129
MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK WISATA LINGGO ASRI SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN REKREASI DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar sarjana pendidikan oleh IVA ALFINA 6101409006 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK WISATA LINGGO ASRI SEBAGAI WAHANA

PENDIDIKAN REKREASI DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

Untuk mencapai gelar sarjana pendidikan

oleh

IVA ALFINA

6101409006

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

ii

ABSTRAK Iva Alfina. 2013.Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri Sebagai Wahana Pendidikan Rekreasi di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Rumini S.Pd, M.Pd. Pembimbing II Mohamad Annas, S.Pd, M.Pd. (kata kunci: manajemen, fasilitas, outbound, dan pendidikan rekreasi)

Latar belakang dari penelitian ini adalah pentingnya manajemen

pengelolaan fasilitas di suatu objek wisata outbound, karena dalam permainan

outbound diperlukan sarana dan prasarana khusus dalam permainannya yang

berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pengunjung. Berdasarkan latar

belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo

Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013?

Manajemen pengelolaan fasilitas ini meliputi aspek pemeliharaan, keamanan,

pendanaan, ketenagakerjaan, dan pendidikan rekreasi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek

Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten

Pekalongan tahun 2013.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kualitatif, dimana peneliti ingin mengetahui pelaksanaan manajemen

pengelolaan fasilitas outbound objek wisata linggo asri sebagai wahana

pendidikan rekreasi di kabupaten Pekalongan tahun 2013.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek Wisata Outbound Linggo

Asri di Kabupaten Pekalongan mempunyai manajemen pengelolaan fasilitas

yang baik. Hasil penelitian 1) Proses perencanaan yang dilakukan oleh pihak

manajemen Objek Wisata Outbound Linggo Asri sudah berjalan sesuai dengan

fungsi manajemen 2) Manajemen pengorganisasiannya mkurang baik karena

masih belum tertata dengan rapi. 3) Proses pengarahan yang dilakukan oleh

seorangketua 4) Pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen Outbound

Linggo Asri sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.

Kesimpulan bahwa proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan manajemen wahana outbound di Pancasan Dream Land Park kabupaten Banyumas tahun 2013 baik, dan manajemen telah melaksanakan fungsi dan proses sebagaimana mestinya. Saran yang diajukan untuk General manager 1) Perencanaan sudah berjalan dengan baik dan harus menyusun program-program yang telah direncanakan. 2) pengorganisasian hendaknya dalam struktur organisasi memiliki koordinator bidang wahana, agar lebih fokus dalam pengelolaan wahana. 3) Pengarahan seorang General manager harus lebih intensif lagi dan meningkatkan pengarahan secara langsung kepada stafnya. 4) hendaknya tetap menjaga pelayanan dan pengawasan kepada pengunjung sehingga memberi kenyamanan terhadap pengunjung.

Page 3: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

iii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama :Iva Alfina

NIM : 6101409006

Jurusan :Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Judul :Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo

Asri Sebagai Wahana Pendidikan Rekreasi di Kabupaten

Pekalongan Tahun 2013.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya

sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik

seluruhnya maupun sebagian. Bagian di dalam tulisan ini yang merupakan

kutipan dari karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya

sesuai dengan tata cara pengutipan. Apabila pernyataan saya ini tidak

benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri

Semarang dan sangsi hukum sesuai yang berlaku di wilayah negara

Republi Indonesia.

Semarang, 23 Agustus 2013 Yang menyatakan,

Iva Alfina

Page 4: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Rumini, S.Pd, M.Pd Mohamad Annas, S.Pd, M.Pd

NIP. 197002231995122001 NIP. 197511052005011002

Mengetahui Ketua Jurusan PJKR

Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd. NIP. 19610903 198803 1 002

Page 5: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

v

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi atas nama Iva Alfina NIM 6101409006 Program studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi judul manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek

Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten

Pekalongan tahun 2013 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji

Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada hari

selasa tanggal 27 Agustus 2013

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Dr. H. Harry Pramono, M.Si. Agus Pujianto, S.Pd., M.Pd NIP. 195910191985031001 NIP. 197302022006041003

Dewan Penguji

1. Supriyono, S.Pd., M.Or(Ketua) _________________ NIP. 197201271998021001

2. Rumini, S.Pd., M.Pd(Anggota) ________________ NIP.

197002231995122001

3. Mohamad Annas, S.Pd, M.Pd (Anggota) ________________

NIP197511052005011002

Page 6: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Maka apabila engkau

telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang

lain(Q.S Al-Insyirah:6-7).

Apa yang telah kita tabur dengan, sengaja atau tidak, didingat atau

dilupakan dan kapanpun juga, hukum alam mengajarkan apa yang kita

tanam pasti akan menuai hasilnya (Andrie Wongso).

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan untuk:

Orang tua saya tercinta Ibu Supartidan Bapak

Asmuniyang selalu memberikan kasih sayang,

perhatian, dukungan, serta doa untuk saya.

Kakak dan Adik saya tersayang, Ratih Sofiahdan

Risqi Sugeng Riyadi.

Dosen-Dosen PJKR (FIK) yang selalu

membimbing saya.

Teman-teman PJKR angkatan 2009.

Dunia Olahraga dan Dunia Pendidikan.

Page 7: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan judul“Manajemen pengelolaan fasilitas outbound

Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di

Kabupaten Pekalongan tahun 2013”. Skripsi ini disusun dalam rangka

menyelesaikan studi strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak akan

berhasil tanpa bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak secara

langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk memperoleh pendidikan di Universitas Negeri

Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah membantu menyelesaikan

urusan administrasi.

3. Ketua Jurusan PJKR yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

4. Dosen Pembimbing I, Rumini S.Pd, M.Pd. atas bimbingan, arahan dan

motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dosen Pembimbing II, Mohamad Annas S.Pd, M.Pd. atas bimbingan, arahan

dan motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

viii

6. Dosen beserta Staff Tata Usaha Jurusan PJKR FIK UNNES yang telah

memberikan bantuan dan bimbingannya.

7. Ketua dan Trainer outbound di outbound Linggo Asri atas ijin dan

bantuannya dalam wawancara dan pengambilan data saat penelitian.

8. Bapak dan Ibu tercinta, serta seluruh keluarga besarku atas kasih sayang,

doa dan motivasinnya sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.

9. Teman-teman kos Fiesta atas doa, kebersamaan dan keceriaanya.

10. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan skripsi ini yang tidak

dapatpenulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amalan

baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Penulis

Iva Alfina

6101409006

Page 9: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................. i

ABSTRAK ......................................................................................................... ii

PERNYATAAN ................................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BABI PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.5 Penegasan Istilah ........................................................................... 6

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian manajemen .................................................................. 7

2.2 Fungsi Manajemen ......................................................................... 9

2.3 Manajemen olahraga ..................................................................... 10

2.4 Manajemen Fasilitas Olahraga ...................................................... 12

2.5 Pengertian Outbound ..................................................................... 19

Page 10: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

x

2.6 Pendidikan Rekreasi ...................................................................... 23

2.7 Kaitan Outbound dengan Pendidikan Rekreasi ............................. 28

2.8 Objek Wisata Outbound Linggo Asri .............................................. 29

BABIIIMETODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................ 32

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ................................................... 32

3.3 Variabel Penelitian ....................................................................... 33

3.4 Data dan Sumber Data ................................................................ 33

3.5 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data ................................ 37

3.6 Metode Analisis Data ................................................................... 41

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 41

4.2 Pembahasan .................................................................................. 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................................ 76

5.2 Saran ............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 78

Page 11: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ....................................................... 44

2. Analisis Deskriptif Persentase Indikator Keseluruhan Manajemen ............ 56

3. Analisis Deskriptif Persentase Indikator Pemeliharaan Fasilitas .............. 57

4. Analisis Deskriptif Persentase Indikator Keamanan Fasilitas .................... 59

5. Analisis Deskriptif Persentase Indikator Pendanaan Manajemen ............. 60

6. Analisis Deskriptif Persentase Indikator Ketenagakerjaan Manajemen ..... 62

7. Analisis Deskriptif Persentase Indikator Pendidikan Rekreasi.............. ..... 63

Page 12: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Peta Wisata Kabupaten Pekalongan ............................................. 45

2. Gambar Peta ObjekWisata Linggo Asri ....................................................... 48

3. Gambar Grafik Hasil Indikator Keseluruhan Manajemen ............................. 56

4. Gambar Grafik Hasil Indikator Pemeliharaan Fasilitas ................................ 57

5. Gambar Grafik Hasil Indikator Keamanan Fasilitas ..................................... 59

6. Gambar Grafik Hasil Indikator Pendanaan Manajemen ............................... 60

7. Gambar Grafik Hasil Indikator Ketenagakerjaan Manajemen ...................... 62

8. Gambar Grafik Hasil Indikator Pendidikan Rekreasi .................................... 63

Page 13: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .............................. 80

2. Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................................ 81

3. Surat Keterangan dari Outbound Linggo Asri ...................................... 82

4. Pertanyaan Wawancara ..................................................................... 83

5. Jawaban Wawancara .......................................................................... 88

6. Kuesioner dan Jawaban Kuesioner ..................................................... 93

7. Struktur Organisasi UPT Linggo Asri……………………………………103

8. Struktur Organisasi Outbound Linggo Asri........................................104

9. Daftar Harga Tiket Masuk Outbound………………………………….... 105

10. Daftar Paket Outbound Linggo Asri……………………………………..106

11. Protap Pemakaian Outbound Linggo Asri..........................................107

12. 10 Budaya Malu Aparatur..................................................................108

13. Daftar Pengunjung Outbound Linggo Asri Tahun 2013.......................109

14. Peta Objek Wisata Linggo Asri..........................................................110

15. Peta Wisata Kabupaten Pekalongan..................................................111

16. Dokumentasi Foto Penelitian.............................................................112

Page 14: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan sekarang ini telah berkembang sangat pesat,

khususnya pada bidang olahraga, sehingga mendorong kesadaran masyarakat

akan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan. Pada kenyataanya ada empat

dasar tujuan manusia melakukan aktivitas olahraga. Pertama, mereka yang

melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan rekreasi. Kedua, mereka yang

melakukan kegiatan olahraga untuk pendidikan. Ketiga, mereka yang melakukan

kegiatan olahraga dengan tujuan untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani

tertentu. Keempat, mereka yang melakukan kegiatan olahraga tertentu untuk

mencapai prestasi yang optimal. Kegiatan olahraga pada hakikatnya dapat

dibedakan menjadi dua aktifitas utama jika ditinjau dari sasarannya, yaitu

kegiatan prestasi dan non prestasi.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis salah satu penunjang

keberhasilan peningkatan kebugaran jasmani adalah sarana dan prasaran

olahraga. Prasarana olahraga adalah segala sesuatu yang mempermudah atau

memperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. Sedangkan

pengertian sarana olahraga adalah sesuatu yang dapat digunakan dan

dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani

(Soepartono, 2000:5-6).

Dari pengertian sarana dan prasarana olahraga yang sudah dijelaskan

diatas, kedua pengertian tersebut sudah tercakup dalam satu istilah, yaitu

fasilitas olahraga. Fasilitas olahraga adalah semua prasarana olahraga yang

Page 15: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

2

meliputi semua lapangan, bangunan olahraga serta perlengkapanya untuk

melaksanakan program kegiatan olahraga (Soepartono, 2000:5-6).

Peran fasilitas olahraga sangatlah penting dalam suatu kegiatan

olahraga. karena jika ketersediaan fasilitas sangat kurang maka kegiatan

olahraga tidak akan berjalan dengan baik.

Olahraga diyakini sebagai upaya peningkatan kebugaran jasmani dan

meningkatkan derajat kesehatan sehingga pengembangan olahraga tidak saja

pada pencapaian secara prestasi tetapi olahraga juga harus dikembangkan dan

ditingkatkan sebagai suatu gaya hidup seluruh lapisan masyarakat salah satunya

melalui bidang olahraga rekreasi. Olahraga dikatakan mempunyai sebuah

karakter permainan. Tidak dapat dikatakan bahwa olahraga itu sama dengan

permainan. Karena permainan lebih luas dari olahraga. Olahraga lebih dapat

dikatakan sebagai bentuk tersendiri dari permainan. Sedangkan rekreasi

mempunyai peran untuk memberikan koreksi kehidupan bersama yang bisa

membangkitkan kekakuan atau membangkitkan agresi.

Menurut Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Nomor 3

Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 12. Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan

masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,

kebugaran, dan kegembiraan.

Olahraga rekreasi juga dapat di jadikan suatu wahana pendidikan

rekreasi yang dapat memberikan pengalaman bagi anak dan dapat membentuk

kepribadian anak agar membangun kepercayaan diri serta meningkatkan

kemampuan mengenal diri dan orang lain.

Page 16: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

3

Salah satu olahraga rekreasi yang saat ini sedang digemari masyarakat

adalah olahraga rekreasi outbound.Pada jaman sekarang outbound sudah

menjadi olahraga rekreasi sekaligus sebagai wahana pendidikan rekreasi yang

sangat digemari di kalangan pelajar maupun dikalangan masyarakat umum.

Pendidikan rekreasi merupakan suatu proses pendidikan dimana tujuan dari

pendidikan rekreasi bersifat mendidik. Ada 2 macam ruang lingkup pendidikan

rekreasi yaitu ruang lingkup aktif dan ruang lingkup pasif. Salah satu bentuk

ruang lingkup aktif dalam pendidikan rekreasi adalah wahana permainan

outbound. Wahana permainan outbound sangatlah menyenangkan, mulai dari

wahana dalam bentuk permainan ringan sampai dengan wahana yang

memerlukan ketahanan dan tantangan fisik besar untuk menjalani petualangan

yang mendebarkan dan penuh tantangan.

Dalam bidang pendidikan rekreasi outbound, peran fasilitas sangat

penting. Fasilitas harus di rancang sedemikian rupa dan harus dipelihara dengan

baik demi keamanan dan kenyamanan pengunjung. Jika fasilitas wahana

outbound tidak terpelihara dengan baik, maka wahana tersebut dapat

membahayakan pengunjung yang sedang menggunakanya. Sehingga dalam

suatu objek wisata outbound perlu adanya manajemen pengelolaan fasilitas yang

baik.

Saat ini sudah banyak Kota maupun Kabupaten yang ada di Indonesia

yang sudah menyediakan objek wisata outboundsebagai tempat rekreasi. Salah

satunya di Kabupaten Pekalongan.Wahana outbound di Kabupaten

Pekalonganpertama kali dibuka di Objek Wisata Linggo Asri pada tahun 2006

yang dikelola dan digagas oleh Pemerintah Daerah (PEMDA), Perhutani

Page 17: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

4

(PERHUT), Kwartir Cabang (KWARCAB), dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan

(LMDH) di Kabupaten Pekalongan.

Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah, keempat

lembaga ini bekerja sama untuk memajukan Objek Wisata Linggo Asri ini. Lingo

Asri adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kajen Kabupaten

Pekalongan. Desa ini memiliki keindahan alam dan udara yang sejuk. Potensi

alam desa ini juga sangat melimpah dengan pemandangan yang indah.

Pada awalnya keindahan alam Linggo Asri hanya dimanfaatkan sebagai

wisata alam saja seperti taman dan kebunbinatang mini.Melihatpotensialam yang

sangatmendukungsertabelumadanyawisataoutbound di Kabupaten Pekalongan,

makapihak manajemenLinggoAsri pada tahun 2006membukawahanaoutbound

tersebut.

Wahana outbound ini banyak dimanfaatkan sebagai suatu wahana rekreasi

oleh sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dinas-dinas pemerintah, dan pengunjung

biasa, baik dari dalam maupun luar Kabupaten Pekalongan. Outbound Linggo

Asri menawarkan berbagai macam wahana permainan, mulai dari permainan

ringan sampai dengan permainan individual yang sangat menantang. Linggo Asri

juga menyediakan fasilitas bumi perkemahan dan junggle tracking dengan rute

menyusuri hutan yang ada disekitar Linggo Asri.

Outbound Linggo Asri memiliki berbagai macam fasilitas, seperti aula

yang dapat menampunghingga 100 orang, mess, arena outbound dengan

berbagai macam permainan, jungle cafe, tenda, sekretariat,danlain-lain.

Dengan adanya potensi-potensi alam Objek Wisata Linggo Asri yang

begitu melimpah dengan fasilitas-fasilitas yang sudah tersedia dan karena Objek

Wisata Linggo Asri ini merupakan satu-satunya objek wisata outbound di

Page 18: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

5

Kabupaten Pekalongan, Penulis merasa tertarik dan berminat untuk

melaksanakan penelitian tentang bagaimana pelaksanaan manajemen

pengelolaan fasilitas outbound di Objek Wisata Linggo Asri ini.Karena

manajemen merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari aktifitas suatu

organisasi yang menyeluruh, termasuk juga dalam sebuah pengelolaan fasilitas

objek wisata outbound. sedangkan peran fasilitas itu sendiri sangat berpengaruh

terhadap keamanan dan kenyamanan pengunjung yang datang.Oleh karena itu

manajemen pengelolaan fasilitas disuatu objek wisata outboundsangatlah

penting,karena dalam permainan outbound diperlukan sarana dan prasarana

khusus dalam permainanya yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan

pengunjung

Berdasarkan uraian tersebut, Peneliti merasa tertarik dan berminat

untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Manajemen Pengelolaan Fasilitas

Outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai Wahana Pendidikan Rekreasi di

Kabupaten Pekalongan Tahun 2013’’

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

dirumuskan permasalahannya adalah :

“Bagaimanakah manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek

Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten

Pekalongan Tahun 2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri Sebagai

wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

Page 19: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

6

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa manfaat, antara lain sebagai

berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

(1) Sebagai sumbangsih pemikiran bagi lembaga pendidikan tinggi

Universitas Negeri Semarang, khususnya mahasiswa program studi

pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi untuk memperkaya

pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen pengelolaan fasilitas

olahraga.

(2) Sebagai pengembangan teori mengenai manajemen pengelolaan

fasilitas dan pendidikan rekreasi outbound.

(3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi

penelitian berikutnya, khususnya penelitian tentang manajemen

pengelolaan fasilitas outbound sebagai wahana pendidikan rekreasi.

1.4.2 Manfaat Praktis

(1) Sebagai masukan bagi pengelola Objek Wisata Outbound Linggo Asri di

Kabupaten Pekalongan untuk lebih meningkatkan mutu manajemen

agar menjadi lebih baik.

(2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan

pemikiran dalam mengelola manajemen pengelolaan fasilitas.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari agar permasalahan

yang diberikan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan dan tidak

terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan. Penegasan judul istilah diatas

meliputi:

Page 20: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

7

1.5.1 Manajemen

Menurut Ricky W. Griffin dalam Mugiyo Hartono (2010:9) mendefinisikan

manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran

(goals) secara efektif dan efisien.

1.5.2 Fasilitas

Fasilitas olahraga adalah semua prasarana olahraga yang meliputi

semua lapangan, bangunan olahraga serta perlengkapanya untuk melaksanakan

program kegiatan olahraga (Soepartono, 2000:5-6).

