Upload
rhea-tyson
View
73
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kelompok 7 Arisandi Ananto (105030100111020 ) Subaidah (105030100111107 ) Agniesya Oktaviali C.D (105030103111002 ) Nabila Riza Novitri (105030103111036) Euginia Astikaningtyas U (105030107111068 ) Kelas H. Manajemen Sumber Daya Aparatur. KOMPENSASI. Konsep Dasar Kompensasi. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Manajemen Sumber Daya Aparatur
KOMPENSASIKelompok 7
Arisandi Ananto (105030100111020)Subaidah (105030100111107)Agniesya Oktaviali C.D
(105030103111002) Nabila Riza Novitri (105030103111036)Euginia Astikaningtyas U
(105030107111068)
Kelas H
Konsep Dasar Kompensasi
Menurut Malayu S.P. Hasibuan :Kompensasi diartikan ”sebagai semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”.
Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan.
Lanjutan Konsep Dasar Kompensasi
Melayu S.P Hasibuan (2003:121), merinci tujuan pemberian imbalan atau kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai ikatan kerjasama2. Memberikan kepuasan kerja 3. Rekruitmen yang efektif4. Alat untuk memotivasi5. Stabilitas karyawan6. Disiplin7. Pengaruh serikat buruh8. Pemerintah
1. Sebagai ikatan kerjasamaDengan pemberian imbalan kompensasi maka
akan tercipta suatu ikatan kerjasama formal antara majikan dengan karyawan, disuatu pihak karyawan mempunyai kewajiban untuk mengerjakan dengan baik semua tugas yang dibebankan perusahaan kepadanya, dipihak lain perusahaan mempunyai kewajiban membayar imbalan atau kompensasi sesuai dengan tugas yang dibebankan.
2. Memberikan kepuasan kerja Dengan pemberian imbalan atau
kompensasi diharapkan karyawan dapat memenuhi kebutuhan psikologis, kebutuhan social serta kebutuhan lainnya, sehingga karyawan memperoleh kepuasan kerja.
3. Rekruitmen yang efektifApabila kebijaksanaan imbalan atau
kompensasi yang akan diterapkan dipandang cukup besar, tentunya pengadaan karyawan yang qualified akan lebih mudah.
4. Alat untuk memotivasiImbalan atau kompensasi akan sangat
mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhannya, individu membutuhkan uang yang diperolehnya sebagai imbalan dari tempat ia bekerja, dalam hal ini juga akan mempengaruhi semangatnya dalam bekerja.
5. Stabilitas karyawanImbalan yang cukup juga akan berpengaruh
kepada stabilitas karyawan. Keluar masuknya karyawan dapat ditekan bahkan bisa dikatakan tidak ada apabila imbalan yang diberikan dirasa cukup adil sehingga karyawan merasa nyaman dalam bekerja.
6. DisiplinDisiplin merupakan salah satu faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
7. Pengaruh serikat buruhDengan kompensasi yang baik pengaruh
serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan sangat berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. PemerintahKebijakan imbalan yang ditetapkan
perusahaan harus berpedoman kepada peraturan perundang-undangan mengenai tarif upah yang telah ditetapkan pemerintah, maupun kebijakan-kebijakan lainnya yang disesuaikan dengan keadaan perekonomian saat itu.
Beberapa jenis kompensasi secara umum :a. Gaji dan Upah
Ada beberapa pendapat dari para ahli yang membedakan antara upah dan gaji dengan konsep yang berbeda beda, tetapi rata-rata memiliki maksud yang sama. Hasibuan (1900:133) menyatakan bahwa :
“Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya. Sedangkan gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”
Sedangkan Moekijat (1900:56-57) membedakan pengertian antara gaji dan upah, yaitu:
“Upah secara sempit diartikan sebagai jasa pegawai atau pekerja jam-jaman atau pegawai-pegawai yang tidak bersifat melakukan pengawasan dan tata usaha. Sedangkan gaji dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata usaha dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya”.
