118
MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA SOSIAL MASYARAKAT PADA MASJID DAN MUSHALLA SEBAGAI PENGEMBANGAN DARI FUNGSI LEMBAGA KEAGAMAAN ( Studi Kasus Manajemen Dana Sosial Masyarakat, Masjid dan Mushalla di Kelurahan Cireundeu ) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : Bayu Eka Pratikto NIM: 105046101586 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

  • Upload
    trandan

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA SOSIAL MASYARAKAT

PADA MASJID DAN MUSHALLA SEBAGAI

PENGEMBANGAN DARI FUNGSI LEMBAGA KEAGAMAAN

( Studi Kasus Manajemen Dana Sosial Masyarakat,

Masjid dan Mushalla di Kelurahan Cireundeu )

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

Bayu Eka Pratikto

NIM: 105046101586

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid
Page 3: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid
Page 4: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Lembar Pernyataan:

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 23 Juni 2011

Bayu Eka Pratikto

Page 5: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Dengan kasih sayang dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa shalawat dan salam

semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah

mengajarkan risalah kebenaran di muka bumi ini.

Di balik kekurangan dan keterbatasannya, penulis merasa sangat bahagia atas

terselesaikannya skripsi ini. Cukup banyak hambatan dan kesulitan dalam

menyelesaikan skripsi ini yang penulis temui namun alhamdulillah berkat izin dan

pertolongan-Nya serta bantuan dari berbagai pihak, penulis mampu mengatasinya.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Mu'min Ro'up S.Ag,MA. selaku Ketua

dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Nuryamin Aini,MA, pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu di sela-sela kesibukan untuk memberi masukan dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 6: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

vii

4. Seluruh dosen program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, terima

kasih atas ilmu yang telah disampaikan.

5. Segenap pengurus DKM Masjid dan Mushallah di kelurahan Cireundeu yang

bersedia memberikan informasi yang detail mengenai data penelitian yang

Penulis butuhkan terkait dengan manajemen pengelolaan dana sosial Masyarakat

khususnya zakat, infaq dan shadaqoh.

6. Orang tua penulis, Bapak Purwanto Slamet dan Ibu Atikah. Terima kasih tiada

terhingga atas dukungan moril dan materil serta doa yang selalu dipanjatkan

sehingga ananda diberi kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada seluruh kerabat Penulis. Nenek, Mbah serta Om dan Tante yang luar

biasa memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis untuk bias segera

merampungkan tugas akhir ini.

8. Saudariku Rina Dwi Kartika terima kasih atas dukungan dan doa sehingga mas

bayu bias menyelesaikan kuliah hingga akhir, semoga Rina semakin giat dalam

menuntut ilmu dan meraih prestasi yang lebih gemilang

9. Seluruh kepengurusan di Majlis Ta’lim Baitul Ula dan TPA- Pendidikan Islam

Baitul Ula, Terima kasih atas segala fasilitas dan ilmu yang diberikan. Bang

Dedi, Bang Dita, Ka Acis, Ali, Agung dll semoga kebersamaan ini mengarahkan

kita menuju insan yang senantiasa ringan dalam memberikan manfaat kepada

orang lain.

Page 7: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

viii

10. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Syariah Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Seluruh teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2005, khususnya kelas B,

Naidy Sultony, Mochammad Imam Baihaqi, Khoirul Anwar HD, Sadar Rukmana,

Abdul Fatah, Firdaus Simatupang, dll. Juga Zainal Arifin, Ida Farida, Erik

Lesmana, Amjani dan Faiz Terima kasih atas persahabatan yang terjalin dan

dorongan semangat yang diberikan. Semoga silaturahim kita takkan terputus

selama-lamanya.

12. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa dalam proses penyelesaian skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi sedikitpun rasa

terima kasih dari penulis.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara/i semua

dengan pahala yang berlipat ganda.

Jazaa Kumullah biahsanil jaza

Jakarta, 21 Juli 2011

(Bayu Eka Pratikto)

Page 8: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8

E. Tinjauan Studi Terdahulu 9

F. Metode Penelitian 12

G. Sistematika Penulisan 15

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen 18

B. Masjid sebagai Basis Pengembangan Potensi Ummat 20

C. Dana Sosial Masyarakat 22

BAB III PROFIL KELURAHAN CIREUNDEU

A. Data Wilayah 36

B. Keadaan Demografi 37

C. Potensi Wilayah 40

D. Jumlah Masjid dan Musholla 44

Page 9: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

x

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Proses Penelitian 48

B. Manajemen Pengelolaan Dana ZIS Masjid dan Musholla 55

(Se-kelurahan Cireundeu)

1. Perencanaan (Planning) 56

2. Pengorganisasian (Organizing) 62

3. Pelaksanaan (Actuating) 65

4. Pengawasan (Controlling) 74

C. Rekapitulasi Dana ZIS Masjid dan Musholla 78

(Se- kelurahan Cireundeu )

D. Analisa SWOT Manajemen Pengelolaan Dana Sosial 84

Masyarakat pada Masjid dan Mushalla di kelurahan

Cireundeu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 89

B. Saran 91

DAFTAR PUSTAKA 93

LAMPIRAN

Page 10: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia kian hari memang kian

meningkat.1 Namun, apakah peningkatan angka pertumbuhan ekonomi yang

dilihat dari kaca mata makro tersebut memiliki dampak yang linear terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan? Pertanyaan

ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat untuk siapapun yang saat ini

sedang duduk di dalam pemerintahan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi termasuk di dalamnya meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat Indonesia.

Islam mengenal beberapa cara atau usaha untuk mengelola sumber-

sumber kas negara yang dihimpun melalui mekanisme penghimpunan dana

pilantropi ummat seperti zakat, infak, shodaqoh, dan sebagainya. Zakat dalam

ekonomi memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai alat ibadah yang memberikan

kemanfaatan individu bagi orang yang membayar zakat dan kemanfaatan kolektif

bagi orang-orang di lingkungan yang menjalankan sistem zakat. Zakat bagi orang

yang membayarnya dapat memiliki fungsi untuk membersihkan hatinya dari sifat

1 Iin,”Pertumbuhan Ekonomi 2009 6,2 %” diakses pada tanggal 16

November 2009 dari http://www.kapanlagi.com/h/0000245000.html

Page 11: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

2

kekikiran dan rasa kecintaan terhadap harta yang berlebihan. Zakat juga bersifat

menyucikan. Maksudnya bahwa zakat akan menyuburkan sifat-sifat kebaikan

dalam hati manusia. Zakat akan mengingatkan orang yang memiliki kecukupan

harta bahwa ada hak orang lain yang terdapat di dalam hartanya. Salah satu

karakteristik daripada zakat adalah bahwa ia merupakan suatu hal yang positif

sebagai suatu sarana pembentukan ekonomi yang berdasarkan asas kekeluargaan

dan bersendikan pada kesetiaan persaudaraan.2

Sejak kemunculan Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) No. 38

Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, pendirian lembaga-lembaga

pengumpulan dan pendistribusian zakat pun kian merembak. Hal ini memberikan

peluang bagi keberlangsungan pengelolaan zakat di Indonesia untuk bisa berjalan

dengan lebih optimal. Pola penghimpunan dana zakat yang rapih pun mulai

dikembangkan oleh masing-masing lembaga zakat. Sebut saja periode Muharam

1430 H, (akumulasi dari Ramadhan 1429 –Muharam 1430 H) salah satu lembaga

zakat profesional Dompet Dhuafa Republika berhasil mengumpulkan zakat

sebesar Rp 23.808.683.850.3 Jumlah ini masih dapat dioptimalkan dalam

kuantitas yang lebih lagi, melihat potensi zakat yang ada di Indonesia. Namun

2 Abdullah Zakiy Al Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam ( Bandung:Pustaka

Setia,2002), h.127

3 “Laporan Keuangan Dompet Dhuafa” diakses pada tanggal 27

November 2009 dari http://www.dompetdhuafa.org/dd.php?x=laporankeu

Page 12: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

3

disayangkan, keberadaan fakta seperti itu belum cukup untuk mengentaskan

masalah besar ekonomi yaitu penanggulangan kemiskinan.

Pola pendistribusian zakat yang maksimal akan menghasilkan upaya

pengentasan kemiskinan yang maksimal pula. Pendistribusian zakat diharapkan

untuk diarahkan kepada penciptaan iklim kemandirian bagi seseorang, agar bisa

mempertahankan kehidupannya dengan usaha membentuk perekonomian yang

baik. Upaya pengentasan kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memutus akar

dan mata rantai permasalahan kemiskinan itu sendiri, di antaranya adalah dengan

penguatan berbagai aspek di sektor Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

(UMKM). Dalam konteks ini, arti penting UMKM tidak terbantahkan lagi.

Tetapi hingga kini UMKM masih berada dalam kondisi yang belum berubah

meskipun berbagai program telah dijalankan. Perhatian dalam bidang ini masih

belum dianggap sebagai prioritas sehingga sering dalam pelaksanaannya tidak

memenuhi kebutuhan pengembangannya dalam jangka panjang.4

Dewasa ini muncul fenomena yang cukup menggembirakan, dimana

sebagian masyarakat menyadari bahwa mereka diwarisi tugas untuk memikirkan

masalah kesejahteraan masyarakat. Mereka bersosialisasi dalam suatu wadah

untuk berfikir tentang bagaimana usaha untuk menyejahterakan masyarakat, dan

membangun kesadaran bahwa ekonomi yang baik adalah ekonomi yang dapat

mensejahterakan rakyat banyak tidak hanya berkutat pada masalah keuntungan

4 Euis Amalia,Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam ,Penguatan Peran LKM

dan UKM di Indonesia(Jakarta :Raja Grafindo,2009)h.357

Page 13: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

4

individualis. Salah satu wadah yang digunakan oleh sebagian masyarakat untuk

mengolah potensi yang mereka miliki guna memikirkan masalah tersebut adalah

masjid. Pengelolaan masjid dewasa ini, yang ditandai dengan era globalisasi,

pasti menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang sangat kompleks.

Penetrasi gelombang budaya asing yang bersifat destruktif medorong para

pengelola masjid untuk mempersiapkan manajemen yang lebih baik dan

berkualitas. Salah satunya adalah bagaimana menjadikan masjid bukan hanya

sebagai tempat untuk ibadah ritual, tetapi juga memposisikan masjid sebagai

tempat yang memiliki multi fungsi yaitu fungsi keagamaan, fungsi sosial dan

fungsi ekonomi. Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

harus dilaksanakan secara profesional dan menuju pada sistem manajemen

modern, sehingga dapat mengantisipasi perkembangan yang terus berubah dalam

kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas. Tidak sedikit masjid yang

memberikan perhatian lebih dalam menyikapi permasalahan ekonomi khususnya

yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beberapa macam

lembaga ekonomi seperti Baitul Maal, Lembaga Zakat pun didirikan untuk

mengakomodasi kepentingan ummat tersebut.

Namun masih disayangkan, pengelolaan manajemen kebanyakan masjid

yang ada di sekitar kita masih belum memperhatikan masalah-masalah yang

sebenarnya berhak untuk diberi porsi perhatian yang lebih, khususnya terkait

dengan bagaimana meningkatkan kesejahteraan ummat. Misalnya, Amil masjid

atau mushalla yang ada di suatu kawasan baru mulai unjuk gigi pada saat

Page 14: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

5

kedatangan Bulan Suci Ramadhan. Amil Zakat dibentuk dengan segala

kesederhanaan di dalam melaksanakan aktifitas kerjanya. Aktivitas seperti

penghimpunan dana sosial masyarakat berupa zakat, infaq dan shadaqoh dirasa

masih kurang optimal, belum lagi hal itu dikaitkan dengan efektivitas penyaluran

dana tersebut kepada masyarakat. Hal ini bisa dijadikan bahan evaluasi bagi para

pemerhati kesejahteraan ummat di kalangan ummat Islam umumnya dan bagi

para pengelola dana ummat pada khususnya.

Pada suatu kawasan dalam ruang lingkup yang sederhana seperti suatu

kelurahan, ditemukan banyak Masjid atau Mushalla. Dalam hal ini, kita bisa

melihat dan memberikan suatu penilaian tentang sejauh mana keberadaan masjid

atau mushalla yang ada dalam memberikan kontribusi yang lebih signifikan

terkait dengan masalah yang sebelumnya telah dibicarakan yaitu tentang

bagaimana peranan masjid dalam memikirkan kesejahteraan ummat, khususnya

terkait dengan keberadaan lembaga-lembaga yang mengelola dana ummat seperti

amil zakat yang terdapat pada masjid dan mushalla yang ada.

Atas dasar beberapa pemikiran di atas, penulis mencoba untuk menyusun

sebuah tulisan dalam bentuk skripsi dengan judul

“Manajemen Pola Retribusi dan Distribusi Dana Sosial Masyarakat pada

Masjid dan Mushalla sebagai Pengembangan dari

Fungsi Lembaga Keagamaan”

( Studi Kasus Manajemen Dana Sosial Masyarakat,

Masjid dan Mushalla di Kelurahan Cireundeu )

Page 15: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

6

B. Identifikasi Masalah

Zakat merupakan ibadah yang bersifat individu. Artinya, zakat adalah

kewajiban dari seorang individu untuk mengeluarkan sebagian dari harta yang

dimiliki untuk tujuan membersihkan kualitas dari harta yang telah diperolehnya.

Fenomena seseorang membayarkan zakatnya merupakan sesuatu yang perlu

diperhatikan, karena hal ini terkait dengan beberapa pertimbangan di antaranya

bagaimana dana zakat yang tersalurkan dapat digunakan secara maksimal.

Dengan kata lain, pengelolaan zakat tersebut tepat sasaran, tepat guna dan tepat

waktu. Masjid dan mushalla merupakan salah satu wadah yang dapat dijadikan

sebagai tempat pemberdayaan ummat. Salah satunya dengan mengoptimalkan

peran dana zakat yang terhimpun pada masjid atau mushalla. Oleh karenanya,

para pengelola atau amil masjid dan mushalla yang ada harus memiliki

manajemen pola penghimpunan serta pendistribusian dana pilantropi yang

maksimal. Sehingga masyarakat tidak ragu dalam menyalurkan sebagian

kelebihan harta yang mereka miliki (dalam bentuk dana sosial) untuk disalurkan

kepada masjid dan mushalla dimana mereka tinggal, karena lingkungan yang

terdekat menjadi tanggung jawab pertama setelah pribadi dan keluarga. Seiring

dengan perkembangan teknologi dan zaman, maka sudah seyogyanya

manajemen pengelolaan masjid khususnya terkait dengan pengelolaan dana

sosial masyarakat bisa lebih maksimal, lebih profesional dan terpercaya serta

amanah.

Page 16: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dengan pertimbangan bahwa pembahasan sangat luas, penulis

mengarahkan fokus bahasan hanya pada amil masjid dan mushalla di Kelurahan

Cireundeu dalam memanfaatkan dana sosial masyarakat (charity fund). Adapun

dana sosial masyarakat yang penulis maksud adalah zakat, infaq dan shadaqoh.

Dari pembatasan di atas, penulis mencoba menguraikan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen pengelolaan dana ummat (dana sosial

masyarakat) oleh masjid atau mushalla sebagai pengembangan dari fungsi

lembaga keagamaan?

2. Bagaimana pola manajemen retribusi dan distribusi dana sosial

masyarakat pada amil masjid dan mushalla di Kelurahan Cireundeu?

3. Seberapa besar dana sosial masyarakat (dana ummat) terkumpul dan

terdistribusikan yang dikelola amil masjid dan mushalla di sekitar

kawasan Kelurahan Cireundeu?

Page 17: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :.

1. Mengetahui manajemen pengelolaan dana ummat (dana sosial

masyarakat) oleh masjid dan mushalla sebagai pengembangan dari fungsi

lembaga keagamaan.

2. Menganalisis pola manajemen retribusi dan distribusi dana sosial

masyarakat pada amil masjid dan mushalla di Kelurahan Cireundeu.

3. Menganalisis jumlah dana sosial masyarakat (dana ummat) terkumpul dan

terdistribusikan yang dikelola amil masjid dan mushalla di sekitar

kawasan Kelurahan Cireundeu.

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Manfaat akademis, skripsi ini diharapkan dapat berguna bagi kalangan

pelajar, mahasiswa dan akademisi lainnya. Seperti pemahaman dan

pengetahuan tentang manajemen pengelolaan dana sosial masyarakat di

masjid dan musholla sebagai pengembangan dari fungsi lembaga

keagamaan.

2. Manfaat bagi praktisi. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pelaku

ekonomi Islam khususnya bagi pengelola zakat (pengurus amil zakat)

agar dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dalam

Page 18: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

9

mengelola zakat sesuai dengan hakikat dan fungsi yang sebenar-

benarnya.

3. Manfaat bagi masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada masyarakat umumnya, bagi semua pihak

yang memiliki kemauan untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih

maksimal demi penciptaan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

dengan mengoptimalkan penghimpunan zakat dan pengelolaannya yang

maksimal, sehingga zakat dapat dijadikan sebagai alat untuk pengentasan

kemiskinan yang signifikan.

E. Tinjauan Studi Terdahulu

1. Judul “Efektifitas Penyaluran Zakat dalam meningkatkan

Pendapatan Mustahik pada LAZNAS Bangun Sejahtera

Mitra (BSM Ummat)”

Penulis Faradillah ( Skripsi S1 Jurusan Muamalat Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006)

Jenis penelitian Sifat penelitian kualitatif

Hasil penelitian

Efektivitas penyaluran zakat adalah pola penyaluran zakat

dalam bentuk pemberdayaan (produktif) yang disertai target

terjadinya kemandirian ekonomi bagi mustahik dan

mengupayakan adanya peningkatan pendapatan bagi

mustahik.

2. Judul Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif (Kajian

Terhadap Pasal 16Ayat 2 UU no. 38 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Zakat

Penulis Ulin Ulfa (Skripsi S1, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,

2005)

Jenis penelitian Penelitian deskriptif analisis

Hasil penelitian

Pendayagunaan zakat secara produktif dalam perspektif

hukum Islam adalah dapat dibenarkan, sepanjang

memperhatikan kebutuhan pokok bagi masing-masing

mustahiq dalam bentuk konsumtif yang bersifat mendesak

untuk segera diatasi. Selain itu pendayagunaan dan

Page 19: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

10

pengelolaan zakat untuk usaha produktif dibolehkan oleh

hukum Islam selama harta zakat tersebut cukup banyak.

3.Judul Mengukur Kualitas Manajemen Zakat

Penulis Efri S. Bahri (Artikel, Republika, 23 Februari 2004 )

Kesimpulan Jurnal

Kualitas manajemen suatu organisasi pengelola zakat

(Widodo, 2003) harus dapat diukur. Untuk itu, ada tiga kata

kunci yang dapat dijadikan sebagai alat ukurnya. Pertama,

amanah. Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus

dimiliki oleh setiap amil zakat. Tanpa adanya sifat ini,

hancurlah semua sitem yang dibangun. Kedua, sikap

profesional. Sifat amanah belumlah cukup. Harus diimbangi

dengan profesionalitas pengelolaannya. Ketiga, transparan.

Dengan transparannya pengelolaan zakat, maka kita

menciptakan suatu sistem kontrol yang baik, karena tidak

hanya melibatkan pihak intern organisasi saja, tetapi juga

akan melibatkan pihak eksternal. Dan dengan transparansi

inilah rasa curiga dan ketidakpercayaan masyarakat akan

dapat diminimalisasi.

Banyak penelitian yang membahas permasalahan terkait dengan

pengembangan fungsi zakat dalam mengentaskan masalah ekonomi yaitu

kemiskinan. Beberapa rangkuman kesimpulan penelitian yang penulis coba

lampirkan diatas merupakan studi terdahulu yang Penulis angkat membahas

tentang pendayagunaan zakat untuk usaha produktif.

Penulis tertarik membahas masalah zakat ini karena pengelolaan zakat

yang maksimal harusnya bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk

mengentaskan masalah kemiskinan. Pengelolaan yang didasari oleh prisnsip

manajemen yang baik akan memaksimalkan kinerja dari amil zakat dalam

mengelola setiap dana sosial yang berhasil terhimpun. Penelitian yang Penulis

coba akan lakukan ini memiliki sedikit perbedaan dengan penelitian yang telah

ditampilkan sebelumnya. Tulisan dalam bentuk skripsi pada studi terdahulu

Page 20: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

11

yang Penulis tampilkan sebelumnya merupakan tulisan yang membahas tentang

pengelolaan zakat dalam ruang atau lembaga yang bersifat profesional yaitu

Lembaga Amil Zakat Nasional sedangkan bagian yang menjadi objek penelitian

Penulis dalam kesempatan kali ini adalah masjid dan mushalla yang melakukan

kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqoh.

