12
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 96- 107 Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 96 MANAJEMEN LALU LINTAS PADA JALAN TEUKU ABDURRAHMAN MEUNASAH MEUCAP SEBAGAI JALAN MASUK UNIVERSITAS ALMUSLIM Kumita 1 , Sofyan M. Saleh 2 , M. Isya 3 1) Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia [email protected] Abstract : Matang Geulumpang Dua town of Peusangan sub-district currently has 69 villages, 54.479 residents and one university called Almuslim University. It lies on Matang Geulumpang Dua market area causing intercalation traffic volume around market street. The improvement of commercial activities impacts reduction of level of service (LOS). This research aims for: (1) Evaluating the traffic condition which crosses Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street as entrance to Almuslim Uniersity that analized on 2014; (2) Predicting the traffic condition on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street in 2019; (3) Evaluating and solving to reduce congestion on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street. The primary data obtained directly from field survey on traffic volume, and dimensions of road side barrier. Secondary data also obtained from related agency. The processing of data collection and analysis was conducted by MKJI 1997. The results of the research presents the peak hours on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street is Monday at 08:00 to 9:00 p.m. with value of 0.79 in LOS C that requires application of traffic management. The recommended management is to apply of open-close street system on the Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street. This condition is considered to solve the problems because it can increase the level of service at Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street into Service Level A at 08.00 09.00 p.m. with the degree of saturation of 0.27. Keywords : Traffic volume, level of service, the degree of saturation, capacity, prediction of 2019, traffic management Abstrak : Kota Matang Geulumpang Dua sebagai Ibukota Kecamatan Peusangan saat ini tercatat memiliki 69 desa, 54.479 penduduk dan memiliki 1 Universitas, yaitu Universitas Almuslim. Universitas tersebut berada pada kawasan pasar Matang Geulumpang Dua sehingga terjadi penambahan volume lalu lintas pada ruas jalan yang berada pada kawasan ini. Peningkatan kegiatan komersial menimbulkan dampak berupa penurunan tingkat pelayanan jalan (level of service LOS). Penelitian ini bertujuan : (1). Mengevaluasi kondisi lalu lintas yang melintasi jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap sebagai jalan masuk Universitas Almuslim yang dianalisis pada tahun 2014 (2). Prediksi kondisi lalu lintas jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap yaitu pada tahun 2019 (3). Memberikan evaluasi dan solusi yang dilakukan untuk mengurangi konflik-konflik kemacetan pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap. Data primer diperoleh dari survey lapangan terhadap volume lalu lintas, hambatan samping dan dimensi jalan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode MKJI 1997. Hasil penelitian ini pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap jam puncak terjadi pada hari senin yaitu pada pukul 08.00-09.00 WIB sebesar 0,79 berada di LOS C sehingga membutuhkan penerapan manajemen lalu lintas. Manajemen yang rekomendasikan adalah dengan menerapkan sistem buka tutup pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap. Kondisi ini dianggap dapat mengatasi permasalahan karena dapat meningkatkan tingkat pelayanan pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap menjadi tingkat pelayanan A pada pukul 08.00-09.00 WIB dengan derajat kejenuhan 0,27. Kata kunci : Volume lalu lintas, tingkat pelayanan, derajat kejenuhan, kapasitas, prediksi 2019, manajemen lalu lintas

manajemen lalu lintas pada jalan teuku abdurrahman meunasah

  • Upload
    ngotram

  • View
    264

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 96- 107

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 96

MANAJEMEN LALU LINTAS PADA JALAN

TEUKU ABDURRAHMAN MEUNASAH MEUCAP

SEBAGAI JALAN MASUK UNIVERSITAS ALMUSLIM

Kumita 1, Sofyan M. Saleh 2, M. Isya3

1) Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

[email protected]

Abstract : Matang Geulumpang Dua town of Peusangan sub-district currently has 69 villages,

54.479 residents and one university called Almuslim University. It lies on Matang Geulumpang

Dua market area causing intercalation traffic volume around market street. The improvement

of commercial activities impacts reduction of level of service (LOS). This research aims for: (1)

Evaluating the traffic condition which crosses Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street

as entrance to Almuslim Uniersity that analized on 2014; (2) Predicting the traffic condition

on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street in 2019; (3) Evaluating and solving to

reduce congestion on Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street. The primary data

obtained directly from field survey on traffic volume, and dimensions of road side barrier.

Secondary data also obtained from related agency. The processing of data collection and

analysis was conducted by MKJI 1997. The results of the research presents the peak hours on

Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street is Monday at 08:00 to 9:00 p.m. with value of

0.79 in LOS C that requires application of traffic management. The recommended management

is to apply of open-close street system on the Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street.

This condition is considered to solve the problems because it can increase the level of service

at Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap street into Service Level A at 08.00 – 09.00 p.m.

with the degree of saturation of 0.27.