1.5.3 Outbound

Outbound berasal dari kata Out of Boundaries yang artinya

pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda dari biasanya.

Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu

semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan

pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga

dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang.

(http://www.kimpraswil.go.id/itjen/news/2003Accesed 27/8/2013).

1.5.4 Pendidikan Rekreasi

Pendidikan rekreasi adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan

sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor (Muhammad Murni dan Yudha M. Saputra, 2000:25).

Page 21: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Mary Parker Folletdalam Mugiyo Hartono (2010:8) menyatakan bahwa

manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, atau

dapat diartikan bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan

orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen dapat pula diartikan sebagai kegiatan mengurus,

membimbing serta mengarahkan agar suatu tujuan dapat tercapai. Untuk

mencapai suatu tujuan dari organisasi, banyak aspek yang menjadi penentu

yang terikat satu sama lainnya, diantaranya adalah pemimpin yang profesional,

sarana yang memadai, waktu yang tersedia, dana yang mencukupi, dan

dilaksanakan melalui tata pelaksanaan manajemen yang baik. Hal ini sesuai

dengan pendapat dari George R Terry yang menyatakan bahwa unsur dasar

(basic element) yang merupakan sumber yang dapat digunakan (available

resources) untuk mencapai tujuan dalam manajemen adalah Men (manusia),

Materials (material), Machins (mesin-mesin), dan Money (uang) (Sukino,

2008:8).

Melihat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

merupakan suatu metode atau cara untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang

melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi manajemen

yaitu, perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan sumber

daya organisasi tersebut.

Page 22: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

9

2.2 Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada

dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh

manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan (Mugiyo Hartono,

2010:10).

Dalam pembahasan ini akan diperinci empat fungsi manajemen menurut

T. Hani Handoko (2003: 23-26) :

2.2.1 Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi

dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode,

sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.

2.2.2 Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya dan kegiatan-

kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perancangan dan

pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat

membawa hal-hal tersebut kearah tujuan, penugasan tanggung jawab tertentu

dan kemudian, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-

individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur

formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi, dan dikoordinasikan.

2.2.3 Pengarahan (actuating)

Fungsi pengarahan (Actuating) secara sederhana adalah untuk

membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan

harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan

Page 23: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

10

pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi

dan disiplin.

2.2.4 Pengawasan (controlling)

Pengawasan ( Controling ) adalah Penemuan dan penerapan cara dan

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan

yang telah ditetapkan. Fungsi Pengawasan pada dasarnya yaitu :

(1) Penetapan standar pelaksanaan

(2) Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan

(3) Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan

standar yang telah ditetapkan

(4) Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan

menyimpang dari standar.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam

manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti suatu

tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaanya. Dalam esensinya tetap sama,

bahwa manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari berbagai

tahapan-tahapan tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi dan

juga setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam mencapai tujuan

organisasi.

2.3 Manajemen Olahraga

Manajemen olahraga telah ada kira-kira sejak zaman Yunani Kuno, yaitu

kurang lebih pada 12 Abad sebelum Masehi. Hal ini menunjukan betapa

pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. Manajemen pada zaman modern

dewasa ini kiranya belum dapat dikatakan berkembang secepat perkembangan

Page 24: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

11

manajemen dibidang industri. Hal tersebut bisa disebabkan oleh pendapat umum

yang menghubungkan olahraga dengan “bermain” dan manajemen dengan

“bekerja”.

Dengan telah berkembangnya olahraga (olahraga pendidikan, rekreasi,

prestasi, kebudayaan tubuh, gimnologi, kinesiologi, sport, dan lain-lain), maka

olahraga telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, sebagaimana manajemen juga

telah menjadi disiplin yang juga dipelajari di perguruan tinggi. Oleh karena itu,

disiplin ilmu manajemen telah bertautan dengan disiplin ilmu olahraga

membentuk indisiplin baru yang disebut manajemen olahraga. Dengan demikian,

maka manajemen olahraga juga telah menjadi salah satu bidang ilmu yang

banyak digeluti oleh para pakar maupun praktisi olahraga.

Pada dasarnya manajemen olahraga adalah perpaduan antara ilmu

manajemen dan ilmu olahraga. Seorang yang telah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi atau dari Lembaga Ilmu Manajemen Bisnis tidak otomatis mengerti

atau dapat menerapkan manajemen olahraga (Harsuki, 2003:117).

Pada dasarnya manajemen olahraga dapat dibagikan dalam dua bagian

besar, yaitu manajemen olahraga pemerintah dan manajemen olahraga swasta.

Manajemen olahraga pemerintah adalah kegiatan manajemen yang dewasa ini

dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan

Nasional dengan seluruh jajarannya baik dipusat maupun di daerah. Sedang

manajemen olahraga swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam Institusi

olahraga non pemerintah seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk

organisasi cabang olahraga dan induk organisasi badan fungtional serta

perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi anggota induk organisasi

olahraga tersebut (Harzuki, 2003:119).

Page 25: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

12

2.4 Manajemen Fasilitas Olahraga

Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi semua

lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan

program kegiatan olahraga.

Berdasarkan batasan diatas, istilah fasilitas olahraga sudah mencakup

pengertian prasarana dan sarana perlengkapan (Soepartono, 2000:5-6).

Yang dimaksud dengan manajemen fasilitas dapat diberikan contoh

seperti komplek olahraga, sebuah stadion, gedung olahraga, kolam renang, dan

lain-lain.

Manajemen fasilitas olahraga ialah suatu proses perencanaan,

pengadministrasian, koordinasi, dan penilaian pelaksanaan harian dari fasilitas

olahraga (Harzuki, 2003:160). Tugas-tugas ini meliputi suatu aturan pertanggung

jawaban yang luas, termasuk memasarkan fasilitas, mempromosikan event yang

menggunakan fasilitas tersebut, pemeliharaan fasilitas dan mempekerjakan serta

memecat karyawannya.

Fasilitas olahraga tidak hanya sangat mahal harganya, entah itu fasilitas

terbuka (outdoors) maupun fasilitas tertutup (indoors). Pembangunan fasilitas

tersebut juga tidak murah harganya, demikian juga pemeliharaannya. Di

Indonesia, fasilitas terbuka milik publik (pemerintah) tidak banyak, lebih-lebih

fasilitas olahraga tertutup.

Dalam bidang olahraga rekreasi outbound, peran fasilitas sangat

penting. Fasilitas harus dirancang sedemikian rupa dan harus dipelihara dengan

baik demi keamanan serta kenyamanan pengunjung. Jika fasilitas wahana

outbound tidak terpelihara dengan baik, maka wahana tersebut dapat

membahayakan pengunjung yang sedang menggunakanya. Sehingga dalam

Page 26: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

13

suatu objek wisata outbound perlu adanya manajemen pengelolaan fasilitas yang

baik.

2.4.1 Macam-Macam Fasilitas Olahraga

2.4.1.1 Fasilitas Tunggal

Artinya fasilitas itu umumnya hanya digunakan untuk satu cabang

olahraga saja, misalnya stadion baseball, bowling valley, kolam renang, lapangan

golf, sirkuit motor dan mobil, trek lapangan balap kuda, dan lain-lain.

2.4.1.2 Fasilitas Serba Guna

Dapat dalam kategori indoors maupun outdoors. Yang termasuk

indoors, misalnya istana olahraga di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan,

Jakarta, dapat dikategorikan serba guna, karena dapat untuk bermain dan

bertanding bola basket, futsal, bola volly, bulutangkis, sepak takraw, olahraga

bela diri, dan lain-lain. Untuk lapangan terbuka, misalkan dapat digunakan untuk

motor cross, show untuk kendaraan, dan konser. Sedangkan lapangan terbuka

yang ada di alam dapat digunakan sebagai tempat untuk berekreasi, seperti

tempat wisata outbound dan jelajah alam. Fasilitas lain yang termasuk dalam

fasilitas serbaguna yaitu gedung fitness centre.

2.4.1.3 Fasilitas Pada Rumah Kelab (Club House)

Seperti yang banyak kita dapati di negara-negara Eropa, diperlengkapi

dengan barang (locker), toilet, shower, restoran, dan toko peralatan olahraga

fasilitas terbuka maupun, dan diperlengkapi dengan kotak penyimpanan.

2.4.1.4 Fasilitas Olahraga yang Besar

Tidak hanya menyediakan ruangan untuk berpraktik olahraga saja,

tetapi juga menyediakan ruangan untuk para penonton.

Page 27: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

14

2.4.2 Mengurus Fasilitas Olahraga

Fasilitas olahraga tidak hanya sangat mahal biaya pembangunannya,

biaya pemeliharaannyapun tidak kurang mahalnya. Penggunaan fasilitas yang

ada harus sangat dijaga sehingga dapat digunakan pada kurun waktu yang lama.

Dengan demikian, anggaran yang ada dapat dicurahkan juga untuk program

pengembangan olahraga.

Isu yang dihadapi oleh administrator saat ini ialah manajemen aset yang

baik dan prosedur pemeliharaan dan analisis biaya pemeliharaan dan peyusunan

aturan penggunaan fasilitas.

2.4.3 Faktor yang Terkait Fasilitas Olahraga

Tuntutan atau keinginan pengguna adalah faktor kritis pada tahap

pertama, yang dipakai sebagai dasar keputusan penyediaan fasilitas. Terlalu

sedikit fasilitas membuat frustasi masyarakat pengguna, sehingga mereka

meninggalkannya. Terlalu banyak fasilitas mengakibatkan beratnya biaya

operasional.

2.4.3.1 Indikasi Adanya Perencanaan dan Pemeliharaan Fasilitas yang

Baik

(1) Terbukti adanya penggunaan fasilitas oleh para stakeholder.

(2) Terbukti bahwa fasilitas dimanfaatkan penuh, memenuhi kebutuhan

fungsional, dan berada pada kondisi yang optimal.

(3) Telihat bahwa fasilitas dipelihara dengan baik, peralatan dalam keadaan

baik, dan memiliki strategi untuk mengganti peralatan saat masanya

tiba.

Page 28: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

15

(4) Terdapat catatan operasional yang terdokumentasi, seperti catatan

anggaran, dan penggunaannya, catatan peralatan serta jadwal

pemeliharaan yang dipatuhi, dan dilaksanakan.

(5) Terdapat upaya menejemen resiko, dan ada prosedur untuk keadaan

darurat.

(6) Terdapat pembanding (benchmarking) dengan fasilitas sejenis di tempat

lain dan telah ada target yang ditetapkan bagi masing-masing bagian

pada organisasi fasilitas.

(7) Disisihkan sebagian anggaran secara teratur untuk biaya penggantian

peralatan.

2.4.4 Manajemen Risiko

(1) Risiko ialah kemungkinan terjadinya sesuatu yang berpengaruh

terhadap tujuan yang ditetapkan. Hal ini diukur dengan kemungkinan

dan akibatnya.

(2) Pengurangan risiko ialah tindakan tertentu dengan tehnik yang tepat

serta penggunaan prinsip manajemen untuk mengurangi kemungkinan

timbulnya risiko ataupun akibatnya.

(3) Pemindahan risiko ialah pemindahan tanggung jawab atau beban atas

kerugian dari satu pihak melalui ketentuan (misalnya Undang-Undang,

peraturan, dan lain-lain), komunikasi, asuransi, atau wahana yang lain.

(4) Penerimaan risiko ialah suatu keputusan untuk tidak terlibat dalam suatu

risiko.

Kuncinya adalah manajemen risiko berprinsip bahwa suatu fasilitas

olahraga memiliki strategi untuk menghadapi timbulnya semua kegagalan yang

dapat terjadi.

Page 29: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

16

2.4.5 Pertimbangan Lingkungan

Dengan naiknya biaya operasional, terutama ditengah tingginya harga

bahan bakar minyak dan berkurangnya sumber daya alam, fasilitas harus dapat

dioperasikan dengan biaya yang ekonomis. Berikut ini terdapat beberapa hal

yang harus diperhatikan :

(1) Memilih tanaman dan rumput yang mudah tumbuh dengan biaya

pemeliharaan rendah.

(2) Memilih waktu yang tepat untuk memberikan perlakuan kimiawi,

sehingga tidak terbuang melalui penguapan.

(3) Menggunakan penerangan alami sebanyak mungkin dan menggunakan

lampu yang tepat jika penerangan alami tidak memungkinkan.

2.4.5.1 Ciri-Ciri Fasilitas Yang Dikelola Dengan Baik

(1) Beroperasi pada jam yang ditentukan setiap harinya, dengan

memberikan pelayanan yang ramah.

(2) Pelanggan baru diterima secara baik, dan mereka mendapat petunjuk

sehingga dapat menggunakan fasilitas sebaik-baiknya.

(3) Karyawan yang terlatih dengan baik, peran, dan tanggung jawabnya

dapat dikenali oleh setiap pengguna.

(4) Prosedur keselamatan, PPPK, pertolongan darurat, dan lain-lain telah di

dokumentasikan dan siap untuk beroperasi.

(5) Melalui pengoperasiannya, fasilitas dapat menghasilkan manfaat

ekonomi.

2.4.5.2 Tantangan Bagi Administrator Olahraga

(1) Administrator olahraga bukanlah spesialis manajer fasilitas. Namun

demikian, seseorang administrator olahraga yang baik harus memahami

Page 30: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

17

seluruh aspek terkait dalam pengoperasian suatu fasilitas olahraga,

karena hal-hal tersebut merupakan bagian integral dari sistem olahraga.

(2) Administrator olahraga harus dapat memastikan bahwa fasilitas

olahraga tersedia dengan cukup dan fasilitas tersebut beroperasi

dengan optimal.

(3) Yang paling utama, administrator olahraga harus dapat memastikan

bahwa pengoperasian fasilitas berstandar tinggi dapat dilakukan

dengan biaya seminimal mungkin.

2.4.6 Fasilitas Olahraga Membutuhkan Evaluasi

2.4.6.1 Sifat Dasar Fasilitas Olahraga

(1) Tanpa fasilitas memadai, olahraga massal dan prestasi tidak dapat

berlangsung dengan baik dan sulit untuk berkembang dengan baik.

(2) Pembangunan fasilitas sangat mahal dan perlu diingat, makin besar

fasilitas makin tinggi biaya pemeliharaanya.

(3) Kita harus pandai-pandai membuat pertimbangan fasilitas besar dan

kecil, outdoor dan indoor, kering dan basah, dan lain-lainnya.

(4) Guna menentukan fasilitas yang tepat, dibutuhkan suatu perangkat yang

disebut dengan evaluasi kebutuhan.

2.4.6.2 Apa Itu Evaluasi?

Secara ringkas dijelaskan bahwa evaluasi kebutuhan ialah perangkat

yang digunakan untuk “menentukan apakah fasilitas baru sudah diperlukan”. Jika

sudah diperlukan “bagaimana tipe dan spesifikasi fasilitas tersebut”?

2.4.7 Manajemen Fasilitas

Jumlah manajer dalam suatu fasilitas olahraga, seperti halnya tugas

maupun jabatannya, akan beragam tergantung pada besar dan maksud dari

Page 31: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

18

fasilitas. Sebagai akibatnya, jika anda tertarik untuk bekerja pada manajemen

fasilitas, maka perlu untuk membaca deskripsi tugas secara teliti guna

menentukan tugas yang tepat terkait dengan gelar jabatan yang khusus.

Berikut dapat diuraikan beberapa posisi manajemen yang di iringi

dengan tanggung jawab dan peringatan bahwa situasi khusus mungkin berbeda.

Secara umum, tiga posisi yang terdapat dalam manajemen fasilitas umumnya,

terdiri dari:

2.4.7.1 Direktur Fasilitas

Direktur fasilitas, sering kali disebut sebagai manajer fasilitas,

mempunyai tanggung jawab yang menyeluruh atas semua fasilitas. Pejabat ini

terutama bertanggung jawab atas pengadministrasian yang tepat dan pembuatan

prosedur operasi yang baku akan fasilitas.

2.4.7.2 Manajer Operasi

Manajer operasi melapor langsung pada direktur fasilitas dan

bertanggung jawab akan semua karyawan, prosedur, dan kegiatan yang terkait

dengan fasilitas. Manajer ini mempunyai tugas yang bermacam-macam, seperti

merumuskan peranan, tanggung jawab, dan wewenang dari staf fasilitas,

merekrut karyawan guna mengkoordinasikan berbagai bidang fasilitas,

mengkoordinasikan karyawan, kebijakan prosedur dan kegiatan pada fasilitas,

memberi penilaian pada pengoperasian fasilitas, dan memberikan rekomendasi

kepada direktur fasilitas.

2.4.7.3 Koordinator Event

Koordinator event, yang juga melapor kepada direktur fasilitas,

bertanggung jawab pada pengelolaan event individual yang dilaksanakan

didalam fasilitas. Event ini dapat beragam dari konser sampai ke pameran-

Page 32: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

19

pameran lain, rapat partai politik, maupun event olahraga yang lain. Sebagai

tambahan dari tanggung jawab pengelolaan secara tradisional, para manager

fasilitas ini banyak terlibat dalam Paket Manajemen Fasilitas Terpadu (Total

Facility Management Package). Yang termasuk dalam penyusunan paket ini

adalah: (1) Perencanaan, (2) Pengadministrasian, (3) Pengoprasian,

(4) Pemasaran, (5) Keuangan, (6) Percabangan legal dari manajemen fasilitas.

2.4.8 Merencanakan Fasilitas Olahraga

Pada permulaannya, terutama jika fasilitas itu digunakan untuk

pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, maka dua prinsip yang

berhubungan dengan manajemen fasilitas, haruslah mendapat perhatian yang

utama dari para pembina, adalah:

(1) Fasilitas dibangun sebagai hasil dari kebutuhan dan program

masyarakat.

(2) Perencanaan bersama adalah sangat esensial untuk merancang dan

membangun fasilitas yang bermutu.

2.5 Pengertian Outbound

Pada awalnya metode outbound merupakan metode yang dilakukan

untuk mengembangkan kemampuan belajar manusia dengan berinteraksi

dengan alam. Oleh karena itu muncul pengertian outbound sebagai suatu

kegiatan belajar yang dilakukan di alam terbuka. Pengertian yang muncul dari

berbagai tokoh kemudian menambahkan bahwa tujuan outbound tidak hanya

mengefektifkan pencapaian materi belajar namun juga mengembangkan

berbagai karakter yang diharapkan muncul dalam proses outbound itu sendiri.

Berikut merupakan uraian berbagai tokoh dan kemudian akan disimpulkan dalam

pengertian yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Page 33: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

20

Outbound berasal dari kata Out of Boundaries yang artinya

pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda dari biasanya.

Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu

semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan

pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga

dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang.

(http://www.kimpraswil.go.id/itjen/news/2003Accesed 27/8/2013).

Menurut Ancok Djamaludin (2000:3) “outbound adalah kegiatan di alam

terbuka (outdoor), outbound juga dapat memacu semangat belajar”. Outbound

merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang di dapat dari

serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan

kreativitas seseorang. Bentuk kegiatan outbound berupa stimulasi kehidupan

melalui permainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik

secara individual maupun kelompok, dengan tujuan untuk pengembangan diri

maupun kelompok.

