94
MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN DAKWAH Skripsi Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Oleh Fatkhuroji Hadi Wibowo 1 1 0 5 0 6 5 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

  • Upload
    others

  • View
    36

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM

MELAKSANAKAN KEGIATAN DAKWAH

Skripsi

Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

Oleh

Fatkhuroji Hadi Wibowo

1 1 0 5 0 6 5

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang
Page 3: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang
Page 4: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan skripsi ini adalah karya saya sendiri dan didalamnya tidak

terdapat karya yang pernah diajukan, untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan

tinggi lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari penerbit, sumbernya

dijelaskan dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, Desember 2010

(Fatkhuroji Hadi Wibowo)

NIM : 051311065

Page 5: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

PERSEMBAHAN

� Bapak Sae’in. K Dan Ibu Ratmiatin (Kedua Orang tua) tercinta yang telah dengan tulus

dan ikhlas serta sabar memberikan dorongan dan do’a restu sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

� Kakakku Bambang Subur Hadi S. ST dan Susani Puji Astuti, AMK serta adik adikku

Bakhrun Hadi Rianto dan Rina Purwati Ningsih yang tiada henti memberikan motivasi

dan Do’a

� Atika Nurjanah. SE. yang selalu memberikan dukungan dan do’a.

� Sahabat-sahabatku seperjuangan terima kasih atas segalanya.

� Teman- teman di pondok pesantren Sirojul Mubtadi’in yang tidak bisa saya sebutkan

satu per satu terima kasih atas do’anya.

Page 6: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

ABSTRAKSI

Penelitian yang berjudul “ Manajemen Takmir Masjid Agung Tegal Dalam

Melaksanakan Kegiatan Dakwah”. Ini merupakan salah satu upaya penulis untuk mencoba

mengetahui bagaimana manajemen Takmir di Masjid Agung Tegal, dengan penelitian yang

memfokuskan diri pada fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam kegiatan dakwah di

Masjid Agung Tegal.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati, dengan tujuan untuk menggambarkan

keadaan sasaran penelitian menurut apa adanya. Sumber data penelitian yang di gunakan adalah

Sumber Data Primer berupa informasi-informasi dari lapangan melalui pengamatan secara

langsung di Masjid Agung Tegal tentang kegiatan yang di laksanakan, kemudian sumber data

sekunder yang berupa buku, data-data dokumentasi masjid dan data laporan kegiatan Masjid

Agung Tegal. Untuk teknik pengumpulan data yang di gunakan antara lain : metode observasi,

wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya dengan menggunakan proses berfikir induktif

yaitu dengan mengorganisasikan hasil-hasil dari pengamatan menjadi suatu rangkaian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen Takmir Masjid Agung Tegal

mencakup beberapa langkah dalam menyusun program berjangka yang bertujuan melancarkan

semua kegiatan yang ada. Ada beberapa tahap yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

dakwah di Masjid Agung Tegal sesuai dengan fungsi-fungsi yang digunakan yabg pertama

adalah perencanaan proses ini di laksanakan oleh Takmir Masjid Agung Tegal sebelum

melaksanakan kegiatan dakwah perencanaan ini di bagi menjadi dua yaitu perencanaan jangka

panjang dan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang contohnya adalah seperti

melaksanakan program TPQ untuk anak dan remaja kemudian yang kedua adalah rencana jangka

pendek berupa pengajian rutin. Fungsi yang kedua adalah pengorganisasian fungsi ini di

terapkan untuk pembagian fungsi, tugas dan tanggung jawab kepada semua pengurus. Fungsi

yang ketiga adalah penggerakan fungsi ini di diterapkan untuk membantu masyarakat yang

sedang mengalami kesusahan dengan memberikan santunan kepada keluarga yang meninggal

dunia baik dalam bentuk uang maupun perlengkapan pemakaman. Kemudian fungsi terakhir

adalah pengawasan, fungsi ini diterapkan oleh Takmir masjid untuk menghimpun dana masjid.

Takmir Masjid Agung Tegal dalam melaksanakan semua kegiatannya selalu melalui

proses-proses untuk pemakmuran masjid, sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan oleh

takmir masjid berjalan dengan efektif. Fungsi manajemen merupakan salah satu acuan takmir

masjid untuk memakmurkan masjid.

Page 7: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengsih lagi maha penyayang, penulis

panjatkan alhamdzulillah kehairat Allah SWT tuhan penguasa alam yang menguasai hari

pembalasan dan yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan juga hidayahnya dalam

langkah-langkah kecil kehidupan penulis selama ini.

Dialah yang senantiasa memberikan ketenangan dan kemudahan sehingga ketika penulis

harus bekerja keras meyelesaikan skripsi ini, Allah membrikan kekuatan yang tiak terbatas.

Akhirnya dengan izinnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Manajemen

Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Melaksanakan Kegiatan Dakwah”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu

(S1) dalam ilmu Manajemen Dakwah pada Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Skripsi

ini dapat mpenulis selesaikan dengan bantuan banyak pihak yang tidak dapat penulis ungkapkan

satu persatu disini. Namun demikian, patut kiranya penulis ungkapkan terima kasih yang tulus

dari kebeningan hati kepada semua pihak yang telah ikhlas membantu yaitu :

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.ag, Selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Dr. M, Sulthon M.ag Selaku Dekan fakultas Dakwah IAIN Walisongo semarang semua

dosen dan staf di lingkungan fakultas dakwah IAIN walisongo yang telah mengantarkan

penulis hingga akhir studi.

3. Drs.H.Nurbini, M.S.I. dan Thohir yuli kusmanto M.S.I selaku dosen pembimbing yang telah

berkenan membimbing dengan keikhlasan.

4. Kedua orang tuaku yang terhormat, yang mencurahkan segala perhatiannya mendidik,

membimbing dan mengasuh dengan penuh kasih sayang, yang selalu mendoakan dan

memberikan harapan kepada penulis agar menjadi anak yang soleh dan sukses diegala

bidang.

5. Untuk pengurus Masjid Agung Tegal

Page 8: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis skripsi ini masih jauh untuk di sebut

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran maupun masukan sangat penulis harapkan. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin….

Semarang Desember 2010

penulis

Page 9: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................................................... iv

HALAMAN MOTO ...................................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. vii

ABSTRAKSI .............................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 7

D. Metode Penelitian ...................................................................................... 9

BAB II : TINJAUAN TENTANG MANAJEMEN TAKMIR

A. Konsep Manajemen ................................................................................ 16

1. Pengertian Manajemen ...................................................................... 16

2. Fungsi Manajemen ............................................................................ 17

B. Konsep Takmir Masjid .......................................................................... 22

1. Pengertian Masjid ............................................................................. 22

2. Fungsi Masjid............................................................................ ....... 24

Page 10: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

1. Syarat Masjid Yang Baik .................................................................. 29

2. Pengertian Pengurus Atau Takmir .................................................... 30

3. Kegiatan Dakwah ............................................................................. 32

3.1 Pengertian Dakwah Islam .......................................................... 32

3.2 Dasar hukum Dakwah .................................................................34

3.3 Unsur-unsur Dakwah .................................................................. 35

BAB III : MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM

MELAKSANAKAN KEGIATAN DAKWAH

A. Gambaran Umum Masjid Agung Tegal ..................................................... 39

1. Tinjauan historis berdirinya Masjid Agung Tegal................................. 39

2. Letak Geografis ..................................................................................... 42

3. Visi, Misi dan Tujuan............................................................................. 42

4. Struktur Organisasi ................................................................................ 43

B. Program Kegiatan Masjid Agung Tegal

1. Bidang Pendidikan ................................................................................. 50

2. Bidang Keagamaan ................................................................................ 50

3. Bidang Sosial ........................................................................................ 52

C. Pelaksanaan Manajemen Takmir Masjid Agung Tegal

1. Planing ................................................................................................... 54

2. Organizing ............................................................................................. 55

3. Actuiting ................................................................................................ 57

4. Controling ............................................................................................. 58

D. Strategi Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Mengelola Kegiatan Dakwah

Page 11: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

1. Kegiatan Dakwah Di Masjid Agung Tegal............................................. 59

2. Hambatan Dan Tantangan ...................................................................... 62

3. Strategi Yang Dilaksanakan.................................................................... 63

BAB IV : ANALISIS MANAJEMEN MASJID AGUNG TEGAL DALAM

MELAKSANAKAN KEGIATAN DAKWAH

A. Analisis Manajemen takmir Masjid Agung Tegal Dalam Melaksanakan

Kegiatan Dakwah............................................................................................. 65

B. Analisis Strategi Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Mengelola Kegiatan

Dakwah............................................................................................................. 76

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................... .. 79

B. Saran – saran.................................................................................................... 79

Page 12: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia di masa depan adalah untuk

menciptakan organisasi yang beraneka ragam sehingga menuntut pengelolaan yang

semakin efektif, efesien dan produktif. Oleh karenanya, sebuah organisasi harus

mempunyai perhatian utama pada manajemen pengembangan sumber daya manusia

dalam hal ini takmir. Untuk mewujudkan situasi yang demikian, perlu peningkatan

kesadaran tentang maksud dari semua kegiatan manajemen takmir, yaitu untuk

meningkatkan sumber daya manusia terhadap keberhasilan organisasional. Dengan kata

lain, bahwa kebijaksanaan apapun yang diterapkan dan dirumuskan dalam

pengembangan takmir dan langkah-langkah apapun yang diambil dalam manajemen

takmir itu, semuanya harus berkaitan dengan pencapaian berbagai jenis tujuan yang

telah ditetapkan untuk dicapai.

Dalam bidang apapun organisasi bergerak, sebenarnya menghasilkan sesuatu

produk atau jasa bagi kelompok-kelompok tertentu bagi masyarakat. Dengan demikian

jelas terlihat bahwa tidak ada satupun organisasi yang dapat mempertahankan

eksistensinya dan melestarikan keberadaanya tanpa mengkaitkan tujuan organisasi

dengan tujuan masyarakat luas (Siagian, 2002 : 26).

Apabila dikatakan bahwa takmir atau pengurus merupakan sumber daya yang

terpenting yang dimiliki oleh organisasi masjid, salah satu implikasinya ialah bahwa

investasi terpenting yang mungkin dilakukan suatu organisasi masjid adalah di bidang

sumber daya manusia dalam hal ini takmir. Pertanyaan yang harus dihadapi dan harus di

Page 13: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

13

jawab oleh setiap organisasi masjid bukan lagi apakah akan melakukan investasi dalam

rangka pengembangan pengelolaan masjid yang dimiliki, melainkan berapa besar

investasi yang harus dibuat. Artinya, pilihannya bukan antara pengembangan

pengelolaan masjid atau tidak, melainkan dalam bidang apa pengembangan itu

dilakukan dengan intensitas yang bagaimana dan melalui penggunaan teknik

pengembangan apa.

Dewasa ini umat Islam terus menerus mengupayakan pembangunan masjid.

Bermunculan masjid-masjid baru di berbagai tempat. Disamping renovasi atas masjid-

masjid lama. Semangat untuk mengupayakan pembangunan rumah Allah itu layak

dibanggakan. Hampir seantero tanah air tidak ada yang tidak tersentuh oleh

pembangunan masjid. Ada yang berukuran kecil ada yang besar dan megah. Namun

tidak sedikit pula masjid yang terkatung-katung pembangunannya dan tak kunjung

rampung, terutama di daerah-daerah yang solidaritas jamaahnya belum kuat.

Setelah bangunan fisik masjid berdiri, volume kegiatan yang berlangsung

didalamnya juga beragam ada yang mampu mengintensifkan kegiatannya seharian

penuh dengan menyelenggarakan tingkat pendidikan rendah sampai tingkat tinggi.

Sebaliknya tidak sedikit jumlah masjid yang pembangunannya diusahakan dengan susah

payah justru sunyi dari kegiatan. Disana-sini banyak dijumpai masjid yang berfungsi

seminggu sekali, yakni untuk sholat jum’at (Ayub,1996 : 15). Permasalahan tersebut

terkait dengan pengurus atau takmir yang yang kurang proaktif dalam merencanakan

kemakmuran masjid.

Ketika masjid hanya digunakan untuk melaksanakan ibadah mahdoh seperti

sholat dan sejenisnya, tidak banyak orang yang terlibat atau dilibatkan dalam

Page 14: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

14

kepengurusan, apalagi memang banyak masjid yang tidak memiliki struktur

kepengurusan yang memadai. Masa itu sudah berlalu, meskipun masih banyak sekarang

ini kita temukan masjid yang kepengurusannya tidak memadai.

Kini kesadaran jamaah masjid akan pentingnya peran takmir dalam

memakmurkan masjid semakin besar. Hal ini karena manakala masjid hendak

difungsikan sebagi pusat pembinaan umat, sudah tidak mungkin lagi kalau

kepengurusan masjid ditangani oleh satu atau dua orang. Diperlukan tenaga

kepengurusan yang jumlahnya cukup dan kualitasnya memadai. Personil takmir masjid

tersebut selanjutnya harus menjalin kerja sama atau amal jama’i yang baik agar

terwujud kemakmuran masjid yang diidam-idamkan dan terbina jamaahnya hingga

menjelma menjadi masyarakat yang Islami (Yani, 1999: 100).

Agar takmir masjid dapat bekerja sama dengan baik dalam menjalankan roda

kepengurusan, diperlukan mekanisme kerja yang baik. Untuk itu, manajemen masjid

harus diterapkan. Perkembangan dan perubahan masyarakat tersebut tidak terlepas dari

peran masjid sebagai tempat bernaungnya kaum muslimin dalam menterjemahkan

ajakan-ajakan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah dari Allah ke dalam

kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut telah menjadikan manusia sadar akan

posisinya sebagai makhluk yang diciptakan oleh tuhannya untuk berinteraksi dan

bersosialisasi dengan makhluk lainnya. Kesadaran ini mendorong kepada manusia agar

bersikap luwes dan peka terhadap lingkungan yang semakin bergerak dan berkembang

secara terus - menerus. Untuk itu masjid harus memberikan fungsi-fungsi yang jelas

terhadap perkembangan lingkungan masyarakat.

Page 15: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

15

Dapat kita lihat seperti saat ini, bahwa masjid tidak hanya difahami sebagai

tempat ibadah mahdoh saja akan tetapi sudah lebih luas, seperti tempat kegiatan sosial

kemasyarakatan, pembinaan umat yang bernilai ibadah yang dijabarkan dalam bentuk

kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

dan sebagainya. Pengembangan ini tidak terlepas dari peran pengurus yang ada

didalamnya. Lewat takmirlah masjid bisa berkembang dan menampakkan eksistensinya

dihadapan para jama’ah. Fenomena ini banyak muncul di kota-kota besar, dimana

masjid telah menampakkan fungsi-fungsi sebagaimana mestinya sehingga keberadaan

masjid memberikan manfaat bagi para jemaah serta masyarakat sekitarnya. Takmir

tentu saja sangat besar peranannya dalam memakmurkan masjid. Oleh karena itu takmir

harus betul-betul solid, mulai dari jumlahnya yang cukup, memiliki semangat kerja,

memiliki pemahaman yang utuh mengenai masjid yang ideal, memahami tugas dan

tanggung jawabnya sebagai pengurus yang tertera pada struktur dan job description

(uraian kerja) dan meningkatkan kemampuan kerja dalam kapasitasnya sebagai

pengurus masjid.

Takmir sangatlah penting untuk meningkatkan peran masjid, karena semua

kegiatan kuncinya pada manusianya jika masjid dikelola dengan baik dan terarah oleh

takmir yang baik, maka masyarakat akan merasakan manfaat dari keberadaan masjid

tersebut. Salah satu fenomena yang dapat kita lihat adalah keberadaan Masjid Agung

Tegal. Kota ini merupakan kota yang dijuluki sebagai Kota Bahari hal ini dikarenakan

kota ini secara geografis terletak di pesisir pantai utara dan sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian sebagai nelayan. Kota ini memberikan satu gambaran tentang

fungsi masjid yang memiliki berbagai macam kegiatan dan bertujuan mengembangkan

Page 16: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

16

masyarakat Islam gambaran tersebut dapat dibuktikan salah satunya adalah Masjid

Agung Kota Tegal.

Masjid Agung Tegal adalah salah satu masjid yang ada di kota Tegal dan

terletak dipusat kota yaitu di alun–alun kota Tegal. Dengan kegiatan yang sangat

banyak dan beraneka ragam, masyarakat yang sangat heterogen, yaitu masyarakat yang

terdiri dari berbagai macam golongan, baik orang yang mengenyam pendidikan rendah

sampai tingkat tinggi, golongan kaya maupun sederhana dan lain-lain. Masyarakat yang

heterogen ini memunculkan para pengelola atau para takmir masjid yang sangat

heterogen pula, sehingga dalam pengelolaannya muncul fenomena-fenomena baru yaitu

pengembangan dan pemberdayaan kegiatan-kegiatan yang ada khususnya dibidang

dakwah yang sangat dinamis dan terorganisir. Karena beraneka ragamnya kegiatan yang

ada, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai agar kegiatan - kegiatan

dakwah yang dilaksanakan di Masjid Agung Tegal dapat terealisasi dengan baik dan

dapat dipertanggung jawabkan.

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk

mengetahui bagaimana pola manajemen takmir di Masjid Agung Tegal dengan

melakukan penelitian yang memfokuskan diri pada manajemen pengurus atau takmir di

Masjid Agung Tegal, dengan memilih judul “Manajemen Takmir Masjid Agung Tegal

Dalam Melaksanakan Kegiatan Dakwah”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas permasalahan

dari penelitian yang berjudul “Manajemen Takmir Masjid Agung Tegal Dalam

Page 17: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

17

Melaksanakan Kegiatan Dakwah”. Maka rumusan permasalahan yang akan diangkat

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana takmir mengelola kegiatan dakwah di Masjid Agung Tegal ?

