18
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PARENT STOCK AYAM BROILER TERHADAP EFISIENSI PAKAN Oleh : 1. Ido Prayuda (105050100111013) 2. Aji Syahadat (105050100111017) 3. M. Rizky Febriansyah (105050100111018) 4. Desy Tri Intan Sari (105050100111038) 5. Tito Pramudya AS (105050100111054) PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

  • Upload
    poe-tra

  • View
    100

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asd f

Citation preview

Page 1: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PARENT STOCK AYAM

BROILER TERHADAP EFISIENSI PAKAN

Oleh :

1. Ido Prayuda (105050100111013)

2. Aji Syahadat (105050100111017)

3. M. Rizky Febriansyah (105050100111018)

4. Desy Tri Intan Sari (105050100111038)

5. Tito Pramudya AS (105050100111054)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

MANAJEMEN PEMBRIAN PAKAN PARENT STOCK AYAM

BROILER TERHADAP EFISIENSI PAKANOleh :

6. Ido Prayuda (105050100111013)

7. Aji Syahadat (105050100111017)

8. M. Rizky Febriansyah (105050100111018)

9. Desy Tri Intan Sari (105050100111038)

10. Tito Pramudya AS (105050100111054)

Mengetahui

Universitas Brawijaya

Fakultas Peternakan

Program Studi Peternakan

Ketua

Dr. Ir. Sucik Maylinda, MS.NIP . 19560928 198103 2 003Tanggal :

Menyetujui

Dosen Pembibmbing

Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MSNIP . 195706291984031001Tanggal :

BAB I

Page 3: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan ayam merupakan salah satu bidang usaha yang

menguntungkan bila dikelola dengan manajemen yang tepat.Manajemen

merupakan salah satu faktor penting sebagai penentu keberhasilan usaha

peternakan ayam. Manajemen yang tepat dan benar akan memperoleh

produksi yang tinggi. Untuk itu maka perlu diperhatikan bagaimana proses

dan tata cara pemberian pakan untuk parent stock ayam pedaging.Pakan

merupakan campuran berbagai macam bahan pakan yang diberikan pada ayam

guna memenuhi kebtuhan zat makanan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan,

produksi dan reproduksi.Faktor pakan harus di perhatikan karena dalam usaha

peternakan ayam biaya produksi dialokasikan sebesar 60 – 80% untuk pakan.

Bibit merupakan faktor dasar dalam peternakan unggas sebagai titik awal

dari serangkaian proses pemeliharaan sehingga diperlukan pemilihan bibit

yang tepat agar ayam dapat berproduksi secara optimal. Bibit yang unggul

tidak akan menampilkan produktifitas yang tinggi apabila tidak diikuti dengan

manajemen pemberian pakan yang baik, meliputi pemilihan bahan pakan yang

digunakan, penyusunan pakan yang lengkap, seimbang dan memenuhi

kandungan zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam, penyimpanan pakan,

pencampuran pakan dan cara pemberian.

Untuk menekan biaya pakan yang tinggi diperlukan pakan yang murah

harganya, cukup tersedia, dan mempunyai kandungan zat pakan yang cukup

untuk kebutuhan ternak dan tidak bersaing dengan bahan pangan manusia.

Pakan mempunyai peranan yang sangat penting bagi semua makhluk hidup

untuk membentuk dan menggantikan sel penyusun jaringan-jaringan tubuh

yang rusak, berperan dalam proses metabolisme, dipakai dan berguna bagi

proses pertumbuhan, hidup pokok,kerja, aktifitas produksi dan lain-lain.

(Wahyu,2004).

1.2 Tujuan

Page 4: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menambah

pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam Manajemen Pemberian Pakan

Parent Stock Ayam Broiler Periode Layer. Selain itu ini juga merupakan salah

satu syarat untuk menyandang gelar strata 1 di Jurusan Produksi Ternak

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan agar mahasiswa dapat memperoleh wawasan

baru dan peningkatan keterampilan tentang Manajemen pemberian pakan

parent stock ayam pedaging terhadap efisiensi pakan. Serta mengetahui

tentang kualitas dan kuantitas pakan uang diberikan pada ayam. Selain itu juga

sebagai informasi bagi pembaca dan bahan pertimbangan bagi peternak

pembibitan dalam menjalankan usahanya pada masa mendatang.

