13

Click here to load reader

Manajemen Tatalaksana Toksoplasmosis Pada Ibu Hamil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obsgyn

Citation preview

MANAJEMEN TATALAKSANA TOKSOPLASMOSIS PADA IBU HAMIL

MANAJEMEN TATALAKSANA TOKSOPLASMOSIS PADA IBU HAMILGuideline The Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada(SOGC)1Salah satu konsekuensi utama infeksiToxoplasma gondiipada ibu hamil adalah transmisi vertikal ke janin. Sekalipun jarang, toxoplasmosis kongenital dapat menyebabkan penyakit neurologis atau okuler yang berat (menyebabkan kebutaan), demikian juga anomali jantung dan otak besar. Perawatan prenatal harus mencakup edukasi mengenai pencegahan toxoplasmosis.2Screeningumum secararutin sebaiknya tidak dilakukan pada ibu hamil dengan risiko rendah. Screening serologik diberikan hanya untuk ibu hamil yang dipertimbangkan berisiko terhadap infeksi primerToxoplasma gondii.Dugaan infeksi yang baru pada ibu hamil harus dikonfirmasi (menggunakan tes sampel di laboratorium rujukan toxoplasmosis, menggunakan tes yang seakurat mungkin dan dapat diinterpretasi dengan benar) sebelum melakukan intervensi.Jika diduga terjadi infeksi akut, tes berulang harus dilakukan dalam waktu 2-3 minggu, dan pertimbangkan untuk segera memberikan spiramycin, tanpa menunggu hasil tes berulang.3Amniosentesis sebaiknya diberikan untuk mengidentifikasiToxoplasma gondiidalam cairan ketuban menggunakanpolymerase chain reactionjika (a) didagnosis sebagai infeksi primer pada ibu, (b) tes serologi tidak dapat mengkonfirmasi atau mengeksklusi infeksi akut, (c) terdapat temuan ultrasound yang abnormal (kalsifikasi intrakranial, mikrosefali, hidrosefalus, asites, hepatosplenomegali, atau hambatan pertumbuhan intrauterin yang berat).4Amniosentesis sebaiknya tidak diberikan untuk identifikasiToxoplasma gondiipada usia kehamilan kurang dari 18 minggu dan untuk menurunkan kejadian hasil tes negatif palsu, sebaiknya diberikan tidak kurang dari 4 minggu setelah diduga terjadi infeksi akut.5Harus dicurigai kemungkinan infeksiToxoplasma gondiidan diberikan untuk discreening pada ibu hamil dengan temuan ultrasound yang konsisten dengan kemungkinan infeksi TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes, dan lainnya), termasuk, tetapi tidak hanya terbatas pada kalsifikasi intrakranial, mikrosefali, hidrosefalus, asites, hepatosplenomegali, atau hambatan pertumbuhan intrauterin yang berat.6Setiap kasus yang melibatkan ibu hamil yang diduga mengalami infeksi akutToxoplasma gondiiyang didapat selama periode kehamilan harus didskusikan dengan ahli dalam penanganan toxoplasmosis.Jika infeksi maternal telah dikonfirmasi, tetapi janin belum diketahui apakah sudah terinfeksi atau belum, spiramycin harus diberikan sebagai profilaksis janin (untuk mencegah penyebaran organisme dari ibu ke janin melalui plasenta).7Kombinasi pyrimethamine, sulfadiazine, dan asam folinik sebaiknya diberikan sebagai terapi pada ibu di mana infeksi pada janin telah dikonfirmasi atau diduga kuat (umumnya dengan hasil tes polymerase chain reaction pada cairan ketuban yang positif).Perawatan anti-toxoplasma pada ibu hamil yang imunokompeten dengan riwayat infeksiToxoplasma gondiitidak perlu dilakukan.8Perawatan anti-toxoplasma pada ibu hamil yang imunokompeten dengan riwayat infeksiToxoplasma gondiitidak perlu dilakukan.Wanita yang tidak hamil yang didiagnosis dengan infeksiToxoplasma gondiiakut harus dikonseling untuk menunggu 6 bulan sebelum mencoba untuk hamil. Setiap kasus harus dipertimbangkan hati-hati dengan konsultasi ke ahlinya.9Informasi pencegahan infeksiToxoplasma gondiipada kehamilan harus diberikan pada semua ibui hamil atau wanita yang merencanakan kehamilan. (AGN)10SPIRAMISINDirekomendasikan untuk mengobati toksoplasmosis pada IBU hamilTerbukti mengurangi transmisi vertikal (terkonsentrasi pada plasenta, tempat transfer T.gondii menginfeksi janin)Efek protektif pada trimester pertama, insidensi kongenital menurun 60%TIDAK dapat dipakai untuk terapi pada fetus yang terinfeksi11Pengobatan diberikan selama kehamilanDosis : 1 gram (3 Million unit) setiap 8-12 jamBila transmisi fetus (+) / PCR (+), diganti dengan primetamin, sulfadiazine dan asam folinik pada kehamilan usia 18 minggu.12PRIMETAMIN, SULFADIAZINE DAN ASAM FOLINIKTIDAK diperkenankan untuk sebelum usia kehamilan 18 mingguEfek samping : depresi sumsum tulang (reversible, bertahap, tergantung dosis)Diberikan asam folinik(BUKAN ASAM FOLAT), untuk reduksi dan pencegahan toksisitas primetamin terhadap darahDosis : primetamin 25 mg/hr, sulfadiazine 1-2 mg/hr

13