2.5.1 Sejarah Outbound

Outbound mulai di kenal sebagai metode pelatihan untuk

pengembangan diri (personal development) dan tim (team development). Proses

pencarian pengalaman melalui kegiatan terbuka sudah sejak jaman Yunani

Kuno, kemudian pada tahun 1821, pendidikan melalui kegiatan di alam terbuka

ini mulai dilakukan dengan berdirinya Round Hill School.

Pada tahun 1941, di Inggris metode outbound mulai dijadikan sebagai

metode yang secara sistematis dirancang sebagai metode pendidikan. Lembaga

pendidikan outbound pertama di dunia ini dibangun oleh seorang tokoh pendidik

berkebangsaan Jerman bernama Dr. Kurt Hahn.

Page 34: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

21

Tahun 1933, Dr. Kurt Hahn melarikan diri ke Inggris karena berbeda

pandangan politik dengan Hitler, dengan bantuan Lawrence Holt, seorang

pengusaha kapal niaga, ia mendirikan lembaga pendidikan outbound tersebut.

Hahn memakai nama Outward Bound saat mendirikan sekolah yang terletak di

Aberdovey, Wales, pada tahun 1941, yang bertujuan untuk melatih fisik dan

mental para pelaut muda, terutama guna menghadapi ganasnya pelayaran di

lautan Atlantik pada saat berkecambuknya Perang Dunia II.

Mengingat media, metode dan pendekatan yang dipergunakan di

Outward bound, banyak ahli pendidikan yang mengklasifikasikan bentuk

pelatihan ini sebagai experiential learning (belajar dari pengalaman). Metode ini

akan lebih efektif apabila peserta langsung praktik. Pasalnya, retensi (masa daya

ingat) akan lebih panjang dibandingkan ketika peserta hanya belajar teori di

dalam kelas. Sempitnya ruang kelas juga membatasi aktivitas (Agustinus

Susanta, 2010:7).

2.5.2 Metode Kegiatan Outbound

Banyak pakar pendidikan dan pelatihan yang mengajukan konsep

tentang bagaimana sebuah proses belajar akan efektif. Salah satu pendapat

dikemukakan oleh Boyett dan Boyett (1998), bahwa setiap proses belajar yang

efektif memerlukan tahapan berikut ini: (1) Pembentukan pengalaman

(Experience), (2) Perenungan pengalaman (Reflect), (3) Pembentukan konsep

(Form Concept), (4) Pengujian konsep (Test Concept).

2.5.3 Karakteristik Permainan Outbound

2.5.3.1 Permainan Outbound

Menurut Agustunis Susanta (2010), outbound dapat dikatakan antara

petualangan dan permainan. Secara teori, kegiatan yang disebut sebagai

Page 35: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

22

“outbound” adalah kegiatan luar ruangan yang tujuannya untuk relaks dan santai,

dengan rangkaian petualangan dan permainan yang relatif ringan. Sedangkan

istilah outbound yang sering digunakan merupakan kegiatan luar ruangan yang

ekstrem. Dalam outbound, petualangan yang disodorkan adalah petualangan

yang memiliki tingkat kesulitan tertentu sehingga mampu memacu andrenalin.

2.5.3.2 Jenis Kegiatan Outbound

Menurut Agustinus Susanta (2010), Pembagian outbound ada 2, yaitu:

(1) Real Outbound

Yaitu peserta memerlukan ketahanan dan tantangan fisik besar untuk

menjalani petualangan yang mendebarkan dan penuh tantangan.

(2) Fun Outbound/semi outbound

Yaitu kegiatan di alam terbuka yang hanya melibatkan permainan

ringan, menyenangkan, dan berisiko pengembangan peserta,

khususnya dari sosial atau interaksi dengan sesama.

2.5.3.3 Manfaat Outbound

Manfaat kegiatan outbound antara lain: (1) Melatih ketahanan mental

dan pengendalian diri, (2) Melahirkan semangat kompetisi yang sehat, (3)

Meningkatkan jiwa kepemimpinan, (4) Melihat kelemahan orang lain bukan

sebagai kendala, (5) Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dalam

situasi sulit secara cepat dan akurat, (6) Membangun rasa percaya diri, (7)

Meningkatkan kemampuan mengenal diri dan orang lain.

2.5.3.4 Materi dalam Outbound

Materi dalam outbound antara lain: (1) Pengenalan dan pengembangan

diri, (2) Membangun tim yang tangguh, (3) Komunikasi efektif, (4) Motivasi,

(5) Peningkatan kreativitas, (6) Pemecahan masalah, (7) Kepemimpinan.

Page 36: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

23

Sedangkan Aspek Peningkatan Sumber Daya Manusia terdiri dari:

(1) Kognitif (pengetahuan), (2) Afektif (sikap), aspek ini paling banyak porsinya,

(3) Psikomotorik (keterampilan). Adapun beberapa peralatan outbound yang

digunakan dalam pelaksanaan outbound Game antara lain:

2.6 Pendidikan Rekreasi

Menurut Muhamad Murni dan Yudha. M (2000), pendidikan dan rekreasi

merupakan dua istilah yang memiliki makna berbeda. Namun, banyak orang

yang mengklaim bahwa apabila definisi pendidikan dalam arti luas maka

pendidikan itu dapat mencakup rekreasi. Dengan interpretasi semacam ini,

perbedaan antara rekreasi dan pendidikan menjadi tidak jelas.

Suatu pandangan kontemporer, seperti yang diekspresikan oleh

Hutchinson menjelaskan bahwa rekreasi merupakan bagian integral dari proses

pendidikan secara keseluruhan. Pandangan semacam ini di dasarkan pada

asumsi bahwa proses belajar terdiri dari komponen-komponen yang dapat

diterapkan dalam berbagai situasi rekreasi. Sementara situasi belajar tidak

tergantung pada situasi rekreasi.

Hutchinson memaparkan bahwa prinsip-prinsip pendidikan aktual dapat

diterapkan dalam berbagai situasi rekreasi. Elemen-elemen ini mencakup

hubungan individu dengan motivasi, pemahaman, prestasi, dan transfer belajar

pada situasi lainnya. Oleh karena rekreasi memiliki karakter informal, maka

rekreasi dianggap sebagai sebuah metode untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.6.1 Pengertian Pendidikan Rekreasi

Dengan melihat potensi yang ada pada kegiatan rekreasi, maka rekreasi

melalui kegiatan-kegiatanya memberi kemungkinan untuk dijadikan mediasi

untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan rekreasi merupakan salah satu

Page 37: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

24

perwujudan dari kegiatan rekreasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Pendidikan rekreasi merupakan proses pendidikan. Karena tujuanya

bersifat mendidik. Dalam pelaksanaanya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai

wahana atau pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa

sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan

pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan rekreasi adalah proses ajar melalui

kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Istilah lain dari pendidikan rekreasi adalah pendidikan waktu luang.

Tujuannya adalah dalam upaya membimbing dan mengarahkan peserta didik

supaya dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bersifat rekreatif

dan positif. Cakupan dan arahan ini tertuju pada pemenuhan potensi rekreasi

seperti aspek fisik, psikis, emosional, sosial, intelektual, dan spiritual.

2.6.2 Fungsi Pendidikan Rekreasi

Karena pendidikan rekreasi telah menjadi bagian integral dari proses

pendidikan secara keseluruhan, maka dalam pelaksanaanya pendidikan rekreasi

memiliki fungsi yang mengacu pada tujuan pendidikan. Adapun fungsi pendidikan

rekreasi adalah:

2.6.2.1 Memperkaya Wawasan dan Pengetahuan.

Dengan mengikuti kegiatan pendidikan rekreasi peserta didik akan

memperoleh pengetahuan dan wawasan yang akan melengkapi pengayaan

terhadap mata pelajaran lainnya di sekolah. Beberapa kegiatan rekreasi yang

dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan seperti mengunjungi peninggalan

Page 38: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

25

sejarah, pengamatan flora dan fauna, kunjungan ke musium, mendaki gunung,

pergi ke pantai, dan sebagainya.

2.6.2.2 Meningkatkan Skill

Banyak sekali kegiatan rekreasi yang dapat meningkatkan skill seperti

permainan tradisional, melukis, pekerjaan tangan, dan sebagainya. Apabila

kegiatan ini dilakukan secara teratur melalui pendidikan rekreasi, peserta didik

tidak akan merasa terpaksa. Mereka cenderung suka rela mencari kegiatan yang

sesuai dengan keinginan dan bakatnya.

2.6.2.3 Menambah Gairah Belajar

Agar peserta didik gairah belajarnya meningkat, maka harus diberi

waktu luang. Waktu luang dapat dimanfaatkan mereka untuk memulihkan kondisi

yang sudah jenuh. Alangkah baiknya pemanfaatan waktu luang ini sifatnya

mendidik seperti bermain.

2.6.2.4 Menumbuhkan Sikap Hidup Yang Kreatif Dan Sosial

Untuk menumbuhkan sikap hidup yang kreatif dan sosial, peserta didik

dapat diajak keluar kelas. Dengan disediakan peralatan seadanya, mereka

diminta untuk membuat sesuatu yang mereka sukai.

2.6.2.5 Membentuk Personaliti

Membentuk kepribadian yang tangguh menjadi tujuan yang bisa

dikembangkan dalam pendidikan rekreasi. Peserta didik dapat dibina untuk biasa

hidup mandiri seperti kegiatan survival.

2.6.2.6 Mensyukuri Kebesaran Tuhan

Agar peserta didik lebih mensyukuri kebesaran tuhan, maka kegiatan

pendidikan rekreasi yang dapat dikembangkan adalah mendaki gunung, pergi ke

kebun binatang, melihat gerhana bulan atau matahari.

Page 39: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

26

2.6.2.7 Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air

Dalam upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air, pendidikan rekreasi

dapat menfasilitasinya. Peserta didik dapat diajak dengan mendatangi taman

mini Indonesia indah.

2.6.3 Ruang Lingkup Pendidikan rekreasi

Karena tujuan pendidikan rekreasi bersifat mendidik, maka dalam

pelaksanaannya kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana untuk mencapai

tujuan pendidikan. Agar tujuan ini dapat dipenuhi, maka disusun ruang lingkup

pembelajaran yang serasi dengan karakteristik pendidikan rekreasi. Ruang

lingkup pendidikan rekreasi yaitu yang bersifat aktif dan bersifat pasif.

2.6.3.1 Ruang lingkup bersifat aktif

Artinya yaitu kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan

pada peserta didik melalui aktifitas yang mereka lakukan sendiri atau kelompok.

Beberapa bentuk pendidikan rekreasi yang bersifat aktif sebagai berikut:

(1) Rekreasi melalui Olahraga

Kegiatan ini cenderung menggunakan aktifitas fisik, tujuannya adalah

untuk memberikan pembinaan pada unsur fisik bagi peserta didik.

(2) Rekreasi melalui Seni dan Budaya

Pendidikan rekreasi dapat dijadikan wahana bagi peserta didik dalam

membina bakat seninya. Akhirnya peserta didik diharapkan terbentuk

apresiasi budayanya melalui seni.

(3) Rekreasi di Alam Terbuka

Kegiatan di alam terbuka telah menjadi salah satu ciri dari pendidikan

rekreasi. Peserta didik dapat menjadikan alam sebagai wahana untuk

memperkaya wawasannya. Tanpa harus dikomando oleh guru biasanya

Page 40: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

27

mereka dapat memposisikan dirinya dalam pencarian sesuatu yang

dianggapnya baru dan disukainya. Karena alam menyimpan jutaan

misteri, maka peserta didik akan dapat menemukan berbagai macam

keunikan yang baru dilihatnya. Dalam pelaksanaannya kegiatan yang

termasuk rekreasi di alam terbuka adalah kegiatan outbound, napak

tilas, survivel, petualangan di darat atau di air, berkemah, dan

pengamatan flora dan fauna.

(4) Rekreasi melalui Kegiatan Sosial

Disaat krisis multi dimensi sekarang ini menumbuhkan sikap sosial

menjadi sesuatu hal yang sulit. Orang lebih cenderung mementingkan

dirinya dan keluarganya. Kepentingan orang lain menjadi terabaikan.

Pendidikan rekreasi dapat dipakai untuk menjembatani kesulitan itu.

Contohnya dengan melalui kegiatan bakti sosial di lingkungan sekolah.

(5) Rekreasi melalui Kegiatan Keterampilan

Pendidikan rekreasi merupakan proses pendidikan yang dilakukan pada

waktu luang tanpa ada paksaan. Jadi pelakunya akan secara sukarela

melakukan kegiatan apapun termasuk keterampilan.

2.6.3.2 Ruang Lingkup Pasif

Ruang lingkup pasif ini dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang tidak

terlalu melibatkan aktifitas fisik dan peserta didik tidak melakukan kegiatannya di

lapangan. Bentuk pendidikan rekreasi pasif sebagai berikut:

(1) Rekreasi melalui Bacaan

Membaca termasuk kegiatan pasif, bisa dalam bentuk mendengarkan

cerita yang dibacakan orang lain atau membaca sendiri. pengalaman

Page 41: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

28

yang didapati dalam pendidikan rekreasi ini peserta didik mulai tumbuh

dan berkembang kesenangan akan bacaan.

(2) Rekreasi melalui Pertunjukkan

Peserta didik dapat diarahkan melalui pendidikan rekreasi berupa

pertunjukkan atau tontonan yang positif. Apabila guru dapat memilih

tontonan yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta

didiknya, maka dampaknya akan bersifat positif. Sebaliknya tontonan

yang kurang mendidik akan berdampak negatif.

(3) Rekreasi melalui Musik

Mendengarkan musik melalui radio atau televisi menjadi salah satu

kegiatan rekreasi. Karena pendidikan rekreasi merupakan proses

pendidikan di sekolah pada waktu luang, maka peserta didik dapat

mengembangkan apresiasi terhadap seni musik.

2.7 Kaitan Outbound dengan Pendidikan Rekreasi

Pendidikan dan rekreasi merupakan dua istilah yang memiliki makna

berbeda. Namun, banyak orang yang mengklaim makna pendidikan dalam arti

luas makna pendidikan itu dapat mencakup rekreasi. Dengan interprestasi

semacam ini, perbedaan antara rekreasi dan pendidikan menjadi tidak jelas.

Suatu pandangan kontemporer, seperti yang diekspresikan oleh Hutchinson

menjelaskan bahwa rekreasi merupakan bagian integral dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Pandangan semacam ini didasarkan pada asumsi bahwa

proses belajar terdiri dari komponen-komponen yang dapat diterapkan dalam

berbagai situasi rekreasi. Sementara situasi belajar tidak tergantung pada situasi

rekreasi.

Page 42: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

29

Salah satu pendidikan rekreasi yang saat ini sedang digemari adalah

pendidikan rekreasi outbound. Outbound dapat di kategorikan sebagai salah satu

pendidikan rekreasi karena didalam outbound terkandung nilai-nilai permainan

yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara individual maupun kelompok

dengan tujuan untuk pengembangan diri maupun kelompok. Outbound juga

merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang di dapat dari

serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan

kreativitas seseorang. Sedangkan pendidikan rekreasi itu sendiri merupakan

proses pendidikan yang Dalam pelaksanaannya kegiatan rekreasi digunakan

sebagai wahana atau pengalaman belajar.

Pengalaman belajar melalui kegiatan outbound inilah, maka siswa

sebagai peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan

pendidikan. Maka nilai-nilai yang terkandung didalam outbound pada hakikatnya

identik dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan rekreasi yang

pada intinya kegiatan itu bertujuan untuk mencari pengalaman belajar berupa

permainan yang kreatif, rekreatif dan edukatif, baik secara individual maupun

kelompok.

2.8 Objek Wisata Outbound Linggo Asri

2.8.1 Sejarah Objek Wisata Outbound Linggo Asri

Panorama alami dan udara yang sejuk menjadi ciri khas Objek Wisata

Linggo Asri ini, Linggo Asri terletak disebelah selatan Kecamatan Kajen

Kabupaten Pekalongan. Perpaduan potensi alam, pegunungan dan hutan wisata

serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik

untuk dinikmati. Disamping itu, letak yang cukup menguntungkan di tepi jalan

Page 43: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

30

Provinsi antara Kabupaten Pekalongan dan Banjarnegara sangat memudahkan

bagi wisatawan untuk berkunjung.

Pada awalnya keindahan alam Linggo Asri hanya dimanfaatkan sebagai

objek wisata alam saja, seperti taman dan kebun binatang mini. Melihat potensi

alam yang sangat mendukung serta belum adanya wisata outbound di

Kabupaten Pekalongan, maka pihak manajemen Linggo Asri pada tahun 2006

resmi membuka wahana outbound Linggo Asri yang dikelola dan digagas oleh

Pemerintah Daerah (PEMDA), Perhutani (PERHUT), Kwartir Cabang

(KWARCAB), dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Kabupaten

Pekalongan.

Wahana outbound Linggo Asri ini buka setiap hari mulai pukul 07.30-

16.00 WIB. Jadwal tersebut tidak berlaku jika ada kegiatan atau event dari

instansi atau sekolah-sekolah dilokasi outbound tersebut.

2.8.2 Jenis Wahana Permainan

Outbound Linggo Asri ini menyediakan berbagai macam wahana-

wahana permainan yang diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Young Tree Top Game: Double Flaying Fox, Jembatan Burma,

Jembatan Goyang, Rock n Roll.

(2) Children Tree Top Game: Double Flaying Fox, Real Way Bridge, Flying

Tunel, Lock Cross.

(3) Ground Game: Pipa Bocor, Ufo, Running Ball, Water Fall, Tusuk Balon,

Kapal Pecah, Water Estafet, Dancing Ball, Spider Web, Hunter My

Name, dll.

(4) Ice Breaking Game: Berhitung, Mengenal Binatang, Tupai, Kata Simon,

Samson, Kelinci dan Kura-kura, Samurai, Berburu Babi, Infantri, dll.

Page 44: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

31

2.8.3 Fasilitas Bumi Perkemahan

Fasilitas yang ada di bumi perkemahan ini adalah : Aula, meja, kursi, 1

unit Mess, 2 Unit Junggle House, Kantor kesekretariatan, tersedia lebih dari 100

tapak tenda, MCK (26 Outdoor dan 9 indoor), 1 UnitCafe, Mushola, Lapangan/

wahana outbound.

2.8.4 Protap Pemakaian Outbound

2.8.4.1 Petugas atau Pemandu Outbound

(1) Minimal 1 minggu sekali cheking alat dan arena outbound.

(2) Setiap akan ada pemakaian, 1 hari sebelumnya di cheking alat dan

arena.

(3) Mengkoordinasi seluruh tenaga instruktur setiap akan ada pemakaiaan

outbound.

(4) Melakukan evaluasi setelah selesai kegiatan

(5) Pemandu wajib menjelaskan safety procedure kepada pemakai

outbound.

(6) Membersihkan dan merawat alat setiap habis dipakai.

2.8.4.2 Pengunjung atau Pemakai Outbound

(1) Pemakai wajib mematuhi aturan yang disampaikan pemandu.

(2) Menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan.

(3) Dilarang berbuat kegaduhan atau kerusuhan.

(4) Alat dan arena tidak boleh dipakai tanpa seijin pengelola.