Page 5: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Pada Ayam

Pada klasifikasi atau pengelompokanm ternak ayam yang dapat dibedakan

atau diklasifikasi standart dan klasifikasi ekonomi.Klasifikasi standart meliputi

ayam, bangsa, strain/galur dan varietas. Sedangkan klasifikasi ekonomi meliputi

tipe-tipe ayam seperti tipe petelur (egg type) tipe pedaging (meat type), dwiguna

(dual propose) dan fancy/ornamental. (achmanu dkk,2011)

2.2 Ayam Bibit

Ayam bibit adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk

menghasilkan keturunan yang mempunyai kualitas genetik yang sama atau lebih

unggul dari tetuanya. Direktorat Jenderal Peternakan (1986) menyatakan bahwa

garis keturunan dalam menghasilkan final stock secara berurutan yaitu:

Pure Line

Great Grand Parent Stock

Grand Parent Stock

Parent Stock

Final Stock

Final stock merupakan keturunan terakhir dari ayam bibit yang ditujukan

untuk produksi, baik produksi daging maupun produksi telur.

Ayam merupakan ternak yang paling digemari oleh masyarakat untuk

dibudidayakan.Tatalaksana budidaya ayam relatif mudah dan perputaran

usahanya relatif singkat, karena dalam waktu 30-40 hari ayam yang dipelihara

sudah dapat dipanen.Ayam yang umumnya dibudidayakan dapat dibedakan

menjadi ayam niaga pedaging (umum disebut dengan ayam broiler) dan ayam

niaga petelur.

Page 6: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

Ayam niaga pedaging adalah ayam final stock yang dipelihara untuk

menghasilkan daging. Sedangkan ayam niaga petelur adalah ayamfinal

stock yang dipelihara untuk menghasilkan telur konsumsi. (anonymous,2009)

2.3 Perkawinan Ayam

Perkawinan merupakan suatu proses untuk menghasilkan keturunan. Hal

ini merupakan hal penting dan harus disiasati dengan baik.Sehingga untuk

menghasilkan keturunan yang efektif, efisien serta sesuai dengan demand,

maka harus dianalisa metode perkawinan yang tepat.Saat ini dikenal ada empat

metode perkawinan pada ayam bibit. Keempat metode tersebut yaitu:

Flock Mating

Flock mating merupakan metode perkawinan dengan menggunakan

pejantan lebih dari atau sama dengan 2 ekor dan menggunakan betina lebih dari

atau sama dengan 2 ekor. Metode ini umumnya digunakan oleh

peternak.Karena efisien dari segi waktu, tenaga, tempat dan biaya.

Pens Mating

Pens mating merupakan metode perkawinan dengan menggunakan 1 ekor

pejantan untuk betina sama dengan atau lebih dari 2 ekor. Metode ini

cenderung menghasilkan fertilitas yang rendah.

Stud Mating

Stud mating merupakan metode perkawinan dengan menggunakan 1 ekor

pejantan dan 1 ekor betina.

Artificial Insemination (AI)/Inseminasi Buatan (IB)

Page 7: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

Artificial Insemination merupakan metode perkawinan dengan cara

menyemprotkan sperma melalui saluran reproduksi. Pada ayam AI tidak

seefisien pada sapi, oleh karena itu banyak yang tidak menerapakan metode

perkawinan ini pada ayam. (Anonymous,2009)

2.4 Makanan Dan Keragaman Bibit Ayam

Ayam broiler berasal dari persilangan dengan nenek moyang yang sama, tetapi hasilnya berbeda. Dari berbagai bibit ayam broiler memberikan konversi pakan yang berbeda.Ini menunjukkan bahwa kemampuan bibit ayam itu dalam mengolah makanan menjadi ransum beragam.Hal ini yang membedakan adalah seleksi yang dilakukan oleh pembibit asal. (Rasyaf, 2003)

Tabel 1. Performance Ayam broiler

Strain Usia (hari)

42 56 63 70Cobb 500

Konversi Pakan1,70 – 1,90 1,90 – 2,30 2,10 – 2,40 2,40 – 2,60

Euribrid Hybro Konversi Pakan

1,89 2,10 2,21 2,32

H & N Meat Nick Konversi

Pakan

1,75 – 1,90 1,90 – 2, 10 2,10 – 2,30 -

Hubbard Konversi pakan

1,72 2,11 2,46 -

Shaver Starbo Konversi pakan

1,80 – 1,90 2,00 – 2,30 2,20 – 2,30 2,30 – 2,40

Sumber : rasyaf, 2003

Setiap bibit ayam broiler itu mempunyai kelebihan tertentu yang diarahkan

oleh pakar genetika pembentuk strain ybs. Macam-macam kelebihan yang

dibentuk dari setiap bibit, tetapi setiap satu kelebihan yang menonjol akan

menyebabkan kelemahan di segi lain. Sudarmono (2003) menambahkan

masalah bibit merupakan unsur yang menentukan pertumbuhan serta produksi,

kondisi bibit yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.Untuk

Page 8: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

memilih ayam yang berkualitas baik haruslah dilakukan seleksi atau culling.

