98
Manajemen Pemasaran Internasional Tujuan: Mahasiswa mendeskripsikan kinerja pemasaran internasional dalam konteks Indonesia Referensi: Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global (Jilid 1). Jakarta: Indeks Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran Global (Jilid 2). Jakarta: Indeks Simamora, Henry. Ekonomi Intenasional. Jakarta: Erlangga (S) Buku dan Artikel Lain berkaitan Manajemen Pemasaran Internasional

manajemen pemasaran internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS YUSRAN

Citation preview

Page 1: manajemen pemasaran internasional

Manajemen Pemasaran

Internasional

Manajemen Pemasaran

Internasional

Tujuan: Mahasiswa mendeskripsikan kinerja pemasaran internasional dalam konteks Indonesia

Referensi:Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global (Jilid 1). Jakarta: IndeksKeegan, Warren J, Manajemen Pemasaran Global (Jilid 2). Jakarta: IndeksSimamora, Henry. Ekonomi Intenasional. Jakarta: Erlangga (S)Buku dan Artikel Lain berkaitan Manajemen Pemasaran Internasional

Tujuan: Mahasiswa mendeskripsikan kinerja pemasaran internasional dalam konteks Indonesia

Referensi:Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global (Jilid 1). Jakarta: IndeksKeegan, Warren J, Manajemen Pemasaran Global (Jilid 2). Jakarta: IndeksSimamora, Henry. Ekonomi Intenasional. Jakarta: Erlangga (S)Buku dan Artikel Lain berkaitan Manajemen Pemasaran Internasional

Page 2: manajemen pemasaran internasional

Pokok BahasanPokok Bahasan1. Pandangan

Pemasaran Internasional

2. Perkembangan Ekonomi

3. Aspek Sosial & Budaya

4. Aspek Politik & Hukum

5. SIM & Riset Pemasaran

1. Pandangan Pemasaran Internasional

2. Perkembangan Ekonomi

3. Aspek Sosial & Budaya

4. Aspek Politik & Hukum

5. SIM & Riset Pemasaran

6. Segmentasi dan Pemosisian

7. Strategi Perluasan Pasar

8. Penetapan Harga9. Distribusi10. Komunikasi11. Gerakan Anti

Globalisasi

6. Segmentasi dan Pemosisian

7. Strategi Perluasan Pasar

8. Penetapan Harga9. Distribusi10. Komunikasi11. Gerakan Anti

Globalisasi

Page 3: manajemen pemasaran internasional

Pemasaran:

Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya memberi kepuasan para stake holder (pelanggan, pegawai, pemilik modal)

Pemasaran:

Serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh strategi bauran pemasaran untuk meningkatkan nilai barang/jasa yang pada akhirnya memberi kepuasan para stake holder (pelanggan, pegawai, pemilik modal)

Page 4: manajemen pemasaran internasional

Nilai PentingNilai Penting

Bauran Pemasaran:1. Product (barang)2. Price (harga)3. Promotion

(promosi)4. Place (distribusi)5. Probe (riset)

Bauran Pemasaran:1. Product (barang)2. Price (harga)3. Promotion

(promosi)4. Place (distribusi)5. Probe (riset)

Prinsip Pemasaran:1. Nilai Pelanggan

& Persamaan Nilai

2. Keunggulan Kompetitif & Diferensiasi

3. Fokus

Prinsip Pemasaran:1. Nilai Pelanggan

& Persamaan Nilai

2. Keunggulan Kompetitif & Diferensiasi

3. Fokus

Page 5: manajemen pemasaran internasional

Pemasaran Global:Serangkaian kegiatan pemasaran yang

dilakukan oleh perusahaan yang menekankan pada:

1. Efisiensi biaya dan upaya yang menembus batas negara dan regional

2. Kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang melampaui negara

3. Memenuhi kebutuhan pelanggan global4. Mengembangkan koordinasi antara

infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global

Pemasaran Global:Serangkaian kegiatan pemasaran yang

dilakukan oleh perusahaan yang menekankan pada:

1. Efisiensi biaya dan upaya yang menembus batas negara dan regional

2. Kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang melampaui negara

3. Memenuhi kebutuhan pelanggan global4. Mengembangkan koordinasi antara

infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global

Page 6: manajemen pemasaran internasional

Orientasi Pemasaran

Global

Orientasi Pemasaran

Global

1.Etnosentris2.Polisentris3.Regiosentris dan

Geosentris

1.Etnosentris2.Polisentris3.Regiosentris dan

Geosentris

Page 7: manajemen pemasaran internasional

Kekuatan Mendorong Pemasaran Global

Kekuatan Mendorong Pemasaran Global

1. Teknologi2. Perjanjian Ekonomi Regional3. Kebutuhan dan Ekonomi Pasar4. Perbaikan Transportasi dan Komunikasi5. Biaya Pengembangan Produk6. Kualitas 7. Kecenderungan Ekonomi Dunia:

- Pertumbuhan ekonomi- Berkurangnya hambatan perdagangan - Deregulasi dan Privatisasi

1. Teknologi2. Perjanjian Ekonomi Regional3. Kebutuhan dan Ekonomi Pasar4. Perbaikan Transportasi dan Komunikasi5. Biaya Pengembangan Produk6. Kualitas 7. Kecenderungan Ekonomi Dunia:

- Pertumbuhan ekonomi- Berkurangnya hambatan perdagangan - Deregulasi dan Privatisasi

Page 8: manajemen pemasaran internasional

Penghambat Pemasaran Global:

1. Budaya Organisasi2. Kendali dan Hambatan Nasional

Lingkungan Pemasaran Global:

1. Lingkungan sosial dan budaya2. Lingkungan ekonomi3. Lingkungan politik, hukum dan regulasi

Page 9: manajemen pemasaran internasional

Lingkungan EkonomiLingkungan Ekonomi

Perubahan Ekonomi Dunia:1. Perpindahan modal yang menjadi

penggerak ekonomi dunia bukan lagi perdagangan

2. Produksi tidak lagi mengandalkan tenaga kerja

3. Negara semakin kehilangan peran menguasai ekonomi

4. Berakhirnya perang dingin

Perubahan Ekonomi Dunia:1. Perpindahan modal yang menjadi

penggerak ekonomi dunia bukan lagi perdagangan

2. Produksi tidak lagi mengandalkan tenaga kerja

3. Negara semakin kehilangan peran menguasai ekonomi

4. Berakhirnya perang dingin

Page 10: manajemen pemasaran internasional

Sistem EkonomiSistem Ekonomi

Suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan:

1. Barang apa yang dihasilkan2. Bagaimana cara menghasilkan barang

itu3. Untuk siapa barang tersebut dihasilkan

atau bagaimana barang tersebut didistribusikan kepada masyarakat

Suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan:

1. Barang apa yang dihasilkan2. Bagaimana cara menghasilkan barang

itu3. Untuk siapa barang tersebut dihasilkan

atau bagaimana barang tersebut didistribusikan kepada masyarakat

Page 11: manajemen pemasaran internasional

KapitalismeKapitalisme Asumsi Dasar :liberalisme, individualisme,

rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme

Ciri-ciri:a. Penjaminan atas hak milik peroranganb. Mementingkan diri sendiri (self interest)c. Pemberian kebebasan penuhd. Persaingan bebas (free competition)e. Harga sebagai penentu (price system)f. Peran negara minimal

Asumsi Dasar :liberalisme, individualisme, rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme

Ciri-ciri:a. Penjaminan atas hak milik peroranganb. Mementingkan diri sendiri (self interest)c. Pemberian kebebasan penuhd. Persaingan bebas (free competition)e. Harga sebagai penentu (price system)f. Peran negara minimal

Page 12: manajemen pemasaran internasional

Keuntungan: Mendorong inovasi ekonomi dan

teknologi

Kerugian:1. Pihak yang tidak memiliki posisi

tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural tidak akan dapat bekerja dalam pasar

2. Kepentingan publik akan terabaikan karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi

Keuntungan: Mendorong inovasi ekonomi dan

teknologi

Kerugian:1. Pihak yang tidak memiliki posisi

tawar (modal) yang sama dengan pihak lain secara struktural tidak akan dapat bekerja dalam pasar

