143
MANAJEMEN OPERASIONAL Oleh : Richo Widiantoro Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indoçakti Malang

Manajemen Operasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Operasional

MANAJEMEN

OPERASIONAL

Oleh : Richo Widiantoro

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indoçakti

Malang

Page 2: Manajemen Operasional

DEFINISI MANAJEMEN OPERASIONAL

Suatu ilmu yg mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan, mendesain produk, sistem produksi untuk mencapai tujuan organisasi

Manajemen operasional adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi.

Page 3: Manajemen Operasional

FUNGSI OPERASI DALAM ORGANISASI

INPUTOUTPU

T

Proses Transformasi

(Produksi)

Umpan Balik

Page 4: Manajemen Operasional

FUNGSI OPERASI DALAM ORGANISASI

1. SDM2. Modal3. Bahan

baku4. Keahlian5. Mesin6. Informas

i dari luar

Proses Transformasi

1. Menidahkan2. Merubah fisik3. Penyimpanan4. Pelayanan5. Penjualan, dll.

Umpan Balik

1. Barang2. Jasa

Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang ada terutama untuk membuat dan menghasilkan produk perusahaan, barang maupun jasa.

Page 5: Manajemen Operasional

• Proses konversi berbeda-beda dari industri yang satu dengan industri lainnya, tetapi hal ini merupakan kejadian ekonomi yang terdapat dalam setiap industri

• Transformasi sumber daya menjadi barang maupun jasa dikenal dengan proses produksi

• Tujuan umum dari semua sistem operasi adalah untuk menciptakan added value, sehingga keluarannya lebih berharga bagi konsumen

PROSES KONVERSI

Page 6: Manajemen Operasional

Proses Konversi Dapat

Menciptakn manfaat

yang berbeda

Page 7: Manajemen Operasional

SASARAN OPERASI

BIAYA

FLEKSIBELITAS

KUALITAS

PENYERAHAN

Page 8: Manajemen Operasional

KRITERIA PENGUKURAN PRESTASI

BIAYA yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya modal dan biaya opersi tahunan.

KUALITAS sebagai sasaran maka kualitas produk atau jasa harus dijaga untuk kepuasan pelanggan.

PENYERAHAN mengacu pada kemampuan operasi untuk memenuhi permintaan penyerahan produk atau jasa kepada pelanggan secara konsisten.

FLEKSIBELITAS dalam operasi produksi adalah reaksi yang cepat terhadap perubahan volume dan memperkenalkan produk baru

Page 9: Manajemen Operasional

BARANG VS JASA

BARANG(Physical Object)

JASA(Service)

• Berwujud (Tangible)• Dapat disimpan

(perishable)• Proses mesin• Produksi sebelum

dikonsumsi• Kontak dgn konsumen

rendah• Kualitas obyektif

• Tidak berwujud (Intangible)

• Tidak dapat disimpan• Proses manusia• Produksi & konsumsi

bersamaan• Kontak dgn konsumen

tinggi• Kualitas subyektif

MANAJEMEN PRODUKSI MANAJEMEN OPERASI

Page 10: Manajemen Operasional

PERAMALAN PRODUKSI(Forecasting)

Peramalan (Forecasting) merupakan suatu prediksi yang akan terjadi di masa mendatang, dan berguna untuk perusahaan dalam hal menggambil keputusan

Forecast (James B. Dilworth and Lawrence P Ettkin: dugaan yang akan terjadi di masa mendatang (A forecast is an inference of what is likely to happen in the future; Forecasting is more of an art than a science)

Page 11: Manajemen Operasional

METODE PERAMALAN

Salah satu cara untuk mengklasifikasikan

permasalahan pada peramalan adalah

mempertimbangkan skala waktu

peramalannya yaitu seberapa jauh rentang

waktu data yang ada untuk diramalkan

Page 12: Manajemen Operasional

KARAKTERISTIK PERAMALAN

Karakteristik peramalan yang baik adalah :

a.Keakuratan

b.Biaya

c. Penyederhanaan

Page 13: Manajemen Operasional

PRINSIP-PRINSIP PERAMALAN Peramalan melibatkan kesalahan

(error). Peramalan sebaiknya memakai tolok

ukur kesalahan peramalan. Peramalan famili produk lebih akurat

dari pada peramalan produk individu(item).

Peramalan jangka pendek lebih akurat dari pada jangka panjang.

Jika dimungkinkan, hitung permintaan dari pada meramal permintaan.

Page 14: Manajemen Operasional

PROSEDUR PERAMALAN

1. Definisikan Tujuan Peramalan

2. Buatlah diagram pencar (Plot Data)

3. Memilih model peramalan yang tepat

4. Lakukan Peramalan

5. Hitung kesalahan ramalan (forecast error)

6. Pilih Metode Peramalan dengan kesalahan yang terkecil.

7. Lakukan Verifikasi

Page 15: Manajemen Operasional

Rentan Waktu dalam Peramalan

JANGKA WAKTU TIPE KEPUTUSAN

CONTOH

Jangka Pendek (3-6 bulan) Operasional

Mengambil keputusan perlu tidaknya lembur, Penjadwalan kerja, dan

keputusan kontrol jangka pendek lainnya

Jangka Menengah( 2 tahun) Taktis

Menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan peentuan anggaran

Jangka Panjang (Lebih dari 2

tahun)Strategis

Perencanaan Produk dan Perencanaan Sumberdaya

Page 16: Manajemen Operasional

Metode atau Teknik dalam Peramalan

1. Metode Kualitatif : Metode ini digunakan dimana tidak ada model matematik, biasanya dikarenakan data yg ada tidak cukup representatif untuk meramalkan masa yang akan datang (long term forecasting).