Page 45: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan cara untuk memilih atau menentukan

jenis pendekatan yang akan diambil oleh peneliti. Jenis pendekatan penelitian

yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan non-eksperimen (kualitatif).

Pendekatan non-eksperimen merupakan pendekatan penelitian yang hanya

meneliti apa yang sudah ada (Suharsimi Arikunto, 2006:82). Penelitian ini

berkaitan dengan manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata

Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun

2013.

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian

3.2.1 Lokasi

Lokasi penelitian manajemen pengelolaan fasilitas outbound ini adalah

di Objek Wisata outbound Linggo Asri Kabupaten Pekalongan.

3.2.2 Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Manajemen

pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana

pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

3.2.2.1 Subyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan sumber data yang akan digali oleh peneliti

berupa manusia atau responden/informan. Informasi yang digali tidak hanya

informasi yang berupa verbal tetapi juga berupa tindakan dan aktivitas subyek

penelitian. Subyek penelitian ini adalah Koordinator outbound Linggo Asri dan

Page 46: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

33

Trainer outbound Linggo Asri, serta Informan tambahan, yaitu mereka yang

dapat memberikan informasi yaitu pengunjung.

3.2.2.2Objek Penelitian

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pelaksanaan manajemen

pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi

di Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang maupun

objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:38).

Berdasarkan metode penyusunan yang digunakan serta pengertian

penelitian di atas, maka variabel yang akan dibahas yaitu: manajemen

pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri sebagai wahana pendidika rekreasi di

Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data Penelitian

Data adalah kumpulan keterangan yang benar dan nyata (Kamus

Bahasa Indonesia). Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data

primer dan sekunder. Pengertian data primer menurut Zaenal Mustafa TQ

(2009:92) dalam bukunya “Mengurai Variabel hingga Instrumentasi” bahwa:

“Data primer ialah data yang diperoleh berdasarkan pengukuran secara langsung

oleh peneliti sari sumbernya (subyek penelitian)”. Data sekunder adalah data

yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, dan telah terdokumentasikan, sehingga

peneliti tinggal menyalin data tersebut untuk kepentingan penelitiannya.

(Mustafa, 2009:92). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung

Page 47: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

34

keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan

dengan pelaksanaan manajemen pada suatu klub atau organisasi.

Sesuai dengan tujuan dan perumusan masalah penelitian, maka data

yang diperlukan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sistem manajemen

pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri Kabupaten Pekalongan tahun 2013

adalah:

(1) Data mengenai sistem manajemen pengelolaan fasilitas outbound

Linggo Asri Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

(2) Data mengenai pelaksanaan manajemen pengelolaan fasilitas outbound

Linggo Asri Kabupaten Pekalongan tahun 2013.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2006:129).

Jenis sumber data terutama dalam penelitian kualitatif dapat diklasifikasi

sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006:132).

3.4.2.1 Narasumber (Informan)

Narasumber atau informan adalah orang yang memberikan informasi.

(Suharsimi Arikunto, 2006:145). Narasumber dalam hal ini yaitu orang yang bisa

memberikan informasi lisan tentang sesuatu yang ingin kita ketahui. Narasumber

dalam penelitian ini adalah pelaku atau pelaksana manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Linggo Asri di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 (ketua dan

traineroutbound), Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Pekalongan, serta pengunjung yang datang ke outbound Linggo Asri di

Kabupaten Pekalongan.

Page 48: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

35

3.4.2.2 Peristiwa atau Aktifitas

Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap

peristiwa atau aktifitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari

peristiwa atau aktivitas ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu

terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung

(Suharsimi Arikunto, 2006:157). Peristiwa atau aktifitas dalam penelitian ini

adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh pihak manajemen di dalam objek

wisata outbound Linggo Asri ini.

3.4.2.3 Tempat atau lokasi

Informasi kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas bisa digali lewat

sumber lokasinya, baik berupa tempat maupun lingkungannya. Dari pemahaman

lokasi dan lingkungan, peneliti bisa secara cermat mengkaji dan secara kritis

menarik kemungkinan kesimpulan (Suharsimi Arikunto, 2006:87). Lokasi dalam

penelitian ini adalah Objek Wisata Outbound Linggo Asri di Kabupaten

Pekalongan. dimana peneliti mengkaji bagaimana manajemen pengelolaan

fasilitas outbound di tempat tersebut, mulai dari aspek pemeliharaan fasilitas,

keamanan fasilitas, pendanaan, ketenagakerjaan, dan pendidikan rekreasi.

3.4.2.4 Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar,atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2009:240). Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data dalam

penelitian ini, maka diklasifikasikan menjadi tiga bagian yang disingkat dengan

3P yaitu: person, place, dan paper.Person adalah sumber data yang bisa

memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis

melalui angket. Place adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa

Page 49: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

36

keadaan diam dan gerak. Place yang diam dalam penelitian ini adalah ruangan,

kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain di dalam Objek Wisata

Outbound Linggo Asri, sedangkan place yangbergerak dalam penelitian ini

adalah aktifitas, kinerja, serta kegiatan outbound itu sendiri. Paper adalah data

yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol

lain. Paper dalam penelitian ini adalah data-data tertulis dan dokumen-dokumen

fisik yang berkaitan dengan pelaksanaan manajemen pengelolaan fasilitas Objek

Wisata Outbound Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten

Pekalongan tahun 2013.

3.4.3 Prosedur Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian ini, diperlukan prosedur penelitian yang

menyebutkan bagaimana langkah-langkah penelitian itu dilaksanakan. Adapun

prosedur penelitian itu adalah:

(1) Tahap awal penelitian

Membuat proposal penelitian yang kemudian diajukan kepada jurusan

untuk persetujuan penelitian. Setelah proposal disetujui, kemudian

melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing.

(2) Setelah disetujui oleh dosen pembimbing kemudian membuat surat

tembusan kepada pihak objek wisata. Sebagai pemberitahuan bahwa

pengurus manajemen outbound Linggo Asri akan dijadikan sebagai

sampel penelitian yaitu pelaku atau pelaksana sistem manajemen

pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri di Kabupaten Pekalongan

tahun 2013.

Page 50: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

37

(3) Tahap pelaksanaan penelitian

Setelah perlengkapan penelitian sudah lengkap yaitu berupa pedoman

pertanyaan wawancara, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan

wawancara dengan sejumlah informan atau responden. Setelah

merangkum wawancara dengan informan, peneliti menyusun angket

dengan alternatif jawaban. Langkah selanjutnya menyebarkan angket

pada informan, dan pada saat yang bersamaan, penulis memberikan

keterangan yang berhubungan dengan pengumpulan data. Setelah

informan selesai mengisi angket tersebut, maka angket tersebut

dikumpulkan untuk dianalisis.

(4) Tahap akhir penelitian

Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis data.

Selanjutnya data tersebut didiskusikan dengan dosen pembimbing.

3.5 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu

metode (Suharsimi Arikunto, 2006:149).

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap

peneliti, meliputi: pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan

terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian

baik secara akademik maupun logiknya (Sugiyono, 2009:222).

Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan

data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat

Page 51: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

38

kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2009:222). Adapun instrumen dalam

penelitian ini meliputi observasi dengan mendata sarana dan prasarana serta

pengelolaanya yang ada di outbound Linggo Asri Kabupaten Pekalongan,

wawancara dengan berpedoman pada kisi-kisi dan pedoman wawancara yang

telah peneliti buat, dokumen dengan mencari tahu tentang administrasi dan

pengelolaan fasilitas, serta mengambil gambar-gambar yang berhubungan

dengan proses manajemen yang ada di outbound Linggo Asri dan angket yang

akan diberikan kepada responden.

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009:224).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

triangulasi atau penggabungan, yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan

dokumentasi.

Berikut ini akan diuraikan beberapa metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

3.5.2.1 Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpualan data dan pendukung

untuk mengumpulkan data yang diharapkan. Observasi dapat dilakukan di

tempat yang berhubungan dengan aspek pelaksanaan sistem manajerial di

outbound Linggo Asri Kabupaten Pekalongan. Data tersebut berupa tempat objek

wisata tersebut berada, kantor sekretariat, lokasi wahana outbound, serta sarana

dan prasarana.

Page 52: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

39

3.5.2.2 Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena

yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi (Sugiyono,

2009:233). Penelitian kualitatif sering menggabungkan teknik observasi

partisipatif dengan wawancara mendalam (Sugiyono, 2009:333).

3.5.2.3 Kuisoner/Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

atau informan untuk dijawab (Sugiyono, 2009:142). Kuisoner ini digunakan untuk

penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan

umum (orang banyak), dengan cara mengedarkaan formulir daftar pertanyaan,

diajukan secara tertulis kepada subjek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan,

respons) tertulis seperlunya.

Penelitian ini menggunakan tipe angket tertutup, yaitu angket yang

pertanyaannya mengharapkan responden menjawab dengan cepat, dan juga

bentuk pertanyaannya berupa kalimat positif dan negatif agar responden dalam

memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis

(Sugiyono, 2009:143). Angket ini bertujuan untuk penelitian formal guna

menambah data informative yang belum lengkap. Angket yang diberikan

digunakan untuk menggetahui presentase kemampuan manajemen dalam

menjalankan roda organisasi pada Objek Wisata Outbound Linggo Asri di

Kabupaten Pekalongan Tahun 2013

Page 53: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

40

3.5.2.4 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode yang mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:230).

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,

2009:240).

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil

penelitian yang lebih kredibel atau dapat dipercaya (Sugiyono, 2009:240).

Bentuk dokumen yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini adalah

laporan, sejarah, organisasi, Arsip dari pengurus objek wisata, foto-foto fasilitas

yang ada, dan juga foto-foto kegiatan di objek wisata outbound tersebut.

Penelitian menggunakan triangulasi dalam teknik pengumpulan

datanya. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada (Sugiono, 2009:241). Teknik yang digunakan peneliti adalah

observasi, wawancara, angket/kuesioner, dan dokumentasi untuk sumber data

yang sama secara serempak (disebut: triangulasi teknik) atau triangulasi sumber

yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama.

3.5.3 Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, angket

sebagai alat pengumpul data, dan dokumentasi sebagai data pelengkap. Adapun

penyusunan alat pengumpul yang peneliti lakukan sebagai berikut: (1) Menyusun

Page 54: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

41

kisi-kisi, (2) Menyusun rancangan wawancara, (3) Menyusun rancangan angket

dan membuat pilihan jawaban, (4) Memperbanyak angket sesuai dengan jumlah

narasumber yang telah ditetapkan oleh peneliti.

3.6 Metode Analisis Data

Analisis data (Bogdan & Biklen, 1982) merupakan upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2007:248).

Berkaitan dengan analisis data, adapun teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

3.6.1 Teknik Analisis Kualitatif

Analisisi data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap yang dilakukan dalam

analisis kualitatif ini adalah sebagai berikut:

3.6.1.1 Reduksi Data

Reduksi data secara sempit diartikan sebagai proses pengurangan data,

namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik

pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun

penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang atau merangkum, memilih

hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

(Sugiyono, 2009:247).

3.6.1.2 Penyajian Data

Merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar

kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. Menurut

Page 55: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

42

Moleong (2007:288) penyajian data atau kategorisasi merupakan upaya

memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.

3.6.1.3 Penarikan Kesimpulan/verifikasi

Merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diungkapkan dengan kalimat yang singkat padat dan mudah dipahami, serta

dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran

dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya

terhadap judul, tujuan, dan perumusan masalah yang ada.

Kesimpulan awal masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2009:252).

Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi

sebagai suatu yang berhubungan pada sebelum, selama dan sesudah

pengumpulan data.

3.6.2 Teknik Analisis Kuantitatif (Kuesioner)

Analisis data sangat penting artinya dalam suatu penelitian, karena

dengan analisis data nantinya bisa ditarik suatu kesimpulan dari penelitian yang

sudah dilakukan. Dalam menganalisa data perlu diadakan suatu cara atau

metode yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dalam

penelitian.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif

persentase. Metode ini digunakan untuk membahas hasil penelitian yang masih

Page 56: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

43

berupa data mentah sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai

hasil penelitian, penemuan indeks persentase dihitung dengan rumus deskriptif

persentase (DP) sebagai berikut:

n

% = X 100

N

Dimana : % = Persentase

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah seluruh nilai

(Muhammad Ali, 1993:186)

Untuk menentukan kategori/jenis deskriptif persentase yang diperoleh

masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif

persentasekemudian ditafsirkan kedalam kalimat.

Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:

(1) Menentukan angka persentase tertinggi

Skormaksimal 4

X 100% = X 100%

Skormaksimal 4

(2) Menentukan angka persentase terendah

Skorminimal 1

X 100% = X 100%

Skormaksimal 4

(3) Rentang persentase 100% - 25% = 75%

(4) Interval kelas persentase : 75% : 5 = 15 %

Page 57: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

44

Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang

diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentasedikonsultasikan

dengan tabel kriteria.

Tabel 3.1

Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

NO Interval Kriteria

1. 86 % - 100% Sangat baik

2. 71 % - 85% Baik

3. 56 % - 70% Cukup baik

4. 41 % - 55% Kurang

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang

(Sumber: Muhammad Ali, 1993:186)

Page 58: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini tentang manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek

Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten

Pekalongan tahun 2013 yang berlokasi di Desa Linggo Asri, Kecamatan Kajen,

Kabupaten Pekalongan.

Gambar 4.1 Peta Wisata Kabupaten Pekalongan

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Outbound Linggo Asri

sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013

Page 59: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

46

Berdasarkan hasil penelitian terkumpul sejumlah responden yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 54 responden dengan perincian

pengunjung berjumlah 50 responden dan pengurus berjumlah 4 responden.

Analisis data penelitian ini dengan cara memasukan skor tiap item

instrumen, menjumlah skor setiap item, menjumlah skor sesuai variabel

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri sebagai wahana

pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013. Penghitungan besar

presentase jawaban setiap variabel, kemudian menganalisis data berdasarkan

tabulasi data yang ada dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dibagi jumlah

skor maksimal dikalikan 100%. Data tersebut kemudian dianalisis dan dimasukan

kedalam kriteria tingkatan manajemen pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri

sesuai dengan lima tingkatan yang ada, yaitu sangat baik, baik, cukup baik,

kurang baik dan sangat kurang.

Dalam pengelolaan suatu objek wisata, manajemen adalah suatu hal

yang sangat penting untuk diperhatikan, sebab keberhasilan pengelolaan suatu

objek wisata tergantung dari bagaimana suatu manajemen pengelolaan fasilitas

objek wisata itu berjalan. Sehingga dengan manajemen pengelolaan fasilitas

yang baik maka objek wisata tersebut akan dapat lebih berkembang dan lebih

diminati masyarakat untuk berkunjung dan berekreasi di objek wisata tersebut.

Manajemen dalam objek wisata ini difokuskan pada manajemen

pengelolaan fasilitas outbound berkaitan dengan Objek Wisata Outbound Linggo

Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan.

Setelah mengadakan penelitian pada tanggal 2 Juni 2013 pada Objek

Wisata Outbound Linggo Asri, didapatkan data-data mengenai bagaimana

Page 60: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

47

proses manajemen pengelolaaan fasilitas yang berlangsung di Objek Wisata

Outbound Linggo Asri di Kabupaten Pekalongan tersebut.

4.1.1Deskripsi Objek Penelitian

Panorama alami dan udara yang sejuk menjadi ciri khas obyek wisata

ini, Linggo Asri terletak di Desa Linggo Asri di sebelah selatan Kecamatan Kajen

Kabupaten Pekalongan. Perpaduan potensi alam, pegunungan, dan hutan wisata

serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik

untuk dinikmati.

Awal mula di bukanya outbound di Linggo Asri ini adalah untuk

menambah daya tarik wisatawan yang berkunjung, serta untuk menambah

ragam objek wisata yang ada di Kabupaten Pekalongan. Dengan di bukanya

outbound di Linggo Asri ini, maka masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan

untuk berekreasi, tidak hanya dapat menikmati wisata alam saja, masyarakat

juga dapat berekreasi melalui kegiatan outbound.

Pada awalnya keindahan alam Linggo Asri hanya dimanfaatkan sebagai

objek wisata alam saja, seperti taman, kolam renang, dan kebun binatang.

Melihat potensi alam yang sangat mendukung serta belum adanya wisata

outbound di Kabupaten Pekalongan, maka pihak manajemen Linggo Asri pada

tahun 2006 resmi membuka wahana outbound Linggo Asri yang dikelola dan

digagas oleh Pemerintah Daerah (PEMDA), Perhutani (PERHUT), Kwartir

Cabang (KWARCAB), dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di

Kabupaten Pekalongan.

Page 61: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

48

PETA OBJEK WISATA LINGGO ASRI

KABUPATEN PEKALONGAN

Keterangan :

1. SD Linggo Asri 9. Vila 17. Gedung Pertemuan

2. Balai Desa Linggo Asri 10. Vila 18. Mess dan Jungle House

3. Pura 11. Lapangan Parkir 19. Mushola

4. Villa 12. MCK 20. MCK

5. Kandang Gajah 13 . Lapangan Upacara 21. Cafe

6. Panggung Hiburan 14. Kios 22. MCK

7. Kandang Burung 15. Sekretariat Buper

8. Kolam Renang, Kantor, 16. Sekretariat Lemdikacab

dan Mushola

Gambar 4.2 Peta Objek Wisata Linggo Asri Kabupaten Pekalongan

12

3

4

5

6

7

8

9

10

13

14

15

16

17

1819

2021

22

11

12

Area

Outbound

Peta Obyek Wisata Linggo Asri Kab. Pekalongan

Utara

Arah Banjar Negara

Page 62: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

49

Sampai saat ini Objek Wisata Outbound Linggo Asri ini merupakan satu-

satunya objek wisata outbound yang ada di Kabupaten Pekalongan. Objek

wisata outbound ini memiliki fasilitas bumi perkemahan dan fasilitas wahana

permainan outbound. Fasilitas yang ada di bumi perkemahan ini adalah : Aula,

meja, kursi, 1 unit Mess, 2 Unit Junggle House, Kantor kesekretariatan, tersedia

lebih dari 100 tapak tenda, MCK (26 Outdoor dan 9 indoor), 1 Unit Cafe,

Mushola, Lapangan, wahana outbound.

Sedangkan wahana-wahana permainan outbound yang tersedia dapat

di klasifikasikan sebagai berikut :

(1) Young Tree Top Game: Double Flaying Fox, Jembatan Burma,

Jembatan Goyang, Rock n Roll.

(2) Children Tree Top Game: Double Flaying Fox, Real Way Bridge, Flying

Tunnel, Lock Cross.

(3) Ground Game: Pipa Bocor, Ufo, Running Ball, Water Fall, Tusuk Balon,

Kapal Pecah, Water Estafet, Dancing Ball, Spider Web, Hunter My

Name, dll.

(4) Ice Breaking Game: Berhitung, Mengenal Binatang, Tupai, Kata Simon,

Samson, Kelinci dan Kura-kura, Samurai, Asoko, Berburu Babi, Infantri,

dll.