Sedangkan kesamaan dari beberapa studi terdahulu dengan tulisan yang akan

coba dibuat adalah sama-sama mengamati dan menganalisis pola manajemen

khususnya yang terkait dengan kegiatan penghimpunan dan penditsribusian dana

masyarakat yang terkumpul. Selain mengutarakan konsepsi tentang

pemberdayaan zakat, Penulis juga coba melihat sejauh mana peranan dari

pengelola zakat khususnya amil zakat yang ada di Masjid atau Mushalla yang

terdapat di kawasan Kelurahan Cireundeu. Menganalisa sekaligus menjadi bahan

evaluasi terhadap pola penghimpunan dana Ummat dalam hal ini berupa dana

zakat, infaq dan shadaqoh serta distribusi atau penyaluran dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkan.

Page 21: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

12

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis.5 Model penelitian ini bertujuan

untuk memberikan gambaran dan informasi yang akurat dari sumber yang terkait

guna memberikan hasil yang maksimal didalam menciptakan hipotesis atau

pemahaman orang tentang berbagai macam variabel sosial.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Pendekatan kualitatif artinya pembahasan dititik-beratkan pada deskripsi data

berupa kata-kata. Penelitian ini merupakan penelitian laporan yaitu penelitian

terhadap data primer melalui wawancara dan sekunder yang didapatkan melalui

berbagai sumber tidak langsung. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan

untuk menganalisis besaran potensi dana ummat yang dapat dikelola oleh amil

masjid dan mushalla dengan melihat data berupa angka atau rekapitulasi

penerimaan dana ummat yang berhasil terhimpun.

a. Jenis data

1) Data Primer adalah hasil wawancara langsung yang dilakukan kepada

pihak pengelola dana sosial masyarakat tentang manajemen

5 S. Nasution, Metode Research.(Jakarta :Bumi Aksara.2002),h:24

Page 22: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

13

pengelolaan dana sosial pada masjid dan mushalla yang ada di

Kelurahan Cireundeu.

2) Data Sekunder; data atau laporan yang telah dipubliksaikan oleh amil

masjid atau lembaga sejenis yang masih memiliki korelasi dengan

masalah yang dibahas.

b. Teknik Pengumpulan data

1) Wawancara : Proses wawancara dengan berpedoman pada daftar

pertanyaan/pernyataan yang berisi komponen serta bahasan yang

bersifat kualitatif untuk mengukur kualitas manajemen atau

pengelolaan dana sosial masyarakat oleh kepengurusan amil masjid

dan mushalla di Kelurahan Cireundeu. Adapun pihak yang berhasil

penulis wawancara terkait dengan penelitian ini adalah pengurus amil

masjid dan mushalla yang melakukan kinerja terhadap kegiatan

pengelolaan dana pilantropi atau dana sosial masyarakat. Adapun

alasan mengapa penulis memilih mereka sebagai pihak yang

diinterview adalah karena mereka merupakan pihak yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman mengelola dana pilantropi atau dana

sosial masyarakat dalam beberapa kurun waktu terakhir. Proses

wawancara dilandasi oleh daftar cek (checklist) pernyataan oleh

Page 23: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

14

penulis yang berisi butir-butir tentang pengelolaan manajemen dana

sosial masyarakat.

2) Studi Dokumentasi : dokumen atau laporan dalam bentuk rekapitulasi

penerimaan dana sosial masyarakat yang dikelola oleh amil masjid

pada masjid dan mushalla di Kelurahan Cireundeu.

c. Metode Analisis Data

1) Metode kualitatif, analisis berupa pembahasan lebih lanjut terkait

dengan permasalahan yang diangkat.

2) Metode kuantitatif, analisis berupa pengolahan data-data berupa

nominal jumlah dana sosial yang terhimpun dalam beberapa periode.

Teknik Penulisan

Penulisan yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007“.

Page 24: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

15

G. Sistematika Penulisan

Agar penjabaran (deskripsi) penelitian ini sistematis, maka penulis

menyusun skripsi ini dalam bagian beberapa bab dan sub bab yaitu:

Bab I Bab Pendahuluan yang meliputi latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan studi terdahulu,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II menyajikan kajian kepustakaan terkait dengan pembahasan yang

bersifat teoritis dari obyek penelitian. Bab ini terbagi menjadi beberapa sub bab

yang meliputi pembahasan mengenai manajemen, fungsi masjid dan pembahasan

tentang dana sosial masyarakat. Pembahasan mengenai manajemen terbagi ke

dalam sub pembahasan yaitu pengertian dan fungsi manajemen. Pembahasan

mengenai fungsi masjid serta pembahasan dana sosial, dibagi ke dalam beberapa

sub pembahasan yaitu pengertian, hikmah dan tujuan zakat, pola penghimpunan

dana zakat, dan pola distribusi dana zakat .

Bab III menyajikan data konteks lokasi penelitian berupa deskripsi data

berkenaan dengan objek wilayah yang menjadi ruang lingkup penelitian. Pada

bab ini digambarkan secara umum tentang kondisi Kelurahan Cireundeu dari

beberapa aspek yaitu letak dan kondisi geografis, demografi Kelurahan

Cireundeu, dan aktivitas perekonomian. Selain itu dalam bab ini pula tersaji

daftar masjid dan mushalla yang menjadi objek penelitian.

Bab IV. Analisis terhadap hasil penelitian yang diperoleh dengan cara

mendeskripsikan data penelitian guna menjawab masalah penelitian. Dalam bab

Page 25: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

16

ini pembahasan dibagi ke dalam beberapa sub bab yaitu analisis pola manajemen

retribusi dan distribusi dana sosial masyarakat pada amil masjid dan mushalla di

Kelurahan Cireundeu dan jumlah dana zakat(dana ummat) terkumpul dan

terdistribusikan yang dikelola amil masjid dan mushalla di kawasan Kelurahan

Cireundeu,.

Bab V. Penutup. Dalam bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan

terkait dengan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian pembahasan

sebelumnya dan serta dalam bab ini pula penulis memberikan saran terkait

dengan penelitian yang telah dilakukan.

Page 26: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Zakat merupakan salah satu bagian dari potensi dana ummat yang dapat

dikembangkan. Zakat memiliki dimensi yang sangat luas bagi manusia. Zakat

tidak saja memiliki dimensi ketuhanan (habluminallah) tetapi zakat memiliki

dimensi kemanusiaan (habluminannaas) yang sangat kuat. Zakat membuktikan

bahwa hubungan kemanusiaan, yaitu: saling tolong-menolong antar sesama

manusia, dibangun di atas nilai- nilai fondasi ketuhanan. Zakat menjadi bukti

bahwa Islam bukan sebatas agama yang melupakan kehidupan dunia semata,

melainkan kehidupan dunia dan akhirat sama-sama menjadi tujuannya. Bagi

Islam, zakat adalah media pembangun umat manusia.

Zakat dalam konteks masyarakat tradisional konservatif diberikan dari

seorang individu kepada individu lain yang mereka telah percayakan. Distribusi

zakat dilakukan dengan pendekatan personal antara individu dengan seseorang

yang di nilai memang pantas menerima zakat yang telah dikeluarkan. Penilaian

tersebut pun beragam, seseorang dapat saja membayarkan Zakatnya pada

seseorang yang menurutnya telah berjasa dalam mengembangkan agama pada

wilayah tertentu (dibaca: pemuka agama) atau distribusi zakat dilakukan

langsung kepada seseorang yang memang masuk dalam kategori seorang

mustahik. Seiring dengan perkembangan zaman maka dalam hal penghimpunan

atau pendistribusian daripada dana zakat itu sendiri diperlukan pengelolaan yang

Page 27: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

18

lebih mengacu kepada nilai efektivitas sehingga diperlukan manajemen dalam

hal pengelolaan dana zakat yang lebih mengutamakan maslahat ummat sehingga

aplikasi zakat bisa membawa dampak positif yang lebih optimal.

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai macam.

Ada yang mengartikannya dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen

kepengurusan dan sebagainya. Termasuk dalam melakukan pengelolaan dana

sosial pun diperlukan manjemen yang baik agar dapat mencapai hasil

pengorganisasian yang maksmial. Istilah manajemen diartikan sebagai “proses

untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja bersama dan melalui orang-

orang dan sumber daya organisasi lainnya”.

Proses manajemen mencakup empat fungsi dasar, yaitu :

a. Perencanaan. Perencanaan (Planning) berkaitan dengan pemilihan tugas-

tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi,

menggariskan mengenai bagaimana tugas-tugas tersebut harus dilakukan

dan memberikan indikasi mengenai kapan hal-hal tersebut dilaksanakan.

Kegiatan perencanaan difokuskan pada pencapaian tujuan. Perencanaan

menyangkut keberhasilan organisasi dalam waktu dekat (jangka pendek)

dan agak jauh dimasa depan (jangka panjang).

Page 28: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

19

b. Pengorganisasian. Pengorganisasian (organizing) adalah penyerahan

tugas-tugas sebagaimana ditetapkan dalam perencanaan kepada berbagai

individu atau kelompok didalam organisasi. Jadi, organisasi menciptakan

sebuah mekanisme untuk mengubah rencana menjadi tindakan. Orang-

orang didalam organisasi diberikan penugasan yang dapat menyumbang

pada tercapainya tujuan. Tugas-tugas tersebut diatur sehingga hasil kerja

individu menyumbang pada keberhasilan bagian-bagian, yang kemudian

menyumbang pada keberhasilan divisi-divisi dan pada akhirnya

menyumbang pada keberhasilan yang menyeluruh dari organisasi.

c. Pengarahan. Pengarahan (Directing) dan disebut pula dengan istilah

penggerakkan (actuating) berkaitan dengan orang-orang yang ada dalam

organisasi. Pengarahan adalah proses yang menuntun kegiatan-kegiatan

dari para anggota organisasi kearah tujuan yang selayaknya, yaitu arah

yang membantu organisasi bergerak menuju pencapaian tujuan.

d. Pengendalian. Pengendalian (controlling) adalah fungsi manajemen

dalam menghimpun informasi untuk mengukur kinerja dari organisasi,

membandingkan kinerja yang terjadi dengan standar kinerja yang telah

ditetapkan dan menentukan apakah organisasi harus dimodofikasi guna

memenuhi standar yang telah ditetapkan.1

1 Sawaldjo Puspopranoto, Manajemen Bisnis.(Jakarta:PPM , 2006) h.99-100

Page 29: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

20

B. Masjid sebagai Basis Pengembangan Potensi Ummat

Masjid merupakan wadah yang paling strategis dalam membina dan

menggerakkan potensi Ummat Islam untuk mewujudkan sumber daya manusia

yang tangguh dan berkualitas. Sebagai pusat pembinaan ummat, eksistensi

Masjid kini dihadapkan pada berbagai perubahan dan tantangan yang terus

bergulir di lingkungan masyarakat. Peran sentral masjid semakin dituntut agar

mampu menampung dan mengikuti segala perkembangan yang terjadi dalam

masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan pemikiran dan

perhatian dari dan oleh Ummat Islam sendiri.

1. Peran Masjid dalam Pemberdayaan Ummat

Masjid sebagai komponen fasilitas sosial merupakan bangunan tempat

berkumpul untuk sebagian besar ummat islam untuk melakukan ibadah sebagai

sebuah kebutuhan spiritual yang diperlukan oleh ummat manusia. Masjid sebagai

salah satu tempat pemenuhan kebutuhan spiritual sebenarnya bukan hanya

berfungsi sebagai tempat sholat saja, tetapi juga sebagai pusat kegiatan social

kemasyarakatan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam

menjalankan risalahnya. Masjid pada masa Nabi digunakan untuk :

a. Tempat ibadah (Shalat dan Zikr)

b. Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah social, ekonomi dan

budaya)

c. Tempat pendidikan

Page 30: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

21

d. Tempat santunan social

e. Tempat latihan keterampilan militer dan persiapan alat-alatnya

f. Tempat pengobatan para korban perang

g. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa

h. Aula dan tempat menerima tamu

i. Tempat menawan tahanan dan pusat penerangan atau pembelaan agama2

Ada sembilan fungsi yang dapat diperankan oleh masjid dalam rangka

pemberdayaan ummat, diantaranya :

a. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadah dan mendekatkan

diri kepada Allah SWT

b. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri‟tikaf membersihkan diri,

menggembleng batin/keagamaan sehingga selalu terpelihara

keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian

c. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna

memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat

d. Masjid adalah tempat berkonsultasi mengajukan kesulitan-kesulitan,

meminta bantuan dan pertolongan

e. Masjid adalah tempat membina keutuhan jamaah dan gotong royong

untuk meningkatkan kesejahteraan bersama

2 M. Quraish Shihab.Wawasan Al Qur’an, Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan

Ummat(Bandung :Mizan,1996)h.462

Page 31: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

22

f. Masjid dengan Majlis Ta‟limnya merupakan wahana untuk

meningkatkan kecerdasan ilmu dan pengetahuan

g. Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader

pemimpin ummat

h. Masjid adalah tempat menghimpun dana, menyimpan dan

membagikannya

i. Masjid adalah tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial3

C. Dana Sosial Masyarakat

Kemiskinan merupakan masalah klasik yang sudah ada dalam catatan

manusia sejak zaman dahulu. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

menghapuskan masalah kemiskinan ini. Kemiskinan yang melanda ummat islam

adalah suatu ironi mengingat agama islam merupakan satu-satunya agama

samawi yang dengan tegas mewajibkan ummatnya untuk mengeluarkan sejumlah

harta sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap kondisi lingkungan termasuk

didalamnya dana sosial seperti zakat, infaq, shadaqoh dan lainnya. Salah satu

tujuan berzakat adalah untuk menghapuskan kemiskinan. Al Quran sudah sejak

awal menawarkan solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan

distribusi pendapatan dengan cara memasukkan kegiatan zakat sebagai salah satu

pilar penting dalam islam yang tercantum didalam arkan al Islam. Hal ini

menunjukkan betapa pentingnya peranan zakat didalam kehidupan seorang

muslim.

3 Moh. E. Ayub.Menejemen Masjid(Jakarta:Gema Insani Press,1997)h.7

Page 32: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

23

1. Pengertian Zakat

Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan

yang dimiliki orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan

kepada yang berhak menerimanya.4

Zakat merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah kepada setiap

muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dengan syarat tertentu. 5

Allah telah mewajibkan zakat dalam Al Qur‟an dengan firmannya :

“ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka.” (Attaubah : 103 )

“Hai Orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian

dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan

dari bumi untuk kamu.”(Al Baqarah : 267)

: سوعت رسىل اهلل صّلى اهلل علٍو وسّلن ٌقىل : عي ابً عبذ الزحوي عبذ اهلل ابي عوز ابي الخّطاب رضً اهلل عنهوا قا ل

شها دة اى ال إلو ااّلاهلل واى هحوذ ا رسىل اهلل و إقام الصال ة و إٌتا ء الزكاة وحج البٍت وصىم : بنً اإلسال م على خوس

(رواه التزهذي وهسلن )الزهضاى

4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan

Zakat Pasal 1

5 Abu Bakar Jabir AlJaza‟iry.Terj.Minhajul Muslim.(Madinah:Maktabul „Ulum

walHikam : 1419 H)h. 426

Page 33: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

24

“ Islam dibangun atas lima perkara : Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain

Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah (Syahadatain) ,mendirikan

Shalat, menunaikan Zakat, melaksanakan Haji ke Baitullah dan menjalankan

puasa Ramadhan.”6

2. Hikmah dan Tujuan Zakat

Tujuan dan Hikmah Zakat lainnya seperti yang dikemukakan oleh Didin

Hafiduddin adalah pertama merupakan perwujudan ketundukkan, ketaatan dan

rasa syukur atas karunia Allah SWT. Kedua zakat merupakan hak mustahik yang

berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka kepada arah

kehidupan yang lebih baik dan sejahtera agar dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya dan dapat beribadah kepadanya. Ketiga merupakan pilar amal bersama

(jama’i) antara yang kaya yang berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang

seluruh waktunya untuk berjihad dijalan Allah juga sebagai salah satu bentuk

konkret dari jaminan sosial. Keempat sebagai sumber dana bagi pembangunan,

sarana maupun prasarana yang harus dimiliki oleh Ummat Islam, sekaligus

sebagai sarana pengembangan kualitas SDM. Kelima untuk memasyarakatkan

etika bisnis yang benar sebab zakat bukanlah membersihkan harta yang kotor,

tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain atas harta yang diusahakan

dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah. Keenam Salah satu

instrumen bagi pembangunan kesejahteraan ummat, pertumbuhan dan

pemerataan pendapatan. Ketujuh mendorong ummat untuk bekerja dan berusaha

6 Muhyiddin Yahya bin Syarif Nawawi.Hadits Arba’in Nawawiyah.Penerjemah

Abdullah Haidhir(T.tp.,Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah,2010)h.14

Page 34: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

25

sehingga memiliki harta untuk dapat memenuhi kehidupan diri dan keluarga serta

dapat berzakat atau berinfaq.7

3. Zakat dan Optimalisasi Pengelolaan melalui Lembaga

Zakat merupakan sebuah ibadah yang memiliki nuansa horizontal dan

vertical. Horizontal dilihat dari segi zakat sebagai salah satu intrumen dalam

meningkatkan kesejahteraan ummat dan efek sosial lainnya. Dengan berzakat

seseorang dapat memperoleh ketenangan diri, karena pada dasarnya harta yang

diperoleh seseorang merupakan sebuah amanah dan titipan yang didalamnya

terdapat hak orang lain yang membutuhkan. Melalui ibadah ini, seseorang pun

telah memposisikan dirinya sebagai makhluk sosial yang memiliki kepekaan dan

kepedulian terhadap masalah yang muncul disekitar lingkungannya. Karena

peduli dan berbagi pun merupakan salah satu wujud ketaqwaan, maka seseorng

yang telah membayarkan atau menunaikan kewajiban berzakatnya maka berarti

Ia telah mentaati salah satu perintah Allah dalam hal ini adalah menunaikan

zakat. Hubungan seperti ini yang disebut sebagai nuansa vertical. Wujud

ketaqwaan seseorang juga dapat dilihat dari seberapa ringannya mereka dalam

mendermakan sebagian hartanya kepada pihak lain yang membutuhkan.

Dana zakat yang terhimpun dan dikelola dengan baik akan menghasilkan

manfaat yang luar biasa. Mengentaskan masalah kemiskinan pun menjadi target

jangka panjang yang ingin dicapai, walaupun sama-sama kita ketahui bahwa

7 Didin Hafiduddin.Zakat dalam Perekonomian Modern.( Jakarta: Gema Insani

Press,2002) h.28

Page 35: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

26

musuh besar ekonomi ini (baca:kemiskinan) nampaknya tidak akan pernah

terselesaikan namun dapat diminimalisir. Karena hakikat tujuan dari

pengelolaan dana zakat dan dana sosial lain yang terhimpun adalah

mendistribusikan dengan cara yang seadil-adilnya. Keadilan distribusi menjadi

target yang paling relevan untuk dijalankan bagi setiap pengelola dana sosial

masyarakat yang ada. Termasuk didalamnya adalah bagaimana meningkatkan

kesadaran bagi setiap mustahik untuk mengubah mindset (pola fikir) bahwa

dengan adanya pendistribusian dana sosial yang terhimpun kepada mereka

harusnya bisa lebih diaktualisasikan untuk peningkatan kualitas pengembangan

potensi diri termasuk dalam hal kemandirian ekonomi.

Untuk memaksimalkan pendayagunaan zakat, diperlukan mekanisme

pengelolaan yang baik dan terarah sehingga bisa menjadi suatu system yang

dengannya keberadaan zakat bisa benar-benar menjadi instrument

penanggulangan kemiskinan. Manajemen atau tata kelola yang baik pada suatu

lembaga pengelola zakat menjadi tolak ukur pencapaian maksimal dari

pendayagunaan zakat yang ada. Dengan manajemen yang terpola dengan baik

akan menghasilkan output yang maksimal. Zakat harus dikelola oleh Amil

(lembaga) yang professional, amanah, bertanggung jawab, memiliki pengetahuan

yang memadai tentang zakat , dan memiliki waktu yang cukup untuk

mengelolanya ( misal untuk melakukan sosialisasi, pendataan muzaki dan

mustahik, dan penyaluran yang tepat sasaran serta pelaporan yang transparan).

Page 36: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

27

Pengelolaan zakat oleh lembaga pengelola zakat (amil zakat), apalagi

yang memiliki kekuatan hukum formal akan memiliki beberapa keuntungan

antara lain : 8

Pertama, lebih sesuai dengan tuntunan syariah dan sirah nabawiyah

maupun sirah para sahabat dan tabi'in. Kedua, untuk menjamin kepastian dan

disiplin membayar zakat. Ketiga, untuk menjaga perasaan rendah diri para

mustahik zakat apabila berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para

muzakki. Keempat, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta sasaran yang

tepat dalam penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada satu

tempat. Kelima, untuk memperlihatkan syiar dalam semangat penyelenggaraan

pemerintah yang islami. Sebaliknya, jika zakat diserahkan langsung dari muzakki

kepada mustahik, merskipun secara hukum syariah adalah sah, akan tetapi

disamping akan terabaikannya hal-hal tersebut diatas, juga hikmah dan fungsi

zakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan ummat, akan sulit

diwujudkan. Karena itu pula, pada zaman Rasulullah, para sahabat dan tabi'in,

zakat selalu dikelola oleh petugas khusus yang mengatur pengambilan maupun

pendistribusiannya. Dengan demikian, zakat disamping amal yang bersifat

karitatif (kedermawanan yang harus dilandasi dengan keikhlasan), juga suatu

kewajiban yang bersifat imperatif.