Keywords : Traffic volume, level of service, the degree of saturation, capacity, prediction of

2019, traffic management

Abstrak : Kota Matang Geulumpang Dua sebagai Ibukota Kecamatan Peusangan saat ini

tercatat memiliki 69 desa, 54.479 penduduk dan memiliki 1 Universitas, yaitu Universitas

Almuslim. Universitas tersebut berada pada kawasan pasar Matang Geulumpang Dua sehingga

terjadi penambahan volume lalu lintas pada ruas jalan yang berada pada kawasan ini.

Peningkatan kegiatan komersial menimbulkan dampak berupa penurunan tingkat pelayanan

jalan (level of service – LOS). Penelitian ini bertujuan : (1). Mengevaluasi kondisi lalu lintas

yang melintasi jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap sebagai jalan masuk Universitas

Almuslim yang dianalisis pada tahun 2014 (2). Prediksi kondisi lalu lintas jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap yaitu pada tahun 2019 (3). Memberikan evaluasi dan solusi

yang dilakukan untuk mengurangi konflik-konflik kemacetan pada jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap. Data primer diperoleh dari survey lapangan terhadap volume lalu lintas,

hambatan samping dan dimensi jalan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait.

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode MKJI 1997. Hasil penelitian ini pada

jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap jam puncak terjadi pada hari senin yaitu pada

pukul 08.00-09.00 WIB sebesar 0,79 berada di LOS C sehingga membutuhkan penerapan

manajemen lalu lintas. Manajemen yang rekomendasikan adalah dengan menerapkan sistem

buka tutup pada jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap. Kondisi ini dianggap dapat

mengatasi permasalahan karena dapat meningkatkan tingkat pelayanan pada jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap menjadi tingkat pelayanan A pada pukul 08.00-09.00 WIB

dengan derajat kejenuhan 0,27.

Kata kunci : Volume lalu lintas, tingkat pelayanan, derajat kejenuhan, kapasitas, prediksi

2019, manajemen lalu lintas

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

97 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

PENDAHULUAN

Pola pergerakan dari lalu lintas yang ada

saat ini karena adanya pertumbuhan jumlah

penduduk, jumlah kendaraan yang semakin

tinggi, aktivitas dari pengguna jalan yang

menyebabkan terjadinya kepadatan lalu lintas

dan konflik–konflik lalu lintas. Kabupaten

Bireuen merupakan salah satu dari 23

kabupaten/kota yang ada di wilayah

administrasi Provinsi Aceh. Jumlah penduduk

wilayah Kabupaten Bireuen sebesar 450.845

jiwa berdasarkan RTRW Kabupaten Bireuen

Tahun 2012-2032. Pertumbuhan penduduk

terbesar terdapat di Kecamatan Peusangan yaitu

sebesar 12,3 % per tahun, sedangkan di

Kecamatan Pandrah sebesar 2,09 % per tahun.

Kota Matang Geulumpang Dua sebagai Ibukota

Kecamatan Peusangan saat ini tercatat memiliki

69 desa, 54.479 penduduk dan memiliki 1

Universitas, yaitu Universitas Almuslim.

Universitas Almuslim saat ini memiliki 3

Kampus, 7 Fakultas, Perumahan Dosen dan

mahasiswa sebesar 16.000 jiwa. Universitas

Almuslim berada pada kawasan pasar Matang

Geulumpang Dua dimana sering terjadi

konflik–konflik lalu lintas. Manajemen lalu

lintas merupakan alternatif untuk mengatasi

dampak lalu lintas yang menyebabkan

kemacetan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan mengevaluasi kondisi lalu

lintas saat ini dan prediksi untuk 5 (lima) tahun

ke depan tahun 2019 pada jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap sebagai jalan

utama masuk kampus Universitas Almuslim

yang analisisnya dilakukan pada tahun 2014;

Memberikan solusi dan evaluasi yang mungkin

dilakukan untuk mengurangi konflik yang

terjadi pada jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap sebagai jalan masuk

Universitas Almuslim

Penelitian dilakukan pada Jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap Kota Matang

Geulumpang Dua. Pengolahan dan analisis data

dilakukan dengan metode Manual Kapasitas

Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Jalan Perkotaan

Mujihartono (1996) menyatakan bahwa

ruas jalan perkotaan didefinisikan sebagai ruas

jalan yang mempunyai perkembangan secara

permanen dan menerus sepanjang seluruh atau

hampir seluruh jalan.

Menurut Anonim (1997), kondisi

geometrik jalan perkotaan dibagi beberapa tipe

jalan meliputi:

a. Jalan 2 lajur 2 arah tidak terbagi (2/2 UD) ;

b. Jalan 4 lajur 2 arah tidak terbagi (4/2 UD) ;

c. Jalan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D) ;

d. Jalan 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 D) ;

e. Jalan 1 jalur 3 lajur 1 arah (1 – 3/1).