2. Kepentingan publik akan terabaikan karena dianggap tidak menguntungkan secara ekonomi

Page 13: manajemen pemasaran internasional

SosialismeSosialismeIdeologi Kolektifisme dan Organisme

Ciri-ciri:1. Negara sangat berkuasa dalam

pemilikan bersama (kolektifitas) semua faktor produksi

2. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan

3. Perencanaan ekonomi dilakukan oleh negara

4. Negara Penentu Harga

Ideologi Kolektifisme dan Organisme

Ciri-ciri:1. Negara sangat berkuasa dalam

pemilikan bersama (kolektifitas) semua faktor produksi

2. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan

3. Perencanaan ekonomi dilakukan oleh negara

4. Negara Penentu Harga

Page 14: manajemen pemasaran internasional

Kebaikan:Kelompok marjinal yang tidak memiliki

faktor produksi terlindungi

Keburukan:- Menghambat ekspresi dan motivasi

berusaha- Sentralistik tidak menjamin produksi

dan distribusi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Kebaikan:Kelompok marjinal yang tidak memiliki

faktor produksi terlindungi

Keburukan:- Menghambat ekspresi dan motivasi

berusaha- Sentralistik tidak menjamin produksi

dan distribusi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Page 15: manajemen pemasaran internasional

Welfare StateWelfare State

Ideologi: Demokrasi ekonomi dengan menghapuskan kemiskinan struktural

Tindakan Negara:1. Pengeluaran pemerintah untuk

operasional negara2. Penarikan pajak progresif3. Subsidi

Ideologi: Demokrasi ekonomi dengan menghapuskan kemiskinan struktural

Tindakan Negara:1. Pengeluaran pemerintah untuk

operasional negara2. Penarikan pajak progresif3. Subsidi

Page 16: manajemen pemasaran internasional

Ekonomi KerakyatanEkonomi Kerakyatan

Ideologi : Demokrasi Ekonomi, Keadilan Sosial

Tindakan Negara:1. Mendorong partisipasi ekonomi oleh

rakyat bukan melalui kepemilikan modal tapi partisipasi kerja

2. Mengembangkan Koperasi sebagai Badan Usaha

Ideologi : Demokrasi Ekonomi, Keadilan Sosial

Tindakan Negara:1. Mendorong partisipasi ekonomi oleh

rakyat bukan melalui kepemilikan modal tapi partisipasi kerja

2. Mengembangkan Koperasi sebagai Badan Usaha

Page 17: manajemen pemasaran internasional

Lingkungan Ekonomi Pemasaran Internasional

Lingkungan Ekonomi Pemasaran Internasional

1. Kerjasama Ekonomi Regional dan Internasional (ASEAN, APEC, WTO)

2. Pendapatan dan daya beli3. Neraca Pembayaran4. Pola Perdagangan

1. Kerjasama Ekonomi Regional dan Internasional (ASEAN, APEC, WTO)

2. Pendapatan dan daya beli3. Neraca Pembayaran4. Pola Perdagangan

Page 18: manajemen pemasaran internasional

ASEANASEAN

Singapura, 28 January 1992: Kesepakatan untuk Meningkatkan Kerjasama

Ekonomi ASEAN (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina) berdasarkan pada GATT & peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi

1. Penetapan AFTA (2000-2003)2. Kerjasama Industri, Mineral & Energi3. Kerjasama Keuangan dan Perbankan4. Kerjasama pangan, pertanian dan kehutanan5. Kerjasama transportasi dan komunikasi

Singapura, 28 January 1992: Kesepakatan untuk Meningkatkan Kerjasama

Ekonomi ASEAN (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina) berdasarkan pada GATT & peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk stabilitas dan kesejahteraan ekonomi

1. Penetapan AFTA (2000-2003)2. Kerjasama Industri, Mineral & Energi3. Kerjasama Keuangan dan Perbankan4. Kerjasama pangan, pertanian dan kehutanan5. Kerjasama transportasi dan komunikasi

Page 19: manajemen pemasaran internasional

ASEANASEANDesember 1998: Hanoi Plan of Action (HPA)Kesepakatan untuk ASEAN Vision 20021. ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEAN

Investment Area (AI)2. AFTA: 6 anggota ASEAN setuju menurunkan

tarif 0-5% pada tahun 20003. Investasi:keringanan pajak, kepemilikan penuh

di luar negeri, bebas cukai, akses pasar domestik, sewa tanah sampai 30 tahun,

4. ASEAN Industrial Cooperation Scheme.

Desember 1998: Hanoi Plan of Action (HPA)Kesepakatan untuk ASEAN Vision 20021. ASEAN Free Trade Area (AFTA) and ASEAN

Investment Area (AI)2. AFTA: 6 anggota ASEAN setuju menurunkan

tarif 0-5% pada tahun 20003. Investasi:keringanan pajak, kepemilikan penuh

di luar negeri, bebas cukai, akses pasar domestik, sewa tanah sampai 30 tahun,

4. ASEAN Industrial Cooperation Scheme.

Page 20: manajemen pemasaran internasional

1. Pabean: ASEAN menerapkan WTO Valuation Agreement 2000 & penerapan nomenclature tarif 8-digit Harmonized System pada 2002.

2. Kerjasama Keuangan: kerjasama makro ekonomi dan reformasi keuangan

3. Mutual Recognition Arrangements: standarisasi produk terutama peralatan telekomunikasi, produk farmasi dan kosmetik

4. Fasilitas Perdagangan Barang: minimum pemeriksaan pabean, spesifikasi kendaraan dan peraturan untuk sopir.

Page 21: manajemen pemasaran internasional

1. Kerjasama pengembangan industri kecil dan menengah: ASEAN Investment Fund.

2. Mengurangi hambatan sektor jasa – penerbangan, jasa bisnis, konstruksi, keungan, maritim, komunikasi, pariwisata \

3. Transportasi Terpadu: ASEAN Power Grid

4. Jaringan Telekomunikasi

5. Intensifikasi kerjasama dengan kelompok regional lain: East Asia-Latin America Forum (EALAF), Asia-Europe Meeting (ASEM), and Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

Page 22: manajemen pemasaran internasional

APECAPEC Dibentuk 1989 di Canbera -

Australia Pendiri:Australia, Brunei Darussalam,

Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.

Tujuan: meningkatkan keterbukaan dan praktek kerjasama ekonomi : 2010/2020 (liberalisasi, fasilitasi perdagangan, kerjasama ekonomi dan teknik

Dibentuk 1989 di Canbera - Australia

Pendiri:Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.

Tujuan: meningkatkan keterbukaan dan praktek kerjasama ekonomi : 2010/2020 (liberalisasi, fasilitasi perdagangan, kerjasama ekonomi dan teknik

Page 23: manajemen pemasaran internasional

APECAPEC

Kesepakatan Awalan:1. Bogor Goals2. Osaka Actions Agenda (OAA)

Kesepakatan Implementasi:1. Manila Action Plans for APEC (MAPA)2. Rencana Aksi Kolektif (RAK/CAPs)3. Rencana Aksi Individu (RAI/IAPs)

Kesepakatan Awalan:1. Bogor Goals2. Osaka Actions Agenda (OAA)

Kesepakatan Implementasi:1. Manila Action Plans for APEC (MAPA)2. Rencana Aksi Kolektif (RAK/CAPs)3. Rencana Aksi Individu (RAI/IAPs)

Page 24: manajemen pemasaran internasional

Prinsip APECPrinsip APEC1. Menyeluruh

2. Konsisten WTO

3. Kesebandingan

4. Tidak memihak

5. Transparan

6. Tidak meningkatkan proteksi

7. Simultaneous start, Continuous Process & Differentiated Timetable

8. Fleksibel

9. Kerjasama

1. Menyeluruh

2. Konsisten WTO

3. Kesebandingan

4. Tidak memihak

5. Transparan

6. Tidak meningkatkan proteksi

7. Simultaneous start, Continuous Process & Differentiated Timetable

8. Fleksibel

9. Kerjasama

Page 25: manajemen pemasaran internasional

Kesepakatan OAAKesepakatan OAA

1. Tarif : penurunan tarif secara progresif dan menjaga transparasi sistem tarif ekonomi APEC.

2. Kebijaksanaan non-tarif : mengurangi hambatan kebijaksanaan non-tarif secara progresif dengan menjaga transparasi sistem non-tarif.