8 Didin Hafidhuddin,Dunia Perzakatan di Indonesia,dalam FOZ, ed., South East

Asia Zakat Movement (Jakarta:FOZ,2008)h.79

Page 37: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

28

Di Indonesia, pengelolaan zakat diatur berdasarkan UU RI No.38 Tahun

1999 tentang Pengelolaan Zakat dan keputusan Menteri Agama (KMA) No. 581

tahun 1999 tentang Pelaksanaan UU RI No.38 tahun 1999 dan Keputusan

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291

tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.

Tujuan Pengelolaan Zakat dalam Bab II Pasal 5 Undang-undang tersebut

adalah :

a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat

sesuai dengan tuntunan agama.

b. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.

c. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.

Dalam Bab III UU RI. No. 38 Tahun 1999 dikemukakan bahwa

organisasi pengelola zakat terdiri dari dua jenis, yaitu Badan Amil Zakat (pasal

6) dan Lembaga Amil Zakat (pasal 7). Selanjutnya pada bab tentang sanksi (Bab

VIII) dikemukakan pula bahwa setiap pengelola zakat yang karena kelalainnya

tidak mencatat atau mencatat dengan tidak benar tentang zakat, infaq, sedekah,

hibah, wasiat, waris, dan kafarat sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8,

pasal 12, dan pasal 11 undang-undang tersebut, diancam dengan hukuman

kurungan selama-lamanya tiga bulan dan/atau denda sebanyak-banyaknya Rp

Page 38: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

29

30.000.000. Sanksi ini tentu dimaksudkan agar BAZ dan LAZ yang ada di

Negara ini menjadi pengelola zakat yang kuat, amanah, dan dipercaya oleh

masyarakat sehingga pada akhirnya masyarakat secara sadar dan sengaja akan

menyerahkan zakatnya kepada lembaga pengelola zakat.

4. Pola Penghimpunan atau Retribusi Dana Zakat

Pada dasarnya, dukungan pokok dalam mengoptimalkan penyaluran dan

pendayagunaan zakat adalah besarnya jumlah mustahik di Indonesia. Namun

kondisi saat ini justru sebaliknya. Jumlah mustahik yang sangat besar itu, tidak

didukung oleh pola-pola dan mekanisme pengumpulan zakat yang optimal untuk

menjadi sumber bagi program pemberdayaannya.

Indonesia adalah negara besar jika dilihat dari sektor kependudukan,

dengan jumlah masyarakat muslim yang mayoritas ternyata belum dapat

mengoptimalkan potensi dana zakat dari mayoritas penduduknya. Beberapa yang

menyebabkan hal ini di antaranya, pertama ketersediaan infrastruktur dalam

upaya pengumpulan dana zakat, kedua paradigma para muzakki tentang zakat

yang merupakan kewajiban pribadi pun perlu diluruskan kembali.9

Dalam pengelolaan zakat, Allah memerintahkan, ada muzakki sebagai

orang yang membayar zakat, dan ada amil sebagai pengumpul dan penyalur serta

ada mustahik sebagai pihak yang menerima zakat. Dalam surat AtTaubah:103

diterangkan komponen-komponen tersebut :

9 Aris Muftie,Optimalisasi Pengumpulan Zakat.(Jakarta : FOZ ,2006) h.85

Page 39: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

30

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka,

sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Berangkat dari perintah yang termaktub pada ayat tersebut, yang diawali

dengan “kata perintah” : Ambillah , seharusnya mekanisme pengumpulan dan

penyaluran zakat sebagai berikut :

Muzakki Amil/Petugas Mustahik

(QS 9:103)

Zakat Ada Petugas/Amil

Bersifat imperatif /fakultatif disamping karitatif

5. Pola Distribusi Dana Zakat

Ada beberapa landasan hukum dari distribusi zakat baik dari dalil nash

atau hukum positif. Beberapa diantaranya adalah :

“ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

Page 40: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

31

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana”(QS At Taubah : 60) 10

“ Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke

barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah,

hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi,serta memberikan

harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-

orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk

memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan

zakat, orang-orang yang menepati janji apabiloa berjanji, dan orang yang sabar

dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah

orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”( QS

Al Baqarah : 177)

Zakat pada hakikatnya adalah distribusi kekayaan di kalangan Ummat

Islam untuk mempersempit jurang pemisah antara orang kaya dengan orang

miskin dan menghindari pemupukkan kekayaan ditangan seseorang.

10 yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang fakir: orang yang amat sengsara

hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin:

orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang

yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada

harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5.

memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang

kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan

tidak sanggup membayarnya. adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam

dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah

(sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada

yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti

mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan

maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.

Page 41: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

32

Penyaluran dana zakat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :

a. Pola Tradisional yaitu penyaluran bantuan dana zakat yang diberikan

langsung kepada mustahik. Dengan pola ini penyaluran dana kepada

mustahik tidak disertai dengan target adanya kemandirian kondisi sosial

maupun kemandirian ekonomi (pemberdayaan).

b. Pola Kontemporer (Produktif)

Pola produktif adalah pola penyaluran dana zakat kepada mustahik yang

dipinjamkan oleh amil untuk kepentingan aktivitas suatu usaha atau

bisnis. Pola penyaluran secara produktif adalah penyaluran dana zakat

disertai target mengubah keadaan mustahik (lebih dikhususkan kepada

golongan faqir dan miskin) dari kategori mustahik menjadi kategori

muzakki. Pola ini pernah dikembangkan oleh Nabi, yaitu beliau pernah

memberikan zakat kepada seorang faqir sebanyak dua dírham untuk

makan dan satu dírham untuk pembelian kapak sebagai alat untuk

bekerja, supaya hidupnya tidak bergantung pada orang lain.

Ada beberapa pendapat Fuqoha terkait dengan pola distribusi zakat,

sebagai berikut 11

:

11 Husnul Khatimah,”Pengaruh Zakat Produktif terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Ekonomi Para mustahik”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islami (Oktober-

Desember,2005), h.51

Page 42: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

33

1) Pendapat minimalis (distribusi minimal atau konsumtif), yaitu zakat

diberikan kepada faqir miskin sesuai dengan jatah yang dapat

memenuhi kebutuhan pangan untuk sehari semalam.

2) Pendapat standar menengah (distribusi menengah) yaitu zakat yang

diberikan kepada faqir miskin dengan jatah yang menjadikan mereka

tergolong kaya atau berkecukupan yaitu sebanyak nishab zakat.

Dana zakat yang terkumpul yang dikelola oleh sebagian besar BAZ dan

LAZ biasanya sudah terwujud dalam bentuk program pendayagunaan semisal :

1. Pemberian beasiswa dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi (bagi

kalangan yang termasuk kategori mustahik).

2. Pemanfaatan dana zakat untuk usaha-usaha yang sifatnya produktif,

disamping yang bersifat konsumtif.

3. Mendirikan Rumah Sakit gratis untuk kaum dhuafa.

4. Mendirikan Lembaga pendidikan unggul bagi kaum dhuafa (gratis)

5. Mendirikan Balai Pelatihan Keterampilan.

6. Melalui dana bergulir dengan bekerja sama dengan BMT

memberikan pembiayaan bagi usaha kaum dhuafa.

Page 43: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

34

7. dan kegiatan lainnya bagi kepentingan mustahik disertai pengawasan

dan pendampingan dari amil zakat.

8. BAZ dan LAZ pun terlibat aktif dalam penanggulangan berbagai

musibah yang terjadi ditanah air, baik pada tahap emergency maupun

pada tahapan pembangunan kembali.

9. Dalam mendayagunakan dana zakat, BAZ dan LAZ melaporkan

secara terbuka kepada publik melalui berbagai media masa dan juga

mempergunakan jasa auditor, baik internal atau eksternal.

Page 44: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

35

BAB III

PROFIL KELURAHAN CIREUNDEU

Dalam penelitian kali ini, penulis memilih Kelurahan Cireundeu sebagai

wilayah atau tempat penelitian dengan beberapa pertimbangan diantaranya

adalah berkenaan dengan faktor lokasi. Permasalahan yang berkenaan dengan

manajemen pengelolaan dana sosial yang dilakukan oleh sejumlah amil masjid

dan mushalla belum cukup tergali. Oleh karenanya, sebagai putera daerah

penulis berkeinginan untukmencermati dan menganalisis tentang bagaimana

pelaksanaan pengelolaan dana sosial masyarakat oleh amil masjid dan musholla

di Kelurahan Cireundeu. Selain itu, Kelurahan Cireundeu sebagai salah satu

kelurahan yang berada di Kecamatan Ciputat Timur merupakan Kelurahan yang

bisa penulis kategorikan sebagai salah satu Kelurahan yang memiliki dinamika

perkembangan yang cukup cepat. Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya sarana

dan prasarana masyarakat yang menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam

pembahasan kali ini ada beberapa hal yang akan diangkat khususnya terkait

dengan profil Kelurahan Cireundeu, yaitu seputar data wilayah, keadaan

demografi dan potensi wilayah serta jumlah masjid dan mushalla.

Page 45: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

36

A. DATA WILAYAH

ProfilKelurahan Cireundeu 2008

Orbitasi

Orbitasi Jarak (Km)

Ke Ibukota Kecamatan 5 Km

Ke Ibukota Kabupaten (Kota) 15 Km

Ke Ibukota Provinsi 130 Km

Ke Ibukota Negara 25 Km

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Di lihat dari posisinya, keberadaan Kelurahan Cireundeu merupakan satu

kelurahan yang berdekatan langsung dengan perbatasan dengan wilayah DKI

Jakarta. Ini berarti akses untuk menciptakan kemajuan di berbagai macam bidang

adalah sangat memungkinkan karena secara geografis Kelurahan Cireundeu

terletak berdekatan dengan pusat kegiatan dalam hal ini Ibukota Negara.

Luas Wilayah : 320 Ha/Km2

Batas Wilayah:

Utara : Kel. Lebak Bulus (DKI Jakarta)

Selatan : Kel. Pisangan

Barat : Kel. Pisangan, Kel Rempoa

Timur : Kel. Lebak Bulus (DKI Jakarta)

Page 46: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

37

Penggunaan Lahan

Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) %

Lahan Darat/kering 23 Ha 11,01%

Lahan Perkebunan 11 Ha 5,26%

Permukiman 175 Ha 83,73%

Jumlah 209 Ha 100%

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Dari keterangan di atas bisa diambil informasi bahwa sebagian besar

lahan yang terdapat di Kelurahan Cireundeu dipergunakan untuk wilayah

Permukiman Penduduk. Adapun sebagian kecil lainnya masih difungsikan untuk

perkebunan. Sisanya berupa lahan darat atau kering.

B. KEADAAN DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

No. Nama Kelurahan Penduduk

Jumlah Laki-laki Perempuan

Cireundeu 11.936 11.492 23.428

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Jumlah %

1. 0-09Tahun 1188 5,55%

2. 10-19 Tahun 2440 11,40%

3. 20-29Tahun 3616 16,89%

4. 30-39 Tahun 4532 21,17%

5. 40 -49 Tahun 5098 23,81%

6. 50-60 Tahun 3122 14,58%

7. 60 Tahun keatas 1412 6,60%

Jumlah 21.408 100%

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Page 47: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

38

Jumlah Penduduk berdasarkan Agama yang dipeluk

No. Agama Jumlah %

1. Islam 19434 82,55%

2. Kristen 2361 10,03%

3. Katholik 1562 6,64%

4. Hindu 116 0,49%

5. Buddha 69 0,29%

Jumlah 23.542 100%

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Mayoritas penduduk yang berada di Kelurahan Cireundeu adalah

penganut Agama Islam Sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen dan

Katholik serta sisanya ada sedikit jumlah penduduk yang menganut agama hindu

dan buddha

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa)

1. Belum/tidak bekerja 1620

2. IRT 4680

3. Pelajar/Mahasiswa 3200

4. Pensiunan 375

5. PNS 1705

6. TNI 98

7. POLRI 87

8. Pedagang 2501

9. Petani 80

10. Karyawan BUMN/BUMD/Swasta 4787

11. Buruh 1200

12. Guru 247

13. Dosen 87

14. Dokter 14

15. Perawat 28

16. Bidan 6

17. Lainnya 2713

18. Jumlah 23.428

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Page 48: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

39

Dari keterangan di atas dapat ditarik ksempulan bahwa penduduk di

kelurahan Cireundeu merupakan penduduk yang cukup beragam dilihat dari jenis

pekerjaan. Sebagian besar penduduk di Kelurahan Cireundeu berprofesi sebagai

Karyawan BUMN/BUMD ataupun karyawan Swasta, disusul dengan jumlah Ibu

Rumah Tangga (IRT) pada urutan berikutnya. Pelajar dan mahasiswa menjadi

urutan jenis objek kegiatan yang paling banyak setelah Karyawan dan Ibu

Rumah Tangga. Kelompok Pedagang juga menjadi komunitas yang cukup

banyak terdapat di Kelurahan Cireundeu. Disusul oleh jenis pekerjaan Pegawai

Negeri Sipil (PNS) pada urutan berikutnya. Sisanya berbagai macam jenis

pekerjaan lain seperti Guru, TNI, POLRI, Dosen dll. Keberagaman klasifikasi

Kependudukan dilihat dari jenis pekerjaan ini mengindikasikan bahwa sebagian

besar Penduduk yang ada dikawasan Kelurahan Cireundeu dapat dikategorikan

sebagai masyarakat yang cukup maju dan berkembang.

Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) %

1. Tidak/Belum Sekolah 1165 7,47 %

2. Belum Tamat SD/Sederajat 150 0,96%

3. Tamat SD/Sederajat 2331 14,95%

4. SLTP/Sederajat 3496 22,42%

5. SLTA/Sederajat 3993 25,61%

6. Diploma III/Akademik 3492 22,40%

7. Diploma IV/Strata I 266 1,71%

8. Strata II 466 2,99%

9. Strata III 233 1,49%

Jumlah 15.592 100%

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Page 49: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

40

Dari keterangan di atas dapat ditarik informasi bahwa, mayoritas

masyarakat yang berada di Kelurahan Cireundeu telah menempuh jenjang

pendidikan hingga SLTA/Sederajat disusul jenjang pendidikan SLTP/Sederajat

dan Diploma III/Akademik pada urutan berikutnya. Jumlah penduduk yang

hanya menamatkan jenjang pendidikan hingga tamat Sekolah Dasar/sederajat

berada diurutan ke empat setelah urutan yang telah disebut. Sisanya ada yang

menempuh jenjang pendidikan hingga strata I, Strata II dan Strata III. Jumlah

tingkat Strata II lebih banyak dibandingkan dengan jumlah Strata I. Data terlihat

agak rancu, oleh karenanya Penulis konfirmasi langsung ke Staff Kelurahan

Cireundeu. Memang jawaban yang diterima bahwa pada data tersebut terdapat

kesalahan ketik, namun Kami tetap menuliskan sesuai dengan data asli yang

diberikan dengan alasan keabsahan data awal tidak bisa tergantikan oleh

konfirmasi pihak yang belum tentu menguasai atau mengetahui darimana sumber

data diperoleh.

C. POTENSI WILAYAH

Daftar RW, RT dan Jumlah KK

No. Nama Kelurahan/Desa Jumlah RW Jumlah RT Jumlah KK

Cireundeu 12 52 5738

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Page 50: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

41

Sarana/Prasarana Kesehatan

No. Sarana/Prasarana Jumlah

1. Rumah Sakit 1

2. Klinik Umum/Gigi/Bersalin 5

3. Rumah Bersalin 3

4. Dokter Praktek 6

5. Bidan Praktek 7

6. Posyandu 10

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Dari keterangan diatas dapat diambil bahwa Potensi Wilayah Kelurahan

Cireundeu dilihat dari segi sarana dan prasarana kesehatan cukup baik, dan

didukung dengan keberadaan sebuah Rumah Sakit, dan beberapa sarana

kesehatan lainnya seperti Klinik umum/Gigi/Bersalin serta beberapa posyandu.

Kondisi ini memudahkan bagi masyarakat sekitar khususnya yang berada di

Wilayah Kelurahan Cireundeu dalam hal penanganan masalah kesehatan.

Sarana Pendidikan

No. Jenis Sarana Jumlah

1. Kelompok Bermain 2

2. Taman Kanak-kanak 5

3. Sekolah Dasar/Sederajat 9

4. SMP/Sederajat 2

5. SMA/Sederajat 1

6. Perguruan Tinggi 2

7. Pondok Pesantren 1

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Dari keterangan di atas dapat diambil informasi bahwa sarana pendidikan

di Wilayah Kelurahan Cireundeu cukup baik. Hal ini bisa disimpulkan dengan

dilandasi keberadaan beberapa sarana dan prasarana dalam hal ini berbentuk

Page 51: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

42

Lembaga Pendidikan formal seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,

Sekolah Menengah Atas serta beberapa institusi pendidikan untuk jenjang lebih

tinggi seperti Universitas (Perguruan Tinggi) ataupun Pondok Pesantren. Pondok

Pesantren yang ada di Wilayah Kelurahan Cireundeu merupakan salah satu

pondok ataupun ma'had yang cukup memiliki nama dikalangan kaum santri atau

kaum terpelajar, Daar As-sunnah (red : Darussunnah) suatu ma'had di bawah

pimpinan ulama besar yaitu K.H. Ali Mustofa Ya'kub (salah satu Ahli Hadits di

Indonesia) yang bergerak khusus didalam bidang keilmuan Hadist. Namun

sayangnya Putera Daerah dalam hal ini adalah remaja/I dikalangan setempat (red

:pribumi) sangat jarang yang berminat untuk bisa melanjutkan pendidikan

mereka di Ma'had tersebut.

Sarana Perdagangan

No. Jenis Sarana Jumlah

1. Pertokoan / Ruko 3

2. Pasar Swalayan / Toserba 5

3. Restoran / Rumah Makan 3

4. Warung 97

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Dari keterangan di atas, dapat diambil informasi bahwa sarana

perdagangan di wilayah Kelurahan Cireundeu cukup baik. Hal ini didukung

dengan beberapa sarana yang tadi telah disebutkan diatas. Pasar Swalayan

sebagai sarana yang di manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membeli

kebutuhan-kebutuhan harian ditambah lagi dengan sarana perdagangan yang

Page 52: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

43

bersifat mikro seperti warung yang jumlahnya cukup banyak di wilayah

kelurahan Cireundeu. Fakta ini merupakan indikasi bahwa kegiatan

perekonomian dalam hal ini terkait dengan sarana perdagangan cukup baik dan

berkembang.

Sarana Perbankan dan Koperasi

No. Jenis Sarana Jumlah

1. Bank Umum / Komersil 5

2. Bank Perkreditan Rakyat 2

3. Koperasi non KUD 1

4. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) 1

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Dari keterangan di atas, dapat diambil informasi bahwa sarana Perbankan

dan Koperasi di Wilayah Kelurahan Cireundeu cukup memadai. Hal ini bisa

dilihat dari beberapa Bank Umum / komersil yang terdapat pada wilayah

tersebut. Keberadaan Bank-bank yang ada memberikan kemudahan bagi

masyarakat untuk dapat melakukan transaksi-transaksi keuangan baik saving

(menyimpan/menabung) ataupun kegiatan lain berupa permohonan pembiayaan

serta untuk transaksi yang dilakukan sebagai sarana lalu lintas pembayaran.

Begitu pula keberadaan Koperasi, yang memiliki fungsi yang hampir sama

dengan Bank hanya saja biasanya keberadaan Koperasi meliputi bidang-bidang

yang lebih bersifat mikro. Tentu saja hal ini merupakan suatu nilai positif bagi

keberadaan wilayah Kelurahan Cireundeu karena memiliki sarana Perbankan dan

Koperasi yang cukup baik, karena dengan itu dinamisasi ekonomi dapat berjalan

dan berkembang dengan nilai yang cukup signifikan.

