Upload
ari-purwono
View
110
Download
24
Embed Size (px)
Citation preview
PEMASARAN KOPERASITUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM DOSEN : SYAILENDRA REZA, S.Sos,.M.I.Kom
Disusun oleh :Ari Purwono Npm : 131061201144
JURUSAN EKONOMI MANAJEMNSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBNU SINA
BATAM2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa terpanjatkan ke Hadirat-Nya, atas berkat, rahmat, dan
bimbingan-Nya, penulis telah dapat menyelesaikan Tugas ini.
Penulis menyadari bahwa selama dalam penyusunan tugas ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, semoga
Tuhan melipat gandakan kebaikannya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya dan sekaligus penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas masih banyak kekurangan baik dari
segi cara penulisan maupun materi kajiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
ataupun masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan tugas kedepan.
Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak dan
semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, ilmu yang bermanfaat, serta ridha-Nya
kepada kita. Amin Ya Rabbal ‘aalamin.
Batam, September 2015
Ari Purwono
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………..………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………..………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….…………………….
………………..1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….……………...1
1.2. Perumusan Masalah………………………………………………………………………2
BAB II TINJAUAN TEORITIS ………………………...…………………………………….3
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen………………………………………………………………..3
2.1.2 Fungsi Manajemen……………………………………………………………………3
2.2 Manajemen Pemasaran
2.2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran……………………………………………………5
2.2.2 Pendekatan Manajemen
pemasaran…………………………………………………...6
2.3 Koperasi
2.3.1 Pengertian Koperasi…………………………………………………………………..6
2.3.2 Jenis-Jenis Koperasi…………………………………………………………………7
BAB III PEMBAHASAN………………………………...…………………………………….9
3.1 Manajemen Pemasaran Koperasi
3.1.1 Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran…………………………………………….....9
3.1.2 Kelemahan Pemasaran Koperasi……………………………………………………9
3.2 Operasional Pemasaran Bagi Koperasi
3.2.1 Fungsi
Penjualan…………………………………………………………………….11
3.2.2 Fungsi Pembelian…………………………………………………………………...12
3.2.3 Fungsi Promosi……………………………………………………………………...13
3.2.4 Peranan Koperasi dalam Pemasaran………………………………………………...13
iii
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan suatu badan usaha yang merupakan salah satu unsur penting
dalam pembangunan perekonomian di indonesia. Hal ini dikarenakan koperasi merupakan
badan usaha yang diciptakan oleh rakyat dan juga beranggotakan rakyat tersebut, sehingga
koperasi dapat secara langsung membantu perekonomian masyarakat.
Manajemen pemasaran dalam koperasi merupakan suatu hal yang sangat vital dan
sangat berpengaruh sekali terhadap maju atau mundurnya koperasi tersebut.
Koperasi di indonesia pertama kali ada sekitar tahun 1896, yaitu seorang Patih
Purwakarta yang bernama R. Aria Wiriaatmadja mendirikin koperasi keredit seperti model
Raifefesien di Jerman guna membantu orng miskin, terutama pegawai kecil. Kemudian
pada tahun 1908 Budi Utomo meniupkan angin segar untuk memperbaiki kesejahtraan
rakyat melalui koperasi dan pendidikan dengan mendirikan koperasi rumah tangga.
Sesudah itu sekitar tahun 1912 Serikat Dagang Islam mempropagandakan cita-cita toko
koperasi (sejenis Waserda), dan pada tahun 1927 dikeluarkan undang-undang No. 23 yaitu
peraturan tentang koperasi.
Setelah Indonesia merdeka dengan adanya Undang-undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945, terutama pasal 33 maka kedudukan hukum koperasi di Indonesia
benar-benar menjadi lebih mantap. Sejak saat Moh Hatta , sebagai wakil presiden secara
lebih intesif selalu memperbaiki kesadaran untuk berkoperasi bagi bangsa indonesia, serta
memberi banyak bimbingan dan motivasi kepada gerakan koperasiagar meningkatkan cara
usaha dan cara kerja. Atas jasa-jasa itulah maka beliau dangkat sebagai bapak koperasi
indonesia.
Pada tanggal 12 juli 1947, SOKRI dibentuk dalam kongres 1 Koperasi Indonesia di
tasikmalaya, yang sampai sekarang dikenal sebagai hari jadi koperasi di indonesia.