Ciri-ciri fisik bibit yang baik memilik berat badan standart tidak kurang dari 32

gram, perilaku gesit, aktif, lincah, mata bulat dan cerah, rongga perut elastis,

kotoran tidak lengket di dubur dan posisi dalam kelompok selalu tersebar.

2.5 Pemberian Pakan Ayam

Menurut Rasyaf (2003) pemberian pakan diawali dengan perencanaan dan diakhiri dengan evaluasi akhir.Buruk atau baiknya hasil merupakan cermin dari makanan yang kita berikan, asalkan unsur-unsur lain dapat kita atasi. Hal- hal yang mempengaruhi konsumsi ransum agar mengetahui apa saja yang mempengaruhi konsumsi ransum. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum ayam ini adalah:

a. Temperatur lingkungan

b. Kesehatan ayam. Ayam yang sakit apapun atau pada tingkat gejala awal

akan memperlihatkan penurunan konsumsi ransum.

c. Tingkat energi ransum yang diberikan. Semakin tinggi energi ransum yang

diberikan maka akan semakin rendah konsumsi ransum secara kuantitatif.

d. Sistem pemberian pakan. Bertalian erat dengan ini adalah bentuk fisik

tempat ransum dan kepadatan kandang.

e. Jenis kelamin ayam. Jantan akan lebih banyak dan makan lebih dahulu

daripada betina. Akibatnya betina terdesak dan kadang kala harus

menunggu hingga jantan selesai makan. Dalam kondisi ini konsumsi

ransum pada betina kurang dan tubuhnya kurus daripada ayam jantan yang

begitu gemuk dan cepat pertumbuhannya.

f. Genetik ayam. Ada beberapa ayam broiler yang diarahkan pada

pertumbuhan yang tinggi, da nada yang diarahkan pada konsumsi yang

ekonomis da nada pula yang diarahkan pada daya tahan yang baik.

2.6 Pemeliharaan Parent Stock

Parent stock ayam pedaging dipelihara untuk diambil telurnya dengan

tujuan produksi yang menghasilkan ayam pedaging final stock. Menurut

Wiharto (2007) tipe ayam pedaging adalah ayam-ayam yang efisien sebagai

penghasil daging. Periode layer sangat penting untuk diperhatikan karena pada

saat layer tubuh ayam tidak boleh terlalu besar karena dapat menghambat

Page 9: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

produksi telur untuk ditetaskan menjadi final stock. Manajemen yang kurang

bagus pada saat layer akan menyebabkan organ reproduksi tidak dapat bekerja

secara sempurna untuk menghasilkan telur tetas. (anonymous,2007)

Page 10: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

BAB III

PEMBAHASAN

Kandungan Zat Pakan Terhadap Efisiensi Pakan

Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan jadi atau pakan

lengkap yang dibuat oleh PT. Panca Patriot Prima yang disesuaikan dengan

kondisi ternak yaitu pakan tipe BB – 3 untuk betina dan jantan. Dimana

kandungan hasil analisa pada laboratorium dapat di lihat pada table.

Umur 155-462 Hari

KADAR AIR MAX 12 %

PROTEIN KASAR MIN 16 %

LEMAK KASAR 3 – 4 %

SERAT KASAR 3 – 4 %

CALCIUM MIN 3.2 %

PHOSPOR MIN 0.4 %

ME MIN 2860 Kcal/kg

Mekanisme Cara Pemberian Pakan Terhadap Efisiensi Pakan

Pemberian pakan diberikan 1 kali sehari yaitu setiap pukul 07.00 WIB dan

berselang 20 menit kemudian mesin akan memutar pakan kembali untuk

menghindari sisa pakan yang menumpuk sehingga membuat pakan tengik, tidak

tercampur kotoran maupun terkontaminasi akibat terlalu lama didalam kandang.