Page 53: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

44

D. JUMLAH MASJID DAN MUSHALLA

Data Masjid

No. Nama Masjid Alamat Ketua

1. At-Taubah Cireundeu Rt 01/01 H. Mursidi

2. Al- Ikhlas Cireundeu Rt 04/01 Drs. Hanafi

3. At- Taqwa Poncol Rt 04/02 Fahruzi,SE

4. Al- Mukhlisin Poncol Rt 02/02 Drs. Sumardi

5. Al- Hidayah Poncol Rt 01/02 Syarif Ma'mum,SAg

6. Al- Barkah Gunung Selatan Rt 04/03 Drs. Abd.Aziz Syam

7. Baitul Ula Pisangan Timur Rt 04/04 H. Abd Rachim

8. Al- Ikhlas Kp. Baru Rt 05/09 Endang Supandi,SE

9. Al- Irfan Komplek UI Rt /07 Moh Arifin

10. Ruhama Pisangan Barat Rt 05/09 Drs. H. Mudjitaba

11. Al- Mugiroh Pisangan Barat Rt 03/09 Drs. H.M. Satibi

12. Al-Mujahidin Pisangan Barat Rt 01/09 Drs. Murbantoro

13. Darussa'adah Cireundeu Ilir Rt 02/10 Drs. Rahmat

14. Nurul Huda Kp. Gintung Rt 02/08 Ust Dahlan

15. Al- Istiqomah Kp. Gunung Utara Rt 02/11 Drs. Alek Iskandar

16. Jabalul Rahmah Kp. Gunung Utara Rt 04/11 M. Noor

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Data Mushalla

No. Nama Mushalla Alamat Ketua

1. As-syifa Cireundeu Rt 01/01 H. Mudassir

2. Al- Muttaqin Cireundeu Rt 02/01 Ustadz Kasmani AR

3. Al- Huda Poncol Rt 04/02 H. Hatta Abidin

4. Al-Inayah Poncol Rt 02/02 H. Dana

5. Al- Muhajirin Gunung Selatan Rt 01/03 Sumardi

6. Nurul Yaqin Pisangan Timur Rt 01/04 H.Endang Supriatna,SE

7. Al- Ittihad Pisangan Barat Rt 01/05 M. Noor

8. Nurus Sajidin Pisangan Barat Rt 03/05 Mustofa Y.

9. Al- Fallah Pisangan Barat Rt 04/05 Judi Asidi

10. Al- Muqarrabin Kp. Baru Rt 03/06 H. Matalih

11. Nurul Iman Gintung Rt 01/08 H. Muslim

12. Al- Kabadiyah Pisangan Barat Rt 03/09 Drs. Syamsuddin Dasan

13. Al- Misbah Gunung Utara Rt 03/11 Abd Syukur

Profil Kelurahan Cireundeu 2008

Page 54: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

45

Jumlah masjid yang ada di wilayah Kelurahan Cireundeu sebanyak 16

buah. Ini jumlah yang lumayan banyak mengingat luas wilayah Kelurahan

Cireundeu tidak terluas dibanding dengan daerah kelurahan lainnya di Tangerang

Selatan. Masjid-masjid yang ada saat ini merupakan masjid yang memiliki

bangunan yang cukup terbilang modern. Kualitas bangunan beragam. Beberapa

masjid merupakan masjid yang memiliki usia bangunan yang cukup tua seperti

halnya masjid Baitul Ula yang merupakan Masjid yang pertama kali dibangun di

wilayah setempat (Kelurahan Cireundeu dan sekitarnya). Namun tidak berarti

bahwa bangunan masjid terlihat tua karena sudah mengalami beberapa kali

renovasi. Di samping itu beberapa masjid masih bisa digolongkan sebagai masjid

dengan usia bangunan yang terbilang muda seperti masjid Jabalul Rahmah

(masjid yang berada di kawasan sekitar daerah bencana situ gintung yang berdiri

kokoh di saat bangunan lain rusak parah) dan Masjid Al Ikhlas (Kampung Baru)

sebagai masjid yang didirikan dalam kurun 3 tahun terakhir. Hal ini memberikan

indikasi bahwa keberadaan Masjid yang ada di Kelurahan Cireundeu memiliki

manajemen yang beragam, mulai dari manajemen pengelolaan masjid secara

umum sampai dengan pengelolaan dana masyarakat khususnya lagi mengenai

pola penghimpunan dana zakat dan pola distribusinya. Termasuk pula dengan

keberadaan mushalla yang ada, pun memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda

dengan keberadaan masjid. Setiap kali tiap ramadhan menjelang hampir seluruh

masjid dan mushalla membentuk panitia dana sosial (Amil) . Dari sini penulis

ingin melihat lebih jauh bagaimana pengurus DKM (Dewan Kesejateraan

Page 55: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

46

Masjid/Mushalla) mengelola kegiatan-kegiatan yang ada di masjid/ mushalla

yang bersangkutan terkait dengan pola manajemen kegiatan secara umum dan

khususnya tentang pengelolaan dana ummat berupa zakat seputar pola

penghimpunan dan pendistribusiannya.

Page 56: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

47

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Analisis hasil penelitian merupakan salah satu bagian terpenting dalam

proses penelitian. Data yang didapatkan saat pelaksanaan penelitian akan

dianalisis dan di bahas pada bab ini. Termasuk dalam kesempatan kali ini, akan

dikemukakan pembahasan terhadap temuan penelitian tentang pengelolaan zakat.

Pengelolaan zakat merupakan bagian terpenting dalam memaksimalkan manfaat

keberadaan zakat itu sendiri. Termasuk dalam hal ini adalah pengelolaan atau

manajemen dana ummat, yang dikelola oleh masjid atau mushola. Seperti apa

yang telah diungkap pada bab sebelumnya, masjid harusnya bisa menduduki

fungsi yang lebih optimal, tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah saja,

namun fungsi-fungsi lain seperti fungsi lembaga sosial, lembaga ekonomi dan

pemberdayaan ummat, fungsi pendidikan dan politik (bukan politik praktis),

harusnya bisa juga kita jumpai pada lembaga ibadah seperti masjid atau mushola.

Dalam bab ini, akan dijabarkan temuan penelitian di lapangan (dalam hal

ini, adalah masjid atau mushalla di Kelurahan Cireundeu) terkait dengan

manajemen atau pengelolaan zakat, infak dan shodaqoh sebagai dana sosial

masyarakat berikut dengan potensinya di Kelurahan Cireundeu.

Page 57: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

48

A. Gambaran umum Proses penelitian

Objek penelitian ini adalah manajemen pengelolaan dana ummat (dana

sosial) pada seluruh masjid dan mushalla yang berada di wilayah Kelurahan

Cireundeu dengan fokus pada manajemen pengelolaan zakat, infak dan sedekah.

Jumlah masjid yang berada di wilayah Kelurahan Cireundeu sebanyak 16 buah.

Berikut tabel masjid yang berada di wilayah Kelurahan Cireundeu :

Tabel 4.1 : Masjid di Kelurahan Cireundeu menurut Alamat dan Pengurus

No. Nama Masjid Alamat Ketua Takmir

1. At-Taubah Cireundeu Rt 01/01 H. Mursidi

2. Al- Ikhlas Cireundeu Rt 04/01 Drs. Hanafi

3. At- Taqwa Poncol Rt 04/02 Fahruzi,SE

4. Al- Mukhlisin Poncol Rt 02/02 Drs. Sumardi

5. Al- Hidayah Poncol Rt 01/02 Syarif Ma'mum,S.Ag

6. Al- Barkah Gunung Selatan Rt 04/03 Drs. Abd.Aziz Syam

7. Baitul Ula Pisangan Timur Rt 04/04 H. Abd Rachim

8. Al- Ikhlas Kp. Baru Rt 05/09 Endang Supandi,SE

9. Al- Irfan Komplek UI Rt /07 Uts. Moh Arifin

10. Ruhama Pisangan Barat Rt 05/09 Drs. H. Mujitaba

11. Al- Mugiroh Pisangan Barat Rt 03/09 Drs. H.M. Satibi

12. Al-Mujahidin Pisangan Barat Rt 01/09 Drs. Murbantoro

13. Darussa'adah Cireundeu Ilir Rt 02/10 Drs. Rahmat

14. Nurul Huda Kp. Gintung Rt 02/08 Ust. Dahlan

15. Al- Istiqomah Kp. Gunung Utara Rt 02/11 Drs. Alek Iskandar

16. Jabalul Rahmah Kp. Gunung Utara Rt 04/11 M. Noor

Sumber : Data Lapangan

Page 58: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

49

Dalam kesempatan penelitian ini, penulis mengunjungi seluruh masjid

yang tercantum pada tabel di atas. Data pada tabel di atas diperoleh dari

Kelurahan Cireundeu. Dari sekian jumlah masjid yang penulis datangi, sebagian

besar kepengurusan Dewan Kemakmuran masjid (DKM) memberikan respon

yang cukup baik dan positif, sehingga proses pengumpulan data yang dibutuhkan

terkait dengan pengelolaan atau manajemen zakat pada masjid-mushola terkait

dapat berjalan dengan cukup lancar. Proses pengumpulan data baik yang

diperoleh melalui pengisian checklist instrumen pengumpulan data atau

konfirmasi melalui proses wawancara membutuhkan waktu kurang lebih 1,5

bulan.

Adapun perlu penulis sampaikan, bahwa tidak semua masjid bersedia

memberikan data yang diminta khususnya data yang terkait dengan pengelolaan

atau manajemen zakat. Beberapa masjid yang tidak bersedia memberikan

datanya antara lain adalah masjid At Taqwa (Poncol Rt 04/02) dan masjid Nurul

Huda (Kp Gintung Rt 02/08). Untuk masjid At Taqwa, penulis konfirmasi via

telepon namun belum ada respon atau tanggapan yang cukup terbuka untuk

proses penelitian yang dilakukan. Penulis pun berusaha untuk mendatangi

langsung ke masjid At Taqwa untuk proses konfirmasi tentang instrumen

pengumpulan data yang diajukan. Namun, sampai laporan ini ditulis, data masih

tetap tidak diberikan, dan pengurus tidak mejembatani penulis dalam hal ini

Page 59: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

50

sebagai pihak yang ingin mengumpulkan data terkait dengan bagaimana proses

pengelolaan atau manajemen dana ummat yang berlaku di masjid tersebut.

Ada beberapa alasan yang diungkapkan oleh salah satu pengurus yang

ditemui, untuk keberatan memberikan data dimaksud adalah pengurus yang

bersangkutan (bendahara atau kepanitian amil zakat) belum bisa dihubungi dan

tidak kunjung muncul di masjid. Alasan lainnya adalah data yang terkait dengan

pengelolaan zakat khususnya jumlah dana ZIS yang terkumpul untuk beberapa

periode terakhir ini raib atau hilang pasca terjadi bencana jebol tanggul Situ

Gintung. Pada peristiwa itu, dokumen serta file yang berhubungan dengan

kepengurusan masjid termasuk data manajemen zakat dan jumlah dana ZIS yang

terkumpul pun hilang terbawa arus air. Data alternative yang ada disimpan oleh

pengurus, dari informasi yang diperoleh Pengurus tersebut menempatkan data

penting tentang pengelolaan ZIS khususnya serta data-data lainnya di salah satu

gedung fakultas UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) karena beliau

bekerja di tempat tersebut. Penulis secara pribadi tidak begitu mengerti apakah

alasan yang diajukan adalah alasan klise atau benar-benar realitas. Peneliti coba

konfirmasi beberapa kali, namun hasilnya seperti tidak ada lampu hijau untuk

bisa menjembatani proses penelitian yang sedang dilakukan.

Sementara itu, masjid Nurul Huda yang berada di bawah naungan Ustadz

Dahlan, juga termasuk salah satu masjid yang tidak berkontribusi data dalam

proses penelitian ini. Pada saat awal penulis mengunjungi masjid Nurul Huda,

Page 60: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

51

penulis tidak direspons dengan cukup baik. Pengurus DKM yang penulis datangi,

nampaknya enggan untuk terbuka kepada penulis dalam memberikan data yang

penulis butuhkan.. Bahkan pengurus DKM menanyakan hal-hal yang sama sekali

tidak ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan, seperti keluhan beliau

terhadap UIN secara kelembagaan. Beliau berkata bahwa UIN tidak

berkontribusi langsung terhadap pengembangan dan pembangunan masjid Nurul

Huda. Lebih ekstrim lagi, keluhan beliau terhadap mahasiswa-mahasiswi UIN

yang sudah tidak seperti dulu lagi (red: akhlak dan sopan santunnya).1

Penulis sempat terkejut dengan apa yang beliau sampaikan pada saat itu.

Beliau juga berpendapat bahwa apa yang diminta khususnya dalam penelitian ini

terkait dengan laporan keuangan yang dimiliki kepanitiaan ZIS dan segala

sesuatu yang terkait dengan keuangan merupakan hal yang sensitive. Karena sifat

data tersebut, beliau sangat keberatan untuk menyanggupi permintaan penulis.

Sebelum berakhir perbincangan pada malam itu, beliau bertanya tentang asal

penulis. Setelah beliau mengetahui keberadaan penulis yang memang menjadi

putera paerah (Cireundeu, Pisangan Timur), akhirnya dengan nada perlahan

beliau menyanggupi untuk membantu penulis dalam proses penelitian. Sepekan

berlalu, konfirmasi yang penulis lakukan dengan mendatangi kediaman beliau

langsung ternyata tidak kunjung mendapat hasil yang diharapkan. Beliau tetap

tidak merespons checklist yang diberikan. Beberapa hari setelahnya, penulis

1 Wawancara dengan salah satu pengurus masjid Nurul Huda, Gintung : Ust. Dahlan

Page 61: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

52

menawarkan proses wawancara langsung kepada beliau. Beliau pun membalas

via sms yang intinya seluruh pihak terkait dalam kepanitian ZIS masjid Nurul

Huda tidak dapat membantu proses penelitian.

Ada satu masjid lagi yang pada saat dikunjungi, ternyata masjid tersebut

telah memiliki UPZ (unit pengelola zakat). Namun sayang, setelah dikonfirmasi

beberapa kali terkait dengan pengumpulan data khususnya mengenai jumlah

dana ZIS yang terkumpul, pihak DKM tidak dapat memenuhi permintaan

Penulis. Salah satu pengurus DKM yang ditemui menyatakan bahwa sebenarnya

masjid Jabalul Rahmah telah memiliki UPZ (unit pengelolaan zakat) namun saat

ini kepengurusan internal UPZ sedang mengalami krisis, kendala internal.

Sehingga segala data khususnya yang terkait nominal jumlah dana ZIS yang

terkumpul sepenuhnya dikuasai oleh pengurus UPZ dan karenanya, pihak DKM

tidak mengetahuinya dengan detail. Dalam kesempatan penelitian yang

dilakukan, pengurus DKM hanya dapat membantu untuk mengisi daftar checklist

yang telah dibuat dan konfirmasi wawancara untuk pengumpulan data kualitatif

terkait dengan gambaran pengelolaan manajemen dana ZIS yang ada pada masjid

Jabalul Rahmah.

Untuk mushola, dari 13 mushola yang tercantum pada data daftar masjid

dan mushola yang ada di wilayah Kelurahan Cireundeu, sebagian mushola tidak

melakukan kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana sosial zakat, infak

dan shodaqoh. Berikut tabel mushola yang ada di Kelurahan Cireundeu.

Page 62: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

53

Tabel IV.2 : Mushola di Kelurahan Cireundeu menurut Alamat dan Pengurus

No. Nama Mushola Alamat Ketua

1. As-syifa Cireundeu Rt 01/01 H. Mudassir

2. Al- Muttaqin Cireundeu Rt 02/01 Ustadz Kasmani AR

3. Al- Huda Poncol Rt 04/02 H. Hatta Abidin

4. Al-Inayah Poncol Rt 02/02 H. Dana

5. Al- Muhajirin Gunung Selatan Rt 01/03 Sumardi

6. Nurul Yaqin Pisangan Timur Rt 01/04 H. Endang Supriatna,SE

7. Al- Ittihad Pisangan Barat Rt 01/05 M. Noor

8. Nurus Sajidin Pisangan Barat Rt 03/05 Mustofa Y.

9. Al- Fallah Pisangan Barat Rt 04/05 Judi Asidi

10. Al- Muqarrabin Kp. Baru Rt 03/06 H. Matalih

11. Nurul Iman Gintung Rt 01/08 H. Muslim

12. Al- Kabadiyah Pisangan Barat Rt 03/09 Drs. Syamsuddin Dasan

13. Al- Misbah Gunung Utara Rt 03/11 Abd Syukur

Sumber : Data Lapangan

Beberapa mushola target penelitian tidak melakukan pengelolaan dana

zakat, infak dan shodaqah. Mushola-mushola tersebut adalah mushola Al

Misbah, Al Kabadiyah, Al Muqarrabin, dan Al Muttaqin. Mushola Al Misbah

dan mushola Al Muqarrabin memiliki alasan yang sama, yakni letak kedua

mushola yang berdekatan dengan salah satu masjid yang terdapat di sekitar

mushola di mana pengelola dana zakat infak dan sedekah tersebut dipusatkan di

masjid. Mushola Al Muqarrabin letaknya berdekatan dengan masjid Al Barkah di

Kampung Baru sedang mushola Al Misbah letaknya berdekatan dengan masjid

Al Istiqomah di Kampung Gunung Utara. Menurut pengurus mushola yang

Page 63: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

54

dikunjungi, kedua mushola ini tidak menyelenggarakan kegiatan penghimpunan

dana ZIS, karena masyarakat sekitar mushola biasanya menyalurkan zakat

melalui masjid.

Mushola Al Kabadiyah yang terletak di Pisangan Barat sebenarnya

menerima dana zakat dari masyarakat namun pengelolaannya masih dalam

jumlah yang sangat sedikit, terbatas, dan sangat sederhana. Jika ada warga yang

datang ke mushola untuk membayarkan zakatnya, pengurus akan menerima dan

langsung memberikan zakat tersebut kepada mustahik yang ada di sekitar

mushola. Jumlah dana ZIS yang terkumpul pun tidak sampai nominal Rp

500.000. Pengelolaan semacam ini tanpa adanya pencatatan dan rekapitulasi di

akhir. Begitu informasi yang didapatkan dari salah satu pengurus mushola Al

Kabadiyah.

Sedang untuk mushola Al Muttaqin, di bawah naungan pengurus Ustadz

Kasmani, tidak melakukan kegiatan penghimpunan dana Zakat, Infaq dan

Shodaqoh karena di sekitar lingkungan mushola untuk kegiatan semacam ini

langsung dikelola sepenuhnya oleh aparat lingkungan setempat. Di mushalla Al

Muttaqin memang tidak menyelenggrakan langsung pengelolaan dana ummat

seperti penghimpunan dan pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqoh, hanya

saja pada saat menjelang proses pendistribusian, pihak aparat dalam hal ini

sebagai pihak yang menghimpun dan mendistribusikan dana zakat, infaq dan

shsdaqoh berkumpul untuk duduk bersama pengurus mushola guna

Page 64: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

55

menginformasikan berapa jumlah dana ZIS yang terhimpun, dan kepada siapa

dana akan dialokasikan dan didistribusikan. Kemudian dalam kesempatan yang

sama, pengurus mushola melakukan suatu tradisi yaitu menyebutkan daftar nama

para muzakki kemudian mendoakannya. Intinya, dalam kegiatan penghimpunan

dan pendistribusian dana ZIS, mushola Al Muttaqin tidak menyelenggarakan

kegiatan tersebut secara khusus dan langsung, namun lebih mempercayakan

pengelolaannya pada aparat lingkungan setempat dalam proses dan

penghimpunan dana ZIS tersebut. 2

B. Manajemen Pengelolaan Dana ZIS Masjid dan Mushola (Se-Kelurahan

Cireundeu)

Dari data yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data berupa

checklist dan konfirmasi melalui wawancara langsung, ada banyak informasi

yang diperoleh khususnya yang terkait dengan tata kelola dana ummat berkenaan

dengan kondisi atau proses dan cara penghimpunan serta pendistribusian dana

yang berhasil dihimpun. Penulis mencoba membagi pembahasan dalam beberapa

sub bab lainnya seperti Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan

Pengawasan. Kesemua sub bab pembahasan tadi dalam Ilmu Manajemen dikenal

dengan istilah POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Dengan

kata lain, apa yang dipaparkan dalam kesempatan laporan penelitian ini ingin

2 Wawancara langsung dengan salah satu pengurus mushalla Al Muttaqin:Ust Kasmani

Page 65: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

56

melihat bagaimana keberadaan fungsi masjid dan mushola yang berpotensi besar

menjadi sentral kegiatan dari dinamisasi proses hidup dan kehidupan Ummat

dapat dimaksimalkan.

1. Perencanaan (Planning)

Dalam kesempatan penelitian ini, penulis mencoba lihat dari berbagai

macam aspek seperti fenomena keberadaan amil atau panitia pengelola dana

ummat dari segi latar belakang terbentuknya, tujuan, konsistensi lembaga dan

yang lainnya. Di lihat dari segi latar belakang, penbentukan amil atau panitia

zakat yang ada pada masjid atau mushola di wilayah Kelurahan Cireundeu dilatar

belakangi oleh faktor kebiasaan atau tradisi. Hampir seluruh (95,65%) masjid

dan musholla yang penulis kunjungi melakukan kegiatan pengelolaan dana ZIS

disebabkan oleh faktor kebiasaan (habit) khususnya di bulan Ramadhan.