Manajemen koperasi sangat dibutuhkan sekali agar koperasi dapat berkembang dan
menjadi lebih maju. Hal inin dikarenakan koperasi harus beroperasi dengan efisien,
inovatf, dan didukung dengan adanya kepemimpinan. Efisien operasional bisa tercapai
apabila dalam prakteknya koperasi melaksanakan fungsi-fungsi manajemen umum,
manajemen operasi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen personalia,
manajemen suberdaya, manajemen pengadaan, dan manajemen kegiatan yang lainnya.
1
Manjemen koperasi tidak bisa lepas dari tatanan organisasinya yang mendasarkan
kepada pembagian wewenang dan tanggung jawab. Keukasaan tertinggi pada koperasi
terletak pada rapat anggota. Rapat anggota mendelegasikan wewenang untuk mengelola
koperasi pada pengurus.
Pengurus koperasi dalam menjalankan tugasnya dapat mengangkat karyawan atau
manajer yang diserahi tugas dan tanggung jawab dalam mengelola kegiatan sehari-hari,
terutama dalam kegiatan usaha.
Dalam melakukan kegiatan ekonomi koperasi melakukan kegiatan pemasaran, hal ini
dikarenakan koperasi juga merupakan suatu badan usaha. Pemasaran dalam suatu
perusahaan merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitas lainya.
Hal ini disebabkan karena berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam berusaha
tergantung pada berhasil atau tidaknya perusahaan dalam menjual hasil produksi.
Semakin besar jumlah produksi atau barang yang terjual, maka semakin besar pula
perusahaan tersebut memperoleh keuntungan, sedangkan yang menjadi tujuan dari
perusahaan adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.
1.2 Rumusan Masalah
Tujuan dari sebuah badan usaha ( koperasi ) adalah memperoleh keuntungan
semaksimal mungkin, hal ini dikarenakan koeprasi juga mempunyai pegawai yang harus
menerima gaji. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang di atas maka kami mencoba
merumuskan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana sebuah koperasi melakukan kegiatan ekonominya ?
2. Seberapa pentingnya manajemen pemasaran dalam koperasi ?
3. Bagaimana manajemen pemasaran yang dilaksanakan dalam koperasi ?
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut George Teryy, istilah manajemen berasal dari bahasa itali, yaitu meneggiaria
yang berarti mengendalikan hewan khususnya kuda, dan selanjutnya dalam perkembangannya
istilah itu digunakan untuk mengen dalikan suatu organisasi.
Adapun menurut Mustofa kamal (1987 : 135), dalam buku Pengantar Ekonomi
Perusahaan mengartikan bahwa ”manajemen adalah: suatu kegiatan atau serangkaian tindakan
atau proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan mengenai kerjasama dengan orang
lain”
Seorang pakar manajemen yaitu Stoner menguraikan bahwa manajemen merupakan suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas usaha-usaha para
anggota suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Alex Dasuki manajemen adalah usaha (ilmu) yang berhubungan
dengan cara mengkombinasikan dan mengoprasionalkan faktor-faktor produksi secara efisien
serta memilih unit-unit usaha yang menguntungkan serta berkesinambungan.
Bedasarkan pendapat-pendapat diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan dlam suatu organisasi atau perusahaan yang nantinya agar suatu organisasi atau
perusahaan itu dapat mencapai suatu tujuan yang di inginkan oleh perusahaan atau organisasi
tersebut.
2.1.2 Fungsi Manajemen
Menurut Ign Sukamdiyo (1999 : 35), dalam buku Manajemen Koperasi mengatakan
bahwa ”fungsi manajemen koperasi yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Dari fungsi-fungsi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
3
Menurut Ign Sukamdiyo (1999 : 35), dalam buku manajemen koperasi mengatakan bahwa
”Perencanaan adalah, suatu perkiraan tentang masa depan yang didasarkan pada
pengharapan yang beralasan.
Menurut Louis A. Allen (1999 : 35) dalam buku Manajemen Koperasi maengatakan bahwa
”perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu tujuan”.
Suatu perencanaan yang baik harus mencakup unsur-unsur: perincian serta penjelasan
tentang kegiatan yang dibutuhkan, kegiatan yang harus dilakukan dan alasan suatu tujuan
yang akan dicapai, dll.
2. Fungsi Pengorganisasian
Organisasi berasal dari bahasa yunani yang berarti ”Organon” yang berarti alat, anggota
atau badan.