2. Bagaimana strategi takmir Masjid Agung Tegal dalam rangka mengelola kegiatan

dakwah?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Mengetahui Bagaimana takmir mengelola kegiatan dakwah di Masjid

Agung Tegal.

b. Mengetahui bagaimana strategi strategi takmir Masjid Agung Tegal

dalam rangka mengelola kegiatan dakwah.

2. Manfaat Penelitian ini adalah :

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan yang bermanfaat

sebagai salah satu pengembangan manajemen dakwah.

b. Secara Praktis

1). Sebagai bahan pertimbangan Masjid Agung Tegal untuk menjadi acuan

dalam menentukan dan mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi.

2). Sebagai bahan masukan bagi lembaga-lembaga masjid lain agar

mempertimbangkan aspek manajemen sebelum melaksanakan program

kerja agar semua program yang direncanakan sesuai dengan tujuan yang

diinginkan.

Page 18: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

18

D. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini penulis menyertakan beberapa judul skripsi yang berkaitan

skripsi penulis. Adapun skripsi-skripsi tersebut antara lain :

Pertama, Mahtum Afiati, Dengan judul skripsi “fungsi masjid sebagai

pembentukan ahlak remaja (Studi kasus di kodya semarang)” yang menjadi

pembahasan dalam skripsi ini bahwa masjid merupakan tempat ibadah umat islam baik

yang bersifat horizontal maupun vertical, oleh karena itu fungsi atau tidaknya masjid

sebagai tempat kegiatan umat islam menjadi kewajiban dan tanggug jawab umat islam

terutama remaja sebagai generasi penerus.

Upaya untuk mengoptimalkan funsi masjid sudah dilakukan oleh Pembina

masjid, yaitu dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh

unsure masyarakat termasuk remaja. Kegiatan tersebut antara lain : khutbah jumat,

peringatan hari besar islam, bakti sosial, kuliah ahad pagi, pemberian beasiswa dan

wisata dakwah.

Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan keterampilan remaja, para

Pembina juga mengadakan kursus-kursus dan trening dengan tujuan agar menambah

bekal kemampuan pada remaja sehingga dapat mewariskan pendahulunya untuk bias

menjadi Pembina bagi adik-adiknya.

Kedua, Munawaroh (2002), dengan judul skripsi “Pengelolaan Masjid Al-Aqsha

Kudus (Tinjauan Manajemen Dakwah)”. Yang menjadi pembahasan dari penelitian ini

adalah mengkaji bagaimana pengelolaan atau manajemen yang dilakukan pengelola

Masjid Al-Aqsho kudus dan kemajuan yang dicapai. Adapun hasil penelitiannya adalah

berupa pengelolaan masjid yang dilakukan oleh para takmir yang dibantu oleh

Page 19: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

19

masyarakat dengan penerapan teori-teori manajemen di setiap kegiatan yang diadakan

dalam mencapai tujuan dakwah.

Ketiga, Maskum (1996) Dengan judul skripsi “ Manajemen Pengelolaan

Perpustakaan Masjid Dalam Kaitannya Dengan Pengembangan Misi Dakwah (Studi

Kasus Di Kodya Semarang) ” yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah

bahwa kegiatan pengelolaan perpusyakaan masjid pada garis besarnya meliputi : bidang

POAC (planning, organizing, actuating dan controling) pada bidang ini meliputi

pemilihan bahan pustaka berkaitan dengan hal ini perpustakaan masjid raya

baiturrahman undip dan perpustakaan masjid attaqwa, ketiganya dalam memprogram

planning dapat berjalan dengan baik.

Dakwah sebagai usaha dalam rangka merealisasikan ajaran Islam dalam semua

segi kehidupan manusia harus senantiasa dilakukan kepada siapa saja, dimana saja serta

menggunakan media apapun dan harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat

setempat.

Dakwah Islam yang pada umumnya dipusatkan di masjid, yang biasanya

disampaikan dengan billisan atau dengan kegiatan yang lain kini dikembangkan dengan

menggunakan sarana yang tersedia yaitu tindakan yang dimaksud adalah perpustakaan

masjid yang selama ini dipandang sangat efektif sebagai media dakwah dalam rangka

meningkatkan keilmuan umat Islam dan demi syiar Islam.

Dengan adanya perpustakaan masjid, sangat membantu jamaah sebagai ajang

untuk pengembangan keilmuan, sebagai tempat pngkajian dan tempat belajar mengajar

disamping itu dengan meramaikan perpustakaan masjid dalam rangka memakmurkan

masjid.

Page 20: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

20

Keempat, Farida Ulfa (1996) Dengan judul skripsi “Kegiatan Keagamaan

Remaja Masjid Kecamatan Jati Kabupaten Kudus”. Yang menjadi pembahasan dari

penelitian ini adalah mengenai bentuk, kelebihan serta kekurangan dari kegiatan

keagamaan yang dilakukan oleh para remaja yaitu berupa pengajian tahlil Yasin, pada

hari Kamis malam Jum’at, dimana pelaksanaannya serempak di seluruh masjid

Kecamatan Jati, kegiatan remaja itu juga bertujuan untuk menyatukan mereka ke dalam

sebuah organisasi, sehingga mereka terangkum dalam kegiatan yang bermanfaat dan

untuk memakmurkan masjid.

E. METODE PENELITIAN

Metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu

yang bersangkutan, dengan demikian, masalah metode adalah masalah teknis. Pada

suatu metode biasanya melekat suatu teknik yang bisa berupa alat maupun seni dari

penggunaan alat tersebut. Sedangkan penelitian adalah suatu proses yang panjang,

dimana setiap penelitian bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru untuk

menjawab suatu pertanyaan, atau mencari pemecahan suatu permasalahan yang

dihadapi. Jadi metode penelitian adalah satu alat pendekatan ilmiah yang digunakan

untuk mencari kebenaran atau untuk menemukan suatu pengetahuan yang baru, menguji

teori atau untuk menjawab suatu masalah yang dihadapi (Sumarsono, 2004 : 1).

Agar penjelasan mengenai metode penelitian semakin jelas, berikut ini akan

dijabarkan mengenai poin-poin penting di dalam metode penelitian.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagi penelitian lapangan (field-research). Oleh

karenanya objek penelitiannya berupa objek di lapangan yang mampu memberikan

Page 21: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

21

data-data atau informasi tentang kajian penelitian ini. Penelitian ini sangat

menyandarkan sumber data primer berupa informasi-informasi dari lapangan. Jenis

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati,

dengan tujuan dapat menggambarkan keadaan sasaran penelitian menurut apa adanya,

seperti yang diperoleh dalam penelitian (Moloeng,1994:9). Penelitian ini juga tidak

ada perhitungan dan lebih mudah bila dihadapkan dengan kenyataan ganda, metode

yang menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden,

lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh

bersama dengan pola-pola nilai yang dihadapi.

Di dalam menjelaskan mengenai jenis penelitian ini, penulis mencoba

mendeskripsikannya ke dalam hal-hal berikut :

Pertama : penelitian lapangan (field research). Yaitu sebuah penelitian

dimana objek penelitiannya berupa studi di lapangan yang mampu memberikan data-

data atau informasi tentang kajian penelitian ini. Oleh karenanya, penelitian ini sangat

menyandarkan sumber data primer berupa informasi-informasi dari lapangan. Yang di

teliti dalam sebuah penelitian lapangan adalah mengenai latar belakang, status

terakhir dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti

individu, kelompok, lembaga, maupun komunitas (Azwar, 2001 : 8).

Kedua : penelitian studi kasus yaitu sebuah penelitian yang meneliti

permasalahan atau keadaan tertentu, data yang dihimpun dipahami sebagai suatu

keseluruhan yang saling terkait satu sama lain, dan merupakan bagian dari

keseluruhan yang terintegrasi dalam suatu kondisi dimana permasalahan itu timbul

Page 22: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

22

(Bachtiar, 1999 : 17). Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam mengenai unit

sosial sedemikian rupa.

Ketiga : penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang lebih mengedepankan

pada analisisnya pada proses penyimpulan secara dedulktif dan induktif, serta analisis

terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan

logika ilmiah (Azwar, 2001: 5).

Keempat : penelitian deskriptif. Yaitu jenis penelitian yang menggambarkan

objek penelitian dengan berbagi analisis dari peneliti mengenai data penelitian.

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data berupa informasi dan keterangan yang berkaitan

dengan permasalahan yang penyusun teliti, maka penulis membagi sumber data

menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Pertama Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1998:91).

sumber data ini merupakan data utama dalam penelitian ini di dapatkan dari takmir

Masjid Agung Tegal.

Kedua Sumber data Sekunder adalah data yang biasanya berwujud data

dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar,1998:91). Sumber data ini

merupakan sumber data pendukung bagi data utama (primer). Data sekunder ini

didapatkan dari dokumen-dokumen, buku-buku, majalah dan tulisan-tulisan lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

Page 23: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

23

3. Teknik Pengumpulan Data.

Agar data terkumpul dengan lengkap, tepat dan valid maka data dalam

penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai

berikut :

a. Metode Interview

Metode Interview adalah suatu bentuk komuikasi verbal atau semacam

percakapan untuk memperoleh informasi. Dalam interview peneliti menerima

informasi yang diberikan oleh informan tanpa membantah, mengecam, menyetujui,

atau tidak menyetujuinya (Nasution, 1996 :113). Interview juga bisa diartikan

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara si penanya dan si penjawab (Nazir,1988:234).

Metode interview yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara atau

interview bebas terpimpin artinya wawancara yang mengikuti pedoman seperlunya.

Pedoman wawancara hanya berbentuk butir-butir masalah dan sub masalah yang

diteliti, yang selanjutnya dikembangkan sendiri oleh pewawancara. Dalam metode

ini, peneliti akan melakukan wawancara secara mendalam terhadap beberapa

narasumber kunci yang juga menjadi subjek dalam penelitian ini sehingga

mendapatkan data yang lengkap dan dapat dipercaya. Adapun sumber-sumber yang

akan diwawancarai antara lain: Ketua umum Masjid Agung Tegal, Ketua 1 takmir

Masjid Agung Tegal, Pemateri kegiatan dakwah dan peserta kegiatan dakwah.

b. Metode Observasi

Metode obsevasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan

langsung dan pencatatan dengan sistematis fenomena yang diamati dan dilakukan

Page 24: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

24

secara langsung maupun tidak langsung (Hadi, 1987:206). Cara kerja metode ini

adalah peneliti mengamati langsung objek lapangan dengan cara datang ke Masjid

Agung Tegal untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian kemudian data

tersebut dikelompokkan menurut jenisnya dan dilaporkan apa adanya. Metode

penelitian ini digunakan untuk mengamati manajerial takmir dalam kegiatan

dakwah yang dilaksanakan di masjid Agung Tegal sehingga mengetaui tekhnik-

tekhnik yang digunakan dalam mengatur dan mengembangkan kegiatan-kegiatan

tersebut.

Dengan kata lain, peneliti mengamati secara seksama terhadap kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan, sehingga mengetahui secara langsung bagaimana

teknik yang digunakan dalam mengimplementasikan fungsi – fungsi manajemen

takmir dalam kegiatan dakwah di Masjid Agung Tegal.

c. Metode Dokumentasi

Teknik ini adalah suatu teknik dimana data diperoleh dari dokumentasi yang

ada pada benda-benda tertulis, buku-buku, notulen, peraturan-peraturan, catatan-

catatan harian dan sebagainya (Soehartono, 2000: 202). Adapun dokumentasi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah.

a. Laporan - laporan yaitu yang ditulis setelah peristiwa terjadi, misalnya laporan

pertanggung jawaban atau buku catatan kegiatan yang sudah terlaksana

maupun yang belum terlaksana.

b. Laporan umum yaitu laporan tentang suatu kegiatan yang ditulis atau

disampaikan oleh surat kabar, majalah, jurnal atau media lainnya mengenai

sesuatu yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Page 25: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

25

c. Buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data-data yang sifatnya tertulis seperti, struktur organisasi

dan susunan pengurus, program kerja, visi, misi, sejarah berdirinya lembaga,

perkembangan dan lain sebagainya.

Metode dokumentasi adalah suatu teknik dimana data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang ada pada benda-benda tertulis seperti buku, notulensi,

makalah, peraturan-peraturan, bulletin-buletin, catatan-catatan harian dan

sebagainya (Arikunto, 2002:202). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data

yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di Masjid Agung Tegal.

4. Keabsahan Data

Keabsahan data dimaksudkan untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang

berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan

memperjelas dengan fakta-fakta yang aktual. Untuk menguji keabsahan data atau

memeriksa kebenaran data tersebut dilakukan dengan cara pengamatan secara terus

menerus, triangulasi, baik triangulasi sumber data maupun teriangulasi teknik

pengumpulan data.

Triangulasi yang digunakan adalah memanfaatkan penggunaan sumber data

dan metode penelitian. Triangulasi dengan sumber di maksudkan membandingkan

mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda yang dilakukan melalui :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

(Suratmat, 1998 : 35).

Page 26: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

26

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah penyederhanaan data dalam bentuk lebih praktis

untuk dibaca dan diinterpretasikan, yaitu diadakan pemisahan sesuai dengan jenis

masing-masing data, kemudian diupayakan analisisnya dengan menguraikan,

menjelaskan sehingga data tersebut dapat diambil pengertian dan kesimpulan

sebagai hasil penelitian (Suratmat, 1992:26). Tahapan analisis data merupakan

tahapan yang penting dan menentukan. Pada tahap ini data dikerjakan dan

dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-

kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan

dalam penelitian (Koentjoroningrat, 1991 ;269).

Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan teknik analisis

fungsi-fungsi Manajemen. Dalam hal ini meliputi Planning, Organizing,

Actuating dan Controlling.

Page 27: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

16

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG MANAJEMEN TAKMIR MASJID

DAN KEGIATAN DAKWAH

A. KONSEP MANAJEMEN

a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris, dari kata to manage yang artinya

mengurus membimbing dan mengelola. Kata itu sendiri berasal dari bahasa Italia,

yakni managgio yang berarti pelaksanaan atau pengurusan sesuatu, atau lebih tepat

lagi “penanganan” sesuatu. Dalam bahasa Arab, manajemen disebut dengan iddaroh (

Ali & Muhdlor, 1998 : 63). Adapun pengertian manajemen adalah usaha mencapai

tujuan melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Adapun

pengertian manajemen antara lain sebagai berikut :

Manajemen adalah usaha seseorang dalam mengelola sumber daya manusia

secara efektif untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan (Puis

Dkk,1994:434). Manajemen pesantren (teori dan praktek) menjelaskan bahwa

manajemen adalah kemampuan atau keterampilan merencanakan, membimbing,

mengawasi dan memperlakukan atau mengurus sesuatu dengan seksama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya atau bisa dikatakan bahwa,

manajemen adalah suatu proses yang didalamnya ada perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan yang ditentukan oleh seseorang untuk menentukan

serta mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan atau

memanfaatkan sumber daya yang ada (Samsudduha, 2004:16).

Page 28: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

17

Dari beberapa pengertian tentang manajemen, bagaimanapun beragamnya

devinisi dan pengertiannya, secara implisit terdapat dua hal yang penting yang tidak

pernah luput untuk dibicarakan di dalam ilmu manajemen, yakni pertama ; sesuatu

yang hendak dicapai (objektive), dan kedua ; proses bagaimana mencapai tujuan

tersebut melalui berbagai rangkaian program dan kegiatan didalam sebuah organisasi.

Manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan

sumber daya manusia dalam hal ini takmir. Apabila penerapannya di Masjid Agung

Tegal, maka dapat diartikan penerapan manajemen takmir dalam melaksanakan

serangkaian kagiatan di Masjid Agung Tegal dengan memetakan tujuan dan sasaran

dalam pengelolaan serta merancang yang dipertanggung jawabkan terhadap

suksesnya kegiatan dakwah di Masjid Agung Tegal.

b. Fungsi Manajemen takmir

Dari beberapa pengertian umum di atas maka dapat dijelaskan bahwa dari

sudut pandang fungsi bagian yang mengurus tentang manajemen takmir yang

perananya adalah merancang dan mengimplementasikan sistem-sistem dan kebijakan-

kebijakan, serta teknik pengembangan manajemen takmir untuk organisasi masjid,

dan bekerjasama dengan para pemimpin-pemimpin bagian-bagian lain yang ada di

dalam organisasi dengan memperhatikan visi misi serta dinamika internal dan

ekternal.

Sementara dari sudut pandang para pemimpin (leader) pada umumnya yang

perananya adalah mencapai tujuan-tujuan satuan kerja, seksi, bagian atau organisasi

Page 29: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

18

melalui orang-orang yang harus melapor kepada mereka. Merupakan suatu keharusan

bagi para pemimpin organisasi untuk mengerti dan mampu serta cakap dalam tekhnik

dan cara-cara bagaimana mekngelola sumber daya manusia yang mereka butuhkan

agar mereka dapat memenej pegawai mereka dengan baik (Arsyad, 2003: 53).

Manajemen pada hakekatnya mempunyai fungsi untuk melaksanakan setiap

kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan, fungsi manajemen secara umum

antara lain :

a. Planning (perencanaan) takmir

Fungsi perencanaan merupakan awal dari kegiatan manajemen,

perencanaan ini penting sebagi penetapan fokus dan sebagai jalan yang akan

ditempuh sehingga semua keberhsilan dapat kita gunakan sebesar besarnya untuk

mencapai tujuan, untuk penyusunan kerja dan penyusunan struktur organisasi.