Hanya masjid Jabalul Rahmah yang ketika penulis konfirmasi memberikan

informasi bahwa keberadaan amil zakat yang ada di sana dilatar belakangi bukan

oleh sekedar faktor kebiasaan bulan Ramadhan saja namun lebih karena

penyelenggaraan kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana zakat, infaq

dan shodaqoh pada masjid ini sudah berbentuk amil yang lebih profesional dan

bertanggung jawab. Hal ini bisa dilihat dari sejarah pembentukan semacam unit

yang bisa disejajarkan dengan kepengurusan DKM yaitu Unit Pengelolaan Zakat.

Unit Pengelolaan Zakat, di masjid ini, adalah sebuah unit yang berfungsi untuk

Page 66: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

57

melakukan kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana sosial, berupa dana

zakat, infaq dan shadaqoh.

Hal lain yang juga ikut melatar belakangi kegiatan penghimpunan dan

pendistribusian dana ZIS adalah lebih terkait faktor fasilitator yang

mengakomodir kepentingan ummat dalam menghimpun dan menyalurkan

dana ZIS. Hampir semua (91,30%) masjid dan mushola yang diteliti

mengindikasikan bahwa selain faktor kebiasaan, keberadaan amil atau panitia

ZIS merupakan salah satu media untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat

khususnya mereka yang ingin menyalurkan zakatnya. Pada awalnya sebagian

masyarakat membayarkan dana zakat langsung kepada mustahik yang memang

dianggap layak menerima dana zakat, pembayaran dana zana zakat lebih bersifat

hubungan langsung anatara personal, namun seiring dengan perkembangan

budaya dan cara, kini masyarakat mencari hal yang lebih praktis dan tidak

memberatkan menurut dirinya. Sebagian masyarakat baru bisa membayar

zakatnya pada akhir Ramadhan maka dalam hal ini fungsi amil sebagai sebuah

lembaga mediasi antara muzakki dan mustahik sangat diperlukan untuk

mengakomodasi kepentingan semacam itu.

Adapun tujuan kegiatan penghimpunan atau pendistribusian dana ummat

yang dilakukan oleh hampir seluruh (95,65%) amil masjid dan mushalla di

kelurahan Cireundeu adalah mengakomodasi kepentingan ummat dalam hal

membayar zakat, infaq dan shodaqoh serta mendistribusikannya khususnya

Page 67: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

58

pada bulan Ramadhan kepada para mustahik. Berkaitan pula dengan faktor

yang melatarbelakangi kegiatan pengelolaan dana ZIS, (21,74%) amil masjid

dan mushola melakukan kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana ZIS

pada bulan Ramadhan dengan salah satu landasan yaitu mengisi kekosongan

kegiatan masjid atau mushola pada saat bulan Ramadhan. Hal ini

menunjukkan fakta bahwa terdapat sebagian kecil masjid dan musholla

melakukan kegiatan pengelolaan dana sosial masyarakat dengan manajemen

yang kurang baik.

Pembahasan lain dalam model perencanaan yang terkait dengan kegiatan

penghimpunan dan pendistribusian dana ZIS adalah mengenai konsistensi

kelembagaan atau amil tersebut. Di sini penulis ingin melihat tentang bagaimana

amil yang terbentuk memposisikan kinerja dan tugasnya yang kemudian akan

mengindikasikan keberlangsungan tugas dan konsistensi lembaga. Berkenaan

dengan aspek ini, hampir seluruh (86,96%) masjid dan mushola yang diteliti

memiliki model perencanaan sebagai lembaga atau satuan kerja (unit) yang

bersifat momental (berlaku pada saat Ramadhan saja). Namun, ada beberapa

masjid yang melakukan kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana sosial

masyarakat tidak hanya dilakukan pada bulan ramadhan atau dengan kata lain

kepengurusan panitia zakat tidak hanya berlaku saat bulan ramadhan, namun

kepengurusan ini berlanjut hingga bulan lainnya. Masjid yang melakukan model

seperti ini adalah masjid Jabalul Rahmah, masjid Al Barkah, masjid Al

Page 68: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

59

Mujahidin, masjid Al Mughirah, masjid Baitul Ula, masjid Daarus Sa’adah, dan

masjid Al Istiqomah. Sedang mushola yang melakukan model serupa adalah

mushola As Syifa dan mushola Nurus Sajidin.

Banyak ditemui keberadaan masjid dan mushola, namun ironinya belum

banyak dijumpai masjid atau mushola yang telah melakukan fungsi dan

tujuannya secara optimal. Dengan kata lain bahwa keberadaan masjid atau

mushola hanya masih difungsikan sebagai tempat ritual atau ibadah, bahkan

aplikasi nilai-nilai ritual atau ibadah belum terlalu maksimal. Artinya,

optimalisasi jamaah untuk menumbuhkan kesadaran memakmurkan masjid atau

mushola, terutama sebagai institusi pemberdayaan umat, dirasa masih kurang.

Hal ini semestinya menjadi perhatian banyak pihak, khususnya bagi setiap insan

yang peduli akan kondisi perkembangan ummat. Di Kelurahan Cireundeu,

masjid yang memang memiliki kapasitas sebagai amil yang mendekati

profesional adalah masjid Jabalul Rahmah karena masjid ini telah memiliki Unit

Pengelolaan Zakat. Ketika penulis secara khusus mengunjungi masjid ini

memang terlihat bahwa di sekitar area masjid ini pun benar-benar telah berdiri

sebuah bangunan sederhana yang memang khusus diperuntukkan untuk kegiatan

yang berkaitan erat dengan penghimpunan dan pendistribusian dana ZIS.

Berkaitan dengan proses konsolidasi atau rapat persiapan sebelum

pelaksanaan sebagai salah satu bentuk perencanaan, diperoleh informasi bahwa

hampir seluruh (91,30%) amil ZIS masjid dan mushola melakukan rapat atau

Page 69: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

60

konsolidasi sebelum pelakasanaan kegiatan penghimpunan atau pendistrbusian

dana ZIS. Namun peneliti menjumpai ada satu masjid di daerah Poncol yaitu

masjid Al Hidayah yang memperlihatkan satu fakta menarik. Ketika penulis

mendatangi salah seorang pengurus masjid yang kini berubah nama menjadi

masjid Menara Al Hidayah, yaitu bapak Sofyan, beliau menjelaskan tentang

kondisi masjid khususnya terkait dengan pengelolaan dana ZIS yang ada pada

masjid tersebut. Menjadi menarik karena kepengurusan DKM atau panitia

pengelola dana ummat tidak melakukan rapat konsolidasi sebelum melakukan

kegiatan pengelolaan dana masyarakat. Beberapa hal yang menyebabkan

kondisi tersebut adalah pengurus masjid yang memiliki idealisme bahwa

biasanya orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan hanya sebatas eksis

dalam format kepengurusan panitia namun tidak berwujud dalam aplikasi

kinerja.3 Oleh karenanya, penulis berkesimpulan bahwa salah satu faktor yang

menyebabkan masjid Menara Al Hidayah tidak melakukan rapat koordinasi atau

konsolidasi awal menjelang pelaksanaan pengelolaan dana ZIS adalah karena

ketidak percayaan pengurus terhadap kondisi umum yang ada pada masayarakat

sekitar (menurut beliau).

Aspek lain yang masih terkait dengan perencanaan adalah apakah Amil

ZIS atau kepanitiaan serupa yang dibentuk melakukan pendataan terbaru

tentang muzakki atau mustahik. Untuk data muzakki terbaru, diperoleh

3 Wawancara langsung dengan pengurus masjid Menara Al Hidayah,Poncol: bapak Sofyan

Page 70: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

61

informasi bahwa 60,87% masjid dan mushola melakukan pendataan baru tentang

muzakki (pemberi zakat). Namun setelah penulis konfirmasi, bahwa model

pendataan yang dilakukan adalah pada saat muzakki datang ke masjid atau

mushola kemudian membayarkan Zakatnya setelah itu petugas atau Amil Zakat

mencatat nama dan jenis dana yang dikeluarkannya. Model semacam rekapitulasi

penerimaan dan pihak yang membayar zakatnya bukan proses pendataan yang

dilakukan sebelum kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana ZIS. Untuk

pendataan mustahik pun demikian, hanya saja untuk pendataan mustahik

dilakukan pada saat berlangsungnya proses atau kegiatan penghimpunan dana

zakat. Sambil berjalan, sebagian pengurus melakukan pendataan mustahik yang

diperoleh melalui aparat lingkungan sekitar atau menyortir data lama yang sudah

ada.

Berbagai macam pengalaman yang berkaitan dengan tata kelola dana ZIS

yang telah dilakukan oleh beberapa Lembaga Amil Zakat profesional bisa

dijadikan bahan masukkan atau pelajaran yang kemudian dapat diaplikasikan

dalam bentuk pengelolaan dana ZIS pada masjid atau mushola. Hal ini bisa

diwujudkan melalui beragam cara seperti melakukan Pelatihan Tata kelola Zakat

bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Profesional. Berkaitan dengan hal

ini, diperoleh informasi bahwa masjid dan mushola di Kelurahan Cireundeu

yang melakukan kegiatan penghimpunan dan pendistribusian dana ZIS tidak atau

belum pernah melakukan kegiatan semacam itu (pelatihan tentang tata kelola

Page 71: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

62

dana ummat). Melalui usaha seperti ini, mestinya pengelola bisa memaksimalkan

kinerja terkait dengan standarisasi pencatatan dana ZIS yang dihimpun, kriteria

dan kategori mustahik (orang yang berhak menerima dana ZIS termasuk dalam

hal ini insentif untuk amil), sistem keuangan serta pelaporan kepada publik dan

jamah secara umum atau internal kepanitiaan. Kesemua hal tadi merupakan

perangkat yang akan meningkatkan kinerja dan profesionalitas dari amil atau

kepanitiaan pengelolaan dana ZIS yang ada pada masjid dan mushola. Karena

walaupun sifat dari pengelolaan kegiatan ini adalah ibadah namun tetap

memerlukan proses pertanggung jawaban dan selalu dituntut untuk bisa

melakukan segala hal yang terkait dengan pengelolaan secara optimal.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan

penting dalam mengintegrasikan beberapa tujuan dari penyelenggaraan suatu

kegiatan atau kinerja organisasi. Di sini, analisis pengorganisasian diwujudkan

melalui beberapa pembahasan yaitu mengenai tenaga kerja (pelaksana tugas),

waktu pelaksanaan, dan model pembagian tugas.

Mengenai salah satu unsur pengorganisasian yaitu model tenaga kerja

(pelaksana tugas) diperoleh informasi bahwa 82,61% komposisi dari amil atau

pengelola dana ummat didominasi oleh kepengurusan DKM setempat serta

remaja di lingkungan sekitar masjid dan mushola terkait. Keberadaan pengurus

Page 72: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

63

DKM dari masjid atau mushola menjadi kepengurusan amil (panitia ZIS) secara

otomatis, atau dengan kata lain setelah diadakan rapat koordinasi internal

pengurus DKM maka dipilih penanggung jawab untuk kegiatan pengelolaan ZIS

pada periode tertentu, yang kemudian penanggung jawab tersebut akan

menyusun kepanitiaan secara utuh untuk melakukan kegiatan pengelolaan ZIS.

Biasanya yang menjadi penanggung jawab dari kegiatan pengelolaan ZIS pada

masjid dan mushola adalah salah satu pengurus DKM yang memang telah

memiliki pengalaman dalam kegiatan pengelolaan dana ZIS pada periode

sebelumnya. Sehingga sedikit banyak telah mengetahui tentang pola serta alur

kerja kepengurusan atau panitia ZIS. Sedang keberadaan remaja dalam hal ini

yang berdekatan dengan lingkungan masjid atau mushola menjadi kepengurusan

amil (panitia ZIS) lebih berfungsi sebagai tenaga pelaksana di lapangan atau

langsung bersinggungan dengan hal-hal teknis seperti tenaga untuk menjaga

stand (penghimpunan dana ZIS) serta membantu kepengurusan inti dalam proses

pendistribusian dana ZIS yang terhimpun kepada para mustahik yang telah

tercantum datanya pada Panitia ZIS.

Model pengorganisasian lain terkait dengan tenaga kerja atau pelaksana

tugas yaitu 65,22% komposisi tenaga amil terdiri dari kepengurusan DKM

bekerja sama dengan segenap jama’ah rutin dan aparat lingkungan sekitar

masjid atau mushola. Bekerja sama tersebut dalam wujud kerja sama dengan

aparat lingkungan khususnya yang berkaitan dengan data mengenai warga sekitar

Page 73: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

64

yang memenuhi kriteria sebagai mustahik. Kepengurusan amil atau panitia ZIS

umumnya hanya meminta data mustahik dari aparat lingkungan terkait karena

data demografi. Namun ada juga masjid atau mushola (masjid Al Irfan, masjid

Baitul Ula, masjid Al Mujahidin, masjid Al Barkah, masjid Jabalul Rahmah,

masjid Darus Sa’adah, masjid Ruhama, masjid Al Istiqomah, mushalla Nurus

Sajidin, mushalla As Syifa, mushalla Al Muhajirin, mushalla Al Falah, mushalla

Nurul Iman, mushalla Al Huda) yang memang berinisiatif melakukan pencatatan

tentang daftar mustahik dari lingkungan sekitar untuk kemudian dikompromikan

dengan data yang diperoleh dari aparat lingkungan.

Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh, tidak ditemukan adanya

model yang terkait dengan kepanitiaan ZIS menggunakan jasa tenaga amil zakat

profesional. Hal ini juga memberikan gambaran bahwa pelaksanaan atau

pengelolaan dana ZIS masih bersifat sederhana, baik dilihat dari segi struktur

pelaksana tugas maupun proses kerja yang dilakukan. Namun mestinya, bukan

berarti karena sifat pengelolaannya yang masih sederhana kemudian pelaksanaan

kegiatan tersebut tidak dilakukan secara maksimal dan lebih terarah. Karena

pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana ZIS oleh amil atau panitia ZIS

merupakan suatu rangkaian dari proses ibadah pula yang mengintegrasikan unsur

ketuhanan dan sosial masyarakat. Sehingga diperlukan proses tanggung jawab

dan tuntutan untuk melakukan yang terbaik demi terciptanya output atau hasil

yang maksimal.

Page 74: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

65

Berkenaan dengan distribusi atau pembagian tugas, diperoleh informasi

bahwa 91,3% amil atau panitia pengelola dana ummat masjid dan mushola yang

mengelola dana ZIS melakukan proses kerja atau distribusi tugas yang jelas.

Maksudnya adalah walaupun pengelolaan dana ZIS yang ada di masjid atau

mushola masih bersifat sederhana, namun deskripsi tugas (job description) sudah

jelas. Pada setiap pengelola dana masyarakat di Masjid dan Musholla terdapat

pelaksana tugas yang menghimpun dana ZIS melalui pembukaan stand Zakat,

petugas yang melakukan pendistribusian dana ZIS kepada mustahik, petugas

yang melakukan pencatatan serta pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap

pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana ZIS. Semua pelaksana tugas bisa dinilai

jelas siapa pelaku dan model kerjanya. Namun seperti yang telah diungkap

sebelumnya, pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan ZIS tetap saja masih dalam

cakupan sederhana, belum adanya aturan yang tetap dan mengikat mengenai

teknis pelaksanaan pengelolaan dana ZIS tersebut.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan merupakan salah satu unsur yang juga memiliki peranan

penting dalam mengintegrasikan beberapa tujuan penyelenggaraan suatu

kegiatan atau kinerja organisasi. Kegiatan inti dalam mengorganisasi suatu

kegitan yang di dalamnya berisi teknis atau aplikasi yang diterapkan dari ide atau

wacana yang diungkapkan Dalam kesempatan penelitian kali ini, pelaksanaan

diwujudkan melalui beberapa pembahasan diantaranya mengenai kegiatan

Page 75: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

66

penghimpunan dana ZIS (retribusi), Kegiatan penyaluran dana ZIS (distribusi)

dan pengelolaan terkait.

a. Retribusi / Penghimpunan Dana Zakat

Diperoleh informasi bahwa 82,61% masjid dan mushalla yang diteliti

memiliki data Muzakki pada periode sebelumnya. Data yang dibuat melalui

proses pencatatan manual bukan merupakan hasil pendataan ulang atau update

data muzakki oleh amil pada tahun berjalan. Dalam hal sosialisasi atau informasi

mengenai keberadaan Amil ZIS yang ada di masjid atau mushalla, sebagian besar

masjid atau mushalla menggunakan pola sosialisasi yang sederhana. Sejumlah

82,61% masjid dan mushalla memasang spanduk yang berisikan

pemberitahuan kepada masyarakat bahwa pada masjid atau mushola tersebut

menerima dan mendistribusikan dana sosial masyarakat berupa dana zakat, infaq

dan shodaqoh. Salah satu masjid yang diteliti (masjid Al Istiqomah) memiliki

cara yang bisa dibilang sedikit lebih maju. Artinya kepengurusan Amil setempat

membuat semacam proposal zakat untuk kemudian disebarkan kepada segenap

donatur atau pihak-pihak yang dianggap akan memberikan donasinya berupa

zakat mal atau dari alokasi lainnya seperti infaq dan shodaqoh.

Hal lainnya terkait dengan proses model penghimpunan dana zakat, infaq

dan shadaqoh adalah yang berkenaan dengan cara menghimpun dana masyarakat

yang bersumber dari ZIS. Alternatif cara yang dilakoni oleh 95,65% panitia amil

Page 76: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

67

ZIS adalah dengan membuka stand penerimaan dana ZIS pada masjid atau

mushola yang bersangkutan. Adapun waktu pembukaan stand penerimaan dana

ZIS sekitar pertengahan bulan ramadhan dengan aktifitas yang makin intens

menjelang hari Iedul Fitri. Cara lain yang digunakan adalah dengan cara

langsung mendatangi rumah warga dan mengambil langsung sesuai dengan apa

yang telah dituntunkan oleh Rasulullah SAW dan apa yang telah Allah gariskan

dalam Al Qur’an dalam Surat At taubah ayat 103 bahwa konteks pengumpulan

dana zakat merupakan suatu kewajiban yang mesti dijalankan oleh amil atau

panitia pengelola dana ummat dengan cara mendatangi langsung warga,

mengambil langsung harta penduduk yang telah terkena kewajiban zakat dan

mengumpulkannya untuk kemudian akan dikelola oleh Amil untuk tujuan

mensejahterakan masyarakat dan perbaikan ekonomi ummat. Data yang

diperoleh menunjukkan bahwa hampir seluruh masjid dan mushalla hanya

menggunakan metode membuka stand di masjid atau mushola sebagai satu-

satunya sarana untuk menghimpun dan mengumpulkan dana Zakat, Infaq dan

Shodaqoh.

Dalam menjalankan amanah atau tugas sebagai amil, diperlukan kerja

sama dari berbagai macam pihak. Termasuk dalam hal ini adalah kerja sama

dengan kepengurusan aparat lingkungan setempat dalam hal penghimpunan dana

zakat. Keberadaan amil pada masjid dan mushalla yang berada di lingkungan

Kelurahan Cireundeu sebagian besar melakukan kerja sama dengan segenap

Page 77: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

68

aparat lingkungan seperti ketua RW dan RT setempat beserta staff atau jajaran

kepengurusannya. Kerja sama yang terjalin bisa terwujud dalam koordinasi dari

pihak amil mengenai jumlah dana zakat yang berhasil terhimpun dalam periode

berjalan atau bahkan pihak amil pada masjid atau mushola tersebut memang

bekerja sama dengan aparat dalam menghimpun dana zakat dari masyarakat

setempat. Data menunjukkan bahwa hampir seluruh masjid dan mushola yang

berada di Kelurahan Cireundeu melakukan proses kerja sama dengan aparat

lingkungan setempat khususnya dalam koordinasi terkait dengan jumlah dana

zakat yang berhasil terhimpun.

Adapun jenis dana yang diterima oleh amil di masjid atau mushalla

kelurahan Cireundeu yaitu zakat fitrah, zakat mal, infaq, shadaqoh dan fidyah.

Namun dalam pelaksanaannya kriteria untuk dana infaq dan shadaqoh masih

tercampur. Hampir seluruh amil masjid dan mushalla yang diteliti tidak

menjelaskan secara detail tentang perbedaan dana infaq dan shodaqoh khususnya

terkait dengan fungsi dan penggunaannya.

Pada umumnya, amil melakukan kegiatan penghimpunan dan

pendistribusian dana ZIS tidak disertai dengan pelatihan awal tentang

manajemen pengelolaan dana ZIS, oleh karenanya pelaksanaan kegiatan ini

hanya bertolak dari pengalaman pengelolaan pada tahun-tahun sebelumnya, jadi

belum ada standar pencatatan tentang jumlah dana ZIS yang terhimpun sehingga

Page 78: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

69

antara satu masjid dengan masjid lainnya menggunakan draft atau model

pencatatan yang berbeda pula.

b. Distribusi / Pembagian Dana Zakat

Model atau bentuk manajemen lain terkait dengan pengelolaan dana zakat

khususnya dalam hal pelaksanaan (actuating) tata kelola tersebut adalah

mengenai hal distribusi dana sosial masyarakat yang telah terhimpun. Amil

memiliki data mustahik yang mendapatkan zakat pada periode sebelumnya

sebagai acuan untuk proses distribusi atau pembagian dana ummat pada periode

ZIS untuk tahun berjalan.