Menurut James D. Mooney (1999 : 38) dalam buku Manajemen Koperasi mengatakan
yang dimaksud dengan ”organisasi adalah segala bentuk ikatan antar manusia untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sedangkan menurut Chester I. Bernard (1999 : 38) dalam buku manajemen Koperasi
mengatakan bahwa ”Organisasi adalah, suatu sistem dimana terdapat ikatan antara orng-
orang untuk mencapai tujuan bersama”.
Suatau proses pengorganisasian akan dapat dikatan baik jika semua oarang yang langsung
berhubungan dengan organisasi tersebut, dapat bekerja sesuai dengan kemampuan dan
kredabilitasnya.
3. Fungsi Pengarahan
Menurut Ign Sukamdiyo (1999: 41) dalam buku Manajemen Koperasi mengatakan bahwa
”Pengarahan atau inisiatif kegiatan adalah, suatu fungsi manajemen yang mengarahkan
(menstimulir) tindakan agar betul-betul dilaksanakan
Agar pengarahan atau pemberian perintah dapat diterima dengan baik maka, maka harus
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Perintah harus berkaitan dengan keadaan yang
nyata, perintah harus mempunyai latar belakang, yaitu sesuai dengan sarana yang ada,
perintah harus lengkap, jelas, singkat dan konsisten, perintah jangan bersifat paksaan,
tetapi harus diberikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
4. Fungsi Koordinasi
Menurut Ign Sukamdiyo (1999 : 43) dalam buku Manajemen Koperasi mengatakan bahwa
”Koordinasi adalah, usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi dengan
tujuan memberikan sumbangan yang maksilmal bagi tercapainya suatau tujuan tertentu.
Suatu Koordinasi dapat dikatakan baik apabila dalam pelaksanaanya selalu menjaga
komunikasi antara staf atau bagian-bagian tertentu.
4
5. Fungsi Pengawasan
Menurut Ign Sukamdiyo (1999 : 45) dalam buku manajemen koperasi maengatakan bahwa
”Salah satu tugas manajemen atau pimpinan suatu organisasi atau perusahaan adalah
melakukan pengawasan terhadap karyawannya”.
Menurut Ign Sukamdiyo (1999 : 45) dalam buku Manajemen Koperasi mengatakan bahwa
pengwasan dapat diartiakan sebagai proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan mengoreksinya dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan
tersebut sesuai dengan rencana semula.
Jenis-jenis manajemen yang ada dalam koperasi menurut Ign Sukamdiyo dalam buku
Manajemen Koperasi adalah :
1. Manajemen Pemasaran Koperasi
2. Manajemen Pembelanjaan Koperasi
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Manajemen Pengadaan
Yang akan kami bahas dalam makalah ini hanya tentang manajemen pemasaran saja,
karena pemasaran dalam suatu perusahaan atau organisasi merupakan suatu aktifitas yang
sangat penting sekali bila dibandngkan dengan aktifitas lainnya.
2.2 Manajemen Pemasaran
2.2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut W.J Stanton (1975 : 51), Pemasaran merupakan keseluruhan aktivitas
perdagangan yang meliputi penjualan, pembelian, pergudangan atau penyimpanan, dan
promosi.
Sedangkan menurut Winardi (1989 : 64) dalam buku Asas-asas Marketing ”pengertian
pemasaran secara umum adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas
barang dan jasa dari penjual kepada pembeli yang menimbulkan distribusi fisik atas barang-
barang tersebut.
Menurut Mustofa kamal (1987 : 135), dalam buku Pengantar Ekonomi Perusahaan
mengartikan bahwa ”manajemen adalah: suatu kegiatan atau serangkaian tindakan atau proses
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan mengenai kerjasama dengan orang lain”
Adapun menurut Philip Kotler (1980 : 23) dalam buku Management, Analysis, Planning,
and Control mengatakan bahawa manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan,
5
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menyenangkan dengan pasar agar tujuan
organisasi bisa tercapai.
Dari pengertian diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa manajemen pemasaran
adalah suatu perencanaan yang dibuat oleh manajer agar sebuaha organisasi ataua perusahaan
dapat bersaing dengan baik di pasar, sehingga dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
bersama.
