33
PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Struktur Organisasi Proyek 1. Struktur Organisasi Di Lapangan Pada proyek pembangunan jembatan Pandeyan ini, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek menggunakan sistem struktur organisasi garis dan staff. Ini terlihat dari pembagian-pembagian tugas yang jelas pada setiap divisi pekerjaan, serta setiap divisi bertanggung jawab penuh kepada pemilik proyek (owner). Jenis struktur organisasi ini sangatlah membantu dalam kesuksesan proyek konstruksi.

manajemen proyek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembangunan jembatan

Citation preview

Page 1: manajemen proyek

PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PANDEYAN KABUPATEN

SUKOHARJO

Struktur Organisasi Proyek

1. Struktur Organisasi Di Lapangan

Pada proyek pembangunan jembatan Pandeyan ini, pihak-pihak yang terlibat

dalam proyek menggunakan sistem struktur organisasi garis dan staff. Ini terlihat dari

pembagian-pembagian tugas yang jelas pada setiap divisi pekerjaan, serta setiap divisi

bertanggung jawab penuh kepada pemilik proyek (owner). Jenis struktur organisasi ini

sangatlah membantu dalam kesuksesan proyek konstruksi.

Page 2: manajemen proyek

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Ir JumadiNIP. 19640424 199303 1 012

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

SENO MULYADI, ST NIP. 19600817 199303 1005

PELAKSANA

SUSENO, ST

ADMINISTRASI

BAGAS

Gambar 2.3 mengambarkan struktur organisasi pemilik proyek pembangunan jembatan

pandeyan sebagai

berikut:

BENDAHARA PENGELUARAN

EKO HANANTO NIP. 19780325 20001 2 001

SITI NURHAYATINIP. 19711202 200801 2 006

RUSIAWATINIP. 19640125 200701 2 002

PENGAWAS LAPANGAN JEMBATAN PANDEYAN

SATMINTONIP. 19611214 199103 1

004

Page 3: manajemen proyek

Pemilik atau Pemberi Tugas (Owner)

a. Pejabat pembuat komitmen bertanggung jawab baik dari segi keuangan

maupun dari segi fisik untuk proyek yang dipimpinnya sesuai daftar isian

proyek,

b. Pejabat pembuat komitmen bertanggung jawab atas penyelesaian proyek

pada waktunya,

c. Berdasarkan petunjuk operasional, pejabat pembuat komitmen menyiapkan

Standar Operasional Prosedur (SOP),

d. Menyusun organisasi proyek lebih lanjut yang disesuaikan dengan ruang

lingkup atau tugas suatu proyek,

e. Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan teknisi proyek.

f. Menyusun rencana kegiatan proyek dengan menentukan secara terperinci

kebutuhan sumber daya, biaya, dan waktu,

g. Mengatur dan merumuskan prosedur dan metode kerja serta petunjuk

mengenai pelaporan dan petunjuk lainnya,

h. Menetapkan standar kegiatan untuk pengendalian proyek dan personil,

i. Untuk dapat mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan cermat berdasarkan

SOP tersebut seorang pemimpin proyek harus memahami monitoring

system.

Bendahara Proyek

a. Membawahi tugas sebagai staf bendahara dalam urusan keluar masuk aliran

dana anggaran.

b. Melaksanakan transaksi kontrak dengan pihak rekanan dengan diketahui

oleh pemimpin proyek.

c. Melayani dan membantu menyediakan data untuk pemeriksaan keuangan,

administrasi, teknis, dan fisik oleh instansi pemeriksa.

Page 4: manajemen proyek

Staf Bendahara

a. Melaksanakan verifikasi/pemeriksaan atas semua tagihan Administrasi

Proyek (AP) yang dilakukan kepada proyek sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

b. Memberikan paraf atas tagihan yang memenuhi syarat.

c. Melaksanakan buku panjar kerja.

d. Pada setiap akhir bulan membuat Laporan Keadaan Kredit Anggaran

(LKKA).

e. Melaksanakan pembukuan keuangan pada Buku Kas Umum untuk semua

penerimaan dan pengeluaran negara (proyek) sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

f. Mengerjakan Buku Pengawas Panjar Perorangan/Komulatif.

