24

Click here to load reader

Manajemen perawatan

  • Upload
    robin

  • View
    540

  • Download
    200

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen perawatan mesin

Citation preview

Elemen Mesin I

MANAJEMEN PERAWATAN MESIN

Disusun Oleh:

Nama: Ferri AndriawanNo. Absen: 19NIM: 13/03842Kelas: CM1Dosen Pembimbing: Ir. Tarmono, M.T.

Diploma Teknik Mesin Sekolah VokasiUniversitas Gadjah Mada2014

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas saya ucapkan kepada Allah SWT, yang karena bimbingan-Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah rangkuman materi Perawatan Mesin ini.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita semua. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharapa banyak kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Klaten, 15 Desember 2014

Ferri Andriawan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiii

I. Manajemen Perawatan MesinA. Definisi1B. Tujuan1C. Dasar Perawatan1D. Perawatan Mesin1E. Faktor Pendukung Keberhasilan1F. Tantangan Perawatan2G. Jenis Perawatan2H. Umur Mesin4

II. Prosedur Perencanaan PerawatanA. Pendahuluan5B. Batasan Perawatan6C. Data-data untuk menyusun perawatan mesin tahunan6

III. Repair ComplexityA. Indeks Kerumitan13B. Sumber Daya Manusia15C. Waktu Perbaikan15D. Contoh Soal & Pembahasan16Page ii

BAB I

Manajemen Perawatan Mesin

A. DefinisiPerawatan mesin adalah suatu kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan (mesin) pada kondisi yang dapat diterima.

B. TujuanTujuan dari perawatan ini adalah sebagai berikut :1. Agar semua mesin selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal sehingga menjamin kelangsungan produksi.2. Memperpanjang masa penggunaan mesin.3. Menjamin keselamatan operator mesin agar dapat bekerja secara optimal dengan aman dan nyaman.4. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil sehingga dapat memudahkan perencanaan operasi.5. Mengetahui kerusakan sedini mungkin.

C. Dasar Perawatan1. Kebersihan mesin2. Pelumasan mesin

Kebersihan harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin karena dapat mencegah korosi pelumasan berfungsi untuk mencegah terjadinya keausan.

D. Perawatan Mesin1. Membersihkan debu maupun kotoran-kotoran,meliputi :1. Cara melakukan pekerjaan membersihkan 2. Waktu membersihkan 3. Alat bantu yang diperlukan4. Mengetahui pekerjaan yang harus dipertahankan dan harus dihindari.2. Memeriksa bagian-bagian yang cukup kritis secara teratur mengikuti jadwal yang ditentukan. Jadwal pemerikasaan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan :1. Pengalaman tentang frekwensi pemeriksaan2. Sifat operasi dalam selang waktu tertentu3. Rekomendasi pabrik pembuat mesin.

E. Faktor Pendukung KeberhasilanFaktor-faktoro tersebut antara lain :1. Kemampuan personil perawatan2. Ketersediaan data mesin3. Kedisiplinan personil perawatan4. Kemampuan dan kemauan membuat rencana perawatan 5. Kejelasan perintah kerja6. Ketelitian kerja7. Kelengkapan fasilitas kerja8. Keselamatan dan keamanan kerja

F. Tantangan Perawatan1. Tantangan dari luar :Kesadaran bagian-bagian diluar perawatan tentang tentang pentingnya perawatan mesin, terutama bagian produksi.

2. Tantangan dari dalam :Kesadaran bagian perawatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang seharusnya dilaksanakan.Tantangan-tantangan yang dihadapi :a. ( meningkatkan ) kemampuan mekanikb. Belum adanya klasifikasi mekanikc. Kecenderungan tidak disiplind. Sulitnya suku cadange. Sulitnya menentukan stock minimumf. Anggaran terbatasg. Belum ada angka-angka standar perawatan.

G. Jenis PerawatanJenis Perawatan dibagi menjadi 2, yaitu :1. Perawatan tidak terencanaPerwatan bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya perawatan ini dilakukan apabila mesin mati dan tidak mungkin dapat terus beroperasi.Untuk dapat memperbaikinya harus menguasai prinsip kerja dari mesin. Diagnose terhadap kerusakan mesin dapat diketahui menggunakan pengalaman yang lalu dan catatan-catatan tentang mesin tersebut.

2. Perawatan terencanaPerawatan yang dilakukan dengan terencana, diorganisir, dilaksanakan, dikendalikan dan dicatat sesuai jadwal yang dibuat. Perawatan terencana terbagi menjadi :a. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)Dilakukan dengan interval tertentu dengan tujuan meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin.