2.2.2 Pendekatan Manajemen pemasaran
Seorang manajer pemasaran dapat melakukan tiga pendekatan pemasaran yaitu :
1. Pendekatan Komoditi (Commodity Approach)
2. Pendekatan Kelembagaan (Institutional Approach)
3. Pendekatan Fungsional (Functional Approach)
1. Pendekatan Komoditi (Commodity Approach)
Pendekatan ini yaitu untuk mempelajari tekhnik pemasaran yang lebih baik dengan cara
menyelidiki seluk beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli seperti kualitas barang,
harga, merk, dan periklanan.
2. Pendekatan Kelembagaan (Institutional Approach)
Pendekatan ini membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa
dari produsen ke konsume, baik secara langsung maupun tidak langsung. Badan yang
menyalurkan secara langsung ini dikenal dengan istilah saluran distribusi (Channel of
distribution), yaitu pedagang perantara seperti agen, pedagang besar, dan pengecer.
3. Pendekatan Fungsional (Fungctional Approach)
Pendekatan ini membahas tentang pendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok
pemasaran yang telah dilaksanakan oleh sistem pemasaran. Disini berarti semua kegiatan
poko dari awal sampai akhir.
2.3 Koperasi
2.3.1 Pengertian Koperasi
Definisi koperasi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian BAB 1 Pasal 1 Ayat (1) menerangkan bahwa :
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.”
Sedangakan menurut hasil kongres International Cooperative Aliance(ICA), tanggal 23
September 1995 di Manchester, Inggris Koperasi adalah sebagai :6
“Koperasi adalah kumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk
memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya mereka yang sama melalui
perusahaan yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis”
Dari pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa koperasi adalah badan
usaha yang berbentuk perusahaan dan sebagai kumpulan dari orang-orang atau badan hukum
koperasi.
Menurut International Cooperative Aliance (ICA), tanggal 23 September 1995 di
Manchester, Inggris Prinsip-Prinsip Koperasi adalah sebagai berikut :
1. Keanggotaan yang bersifat sukarela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisia hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi
Prinsip-prinsip koperasi tersebut merupakan yang membedakan antara koperasi dengan
badan usaha lain.
2.3.2 Jenis-Jenis Koperasi
Menurut PSAK No. 27 tahun 1999 Jenis-jenis koperasi diantaranya adalah:
1. Koperasi Konsumen
2. Koperasi Produsen
3. Koperasi Simpan pinjam
4. Koperasi Pemasaran
1. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utamanya melajukan pembelian bersama. Contoh
koperasi konsumen adalah koperasi yang kegiatannya mengelola warung serba ada atau
super market.
2. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga atau
perusahaan sendisi-sendiri tetapi bekerjasama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan
dan memasarkan barang atau jasa. Dan kegiatan utamanya adalah menyediakan,
7
mengoperasikan atau mengelola saran produksi bersama. Contoh koperasi produksi adalah
koperasi jasa konsultan.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan
jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.
Contohnya adalah Koperasi unit Desa (KUD)
4. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya merupakan para produsen atau
pemilik modal atau barang dan kegiatan atau usahanya melakukan pemasaran bersama.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Manajemen Pemasaran Koperasi
3.1.1 Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran
Koperasi merupakan suatu lembaga yang mengadakan kegiatan pemasaran, yaitu
menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan
organisasi satu dengan lainnya.
Unsur-unsur dalam pemasaran yaitu produsen, lembaga distribusi, konsumen, dan
pemerintah, diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam menyempurnakan sistem
pemasarn, sehingga lebih efisien.
Koperasi yang beranggotakan terdiri dari para produsen disebut juga koperasi produsen.
Para anggota ini memerlukan bahan baku dalam membuat barang, dalam hal ini koperasi juga
dapat berfungsi sebagai koordinasi pembelian yaitu membelikan kebutuhan bahan baku secara
bersama, serta kebutuhan alat-alat produksi dan barang-barang lain yang diperlukan dalam
proses produksi. Karena pembelian ini dilakukan secara bersama-sama dalam jumlah yang
besar maka koperasi berhubungan langsung dengan produsen bahan baku tersebut.
Dengan demikian koperasi bermanfaat bagi anggotanya, yaitu dapat membelikan atau
melayani kebutuhan bahan baku para anggotanya dengan kualitas yang terjamin, jumlah yang
cukup, harga murah, dan waktu yang sesuai.
Penjualan merupakan starting point, titik awal untuk memulai usaha atau
mempertimbangkan seluruh kegiatan perusahaan. Penjualan pada koperasi produsen hampir
seluruhnya dilakukan kepada non anggota, dimana persaingan lebih besar dan lebih banyak.