Kepala Urusan Tata Usaha

Membantu pimpro mengkoordinasi dalam mengambil kebijaksanaan proyek.

a. Mengkoordinasi dan meyelenggarakan administrasi proyek.

b. Menyusun konsep-konsep surat serta mengendalikan kegiatan administrasi

proyek.

c. Merencanakan dan menyampaikan data informasi perihal pelaksanaan

proyek.

d. Merencanakan dan membuat laporan tentang rekanan.

e. Merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan evaluasi hasil pekerjaan

sawaktu-waktu diminta.

f. Melayani dan membantu menyediakan data untuk pemeriksaan administrasi,

teknis, dan fisik oleh instansi pemeriksa

Staf AdministrasiUmum

a. Menyelenggarakan/mengadakan kebutuhan untuk :

b. Mengurus inventarisasi barang – barang milik negara yaitu :

Page 5: manajemen proyek

c. Mengadakan pencatatan yang berhubungan dengan kepegawaian proyek.

d. Mencatat, mengurus, dan melaksanakan semua peraturan/keputusan yang

berlaku pada Pegawai Negeri Sipil dan atau Non Pegawai Negeri Sipil

menurut ketentuan yang berlaku.

Staf Adminitrasi Teknik

a. Menyusun program – program proyek secara keseluruhan.

b. Menyelenggarakan pengumpulan data dan pengolahan data proyek sebagai

dasar untuk usulan proyek serta evaluasi terhadap pelaksanaan proyek.

c. Memberikan pertimbangan dan usulan terhadap Kepada Pemimpin Proyek

atas Dokumen Lelang dan Dokumen Kontrak demi kelancaran pekerjaan.

d. Membantu Pemimpin Proyek untuk mengadakan evaluasi atas usulan

Asisten Pelaksanaan Lapangan untuk mengadakan rekayasa lapangan

(Revisi Design).

e. Memonitor/memantau segala kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

f. Memantau kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan menyelesaikan proyek

secara fisik maupun administrasi.

g. Memberikan pertimbangan dan usul kepada Pemimpin Proyek demi

kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

h. Mengadakan evaluasi terhadap rencana pelaksanaan proyek agar

pelaksanaan proyek sesuai dengan program yang telah diberikan oleh

proyek.

i. Mengadakan evaluasi dan penelitian atau kontrak, Addendum dan Perintah

perubahan pada tiap – tiap kegiatan pekerjaan.

j. Menyelenggarakan laporan berkala dan laporan tahunan Proyek secara

keseluruhan tiap akhir tahun secara rutin.

Page 6: manajemen proyek

Pengawas Lapangan

a. Membantu tugas pemimpin proyek dalam bidang pengawasan pelaksanaan

proyek yang berkaitan dengan kemajuan fisik proyek atau kuantitas yang

dicapai.

b. Bertanggung jawab langsung kepada pemimpin proyek.

c. Menjaga mutu dan kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan, serta

kualitas hasil pekerjaan agar sesuai dengan dokumen kontrak dan sesuai

dengan apa yang diinginkan.

Site Engineer (Teknisi Lapangan)

a. Membantu pemimpin proyek dalam melaksakan tugasnya untuk

menentukan apakah pekerjaan konstruksi telah dilaksanakan sesuai kontrak.

b. Menyiapkan perubahan desain serta menghitung ulang kuantitas bahan pada

konstrusi.

c. Bertanggung jawab atas pengendalian kualitas sesuai dokumen kontrak.

Quality Engineer (Teknisi Mutu)

a. Membantu supervision engineer dalam mengevaluasi jaminan kualitas dan

pengendalian proses konstruksi

b. Melaksanakan inspeksi dan pengawasan terhadap tes kualitas produk baik

sebelum, selama, dan setelah proses konstruksi

c. Menyerahkan laporan dari data – data pengendalian mutu kepada

supervision engineering

d. Mengawasi semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan, pekerjaan mengikuti

instruksi site engineer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

sehubungan dengan pengendalian mutu

e. Pengarahan teknis pada kontraktor dan teknisi laboratorium tentang prosedur

dan tata cara serta jenis pengujian

f. Menjaga mutu dan kualitas pekerjaan agar dilaksanakan sesuai dengan

dokumen kontrak

Page 7: manajemen proyek

g. Memberikan usulan-usulan mengenai metode pekerjaan dan schedule

kontrak.

Surveyor

a. Bertugas melakukan pengukuran ulang di lapangan sesuai gambar bestek

sebelum pekerjaan dilaksanakan serta mengeceknya selama pekerjaan agar

tidak berubah.

b. Mengawasi pengambilan sempel material serta cara pengerjaan dan

pengirimannya ke laboratorium.

c. Memberikan petunjuk pengukuran sesuai spesifikasi.

d. Memberikan kelengkapan gambar karja sesuai dengan gambar konstruksi.