3. Perdagangan jasa : yaitu melakukan pengurangan atas pembatasan akes pasar bagi perdaganan jasa secara progresif.

4. Investasi : yaitu mencapai penanaman modal bebas dan terbuka dengan cara liberalisasi regim penanaman modal dan kemudahan berinvestasi dengan bantuan dan kerjasama tekhnik.

1. Tarif : penurunan tarif secara progresif dan menjaga transparasi sistem tarif ekonomi APEC.

2. Kebijaksanaan non-tarif : mengurangi hambatan kebijaksanaan non-tarif secara progresif dengan menjaga transparasi sistem non-tarif.

3. Perdagangan jasa : yaitu melakukan pengurangan atas pembatasan akes pasar bagi perdaganan jasa secara progresif.

4. Investasi : yaitu mencapai penanaman modal bebas dan terbuka dengan cara liberalisasi regim penanaman modal dan kemudahan berinvestasi dengan bantuan dan kerjasama tekhnik.

Page 26: manajemen pemasaran internasional

Kesepakatan OAAKesepakatan OAA1. Standard dan kesesuaian

2. Prosedur kepabeanan : yaitu melakukan penyederhanaan dan hormonisasi prosedur kepabeanan.

3. Melindungi secara efektif HKI melalui perundang-undangan, pengadministrasian dan pelaksanaan.

4. Kebijaksanaan Persaingan

5. Deregulasi perdaganan dan investasi Ketentuan Asal Barang

6. Mediasi Perselisihan

7. Mobilitas Pelaku Bisnis :

8. Pelaksanaan Putaran Uruguay :

9. Pengumpulan dan Analisis Informasi

1. Standard dan kesesuaian

2. Prosedur kepabeanan : yaitu melakukan penyederhanaan dan hormonisasi prosedur kepabeanan.

3. Melindungi secara efektif HKI melalui perundang-undangan, pengadministrasian dan pelaksanaan.

4. Kebijaksanaan Persaingan

5. Deregulasi perdaganan dan investasi Ketentuan Asal Barang

6. Mediasi Perselisihan

7. Mobilitas Pelaku Bisnis :

8. Pelaksanaan Putaran Uruguay :

9. Pengumpulan dan Analisis Informasi

Page 27: manajemen pemasaran internasional

WTOWTO

Putaran Urugay : GATT WTO: Liberalisasi Perdagangan

Internasional melalui penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan lain

WTO: membuat laporan ekonomi dunia, mediasi antar negara

Putaran Urugay : GATT WTO: Liberalisasi Perdagangan

Internasional melalui penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan lain

WTO: membuat laporan ekonomi dunia, mediasi antar negara

Page 28: manajemen pemasaran internasional

Pendapatan NegaraPendapatan Negara

#1  Luxembourg:$79,851.00 per capita 2005 ... #2  Norway:$63,918.15 per capita 2005 ... #3  Iceland:$53,290.28 per capita 2005 ... #4  Qatar:$52,239.72 per capita 2005 ... #5  Switzerland:$49,351.14 per capita 2005 ... #138  Korea, North:$1,328.21 per capita 2003 ... #139  Indonesia:$1,301.07 per capita 2005 ... #140  Bhutan:$1,299.80 per capita 2005 ...

#1  Luxembourg:$79,851.00 per capita 2005 ... #2  Norway:$63,918.15 per capita 2005 ... #3  Iceland:$53,290.28 per capita 2005 ... #4  Qatar:$52,239.72 per capita 2005 ... #5  Switzerland:$49,351.14 per capita 2005 ... #138  Korea, North:$1,328.21 per capita 2003 ... #139  Indonesia:$1,301.07 per capita 2005 ... #140  Bhutan:$1,299.80 per capita 2005 ...

Page 29: manajemen pemasaran internasional

-kNeraca Pembayaran-kNeraca Pembayaran

Catatan semua transaksi ekonomi antara penduduk dari 2 negara

Jenis:1. Transaksi berjalan:catatan perdagangan

barang dan jasa, hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara

2. Transaksi modal: catatan investasi langsung jangka panjang dan arus modal jangka panjang dan jangka pendek

Catatan semua transaksi ekonomi antara penduduk dari 2 negara

Jenis:1. Transaksi berjalan:catatan perdagangan

barang dan jasa, hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara

2. Transaksi modal: catatan investasi langsung jangka panjang dan arus modal jangka panjang dan jangka pendek

Page 30: manajemen pemasaran internasional

Pola PerdaganganPola Perdagangan

Perdagangan Barang Perdagangan Jasa

Perdagangan Barang Perdagangan Jasa

Page 31: manajemen pemasaran internasional

Tugas BonusTugas Bonus Buatlah makalah dengan tema

‘Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Ekspor Indonesia’

Maksimal 5 halaman. 1,5 spasi, huruf: tnr 12 3 makalah terbaik bebas Ujian Mid: Nilai A Deskripsikan:

- penyebab krisis keuangan global- bagaimana krisis tersebut mempengaruhi pasar

saham indonesia dan nilai tukar rupiah- bagaimana krisis keuangan menganggu ekspor

indonesia

Buatlah makalah dengan tema ‘Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Ekspor Indonesia’

Maksimal 5 halaman. 1,5 spasi, huruf: tnr 12 3 makalah terbaik bebas Ujian Mid: Nilai A Deskripsikan:

- penyebab krisis keuangan global- bagaimana krisis tersebut mempengaruhi pasar

saham indonesia dan nilai tukar rupiah- bagaimana krisis keuangan menganggu ekspor

indonesia

Page 32: manajemen pemasaran internasional

Lingkungan BudayaLingkungan Budaya

Definisi Kebudayaan:1. Suatu proses umum

perkembangan intelektual, spritual dan estetik

2. Pandangan hidup masyarakat/kelompok dalam suatu periode tertentu

3. Karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik

Definisi Kebudayaan:1. Suatu proses umum

perkembangan intelektual, spritual dan estetik

2. Pandangan hidup masyarakat/kelompok dalam suatu periode tertentu

3. Karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik

Page 33: manajemen pemasaran internasional

Elemen Dasar KebudayaanElemen Dasar Kebudayaan

1. Teknologi2. Bahasa3. Sistem

Kemasyarakatan

1. Teknologi2. Bahasa3. Sistem

Kemasyarakatan

4. Kepercayaan/ Agama

5. Sistem Pengetahuan

6. Sistem Ekonomi 7. Kesenian

4. Kepercayaan/ Agama

5. Sistem Pengetahuan

6. Sistem Ekonomi 7. Kesenian

Page 34: manajemen pemasaran internasional

Kebudayaan & Pemasaran

Kebudayaan & Pemasaran

Budaya Massa:Budaya pop yang diproduksi melalui cara-cara industrial dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dan konsumen

Pemicu: industrialisasi, urbanisasi dan media massa

Sifat: terstandarisasi, repetitif, dangkal

Budaya Massa:Budaya pop yang diproduksi melalui cara-cara industrial dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dan konsumen

Pemicu: industrialisasi, urbanisasi dan media massa

Sifat: terstandarisasi, repetitif, dangkal

Page 35: manajemen pemasaran internasional

Kebudayaan & PemasaranKebudayaan & Pemasaran

Budaya GlobalBudaya massa yang disebarkan ke seluruh dunia melalui berbagai saluran pemasaran mutakhir. Pemasaran internasional memicu kemunculan budaya massa. Pemicu: Teknologi, Konglomerasi media, liberalisme, kapitalisme

Budaya GlobalBudaya massa yang disebarkan ke seluruh dunia melalui berbagai saluran pemasaran mutakhir. Pemasaran internasional memicu kemunculan budaya massa. Pemicu: Teknologi, Konglomerasi media, liberalisme, kapitalisme

