Upload
trannga
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BBUUKKUU SSEERRII PPRRAAKKTTIIKKUUMM
LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
MANAJEMEN KEUANGAN 2
Penyusun :
Neng Popy Alawiyah
Saskia Swetari
Yenni Valentine
Achmad Ghozali Ash Shiddiqy
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
2 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
MK2
SERI PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN 2
Aplikasi : Customized Application Made w/ Smart Method
Management & ASPD
Penyusun : Tim Litbang MK 2 ( Neng Popy Alawiyah, Saskia
Swetari, Yenni Valentine, Achmad Ghozali Ash
Shiddiqy)
Website : ma-menengah.lab.gunadarma.ac.id
LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
3 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
KATA PENGANTAR
Modul seri praktikum Manajemen Keuangan 2 ini menjelaskan penerapan teori
keuangan terutama dalam lingkup perusahaan. Demikian juga pembahasan dilakukan pada
masalah-masalah yang bersifat mendasar atau pokok-pokok. Beberapa materi yang akan
dipelajari dalam modul ini adalah mengenai Kebijakan Dividen, Investasi Dalam Efek,
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana, Analisis Financial Leverage, Investasi Dalam Aktiva
Tetap, Leasing (Sewa Guna Usaha), dan Analisis Fundamental.
Tujuan penyusunan modul Manajemen Keuangan 2 untuk menjelaskan masalah
pengambilan keputusan oleh pimpinan perusahaan menyangkut investasi dan pembiayaan
perusahaan. Dengan demikian pembahasan terdiri dari konsep teori keuangan secara umum,
baru kemudian diikuti dengan penerapannya dalam perusahaan. Teori pada dasarnya
merupakan common sense. Dengan demikian diharapkan dalam memberikan pemahaman
logika atau alasan yang menjelaskan mengapa perusahaan mengambil keputusan keuangan.
Akhir kata, semoga seri praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran sangat kami harapkan demi pengembangan modul ini dimasa yang akan
datang.
Depok, Januari 2015
Tim Litbang MK2
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
4 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 3
DAFTAR ISI.................................................................................................. ........................ 4
BAB I Kebijakan Deviden
Deskripsi Modul .................................................................................................. 6
Tujuan Modul....................................................................................................... 6
Penjelasan Materi................................................................................................. 6
BAB II Investasi Dalam Efek
Deskripsi Modul .................................................................................................. 17
Tujuan Modul....................................................................................................... 17
Penjelasan Materi................................................................................................. 17
BAB III Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Deskripsi Modul .................................................................................................. 26
Tujuan Modul....................................................................................................... 26
Penjelasan Materi................................................................................................. 26
BAB IV Analisis Financial Leverage
Deskripsi Modul .................................................................................................. 43
Tujuan Modul....................................................................................................... 43
Penjelasan Materi................................................................................................. 43
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
5 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB V Investasi Dalam Aktiva Tetap
Deskripsi Modul .................................................................................................. 52
Tujuan Modul....................................................................................................... 52
Penjelasan Materi................................................................................................. 52
BAB VI Leasing ( Sewa Guna Usaha )
Deskripsi Modul .................................................................................................. 63
Tujuan Modul....................................................................................................... 63
Penjelasan Materi................................................................................................. 63
BAB VII Analisis Fundamental
Deskripsi Modul .................................................................................................. 73
Tujuan Modul....................................................................................................... 73
Penjelasan Materi................................................................................................. 73
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
6 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB I
KEBIJAKAN DEVIDEN
Deskripsi Modul
Di dalam perusahaan, kebijakan deviden merupakan bagian penting dalam
pengambilan keputusan pendanaan dimana laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun
dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden atau ditahan untuk menambah
modal yang digunakan sebagai pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Jika laba
ditahan perusahaan saat ini dalam jumlah besar, maka laba yang akan dibayarkan sebagai
deviden kepada para pemegang saham menjadi lebih kecil.
Dalam setiap periode, perusahaan harus memutuskan apakah laba yang diperoleh
akan ditahan atau didirtribusikan sebagian atau seluruhnya pada pemegang saham. Selama
perusahaan memiliki proyek investasi dengan pengembalian melebihi yang diminta,
perusahaan akan menggunakan laba untuk mendanai proyek tersebut. Jika terdapat kelebihan
laba setelah digunakan untuk mendanai seluruh kesempatan investasi yang diterima,
kelebihan itu akan didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas. Jika
tidak ada kelebihan, maka dividen tidak akan di bagikan.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami :
1. Pengertian kebijakan deviden, faktor – faktor yang mempengaruhi, serta jenis
kebijakan deviden.
2. Struktur modal perusahaan jika diberlakukan kebijakan deviden.
Penjelasan Materi
1.1 PENGERTIAN
Salah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang
diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden dan
sebagian lagi dibagi dalam laba ditahan.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
7 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Jadi Kebijakan Deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus
dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam
kembali (laba ditahan).
Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir
periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai
deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio.
1.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya deviden yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada pemegang saham antara lain :
Posisi Likuiditas Perusahaan
Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Pengawasan Terhadap Perusahaan
Kemampuan Meminjam
Tingkat Keuntungan
Stabilitas Return
Akses ke Pasar Modal
1.3 MACAM-MACAM KEBIJAKAN DEVIDEN
Kebijkan Deviden Yang Stabil
Artinya jumlah deviden per lembar dibayarkan setiap tahun tetap selama jangka
waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.
Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Jumlah Deviden Minimal Ditambah
Jumlah Ekstra Tertentu
Artinya kebijakan ini menentukan jumlah rupiah minimal deviden per lembar saham
setiap tahunnya apabila keuntungan perusahaan lebih baik akan membayar deviden
ekstra.
Kebijakan Deviden Dengan Penetapan Deviden Payout Ratio Yang Konstan
Artinya kebijakan ini memberi deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, semakin besar deviden
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
8 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
yang dibayarkan dan sebaliknya. Dasar yang digunakan sering disebut deviden payout
ratio.
Kebijakan Deviden Yang Fleksibel
Artinya besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan
financail dari perusahaan yang bersangkutan.
1.4 KEBIJAKAN STOCK DEVIDEN
Adalah kebijakan yang pembayaran devidennya kepada pemegang saham dalam
bentuk saham bukan dalam bentuk uang tunai. Rumus yang digunakan :
Pemberian deviden tidak akan mengubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi akan
mengubah komposisi dari modal sendiri perusahaan yang bersangkutan. Karena pada
dasarnya pemberian stock deviden ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan
akan ditambahkan ke pos modal saham.
1.5 KEBIJAKAN STOCK SPLITS
Merupakan kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham dengan cara
pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan
pengurangan nilai nominal saham yang lebih kecil secara proposional. Oleh karena itu
dengan stock splits harga saham menjadi lebih murah. Rumus yang digunakan :
1.6 KEBIJAKAN REVERSE SPLITS
Kebijakan untuk menurunkan jumlah lembar saham dengan cara pengurangan jumlah
lembar saham menjadi lembar yang lebih sedikit dengan penambahan harga nominal per
lembar secara proposional. Rumus yang digunakan :
Stock Deviden (SD) : % SD * Jumlah lembar saham
a x Harga nominal
b
b x Jumlah lembar saham
a
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
9 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
keterangan :
a => perbandingan terkecil
b => perbandingan terbesar
1.7 RUMUS - RUMUS YANG DIGUNAKAN
1. Stock deviden (SD) : % SD x Jumlah lembar saham
2. Saham biasa (SB) : harga nominal x ( SD + jumlah lembar saham ), atau
3. Saham biasa baru : SB lama + ( SD x HN )
4. Agio saham (AS) : AS lama + {SD(HP-HN)} => jika nilai HP > HN
AS lama – {SD(HN-HP)} => jika nilai HP < HN
5. Laba yang ditahan : LYD lama – ( SD x HP )
6. Rumus Stock Splits dan reserve splits
Keterangan : HP => harga pasar
HN => harga nominal
1.8 CONTOH SOAL
Diketahui struktur modal PT. MIAMI sebagai berikut :
Saham biasa (@4.000, 12.000 lbr ) = Rp. 48.000.000
Agio saham = Rp. 27.000.000
Laba ditahan = Rp. 25.000.000 +
Jumlah modal sendiri Rp. 100.000.000
Tentukan :
a. Stock deviden sebesar 20% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp.
8.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan
berikan analisisnya!
b. Stock splits “ six to three “. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock
splits dan berikan analisisnya!
c. Reverse splits “ two to five “. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan
reverse splits dan bertikan analisisnya!
a x Jumlah lembar saham
b
b x Harga nominal
a
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
10 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
JAWAB :
a. Stock Deviden = 20% x 12.000 = 2.400
Saham Biasa = 4.000 x ( 2.400 + 12.000 ) = 57.600.000
Agio Saham = 27.000.000 + ( 2.400 x ( 8.000 - 4.000 )) = 36.600.000
LYD = 25.000.000 – ( 2.400 x 8.000 ) = 5.800.000
Struktur modal baru PT. MIAMI adalah sebagai berikut :
Saham Biasa (@ 4.000 , 14.400 lbr) = Rp 57.600.000
Agio Saham = Rp 36.600.000
Laba Ditahan = Rp 5.800.000 +
Jumlah modal sendiri = Rp 100.000.000
Analisa : Jika perusahaan melakukan stock deviden 20%, maka jumlah lembar saham
akan bertambah sebanyak 2.400 lembar, agio saham bertambah menjadi Rp
36.600.000 dan laba ditahan berkurang menjadi Rp 5.800.000.
b. Stock Splits “ six to three ”
b x jumlah lembar
a
6 x 12.000 = 24.000 lembar
3
a x Nilai nominal
b
3 x 4.000 = 2.000 / lembar
6
Jadi, struktur modal baru PT. MIAMI adalah sebagai berikut :
Saham Biasa ( @ 2.000 , 24.000 lbr ) = Rp 48.000.000
Agio Saham = Rp 27.000.000
Laba Ditahan = Rp 25.000.000 +
Jumlah modal sendiri = Rp 100.000.000
Analisa : Jika perusahaan melakukan stock splits “six to three”, maka jumlah lembar
saham akan bertambah menjadi 24.000 lembar, sedangkan nilai nominal saham akan
berkurang menjadi Rp 4.000.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
11 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
c. Reverse Splits “ two to five ”
a x jumlah lembar
b
2 x 12.000 = 4.800 lembar
5
b x Nilai nominal
a
5 x 4.000 = 10.000 / lembar
2
Jadi, struktur modal baru PT. MIAMI adalah sebagai berikut :
Saham Biasa ( @ 10.000 , 4.800 lbr ) = Rp 48.000.000
Agio Saham = Rp 27.000.000
Laba Ditahan = Rp 25.000.000 +
Jumlah modal sendiri = Rp 100.000.000
Analisa : Jika perusahaan melakukan reverse splits “two to five”, maka jumlah lembar
saham akan berkurang menjadi 4.800 lembar, sedangkan nilai nominal saham akan
bertambah menjadi Rp 10.000.
1.9 SOFTWARE
1. Buka software “Smart Method Management”, masukkan nama praktikan lalu klik OK.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
12 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
2. Pilih menu Kebijakan Deviden.
3. Masukkan data sesuai dengan yang tertera pada soal (gunakan keyboard „tab‟),
kemudian klik „hitung‟.
4. Untuk menjawab soal (b) dan (c) pilih „Stock Splits’ dan „Reverse Splits’, masukkan
rasio Stock Splits atau Reverse Splits diawali dengan perbandingan terkecil lebih
dahulu, kemudian klik „hitung‟.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
13 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
14 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
1.10 SOAL KASUS PRAKTIKUM
1. Diketahui struktur modal PT. CONNIE sebagai berikut :
Saham biasa (@7564, 13.232 lembar) = Rp 100.086.848
Agio saham = Rp 79.198.681
Laba ditahan = Rp 75.684.754 +
Jumlah modal sendiri = Rp 254.970.283
Jika perusahaan melakukan:
a. Stock deviden sebesar 25% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar Rp
9.898/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden beserta analisisnya.
b. Stock splits “9 to ”. Buatlah struktur modal baru setelah stock splits beserta
analisisnya.
c. Reverse splits “ to 5 ”. Buatlah struktur modal baru setelah reverse splits beserta
analisisnya.