Harga tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas outbound di Linggo

Asri ini juga tergolong lebih murah di bandingkan dengan objek wisata outbound

di tempat lain dan lebih dapat dijangkau masyarakat umum, karena outbound di

Linggo Asri ini tidak berorientasikan untuk mencari keuntungan besar akan tetapi

lebih untuk melayani masyarakat.

Page 63: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

50

Objek wisata outbound ini memiliki 3 trainer tetap dan 10 lebih

trainerfreelance yang selalu siap diundang jika sewaktu-waktu ada even yang

membutuhkan lebih banyak trainer. Semua trainer yang ada di outbound Linggo

Asri ini juga sudah memiliki sertifikat resmi untuk menjadi trainer outbound. jadi

seluruh trainer sudah berpengalaman dan sudah profesional.

4.1.2 Manajemen

Manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar mulai dari

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengawasaan, terhadap

bagian-bagian yang telah ditetapkan dan bagian-bagian tersebut memiliki

hubungan serta saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya yang

dilaksanakan oleh orang-orang organisasi atau bagian-bagianya untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Dalam pengelolaan wahana outbound Linggo Asri

menerapkan fungsi manajemen sebagai berikut: 1) Perencanaan (Planning), 2)

Pengorganisasian (Organizing), 3) Pengarahan (actuating), 4) Pengawasan

(Controlling).

4.1.2.1 Perencanaan (Planning)

Didalam manajemen ada tahap perencanaan yang cukup menentukan

dalam pencapaian keberhasilan. Perencanaan yang baik akan memudahkan

proses berlangsungnya tahapan-tahapan selanjutnya. Outbound Linggo asri

mempunyai perencanaan yang matang untuk menjaga eksistensi dalam wahana

outbound.

. Kekuatan atau kelebihan yang dimiliki outbound Linggo Asri ialah

pesona alam yang indah, udara yang sejuk bebas dari polusi udara, adanya

wahana survivel menyusuri hutan di sekitar Linggo Asri, dan ketersediaannya

bumi perkemahan beserta fasilitasnya yang memang kondisi dari fasilitas

Page 64: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

51

tersebut baik, karena perawatan dan pemeliharaannya yang rutin. Setiap akan

digunakan, peralatan dan arena outbound selalu di cek terlebih dahulu untuk

mengetahui apakah peralatan dan arena outbound dalam kondisi baik dan layak

digunakan dan begitu pula setelah selesai digunakan peralatan langsung

dibersihkan dan dirawat sesuai dengan prosedurnya. Setelah selesai melakukan

kegiatan outbound, pihak pengelola selalu melakukan evaluasi untuk mengetahui

apa saja kekurangan dari kegiatan outbound tersebut dan apakah fasilitas-

fasilitas yang tersedia masih dalam kondisi baik dan dapat berfungsi secara

optimal. Setelah dilakukan evaluasi, pengelola dapat melakukan tindakan

perbaikan untuk kedepannya. Evaluasi juga selalu dilakukan setiap akhir

tahunnya. Evaluasi yang dilakukan menyangkut keseluruhan kegiatan pada

tahun tersebut, sehingga dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dan hal apa

yang perlu diperbaiki. Setelah evaluasi dilakukan selanjutnya pengelola membuat

perencanaan untuk tahun kedepannya.

Evaluasi ini dibutuhkan karena dalam suatu manajemen pengelolaan

fasilitas outbound, peran fasilitas sangatlah penting, karena keadaan fasilitas

berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan suatu wahana outbound. Jika

fasilitas tidak terpelihara dengan baik akibatnya akan sangat fatal. Selain

mengganggu kenyamanan pengunjung juga dapat membahayakan pengunjung

yang memakai wahana permainan outbound tersebut. Dalam pemeliharaan

fasilitas, suatu organisasi harus membuat strategi untuk mengganti peralatan

pada saat masanya tiba. Perlu juga di buat catatan peralatan serta jadwal

pemeliharaan yang dipatuhi dan dilaksanakan. Sebelum digunakan, peralatan

juga harus di cek terlebih dahulu agar memastikan bahwa fasilitas dalam kondisi

baik dan masih layak digunakan.

Page 65: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

52

Wahana permainan outbound di Linggo Asri ini dari segi keamanan

sudah terjamin. Selain sudah dibuat peraturan penggunaan, juga sudah ada

jaminan asuransi dari Jasa Raharja jika sewaktu-waktu dalam kegiatan outbound

terjadi kecelakaan. Peralatan yang digunakan dalam permainan outbound di

Linggo Asri ini sudah memenuhi standar keamanan dan trainer yang memandu

jalannya kegiatan outbound sudah profesional dan sudah memiliki sertifikat resmi

untuk menjadi trainer outbound. Berikut peraturan penggunaan untuk

pengunjung dan trainer outbound:

4.1.2.1.1 Petugas atau Pemandu Outbound

(1) Minimal 1 minggu sekali cheking alat dan arena outbound.

(2) Setiap akan ada pemakaian, 1 hari sebelumnya di cheking alat dan

arena.

(3) Mengkoordinasi seluruh tenaga instruktur setiap akan ada pemakaiaan

outbound.

(4) Melakukan evaluasi setelah selesai kegiatan

(5) Pemandu wajib menjelaskan safety procedure kepada pemakai

outbound.

(6) Membersihkan dan merawat alat setiap habis dipakai.

4.1.2.1.2 Pengunjung atau Pemakai Outbound

(1) Pemakai wajib mematuhi aturan yang disampaikan pemandu.

(2) Menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan.

(3) Dilarang berbuat kegaduhan atau kerusuhan.

(4) Alat dan arena tidak boleh dipakai tanpa seijin pengelola.

Page 66: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

53

Selain melakukan pemeliharaan fasilitas pihak pengelola Linggo Asri

juga melakukan usaha pemeliharaan lingkungan yang ada di sekitar Linggo Asri

agar tetap terjaga kelestarian alamnya, karena kegiatan outbound ini sangat

berkaitan dengan alam. Salah satu usaha yang dilakukan untuk pelestarian alam

yaitu dengan melakukan reboisasi.

Rencana kedepannya, pengelola outbound Linggo Asri sedang

berencana menambah wahana permainan baru yaitu painball. Pengelola ingin

menambah wahana permainan ini karena permainan ini sedang diminati oleh

masyarakat. Pengelola juga sedang merencanakan untuk membuat member

untuk pengunjung.

Outbound Linggo Asri ini sendiri sangat cocok untuk kegiatan olahraga

maupun rekreasi. Selain menyenangkan, kegiatan outbound ini juga memiliki

banyak manfaat. Manfaat kegiatan outbound iniantara lain: (1) Melatih ketahanan

mental dan pengendalian diri, (2) Menumbuhkan empati, (3) Melahirkan

semangat kompetisi yang sehat, (4) Meningkatkan jiwa kepemimpinan, (5)

Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala, (6) Meningkatkan

kemampuan mengambil keputusan dalam situasi sulit secara cepat dan akurat,

(7) Membangun rasa percaya diri, (8) Meningkatkan kemampuan mengenal diri

dan orang lain. Jadi kegiatan outbound ini sendiri sangat cocok sebagai salah

satu wahana pendidikan rekreasi.

Outbound Linggo Asri sendiri telah memiliki fasilitas yang cukup

lengkap, diantaranya wahana permainan outbound, bumi perkemahan,

menyediakan wahana survivel, mess, cafe, junggle house, tenda, dll.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh outbound Linggo Asri

diantaranya mengenai wahana outbound yaitu ada beberapa arena permainan

Page 67: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

54

outbound yang kurang terlihat menarik, karena ada beberapa arena outbound

yang tidak diberi warna dan cenderung terlihat kusam sehingga kurang terlihat

menarik. Kelemahan lain dari manajemen outbound Linggo Asri dari segi fasilitas

yaitu keadaan ruang sekretariat yang kurang rapi dan papan keterangan yang

terlihat kurang jelas.

Dari segi pemasaranya, pengelola outbound linggo Asri sendiri

mengemukakan bahwa salah satu kesulitan dalam mengelola objek wisata ini

yaitu dari segi pemasarannya. Dari pengelola memang sudah melakukan usaha-

usaha pemasaran, diantaranya yaitu dengan menyebar brosur, melakuan

promosi ke sekolah-sekolah dan mengadakan roadshow ke sekolah-sekolah.

Akan tetapi intensitasnya masih kurang dan tidak adanya staf sendiri untuk

memasarkan. Untuk mengatasinya, pengelola biasanya melakukan pemasaran

dengan merangkul pengunjung yang datang untuk mempromosikannya. Untuk

mempromosikan wahana outbound kepada masyarakat umum, pihak

manajemen outbound Linggo Asri juga sudah membuat daftar paket outbound

yang dapat digunakan baik untuk kelompok maupun individu. Paket outbound ini

dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat untuk memilih fasilitas dan

mengetahui harga pemakaian outbound. Dari pengelola juga sudah pernah

mengajak masyarakat sekitar untuk membuat souvenir-souvenir dan oleh-oleh

khas Linggo Asri, karena biasanya dengan adanya toko-toko souvenir dan oleh-

oleh, pengunjung akan lebih senang dan lebih berminat untuk berkunjung ke

Linggo Asri. Akan tetapi masyarakat sekitar kurang merespon dan sampai saat

ini belum terealisasikan. Dilihat dari segi usaha sebenarnya cukup menjanjikan

untuk pendapatan masyarakat sekitar, hanya saja mereka kurang berani dan

Page 68: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

55

cenderung malas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru untuk membuat

kerajinan-kerajinan yang dapat dijadikan souvenir tersebut.

Dalam masalah pendanaan, manajemen outbound Linggo Asri

menargetkan pemasukan yang di peroleh per tahunnya. Pemasukan diperoleh dari

dana APBD Kabupaten Pekalongan dan pemasukan dari tiket masuk pengunjung,

Serta dana dari penyewaan fasilitas yang ada di outbound Linggo Asri ini. Harga

tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas outbound di Linggo Asri ini memang

tergolong lebih murah di bandingkan dengan objek wisata outbound di tempat

lain, hal ini dimaksudkan agar biaya tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas

outbound di Linggo Asri ini lebih dapat dijangkau masyarakat umum, karena

outbound di Linggo Asri ini tidak berorientasikan untuk mencari keuntungan

besar akan tetapi lebih untuk melayani masyarakat.

Sistem pengelolaan pemasukan dana dari pengunjung di outbound

Linggo Asri ada 2 macam, sebagian dana di serahkan ke PEMDA dan sebagian di

olah sendiri untuk menggaji trainer sebagai fasilitator, untuk keperluan perawatan

peralatan dan penggantian peralatan yang rusak serta untuk kebutuhan-kebutuhan

lain. Dana pemasukan yang ada pertaunnya sudah dapat mencukupi keperluan-

keperluan pengelolaan fasilitas di outbound Linggo Asri ini.

Pada keterangan di atas ditunjukan mengenai analisis deskriptif

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri. Sebagai

pendukung hasil dari analisis deskriptif diatas. Berikut data analisis deskriptif

persentase berdasarkkan hasil angket pengunjung Objek Wisata Outbound

Linggo Asri di Kabupaten Pekalongan dari semua aspek manajemen

pengelolaan fasilitas.

Page 69: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

56

4.1.2.1.3 Analisis Deskriptif Persentase Semua Aspek Manajemen

Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Persentase Semua Aspek Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri Sebagai Wahana Pendidikan Rekreasi di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1. 86 % - 100% Sangat baik 8 16 %

2. 71 % - 85% Baik 39 78 %

3. 56 % - 70% Cukup baik 3 6 %

4. 41 % - 55% Kurang 0 0 %

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang 0 0 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : Penelitian tahun 2013 Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar grafik sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik analisis deskriptif persentase semua aspek manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri

Berdasarkan tabel dan gambar grafik diatas menunjukkan bahwa

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri tahun 2013

menunjukkan 8 responden (16%) manajemen termasuk kategori sangat baik, 39

responden (78%) manajemen termasuk dalam kategori baik, 3 responden

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat baik 16%

Baik 78% Cukup 6% Kurang 0%

Sangat kurang

0%

Rata-rata 79,62%

Page 70: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

57

(6,00%) manajemen termasuk dalam kategori cukup, 0 responden (0,00%)

manajemen termasuk dalam kategori kurang dan sangat kurang.

Secara rata-rata pelaksanaan manajemen pengelolaan fasilitas

outbound Objek Wisata Linggo Asri tahun 2013 diperoleh skor 79,62%. Dengan

hasil tersebut menunjukkan bahwa sistem manajemen pengelolaan fasilitas

outbound secara keseluruhan berada dalam kategori baik.

Untuk memperoleh gambaran secara lebih mendalam dan lebih rinci

Berikut ini dijelaskan tentang hasil analisis deskriptif persentase dari tiap-tiap

aspek manajemen pengelolaan fasilitas berdasarkan hasil angket pengunjung di

outbound Linggo Asri.

4.1.2.1.4 Analisis Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas

Outbound Objek Wisata Linggo Asri AspekPemeliharaan

Berdasarkan hasil angket penelitian tentang manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri dari aspek pemeliharaan fasilitas

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Pemeliharaan Fasilitas

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1. 86 % - 100% Sangat baik 6 12 %

2. 71 % - 85% Baik 39 78 %

3. 56 % - 70% Cukup baik 5 10 %

4. 41 % - 55% Kurang 0 0 %

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang 0 0 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : hasil penelitian tahun 2013 Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar grafik sebagai berikut:

Page 71: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

58

Gambar 4.5 Grafik analisis deskriptif persentase manajemen pengelolaan fasilitas outbound aspek pemeliharaan fasilitas

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa sistem

pemeliharaan fasilitas dalam manajemen pengelolaan fasilitas outbound di Objek

Wisata Outbound Linggo Asri ini menunjukkan 6 responden (12,00%)

manajemen termasuk kategori sangat baik, 39 responden (78,00%) manajemen

termasuk dalam kategori baik, 5 responden (10,00%) manajemen termasuk

dalam kategori cukup dan 0 (0%) manajemen termasuk dalam kategori kurang

dan sangat kurang.

Secara rata-rata sistem pemeliharaan fasilitas outbound Linggo Asri

diperoleh skor 77,66 %. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa manajemen

pemeliharaan fasilitas outbound di Linggo Asri termasuk dalam kategori baik.

4.1.2.1.5 Analisis Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas

Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Keamanan Fasilitas

Berdasarkan hasil angket penelitian tentang manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi

di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 dari aspek keamanan fasilitas dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

Sangat Baik 12%

Baik 78% Cukup 10%

Kurang 0%

Sangat kurang

0%

Rata-rata 77,66%

Page 72: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

59

Tabel 4.3 Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Keamanan Fasilitas

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1. 86 % - 100% Sangat baik 8 16 %

2. 71 % - 85% Baik 39 78 %

3. 56 % - 70% Cukup baik 3 6 %

4. 41 % - 55% Kurang 0 0 %

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang 0 0 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : hasil penelitian tahun 2013

Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar grafik sebagai berikut:

Gambar 4.6 Grafik analisis deskriptif persentase manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri aspek keamanan fasilitas

Berdasarkan tabel dan gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa

keamanan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri di Kabupaten

Pekalongan ini menunjukkan bahwa 8 responden (16,00 %) manajemen

termasuk dalam kategori sangat baik, 39 responden (78,00%) manajemen

termasuk dalam kategori baik, 3 responden (6,00%) manajemen termasuk dalam

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Sangat baik 16%

Baik 78% cukup 6% Kurang 0%

Sangat kurang

0%

Rata-rata 80,66%

Page 73: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

60

kategori cukup, dan 0 responden (0,00%) manajemen termasuk dalam kategori

kurang dan sangat kurang.

Secara rata-rata keamanan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri

di Kabupaten Pekalongan diperoleh skor 80,66%. Dengan hasil tersebut

menunjukkan bahwa keamanan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri di

Kabupaten Pekalongan ini berada dalam kategori baik.

4.1.2.1.6 Analisis Deskriptif Persentase Sistem Pendanaan

Berdasarkan hasil angket penelitian yang di sebar ke pengunjung,

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai

wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 dari aspek

pendanaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel.4.4 Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri AspekPendanaan

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1. 86 % - 100% Sangat baik 9 18 %

2. 71 % - 85% Baik 37 74 %

3. 56 % - 70% Cukup baik 4 8 %

4. 41 % - 55% Kurang 0 0 %

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang 0 0 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : hasil penelitian tahun 2013

Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar grafik sebagai berikut:

Page 74: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

61

Gambar 4.7 Grafik analisis deskriptif persentase manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri aspek pendanaan

Berdasarkan tabel dan gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri aspek

pendanaan menunjukkan bahwa 9 responden (18,00%) manajemen termasuk

kategori sangat baik, 37 responden (74,00%) manajemen termasuk dalam

kategori baik, 4 (8,00%) manajemen termasuk dalam kategori cukup, 0

responden (0,00%) manajemen termasuk dalam kategori kurang, dan sangat

kurang.

Secara rata-rata sistem pendanaan dalam manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri ini diperoleh skor 81,66 %. Dengan

hasil tersebut menunjukkan bahwa sistem pendanaan dalam manajemen

pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri ini berada dalam

kategori baik. Hasil rata-rata persentase ini berasal dari data pendukung yaitu

angket untuk pengunjung Objek Wisata Outbound Linggo Asri di Kabupaten

Pekalongan.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

sangat baik 18%

baik 74% cukup 8% Kurang 0%

Sangat kurang

0%

rata-rata 81,66%

Page 75: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

62

4.1.2.1.7 Analisis Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas

Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Ketenagakerjaan

Berdasarkan hasil angket penelitian tentang manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi

di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 dari aspek ketenagakerjaan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5 Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Ketenagakerjaan

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1. 86 % - 100% Sangat baik 3 6 %

2. 71 % - 85% Baik 44 88 %

3. 56 % - 70% Cukup baik 3 6 %

4. 41 % - 55% Kurang 0 0 %

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang 0 0 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : hasil penelitian tahun 2013

Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar grafik sebagai berikut:

Gambar 4.8 Grafik analisis deskriptif persentase manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri aspekketenagakerjaan

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

sangat baik 6%

baik 88% cukup 6% Kurang 0%

Sangat kurang

0%

rata-rata 76,99%

Page 76: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

63

Berdasarkan tabel dan gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa

sistem ketenagakerjaan dalam manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek

Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi di Kabupaten

Pekalongan tahun 2013 menunjukkan bahwa 3 responden (6,00%) manajemen

termasuk kategori sangat baik, 44 responden (88,00%) manajemen termasuk

dalam kategori baik, 3 responden (6,00%) manajemen termasuk dalam kategori

cukup, dan 0 responden (0,00%) manajemen termasuk dalam kategori kurang

dan sangat kurang.

Secara rata-rata diperoleh skor 76,99%. Dengan hasil tersebut

menunjukan bahwa sistem ketenagakerjaan dalam manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri di Kabupaten Pekalongan tahun

2013 berada dalam kategori baik. Hasil rata-rata persentase ini berasal dari data

pendukung yaitu angket untuk pengunjung Objek Wisata Outbound Linggo Asri di

Kabupaten Pekalongan.