Page 36: manajemen pemasaran internasional

Perbedaan Budaya (Geert Hofstede)

Perbedaan Budaya (Geert Hofstede)

Karakteristik Dasar Kebudayaan:1. Preskriptif: aturan boleh atau tidak2. Sosial3. Dipelajari melalui sosialisasi & enkulturasi4. Kumulatif5. Dinamis6. Menentukan batas kelompok

Karakteristik Dasar Kebudayaan:1. Preskriptif: aturan boleh atau tidak2. Sosial3. Dipelajari melalui sosialisasi & enkulturasi4. Kumulatif5. Dinamis6. Menentukan batas kelompok

Page 37: manajemen pemasaran internasional

Dimensi Budaya(Geert Hofstede)Dimensi Budaya(Geert Hofstede)

Dimensi Budaya:1. Individualisme/Kolektifisme

(Individualism/LDV)2. Jarak Kekuasaan (Power Distance/PDI)3. Maskulin (material & asertif) atau Feminim

(kualitas hidup & perhatian) (Masculinity/MAS)

4. Kesiapan menghadapi ketidakpastian (Uncertainity Avoidance/UAI)

5. Orientasi jangka panjang/pendek (Long Term Orientation/ LTO)

Dimensi Budaya:1. Individualisme/Kolektifisme

(Individualism/LDV)2. Jarak Kekuasaan (Power Distance/PDI)3. Maskulin (material & asertif) atau Feminim

(kualitas hidup & perhatian) (Masculinity/MAS)

4. Kesiapan menghadapi ketidakpastian (Uncertainity Avoidance/UAI)

5. Orientasi jangka panjang/pendek (Long Term Orientation/ LTO)

Page 38: manajemen pemasaran internasional

Budaya Konteks RendahBudaya Konteks Rendah1. Sebagian besar informasi terkandung

dalam pesan ekplisit dan jelas2. Ikatan lemah dan keterlibatan antar

orang rendah3. Lebih sedikit pembeda antara orang

dalam dan orang luar4. Pola budaya bisa berubah dengan

mudah dan cepat5. Bersifat monochronic-tepat waktu,

Linier - berkonsentrasi pada 1 hal6. Negosiasi cepat7. Tanggungjawab organisasi didorong

pada tingkat paling bawah

1. Sebagian besar informasi terkandung dalam pesan ekplisit dan jelas

2. Ikatan lemah dan keterlibatan antar orang rendah

3. Lebih sedikit pembeda antara orang dalam dan orang luar

4. Pola budaya bisa berubah dengan mudah dan cepat

5. Bersifat monochronic-tepat waktu, Linier - berkonsentrasi pada 1 hal

6. Negosiasi cepat7. Tanggungjawab organisasi didorong

pada tingkat paling bawah

Page 39: manajemen pemasaran internasional

Budaya Konteks TinggiBudaya Konteks Tinggi

1. Informasi implisit, fisik dan terinternalisasi

2. Ikatan kuat & keterlibatan tinggi3. Perbedaan yang lebih besar antara orang

dalam & luar4. Pola budaya bertahan lama & sukar

berubah5. Polychronic-hubungan lebih penting

daripada waktu. Simultan, bersama-sama6. Negosiasi berlangsung lambat7. Tanggungjawab organisasi diarahkan ke

pada level tertinggi

1. Informasi implisit, fisik dan terinternalisasi

2. Ikatan kuat & keterlibatan tinggi3. Perbedaan yang lebih besar antara orang

dalam & luar4. Pola budaya bertahan lama & sukar

berubah5. Polychronic-hubungan lebih penting

daripada waktu. Simultan, bersama-sama6. Negosiasi berlangsung lambat7. Tanggungjawab organisasi diarahkan ke

pada level tertinggi

Page 40: manajemen pemasaran internasional

Indonesia’s Hofstede Score

Indonesia’s Hofstede Score

Page 41: manajemen pemasaran internasional

Indonesia’s Hofstede Score

Indonesia’s Hofstede Score

PDI = 78, Asia = 71 UAI = 48, Asia = 58, Dunia = 64 IDV = 14, Asia = 23, Dunia = 43 MAS = 50, Asia = 59 LTO = tinggi

PDI = 78, Asia = 71 UAI = 48, Asia = 58, Dunia = 64 IDV = 14, Asia = 23, Dunia = 43 MAS = 50, Asia = 59 LTO = tinggi

Page 42: manajemen pemasaran internasional

Indonesia’s Hofstede Score

Indonesia’s Hofstede Score

Kombinasi nilai tinggi UAI dan PDI menunjukan: Masyarakat yang mementingkan hukum, aturan dan

kontrol untuk menekan ketidakpastian. Tapi ketidaksetaraan kuasa dan kekayaan terus dipertahankan sehingga tak memungkinkan mobilitas vertikal.

Pemimpin secara virtual memiliki kuasa dan otoritas, hukum & aturan diciptakan oleh pemilik kuasa untuk menjalankan kepemimpinan dan kontrolnya. Biasanya para pemimpin tidak mendapatkan kekuasaan dari perubahan diplomatik atau demokratis.

Kombinasi nilai tinggi UAI dan PDI menunjukan: Masyarakat yang mementingkan hukum, aturan dan

kontrol untuk menekan ketidakpastian. Tapi ketidaksetaraan kuasa dan kekayaan terus dipertahankan sehingga tak memungkinkan mobilitas vertikal.

Pemimpin secara virtual memiliki kuasa dan otoritas, hukum & aturan diciptakan oleh pemilik kuasa untuk menjalankan kepemimpinan dan kontrolnya. Biasanya para pemimpin tidak mendapatkan kekuasaan dari perubahan diplomatik atau demokratis.

Page 43: manajemen pemasaran internasional

Indeks Suap & KorupsiIndeks Suap & Korupsi

Tiap tahun Transparancy Internasional mengeluarkan indeks suap dan korupsi (Bribery & Corruption Index) negara diseluruh dunia.

Indeks tersebut didasarkan pada survey pada lebih dari 11,000 pebisnis di 125 negara yang hadir dalam World Economic Forum’s

Nilai 10 menunjukan tidak ada korupsi. Nilai 0 menunjukan korupsi tak terkendali.

Tidak ada satu negara pun yang pernah mencapai indeks 10.

Tiap tahun Transparancy Internasional mengeluarkan indeks suap dan korupsi (Bribery & Corruption Index) negara diseluruh dunia.

Indeks tersebut didasarkan pada survey pada lebih dari 11,000 pebisnis di 125 negara yang hadir dalam World Economic Forum’s

Nilai 10 menunjukan tidak ada korupsi. Nilai 0 menunjukan korupsi tak terkendali.

Tidak ada satu negara pun yang pernah mencapai indeks 10.

Page 44: manajemen pemasaran internasional

Lingkungan SosialLingkungan Sosial

1. Demokrasi2. Gerakan Anti Rasialis3. Gerakan Perempuan (Kesetaraan

Gender)4. Hak Asasi Manusia5. Ekologi (Global Warming)6. Kesadaran Konsumen

1. Demokrasi2. Gerakan Anti Rasialis3. Gerakan Perempuan (Kesetaraan

Gender)4. Hak Asasi Manusia5. Ekologi (Global Warming)6. Kesadaran Konsumen

Page 45: manajemen pemasaran internasional

Lingkungan HukumLingkungan Hukum

Hukum:Aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur tingkah laku individu dalam suatu masyarakat, hubungan diantara mereka dan hubungan dengan masyarakat secara keseluruhan.

Hukum:Aturan yang dilaksanakan dalam rangka mengatur tingkah laku individu dalam suatu masyarakat, hubungan diantara mereka dan hubungan dengan masyarakat secara keseluruhan.