Jawaban yang tepat adalah …
A. 3308 ; (@Rp5883 ,17.013 lbr) ; (@Rp 12.607, 7.939 lbr)
B. 1894 ; (@Rp5338 ,17.013 lbr) ; (@Rp 12.706, 7.399 lbr)
C. 2475 ; (@Rp17.013, 5883lbr) ; (@Rp 7.939, 12.607lbr)
D. 3308 ; (@Rp 7.939, 12.607lbr); (@Rp5883 ,17.013 lbr)
2. Diketahui struktur modal PT. TAMMY sebagai berikut:
Saham biasa (@1880, 8.000 lembar) = Rp 15.040.000
Agio saham = Rp 17.850.000
Laba yang ditahan = Rp 8.880.000 +
Jumlah modal sendiri = Rp 41.770.000
Jika perusahaan melakukan:
a. Stock deviden sebesar 18% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar Rp
2.000/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden beserta analisisnya.
b. Stock splits “ 3 to ”. Buatlah struktur modal baru setelah stock splits beserta
analisisnya.
c. Reverse splits “ to ”. Buatlah struktur modal baru setelah reverse splits beserta
analisisnya.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
15 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Jawaban yang tepat adalah …
A. 338; (@Rp3760, 4.000 lembar) ; (@Rp1253, 12.000 lembar);
B. 1.044; (@Rp1523, 10200 lembar); (@Rp6073, 4.000 lembar)
C. 1.440; (@Rp1253, 12.000 lembar); (@Rp3760, 4.000 lembar)
D. 360; (@Rp1352, 20.000lembar); (@Rp7063, 4.000 lembar)
3. Diketahui struktur modal PT. JEAGER sebagai berikut:
Saham biasa (@5420, 6570 lembar) = Rp 35.609.400
Agio saham = Rp 37.500.000
Laba ditahan = Rp 32.390.600 +
Jumlah modal sendiri = Rp 105.500.000
Jika perusahaan melakukan:
a. Stock deviden sebesar 22% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar Rp
5.500/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden beserta analisisnya.
b. Stock splits “ 9( ) to ”. Buatlah struktur modal baru setelah stock splits beserta
analisisnya.
c. Reverse splits “two to nine”. Buatlah struktur modal baru setelah reverse splits beserta
analisisnya.
Jawaban yang tepat adalah …
A. 1210; (@Rp 8130;6570); (@Rp 3613; 9855)
B. 1192; (@Rp 24.390; 1.460 lembar); (@Rp 3.613, 9.855 lembar)
C. 1.445; (@Rp 3.613, 9.855 lembar); (@Rp 24.390; 1.460 lembar)
D. 1.544; (@Rp 9.855, 3613 lembar); (@Rp 1.460; 24.390 lembar)
4. PT. MINGKY MOMO memiliki 51.000 lembar saham dengan harga nominal Rp
6.210/lembar, agio saham Rp 90.231.000, laba yang ditahan sebesar Rp 113.000.000.
Jika perusahaan melakukan :
a. Stock deviden 20% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar sebesar Rp
5.900/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan
analisisnya !
b. Stock splits “four to nine”, buatlah struktur modal baru setelah stock splits dan
berikan analisisnya !
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
16 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
c. Reverse splits “three to eight”, buatlah struktur modal baru setelah reverse splits dan
berikan analisisnya !
Jawaban yang tepat adalah …
A. 12.000 ; (@Rp 114.750, 2760 lembar);(@Rp 19.125, 16.560lembar)
B. 1.180 ; (@Rp 22.667; 2760 lembar);(@Rp 16.560, 13.600 lembar)
C. 1242; (@Rp 16.560, 19.125 lembar);(@Rp 2.760, 114.750 lembar)
D. 10.200; (@Rp 2.760, 114.750 lembar);(@Rp 16.560, 19.125 lembar)
5. PT. INTEL memiliki 13.000 lembar saham dengan harga nominal 4.700/lembar, agio
saham Rp 43.600.400, laba yang ditahan sebesar Rp 26.789.600. Jika perusahaan
melakukan :
a. Stock deviden 15% dari jumlah lembar saham dengan harga pasar sebesar Rp
6.789/lembar, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan berikan
analisisnya.
b. Stock splits “six to four”, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan
berikan analisisnya.
c. Reverse splits “two to seven”, buatlah struktur modal baru setelah stock deviden dan
berikan analisisnya.
Jawaban yang tepat adalah …
A. 1.590 ; (@Rp 16.450, 3.714 lembar ); (@Rp 3.133, 19.500 lembar)
B. 1.950 ; (@Rp 3.133, 19.500 lembar) ; (@Rp 16.450, 3.714 lembar )
C. 705; (@Rp 8.667; 3.133 lembar); (@Rp 3.147; 15900 lembar)
D. 1.018; (@Rp 3.133, 19.500 lembar) ; (@Rp 16.450, 3.714 lembar )
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
17 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB II
INVESTASI DALAM EFEK
Deskripsi Modul
Dalam menghitung kekayaan perusahaan, manajer harus mengetahui bagaimana
melakukan penilaian terhadap surat – surat berharga dan memilih alternatif – alternatif
tindakan yang mempengaruhi nilai saham dan obligasi perusahaan. Niai obligasi dan saham
berkaitan dengan nilai perusahaan yang mengeluarkan surat berharga, karena semakin tinggi
nilai sekuritas akan semakin meningkatkan nilai perusahaan yang mengeluarkan sekuritas
tersebut.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami:
1. Pengertian dan konsep –konsep dalam penilaian efek jangka panjang.
2. Cara menentukan nilai dari efek jangka panjang.
Penjelasan Materi
2.1. Tujuan Dalam Efek
Perusahaan dapat menggunakan dananya untuk membeli efek atau unsur-unsur surat
berharga. Pembelian efek dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas atau tujuan
untuk mendapatkan pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam efek.
Pembelian efek untuk penjagaan likuiditas merupakan investasi sementara (temporary
investment) dan pengelompokan aktiva dalam neraca. Efek tersebut dimasukan dalam
atau digolongkan dalam aktiva lancar dan biasanya disebut “marketable securities” atau
“temporary investment”.
2.2. Penentu ”RATE OF RETURN” dan ”NILAI” Dari Efek Jangka Panjang
Bentuk-bentuk efek dalam rangka investasi jangka panjang adalah :
1. Obligasi 3. Saham Biasa
2. Saham Preferen
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
18 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
OBLIGASI
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai
nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara
periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. Tujuan utama dari analisa efek dalam
penilaian obligasi adalah ”rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi
tersebut.
Penentuan besarnya “ rate of return “
Besarnya “rate of return” atau “yield” dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari
jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus shortcut formula sebagai berikut :
f - p
Rate Of Return = (C x nilai nominal) + n
p + f
2
Keterangan : C = bunga tahunan dalam rupiah
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan akan diterima
p = harga pasar
n = umur obligasi
Contoh Soal :
Suatu obligasi yang bernilai nominal Rp.40.000 yang mempunyai harga pasar Rp. 20.000,
mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Dan membayar bunga obligasi sebesar 5% setiap
tahunnya. Tentukan besar Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi
dipertahankan sampai hari jatuh temponya!
Jawab :
40.000 – 20.000
Rate Of Return = (5% * 40.000) + 5
40.000 + 20.000
2
= 2000 + 4000
30.000
= 0.2 atau 20 %
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
19 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Penentuan Nilai Obligasi
Pada prinsipnya nilai Obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku.
Apabila Obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan
mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu
itu. Rumusnya sebagai berikut :
Nilai = R Keterangan : R = Bunga Tahun
i i = Discount Rate
Contoh Soal :
Suatu Obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo mempunyai nilai nominal Rp
50.000 dan membayarkan bunga Rp 10.000 setiap tahunnya. Berapa nilai Obligasi
tersebut berdasarkan pada kondisi pasar pada ini dimana tingkat bunga yang berlaku
adalah 20%?
Jawab :
Nilai = R = 10.000 = Rp. 50.000
i 0,2
2.3. SOFTWARE
1. Buka software “Smart Method Management”, masukkan nama praktikan lalu klik OK.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
20 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
2. Pilih menu Investasi Dalam Efek.
3. Di dalam pilihan „obligasi‟ masukan data seperti yang tertera pada soal (gunakan
keyboard „tab‟), dan klik „hitung‟.
SAHAM PREFEREN
Saham Preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu di atas saham
biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran
perusahaan.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
21 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Saham preferen dianggap sebagai sekuritas hybrida karena memiliki sifat-sifat seperti
saham biasa maupun obligasi perusahaan, alasannya yaitu :
Seperti saham karena membayar deviden yang dapat nihil bila laba perusahaan
jatuh pada tingkat tertentu, selain itu saham preferen merupakan penyertaan
kepemilikan dan dikeluarkan tanpa tanggal jatuh tempo.
Seperti obligasi karena memberi hak didahulukan atas laba dan aktiva dan
tingkat penghasilan (deviden) berjalan yang biasanya tetap selama hidupnya.
Rate Of Return dari saham preferen ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut :
Rate Of Return = deviden per lembar saham preferen
harga pasar
Menentukan Nilai saham preferen :
Nilai = Deviden preferen
Discount rate
Contoh Soal :
Suatu saham preferen mempunyai harga nominal Rp. 8.000 dan membayar deviden
sebesar 2.200 per tahun. Saham preferen tersebut mempunyai harga pasar Rp. 6.000.
Berapakah besar Rate of Return dari saham preferen tersebut?
Jawab:
Rate Of Return = Deviden per lembar saham preferen
Harga Pasar
= 2.200 = 0.366 atau 36.6 % ≈ 37%
6.000
2.4. SOFTWARE
(masih pada menu „Investasi Dalam Efek‟)
Pilih „Saham Preferen’, kemudian masukan data seperti yang tertera pada soal,
kemudian klik „hitung‟.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
22 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Note :
Jika pada soal tidak diminta menghitung Nilai Saham Preferen, maka „Deviden
Preferen‟ dan „Discount Rate‟ diisi “NOL”, begitupun sebaliknya untuk Rate of
Return.
SAHAM BIASA
Penentuan besarnya rate of return dan nilai dari saham biasa lebih sukar dibandingkan
dengan obligasi dan saham preferen. Besarnya rate of return dari suatu saham merupakan
penghasilan yang berasal dari deviden plus capital gains, maka besarnya rate of return
dari saham tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Rate Of Return = D1 + P1 – Po
Po
Keterangan : D1 = Cash Deviden
P1 = Harga Pasar
Po = Harga Nominal
Memperkirakan harga saham pada waktu ini, yaitu dengan menggunakan rumus :
Po = D1 + P1
1 + r
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
23 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Pertumbuhan deviden dengan tingkat pertumbuhan yang konstan, yaitu dengan
menggunakan rumus :
Po = D1
r – g
Pertumbuhan deviden yang akan berlangsung secara kontinyu, yaitu dengan
menggunakan rumus :
r = D1 + g
Po
Contoh Soal :
Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp. 21.900. Pemodal mengharapkan cash deviden
tahun depan sebesar Rp. 3.000, dan mereka juga mengharapkan bahwa akhir tahun
pertama saham tersebut akan laku terjual dengan harga Rp. 20.900. Berdasarkan data
tersebut berapakah besarnya Rate of Return yang diharapkan dari saham tersebut?
Jawab:
Rate Of Return = D1 + P1 – Po
Po
= 3.000 + 20.900 – 21.900 = 2.000 = 0.0913 atau 9.13 %
21.900 21.900
2.5. SOFTWARE
(Masih dalam Menu “Investasi Dalam Efek”)
Pilih „Saham Biasa’, kemudian masukan data seperti yang tertera pada soal,
kemudian klik „hitung‟.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
24 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
2.6. SOAL PRAKTIKUM
1. Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp 18.750. Cash deviden yang diharapkan
tahun depan sebesar sebesar Rp 2.400 dan diharapkan pada akhir tahun pertama
saham tersebut dapat dijual dengan harga Rp 28.500. Tentukan Rate of Return dari
saham tersebut!
a. 0,648 atau 64,8 % c. 0,567 atau 56,7 %
b. 0,647 atau 64,7 % d. 0,684 atau 68,4 %
2. Suatu obligasi yang bernilai nominal Rp 12.500, mempunyai harga pasar Rp 9.500
dengan umur ekonomis 3 tahun. Bunga obligasi yang dibayarkan tiap tahunnya adalah
sebesar 5%. Apabila obligasi dipertahankan sampai hari jatuh temponya, tentukanlah
berapa Rate of Return dari obligasi tersebut!
a. 0.1477 atau 14,77 % c.0,1234 atau 12,34 %
b. 0, 1744 atau 17,44 % d. 0,1721 atau 17,21 %
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
25 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3. Suatu obligasi yang benilai nominal Rp 9.750, yang mempunyai harga pasar Rp
3.445, dan mempunyai umur ekonomis 4 tahun. Membayarkan bunga obligasi sebesar
3% setiap tahunnya. Tentukan besar Rate of Return dari obligasi tersebut apabila
obligasi dipertahankan sampai hari jatuh temponya!
a. 0,238 atau 23,8 % c. 0,897 atau 89,7 %
b. 0.283 atau 28,3 % d. 0,233 atau 23,3 %
4. Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp 38.650. Pemodal mengharapkan cash
deviden tahun depan sebesar Rp 12.540 dan mereka juga mengharapkan pada akhir
tahun pertama saham tersebut dapat dijual dengan harga Rp 42.321. Tentukan Rate of
Return dari saham tersebut?