Jalan kolektor primer

Tamin (2008), jalan yang

menghubungkan kota jenjang kedua dengan

kota jenjang kedua, atau menghubungkan

dengan kota jenjang ketiga. Persyaratan yang

harus dipenuhi oleh jalan kolektor primer

adalah :

1. Kecepatan rencana 40 Km/Jam ;

2. Lebar badan jalan 7.0 M ;

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 98

3. Kapasitas jalan lebih besar dari atau sama

dengan volume lalu-lintas rata - rata ;

4. Jalan masuk dibatasi sehingga kecepatan

rencana dan kapasitas jalan tidak

terganggu ;

5. Jalan kolektor primer tidak terputus

walaupun memasuki daerah kota.

Prinsip dan Hirarki Manajemen Jaringan

Jalan

Manual Kapasitas Jalan Indonesia

(1997), jaringan jalan adalah jaringan secara

umum yang termasuk di dalamnya simpul

berupa persimpangan dan link yang berupa ruas

jalan. Hirarki manajemen lalu-lintas mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pelebaran jalan (road widening) ;

b) Pembangunan jaringan jalan (road

network) ;

c) Pembangunan jaringan intermoda (inter

model network) ;

d) Pengendalian permintaan lalu-lintas

(traffic demand management).

Kapasitas Jalan (C)

Tamin (2008), kapasitas jalan adalah

jumlah kendaraan maksimum yang dapat

melewati suatu jalur atau ruas jalan selama

periode waktu tertentu dalam kondisi jalan raya

dan arus lalu-lintas tertentu. Perhitungan

kapasitas digunakan rumus :

C = Cox FCwx FCsp x FCsf x FCcs

.............(1)

Kapasitas dasar (Co)

Kapasitas dasar (Co) ditentukan

berdasarkan tipe jalan sesuai dengan nilai pada

Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Kapasitas dasar

Tipe Jalan Kapasitas

Jalan Keterangan

1. Empat lajur terbagi (4/2

D) atau Dua lajur satu arah (2/1)

2. Empat lajur tak terbagi

(4/2 UD) 3. Dua lajur tak terbagi (2/2)

1.650

1.500

2.900

Per Lajur

Per Lajur

Total dua arah

Sumber : Tamin (2008)

Faktor penyesuaian kapasitas akibat

pembagian arah

Tabel 2. Faktor penyesuaian kapasitas

pembagian arah Pembagian Arah

(%-%)

50-

50

55-

45

60-

40

65-

35

70-

30

2 Lajur 2 arah

tanpa pembatas 1,00 1,00 0,97 0,98 0,94

4 Lajur 2 arah tanpa pembatas

0,97 0,91 0,95 0,94 0,88

Sumber : Tamin (2008)

Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar

jalan (FCw)

Tabel 3. Faktor penyesuaian kapasitas lebar jalan

Tipe Jalan Lebar Efektif

Jalan (FCw)

Jalan 4 lajur

berpembatas median atau jalan satu arah

Per Lajur 0,92

0,96

1,00 1,04

1,08

3,00

3,25

3,50 3,75

4,00

Jalan 4 lajur Tanpa

pembatas median

Per Lajur 0,91

0,95

1,00

1,05

1,09

3,00

3,25

3,50

3,75

4,00

Jalan 2 lajur tanpa

pembatas median

Dua Lajur

0,56

0,87

1,00 1,14

1,25

1,29 1,34

5

6

7 8

9

10 11

Sumber : Tamin (2008)

Hambatan Samping

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

99 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Tamin (2008) menyatakan bahwa

hambatan samping adalah dampak terhadap

kinerja lalu lintas dari aktifitas samping segmen

jalan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

kelas hambatan samping dengan frekuensi

bobot kejadian per jam per 200 meter dari

segmen jalan yang diamati pada kedua sisi jalan

(Anonim, 1997).

Dalam menentukan nilai kelas hambatan

samping digunakan rumus (Anonim, 1997) :

SFC = PED + PSV + EEV + SMV ............(4)

Tabel 4. Penentuan tipe frekuensi kejadian

hambatan samping Tipe kejadian hambatan

samping Simbol Faktor bobot

Pejalan kaki PED 0,5

Kendaraan parkir PSV 1,0

Kendaraan masuk dan keluar sisi jalan

EEV 0,7

Kendaraan lambat SMV 0,4

Sumber : Tamin (2008)

Faktor penyesuaian kapasitas akibat

hambatan samping (FCsf)

Tabel 5. Klasifikasi hambatan samping

Kelas.Hambatan

Samping

Jlh Hambatan

per 200 meter

per jam (dua

arah)