Menurut Prof. Sukanto dalam buku Manajemen Koperasi bahwa “peningkatan kesejahteraan
tidaklah cukup hanya dengan meningkatkan produksi saja, tetpai yang lebih penting lagi adalah
memberikan jaminan bahwa hasil produksi akan selalu dapat disedot oleh pasar dengan harga
yang baik”.
3.1.2 Kelemahan Pemasaran Koperasi
Keberhasilan pemasaran suatu barang merupakan kunci majunya perusahaan yang
memproduksinya. Secara umum penjualan bagi perusahaan merupakan kunci keberhasilan
untuk maju, hal ini berlaku juga bbagi koperasi terutama yang bergerak dalam bidang
perdagangan atau yang memproduksi jenis barang tertentu.
9
Jika koperasi di Indonesia dinilai masih bellum maju itu dikarenakan oleh belum
lancarnya pemasaran.Beberapa faktor yang menjadi penyebab tertinggalnya badan usaha
koperasi dibandingkan perusahaan lain dapat dilihat dari aspek pemasarannya, seperti :
1. Biaya pengolahan input relatif tinggi sedangkan harga penjualan output kurang memadai.
2. Kualitas barang yang dihasilkan masih kurang baik, sehingga para pelanggan merasa kuran
puas.
3. Barang hasil produksi kurang dikenal karena belum banyak di promosikan.
4. Lokasi tempat penjualan sering kurang strategis, sehingga kurangnya pembeli yang datang
untuk membeli barang tersebut.
5. Lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan insentif.
6. Tingkat marjin keuntungan yang diterima koperasi sangat kecil karena usaha pemasaran
yang relatif panjang.
7. Terbatasnya informasi dan data mengenai sumber input yang dapat dimanfaatkan oleh
koperasi.
8. Rendahnya tingkat pengetahuan para anggota-anggotanya terhadap pemasaran serta
pemahaman pasar.
9. Kurangnya informasi pasara bagi koperasi serta teknik-teknik penjualan yang baik.
10. Para anggota sebagai individu, lebih menyukai pergi kepasar bertransaksi langsung dengan
penjualnya, dan belum banyak memanfaatkan keuntungan dengan menjual bersama atau
melalui koperasi. Pihak koperasi juga belum begitu banyak berinisiatif menampung hasil
produksi para anggota.
11. Daerah pemasarannya bersifat lokal dan belum mampu menembus pasar yang lebih luas,
misalnya pasar ke Negara lain.
3.1.3 Efisiensi Pemasaran
Kegiatan pemasaran selalu diusahakan agar dapat memenuhi preferensi konsumen.
Apabila dilihat dari sudut pemasaran koperasi maka koperasi harus dapat memenuhi preferensi
para anggotanya.
Namun semua kegiatan pemasaran itu harus tetap berorientasi pada efisiensi. Menurut
Saleh Safrandji untuk dapat mencapai efisiensi ini diperlukan dua hal, yaitu:
1. Memantapkan loyalitas anggota dalam hal jual beli barang yang dibutuhkan oleh anggota
melalui koperasi.
2. Memantapkan partisipasi anggota dalam akumulasi modal, penghasilan, dan inisiatif
perbaikan produk, pelayanan, harga dan biaya.
10
Dengan memepertimbangkan hal-hal diatas, maka tantangan yang akan dihadapi
koperasi, terutama koperasi di pedesaan seperti KUD adalah mengurangi tingkat
ketergantungan dalam memilih harga, penyalur, ongkos bahan dan lain-lain. Disini diperlukan
para pembina koperasi dalam hal, seperti :
1. Mengkaji dan mengembangkan, terutama untuk komoditi pertanian, pasar antar desa-kota
(critical link performance) untuk menunjukan sumber daya kelembagaan agar skala usaha
lebih meningkat.
2. Koperasi dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya (bussines power) secara lebih efisien
dan efektif, misalnya dengan konsep sistem operasional yaitu keterkaitan timbal balik
antara manajer dan anggita koperasi
3. Koperasi bertindak sebagai penyusun inisiatif atau integrator agar dapat merangsang
tumbuhnya pasar secara lebih luas.
Apabila peranan tersebut diatas sudah dijalankan, maka dapat diharapkan peningkatan
kegiatan pemasaran antar desa-kota secara seimbang yang sudah dirintis oleh koperasi,
khususnya koperasi pedesaan. Secara lebih luas manajemen koperasi yang berhasil
meningkatkan pemasaran akan membantu mengembangkan pertumbuhan ekonomi dan
memeratakan pembanguna ekonomi.