2. Metode Kuantitatif : Penggunaan metode ini didasari ketersediaan data mentah disertai serangkaian kaidah matematis untuk meramalkan hasil di masa depan.

Page 17: Manajemen Operasional

Metode Kualitatif

1.Metode Delphi

2.Dugaan Manajemen

3.Riset Pasar

4.Metode Kelompok Terstruktur

5.Analogi Historis

Page 18: Manajemen Operasional

Metode Delphi

Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator

menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi

suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok

tersebut, demikian seterusnya.

Page 19: Manajemen Operasional

Dugaan Manajemen

dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh

manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi

dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena

pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan

relevan.

Page 20: Manajemen Operasional

Riset Pasar

Merupakan metode peramalan berdasarkan hasil

– hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau

yang mewakilinya.

Page 21: Manajemen Operasional

Metode Kelompok Terstruktur

Seperti metode Delphi, dan lain-lain. Metode Delphi merupakan teknik

peramalan berdasarkan pada proses konvergensi dari opini beberapa orang

atau ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak

bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka

diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini

dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok.

Page 22: Manajemen Operasional

Analogi Historis

Merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat

disamakan secara Analogi.

Page 23: Manajemen Operasional

Model-model Regresi : Perluasan dari metode regresi linier digunakan untuk meramalkan suatu variabel yg memiliki hubungan secara linier dengan variabel bebas yang diketahui atau diandalkan.

Model Ekonometrik : Menggunakan serangkaian persamaan-persamaan regresi dimana terdapat variabel-variabel tidak bebas yang menstimulasi segmen-segmen ekonomi seperti harga dan lainnya.

Model Time Series Analysis (Deret Waktu) : Memasang suatu garis trend yang representatif dengan data-data masa lalu (historis) berdasarkan kecenderungan datanya dan memproyeksikan data tersebut ke masa yang akan datang

Metode Kuantitatif

Page 24: Manajemen Operasional

METODE REGRESI

a.Regresi linear :1.Regresi linear dengan1 variabel

bebas

2.Regresi linear dengan > 1 variabel bebas (Regres ilinear berganda)

b.Regresi non linear :1.Regres ipersamaan

exponensial(ln)

2.Regresi persamaan berpangkat(log)

Page 25: Manajemen Operasional

REGRESI LINIER SEDERHANA Dalam metode ini, ada data yg nantinya

digunakan sebagai bahan untuk membentuk persamaan regresi.

Persamaan Garis Regresi

y = a + bxy   : variabel dependena   : konstantab   : koefisien variabel xx    : variabel independen

2 3 5 6 8 90

2

4

6

8

10

12

14

Page 26: Manajemen Operasional

REGRESI LINIER BERGANDA

Pada regresi ini variabel bebas yang digunakan lebih dari satu

Persamaanyang akandibentuk: y’= a + b1.x1 + b2.x2 + b3.x3 + …

Variabel bebas yang dimaksud: x1, x2, x3, ….

Page 27: Manajemen Operasional

REGRESI NON LINIER

Persamaan Exsponsial

Persamaan Berpangkat

y

y

Page 28: Manajemen Operasional

PENENTUAN LOKASI PABRIK

Pabrik merupakan Semua tempat/fasilitas/bangunan dimana sumber daya manusia dipekerjakan

untuk melakukan kegiatan pembuatan

produk.

Page 29: Manajemen Operasional

Kapan Lokasi Pabrik Ditentukan ?

Unit manufaktur baru akan dibentuk.

Pabrik yang lama tidak mampu lagi dikembangkan, dari sisi luas area maupun teknologi.

Pengembangan bisnis ke daerah baru.

Kendala sosial/ politik/ ketenagakerjaan pada pabrik lama.

Page 30: Manajemen Operasional

Tahap PenentuanLokasi Pabrik

Tahap 1Pemilihan Teritorial

Tahap 2Pemilihan lingkungan

Tahap 3Pemilihan Lokasi

Negara

Wilayah

Lokasi

Page 31: Manajemen Operasional

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI PABRIK

Jarak

Fasilitas

SDM

Hukum

Lingkungan

Page 32: Manajemen Operasional

JARAK

Kedekatan dengan pasar. Kedekatan dengan pemasok/

sumber bahan baku. Kedekatan dengan industri

pendukung. Kedekatan dengan pelabuhan/

terminal kargo.

Page 33: Manajemen Operasional

FASILITAS

Ketersediaan listrik, air, gas Infrastruktur transportasi Drainase Pemadam kebakaran Aparat keamanan Rumah sakit Pelatihan karyawan Infrastruktur sosial (perumahan,

rekreasi, pertokoan, dll)

Page 34: Manajemen Operasional

SDM

Ketersediaan tenaga kerja

langsung

Ketersediaan tenaga ahli

Upah buruh

Kualitas SDM

Page 35: Manajemen Operasional

HUKUM

Peraturan ketenagakerjaan Peratura perpajakan Kebijakan investasi Cukai dan tarif Perijinan usaha Peraturan permodalan Tata ruang wilayah Proteksi

Page 36: Manajemen Operasional

LINGKUNGAN

Kondisi iklim Situasi politik dan

keamanan Sosial-budaya masyarakat

sekitar Serikat buruh Topografi Kondisi tanah

Page 37: Manajemen Operasional

CONTOH KESALAHAN PEMILIHAN LOKASI PABRIK

Memilih lokasi dimana tenaga kerja sulit didapat,

Memilih tanah yang kondisinya buruk untuk menanam fondasi,

Memilih lokasi yang jauh dari wilayah distribusi produk,

Memilih lokasi yang tidak memungkinkan pembuangan limbah.