Kondisi tipikal

Sangat rendah

(VL) < 100 Permukiman

Rendah (L) 100 - 299

Permukiman,

beberapa

transportasi umum

Sedang (M) 300 - 499

Daerah industri

dengan beberapa toko di pinggir

jalan

Tinggi (H) 500 - 899

Daerah

komersial,aktivitas pinggir jalan tinggi

Sangat Tinggi

(VH) > 900

Daerah komersial dengan aktivitas

perbelanjaan

pinggir jalan

Sumber : Tamin (2008)

Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas untuk

hambatan samping (FCsf)

Tipe

Jalan

Kelas.Hambatan

Samping

Faktor.penyesuaian.untuk

hambatan samping dan

lebar bahu (FCsf)

Lebar bahu efektif (Ws)

0.5

1.0 1.5 2.0

Empat

lajur terbagi

(4/2 D)

Sangat Rendah

(VL) Rendah (L)

Sedang (M)

Tinggi (H) Sangat Tinggi

(VH)

0,96

0,94 0,92

0,88

0,84

0,98

0,97 0,95

0,92

0,88

1,01

1,00 0,98

0,95

0,92

1,03

1,02 1,00

0,98

0,96

Empat.l

ajur.tak terbagi

(4/2

UD)

SangatRendah

(VL)

Rendah (L) Sedang (M)

Tinggi (H)

SangatTinggi (VH)

0,96

0,94

0,92 0,87

0,80

0,99

0,97

0,95 0,91

0,86

1,01

1,00

0,98 0,94

0,90

1,03

1,02

1,00 0,98

0,95

Dua.laju

r.tak terbagi

(2/2

UD)

Sangat

Rendah(VL)

Rendah (L) Sedang (M)

Tinggi (H)

Sangat Tinggi(VH)

0,94

0,92

0,89 0,82

0,73

0,96

0,94

0,92 0,86

0,79

0,99

0,97

0,95 0,90

0,85

1,01

1,00

0,98 0,95

0,91

Sumber : Tamin (2008)

Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs)

Tabel 7. Faktor penyesuaian ukuran kota

(FCcs) Ukuran Kota ( Juta

Penduduk)

Faktor Penyesuaian

untuk ukuran kota

< 0,1

0,1– 0,5

0,5 – 1,0

1,0 – 3,0

> 3,0

0,86

0,90

0,94

1,00

1,04

Sumber : Tamin (2008)

Karaktersitik Lalu-lintas

Arus lalu lintas jalan

Manual Kapasitas Jalan Indonesia

(MKJI) Tahun 1997 mendefinisikan arus lalu

lintas sebagai jumlah kendaraan bermotor yang

melalui titik tertentu persatuan waktu,

dinyatakan dalam kendaraan perjam atau

smp/jam. Pembagian golongan kendaraan yaitu

:

1. Light Vehicle adalah kendaraan bermotor

beroda empat yang mempunyai bobot

kurang dari 5 ton, mempunyai satuan SMP

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 100

sebesar 1,00 (Sedan, St Wagon, Jeep, Pick

Up, Angkutan Kota dan Taksi).

2. Heavy Vehicle adalah kendaraan bermotor

beroda enam yang mempunyai bobot lebih

dari 5 ton, mempunyai satuan SMP sebesar

1,20 (Bis, Mobil Tangki dan Truk

Gandengan)

3. Motorcycle adalah kendaraan bermotor

beroda dua, mempunyai satuan SMP sebesar

0,25 (Sepeda motor);

4. Unmotorized Vehicle adalah kendaraan

bukan bermotor, bisa beroda dua atau lebih,

mempunyai satuan SMP sebesar 0,80

(Sepeda dan Becak).

Volume lalu lintas

Morlok (1991) menjelaskan bahwa

volume lalu lintas menunjukkan jumlah

kendaraan yang melintasi suatu titik

pengamatan dalam satu satuan waktu.

`t

nq

...................................(2)

Derajat kejenuhan

Tamin (2008), Derajat kejenuhan (DS)

didefinisikan sebagai rasio arus maksimum lalu

lintas terhadap kapasitas, yang digunakan

sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat

kinerja simpang dan segmen jalan.

q/C ....................................(3)

Tingkat pelayanan jalan

Warpani (2002) mendefinisikan tingkat

pelayanan adalah suatu ukuran yang digunakan

untuk mengetahui kualitas suatu ruas jalan

tertentu dalam melayani arus lalu lintas yang

melewatinya.

Gambar 1. Hubungan antara nilai nisbah volume

per kapasitas dengan waktu tempuh

Sumber: Black, 1981, dalam Tamin, 2008

Klasifikasi Tingkat Pelayanan Jalan

Tamin (2008) adalah sebagai berikut:

Tingkat pelayanan A

Kondisi arus lalu lintasnya bebas antara

satu kendaraan dengan kendaraan lainnya,

besarnya kecepatan sepenuhnya ditentukan

oleh keinginan pengemudi dan sesuai

dengan batas kecepatan yang telah

ditentukan.

Tingkat pelayanan B

Kondisi arus lalu lintas stabil, kecepatan

operasi mulai dibatasi oleh kendaraan

lainnya dan mulai dirasakan hambatan oleh

kendaraan di sekeliling.