3.2 Operasional Pemasaran Bagi Koperasi
Fungsi pemasran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian, penjualan,
dan promosi. Bila pelaksanaan terhadap ketiga fungsi tersebut sudah tepat maka akan
mempunyai dampak terhadap manfaat dan kepuasan yang diberikan koperasi bagi anggotanya
maupun non anggotanya.
Disini bahwa kualitas koperasi banyak ditentukan oleh manfaat yang dapat diperoleh bagi
anggotanya. Partisipasi dan loyalitas anggota akan makin meningkat apabila manfaat atau
keuntungan yang diperoleh dari koperasi lebih baik dibanding dari non koperasi.
3.2.1 Fungsi Penjualan
Fungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana para anggotanya adalah para
produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjual secara sendiri-
sendiri ke pasar. Disamping itu diantara mereka dapat pula terjadi persaingan untuk menguasai
pasar meskipun mereka adalah teman, tetangga, dan sesama anggota koperasi. Mereka juga
sering dipermainkan oleh para pembeli karena mereka berjalan secara sendiri-sendiiri. Disini
koperasi dapat berperan dengan cara mengumpulkan hasil-hasil produksi petani, pengrajin
11
kecil, dan nelayan dan kalau perlu koperasi mengolahnya terlebih dahulu, kemudian
menjualnya pada saat yang tepat dan kondisi yang menguntungkan.
Manfaat lainnya adalah dapat menghemat biaya-biaya seperti biaya transportasi, promosi,
dan biaya tenaga penjualan. Agar semuanya itu dapat dilaksanakan, maka manajer dan kepala
unit harus mempelajari dan melaksanakan manfaat sistem poling yang dapat dilihat pada buku
Ekonomi Koperasi.
Dalam menghadapi musim atau kondisi pasar yang kurang baik dan persaingan yang
ketat, produsen dituntut untuk memodifikasi hasil produksinya, meningkatkan kualitasnya,, dan
lain-lain. Hal ini merupakan kegiatan yang berat apabila dilakukan sendiri oleh pedagang kecil
atau pengusaha kecil. Dalam hal ini peranan koperasi dapat lebih dirasakan dalam membiayai
serta mengusur secara bersama-sama sehingga dapat menekan biaya dan produk dapat dijual
dengan lebih murah dibandingkan produk non koperasi.
Koperasi diharuskan mempunyai tenaga pemasaran sendiri yang profesional, sehingga
koperasi mampu mencapai terobosan dalam melakukan penjualan, menghubungi pemerintah,
dan menghubungi perusahaan yang lebih besar sebagai bapak angkat atau mitra kerja sama.
Dengan kata lain apa gunanya produksi naik dan meningkat namun tidak dapat dijual
dengan mudah serta dengan harga yang pantas. Oleh karena itu pemasara koperasi merupakan
hal yang penting.
3.2.2 Fungsi Pembelian
Fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka membeli bahan
baku dimana para pengrajin atau pengusaha kecil sering melakukan sendiri-sendiri dan dalam
jumlah yang tidak terlalu besar, akibatnya tidak jarang mereka menganggur karena bahan
bbaku kosong atau tidak tersedia di pasar pada hari tersebut. Selain itu para penjual bahan baku
sering memainkan harga, seperti menetapkan harga dengan seenaknya, karena mereka tau
pembeli bahan ini sangat membutuhkannya. Dalam hal ini koperasi sangat besar manfaatnya
bagi anggota jika dapat mengkoordinir pembelian barang yang sangat dibutuhkan, misalnya
bahan baku di produksi atau disediakan bersama. Keuntungan yang dapat diperoleh bagi
koperasi dan anggota dari hal diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan bahan baku dapatdisediakan sepanjang waktu karena pengadaannya ditngani
koperasi yang sekligus mendistribusikannya.
2. Kualitas dapata dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan anggotanya.
3. Harga-harga dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek saluran distribusinya.
4. Jika anggota tidak memiliki modal mereka dapat mengambil dulu barangnya, sedangkan
pembayannya belakangan.
12
5. Kalau usaha tersebut memperoleh keuntunggan hal ini menjadi milik koperasi, besar
kecilnya keuntungan ini mempengaruhi jumlah SHU yang akan dibagikan kepada anggota.