Page 38: Manajemen Operasional

PENENTUAN LOKASI YANG TEPAT AKAN

MENENTUKAN Kemauan melayani konsumen

dengan memuaskan Mampu mencukupi bahan mentah Secara kontinyu dengan harga yg

memuaskan Mendapatkan tenaga kerja yang

cukup Memungkinkanadanya

perluasanpabrik di kemudian hari

Page 39: Manajemen Operasional

TATA CARA SURVEI LOKASI

1. Susun daftar faktor pengaruh yang relevan.

2. Pilih alternatif lokasi berdasarkan perkiraan awal.

3. Perkirakan komponen biaya yang relevan (material, transport, upah, listrik, dll) untuk tiap lokasi.

4. Kumpulkan data faktor hukum dan lingkungan yang relevan (intangible factors).

5. Analisis kelayakan masing-masing lokasi.

6. Pilih lokasi terbaik berdasarkan analisis kelayakan.

7. Masukkan intangible factors dan judgement sehingga didapat lokasi yang optimum.

Page 40: Manajemen Operasional

METODE PENELITIAN PEMILIHAN LOKASI PABRIKMetode kualitatifMetode total biayaMetode transportasi

(distribusi)Modified Distribution

Method (Modi Method)

Page 41: Manajemen Operasional

Metode Kualitatif

Dalam metode ini semua faktor yg dianggap

penting dinilai untuk masing-masing lokasi

alternatif, kemudian lokasi dengan nilai tertinggi akan

dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik

Page 42: Manajemen Operasional

METODE TOTAL BIAYA

Penentuan letak pabrik dapat pula ditentukan dengan menggunakan

konsep biaya tetap dan biaya variabel. Kombinasi biaya tetap dan biaya variabel bagi masing masing lokasi alternatif dapat menciptakan “hubungan antara biaya dan volum

produksi” yang berlaku bagi masing2 lokasi

Page 43: Manajemen Operasional

METODE TRANSPORTASI

Metode ini terutama digunakan untuk

menentukan lokasi pabrik dimana harus dipilih beberapa lokasi dari

beberapa alternatif lokasi yang ada.

Page 44: Manajemen Operasional

MODI METHOD

Metode ini didasarkan pada metode transportasi yang diubah sehingga diperoleh cara lain yang lebih efisien

Page 45: Manajemen Operasional

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAN PABRIK

1.Penentuan tempat atau lokasi2.Perencanaan desain bangunan

Page 46: Manajemen Operasional

Tanah yang kering, kuat dan datar Mudah dalam pengolahan limbah Keamanan lingkungan dan perlindungan dari

kebakaran Siklus udara yang bagus Areal cukup untuk parkiran dan kemungkinan

ekspansi Dekat dengan jalan umum Tidak perlu dekat dengan perkampungan.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN TEMPAT

Page 47: Manajemen Operasional

FAKTOR2 YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM

DESAIN BANGUNAN

FleksibIlitas Kemungkinan ekspansi Fasilitas karyawan Bangunan untuk parkir, kamar kecil,

kantin, tempat ibadah dan istirahat kerja

Perlindungan terhadap kebakaran, kecelakaan, dan keamanan kerja

Bangunan untuk peralatan pabrik

Page 48: Manajemen Operasional

FLEKSIBILITAS BANGUNAN

Atap cukup tinggiGang2 harus lebarTersedianya ruang untuk

pembangkit listrikDaya tahan lantai cukup

kuatMesin2 mudah dipndahkan

Page 49: Manajemen Operasional

JENIS2 BANGUNAN PABRIK

Gedung tidak bertingkat atau berlantai tunggal

Gedung bertingkatHigh Bay And Monitoring

BuildingGedung bentuk Khusus

Page 50: Manajemen Operasional

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

GEDUNG TIDAK BERTINGKAT

Page 51: Manajemen Operasional

KELEBIHAN Jumlah biaya relatif murahMudah diperluasPengangkutan barang lebih

mudahPeralatan berat dapat

diletakkan diatas fondasi terpisah

Page 52: Manajemen Operasional

KEKURANGANMemerlukan area atau

lahan yang relatif luasRuangan dasar relatif luas

kadang melebihi kebutuhanPerlu penerangan lebih

banayakPerlu pendingin dan

ventilasi relatif banyak

Page 53: Manajemen Operasional

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

GEDUNGBERTINGKAT

Page 54: Manajemen Operasional

KELEBIHAN

Berkesan menarikPenghematan biaya dalam

pembelian tanahPerluasan ruangan bisa ke

atas dan ke bawah

Page 55: Manajemen Operasional

KEKURANGAN

Tidak cocok untuk jenis usaha manufaktur dan

hanya cocok untuk industri jasa

Page 56: Manajemen Operasional

HIGH BAY AND MONITORING

BUILDING

Gedung ini memiliki ciri2 hampir semua dinding vertikal diberi jendela

untuk ventilasi

Page 57: Manajemen Operasional

GEDUNG BENTUK KHUSUS

Tipe gedung ini lebih disesuakain dengan

proses produksinya, misal untuk pembuatan kapal,

pesawat, dll

Page 58: Manajemen Operasional

HAL2 YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

DALAM DISAIN BANGUNAN PABRIKBiaya- biaya bangunan

Sistem komunikasi dalam pabrik

KeamananKebutuhan-kebutuhan ruangPeralatan untuk produksi

Page 59: Manajemen Operasional

PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK

(PLANT LAYOUT)

Plant Layout adalah segala usaha yang menyangkut penyusunan-penyusunan

yang bersifat fisik mengenai perlengkapan dan peralatan industri, misal: bahan baku

dan mesin.