Konsumsi pakan sangat penting untuk diperhatikan pada produksi ini, terutama

program konsumsi pakan menjelang puncak produksi. Jumlah pakan yang

diberikan disesuaikan dengan kebutuhan ayam. Kandungan nutrisi pada pakan

produksi yaitu protein MIN 16 % dan ME MIN 2860 Kcal/kg. Menurut Hybro,

2001 kenaikan jumlah pakan harus mencukupi kebutuhan gizi ayam untuk

produksi telur dan pertumbuhan, yang pemberian nya bertahap sehingga dapat

mencegah terjadinya over stimulasi pada ayam yang belum siap produksi.

Page 11: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

Tingkat konsumsi air minum ayam harus di monitor setiap hari. Konsumsi

minum air memiliki hubungan dengan tingkat produksi, jumlah pakan yang di

konsumsi dan temperature lingkungan (fadillah,dkk 2007).

Ayam yang kekurangan air minum akan menyebabkan produksi telur

menurun akibat terganggunya proses metabolisme. Jumlah konsumsi air minum

pada produksi yaitu 2.2 – 2.5 kali dari jumlah konsumsi pakan.

Pemberian di berikan pada pukul 07.00 pagi dengan anggapan ketika

ternak makan metabolisme tubuhnya pasti meningkat apabila suhu lingkungan

lebih tinggi mengakibatkan stress pada ternak dan mengganggu produksi telur.

Konsumsi Pakan

Pakan yang diberikan untuk setiap ekor ayam betina Parent Stock ini

sebesar 120gr/ekor/hari dan 135gr/ekor/hari. Dalam lieteratur Lohmann Brown

Management (2008) bahwa konsumsi perhari ayam Lohmann Brown 110 – 120

gr per hari.

Kontrol terhadap konsumsi pakan dilakukan setiap hari melalui recording.

Recording juga dapat digunakan untuk mengetahui produksi telur. Ayam setiap

hari nya, sehingga besar atau kecil nya konversi pakan bisa ketahui.

Konsumsi pakan ayam untuk produksi dipeternakan rata-rata

menggunakan batas standar atas konsumsi pakan, hal ini dilakukan dengan

tujuan agar kebutuhan pakan untuk ayam dapat tercukupi. Konsumsi pakan

untuk ayam akan berpengaruh pada bobot badan, produksi telur (HDP), dan

konversi pakan. Konsumsi pakan rata-rata kandang 1 – 30 yaitu 120gr. Dari

sampel data diatas dapat dilihat bahwa mulai dari kandang A, B, dan C 1 sampai

kandang 10 memiliki konsumsi pakan yang sudah memenuhi standart konsumsi

pakan ayam petelur yaitu antara 120gr/ekor/hari. Wiharto (1999) menambahkan

bahwa banyak sedikit nya konsumsi pakan tergantung pada bangsa ayam,

temperature lingkungan, tahap produksi, perkandangan, pemberian pakan,

kedalaman wadah pakan, cara penempatan wadah pakan, kandungan energi

dalam pakan dan tingkat penyakit dalam kandang.

Page 12: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan selama penelitian disimpulkan bahwa

manajemen pemberian pakan ayam parent stock yang diterapkan pada usaha

peternakan ayam petelur sudah cukup baik. Dan efisiensi pakan ayam parent

stock sudah cukup efisien karena pemberian pakan selalu teratur dan tepat

waktu sehingga ayam mengkonsumsi pakan sesuai dengan kebutuhan nya.

Page 13: Manajemen Pemberian Pakan Parent Stock A

DAFTAR PUSTAKA

Achmanu dan Muhaerlin. 2011. Ilmu Ternk Unggas. UB Press. Malang

Anonimus.2007. Pedoman Manajemen Pemeliharaan Cobb 500.Technical

Service PT Panca Patriot Prima. Surabaya.

Anonymous.2009. Ayam Bibit.http://www.ilmupeternakan.com/2009/05/ayam-

bibit_18.html diakses pada tanggal 27 juli 2013

Fadilah, Roni dkk 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka,

Jakarta

Hybro, B.V. 2001 Technical Information on PN Breeder Asia The Netherland,

Amsterdam

Lohman Brown Management.2008.Parent Stock Management Guide.

http://www.Iskpoultry.fi/seurantaohjelmat/Isl_managementguide.pdf

Rasyaf, M 1994.Makanan Ayam Broiler. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sudarmono, A.S. 2003.Pemeliharaan Ayam Petelur di Kandang Battery.Kanisius.

Yogyakarta

Wiharto.1999.Dasar Ilmu Ternak Unggas. Fakultas Peternakan Universitas

Brawijaya.Malang.

Wiharto. 2007. Ilmu Dasar Teknik Unggas. Universitas Brawijaya. Malang.