Perencanaan juga diperlukan sebab tanpa perencanaan bagaimana mungkin kita

dapat meyusun langkah-langkah yang akan kita lakukan dan bagaimana kita

mengetahui matriks kerjasamanya sehingga akan menimbulkan tumpang tindih

dan saling menunggu.

Adanya perencanaan maka akan memiliki standar dan patokan bagaimana

kita membadingkan hasil. Perbedaan antara hasil yang dicapai dengan rencana

merupakan penyimpangan yang harus dikaji mengapa bisa terjadi dan dievaluasi,

dicari pemecahannya untuk menghindari penyimpangan dikemudian hari

(Harahap1993 : 31).

Dalam manajemen takmir masjid perencanaan merupakan perusmusan

tentang apa yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam

Page 30: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

19

mencapai tujuan pemakmuran masjid sesuai dengan tingkat kemampuan yang

dimiliki. Dalam upaya memakmurkan masjid, perencanaan memiliki arti yang

sangat penting :

1) Aktivitas pemakmuran masjid bisa berjalan lebih terarah dan teratur

memungkinkan dipilihnya tinakan-tindakan yang tepat sesuai dengan situasi

dan kondisi yang dihadapi pada saat upaya memakmurkan masjid

dilaksanakan.

2) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu tenaga-tenaga pelaksana dalam

memakmurkan masjid, begitu juga dengan dana dan sarananya.

3) Perencanaan juga akan memudahkan pimpinan pengurus masjid untuk

melaksanakan pengawasan dan penilaian terhadap jalannya aktivitas masjid.

Tanpa perencanaan yang baik, tidak hanya membuat kepengurusan dan

kepengurusan menjadi kacau dan tidak punya arah yang jelas, tapi juga kemajuan

dan kemunduran juga tidak bisa diukur. Akhirnya jamaah masjid hanya

beraktifitas secara rutin yaitu sholat karena itu sudah menjadi kewajiban, tanpa

ada upaya meningkatkan kualitas dan kuantitasnya, ini berarti perencanaan yang

matang akan membuat aktifitas berjalan dengan baik dan jelas kemana arah dan

target yang akan dicapai dengan melibatkan jamaah yang lebih banyak (Yani,

1999 : 103).

b. Organizing (pengorganisasian) takmir

Setiap usaha untuk mencapai tujuan harus melibatkan orang banyak.

Sedangkan makna dari organisasi itu sendiri adalah kumpulan dua oran atau lebih

yang mempunyai tujuan yang sama dan dicapai dengan kerjasama (Harahap, 1993

Page 31: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

20

: 35). Pengorganisasian artinya pembagian fungsi, peran, tugas dan tanggung

jawab semua pengurus yang terlibat dalam suatu kegiatan. Dalam

pengorganisasian juga terdapat proses komunikasi yaitu suatu penyampaian ide,

gagasan, konsep dan rencana - rencana strategis kepada pihak lain yang kemudian

terorganisir menjadi langkah - langkah operasional dalam usaha mencapai tujuan

(Syahidin, 2003 : 107).

Pengorganisasian dalam masjid adalah penyatuan pengelompokan dan

pengaturan pengurus masjid untuk digerakkan dalam satu kesatuan kerja

sebagaimana yang telah direncanakan. Langkah-langkah yang perlu ditempuh

dalam pengorganisasian masjid antara lain :

a. Membagi pengelompokan aktifitas pemakmuran masjid dalam satu kesatuan.

b. Merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab struktur

kepengurusan masjid dan menempatkan personil pengurus sesuai dengan

kemampuan, kemauan, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya.

c. Memberikan wewenang dan tanggung jawab yang penuh dari pimpinan

pengurus kepada staf-staf dan pelaksananya.

d. Menciptakan jalinan kerja yang baik sehingga memiliki alur kerja yang solid

(Yani, 1999 :104).

Jika kita ingin mengelola suatu masjid secara professional maka masjid

itu harus ditata dalam kerangka organisasi. Jaka ada organisasi harus ada

jamaahnya. Supaya ada orang yang bekerjasama ada resources dan ada tujuan

yang sama, tanpa persyaratan ini jangan kita bermimpi dapat mengelola masjid

secara benar (Harahap, 1999 : 37).

Page 32: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

21

c. Actuating (pelaksanaan) takmir

Actuating atau pelaksanaan yaitu suatu kegiatan nyata dilapanagan sesuai

program kerja yang telah di susun dengan langkah-langkah operasional sesuai

petunjuk teknis yang jelas sesuai pembagian tugas masing-masing. Dalam kenyataan

dilapangan, pelaksanaan program kerja sering kali tertunda karena ada hal-hal

mendesak yang secara administrativ tidak tertuang dalam program kerja pengurus

(Syahidin, 2003 : 110).

Seorang pemimpin harus memberikan rangsangan atau motifasi kepada

pengurus untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Karena itu pemimpin

perlu memberikan motifasi, bimbingan dan mengarahkan staf pengurus masjid guna

menunaikan amanah kepengurusan dengan baik (Yani, 1999 : 105).

Dalam proses manajemen masjid fungsi penggerakan ini mempunyai arti yang

sangat penting. Sebab diantara fungsi manajemen lainnya, penggerakan merupakan

fungsi yang secara langsung berhadapan dengan manusia (pelaksana). Dengan fungsi

penggerakan inilah, ketiga fungsi manajemen masjid yang lain baru akan efektif.

Perencanaan misalnya baru akan mempunyai arti, bilamana terdapat tenaga pelaksana

yang bisa merealisasi rencana tersebut dengan bentuk kegiatan nyata. Tanpa ada

tenaga pelaksana, tentulah rencana yang sekalipun telah dipersiapkan secara baik,

hanya akan baik dikertas saja.

Demikian juga fungsi pengorganisasian, baru akan efektif bilamana pelaksana

yang tersedia melakukan kerjasama tanpa kesediaan para pelaksana untuk

memberikan partisipasinya, maka proses pengorganisasian tidak akan mempunyai

arti apa-apa.

Page 33: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

22

Sedang fungsi pengendalian juga baru dapat dilakukan bilamana ada kegiatan-

kegiatan nyata yang dilakukan oleh pelaksana. Tanpa ada kegiatan nyata, tentulah

tidak diperlukan pengendalian. Dari uraian diatas jelaslah bahwa penggerakan itu

merupakan fungsi yang sangat penting, bahkan menentukan proses jalannya

manajemen masjid (Shaleh, 1977 : 101).

d. Controlling (Pengawasan) masjid

Pengawasan dalam manajemen masjid sangat diperlukan bukan saja untuk

mencapai tujuan organisasi tetapi juga untuk mencapai keyakinan yang kental dari

masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan harta masjid serta umat, sehingga

masyarakat lebih yakin dan akhirnya tidak ragu-ragu menyerahkan infaq dan

shodaqohnya kepada pengurus masjid (Harahap, 1993: 46).

Terlaksananya fungsi ini akan membuat pengurus masjid mengetahui akan

adanya kekurangan, kelemahan, rintangan, tantangan dan kegagalan dalam mencapai

tujuan memakmurkan masjid

B. KONSEP TAKMIR MASJID

1. Pengertian Masjid

Masjid menurut bahasa Arab berasal dari kata sajada (fi’il madhi) yang berubah

menjadi masjidun (Isim Makan) yang mengikuti tasrif tsulasi mujarrod bab dua

(Sajada - Yasjidu) yang artinya tempat sujud. Sedangkan menurut istilah adalah

bangunan yang didirikan khusus sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT, baik

sholat maupun kegiatan sosial lainnya yang tujuannya mengembangkan masyarakat

Islam (Alkaf,1990 :440).

Page 34: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

23

Kata Masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali didalam Al-Quran.

Dari segi bahasa, kata tersebut terambil dari akar kata sajada-yasjidu, yang berarti

patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim.

Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian

dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-

makna diatas. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk

melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "Tempat Bersujud."

Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum

muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat

masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan

kepada Allah semata. Karena itu Al-Quran Sural Al-Jin (72):18, misalnya,

menegaskan bahwa :

¨βr& uρ y‰Éf≈ |¡yϑø9 $# ¬! Ÿξsù (#θãã ô‰s? yì tΒ «!$# # Y‰tn r& ∩⊇∇∪

Artinya :

Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena itu janganlah

menyembah selain Allah sesuatu pun (Al-Qur,an dan terjemahan 1971: 985).

Rasul Saw. bersabda,

Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana

penyucian diri (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah).

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan kepada siapa saja yang membangun

masjid di muka bumi ini yang dilandasi dengan niat karena Allah Ta’ala semata, maka

Allah Ta’ala akan membangunkan rumah baginya di surga. Sebagaimana dalam hadits

‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Aku mendengar Nabi Shallallahu

‘AlaihiwaSallambersabda:

Page 35: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

24

ا������ آ����� ����ا ��� ا������ ��� �� Artinya:

“Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, (niscaya) Allah akan

membangunkan baginya yang semacamnya di dalam surga”.

Jika dikaitkan dengan amal ibadah di dunia, masjid bukan hanya sekadar

tempat sujud dan sarana penyucian. Di sini kata masjid juga tidak lagi hanya berarti

bangunan tempat shalat, atau bahkan bertayamum sebagai cara bersuci pengganti

wudhu tetapi kata masjid disini berarti juga tempat melaksanakan segala aktivitas

manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah Swt.

2. Fungsi Masjid

Al-Quran menyebutkan fungsi masjid antara lain didalam firman-Nya: (QS

An-Nur[24]: 36-37).

’ Îû BNθã‹ ç/ tβÏŒ r& ª!$# βr& yì sùö�è? t�Ÿ2õ‹ãƒ uρ $pκ� Ïù … çµ ßϑó™ $# ßxÎm7 |¡ç„ … çµ s9 $pκ� Ïù Íiρ߉äóø9 $$Î/ ÉΑ$|¹Fψ$# uρ

∩⊂∉∪ ×Α% y Í‘ �ω öΝ Íκ�Îγ ù=è? ×ο t�≈ pg ÏB Ÿωuρ ìì ø‹t/ tã Ì�ø. ÏŒ «!$# ÏΘ$s% Î) uρ Íο 4θn=¢Á9 $# Ï!$tGƒ Î) uρ Íο 4θx. ¨“9 $#  

tβθèù$ sƒ s† $YΒöθtƒ Ü= ¯=s) tGs? ϵŠ Ïù ÛUθè=à) ø9 $# ã�≈ |Áö/ F{ $# uρ ∩⊂∠∪

Artinya :

Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk

dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-

orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan, dan tidak (pula) oleh jual-beli, atau

aktivitas apa pun dan mengingatAllah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan

zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hariitu) hati dan penglihatan menjadi

guncang (QS An-Nur[24]: 36-37).

Page 36: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

25

Tasbih bukan hanya berarti mengucapkan Subhanallah, melainkan lebih luas

lagi, sesuai dengan makna yang dicakup oleh kata tersebut beserta konteksnya.

Sedangkan arti dan konteks-konteks tersebut dapat disimpulkan dengan kata taqwa.

Ketika Rasulullah Saw. berhijrah ke Madinah, langkah pertama yang beliau

lakukan adalah membangun masjid kecil yang berlantaikan tanah, dan

beratapkan pelepah kurma. Dari sana beliau membangun masjid yang besar,

membangun dunia ini, sehingga kota tempat beliau membangun itu benar-benar

menjadi Madinah, (seperti namanya) yang arti harfiahnya adalah 'tempat peradaban',

atau paling tidak, dari tempat tersebut lahir benih peradaban baru umat manusia.

Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw. Adalah Masjid

Quba', kemudian disusul dengan Masjid Nabawi di Madinah. Terlepas dari

perbedaan pendapat ulama tentang masjid yang dijuluki Allah sebagai masjid yang

dibangun atas dasar takwa (QS Al-Tawbah [9]: 107), yang jelas bahwa keduanya

Masjid Quba dan Masjid Nabawi dibangun atas dasar ketakwaan, dan setiap masjid

seharusnya memiliki landasan dan fungsi seperti itu. Itulah sebabnya mengapa

Rasulullah Saw meruntuhkan bangunan kaum munafik yang juga mereka sebut

masjid, dan menjadikan lokasi itu tempat pembuangan sampah dan bangkai binatang,

karena di bangunan tersebut tidak dijalankan fungsi masjid yang sebenarnya, yakni

ketakwaan. Al-Quran melukiskan bangunan kaum munafik itu sebagai berikut,

šÏ% ©!$# uρ (#ρä‹sƒ ªB $# # Y‰Éfó¡tΒ # Y‘#u#ÅÑ # \�ø% à2uρ $K)ƒ Ì�ø% s?uρ š÷t/ šÏΖÏΒ÷σ ßϑø9 $# # YŠ$|¹ö‘ Î) uρ

ô yϑÏj9 šUu‘% tn ©!$# … ã&s!θß™ u‘ uρ ÏΒ ã≅ ö6s% 4 £ à% Î=ósuŠ s9 uρ ÷βÎ) !$tΡ÷Š u‘ r& �ωÎ) 4o_ ó¡ßsø9 $# ( ª!$# uρ ߉pκ ô¶tƒ öΝ åκ ¨ΞÎ)

šχθç/ É‹≈ s3s9 ∩⊇⊃∠∪

Artinya :

Page 37: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

26

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid

untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang mukmin) dan karena kekafiran-(nya),

dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin, serta menunggu/mengamat-

amati kedatangan orang-orang yang memerangi allah dan rasul-nya sejak dahulu (QS

Al-Tawbah [9]: 107).

Masjid Nabawi di Madinah telah menjabarkan fungsinya sehingga lahir

peranan Masjid yang beraneka ragam. Sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh

peranan yang telah diemban oleh Masjid Nabawi, yaitu sebagai:

a). Tempat ibadah (shalat, zikir).

b). Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya).

c). Tempat pendidikan.

d). Tempat santunan sosial.

e). Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.

f). Tempat pengobatan para korban perang.

g). Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.

h). Aula dan tempat menerima tamu.

i). Tempat menawan tahanan

j). Pusat penerangan atau pembelaan agama (http://media.isnet.org/islam/.html tgl 10

juli 2010 pkl 20.34).

Manifestasi pemerintahan terlaksana didalam Masjid, baik pada pribadi-pribadi

pemimpin pemerintahan yang menjadi imam atau khatib maupun di dalam ruangan-

ruangan masjid yang dijadikan tempat-tempat kegiatan pemerintahan dan syura

(musyawarah).

Keadaan itu kini telah berubah, sehingga timbulah lembaga-lembaga baru

yang mengambil alih sebagian peranan masjid dimasa lalu, yaitu organisasi-organisasi

Page 38: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

27

keagamaan swasta dan lembaga-lembaga pemerintah,sebagai pengarah kehidupan

duniawi dan ukhrawi umat beragama. Lembaga-lembaga itu memiliki kemampuan

material dan teknis melebihi masjid.

Fungsi dan peranan Masjid besar seperti yang disebutkan pada masa

keemasan Islam itu tentunya sulit diwujudkan pada masa kini. Namun, ini tidak

berarti bahwa Masjid tidak dapat berperan didalam hal-hal tersebut.

Masjid, khususnya Masjid besar, harus mampu melakukan kesepuluh

peran tadi. Paling tidak melalui uraian para pembinanya guna mengarahkan umat

pada kehidupan duniawi dan ukhrawi yang lebih berkualitas.

Apabila Masjid dituntut berfungsi membina umat, tentu sarana yang

dimilikinya harus tepat, menyenangkan dan menarik semua umat, baik dewasa, anak -

anak, tua, muda, pria, wanita, yang terpelajar maupun tidak, sehat atau sakit, serta

kaya danmiskin (Mustofa, 2007 : 26).

Fungsi utama Masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat sholat

dan tempat beribadat kepadanya. Lima kali sehari semalam umat Islam dianjurkan

mengunjungi Masjid guna melaksanakan shalat jamaah. Masjid juga tempat yang

paling banyak di kumandangkan nama Allah.melalui, azan, iqomat, tasbih, tahmid,

tahlil, istighfar dan ucapan lain yang di anjurkan di baca di Masjid sebagai bagian dari

lafadz yang berkaitan dengan pengagungan asma Allah.Selain itu fungsi masjid antara

lain :

a) Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan mendekatkan diri kepada

allah SWT.

Page 39: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

28

b) Masjid adalah tempat kaum muslimin beri’tikaf, membersihkan diri,

menggembleng hati untuk membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman batin

atau keagamaan sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta

keutuhan kepribadian.

c) Masjid adalah tempat bermusyawarah bagi kaum muslimin guna memecahkan

persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.

d) Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan kesulitan-

kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan.

e) Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong roongan di

dalam mewujudkan kesejah teraan bersama.

f) Masjid dengan majelis taklimnya merupakan waana untuk kecerdasan dan ilmu

pengetahuan muslimin.

g) Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader pimpinan umat.

h) Masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan, dan memba-gikannya.

i) Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervis sosial.

Fungsi – fungsi tersebut telah di aktualisasikan dengan kegiatan operasional

yang sejalan dengan program pembangunan. Hendaknya kita brsyukur , bahwa dalam

dekade akhir-akir ini masjid semakin tumbuh dan berkembang baik dari segi

jumlahnya maupun keindaan arsitekturnya. Al ini menunjukkan peningkatan keidupan

ekonomi umat, peningkatan gairah dan semaraknya kehidupan beragama (Ayub,

1996:8). Dengan demikian, masjid menjadi pangkal tempat Muslim bertolak,

sekaligus pelabuhan tempatnya bersauh (http://media.isnet.org/islam/.html tgl 10 juli

2010 pkl 20.34).