Tingkat pelayanan C

Kondisi arus lalu lintas masih dalam batas

stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi dan

hambatan dari kendaraan lain semakin

besar.

Tingkat pelayanan D

Kondisi arus lalu lintas mendekati tidak

stabil, kecepatan operasi menurun relatif

cepat akibat hambatan yang timbul, dan

kebebasan bergerak relatif kecil.

Tingkat pelayanan E

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

101 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Volume lalu lintas sudah mendekati

kapasitas ruas jalan, kecepatan kira-kira

lebih rendah dari 40 km/jam.

Tingkat pelayanan F

Pada tingkat pelayanan ini arus lalu lintas

berada dalam keadaan dipaksakan,

kecepatan relatif rendah, arus lalu lintas

sering terhenti sehingga menimbulkan

antrian kendaraan yang panjang.

Tabel 8. Kategori tingkat pelayanan

Tingkat

Pelayanan Q/C

Kecepatan

Ideal (km/jam)

A ≤ 0,6 ≥ 80

B ≤ 0,7 ≥ 40

C ≤ 0,8 ≥ 30

D ≤ 0,9 ≥ 25

E ≤ 1,0 Rata – rata 25

F ≥ 1,0 < 15

Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : km

14 Tahun 2006

Manajemen Lalu Lintas

Menurut Abubakar (1996) manajemen

lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian

arus lalu lintas dengan melakukan optimasi

penggunaan prasarana yang ada, baik pada saat

sekarang maupun yang akan direncanakan.

Malkhamah (1996) menyatakan bahwa

terdapat 3 (tiga) strategi manajemen lalu lintas

secara umum yang dapat dikombinasikan

sebagai bagian dari rencana manajemen lalu

lintas. Adapun teknik-teknik tersebut adalah :

1. Manajemen kapasitas, terutama dalam

pengorganisasian ruang jalan. Langkah

pertama dalam manajemen lalu lintas adalah

membuat penggunaan kapasitas dan ruas

jalan seefektif mungkin, sehingga

pergerakan lalu lintas yang lancar

merupakan syarat utama.

2. Manajemen prioritas

Terdapat beberapa ukuran yang dapat

dipakai untuk menentukan prioritas

pemilihan moda transportasi, terutama

kendaraan penumpang (bus dan taksi).

Metode utama adalah dengan mengizinkan

parkir berdurasi singkat/pendek (short term)

untuk pengantaran pada lokasi dimana

kendaraan lainnya tidak diperbolehkan

berhenti.

3. Manajemen demand

Manajemen demand terdiri dari :

a) Merubah rute kendaraan pada jaringan

dengan tujuan untuk memindahkan

kendaraan dari daerah macet ke daerah

tidak macet.

b) Merubah moda perjalanan, terutama dari

kendaraan pribadi keangkutan umum

pada jam sibuk.

c) Yang menyebabkan adanya keputusan

perlunya pergerakan apa tidak, dengan

tujuan mengurangi arus lalu lintas dan

juga kemacetan.

d) Kontrol pengembangan tata guna tanah.

METODE PENELITIAN

Data Primer

Pengumpulan data yang dibutuhkan

untuk penelitian meliputi data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang

diperoleh dari pengamatan berupa data survey

dari volume lalu lintas, identifikasi terhadap

pola jaringan, dimensi ruas jalan dan survey

hambatan samping.

Survey dilakukan pada hari Senin,

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 102

Selasa, dan Rabu pada tanggal 3, 4 dan 5

Nopember 2014. Survey dilakukan selama 11

jam dari jam 7.00 wib sampai dengan jam 18.00

wib. Lokasi survey dilaksanakan pada ruas

jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di

peroleh dari suatu badan atau instansi terkait,

yang bersifat sebagai penunjang/background

informasi terhadap data primer. Data jumlah

pertumbuhan penduduk, jumlah mahasiswa,

RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Bireuen), peta Kabupaten Bireuen

yang diperoleh dari Bappeda Bireuen.

Metode pengolahan data

Berdasarkan data-data yang diperoleh

maka dilakukan pengolahan data analisis data.

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan

metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia

(MKJI) Tahun 1997.

Analisa Data

Kondisi eksisting

Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah

Meucap memiliki tipe jalan 2/2 UD (dua lajur

dua arah tidak terbagi). Lebar jalan 8 meter,

lebar efektif 6 meter (masing-masing lajur 3

meter) tidak memiliki kerb dan memiliki bahu

jalan efektif 1 meter.

Kondisi ruas jalan di penuhi dengan para

pedagang kaki lima yang menjajakan

dagangannya. Tidak tersedianya tempat parkir

menyebabkan banyaknya terdapat parkir liar

pada kiri dan kanan ruas jalan yang digunakan

oleh masyarakat untuk berbelanja baik

kenderaan roda dua atau roda empat dan becak.