4.1.2.1.8 Analisis Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas

Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Pendidikan Rekreasi

Berdasarkan hasil angket penelitian tentang manajemen pengelolaan

fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi

di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 dari aspek pendidikan rekreasi dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6 Deskriptif Persentase Manajemen Pengelolaan Fasilitas Outbound Objek Wisata Linggo Asri Aspek Pendidikan Rekreasi

No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1. 86 % - 100% Sangat baik 11 22 %

2. 71 % - 85% Baik 36 72 %

Page 77: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

64

3. 56 % - 70% Cukup baik 3 6 %

4. 41 % - 55% Kurang 0 0 %

5. > 25 % - 40% Sangat Kurang 0 0 %

JUMLAH 50 100 %

Sumber : hasil penelitian tahun 2013

. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar grafik sebagai berikut:

Gambar 4.9 Grafik analisis deskriptif persentase manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri aspekpendidikan rekreasi

Berdasarkan tabel dan gambar grafik diatas dapat diketahui bahwa

unsur pendidikan rekreasi dalam kegiatan outbound di Objek Wisata Linggo Asri

menunjukkan bahwa 11 responden (22,00%) manajemen termasuk kategori

sangat baik, 36 responden (72,00%) manajemen termasuk dalam kategori baik, 3

responden (6,00%) manajemen termasuk dalam kategori cukup dan 0 responden

(0,00%) manajemen termasuk dalam kategori kurang dan sangat kurang.

Secara rata-rata diperoleh skor 82,66%. Dengan hasil tersebut

menunjukkan bahwa pendidikan rekreasi dalam kegiatan outbound di Objek

Wisata Linggo Asri berada dalam kategori baik. Dapat di simpulkan juga bahwa

didalam kegiatan outbound terkandung nilai-nilai pendidikan rekreasi. Hasil rata-

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

sangat baik 22%

baik 72% cukup 6% Kurang 0%

Sangat kurang

0%

rata-rata 82,66%

Page 78: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

65

rata persentase ini berasal dari data pendukung yaitu angket pengunjung Objek

Wisata Linggo Asri.

4.1.2.2 Pengorganisasian (Organizing)

Dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah organisasi

maka seorang pimpinan perusahaan harus dapat mengatur organisasi dengan

baik. pengorganisasian dimaksudkan sebagai fungsi yang menyusun kerangka

pembagian kerja dan masing-masing bagian maupun karyawan. Dengan

kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar

dan teratur serta mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam pengorganisasiannya dalam bidang wahana outbound, struktur

organisasi manajemen outbound Linggo Asri masih belum tertata dengan rapi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan bapak Harry Pramono

selaku ketua outbound di Linggo Asri, beliau mengemukakan bahwa outbound di

Linggo Asri ini belum memiliki struktur organisasi sendiri. Jadi outbound Linggo

Asri masih berada di bawah naungan UPT objek wisata alam Linggo Asri yang

berlokasi di depan lokasi outbound tersebut. Akan tetapi dari pihak outbound

Linggo Asri itu sendiri sedang merencanakan pembentukan struktur organisasi

outbound sendiri agar pengorganisasian dapat berjalan dengan lancar dan setiap

bidang ada staf sendiri yang mengelolanya serta dapat menfokuskan

pekerjaanya sendiri. Untuk sementara ini pengurus outbound di Linggo Asri ini

hanya ada ketua/koordinator, penjaga, dan 3 orang trainer tetap yang setiap

harinya berada di lokasi. Namun walaupun demikian, pengorganisasian secara

keseluruhan dapat berjalan dengan baik dan lebih mengutamakan sistem

kekeluargaan antara ketua, trainer dan pengelola Linggo Asri lainnya. Dengan

Page 79: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

66

kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar

dan teratur serta mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam pengelolaanya ketua bekerjasama dengan UPT Linggo Asri dan ke empat

lembaga pengelola untuk memajukan dan mengembangkan outbound Linggo

Asri agar lebih diminati masyarakat.

Namun walaupun demikian pengorganisasian tetap berjalan

sebagaimana mestinya. Di Objek Wisata Linggo Asri juga terdapat peraturan tata

tertib bagi pengelolanya yaitu 10 budaya malu aparatur yang diantaranya: (1)

Terlambat masuk kantor, (2) Tidak ikut apel, (3) Sering tidak masuk kerja tanpa

alasan, (4) Sering minta ijin tidak masuk kerja, (5) Bekerja tanpa program, (6)

Pulang sebelum watunya, (7) Sering meninggalkan kerja tanpa alasan penting,

(8) Bekerja tanpa pertanggung jawaban, (9) Pekerjaan terbengkalai,

(10) Berpakaian seragam tidak rapi dan tanpa atribut lengkap.

Peraturan ini berlaku bagi semua pengelola UPT Linggo Asri. Peraturan

ini dibuat agar petugas pengelola Linggo Asri lebih disiplin dan merasa enggan

untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran.

Struktur Kepengurusan Outbound Linggo Asri

Pengelola : 1. Pemeritah Daerah (PEMDA)

2. Perhutani (PERHUT)

3. Kwartir Cabang (KWARCAB)

4. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

Koordinator : Hary Pramono

Trainer : 1. Prapto

2. Tresno

3. Sigit

Page 80: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

67

Freelance : 1. Bahtiar 6. Kendi

2. Supriyanto 7. Mufid

3. Suratman 8. Lilik

4. Puput 9. Andre

5. Rina 10. Boim

STRUKTUR ORGANISASI UPT OBJEK WISATA LINGGO ASRI

KABUPATEN PEKALONGAN

Gambar 4.3 Struktur Organisasi UPT Linggo Asri

4.1.2.3 Pengarahan (Actuating)

Fungsi manajemen yang ketiga yaitu pengarahan. Proses pengarahan

dalam manajemen pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri sudah

dilaksanakan dengan baik dan pengarahan dalam manajemen outbound Linggo

Asri dilakukan sesuai dengan prosedur pengarahan yang ada. Semua prosedur

pengarahan dilakukan oleh seorang ketuadalam outbound Linggo Asri. Proses

pengarahan berupa motivasi yang dilakukan setiap hari, mengontrol trainer ,

KEPALA DINAS

KEPALA UPT LINGGO

M. ZAHID

AGUS SUYANTO HARI PURNOMO

STRUKTUR ORGANISASI UPT

OBJEK WISATA LINGGO ASRI KABUPATEN PEKALONGAN

KUSTONOWARTOYOSUDARYO

SUGIYANTO

BAGONG PRIHANTO

ZAENAL ABIDIN

TRIYANTO

KASRIN

SLAMET RIYANTO

EDY SURATNO

KASUBAG TU

PETUGAS PINTU GERBANG

PETUGAS PINTU GERBANG

PENGELOLA PENGINAPAN

PETUGAS PERTAMANAN

PETUGAS KOLAM RENANG

PETUGAS KOLAM RENANG

PAWANG GAJAH

PAWANG GAJAH

KOORDINATOR PENGELOLA HEWAN

BENDAHARA PEMBANTU

PENGELOLA BUPER

Page 81: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

68

seorang ketuasetiap saat mendatangi trainernya untuk menanyakan kendala dan

solusi yang baik bagi kinerja trainernya.

4.1.2.4 Pengawasan (Controlling)

Kaitannya dengan pengawasan atau controlling seorang ketua harus

mengetahui keadaan yang ada dilapangan, proses pengawasan dalam

manajemen Objek Wisata Outbound Linggo Asri dilakukan langsung oleh

seorang ketua. Hal ini dikarenakan salah satu tugas dari seorang ketuaadalah

mengontrol semua kegiatan di dalam. Dalam manajemen Objek Wisata

Outbound Linggo Asri proses pengawasan dilakukan secara langsung dengan

terjun ke lapangan atau di arena outbound itu sendiri. bahkan kadang ketua

outbound Linggo Asri bapak harry pramono juga ikut menjadi trainer outbound,

karena beliau awal mulanya adalah seorang trainer outbound. Dalam

kegiatannya Ketua dapat mengamati kegiatan di lapangan berkaitan dengan

tugas dan tanggungjawab dari trainer-trainer outbound.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perencanaan (Planning)

Fungsi manajemen yang pertama sebagai penentu arah pembangunan

manajemen pengelolaan fasilitas outbound Objek Wisata Linggo Asri adalah

perencanaan. Perencanaan adalah sebuah dasar dari pelaksanaan yang akan

dikerjakan dalam suatu organisasi atau perusahaan.. Perencanaan yang baik

akan memudahkan proses berlangsungnya tahapan-tahapan selanjutnya.

Outbound Linggo asri mempunyai perencanaan yang matang untuk menjaga

eksistensi dalam wahana outbound.

Didalam manajemen ada tahap perencanaan yang cukup menentukan

dalam pencapaian keberhasilan. Perencanaan yang baik akan memudahkan

Page 82: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

69

proses berlangsungnya tahapan-tahapan selanjutnya. Outbound Linggo asri

mempunyai perencanaan yang matang untuk menjaga eksistensi dalam wahana

outbound.

. Kekuatan atau kelebihan yang dimiliki outbound Linggo Asri ialah

pesona alam yang indah, udara yang sejuk bebas dari polusi udara, adanya

wahana survivel menyusuri hutan di sekitar Linggo Asri, dan ketersediaannya

bumi perkemahan beserta fasilitasnya yang memang kondisi dari fasilitas

tersebut baik, karena perawatan dan pemeliharaannya yang rutin. Setiap akan

digunakan, peralatan dan arena outbound selalu di cek terlebih dahulu untuk

mengetahui apakah peralatan dan arena outbound dalam kondisi baik dan layak

digunakan dan begitu pula setelah selesai digunakan peralatan langsung

dibersihkan dan dirawat sesuai dengan prosedurnya. Setelah selesai melakukan

kegiatan outbound, pihak pengelola selalu melakukan evaluasi untuk mengetahui

apa saja kekurangan dari kegiatan outbound tersebut dan apakah fasilitas-

fasilitas yang tersedia masih dalam kondisi baik dan dapat berfungsi secara

optimal. Setelah dilakukan evaluasi, pengelola dapat melakukan tindakan

perbaikan untuk kedepannya. Evaluasi juga selalu dilakukan setiap akhir

tahunnya. Evaluasi yang dilakukan menyangkut keseluruhan kegiatan pada

tahun tersebut, sehingga dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dan hal apa

yang perlu diperbaiki. Setelah evaluasi dilakukan selanjutnya pengelola membuat

perencanaan untuk tahun kedepannya.

Evaluasi ini dibutuhkan karena dalam suatu manajemen pengelolaan

fasilitas outbound, peran fasilitas sangatlah penting, karena keadaan fasilitas

berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan suatu wahana outbound. Jika

fasilitas tidak terpelihara dengan baik akibatnya akan sangat fatal. Selain

Page 83: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

70

mengganggu kenyamanan pengunjung juga dapat membahayakan pengunjung

yang memakai wahana permainan outbound tersebut. Dalam pemeliharaan

fasilitas, suatu organisasi harus membuat strategi untuk mengganti peralatan

pada saat masanya tiba. Perlu juga di buat catatan peralatan serta jadwal

pemeliharaan yang dipatuhi dan dilaksanakan. Sebelum digunakan, peralatan

juga harus di cek terlebih dahulu agar memastikan bahwa fasilitas dalam kondisi

baik dan masih layak digunakan.

Wahana permainan outbound di Linggo Asri ini dari segi keamanan

sudah terjamin. Selain sudah dibuat peraturan penggunaan, juga sudah ada

jaminan asuransi dari Jasa Raharja jika sewaktu-waktu dalam kegiatan outbound

terjadi kecelakaan. Peralatan yang digunakan dalam permainan outbound di

Linggo Asri ini sudah memenuhi standar keamanan dan trainer yang memandu

jalannya kegiatan outbound sudah profesional dan sudah memiliki sertifikat resmi

untuk menjadi trainer outbound.

Selain melakukan pemeliharaan fasilitas pihak pengelola Linggo Asri

juga melakukan usaha pemeliharaan lingkungan yang ada di sekitar Linggo Asri

agar tetap terjaga kelestarian alamnya, karena kegiatan outbound ini sangat

berkaitan dengan alam. Salah satu usaha yang dilakukan untuk pelestarian alam

yaitu dengan melakukan reboisasi.

Rencana kedepannya, pengelola outbound Linggo Asri sedang

berencana menambah wahana permainan baru yaitu painball. Pengelola ingin

menambah wahana permainan ini karena permainan ini sedang diminati oleh

masyarakat. Pengelola juga sedang merencanakan untuk membuat member

untuk pengunjung.

Page 84: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

71

Outbound Linggo Asri ini sendiri sangat cocok untuk kegiatan olahraga

maupun rekreasi. Selain menyenangkan, kegiatan outbound ini juga memiliki

banyak manfaat. Manfaat kegiatan outbound iniantara lain: (1) Melatih ketahanan

mental dan pengendalian diri, (2) Menumbuhkan empati, (3) Melahirkan

semangat kompetisi yang sehat, (4) Meningkatkan jiwa kepemimpinan, (5)

Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala, (6) Meningkatkan

kemampuan mengambil keputusan dalam situasi sulit secara cepat dan akurat,

(7) Membangun rasa percaya diri, (8) Meningkatkan kemampuan mengenal diri

dan orang lain. Jadi kegiatan outbound ini sendiri sangat cocok sebagai salah

satu wahana pendidikan rekreasi.

Outbound Linggo Asri sendiri telah memiliki fasilitas yang cukup

lengkap, diantaranya wahana permainan outbound, bumi perkemahan,

menyediakan wahana survivel, mess, cafe, junggle house, tenda, dll.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh outbound Linggo Asri

diantaranya mengenai wahana outbound yaitu ada beberapa arena permainan

outbound yang kurang terlihat menarik, karena ada beberapa arena outbound

yang tidak diberi warna dan cenderung terlihat kusam sehingga kurang terlihat

menarik. Kelemahan lain dari manajemen outbound Linggo Asri dari segi fasilitas

yaitu keadaan ruang sekretariat yang kurang rapi dan papan keterangan yang

terlihat kurang jelas.

Dari segi pemasaranya, pengelola outbound linggo Asri sendiri

mengemukakan bahwa salah satu kesulitan dalam mengelola objek wisata ini

yaitu dari segi pemasarannya. Dari pengelola memang sudah melakukan usaha-

usaha pemasaran, diantaranya yaitu dengan menyebar brosur, melakuan

promosi ke sekolah-sekolah dan mengadakan roadshow ke sekolah-sekolah.

Page 85: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

72

Akan tetapi intensitasnya masih kurang dan tidak adanya staf sendiri untuk

memasarkan. Untuk mengatasinya, pengelola biasanya melakukan pemasaran

dengan merangkul pengunjung yang datang untuk mempromosikannya. Untuk

mempromosikan wahana outbound kepada masyarakat umum, pihak

manajemen outbound Linggo Asri juga sudah membuat daftar paket outbound

yang dapat digunakan baik untuk kelompok maupun individu. Paket outbound ini

dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat untuk memilih fasilitas dan

mengetahui harga pemakaian outbound. Dari pengelola juga sudah pernah

mengajak masyarakat sekitar untuk membuat souvenir-souvenir dan oleh-oleh

khas Linggo Asri, karena biasanya dengan adanya toko-toko souvenir dan oleh-

oleh, pengunjung akan lebih senang dan lebih berminat untuk berkunjung ke

Linggo Asri. Akan tetapi masyarakat sekitar kurang merespon dan sampai saat

ini belum terealisasikan. Dilihat dari segi usaha sebenarnya cukup menjanjikan

untuk pendapatan masyarakat sekitar, hanya saja mereka kurang berani dan

cenderung malas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru untuk membuat

kerajinan-kerajinan yang dapat dijadikan souvenir tersebut.

Dalam masalah pendanaan, manajemen outbound Linggo Asri

menargetkan pemasukan yang di peroleh per tahunnya. Pemasukan diperoleh dari

dana APBD Kabupaten Pekalongan dan pemasukan dari tiket masuk pengunjung,

Serta dana dari penyewaan fasilitas yang ada di outbound Linggo Asri ini. Harga

tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas outbound di Linggo Asri ini memang

tergolong lebih murah di bandingkan dengan objek wisata outbound di tempat

lain, hal ini dimaksudkan agar biaya tiket masuk dan biaya penyewaan fasilitas

outbound di Linggo Asri ini lebih dapat dijangkau masyarakat umum, karena

Page 86: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

73

outbound di Linggo Asri ini tidak berorientasikan untuk mencari keuntungan

besar akan tetapi lebih untuk melayani masyarakat.

Sistem pengelolaan pemasukan dana dari pengunjung di outbound

Linggo Asri ada 2 macam, sebagian dana di serahkan ke PEMDA dan sebagian di

olah sendiri untuk menggaji trainer sebagai fasilitator, untuk keperluan perawatan

peralatan dan penggantian peralatan yang rusak serta untuk kebutuhan-kebutuhan

lain. Dana pemasukan yang ada pertaunnya sudah dapat mencukupi keperluan-

keperluan pengelolaan fasilitas di outbound Linggo Asri ini.

4.2.2 Pengorganisasian (Organizing)

Dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah organisasi

maka seorang pimpinan perusahaan harus dapat mengatur organisasi dengan

baik. pengorganisasian dimaksudkan sebagai fungsi yang menyusun kerangka

pembagian kerja dan masing-masing bagian maupun karyawan. Dengan

kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar

dan teratur serta mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam pengorganisasiannya dalam bidang wahana outbound, struktur

organisasi manajemen outbound Linggo Asri masih belum tertata dengan rapi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan bapak Harry Pramono

selaku ketua outbound di Linggo Asri, beliau mengemukakan bahwa outbound di

Linggo Asri ini belum memiliki struktur organisasi sendiri. Jadi outbound Linggo

Asri masih berada di bawah naungan UPT objek wisata alam Linggo Asri yang

berlokasi di depan lokasi outbound tersebut. Akan tetapi dari pihak outbound

Linggo Asri itu sendiri sedang merencanakan pembentukan struktur organisasi

outbound sendiri agar pengorganisasian dapat berjalan dengan lancar dan setiap

bidang ada staf sendiri yang mengelolanya serta dapat menfokuskan

Page 87: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

74

pekerjaanya sendiri. Untuk sementara ini pengurus outbound di Linggo Asri ini

hanya ada ketua/koordinator, penjaga, dan 3 orang trainer tetap yang setiap

harinya berada di lokasi. Namun walaupun demikian, pengorganisasian secara

keseluruhan dapat berjalan dengan baik dan lebih mengutamakan sistem

kekeluargaan antara ketua, trainer dan pengelola Linggo Asri lainnya. Dengan

kerjasama yang harmonis ini akan membuat tugas dan pekerjaan berjalan lancar

dan teratur serta mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam pengelolaanya ketua bekerjasama dengan UPT Linggo Asri dan ke empat

lembaga pengelola untuk memajukan dan mengembangkan outbound Linggo

Asri agar lebih diminati masyarakat.