Page 46: manajemen pemasaran internasional

Hukum InternasionalHukum Internasional

Peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh berbagai bangsa dan negara

Kategori: 1. Hukum Publik 2. Hukum Perdagangan

Hukum Perdagangan: 1. Hukum Adat 2. Hukum Perdata

Peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh berbagai bangsa dan negara

Kategori: 1. Hukum Publik 2. Hukum Perdagangan

Hukum Perdagangan: 1. Hukum Adat 2. Hukum Perdata

Page 47: manajemen pemasaran internasional

Strategi Menekan Masalah Hukum

Strategi Menekan Masalah Hukum

1. Kesadaran dan pemahaman hukum dangan di berbagai negara

2. Pemahaman secara mendasar elemen-elemen kontrak

3. Penetapan Abritasi4. Pemahaman secara cermat atas

konvensi internasional

1. Kesadaran dan pemahaman hukum dangan di berbagai negara

2. Pemahaman secara mendasar elemen-elemen kontrak

3. Penetapan Abritasi4. Pemahaman secara cermat atas

konvensi internasional

Page 48: manajemen pemasaran internasional

Hukum PenghambatHukum Penghambat Tarif Anti Dumping Lisensi ekspor/impor Regulasi investasi asing:

1. pengambilan keputusan investasi asing2. regulasi kepemilikan, pengendalian

manajemen, ketenagakerjaan3. perpajakan dan regulasi transaksi finansial

Insentif legal Pembatasan perdagangan (subsidi, cukai

& prosedur masuk, persyaratan produk, kuota, pengendalian finansial)

Tarif Anti Dumping Lisensi ekspor/impor Regulasi investasi asing:

1. pengambilan keputusan investasi asing2. regulasi kepemilikan, pengendalian

manajemen, ketenagakerjaan3. perpajakan dan regulasi transaksi finansial

Insentif legal Pembatasan perdagangan (subsidi, cukai

& prosedur masuk, persyaratan produk, kuota, pengendalian finansial)

Page 49: manajemen pemasaran internasional

Cara Menyelesaikan Konflik

Cara Menyelesaikan Konflik

Negosiasi Langsung Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan

Kerugian:- Citra buruk- Ketidakadilan pengadilan negara- Kekhawatiran terbukanya rahasia

perusahaan

Negosiasi Langsung Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan

Kerugian:- Citra buruk- Ketidakadilan pengadilan negara- Kekhawatiran terbukanya rahasia

perusahaan

Page 50: manajemen pemasaran internasional

Lingkungan PolitikLingkungan Politik

Sebab Perubahan Politik:1. Perubahan kebijakan rezim baru2. Pemerintah membuat kebijakan

berdasarkan pendapat kaum nasional dan self-interest group

3. Perubahan komitmen dagang oleh pemerintah karena perubahan ekonomi

4. Persepsi buruk terhadap investasi asing

Sebab Perubahan Politik:1. Perubahan kebijakan rezim baru2. Pemerintah membuat kebijakan

berdasarkan pendapat kaum nasional dan self-interest group

3. Perubahan komitmen dagang oleh pemerintah karena perubahan ekonomi

4. Persepsi buruk terhadap investasi asing

Page 51: manajemen pemasaran internasional

Resiko Politik Resiko Politik 1. Ketidakstabilan umum2. Ekspropriasi:

- Ekspropriasi - Konfiksasi- Nasionalisasi - Domestikasi

3. Resiko Operasional- pembatasan impor- pengendalian pajak- pengendalian pasar- pembatasan tenaga kerja- aturan kandungan lokal- persyaratan ekspor- pengendalian harga

4. Resiko keuanganan: pengendalian neraca pembayaran

1. Ketidakstabilan umum2. Ekspropriasi:

- Ekspropriasi - Konfiksasi- Nasionalisasi - Domestikasi

3. Resiko Operasional- pembatasan impor- pengendalian pajak- pengendalian pasar- pembatasan tenaga kerja- aturan kandungan lokal- persyaratan ekspor- pengendalian harga

4. Resiko keuanganan: pengendalian neraca pembayaran

Page 52: manajemen pemasaran internasional

Strategi Menekan Resiko Politik

Strategi Menekan Resiko Politik

1. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal

2. Mempekerjakan tenaga kerja lokal3. Membagi kepemilikan : joint

venture & voluntary (planned) domestication

4. Menerapkan netralitas politik5. Lisensi

1. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal

2. Mempekerjakan tenaga kerja lokal3. Membagi kepemilikan : joint

venture & voluntary (planned) domestication

4. Menerapkan netralitas politik5. Lisensi

Page 53: manajemen pemasaran internasional

Strategi Menekan Resiko Politik

Strategi Menekan Resiko Politik

6. Melakukan perundingan7. Melakukan tindakan antisipasi

(asuransi sistem & jaringan intelejen, rencana kontingensi, data base, intrepretasi data)

8. Menghindari bidang usaha yang sensitif dengan isu politik

6. Melakukan perundingan7. Melakukan tindakan antisipasi

(asuransi sistem & jaringan intelejen, rencana kontingensi, data base, intrepretasi data)

8. Menghindari bidang usaha yang sensitif dengan isu politik

Page 54: manajemen pemasaran internasional

Strategi Memasuki Pasar Internasional

Strategi Memasuki Pasar Internasional

1. Ekspor : langsung, tidak langsung, bersama

2. Kontraktual : lisensi, waralaba, usaha patungan/aliansi strategik

3. Kepemilikan dan kontrol penuh (investasi langsung) : akuisisi, greenfield

1. Ekspor : langsung, tidak langsung, bersama

2. Kontraktual : lisensi, waralaba, usaha patungan/aliansi strategik

3. Kepemilikan dan kontrol penuh (investasi langsung) : akuisisi, greenfield

Page 55: manajemen pemasaran internasional

EksporEkspor

a. Ekspor tidak langsung : melibatkan agen ekspor

b. Ekspor bersama : melibatkan perusahaan lain yang memproduksi produk komplementer

c. Ekspor langsung : perusahaan memiliki perwakilan di luar negeri

a. Ekspor tidak langsung : melibatkan agen ekspor

b. Ekspor bersama : melibatkan perusahaan lain yang memproduksi produk komplementer

c. Ekspor langsung : perusahaan memiliki perwakilan di luar negeri

Page 56: manajemen pemasaran internasional

Perbandingan EksporPerbandingan EksporAspek Ekspor tdk

langsungEkspor langsung

Keunggulan

-Komitmen terbatas-Resiko minimal-Fleksibilitas

-Kontak lebih baik-Pengendalian lebih besar-Usaha penjualan lebih baik

Kelemahan

-Kehilangan kesempatan lebih besar-Pengendalian relatif terbatas-Kontak dengan pasar terbatas

-Investasi dalam organisasi penjualan-Komitmen pada pasar luar negeri

Page 57: manajemen pemasaran internasional

KontraktualKontraktual1. Kontrak Manufaktur : proses

produksi dikerjakan oleh perusahaan produksi lokal

2. Lisensi : penjualan hak pemanfaatan teknologi, merek dagang dengan imbalan royalti

3. Waralaba : lisensi dalam industri jasa

4. Usaha Patungan : bermitra (produksi, pemasaran, keuangan) dengan perusahaan lokal

1. Kontrak Manufaktur : proses produksi dikerjakan oleh perusahaan produksi lokal

2. Lisensi : penjualan hak pemanfaatan teknologi, merek dagang dengan imbalan royalti

3. Waralaba : lisensi dalam industri jasa

4. Usaha Patungan : bermitra (produksi, pemasaran, keuangan) dengan perusahaan lokal

Page 58: manajemen pemasaran internasional

Keunggulan KontraktualKeunggulan Kontraktual1. Kontrak Manufaktur Tidak perlu investasi Menghindari hambatan tarif Strategi masuk cepat Fleksibel Biaya manufaktur lebih rendah

2. Waralaba Investasi finansial terbatas Memanfaatkan kemampuan manajerial lokal Motivasi manajerial lebih besar

1. Kontrak Manufaktur Tidak perlu investasi Menghindari hambatan tarif Strategi masuk cepat Fleksibel Biaya manufaktur lebih rendah