a. 0,345 atau 34,5 % c. 0,418 atau 41,8 %
b. 0,419 atau 41,9 % d. 0,489 atau 48,9 %
5. Suatu saham biasa dibeli dengan harga Rp 12.330. Pemodal mengharapkan cash
deviden tahun depan sebesar Rp 2.330, dan mereka juga mengharapkan pada akhir
tahun pertama saham tersebut dapat dijual dengan harga Rp 10.500. Tentukan Rate of
Return dari saham tersebut?
a. 0,0405 atau 4,05 % c. 0,1405 atau 14,05 %
b. 0,0455 atau 4,55 % d. 0,0400 atau 4 %
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
26 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB III
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Deskripsi Modul
Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan sangat bermanfaat sebagai alat untuk
mengevaluasi operasi-operasi perusahaan, baik pada masa lampau maupun pada masa
sekarang. Laporan tentang sumber dan penggunaan dana akan memungkinkan seorang
manajer keuangan untuk menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana secara historis
yang terdapat di dalam perusahaan. Pemahaman tentang pola pemakaian dana pada masa
lampau akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk membuat rencana-rencana
yang lebih baik sehubungan dengan kebutuhan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami:
1. Perbedaan dana dalam artian kas dengan dana dalam artian modal kerja
2. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Penjelasan Materi
3.1 Arti Pentingnya Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Analisis sumber dan penggunaan dana, atau sering juga disebut dengan analisa aliran
dana, merupakan alat analisa finansial yang digunakan untuk mengetahui dari mana dana
didapatkan dan untuk apa dana itu dibelanjakan. Laporan yang menggambarkan dari
mana dana didapatkan dan untuk apa dana itu digunakan disebut dengan Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisis sumber dan penggunaan dana dalam
artian sempit diartikan sebagai Kas. Sedangkan dalam artian luas diartikan sebagai Modal
Kerja. Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah membuat Laporan Perubahan Neraca yang disusun dari neraca
dari dua tahun berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing
elemen neraca dari neraca awal menjadi neraca akhir. Perubahan masing-masing elemen
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
27 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
tersebut perlu dilakukan analisis, yaitu elemen-elemen mana saja yang akan memperbesar
dana dan elemen-elemen mana saja yang akan memperkecial dana. Elemen yang
memperbesar dana kan menjadi sumber dana, dan elemen yang memperkecil dana akan
menjadi penggunaan dana.
3.2. Dana dalam Artian Kas
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana :
1. Menyusun laporan perubahan neraca yang menggambarkan neraca dari dua periode
yang ingin dianalisa (bulanan atau tahunan)
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan yang memperbesar
kas dan memperkecil jumlah kas
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi laba atau laporan laba yang
ditahan ke dalam golongan yang memperbesar jumlah kas atau memperkecil jumlah
kas
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber
sumber dan penggunaan dana
Sumber-sumber dana dalam artian kas
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2. Berkurangnya aktva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis utang
4. Bertambahnya modal
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
6. Penyusutan
Penggunaan dana dalam artian kas
1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
2. Bertambahnya aktiva tetap
3. Berkurangnya setiap jenis utang
4. Berkurangnya modal
5. Pembayaran cash deviden
6. Adanya kerugian operasional perusahaan
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
28 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3.3. Dana dalam Artian Modal Kerja
Dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja tidak tercantum di dalam
sumber-sumber dari penggunaan dana yang berasal dari unsur-unsur modal kerja sendiri,
karena perubahan-perubahan yang hanya menyangkut unsur-unsur aktiva lancar dan
hutang lancar saja – kedua accounts tersebut disebut current accounts – tidak akan
mengkibatkan perubahan modal kerja (netto).
Dengan demikian, maka jumlah modal kerja hanya akan berubah jika ada perubahan
unsur-unsur Non-Current Account (aktiva tetap, utang jangka panjang dan modal
sendiri). Yang mempunyai efek memperbesar modal disebut sebagai sumber modal kerja.
Sedangkan yang mempunyai efek mengurangi modal kerja disebut sebagai penggunaan
modal kerja.
Apabila Sumber > Penggunaan, berarti mempunyai efek positif terhadap modal
kerja yaitu akan menambah modal kerja, sebaliknya jika penggunaan > sumber, maka
efeknya adalah memperkecil modal kerja. Dan jika sumber = penggunaan, maka tidak
ada efek terhadap modal kerja, artinya modal kerja tidak berubah.
Sumber-sumber dana dalam artian modal kerja
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya utang jangka panjang
3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasional perusahaan
5. Penyusutan
Penggunaan dana dalam artian modal kerja
1. Bertambahnya aktiva tetap
2. Berkurangnya utang jangka panjang
3. Berkurangnya modal
4. Pembayaran cash deviden
5. Adanya kerugian dari operasional perusahaan
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
29 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3.4. Contoh Soal
1. PT. SHEY mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut :
PT SHEY
Laporan Perubahan Neraca
31 Des 2012 – 31 Des 2013
Keterangan 31/12/2012 31/12/2013
Aktiva
Kas
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Sewa dibayar dimuka
Mesin
Akumulasi depresiasi
Bangunan
Akumulasi depresiasi
Tanah
39.200.000
27.480.000
33.000.000
29.150.000
31.500.000
120.900.000
( 40.300.000 )
130.400.000
( 26.850.000 )
100.000.000
43.600.000
26.690.000
38.700.000
39.100.000
25.100.000
144.000.000
( 43.280.000 )
134.300.000
( 31.500.000 )
130.000.000
Total Aktiva Rp. 444.480.000 Rp. 506.710.000
Hutang dan Modal
Hutang dagang
Hutang wesel
Obligasi
Hipotik
Modal saham
Laba ditahan
42.700.000
51.080.000
150.900.000
32.800.000
85.650.000
81.350.000
34.680.000
70.900.000
144.700.000
48.200.000
120.500.000
87.730.000
Total Hutang dan Modal Rp. 444.480.000 Rp. 506.710.000
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp. 94.600.000. Diketahui laba
operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp. 100.980.000. Buatlah laporan sumber dan
penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
30 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Penyelesaian :
1. PT. SHEY
Laporan Perubahan Neraca
31 Des 2012 – 31 Des 2013
Perubahan
Keterangan 31/12/2012 31/12/2013 D K
Aktiva
Kas Rp 39,200,000 Rp 43,600,000 Rp 4,400,000
Efek Rp 27,480,000 Rp 26,690,000 Rp 790,000
Piutang Dagang Rp 33,000,000 Rp 38,700,000 Rp 5,700,000
Persediaan Rp 29,150,000 Rp 39,100,000 Rp 9,950,000
Sewa Dibayar
Dimuka Rp 31,500,000 Rp 25,100,000 Rp 6,400,000
Mesin Rp 120,900,000 Rp 144,000,000 Rp 23,100,000
Akum. Depresiasi Rp (40,300,000) Rp (43,280,000) Rp 2,980,000
Bangunan Rp 130,400,000 Rp 134,300,000 Rp 3,900,000
Akum. Depresiasi Rp (26,850,000) Rp (31,500,000) Rp 4,650,000
Tanah Rp 100,000,000 Rp 130,000,000 Rp 30,000,000
Total Aktiva Rp 444,480,000 Rp 506,710,000
Hutang dan
Modal
Hutang Dagang Rp 42,700,000 Rp 34,680,000 Rp 8,020,000
Hutang Wesel Rp 51,080,000 Rp 70,900,000 W Rp 19,820,000
Obligasi Rp 150,900,000 Rp 144,700,000 Rp 6,200,000
Hipotik Rp 32,800,000 Rp 48,200,000 Rp 15,400,000
Modal Saham Rp 85,650,000 Rp 120,500,000 Rp 34,850,000
Laba Ditahan Rp 81,350,000 Rp 87,730,000 Rp 6,380,000
Total Hutang
dan Modal Rp 444,480,000
Rp 506,710,000 Rp 91,270,000 Rp 91,270,000
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
31 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
PT. SHEY
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas
31 Des 2012 – 31 Des 2013
SUMBER DANA
Laba Operasi Rp 100,980,000
Efek Rp 790,000
Sewa Di byr dimuka Rp 6,400,000
Depresiasi Rp 7,630,000
Hutang Wesel Rp 19,820,000
Hipotik Rp 15,400,000
Modal Saham Rp 34,850,000 +
Total Sumber Dana Rp 185,870,000
PENGGUNAAN DANA
Cash Deviden Rp 94,600,000
Piutang Dagang Rp 5,700,000
Persediaan Rp 9,950,000
Mesin Rp 23,100,000
Bangunan Rp 3,900,000
Tanah Rp 30,000,000
Hutang Dagang Rp 8,020,000
Obligasi Rp 6,200,000 +
Total Penggunaan Dana Rp 181,470,000 -
Selisih Mutasi Kas Rp 4,400,000
Saldo Awal Kas Rp 39,200,000 +
Saldo Akhir Kas Rp 43,600,000
Analisa : Dari Laporan Sumber dan Penggunaan Dana tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2013 penggunaan dana yang paling menonjol adalah untuk Cash Deviden, Mesin,
dan Tanah.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
32 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
PT. SHEY
Laporan Perubahan Modal Kerja
31 Des 2012 – 31 Des 2013
Unsur-Unsur Modal Kerja 30/12/2012 30/12/2013
Aktiva Lancar
Kas Rp 39,200,000 Rp 43,600,000
Efek Rp 27,480,000 Rp 26,690,000
Piutang Dagang Rp 33,000,000 Rp 38,700,000
Persediaan Rp 29,150,000 Rp 39,100,000
Sewa dibayar dimuka Rp 31,500,000 Rp 25,100,000
Total Aktiva Lancar Rp 160,330,000 Rp 173,190,000
Hutang Lancar
Hutang Dagang Rp 42,700,000 Rp 34,680,000
Hutang Wesel Rp 51,080,000 Rp 70,900,000
Total Hutang Lancar Rp 93,780,000 Rp 105,580,000
Bertambahnya Modal
Kerja Rp 66,550,000 Rp 67,610,000
Perubahan Modal Kerja adalah sebesar Rp 1,060,000
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2012 ke
tahun 2013 yaitu sebesar Rp 1,060,000 dengan rincian modal kerja pada tahun 2012 dan
2013 masing-masing Rp 66,550,000 dan Rp 67,610,000.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
33 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
PT. SHEY
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja
31 Des 2012 – 31 Des 2013
SUMBER DANA
Laba Operasi Rp 100,980,000
Depresiasi Rp 7,630,000
Hipotik Rp 15,400,000
Modal Saham Rp 34,850,000 +
Total Sumber Dana Rp 158,860,000
PENGGUNAAN DANA
Cash Deviden Rp 94,600,000
Mesin Rp 23,100,000
Bangunan Rp 3,900,000
Tanah Rp 30,000,000
Obligasi Rp 6,200,000 +
Total Penggunaan Dana Rp 157,800,000 -
Penambahan Modal Kerja Rp 1,060,000
Analisa : Karena jumlah sumber > penggunaan yaitu sebesar Rp 1,060,000, maka dana
sebesar Rp 1,060,000 tersebut mempunyai efek positif terhadap modal kerja dan berarti ada
kenaikan modal kerja sebesar Rp 1,060,000.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
34 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3.5. Software
1. Bukalah software ASPD, lalu klik “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana”.
2. Akan muncul kotak dialog bertuliskan “Apakah laba operasi / EAT sudah diketahui
dari soal?”, pilih “Yes” jika sudah atau pilih “No” jika belum. Berdasarkan pada
contoh soal di atas, maka pilih “Yes”.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
35 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3. Isikan data-data yang tertera pada software sesuai dengan soal. Setelah selesai
mengisi nama perusahaan, gunakan keyboard “Enter” untuk mengisi data-data
berikutnya.
4. Setelah selesai mengisi seluruh data, akan muncul hasil sebagai berikut :
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
36 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
37 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
38 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3.6. Soal Praktikum
1. PT. VALENTINE mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut :
PT. VALENTINE
Laporan Perubahan Neraca
Maret 2004 – Maret 2005
Keterangan Maret 2004 Maret 2005
Aktiva
Kas
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Mesin
Akumulasi depresiasi
Bangunan
Akumulasi depresiasi
Tanah
Rp 265.700.000
Rp 198.000.000
Rp 420.000.500
Rp 202.450.000
Rp 645.645.000
Rp (210.000.000)
Rp 924.510.000
Rp (310.000.200)
Rp 953.250.000
Rp 332.100.000
Rp 206.100.200
Rp 350.800.000
Rp 188.500.000
Rp 632.400.000
Rp (299.750.000)
Rp 1.000.234.000
Rp (356.000.000)
Rp 1.478.900.300
Total Aktiva Rp 3.089.555.300 Rp 3.533.284.500
Hutang dan Modal
Hutang dagang
Hutang wesel
Obligasi
Modal saham
Laba ditahan
Rp 360.122.000
Rp 298.000.000
Rp 745.234.000
Rp 1.560.000.300
Rp 126.199.000
Rp 594.600.200
Rp 506.780.000
Rp 945.450.000
Rp 1.235.500.300
Rp 250.954.000
Total Hutang dan Modal Rp 3.089.555.300 Rp 3.533.284.500
Valen sebagai manajer keuangan memutuskan untuk membagikan deviden kepada
para pemegang saham sebesar Rp 751.785.000. Adapun EAT yang didapat sebesar Rp
876.540.000. Buatlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan
modal kerja serta analisisnya !