Page 40: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

29

3. Syarat Masjid Yang Baik

Di dalam Muktamar Risalatul Masjid di Makkah pada 1975, hal ini telah

didiskusikan dan disepakati, bahwa suatu masjid baru dapat dikatakan berperan

secara baik apabila memiliki ruangan, dan peralatan yang memadai untuk:

a). Ruang shalat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

b). Ruang-ruang khusus wanita yang memungkinkan mereka keluar masuk tanpa

bercampur dengan pria baik digunakan untuk shalat, maupun untuk Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga (PKK).

c). Ruang pertemuan dan perpustakaan.

d). Ruang poliklinik, dan ruang untuk memandikan dan mengkafankan mayat.

e). Ruang bermain, berolahraga, dan berlatih bagi remaja

Semua hal di atas harus diwarnai oleh kesederhanaan fisik bangunan,

namun harus tetap menunjang peranan masjid ideal termaktub.

Hal terakhir ini perlu mendapat perhatian, karena menurut pengamatan

sementara pakar, sejarah kaum Muslim menunjukkan bahwa perhatian yang

berlebihan terhadap nilai-nilai arsitektur dan estetika suatu Masjid sering

ditandai dengan kedangkalan, kekurangan, bahkan kelumpuhannya dalam

pemenuhan fungsi-fungsinya. Seakan-akan nilai arsitektur dan estetika dijadikan

kompensasi untuk menutup-nutupi kekurangan atau kelumpuhan tersebut.

4. Pengertian Pengurus Atau Takmir

Pengurus atau takmir masjid adalah orang yang bertugas menjaga, mengurus,

merawat masjid agar fungsi masjid dapat dimaksimalkan sebaik mungkin. Idealnya

pengurus masjid harus seorang muslim yang memiliki kepribadian Islami dengan

Page 41: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

30

sejumlah ciri yang harus lekat pada dirinya, memiliki wawasan yang luas, baik

menyangkut masalah keislaman, kemasjidan, kemasyarakatan maupun keorganisasian

dan memiliki kemampuan manajerial dalam pengelolaan masjid dengan segala

aktifitasnya (Yani, 199: 35).

Apabila kepengurusan masjid menggunakan manajemen yang baik, ada

banyak manfaat yang akan diperolehnya.

a) Tujuan atau target kemakmuran masjid yang hendak dicapai akan terumuskan

dengan jelas dan matang, karena salah satu fungsi utama manajemen adalah

perencanaan.

b) Usaha mencapai tujuan pemakmuran masjid bisa dilaksanakan secara bersama-

sama dengan kerja sama yang baik melalui koordinasi yang rapi, sehingga

meskipun tugas takmir berat, dapat dilaksanakan dengan ringan.

c) Dapat dihindari terjadinya tumpang tindih antara pengurus yang satu dengan

pengurus yang lain, karena dalam kepengurusan akan dijelaskan masing-masing

porsi pekerjaan yang harus dilaksanakan dan tanggung jawab yang harus diemban.

d) Pelaksanaan tugas-tugas memakmurkan masjid dapat dilaksanakan secara efektif

dan efesien.

e) Pengontrolan dan evaluasi dapat bisa dilakukan dengan menggunakan standar atau

tolak ukur yang jelas.

f) Gejala penyimpangan kerja dapat dicegah, karena mudah mendeteksinya, dan bila

penyimpangan betul-betul terjadi bisa dihentika

Pengurus masjid tentu saja sangat besar perannya dalam memakmurkan

masjid, pengurus masjid harus benar-benar solid, mulai dari jumlahnya yang cukup,

Page 42: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

31

memiliki semangat kerja memiliki pemahaman yang utuh tentang masjid yang ideal,

memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengurus yang tertera dalam

struktur dan job description (uraian kerja) dan meningkatkan kemampuan kerja dalam

kapasitasnya sebagai pengurus masjid.

Disamping itu, konsolidasi pengurus masjid juga bisa dilakukan dengan rapat-

rapat rutin agar selalu terpantau perkembangan kerja pengurus dan komunikasi yang

intensif antar sesama pengurus dalam mengemban amanat kepengurusan masjid.

5. Kegiatan Dakwah

a. Pengertian dakwah Islam

Kata dakwah berasal dari Fi’il madhi yang berubah menjadi mazdar yang

artinya menunjukkan suatu pekerjaan. Kata tersebut yaitu da’a-yad’u dakwatan /

dakwah ( �� ,yang artinya mengajak ,menyeru, memanggil (Munawwir ( د� ة- ی�� -د

1984:438). Jadi dalam pengertian ini dakwah adalah suatu ajakan atau seruan kepada

orang lain untuk memahami, meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam agar

memperoleh kebahagiaan baik didunia maupun diakherat.

Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang akan

menjalankan kegiatan dakwah untuk memahami terlebih dahulu pengertian dakwah

secara tepat. Adapun pengertian dakwah secara termonologi, meski tertulis dalam Al-

Qur’an, pengertian dakwah tidak ditunjukkan secara eksplisit oleh nabi Muhammad.

Oleh karena itu umat Islam memiliki kebebasan merujuk perilaku tertentu sebagai

kegiatan dakwah. Dalam kaitannya dengan itu, muncul beberapa definisi dakwah

(Sulthon,2003:8). Di antaranya sebagai berikut:

Page 43: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

32

1) Dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk

mengikuti petunjuk Allah dan rasulnya (Ya’kub’ 1973:13).

2) Dakwah adalah suatu kegiatan mengajak baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah

laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha

mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun secara kelompok agar

timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta

pengamalan terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya

tanpa adanya unsur-unsur paksaan (Mahfudz, 1972: 17).

3) Dakwah adalah mendorong manusia agar melakukan kebaikan dan menuruti

petunjuk, menyuruh mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka dari

perbuatan mungkar agar mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di

akherat (Pimay, 2006:5).

4) Dakwah adalah mengadakan dan memberikan arah perubahan, merubah struktur

masyarakat dan budaya dari kedholiman ke arah keadilan, kebodohan ke arah

kemajuan atau kecerdasan, kemiskinan ke arah kemakmuran, keterbelakangan ke

arah kemajuan yang semuanya dalam rangka meningkatkan derajat manusia dan

masyarakat ke arah puncak kemanusiaan ( Ahmad, 1983:17).

Berdasarkan definisi atau pendapat para tokoh diatas terdapat keaneka

ragaman definisi dakwah meskipun terdapat kesamaan dan perbedaan-perbedaan,

namun bila dikaji dan disimpulkan akan mencerminkan hal–hal sebagai berikut :

a. Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan

terencana.

Page 44: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

33

b. Usaha yang dilakukan adalah mengajak manusia ke jalan Allah, memperbaiki

situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan pengembangan)

c. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni hidup

bahagia sejahtera di dunia dan di akherat.

Berdasarkan definisi diatas maka, yang dimaksud kegiatan dakwah dalam

penelitian skripsi ini adalah suatu aktifitas yang berisi ajakan atau seruan yang

dilakukan oleh pengelola atau takmir Masjid Agung Tegal dalam melaksanakan

kegiatan dakwah. Kegiatan ini diantaranya adalah penyelenggaraan sholat jamaah,

ceramah keagamaan, pengajian rutin, penyelenggaraan seminar, dialog, pelatihan

baik dilaksanakan oleh lembaga-lembaga internal masjid maupun dari pihak-pihak

luar, layanan bimbingan Haji & Umrah, konsultasi keagamaan, baik untuk orang

dewasa maupun remaja, layanan untuk zakat harta, fitrah maupun qurban.

b. Dasar hukum dakwah

Islam berkembang keseluruh penjuru dunia melalui media dakwah. Dakwah

merupakan salah satu kewajiban yang di anjurkan oleh islam. Dasar hukum ini

sebagai mana tertera dalam Al-Qur’an dan Al-hadits sebagai berikut :

Surat Ali-Imran ayat 104

ä3tFø9 uρ öΝ ä3Ψ ÏiΒ ×π ¨Βé& tβθãã ô‰tƒ ’ n<Î) Î#ö9 sƒ ø:$# tβρã�ãΒù'tƒ uρ Å∃ρã�÷èpR ùQ $$Î/ tβöθyγ ÷Ζtƒ uρ Ç tã Ì�s3Ψ ßϑø9 $# 4 y7 Í× ¯≈ s9 'ρé& uρ

ãΝ èδ šχθßsÎ=ø% ßϑø9 $# ∩⊇⊃⊆∪

Artinya :

“ hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak kepada

kebaikan dan menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan merekalah

orang-orang yang beruntung”.

Sedangkan hadits yang di riwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:

Page 45: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

34

Yang artinya sebagai berikut :

“Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka rubahlah dengan

tanganmu, apabila kamu tidak mampu maka rubahlah kemungkaran itu dengan

lisanmu, apabila kamu tidak mampu merubahnya maka, rubahlah kemungkaran itu

dengan hatimu dan yang demikian itu adalah selemah-lemahna iman”

Kewajiban berdakah yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Al-Hadits

tersebut merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, akan tetapi kadar dari kewajiban

itu menurut para ulama masih berbeda - beda. Ada yang mengatakan bahwa dakwah

itu hukumnya wajib ain artinya seluruh umat Islam yang hidup di dunia ini

mempunyai kewajiban berdakwah tanpa pengecualian. Ada juga pendapat yang

kedua yaitu wajib kifayah, yang artinya dakwah hanya dimengerti oleh sebagian

umat Islam saja yang mengerti seluk beluk agama. Dari perbedaan penapat tersebut,

para ulama tetap sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. Sehingga dalam hal ini

banyak sekali organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga Islam yang mendirikan

dakwah, seperti salah satunya adalah Masjid Agung Tegal.

c. Unsur-Unsur Dakwah

Menurut Dr. Awaludin Pimay, Lc, M.Ag ada beberapa unsur atau komponen

yang terlibat dalam aktivitas dakwah, Adapun komponen atau unsu-unsur dakwah

yang harus perhatikan adalah sebagai beriut :

1). Subjek Dakwah

Subjek dakwah adalah orang-orang yang melakukan tugas-tugas dakwah,

orang tersebut dinamakan da’i atau mubaligh (Helmy,1998:47). Subjek dakwah

atau da’i sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan dakwah tentunya harus

Page 46: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

35

mempunyai kriteria-kriteria atau syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat

tersebut adalah sebagai berikut :

a) Memiliki integritas kepribadian, yaitu kepribadian yang merupakan kesatuan

iman, ilmu dan amal.

b) Mempunyai intelektualitas yang tinggi, paham tentang masala

kemasyarakatan serta mengenai konsepsi Islam dalam kehidupan nyata.

c) Memiliki ketrampilan mewujudkan konsepsi Islam dalam kehidupan nyata,

sehingga masyarakat secara tidak langsung sebagai rahmatan lil’alamin

(Ahmad,1992:15)

2) Obyek dakwah

Yang dimaksud dengan obyek dakwah adalah seseorang atau sekelompok

orang yang didakwahi oleh subyek dakwah atau da’i dengan kata lain objek atau

sasaran dakwah adalah seseorang atau sekelompok orang yang dituju oleh aktiitas

dakwa yang dilaksanakan atau diselenggarakan.

3) Materi dakwah

Materi dakwah merupakan semua bahan atau sumber yang digunakan

untuk berdakwah dalam rangka mencapai tujuan dakwah (Rozak, 1976:12).

Adapun sumber - sumber materi dakwah Islam antara lain ebagai berikut :

a) Al-Qur’an dan Al-Hadits

b) Sejarah perjuangan nabi

c) Ilmu pengetahuan umum

Page 47: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

36

Materi dakwah yang baik adalah materi yang disesuaikan dengan apa yang

dibutuhkan oleh objek akwah sehingga mereka mendapatkan manfaat dakwah

yang disampaikan.

4) Media Dakwah

Media adalah sarana yang digunkan oleh da’i untuk menyampaikan materi

dakwah pada masa kehidupan Nabi Muhammad Saw, media yang paling banyak

digunakan adalah media audiatif yaitu menyampaikan dakwah dengan lisan

namun tidak boleh dilupakan bahwa sikap dan perilaku nabi juga merupakan

media dakwah secara visual yaitu dapat dilihat dan dititru oleh objek dakwah

Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat media – media dakwah yang

efektif. Ada yang berupa media visual, audiatif, audio visual, buku-buku Koran

radio televisi dan sebagainya. Kemudian berkembang pula gagasan untuk

menggunakan media dakwah melalui pemenuhan kebutuhan pokok manusia

seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya (pimay,

2006: 36-37).

5) Metode dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipakai oleh seorang da’i unuk

menyampiakan pesan atau ajaran - ajaran dakwah kepada objek atau sasaran

dakwah. Dasar dari metode tersebut ialah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-

Nahl ayat 125 yang berbunyi.

äí÷Š $# 4’ n<Î) È≅‹ Î6 y™ y7 În/ u‘ Ïπ yϑõ3Ït ø:$$Î/ Ïπ sà Ïã öθyϑø9 $# uρ Ïπ uΖ|¡pt ø:$# ( Ο ßγ ø9ω≈ y_uρ ÉL©9 $$Î/ }‘ Ïδ ß |¡ômr& 4 ¨βÎ)

y7 −/ u‘ uθèδ ÞΟ n=ôãr& yϑÎ/ ¨≅ |Ê tã Ï&Î#‹ Î6 y™ ( uθèδ uρ ÞΟ n=ôãr& tωtGôγ ßϑø9 $$Î/ ∩⊇⊄∈∪

Artinya :

Page 48: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

37

“Serulah manusia kepada jalan tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu

dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalannya, dan dialah”

yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An-Nahl 125).

Dalam ayat ini Allah menjelaskan kepada para juru dakwah atau da’I

tentang metode-metode yang harus digunakan dalam berdakwah. Metode

tersebut antara lain sebagai berikut:

a) Metode bil hikmah

Mtode bil-hikmah mengandung arti bijaksana merupakan suatu

pendekatan sedemikian rupa sehingga objek dakwah mampu

melaksanakan apa yang di dakwahkan atas kemauannya sendiri, tidak

merasa ada paksaan, konflik maupun rasa tekanan (pimay,2006 : 37).

Ada beberapa cara dalam metode dakwah bil hikmah antara lain :

Uswatun hasanah, Percontohan, Bakti sosial, seni budaya yang

bernafaskan Islam, pelayanan kesehatan (Sidiq, 1987 : 43).

b) Mauidzah hasanah

Mauidzah hasanah yaitu nasehat yang baik, berupa petunjuk

kearah kebaikan dengan bahasa yang baik yang dapat mengubah hati agar

nasehat tersebut dapat di terima, berkenaan di hati, enak di dengar

menyentuh perasaan, lurus dipikiran menghindari sikap kasar dan tidak

boleh mencaci atau menyebut kesalahan audience sehingga pihak objek

dakah apat rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang

disampaikan oleh pihak subjek dakwah bukan propaganda yang

memaksakan kehendak kepada orang lain (Pimay,2006 : 38).

Page 49: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

38

c) Mujadalah atau diskusi

Apabila dua metode diatas tidak mampu diterapkan, dikarenakan

objek dakwah mempunyai tingkat kekritisan tinggi, seperti ahli kitab,

oroientalis filosof dan lain sebagainya. Ada hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam menghadapi permasalahan tersebut antara lain :

� Tidak merendahkan pihak lawan atau menjelek - jelekkan atau mencaci,

karena tujuan diskusi adalah untuk mencapai sebuah kebenaran.

� Tujuan diskusi semata-mata untuk mencapai kbenaran sesuai dengan ajaran

Allah.

� Tetap menghormati pihak lawan sebab setiap jiwa manusia mempunyai harga

diri.

Berdasarkan definisi pendapat para ahli di atas maka, yang dimaksud kegiatan

dakwah dalam penelitian skripsi ini adalah suatu aktifitas yang berisi ajakan atau

seruan yang dilakukan oleh takmir Masjid Agung Tegal yang mengandung dakwah.

Kegiatan ini diantaranya adalah menyelenggarakan seminar, dialog, pelatihan baik

dilaksanakan oleh lembaga-lembaga internal masjid maupun dari pihak-pihak luar,

layanan bimbingan Haji & Umrah, konsultasi keagamaan, baik untuk orang dewasa

maupun remaja, layanan untuk zakat harta, fitrah maupun qurban ataupun ceramah

rutin.

Page 50: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

39

BAB III

MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM

MELAKSANAKAN KEGIATAN DAKWAH

A. Gambaran Umum Masjid Agung Tegal.

1. Tinjuan Historis Berdirinya Masjid Agung Tegal.

Masjid Agung Kota Tegal didirikan atas prakarsa Alm. Bp. Kyai Abdul Aziz

diatas tanah waqaf beliau sendiri yang terletak di Jl. Alun-alun Kota Tegal,

Kelurahan Mangkusuman Kecamatan Tegal Timur, seluas + 2.864,36 m-2. Bapak,

K. Abdul Aziz (1803-1898) adalah seorang ulama dan merupakan Penghulu pertama

di kota Tegal. Beliau juga seorang ulama atau mubaligh yang aktif mengadakan

pengajian-pengajian umum. Di dalam usaha kegiatannya, beliau berkeinginan untuk

membangun tempat pengajian sekaligus sebagai tempat sholat. Akhirnya di

dirikanlah Masjid Agung Kota Tegal pada tahun 1825, tahun tersbut merupakan

tahun dimana perang diponegoro melawan belanda yang dikenal dengan sebutan

Perang Jawa tersebut terjadi antara tahun 1825-1830 pada tahun tersebutlah Masjid

Agung Tegal mulai dibangun oleh K.H. Abdul Azis. Karena dibangun pada saat

terjadinya perang maka, keberadaan masjid ini seakan menjadi saksi bisu perlawanan

yang dilakukan pangeran diponegoro bersama pengikutnya dalam membela

kebenaran.