Page 60: Manajemen Operasional

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Untuk meningkatkan pelayanan bagi langganan.a. Cepat dan dapat dipercaya

b. Mutu lebih baik

2. Mengurangi biaya produksi.a. Biaya Material handling

b. Biaya Buruh

c. Biaya Overhead

d. Biaya Scrap dan waste

Page 61: Manajemen Operasional

MAKSUD DAN TUJUAN

3. Mempercepat perputaran uang.a. Aliran proses produksi lebih cepat

b. Mempercepat perputaran persediaan

c. Meningkatkan efektivitas mesin-mesin dan orang- orang

4. Meningkatkan semangat kerjaa. Penggunaan tenaga fisik berkurang

b. Mengurangi kecelakaan-kecelakaan

c. Kondisi kerja lebih baik

Page 62: Manajemen Operasional

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANAGAN PLAN

LAYOUT

Bahan ( Material) Mesin ( Machine ) Orang ( Man ) Pemindahan

( Movement ) Menunggu ( waiting ) Pelayanan ( Service ) Gedung ( Building ) Perubahan ( Change )

Page 63: Manajemen Operasional

TIPE LAY OUT

Line lay out (layout by product)

Fungsional Layout (layout by process)

Layout by fixed position

Page 64: Manajemen Operasional

LINE LAYOUT(Layout By Product)

Merupakan penyusunan fasilitas-fasilitas produksi yang penempatannya disesuaikan dengan urutan/jalannya proses produksi sejak dari bahan mentah sampai dengan barang jadi.

Biasanya digunakan oleh perusahaan yang hanya menghasilkan satu jenis barang/produk.

Page 65: Manajemen Operasional

LINE LAYOUT(Layout By Product)

G H I J

F

E

D C B A

BARANG JADI

BAHAN BAKU

Page 66: Manajemen Operasional

Semua alat produksi diatur menurut urutan dari proses yang dibutuhkan.

Biasanya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis.

Produk yang dihasilkan telah mempunyai standar tertentu.

Biasanya menggunakan ban berjalan/ Conveyo

CIRI-CIRI LINE LAYOUT(Layout By Product)

Page 67: Manajemen Operasional

Adanya aliran (Flow) tertentuMaterial handling berkurang sehingga

adanya penghematan waktu dan tenaga.Macam pekerjaan di d dalam proses lebih

sedikitInspeksi/pemeriksaan lebih terbatasKoordinasi pekerjaan lebih sederhanaTidak ban yak memerlukan karyawan.

KEBAIKAN LINE LAYOUT(Layout By Product)

Page 68: Manajemen Operasional

Menggunakan mesin lebih banyak, sehingga investasi relatif lebih tinggi.

Kurangflek sibel dalam pembuatan macam produk.

Kerusakan mesin yang satu akan mengganggu kontinyuitas pekerjaan.

Biaya pemeliharaan ( Maintenance Cost ) lebih mahal

KEBURUKAN LINE LAYOUT(Layout By Product)

Page 69: Manajemen Operasional

FUNCTIOANAL LAYOUT(Layout By Process)

Yaitu penyusunan letak fasilitas produksi dengan cara

pengelompokan terhadap kegiatan-kegiatan yang sama

dimana fasilitas yang mempunyai fungsi yang sama di

tempatkan pada kelompok tertentu.

Page 70: Manajemen Operasional

FUNCTIOANAL LAYOUT(Layout By Process)

R

R

R

M

M

M

B

B

B

INPUT

INPUTOUTPU

T

OUTPUT

Page 71: Manajemen Operasional

Mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi dikelompokkan pada tempat yang sama.

Biasanya hasil produksinya beranekaragam

Jumlah produk yang dihasilkan relatif sedikit

Produk yang dihasilkan masing-masing mempunyai standar yang berbeda.

CIRI-CIRI FUNCTIOANAL LAYOUT(Layout By Process)

Page 72: Manajemen Operasional

Mesin banyak digunakan untuk macam-macam pekerjaan

Produk yang dibuat banyak jenisnya Dapatmelayani berbagai order/pesanan Kalau mesin yang satu macet maka bisa

digunakan mesin yang lain tanpa mengganggu kontinyuitas

Tiap orang dapat bekerja secara special.

KEBAIKAN FUNCTIOANAL LAYOUT(Layout By Process)

Page 73: Manajemen Operasional

Material handling cost tinggi dikarenakan aliran yang tidak pasti

Kordinasi pekerjaan memerlukan ketelitian

Tidak terdapat aliran yang pasti Dapat menimbulkan penumpukan

bahan dan barang jadi Memerlukan lebih banyak pengawasan.

KEBURUKAN FUNCTIOANAL LAYOUT(Layout By Process)

Page 74: Manajemen Operasional

LAYOUT BY FIXED POSITION

Merupakan penempatan berbagai fasilitas produksi yang diletakan

ditempat proses produksi berlangsung. Kegiatan produksi diarahkan pada

suatu pusat yang tidak dapat dipindah-pindahkan sehingga semua peralatan, bahan, mesin dan tenaga kerja yang

diperlukan untuk pengolahan didatangkan ketempat tersebut.

Contohnya: Pembuatan roket, Galangan kapal, Membangun Jembatan, dll.