A. Rp 1.000.374.500 ,Rp 1.752.159.500 ,Rp 451.908.500 Dan Rp 1.677.659.300.
B. Rp 1.000.374.000 ,Rp 1.752.159.500 ,Rp 451.908.500 Dan Rp 1.677.659.300
C. Rp 1.000.374.500 ,Rp 1.752.159.000 ,Rp 461.908.500 Dan Rp 1.677.659.300
D. Rp 1.056.374.500 ,Rp 1.752.159.500 ,Rp 451.908.500 Dan Rp 1.677.659.300
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
39 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
2. PT. MARCH mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut
PT. MARCH
Laporan Perubahan Neraca
2010 – 2011
Keterangan 2010 2011
Aktiva
Kas
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Mesin
Akumulasi depresiasi
Bangunan
Akumulasi depresiasi
Tanah
Rp 2.345.899
Rp 4.567.890
Rp 2.765.890
Rp 2.345.675
Rp 13.897.000
Rp (3.456.900)
Rp 14.567.654
Rp (4.567.876)
Rp 15.678.980
Rp 1.278.990
Rp 3.456.786
Rp 4.567.876
Rp 4.567.876
Rp 15.645.789
Rp (5.676.590)
Rp 15.645.789
Rp (5.678.980)
Rp 15.676.800
Total aktiva Rp 48.144.212 Rp 49.484.336
Hutang dan modal
Hutang dagang
Hutang wesel
Obligasi
Modal saham
Laba ditahan
Rp 5.392.382
Rp 3.650.780
Rp 14.000.000
Rp 9.450.600
Rp 15.650.450
Rp 5.675.971
Rp 4.678.900
Rp 14.765.465
Rp 7.464.600
Rp 16.899.400
Total hutang dan modal Rp 48.144.212 Rp 49.484.336
Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp 35.450.320. Berapakah Cash
Devidennya! Buatlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian kas dan
modal kerja berikut analisisnya!
A. Rp 8.837.100 ,Rp 43.038.481 , Rp 534.465 Dan Rp 39.548.759
B. Rp 8.837.111 ,Rp 43.038.481 , Rp 534.465 Dan Rp 39.548.759
C. Rp 8.837.111 ,Rp 43.038.480 , Rp 534.465 Dan Rp 39.548.795
D. Rp 8.837.111 ,Rp 43.038.471 , Rp 564.465 Dan Rp 39.548.759
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
40 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3. PT. POPYKU memiliki data laporan keuangan sebagai berikut :
PT. POPYKU
Laporan Perubahan Neraca
Des 2009 – Des 2010
Keterangan Des-09 Des-10
Aktiva Lancar
Kas Rp56.123.000 Rp66.897.000
Efek Rp47.689.000 Rp56.712.000
Piutang dagang Rp32.675.000 Rp45.997.000
Persediaan Rp36.999.000 Rp29.787.000
Sewa dibayar dimuka Rp31.865.000 Rp37.989.000
Mesin Rp167.890.000 Rp175.626.000
Akumulasi Depresiasi (Rp23.456.000) (Rp25.666.000)
Bangunan Rp189.567.000 Rp207.777.000
Akumulasi Depresiasi (Rp32.456.000) (Rp42.111.000)
Tanah Rp87.765.000 Rp92.792.000
Total Aktiva Rp594.661.000 Rp645.800.000
Hutang dan Modal
Hutang dagang Rp52.345.000 Rp46.797.000
Hutang Wesel Rp50.274.000 Rp57.882.000
Obligasi Rp143.777.000 Rp151.222.000
Hipotik Rp156.898.000 Rp141.234.000
Modal saham Rp63.424.000 Rp98.767.000
Laba ditahan Rp127.943.000 Rp149.898.000
Total Hutang dan Modal Rp594.661.000 Rp645.800.000
Diketahui laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp245.678.000. Berapakah cash
devidennya! Buatlah Laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian kas dan
modal kerja berikut analisisnya!
A. Rp 61.428.000 ,Rp 315.451.000 ,Rp 29.971.000 Dan Rp 300.331.000.
B. Rp 91.468.000 ,Rp 315.551.000 ,Rp 29.971.000 Dan Rp 300.331.000
C. Rp 91.428.000 ,Rp 315.151.000 ,Rp 29.971.000 Dan Rp 300.331.000
D. Rp 91.468.000 ,Rp 315.151.000 ,Rp 29.971.008 Dan Rp 300.331.000
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
41 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
4. Perusahaan PT. MEDIAFIRE mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut
PT. MEDIAFIRE
Laporan Perubahan Neraca
31/12/2007 – 31/12/2008
Keterangan 31/12/2007 31/12/2008
Aktiva
Kas
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Mesin
Akumulasi depresiasi
Bangunan
Akumulasi depresiasi
Tanah
Rp 42.000.500
Rp 38.750.000
Rp 61.111.000
Rp 50.000.000
Rp 112.000.000
Rp ( 28.543.000 )
Rp 356.230.000
Rp ( 66.600.000 )
Rp 543.900.000
Rp 67.650.000
Rp 30.743.000
Rp 196.000.000
Rp 74.020.000
Rp 95.700.000
Rp ( 31.543.000 )
Rp 410.525.000
Rp ( 76.200.000 )
Rp 600.320.000
Total Aktiva Rp 1.108.848.500 Rp 1.367.215.000
Hutang dagang
Hutang dagang
Hutang wesel
Hipotik
Modal saham
Laba ditahan
Rp 643.870.000
Rp 260.000.500
Rp 77.000.000
Rp 48.545.000
Rp 79.433.000
Rp 510.566.000
Rp 243.600.000
Rp 182.200.000
Rp 186.550.500
Rp 244.298.500
Total hutang dan modal Rp 1.108.848.500 Rp 1.367.215.000
Diketahui EBT yang diperoleh adalah sebesar Rp 274.420.000. Dengan pajak 20%,
berapakah Laba Operasi dan Cash Devidennya? Buatlah laporan sumber dan
penggunaan dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
A. Rp 454.978.000 ,Rp 499.648.500 ,Rp 326.286.000 Dan Rp 491.641.500
B. Rp 544.978.000 ,Rp 499.648.500 ,Rp 326.256.000 Dan Rp 491.641.555
C. Rp 444.976.000 ,Rp 479.648.500 ,Rp 326.256.000 Dan Rp 491.641.500
D. Rp 444.978.000 ,Rp 499.648.500 ,Rp 326.256.000 Dan Rp 491.641.500
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
42 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
5. POLARIS CORPORATION mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut :
Polaris Corporation
Laporan Perubahan Neraca
2008 – 2009
Keterangan 2008 2009
Aktiva
Kas
Efek
Piutang dagang
Persediaan
Sewa dibayar dimuka
Mesin
Akumulasi depresiasi
Bangunan
Akumulasi depresiasi
Tanah
Rp 1.870.000
Rp 4.120.300
Rp 3.500.000
Rp 3.900.300
Rp 2.860.000
Rp 11.020.000
Rp (4.750.000)
Rp 13.720.000
Rp (5.860.000)
Rp 9.750.000
Rp 2.870.300
Rp 2.650.000
Rp 4.520.300
Rp 5.600.000
Rp 2.570.300
Rp 14.250.300
Rp (5.750.000)
Rp 13.870.300
Rp (6.000.000)
Rp 13.250.000
Total aktiva Rp 40.130.600 Rp 47.831.500
Hutang dan modal
Hutang dagang
Hutang wesel
Hipotik
Obligasi
Modal saham
Laba ditahan
Rp 3.603.000
Rp 3.907.300
Rp 13.930.300
Rp 2.990.000
Rp 6.950.000
Rp 8.750.000
Rp 6.110.900
Rp 3.490.000
Rp 13.470.000
Rp 4.650.300
Rp 10.560.000
Rp 9.550.300
Total hutang dan modal Rp 40.130.600 Rp 47.831.500
Jumlah deviden yang dibagikan adalah sebesar Rp 15.650.000. Diketahui laba operasi
yang diperoleh adalah sebesar RP 16.450.300. Buatlah Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana dalam artian kas dan modal kerja berikut analisisnya!
A. Rp 11.468.500 ,Rp 27.128.500 ,Rp 130.300 dan Rp 22.990.900.
B. Rp 11.478.500 ,Rp 27.128.500 ,Rp 130.300 dan Rp 22.990.900
C. Rp 11.478.500 ,Rp 27.178.500 ,Rp 130.300 dan Rp 22.900.900
D. Rp 11.578.500 ,Rp 27.128.500 ,Rp 130.300 dan Rp 22.990.900
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
43 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB IV
ANALISIS FINANCIAL LEVERAGE
Deskripsi Modul
Analisis financial leverage digunakan untuk menghitung penggunaan dana yang
diperoleh dari utang atau dengan mengeluarkan saham preferen, biaya tetap yang ditimbulkan
dari penggunaan dana tersebut adalah bunga atau deviden. Bunga dan deviden saham
preferen merupakan biaya tetap finansial yang harus dibayar tanpa mempedulikan tingkat
laba perusahaan. Pada pembiayaan dengan utang, suku bunga yang digunakan adalah suku
bunga tetap. Utang yang digunakan pada umumnya merupakan utang jangka panjang atau
berupa obligasi.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami :
1. Pengertian financial leverage
2. Perhitungan dalam menganalisis leverage dengan menggunakan alat analisis
indifference point.
Penjelasan Materi
4.1. Pengertian Financial Leverage
Suatu perusahaan dikatakan menggunakan “Financial Leverage” jika ia menggunakan
sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya hutang pada bank,
menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT (Earning Before Interest and
Tax) akan mengakibatkan perubahan EPS (Earning per Share). Financial Leverage
digunakan untuk mengukur tingkat kepekaan antara EPS terhadap perubahan EBIT
perusahaan.
Pada operating leverage, penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah untuk
mengetahui kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan perusahaan. Semakin besar
perubahan EBIT perusahaan, maka akan berpengaruh pada fluktuasi EPS. Maka
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
44 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
perusahaan menganalisa berbagai alternative yang dapat dilaksanakan untuk
memperbesar pendapatan bagi pemilik modal.
Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau
perusahaan.
Saham biasa adalah saham yang pembayarannya tidak pasti, dimana jumlah dan
devidennya tidak tetap, dan pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS.
Saham preferen adalah saham yang pembayarannya dilakukan terlebih dahulu dalam
pembagian deviden, jumlahnya tetap dan telah dinyatakan sebelumnya. Namun pemilik
saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS.
Untuk dapat menentukan income effect dari berbagai pertimbangan (alternative) perlu
diketahui tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besar. Tingkat EBIT
yang menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan
(financial mix) dinamakan Indifference Point atau Break Event Point dalam financial
leverage.
4.2. Indifference Point antara hutang dengan saham biasa
Untuk dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang mempunyai
income effect yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT, maka kita harus
menetukan indifference point terlebih dahulu. Analisa indifference point ini sering pula
disebut dengan “analisa EBIT – EPS”.
Saham Biasa versus Obligasi :
x ( 1 - t ) = ( x – c ) ( 1 – t )
S1 S2
Keterangan :
X = EBIT pada indifference point
C = jumlah bunga obligasi
T = tingkat pajak perseroan
S1 = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika hanya menjual saham biasa
S2 = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika menjual saham biasa dan
obligasi secara bersama-sama
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
45 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Apabila perusahaan sebelumnya sudah mempunyai obligasi dan akan mengeluarkan
obligasi baru, maka rumus perhitungan indifference point diatas diadakan penyesuaian
menjadi :
( x - c1 ) ( 1 – t ) = ( x - c2 ) ( 1 – t )
S1 S2
Keterangan :
X = EBIT pada tingkat indifference point
C1 = jumlah bunga dlm rupiah yang dibayarkan dari jumlah pinjaman yang telah
ada maupun yang baru
C2 = jumlah bunga dalam rupiah yang dibayarkan baik untuk pinjaman yang telah
ada maupun yang baru
S1 = jumlah lembar saham biasa yang bereda kalau tambahan dana dipenuhi
dengan hanya menjual saham baru
S2 = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika tambahan dana dipenuhi
dengan hanya mengeluarkan obligasi baru bersama-sama dengan pengeluaran
saham baru.
4.3. Indifference Point antara saham preferen dengan saham biasa
Dalam perhitungan saham preferen perlu diadakannya penyesuaian atau adjustment.