K.H. Abdul Azis, merupakan tokoh agama yang ingin membangun ukuwah

islamiah di kota Tegal, ia mempunyai hubungan kekerabatan dengan Raden

Reksonegoro, Bupati Tegal waktu itu. Adanya hubungan kekerabatan dan karena

ukhuwah Islamiyah, Bupati Tegal sangat mendukung dan membantu dalam proses

Page 51: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

40

pembangunan Masjid Agung Tegal pada waktu itu, sehingga pembangunan Masjid

Agung Tegal berjalan dengan mulus dan lancar tanpa hambatan.

Berdasarkan catatan dari data-data masjid yang ada, Masjid Agung Tegal ini

semenjak berdirinya hingga sekarang telah mengalami beberapa kali renovasi,

tercatat pada tahun 1927, ruang paseban masjid dialih fungsikan karena sudah tidak

layak digunakan lagi karena bangunannya sudah lapuk di makan usia. Sebagai

gantinya, dibangunlah KUA (kantor urusan agama), tempat untuk melangsungkan

pernikahan bagi umat Islam di Tegal.

Kemudian pada tahun 1953-1954, Masjid Agung yang terletak disebelah barat

alun-alun Kota Tegal inipun direnovasi kembali. Bahkan renovasi dan perombakan

tersebut dilakukan secara besar-besaran. Serambi depan masjid diperluas kearah

depan sehingga menyatu dengan KUA.

Untuk memenuhi jamaah akan air wudhu maka pada tahun 1970 tempat wudhu

disebelah kanan masjid diperbaiki. Kemudian, agar bangunan masjid lebih kelihatan

modern maka pada tahun 1985 bagian atap masjid dirombak dan diganti dengan atap

tumpang, seperti yang tampak sekarang ini. Meskipun atapnya telah dirombak,

namun bila masjid ini bila dilihat dari arah belakang maka gaya arsitektur yang

moderen tersebut tidak akan terlihat karena hingga sekarang bagian masjid ini belum

pernah di renovasi masih asli.

Bagian depan masjid Agung Tegal ini berlantai dua dan mampu menampung

jamaah lebih dari 4000 jamaah. Lantai bawah digunakan sebagai ruang utama

masjid, sedangan lantai atasnya digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan

berbagai kegiatan keislaman,

Page 52: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

41

Sebagai masjid yang berada ditengah-tengah kota maka setiap kali tiba waktu

sholat fardhu lima waktu, masjid ini selalu dipadati para jamaah yang akan

menunaikan sholat berjamaah dimasjid ini. Terutama masyarakat sekitar masjid yang

sangat agamis, termasuk pegawai pemda kodya tegal dan instansi pemerintah

lainnya. Karena letak Masjid Agung Tegal ini juga tidak jauh dari pendopo Walikota

Kodya Tegal, tepatnya kurang lebih 150 meter kearah barat laut dari pendopo

tersebut panggilan adzannya dikumandangkan melalui pengeras suara yang

diletakkan dipuncak menara masjid Agung Tegal.

Status tanah waqaf Mesjid Agung Kota Tegal baru diajukan permohonannya

pada tangggal 1 April 1965, atas nama pihak yang mewaqafkan, yaitu Bp. HM.

Sulaiman Kursi dan kemudian diperoleh surat waqaf No. Kopad/111/45/SK.a 15/67

dikeluarkan di Pekalongan (Sumber:http://masjidagungtegal/isi.htm, jam 10.13 tgl 15

Oktober 2010 ).

Masjid Agung Tegal yang terletak di Jl. Alun-alun Kota Tegal, Kelurahan

Mangkusuman Kecamatan Tegal Timur. Awalnya hanya digunakan untuk

melaksanakan ibadah sholat, namun seiring dengan berjalannya waktu mulai ikut

berperan dalam kegiatan-kegiatan lainnya. Di antaranya adalah menyelenggarakan

seminar, dialog, pelatihan baik dilaksanakan oleh lembaga-lembaga internal masjid

maupun dari pihak-pihak luar.

Ada beberapa fasilitas maupun pelayanan yang diberikan oleh masjid, seperti

fasilitas penyewaan ruangan yang dapat dipakai untuk pernikahan maupun

penyelenggaraan kegiatan seperti diatas. Ada juga layanan bimbingan Haji & Umrah,

konsultasi keagamaan, baik untuk orang dewasa maupun remaja, layanan untuk zakat

Page 53: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

42

harta, fitrah maupun qurban, ataupun ceramah rutin setiap pekan. Sedangkan untuk

kegiatan keagamaan anara lain : seperti pengajian kaum bapak dan kaum ibu setiap

hari selasa, kamis dan sabtu ba’da subuh. Pengajian Al-Qur’an bagi para remaja,

biasanya diselenggarakan pada hari rabu, kamis dan sabtu malam. Khusus pengajian

untuk masyarakat umum diselenggarakan hari senin ba’da subuh. Terlebih lagi

sekarang ini Masjid Agung Tegal sedang mempercantik diri. Interior ruang ibadah

sekarang sudah jauh berbeda dibanding setahun yang lalu, begitu juga tampak fisik

dari luar. Jelaslah bahwa Mesjid Agung Tegal terus konsisten dalam kiprahnya untuk

dapat menjadi center of excellence bagi umat Islam, Insya' Allah, Mesjid Agung

Tegal akan terus berusaha untuk menjadi masjid bagi semua golongan (Inklusif) dan

berusaha untuk selalu netral dan independen.

2. Letak geografis Masjid Agung Tegal.

Masjid Agung Tegal terletak di pusat kota yang cukup strategis yaitu di seputar

alun alun kota tegal tepatnya di Jl. Alun-alun Kota Tegal, Kelurahan Mangkusuman

Kecamatan Tegal Timur, seluas + 2.864,36 m-2. Masjid ini merupakan masjid

bersejarah yang umurnya cukup tua di kota tegal.

3. Visi, Misi dan Tujuan Masjid Agung Tegal

Sebelum melakukan penyusunan program-program kegiatanyang akan dilaksanakan,

suatu organisasi sebelumnya harus menentukan visi misi dan tujuan yang ingin

dicapai. Dengan menentukan visi misi dan tujuan akan membantu sebuah organisasi

melakukan langkah-langkah kerja dan juga untuk membedakan oganisasi satu dengan

organisasi lainnya. Masjid Agung Tegal sebelum melakukan program kerja juga telah

Page 54: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

43

menetapkan visi, misi dan tujuan, adapun visi, misi dan tujuan Masjid Agung Tegal

adalah :

Visi :

Menjadi masjid yang mampu memberikan manfaat sebaik mungkin bagi para

jamaah maupun masyarakat sekitar masjid dalam berbagai bidang.

Misi :

Membina kehidupan masyarakat yang sehat, sehingga mampu memberikan

dan melestarikan nilai-nilai keislaman.

Tujuan :

a. Memberikan manfaat sebaik mungkin untuk peningkaan keimanan umat Islam.

b. Mewujudkan masyarakat yang melestarikan nilai-nilai keislaman.

4. Struktur Organisasi.

Untuk memperlancar suatu mekanisme kerja suatu lembaga, khususnya

Masjid Agung Tegal sebagai suatu lembaga maka dibentuklah struktur

kepengurusan, melalui pembentukah struktur dan job description (uraian kerja) yang

merupakan sesuatu yang sangat penting dan diperlukan supaya masing-masing

personil pengurus mengetahui apa tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakannya. Apabila hal ini dipahami dan dilakukan dengan baik, maka akan

terhindar dari tumpang tindih dalam melaksanakan tugas antara pengurus yang satu

dengan yang lainnya.

Page 55: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

44

Keterangan :

Pelindung : Walikota Tegal

Pembina :

2. Ketua : Bpk H. Bahrudin, BA

3. Wakil ketua : Bpk. Suparman

4. Anggota : Bpk. Sumarsono

Badan Pengurus Harian

1. Ketua umum : Bpk. H. Ahmadi

2. Ketua I bidang pendidikan dan peribadatan : Bpk. Edi Purnomo S,pd

3. Ketua II bidang hubungan masyarakat : Bpk. Tarno

4. Ketua III bidang pengembangan fisik dan sarana : Bpk. Sindung

5. Sekretaris umum : Bpk. Kamali

6. Wakil sekretaris : Bpk. Nasirudin S,pd

7. Bendahara umum : Bpk. H. Rasbin

8. Wakil bendahara : Bpk Sunarto

Seksi- seksi :

1. Seksi pendidikan : Bpk. Bambang ,ST

2. Seksi peribadatan : H. Ahmad Rochmani

3. Seksi kewanitaan : Ibu Hj. Maemunah

4. Seksi pemuda dan remaja masjid : Rudi Arianto, SE

5. Seksi hubungan masyarakat dan sosial : Bpk. Supri

6. Seksi hubungan antar lembaga : Bpk. Ahmad Saefulloh S,pd

7. Seksi pengembangan dan pemanfaatan fisik sarana : Bpk. Rian Purwanto, ST

Page 56: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

45

8. Seksi perlengkapan : Bpk. Sulam Taufiq

Berasarkan struktur kepengurusan Masjid Agung Tegal di atas, masing- masing

pengurus masjid memliki tugas sebagai berikut :

1. Tugas pelindung

- Memberikan arahan, bimbingan dan masukan bagi jalannya roda

kepengurusan dan pengembangan masjid.

- Apabila diperlukan, sewaktu-waktu dapat melakukan rapat terbatas dengan

badan pengurus harian

2. Tugas pengurus harian

a. Ketua umum bertugas :

- Penanggung jawab umum dan penentu kebijakan.

- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan melakukan

pengontrolan terhadap jalannya pelaksanaan program.

- Bertanggung jawab terhadap jamaah melalui laporan pertanggung jawaban

akhir periode.

b. Ketua I membawahi bidang pendidikan dan peribadatan, bertugas :

- Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya aktifitas pendidikan, seperti

mengelola masjid dan perpustakaan masjid.

- Bertangung jawab terhadap pembinaan keimanan dan wawasan keislaman

jamaah seperti pengajian yang melibatkan seluruh kalangan jamaah dan

materi yang terarah.

Page 57: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

46

- Bertanggung jawab dengan segala aktifitas peribadatan seperti sholat

jamaah lima waktu, sholat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha serta

menentukan penceramah dan khotibnya.

c. Ketua II membawahi bidang hubungan masyarakat dan lembaga, bertugas :

- Bertanggung jawab terhadap partisipasi aktif jamaah (masyarakat) dalam

memakmurkan masjid melalui pendekatan yang baik.

- Bertanggung jawab terhadap terjadinya hubungan yang baik dengan

lembaga-lembaga lain yang sejenis seperti pengurus mesjid lain, lembaga

dakwah dan Majlis Ta’lim.

d. Ketua III membawahi bidang fisik dan sarana, bertugas :

- Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kesempurnaan fisik sarana

masjid, pemanfaatannya dan pengembangannya. Misal menambah dan

memperbaiki inventaris serta ruang masjid sesuai kebutuhan.

e. Sektetaris umum

- Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja kepengurusan.

- Bertanggung jawab terhadap ketua umum.

f. Wakil sekretaris

- Membantu tugas sekretaris umum dan mewakilinya jika ada halangan.

- Membantu pengurus lain secara teknis keadministrasian dan

kesekretariatan dalam tugas masing-masing.

- Bertanggung jawab terhadap pengarsipan dan dokumentasi.

g. Bendahara umum

- Bertanggung jawab atas masuk dan keluarnya uang.

Page 58: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

47

- Memikirkan dan mengusahakan dana yang halal dan tidak mengikat

seperti pengumpulan zakat, infaq, shodaqoh serta penyewaan fasilitas

masjid.

- Membuat laporan keuangan secara berkala untuk dipertanggung jawabkan

terhadap pengurus dan jamaah.

h. Wakil Bendahara

- Membantu tugas bendahara umum dan mewakilinya jika ada halangan.

- Membuat kas kecil untuk mengatur dan mencatat masuk an keluarnya

uang sehari-hari.

- Melakukan pembekuan keuangan secara teknis.

3. Seksi-Seksi

b. Pendidikan

- Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya aktivitas pendidikan secara

teknis, baik yang rutin maupun yang insidental, seperti pengelolaan majelis

ta’lim, kursus-kursus dan lain-lain.

- Membantu tigas ketua I dan mewakilinya bila berhalangan hadir sesuai

dengan seksinya.

- Bertanggung jawab terhadap ketua I.

c. Peribadatan

- Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya aktivitas peribadatan secara

teknis seperti mengontrol pelaksanaan ibaadah rutin, pengingatan khotib

jum’at, penjemputan khotib jum’at, pelaksanaan shalat tarawih, idul fitri

dan idul adha dan sebagainya.

Page 59: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

48

- Membantu tugas ketua I dan mewakilinya bila berhalangan sesuai dengan

seksinya.

- Bertanggung jawab kepada ketua I.

d. Kewanitaan

- Bertanggung jawab terhadap konsep dan berlangsungnya aktivitas masjid

bagi jamaah wanita seperti pengajian kaum ibu, pembinaan ibu rumah

tangga, dan keluarga yang islami.

- Bertanggung jawab kepada ketua I.

e. Pemuda dan Remaja Masjid

- Bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan remaja

masjid, baik menyangkut pengurus, pengkaderan maupun program

kegiatannya.

- Bertanggung jawab terhadap katua I.

f. Hubungan Masyarakat.

- Bertanggung jawab secara teknis terhadap positifnya partisipasi jamaa

dalam memakmurkan masjid dengan berbagai pendekatan yang baik,

misalnya menyampaikan undangan secara tertulis, melakukan publikasi

kegiatan masjid, melakukan pendekatan dengan masyarakat.

- Bertanggung jawab secara teknis dalam aktivitas layanan social seperti

santunan yatim, fakir dan miskin, santunan kematian dll.

- Membantu tugas-tugas ketua II dan mewakilinya jika berhalangan sesuai

dengan seksinya.

- Bertanggung jawab kepada ketua II.

Page 60: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

49

g. Hubungan Antar Lembaga

- Bertanggung jawab secara teknis terhadap terjadinya hubungan yang baik

dengan lembaga yang ada dilingkunan masjid, lembaga sejenis atau

pengurus masjid lain dan lembaga dakwah seperti majelis taklim dan korps

mubaligh.

- Membantu tugas – tugas ketua II dan mewakilinya jika berhalangan sesuai

degan seksinya.

- Bertanggung jawab kepada ketua II.

h. Pengembangan dan Pemanfaatan Fisik Masjid.

- Bertanggung jawab secara teknis terhadap pengembangan an pemanfaatan

fisik atau sarana masjid seperti penyewaan aula dan inventaris masjid

untuk berbagai kegiatan yang baik.

- Bertanggung jawab terhadap perawatan fisik masjid, baik menyangkut

kebersihan, kerapian, maupun keindahannya.

- Bertanggung jawab kepada ketua II.

i. Perlengkapan

- Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas utama yang diperlukan

masjid seperi sound system, air, alat-alat kebersihan, sajadah, karpet dll.

- Bertanggung jawab terhadap barang-barang inventaris masjid.

Demikian tugas-tugas kepengurusan masjid agung tegal yang dalam

melaksanakan tugasnya pengurus saling bekerja sama dan semuanya memiliki

tanggung jawab yang harus dipertanggung jawabkan kepada semua pihak dan kepada

ketua umum.

Page 61: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

50

B. Program Kegiatan Masjid Agung Tegal

Masjid Agung Tegal merupakan Masjid terbesar di Kota Tegal yang memiliki

kegiatan yang cukup banyak. Program tersebut digolongkan dalam berbagi bidang antara

lain:

1. Bidang pendidikan.

Bidang ini di fokuskan pada kegiatan. :

a. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Taman pendidikan Al-Qur’an ini didirikan pada tahun 1990 pada awalnya

kegiatan taman pendidikan Al-Qur’an ini diadakan di dalam masjid akan tetapi

semakin banyaknya murid yang ingin belajar di Masjid Agung Tegal maka

pengurus membuat ruangan – ruangan khusus untuk proses mengajar. Sambutan

masyarakat sekitar tentang diadakannya taman pendidikan Al-Qur’an ini sangat

besar sekali. Terbukti banyak sekali siswa-siswi yang mendaftar di TPQ baik dari

kalangan bawah sampai kalangan atas.

Masjid Agung Tegal mendirikan TPQ ini bertujuan untuk meningkatkan

semangan belajar membaca Al-Qur’an dan menumbuhkan minat umat Islam di

Kota Tegal untuk kembali belajar Al-Qur’an baik anak-anak pelajar maupun

dewasa, sehingga umat Islam di Kota Tegal akan terbebas dari buta huruf Al-

Qur’an.