Namun walaupun demikian pengorganisasian tetap berjalan

sebagaimana mestinya. Di Objek Wisata Linggo Asri juga terdapat peraturan tata

tertib bagi pengelolanya yaitu 10 budaya malu aparatur yang diantaranya: (1)

Terlambat masuk kantor, (2) Tidak ikut apel, (3) Sering tidak masuk kerja tanpa

alasan, (4) Sering minta ijin tidak masuk kerja, (5) Bekerja tanpa program, (6)

Pulang sebelum watunya, (7) Sering meninggalkan kerja tanpa alasan penting,

(8) Bekerja tanpa pertanggung jawaban, (9) Pekerjaan terbengkalai,

(10) Berpakaian seragam tidak rapi dan tanpa atribut lengkap.

Peraturan ini berlaku bagi semua pengelola UPT Linggo Asri. Peraturan

ini dibuat agar petugas pengelola Linggo Asri lebih disiplin dan merasa enggan

untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran.

4.2.3 Pengarahan (Actuating)

Fungsi manajemen yang ketiga yaitu pengarahan. Proses pengarahan

dalam manajemen pengelolaan fasilitas outbound Linggo Asri sudah

dilaksanakan dengan baik dan pengarahan dalam manajemen outbound Linggo

Page 88: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

75

Asri dilakukan sesuai dengan prosedur pengarahan yang ada. Semua prosedur

pengarahan dilakukan oleh seorang ketuadalam outbound Linggo Asri. Proses

pengarahan berupa motivasi yang dilakukan setiap hari, mengontrol trainer ,

seorang ketuasetiap saat mendatangi trainernya untuk menanyakan kendala dan

solusi yang baik bagi kinerja trainernya.

4.2.4 Pengawasan (Controlling)

Kaitannya dengan pengawasan atau controlling seorang ketua harus

mengetahui keadaan yang ada dilapangan, proses pengawasan dalam

manajemen Objek Wisata Outbound Linggo Asri dilakukan langsung oleh

seorang ketua. Hal ini dikarenakan salah satu tugas dari seorang ketuaadalah

mengontrol semua kegiatan di dalam. Dalam manajemen Objek Wisata

Outbound Linggo Asri proses pengawasan dilakukan secara langsung dengan

terjun ke lapangan atau di arena outbound itu sendiri. bahkan kadang ketua

outbound Linggo Asri bapak harry pramono juga ikut menjadi trainer outbound,

karena beliau awal mulanya adalah seorang trainer outbound. Dalam

kegiatannya Ketua dapat mengamati kegiatan di lapangan berkaitan dengan

tugas dan tanggungjawab dari trainer-trainer outbound.

Page 89: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

76

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta di dukung dari hasil

kuesioner pengunjung Objek Wisata Outbound Linggo Asri pada tahun 2013

dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

Dari pembahasan di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1) Proses perencanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen outbound

Linggo Asri sudah berjalan sesuai dengan fungsi manajemen.

2) Pengorganisasian manajemen outbound Linggo Asrimasih belum tertata

dengan rapi karena belum memiliki struktur organisasi sendiri.

3) Proses pengarahan yang dilakukan manajemen outbound Linggo Asri

dilakukan oleh seorang ketuadan sudah berjalan sesuai dengan

fungsinya.

4) Pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen outbound Linggo

Asri sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.

5.2 Saran

Berorientasi pada hasil analisis dan simpulan hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka perlu penulis ajukan beberapa saran kepada pengelola Objek

Wisata Linggo Asri sebagai berikut :

(1) Perencanaan, menyusun program-program yang lebih menarik dalam

rencana pengembangan wahana outbound

(2) Pengorganisasian, hendaknya dalam struktur organisasi memiliki staf

tenaga kerja pada setiap bidang organisasinya, agar lebih fokus dalam

Page 90: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

77

pengelolaan Objek Wisata Outbound Linggo Asri pada setiap

bidangnya.

(3) Pengarahan, dalam pengarahan seorang ketuaharus lebih intensif lagi

dan meningkatkan pengarahan secara langsung kepada trainernya.

(4) Pengawasan, Hendaknya tetap menjaga mutu dan pelayanannya

terhadap pengunjung sehingga pengunjung akan datang kembali dan

senang berkunjung di Objek Wisata Outbound Linggo Asri.

Page 91: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

78

Daftar Pustaka

Agung Dharmawan. 2009. Manajemen Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Pekalongan.Skripsi.UNNES

Agustinus Susanta. 2010. Outbound Management Training. Yogjakarta: ANDI

Yogjakarta Ancok Djamaluddin. 2007. Outbound Management Training. Yogjakarta: UII

Press Yogjakarta Fakultas Ilmu Keolahragaan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang:

UNNES Press Hani Handoko. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: Rajagrafindo Persada

______ 2012. Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta: Raja Grafindo Persada

http://www.kirana.com/outbound/pengertianoutbound(Accesed 27/8/13)

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mugiyo Hartono. 2010. Manajemen Keolahragaan. FIK UNNES

Muhamad Ali. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa

Muhamad Murni dan Yudha M. 2000. Pendidikan Rekreasi. Depdiknas

Soepartono. 2000. Sarana dan prasarana Olahraga. Depdiknas

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka

Sukirno. 2008. Manajemen Kepelatihan Olahraga. Semarang: UNNES Press.

Williams, Chuck. 2001. Manajemen Buku I. Terjemahan M. Sabarudin Napitupulu. 2001. Jakarta: Salemba Empat

Zainal Mustafa EQ. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumentasi Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Page 92: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 93: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 1 80

Surat Penetapan Dosen Pembimbing

Page 94: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 2 81

Surat Izin Penelitian

Page 95: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 3 82

Surat Telah Melaksanakan Penelitian

Page 96: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 4 83

DAFTAR WAWANCARA UNTUK KETUA OUTBOUND LINGGO ASRI

Lokasi : .................................

Nama Pewawancara : .................................

Waktu Wawancara : .................................

1. Bagaimanakah awal mula/sejarah di bukanya outbound Linggo Asri ini?

2. Wahana apa saja yang ada di outbound Linggo Asri ini?

3. Bagaimana cara merawat wahana outbound yang ada?

4. Bagaimanakah prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana outbound

danFaktor-faktor apa saja yang perlu di perhatikan dalam memelihara

fasilitas outbound di Linggo Asri?

5. Bagaimana prosedur penggantian peralatan outbound ?

6. Outbound Linggo Asri ini merupakan salah satu wisata alam, apakah ada

usaha pemeliharaan dan pelestarian alam di Linggo Asri ini?

7. Apakah dilakukan pengawasan saat kegiatan outbound berlangsung?

8. Adakah jaminan keselamatan pengunjung dalam menggunakan fasilitas

outbound Linggo Asri ini?

9. Kendala apa saja yang selama ini bapak hadapi dalam mengelola fasilitas

outbound di Linggo Asri?

10. Bagaimanakah cara bapak mengatasi kendala-kendala tersebut?

Page 97: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 4 84

11. Bagaimanakah sistem pengelolaan dana yang ada di outbound Linggo Asri

ini?

12. Dari mana saja sumber dana outbound di Linggo Asri ini?

13. Untuk keperluan apa saja dana-dana yang diperoleh di outbound Linggo

Asri ini?

14. Adakah kerjasama dengan pihak lain yang terjalin terkait dengan perolehan

dana di outbound Linggo Asri ini?

15. Apakah ada target pemasukan per tahunnya?

16. Apakah target pemasukan pada tahun 2012 dapat tercapai?

17. Menurut anda apakah tiket masuk dan tarif penggunaan dan penyewaan

fasilitas outbound di Linggo Asri ini dapat terjangkau masyarakat?

18. Kendala apa saja yang bapak hadapi dalam mengelola dana yang ada di

outbound Linggo Asri ini? kalo ada bagaimana cara bapak mengatasi

kendala-kendala tersebut?

19. Usaha apa saja yang dilakukan dalam mempromosikan fasilitas dan

wahana-wahana outbound yang ada di Linggo Asri ini agar lebih dikenal

oleh masyarakat dan lebih di minati?

20. Adakah rencana mengembangkan outbound di Linggo Asri ini, misalnya

dengan penambahan fasilitas dan wahana permainan outbound?

21. Apakah ada target untuk jumlah pengunjung yang datang ke outbound

Linggo Asri per tahunnya? Jika ada berapa targetnya?

Page 98: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 4 85

Lanjutan Lampiran 4

22. Menurut bapak nilai-nilai apa saja yang dapat di petik pengunjung dalam

kegiatan outbound ini?

23. Apakah setiap akhir tahun selalu dilakukan evaluasi dan membuat

perencanaan baru untuk tahun kedepanya?

Page 99: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 4 86

DAFTAR WAWANCARA UNTUK TRAINER OUTBOUND LINGGO ASRI

Lokasi : .................................

Nama Pewawancara : .................................

Waktu Wawancara : .................................

1. Bagaimanakah sistem kontrak kerja anda?

2. Apa saja syarat untuk menjadi trainer outbound?

3. Apakah anda memiliki lisensi resmi untuk menjadi Trainer outbound, dan

dari manakah lisensi traineroutbound itu di dapat?

4. Kendala apa saja yang anda hadapi selama menjadi trainer outbound di

Linggo Asri ini?

5. Bagaimana cara anda mengatasi kendala-kendala tersebut?

6. Apa saja peralatan yang digunakan dalam kegiatan outbound di Linggo

Asri ini?

7. Bagaimana cara merawat peralatan yang digunakan dalam kegiatan

outbound di Linggo Asri ini?

8. Adakah kesulitan dalam merawat peralatan outbound?

9. Menurut anda apakah peralatan yang tersedia di Linggo Asri ini sudah

memadai?

10. Apakah peralatan yang di gunakan dalam kegiatan outbound sudah sesuai

dengan standar keamanan?

Page 100: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 4 87

11. Apakah ada pengecekan alat dan arena Outbound sebelum di gunakan

dan biasanya apa saja yang perlu di lakukan pengecekan?

12. Bagaimanakah safety procedure dalam pemakaian outbound?

13. Apakah ada pertolongan darurat jika suwaktu-waktu terjadi kecelakaan

saat kegiatan outbound dilaksanakan?

14. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk menggunakan wahana outbound

di Linggo Asri ini dan apakah ada batasan umur untuk menggunakan

wahana outbound?

15. Faktor apa saja yang dapat menghambat jalannya kegiatan outbound?

16. Selama anda menjadi trainer outbound di Linggo Asri ini, apakah pernah

ada pengunjung yang komplain?

Page 101: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 5 88

HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA OUTBOUND LINGGO ASRI DI

KABUPATEN PEKALONGAN

1. Awal mula di bukanya outbound Linggo Asri ini untuk menambah daya tarik

wisatawan, dan untuk menambah ragam, maksudnya dengan di bukanya

outbound, maka msayarakat nanti banyak pilihan,mau menikmati wisata

alam atau menikmati kegiata berupa outbound.

2. Kita highropnya ada 7 permainan, 1 flying fox, jembatan burma, jembatan

goyang, sama rock n roll, Itu yang dewasa. Untuk anak-anak kita siapkan

flying fox,realway brigde, flaying tunnel,sama lock crossing.

3. Setiap bulan kita perawatan rutin,itu yang pasti,kalo perawatan sebelum

kegiatan kita cek peralatanya.

4. Kita kan memang mendapat dana perawatan dari APBD, kalo ada yang

rusak kita perbaiki, untuk kebersihanya ada tenaga kebersihan 5 orang.

5. Kita liat dari kondisi, walaupun baru misalnya kok jatuh dari ketinggian trs

kena batu misalnya, kita anggapnya sudah tida kita pakai. takutnya kan

bukan retak di luar, tapi retak di dalam, atau sudah tidak layak digunakan

ya kita ganti.

6. Iya, kalo di wisata alam,nanti kok ada pohon yang mati kita reboisasi lagi.

7. Saya disamping sebagai pengelola saya juga ikut terjun langsung. kadang

sebagai trainer, kadang sebagai operator, ya sesuai dengan kebutuhan.

8. Ya ada,kita ikut asuransi jasa raharja

Page 102: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 5 89

9. Kendalanya cuma marketingnya yang kurang, pemasarannya. Cuaca juga

iya, cuaca sini kan tidak dapat di pastikan,kadang pagi hari cerah siang jam

12 keatas sudah hujan.

10. Kita kan memang kendalanya di marketing, semua tamu yang maen disini,

biasanya kita rangkul sekalian, jadi artinya sebagai marketing freelance lah

istilahnya, kita belum ada membernya, arahnya kita kesana, tapi belum.

11. Jadi untuk pendapatan disini kan arahnya ada 2 macam, ada yang di

setorkan ke PEMDA ada yang untuk pemandu outbound sebagai

fasilitator, yang itu kita kelola sendiri,kalo memang hrus kita setorkan kita

setorkan ke kasda.

12. Dari APBD Kabupaten Pekalongan,sama pemasukan dari pengunjung.

13. Yang jelas untuk perawatan,trus untuk refitalisasi. perawatan itu untuk

sekian taun perlu refitalisasi yang rusak-rusak. Kalo trainer, freelance, kalo

mereka ada job,mereka dapat vee.

14. Ada, kita kan disini ada 4 elemen yang terkait, 1) PEMDA, 2) PERHUT,3)

LMDH, 4) KWARCAB.

15. Ya, Ada target pertahunya.

16. Tahun 2012 target dapat tercapai.

17. Ya, disini kan memang mungkin paling murah di daerah atau di tempat lain,

karena kita orientasinya kan bukan hanya mencari keuntungan tapi

memang melayani masyarakat.

18. Nggak ada kendala dalam mengelola keuangan.

Page 103: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 5 90

19. Sudah, yang jlas kita sudah menyebar brosur. Kita dulu ada program

mempresentasikan ke sekolah-sekolah bahwa outbound itu sebenarnya

apa, kegunaanya seperti apa. Artinya seperti roadshow, kita roadshow ke

sekolah-sekolah.

20. Ya,kita kemarin sudah usulkan untuk penambahan painball, sekarang

painball kan lagi diminatikan, kita sudah usulkan tapi belum direalisasi

sampai sekarang.

21. Kita targetnya di pendapatan.

22. Sebenarnya untuk kegiatan outbound itu kan intinya belajar, jadi banyak

sekali yang bisa di ambil dari kegiatan itu. Kalo dari pelajar biasanya lebih

menitikberatkan pada leadershipnya. Mereka belajar kepemimpinan,

kebersamaan, kemandirian, banyak lah. Untuk perkantoran atau

perusahaan biasanya kan mereka lebih ke teamwork yang ditonjolkan.

23. Ya, sebenarnya untuk evaluasi ini kita tidak tiap taun. kadang sebulan

sekali, 2 bulan sekali kita evaluasi, bahkan setiap selesai kegiatan kita

evaluasi. Apa saja kekurangan kita sebagai pengelola, sebagai pemandu,

sebagai fasilitator hal2 apa yang perlu diperbaiki. la nanti akan kita perbaiki

pada kegiatan berikutnya. kalo untuk taunan jelas kita evaluasi semuanya,

trus kedepanya kita rencanakan pada tahun berikutnya biasanya kita

berupa penambahan wahana-wahana, biasanya seperti itu.

Page 104: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 5 91

HASIL WAWANCARA DENGAN TRAINER OUTBOUND LINGGO ASRI DI

KABUPATEN PEKALONGAN

1. Sistem kontrak kerja kita freelance, maksudnya kalo ada kegiatan kita

pakai,kalau tidak ada kita bantu-bantu.

2. Syarat yang utama biasanya kita kepelatihanya ada,dasar-dasar untuk

melaksanakan kegiatan outbound, kepelatihan, ada juga nanti kan sambil

pelajaran tersebut di lapangan kita dapat mengetahui alat-alat outbound.

3. Ada, kita yang kemaren dari adwes semarang.

4. Biasanya itu pesertanya, kalo susah di atur itu pesertanya sebagai

kendalanya, apalagi takut mencoba.

5. Biasanya kita untuk mengatasi peserta, kita bagi peserta menjadi

beberapa kelompok biar tidak menumpuk,jika menumpuk

kecenderunganya akan lebih kacau, jadi kita bagi, kita arahkan. Kalau takut

kita momotivasi dia biar tidak takut.

6. Diantaranya tali kernmentel, pulley, carabiner, harness, helm, webbing.

pulley,ini fungsinya untuk sebagai pejalan tol, roda berjalanya. Carabiner scruw

untuk keamanan, pengunci, jadi untuk pengait. Snap fungsinya sama untuk

pengait, cuma ini tidak ada kuncinya, otomatis ini aja. Kernmentel, ini untuk

pengaman rem. Harness,yang dipake peserta outboundnya. Helm untuk dipakai

biar nggak ketilang.hehe sebagai pelindung kepala.

7. Biasanya kita setiap satu minggu sekali kita bersihkan biaasanya kan

kotor,biar nggak macet,untuk arenanya kita sebulan sekali.

8. Kesulitanya kalo hujan.

9. Untuk peralatan ountboundnya sudah lengkap.

10. Peralatan sudah sesuai dengan standar keamanan.

Page 105: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 5 92

11. Sebelum kita gunakan kita cek alat dan arena.

12. Safety prosedure nya sebelum kegiatan kita kontrol semua arena,alat kita

bersihkan,kita kasih paselin agar lancar.

13. Kita siap,kita jadi dalam permainan kita di tiap-tiap pos kita jaga,

mengantisipasi jika suwaktu-waktu ada yang jatuh di tengah, kalo macet

biasanya kita tarik dengan tali, aman.

14. Kalo usia kita kan ada 2 arena,yang satu khusus untuk dewasa berarti

SMA keatas, yang satunya dari anak TK sampai SMP.

15. Faktor yg utama disini cuaca yang kadang menghambat lancarnya

outbound.

16. Kalo alhamdulilah sampai saat ini kita belum ada komplain,mungkin hanya

sedikit saran untuk perbaikan.

Page 106: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 6 93

KUESIONER PENELITIAN

Data Responden

Nama : ................................

Jenis kelamin : .................................

Umur : ................................