Kemudian selain data mustahik pada periode sebelumnya, ternyata

sejumlah 43,48 % amil yang penulis datangi khususnya amil yang berada di

masjid menerima proposal permohonan bantuan dana zakat yang diterima dari

pihak luar seperti yayasan pendidikan, ibnu sabil atau pihak lainnya ditujukan

langsung kepada amil atau para pihak yang mengelola dana ummat. Menurut

informasi yang penulis peroleh bahwa biasanya dana yang dikeluarkan untuk

alokasi semacam ini adalah dana yang bersumber dari dana zakat mal, infaq dan

shadaqoh.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh (100%) amil masjid

dan mushola pada lingkungan Kelurahan Cireundeu memiliki prioritas yang

sama dalam mendistribusikan dana zakat yang berhasil dihimpun. Golongan

Page 79: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

70

fakir miskin memang menjadi prioritas utama bagi para amil dalam

membagikan dana zakat khususnya yang diperoleh dari hasil dana zakat

fitrah. Konteks distribusi dana zakat khususnya pada bulan Ramadhan

dimaksudkan agar tidak ada lagi orang yang merasa kekurangan pada saat ‘idul

fitri. Hal tersebut merupakan target minimal yang ingin dicapai terkait dengan

pengelolaan dana zakat fitrah. Ini target minimal yang bisa dimaklumi, namun

seharusnya keberadaan zakat dan fungsinya bisa dijadikan salah satu instrumen

untuk meningkatkan kesejahteraan dalam bentuk jangka panjang. Optimalisasi

zakat dengan memaksimalkan potensinya menjadi salah satu wacana yang harus

diperhatikan keberlangsungannya.

Hal lain yang masih terkait dengan model pendistribusian dana zakat,

infaq dan shadaqoh adalah terkait dengan waktu pendistribusian dana ZIS. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa seluruh amil masjid dan mushalla di Kelurahan

Cireundeu memiliki acuan waktu yang sama khususnya dalam medistribusikan

dana ummat. Waktu yang dipilih oleh amil adalah beberapa hari menjelang ‘Idul

Fitri tiba. Hal serupa yang masih terkait dengan pendistribusian dana ZIS adalah

mengenai jumlah atau nominal dana ummat yang tersalurkan sebelum ‘Idul fitri

tiba, apakah dana zakat fitrah habis dibagikan sebelum khutbah ‘idul fitri atau

pengurus atau amil masih menyisakan sejumlah dana zakat fitrah yang berhasil

terhimpun. Penulis memperoleh informasi bahwa 100 % amil masjid dan

mushola mendistribusikan habis dana Zakat Fitrah yang terhimpun kepada

Page 80: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

71

beberapa golongan yang memang berhak menerima dana Zakat sebelum

khutbah iedul fitri dikumandangkan.

Mengenai objek atau pihak yang menerima dana zakat, penulis ingin

melihat apakah golongan atau pihak yang menerima dana Zakat dari masjid atau

mushola terkait adalah orang-orang yang berada di sekitar lingkungan masjid dan

mushola atau didistribusikan juga lintas wilayah setelah mustahik yang berada di

sekitar masjid menerima zakat secara keseluruhan. Informasi yang penulis

peroleh bahwa 65,22 % amil masjid dan mushola juga mendistribusikan dana

zakat fitrah yang terkumpul kepada mustahik yang berada di luar kawasan

masjid atau mushola terkait setelah mereka mendistribusikan dana zakat yang

terkumpul kepada mustahik yang berada di sekitar lingkungan masjid atau

mushola yang bersangkutan.

Berkenaan dengan pihak yang membantu dalam proses pendistribusian

dana ummat, penulis memperoleh informasi bahwa 73,91% dalam hal proses

pendistribusian atau pembagian dana ummat dibantu oleh segenap remaja

masjid atau mushola setempat. Biasanya pada masjid atau mushola terdapat

kalangan remaja yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, termasuk dalam

hal sosial kemasyarakatan. Ibadah zakat merupakan ibadah yang selain memiliki

aspek ibadah ilahiyah juga tetap memiliki implikasi sosial. Model lainnya yang

dilakukan oleh sejumlah 47,83% amil pada masjid atau mushola di Kelurahan

Page 81: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

72

Cireundeu dalam mendistribusikan dana zakat adalah dibantu dan bekerja

sama dengan aparat lingkungan setempat.

Ada hal menarik yang penulis temukan dalam proses penelitian yang

dilakukan dalam kesempatan ini yaitu terkait dengan salah satu model

pendistribusian dana zakat yang terkumpul. Amil pada masjid dan mushalla

menyetorkan sebagian dana Zakat Fitrah yang berhasil terhimpun kepada aparat

lingkungan setempat untuk kemudian akan disetorkan kepada Kelurahan atau

kantor pemerintahan setempat. Penulis memperoleh informasi bahwa 26,09%

amil pada masjid dan mushola di Kelurahan Cireundeu memberikan setoran

zakat kepada pemerintah setempat dengan alasan pemerintah merupakan unsur

yang membangun sebuah negara dan mesti ditaati keberadaan titah dan

perintahnya termasuk dalam hal ini adalah menyetorkan sejumlah dana zakat

yang berhasil terhimpun di masjid atau mushola kepada aparat pemerintahan

setempat sesuai dengan amanah dari kantor pemerintahan setempat yang

memiliki jenjang yang lebih tinggi.4 Sedang sisanya sejumlah 73,91 % amil

pada masjid dan mushola di Kelurahan Cireundeu lainnya tidak memberikan

sejumlah dana zakat yang terhimpun untuk disetorkan kepada pemerintah

setempat dengan alasan ketidakjelasan alur distribusi dari jumlah dana zakat

yang disetorkan, siapa yang akan menerima dana zakat tersebut, dan apakah dana

4 Wawancara langsung dengan salah satu pengurus amil yang memberikan setoran zakat,amil masjid

Al Istiqomah :bapak Alex

Page 82: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

73

zakat yang diserahkan itu betul-betul habis terdistribusikan sebelum khatib naik

mimbar pada saat pelaksanaan sholat ‘Idul Fitri atau masih ada dana zakat fitrah

yang tidak terdistribusikan karena sebagian besar dari mereka berkeyakinan

bahwa jika dana zakat fitrah tidak habis terdistribusikan sebelum khatib naik

mimbar pada saat pelaksanaan sholat ‘Idul Fitri maka dana tersebut tidak

terhitung sebagai ibadah zakat namun berubah status menjadi dana shadaqoh.

Faktor-faktor di atas memberikan kita banyak pelajaran, seperti harus ada

evaluasi untuk memberikan penilaian yang lebih objektif mengenai sejumlah

dana zakat fitrah yang disetorkan. Keberadaan dan alokasi atas sumber dana yang

terhimpun dari masjid dan mushalla kepada aparat pemerintahan setempat,

apakah hal ini masih dibenarkan secara syariat atau ada solusi lain yang lebih

tepat. Misalnya dana yang disetorkan kepada pemerintah setempat bukan dana

yang berasal dari dana zakat fitrah tapi dari dana sosial lain seperti zakat Mal,

infaq atau shadaqoh. Kemudian agar terciptanya sinergi yang menghasilkan

output yang maksimal, pemerintah setempat pun harus menjelaskan tentang alur

distribusi dan alokasi dari dana ummat yang berhasil mereka himpun agar

tercipta kepercayaan dari sub pengelola dana ummat dalam hal ini adalah amil

pada masjid dan mushalla sehingga kedepan tidak ada lagi pertanyaan berkenaan

dengan fungsi dana yang mesti disetorkan kepada aparat lingkungan setempat.

Berkenaan dengan jumlah dana sisa dari dana sosial masyarakat yang

berhasil terhimpun oleh amil pada masjid atau mushalla di Kelurahan Cireundeu,

Page 83: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

74

sejumlah 60,87% amil masjid dan mushalla langsung mengalokasikan sisa

dana ZIS yang masih ada ke dalam Kas Masjid atau Musholla.

Setelah dialokasikan untuk kas masjid atau mushalla yang besangkutan,

dana tersebut dialokasikan untuk beberapa kepentingan seperti untuk membiayai

operasional masjid atau mushola, dan untuk keperluan renovasi beberapa bagian

dari masjid atau mushola. Penulis juga menemukan 17,39% amil masjid dan

mushalla di Kelurahan Cireundeu yang mengelola dana sisa zakat mal untuk

kepentingan usaha produktif, seperti amil pada masjid Baitul Ula (Pisangan

Timur) yang mengelola dana zakat mal untuk kepentingan usaha produktif bagi

para jama’ah sekitar. Namun pelaksanaan pengelolaan yang demikian setelah

peneliti konfirmasi kepada pengurus zakat terkait, ternyata baru dilakukan untuk

periode terakhir pelaksanaan pengelolaan ibadah zakat yaitu periode 2010-2011.

Sedang untuk tahun-tahun sebelumnya, sisa dana zakat mal, infaq dan shadaqoh

langsung dialokasikan ke dalam kas masjid.5

4. Pengawasan (Controlling)

Sebagai pengemban amanah yang melakukan kegiatan pengelolaan dana

sosial masyarakat, amil pada masjid dan mushola diharuskan bertanggung jawab

atas kinerja mereka selama melakukan kegiatan pengelolaan tersebut. Hal ini

5 Wawancara langsung dengan pengurus amil masjid Baitul Ula, Pisangan Timur :bapak Firmansyah

Muntaqo

Page 84: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

75

dimaksudkan agar kegiatan yang berlangsung tetap memiliki nilai pertanggung

jawaban dan tidak bekerja sesuai dengan ego dari masing-masing pengurus demi

kepentingan pribadi tetapi lebih mencari jalan untuk senantiasa mencari

perbaikkan dan bahan evaluasi untuk mencapai output dan hasil yang maksimal.

Selain hal tadi, membangun kepercayaan juga merupakan target antara yang

ingin dicapai dari proses pengawasan kali ini. Laporan yang transparan terkait

dengan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana sosial masyarakat khususnya

zakat, infaq dan shadaqoh akan menciptakan kepercayaan kepada lembaga

pengelola zakat dalam hal ini adalah segenap pengurus amil pada masjid atau

mushalla.

Penulis memperoleh informasi bahwa 73,91% pengurus amil pada

masjid dan mushalla di Kelurahan Cireundeu melakukan rapat konsolidasi

dengan pengurus DKM terkait dengan kegiatan pengelolaan dana ZIS periode

berjalan sebagai bentuk tanggung jawab internal antar pengurus. Lebih lanjut lagi

73,91% amil masjid dan mushalla membuat rekapitulasi penerimaan dana

sosial masyarakat berupa zakat, infaq dan shadaqoh yang berhasil terhimpun

untuk diketahui oleh seluruh kepengurusan amil. Informasi lain yang penulis

peroleh adalah pada umumnya kepengurusan amil hanya membuat rekapitulasi

pemasukkan dana zakat, infaq dan shadaqoh. Sedang untuk rekapitulasi

pengeluaran atau distribusi dana sosial masyarakat berupa dana Zakat, Infaq

dan Shodaqoh tetap dibuat namun tidak sistematis seperti halnya laporan

Page 85: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

76

rekapitulasi penerimaan. Hal ini mesti menjadi salah satu bahan renungan dan

evaluasi khususnya bagi para pengelola atau amil karena hal ini terkait dengan

transparansi pengelola dan memiliki dampak yang cukup signifikan dalam

penilaian pihak luar terhadap kinerja dari pengelola dana.

Hal lain yang masih terkait dengan pola tanggung jawab dan pengawasan

terhadap kinerja pengelola dana sosial masyarakat oleh amil adalah model

tanggung jawab eksternal pihak amil selaku pengelola dana sosial masyarakat

kepada jama’ah atau pihak yang menyalurkan dana zakatnya pada amil masjid

dan mushalla terkait. Informasi yang didapatkan terkait dengan hal ini adalah

seluruh amil khususnya yang berada di masjid memberikan laporan

rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran dana ZIS dan diinformasikan

kepada jama’ah pada saat menjelang sholat ‘Ied dimulai.

Model tanggung jawab lain seperti pembuatan Laporan Pertanggung

Jawaban (LPJ) atas kegiatan pengelolaan dana sosial masyarakat yang dikelola

oleh Amil atau Panitia Zakat untuk kemudian diberikan kepada setiap muzakki

yang membayarkan zakat Malnya melalui Amil atau Panitia Zakat pada masjid

dan mushola tertentu. Biasanya perolehan dana zakat Mal lebih besar

dibandingkan dana Zakat fitrah yang diperoleh. Namun data lapangan

menunjukkan bahwa penyelenggara pengelolaan dana sosial masyarakat dalam

hal ini yaitu Amil tidak atau belum membuat bundel Laporan Pertanggung

Jawaban Zakat yang berisikan seluruh laporan mengenai pengelolaan dana

Page 86: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

77

masyarakat tersebut mulai dari berapa dana zakat, infaq dan shadaqoh yang

terhimpun, jumlah dana ZIS yang terdistribusikan serta segala pihak yang

menjadi mustahik atau yang menerima dana zakat dan yang tidak kalah

pentingnya juga terkait dengan sisa dana zakat mal akan digunakan untuk

keberlangsungan kegiatan apa dan menggunakan metode seperti apa. Seperti

lazimnya sebuah organisasi yang melakukan serangkaian kegiatan, pasca

kegiatan organisasi tersebut dituntut untuk melaporkan analisis kegiatan berikut

dengan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kepada

segenap donatur yang telah memberikan donasinya untuk sukses dan lancarnya

kegiatan tersebut.

Penulis juga memperoleh informasi bahwa pengawasan dari kegiatan

pengelolaan dana sosial masyarakat yang dilakukan oleh amil masih bersifat

sederhana, maksudnya belum adanya standarisasi tentang kepada siapa amil

bertanggung jawab dan dengan format seperti apa amil melaporkan seluruh

analisis kegiatan yang dilakukan menjadi semacam pekerjaan yang terlihat

kurang sempurna. Model pengawasan dan tanggung Jawab yang dilakukan baru

sebatas mengadakan rapat evaluasi internal pasca pelaksanaan kegiatan

pengelolaan dana sosial masyarakat oleh pengurus DKM masjid atau mushalla

setempat dengan segenap kepengurusan amil.

Page 87: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

78

C. Rekapitulasi Dana ZIS Masjid dan Mushola (Se-Kelurahan Cireundeu)

Selain ingin mengetahui tentang bagaimana manajemen pengelolaan dana

masyarakat oleh amil, penulis juga ingin melihat berapa dana sosial masyarakat

yang berhasil dihimpun oleh amil pada beberapa periode tertentu. Penulis

mengharapkan agar setiap amil masjid dan mushola yang penulis kunjungi dapat

memberikan data terkait dengan jumlah rekapitulasi penerimaan dana yang

berhasil terhimpun dalam beberapa kurun waktu terakhir. Selain itu penulis juga

meminta alokasi atau sumber distribusi dana yang tersalurkan kepada mustahik

untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dan ketepatan sasaran dalam hal

mendistribusikan dana sosial masyarakat tersebut. Namun sayang, ada beberapa

kendala yang penulis hadapi di lapangan seperti amil hanya memberikan

rekapitulasi penerimaan dana ZIS saja, dan itu pun terbatas hanya dalam

beberapa periode tertentu, khususnya periode terakhir pengelolaan dana ZIS

yaitu tahun 2010-2011 atau 1431 H. Kemudian amil juga ternyata tidak membuat

rekapitulasi pengeluaran atau distribusi dalam bentuk yang baku sehingga

penulis tidak berhasil dalam mengumpulkan jumlah dana yang disalurkan

menurut jenis dana, alokasi kelompok penerima dan tahun pelaksanaan.

Oleh karenanya dalam penyajian laporan penelitian ini, penulid hanya

menyertakan tabel rekapitulasi penerimaan dana zakat fitrah, zakat mal, fidyah,

shadaqoh dan infaq.

Page 88: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

79

i. Rekapitulasi Penghimpunan dana Zakat Mal

Tabel Rekapitulasi Penghimpunan dana Zakat Mal

No. Nama Masjid/Mushola Tahun

2007336 2008 2009 2010

2 Masjid Baitul Ula 6.065.000 10.180.000 15.030.000 19.948.000

2 Masjid Al Irfan 11.320.000 19.290.000 27.325.000

3 Masjid Darus Sa'adah 3.000.000 1.960.000

4 Masjid Al Istiqomah 15.735.000 20.550.000

5 Masjid Menara Al Hidayah 2.800.000

6 Masjid Al Mughirah 4.381.000 10.625.000 6.920.000 10.710.000

7 Masjid Al Mujahidin 3.490.000 2.358.500 4.250.000

8 Masjid Al Barkah 12.765.000 12.585.000 15.321.000

9 Masjid Al Mukhlisin 1.500.000 2.200.000 1.800.000 3.700.000

10 Masjid Al Ikhlas 4.750.000 1.900.000

11 Masjid At Taubah 3.200.000 1.000.000 3.135.000

12 Masjid Al Ikhlas 2.000.000

13 Masjid Ruhama 7.645.000 8.356.000

14 Mushola Al Inayah 100.000 -

15 Mushola Al Ittihad 582.000 635.000 775.000 525.000

16 Mushola Al Muhajirin 600.000 965.000 468.000 -

17 Mushola Nurul Iman 700.000 1.000.000 - -

18 Mushola Nurul Yaqin 2.000.000

19 Mushola Al Fallah 886.000 2.020.000 4.050.000 4.350.000

20 Jumlah 14.714.000 58.400.000 95.506.500 128.830.000

(Masjid Jabalul Rahmah :tidak ada data, Musholla Al Huda, Musholla Assyifa, Musholla Nurussajidin :Tidak ada data )

Dari Tabel Rekapitulasi penerimaan zakat mal di atas, dapat disimpulkan

bahwa 82,61 % amil masjid dan mushalla di Kelurahan Cireundeu menghimpun

dana Zakat Mal. Khususnya masjid Jami’ yang memiliki kapasitas jama’ah

yang lumayan besar. Sedang untuk mushalla, sebagian kecil amil yang berada di

Page 89: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

80

mushallla menerima dana zakat mal, namun perolehan jumlah dana yang

dihimpun tidak begitu besar. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan muzakki yang

sering mendistribusikan dana zakat malnya kepada amil masjid yang dirasa

memiliki kapasitas dan kemampuan manajemen yang lebih baik. Masjid Baitul

Ula merupakan masjid yang memberikan data lengkap dari kurun 4 tahun

terakhir. Pencatatannya kurang begitu rapih namun data rekapitulasi penerimaan

dalam beberapa tahun sebelumnya masih tersimpan. masjid Al Irfan, merupakan

masjid yang berada di Komplek UI memiliki pemasukkan dana zakat Mal yang

paling besar di antara masjid-masjid yang ada di Kelurahan Cireundeu.

Penghimpunan dana zakat mal dari tahun ke tahun selalu mengalami

peningkatan. Untuk periode 2009 - 2010 penghimpunan dana zakat maal

mengalami peningkatan sejumlah 34,89 %. Jumlah dana zakat maal tahun 2010

meningkat sejumlah 34,89 % dari jumlah zakat maal yang berhasil terhimpun

pada tahun 2009.

Page 90: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

81

ii. Rekapitulasi Penghimpunan Dana Zakat Fitrah

No. Nama Masjid/Mushola

Tahun

2007 2008 2009 2010

1 Masjid Baitul Ula 7.156.000 10.640.000 9.627.000 15.751.000

2 Masjid Al Irfan 7.345.500 8.270.000 7.768.000

3 Masjid Darus Sa'adah 17.750.000 21.860.000

4 Masjid Al Istiqomah 21.530.000 23.250.000

5 Masjid Menara Al Hidayah 6.900.000

6 Masjid Al Mughirah 5.523.000 9.397.000 11.245.000 9.930.000

7 Masjid Al Mujahidin 14.882.650 14.510.650 18.160.250

8 Masjid Al Barkah 11.716.000 14.388.000 18.664.000

9 Masjid Al Mukhlisin 2.400.000 2.800.000 3.300.000 3.800.000

10 Masjid Al Ikhlas 7.800.000 9.657.250

11 Masjid At Taubah 5.767.500 7.670.000 11.370.500

12 Masjid Al Ikhlas 6.730.000

13 Masjid Ruhama 4.234.500 5.250.000

14 Mushola Al Huda 2.850.000 3.150.000 3.501.000 4.139.000

15 Mushola Al Inayah 4.500.000 5.644.000

16 Mushola Al Ittihad 168.000 292.500 315.000 1.323.000

17 Mushola Assyifa 2.800.000 2.800.000 3.100.000 4.000.000

18 Mushola Al Muhajirin 4.679.000 5.323.000 5.692.000 5.753.000

19 Mushola Nurul Iman 2.400.000 2.800.000 2.700.000 2.550.000

20 Mushola Nurul Yaqin 3.000.000

21 Mushola Al Fallah 4.958.000 5.956.000 6.410.000 5.914.000

22 Mushola Nurus Sajidin 6.000.000 6.800.000

Jumlah 32.934.000 82.870.150 152.543.150 198.214.000

(Masjid Jabalul Rahmah : tidak ada data)

Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa 95,65 % amil masjid dan

mushola memberikan data untuk rekapitulasi penghimpunan dana zakat fitrah.