2. Waralaba Investasi finansial terbatas Memanfaatkan kemampuan manajerial lokal Motivasi manajerial lebih besar

Page 59: manajemen pemasaran internasional

Keunggulan KontraktualKeunggulan Kontraktual

3. Lisensi Tidak perlu investasi Resiko minimal Mengeksploitasi pasar kecil Cara cepat masuk pasar

4. Usaha Patungan Mengurangi kebutuhan modal & sumber

daya Diversifikasi resiko Akses keahlian dan kontak pasar lokal

3. Lisensi Tidak perlu investasi Resiko minimal Mengeksploitasi pasar kecil Cara cepat masuk pasar

4. Usaha Patungan Mengurangi kebutuhan modal & sumber

daya Diversifikasi resiko Akses keahlian dan kontak pasar lokal

Page 60: manajemen pemasaran internasional

Kerugian KontraktualKerugian Kontraktual

1. Kontrak Manufaktur Perlu pengendalian kualitas yang ketat Keterbatasan pasokan

2. Waralaba Kerapkali membutuhkan program

pelatihan para manajer Perlu pengendalian finansial dan

kualitas produk

1. Kontrak Manufaktur Perlu pengendalian kualitas yang ketat Keterbatasan pasokan

2. Waralaba Kerapkali membutuhkan program

pelatihan para manajer Perlu pengendalian finansial dan

kualitas produk

Page 61: manajemen pemasaran internasional

Kerugian KontraktualKerugian Kontraktual3. Lisensi Hasil terbatas Menciptakan pesaing potensial Membatasi pengembangan produk di

masa depan Perlu pengendalian kualitas dan finansial

4. Usaha Patungan Potensi konflik antar mitra bisnis Masalah komunikasi dan manajemen Pengendalian parsial

3. Lisensi Hasil terbatas Menciptakan pesaing potensial Membatasi pengembangan produk di

masa depan Perlu pengendalian kualitas dan finansial

4. Usaha Patungan Potensi konflik antar mitra bisnis Masalah komunikasi dan manajemen Pengendalian parsial

Page 62: manajemen pemasaran internasional

Usaha Patungan dalam bentuk Aliansi StrategikUsaha Patungan dalam bentuk Aliansi Strategik

1. Pengembangan teknologi - mengurangi biaya & resiko pengembangan

teknologi- menyatukan pengalihan teknologi dari

pemimpin ke pengikut2. Operasi & Logistik- memperbaiki proses manufaktrur (efisiensi

& pembelajaran)- mengalihkan pengetahuan

manufaktur/memanfaatkan keunggulan komparatif negara

1. Pengembangan teknologi - mengurangi biaya & resiko pengembangan

teknologi- menyatukan pengalihan teknologi dari

pemimpin ke pengikut2. Operasi & Logistik- memperbaiki proses manufaktrur (efisiensi

& pembelajaran)- mengalihkan pengetahuan

manufaktur/memanfaatkan keunggulan komparatif negara

Page 63: manajemen pemasaran internasional

Usaha Patungan dalam bentuk Aliansi StrategikUsaha Patungan dalam bentuk Aliansi Strategik

1. Pemasaran, Penjualan, Pelayanan - kerjasama rantai hilir mengikuti kondisi

negara

2. Negara Tunggal & Banyak Negara- merujuk pada cakupan geografis aliansi

3. X & Y- X : pembagian aktivitas - Y : melakukan aktivitas yang sama

untuk efisiensi

1. Pemasaran, Penjualan, Pelayanan - kerjasama rantai hilir mengikuti kondisi

negara

2. Negara Tunggal & Banyak Negara- merujuk pada cakupan geografis aliansi

3. X & Y- X : pembagian aktivitas - Y : melakukan aktivitas yang sama

untuk efisiensi

Page 64: manajemen pemasaran internasional

Investasi LansungInvestasi Lansung

1. Akuisisi : Mengambil alih perusahaan yang telah ada

2. Greenfield Plant : Membangun operasi sendiri dari awal. Syarat:

- jika logistik produksi adalah faktor kunci- Tidak ada perusahaan lokal yang

memenuhi target akuisisi- Target akuisisi yang ada terlalu mahal

1. Akuisisi : Mengambil alih perusahaan yang telah ada

2. Greenfield Plant : Membangun operasi sendiri dari awal. Syarat:

- jika logistik produksi adalah faktor kunci- Tidak ada perusahaan lokal yang

memenuhi target akuisisi- Target akuisisi yang ada terlalu mahal

Page 65: manajemen pemasaran internasional

Keunggulan Investasi Langsung

Keunggulan Investasi Langsung

1. Akusisi- Strategi masuk yang

cepat- Akses ke saluran

distribusi- Pengalaman

manajemen telah terbentuk

- Nama merek dan reputasi telah terbentuk

- Mengurangi Kompetisi

1. Akusisi- Strategi masuk yang

cepat- Akses ke saluran

distribusi- Pengalaman

manajemen telah terbentuk

- Nama merek dan reputasi telah terbentuk

- Mengurangi Kompetisi

2. Greenfield- Memanfaatkan

teknologi terbaru- Produksi terintegrasi- Efisiensi terintegrasi

2. Greenfield- Memanfaatkan

teknologi terbaru- Produksi terintegrasi- Efisiensi terintegrasi

Page 66: manajemen pemasaran internasional

Kelemahan Investasi Langsung

Kelemahan Investasi Langsung

1. Akuisisi- Masalah dengan

integrasi operasi yang telah ada

- Masalah komunikasi & koordinasi

- Masalah kesesuaian bisnis yang sudah ada

1. Akuisisi- Masalah dengan

integrasi operasi yang telah ada

- Masalah komunikasi & koordinasi

- Masalah kesesuaian bisnis yang sudah ada

2. Greenfield- Biaya investasi

besar- Harus

membangun bisnis

- Adanya penundaan waktu

2. Greenfield- Biaya investasi

besar- Harus

membangun bisnis

- Adanya penundaan waktu

Page 67: manajemen pemasaran internasional

Strategi PemasaranStrategi Pemasaran

1. Customer Lifetime Value (CLV) dan Costumer Equity (CE) - Blattberg & Deighton

2. Experiential Marketing Brand Equity

3. Blue Ocean Strategy4. Servqual dan Service Profit Chain

1. Customer Lifetime Value (CLV) dan Costumer Equity (CE) - Blattberg & Deighton

2. Experiential Marketing Brand Equity

3. Blue Ocean Strategy4. Servqual dan Service Profit Chain

Page 68: manajemen pemasaran internasional

Strategi Pemasaran Internasional

Strategi Pemasaran Internasional

7. Corporate Social Responsibility8. Co Branding9. Integrated Marketing Communication10.Consumer Relationship Management11.Return of Investment (ROI) Marketing12.Network Marketing

7. Corporate Social Responsibility8. Co Branding9. Integrated Marketing Communication10.Consumer Relationship Management11.Return of Investment (ROI) Marketing12.Network Marketing

Page 69: manajemen pemasaran internasional

CLV & CECLV & CE

- untuk mengukur aspek dinamika kompetisi di pasar dengan memodelkan perpindahan pelanggan dari satu perusahaan ke perusahaan lain) dan daya jangka ke depan (memodelkan pola pembelian pelanggan di masa yang akan datang)

- CLV :nilai profitabilitas (dalam satuan mata uang) dari setiap pelanggan yang dimiliki, dan yang akan dimiliki perusahaan, di masa kini dan masa datang.

- Rata-rata CLV x total populasi dalam target market = CE (%)

- untuk mengukur aspek dinamika kompetisi di pasar dengan memodelkan perpindahan pelanggan dari satu perusahaan ke perusahaan lain) dan daya jangka ke depan (memodelkan pola pembelian pelanggan di masa yang akan datang)

- CLV :nilai profitabilitas (dalam satuan mata uang) dari setiap pelanggan yang dimiliki, dan yang akan dimiliki perusahaan, di masa kini dan masa datang.

