Upload
donnyoktavius
View
235
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Epilepsi
Citation preview
Manajemen Kedaruratan pada status epilepsi
Donny Oktavius – 10.2010.230
Alloanamnesis ◦ Kapan kejang berlangsung ?◦ Berapa lama ?◦ Berapa kali kejang selama sehari ?◦ Kejang setempat atau menyeluruh ?◦ Apakah sebelum kejang didahului aura ?◦ Obat antikonvulsan yang digunakan ?◦ Adakah penyakit yang mendasari ? ◦ Riwayat trauma kepala?
Anamnesis
TTV
Pemeriksaan fisik
Darah lengkap Analisa CSS MRI CT scan Pemeriksaan EEG
Pemeriksaan penunjang
Status epileptikus ◦ durasi : 15-30 menit
Faktor penyebab ◦ Penghentian antikonvulsan tiba-tiba◦ Demam◦ Kelainan serebrovaskular◦ Gangguan metabolik◦ Infeksi SSP◦ Gangguan iskemik-hipoksik◦ Tumor ◦ Trauma
Working diagnosis
Di US angka kejadian SE pada anak berkisar
17/100.000 hingga 23-58/100.000 anak per
tahun
Epidemiologi
Pencetus :◦ Penderita epilepsy tanpa pengobatan atau dosis
pengobatan yang tidak memadai◦ Pengobatan yang tiba-tiba dihentikan atau
gangguan penyerapan di GIT◦ Keadaan umum yang menurun sebagai akibat
kurang tidur, stress psikis atau stress fisik◦ Penggunaan atau withdrawal alcohol, drug abuse
atau obat-obat anti depresi.
Etiologi
Penyebab akut :◦ Penderita ensefalopati anoksik◦ Penderita penyakit serebrovaskular akut (stroke,
intracerebral haemorrhage)◦ Penderita ensefalopati metabolic◦ Penderita meningitis atau ensefalitis
Pada anak-anak terdapat faktor resiko :◦ Gambaran latar belakang EEG yang abnormal
berupa gambaran gelombang yang imatur◦ Adanya serangan parsial yang berubah menjadi
kejang umum sekunder◦ Adanya serangan yang pertama dari SE◦ Gambaran neuroimaging (CT/MIR) abnormal pada
seluruh otak.
Ketidakseimbangan antara neurotransmitter eksitasi dan inhibisi
Hipokampus teraktifasi secara persisten Hilangnya GABA-mediated inhibitory
synaptic transmission pada hipokampus Glutamergic excitatory synaptic
transmission
Patofisiologi
Pertolongan pertama ◦ Pada saat serangan berlangsung :
Bantuan agar posisi penderita menjadi posisi prone Lepaskan kacamata jika ada Jauhkan dari tempat berbahaya Longgarkan pakaian Jangan masukkan apapun ke dalam mulut penderita
◦ Setelah serangan berlangsung : Miringkan kepala satu sisi Lakukan pemeriksaan dan pengobatan
Penatalaksanaan
Pengobatan untuk mencegah terjadinya SE :◦ Protokol A : lorazepam 4mg IV jika perlu diikuti
infus Fosphenytoin 20mg/kg◦ Protokol B : infus Phenytoin 20mg/kg jika perlu
diikuti dosis kecil IV lorazepam atau diazepam
Manajamen emergensi ◦ Resusitasi
Pasang infus dengan cairan Saline. Beri diazepam 10mg bolus/ rectal dalam bentuk cairan, setelah tenang infus
Proteksi fungsi kardiorespirasi dengan pemberian oksigen
Thiamine 50-100 mg IV dan glukosa 25-50 mg IV diberikan segera terutama bila dicurigai kecanduan alkohol atau hipoglikemia.
INFUS CAIRAN SALINE Thiamine, 100mg, 50mg IV, 50mg IM
Dextrose 2-4ml/kg dari 25%
Dengan benzodiazepine Dengan barbiturate
Diazepam 0,3mg/kg IV Phenobarbital 10mg/kg IV
Atau Lorazepam 0,05-0,1 mg/kg IV ↓Atau Midazolam 0,2 mg/kg IV atau pentobarbital 2-8 mg/kg
awalDengan kecepatan 1 mg/min dilanjutkan dengan Dilanjutkan midazolam 0,2 mg/kg/ltrIV infus 0,5-5 mg/kg/ltr IV infus
Phenytoin 15-18 mg/kg infus < 50 mg/min (20-30’)Atau
Fosfophenytoin 18 mg/kg↓
Status epilepsi menjadi refrakter↓
Anestesi umum
Stadium Penatalaksanaan
Stadium I (0-10 menit) -memperbaiki fungsi kardiorespirasi -memperbaiki jalan nafas pemberian oksigen dan resusitasi
Stadium II (0-60 menit) -memasang infus di pembuluh darah besar-mengambil 50-100 cc darah untuk pemeriksaan lab-pemberian OAE darurat, diazepam 10-20 mg IV (kecepatan pemberian < 2-5mg/min atau per rektal dapat diulang 15 menit kemudian -memasukkan 50cc glukosa 40% dengan atau tanpa thiamine 250 mg IV-menangani asidosis
Stadium III (0-60-90 menit) -menentukan etiologi -bila kejang terus berlangsung 30 menit setelah pemberian diazepam pertama, beri fennitoin IV 15-18mg/kgBB dengan kecepatan 50mg/min-memulai terapi dengan vasopressor bila diperlukan -mengkoreksi komplikasi
Stadium IV (30-90 menit) -bila kejang tetap tidak teratasi selama 30-60 menit, pindahkan pasien ke ICU, beri propofol (2mg/kgBB bolus IV, diulang bila perlu) atau thiopental (100-250 mg bolus IV dalam 20 menit, dilanjutkan dengan bolus 50 mg setiap 2-3 menit) dilanjutkan sampai 12-24 jam setelah bangkitan klinis atau bangkitan EEG terakhir, lalu dilakukan tapering off-memonitor bangkitan dari EEG, tekanan intrakranial, memulai pemberian OAE dosis rumatan
Obat Dosis untuk dewasa
Midazolam 0,1 mg/kgBB dengan kecepatan pemberian 4 mg/ menit dilanjutkan dengan pemberian per infuse 0,05-0,4
mg/kgBB/jam
Thiphentone 100-250 mg bolus, diberikan dalam 20 detik, kemudian dilanjutkan dengan bolus 50 mg setiap 2-3 menit
sampai bangkitan teratasi kemudian dilanjutkan dengan pemberian per infuse 3-5 mg/kgBB/jam
Pentobarbital 10-20 mg/KgBB dengan kecepatan 25 mg/menit, kemudian 0,5-1 mg/kgBB/jam ditingkatkan sampai 1-3
mg/kgBB/jam
Propofol 2 mg/kgBB kemudian ditingkatkan menjadi 5-10 mg/kgBB/jam
Gagal nafas dan hipoksia Kolaps kardiovaskuler Edema pulmonal Pulmonal emboli Kardiak aritmia Gangguan metabolism : hipoglikemia,
hipokalsemia, elektrolit dll Patah tulang
Komplikasi
Dubia ad malam
Prognosis