Page 91: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

82

Sebagian besar dari Mereka memberikan data rekapitulasi penerimaan dana zakat

dalam kurun waktu sekitar dua atau tiga tahun sebelumnya. Untuk dana zakat

fitrah yang dihimpun oleh amil yang berada di masjid memiliki kisaran nominal

rata-rata Rp 12.237.769,00. Hanya beberapa masjid yang menghimpun dalam

nominal di bawah daripada jumlah tersebut

iii. Rekapitulasi Penghimpunan Dana Fidyah

No. Nama Masjid/Mushola

Tahun

2007 2008 2009 2010

1 Masjid Baitul Ula 600.000

2 Masjid Al Irfan 450.000 1.575.000 90.000

3 Masjid Darus Sa'adah - 360.000

4 Masjid Al Istiqomah 1.500.000 250.000

5 Masjid Menara Al Hidayah 600.000

6 Masjid Al Mujahidin 876.000 465.500 200.000

7 Masjid Al Barkah - - 450.000

8 Masjid Al Ikhlas - 836.000

9 Masjid Al Ikhlas 300.000

10 Masjid Ruhama 635.000 550.000

11 Mushola Al Inayah 50.000 -

12 Mushola Al Muhajirin 130.000 26.000 851.000 -

13 Mushola Nurul Iman 250.000 500.000 250.000 300.000

14 Mushola Nurul Yaqin 300.000

980.000 1.852.000 5.326.500 4.236.000

(Masjid Jabalul Rahmah, Masjid Al Mughirah, Masjid Al Mukhlisin, Masjid At Taubah, : tidak ada data, Musholla Al

Huda, Musholla Al Ittihad, Musholla As Syifa, Musholla Al Falah, Musholla Nurussajidin : tidak ada data )

Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa, fidyah tidak terhimpun

dalam jumlah yang besar karena sifatnya yang tidak diwajibkan kepada semua

orang. Maksudnya fidyah dibayarkan sebagai semacam denda atau pengganti

bagi orang-orang yang tidak berpuasa karena disebabkan hal-hal tertentu.

Page 92: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

83

iv. Rekapitulasi Penghimpunan dana Infaq dan Shadaqoh (Rp)

No. Nama Masjid/Mushola Tahun

2007 2008 2009 2010

1 Masjid Baitul Ula 1.410.000 830.000 485.000 1.096.000

2 Masjid Al Irfan

4.102.000 2.844.500 1.000.000

3 Masjid Darus Sa'adah

300.000 1.200.000

4 Masjid Al Mughirah 6.797.000 4.655.000 3.160.000 1.630.000

5 Masjid Al Mujahidin

3.069.500 1.455.700 5.348.750

6 Masjid Al Barkah

2.001.000 3.351.000 4.032.000

7 Masjid Al Ikhlas

1.000.000 6.433.750

8 Masjid At Taubah

1.618.400 1.125.000 1.134.500

9 Masjid Al Ikhlas

750.000

10 Masjid Ruhama

680.000 640.000

11 Mushola Al Inayah

200.000 540.000

12 Mushola Al Ittihad 973.000 1.758.000 1.517.000 2.052.000

13 Mushola Al Muhajirin 1.467.500 1.553.000 1.654.500 1.778.000

14 Mushola Nurul Iman - - 3.600.000 -

15 Mushola Nurul Yaqin

700.000

16 Mushola Al Fallah 424.000 42.000 100.000 272.000

17 Mushola Nurus Sajidin

300.000 540.000

Jumlah 11.071.500 19.628.900 21.772.700 29.147.000

(Masjid Al Istiqomah, Masjid Menara Al Hidayah, Masjid Jabalul Rahmah, Masjid Al Mukhlisin: tidak ada

data, Musholla As syifa: tidak ada data )

Tabel diatas memberikan informasi, bahwa hampir seluruh amil

menghimpun dana infaq dan Shadaqoh. Namun seperti yang telah diungkap

sebelumnya, bahwa terminologi infaq dan shadaqoh masih memiliki kesamaan

makna bagi sebagian besar orang. Sehingga dana yang terhimpun oleh sebagian

Page 93: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

84

besar Amil merupakan dana sisa atau kembalian dari dana Zakat fitrah sehingga

tidak atau belum mendapatkan hasil yang maksimal. Dari tabel di atas juga dapat

diperoleh informasi bahwa ada masjid yang tidak Penulis cantumkan ke dalam

tabel, karena data yang diberikan kepada Peneliti bukan merupakan dana zakat

dan infaq yang terhimpun oleh Amil atau Panitia Zakat masjid dan mushola

setempat melainkan dana Infaq dan Shodaqoh yang merupakan sumber keuangan

masjid untuk biaya operasional selama Ramadhan.

D. Analisa SWOT Manjemen Pengelolaan Dana Sosial Masyarakat pada

Masjid dan Mushalla di Kelurahan Cireundeu

Perencanaan

(Planning)

1. Strength (Kekuatan) : Kesadaran DKM untuk

berkonsolidasi dan saling bersinergi untuk

melakukan kegiatan pengelolaan dana filantropi

(dana sosial masyarakat)

2. Weakness (Kelemahan) : Perencanaan untuk

pengelolaan dana sosial masyarakat hanya sebatas

diperuntukkan untuk bulan ramadhan saja

3. Opportunity (Peluang) : Terdapat Lembaga Amil

Zakat professional yang lokasinya dekat dengan

wilayah kelurahan Cireundeu sehingga

Page 94: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

85

memungkinkan untuk melakukan pelatihan

perencanaan yang lebih baik dalam manajemen

pengelolaan dana sosial masyarakat

4. Threat (Ancaman) : Kurangnya kesadaran

masyarakat dalam memberikan perhatian yang lebih

terhadap Masjid dan Mushalla dalam melakukan

kegiatan pengelolaan dana sosial masyarakat serta

konsistensi lembaga pengelola dana sosial

masyarakat tidak atau belum diarahkan menuju arah

yang lebih professional , sehingga kualitas

manajemen perencanaan pun tidak terlalu maksimal

Pengorganisasian

(Organizing)

1. Strength (Kekuatan) : Komposisi kepengurusan

amil atau pengelola dana sosial masyarakat terdiri

dari pengurus DKM, remaja dan melibatkan

sebagian jama’ah rutin

2. Weakness (Kelemahan) : Amil atau pengelola dana

sosial masyarakat di Masjid dan Mushalla belum

datau tidak professional

3. Opportunity (Peluang) : Terdapat Lembaga Amil

Page 95: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

86

Zakat professional seperti Dompet Dhuafa serta

peluang lainnya adalah kelurahan Cireundeu yang

berdekatan dengan beberapa kampus atau

Universitas yang didalamnya pasti terdapat banyak

pakar atau ahli ekonomi Islam yang diharapkan

dapat memberikan kontribusi untuk memaksimalkan

organisasi dalam melakukan kegiatan pengelolaan

dana sosial masyarakat

4. Threat (Ancaman) : Minimnya pelatihan terkait

dengan pengelolaan dana sosial masyarakat

menyebabkan kualitas manajemen organisasi dan

SDM yang kurang maksimal

1. Strength (Kekuatan) : Lahirnya Undang-undang

No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

2. Weakness(Kelemahan) : Kegiatan penghimpunan

dana sosial masyarakat hanya sebatas dilakukan

pada saat bulan Ramadhan saja, itupun tidak atau

belum menggunakan sistem jemput bola. Dilihat

dari segi yang lain adalah bahwa distribusi dana

sosial masyarakat masih sebatas mengakomodir

Page 96: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

87

Pelaksanaan

(Actuating)

kepentingan konsumtif saja. Sedangkan program

lain yang bersifat kemandirian ekonomi ummat

nampaknya belum terpenuhi

3. Opportunity (Peluang) : Kelurahan Cireundeu

yang memiliki komposisi penduduk yang heterogen

memungkinkan sekali dicapai angka penghimpunan

dana zakat yang maksimal, karena potensi zakat di

kelurahan Cireundeu jika dilihat dari jenis pekerjaan

sebagian besar warga yang tinggal adalah cukup

besar

4. Threat (Ancaman) : Kurang transparansinya alur

penghimpunan dan pendistribusian dana sosial

masyarakat akan menyebabkan menurunnya

kepercayaan masyarakat untuk mendermakan

sebagian hartanya kepada Masjid dan Mushalla

1. Strength (Kekuatan) : Lahirnya Undang-undang

No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

2. Weakness (Kelemahan) : Belum adanya

standarisasi tentang model pencatatan dan aturan

Page 97: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

88

Pengawasan

(Controlling)

tentang kepada siapa pengelolaa melaporkan dan

mempertanggung jawabkan kegiatan dan kinerja

pengelolaan dana sosial masyarakat

3. Opportunity (Peluang) : Pengelola atau amil dana

sosial masyarakat dapat belajar tentang sistem

pelaporan dan proses pertanggung jawaban dari

segenap Lembaga Amil Zakat professional yang

tredapat di sekitar kelurahan Cireundeu serta

berkonsultasi kepada segenap pakar dan ahli

ekonomi Islam yang terdapat pada beberapa

Kampus atau Universitas yang berada di sekitar

kelurahan Cireundeu mengenai bagaimana

semestinya kinerja suatu kegiatan pengelolaan dana

zakat dilaporkan

4. Threat (Ancaman) : Kepedulian yang kurang

terhadap kegiatan pengelolaan dana sosial

masyarakat, sehingga dikhawatirkan terjadi tindakan

curang atau menelantarkan tujuan dan kepentingan

bersama demi kepentingan pribadi

Page 98: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

89

Bab V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan-pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik

beberapa kesimpulan terkait dengan Manajemen Pola Retribusi dan Distribusi

Dana Sosial Masyarakat pada Masjid dan Musholla di Kelurahan Cireundeu

diantaranya adalah

1. Masjid dan Musholla pada dasarnya memiliki beberapa fungsi utama yaitu

fungsi tempat ibadah ritual dan fungsi ibadah sosial termasuk didalamnya

pengembangan kesejahteraan Ekonomi Ummat. Namun apa yang Kami

temukan di lapangan pada saat proses penelitian adalah Masjid atau Musholla di

Kelurahan Cireundeu belumlah difungsikan secara maksimal. Dengan kata lain,

keberadaan Masjid dan Musholla di Kelurahan Cireundeu hanya sebatas

difungsikan untuk ibadah ritual harian. Adapun kegiatan lain yang Kami dapati

pada sebagian besar Masjid yang Kami datangi adalah kegiatan Ta’lim atau

Pendidikan keagamaan untuk anak-anak. Sedangkan kegiatan yang sifatnya

berbasis ekonomi untuk menghasilkan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Ummat belum ditemukan dalam bentuk yang cukup signifikan. Adapun kegiatan

pengelolaan dana Zakat yang dilakukan oleh Amil atau Panitia Zakat memiliki

keterbatasan waktu dan target jangka pendek. Keterbatasan waktu yang Kami

Page 99: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

90

maksud adalah hampir keseluruhan Amil atau Panitia Zakat yang ada pada

Masjid dan Musholla di Kelurahan Cireundeu melakukan aktifitas pengelolaan

dana sosial masyarakat dalam bentuk Zakat, Infaq dan Shodaqoh terbatas hanya

dalam bulan ramadhan saja. Tidak atau belum menjadi rutinitas harian yang juga

dilakukan diluar bulan Ramadhan. Sedangkan target jangka pendek yang Kami

maksud adalah manfaat daripada pengelolaan dana ZIS dirasa belum memenuhi

hajat mustahik dalam bentuk jangka panjang seperti peningkatan taraf ekonomi

ummat dan pembentukan kesejahteraan ekonomi dalam waktu permanen.

2. Amil atau Panitia Zakat pada Masjid dan Musholla di Kelurahan Cireundeu

menggunakan pola kerja yang bisa digolongkan sederhana baik dalam model

penghimpunan (retribusi) ataupun model pembagian (distribusi). Untuk model

penghimpunan dana sosial masyarakat berupa Zakat, Infaq dan Shodaqoh,

hampir keseluruhan Amil Masjid dan Musholla di Kelurahan Cireundeu

melakukan kegiatan tersebut dengan model pembukaan stand, tidak menjemput

dana kepada Masyarakat padahal pola yang dicontohkan Rasulullah bahwasanya

Zakat itu haruslah diambil, sehingga hasil yang diperoleh pun bisa maksimal.

Untuk model distribusi atau pembagian dana sosial masyarakat yang berhasil

dihimpun pada dasarnya bisa dikatakan sesuai dengan apa yang dituntunkan

yaitu golongan fakir dan miskin menjadi prioritas utama sebagai objek yang

menjadi mustahik. Namun tetap saja pola seperti ini masih dikategorikan

sederhana, karena belum mengakomodir kebutuhan kemaslahatan musthaik

Page 100: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

91

dalam waktu jangka panjang. Kemudian instrument dalam pelaksanaan

pengelolaan distribusi dana sosial masyarakat ini pun tergolong sederhana

misalnya belum ada bentuk standar pencatatan dana yang berhasil terhimpun

kemudian model tanggung jawab atas pengelolaan dana yang belum ada standar

minimalnya pula.

3. Jumlah dana sosial masyarakat dalam bentuk Zakat, Infaq dan Shodaqoh

yang berhasil dihimpun Amil atau Panitia Zakat pada Masjid dan Musholla di

Kelurahan Cireundeu dalam kisaran satu periode (Tahun 2010M / 1431 H)

menurut data yang berhasil Kami peroleh adalah Rp 128.830.000 (Zakat Maal),

Rp 198.214.000 (Zakat Fitrah), Rp 4.236.000 (Fidyah) dan Rp 29.147.000

(Infaq dan Shodaqoh) . Jumlah tersebut adalah jumlah penghimpunan dana

sosial masyarakat oleh Amil atau Panitia Zakat Masjid dan Musholla di

Kelurahan Cireundeu yang berhasil Kami catat diluar jumlah dana yang

terhimpun oleh Masjid Jabalul Rahmah karena alasan yang telah dikemukakan

pada pembahasan sebelumnya. Sehingga Akumulasi dana yang berhasil

terhimpun dalam periode satu tahun adalah sekitar Rp 360.427.000 .

B. Saran

Kami sadar apa yang dilakukan dalam kesempatan kali ini merupakan

salah satu bentuk kepedulian Kami akan keberlangsungan kegiatan pengelolaan

dana sosial masyarakat oleh Amil atau Panitia Zakat khususnya yang berada di

Page 101: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

92

Masjid atau Musholla. Dengan harapan apa yang Kami dapatkan dalam

penelitian ini dapat memberikan bahan evaluasi yang kemudian akan

menghasilkan beberapa saran yang bersifat konstruktif terkait dengan

keberlangsungan pengelolaan dana sosial masyarakat ini.

Beberapa saran yang coba Kami usulkan diantaranya adalah

1. Perlu diadakan pembenahan Amil atau Panitia Zakat secara struktural,

sehingga proses tanggung jawab atas kinerja pengelolaan dana sosial masyarakat

yang telah dilakukan jelas. Hal itu terkait pula dengan wewenang dan tugas

Amil dalam mengelola dana sosial masyarakat seperti Zakat, Infaq dan

Shodaqoh.

2. Diadakan Pelatihan manajemen atau tata kelola dana zakat oleh Lembaga

Zakat professional kepada segenap kepengurusan Amil atau Panitia Zakat yang

ada di Masjid dan Musholla. Kemudian dari Pelatihan tersebut akan dijelaskan

tentang bagaimana cara mengelola dana sosial masyarakat termasuk didalamnya

bagaimana melakukan penghimpunan dan pendistribusian dana secara

berkesinambungan. Akhirnya diharapkan proses dan kinerja Amil bisa berjalan

secara optimal dan menghasilkan output yang maksimal pula sehingga

kesejahteraan Ekonomi Ummat bukanlah menjadi target yang mustahil untuk

dicapai namun benar-benar menjadi target pencapaian yang dapat terealisasi.

Page 102: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

93

DAFTAR PUSTAKA

Nasrida, Desi. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Zakat ( Studi Kasus

Masyarakat Pasia Minangkabau Perantauan ). Skripsi Jurusan Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Ulfa, Ulin. “Pendayagunaan Zakat untuk Usaha Produktif (Kajian Terhadap Pasal

16Ayat 2 UU no. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat” Skripsi S1,

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,2005

Amalia, Euis.Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam,Penguatan Peran LKM dan

UKM di Indonesia.Jakarta:Raja Grafindo,2009

Hafidhuddin, Didin.Islam Aplikatif.Jakarta:Gema Insani Press,2003

Lathif, AH Azharuddin, Fiqh Muamalat.Ciputat:UIN Jakarta Press,2005

Nasution, Mustafa Edwin. dkk.Pengenalan Eksklusif:Ekonomi Islam.Jakarta:Kencana

Prenada Group,2007

Qardhawi, Yusuf.Dr.Terj.Hafiduddin,Didin,KH,Utomo,BudiSetiawan,Tamhid,Aunur

Rafiq Shaleh.. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta :

Rabbani Press, 2004, cetakan keempat.

Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf . Jakarta : UI Press,

1988.

Abdad, M.Zaidi. Lembaga Perekonomian Ummat di Dunia Islam.Bandung

:Perecetakan Angkasa, 2003.