- Rata-rata CLV x total populasi dalam target market = CE (%)

Page 70: manajemen pemasaran internasional

CLV & CECLV & CE- 3 Variabel pengukuran CLV = a. dimensi panjang = menunjukan frekuensi

pelanggan melakukan transaksi dengan perusahaan

b. dimensi lebar = menggambarkan frekuensi pelanggan melakukan pembelian silang

c. dimensi tinggi = seberapa tinggi nilai pembelanjaan pelanggan tiap kali bertransaksi dengan perusahaan

- Asumsi Dasar CLVa. Pelanggan tidak akan pernah lepas hanya saja

keumungkinan untuk kembali ke perusahaan semakin lama semakin kecil (mendekati 0)

b. Jika pelanggan sudah tidak datang lagi selama beberapa periode berturut-turut maka pelanggan itu sudah dianggap hilang selamanya

- 3 Variabel pengukuran CLV = a. dimensi panjang = menunjukan frekuensi

pelanggan melakukan transaksi dengan perusahaan

b. dimensi lebar = menggambarkan frekuensi pelanggan melakukan pembelian silang

c. dimensi tinggi = seberapa tinggi nilai pembelanjaan pelanggan tiap kali bertransaksi dengan perusahaan

- Asumsi Dasar CLVa. Pelanggan tidak akan pernah lepas hanya saja

keumungkinan untuk kembali ke perusahaan semakin lama semakin kecil (mendekati 0)

b. Jika pelanggan sudah tidak datang lagi selama beberapa periode berturut-turut maka pelanggan itu sudah dianggap hilang selamanya

Page 71: manajemen pemasaran internasional

Experiential MarketingExperiential Marketing

1. Sense, feel, think, act dan relate2. Langkah-langkah:a. mencari pengalaman yang dibutuhkan

konsumenb. Experiential value promisec. Brand experience atau constumer

interface

1. Sense, feel, think, act dan relate2. Langkah-langkah:a. mencari pengalaman yang dibutuhkan

konsumenb. Experiential value promisec. Brand experience atau constumer

interface

Page 72: manajemen pemasaran internasional

Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy

Red Ocean Blue OceanBersaing dalam ruang pasar yang sudah ada

Bersaing dalam ruang pasar yang baru

Memenangi kompetisi Membuat kompetisi jadi tidak relevan

Mengeksploitasi permintaan yang ada

Menciptakan dan menangkap permintaan baru

Memilih antara value dan cost

Mendobrak pertukaran value-cost

Memilih Diferensiasi dan biaya rendah

Memadukan diferensiasi dan biaya rendah

Page 73: manajemen pemasaran internasional

Brand EquityBrand Equity

Sikap Pelanggan1. Mengganti merek

karena harga2. Tidak ada alasan

mengganti harga3. Merasa rugi jika

berganti merek4. Menggangap merek

sebagai teman5. Terikat pada merek

Sikap Pelanggan1. Mengganti merek

karena harga2. Tidak ada alasan

mengganti harga3. Merasa rugi jika

berganti merek4. Menggangap merek

sebagai teman5. Terikat pada merek

Keuntungan Merek1. Pertahanan harga2. Kredibilitas tinggi,

mudah melakukan perluasan merek

3. Menetapkan harga lebih tinggi

4. Posisi yang kuat di hadapan distributor & pengecer

5. Biaya pemasaran lebih kecil

Keuntungan Merek1. Pertahanan harga2. Kredibilitas tinggi,

mudah melakukan perluasan merek

3. Menetapkan harga lebih tinggi

4. Posisi yang kuat di hadapan distributor & pengecer

5. Biaya pemasaran lebih kecil

Page 74: manajemen pemasaran internasional

Servqual & SPCServqual & SPC

Elemen Servqual:1. Fisik (tangible)2. Keandalan (reliability)3. Keyakinan dan Keamanan (assurance)4. Cepat tanggap (responsiveness)5. Pendekatan personal (empathy)

SPC = karyawan puas (lingkungan kerja, kompensasi) akan menciptakan kepuasaran konsumen

Elemen Servqual:1. Fisik (tangible)2. Keandalan (reliability)3. Keyakinan dan Keamanan (assurance)4. Cepat tanggap (responsiveness)5. Pendekatan personal (empathy)

SPC = karyawan puas (lingkungan kerja, kompensasi) akan menciptakan kepuasaran konsumen

Page 75: manajemen pemasaran internasional

CSRCSR

Prinsip Dasar:1. Fokus2. Konsisten 3. Berhubungan dengan merek 4. Branding

Manfaat: akusisi konsumen, ceruk pasar baru,

kenaikan penjualan, identitas merek

Prinsip Dasar:1. Fokus2. Konsisten 3. Berhubungan dengan merek 4. Branding

Manfaat: akusisi konsumen, ceruk pasar baru,

kenaikan penjualan, identitas merek

Page 76: manajemen pemasaran internasional

Co Branding (1 + 1 = 11)Co Branding (1 + 1 = 11)

Manfaat:1. Keuntungan Finansial2. Peningkatan atau transfer ekuitas merek

dari patnerDimensi : Shared value & durasiJeniss Joint Promotions Joint Venture1. Aliansi2. Co Branding

Manfaat:1. Keuntungan Finansial2. Peningkatan atau transfer ekuitas merek

dari patnerDimensi : Shared value & durasiJeniss Joint Promotions Joint Venture1. Aliansi2. Co Branding

Page 77: manajemen pemasaran internasional

IMCIMC

Pemicu IMC:1. Ekuitas Merek2. Perkembangan

teknologi3. Globalisasi

Pemicu IMC:1. Ekuitas Merek2. Perkembangan

teknologi3. Globalisasi

Karakter IMC :1. Mempengaruhi

prilaku2. Berawal dari (calon)

pelanggan3. Memanfaatkan

seluruh bentuk dan media komunikasi

4. Menciptakan sinergi5. Menjalin hubungan

Karakter IMC :1. Mempengaruhi

prilaku2. Berawal dari (calon)

pelanggan3. Memanfaatkan

seluruh bentuk dan media komunikasi

4. Menciptakan sinergi5. Menjalin hubungan

Page 78: manajemen pemasaran internasional

CRMCRM

Tingkatan CRM:1. Finansial bond2. Social bond3. Business bond4. Structural bond

Tingkatan CRM:1. Finansial bond2. Social bond3. Business bond4. Structural bond

Page 79: manajemen pemasaran internasional

ROI MarketingROI Marketing

Rumusan ROIRumusan ROI

Formula Hasil

Jml penjualan x rata-rata harga

Vol Penjualan

Vol penjualan x keuntungan Total Keuntungan

Total keuntungan : Biaya pemasaran

ROI

Page 80: manajemen pemasaran internasional

Network MarketingNetwork Marketing

Prinsip Dasar:1. Sistem2. Produk3. Manusia

Prinsip Dasar:1. Sistem2. Produk3. Manusia

Page 81: manajemen pemasaran internasional

Strategi ProdukStrategi Produk

Produk:Seperangkat atribut fisik, psikologis, servis dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan, atau manfaat, bagi pembeli dan pengguna yang memiliki

Sifat:a. Tangible (berwujud:bahan, ukuran, berat,

kinerja, desain, kemasan )b. Intangible (tidak berwujud: citra, gaya,

jaminan, layanan)

Produk:Seperangkat atribut fisik, psikologis, servis dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan, atau manfaat, bagi pembeli dan pengguna yang memiliki

Sifat:a. Tangible (berwujud:bahan, ukuran, berat,

kinerja, desain, kemasan )b. Intangible (tidak berwujud: citra, gaya,

jaminan, layanan)

Page 82: manajemen pemasaran internasional

Jenis ProdukJenis Produk Berdasarkan pengguna:

1. Konsumen 2. Industri

Berdasarkan motif pembelian1. Kesenangan2. Preferensi3. Belanja4. Khusus

Berdasarkan jangka waktu pemakaian1. Tahan lama2. Tidak tahan lama3. Dapat dibuang

Berdasarkan pengguna:1. Konsumen 2. Industri

Berdasarkan motif pembelian1. Kesenangan2. Preferensi3. Belanja4. Khusus

Berdasarkan jangka waktu pemakaian1. Tahan lama2. Tidak tahan lama3. Dapat dibuang

Page 83: manajemen pemasaran internasional

Jenis ProdukJenis Produk

a. Lokal Karakter bisnis lokal Pengalaman

konsumen yang berbeda

Kemahiran memproduksi tidak dapat dialihkan

a. Lokal Karakter bisnis lokal Pengalaman

konsumen yang berbeda

Kemahiran memproduksi tidak dapat dialihkan

Page 84: manajemen pemasaran internasional

Strategi ProdukStrategi ProdukJenis Produk:b. Internasional

Produk produksi perusahaan multinasional yang hanya ditawarkan di wilayah tertentu

c. Global Prinsip strategi yang sama Nama sama, citra sama Pemosisian sama Bauran pemasaran (mungkin berbeda)