Penyesuaian perlu diadakan karena bunga utang merupakan “tax deductible expense”
yang berarti mengurangi pendapatan yang dikenakan pajak (taxable income). Sedangkan
deviden saham preferen bukan merupakan “tax deductible expense”. Dalam
perhitungannya bunga dikurangi dari EBIT, sedangkan deviden saham preferen diambil
dari EAT, deviden saham biasa tingkat bunga dihitung atas dasar sebelum pajak (before
tax basis). Sedangkan deviden saham preferen atas dasar sesudah pajak (after tax basis).
4.4. Contoh Soal
Perusahaan Shelly memiliki 4.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal
Rp.4000/lembar dan 5% obligasi sebesar Rp. 10,000,000 . Perusahaan merencanakan
untuk mengadakan perluasan usaha. Di perlukan dana sebesar Rp. 16,000,000 . Adapun
tambahan dana tersebut dapat diperoleh dengan tiga cara sebagai berikut :
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
46 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
a. Seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.4000/lembar
b. Seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 10%
c. 70% di peroleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp.4000/lembar dan 30% dari
obligasi dengan bunga 10%
EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp. 8,000,000 dan 50%.
Penyelesaian :
* Jumlah lembar saham biasa baru :
Alternatif A = 4.000 lembar + (Rp16.000.000 : Rp 4.000/lembar) = 8.000 lembar
Alternatif B = 4.000 lembar + 0 = 4.000 lembar
Alternatif C = 4.000 lbr + (70% (Rp 16.000.000 : Rp 4.000/lbr)) = 6.800 lembar
* Nilai Bunga Obligasi baru :
Alternatif A = (5% * Rp 10.000.000) + 0 = 500.000
Alternatif B = (5% * Rp 10.000.000) + (10% * Rp 16.000.000) =2.100.000
Alternatif C = (5% * Rp 10.000.000) + (30% (10% * Rp 16.000.000)) = 980.000
Keterangan Alternatif A Alternatif B Alternatif C
EBIT 8.000.000 8.000.000 8.000.000
Bunga Obligasi 500.000 2.100.000 980.000
EBT 7.500.000 5.900.000 7.020.000
Pajak Penghasilan 3.750.000 2.950.000 3.510.000
EAT 3.750.000 2.950.000 3.510.000
EPS 468.75 737.5 516.18
Dari tabel diatas, maka pada tingkat EBIT Rp 8.000.000 alternatif yang mempunyai efek
pendapatan terbesar terhadap EPS adalah Alternatif B dimana EPS-nya sebesar Rp 737.5
(X - C1) = (X - C2)
S1 S2
X - 500.000 = X – 2.100.000
8.000 4.000
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
47 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
4.000X – 2.000.000.000 = 8.000X – 16.800.000.000
16.800.000.000 – 2.000.000.000 = 8.000X – 4.000X
14.800.000.000 = 4.000X
X = 14.800.000.000 = Rp 3.700.000
4.000
Pembuktian : (EBIT pada Indifference Point adalah Rp 3.700.000)
Keterangan Alternatif A Alternatif B Alternatif C
EBIT 3.700.000 3.700.000 3.700.000
Bunga Obligasi 500.000 2.100.000 980.000
EBT 3.200.000 1.600.000 2.720.000
Pajak Penghasilan 1.600.000 800.000 1.360.000
EAT 1.600.000 800.000 1.360.000
EPS 200 200 200
4.5. Software
1. Buka software “Smart Method Management”, masukkan nama praktikan lalu klik OK.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
48 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
2. Pilih menu Analisis Leverage.
3. Masukan data yang tertera pada soal, kemudian klik „hitung‟.
4. Untuk pembuktian, silahkan klik „pembuktian‟, maka akan muncul hasilnya seperti
berikut.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
49 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
4.6 Soal Praktikum
1. Perusahaan SEIRIN adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sport energy drink,
memiliki 2.310 lembar saham biasa dengan nominal Rp 1.880 per lembar. Perusahaan
SEIRIN memiliki obligasi 5% sebesar Rp 5.626.800. Perusahaan tersebut
merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dengan perkiraan dana yang yang
diperlukan sebesar Rp 15.682.600. Adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh
dengan tiga cara sebagai berikut:
a. Seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.880/lembar
b. Seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20%
c. 17% diproleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.880/lembar dan sisanya
obligasi dengan bunga 20%
EBIT yang diperoleh perusahaan SEIRIN adalah Rp 6.297.400 dengan pajak 25%.
a.
b.
c.
d
2. PT SAKURAGI adalah sebuah perusahaan pengekspor batubara.yang memiliki
Earning Before Interest and Tax sebesar Rp 9.192.700 dan pajak 15%. PT
SAKURAGI memiliki 3.260 saham biasa dengan nominal Rp 1.700 per lembar dan
obligasi 12% sebesar Rp 7.493.400. PT SAKURAGI berencana untuk melakukan
perluasan usaha dengan perkiraan dana yang diperlukan sebesar Rp 9.359.000.
Adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dengan 3 cara sebagai berikut:
a. Seluruhnya dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.700/lembar
b. Seluruhnya dari obligasi dengan bunga 16%
c. 46% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.700/lembar dan
sisanya dari obligasi dengan bunga 16%
Jawabannya adalah …
A. (804.27; 1771.98; 1098.44); 231
B. (1771.98; 804.27; 231.2); 1098.44
C. (480,27; 7171,89; 1098.44); 233,1
D. (840,72; 1771,89;213,2); 1098.44
(934.92; 423.59; 282);686.58
(423.59; 934.92; 686.58);282
(432,95; 493.92; 866.85);288
(934.92; 282; 243,95);686.85
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
50 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
3. Perusahaan BOAT memiliki 12.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp
4.500/lembar dan 10% obligasi sebesar Rp 8.000.000. Perusahaan merencanakan untuk
mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 22.500.000. Adapun
tambahan dana tersebut dapat diperoleh dengan tiga cara sebagai berikut :
a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 4.500 / lembar
b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20%
c. 30% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 4.500 / lembar dan 70% dari
obligasi dengan bunga 20%
Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 25.000.000 dan
40%.
Jawabannya adalah …
A. (845,21; 985; 935,65); 540
B. (935,56; 540; 854,12); 985
C. (484,12; 958; 539,56); 540
D. (854,12; 985; 935,56); 540
4. Perusahaan TWEETY memiliki 9.500 saham biasa dengan nilai nominal Rp 6.650/
lembar dan 6% obligasi sebesar Rp 16.000.000. Perusahaan merencanakan untuk
mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 31.587.500. Adapun
tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut :
a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 6.650/ lembar
b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20%
c. 42% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 6.650 / lembar dan sisanya
dari obligasi dengan bunga 20%
Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 19.000.000 dan
52%.
Jawabannya adalah …
A. (607,67; 592,3;600,3); 638,4
B. (607,67; 638,4;592,3); 607,67
C. (670,76; 952,3;006,3); 638,4
D. (706,76; 592,3;638,4); 600,3
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
51 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
5. Perusahaan SUKASUKA memiliki 7500 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp
2.500/lembar dan 3% obligasi sebesar Rp 14.000.000. Perusahaan merencanakan untuk
mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp 21.500.000. Adapun
tambahan dana tersebut dapat diperoleh dngan tiga cara sebagai berikut :
a. seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.500 / lembar
b. seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20%
c. 65% diperoleh dari saham biasa dengan nilai nominal Rp 2.500 / lembar dan 35 %
dari obligasi dengan bunga 20%
Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing-masing sebesar Rp 8.000.000 dan 50%.
Jawabannya adalah …
A. (706,76; 592,3; 638,4); 600,3
B. (250; 218,67; 235,40); 232,05
C. (235,40; 218,67; 232,05); 250
D. (854,12; 985; 935,56); 540
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
52 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB V
INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP
Deskripsi Modul
Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih mengarah pada sebuah
penganggaran modal. Penganggaran modal sangat dibutuhkan terutama dalam menjalankan
suatu proyek dimana nantinya akan dapat diketahui apakah proyek tersebut menguntungkan
atau tidak. Didalam memulai suatu proyek investasi biasanya para investor akan memerlukan
suatu perhitungan agar dapat menilai apakah suatu proyek investasi itu layak dilakukan atau
tidak. Karena tujuan dalam berinvetasi adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal,
Untuk itu kita memerlukan suatu cara penilaian invetasi khususnya disini membahas invetasi
dalam aktiva tetap dimana tujuannya agar memudahkan para investor untuk mengambil
keputusan yang biasanya dapat dilihat dari metode – metode untuk menseleksi suatu usulan
investasi. Sehingga akan memudahkan para calon investor untuk memperhitungkan seberapa
cepat pengembalian dana, berapakah presentase keuntungan, hingga dapat mengetahui
seberapa besarkah kerugian yang akan didapat dimasa yang akan datang.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami:
1. Bagaimana cara menilai suatu kelayakan investasi dalam aktiva tetap sehingga dapat
menjadikan bahan acuan dalam mengambil keputusan dalam berinvetasi.
2. Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian modal invetasi.
Penjelasan Materi
5.1 Pendahuluan
Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah
penganggaran modal. Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan dalam
suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang, proses pengambilan
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
53 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal
diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penggaran modal.
Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas
bebas memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam
hal ini perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruh arus kas yang dihasilkan
oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat diterima?
Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan
bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan.
Secara khusus investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat
perusahaan pada tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan
penganggaran modal dilakukan tidak teliti maka akan cenderung menimbulkan biaya
yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai waktu uang, hanya satu
metode saja yang tidak digunakan di dunia nyata, Dalam hal ini perusahaan lebih sering
memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus
kas keluar.
5.2 Beberapa Pengertian
1. Operating Expenditure
Pengeluaran dana, dimana jangka waktu kembalinya kurang dari 1 tahun.
2. Capital Expenditure
Pengeluaran dana, dimana jangka waktu kembalinya melebihi 1 tahun.
3. Capital Budgeting
Proses evaluasi dan seleksi investasi jangka panjang dengan memperhatikan
tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
5.3 Tahap-tahap dalam capital budgeting :
Menyusun daftar usulan investasi
Menilai dan menyeleksi investasi-investasi yang diusulkan berdasarkan kriteria
seleksi yang telah ditentukan.
Memilih investasi diantara alternatif-alternatif yang diusulkan.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
54 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
5.4 Manfaat Capital Budgeting :
Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat
jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
Agar tidak terjadi over investment atau under investment.
Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang
sangat besar.
Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
5.4 Metode-metode untuk menseleksi usulan investasi :
Payback Periode :
Lamanya waktu yang diperlukan agar dapat menutup kembali seluruh pengeluaran
investasi dengan menngunakan arus kas.
Net Present Value :
Selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu
yang akan datang dengan arus kas keluar
Profitability Index :
Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu
yang akan datang dengan arus kas keluar.
Internal Rate Of Return (IRR) :
Tingkat discount rate yang menjadi nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus
kas keluar.
Accounting Rate Of Return (ARR):
Membagi antara earning after tax dengan total investasi yan dikeluarkan.
5.5 Rumus-rumus yang digunakan :
1. Depresiasi = HP - NS
UE
2. Cash Inflow (Proceed) = EAT + Depresiasi
3. Discount Factor (DF) = [ 1 ] + [ 1 ] + … + [ 1 ]
(1+r)1 (1+r)
2 (1+r)
n
4. Payback Periode
* Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun sama, rumusnya :
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
55 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Payback periode = Jumlah Investasi × 1 tahun
Proceed
Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak
Jika payback period < umur ekonomis, Investasi diterima
* Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda, maka rumusnya :
HP = xxx
NS = xxx -
Investasi = xxx
Proceed th 1 = xxx -
Sisa Investasi = xxx
Proceed th 2 = xxx -
Sisa Investasi = xxx
Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun
selanjutnya, lalu :
Sisa Investasi × 12 bulan
Proceed Th.Selanjutnya
5. Net Present Value (NPV) = PV.Proceed - PV.Outlays
PV.Proceed = Proceed × DF
PV.Outlays = Harga perolehan ( harga beli )
Jika NPV (+), Investasi diterima
Jika NPV (- ), Investasi ditolak
6. Profitability Index = PV.Proceed
PV.Outlays
Jika PI > 1, Investasi diterima
Jika PI < 1, Investasi ditolak
7. Accounting Rate Of Return = Jumlah EAT × 100%
Investasi
Jika ARR > 100%, Investasi diterima
Jika ARR < 100%, Investasi ditolak
8. Internal Rate Of Return = P1 – C1 [ P2 – P1 ]
C1 – C2
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
56 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
P1 = Tingkat bunga ke-1 ; C1 = NPV ke-1
P2 = Tingkat bunga ke-2 ; C2 = NPV ke-2
Jika IRR > Tingkat bunga, Investasi diterima
Jika IRR < Tingkat bunga, Investasi ditolak
5.6 CONTOH SOAL
POPY Corporation akan melakukan investasi melalui pembelian mesin seharga Rp.
