat

diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika. Risiko keuangan terjadi

karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan perusahaan, yang

mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik berupa

beban bunga. Hal ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang

saham, karena perusahaan harus membayar bunga sebelum memutuskan pembagian

laba bagi pemegang saham.

Jika manajemen perusahaan dapat memanfaatkan dana yang berasal dari

hutang untuk memperoleh laba operasi yang lebih besar dari beban bunga, maka

penggunaan hutang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan akan

meningkatkan return bagi pemegang saham. Sebaliknya, jika manajemen tidak dapat

memanfaatkan dana secara baik, perusahaan mengalami kerugian.

Sumber:http://marinisalea.blogspot.com/2013/11/makalah-manajemen-keuangan-

yang-baik.html

b. Bidang-bidang nanajemen keuangan dalam perusahaan;

1) Sumber dana

Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan digunakan

dalamperusahaan. Sumber dana itu dapat berasal dari dalam perusahaan dan dari

luarperusahaan.

Page 20: Manajemen Industri Otomotif

a) Dana dari dalam perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari

perusahaandengan kebijakan menahan pembagian dividen. Para manajer

keuangan harus dapatmemberi argumentasi kepada pemegang saham agar

sebagian keuntunganperusahaan disisihkan untuk memperbesar dana yang

sudah ada. Manajerkeuangan harus memberi alasan yang tepat agar rapat

umum pemegang sahammenyetujui sebagian laba ditahan untuk meningkatkan

aset perusahaan.

b) Dana dari luar perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari luar

sepertipasar modal, pinjaman dari bank, dan sumber-sumber lainnya. Dana

dari luarperusahaan dapat berbentuk modal perusahaan dan pinjaman. Jika

perusahaanmenarik dana dengan cara menjual saham, dana tersebut menjadi

modal sendiri.Artinya, jumlah saham yang beredar bertambah banyak.

Pemegang saham adalahpemilik dan mereka berhak mendapat dividen. Di lain

pihak, dana dari luarperusahaan dalam bentuk pinjaman tidak begitu

memengaruhi kebijakanperusahaan. konsekuensinya, perusahaan harus

membayar bunga tanpa terikatdengan laba-rugi yang diperoleh perusahaan.

Pemilihan bentuk dana dariluar tergantung dari beberapa pertimbangan, tetapi

secara umum kebutuhan aktivalancar harus menggunakan dana sendiri,

sedangkan investasi sebaiknyamenggunakan pinjaman.

2) Penggunaan dana

Dana yang ada pada perusahaan, baik yang bersumber dari dalam maupun dari

luar perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan agar nilai

perusahaan semakin meningkat pada masa yang akan datang. Dana itu dapat

digunakan untuk hal-hal berikut:

a) Penanaman modal jangka pendek. Penanaman modal jangka pendek

diwujudkandalam usaha-usaha yang bersifat sementara, seperti pembelian

surat berharga,tabungan, dan penanaman modal lainnya. Karena sifatnya

jangka pendek, pembeliansurat berharga harus dalam bentuk tabungan di

bank, dana tersebut harus dapatdicairkan kapan pun saat dibutuhkan.

b) Penanaman modal jangka panjang. Penanaman modal jangka panjang

diwujudkandalam usaha-usaha yang bersifat permanen, seperti pembangunan

gedungbertingkat atau pemberian pinjaman dengan jangka waktu

Page 21: Manajemen Industri Otomotif

pengembalian lebih darisatu tahun. Penanaman modal seperti itu harus

dilakukan dengan hati-hati karenajika terjadi kesalahan akan sulit diperbaiki.

3) Pengawasan penggunaan dana

Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang

telah ditetapkan. Kesalahan penggunaan dana dapat mengakibatkan kerugian pada

perusahaan. Untuk tujuan efisiensi dan efektivitas, sebaiknya perusahaan

menetapkan pola penggunaan dana yang disertai pola pengawasannya.

Sumber:https://belajarmanagement1.wordpress.com/bidang-bidang-manajemen/

c. Unsur-unsur manajemen keuangan dalam perusahaan;

1) Konsistensi (Consistency)

Sistem dan kebijakan dari organisasi (perusahaan) harus konsisten / stabil dari

waktu ke waktu. Hal ini diartikan bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan

apabila terjadi perubaha di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap

manajemen keuangan perusahaan merupakan suatu tanda bahwa terdapat

manipulasi/ketidaktransparanan dalam pengelolaan keuangan.