Jenis Produk:b. Internasional

Produk produksi perusahaan multinasional yang hanya ditawarkan di wilayah tertentu

c. Global Prinsip strategi yang sama Nama sama, citra sama Pemosisian sama Bauran pemasaran (mungkin berbeda)

Page 85: manajemen pemasaran internasional

Pemosisian ProdukPemosisian Produk

1. Atribut dan Manfaat2. Mutu/Harga3. Penggunaan/

Pengguna4. Teknologi Canggih5. Sentuhan Teknologi

Canggih

1. Atribut dan Manfaat2. Mutu/Harga3. Penggunaan/

Pengguna4. Teknologi Canggih5. Sentuhan Teknologi

Canggih

Page 86: manajemen pemasaran internasional

Faktor Pemilihan Strategi ProdukFaktor Pemilihan Strategi Produk

Preferensi : selera pelanggan potensial dan daya beli

Biaya adaptasi dan manufaktur

Hukum dan peraturan Kesesuaian dengan

lingkungan

Preferensi : selera pelanggan potensial dan daya beli

Biaya adaptasi dan manufaktur

Hukum dan peraturan Kesesuaian dengan

lingkungan

Page 87: manajemen pemasaran internasional

Kendala Produk Asing1. Bias identitas manufaktur2. Mengubah persepsi konsumen

Kendala Produk Asing1. Bias identitas manufaktur2. Mengubah persepsi konsumen

Strategi Perancangan Produk

Strategi Perancangan Produk

Page 88: manajemen pemasaran internasional

Perluasan produkAdaptasi Komunikasi

Adaptasi Ganda

Perluasan Ganda Adaptasi ProdukPerluasan Komunikasi

berbeda

Komunikasi

Sama

Alternatif Strategi

SamaProduk

Berbeda

Page 89: manajemen pemasaran internasional

Produk BaruProduk BaruKarakter Perusahaan yang Menghasilkan:

a. Perusahaan fokus pada satu atau beberapa bisnis

b. Manajer senior aktif menentukan dan mengembangkan produk

c. Kemauan dan kemampuan merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik

d. Kecepatan membawa produk baru memperkuat mutu produk

Karakter Perusahaan yang Menghasilkan:

a. Perusahaan fokus pada satu atau beberapa bisnis

b. Manajer senior aktif menentukan dan mengembangkan produk

c. Kemauan dan kemampuan merekrut dan mempertahankan karyawan terbaik

d. Kecepatan membawa produk baru memperkuat mutu produk

Page 90: manajemen pemasaran internasional

Fungsi Departemen Produk Baru

Fungsi Departemen Produk Baru

Memastikan sumber ide relevan Menyaring ide-ide baru Menyelidiki dan menganalisis ide

produk baru yang terpilih Memastikan perusahaan

memberikan dukungan sumber daya untuk calon produk baru

Memastikan sumber ide relevan Menyaring ide-ide baru Menyelidiki dan menganalisis ide

produk baru yang terpilih Memastikan perusahaan

memberikan dukungan sumber daya untuk calon produk baru

Page 91: manajemen pemasaran internasional

Menentukan Harga Menentukan Harga

Faktor Penentu Harga:1. Biaya Produksi : HPP + laba2. Harga Pesaing3. Harga Optimum: fungsi dari

permintaan dan penawaran produk yang ditentukan oleh keinginan dan kemampuan pelanggan untuk membeli

Faktor Penentu Harga:1. Biaya Produksi : HPP + laba2. Harga Pesaing3. Harga Optimum: fungsi dari

permintaan dan penawaran produk yang ditentukan oleh keinginan dan kemampuan pelanggan untuk membeli

Page 92: manajemen pemasaran internasional

Pertimbangan Penetapan Harga

Pertimbangan Penetapan Harga

1. Hubungan antara harga dan kualitas2. Kompetisi3. Strategi perusahaan (penetrasi, market

skimming, memenangkan persaingan)4. Harga yang ditetapkan karena strategi

promosi penjualan (diskon, rabat dsb)5. Segmen pasar6. Fluktuasi biaya produksi7. Interfensi pemerintah8. Politik perdagangan internasional

(dumping, kuota, bea masuk dsb)

1. Hubungan antara harga dan kualitas2. Kompetisi3. Strategi perusahaan (penetrasi, market

skimming, memenangkan persaingan)4. Harga yang ditetapkan karena strategi

promosi penjualan (diskon, rabat dsb)5. Segmen pasar6. Fluktuasi biaya produksi7. Interfensi pemerintah8. Politik perdagangan internasional

(dumping, kuota, bea masuk dsb)

Page 93: manajemen pemasaran internasional

Langkah Menentukan Harga Dasar

Langkah Menentukan Harga Dasar

Menentukan elastisitas permintaan terhadap harga

Perkiraan biaya tetap dan variabel (+ biaya adaptasi) dihubungkan dengan proyeksi volume penjualan

Tetapkan biaya program pemasaran Pilih harga yang memberikan

kontribusi marjin paling tinggi

Menentukan elastisitas permintaan terhadap harga

Perkiraan biaya tetap dan variabel (+ biaya adaptasi) dihubungkan dengan proyeksi volume penjualan

Tetapkan biaya program pemasaran Pilih harga yang memberikan

kontribusi marjin paling tinggi

Page 94: manajemen pemasaran internasional

Pendekatan Penetapan Harga

Pendekatan Penetapan Harga1. Harga pasar tertinggi

(market skimming)2. Penetrasi pasar (market

penetration)3. Mempertahankan pasar

(market holding)4. Menambahkan laba pada

biaya produksi (Cost-Plus) : akunting historis dan estimated future cost)

5. Berdasarkan pemasok

1. Harga pasar tertinggi (market skimming)

2. Penetrasi pasar (market penetration)

3. Mempertahankan pasar (market holding)

4. Menambahkan laba pada biaya produksi (Cost-Plus) : akunting historis dan estimated future cost)

5. Berdasarkan pemasok

Page 95: manajemen pemasaran internasional

Strategi Harga Berdasarkan Pemasok

Strategi Harga Berdasarkan Pemasok

1. Harga berdasarkan produk domestik yang di ‘internasionalisasi’

2. Harga berdasarkan produk diimpor dari negara lain (perusahaan yang diberi lisensi)

3. Harga ditentukan oleh saluran distribusi

1. Harga berdasarkan produk domestik yang di ‘internasionalisasi’

2. Harga berdasarkan produk diimpor dari negara lain (perusahaan yang diberi lisensi)

3. Harga ditentukan oleh saluran distribusi

Page 96: manajemen pemasaran internasional

Pengaruh Lingkungan terhadap Penetapan

Harga

Pengaruh Lingkungan terhadap Penetapan

Harga Dumping Kurs mata uang: Inflasi Devaluasi Revaluasi Kendali dan Subsidi Pemerintah Perilaku Pesaing Permintaan Pasar

Dumping Kurs mata uang: Inflasi Devaluasi Revaluasi Kendali dan Subsidi Pemerintah Perilaku Pesaing Permintaan Pasar

Page 97: manajemen pemasaran internasional

Harga TransferHarga TransferPenetapan harga barang dan jasa yang dibeli dan dijual oleh unit atau divisi operasi sebuah perusahaan

Metode:1. Berdasarkan biaya2. Berdasarkan harga pasar3. Kombinasi biaya dan harga pasar

Penetapan harga barang dan jasa yang dibeli dan dijual oleh unit atau divisi operasi sebuah perusahaan

Metode:1. Berdasarkan biaya2. Berdasarkan harga pasar3. Kombinasi biaya dan harga pasar

Page 98: manajemen pemasaran internasional

Alternatif Penetapan Harga Global

Alternatif Penetapan Harga Global

Etnosentris

Polisentris

Geosentris

Etnosentris

Polisentris

Geosentris