Page 75: Manajemen Operasional

LAYOUT BY FIXED POSITION

Tempat Produksi

Teanaga Ahli

Bahan baku B

Tenaga kerja

Mesin & Alat

Bahan Baku A

Page 76: Manajemen Operasional

KEBAIKAN LAYOUTBY FIXED POSITION

Orang/ pekerja ahli mudauntuk dipindahkan

Pengangkutan barang setengah jadi berkurang

Analisa pekerjaan tidak usah terlalu banyak

Pekerjaan dapat dengan mudah diubah-ubah

Tidak banyak dibutuhkan tenaga ahli.

Page 77: Manajemen Operasional

KEBURUKAN LAYOUTBY FIXED POSITION

Sukar mendapatkan tenaga ahli Unsur waktu sulit diatasi, terutama

pada saat pesanan banyak Peralatan besar sukar dipindah-

pindahkan Kadangkala sulit untuk memenuhi

permintaan yang aneh, antik atau unik.

Page 78: Manajemen Operasional

LANGKAH2

PENYUSUNAN PLAN LAYOUT

1. Rencanakan secara overall, kemudian detailnya

2. Rencanakan idealnya, kemudian praktisnya

3. Ikuti tahap-tahap penyusunan berikut (waktu Overlapingnya: waktu yang bisa digunakan untuk melakukan lebih banyak pekerjaan

Page 79: Manajemen Operasional

LANGKAH2

PENYUSUNAN PLAN LAYOUT

Location

Overall Lay Out

Detail Layout

Instalation

Waktu

Page 80: Manajemen Operasional

LANGKAH2

PENYUSUNAN PLAN LAYOUT

4. Rencanakan proses mesin berdasarkan bahan-bahan, dengan menggunakan rumus:

Product Design and

Specification

Quantity and Rate of Product

Machinary (Jumlah dan

Macam)+ =

Page 81: Manajemen Operasional

LANGKAH2

PENYUSUNAN PLAN LAYOUT

5. Rencanakanlay out berdasarkan prosesdaripadamesinitusendiri denganmenggunakanrumus:

Mesin+ Pertimbangan lainnya= Type lay Out

Page 82: Manajemen Operasional

LANGKAH2

PENYUSUNAN PLAN LAYOUT

6. Rencakan gedung disekelilingnya

7. Recanakan dengan bantuan gambar/skema/peta yang kelihatan secara visual

8. Renacakan dengan bantuan lainnya (misal: model, template, maket, dll.)

9. Cek layout ini

10. Yakinkan dapat diterapkan atau dijual.

Page 83: Manajemen Operasional

PENERANGAN

Penerangan adalah faktor yang penting dari

lingkungan kerja yang dapat memberikan

kepuasan dan produktifitas kepada karyawan/ pegawai

Page 84: Manajemen Operasional

FUNGSI PENERANGAN

Menjadikan suatu tempat kerja yang aman

Membantu dalam melaksanakan atau berhasilnya suatu kegiatan

Membantu dalam penglihatan maupun tenaga

Membantu dalam memberikan semangat kerja

Page 85: Manajemen Operasional

KEUNTUNGAN PENERANGAN

Menaikkan produksi dan menekan biaya

Meningkatkan ketepatan dalam pekerjaan

Meningkatkan pemeliharaan gedung dan kebersihan pabrik

Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi

Memudahkan pengamatan atau pengawasan

Page 86: Manajemen Operasional

KEUNTUNGAN PENERANGAN

Memperbaiki moral para pekerja Membantu memudahkan melanjutkan

kegiatan produksi Mengurangi ketegangan mata Penggunaan ruang lantai yang lebih baik Mengurangi turn over buruh/ pegawai Mengurangi dari kerusakan dari barang-

barang Mengurangi hasil kerja yang dikerjakan

kembali

Page 87: Manajemen Operasional

HUBUNGAN PRODUKTIFITAS DAN

PENERANGANHubungan antara

penerangan denga produktifitas sangatlah berpengaruh, dengan

bertambahnya penerangan maka

produktifitas akan naik

Page 88: Manajemen Operasional

PENERANGAN DALAM PERUSAHAAN

1.Penerangan alam (natural)

Penerangan dari sinar matahari

2.Penerangan buatan (artificial)a. Lampu pijar

b. Lampu merkury

c. Lampu Neon

Page 89: Manajemen Operasional

PERAWATAN PENERANGAN

Intensitas penerangan yang cukup sangatlah penting bagi

suatu perusahaan/ pabrik, maka dari itu pemeliharaan

lampu-lampu sangatlah penting agar intensitas cahaya dapat terjaga.

Page 90: Manajemen Operasional

BUNYI RIBUT (NOISE)

Tujuan daripada pengaturan bunyi adalah

demi kenyamanan , kelancaran dan juga

memelihara pendengaran pegawai.

Page 91: Manajemen Operasional

PENGATURAN SUARA

Tindkan yang dapat dilakukan dalam mengurangi bunyi ribut:

1. Mengurangi intensitas bunyi dari sumbernya

2. Mencegah penyebaran suara ribut tersebut

3. Menghindari adanya pemantulan suara dengan menggunakan bahan2 penyerap suara

Page 92: Manajemen Operasional

KEADAAN, KELEMBAPAN, DAN

PERTUKARAN UDARAKeadaan udara sering

berkaitan dengan ruang/ tempat. Perlu adanya sitem untuk mengawasi/ mengatur

suhu, kelembapan, kebersihan, dan penyaluran udara yang ada dalam pabrik. Misalnya dengan menggunakan AC.