2) Akuntabilitas (Accountabilily)

Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu,

kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau

kewenangan yang diberikan kepada pihak ketiga yang telah digunakan. NGO

mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan hukum, untuk menjelaskan

semua keputusan dan tindakan yang telah merekaambil. Organisasi harus dapat

menjelaskan bagaimana NGO menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah

dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan

penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui

bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

3) Transparansi (Transparency)

Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi

berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan

termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan

tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan

penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan

ada sesuatu hal yang disembunyikan.

Page 22: Manajemen Industri Otomotif

4) Kelangsungan Hidup (Viability)

Kelangsungan hidup termasuk prinsip manajemen keuangan perusahaan hal ini

dimaksudkan agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi harus

sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability)

merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan

organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang

menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan

memenuhi kebutuhan keuangannnya.

5) Integritas (Integrity)

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus

mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga

harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan

keuangan.

6) Pengelolaan (Stewardship)

Organisasi harusdapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan

menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Secara praktik, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan

dengan baik melalui: berhati-hati dalam perencanaan strategik, identifikasi risiko-

risiko keuangan dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang

sesuai dengan organisasi.

7) Standar Akuntansi (Accounting Standars)

Sistem akutansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan

prinsip dan standar akutansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap

akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.

Sumber:http://studimanajemen.blogspot.com/2014/02/pengertian-dan-fungsi-

manajemen.html

d. Keterkaitan antara bidang-bidang dengan unsur-unsur dalam manajemen

keuangan dalam perusahaan;

Unsur-unsur manajemen keuangan pada perusahaan merupakan bagian-bagian yang

membentuk dan dapat mengendalikan manajemen keuangan tersebut, yang kemudian

manajemen keuangan tersebut dibagi berdasarkan rencana-rencana anggaran untuk

lebih memfokuskan tujuan dari pembentukan anggaran perusahaan tersebut, dan hal

itu disebut sebagai bidang-bidang manajemen keuangan perusahaan.

Page 23: Manajemen Industri Otomotif

e. Sumber-sumber keuangan perusahaan.

Berbisnis apapun pasti butuh modal, berapa pun jumlahnya itu. Permodalan sering

menjadi kendala utama yang menghambat dalam membangun bisnis, baik itu kurang

modal atau bahkan tidak punya modal sama sekali. Memang tidak mudah untuk

menentukan sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usaha. Karena ada

beberapa alternatif sumber pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu diketahui

adalah bagaimana cara mendapatkan serta mengelolanya dengan baik. Berikut adalah

sumber-sumber keuangan/permodalan dalam suatu perusahaan.

1) Dana Sendiri

Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam

memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan

uang tunai di bank.

Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana

sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan

sendiri. Sekaligus akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak

perlu membagi hasil dengan pihak lain.

Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki

kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam

pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.

2) Dana pinjaman

Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka

alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam

alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan):

a) Kredit Usaha

Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit

usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit

usaha perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja,

atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak

mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan

yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang

mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.

b) Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan

(KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai

Page 24: Manajemen Industri Otomotif

jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat

menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit

dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai

maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin

mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika

anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan

profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.

c) Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)

Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya

dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh

pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang

cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung lebih tinggi

dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.

d) Leasing atau Lease Back

Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga

keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut

diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak

perusahaan seperti kendaraan bermotor.

Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang

membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang

dimiliki.

e) Perum Pegadaian

Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan

pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif

rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian

yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat

Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit

Angsuran Sistem Fiducial).

f) Koperasi

Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit)

ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang

diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan

menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk

Page 25: Manajemen Industri Otomotif

mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani

kredit bagi anggotanya saja.

g) Pinjaman BUMN

Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan

yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha

kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini

antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk

informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN)

h) Pinjaman Departemen

Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa

departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan

untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan

Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah makan, departemen

yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah Departemen

Koperasi.