Pencatatan volume lalu lintas

Data Volume Lalu lintas diperoleh

meliputi kendaraan tak bermotor, kendaraan

berat, kendaraan ringan dan sepeda motor yang

melewati ruas jalan Jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap. Pencatatan Volume Lalu

Lintas dilakukan dengan 2 (dua) orang petugas

pencatat.

Analisa derajat kejenuhan

Nilai Derajat Kejenuhan (DS)

menunjukkan apakah segmen jalan mempunyai

masalah dengan kapasitas atau tidak. Jika nilai

derajat kejenuhan suatu ruas jalan DS ≤ 0,75

berarti arus lalu lintas masih dalam kondisi baik

dan hanya dilakukan penerapan manajemen lalu

lintas yang efisien.

Pengukuran tingkat pelayanan

Pengukuran tingkat pelayanan jalan dapat

ditentukan dari nilai volume (Q) per kapasitas

(C). Dari hasil analisis data tersebut maka

ditentukan golongan atau tingkat pelayanan

untuk masing-masing ruas jalan.

Pengukuran hambatan samping

Pengukuran hambatan samping dilakukan

dengan cara menghitung langsung setiap tipe

kejadian per jam per 200 meter pada lajur jalan

yang diamati yaitu pada ruas jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap.

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

103 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Penerapan manajamen lalu lintas pada

tahun 2014

Penerapan manajemen lalu lintas

dilakukan apabila derajat kejenuhan atau

Degree of Saturation (DS) pada ruas jalan

perkotaan menunjukan nilai derajat kejenuhan ≤

0,75, jika kondisi derajat kejenuhan melebihi

nilai yang telah dipersyaratkan untuk jalan

perkotaan maka dapat dipastikan bahwa ruas

jalan tersebut memiliki kelebihan kapasitas

yang akan mengakibatkan arus lalu lintas

berada pada kondisi jenuh.

Pada ruas jalan ini jarak bangunan dari as

jalan relatif dekat, oleh karena itu untuk

mengatasi masalah kemacetan yang akan

ditimbulkan kedepan tidak dapat dengan

membuat pelebaran jalan. Antisipasi yang dapat

dilakukan adalah dengan menghilangkan

hambatan samping berupa pelarangan parkir

kendaraan pada ruang milik jalan (RUMIJA)

serta pelarangan bagi PKL untuk berdagang

pada ruang milik jalan (RUMIJA).

Peramalan kinerja jalan untuk lima tahun

kedepan

Dalam meramalkan kinerja jalan untuk 5

(lima) tahun kedepan, yang kemungkinan besar

berpotensi mempengaruhi kebutuhan ruang

parkir dan juga akan mempengaruhi tingkat

pelayanan jalan digunakan metode

eksponensial, dengan rumus (MKJI, 1997)

yaitu:

...........................(5)

Berdasarkan hasil analisa perbandingan

yang bersumber dari Badan Pusat Statistik

(BPS) tahun 2013 maka diambil prosentase

tingkat pertumbuhan kenderaan pertahun adalah

9,2%. Dalam meramalkan kinerja jalan untuk 5

(lima) tahun kedepan dengan asumsi pada

seluruh ruas jalan ini tidak dilakukan (do

nothing) manajemen lalu lintas berupa

peningkatan jumlah kenderaan.

Tabel 9. Angka pertumbuhan kendaraan untuk

Provinsi Aceh

Sumber : hubdat.dephub.go.id (2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengolahan data volume lalu lintas dua

arah

Hasil perhitungan volume lalu lintas dari

ke dua arah ruas jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap didapat hari tersibuk yaitu

pada hari senin.

Tabel 10. Data hasil survei lalu lintas rata - rata dua

arah Jalan Teuku Abdurrahman Meunasah

Meucap

No Hari Volume Rata-Rata

(smp/jam)

1 SENIN 1.217

2 SELASA 299

3 RABU 287

Perhitungan Kapasitas jalan untuk hari

senin yaitu C = Co x FCw x FCsp x FCsf X

FCcs dengan nilai (Co) = 2.900, (FCw) = 0,87,

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 104

(FCsp) = 1, (FCsf) = 0,94, (FCcs) = 0,86, nilai

kapasitas sebesar = 2040 smp/jam.

C =2.900 x 0,87 x 1 x 0,94 x 0,86

= 2.040 smp/jam

Kapasitas jalan dengan perubahan nilai

FCsf = 0,92, nilai kapasitas sebesar = 1.996

smp/jam.

Gambar 2. Grafik volume lalu lintas dua arah di

ruas jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap

Tabel 11. Derajat kejenuhan (DS) dua arah Jalan

Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap

Berdasarkan tabel diatas diperoleh

Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat

kejenuhan 0,79 pada pukul 08.00 – 09.00 yaitu

dengan tingkat pelayanan C. Tingkat Pelayanan

terbaik dengan derajat kejenuhan 0,47 pada

pukul 07.00 – 08.00 yaitu dengan tingkat

pelayanan A.