Page 93: Manajemen Operasional

PEMANASAN (HEATING)

Sekarang banyak pabrik menggunakan pemanas yg di pasang di langit-langit pabrik

dengan harapan untuk menjaga udara agar tetap panas, dan

terutama menjaga bahan atau produk yg perlu dilindungi dari perubahan-perubahan udara

terutama udara dingin

Page 94: Manajemen Operasional

PROSES PRODUKSI

Cara metode dan teknik untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang

ada

Page 95: Manajemen Operasional

JENIS PROSES PRODUKSI

1. Proses produksi yang terus -menerus (continuous processes)

2. Proses produksi yang terputus-putus ( intermitten processes)

Page 96: Manajemen Operasional

PROSES PRODUKSI YANG TERUS MENERUS

Terdapat waktu yg panjang tanpa adanya perubahan-perubahan dari pengaturan dan penggunaan mesin serta peralatannya menggunakan

mesin-mesin untuk dipersiapkan (set up) untuk memproduksi dalam jangka panjang, tanpa mengalami perubahan, prosesnya terus menerus selama jenis produk yang dihasilkan sama. pabrik

menghasilkan produk untuk pasar (produksi massa). contoh : pabrik susu,

pabrik ban dll

Page 97: Manajemen Operasional

CIRI2 PROSES PRODUKSI YANG TERUS

MENERUS1. Produk yg dihasilkan dalam jumlah

besar (produksi massa) dengan variasi yg kecil dan sudanh distandarisir.

2. Menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengeriaan dari produk yang dihasilkan (product lay out)

3. Mesin-mesin yg dipakai dalam proses produksi adalah mesin yang bersifat khusus (special purpose machines)

Page 98: Manajemen Operasional

CIRI2 PROSES PRODUKSI YANG TERUS

MENERUS4. Mesin-mesin yg otomatis

memerlukan operator khusus.

5. Apabila salah satu mesin rusak/macet maka seluruh produksi akan terhenti

6. Jumlah tenaga kerja tidak terlalu banyak

7. Membutuhkan maintenance spesialist khusus

8. Pemindahan bahan-bahan menggunakan ban berjalan

Page 99: Manajemen Operasional

PROSES PRODUKSI YANG TERPUTUS2

Terdapat waktu yang pendek dalam persiapan (Set-Up) peralatan untuk perubahan yang cepat.

variasi produk yang berganti-ganti. Menghasilkan produk berdasarkan

pesanan. Contoh: Tailor, Bengkel Las, Furniture

Dll

Page 100: Manajemen Operasional

CIRI2 PROSES PRODUKSIYANG TERPUTUS2

1. Produksi yg dihasilkan dalam jumlah kecil dengan varian yg beragam dan berdasarkan pesanan

2. Cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi (Process Layout)

3. Mesin2 yang dipakai dalam proses produksi bersifat umum, sehingga dapat menghasilkan berbagai produk

4. Pengaruh individual operatos sangat besar, karena mesin yang digunakan besifat umum

5. Apabila salah satu mesin rusak tidak menggangu proses produksi

Page 101: Manajemen Operasional

CIRI2 PROSES PRODUKSIYANG TERPUTUS2

6. Karena mesin bersifat umum dan variasi produknya besar dan pekerjaan yg bermacam-macam. maka banyak membutuhkan pengawasan yg banyak

7. Persediaan barang mentah berdasarkan pesanan.

8. Pemindahan barang2 menggunakan tenaga manusia dan peralatan seperti kereta dorong atau forklif

9. Dalam proses ini sering terjadi pemindahan bahan, sehingga diperlukan ruangan yang besar.

Page 102: Manajemen Operasional

MESIN DAN PERALATAN

Mesin dibedakan menjadi dua jenis :

1. Mesin-mesin yg bersifat umum/serbaguna

(general purpose machines) : merupakan suatu

mesin yg dibuat untuk mengerjakan pekerjaan

tertentu untuk berbagaijenis produk. Contoh:

mesin bor (drill press) pada pabrik atau

bengkel

Page 103: Manajemen Operasional

MESIN DAN PERALATAN

2. Mesin-mesin yg bersifat khusus (special

machines purpose) : merupakan mesin yg

direncanakan atau dibuat untuk

mengerjakan satu atau beberapa jenis

kegiatan yg sama & satu macam hasil

contoh: mesin untuk pabrik gula, semen dll

yang digunakan untuk produksi massa.

Page 104: Manajemen Operasional

CIRI2 MESIN SERBAGUNA

Bentuk standar dan biasanya diproduksi dalam jumlah besar

Penggunaan sangat fleksibel Diperlukan tenaga terdidik dan keahlian untuk

mengoperasikan mesin. Perlu adanya pengecekan hasil produk. Biaya pemeliharaan mesin cukup murah dan

mudah. Penggantian (replacement) mesin lebih mudah dilakukan karena bentuk mesin ini standar.

Dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

Page 105: Manajemen Operasional

CIRI2 MESIN KHUSUS

Mesin mesin ini biasanya dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumiah yang kecil

Mesin bersifat otomatis sehingga pekerjaan lebih cepat

Dibutuhican tenaga operasi mesin lebih sedikit

Biaya pemeliharaan lebih mahal dari pada mesin serba guna, karena diperlukan tenaga ahli khusus.

Page 106: Manajemen Operasional

CIRI2 MESIN KHUSUS

Karena mesin untuk produksi massa maka biaya produksi reiatif lebih rendah

Mesin ini tidak untuk melayani perubahan produk yg diminta oleh konsumen, karena tingkat produksi telah ditentukan.

Mesin ini akan mengalami perubahan sepenuhnya apabila terdapat/muncul mesin lain yg lebih canggih

Page 107: Manajemen Operasional

MATERIAL HANDLING

Merupakan kegiatan memindahkan bahan/barang dalam proses didalam pabrik, yaitu kegiatan yg dimulal sejak bahan2 masuk atau diterima di pabrik sampai saat barang jadi /produk akan dikeluarkan darI pabrik.