Petunjuk pengisian angket

Semua pertanyaan dalam angket berikut ini akan digunakan oleh peneliti untuk

menegetahui Manajemen pengelolaan fasilitas outbound objek wisata Linggo

Asri sebagai wahana pendidikan rekreasi tahun 2013. Semua jawaban yang

diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan tidak mempengaruhi semua aktivitas

yang dilakukan. Mohon saudara mengisis pernyataan berikut ini yang sesuai

dengan apa adanya dengan memberikan tanda “X” pada kolom yang sesuai

telah disediakan untuk masing-masing pernyataan berikut ini:

Jawaban:

a. : Skor 4

b. : Skor 3

c. : Skor 2

d. : Skor 1

Page 107: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 94

I. Fasilitas

1. Menurut anda apakah fasilitas yang tersedia di objek wisata outbound

Linggo Asri sudah memadai?

a. Sangat memadai

b. Memadai

c. Cukup memadai

d. Tidak memadai

2. Apakah fasilitas yang tersedia dalam objek wisata outbound Linggo Asri

terpelihara dengan baik?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik

d. Tidak baik

3. Menurut anda apakah lingkungan yang berada di outbound Linggo asri

dapat terpelihara dengan baik?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Tidak baik

Page 108: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 95

II. Keamanan

1. Apakah safety procedure/prosedur keamanan outbound yang di jelaskan

oleh pemandu dapat anda mengerti?

a. Sangat mengerti

b. mengerti

c. Kurang mengerti

d. Tidak mengerti

2. Menurut anda apakah wahana outbound yang tersedia sudah tejamin

keamananya?

a. Sangat terjamin

b. Terjamin

c. Kurang terjamin

d. Tidak terjamin

3. Apakah peralatan outbound yang di gunakan dalam permainan outbound

dalam kondisi baik dan aman?

a. Sangat aman

b. aman

c. Kurang aman

d. Tidak aman

Page 109: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 96

III. Pendanaan

1. Menurut anda apakah biaya tiket masuk objek wisata outbound Linggo Asri

ini dapat terjangkau?

a. Sangat terjangkau

b. Terjangkau

c. Cukup terjangkau

d. Tidak terjangkau

2. Menurut anda apakah biaya penggunakan wahana outbound dan

penyewaan fasilitas outbound Linggo Asri ini dapat terjangkau?

a. Sangat terjangkau

b. Terjangkau

c. Cukup terjangkau

d. Tidak terjangkau

3. Menurut anda apakah tiket masuk dan biaya penyewaan sudah sesuai

dengan pelayanan dan fasilitas yang ada di outbound linggo asri?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Kurang sesuai

d. Tidak sesuai

Page 110: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 97

IV. Ketenagakerjaan

1. Apakah pelayanan di objek wisata outbound Linggo Asri memuaskan?

a. Sangat memuaskan

b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan

d. Tidak memuaskan

2. Apakah pemandu yang ada di outbound Linggo Asri ini sudah profesional?

a. Sangat profesional

b. Profesional

c. Kurang profesional

d. Tidak profesional

3. Apakah pemandu outbound Linggo Asri menjelaskan safety

procedure/prosedur keselamatan dengan jelas?

a. Sangat jelas

b. Jelas

c. Kurang jelas

d. Tidak jelas

V. Pendidikan Rekreasi

1. Menurut anda apakah objek wisata outbound di Linggo Asri ini dapat di

kategorikan sebagai salah satu wahana pendidikan rekreasi?

a. Sangat dapat di kategorikan

b. Dapat di kategorikan

c. Kurang dapat di kategorikan

d. Tidak dapat di kategorikan

Page 111: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 98

2. Menurut anda apakah kegiatan outbound di Linggo Asri ini efektif sebagai

sarana penambah wawasan pengetahuan dan pengembangan diri?

a. Sangat efektif

b. Efektif

c. Kurang efektif

d. Tidak efektif

3. Menurut anda apakah kegiatan outbound di Linggo Asri ini

menyenangkan?

a. Sangat menyenangkan

b. Menyenangkan

c. Kurang menyenangkan

d. Tidak menyenangkan

Page 112: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 99

JAWABAN KUESIONER PENGUNJUNG OBJEK WISATA OUTBOUND

LINGGO ASRI DI KABUPATEN PEKALONGAN

NO NAMA SISWA BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 11

12

13

14

15

1 Anista Novianto B B A A B B A B B B B B A A A

2 Erlina Fitriati A B B B A B B B B B B A B B A

3 M. Nur Mulyadi C B B B B B A A B B A B B B A

4 Nur Imamah. S B B B B A A A B A B B B B B B

5 Abdul Rohman B B B A B A B B B B B A B B A

6 Ulfa Pandu. D B B B B B B B B B B B B A B A

7 Eka Syaifatul. H A B A B B A B B A B B B B B A

8 M. Hidayah C B A B A B B B B B B B B B A

9 Kiki Rukiana B B B B B A A B A B B B B B B

10 Zidni Mubarok A A A B B B A B A A A A B B A

11 Amalia Riski A B B A B B A B A B B B A A A

12 Nur Khasan.B B B B B B A A B B B B B B B B

13 Ikhsanudin B B B C B B A A A A B A A A A

14 Nur Khasanah A B B B B B A B B B B B B B A

15 Minkhati Zulfa A A B A B B A B B B B B B A A

16 Anis Inayah B B B B B B B B B B B B A A A

17 Miladina. K B B B B B A B A B B B B B A A

18 Risqi Sugeng. R B B B A A B B B A B B B B B A

19 Vera Ayu Aji. O B B B C B B B B B B B B B B B

20 Maya Indriyanti B C B B B B B B B B B C B B B

21 Kewim B B B B B B B B B B B B B B B

22 Lukman Hakim A B B B A A B A B A B B A B B

23 Ayu listiya C B B B B B B B B B B B B B B

24 Gita tri. W B A A B B B B A B B B B B B A

25 Wim Darmoyo B C B B B B B A B B B B C B C

26 Nurul Fasilah A B C B B B B C B B B C B B A

27 Suci Roudiyah B B B C B B B B C B B B B B B

28 Aniyatus. S B B B B B B B A B A B B B B B

29 Sitha May. C A B A B B B A B B B B B B B A

30 Yeni Hidayah B B B B B B B C B B B B B B B

31 Vita Aristina. L A A B B B A B B B B B B B B A

32 Fauzal Mutaqin A B B B A B A A A B B B B B A

33 Syaiful amri C B B B B B B B B B B B B A B

34 Abdul ghofar B B B B A B B B B B B B B B C

35 Habibah B B A B B B B A B B B B B B B

36 Anna B B B A A B B B B B B A B B A

37 Warda uli. A B B B A B B B B B B B B B B A

38 Eva. E B B B B B A B B B B B B B B B

39 Syaeful Bahri B B B B B A B B B B B B B C C

40 Haryono C B B B B B B D B B B C B B B

41 Nur Seprida. D A B B A B B A A A B A B B A A

42 Atika. K B B B B A B B B B B B B B B A

Page 113: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 100

43 Kotim Hijayanti B B B B B B B B B B B B A A A

44 Ikha Sulis. S B B A B B C B A B B B B A B A

45 Fadhli dzil. I B B A B A A B A B B B B A A A

46 Umi Kulsum. A B B B A B B A B B B B A B B A

47 Ratih Sofiyah B B A B B A A A B B B B A B A

48 Agung Trio. P B B B A B B B B B A B B B B A

49 Laila Nisyfa B B B A A B A A B A A B B A B

50 Ade Irma. S B B B B B B B B B B B B B B B

Page 114: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 101

lampiran xx

TABEL ANALISIS DATA ANGKET PENGUNJUNG OBJEK WISATA OUTBOUND LINGGO ASRI TAHUN 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ % skor Kriteria

1 K-01 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 51 85% SB

2 K-02 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 49 81.67% B

3 K-03 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 48 80% B

4 K-04 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 49 81.67% B

5 K-05 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 49 81.67% B

6 K-06 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 47 78.30% B

7 K-07 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 50 83.30% B

8 K-08 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 47 78.30% B

9 K-09 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 48 80% B

10 K-10 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 54 90% SB

11 K-11 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 52 86.67% SB

12 K-12 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 78.30% B

13 K-13 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 52 86.67% SB

14 K-14 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 48 80% B

15 K-15 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 51 85% B

16 K-16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 48 80% B

17 K-17 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 50 83.30% B

18 K-18 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 48 80% B

19 K-19 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33% B

20 K-20 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68.33% CB

21 K-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% B

22 K-22 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 50 83.30% B

23 K-23 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33% B

24 K-24 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 49 81.67% B

25 K-25 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42 70.00% CB

26 K-26 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 44 73.33% B

27 K-27 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43 71.67% B

28 K-28 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 47 78.33% B

29 K-29 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 48 81.67% B

30 K-30 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 44 73.33% B

31 K-31 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 50 83.30% B

32 K-32 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 52 86.67% SB

33 K-33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 45 75% B

34 K-34 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 45 75% B

35 K-35 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46 76.67% B

36 K-36 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 50 83.30% B

37 K-37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46 76.67% B

38 K-38 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 76.67% B

39 K-39 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 71.67% B

40 K-40 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 42 70% CB

41 K-41 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 52 86.67% SB

42 K-42 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 47 78.33% B

43 K-43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 48 81.67% B

44 K-44 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 49 81.67% B

45 K-45 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 52 86.67% SB

46 K-46 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 49 81.67% B

47 K-47 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 50 83.30% B

48 K-48 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 48 81.67% B

49 K-49 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 52 86.67% SB

50 K-50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% B

79.62% B

NOMOR BUTIR SOAL

NO UC

TOTAL

Page 115: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 6 102

lampiran xx

TABEL ANALISIS DATA ANGKET PUTRI KLUB BOLA BASKET SAHABAT SEMARANG TAHUN 2012/2013NGKET OBJEK WISATA OUTBOUND LINGGO ASRI DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

1 2 3 ∑ % skor kriteria 4 5 6 ∑ %skor kriteria 7 8 9 ∑ %skor kriteria 10 11 12 ∑ %skor kriteria 13 14 15 ∑ %skor kriteria

1 K-01 3 3 4 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 4 4 4 12 100% SB

2 K-02 4 3 3 10 83.30% B 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B

3 K-03 2 3 3 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 4 4 3 11 91.70% SB 3 4 3 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B

4 K-04 3 3 3 9 75% B 3 4 4 11 91.70% SB 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

5 K-05 3 3 3 9 75% B 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B

6 K-06 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 4 3 4 11 91.70% SB

7 K-07 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 4 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

8 K-08 2 3 4 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

9 K-09 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

10 K-10 4 4 4 12 100% SB 3 3 3 9 75% B 4 3 4 11 91.70% SB 4 4 4 12 100% SB 3 3 4 10 83.30% B

11 K-11 4 3 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 4 4 4 12 100% SB

12 K-12 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

13 K-13 3 3 3 9 75% B 2 4 3 9 75% B 3 4 4 11 91.70% SB 4 3 4 11 91.70% SB 4 4 4 12 100% SB

14 K-14 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

15 K-15 4 4 3 11 91.70% SB 4 3 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 4 4 11 91.70% SB

16 K-16 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 4 4 4 12 100% SB

17 K-17 3 3 3 9 75% B 3 4 4 11 91.70% SB 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 4 4 11 91.70% SB

18 K-18 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

19 K-19 3 3 3 9 75% B 2 3 3 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

20 K-20 2 2 3 7 58.33% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 2 2 7 58% C 3 3 3 9 75% B

21 K-21 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

22 K-22 4 3 3 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B 3 4 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B

23 K-23 2 3 3 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

24 K-24 3 4 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

25 K-25 3 2 3 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75.00% B 3 3 3 9 75% B 2 3 2 7 58.30% C

26 K-26 4 3 2 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 2 3 8 66.67% C 3 3 2 8 66.67% C 3 3 4 10 83.30% B

27 K-27 3 3 3 9 75% B 2 3 3 8 66.67% C 3 3 2 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

28 K-28 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B

29 K-29 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

30 K-30 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 2 3 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

31 K-31 4 4 3 11 91.70% SB 4 3 4 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

32 K-32 4 3 3 10 83.30% B 4 4 3 11 91.70% SB 4 4 4 12 100% SB 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

33 K-33 2 3 3 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B

34 K-34 3 3 3 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 2 8 66.67% C

35 K-35 2 3 4 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

36 K-36 4 3 3 10 83.30% B 4 4 3 11 91.70% SB 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B

37 K-37 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

38 K-38 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

39 K-39 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 2 2 7 58.30% C

40 K-40 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 1 3 7 58.30% C 3 3 2 8 66.67% C 3 3 3 9 75% B

41 K-41 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 4 4 4 12 100% SB 3 4 3 10 83.30% B 3 4 4 11 91.70% SB

42 K-42 3 3 3 9 75% B 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 4 10 83.30% B

43 K-43 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 4 4 4 12 100% SB

44 K-44 3 3 4 10 83.30% B 3 3 2 8 66.67% C 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 4 3 4 11 91.70% SB

45 K-45 3 3 4 10 83.30% B 3 4 4 11 91.70% SB 3 4 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 4 4 4 12 100% SB

46 K-46 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B

47 K-47 3 3 4 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 4 3 4 11 91.70% SB

48 K-48 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 3 9 75% B 4 3 3 10 83.30% B 3 3 4 10 83.30% B

49 K-49 3 3 3 9 75% B 4 4 3 11 91.70% SB 4 4 3 11 91.70% SB 4 4 3 11 91.70% SB 3 4 3 10 83.30% B

50 K-50 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B 3 3 3 9 75% B

77.66% B 80.16% B 81.66% B 76.99% B 82.66% B

B

Pendidikan rekreasi

Butir Soal

No UC

Butir Soal Butir Soal

Pemeliharaan Fasilitas keamanan Pendanaan ketenagakerjaan

RATA-RATA % SKOR TOTAL 79.82

TOTAL

Page 116: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 7 103

STRUKTUR ORGANISASI UPT OBJEK WISATA LINGGO ASRI

KABUPATEN PEKALONGAN

KEPALA DINAS

KEPALA UPT LINGGO

M. ZAHID

AGUS SUYANTO HARI PURNOMO

STRUKTUR ORGANISASI UPT

OBJEK WISATA LINGGO ASRI KABUPATEN PEKALONGAN

KUSTONOWARTOYOSUDARYO

SUGIYANTO

BAGONG PRIHANTO

ZAENAL ABIDIN

TRIYANTO

KASRIN

SLAMET RIYANTO

EDY SURATNO

KASUBAG TU

PETUGAS PINTU GERBANG

PETUGAS PINTU GERBANG

PENGELOLA PENGINAPAN

PETUGAS PERTAMANAN

PETUGAS KOLAM RENANG

PETUGAS KOLAM RENANG

PAWANG GAJAH

PAWANG GAJAH

KOORDINATOR PENGELOLA HEWAN

BENDAHARA PEMBANTU

PENGELOLA BUPER

Page 117: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 8 104

Struktur Kepengurusan Outbound Linggo Asri

Pengelola : 1. Pemeritah Daerah (PEMDA)

2. Perhutani (PERHUT)

3. Kwartir Cabang (KWARCAB)

4. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)

Koordinator : Hary Pramono

Trainer : 1. Prapto

2. Tresno

3. Sigit

Freelance : 1. Bahtiar 6. Kendi

2. Supriyanto 7. Mufid

3. Suratman 8. Lilik

4. Puput 9. Andre

5. Rina 10 Boim

Page 118: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 9 105

Daftar Harga Tiket Masuk

NO HARI

HARGA TIKET

ANAK DEWASA

1. Biasa Rp. 1.250,- Rp. 1.750,-

2. Libur (Minggu & Libur Nasional) Rp. 1.250,- Rp. 2.250,-

Harga tiket masuk ini sudah termasuk asuransi yang bekerjasama dengan

Jasa Raharja sebesar Rp. 250,- (dua ratus lima puluh rupiah)

Page 119: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 10 106

Page 120: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 11 107

Protap Pemakaian Outbound Linggo Asri

1) Petugas atau Pemandu Outbound

a. Minimal 1 minggu sekali cheking alat dan arena outbound.

b. Setiap akan ada pemakaian, 1 hari sebelumnya di cheking alat

dan arena.

c. Mengkoordinasi seluruh tenaga instruktur setiap akan ada

pemakaiaan outbound.

d. Melakukan evaluasi setelah selesai kegiatan

e. Pemandu wajib menjelaskan safety procedure kepada pemakai

outbound.

f. Membersihkan dan merawat alat setiap habis dipakai.

2) Pengunjung atau Pemakai Outbound

a. Pemakai wajib mematuhi aturan yang disampaikan pemandu.

b. Menjaga keamanan, kenyamanan, dan kebersihan.

c. Dilarang berbuat kegaduhan atau kerusuhan.

d. Alat dan arena tidak boleh dipakai tanpa seijin pengelola.

Page 121: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 12 108

10 Budaya Malu Aparatur

1) Terlambat masuk kantor

2) Tidak ikut apel

3) Sering tidak masuk kerja tanpa alasan

4) Sering minta ijin tidak masuk kerja

5) Bekerja tanpa program

6) Pulang sebelum watunya

7) Sering meninggalkan kerja tanpa alasan penting

8) Bekerja tanpa pertanggungjawaban

9) Pekerjaan terbengkalai

10) Berpakaian seragam tidak rapi dan tanpa atribut lengkap.

Page 122: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 14 109

Daftar Pengunjung Outbound Linggo Asri tahun 2013

1. Tanggal 7 Januari 2013 : STIMIK Pekalongan

2. Tanggal 21 januari 2013 : STIKES Pekajangan

3. Tanggal 16 februari 2013 : TK Ulul Albab Pekalongan

4. Tanggal 17 Februari 2013 : AAK Pekalongan

5. Tanggal 23 Maret 2013 : SD Bebel Pekalongan

6. Tanggal 4-7 April 2013 : SMK Muhamadiah Kajen

7. Tanggal 16 April 2013 : Giant Swalayan

8. Tanggal 29-30 April 2013 : SATPOLPP Kab. Pekalongan

9. Tanggal 15 Mei 2013 : SMK Syafi’i Akrom Pekalongan

10. Tanggal 22 Mei 2013 : IKD Kab. Pekalongan

11. Tanggal 1-3 Juni 2013 : STAIN, AAK, STIKES Pekajangan

12. Tanggal 22 Juni 2013 : Mts Al Hikmah Proto

13. Tanggal 26 Juni 2013 : SMA N 1 Ungaran

14. Tanggal 30 Juni 2013 : TPQ Pisma Kedungwuni

Page 123: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 14 110

PETA OBJEK WISATA LINGGO ASRI

KABUPATEN PEKALONGAN

Keterangan :

9. SD Linggo Asri 9. Vila 17. Gedung Pertemuan

10. Balai Desa Linggo Asri 10. Vila 18. Mess dan Jungle House

11. Pura 11. Lapangan Parkir 19. Mushola

12. Vila 12. MCK 20. MCK

13. Kandang Gajah 13 . Lapangan Upacara 21. Cafe

14. Panggung Hiburan 14. Kios 22. MCK

15. Kandang Burung 15. Sekretariat Buper

16. Kolam Renang, Kantor, 16. Sekretariat Lemdikacab

dan Mushola

12

3

4

5

6

7

8

9

10

13

14

15

16

17

1819

2021

22

11

12

Area

Outbound

Peta Obyek Wisata Linggo Asri Kab. Pekalongan

Utara

Arah Banjar Negara

Page 124: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 15 111

Peta Wisata Kabupaten Pekalongan

Page 125: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lampiran 16 113

Dokumentasi Foto Penelitian

Gambar 1. Wawancara dengan ketua outbound Linggo Asri

Gambar 2. Wawancara dengan trainer outbound Linggo Asri

Page 126: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 16 112

Gambar 3. Wahana permainan outbound

Gambar 4. Aula di outbound Linggo Asri

Page 127: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 16 113

Gambar 5. Pelaksanaan kegiatan outbound

Gambar 6. Pelaksanaan kegiatan outbound

Page 128: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 16 114

Gambar 7. Pelaksanaan kegiatan outbound

Gambar 8. Pengisian angket pengunjung

Page 129: MANAJEMEN PENGELOLAAN FASILITAS OUTBOUND OBJEK …lib.unnes.ac.id/19394/1/6101409006.pdf · benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri ... Dosen-Dosen PJKR

Lanjutan Lampiran 16 115

Gambar 9. Pengisian angket di Mess outbound Linggo Asri

Gambar 10. Pelaksanaan kegiatan outbound