FOZ, South East Asia Zakat Movement.Jakarta:FOZ, 2008

Page 103: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

94

Mas’udi, Masdar F.dkk Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS.Jakarta: Piramedia ,2004

Farid Wajidy, Mursyid.Wakaf dan Kesejahteraan Ummat ( Filantropi Islam yang

Hampir Terlupakan).Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2007

Al Kaaf, Abdullah Zakiy. Ekonomi dalam Perspektif Islam.Bandung:Pustaka

Setia,2002

http://www.republika.co.id

http://www.kapanlagi.com

http://www.dompetdhuafa.org

http://www.gatra.com

Page 104: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

LAMPIRAN Tabel Rekapitulasi Daftar Isian (I)

Perencanaan

1 2 3 4 5 6 7 (1) = Masjid dan Musholla melakukan kegiatan pengelolaan

1 Al Mughirah 1 1 1 0 1 1 0 dana ZIS sebagai suatu kebiasaan (habit) pada saat ramadhan

2 al Mujahidin 1 1 1 0 0 1 1

3 Al Barkah 1 1 1 0 1 1 1

4 Al Ikhlas 1 1 1 0 1 1 0 (2) = Masjid dan Musholla melakukan kegiatan

5 Jabalul Rahmah 0 1 1 0 0 1 1 pengelolaan dana ZIS dilatarbelakangi oleh faktor

6 Al Mukhlisin 1 1 1 0 1 1 0 fasilitator yang mengakomodir kepentingan

7 Darus sa'adah 1 1 1 0 1 1 1 ummat dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat

8 Al Istiqomah 1 1 1 0 1 1 1

9 Ruhama 1 1 1 0 1 1 1

10 Baitul Ula 1 1 1 0 0 1 1

11 Al Ikhlas ci 1 1 1 1 1 1 0 (3) = Mengakomodaasi kepentingan ummat dalam

12 Al Irfan 1 1 1 0 1 1 1 menghimpun dan menyalurkan dana zakat

13 At taubah 1 1 1 1 1 1 0

14 Menara hidayah 1 1 1 0 1 0 0

15 Al Falah 1 0 1 0 1 1 1 (4) = Mengisi kekosongan kegiatan masjid

16 Assyifa 1 1 1 0 1 0 1

17 Nurussajidin 1 1 1 0 1 1 1

18 Nurul Yaqin 1 1 1 0 1 1 0 (5) = Kegiatan pengelolaan dana ZIS bersifat

19 Nurul Iman 1 1 1 0 1 1 1 momental atau berlaku pada saat ramadhan saja

20 Al Muhajirin 1 1 1 1 1 1 1

21 Al Ittihad 1 1 1 0 1 1 0 (6) = Panitia / Amil ZIS pada Masjid dan Musholla

22 Al Inayah 1 0 0 1 1 1 0 melakukan rapat / konsolidasi sebelum ramadhan

23 Al Huda 1 1 1 1 1 1 1

Jumlah (Ya) 22 21 22 5 20 21 14 (7) = Melakukan pendataan terbaru tentang

Jumlah (Tidak) 1 2 1 18 3 2 9

Persentase(Ya) 95.65 91.3 95.7 21.74 87 91.3 60.9

Persentase(Tidak) 4.35 8.7 4.35 78.26 13 8.7 39.1

No. Nama Masjid/MushollaKeterangan Rincian =

selama ramadhan

dan musholla jelang akhir ramadhan

muzakki atau mustahik

Page 105: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Tabel Rekapitulasi Daftar Isian (II)

Keterangan Rincian =

8 9 10 11 (8) = Komposisi kepengurusan Amil zakat terdiri dari

1 Al Mughirah 1 1 0 1 pengurus DKM dan Remaja

2 al Mujahidin 1 1 0 1

3 Al Barkah 1 1 0 1

4 Al Ikhlas 1 0 0 1

5 Jabalul Rahmah 1 1 0 1 (9) = Komposisi kepengurusan Amil melibatkan jama'ah

6 Al Mukhlisin 1 1 0 1 dan Aparat Lingkungan

7 Darus sa'adah 1 1 0 1

8 Al Istiqomah 1 1 0 1

9 Ruhama 1 1 0 1 (10)=Amil Masjid di dominasi oleh Amil profesional

10 Baitul Ula 1 1 0 1

11 Al Ikhlas ci 1 1 0 1

12 Al Irfan 0 0 0 1 (11)=Adanya kejelasan dalam pendistribusian tugas dari

13 At taubah 0 0 0 1 masing-masing petugas zakat / Amil

14 Menara hidayah 0 0 0 0

15 Al Falah 0 1 0 0

16 Assyifa 1 1 0 1

17 Nurussajidin 1 1 0 1

18 Nurul Yaqin 1 0 0 1

19 Nurul Iman 1 0 0 1

20 Al Muhajirin 1 1 0 1

21 Al Ittihad 1 0 0 1

22 Al Inayah 1 0 0 1

23 Al Huda 1 1 0 1

Jumlah (Ya) 19 15 0 21

Jumlah (Tidak) 4 8 23 2

Persentase (Ya) 82.61 65.2 0 91.3

Persentase (Tidak) 17.39 34.8 100 8.7

No. Nama Masjid/MushollaPengorganisasian

Page 106: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Tabel Rekapitulasi Daftar Isian (III.1)

Keterangan Rincian=

12 13 14 15 16 17 (12)=Pengurus (Amil) memiliki data muzakki

1 Al Mughirah 1 1 1 1 1 1 pada periode sebelumnya

2 al Mujahidin 1 1 1 0 1 1

3 Al Barkah 1 1 1 1 1 1 (13)=Amil Zakat memasang spanduk tentang keberadaan

4 Al Ikhlas 1 1 1 0 1 1 Amil ZIS di Masjid dan Musholla setempat

5 Jabalul Rahmah 1 1 1 1 1 1

6 Al Mukhlisin 1 1 1 0 1 1

7 Darus sa'adah 1 1 1 1 1 1 (14)=Penghimpunan dana ZIS masyarakat dilakukan dengan

8 Al Istiqomah 1 1 1 1 1 1 cara membuka stand penerimaan ZIS di Masjid dan Musholla

9 Ruhama 1 1 1 1 1 1

10 Baitul Ula 1 1 1 1 1 1

11 Al Ikhlas ci 1 1 1 0 1 1 (15)=Pengurus / Amil ZIS menerima proposal

12 Al Irfan 1 1 1 1 1 1 permohonan bantuan dana ZIS

13 At taubah 1 1 1 1 1 1

14 Menara hidayah 0 0 1 0 1 1

15 Al Falah 1 1 1 0 1 1 (16)=Sasaran distribusi dana ZIS (fitrah) diprioritaskan

16 Assyifa 0 0 1 0 1 1 untuk mustahik golongan fakir miskin

17 Nurussajidin 1 1 1 0 1 1

18 Nurul Yaqin 0 1 1 0 1 1

19 Nurul Iman 1 0 1 0 1 1 (17)=Dana Zakat fitrah habis dibagikan sebelum

20 Al Muhajirin 1 1 1 1 1 1 khutbah iedul fitri dilaksanakan

21 Al Ittihad 0 1 1 0 1 1

22 Al Inayah 1 1 1 0 1 1

23 Al Huda 1 0 0 0 1 1

Jumlah(Ya) 19 19 22 10 23 23

Jumlah (Tidak) 4 4 1 13 0 0

Persentase (Ya) 82.61 82.6 95.7 43.48 100 100

Persentase (Tidak) 17.39 17.4 4.35 56.52 0 0

No. Nama Masjid/MushollaPelaksanaan

Page 107: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Tabel Rekapitulasi Daftar Isian (III.2)

Pelaksanaan Keterangan Rincian =

18 19 20 21 22 23 (18)=Dana Zakat fitrah yang masih ada disalurkan

1 Al Mughirah 1 0 0 0 1 1 untuk mustahik diluar wilayah masjid/musholla

2 al Mujahidin 1 1 1 0 0 0 setelah mustahik yang ada dilingkungan sekitar

3 Al Barkah 1 1 1 0 0 0 masjid /musholla sudah menerima

4 Al Ikhlas 0 1 0 0 0 1

5 Jabalul Rahmah 1 1 1 0 0 1

6 Al Mukhlisin 1 1 1 0 1 0 (19)=Pengurus Amil ZIS bekerja sama dengan

7 Darus sa'adah 1 1 1 1 1 0 Remaja Masjid/Musholla selama proses

8 Al Istiqomah 0 1 1 1 1 0 pendistribusian dana ZIS

9 Ruhama 0 1 0 1 1 0

10 Baitul Ula 1 1 1 0 0 1

11 Al Ikhlas ci 0 1 0 0 1 0 (20)=Pengurus Amil ZIS bekerja sama dengan aparat

12 Al Irfan 1 0 0 0 1 0 selama proses pendistribusian dana ZIS

13 At taubah 1 0 0 0 1 0

14 Menara hidayah 0 0 0 0 0 0

15 Al Falah 1 0 1 1 1 0 (21)=Pengurus Amil ZIS menyetorkan sejumlah

16 Assyifa 1 1 0 1 0 0 dana zakat fitrah kepada lingkungan atau

17 Nurussajidin 1 1 0 0 1 0 aparat lingkungan setempat untuk diserahkan

18 Nurul Yaqin 0 1 0 0 0 0 kepada BAZIS pemerintah terkait

19 Nurul Iman 0 1 1 0 1 0

20 Al Muhajirin 1 1 1 0 1 0

21 Al Ittihad 1 1 0 1 1 0 (22)=Sisa dana Infaq dan shodaqoh serta zakat maal

22 Al Inayah 0 1 1 0 1 0 dialokasikan kedalam kas masjid atau musholla

23 Al Huda 1 0 0 0 0 0

Jumlah (Ya) 15 17 11 6 14 4

Jumlah (Tidak) 8 6 12 17 9 19 (23)=Dana zakat maal dikelola oleh DKM (Amil ZIS)

Persentase(Ya) 65.22 73.9 47.8 26.09 60.9 17.4 untuk kegiatan yang bernuansa produktif (usaha)

Persentase(Tidak) 34.78 26.1 52.2 73.91 39.1 82.6

No. Nama Masjid/Musholla

Page 108: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Tabel Rekapitulasi Daftar Isian (IV)

Pengawasan Keterangan Rincian =

24 25 26 (24)=Pengurus Amil ZIS melakukan rapat konsolidasi dengan pengurus DKM

1 Al Mughirah 1 1 1 terkait dengan pelaksanaan pengelolaan ZIS periode ini

2 al Mujahidin 1 1 1

3 Al Barkah 1 1 1

4 Al Ikhlas 0 0 1 (25)=Pengurus Amil ZIS membuat rekapitulasi penerimaan ZIS untuk

5 Jabalul Rahmah 1 1 1 diketahui oleh semua kepengurusan Amil ZIS

6 Al Mukhlisin 1 1 1

7 Darus sa'adah 1 1 1

8 Al Istiqomah 1 1 1 (26)=Laporan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran dana ZIS diinformasikan

9 Ruhama 1 1 1 pada jama'ah saat menjelang Shalat 'ied dimulai

10 Baitul Ula 1 1 1

11 Al Ikhlas ci 1 1 1

12 Al Irfan 1 1 1

13 At taubah 1 1 1

14 Menara hidayah 0 0 0

15 Al Falah 0 0 0

16 Assyifa 1 1 0

17 Nurussajidin 1 1 0

18 Nurul Yaqin 0 0 0

19 Nurul Iman 0 0 0

20 Al Muhajirin 1 1 0

21 Al Ittihad 1 1 0

22 Al Inayah 1 1 0

23 Al Huda 0 0 0

Jumlah (Ya) 17 17 13

Jumlah (Tidak) 6 6 10

Persentase (Ya) 73.91 73.9 56.5

Persentase (Tidak) 26.09 26.1 43.5

No. Nama Masjid/Musholla

Page 109: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Tabel Pihak yang diinterview

1 Al Mughirah

2 al Mujahidin

3 Al Barkah

4 Al Ikhlas

5 Jabalul Rahmah

6 Al Mukhlisin

7 Darus sa'adah

8 Al Istiqomah

9 Ruhama

10 Baitul Ula

11 Al Ikhlas ci

12 Al Irfan

13 At taubah

14 Menara hidayah

15 Al Falah

16 Assyifa

17 Nurussajidin

18 Nurul Yaqin

19 Nurul Iman

20 Al Muhajirin

21 Al Ittihad

22 Al Inayah

23 Al Huda

No. Nama Masjid/Musholla Pengurus yang di wawancara

Johar

Muhammad Nur

Abdul Aziz Syam

Muhyi Khoiruddin

M. Miftahur Razi

Basirun

H. Ahmad

Bahrul Ulum

Alek Iskandar

Yusron SY

Firmansyah Muntaqo

Hanafi

Ahmad Iqbal S

H.M. Thabrani

Andri

Saiful Anwar

Abdulla Husein

H.M. Hatta

H. Mursidin

Sofyan

Alifuddin

Syaifuddin HM

Hamdani

Page 110: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid
Page 111: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid
Page 112: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

(14)=Penghimpunan dana ZIS masyarakat dilakukan dengan

cara membuka stand penerimaan ZIS di Masjid dan Musholla

Page 113: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Daftar Checklist Instrumen Pengumpulan Data ( Studi Kasus Manajemen Dana Sosial Masyarakat, Masjid dan Mushola di Kelurahan Cireundeu )

Masjid/ Musholla :....................................

Wilayah :....................................

Pengisi Daftar Checklist :....................................

Jabatan DKM/sejenisnya :....................................

Untuk keperluan penelitian ini, Kami yang bertanda tangan dibawah ini akan memberikan informasi dan data sesuai sesuai dengan

keadaan dan kondisi yang berlaku, tanpa mengurangi ataupun merekayasa agar dicapai hasil peneltian yang bersifat obyektif.

(.................................)

Sub Variabel

(Dimensi) Indikator/Kisi Format Redaksi Hasil

a. Perencanaan

a.1. Latar Belakang

Pernyataan

Pernyataan

a.1.1.Faktor Habit (kebiasaan) pada saat Ramadhan

a.1.2. Faktor Fasilitator yang mengakomodir kepentingan Ummat dalam

menghimpun dan menyalurkan dana zakat

(..........)

(..........)

a.2. Tujuan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

a.2.1. Mengakomodasi kepentingan Ummat dalam menghimpun dan

menyalurkan dana Zakat selama Ramadhan

a.2.2. Menjadi amil yang mengelola dana Zakat selama periode kepengurusan

berlaku

a.2.3.Mengisi kekosongan kegiatan di Masjid/mushola jelang akhir Ramadhan

(..........)

(..........)

(..........)

a.3. Konsistensi lembaga

(Panitia)

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

a.3.1. Bersifat momental (berlaku pada saat Ramadhan saja)

a.3.2. Berlaku periodik (masa kepengurusan)

a.3.3. Lembaga Amil Zakat Profesional

(..........)

(..........)

(..........)

a.4. Persiapan pra aktivitas

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

a.4.1. Konsolidasi / Rapat Persiapan sebelum Ramadhan

a.4.2. Pemilihan Petugas Zakat secara random (acak)

a.4.3. Melakukan Pendataan Terbaru muzakki ataupun mustahik

a.4.4.Melakukan pelatihan Tata Kelola zakat bekerja sama dengan Lembaga

Zakat Profesional

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

Page 114: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

b. Pengorganisasian

b.1. Tenaga Kerja

(Pelaksana Tugas)

Pernyataan

Pertanyaan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

b.1.1.Kepengurusan DKM (Orang Tua) saja

b.1.2. Kepengurusan DKM melibatkan segenap Jama’ah rutin

b.1.3. Kepengurusan DKM bekerja sama dengan remaja

b.1.4. kepengurusan DKM bekerja sama dengan aparat lingkungan

b.1.5.Memakai jasa tenaga Amil zakat profesional

b.1.6. Tenaga Amil dipilih oleh Pengurusan Yayasan/DKM setempat

(..........)

(..........)

..........)

(..........)

(..........)

(..........)

b.2. Waktu Pelaksanaan

Pernyataan

Pernyataan

b.2.1. Pada saat Ramadhan saja

b.2.2. Sesuai dengan masa kepengurusan (terbentuk amil semi permanen)/

Periodik (tahunan) kinerja pasca Ramadhan

(..........)

(..........)

b.3. Pembagian Tugas

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

b.3.1.Adanya kejelasan dalam pendistribusian tugas dari masing-masing petugas

Zakat

b.3.2.Acak (Serabutan), pembagian tugas yang tidak terkoordinir

b.3.3.Profesional, distribusi tugas sangat rapih karena di huni oleh SDM yang

berpengalaman dan mumpuni

(..........)

(..........)

(..........)

c. Pelaksanaan

c.1. Retribusi

Pernyataan

Pertanyaan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

c.1.1.Pengurus (Amil) memiliki data Muzakki periode sebelumnya

c.1.2. Pengurus (Amil) menyebarkan Leaflet(edaran) tentang keberadaan Amil

Zakat Masjid kepada Masyarakat sekitar

c.1.3. Pengurus (Amil) memasang Spanduk tentang keberadaan Amil ZIS di

Masjid/Mushola terkait

c.1.4.Penghimpunan dana ZIS masyarakat, dilakukan dengan cara di ambil

langsung ke rumah warga

c.1.5. Penghimpunan dana ZIS masyarakat, dilakukan dengan cara membuka

Stand Penerimaan ZIS di Masjid/Mushola

c.1.6.Pengurus Amil ZIS juga menerima Fidyah

c.1.7.Pengurus Amil ZIS bekerja sama dengan aparat lingkungan dalam hal

penghimpunan dana ZIS lingkungan

c.1.8.Terdapat Kotak amal khusus untuk Santunan Anak Yatim

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

c.2. Distribusi

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pertanyaan

Pernyataan

Pernyataan

c.2.1.Pengurus Amil ZIS memiliki data Mustahik periode sebelumnya

c.2.2. Pengurus Amil ZIS menerima Proposal Permohonan bantuan dana ZIS

c.2.3. Sasaran distribusi dana ZIS (Fitrah) di prioritaskan untuk mustahik (Gol

Fakir dan Miskin)

c.2.4.Pembagian dana ZIS di lakukan di Pertengahan bulan Ramadhan

c.2.5. Pembagian dana ZIS di lakukan beberapa hari menjelang idul fitri tiba

c.2.6.Untuk Dana Zakat Fitrah habis dibagikan sebelum Khutbah Iedul Fitri

dikumandangkan

c.2.7. Fidyah langsung didistribusikan untuk mustahik pada saat Pengurus Amil

menerima dari pihak yang menyerahkannya

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

Page 115: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

c.2.8.Jika mustahik yang ada di lingkungan sekitar masjid/Mushola sudah

menerima dana Zakat secara keseluruhan, apakah dana zakat yang masih

ada disalurkan untuk mustahik di luar wilayah masjid/Mushola terkait.

c.2.9.Pengurus Amil ZIS bekerja sama dengan aparat selama proses

pendistribusian dana ZIS

c.2.10. Pengurus Amil ZIS bekerja sama dengan Remaja Masjid selama proses

pendistribusian dana ZIS

c.2.11.Pengurus Amil ZIS menyetorkan sebagian dana Zakat Fitrah kepada

lingkungan atau aparat lingkungan setempat untuk diserahkan kepada

BAZIS pemerintah terkait.

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

c.3. Pengelolaan Terkait

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

c.3.1.Dana ZIS habis terdistribusikan selama bulan Ramadhan

c.3.2. Sisa Infak, Shadaqoh dan Zakat Maal dialokasikan ke dalam Kas Masjid

atau Mushola

c.3.3.Dana Zakat Maal yang tersedia di pergunakan untuk program

pembangunan fisik Masjid atau Mushola

c.3.4. Dana Zakat Maal yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan

sosial,seperti Santunan Yatim dll

c.3.5. Dana Zakat Maal di kelola oleh DKM (Amil ZIS) untuk kegiatan yang

bernuansa produktif (usaha)

c.3.6.Jumlah Sisa Dana Zakat Maal tergolong besar, sehingga dijadikan modal

untuk membuat Koperasi Syariah (BMT)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

d. Pengawasan

d.1. Tanggungjawab

internal

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

d.1.1.Pengurus Amil ZIS melakukan rapat konsolidasi dengan pengurus DKM

terkait dengan pelaksanaan ZIS periode ini

d.1.2. Pengurus Amil ZIS membuat Rekapitulasi Penerimaan ZIS untuk

diketahui oleh semua Kepengurusan Amil ZIS

d.1.3.Pengurus Amil ZIS membuat rekapitulasi pengeluaran atau distribusi dana

ZIS untuk diketahui oleh semua kepengurusan Amil ZIS

(..........)

(..........)

(..........)

d.2. Tanggungjawab

eksternal

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

d.2.1.Laporan Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran Dana ZIS

diinformasikan pada Jamaah saat menjelang Shalat Ied dimulai

d.2.2. Laporan Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran Dana ZIS

dicantumkan/ditempel di Papan Informasi Masjid/ Mushola

d.2.3.Pengurus Amil ZIS membuat semacam LPJ (Laporan Pertang-

gungjawaban) untuk diserahkan kepada Muzakki (yang menyerahkan)

dana zakat Maal

d.2.4. Pengurus Amil ZIS juga membuat semacam LPJ (Laporan Pertanggung

Jawaban) untuk diserahkan kepada Aparat lingkungan (kepala

lingkungan/RW)

(..........)

(..........)

(..........)

(..........)

Page 116: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

UNTUK DATA STATISTIK

NO ASPEK DANA JUMLAH DANA TERKUMPUL MENURUT TAHUN

2007 2008 2009 2010

1 Zakat Mal Rp. Rp. Rp. Rp.

2 Zakat Fitrah Rp. Rp. Rp. Rp.

3 Fidyah Rp. Rp. Rp. Rp.

4 Infak Rp. Rp. Rp. Rp.

5 Sedekah Rp. Rp. Rp. Rp.

d.3. Model Pengawasan

Pernyataan

Pernyataan

Pernyataan

d.3.1. Kepengurusan Yayasan atau DKM melakukan rapat evaluasi Pasca

Pelaksanaan kegiatan ZIS periode terkait

d.3.2.Kepengurusan Amil ZIS (permanen) melakukan evaluasi berkala terkait

dengan kegiatan selama proses penghimpunan dan penditribusian Dana

ZIS

d.3.3.Tidak perlu diadakannya proses evaluasi, karena pengelolaan ZIS masih

sangat sederhana

(..........)

(..........)

(..........)

Page 117: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

UNTUK DATA STATISTIK

No ASPEK

JUMLAH DANA YANG DISALURKAN MENURUT JENIS DANA,

ALOKASI KELOMPOK PENERIMA. DAN TAHUN

2007 2008 2009 2010

1 Zakat Mal Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Fakir-miskin/yatim Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.

2 Zakat Fitrah Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Fakir-miskin/yatim Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.

3 Infak Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Fakir-miskin/yatim Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.

4 Sedekah Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Fakir-miskin/yatim Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.

Page 118: MANAJEMEN POLA RETRIBUSI DAN DISTRIBUSI DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4768/1/BAYU EKA... · Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji, pengelolaan masjid

UNTUK DATA STATISTIK

No ASPEK

JUMLAH DANA YANG DISALURKAN MENURUT JENIS DANA,

ALOKASI BIDANG. DAN TAHUN

2007 2008 2009 2010

1 Zakat Mal Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Bidang Konsumtif Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Bidang Produktif Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Panitia/Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

d. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.

2 Zakat Fitrah Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Bidang Konsumtif Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Bidang Produktif Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Panitia/Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

d. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.

3 Infak/Sedekah Rp. Rp. Rp. Rp.

a. Bidang Konsumtif Rp. Rp. Rp. Rp.

b. Bidang Produktif Rp. Rp. Rp. Rp.

c. Panitia/Amil Rp. Rp. Rp. Rp.

d. Mesjid/Mushola Rp. Rp. Rp. Rp.