Dalam hal Ini banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam proses produksi yang harus dilalui dalam suatu pabrik. Pekerjaan material handling ini memakan blaya produksi yg besar.

Page 108: Manajemen Operasional

MATERIAL HANDLING

Apabila terdapat kesalahan dalam memindahkan atau menghandle bahan/ barang yg diproses maka menyebabkan biaya material handling lebih baser, dan waktu yg diperlukan juga semakin panjang.

Page 109: Manajemen Operasional

SEBAB2 ADANYA PEMBOROSAN DALAM MATERIAL HANDLING

Adanya kelambatan aliran bahan2 yg akan atau sedang dikerjakan dalam proses produksi.

Adanya in efisiensi dalam kegiatan ini karena tidak diperhatikan kapasitas peralatan yang tersedia, sehingga sering terjadi penggunaan peralatan dibawah kapasitas (under capacity) atau penggunaan peralatan melebihi kapasitas (over capacity) yg menyebabkan peralatan cepat rusak.

Page 110: Manajemen Operasional

SEBAB2 ADANYA PEMBOROSAN DALAM MATERIAL HANDLING

Sering dibutuhkan waktu yg agak lama untuk memindahkan bahan2 atau barang2 di tempat2 pengiriman, penerimaan dan pemeriksaan, yg disebabkan tempat2 tersebut tidak diatur dengan baik.

Adanya pemborosan dalam menghandle bahan2 di bagian pemeliharaan yg disebabkan karena kurangnya pengawasan langsung dalam penyusunan barang2 dan memindahkan barang2

Page 111: Manajemen Operasional

USAHA2 YG DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI BIAYA MATERIAL

HANDLING

Pekerjaan material handling yg penggunaannya tetap sebaiknya menggunakan ban berjalan (conveyer) atau forklift.

Peralatan handling dipilih berdasarkan pertimbangan efisiensi dan dapat dipergunakan dalam seluruh kegiatan pabrik.

Page 112: Manajemen Operasional

USAHA2 YG DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI BIAYA MATERIAL

HANDLING

Dalam merencanakan plant layout yg baru atau memperbaiki layout yang ada, harus memperhatikan untuk perencanaan pekerjaan material handling.

Harus mempertimbangkan biaya yg dikeluarkan (investasi) dan kegiatan material handling yg dilakukan, selain itu juga adanya biaya pemeliharaan.

Page 113: Manajemen Operasional

ASPEK PRODUKSI YG MENYANGKUT KEGIATAN MATERIAL HANDLING

Product design, dimana produk yg dibuat harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mudah diangkut atau dipindahkan.

Plant layout, bagian2 dan peralatan harus diatur supaya pemindahan bahan2/ barang 2 dalam proses dapat berjalan dengan lancar, sehingga mengurangi waktu pengerjaan dan waktu pemindahan.

Page 114: Manajemen Operasional

ASPEK PRODUKSI YG MENYANGKUT KEGIATAN MATERIAL HANDLING

Plant layout dan material handling merupakan satu perencanaan, dimana suatu layout yg direncanakan akan mencegah kemacetan dalam aliran atau pergerakan bahan2 dalam proses.

Production planning, urut-urutan produksi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga pemindahan bahan- bahannya mudah dilaksanakan

Pengepakan (packaging) harus diperhatikan, agar pembungkusnya mudah diangkut atau dipindahkan

Page 115: Manajemen Operasional

MATERIAL HANDLING YANG BAIK DAN EFISIEN

Biaya handling menjadi lebih murah

Hasil yg ditampung lebih banyak Berkurangnya waktu yg tidak

produktif Mempertinggi keselamatan kerja

dan mencegah kerusakan barang Mengurangi penggunaan tenaga

kerja Mengurangi biaya produk

Page 116: Manajemen Operasional

PENGAWASAN PRODUKSI

Meliputi :Pembelian bahan bakuPengawasan persediaanRoutingPenjadwalanPengawasan kualitas

Page 117: Manajemen Operasional

TUGAS UTAMA MANAGER DALAM PEMBELIAN BAHAN

BAKUMemilih pemasok bahan baku

Mempertimbangkan karakteristik: harga, kecepatan, kualitas, layanan, dan ketersediaan kredit.

Memperoleh diskon volume

Outsourcing

Page 118: Manajemen Operasional

PENGAWASAN PERSEDIAAN

Pengawasan persediaan bahan baku

Biaya pemeliharaan vs. Biaya pemesanan

Pengawasan persediaan work-in-process

Pengawasan persediaan barang jadi

Supply and Demand

Page 119: Manajemen Operasional

Routing: Urutan kerja yang perlu dilalui untuk menghasilkan produk.

Penjadwalan: Penetapan periode waktu untuk setiap tugas dalam proses produksi.

Page 120: Manajemen Operasional

FUNGSI DAN SITEM PRODUKSI

Sistem produksiPenentuan produk

perusahaanDesai produkTeknologi, luas perusahaan

dan perencanaan pendahhuluan

Page 121: Manajemen Operasional

SISTEM PRODUKSI

Sistem produksi merupakan gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan & saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan

Page 122: Manajemen Operasional

ELEMEN2 DALAMSISTEM PRODUKSI

Produk perusahaanLokasi pabrikLetak fasilitas produksi

dipergunakan dalam perusahaan

Lingkungan kerja karyawanStandar produksi

Page 123: Manajemen Operasional

SISTEM PRODUKSIDALAM PERUSAHAAN

Bahan baku yang dipergunakan

Tenaga kerja langsungDana yang tersediaLain-lain yang dibutuhkan

perusahaan

Page 124: Manajemen Operasional

SUBSITEM DARISITEM PRODUKSI

Produk yang dapat diproduksi

Lokasi pabrikLetak fasilitasLigkungan kerja yang adaStandar produksi yang

berlaku/ SOP

Page 125: Manajemen Operasional

SIKLUS UMUR PRODUKSI

Sistem produksi yg ada di perusahaan memiliki siklus umur tertentu, secara umum siklus produksi memeiliki beberapa tahapan, yaitu : perencanan, persiapan & percobaan, tahap pemakaian normal, dan tahap pemberhentian. Untuk itu perlu diadakan suatu revisi dan evaluasi sistem yang ada agar tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya.