150.000.000. Mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu sebesar
Rp. 30.000.000. Perusahaan juga membayar bunga 15%. Adapun pendapatan setelah
bunga dan pajak sebagai berikut :
Tahun 1 : 8.000.000
Tahun 2 : 9.300.000
Tahun 3 : 10.000.000
Tahun 4 : 11.500.000
Tahun 5 : 10.700.000
Apakah investasi yang dilakukan POPY Corporation akan dapat diterima atau ditolak
berdasarkan metode Payback Periode, PI, ARR, dan NPV?
Jawab :
Depresiasi = 150.000.000 – 30.000.000
5
= Rp 24.000.000
Tahun EAT Depresiasi Proceed DF PV. Proceed
1 8.000.000 24.000.000 32.000.000 0,869 27.808.000
2 9.300.000 24.000.000 33.300.000 0,756 25.174.800
3 10.000.000 24.000.000 34.000.000 0,657 22.338.000
4 11.500.000 24.000.000 35.500.000 0,571 20.270.500
5 10.700.000 24.000.000 34.700.000 0,497 17.245.900
30.000.000 0,497 14.910.000
49.500.000 127.747.200
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
57 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Payback Periode :
HP = 150.000.000
Residu = 30.000.000 -
120.000.000
Proceed 1 = 32.000.000 -
88.000.000
Proceed 2 = 33.300.000 -
54.700.000
Proceed 3 = 34.000.000 -
20.700.000
20.700.000 × 12 = 6.99
35.500.000
0.99 × 30 hari = 29 hari
Jadi, lamanya pengembalian modal yang diterima oleh investor yaitu 3 tahun 6 bulan 29
hari.
PI = PV. Proceed
PV. Outlays
= 127.747.200
150.000.000
= 0.851 < 1 (ditolak)
ARR = EAT X 100%
PV. Outlays
= 49.500.000 X 100%
150.000.000
= 33% < 100% (ditolak)
NPV = PV. Proceed – PV. Outlays
= 127.747.200 – 150.000.000
= - 22.252.800 (ditolak)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
58 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
5.7 SOFTWARE
1. Buka software “Smart Method Management”, masukkan nama praktikan lalu klik OK.
2. Pilih menu Investasi Dalam Aktiva Tetap.
3. Klik „hitung‟, kemudian masukan data yang tertera pada soal.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
59 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
5.8 SOAL PRAKTIKUM
1. CV. SQUID akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah mesin seharga Rp.
85.220.000 dan mempunyai nilai residu Rp 30.100.000. Mesin tersebut mempunyai umur
ekonomis 5 tahun. Perusahaan juga membayar bunga 15% dengan tingkat pendapatan
bersih sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp. 12.555.100
Tahun 2 : Rp. 10.654.000
Tahun 3 : Rp. 9.120.250
Tahun 4 : Rp. 11.050.000
Tahun 5 : Rp. 10.600.500
Apakah investasi yang dilakukan CV. SQUID akan dapat diterima atau ditolak
berdasarkan metode Payback Periode, PI, ARR, dan NPV?
A. PP= 2 Tahun, 5 Bulan, 26 Hari, PI= 1.037 (Diterima), ARR= 63.34% (Ditolak),
NPV= 3.204.908,65 (Diterima)
B. PP= 3 Tahun, 2 Bulan, 10 Hari, PI= 0.929 (Ditolak), ARR= 19,91% (Ditolak), NPV=
- 2.223.425,88 (Ditolak)
C. PP= 2 Tahun, 2 Bulan, 29 Hari, PI= 1.223 (Diterima), ARR= 42,29% (Ditolak),
NPV= 32.104.682 (Diterima)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
60 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
D. PP= 3 Tahun, 5 Bulan, 5 hari, PI= 0.435 (Ditolak), ARR= 52.55% (Ditolak), NPV= -5
4.222.645,90
2. Perusahaan CROWN akan melakukan investasi melalui pembelian gudang seharga Rp
325.870.550. Gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun. Perusahaan juga
membayar bunga sebesar 8% dengan tingkat pajak 10% dan EBT sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp 45.200.000
Tahun 2 : Rp 62.100.000
Tahun 3 : Rp 78.880.000
Tahun 4 : Rp 59.250.000
Apakah investasi yang dilakukan Perusahaan CROWN akan dapat diterima atau ditolak
berdasarkan metode Payback Periode, PI, ARR, dan NPV?
A. PP= 3 Tahun, 9 Bulan, 6 Hari, PI= 1.502 (Diterima), ARR= 95.34% (Ditolak), NPV=
2.315.849,09 (Diterima)
B. PP= 3 Tahun, 5 Bulan, 10 Hari, PI= 0.573 (Ditolak), ARR= 27,31% (Ditolak), NPV=
- 88.904.805,66 (Ditolak)
C. PP= 2 Tahun, 5 Bulan, 6 Hari, PI= 1.384 (Diterima), ARR= 67.78% (Ditolak), NPV=
125.404.591,1 (Diterima)
D. PP= 3 Tahun, 8 Bulan, 25 hari, PI= 0.726 (Ditolak), ARR= 74.22% (Ditolak), NPV= -
34.534.725
3. PT. MANGA akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp.
80.000.000. Gudang tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp.
25.000.000. Perusahaan juga membayar bunga 20% dengan tingkat pendapatan bersih
sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp. 2.500.000
Tahun 2 : Rp. 3.500.000
Tahun 3 : Rp. 4.500.000
Tahun 4 : Rp. 5.000.000
Apakah investasi yang dilakukan PT. MANGA akan dapat diterima atau ditolak
berdasarkan metode Payback Periode, PI, ARR, dan NPV?
A. PP= 2 Tahun, 3 Bulan, 2 Hari, PI= 0.814 (Ditolak), ARR= 29.12% (Ditolak), NPV=
32.888.000 (Diterima)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
61 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
B. PP= 3 Tahun, 3 Bulan, 3 Hari, PI= 1.714 (Diterima), ARR= 18.33% (Ditolak), NPV=
28.328.000 (Diterima)
C. PP= 3 Tahun, 2 Bulan, 3 Hari, PI= 0.747 (Ditolak), ARR= 19.83% (Ditolak), NPV= -
22.383.000 (Ditolak)
D. PP= 3 Tahun, 2 Bulan, 2 hari, PI= 0.714 (Ditolak), ARR= 19.38% (Ditolak), NPV= -
22.838.000 (Ditolak)
4. Perusahaan SUKASUKA akan melakukan investasi dikantornya melalui pembelian
sebuah Truk seharga Rp. 130.000.000, mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 4
tahun. Perusahaan juga membayar bunga 10%. Adapun pendapatan setelah bunga dan
pajak sebagai berikut :
Tahun 1 : 11.234.600
Tahun 2 : 9.987.400
Tahun 3 : 10.367.300
Tahun 4 : 11.478.700
Apakah investasi yang dilakukan Perusahaan SUKASUKA akan dapat diterima atau
ditolak berdasarkan metode Payback Periode, PI, ARR, dan NPV?
A. PP= 2 Tahun, 7 Bulan, 16 Hari, PI= 1.037 (Diterima), ARR= 43.34% (Ditolak),
NPV= 2.204.908,65 (Diterima)
B. PP= 3 Tahun, 7 Hari, PI= 1.054 (Diterima), ARR= 33.12% (Ditolak), NPV=
7.080.138,2 (Diterima)
C. PP= 2 Tahun, 10 Hari, PI= 2.123 (Diterima), ARR= 73,50% (Ditolak), NPV=
1.104.682,9 (Diterima)
D. PP= 3 Tahun, 2 Bulan, 20 hari, PI= 0.425 (Ditolak), ARR= 62.55% (Ditolak), NPV= -
6.222.645
5. PT. WEST akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah kendaraan seharga Rp.
100.000.000. Kendaraan tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu
45.678.100. Perusahaan juga membayar bunga 15% dengan tingkat pendapatan bersih
sebagai berikut :
Tahun 1 : Rp. 11.222.111
Tahun 2 : Rp. 12.232.101
Tahun 3 : Rp. 13.345.199
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
62 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Tahun 4 : Rp. 14.999.888
Tahun 5 : Rp. 15.678.456
Apakah investasi yang dilakukan PT. WEST akan dapat diterima atau ditolak berdasarkan
metode Payback Periode, PI, ARR, dan NPV?
A. PP= 2 Tahun, 4 Bulan, 15 Hari, PI= 1.032 (Diterima), ARR= 67.47% (Ditolak),
NPV= 3.222.095,9 (Diterima)
B. PP= 3 Tahun, 3 Bulan, 8 Hari, PI= 0.811 (Ditolak), ARR= 70,91% (Ditolak), NPV= -
3.201.902,8 (Ditolak)
C. PP= 2 Tahun, 2 Bulan, 2 Hari, PI= 1.029 (Diterima), ARR= 30.90% (Ditolak), NPV=
3.121.020,3 (Diterima)
D. PP= 3 Tahun, 15 hari, PI= 0.901 (Ditolak), ARR= 40.92% (Ditolak), NPV= -
2.010.394
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
63 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB VI
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
Deskripsi modul
Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit. Apalagi
kita juga membutuhkan barang-barang modal untuk menjalankan suatu usaha tersebut, agar
kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita membutuhkan suatu lembaga
untuk memperoleh suatu dana usaha, lembaga ini dinamakan leasing.
Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk
jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan
hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan
atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati
bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan
jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap
bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami dan
menentukan keputusan apa yang akan diambil untuk perolehan aktivanya . Apakah sebaiknya
aktiva tersebut baik diperoleh dengan cara leasing, dibeli atau bahkan lebih baik ditolak .
Penjelasan Materi
6.1 Pengertian Leasing
Kegiatan Sewa Guna Usaha atau yang lebih dikenal Leasing adalah suatu penetapan
yang memberikan kepada suatu perusahaan untuk menggunakan dan mengendalikan
aktiva-aktiva tanpa menerima hak atas aktiva-aktiva tersebut. Aktiva tersebut merupakan
barang modal.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
64 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Leasing juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi.
Pengertian leasing juga secara umum dapat didefinisikan sebagai perjanjian antara
lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan
barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk
jangka waktu tertentu.
6.2 Jenis-jenis Leasing
1. Operating Lease
Suatu operasi lease tidak menyatakan adanya kewajiban jangka panjang baik bagi
lessor maupun lessee dan biasanya boleh dibatalkan oleh pemilik atau pengguna
aktiva setelah pemberitahuan ketetapan umum (memiliki hak opsi)
2. Service Lease
Lease jenis ini, lessor menyediakan baik pembiayaan maupun service atas aktiva-
aktiva selama periode lease.
3. Financial Lease
Merupakan suatu lease jangka panjang atas aktiva-aktiva tetap yang tidak boleh
dibatalkan oleh kedua belah pihak. Sebagai sumber dana, financial lease pada
dasarnya adalah suatu jenis yang sama dari alternative pembelanjaan utang jangka
panjang. Financial Lease terbagi 2 yaitu :
Direct Finance Lease : Jika pihak lease pada waktu sebelumnya belum memiliki
barang modal yang dijadikan obyek leasing tersebut.
Sale and Lease Back : Pihak lease yang sebelumnya telah memiliki barang modal
tertentu, menjual barang tersebut kepada lessor.
6.3 Pihak-pihak yang terlibat dalam Leasing
1. Lessor (pemilik aktiva)
Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk
memperoleh barang modal.
2. Lessee (pemakai aktiva)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
65 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk memperoleh
barang modal yang diinginkan.
3. Supplier
Pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasingkan sesuai perjanjian antara
lessor dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor
4. Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara
lessor dengan lessee.
6.4 Sumber Dana Leasing
1. Modal disetor
2. Laba Ditahan
3. Depresiasi
4. Lembaga Keuangan dan Perusahaan Leasing khusus menyediakan dana untuk leasing.
6.5 Manfaat Leasing
1. Menghemat modal
2. Sangat luwes
3. Sebagai sumber dana
4. Menguntungkan cash-flow
5. Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi
6. Sarana kredit jangka menengah dan panjang
7. Dokumentasi sederhana
6.6 KEPUTUSAN MEMBELI ATAU LEASING
Dari sudut pandang lessee, keputusan untuk membeli dengan dana dari hutang atau
leasing suatu aktiva diambil setelah melakukan analisa sebagai berikut :
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
66 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Keterangan :
LANGKAH 1
Menghitung NPV (Net Present Value) aktiva. NPV dihitung dengan mempresent-valuekan
seluruh arus kas masuk kemudian diselisihkan dengan present value arus kas keluar. Pada
perhitungan NPV, kita gunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto.