Laboratorium Technician (Teknisi Laboratorium)

a. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Quality Engineer, serta

mengusahakan agar Site Engineer dan kepala Satuan Kerja Non Vertikal

Tertentu Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan

dengan pengendalian mutu.

b. Membantu melakukan pengawasan dan pemantapan ketat atas pengaturan

personil dan peralatan laboratorium kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan

selalu didukung tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai

dengan persyaratan dalam dokumen Kontrak.

c. Membantu Quality Engineer melakukan pengawasan dan pemantauan atas

pengaturan dan pengadaan Stone Crusher dan Asphal Mixing Plant, Baching

Plant dan peralatan lain yang dibutuhkan.

d. Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua kegiatan pemeriksaan

mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan Laporan kepada Quality

Engineer setiap timbul permasalahan sehubungan dengan pengendalian

mutu bahan dan pekerjaan.

Page 8: manajemen proyek

e. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan corring perkerasan jalan yng

dilakukan kontraktor, sehingga baik jumlah maupun lokasi corring

dilaksanakan sesuai.

Page 9: manajemen proyek

DIREKTUR UTAMAHANANTO WIBOWO

PELAKSANASURATMIN

ADMINISTRASIBAGAS

LOGISTIKSANTOSO

KEUANGANADMINISTRASI

2.2.1 Struktur Organisasi Pelaksana Proyek

Dalam Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyanini yang bertindak sebagaipelaksana proyek adalah CV MANUNGGAL

KARYA.Adapun Gambar 2.4 sebagai struktur organisasinya sebagai berikut:

Sumber : CV MANUNGGAL KARYA

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Kontraktor Pembangunan Jembatan Pandeyan

PELAKSANASUSENO, ST

Page 10: manajemen proyek

Keuangan & Administrasi

a. Mengatur keluar masuknya surat-surat yang berhubungan dengan

pengawasan proyek, memelihara arsip dokumen kontrak.

b. Mengatur segala urusan yang berhubungan dengan perbekalan baik yang

berhubungan dengan peralatan maupun material.

c. Memeriksa laporan mingguan, penggunaan material maupun material.

d. Memeriksa dan menyetujui permintaan keuangan untuk kebutuan proyek.

e. Menyelenggarakan pembukuan serta tentang keluar masuknya keuangan

proyek.

Kepala Logistik

1. Menyusun informasi data harga peralatan material

2. Administrasi proses pengadaan dan pembelian material dan peralatan

3. Menyusun informasi tentang data-data peralatan serta inspeksi mengenai

kesiapan pemakaian alat

Pelaksana

a. Memimpin dan mengkoordinir pekerjaan di lapangan sehingga dapat

berjalan sesuai dengan aspek teknis dan metode kerja yang telah ditetapkan.

b. Membantu dalam perencanaan kebutuhan material dan peralatan serta

administrasi proses pengadaannya.

c. Penyiapan dan pengamanan material di gudang.

d. Pelaporan mengenai data di lapangan secara berkala.

e. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mengurusi ijin

pelaksanaan pekerjaan.

f. Menyusun data secara berkala mengenai volume pekerjaan.

Page 11: manajemen proyek

2. Sistem Pelelangan

2.2 Teori Dasar Sistem Pelelangan

Berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2012, pelelangan didefinisikan

sebagai berikut :

“Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara

menciptakan persaingan yang di antara penyedia barang atau jasa yang setara dan

memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan

dan diikuti oleh pihak yang terkait serta atas taat asas sehingga terpilih penyedia

terbaik.”

Proses pengadaan barang atau jasa dalam proyek konstruksi yang menggunakan

pelelangan dibedakan menjadi :

Pelelangan Umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan

pengumuman secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu)

media cetak dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga

masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat

mengikutinya.

Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :

a. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu)

media cetak dan papan pengumuman.

b. Dilakukan penilaian kualifikasi baik prakualifikasi maupun pasca

kualifikasi.

c. Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada lembaga.

d. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau

usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan oleh

lembaga.

Dalam pelelangan umum pengguna jasa dapat melakukan prakualifikasi dan

pascakualifikasi.

Page 12: manajemen proyek

Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang

diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan

jumlahnya diyakini terbatas dengan pengumuman secara luas melalui media

massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumuman

resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan

memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

Dalam pemilihan penyedia jasa dengan cara pelelangan terbatas, pengguna jasa

wajib melakukan prakualifikasi dan dilakukan untuk pekerjaan yang mempunyai

resiko tinggi serta mempunyai teknologi tinggi.

Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :

a. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu)

media cetak dan papan pengumuman.

b. Jumlah penyedia jasa terbatas.

c. Melalui proses prakualifikasi.

d. Peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi

pada lembaga.

e. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau

usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan oleh

lembaga.