Diperlukan koordinasi antara bagian produksi dengan bagian perawatan, sehingga : Kerugian waktu operasi / produksi diperkecil Biaya perbaikan diperkecil Interupsi terhadap jadwal perawatan dapat dikurangi.Bagian produksi ingin mengoperasikan mesin selama mungkin dan semaksimal mungkin untuk dapat melampaui target produksi yang telah ditetapkan (bonus) sedangkan bagian perawatan menghendaki dilakukan perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan mesin dengan interupsi sekecil mungkin pada bagian produksi demi menjamin kelangsungan produksi.

Perawatan pencegahan terbagi : Running maintenance:dilakukan sementara mesin dalam kondisi digunakan. Impeksi Penyetelan Pemberian pelumas Shutdown maintenance: dilakukan menghentikan mesin sementara.

b. Perawatan Koreksi (Correction Maintenance)Memperbaiki dengan cara mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara mengatasi dengan cepat, tepat, dan benar. Sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa.Tindakan-tindakan untuk mencegah terulangnya kerusakan :1. Mengubah sistem produksi2. Mengganti jenis material komponen yang rusak3. Mengubah konstruksi menjadi lebih baik4. Mengganti dengan mesin-mesin yang baru5. Memperbaiki jadwal perawatan6. Melatih operator agar mengoperasikan secara benar7. Mengurangi beban pada unit tersebut.Perawatan koreksi terbagi : Reparation Maintenance(Perawatan Reparasi)Setelah terjadi kerusakan diadakan ........ berupa penyetelan. Breakdown MaintenanceMesin benar-benar dimatikan karena rusak, kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya.

c. Perawatan Ramalan (Predictive Maintenance)Perawatan dimana penggantian komponen / suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan, karena terjadinya kerusakan sudah diperkirakan lebih dulu.

Contoh :a. Mengganti semua lampu setelah beroperasi dalam waktu tertentu.b. Mengganti semua bantalan (gelinding) yang berada pada satu poros walaupun berupa sebuah bantalan saja yang rusak.

H. Umur Mesin1. Phase I : Masa Penyesuaian (Running in_Inrijden)Phase ini menjadi acuan untuk menentukan periode umur mesin yang sebenarnya. Jika phase ini sangat panjang maka umur mesin akan menjadi lama jika diikuti dengan perawatan yang baik.Mesin yang baru dioperasikan akan mengalami laju keausan yang cukup tinggi karena permukaan-permukaan kerja masih kasar. Ketika terjadi kontak permukaan akan menjadi semakin halus dan rata. Keausan tersebut akan menimbulkan beram dan harus dikeluarkan rak pelumas; maka penggantian pelumas pada periode tertentu harus dilaksanakan.2. Phase II : Umur Berguna (Useful Life Periode)Karena permukaan kerja mempunyai lapisan kekerasan dan ketebalan yang terbatas, maka laju keausan meningkat dengan cepat jika lapisan kekerasan telah hilang karena aus.

1. BAB IIProsedur Perencanaan Perawatan

A. PendahuluanTujuan : menentukan jadwal perawatan mesin tahunan.Skema sistem perawatan :

JADWAL PERAWATAN MESIN TAHUNANDATA RENCANA PERAWATAN MESIN

STAFF PRODUKSIWORKORDERSTAFF PERAWATANPELAKSANAAN PERAWATANLAPORAN PERAWATANLAPORAN WORK ORDERJADWAL PERAWATAN MESIN BULANAN/MINGGUANKARTU RIWAYAT MESIN

SPESIFIKASI KERJA

Jadwal perawatan mesin dijabarkan menjadi :1. Jadwal p.m. bulanan2. Jadwal p.m. mingguan3. Jadwal p.m. harianJadwal ini harus disampaikan kepada staf perawatan dan staf produksi yang dikoordinasikan untuk menentukan urutan kerja. Jadwal p.m. juga memuat spesifikasi kerja yang merupakan alat komunikasi dengan pelaksanaan perawatan untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan mesin baik yang sudah terjadwal maupun pekerjaan mendadak.Spesifikasi kerja harus dijelaskan kepada pelaksana perawatan baik secara tertulis maupun lisan. Spesifikasi kerja mencakup beberapa hal :1. Intruksi dasar yang harus dilaksanakan2. Metode kerja dan alat-alat yang digunakan3. Standar kerjaKeuntungan spesifikasi kerja :1. Dapat dilaksanakan oleh siapapun dengan cara yang sama2. Kerjaan lebih cepat3. Keselamatan kerja terjamin4. Intruksi lebih mudah dan sederhana5. Batasan perawatan lebih jelas