2. Bidang Keagamaan

Bidang keagamaan ini disalurkan kedalam program-program kegiatan yang

meliputi :

Page 62: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

51

a. Pengajian Masjid Agung Tegal

Masjid Agung Tegal aktif menyelenggarakan pendidikan non formal yang

disesuaikan dengan keahlian para ulama masjid dalam rangka meningkatkan iman

dan taqwa serta mempertinggi amal serta loyalitas, pengajian rutin tersebut

diantaranya : pengajian kaum bapak dan kaum ibu setiap hari selasa, kamis dan

sabtu ba’da subuh. Pengajian Al-Qur’an bagi para remaja, biasanya

diselenggarakan pada hari rabu, kamis dan sabtu malam. Khusus pengajian untuk

masyarakat umum diselenggarakan hari senin ba’da subuh.

b. Qira’ah Qur’an

Dalam rangka meningkatkan kualitas keterampilan dalam membaca Al-

Qur’an, masjid agung tegal juga menyelenggarakan pengajian yang khusus untuk

seni dalam pembacaan ayat suci Al-Qur’an yaitu Qira’ah Qur’an. Qiraah ini

diselenggarakan setiap dua kali dalam satu minggu yaitu hari rabu dan sabtu

dilaksanakan setiap ba’da isya, pengajian ini diikuti oleh masyarakat umum yang

ingin belajar qira’ah. pengajian ini sudah cukup lama diselenggarakan oleh panitia

masjid pada tahun 1990 kegiatan pengajian Qira’ah ini mulai diadakan oleh

takmir masjid (Wawancara dengan pengurus 15 november 2010).

c. Maulud Nabi Muhammad SAW

Peringatan maulud nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Tegal di

adakan setiap tahun, dan juga menyelenggarakan pengajian-pengajian umum serta

mengadakan amal nyata seperti membuka balai pengobatan gratis, serta

mengadakan khitanan masal yang tiap taunnya diikuti oleh kurang lebih 50 anak

fakir miskin dari berbagai kota di Kota Tegal.

Page 63: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

52

d. Kegiatan Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam, bulan yang penuh

rahmat dan barokah. Kedatangannya selalu dinantikan dan dirayakan oleh seluruh

umat Islam, seperti di Masjid Agung Tegal yang menyambut dan merayakan

kedatangan bulan suci ramadhan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk

mengadakan berkah dan ampunan dari Allah SWT sekaligus untuk

memakmurkan masjid.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada bulan ramadhan antara lain :

1. Pengajian sore anak-anak remaja.

2. Sholat tarawih di lanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an

3. Kuliah subuh yang diadakan setelah sholat subuh yang dubawakan oleh para

alim ulama dan pejabat pemerintah.

Ada satu keunikan tersendiri yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh

para pengurus masjid yaitu tarhiman. Tarhiman ini pertama kali dilakukan sekitar

tahun 1980-an yang dilaksanakan menjelang berbuka puasa (ramadhan), keunikan

ini tidak ditemukan selain di Tegal. Tarhiman ini juga disiarkan secara langsung

melalui radio RAKA, radio ini selalu menyiarkan secara langung jalannya

kegiatan tersebut hinngga datangnya waktu berbuka puasa.

3. Bidang Sosial

a. Koperasi Masjid Agung Tegal

Kegiatan sosial yang diadakan di masjid agung kota tegal memberikan

respon positif terhadap masyarakat Islam di Kota Tegal, maka secar timbal

balik masyarakat perlu mendukung program koperasi Masjid Agung Tegal agar

Page 64: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

53

program-programnya bisa terlaksana dengan baik. Untuk lebih meningkatkan

pelayanan terhadap kepentingan jamaah masjid khususnya yang menyangkut

usaha perekonomian usaha jamaah, maka atas persetujuan ulama Masjid

Agung Tegal, dibentuk koperasi masjid dengan nama kopersi Al-Ikhlas yang

berdiri pada tanggal 7 oktober 1993.

Koperasi dalam organisasi ekonomi yang berwatak sosial yang

bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada

umumnya, adapun sasaran dari bidang koperasi ini adalah :

1. Menampung dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh para jamaah.

2. Mengusahakan permodalan yang diperlukan para jamaah dalam upaya

meningkatkan produktivitas dan kualitas usahanya serta perluasan

pengembangannya.

C. Pelaksanakan Manajemen Takmir Di Masjid Agung Tegal

Sebagai orang yang beriaman, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk

memakmurkan masjid, khususnya dilingkunbngan rumah kita masing masing. Krisis

tidak boleh dibiarkan berlarut–larut, karena hal itu akan memberikan pengaruh pada masa

depan masyakat yang tidak baik, khususnya generasi muda. Mereka semakin tidak

memahami bagaimana seharusnya majid itu di fungsikan dalam kehidupan masyarakat.

Untuk itu seluruh potensi masyarakat muslim harus dipadukan dan dukerahkan bagi

upaya memekmurkan masjid. Peran takmir dalam melaksanakan fungsi – fungsi

manajemen dalam pengelolaan masjid sangat di perlukan agar fungsi masjid dapat di

optimalkan sebagaimana mestinya. Ada beberapa penerapan fungsi manajemen takmir di

Masjid Agung Tegal antara lain:

Page 65: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

54

a. Planing (Perencanaan)

Dalam proses perencanaan Masjid Agung Tegal para takmir Masjid Agung

Tegal selalu melaksanakan proses-proses yang telah disepakati bersama dalam rangka

pemakmuran masjid. Para takmir Masjid Agung Tegal juga selalu melakukan

perencanaan yang matang, hal tersebut akan membuat aktifitas berjalan dengan baik

dan jelas kemana arah dan target yang akan di capai dengan melibatkan jamaah yang

lebih banyak.

Dalam manajemen takmir masjid, perencanaan merupakan perumusan tentang

apa yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan

pemakmuran masjid, sesuai dengan tingkat kemakmuran yang dimiliki. Dalam upaya

memakmurkan masjid, perencanaan memiliki arti yang sangat penting. Pertama,

aktivitas pemakmuran masjid bisa lebih bejalan dengan terarah dan tratur. Kedua,

memungkinkan dipilihnya tindakan – tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan

kondisi yang dihadapi pada saat upaya pemakmuran masjid dlaksanakan. Ketiga, dapat

dipersiapkan trlebih dahulu-tenaga tenaga pelaksana dalam memakmurkan masjid,

begitu uga dengan dana dan sarananya. Dan keempat, perencanaan juga akan

memudahkan pimpinan pengurus masjid untuk melaksanakan pengawasan dan

penilaian terhadap jalannya aktivitas pemakmuran masjid. Dari pedoman tersebut

masjid agung tegal menampakkan eksistensinya untuk lebih meningkatkan keimanan

masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalammnya.

Dengan demikian tanpa perencanaan yang baik, tidak hanya membuat

kepengurusan dan aktifitas menjadi kacau dan tidak punya arah yang jelas, tetapi

kemajuan dan kemunduran juga tidak bisa diukur. Akhirnya, jamaah masjid hanya

Page 66: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

55

beraktifitas secara rutin karena memang sudah menjadi kewajiban yang harus

digugurkan tanpa ada upaya meningkatkan kuantitas dan kualitasnya.

a. Rencana kerja jangka panjang Masjid Agung Tegal

Rencana jangka panjang yang dilakukan Masjid Agung Tegal , di terapkan

dalam melaksanakan programnya pada TPQ, TPQ ini di bangun dan dilaksanakan

di Masjid Agung Tegal pada awal tahun 1990 an, program TPQ ini ditujukan

kepada anak-anak dan remaja. Adapun yang dipelajari di TPQ adalah baca tulis Al-

Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an dengan metode Qiroati ( Dokumen Masjid

Agung Tegal).

b. Rencana kerja jangka pendek Masjid Agung Tegal

Rencana kerja jangka pendek Masjid Agung Tegal di terapkan dalam

program-program yang melibatkan seluruh jamaah masjid seperti acara pengajian

rutin setiap hari rabu dan sabtu yaitu pengajian untuk semua kalangan baik orang

tua maupun anak-anak .

Selain pengajian rutin juga ada pengajian lainnya seperti pengajian anak-

anak remaja yang mengaji kitab yang dipimpin oleh ketua umum Masjid Agung

Tegal H. Bahrudin BA yang bergantian dengan ulama lainnya (Wawancara dengan

Takmir 23 juli 2010).

b. Organizing (Pengorganisasian)

Setelah melaksanakan perencanaan kegiatan masjid yang matang yang

dilakukan pengurus Masjid Agung Tegal dengan cukup baik, maka perlu

pengorganisasian yang solid bagi pengurusnya. Pengorganisasian masjid merupakan

Page 67: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

56

penyatuan, pengelompokan dan pengaturan pengurus masjid untuk digerakkan dalam

satu kesatuan kerja sebagaimana yang telah durencanakan.

Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh takmir Masjid Agung Tegal dalam

rangka memakmurkam masjid, antara lain :

a. Para anggota takmir Masjid Agung Tegal mengelompokkan aktivitas pemakmuran

masjid dalam satu kesatuan.

b. Para takmir juga merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab struktur

kepengurusan masjid dan menempatkan personil pengurusnya sesuai dengan

kemampuan, kemauan, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya.

c. Ketua takmir Masjid Agung Tegal memberikan wewenang dan tanggung jawab

yang penuh kepada staf-staf dan pelaksananya.

d. Para takmir Masjid Agung Tegal juga memiliki jaringan kerja yang baik sehingga

memiliki alur kerja yang solid.

Di Masjid Agung Tegal pengorganisasian di terapkan pada pemilihan pengurus

atau akmir masjid, muadzin, susunan kepengurusan TPQ, koperasi masjid dan

pengurus yayasan Masjid Agung Tegal serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh

para pengurus masjid (wawandara dengan ketua umum Bpk Bahrudin BA).

Pengorganisasian merupakan pembagian fungsi, peran, tugas dan tanggung

jawab semua pengurus yang terlibat di dalamnya. Pengorganisasian di Masjid Agung

Tegal diadakan bersamaan dengan penyusunan struktur kepengurusan masjid. Dalam

hal ini diadakannya rapat yang dihadiri oleh Wali Kota Tegal yang sekaligus menjadi

pelindung Masjid Agung Tegal.

Page 68: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

57

Dalam rapat ini dibentuklah struktur kepengurusan masjid dan ditetapkan pula

bagian-bagian tanggung jawabnya selama menjadi pengurus masjid. Selain itu

pengorganisasian di masjid juga di tetapkan untuk menyiapkan imam-imam dan khotid

sehingga apabila imam atau khotib berhalangan hadir maka tugas imam atau khotib

tersebut dapat di gantikan dengan yang lainnya (Dokumen Masjid Agung Tegal).

c. Actuiting (Penggerakan)

Setelah pengorganisasian maka langkah selanjutnya dalam fungsi manajemen

adalah pelaksanaan dalam manajemen masjid pelaksanaan adalah upaya membimbing

dan mengarahkan seluruh potensi pengurus untuk beraktifitas sesuai tugas dan

tanggung jawabnya masing-masing. Pimpinan pengurus masjid harus memberikan

motivasi, membimbing dan mengarahkan staf pengurus masjid guna menunaikan

amanah kepengurusan dengan baik.

Dalam organisasi seperti kepengurusan masjid, kesadaran yang tinggi memeng

sangat diperlukan. Dengan kesadaran yang tinggi, maka disiplin pengurus dalam

mengemban amanah kepengurusn masjid akan berjalan dengan baik. Kesadaran yang

tinggi ini akan akan lahir dari keimanan yang mantap. Oleh karena itu, pengurus

masjid harus memiliki kemantapan iman agar dia merasa berdosa kepada Allah Swt

manakala tidak menunaikan tugas kepengrsan dengan baik, bukan merasa senang

dalam kelalaiannya mengemban amanah untuk menjadi pengurus masjid.

Pemimpin dalam kepengurusan masjid menjadi salah satu penentu bagi

suksesnya pelaksanaan ini, oleh karena itu pemimpin harus melibatkan seluruh

pengurus dalam pelaksanaan tugas, membuka jalur komunikasi yang seluas-luasnya

diantara sesama pengurus, baik melalui rapat, briefing, membuat nota, menelepon, dan

Page 69: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

58

sebagainya. Disamping itu pemimpin juga harus meningkatkan kemampuan kerja

semua staf-stafnya dan memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapainya.

Fungsi penggerakan yang dilaksanakan di Masjid Agung Tegal dalam

melaksanakan program-programnya, seperti manasik haji. Dalam hal ini Masjid

Agung Tegal memberikan bimbingan dan tuntunan bagi para calon jamaah haji. Selain

itu juga sering diadakan pengajian-pengajian dengan tema pengetahuan tentang haji

dan umroh.

Fungsi penggerakan ini juga diterapkan pada yayasan Al- Mukaromah, yaitu

penggerakan jamaah masjid agar berupaya membantu sesama muslim yang mengalami

kesusahan dengan memberikan santunan materiil kepada keluarga yang meninggal

dunia baik dalam bentuk uang maupun perlengkapan pemakaman. Selain berupaya

membantu sesama muslim, yayasan ini juga memberikan bantuan kepada lembaga

pendidikan, dakwah serta kesehatan dan pelayanan sosial (Dokumen Masjid Agung

Tegal).

d. Controlling (Pengawasan)

Kemudian yang terakhir adalah pengawasan atau kontrol, baik dari pimpinan

kepada stafnya maupun dari staf kepada pimpinan dan sesame staf kepengurusan

masjid merupakan sesuatu yang penting. Terlaksananya fungsi ini akan membuat

pengurus menjadi tau akan adanya kesalahan, kekurangan, kelemahan, rintangan,

tantangan dan kegagalan dalam mecapai tujuan pemakmuran masjid.

Pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan

masjid, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar sebagaimana yang

Page 70: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

59

telah di tetapkan dalam perencanaan untuk selanjutnya memperbaiki kesalahan dan

kekurangan serta mencegah terjadinya kegagalan.

Fungsi pengawasan ini diterapkan oleh Masjid Agung Tegal dalam rangka

menghimpun dana dan pengelolaan zakat, infaq dan sodaqoh dari para jamaah masjid,

yang mana Masjid Agung Tegal telah membentuk koperasi dalam penelolaan dana

masjid sekaligus menjadi sumber dana masjid yang digunakan untuk mengelola masjid

dan melaksanakan program kegiatan masjid.

Selain fungsi pengawasan ini diterapkan di koperasi masjid, fungsi

pengawasan ini juga di terapkan pada seni program kegiatan yang dilaksanakan oleh

Masjid Agung Tegal seperti di lakukannya evaluasi dan rapat setiap kali telah selesai

melakukan kegiatan seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang setiap

tahunnya dilaksanakan dengan mengadakan sunatan masal yang di ikuti oleh anak –

anak dari keluarga tidak mampu. Dan untuk menjadikan acara ini menjadi lebih baik

lagi tiap tahunnya pihak masjid mengadakan pengawasan dan evaluasi sehingga tiap

tahunnya acara berjalan dengan baik.

D. Strategi Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Mengelola Kegiatan Dakwah

Untuk membahas tentang strategi yang dipakai takmir Masjid Agung Tegal

dalam melaksanakan kegiatan dakwah maka ada beberapa hal yang perlu penulis bahas

antara lain :

1. Kegiatan dakwah di Masjid Agung Tegal

Masjid Agung Tegal memiliki kegiatan dakwah yang beraneka ragam

diantaranya adalah

Page 71: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

60

a. Pengajian Masjid Agung Tegal.

Masjid agung Tegal aktif menyelenggarakan pendidikan non formal yang

disesuaikan dengan keahlian para ulama masjid dalam rangka meningkatkan iman

dan taqwa serta mempertinggi amal serta loyalitas untuk para jamaah Masjid

Agung Tegal. Pengajian ini di pimpin oleh Ust. Ahmadi beliau adalah pemateri

dakwah dan juga termasuk dalam kepengurusan Masjid Agung Tegal, para

jamaahnya merupakan masyarakat sekitar masjid yang yang secara rutin

mengikuti pengajian ini. Ust, Ahmadi dalam menyampaikan materi dakwahnya

berupa amal shaleh yang menarik dan mudah dimengerti oleh kaum bapak-bapak

dan ibu-ibu. Melalui pengeras suara yang berada di tower depan mesjidlah semua

kegiatan termasuk kegiatan ceramah atau pengajian di sampaikan agar baik yang

mengikuti pengajian maupun yang berada di luar masjid dapat mendengarkan

pengajian yang sedang berlangsung. Masjid Agung Tegal juga bekerja sama

dengan radio lokal yaitu radio “RAKA FM” kegiatan dakwah yang diadakan

selalu di siarkan secara langsubng di radio tersebut. Sehingga bisa di dengar oleh

seluruh warga di seluruh penjuru Tegal.

b. Qira’ah Qur’an.

Dalam rangka meningkatkan kualitas keterampilan dalam membaca Al-

Qur’an, Masjid Agung Tegal juga menyelenggarakan pengajian yang khusus

untuk seni dalam pembacaan ayat suci Al-Qur’an yaitu Qira’ah Qur’an. Kegiatan

ini sudah cukup lama diselenggarakan di Masjid Agung Tegal sehingga

jamaahnya juga lumayan banyak.

“ Kegiatan pengajian Qira’ah Quran ini merupakan kegiatan rutin yang

selalu di selenggarakan di Masjid Agung Tegal karena pengajian ini

Page 72: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

61

merupakan program unggulan kami dalam meningkatkan kualitas

keterampilan membaca Alqur’an yang khususnya untuk masyarakat

lingkungan masjid dan tidak menutup kemungkinan juga untuk masyarakat

umum”(Wawancara dengan pengurus 13 Juli 2010).

c. Maulud Nabi Muhammad SAW

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Tegal di

adakan setiap tahun, dan juga menyelenggarakan pengajian-pengajian umum serta

mengadakan amal nyata seperti membuka balai pengobatan gratis, serta

mengadakan khitanan masal yang tiap taunnya diikuti oleh kurang lebih 50 anak

fakir miskin dari berbagai kota di Tegal.

Kegiatan yang dilaksanakan cukup banyak dan menelan cukup banyak

biaya seperti yang di kemukakan oleh ketua umum Bpk. Bahrudin BA“ Semua

dana yang kita keluarkan untuk membiayai kegiatan ini sepenuhnya berasal dari

donatur” dana yang berasal dari departemen agama, departemen social an lain-

lain, semua dana tersebut di kumpulkan dan dikelola sebaik mungkin agar

pelaksanaan maulid Nabi Muhammad SAW berjalan dengan lancar (Data masjid

Agung Tegal 30 februari 2010).