3) Dana Gabungan Usaha (joint)

Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih

dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar

ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep

rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan

mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari

keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi

yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih

besar.Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang

jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan

kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk

mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda

inginkan. Jangan sampai usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan

tingkat bunga yang tinggi.

Sumber:http://nilaaamr.blogspot.com/2014/01/36-sumber-sumber-keuangan-

perusahaan.html

Page 26: Manajemen Industri Otomotif

5. Jelaskan tentang :

A. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

Tinjauan herarkhis administrasi menyatakan bahwa manejemen merupakan inti

administrasi, sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (Leadership) (Siagian,

1980). Kepemimpinan dimata para pakar, khususnya ilmu-ilmu sosial masih banyak

interpretasi yang beragam, sesuai dengann pendekatan  yang digunakannya. Secara umum

istilah kepemimpinan diartikan sebagai “the ability and readiness to inspire, guide, direct, or

manage other” (Good, 1973). Berarti, kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan

kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan atau

mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan

bersama. Wills (1967) menyampaikan batasannya bahwa, kepemimpinan merupakan

segenap bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang bagi  penetapan tujuan

kelompok. Siagian (1983) menyatakan kepemimpinan harus diartikan sebagai kemampuan

untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain agar rela, mampu, dan dapat

mengikuti keinginan manajemen demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya dengan efisien, efektif, dan ekonomis. Tannenbaum, Weschler, dan Massarik

(1961) mengatakan “We difine leadership as interpersonal influence, exercised in situation

and directed throught the communication process, toward the attainment of a specific goal or

goals.”  Kepemimpinan didefinisikan  sebagai saling pengaruh antar pribadi, dilatih dalam

situasi dan diarahkan melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan atau tujuan-tujuan

khusus. Fiedler (1967) mengatakan bahwa “Leadership is the process of influencing group

activities toward goal setting and goal achievement,” sehingga kepemimpinan diartikan

sebagai proses mempengaruhi aktifitas kelompok untuk menetapkan tujuan dan mencapai

tujuan. Terry (1972) memberi definisi bahwa “Leadeship is the relationship in which one

person, or the leade, influence others to work together willingly on relatied taks to attain that

which the leader desires,”  ialah bahwa kepemimpinan  adalah hubungan yang ada dalam diri

seseorang atau pemimpin mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerja sama secara sadar

dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin. Hersey dan

Blanchard (1982) menyatakan bahwa  “Leadership is the process of influencing the activities

of an individual,” bahwa kepemimpinan tidak lain adalah proses mempengaruhi kegiatan

individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

Kepemimpinan pada hakekatnya dapat muncul di mana pun, apabila ada unsur-

unsur: (1) ada orang yang memimpin atau mempengaruhi, (2) ada orang yang

dipengaruhi atau pengikut, bawahan atau kelompok yang mau dikendalikan, (3)

Page 27: Manajemen Industri Otomotif

adanya kegiatan tertentu dalam menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan

bersama, dan (4) adanya tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian tindakan.

Dengan demikian kepemimpinan sesungguhnya terdapat di dalam setiap sistem

sosial, mulai dari sistem sosial yang terkecil, yaitu keluarga, kelompok (group), organisasi,

institusi, sampai pada komunitas. Untuk menjawab mengapa kepemimpinan selalu muncul

dalam setiap sistem sosial, kita dapat menganalisis  hakekat kepemimpinan dan hakekat

sistem sosial.

Hakekat kepemimpinan adalah suatu kemampuan, proses, tindakan atau fungsi

yang pada umumnya digunakan untuk mempengaruhi orang-orang lain untuk berbuat

sesuatu dalam  rangka mencapai tujuan tertentu. Hal ini dapat juga merupakan

aplikasi kekuasaan yang dipraktekkan sehingga mengikat orang lain berdasar

kemampuannya untuk membujuk, menjelaskan, dan menyimpulkan sesuatu yang

harus dilakukan.