B. Batasan Perawatan1. Inspeksi : Ia. Memeriksa fungsi mekanisme kecepatanb. Memeriksa dan menyetel kopling, roda gigi, poros, bantalan, remc. Membersihkan filter olid. Mengencangkan mur dan baut-baut pengikat

2. Reparasi Kecil : Ka. Mengerjakan semua tindakan inspeksib. Membongkar bagian-bagian yang akan aus dan membersihkannyac. Mengadakan perbaikan yang telah dicatat pada inspeksi3. Reparasi Medium : Ma. Mengerjakan semua tindakan reparasi kecilb. Mengecat permukaan mesinc. Mengerjakan kalibrasi ulang

4. Reparasi Berat (Membongkar Mesin) : Ba. Mengerjakan sema tindakan reparasi mediumb. Memeriksa fondasi mesinc. Mengecat semua permukaan mesin

C. Data-data yang diperlukan untuk menyusun perawatan mesin tahunan1. Data rencana perawatan mesin tahunan2. Kartu riwayat mesin : Laporan perawatan Laporan urutan kerja

3. Mempersiapkan jadwal tahunana. Menyiapkan tabel data masing-masing jenis mesin

MesinModelSiklus perawatan preventivePelumasan

SiklusreparasiPeriode antara2 masa dalambulan, 1 giliranBak OliJenis OliJumlah(liter)Periode penggantian dalam bulan1 giliran

BubutGrazioliDania 180B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-I6-M2-I7-K5-I8-K6-I9-B12Bak roda gigiKepala tetap pemakanan kecepatan eretanTellus 33712

GerindaDatarTripet MHP 500B-I1-I2-I3-I4-I5-K1-I6-I7-I8-I9-I10-K2-I11-I12-I13-I14-....2Sistem hidrolikPoros ulirGerindaMangkok oliTurbo oil 29Tellus 15Tonna 331512242

GerindaSilinderKellen Berger600 URB-I1-I2-K1-I312Poros ulirGerinda oliHidrolikPengarah mejaTellus 11Tellus 33Tonna 331065121112

FraisSchaublin 53 NB-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-I6-M2-I7-K5-I8-K6-I9-B12Poros ulir vertikalBak roda gigi spindelPemakananPoros ulir memanjangTonna 33Tellus 27Tonna 33Tonna 332,32,530,512

CraneDemagB 20B-I1-I2-I3-I4-K1-I5-I6-I7-I8-K2-I9-I10-I11-I12-K3-I13-I14-I15-I16-K4-I17-I18-....4Bak roda gigi cacingTonna 331512

b. Menyiapkan tabel siklus perawatanMacam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive, diklasifikasikan sebagai berikut : Inspeksi ( I ) Reparasi kecil( K ) Reparasi medium( M ) Bongkar total( B )

Contoh siklus perawatan :

Repair ComplexitySiklus PerawatanPeriode Antara Dua Masa (Bulan)Periode Antara B ke B (Tahun)

SiklusIKM

0 s/d 30B, I1, K1, I2, K2, I3, M1,I4, K3, I5, K4, I6, M2, I7,K5, I8, K6, I9, B1. . . .. . . . . . . .96469

Keterangan :Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak B ke I1, atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2, dan seterusnya sampai I9 ke B1.

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bln = 9 tahun.

Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total dapat berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti : Tipe produksi massal / berantai / satuan. Jenis material yang dikerjakan, baja / besi tuang / alumunium tuang / perunggu. Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift / 2 shift / 3 shift yang biasanya 1 shift adalah 8 jam kerja per hari. Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.

Siklus perawatan untuk mesin-mesin penunjang seperti crance atau pemadam kebakaran harus lebih padat dan tidak perlu banyak dibongkar sehingga perawatan hanya cukup dengan inspeksi dan reparasi kecil. Jarak antara bongkar total dengan bongkar total harus benar-benar diperhitungkan, karena terlalu singkat tidak baik dan terlalu lama juga tidak baik.

c. Menyiapkan data penggantian minyak pelumasPenggantian minyak pelumas harus dilaksanakan menurut buku instruksi pemeliharaan dari pabrik pembuat mesin. Jika buku instruksi pemeliharaan tidak memiliki, maka digunakan pedoman sebagai berikut : Kapasitas s.d. 10 liter, masa penggantian 8 bulan. Kapasitas 10 50, masa penggantian 12 bulan. Kapasitas diatas 50 liter, masa penggantian 18 24 bulan.

d. Tingkat kerumitan perawatan.Diperlukan untuk menentukan pembagian dalam penyusunan jadwal tahunan sehingga bobot kerja setiap bulan dapat seimbang sesuai dengan perogram kerja pabrik secara keseluruhan.