Jenis Kompensasi
b. InsentifGuna lebih mendorong produktivitas kerja yang
lebih tinggi, banyak organisasi yang menganut sistem insentif sebagai bagian sistem imbalan yang berlaku bagi para karyawan organisasi. Nawawi (2003:317) menyebutkan bahwa “Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu”. Insentif merupakan bagian dari keuntungan, terutama diberikan kepada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi. Program insentif adalah salah satu cara untuk memungkinkan seluruh pekerja merasakan bersama kemakmuran perusahaan. Insentif dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu sistem insentif pada tingkat individual dan sistem insentif pada tingkat kelompok. Yang termasuk dalam sistem insentif individual adalah “Piecework, bonus produksi, komisi, kurva, kematangan”. Dan insentif pada tingkat kelompok mencakup insentif produksi, bagi keuntungan dan pengurangan biaya (Siagian:2003:268).
Prinsip – Prinsip Kompensasi
Pemberian kompensasi yang tepat dan efektif dalam organisasi harus memenuhi syarat adil dan layak pada karyawan. Agar pemberian kompensasi efektif, organisasi perlu memper hatikan prinsip berikut (Wayne F. Cascio, 1991: 185) : a. Prinsip
Kewajaran b. Prinsip Keadilanc. Prinsip
Keamanand. Prinsip Kejelasan
e. Prinsip Pengendalian biaya
f. Prinsip Perangsangg. Prinsip
Keseimbanganh. Prinsip Kesepakatan
a. Prinsip Kewajaran Artinya pemberian kompensasi dengan
memperhatikan perbandingan antara jumlah gaji tertinggi dan terendah, biaya hidup, dan sebagainya.
b. Prinsip KeadilanArtinya dalam pemberian kompensasi harus
terdapat unsur keadilan baik dalam kaitannya dengan waktu kerja maupun prestasi kerja.
c. Prinsip KeamananArtinya pemberi an kompensasi
memperhatikan hal yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan atau jabatan.
d. Prinsip Kejelasan Dalam pemberian kompensasi mudah dihitung
atau mudah dimengerti oleh karyawan.
e. Prinsip Pengendalian biayaArtinya pemberian kompensasi harus
dihindarkan dari unsur pemborosan organisasi.
f. Prinsip PerangsangArtinya pemberian kompensasi harus mampu
meransang karyawan untuk memberikan sumbangan yang maksimal atau konstribusi pada organisasi.
g. Prinsip KeseimbanganArtinya pemberian kompensasi harus
mempertimbangkan keseimbangan antara kompensasi yang diberikan karena kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan, dengan yang tidak terkait dengan pekerjaan atau jabatan.
h. Prinsip KesepakatanArtinya dalam pemberian kompensasi
hendaknya merupakan hasil atau kesepakatan bersama antara karyawan dengan pihak manajemen dalam organisasi.
Sistem Kompensasi Pada PNS
Menurut Melayu S.P Hasibuan (2000:124) sistem kompensasi terdiri dari sistem waktu, sistem hasil, sistem borongan. Setiap sistem mendasarkan pada hal-hal tertentu dengan tujuan dapat mempengaruhi pegawai yang berprestasi. Lebih jelasnya berkaitan dengan sistem kompensasi dijelaskan sebagai berikut:
a. Sistem Waktub. Sistem Hasil (Output)c. Sistem Borongan
a. Sistem WaktuPemberian kompensasi
berdasarkan pada sistem waktu yaitu besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, dan bulan. Besarnya sistem waktu hanya di dasarkan kepada lamanya bekerja dan tidak dikaitkan dengan prestasi kerja. Kelebihan sistem ini adalah pengelolaan kompensasi lebih mudah dan besarnya kompensasi yang diberikan relatif tetap. Sedangkan kelemahan dari sistem ini adalah bahwa pegawai yang malaspun akan tetap mendapatkan kompensasi sesuai dengan perjanjian.
b. Sistem Hasil (Output)Sistem hasil adalah sistem kompensasi
dimana besarnya kompensasi didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan lamanya waktu mengerjakannya. Semakin banyak barang yang dihasilkan, maka semakin besar pula kompensasi yang akan diterimanya. Kebaikan sistem hasil adalah memberikan kesempatan kepada pegawai yang berprestasi untuk memperoleh kompensasi yang lebih besar. Sedangkan kelemahan dari sistem hasil adalah kualitas barang yang dihasilkan kurang baik karena pegawai cenderung untuk mencapai hasil yang lebih banyak sehingga kualitas kurang diperhatikan.
c. Sistem Borongan Dalam sistem borongan besarnya
kompensasi di dasarkan kepada volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya kompensasi berdasarkan sistem borongan cukup rumit karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakannya serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
TERIMA KASIH