Dilihat dari unsur-unsur sistem sosial, akan tampak mengapa kepemimpinan selalu

muncul dalam setiap sistem sosial? Dilihat dari hakekat, sistem social, yang merupakan: (1)

pola interaksi tertentu, (2) mengikuti struktur tertentu (misalnya terlihat siapa yang

memimpin, norma apa yang digunakan, siapa yang mengenakan sangsi, dan lain sebagainya),

(3) dalam jangka waktu yang permanen, (4) berdasarkan pada pola perilaku tertentu, dan (5)

dapat digunakan untuk menganalisis keadaan suatu kelompok atau organisasi.

Berdasarkan hakekat sistem sosial di atas, bahwa  dalam setiap sistem sosial tersebut

secara inheren sudah terkandung kepemimpinan. Apa bila tidak ada kepemimpinan, maka

sistem sosial tersebut akan hancur atau hilang, karena anggota-anggota sistem sosial tidak ada

lagi yang mengarahkan, tidak ada lagi yang mempengaruhi pola perilaku tertentu, sehingga

setiap anggota akan berjalan sendiri-sendiri. Apabila keadaan sudah demikian (setiap anggota

berjalan atau berperilaku sendiri-sendiri), maka tidak ada lagi pola interaksi tertentu, tidak

ada lagi stuktur tertentu, tidak permanen, dan tentunya sudah tidak berdasarkan pola perilaku

tertentu. Dengan keadaan yang demikian, maka sistem sosial tersebut telah hancur. Untuk itu,

agar suatu sistem sosial tetap eksis, maka diperlukan kepemimpinan untuk mengarahkan,

membimbing anggota dalam sistem sosial tersebut kepada pola perilaku.

Bila dilihat dari unsur-unsur sistem sosial, sistem sosial memiliki sepuluh unsur,

yaitu: (1)  tujuan, (2)  kepercayaan, (3)  norma, (4) sangsi, (5) sentimen, (6) peran-

status, (7) kekuasaan (power), (8) social-change, (9) fasilitas, dan (10) tekanan atau

tegangan.

Page 28: Manajemen Industri Otomotif

Berdasarkan unsur-unsur sistem sosial tersebut, juga sudah terkandung

kepemimpinan. Apabila tidak ada kepemimpinan maka sistem sosial tersebut juga tidak akan

memiliki tujuan, norma, sangsi yang mengikuti norma, peran-status, dan sebagainya. Apabila

suatu  sistem sosial tidak memiliki tujuan, norna, sangsi, dan sebagainya, maka sistem sosial

tersebut sudah tidak lagi sebagai sistem sosial. Barang kali menjadi katagori social recurrent,

tugetherness situation, atau crowd yang bersifat sangat sementara.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada setiap sistem sosial akan

selalu ada kepemimpinan, atau kepemimpinan akan selalu muncul dalam setiap sistem sosial.

Mulai dari sistem sosial yang terkecil, yaitu keluarga, kelompok, organisasi, institusi,

komunitas, sampai pada sistem sosial yang lebih besar, yakni masyarakat maupun bangsa.

B. KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN

Pertama: kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau

bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima

arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan,

kepemimpinan tidak akan ada juga.

Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or

herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.

Menurut French dan Raven (1968), kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin dapat

bersumber dari :

1. Reward power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai

kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang

mengikuti arahan-arahan pemimpinnya.

2. Coercive power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai

kemampuan memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan

pemimpinnya

3. Legitimate power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai

hak untuk menggunakan pengaruh dan otoritas yang dimilikinya.

Page 29: Manajemen Industri Otomotif

4. Referent power, yang didasarkan atas identifikasi (pengenalan) bawahan terhadap sosok

pemimpin. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadinya,

reputasinya atau karismanya.

5. Expert power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin adalah seeorang

yang memiliki kompetensi dan mempunyai keahlian dalam bidangnya.

Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda

untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.

Ketiga: kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap

bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak

sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain

(confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam

membangun organisasi. Walaupun kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan

manajemen (management), kedua konsep tersebut berbeda. Perbedaan antara pemimpin dan

manajer dinyatakan secara jelas oleh Bennis and Nanus (1995). Pemimpin berfokus pada

mengerjakan yang benar sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara

tepat ("managers are people who do things right and leaders are people who do the right

thing, "). Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara

tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.

C. KARAKTERISTIK PEMIMPIN YANG SESUAI DALAM PERUSAHAAN

Pemimpin perusahaan yang berhasil dalam lingkungan yang banyak menuntut dewasa ini,

cenderung memiliki beberapa sifat individu yang merupakan kombinasi dari beberapa

karakter, antara lain :

* Kemampuan untuk memusatkan perhatian.

* Penekanan pada nilai yang sederhana

* Selalu bergaul dengan orang.

* Menghindari profesionalisme tiruan.

* Mengelola perubahan.

* Memilih orang

* Hindari mengerjakan sendiri

* menghadapi kegagalan

Page 30: Manajemen Industri Otomotif

Peran Vital Kepemimpinan dalam Perusahaan

Kepemimpinan menjadi isu manajemen yang sangat marak diperbincangkan dalam sepuluh

tahun terakhir ini. Dalam suatu riset di AS tahun 2000-an, sebanyak 77% karyawan merasa

tidak nyaman dalam pekerjaannya. Henry Mintzberg, berdasarkan penelitiannya, telah

merumuskan “10 leadership managerial roles” yaitu peran seorang pemimpin untuk memiliki

kepemimpinan sesungguhnya. Mintzberg mendefinisikan tentang peran bagaimana seorang

pemimpin melakukan pekerjaannya. Dia mengelompokkan 10 peran kepemimpinan ita ke

dalam tiga kategori, yaitu interpersonal roles, informational roles, dan decisional roles.

Dalam interpersonal roles, terdapat 3 peran kepemimpinan;

1. Figurehead role, pemimpin sebagai figur utama organisasi dalam aktivitas-aktivitas

formal, ceremonial, maupun simbolik perusahaan.

2. Leader role, peran kepemimpinan untuk mengefektifkan setiap fungsional dalam

organisasi. Leader role juga sangat berperan dalam setiap elemen manajerial. Itu

berarti, leader role mempengaruhi bagaimana seorang pemimpin melakukan peran-

peran lainnya.

3. Liaison role, peran kepemimpinan untuk dapat menjalin relasi atau network dengan

pihak-pihak dari luar organisasi. Liaison role sangat berperan penting bagi pemimpin

untuk mengembangkan perusahaan, mengetahui banyaknya keuntungan yang

diperoleh dari network dengan pihak-pihak eksternal.

Sementara itu, dalam kategori informational roles juga terdapat 3 peran kepemimpinan

meliputi;

1. Monitor role, yaitu peran seorang pemimpin untuk mencari informasi dari luar

organisasi, dan seorang pemimpin harus jeli melihat informasi itu, baik itu peluang

maupun ancaman bagi organisasi.

2. Disseminator role, merupakan peran internal seorang pemimpin untuk mendapatkan

informasi tentang kekuatan (strenght) serta kelemahan (weakness) agar dapat

mengidentifikasi dan mengoptimalkan kinerja organisasi.

Page 31: Manajemen Industri Otomotif

3. Spokesperson role, peran kepemimpinan untuk memberikan informasi tentang

organisasi kepada pihak di luar organisasi, seperti konsumen, supplyer, pemerintah,

dan lainnya.

Dan kategori yang terakhir, dala decisional roles terdapat 4 peran berikut ini;

1. Entrepreneur role, yang mana seorang pemimpin harus memiliki jiwa

entrepreneurship untuk membawa organisasi mencapai puncak kejayaan. Pemimpin

yang berjiwa entrepreneurship tak pelak akan selalu berjuang untuk menjadi unggul.

2. Disturbance handler role, peran kepemimpinan untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan atau konflik-konflik dari dalam maupun luar organisasi, sehingga

masalah dapat terpecahkan dan kinerja organisasi dapat kembali optimal.

3. Resource allocator role, merupakan peran seorang pemimpin yang dituntut jeli untuk

mengalokasikan sumber daya dalam organisasi, sehingga kinerja organisasi juga akan

lebih maksimal dari keefektifan pengalokasian itu.

4. Negosiator, yaitu peran kepemimpinan untuk dapat bernegosiasi dengan berbagai

pihak, baik internal dengan karyawan, pemegang saham, para manajer, jajaran direksi,

maupun eksternal dengan konsumen, kreditor, supplyer, investor, serta pemerintah,

untuk menghasilkan kesepakatan untuk keuntungan bersama.