Hasil pengolahan data volume lalu lintas

satu arah

Tabel 12. Data hasil survei lalu lintas rata-rata

satu arah Jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap No Hari Volume Rata-Rata

(smp/jam)

1 SENIN 608

Gambar 3 . Grafik volume lalu lintas satu arah di

ruas jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap

Tabel 13. Derajat kejenuhan (DS) satu arah Jalan

Teuku Abdurrahman Meunasah

Meucap

Berdasarkan tabel diatas Tingkat

Pelayanan berada pada tingkat pelayanan A

dengan nilai derajat kejenuhan berada antara

0,25 – 0,34.

Hasil pengolahan data volume lalu lintas

prediksi 5 tahun dua arah

Tabel 14. Data hasil survei lalu lintas rata-rata dua

arah Jalan TeukuAbdurrahman Meunasah

Meucap prediksi 5 tahun

No Hari Volume Rata-Rata

(smp/jam)

1 SENIN 1.889

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

105 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

Gambar 4. Grafik volume lalu lintas dua arah di

ruas jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap Prediksi 5 Tahun

Tabel 15. Derajat kejenuhan (DS) dua arah Jalan

Teuku Abdurrahman Meunasah

Meucap prediksi 5 Tahun

Kelas.Hambatan

Samping

Jlh Hambatan per

200 meter per jam

(dua arah)

Kondisi tipikal

Sangat rendah (VL) < 100 Permukiman

Rendah (L) 100 - 299 Permukiman, beberapa

transportasi umum

Sedang (M) 300 - 499

Daerah industri dengan

beberapa toko di pinggir

jalan

Tinggi (H) 500 - 899

Daerah

komersial,aktivitas

pinggir jalan tinggi

Sangat Tinggi (VH) > 900

Daerah komersial dengan

aktivitas perbelanjaan

pinggir jalan

Berdasarkan tabel diatas diperoleh

Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat

kejenuhan 1,22 pada pukul 08.00 – 09.00 yaitu

dengan tingkat pelayanan F. Tingkat Pelayanan

dengan derajat kejenuhan 0,72 didapat pada

pukul 15.00 – 16.00 yaitu tingkat pelayanan C.

Hasil pengolahan data volume lalu lintas

prediksi 5 tahun satu arah

Tabel 16. Data hasil survey lalu lintas rata-rata

satu arah Jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap prediksi 5 tahun

No Hari Volume Rata-Rata

(smp/jam)

1 SENIN 943

Gambar 5. Grafik volume lalu lintas satu arah di

ruas jalan Teuku Abdurrahman

Meunasah Meucap prediksi 5 tahun

Tabel 17. Derajat kejenuhan (DS) satu arah Jalan

Teuku Abdurrahman Meunasah

Meucap prediksi 5 tahun

Waktu Derajat Kejenuhan (DS)

07.00-08.00 0.52

08.00-09.00 0.42

09.00-10.00 0.39

10.00-11.00 0.42

11.00-12.00 0.39

12.00-13.00 0.39

13.00-14.00 0.40

14.00-15.00 0.39

15.00-16.00 0.79

16.00-17.00 0.76

17.00-18.00 0.82

Berdasarkan tabel diatas diperoleh

Tingkat Pelayanan terburuk dengan derajat

kejenuhan 0,82 pada pukul 17.00 – 18.00 yaitu

dengan tingkat pelayanan D. Tingkat Pelayanan

terbaik dengan derajat kejenuhan 0,39 – 0,52

didapat pada pukul 07.00 – 15.00 yaitu tingkat

pelayanan A.

Penerapan manajemen lalu lintas pada

kondisi eksisting

Nilai derajat kejenuhan jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap untuk jalan

dua arah Tingkat Pelayanan terburuk dengan

derajat kejenuhan 0,79 pada pukul 08.00 –

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 1, Februari 2015 - 106

09.00 yaitu dengan tingkat pelayanan C. Untuk

mengatasi masalah tersebut dengan usaha

menurunkan nilai derajat kejenuhan maka suatu

alternatif solusi dengan memindahkan arus lalu

lintas dari arah jalan Almuslim yang menuju ke

jalan Teuku Abdurrahman Meunasah Meucap

ke arah jalan Sinar Peusangan.

Berdasarkan hasil evaluasi jika arus lalu

lintas dialihkan pada jalan Sinar Peusangan

maka Tingkat Pelayanan pada ruas jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap meningkat

dari tingkat pelayanan C menjadi Tingkat

Pelayanan A. Pengalihan arus lalu lintas hanya

dilakukan pada pukul 08.00 – 09.00 dan

kembali normal pada waktu-waktu yang

lainnya.