Tingkat kerumitan perawatan dapat juga digunakan untuk menentukan perioda antara dua masa dalam siklus dan dua masa bongkar total dalam tahun apabila tidak terdapat dalam buku instruksi pemeliharaan tentang penentuan siklus.

Nilai kerumitan perawatan adalah nilai relatif dari kerumitan yang tergantung dari ukuran dan kemampuan departemen perawatan mesin untuk menangani sebuah mesin tertentu yang dibandingkan dengan mesin-mesin lain yang ada di bengkel tersebut.Konsep dasar dari nilai kerumitan, ditentukan oleh aspek-aspek seperti :a. Harga mesinb. Kebutuhan suku cadang per tahunc. Biaya perawatan per tahund. Tingkat kepresisian mesine. Prioritas penggunaanf. Tingkat kesulitan perawatang. Frekwensi kerusakanh. Situasi dan kondisi operasii. Waktu operasi tiap bulanj. Biaya operasional per tahunk. Faktor keselamatan kerja

Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi satu menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti diatas untuk menentukan nilai total hasil penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan.Seperti contoh, misalnya :

Nama MesinTipeJumlahAspek-aspek Pembanding (contoh)

12345678910

BubutSch 1503

Frais F-38

Sekrap SH-6252

SekrapSH-3503

Gerinda silinderHTG 4003

Gerinda datarMHP 5001

Jig borringKF-22

Copy millingNF-21

Bor GT-167

JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE BULANAN BULAN IV TAHUN 19..No.Mesin No. LetakModel Jenis reparasiWaktuPerawatanWaktu (hari)Tanggal Dimasukkan pd kartu mesin

Mulai SelesaiTgl.Paraf

1Bubut BU 17GrazioliDania 180K1305

2Frais FR 14Schaublin53 NI2152,5

3Crane CR 1DemagB 20I7101,5

BAB IIIRepair ComplexityD. Indeks KerumitanDalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan maintenance sering dijumpai kesulitan-kesulitan terutama tidak diperolehnya inforasi data yang pasti dan benar. Data tersebut sering diasumsikan terlebih dahulu agar program-program perencanaan tersebut dilaksanakan. Asumsi-asumsi ini biasanya diambil berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sering terjadi progam-program tersebut sama sekali tidak dapatdilaksanakan karena data yang diasumsikan tidak akurat atau tidak benar sama sekali.

Salah satu data yang dianggap penting adalah tingkat kerumitan suatu alat. Makin rumit alat tersebut untuk diperbaiki makin lama waktu yang diperlukan. Makin tinggi biaya yang diperlukan dan mungkin makin banyak pekerja atau tenaga ahli yang diperlukan. Oleh karena itu, perlu adanya usaha-usaha untuk mengatasi hal ini mengingat demikian banyak peralatan atau mesin-mesin yang harus ditangani dalam kegiatan maintenance ini dengan tingkat kerumitan yang berbeda.

Tingkat kerumitan ini perlu dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk index untuk memudahkan dalam perencanaan dan penjadwalan. Tiap peralatan/mesin akan memiliki suatu index yang dapat memberikan gambaran tingkat kerumitannya terhadap alat yang lain.

Repair complexity (kerumitan perbaikan) adalah index relatif yang memberikan gambaran derajat kerumitan dari suatu mesin/peralatan dimana didalamnya sudah termasuk ada roda-roda gigi, unit-unit hidrolik dan penumatik, peluncur dan unit transmisi lainnya.

Kegunaan index kerumitan perbaikan adalah untuk : Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff dan pekerjanya. Material suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan maintenance. Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin. Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin.

Index kerumitan perbaikan mesin ini memainkan peranan yang sangat penting dalam maintenance dalam menentukan lama waktu perbaikan dan siklus perbaikan. Demikian pula persediaan suku cadang, biaya perbaikan dan perencanaan sumber daya manusia sangat tergantung pada jumlah index kerumitan dari masing-masing katagori peralatan.

Meskipun belum ada ukuran mutlak kerumitan perbaikan, tetapi untuk tujuan-tujuan perencanaan maka beberapa index angka relatif perlu diambil untuk dapat memberikan gambaran perbandingan tentang perbaikan kerumitan peralatan. Angka-angka relatif ini (sebagai pegangan) dapat dilihat dalam tabel pada halaman berikut ini.