Dimana : CIFt = Cash Inflow pada waktu t yang dihasilkan proyek
k = Biaya Modal
COF = Initial Cash Outflow (diasumsikan terjadi sekarang)
n = Usia aktiva
Hitung NPV
NPV > 0
Hitung NAL
NAL > 0
LEASE BELI
Hitung NAL
NAL > 0
NPV + NAL > 0
TOLAK LEASE
TOLAK
NAL < 0
NPV + NAL < 0
NAL < 0
NPV < 0
n CIFt
NPV = - COF
t = 1 ( 1 + k ) t
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
67 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
LANGKAH 2
Menghitung NAL (Net Advantage to Leasing). NAL adalah penghematan biaya yang timbul
karena kita memilih alternative leasing daripada membeli active tersebut.
Dimana :
Ot = Operating Cash Outflow pada waktu t yang terjadi hanya jika aktiva dibeli (tidak
leasing). Biasanya terdiri dari Biaya Perawatan dan Asuransi yang pada kontrak lease
akan dibayar oleh lessor.
Rt = Leasing payment tahunan pada waktu t
T = Tingkat pajak pada penghasilan perusahaan
Dt = Biaya depresiasi aktiva pada waktu t
Vn = Nilai sisa setelah pajak (Salvage Value After Tax) pada waktu n
COF = Harga pembelian aktiva, yang tidak dibayar lessee jika ia mengeluarkan leasing
Rb = Biaya hutang setelah pajak
kd = biaya hutang sebelum pajak
LANGKAH 3
Membuat keputusan. Dimana :
Jika NPV > 0 dan NAL > 0, maka Aktiva dapat diperoleh melalui LEASING.
Jika NPV > 0, namun NAL < 0, maka Aktiva dapat diperoleh dengan cara MEMBELI.
Jika NPV < 0 dan NAL > 0, jangan dulu menolak aktiva tersebut sebab akan timbul :
NPV + NAL > 0 , maka Aktiva dapat diterima tapi harus diperoleh dengan cara
LEASING
NPV + NAL < 0 , maka Aktiva atau proyek harus DITOLAK.
Jika NPV < 0 dan NAL < 0, maka Aktiva atau proyek tersebut DITOLAK.
n Ot (1-T) – Rt (1-T) – T.Dt Vn (1-T)
NAL = + COF
t = 1 ( 1 + rb ) t ( 1 + rb ) n
Rb = kd ( 1 - T )
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
68 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
6.7 Contoh Soal :
Sebuah mobil avanza terbaru ingin dibeli oleh PT. BUNDADARI MANAGEMENT
untuk kebutuhan logistic di Bandung memiliki harga Rp. 120.000.000. Mobil tersebut
didepresiasikan selama 4 tahun. Untuk pembayaran pajaknya tanpa nilai sisa
menggunakan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya
apakah dengan cara membeli aktiva tersebut atau dengan leasing. Jika nilai sisa setelah
pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 15.000.000, mobil tersebut diperkirakan menghasilkan
arus kas sesudah pajak Rp. 20.000.000 per tahun. Biaya pemeliharaan mobil tersebut Rp.
2.500.000 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp.
1.000.000 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan
perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 10%. Tentukan apa yang harus dipilih oleh
perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan
7%?
Jawaban :
Langkah 1
NPV = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 - 120.000.000
(1 + 0,07)1 (1 + 0,07)
2 (1 + 0,07)
3 (1 + 0,07)
4
= 18.691.588,8 + + 17.468.774,6 + 16.325.957,5 + 15.257.904,2 – 120.000.000
= 67.744.225,1 – 120.000.000
= - 52.255.774,8 < 0
Langkah 2
Ot ( 1 – T) = 2.500.000 ( 1 – 0,5 ) = 1.250.000
Rt ( 1 – T) = 1.000.000 ( 1 – 0,5 ) = 500.000
Dt (T) = 30.000.000 ( 0,5 ) = 15.000.000
Vn ( 1 – T ) = 15.000.000 ( 1 – 0,5 ) = 7.500.000
Kd ( 1 – T ) = 0,1 ( 1 – 0,5 ) = 0,05
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
69 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Tahun Ot ( 1 – T ) -Rt ( 1 – T ) -Dt (T) Jumlah
1 1.250.000 - 500.000 -15.000.000 -16.750.000
2 1.250.000 - 500.000 -15.000.000 -16.750.000
3 1.250.000 - 500.000 -15.000.000 -16.750.000
4 1.250.000 - 500.000 -15.000.000 -16.750.000
NAL = -16.750.000 - 16.750.000 - 16.750.000 - 16.750.000 - 7.500.000 + 120.000.000
= - 15.952.381 – 15.192.743,8 – 14.469.279,8 – 13.780.266,5 – 6.170.268
+ 120.000.000
= - 53.224.403,1 + 120.000.000
= 63.299.936,7 > 0
Karena NPV < 0 dan NAL > 0 NPV + NAL = - 52.255.774,8 + 63.299.936,7
= 11.044.161,88 > 0
Kesimpulan :
Karena NPV < 0 dan NAL > 0, dengan NPV + NAL > 0 maka Proyek mobil dapat
diterima dan mesin diperoleh dengan cara leasing.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
70 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
6.8 SOAL PRAKTIKUM
1. Jika sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh PT. SNOW untuk pelebaran proyeknya
berharga Rp. 9.250.000. Bangunan tersebut didepresiasikan 4 tahun untuk pembayaran
pajaknya tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang
mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai
sisa setelah pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 3.750.000, bangunan tersebut diperkirakan
menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp. 1.200.500 per tahun. Biaya pemeliharaan
bangunan tersebut Rp. 2.100.000 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment
tahunan sebesar Rp. 3.870.000 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang
dibayarkan perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 6%.
Tentukan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan
adalah 25% dan biaya modal perusahaan 15%?
A. NPV = 7.274.555 > 0, NAL= 5.254.886 > 0, Maka aktiva diperoleh melalui
leasing
B. NPV = - 5.251.302 < 0, NAL= -7.902.818 < 0, Maka aktiva harus ditolak
C. NPV = - 5.822.598,49 < 0, NAL= 55.067,59 > 0, Maka NPV + NAL = -
5.767.530,9, Maka aktiva harus ditolak
D. NPV = 5.822.598,49 < 0, NAL= - 55.067,59 > 0, Maka NPV+NAL= 5.767.530,9,
Maka aktiva dapat diperoleh melalui leasing
2. Untuk kelancaran proyeknya PT. SUMMER membeli persediaan seharga Rp 53.000.000
dan sebuah bangunan seharga Rp. 122.000.000 untuk memperluas proyek. Aktiva tetap
diasumsikan berdepresiasi 5 tahun untuk pembayaran pajaknya tanpa nilai sisa dengan
metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan
membeli aktiva atau dengan leasing. Jika nilai sisa setelah pajak pada tahun ke-5 sebesar
Rp. 27.550.000, aktiva tetap tersebut diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak
Rp. 42.500.000 per tahun. Biaya pemeliharaan sebesar Rp. 9.428.000 per tahun yang
dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp. 12.960.000 per tahun
(ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari
Bank sebesar 12%.
Tentukan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan
adalah 50% dan biaya modal perusahaan 30%?
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
71 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
A. NPV= - 18.488.285,54 < 0, NAL= 52.876.646,04 > 0, Maka NPV + NAL=
34.388.360,5, maka investasi dapat diperoleh melalui leasing
B. NPV= 15.902.803 > 0, NAL= 40.290.888 > 0, Maka aktiva diperoleh melalui
LEASING
C. NPV= - 10.314.998 < 0, NAL= 56.901.242 > 0, Maka NPV+NAL= 46.586.244 ,
Maka aktiva dapat diperoleh melalui leasing
D. NPV= 15.302.504,6 < 0, NAL= - 53.525.575,5 > 0, Maka NPV+NAL= -
38.223.070,9, Maka aktiva harus ditolak
3. Untuk kelancaran proyeknya PT. POPYKU membeli sebuah mesin untuk prose
proyeknya seharga Rp 60.000.000 . Aktiva tetap diasumsikan berdepresiasi 4 tahun untuk
pembayaran pajaknya tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang
mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli aktiva atau dengan leasing.
Jika nilai sisa setelah pajak pada tahun ke-4 sebesar Rp. 15.000.000, aktiva tetap tersebut
diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp. 20.000.000 per tahun. Biaya
pemeliharaan sebesar Rp. 7.000.000 per tahun yang dibayar oleh lessor. Jika leasing
payment tahunan sebesar Rp. 8.000.000 per tahun (ditentukan oleh lessor) dan biaya
bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari Bank sebesar 10%.
Tentukan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan perusahaan
adalah 50% dan biaya modal perusahaan 20%?
A. NPV= - 7.540.977,81 < 0, NAL= - 13.250.300,99 < 0, Maka aktiva harus ditolak
B. NPV= 10.313.232,33 > 0, NAL= 22.255.444,80 > 0, Maka aktiva diperoleh
melalui leasing
C. NPV= - 7.479,832 < 0, NAL= 6.702.354 > 0, Maka NPV+NAL= -777.478 ,
Maka aktiva harus ditolak
D. NPV= - 8.225.308,65 < 0, NAL= 25.462.127,44 > 0, Maka NPV+NAL=
17.236.818,79, Maka aktiva dapat diperoleh melalui leasing
4. Jika sebuah mesin yang ingin dibeli oleh PT. SUKASUKA untuk proses proyeknya
berharga Rp. 22.500.000. mesin tersebut didepresiasikan 4 tahun untuk pembayaran
pajaknya tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang
mempertimbangkan pembeliannya apakah dengan membeli atau dengan leasing, karena
rate of return perusahaan hanya 25%. Jika nilai residu setelah pajak pada tahun ke-4
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
72 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
sebesar Rp. 1.000.000, mesin tersebut diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak
Rp. 3.000.000 per tahun. Biaya pemeliharaan mesin tersebut Rp. 1.500.000 per tahun
yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp. 2.500.000 per tahun
(ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari
Bank sebesar 5%. Tentukan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak
penghasilan perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan 10%?
A. NPV= - 13.330.800 < 0, NAL= - 12.398.733< 0, Maka aktiva harus ditolak
B. NPV= 15.323.540 > 0, NAL= 13.290.421, > 0, Maka aktiva diperoleh melalui
leasing
C. NPV= - 12.990.403,68 < 0, NAL= 9.585.485,14 > 0, Maka NPV+NAL= -
3.404.918,54 , Maka aktiva harus ditolak
D. NPV= - 9.740.900 < 0, NAL= 14.235.525 > 0, Maka NPV+NAL= 4.494.625 ,
Maka aktiva dapat diperoleh melalui leasing
5. Jika sebuah bangunan yang ingin dibeli oleh PT. SIDIK untuk pelebaran proyeknya
berharga Rp. 87.750.000. Bangunan tersebut didepresiasikan 5 tahun tanpa nilai sisa
dengan metode garis lurus. Perusahaan sedang mempertimbangkan pembeliannya apakah
dengan membeli atau dengan leasing. Jika nilai sisa setelah pajak pada tahun ke-5 sebesar
Rp. 10.000.000, bangunan tersebut diperkirakan menghasilkan arus kas sesudah pajak Rp.
30.000.000 per tahun. Biaya pemeliharaan bangunan tersebut Rp. 25.000.000 per tahun
yang dibayar oleh lessor. Jika leasing payment tahunan sebesar Rp. 33.000.000 per tahun
(ditentukan oleh lessor) dan biaya bunga yang dibayarkan perusahaan jika meminjam dari
Bank sebesar 20%.
Tentukan keputusan apa yang harus dipilih oleh perusahaan bila pajak penghasilan
perusahaan adalah 50% dan biaya modal perusahaan 15%?
A. NPV= - 20.234.432,82 < 0, NAL= - 40.305.635,30 < 0, Maka aktiva harus ditolak
B. NPV= 14.300.555,10 > 0, NAL= 35.790.777,31, > 0, Maka aktiva diperoleh
melalui leasing
C. NPV= - 16.344.858,3 < 0, NAL= 13.840,373,8 > 0, Maka NPV+NAL= -
2.864.484,5, Maka aktiva harus ditolak
D. NPV= 12.814.652,94 > 0, NAL= 36.218.092,42 > 0, Maka aktiva diperoleh
melalui leasing
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
73 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
BAB VII
ANALISIS FUNDAMENTAL
Deskripsi Modul
Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental
dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan/ badan usaha tersebut. Data
fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan
sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah
kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data seperti tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan
berupa analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut
sahamnya layak dibeli atau tidak. Jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut
dianggap nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga
yang berlaku di pasar. Dengan kata lain harganya sudah terlalu mahal jadi lebih baik tidak
dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu
layak untuk dibeli dengan alasan harganya murah.
Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami :
1. Harga saham sesuai harga pasar
2. Dapat menentukan saham perusahaan mana yang layak atau tidaknya untuk dibeli
Penjelasan Materi
1. DEFINISI ANALISIS FUNDAMENTAL
Investasi saham merupakan salah satu bidang investasi yang tergolong beresiko
tinggi, karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik
perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan dibidang politik, ekonomi
dan moneter. Untuk itulah dalam melakukan investasi dalam bentuk saham, investor
harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan
emiten dengan tujuan untuk meminimalisasi kerugian yang dapat timbul dari adanya
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
74 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Industri
fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan emiten yang bersangkutan. Ada dua analisis
yang sering digunakan :
1. Analisis Fundamental
2. Analisis Teknikal
“Analisis teknikal merupakan suatu tekhnik analisa yang dikenal dalam dunia
keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara
mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. “
”Analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham
dengan mempelajari berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi
industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator dari manajemen keuangan. ”
Proses analisis keputusan investasi berdasarkan pendekatan analisis fundamental meliputi:
a. Mengetahui kinerja keuangan emiten melalui analisis laporan keuangan emiten,
termasuk analisis laporan keuangan yang diproyeksikan ke periode yang akan datang,
yaitu dengan membandingakan laporan keuangan emiten melalui perbandingan
internal dan eksternal.
b. Menetukan nilai intrinsik efek emiten melalui analisis sekuritas individu, dengan
membandingkan apakah harga saham per suatu emiten mispriced (undervalue atau
overvalue).
Tujuan dari analisis fundamental menurut Tandelilin (2000 : 233) adalah untuk
menentukan saham perusahaan manakah yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai
intrinsiknya (undervalued), sehingga layak dibeli serta saham manakah yang harga
pasarnya lebih tinggi dari nilai intrinsiknya (overvalued), sehingga menguntungkan untuk
dijual.
Pengambilan keputusan berdasarkan analisis fundamental adalah dengan
menggunakan analisis top-down, yaitu dengan memperhatikan situasi dan kondisi seperti
tampak dalam diagram di bawah ini :
Melihat kondisi ekonomi makro suatu negara, misalnya
Kebijakan pemerintah, tingkat inflasi, dan sebagainya.
Mengetahui industri manakah yang sedang populer dan
berkembang.
Melihat kondisi internal dari perusahaan yang akan dijadikan
sarana investasi.
Ekonomi Makro
Perusahaan
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
75 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio
keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu :
1. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio)
Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
2. Rasio Harga (Price Ratio ) atau Rasio Saham (Common stock Ratio)
Mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.
3. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
4. Rasio Daya Ungkit (Leverage Ratio)
Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana perusahaan dibiayai atau difinansir oleh
pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukan proporsi atas
penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan.
5. Rasio Efisiensi atau Rasio Aktivitas
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya.
2. Tipe Pengambilan Keputusan Dalam Analisis Fundamental (Bagi Investor / Calon
Investor)
Keterangan Hasil
Perbadingan Penilaian Keputusan
Harga saham pasar <
Nilai intrinsik
Dihargai
terlalu rendah Undervalue
Dibeli (Buy) atau
Ditahan (Hold)
Harga saham pasar >
Nilai intrinsik
Dihargai
terlalu tinggi Overvalue Dijual (sell)
Harga saham pasar =
Nilai intrinsik
Harga
seimbang - Ditahan (Hold)
3. Model Analisis Fundamental
a. Model Nilai Buku ( Book Value Model )
Total asset ini dalam artian asset perusahaan dijual pada nilai akuntansinya setelah
dikurangi dengan total liabilities dan prefered value stock dan dibagi dengan
outstanding shares of common stock yang merupakan hak para pemegang saham.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
76 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Total Asset – total liability – preffered stock
P =
Number of shares of commond stocks outstanding
P : Nilai intrinsik per lembar Saham Biasa
Contoh Soal :
Nona Shey mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang
menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak di bidang retail.
Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancar dan hutang jangka panjang masing-
masing Rp 20.000.000 dan Rp.45.000.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan
sebesar Rp 90.000.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 50.000 lembar
saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut? Keputusan apa yang diambil oleh Nona
Shey bila harga pasar saat ini adalah Rp 800?
Jawab :
P = 90.000.000 – ( 20.000.000 + 45.000.000 ) – 0
50.000
P = 25.000.000 = Rp 500 / lembar
50.000
Keputusan :
Nilai intrinsik < harga pasar, maka saham tersebut tidak layak dibeli oleh Nona Shey.
Sebaiknya memilih saham perusahaan lain, atau menunggu hingga saham tersebut
mempunyai harga pasar yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya.
SOFTWARE
1) Buka software “Smart Methode Management”
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
77 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
2) Masukan nama praktikan, (misal : SHEY) lalu klik OK
3) Klik „Application‟ dan pilih „Analisis Fundamental’, maka akan muncul tampilan
seperti dibawah ini :
4) Di dalam pilihan „Model Nilai Buku’ masukan data seperti yang tertera pada soal,
dan klik „hitung‟.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
78 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
b. Model Nilai Likuiditas ( Liquidation Value Model )
Pendekatan nilai sekarang juga disebut dengan metode kapitalisasi laba
(capitalization of income method) karena menggunakan proses kapitalisasi nilai-nilai
masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang dengan asumsi bahwa
pertumbuhan devidennya konstan.
Do (1+g) g = (1- Payout Ratio) × ROE
Po =
(k-g)
Do (1+g)
Ke =
P
Ket :
Po = nilai intrinsik saham pada periode ke 0
Do = dividen per lembar saham pada periode ke 0
g = tingkat pertumbuhan dividen
ROE =tingkat pengembalian atas modal setelah dipotong kewajiban kepada kreditor
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
79 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Payout Ratio = tingkat EPS didistribusikan dalam bentuk dividen
Ke / k = ROR ( Required Rate of Return )
P = harga pasar
Contoh Soal :
Nona Christin akan melakukan suatu investasi dalam bidang pasar modal. Ia
memerintahkan tim suksesnya untuk menganalisis suatu perusahaan di bidang retail,
yaitu PT. Pohon Cinta. Tim suksesnya menemukan bahwa perusahaan tersebut tingkat
pengembalian (return) yang dihasilkan adalah sebesar 10% dan payout rationya 30%.
Perusahaan tersebut pada tahun terakhir beroperasi, mendapatkan laba sebesar Rp
8,00/lembar sahamnya. Pada bursa saham saat ini, harga saham tersebut adalah
sebesar Rp 450/lembar . Berapa nilai intrinsik saham dan apa yang seharusnya
dilakukan Nona Christin beserta tim suksesnya?
Jawab :
g = (1- Payout Ratio) × ROE
g = (1- 0.3) × 0.1
g = 0.07 = 7 %
Do (1+g)
Ke =
P
8 (1+ 0.07)
Ke =
450
Ke = 0.0190 = 1.9%
Do (1 + g) Keputusan :
Po = Nilai intrinsik < harga pasar,
(k - g) saham tersebut tidak layak dibeli oleh Nona
Christin. Sebaiknya memilih saham perusahaan
8 ( 1 + 7% ) lain, atau menunggu hingga saham tersebut
Po = mempunyai harga pasar yang lebih rendah
( 7% - 1.9% ) dari nilai intrinsiknya.
Po = Rp 167
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
80 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
Asumsi dasar dari model ini adalah Ke harus lebih besar dari g. Jika Ke lebih kecil
dari g, maka nilai intrinsik saham manjadi negatif yang merupakan nilai tidak realistis
untuk suatu saham.
Demikian juga jika Ke sama besar dengan g, maka (k-g) akan sama dengan nol
dan akibatnya nilai intrinsik saham akan sangat besar sekali bernilai tak terhingga
yang juga merupakan nilai tidak realistis untuk suatu saham.
SOFTWARE :
(Masih pada Menu “Analisis Fundamental”)
Pilih „Model Nilai Likuiditas’ dan masukan data yang tertera pada soal kemudian
klik „hitung‟
c. Model Rasio Harga ( Price Earning Ratio Model )
Model ini menyatakan bahwa laba perusahaan sama dengan laba rata-rata
perusahaan dalam industri. Nilai saham perusahaan dihitung dengan mengalikan
antara laba per lembar saham yang diharapkan oleh perusahaan dengan rasio harga
rata-rata industri / laba.
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
81 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
P = PER industri x Firm expected earning per share (EPS)
Ket :
PER Industri : Price Earning Ratio yang telah ditetapkan
EPS : Earning per Share yang diharapkan
Contoh Soal :
PT. Chrishey merupakan perusahaan di bidang retail yang sedang berkembang
pesat. Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Tine
merupakan salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham
perusahan tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut,
apakah memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia
mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan dividen bersih sebesar Rp
50,00/lembar saham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga
rata-rata industri yang berlaku saat ini adalah Rp 11,00. Hitung nilai intrinsik dan
keputusan apa yang diambil Tine sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar
saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp 500/lembar?
Jawab :
P = 11 * 50,00 = Rp 550,00
Keputusan :
Nilai intrinsik > harga pasar, maka saham tersebut layak dibeli oleh Tine. Dengan
masih lebih rendahnya harga saham di pasar terhadap nilai intrinsik, maka saham
tersebut sangat berprospek bagus untuk menghasilkan keuntungan di masa yang akan
datang.
SOFTWARE :
(Masih pada Menu ”Analisis Fundamental”)
Pilih ’Model Rasio Harga’ dan masukan data yang tertera pada soal kemudian
klik ‟hitung‟
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
82 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
4. SOAL PRAKTIKUM
1. Ibu Sweet mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang
menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail.
Perusahaan tersebut mempunyai hutang dagang Rp 54.862.600, hutang obligasi Rp
23.200.000, hutang wesel Rp 39.750.000, dan hipotik Rp 1.642.700. Sementara itu,
total aktiva perusahaan sebesar 300% dari seluruh total liability dan jumlah saham
yang diterbitkan sebanyak 53.200 lembar saham. Berapa nilai intrinsik saham
tersebut? Keputusan apa yang diambil oleh Ibu Sweet bila harga pasar saat ini adalah
Rp 4.200?
a. Rp 4.490,8 / lembar c. Rp 4.499,8 / lembar
b. Rp 4.490,9 / lembar d. Rp 4.590,8 / lembar
2. Ibu Rina mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang
menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail.
Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancar dan hutang jangka panjang masing –
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
83 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
masing Rp 15.750.000 dan Rp 7.500.000. Sementara itu, total aktiva perusahaan
sebesar Rp 297.000.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 182.500 lembar
saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut ? Keputusan apa yang diambil oelh Ibu
Rina bila harga pasar saat ini adalah 1.550 ?
a. Rp 1.900/ lembar c. Rp 2.500/ lembar
b. Rp 1.500/ lembar d. Rp 1.550/ lembar
3. Nona Leli mempunyai keinginan untuk bermain dalam bidang saham. Ia sedang
menganalisis kondisi intern suatu perusahaan yang bergerak di bidang retail.
Perusahaan tersebut mempunyai hutang lancar dan hutang jangka panjang masing-
masing Rp 25.234.222 dan Rp.50.344.555. Sementara itu, total aktiva perusahaan
sebesar Rp 85.405.000 dan jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 45.000 lembar
saham. Berapa nilai instrinsik saham tersebut? Keputusan apa yang diambil oleh Nona
Shey bila harga pasar saat ini adalah Rp 700?
a. Rp 218,36/ lembar c. Rp 288,36/ lembar
b. Rp 216,36/ lembar d. Rp 208,36/ lembar
4. PT. Caycai merupakan perusahaan di bidang retail yang sedang berkembang pesat.
Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Luti merupakan
salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham perusahan
tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut, apakah
memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia
mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan dividen bersih sebesar Rp
70,00/lembar saham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga
rata-rata industri yang berlaku saat ini adalah Rp 22,00. Hitung nilai intrinsik dan
keputusan apa yang diambil Syudas sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar
saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp 700/lembar?
a. Rp 1.440,00 c. Rp 1.540,00
b. Rp 1.550,00 d. Rp 2.540,00
5. PT. Oplosan merupakan perusahaan di bidang retail yang sedang berkembang pesat.
Banyak para investor yang ingin membeli saham perusahaan tersebut. Chacha
merupakan salah satu pengusaha muda yang tertarik dengan perkembangan saham
M a n a j e m e n K e u a n g a n 2
84 L a b o r a t o r i u m M a n a j e m e n M e n e n g a h
perusahan tersebut. Untuk itu, ia mengecek langsung kondisi perusahaan tersebut,
apakah memang benar perkembangannya bagus atau sebaliknya. Setelah dianalisa, ia
mengetahui bahwa perusahaan tersebut mengharapkan dividen bersih sebesar
Rp90,00/lembar saham pada kegiatan operasionalnya tahun ini. Sementara rasio harga
rata-rata industri yang berlaku saat ini adalah Rp54,00. Hitung nilai intrinsic dan
keputusan apa yang diambil Chacha sehingga tidak merugi bila diketahui harga pasar
saham perusahaan tersebut saat ini adalah Rp500/lembar?
a. Rp 4.860,00 c. Rp 4.880,00
b. Rp 4.660,00 d. Rp 4.960,00