Pemilihan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui

pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan

membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa

dan dapat dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga

diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara pemilihan

langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :

a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang

masih memungkinkan untuk mengadakan pemilihan langsung.

Page 13: manajemen proyek

b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa

yang sangat terbatas jumlahnya, dengan ketentuan pekerjaaan hanya dapat

dilakukan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu

mengaplikasikannya sangat terbatas.

c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan

keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.

d. Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan :

Untuk kepentingan pelayanan umum

Mempunyai resiko kecil

Menggunakan teknologi sederhana

Dilaksanakan penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan usaha

kecil.

Pemilihan langsung dilakukan dengan syarat :

a. Mengundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar

b. Memilih dari beberapa penawar

c. Peserta yang berbentuk badan usaha atau usaha orang perseorangan harus

sudah diregistrasi pada lembaga.

d. Tenaga terampil dan ahli yang diperkerjakan oleh badan usaha atau usaha

oarang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.

Dalam Pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung penyedia

jasa, pengguna jasa harus mengikutsertakan sekurang-kurangnya 1 (satu)

perusahaan nasional.

Penunjukkan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan

tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan

langsung yang dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara

melakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga diperoleh

harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.

Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara penunjukan

langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :

Page 14: manajemen proyek

a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang

pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan dengan

segera.

b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa

yang sangat terbatas jumlahnya dengan ketentuan pekerjaan hanya dapat

dikerjakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu

mengaplikasikannya hanya satu-satunya

c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan

keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.

d. Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan :

Untuk keperluan sendiri / pribadi.

Mempunyai resiko kecil

Menggunakan teknologi yang sederhana

e. Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan usaha

kecil

f. Pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang

sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-

pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

g. Pekerjaan yang hanya dilakukan oleh pemegang hak cipta atau pihak lain

yang telah mendapat lisensi.

Penunjukan langsung dilakukan dengan syarat :

a. Penyedia jasa yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada

lembaga.

b. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau

usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh

lembaga.

c. Penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak cipta atau pihak

lain yang telah mendapat lisensi.

Page 15: manajemen proyek

2.4.1 Sistem Pelelangan di Lapangan

Pada Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan ini sistem pelelangan yang

dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas dan terbuka melalui media

massa, dalam hal ini melalui situs resmi LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)

dengan ULP ( urit pelayanan pengadaan) sebagai lembaga dibawahnya yang berkerja

dalam menerima tawaran lelang, seleksi peserta lelang, sampai penentuan pemenang

lelang dan kemudian pemenang diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum bidang

Bina Marga. Adapun pemenang lelang Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan yaitu

CV. MANUNGGAL KARYA dengan nilai kontrak yang diajukan dan desepakati

senilai Rp 2.077.000.000,00.

2.4.1 Sistem Pelelangan di Lapangan

Pada Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan ini sistem pelelangan yang

dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas dan terbuka

melalui media massa, dalam hal ini melalui situs resmi LPSE (Layanan

Pengadaan Secara Elektronik) dengan ULP ( urit pelayanan pengadaan)

sebagai lembaga dibawahnya yang berkerja dalam menerima tawaran lelang,

seleksi peserta lelang, sampai penentuan pemenang lelang dan kemudian

pemenang diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum bidang Bina Marga.

Adapun pemenang lelang Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan yaitu

CV. MANUNGGAL KARYA dengan nilai kontrak yang diajukan dan

desepakati senilai Rp 2.077.000.000,00.

2.5. Sistem Kontrak2.5.1 Macam macam sistem kontrak

Sistem Kontak dilakukan apabila suatu proses pelelangan sudah dimenangkan

oleh salah satu kontraktor (Pelaksana Proyek) yang selanjutnya diadakan

perjanjian kontrak antara Pemilik Proyek dengan Pelaksana Proyek. Perjanjian

kontrak ini dimaksudkan agar masing – masing unsur proyek mengetahui secara

jelas posisi, hak, serta kewajiban yang harus dilaksanakan saat pelaksanaan

proyek.