TABEL INDEX KERUMITAN RATA-RATA DARI BERBAGAI JENIS PERALATAN PRODUKSI

No. UrutJenis Peralatan ProduksiIndex Kerumitan Rata-rata

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

12.

13.14.15.16.17.18.19.20.21.Rolling Mills (Steel)Turbines (Steam & Hydro)Boilers Steam Turbines (for ships)Aviation Engines, Heavy Diesel Engines, Heavy Machine ToolsAutomobile, Heavy Tractors, Ship Air craftTractorsRail Way Wagor (good & pasengers)Machine Tools (Medium size)Ball/Roller bearing, motor cycleHeavy Electrical Machines, Electric Train, Precision instrumentsCycle, Tractor spare parts, machine for chemical industries, wood pulp machineriesCompressor, Hydraulic Machines, Linght machine toolsTools and CutterTextile, Food industries, Leather, Fire protection equipmentGas apparatusLow voltage apparatusWeighting balancesElectrical instrumentEarth moving machineries (showels, buldozer, etc)Watches & Light instrument15141211,511109,5998,58,5

8,5

87,5777765,55,5

Angkat-angka dalam tabel ini adalah angka yang diambil berdasarkan hasil pengamatan diperusahaan-perusahaan besar di India. Untuk menerapkan angka-angka ini di Indonesia perlu penelitian lebih lanjut untuk penyesuaian. Setidak-tidaknya angka ini dapat dipakai sebagai referensi dalam perencanaan maintenance. Sebaiknya beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai melakukan langkah-langkah untuk membuat tabel semacam ini untuk memudahkan perencanaan dikemudian hari.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah : Bentuk asosiasi perusahaan-perusahaan sejenis. Masing-masing perusahaan melakukan pencatatan (recording) terhadap peralatan-peralatan yang dimilikinya, khususnya mengenai lama perbaikan dan jumlah orang yang diperlukan serta catatan-catatan lain mengenai kesulitan perbaikan. Lakukan pengumpulan data. Lakukan pengolahan data statistik. Lakukan analisis. Buat kesimpulan dan tabel hasil analisis.

E. Sumber Daya ManusiaMisalkan ada tiga katagori pekerja yang dikenal dalam maintenance ialah : Pekerja tingkat I Pekerja tingkat II Pekerja tingkat III

Untuk menentkan berapa jumlah jam orang (man hours) untuk masing-masing katagori pekerja dan jenis pekerjaannya dalam maintenance adalah sangat sulit. Untuk sekedar membantu dalam peencanaan ini dapat dipakai sebagai pegangan.

Tingkat Pekerjaan dalam MaintenanceJam orang per unit tingkat kerumitan

Pekerja tingkat IPekerja tingkat IIPekerja tingkat III

Inspeksi1,00,50,5

Perbaikan ringan5,04,01,0

Perbaikan sedang18102,0

Perbaikan berat overhaul30204,0

F. Waktu PerbaikanDalam melaksanakan pekerjaan perbaikan diperlukan suatu pegangan mengenai jumlah hari yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan perbaikan yang dipengaruhi oleh tingkat atau index kerumitan dari mesin yang bersangkutan. Harga0harga dalam tabel ini dapat dijadikan sebagai patokan.

Jenis PekerjaanJumlah hari yang diperlukan per tingkat index kerumitan

InspeksiBeberapa jam saja

Perbaikan ringan0,25 hari

Perbaikan sedang0,60 hari

Perbaikan berat (overhaul)1,00 hari

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Hitung jumlah hari dan orang yang diperlukan untuk memperbaiki (overhaul) suatu kompresor!!

Jawab :Menurut tabel 1 diperoleh angka index kerumitan (repair complexity) = 8 untuk suatu kompresor. Menurut tabel 3 untuk overhaul jumlah hari yang diperlukan per index kerumitan adalah = 1. Jadi jumlah hari yang diperlukan :

8 x 1 hari = 8 hari

Jumlah pekerja tingkat I yang diperlukan dapat dihitung berdasarkan tabel 2, jumlah jam orang yang diperlukan untuk katagori pekerjaan overhaul yaitu 30 jam-orang per unit indx kerumitan. Jadi jumlah jam-orang yang diperlukan adalah :

30 jam orang x 8 hari = 240 jam-orang-hari

Bila sehari kerja 7 jam maka jumlah orang yang diperlukan adalah :

Dapat diambil 4 orang pekerja tingkat I.