Page 126: Manajemen Operasional

SIKLUS UMUR SISTEM PRODUKSI

Perencanaan

Persiapan& Percobaan

Pemberhentian

Pemakaian Normal

Waktu

Page 127: Manajemen Operasional

SIKLUS UMUR PRODUKSI DENGAN PENGEMBANGAN

PRODUK

Desain Pertama WaktuDesain Kembali

Pemberhentian

Sistem Pertama Sistem Kedua

Siklus UmurProduk Pertama

Siklus UmurProduk Baru

Page 128: Manajemen Operasional

HAL2 YANG MENGAKIBATKAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA

Perluasan usaha Perubahan teknologi Perubahan selera konsumen Penggabungan sitem produksi : untuk

mempertahankan diri beberapa perusahaan menggabungkan diri namun sitem produksi tetap berjalan sendiri2 dengan tetap memegang prinsip efisiensi

Page 129: Manajemen Operasional

PEMBERHENTIAN PERMANEN

Pemberhentian total : pemberhentian penggunaan sitem produksi dalam perushaan secara keseluruhan dan tidak akan dipergunakan lagi

Pemberhentian lokal : pemberhentian terhadap salah satu atau beberapa elemen yang ada dalam suatu sitem produksi, karena adanya pengganian teknologi dalam suatu departemen

Page 130: Manajemen Operasional

PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)

Merupakan suatu kegiatan menjaga fasilitas/ peralatan pabrik & mengadakan perbaikan atau pengantian yang diperlukan agar keadaan produksi sesuai dengan yang direncanakan

Page 131: Manajemen Operasional

TUJUAN FUNGSI PEMELIHARAAN

Kemampuan produksi sesuai dengan rencana produksi

Menjaga kualitas produk dan kegiatan produksi tidak terganggu

Menghindari hal2 yg membahayakan keselamatan pekerja

Dengan adanya pemeliharaan yang efektif dan efisien akan mencapai keuntungan yang tinggi

Page 132: Manajemen Operasional

JENIS2 PEMELIHARAAN

Preventive maintenance : dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan2 yang tidak terduga yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan

Corrective maintenance : kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik

Page 133: Manajemen Operasional

PREVENTIVE MAINTENANCE

Routine maintenance : kegiatan pemeliharaan yg dilakukan secara rutin. Misal : pengecekan bahan bakar, pembersihan peralatan

Periodic maintenance : kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara periodik/ jangka waktu. Misal : pembongkaran carburator, dan penyetelan katup2 cylinder mesin

Page 134: Manajemen Operasional

PENTINGNYA PREVENTIF MAINTENANCE

Kerusakan fasilitas membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja

Akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan

Kemacetan fasilitas akan menyebabkan berhentinya proses produksi

Modal yang ditanam pada fasilitas tersebut cukup besar dan mahal

Page 135: Manajemen Operasional

SYARAT2 AGAR PEMELIHARAAN DAPAT EFISIEN

Harus ada data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan

Harus ada perencanaan dan penjadwalan

Harus ada persedian sparepart mesin2 yang ada

Harus ada pengawasan dan analisis

Page 136: Manajemen Operasional

PENGAWASAN PERSEDIAAN

Menghilangkan resiko keterlambatan persediaan bahan2

Menghilangkan resiko bahan yg kurang baik

Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan

Mempertahankan penggunaan mesin yang optimal

Page 137: Manajemen Operasional

METODE PENILAIAN PERSEDIAAN

First In - First Out (FIFO Method) Rata2 tertimbang ( Weight

Average Method) Last In – Last Out (LIFO Method)

Page 138: Manajemen Operasional

FIFO METHOD

Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga untuk barang yang sudah terjual dinilai harga pembelian barang yang terdahulu

Persediaan akhir dinilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk

Page 139: Manajemen Operasional

RATA-RATA TERTIMBANG

Didasarkan atas harga rata2 dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing2 harganya. Dengan demikian maka persediaan dinilai berdasarkan harga rata2

Page 140: Manajemen Operasional

LIFO METHOD

Didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk, sehingga persedian yang masih ada dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu

Page 141: Manajemen Operasional

PENGAWASAN MUTU

Kegiatan yang dilakukan produsen untuk mengawasi hasil produksi agar outputnya dapat selalu terjaga mutunya,sehingga produk yang dijual ke konsumen adalah produk yang bagus

Page 142: Manajemen Operasional

PENGAWASAN MUTU YANG INTENSIF

Pengetesan bahan baku Pengetesan dari hasil setiap

tahap dalam proses prduksi dari awal sampai akhir

Pengawasan pengepakan Pengawasan pengiriman

Page 143: Manajemen Operasional

MACAM2 PENGAWASAN MUTU

Pengawasan mutu total (100%) : Pengawasan seluruh barang hasil produksi

Teknik sampling : mengambil sebagian sampel dari seluruh barang

Zero defect : Menekan jumlah kerusakan produk sampai titik paling kecil

ISO