1. Kegiatan Bulan Ramadhan

2. Pengajian sore anak-anak remaja.

3. Sholat tarawih di lanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an

4. Kuliah subuh yang diadakan setelah sholat subuh yang dubawakan oleh para

alim ulama dan pejabat pemerintah.

Kegiatan tersebut selama bulan ramadhan penuh disiarkan melalui radio

“RAKA”. Sehingga seluruh umat Islam di Tegal dimana saja mereka berada dapat

Page 73: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

62

mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Masjid Agung Tegal (Dokumen

Masjid Agung Tegal).

Ada satu keunikan tersendiri yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh

para pengurus masjid yaitu tarhiman. Tarhiman ini pertama kali dilakukan sekitar

tahun 1980-an yang dilaksanakan menjelang berbuka puasa (Ramadhan),

keunikan ini tidak ditemukan selain di Tegal. Tarhiman ini juga disiarkan secara

langsung melalui radio “RAKA” radio ini selalu menyiarkan secara langung

jalannya kegiatan tersebut hinngga datangnya waktu berbuka puasa (Wawancara

dengan pengurus Masjid 13 juli 2010).

2. Hambatan dan tantangan

Dalam menyelenggarakan program kegiatan dakwah Masjid Agung Tegal

tidaklah semudah dan selancar yang diharapkan, ada beberapa faktor hambatan dan

tantangan dalam pelaksanaan kegiatan masjid. Adapun yang menjadi faktor

penghambat dalam pengelolaan kegiatan dakwah antara lain :

a. Kurang solidnya kepengurusan masjid

b. Kurangnya partisipasi remaja masjid

c. Kurang keterlibatannya jamaah

d. Kurangnya pendanaan atau keuangan masjid

Selain adanya hambatan bagi pelaksanaan manajemen masjid ada juga

tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola kegiatan dakwah antara lain :

a. Kurangnya konsolidasi antara pengurus dengan masyarakat sehingga

menyebabkan sedikitnya jamaah yang hadir pada kegiatan yang dilaksanakan di

masjid.

Page 74: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

63

b. Minimnya pendanaan pada setiap kegiatan masjid sehingga pelaksanaan kegiatan

kurang maksimal.

3. Strategi yang di laksanakan

Strategi sebenarnya adalah istilah yang berasal dari dunia militer, yaitu usaha

untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dengan tujuan untuk mencapai

kemenangan dan kesuksesan. Istilah strategi kemudian berkembang dalam berbagai

bidang termasuk ekonomi, manajemen dakwah maupun organisasi. Dengan

perluasan penggunaan tersebut pengertian strategi mengalami pengembangan,

menjadi skil in managing any affairs, yang artinya keterampilan-keterampilan

mengelola atau menangani suatu masalah. Bahkan menurut Dr. Jamaludin Darwis

M.A, seperti yang dikutip oleh H. mansyur, strategi telah menjadi ilmu yang berdiri

sendiri (Darwis, 1998 : 196).

Jadi secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi adalah konsep dan

kerangka berfikir. Dalam konteks organisasi secara keseluruhan, strategi

dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan-

tujuannya. Sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan

eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi.

Berdasarkan definisi tersebut terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting

pada strategi yaitu lingkungan eksternal, sumber daya dan kemampuan internal. Serta

tujuan yang ingin dicapai. Pada intinya suatu strategi organisasi memberikan dasar-

dasar pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive.

Strategi ini dalam segala hal digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Tujuan tidak mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala

Page 75: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

64

tindakan atau perbuatan itu terlepas dari strategi. Adapun mengenai taktik,

sebenarnya merupakan cara yang digunakan dan merupakan bagian dari strategi.

Strategi yang terdapat dalam suatu lembaga atau organisasi tidak bisa di

pungkiri lagi jika dilihat dari realitas yang ada, maka strategi dapat diartikan sebagai

target atau tujuan yang ingin dicapai, yang ingin diberdayakan dalam upaya

pengembangan Masjid Agung Tegal. Dengan adanya strategi maka usaha untuk

mengoptimalkan peran Masjid Agung Tegal akan semakin mudah.

Dalam aktivitas pengembangan sumber daya takmir Masjid Agung Tegal,

takmir mengadakan kerja sama dengan beberapa pihak yang erat kaitannya dengan

kegiatan pengembangan, seperti departemen Agama, Departemen sosial Departmen

penerangan dan sebagainya serta beberapa media dan sarana lainnya seperti pondok,

Masjid dan lembaga pendidikan lainnya. Ada beberapa strategi takmir dalam

memperoleh dukungan dalam kegiatan dakwa antara lain :

1).Pengurus Masjid Agung Tegal mempererat hubungan kekerabatan dengan

masyarakat sekitar Masjid Agung Tegal. Dengan adanya kerja sama maka akan

terjalin hubungan kekerabatan yang baik, sehingga setiap kegiatan yang di

laksanakan dapat berjalan dengan lancar.

2).Pengurus Masjid Agung Tegal juga mengadakan hubungan dengan instansi yang

terkait, hubungan atau kerja sama dengan pihak manapun sangat dibutuhkan

adanya kerja sama yang baik.

“ kerja sama dengan instansi terkait sudah sejak lama kami melakukannya

karena dari instansi tersebutlah donatur bagi berlangsungnya kegiatan dan

renovasi Masjid Agung Tegal” (wawancara dengan pengurus 13 juli 2010).

Page 76: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

65

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL

DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN DAKWAH

A. Analisis Manajemen Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Melaksanakan Kegiatan

Dakwah.

Dari data yang penulis dapatkan dari lapangan untuk menganalisis manajemen

takmir Masjid Agung Tegal dalam melaksanakan kegiatan dakwah maka penulis akan

melihat atau memfokuskan pada program kegiatan dakwah yang dilakukan Masjid Agung

Tegal. Adapun program kegiatan dakwah di Masjid Agung Tegal yang awalnya hanya

digunakan untuk melaksanakan ibadah sholat, namun seiring dengan berjalannya waktu

mulai ikut berperan dalam kegiatan-kegiatan lainnya. Di antaranya adalah

menyelenggarakan seminar, dialog, pelatihan baik dilaksanakan oleh lembaga-lembaga

internal masjid maupun dari pihak-pihak luar. Di tambah lagi dengan fasilitas maupun

pelayanan yang diberikan oleh masjid, seperti fasilitas penyewaan ruangan yang dapat

dipakai untuk pernikahan maupun penyelenggaraan kegiatan seperti di atas. Ada juga

layanan bimbingan Haji & Umrah, konsultasi keagamaan, baik untuk orang dewasa

maupun remaja, layanan untuk zakat harta, fitrah maupun qurban, ataupun ceramah rutin

setiap pekan yang mana kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat sekitar masjid

agung tegal. Program-program kegiatan dakwah Masjid Agung Tegal ini akan penulis

kaitkan dengan fungsi manajemen untuk menganalisis bagaimana manajemen takmir

masjid Agung Tegal dalam melaksanakan kegiatan dakwah.

Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengawasan.

Page 77: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

66

1. Perencanaan Manajemen Takmir

Perencanaan merupakan suatu proses dimana seorang pemimpin takmir

masjid menyusun rencana strategis bersama-sama dengan anggotanya, yaitu

menentukan langkah-langkah yang efektif, antisipasi kemasa depan dan

merencanakan berbagai alternatif kegiatan sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi

yang dimiliki jamaah. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses

kepemimpinan suatu organisasi, seorang pemimpin masjid dituntut memiliki

kemampuan melihat kedepan dan menentukan kemungkinan-kemungkinan yang

dapat dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi (Syahidin, 2002: 102).

Setelah penulis melihat program kegiatan dakwah di masjid Agung Tegal dan

penerapan manajemen khususnya fungsi perencanaan pada bab sebelumnya, maka

dapat penulis analisis bahwa proses perencanaan yang diterapkan oleh Masjid Agung

Tegal cukup efektif dan efesien karena persiapan matang telah dilakukan sebelimnya

dan dilakukan bersama-sama antar pengurus.

Perencanaan yang diterapkan oleh Masjid Agung Tegal cukup efektif dan

efesien karena dalam rangka melaksanakan program kerja sebelumnya para pengurus

atau takmir telah menyusun dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan,

hal ini dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dan juga usaha pemakmuran

masjid. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh Masjid Agung Tegal pada

setiap kegiatan dakwah yang terkait dengan manajemen perencanaan takmir masjid

adalah : merencanakan kegiatan dakwah, dengan mengadakan kegiatan keagaman

menyelenggarakan seminar, dialog keagamaan, pelatihan haji dan umroh baik

dilaksanakan oleh lembaga-lembaga internal masjid maupun dari pihak-pihak luar.

Page 78: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

67

Sedangkan perencanaan dalam manajemen masjid itu sendiri merupakan suatu

usaha untuk menetapkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dan program itu

dirumuskan terlebih dahulu sebelum memasuki tahap perencanaan. Setiap usaha atau

kegiatan apapun tujuannya, hanya dapat berjalan secara efektif dan efesien apabila

sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan sebelumnya secara matang. Dalam

manajemen masjid perencanaan itu sendiri adalah perumusa tentang apa yang akan

ilakukan dalam mencapai tujuan pemakmuran masjid, sesuai dengan tingkat

kemampuan yang dimiliki (Yani, 1999 : 130).

Sebelum program dilaksanakann, pihak pengurus masjid sebelumnya telah

telah mengadakan penyusunan panitia kerja, penentuan dan perumusan rencana-

rencana kerja yang akan dilaksanakan, menetapkan metode, menetapkan

penggalangan dana serta penetapan dan penjadwalan waktu kegiatan.

2. Pengorganisasian Manajemen Takmir Masjid

Pengorganisasian dalam manajemen masjid adalah penyatuan,

pengelompokan dan pengaturan pengurus masjid untuk digerakkan dalam satu

kesatuan kerja yang telah direncanakan (Yani, 1999 : 103). Pengorganisasian sangat

penting bagi proses jalannya suatu kagiatan yang akan dilaksanakan dan telah

direncanakan sebelumnya.

Masjid Agung Tegal dalam melaksanakan program sebelumnya dilakukan

pengorganisasian. Hal ini dilaksanakan agar nanti dalam melaksanakan program-

programnya tidak terjadi suatu benturan-benturan psikologi dikalangan para pengurus

masjid dan tidak terjadi tumpang tindih dalam pengawasan tugas. Dengan

pengorganisasian maka rencana kegiatan menjadi lebih mudah dalam

Page 79: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

68

pelaksanaannya, dan sekaligus adanya pembagian kegiatan-kegiatan dan tugas kepada

pelaksananya sehingga mempermudah pendistribusian pada pelaksanaannya.

Di Masjid Agung Tegal pengorganisasian diterapkan pada pemilihan pengurus

atau takmir masjid, muadzin, susunan pengurus TPQ, remaja masjid, bimbingan haji

dan umroh serta pengurus Masjid Agung Tegal tentang pembagian tugas yang harus

dilaksanakan oleh para pengurus masjid. Tugas yang diberikan kepada masing –

masing pengurus memudahkan dalam melaksanakan kegiatan sehingga akan lebih

terarah. Pengorganisasian merupakan pembagian fungsi, peran tugas dan tanggung

jawab suatu pengurus yang terlibat dalam suatu kegiatan. Pengorganisasian di Masjid

Agung Tegal diadakan bersamaan dengan penyusunan struktur kepengurusan masjid.

Dalam hal ini diadakannya rapat yang dihadiri oleh Walikota Tegal yang sekaligus

menjadi pelindung Masjid Agung Tegal.

Didalam rapat ini dibentuklah struktur kepengurusan masjid dan di

tetapkannya pula bagian-bagian tugas dan tanggung jawabnya menjadi pengurus atau

takmir masjid. Selain itu pengorganisasian di masjid juga ditetapkan untuk

menentukan imam-imam dan khotib-khotib sehingga apabila Imam atau Khotib

berhalangan maka tugasnya dapat di gantikan oleh imam atau khotib lainnya. Dimana

di Masjid Agung Tegal yang menjadi imam atau khotib adalah dari berbagai

golongan sehingga mereka semua merasa bahwa masjid adalah milik umat islam

bersama tanpa ada perbedaan.

Dari pemaparan di atas dapat penulis analisis setelah melihat hasil dilapangan,

bahwa pengorganisasian di masjid Agung Tegal telah terencana dengan baik karena

telah menempuh langkah-langkah :

Page 80: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

69

a. Membagi dan menggolongkan tindakan-tindakan dalam kesatuan-kesatuan

tertentu. Seperti telah dibagi dan digolongkan tugas dari masing-masing dewan

yang ada di struktur masjid Agung Tegal.

b. Menetapkan dan merumuskan tugas dari masing-masing kesatuan serta

menempatkan pelaksana untuk melaksanakan tugasnya. Selain memilih menjadi

beberapa dewan pihak pengurus atau takmir juga menentukan tugas yang harus

dilaksanakan oleh masing-masing dewan dan seksi-seksi.

c. Memberikan wewenang kepada para pelaksana . ketua umum juga memberikan

wewenang kepada para pelaksana agar tugas yang diembannya dapat berjalan

dengan baik dan berhasil.

d. Menetapkan jalinan hubugan. Dalam menjalankan programnya pihak masjid juga

mengadakan kerjasama baik dengan pemerintah para alim ulama maupun

masyarakat sekitar masjid.

Sedangkan untuk mencapai pengorganisasian yang efesien diperlukan

sejumlah langkah lagkah yang sistematis yaitu :

a. Ketahui terlebih dahulu sasaran dari pengorganisasian dalam sitiasi lingkungan.

b. Bagilah pekerjaan yang harus dilaksanakan kedalam aktifitas-aktifitas bagian.

c. Kelompokkanlah aktivitas-aktivitas tersebut kedalam kesatuan praktis yang

didasarkan atas persamaan pentingnya aktifitas atau pihak mana yang akan

melaksanakan pekerjaan tersebut.

d. Tetapkanlah tugas-tugas dan sediakanlah alat-alat fisik bagi masing-masing

aktivitas ataupun kelompok aktivitas.

e. Tugaskanlah personil yang kompeten atau potensial dan dapat di kembangkan.

Page 81: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

70

f. Beritahukanlah pada masing-masing anggota, aktivitas apa yang diharapkan akan

dilaksanakan dan hubungannya dengan pihak lain yang bersanngkutan.

Langkah-langkah tersebut di tempuh dalam rangka pengorganisasian, maka

tersusunlah pola atau bentuk kerjasama itu dan mengetahui pekerjaan apa yang harus

dilaksanakan, sampai sejauh mana wewenang masing-masing serta jalinan hubungan

antara satu dengan yang lain dalam rangka usaha kerjasama tersebut. Dalam

pengorganisasian juga terdapat proses komunikasi antara ketua pengurus dengan

anggota pengurus masjid, dengan menerapkan langkah-langkah operasional dalam

usaha mencapai tujuan dan pemakmuran masjid. Namun sayangnya kalau melihat

penorganisasian kmasjidan pada umumnya belum berkembang dengan baik. Hal ini

tercermin dalam pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-

masing pengurus yang tidak begitu jelas.

Ada satu tradisi yang perlu ditinjau kembali dikalangan pengurus masjid

bahwa seorang ketua masjid dipilih dari yang paling senior, sehingga yanggung

jawab sepenuhnya berada di pundaknya, sehingga pengurus lainnya hanya sebatas

membantu, tidak jelas tugas dan wewenang yang diembannya. Untuk kemakmuran

masjid hal tersebut tidak sepatutnya di tiru karena untuk memakmurkan masjid perlu

adanya kerja sama antar semua takmir sehingga akan tercipta rasa solidaritas dan

saling membantu dalam kepengurusan masjid.

Menurut penulis terlaksananya pengorganisasian yang efisien memiliki arti

yang sangat penting, sebab dalam pelasanaannya akan mempermudah penugasan

kepada staf pengurus, karena sudah jelas seksi apa dan siapa yang harus

melaksanakan suatu bidang tegiatan, memudahkan dipilihnya tenaga pelaksana yang

Page 82: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

71

tepat, karena dalam pengorganisasian bukan hanya menyusun struktur dan

menempatkan orangnya, tetapi juga menguraikan tugas dan tanggung jawabnya

sehingga bisa dipilih siapa yang tepat unuk menempati posisi suatu kepengurusan.

Pengorganisasian juga akan membuat terpadunya berbagai poensi pengrus dan suatu

kerangk kerjasama pemakmuran masjid serta dengan pengorganisasian juga akan

memudahkan bagi pemimin pengurus untuk mengendalikan dan mengevaluasi

pelaksanaan suatu kegiatan.

3. Penggeraan Manajemen Takmir Masjid

Penggerakan dalam manajemen takmir masjid memiliki arti yang sangat

penting, sebab pegerakan memliki arti lebih dibandingkan dengan fungsi manajemen

lainnya. Maka penggerakan merupakan funsi yang secara langsung berhubungan erat

dengan manusia. Penggerakan dilakukan oleh seorang pemimpin dan pengurus masjid

yang menjadi penentu bagi suksesnya sebuah pelaksanaan tugas. Oleh karena itu

pemimpin harus melibatkan seluruh pengurus dalam melaksanakan tugas, membuka

jalur komunikasi yang seluas luasnya diantara sesama pengurus masjid, baik melalui

rapat, membuat nota dan menelepon. Selain itu pemimpin juga harus selalu

meningkatkan kemampuan kerja stafnya dan memberikan penghargaan atas prestasi

yang dicapai oleh stafnya.

Setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan tentu tidak akan berjalan

dengan baik dan teratur jika tidak ada proses penggerakan. Dalam hal ini

membutuhkan kerja keras dari pemimpin dan kepengurusan masjid menjadi penentu

bagi suksesnya suatu pelaksanaan kegiatan, karena itu pemimpin harus melibatkan

seluruh pengurus dalam pelaksanan tugas yaitu dengan membuka jalur komunikasi

Page 83: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

72

yang seluas-luasnya diantara sesama pengurus. Seorang pemimpin harus memberikan

rangsangan atau motifasi kepada pengurus untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya. Karena itu pemimpin perlu memberikan motifasi, bimbingan dan

mengarahkan staf pengurus masjid guna menunaikan amanah kepengurusan dengan

baik (Yani, 1999 : 105).

Fungsi penggerakan yang dilakukan oleh takmir Masji Agung Tegal dalam

melaksanakan program-programnya, seperti penggerakan program bimbingan haji

dan umroh. Dalam hal ini Masjid Agung Tegal memberikan bimbingan dan tuntunan

kepada calon jemaah haji di Kota Tegal. Selain itu juga sering diadakan pengajian-

pengajian dengan berbagi tema tentang pengetahuan manasik haji dan umroh.

Berdasarkan data diatas maka dapat penulis analisis, bahwa fungsi

penggerakan manajemen takmir Masjid Agung Tegal telah berjalan dengan baik

karena dengan melakukan fungsi penggerakan, Masjid Agung Tegal telah menempuh

langkah-langkah penggerakan sebagai berikut :

a. Pemberian Motivasi

Pemimpin dan pengurus masjid memberikan motivasi kepada jamaah dan

masyarakat.

b. Pembimbingan

Pihak masjid juga memberikan bimbingan kepada jamaah melalui pengajian-

pengajia rutin dan melalui lembaga-lembaga kemaslahatan keluarga dan

penasehat perkawinan yang dibentuk oleh masjid Agung Tegal.

c. Penjalinan Hubungan

Page 84: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

73

Dalam melaksanakan programnya pihak masjid menjalin hubungan kerjasama

denagan dinas kesehatan Kota Tegal.

d. Penggerakan Komunikasi

Pinmpinan dan pengurus masjid melakukan penggerakan komunikasi ini melalui

segala kegiatan yang ada di Masjid Agung Tegal.

e. Pengembangan Dan Peningkatan Pelaksana

Pimpinan dan pengurus masjid mengembangkan dan meningkatkan program

kesehatan masyarakat dengan pengobatan gratis pada jamaah dan masyarakat

sekitar.

Penggerakan merupakan fungsi yang sangat penting, bahkan menentukan

jalannya proses pelaksanaan kegiatan masjid, sehingga dapat dikatakan bahwa

penggerakan itu merupakan inti dari manajemen masjid. Proses menggerakan

pengurus atau jamaah untuk melakukan aktifitas dan kegiatan program masjid, akan

membantu tercapainya tujuan atau sasaran penggerakan.

Penggerakan bermaksud meminta pengorbanan para pelaksana untuk

melakukan kegiatan yang telah ditugaskan. Hal ini hanya mungkin bilamana

pimpinan mampu memberikan motivasi, membimbing, mengkoordinir dan menjalin

pengertian diantara mereka serta selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian

mereka.

Fungsi penggerakan ini dilakukan oleh pemimpin pengurus Masjid Agung

Tegal ketika diadakan rapat rutin dua minngu sekali dan rapat ketika ada kegiatan

para staf pengurus masjid.

4. Pengawasan Manajemen Takmir Masjid

Page 85: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

74

Pengawasan adalah tindakan mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang

dilakukan para anggota kelompok sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Pengawasan ini perlu dilaksanakan untuk memperoleh kepastian bahwa pekerjaan

yang dilakukan oleh para anggota kelompok selaras dengan tujuan yang telah

ditetapkan dengan perasaan puas. Pengawasan dalam manajemen masjid sangat

diperlukan. Bukan saja untuk menapai tujuan organisasi tetapi juga untuk

menciptakan keyakinan yang kental dari masyarakat terhadap pengelilaan kekayaan

dan harta masjid secara umat. Sehingga masyarakat lebih yakin dan akhirnya tidak

ragu-raga dalam memberikan infaq dan shodaqoh (Harahap, 1993: 47).

Terlaksananya fungsi ini akan membuat semua pengurus tahu akan adanya

kesalahan kekurangan, rintangan, tantangan dan kegagalan dalam mencapai tujuan

pemakmuran masjid. Pengawasan apat dilakukan dengan mengambil jalannya

pelaksanaan kegiatan masjid, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan

standar sebagaimana yang telah di tetapkan dalam perencanaan. Untuk selanjutnya

memperbaiki kesalahan dan kekurangan serta mencegah terjadinya kegagalan

(Yani,1996 : 106).

Fungsi pengawasan ini di terapkan oleh Masjid Agung Tegal dalam rangka

menghimpun dana dan pengelilaan zakat infaq shodaqoh dari para jemaah masjid,

yang mana Masjid Agung Tegal telah membentuk koperasi dalam pengelolaan dana

masjid dan sekaligus menjadi sumber dana masjid yang digunakan untuk mengelola

masjid dan melaksanakan program kegiatan masjid. Sumber dana yang dikelola oleh

koperasi masjid ini bukan saja berasal dari iuran anggota dan pihak lain, dengan

dukungan tenaga yang dinamis dan berpengalaman dalam bidangnya, maka koperasi

Page 86: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

75

masjid ini merupakan wahana yang betul-betul siap dalam mengemban misi

peningkatan kesjahteraan bagi para takmir dan jamaah.

Fungsi pengawasan ini dilaksanakan oleh pengurus masjid ketika telah

melaksanakan kegiatan, maka pimpinan dan seluruh staf takmir masjid selalu

mengadakan evaluasi terhadap jalannya kegiatan yang telah dilakukan, apakah lebih

baik dari sebelumnya. Yaitu dengan memberikan laporan kepada setiap pengurus

yang telah mendapatkan tugas. Hal ini dilakukan tidak hanya setiap telah melakukan

kegiatan melainka dilaksanakan pada setiap program dan menurut analisis penulis

fungsi pengawasan yang diterapkan takmir Masjid Agung Tegal sangat baik dan

efesien, sehingga ini akan meningkatkan kepecayaan donatur dan jamaah.

Masjid Agung Tegal melakukan pengawasan dan penilaian. Dimaksudkan

agar pemimpin dapat mengambil tindakan pencegahan tindakan terhadap

kemungkinan terjadinya penyimpangan dan kekurangan yang ada. Sehinggaakan

dapat mengurangi kesalahan yang sedang berlangsung. Disamping itu dapat dapat

melakukan usaha-usaha peningkatan penyempurnnaan sehingga proses pelaksanaan

kegiatan tidah berhenti. Melainkan semakin meningkat dan sempurna. Penerapan

fungsi manajemen masjid akan menjadikan masjid dalam menciptakan suasana

keagamaan yang terorganisir, sehingga akan berjalan dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan. Menurut Rukmana (2002) ada enam sarana pokok yang diperlukan untuk

menciptakan iklim keagamaan pada mayarakat khususnya di dalam kota antara lain :

a. Adanya sarana fisik yang memadai agar umat beragama umumnya an umat Islam

khususnya dapat menjalankan ibadah dengan segala syariat dengan sebaik-

Page 87: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

76

baiknya, antara lain : media dakwah, tempat pengajian, majelis taklim dan

madrasah.

b. Adanya kelembagaan yang memberikan wadah bagi kegiatan keagamaan.

c. Adanya suasana keagamaan atau iklim yan menunjang gairah perkembangan

kegiatan-kegiatan ibadah dan keagamaan secara umum.

d. Adanya kebijaksanaan dan program terarah untuk mewujudkan suasana

keagamaan yang dikehendaki serta pembiayaan yang memunkinkan penciptaan

suasana keagamaan dapat ditunjang secara baik.

e. Kehidupan keagamaan para personalia pemerintahan dalam kehidupan sehari-hari

yang dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat.

f. Suasana keagamaan dan pelaksana ibadah ini harus dikaitkan dengan usaha

peningkatan kualitas peningkatan kualitas hidup di masyarakat dalam arti yang

seluas-luasnya (Rukmana, 2002: 43).

B. Analisis Strategi Takmir Masjid Agung Tegal Dalam Mengelola Kegiatan Dakwah

1. Takmir Masjid mempererat hubungan kekerabatan dengan masyarakat sekitar Masjid

Agung Tegal.

Dengan adanya kerja sama maka akan terjalin hubungan kekerabatan yang

baik, sehingga setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Setiap

kegiatan yang tujuannya untuk keberhasilan kunci utamanya adalah kerja sama.

Takmir Masjid Agung Tegal merupakan warga sekitar masjid sehingga untuk

mengadakan pendekatan mengajak kepada kebaikan cukup mudah tetapi ada juga

masyarakat yang susah untuk diajak mengikuti kegiatan yang ada di masjid dengan

berbagi alasan yang ada.

Page 88: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

77

Tujuan dari takmir masjid adalah pada program kegiatan Masjid Agung Tegal

agar bisa tercapai pelaksanaan program yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan

jamaah dan kemampuan melaksanakannya. Proses mempererat hubungan kekerabatan

ini sangat penting untuk pengurus masjid karena program kegiatan harus dirumuskan

oleh takmir dengan para jamaah dan meminta masukan dari jamaah, baik jenis

kegiatan, waktu pelaksanaan penanggung jawab tujuan yang ingin di capai dalam

kegiatan tersebut hingga perkiraan biaya yang diperlukan.

2. Pengurus Masjid Agung Tegal mengadakan hubungan dengan instansi yang terkait.

Hubungan atau kerja sama dengan pihak manapun sangat dibutuhkan terutama

untuk penggalangan dana operasional masjid. Masjid Agung Tegal tidak

mengandalkan dana dari tromol Jum’at karena memang jumlah dari pendapatan

tromol tidak terlalu besar, oleh karena itu takmir masjid menjalin kerja sama dengan

instansi terkait dengan mencari donatur tetap agar biaya operasional dan biaya

kegiatan dapat berjalan dengan baik. Sesuai dengan pembahasan di Bab sebelumnya

bahwa takmir masjid dalam menyelenggarakan kegiatan semua dananya berasal dari

donatur tetap.

Ada beberapa instansi pemerintah yang memberikan donatur tetap untuk

kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya adalah Departemen Agama Kota Tegal,

Departemen Sosial dan Departeman Kesehatan yang menyalurkan dokter dan obat-

obatan untuk kegiatan khitanan masal.

Menurut analisis penulis kedua strategi tersebut cukup efektif dalam

pelaksanaan kegiatan dahwah yang dilaksanakan di Masjid Agung Tegal. Kerjasa

sama merupakan kunci yang cukup berperan dalam proses kegiatan dakwah di Masjid

Page 89: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

78

Agung Tegal, sudah cukup lama Masjid Agung Tegal melasanakan kerja sama baik

dengan masyarakat atau jamaah maupun dengan instansi terkait hal tersebut di

lakukan agar semua kebutuhan baik renovasi masjid, biaya operasional masjid

maupun kegiatan dakwah masjid dapat berjalan dengan baik.

Page 90: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

79

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan skripsi yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya,

maka dapat penulis simpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan manajemen takmir Masjid Agung Tegal berjalan secara baik hal ini

dibuktikan dengan diadakannya berbagai macam kegiatan yang berjalan sesuai dengan

harapan, hal ini dikarenakan kematangan dalam mempersiapkan kegiatan yang akan

dilaksanakan dan juga mengevaluasi semua kegiatan yang ada dengan mengadakan

pertemuan atau rapat rutin untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan

kegiatan dakwah yang dilaksanakan di Masjid Agung Tegal.

2. Strategi takmir Masjid Agung Tegal dalam melaksanakan kegiatan dakwa diantaranya

: Mengadakan pendekatan atau kerja sama dengan masyarakat atau jamaah masjid,

kemudian melakukan hubungan dengan intansi pemerintah terkait. Pelaksanaan

strategi takmir sesuai dengan konsep pemakmuran masjid, sehingga hasil dari strategi

dalam melaksanakan kegiatan dakwah sangat efektif.

B. SARAN SARAN

Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisa data yang berhubungan

dengan berbagai hal yang ada sangkut pautnya dengan manajemen takmir dalam

melaksanakan kegiatan dakwah melalui Masjid Agung Tegal, maka ada beberapa saran

yang akan penulis sampaikan :

1. Msjid Agung Tegal diharapkan lebih proaktif dalam melaksanakan kegiatan dakwah

untuk remaja, dikarenakan kebanyakan jamaah yang mengikuti kegiatan dakwah

Page 91: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

80

adalah dewasa sampai orang tua. Hal tersebut merupakan tantangan bagi para takmir

Masjid Agung Tegal bagaimana agar dapat menarik minat remaja untuk mengikuti

kegiatan dakwah.

2. Pihak pemerintah Kota Tegal diharapkan dapat lebih ikut andil dalam membantu pihak

pengurus Masjid Agung Tegal dalam upaya memakmurkan masjid dan memakmurkan

umat Islam khususnya di Kota Tegal.

3. Tema dakwah yang lebih difokuskan pada pengetahuan moderen yang menarik untuk

semua kalangan khususnya untuk remaja.

Page 92: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ali, Azis, Mohammad, 2004. ilmu dakwah. Jakarta kencana.

Azwar, Saefudin, 2001 “ Metode Penelitian “ Yogyakarta, Pustaka pelajar.

Ahmad, Amrullah, 1992, Dakwah dan perubahan sosial : Yogyakarta, pipp.

Bahtiar, wardi, 1997 “Metode Penelitian Ilmu Dakwah” : Jakarta, Prenada Media

Brantos, Basir,1990 , Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro,

jakarta : Bumi aksara.

Dermawan, Andi, dkk. 2002, metodologi ilmu dakwah, Yogyakarta, LESFI.

Depag RI.1989’Al-Qur’an Dan terjemahannya. Surabaya : Mahkota.

GAzalba, Sidi, 1989, Masjid Sebagai Pusat Ibadah Dan Kebuayaan Islam, Jakarta

Pustaka Al-khusna.

Hadi, Sutrisno, 1975 “Metodologi Research” Yogyakarta : Gajah mada University pers.

Harahap, M Adnan 1981, Dakwah Islam dan Teori Praktek. Yogyakarta ; Sumbangsih.

Harahab, Sofyan Syafry, 1993 “Manajemen Masjid” : Yogyakarta, PT. Dana bhakti

Wakaf.

Hasan, M Tholhah.2004, Islam dan masalah sumber daya manusia, Jakarta lantabora

press.

Http://masjidkotabogor.com/index.php/profile/index/2.

Koentjaraningrat, 1991 “Metode Penelitian Masyarakat” PT. Gramedia.

Nawawi, Hadari,1998, Manajemen sumber daya manusia, untuk bisnis yang kompetitif,

Yogyakarta, Gajah Mada University press.

Masdar, Helmy, 1987, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, Semarang ; Toha putra.

Muhadjir, Noeng, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, cet

ke-2.

Moloeng, J Lexy , 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Mustofa, budiman, 2007 (Manajemen Masjid), Solo : Ziyad visi media

Nitisemito, S Alex : 1996 Manajemen personalia : Manajemen sumber daya manusia,

Jakarta: Gramedia.

Page 93: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

80

Notoatmojo, Soekijo, pengembangan sumber daya manusia, Jakarta: Rineka Cipta,2003.

Munawir,Ahmad Warson,1984 “Al munawir kamus arab indonesia“.Yogyakarta . unit

pengadaan buku-buku ilmiah keagamaan pp Almunawir krapyak.

Munir, Muhammad dan wahyu Ilahi.2006.Manajemen Dakwah. Jakarta : Kencana.

Pimay, Awaludin, 2006, Metodologi dakwah, Semarang : Rasail.

Puis, A partanto & M dahlan A Berry,1994.” Kamus ilmiah populer”, Surabaya Arkola.

Rozak, Nasarudin,1976, Metodologi Dakwah, Semarang : Toha Putra.

Samsudduha St, 2004 “Manajemen Pesantren (Teori dan praktek)” Yogyakarta: Graha

guru.

Sulthon, Muhammad 2003 ” Desain ilmu dakwah”, Yogyakarta Pustaka pelajar.

Suratmat, Winarno, 1998.“Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metoda, Tehnik)”

Bandung: Tarsito.

Siagian, Sondang, 2006 “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta : PT. Bumi

Aksara

Soehartono, Irawan, 2000 “Metode Penelitian Sosia :suatu teknikpenelitian bidang

kesejahteraan sosial dan ilmu sosial lainnya” Bandung, PT. Remaja Rosda karya.

Umar, Husein,1998 “Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi” Jakarta: Pt

Gramedia Pustaka Utama,

Yani, Ahmad,1999” panduan memakmurkan masjid”, Jakarta : DEA PRESS

Page 94: MANAJEMEN TAKMIR MASJID AGUNG TEGAL DALAM ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/100/jtptiain...kegiatan-kegiatan yang meliputi: Remaja masjid, Perpustakaan, Pendidikan Berjenjang

81

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fatkhuroji Hadi Wibowo

Tempat/tanggal lahir : Tegal 03 April 1986

Alamat : Jl. Dipa mulya Rt 01 / 01 Ds. Plumbungan Kec. Kramat Kab. Tegal

Jenjang Pendidikan

1. SDN 01 Karang Malang Lulus Tahun 2000

2. SLTP N 01 Kedung Banteng Lulus Tahun 2003

3. SMA N 01 Kramat Lulus Tahun 2005

4. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2010