Hambatan samping

Tabel 18. Frekuensi bobot hambatan samping /

Side Friction Jalan Teuku

Abdurrahman Meunasah Meucap

Waktu Total Frakuensi

Berbobot Kejadian

07.00-08.00 277

08.00-09.00 364

09.00-10.00 334

10.00-11.00 335

11.00-12.00 329

12.00-13.00 331

13.00-14.00 337

14.00-15.00 343

15.00-16.00 343

16.00-17.00 327

17.00-18.00 330

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Berdasarkan pengamatan dilapangan

didapatkan bahwa hari tersibuk jatuh pada

hari Senin.

2. Hari tersibuk ditentukan berdasarkan nilai

volume terbanyak pada arah lalu lintas 2

arah adalah 1.217 smp/jam

3. Pada arus lalu lintas dua arah didapat

tingkat pelayanan terburuk dengan Derajat

Kejenuhan (DS) = 0,79 pada pukul 08.00 –

09.00 yaitu dengan tingkat pelayanan C,

Tingkat Pelayanan terbaik dengan DS =

0,47 pada pukul 07.00 – 08.00 yaitu

tingkat pelayanan A.

4. Pada arus lalu lintas satu arah, tingkat

pelayanan berada pada posisi Tingkat

pelayanan A dengan Derajat Kejenuhan

(DS) tertinggi 0,34 pada pukul 07.00 –

08.00 dan terendah dengan DS = 0,24 pada

pukul 15.00 – 16.00.

5. Pada arus lalu lintas dua arah prediksi 5

Tahun tingkat pelayanan terburuk dengan

Derajat Kejenuhan (DS) = 1,22 pada pukul

08.00 – 09.00 yaitu tingkat pelayanan F

dan Tingkat Pelayanan C dengan DS =

0,72 pada pukul 07.00 – 08.00.

6. Pada arus lalu lintas satu arah prediksi 5

Tahun Tingkat Pelayanan terburuk dengan

Derajat Kejenuhan (DS) = 0,82 pada pukul

15.00 – 16.00 yaitu tingkat pelayanan D.

Tingkat Pelayanan terbaik dengan Derajat

Kejenuhan (DS) = 0,39 – 0,52 pada pukul

07.00 – 15.00 yaitu tingkat pelayanan A.

7. Manajemen Lalu Lintas yang diterapkan

untuk menyelesaikan permasalahan adalah

dengan melakukan pengalihan arus lalu

lintas pada Teuku Abdurrahman Meunasah

Meucap ke jalan Sinar Peusangan. Tingkat

pelayanan pada ruas jalan meningkat dari

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

107 - Volume 4, No. 1, Februari 2015

nilai derajat kejenuhan 0,79 menjadi 0,27

atau tingkat pelayanan C menjadi Tingkat

Pelayanan A. Pengalihan arus lalu lintas

hanya dilakukan pada pukul 08.00 – 09.00

dan kembali normal pada waktu-waktu

yang lainnya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Direktorat Jenderal Bina Marga RI, 1997,

Manual Kapasitas Jalan Indonesia,

Jakarta.

Hobbs, F.D, 1995, ”Perencanaan dan Teknik

Lalu Lintas, Edisi 2 (terjemahan)”,

Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Irawaty, H., 2014, “ Evaluasi Kinerja Jalan

Pada Pusat Perbelanjaan Pasar Aceh

Kota Banda Aceh”, Magister Teknik

Sipil, UNSYIAH, Banda Aceh.

Lubis, M., 2012, “ Evaluasi Manajemen Lalu

Lintas Meningkatkan Kinerja Jalan

Pada JAlan Daerah Lingkar Dalam

Kota Medan”, Magister Teknik Sipil

Universitas Sumatera Utara.

Megahmi, N., dkk 2012, “ Evaluasi Kinerja

Jalan Di Banda Aceh dan Penerapan

Manajemen Lalu Lintas”, Magister

Teknik Sipil, UNSYIAH, Banda Aceh.

Morlok, E.K., 1985, Pengantar Teknik dan

Perencanaan Transportasi, Penerbit

Erlangga,Jakarta.

Menteri Perhubungan RI, 2006, Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor KM 14

Tahun 2006 tentang Manajamen dan

Rekayasa Lalu Lintas di jalan, Jakarta.

Nazir, M., “Metode Penelitian” , Cetakan ke

13, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009

Peraturan Presiden Republik Indonesia,

Undang-undang No. 38 tahun 2004

tentang Jalan.

Setijowarno, D., dan Frazila, R., B.,2001,

“Pengantar Sistem Transportasi”,

Penerbit Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang.

Sinulingga, B., D., 1999,”Pembangunan Kota

Tinjauan Regional dan Lokal”, Penerbit

Pustaka Sinar Harapan.

Tamin, O.Z, 2008, ”Perencanaan, Pemodelan

& Rekayasa Transportasi”, ITB,

Bandung.