Page 16: manajemen proyek

Pekerja sendiri Sub Kontraktor Pemasok

Pemasok Pekerja

Konsultan

Owner

PemasokKontraktor A Kontraktor B

Pekerja

Pemasok Pekerja Pemasok Pekerja

a. Metode Kontrak Umum

Berikut adalah Gambar 2.5 yang merupakan diagram metode kontrak umum:

Owner

Kontraktor utama

Gambar 2.5 Metode Kontrak Umum

Metode Kontrak Umumadalah metode di mana kontrak dibuat antara pemilik

proyek dan kontraktor umum (general contractor).Pemilik proyek biasanya

diwakili oleh konsultan yang berperan dalam penyusunan dokumen kontrak.

b. Metode Kontrak Terpilih

Berikut adalah Gambar 2.6 merupakan bagan metode kontrak terpilih:

Gambar 2.6 Metode Kontrak Terpilih

Metode Kontrak Terpisahadalah metode di mana pemilik proyek memberikan

pekerjaan secara terpisah kepada pihak-pihak yang diyakini memiliki kemampuan

khusus yang berbeda, misalnya pekerjaan beton prategang diberikan kepada pihak

Page 17: manajemen proyek

Owner

Pekerja

Pekerja

Pekerja Pekerja

yang mengkhususkan diri pada bidang tersebut. Pada prinsipnya kontrak ini sama

dengan metode kontrak umum. Perbedaannya adalah tidak ada keterlibatan

kontraktor umum, sehingga pemilik proyek harus melakukan manajemen proyek

sendiri.Metode ini dapat diterapkan apabila pemilik proyek memiliki kemampuan

manajemen proyek yang memadai. Keuntungan metode ini adalah pemilik tidak

perlu mengalokasikan biaya profit bagi kontraktor umum seperti pada metode

kontrak umum, sehingga biaya proyek dapat ditekan.

c. Metode Swakelola

Gambar 2.7 merupakan bagan metode kontrak swakelola sebagai berikut:

Gambar 2.7 Metode Kontrak Swakelola

Pada metode ini, pemilik proyek tidak melakukan kontrak bagi proyek yang akan

dilaksanakan, karena pemilik mendanai sendiri, merancang sendiri, melaksanakan

sendiri, dan mengawasi sendiri proyeknya. Jelas bahwa ketiga bagian proyek

konstruksi berada dalam satu pihak, sehingga pemilik proyek harus mempunyai

kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh konsultan dan kontraktor.

Page 18: manajemen proyek

Pekerja sendiri Sub Kontraktor Pemasok

d. Metode Kontrak Rancang Bangun

Owner

Konsultan/Kontraktor

Gambar 2.8 Metode Kontrak Rancang Bangun

Pada metode kontrak ini, pemilik proyek perlu membuat kontrak tunggal

untuk pekerjaan perancangan dan pelaksanaan proyek dengan satu

perusahaan yang memiliki kemampuan perancangan dan pelaksanaan

pembangunan. Pada dasarnya metode ini sama dengan metode kontrak

umum, hanya saja profesi konsultan dan kontraktor dirangkap oleh satu

perusahaan yang memang mempunyai kemampuan untuk itu.

2.5.2 Sistem Kontrak di Lapangan

Pada Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyanini sistem kontrak yang

digunakan adalah metode kontrak rancang bangun. Dalam hal ini pemilik

proyek menunjuk Kontraktor yaitu CV MANUNGGAL KARYA,

perjanjian kontrak yang disepakati antara pemilik proyek dan pelaksana

proyek CV MANUNGGAL KARYAtertanggal 16 Juli2014dengan nomor

kontrak 600/3571/ VII/2014

Page 19: manajemen proyek

3.Tenaga Kerja

3.1 Jenis Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada dasarnya dipersiapkan atas 2 (dua) kelompok: tenaga

kerja terampil dan tenaga kerja biasa. Tenaga kerja terampil mengerjakan

pekerjaan- pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus seperti: tukang

ukur, tukang batu, tukang kayu. Sedangkan tenaga kerja biasa difungsikan

hanya untuk membantu pelaksanaan pekerjaan yang tidak memerlukan

keahlian khusus, seperti: menggali tanah atau mengangkut bahan.

3.2 Tempat kerja

Tempat kerja yang tersedia relatif aman dan nyaman.Kantor untuk pos

pelaksanaan yaitu dengan menyewa dari salah satu penduduk di dekat

lokasi proyek tersebut dilakasanakan.Selain itu dibangun pula gudang

khusus didekat lokasi proyek yang berfungsi untuk menyimpan material

dan peralatan.Untuk material yang tidak dipengaruhi oleh cuaca diletakkan

dipinggir dan sekitar proyek tersebut.

3.3 Waktu Kerja

Lama waktu pelaksanaan proyek ditentukan oleh kontraktor. Waktu

pekerjaan yang berlaku pada proyek ini adalah dari jam 08.00 WIB (pagi)

hingga jam 16.00 WIB (sore hari).

Page 20: manajemen proyek

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/13750712/proyek_pembangunan_jembatan_pandeyan diakses pada November 19, 2015 pukul 16.05