Koperasi yang kegiatannya menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi para anggotanya
disebut sebagai koperasi konsumsi. Jika koperasi ini melakukan pembelian secara bersama-
sama dan jumlahnya besar langsung kesumbernya, mereka akan mendapatkan rabat atau
potongan harga, sehingga lebih murah.
3.2.3 Fungsi Promosi
Promosi bila dilihat dari segi biaya memang mahal, tetapi manfaat yang akan diperoleh
dari promosi tersebut sangat banyak sekali, sehingga memungkinkan koperasi atau pengusaha
memmperoleh keberhasilan dalam proses penjualan. Salah satu cara yang lebih murah adalah
dengan mengadakan promosi secara bersama-sama, koperasi mempunyai kesempatan yang
lebih baik dalam mendekati para produsen, dan pengrajin, sehingga dapat mengkoordinir
pelaksanaan promosi bersama dengan cara yang murah dan sehat seperti :
1. Menyelenggarakan pasar murah bersama.
2. Menyelenggarakan pameran bersama atas hasil barang-barang yang sejenis.
3. Menyelenggarakan peringatan hari besar bersama dengan intansi yang terkait, sambil
mengadakan kampanye penggunaan alat-alat hasiil koperasi setempat.
4. Memasang iklan di surat kabar, majalah, atau di radio-radio dengan cara gabungan
sehingga biaya dapat di hemat.
5. Meminta bantuan kepada pemerintahan daerah untuk membantu memasarkan barang-brang
hasil produksi keluar daerah.
3.2.4 Peranan Koperasi dalam Pemasaran
Disamping tiga fungsi diatas, masih ada peranan koperrasi yang dapat ditonjolkan, yaitu :
1. Mempersingkat saluran pemsaran, baik pasar pembelian maupun pasar penjualan, sehingga
marjin yang dikeluarkan dari barang tersebut bagi penjualnya dapat dihemat. Dengan kata
lain harga barang dapat lebih murah atau dapat mempebanyak laba Koperasi.
2. Agar pengrajin, petani, dan produsen anggota suatu koperasi tidak hanya menggantungkan
pada suatu usaha, maka koperasi harus mengembangkan diversifikasi produk yang
dihasilkan
3. Informasi pasar, baik pasar input ataupun pasar output kepada anggota harus sedehana dan
cepat, informasi ini dapat berwujud :
a. Harga jual yang lebih baik.
b. Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen.
13
c. Lokasi daerah calon pelanggan.
d. Informasi cara menghemat biaya pemasaran.
e. Informasi sumber bahan baku, harga, dan kualitas yang baik dan murah.
Menurut Surahman Smawihardja, perlu dibentuknya lembaga khusus mengenai fungsi
informasi pasar ini, karena hal ini merupakan pekerjaan yang besar dan penting untuk
memecahkan kendala pemasaran koperasi. Jadi beberapa koperasi membentuk pusat informasi
pasara bagi koperasi, pusat informasi tersebut disebut juga PIPK (Cooverative Market
Informtion Centre). PIPK terdiri dari para ahli pemasaran.
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah yang diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Koperasi melakukan kegiatan perekonomiannya berdasarkan azas kekeluaragaan dan
pimpinan tertinggi dalam koperasi adalah rapat anggota, keuntungan yang diperoleh
kopersi ditentukan dalam pembagian SHU.
2. Manajemen pemasaran utntuk koperasi sangat penting sekali, karena pemasaran
merupakan inti dari suatu perusahaan, hal ini disebakan berhasil atau tidaknya suatu
koperasi tergantung pada berhasil atau tidaknya suatu koeprasi dalam melkukan penjualan.
Dengan adanya manajemen pemasaran suatu kopersi dapat lebih baik lagi melakukan
kegiatan ekonominya.
3. Manajemen pemasaran yang dilakasanaka di koperasi, dengan cara mempersingkat saluran
pemasaran baik pasar pembelian maupun pasar penjualan, sehingga marjin yang
dikeluarkan barang tersebut bagi penyalur dapat di hemat, dengan kata lain barang dapat
lebih murah atau dapat meningkat kan laba koperasi.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas selanjutnya dikemukakan saran atau rekomendasi sebagai
berikut :
1. Agar koperasi lebih baik lagi dalam melakukan usahanya, sehingga dapat membangun
perekonomian rakyat.
2. Supaya dalam penerapannya manajemen pemasaran dalam koperasi, dilakukan dengan
benar, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA15