Upload
maulana-hamzah
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
1/35
1
BAB I: Pendahuluan
A. Pengertian dan Manfaat Zakat
A.1. Pengertian Zakat
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat syarat
yang telah ditentukan oleh agama, dan disalurkan kepada orangorang yang telah
ditentukan pula, yaitu delapan golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana yang
tercantum dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 60 :
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana .
Zakat dalam bahasa Arab mempunyai beberapa makna :
Pertama, zakat bermakna At-Thohuru, yang artinya membersihkan atau mensucikan.
Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat karena Allah dan
bukan karena ingin dipuji manusia, Allah akan membersihkan dan mensucikan baik hartanya
maupun jiwanya. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103:
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Kedua, zakat bermakna Al-Barakatu, yang artinya berkah. Makna ini menegaskan
bahwa orang yang selalu membayar zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan
oleh Allah SWT, kemudian keberkahan harta ini akan berdampak kepada keberkahan hidup.
Keberkahan ini lahir karena harta yang kita gunakan adalah harta yang suci dan bersih,
sebab harta kita telah dibersihkan dari kotoran dengan menunaikan zakat yang hakekatnya
zakat itu sendiri berfungsi untuk membersihkan dan mensucikan harta.
Ketiga, zakat bermakna An-Numuw, yang artinya tumbuh dan berkembang. Makna
ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya (dengan izin Allah)akan selalu terus tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan oleh kesucian dan
keberkahan harta yang telah ditunaikan kewajiban zakatnya. Tentu kita tidak pernah
mendengar orang yang selalu menunaikan zakat dengan ikhlas karena Allah, kemudian
banyak mengalami masalah dalam harta dan usahanya, baik itu kebangkrutan, kehancuran,
kerugian usaha, dan lain sebagainya. Tentu kita tidak pernah mendengar hal seperti itu,
yang ada bahkan sebaliknya.
A.2. Muzakki dan Mustahik Zakat
Perintah membayar zakat diwajibkan kepada setiap umat Islam yang mampumemenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari secara layak. Bagi muslim yang tidak mampu
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
2/35
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
3/35
3
kecukupan kepada mustahiq dengan cara menghilangkan/ memperkecil penyebab
kemiskinan.
c. Zakat sebagai pilar amal bersama (jamai) antara kelompok aghniya yang
berkecukupan dengan para mujahid yang waktunya sepenuhnya untuk berjuang di
jalan Allah sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk berusaha bagi
kepentingan nafkah diri dan keluarganya.
d. Zakat merupakan salah satu bentuk konkrit jaminan sosial yang disyariatkan oleh
ajaran Islam bagi para mustahiq.
e. Zakat merupakan salah satu sumber dana pembangunan sarana dan prasarana
yang harus dimiliki umat Islam, seperti sarana pendidikan, kesehatan, sosial-
ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia muslim.
f. Zakat dapat memasyarakatkan etika bisnis yang benar. Hal ini karena zakat berarti
mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang diusahakan dengan baik
dan benar.
g. Zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Melalui zakat,terjadi transfer kekayaan dari muzakki yang memiliki kelebihan harta kepada
mustahiq yang kekurangan harta.
h. Dorongan ajaran Islam yang begitu kuat untuk berzakat, berinfaq, dan bershadaqah
menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan berusaha agar
mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, serta berlomba- lomba
menjadi muzakki dan munfik.
B. Manajemen Lembaga Zakat
B.1. Konsep Penghimpunan Dana
Dalam kamus Inggris-Indonesia fundraising diartikan sebagai pengumpulan dana
atau penghimpunan dana, sedangkan dalam kamus besar Indonesia, yang dimaksud
dengan pengumpulan dana atau penghimpunan dana adalah proses, cara, perbuatan
mengumpulkan, penghimpun, penyerahan.2
Penghimpunan dana (fundraising) dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun
dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi,
perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program kegiatan
operasional lembaga yang ada pada akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan darilembaga tersebut.3 Fundraising (penghimpunan dana) dapat pula diartikan sebagai proses
mempengaruhi masyarakat baik perseorangan sebagai individu atau perwakilan masyarakat
maupun lembaga agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi.4
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi penghimpunan
dana (fundraising) adalah rencana sebuah proses mempengaruhi masyarakat atau calon
donator agar mau melakukan amal kebajikan dalam bentuk penyerahan dana atau sumber
daya lainnya yang bernilai, untuk disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Proses mempengaruhi disini yaitu meliputi kegiatan memberitahukan, mengingatkan,
mendorong, membujuk, merayu. Dalam kerangka fundraising, Rumah Zakat terusmelakukan edukasi, sosialisasi, promosi, dan transfer informasi sehingga menciptakan
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
4/35
4
kesadaran dan kebutuhan kepada calon donator, untuk melakukan kegiatan program atau
yang berhubungan dengan pengelolaan kerja Rumah Zakat.
B.1.1. Tujuan Penghimpunan Dana (Fundraising)
Adapun tujuan fundraising menurut Juwaini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan menghimpun dana adalah sebagai tujuan yang paling mendasar. Tujuan inilah
yang paling pertama dan utama dalam pengelolaan lembaga dan ini pula yang
menyebabkan mengapa dalam pengelolaan fundraising harus dilakukan.
b. Tujuan kedua adalah menambah calon donator atau menambah populasi donator.
Lembaga yang melakukan fundraising harus terus menambah jumlah donaturnya.
c. Meningkatkan atau membangun citra lembaga, bahwa aktifitas fundraising yang
dilakukan oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), baik secara langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap citra lembaga.
d. Menghimpun relasi dan pendukung, kadangkala ada seseorang atau sekelompok orang
yang telah berinteraksi dengan aktifitas fundraising yang dilakukan oleh sebuahorganisasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka punya kesan positif dan
bersimpati terhadap lembaga tersebut. Akan tetapi, pada saat itu mereka tidak
mempunyai kemampuan untuk memberikan sesuatu kepada lembaga tersebut karena
ketidakmampuan mereka. Kelompok seperti ini kemudian menjadi simpatisan dan
pendukung lembaga meskipun tidak menjadi donatur. Kelompok seperti ini harus
diperhitungkan dalam aktifitas fundraising, meskipun mereka tidak mempunyai donasi,
mereka akan berusaha melakukan dan berbuat apa saja untuk mendukung lembaga
dan akan fanatik terhadap lembaga. Dengan adanya kelompok ini, sebuah lembaga
telah memiliki jaringan informal yang sangat menguntungkan dalam aktifitasfundraising.
e. Tujuan kelima yaitu meningkatkan kepuasan donatur, tujuan ini merupakan tujuan yang
tertinggi dan bernilai jangka panjang, meskipun dalam pelaksanaan kegiatan secara
teknis dilakukan sehari-hari. Mengapa kepuasan donatur itu penting? Karena kepuasan
donatur akan berpengaruh terhadap nilai donasi yang akan diberikan kepada lembaga.
Mereka akan mendonasikan dananya kepada lembaga secara berulang-ulang, bahkan
menginformasikan kepuasannya terhadap lembaga secara positif kepada orang lain.
Dengan demikian, secara otomatis kegiatan fundraising juga harus bertujuan untuk
memuaskan donatur. 5
B.1.2. Strategi Penghimpunan Dana Zakat
Pendekatan strategi pada hakekatnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Memusatkan perhatian pada kekuatan atau power
Memusatkan pada analisa dinamik, gerak dan analisa aksi
Memusatkan pada tujuan yang ingin dicapai serta gerak untuk mencapai tujuan
tersebut.
Memperhatikan faktor waktu dan lingkungan.
Berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan
bedasarkan konsep, kemudian mengadakan analisa mengenai kemungkinan-
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
5/35
5
kemungkinan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka menuju tujuan
itu sendiri.
Selain perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengevaluasian untuk
lebih mengoptimalkan strategi penghimpunan dana, maka sebelumnya perlu mengetahui
unsur-unsur dalam kegiatan fundraising, yaitu:a. Analisis kebutuhan
Kepercayaan dan pelayanan yang berkualitas merupakan kebutuhan donatur dan
muzakki yang harus dipenuhi oleh Rumah Zakat yang berisi tentang kesesuaian dengan
syariah, laporan dan pertanggungjawaban yang dibutuhkan oleh donatur dan muzakki.
b. Segmentasi
Segmentasi dalam pengelolaan zakat yang dimaksud adalah donatur dan muzakki,
yang berperan sebagai upaya fundraising dalam mempermudah Rumah Zakat untuk
menentukan langkah-langkah kebijakan strategi yang akan datang.
c. Identifikasi profil donatur
Profil calon donatur difungsikan untuk mengetahui lebih awal identitas calon donatur
itu sendiri, berfungsi dalam membantu menentukan target dan sasaran.
d. Positioning
Positioning sering dijelaskan sebagai strategi untuk memenangkan dan menguasai
benak donatur dan masyarakat umum melalui produk-produk yang ditawarkan. Dengan kata
lain positioning juga diartikan sebagai upaya untuk membangun dan mendapatkan
kepercayaan dari para donatur dan masyarakat umum.
e. Produk
Produk ini mengacu kepada peruntukan program yang dilakukan. Jumlah donasi
atau aset yang disumbangkan dimaksudkan berapa jumlah donasi atau aset yang
didonasikan sesuai dengan program apa yang dikembangkan oleh Rumah Zakat.
f. Promosi
Promosi dari Rumah Zakat kepada calon donatur digunakan untuk
menginformasikan kepada donatur mengenai produk atau program yang ditawarkan.
Promosi ini juga untuk meyakinkan kepada mereka untuk bersimpati dan mendukungterhadap kegiatan yang dilaksanakan.
g. Maintenance
Maintenance adalah upaya Rumah Zakat untuk senantiasa menjalin hubungan
dengan donatur dan muzakki, tidak ada maksud lain yang diharapkan dalam menjalin
hubungan kecuali adanya loyalitas dalam rangka meningkatkan perkembangan Rumah
Zakat.
B.2. Tata Kelola Dana Zakat
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
6/35
6
Zakat wajib dikelola dengan baik oleh sekelompok orang yang berilmu dan
berdedikasi tinggi. Kewajiban mengelola zakat adalah fardu kifayah yang berarti jika tidak
ada sebagian ummat yang mengelola zakat maka seluruh ummat akan menanggung dosa
kelalaian perintah Allah swt.
Kewajiban kifayah pengelolaan zakat ini dapat kita ambil dari surat at-Taubah: 60yang berbicara tentang mustahik zakat. Ayat itu menyebut adanya saham zakat untuk
amilin/pengelola zakat yang berarti mereka harus bekerja dalam dunia zakat secara
maksimal sehingga berhak atas saham amilin tersebut. Di sisi lain asnaf penerima zakat
yang lain sulit untuk mendapatkan hak mereka secara memadai jika zakat tidak dikelola
dengan baik oleh ummat islam.
Kewajiban mengelola zakat ini juga bisa kita lihat dari pengelolaan zakat yang
berkesinambungan mulai dari zaman nabi Muhammad saw, zaman para khulafaurrasyidin
hingga ke khilafahan islam setelahnya yang berumur lebih dari 1.400 tahun. Ini berarti
ummat Islam dan ulamanya bersepakat akan kewajiban mengelola zakat oleh ummatumumnya dan oleh Negara/pemerintah khususnya.
Kesepakatan ulama Islam akan kewajiban pengelolaan zakat ini adalah ijma yang kuat.
B.2.1. Sejarah Pengelolaan Zakat
--.
Artinya: Imran bin Husain pernah diangkat untuk mengurus/mengelola harta zakat dan ia
menceritakan bahwa kami menarik zakat dari pengalaman kami menarik zakat pada zamannabi Muhamad saw begitu juga kami menyalurkannya.(HR.Bukhari no 1883)
Inti dari kisah tersebut adalah bahwa semua pengelola zakat pasca zaman nabi
Muhammad saw selalu berusaha menyesuaikan kerja pengelolaan zakat mereka seperti
pengelolaan di masa nabi Muhammad saw.
Dengan demikian wajarlah dan sudah seharusnya kita selalu mengevaluasi kinerja
pengelolaan zakat kita agar selalu sesuai dengan pengelolaan zakat di zaman nabi saw
walaupun tidak harus kaku dan selalu khawatir dalam berijtihad dalam hal-hal yang multi
tafsir atau tidak ada teksnya sama sekali.
B.2.2. Standarisasi Pengelolaan Profesional
Adapun standarisasi kesesuaian dengan syariat dalam pengelolaan zakat menurut
saya dapat disimpulkan dalam beberapa poin saja.
1. Memahami konsep zakat secara utuh.
Zakat adalah syariat islam yang memiliki konsep dan pola fikir yang utuh dan
terintegrasi. Zakat adalah kewajiban dengan periode pengeluaran (haul) yang berbeda-beda
dan tarif (kadar) yang berbeda-beda pula. Pengeluaran wajib itu sangat tergantung dengan
nisab (batas minimal kekayaan). Maka mereka yang tidak memiliki nisab berarti tidak
memiliki beban pengeluaran zakat.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
7/35
7
Di sisi lain wadah distribusi juga merupakan konsep yang utuh dimana kebutuhan
sosial dan penyebab kesenjangan social juga telah tercakup di dalam delapan asnaf pada
surat at-Taubah: 60.
Di sisi yang lain lagi para individu yang mendapat amanah kelola zakat sangat terikat
dengan ketentuan seperti keharaman menerima tips dari muzaki saat bertugas sehinggadapat menjamin kredibelitas para amilin zakat tersebut.
Untuk poin inilah lembaga zakat harus selalu di dampingi oleh seorang atau
beberapa orang yang memiliki kapasitas ilmu fiqh secara mendalam untuk mengawasi dan
mengarahkan amil zakat untuk tetap sesuai syariat pada sebuah lembaga amil zakat.
2. Memahami manajemen keuangan dengan baik.
Mengurus zakat adalah mengurus keuangan. Mengurus keuangan adalah pekerjaan
yang sensitif dan penuh tantangan. Mengurus keuangan butuh ketelitian, dan kejelasan
tentang sumber dan pengeluaran, juga butuh kekuatan iman agar tetap amanah. Dalamdunia modern ilmu yang berkonsentrasi dalam mengelola keuangan public adalah
management keuangan atau sejenisnya maka lembaga pengelola zakat perlu merekrut
tenaga yang ahli dalam manajemen keuangan.
Dengan kebesaran Allah swt dewasa ini telah diciptakan sebuah ilmu yang lebih
konsen dengan keuangan zakat, yaitu AKUNTANSI ZAKAT. Dengan ilmu tersebut
seseorang akan dapat mengelola keuangan zakat secara lebih akuntabel dan transparan.
3. Memahami fiqh prioritas.
Membedakan yang baik dan yang buruk adalah standar tamyiz yang menjadi syarat
dalam transaksi. Seorang anak yang berumur tujuh tahun dipercaya telah mumayyiz.
Namun membedakan dua hal yang baik sehingga mengetahui yang lebih baik diantara
keduanya adalah hal yang belum tentu dimiliki oleh setiap orang.
Keahlian memprioritaskan sesuatu urusan dari yang urusan yang lain tidaklah
didapat dengan banyaknya usia seseorang namun akan dimiliki oleh seseorang jika ia rajin
membaca ilmu pengetahuan dan berusaha mempraktekkan untuk mengambil kebijakan
dengan ilmu yang telah di dapatnya.
Fiqh prioritas sangatlah dibutuhkan dalam pengelolaan harta zakat yang dititipkan
oleh para muzakki sehingga harta zakat menjadi sangat efektif dalam mencapai tujuan zakatyang disyariatkan oleh Allah swt. Mustahik zakat ada delapan golongan dan itu
membutuhkan fiqh prioritas dalam pengalokasian harta zakat kepada mereka.
Contoh, membina lima orang miskin hingga mereka dapat mandiri dan tidak miskin
lagi lebih prioritas dari pada sekedar memberikan sembako kepada lima puluh orang miskin.
Karena hal itu tidak akan mengeluarkan mereka dari kemiskinan bahkan tekesan
memanjakan orang miskin. Karena tujuan zakat adalah mengangkat si miskin menjadi
mandiri lalu mengangkat mereka menjadi muzakki. Walau demikian kedua program dapat
dijalankan. Terbatasnya harta zakat yang terkumpul dan tidak terbatasnya mustahik zakat di
nusantara ini membuat amil zakat membuat skala prioritas.4. Memiliki akhlaq Islam.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
8/35
8
Mengelola zakat adalah berinteraksi dengan Allah swt dan sekaligus berinteraksi
dengan manusia. Pengelola zakat hendaknya menyadari akan hal tersebut di atas.
Pengelola zakat wajib berakhlak/bermental dengan akhlaq dan mental yang diajarkan oleh
islam. Mereka harus ikhlas, jujur, tawadhu dan lainnya dari akhlaq yang diajarkan oleh
Islam.
Tanpa akhlaq Islam pengelola zakat akan menjelma menjadi perusak syariat yang
memancing musuh islam untuk mendapatkan celah dan kesempatan dalam mencela dan
mencerca ajaran dan syariat Islam itu sendiri.
Jika mengurus masjid yang tidak becus akan mencederai keagungan Islam, jika
shalat berjamaah yang berantakan mencederai kebesaran islam maka pastilah mengelola
zakat tanpa akhlaq Islam yang mendarah daging akan mencoreng moreng syariat Islam.
Fitnah akan menerpa syariat zakat dan lembaga zakatnya jika ada oknum pengelola
zakat yang terlihat tidak berakhlaq islami dan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan
zakat mereka kepada amil zakat pastinya akan anjlok. Akibatnya zakat tidak pernahmencapai tujuannya. Ini musibah besar.
5. Siap bekerja dengan baik.
Bekerja di dunia zakat tidak bias paruh waktu (part time). Pekerjaan zakat sangatlah
banyak, tujuannya sangat mulia, dan problematikanya tak pernah usai. Maka suka atau tidak
zakat harus dikelola full time bahkan melebihi jam kerja kebanyakan perusahaan yang
hanya seharian tanpa malamnya. Mengurus zakat di lakukan siang dan malam, tanggung
jawabnya melekat sepanjang hari dan malamnya.
Di timur tengah lembaga zakat tidak hanya ada di lingkup dalam negri, tetapi jugamembuka perwakilan di beberapa Negara muslim yang banyak mustahiknya. Contoh: bulan
sabit merah adalah lembaga kemanusiaan dan zakat Uni Emirat Arab yang memiliki
perwakilan di berbagai negara temasuk Indonesia. Juga Qatar charity adalah lembaga
perwakilan dari amil zakat yang ada di Doha Qatar.
B.2.3. Sekilas Tentang Pengelolaan Zakat di Indonesia
Berbicara tentang pengelolaan zakat, peran pemerintah dan masyarakat tentang
pelaksanaan dan pengelolaan zakat ada baiknya kita melihat sejarah bagaimana
pengelolaan zakat di jaman Rasullulah S.A.W sebagai benchmarking untuk pengelolaan
zakat di jaman sekarang. Ketika rasullullah S.A.W mengutus Muadz bin Jabal menjadi Qadli
di yaman, Rasullulah S.A.W memberikan wejangan dan arahan kepadanya untuk
menyampaikan kepada ahli kitab, beberapa hal termasuk agar menyampaikan kewajiban
zakat dengan ucapan:
Sampaikan bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada harta benda mereka, yang
dipungut dari orang orang kaya dan diberikan kepada orang orang miskin di antara
mereka (H.Bukhari),
Hadist ini menunjukan bahwa urgensi bagi orang orang yang sudah masuk dalam
syarat zakat untuk mengeluarkan sebagian hasil harta benda mereka untuk disalurkankepada orang orang miskin. Selain itu, ada perkataan dari Abu Bakar As-Shidiq terkait
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
9/35
9
dengan pengelolaan zakat, yaitu : Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang
memisahkan sholat dan zakat. Zakat itu adalah kewajiban bagi orang orang yang
mempunyai harta (H.R Tirmidzi dan Nasai). Dalam hal ini, di jaman Rasullulah S.A.W
pengelolaan zakat merupakan urgensi yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat.
Menurut Teten Kustiawan, Mantan Direktur Pelaksana BAZNAS periode 20082011
Pengelolaan zakat memiliki karakteristik khusus yang tidak sama dengan karakteristik
pengelolaan dana investasi atau dana sosial. Karakteristik pengelolaan zakat melekat
antara lain pada nilai dasar dan pengelolaan dana zakat itu sendiri. Nilai dasar pengelolaan
zakat setidaknya mencakup penegakan rukun Islam, pelaksanaan ibadah, eksistensi peran
negara, dan perantara muzaki dan mustahiq. Pengelolaan zakat harus didasari oleh nilai
penegakan rukun Islam.
Penunaian zakat bukan karena seorang aghniya memiliki jiwa sosial atau kepedulian
terhadap sesama. Penunaian zakat berarti menegakkan rukun Islam yang berartimenegakkan Dienul Islam dan tidak menunaikannya berarti menghilangkan salah satu rukun
Islam yang berarti menghancurkan Dienul Islam. Karena itu setiap muslim yang benar
aqidahnya setuju dengan kebijakan Khalifah Abu Bakar Ashiddiq r.a. yang memerangi orang
yang tidak mau bayar zakat. Adapun bahwa penunaian zakat dapat menumbuhkan jiwa
sosial dan kepedulian adalah diantara hikmah diwajibkannya zakat. Pengelolaan zakat
harus didasari oleh nilai pelaksanaan ibadah. Pelaksanaan ibadah akan sah apabila
memenuhi syarat dan rukunnya. Demikian juga dalam mengelola zakat. Diantara syarat
seseorang boleh mengelola zakat adalah apabila ada pendelegasian dari negara. Negara
Kesatuan Republik Indonesia bukan negara Islam. Namun, melalui UU Pengelolaan Zakat
telah mengatur bagaimana pengelolaan zakat di Negara kita.
Pengelolaan zakat harus didasari oleh nilai keberadaan peran negara. Ketika negara
sudah layak dan mampu, maka pengelolaan zakat semestinya hanya dilakukan oleh negara.
perjalanan pengelolaan zakat sejak pada masa Rasulullah saw sampai sekarang
menggambarkan begitu terang benderang tentang peran negara ini. Saat ini UU
Pengelolaan Zakat yang baru menyatakan bahwa pengelolaan zakat dilakukan oleh
lembagalembaga zakat nasional, UU RI No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.
Pengelolaan zakat harus didasari juga oleh nilai nilaim bahwa amil adalah
perantara muzaki dengan mustahik. Fokus utama para pengelola zakat adalah bagaimanaagar para aghniya yang menunaikan zakat semakin banyak dan yang menunaikan melalui
amil semakin tinggi serta mustahik mendapatkan haknya dengan terhormat dan
memperoleh manfaat untuk hidup lebih baik dari haknya tersebut. Walaupun amil adalah
salah satu mustahiq, namun tidak elok dan menjadi salah apabila fokus para pengelola
zakat adalah kepada kenyamanan diri dan lembaganya.
Selain titik sumber daya diatas, karakteristik pengelolaan zakat juga melekat pada
dana zakat itu sendiri, baik dari sisi sumbernya, cara memperolehnya, peruntukannya,
maupun pe-nyerahannya. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa harta dan hasil usaha
yang wajib dikeluarkan zakat harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Diantara syarat-syarat tersebut adalah halal, milik penuh, berkembang (namaa), sampai nishab, bebas dari
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
10/35
10
hutang, dan haul. Syarat selengkap ini tidak berlaku pada harta yang diinfaqkan, dihibahkan,
donasi kepedulian, atau donasi kemanusiaan. Selain dalam syarat-syarat sumbernya, dana
zakat juga berbeda dengan dana lainnya dalam cara memperolehnya. Zakat seharusnya
diambil (dipaksa) bukan dihimpun berdasarkan sukarela dari pemberi dan pada saat
diterima amil wajib mendoakan muzaki. Inilah pemahaman yang ada pada para pengelola
zakat dalam membaca ayat 103 dari Al-Quran Surah Attaubah. Hal ini menguatkan bahwa
untuk zakat peran negara tidak boleh dinafikan karena hanya negara yang berhak
memaksa.
Karakteristik pengelolaan zakat melekat juga dalam peruntukan dana zakat. Ayat Al-
quran tentang peruntukan zakat (QS Attaubah: 60) lebih panjang dibanding Ayat Al-
Quran mengenai perintah mengambil zakat (QS Attaubah: 103). Golongan penerima
zakat (mustahiq) sudah ditetapkan langsung oleh Allah swt, yakni orang-orang fakir, orang-
orang miskin, amil, muallaf, riqob, ghorimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Tidak boleh zakat
diberikan kepada orang atau pihak di luar delapan golongan tersebut. Hal ini tidak berlaku
untuk dana non zakat. Karakteristik pengelolaan zakat juga melekat dalam penyerahan
dana zakat. Penyerahan dana zakat kepada mustahiq pada dasarnya harus disertai
perpindahan status kepemilikan. Setiap mustahiq yang menerima dana zakat seharusnya
tidak mendapat beban sebagai debitor atas dana zakat yang diterimanya. Dalam praktik
pengelolaan zakat, sering ketentuan ini sulit diterapkan jika disinkronkan dengan misi zakat
yang bertujuan memberdayakan mustahiq atau yang dikenal dengan zakat produktif. Namun
demikian, bukan berarti karakteristik ini harus dilupakan apalagi dihilangkan. Disinilah
tantangan menarik bagi para pengelola zakat untuk membuktikan bahwa mereka layak
menyandang gelar amil sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Quran
Di Indonesia, satu hal yang mempunyai urgensitas yang tinggi adalah komitmen
pemerintah dan masyarakat untuk pengelolaan zakat. Semua ulama sepakat bahwa
keterlibatan pemerintah dan lembaga zakat dalam menata pengelolaan zakat merupakan
kewajiban ketata negaraan yang baik, dan merupakan cerminan dari kehidupan yang
menjunjung tinggi nilainilai syariah, Contohnya yusuf al-Qordhowi mengemukakan bahwa
sebabsebab pemerintah dan lembaga zakat untuk mengelola zakat, antara lain :
a. Jaminan terlaksananya syariat, karena akan banyak yang acuh dan mangkir
apabila tidak dikelola dan diawasi secara ketat dan baik.
b. Pemerataan penduduk dan mengurangi kesenjangan social.
c. Memelihara nama baik dan derajat para mustahik.
d. Sektor zakat tidak terbatas individu, namun juga umum dan faktor pemerintah
yang berperan.
Terdapat beberapa bidangbidang pengelolaan zakat, antara lain :
a. Bidang pendidikan, dana zis diarahkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya
manusia melalui kemudahan akses pendidikan, pembinaan yang terpadu dan
pengembangan potensi anak baik di dalam ataupun di luar ruang sehingga membentuk
SDM yang mandiri dan berkualitas. Contoh program pengelolaan zis adalah sekolah gratis
bagi yatim piatu dan dhuafa, pemberian beasiswa asuh untuk kaum dhuafa, pengembanganpotensi anak dan remaja, dll.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
11/35
11
b. Bidang kesehatan, dana zis diarahkan memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat terutama kepada kesehatan ibu dan anak. Diantara program yang dilakukan
adalah pemberian makanan tambahan gratis dan bergizi, khitanan massal, penanggulangan
bencana, search and rescue, dll
c. Bidang pengembangan ekonomi umat, dana zis diarahkan memberikan programpemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan
peningkatan kesejahteraan. Salah satu contohnya pemberian Program Pemberdayaan dan
Pendampingan Usaha, pendampingan usaha lokal dengan pengembangan usaha mikro
kecil dan menengah, dll.
d. Bidang pengembangan masyarakat dan pemuda, dana zis diarahkan memberikan
program peningkatan peran pemuda melalui pengembangan karakter, pengetahuan dan
keahlian. Program: pengembangan dan peningkatan kapasitas pemuda, mengenali potensi
diri, motivasi, kewirausahaan, keahlian khusus, pembinaan akhlak, dll.
B.3. Metode Pendistribusian Zakat
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal
dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi
metode bisa berarti cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi metode
pendistribusian zakat dapat diartikan sebagai cara penyaluran zakat kepada para kelompok
yang berhak menerima zakat.
Seperti sudah disebutkan, sasaran (masarif)zakat sudah ditentukan dalam Surah at-
Taubah, yaitu delapan golongan. Yang pertama dan yang kedua, fakir dan miskin. Merekaitulah yang pertama diberi saham harta zakat oleh Allah. Ini menunjukkan, bahwa sasaran
pertama zakat ialah hendak menghapuskan kemiskinan dan kemelaratan dalam masyarakat
Islam.
Berdasarkan Fatwa Simposium Yayasan Zakat Internasional II, tentang Zakat
Kontemporer yang diselenggarakan di Kuwait pada tanggal 11 Dzulqadah 1409 H,
bertepatan dengan 4/6/1989 M menjelaskan pada dasarnya penyaluran zakat dilakukan
kepada mustahiqdi tempat pemungutannya sendiri, kemudian baru ditransfer ke luar daerah
pemungutan bila masih terdapat kelebihan, kecuali dalam masa-masa paceklik dan bencana
yang dapat ditransfer sesuai urutan prioritas yang paling membutuhkan, sama halnyadengan pendapat Imam al-Mawardi.
Para ulama berbeda pendapat dalam pembagiannya apakah sudah sah apabila
diserahkan kepada salah satu atau beberapa mustahiq saja sedangkan ulama yang lain
berpendapat bahwa zakat itu mesti dibagi secara merata di antara mustahiq yang delapan.
Ulama madzhab Syafii berpendapat: Wajib mengeluarkan zakat (fitrah dan maal)
kepada delapan kelompok, berdasarkan ayat tersebut. Ayat tersebut menyandarkan semua
zakat kepada delapan kelompok dengan memakai huruf lam yang berarti
memiliki/memilikkan. Dan Allah juga menghubungkan antara satu kelompok dengan lainnya
dengan menggunakan huruf wawu athaf yang berarti syirkah (bersama-sama). Hal itu
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
12/35
12
menunjukkan bahwa semua bentuk zakat dimiliki oleh semua kelompok dengan hak yang
sama.
Untuk bagian fakir setengah bagiannya diberikan kepada mereka yang berperang di
jalan Allah, setengah bagiannya lagi diberikan kepada fakir yang tidak ikut serta dalam
perang seperti mereka yang menderita sakit lumpuh dan orang yang tidak bisa ikutberperang berdasarkan alasan syari. Bagian miskin, setengah diberikan kepada mereka
yang menderita sakit dan tidak bisa berusaha, setengahnya lagi kepada mereka yang
meminta-minta dan meminta makanan.
Bagian amil zakat dilihat dari usahanya dan prestasinya dalam memungut zakat
secara amanah dan iffah. Kemudian diberikan bagian zakat sesuai dengan tugas yang telah
dijalankannya, dan sesuai dengan usahanya di dalam pengumpulan zakat, ataupun
sejumlah yang diberikan oleh imam, berpedoman atas kerja yang dilakukan olehnya, atau
sebesar biaya pulang pergi selama mengurusnya. Menurut, Imam al-Mawardi, Allah Taala
menentukan gaji mereka berasal dari uang zakat , agar tidak ada lagi selain zakat yangdiambil dari para muzakki (pembayar zakat). Jatah mereka diberikan kepada mereka dan
besarnya sesuai gaji orang-orang selevel dengan mereka. Jika jatah mereka lebih banyak
daripada orang-orang yang selevel dengan mereka, kelebihannya diberikan kepada
penerima zakat yang lain. Jika jatah mereka lebih sedikit daripada gaji orang-orang yang
selevel dengan mereka, kekurangannya diambilkan dari uang zakat menurut salah satu
pendapat atau diambilkan dari bait al-maal(kas negara) menurut pendapat yang lain.
Jatah keempat diberikan kepada orang-orang yang hatinya telah takluk. Mereka ada
empat kelompok, jika seorang Muslim berada di salah satu dari keempat kelompok tersebut,
ia boleh diberi zakat.Jatah kelima diberikan kepada para budak. Menurut Imam Syafii dan Abu Hanifah,
jatah budak diberikan kepada budak mukatib (budak dalam masa pembebasan dengan
membayar sejumlah uang kepada tuannya). Mereka diberi sejumlah uang untuk
membebaskan dirinya dari tuannya. Imam Malik berkata, Zakat untuk jatah budak
digunakan untuk membebaskan budak.
Besar zakat yang diberikan kepada gharim (kelompok yang memiliki hutang) ialah
sejumlah hutangnya asalkan untuk kebaikan dan bukan berlebih-lebihan, bahkan untuk
kebutuhan yang sangat mendesak.
Jatah ketujuh diberikan untuk fi sabilillah. Mereka adalah para tentara. Mereka diberi
uang zakat sebesar yang mereka butuhkan dalam jihad mereka. Jika mereka berada di
daerah perbatasan dengan musuh, mereka diberi jatah untuk keberangkatan mereka dan
biaya domisili sebisa mungkin. Jika setelah berjihad mereka pulang, mereka diberi zakat
untuk biaya keberangkatan dan kepulangan mereka.
Sedang besar zakat yang diberikan kepada ibnu sabil (orang yang sedang dalam
perjalanan) ialah sejumlah biaya yang dapat dipakai untuk pulang ke kampung halamannya.
Zakat tidak boleh diberikan kepada orang kafir, kepada sanak kerabat Rasulullah
saw dari Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, kepada budak mudabbar. Suami juga tidakboleh memberikan zakatnya kepada istrinya, dan juga seseorang tidak boleh memberikan
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
13/35
13
zakatnya kepada orang-orang yang wajib ia tanggung nafkahnya, misalnya ayahnya atau
anak, karena mereka tidak memiliki hak atas zakat tersebut, kecuali jika keduanya termasuk
orang yang berhutang. Zakat juga diharamkan bagi orang kaya dengan ada pengecualian,
sesuai sabda Rasulullah saw berikut:
Tidak dihalalkan zakat bagi orang kaya, kecuali lima golongan, yaitu: yang menjadi amil;yang membeli harta dengan uangnya sendiri; yang mempunyai hutang; yang berperang di
jalan Allah; atau orang miskin yang menerima zakat lantas menghadiahkannya kepada
orang kaya. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim)
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
14/35
14
BAB II : Studi Kasus di Rumah Zakat
A. Profil Rumah Zakat
A.1. Sejarah Rumah ZakatRumah Zakat Indonesia adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang
memfokuskan pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara profesional
dengan menitikberatkan program pendidikan, kesehatan, pembinaan komunitas dan
pemberdayaanekonomi sebagai penyaluran program unggulan.
Memulai kiprahnya sejak Mei 1998 di Bandung, lembaga yang awalnya bernama
Dompet Sosial Ummul Quro(DSUQ) ini,dan mengalami perubahan nama menjadi Rumah
Zakat tanpa indonesia di belakanngya,semakin menguatkan eksistensinya sebagai lembaga
amil zakat. Legalitas untuk melakukan ekspansi semakin kuat ketika lembaga ini telah
mendapat sertifikasi pengukuhan sebagai lembaga amil zakat nasional berdasarkan SKMenteri Agama RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003. Perkembangan cabang pun
tumbuh secara cepat. Hingga awal 2006, Rumah Zakat Indonesia yang dipelopori oleh
Ustadz Abu Syauqi dan tim, telah memiliki kantor pusat di Bandung dan 28 titik kantor
pelayanan di 12propinsi utama di Indonesia.
Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai
gerak lembaga ini sebagai mediator antara nilai kepentingan muzakki dan mustahiq. Antara
yang memberi dan menerima, antara para aghniya (orang kaya) dan mereka yang dhuafa
sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya. Krisis global 2009 banyak
diprediksikan mulai pulih pada tahun ini, namun tantangan sosial dan ekonomi tak lebihmudah dihadapi. Rumah Zakat Indonesia menyikapi hal ini dengan melakukan rangkaian
adaptasi dan perubahan menuju organisasi berskala global.
5 April 2010, resmi diluncurkanlah brand baru RUMAH ZAKAT menggantikan brand
sebelumnya RUMAH ZAKAT INDONESIA. Dengan mengusung tiga brand value baru :
Trusted, Progressive dan Humanitarian, organisasi ini menajamkan karakter menuju World
Class Socio-Religious Non Governance Organization (NGO).
Pada bulan September 2013 Rumah Zakat mengubah diri menjadi RZ. Perubahan ini
bukan hanya terjadi pada logo yang akan diaplikasikan pada berbagai perangkat, tapi juga
pada budaya kerja para amil agar dapat bergerak lebih cepat, gesit, tapi menghasilkan karya
yang besar dalam upaya pemberdayaan.
A.2. Sejarah Logo
Rumah Zakat berbeda dengan lembaga amil zakat yang
lainnya. Dengan misi untuk membangun kemandirian dan
pelayanan masyarakat, Rumah Zakat kini ada pada tingkat
yang lebih tinggi; yakni sebagai organisasi sosial keagamaan yang berkelas
internasional. Dengan menanamkan tiga nilai organisasi baru; trusted, progressive, danhumanitarian, serta mengusung positioning baru; yakni Sharing Confidence.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_swadaya_masyarakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Zakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Infaqhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shodaqoh&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Wakafhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttps://id.wikipedia.org/wiki/1998https://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama_RI&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/18_Marethttps://id.wikipedia.org/wiki/2003https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ustadz_Abu_Syauqi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Propinsihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spritualitas&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spritualitas&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Propinsihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ustadz_Abu_Syauqi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/2003https://id.wikipedia.org/wiki/18_Marethttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama_RI&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/wiki/1998https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Wakafhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shodaqoh&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Infaqhttps://id.wikipedia.org/wiki/Zakathttps://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_swadaya_masyarakat7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
15/35
15
Makna dari brand positioning Sharing Confidence dari Rumah Zakat adalah Rumah Zakat
keyakinan kuat untuk berbagi dan menciptakan masyarakat global madani yang lebih baik,
dengan menjadi organisasi terdepan di kawasan ini yang menjamin program efektif dan
berkesinambungan dalam memberdayakan masyarakat untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik.
Secara singkat, Rumah Zakat yakin bahwa dengan saling berbagi, akan tercapai
sebuah masyarakat yang lebih baik. Seiring dengan perubahan tersebut, identitas Rumah
Zakat pun mengalami sebuah perubahan. Identitas ini mengambil inspirasi dari perjalanan
panjang Rumah Zakat sebagai organisasi kemanusiaan yang membangun kemandirian dan
pelayanan masyarakat.
Secara keseluruhan desain menggambarkan organisasi yang berkomitmen untuk
terus memberi dan berbagi kepada masyarakat. Rumah dengan pintunya menjadi
perlambangan sebuah organisasi yang terbuka dan memberi kebaikan dari dan untuk
masyarakat. Bentuk rumah yang tampak seperti tanda panah mengarah ke atasmelambangkan pergerakan organisasi Rumah Zakat yang progresif dan terus membangun
kemandirian masyarakat. Sementara hati menandakan cinta kasih yang menjadi landasan
bagi Rumah Zakat dalam menjalankan aktivitas kemanusiaan dan pemberdayaan.
A.3. Legal Formal Rumah Zakat
RZ adalah Lembaga Amil Zakat Nasional yang telah memiliki legitimasi melalui
aspek legal formal sebagai berikut:
Akta Notaris : DR. Wiratni Ahmadi, SH No. 31 Tgl. 12 Juli 2001 SK Menkeh : Y.A. 7/37/22
Lembaga Amil Zakat Daerah (LAZDA) : 451.12/Kep.478-Yansos/2002
Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) : Kep. Menag No 157 Thn. 2003
Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) : 42 tahun 2007 (revisi)
Direktorat Sosial Politik : 280/LK-YAYAS/2000
Departemen Agama : W.i/I/BA/.03.2/4386/2000
Izin Domisili : 19/DM/VIII/2001
NPWP : 02.083.957.7-424.000
Keputusan Menkumham RI No. C-1490. HT.01.02.TH 2006 Tercatat pada Lembaran Berita Negara RI Tgl 22-08-2008 No. 68
Perubahan Akta Yayasan No. 02 Tanggal 21 Desember 2011
A.4. Visi Misi dan Budaya Perusahaan
1. Visi dan Misi
Sebagai Lembaga zakat nasional yang memiliki sejarah panjang, RumahZakt perlu
menentukan visi dan misi yang tepat untuk menjaga keberlangsungannya. Selain itu fungsi
brand value juga ditetapkan agar rumah zakat memliki positioning di hati masyarakat.Visi
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
16/35
16
Lembaga filantropi internasional berbasis pemberdayaan yang profesional
Misi
1. Berperan aktif dalam membangun jaringan filantropi internasional
2. Memfasilitasi kemandirian masyarakat
3. Mengoptimalkan seluruh aspek sumber daya melalui keunggulan insane
2. Brand Value
1. Trusted: Menjalankan usaha dengan profesional, transparan dan terpercaya.
2. Progressive: Senantiasa berani melakukan inovasi dan edukasi untuk memperoleh
manfaat yang lebih.
3. Humanitarian: Memfasilitasi segala upaya humanitarian dengan tulus secara
universal kepada seluruh umat manusia.
3. Budaya Kerja
RZ (Rumah Zakat) menerapkan 5 standar Budaya Kerja bagi seluruh karyawannya
sebagai bentuk profesionalitas dan tanggung jawab lembaga terhadap Masyarakat. Kelima
Budaya Kerja tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sinergis
2. Inspiratif
3. Amanah
4. Profesional
5. Pejuang Peradaban
Kelima budaya ini diterpkan oleh semua karyawan Rumah Zakat dalam bentuk salamyang dibudayakan dikantor untuk selalu digunakan. Bentuk salamnya dapat dilihat dari
gambar dibawah ini:
Gambar 2: Salam Budaya Kerja Rumah Zakat
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
17/35
17
Gambar 3. Transformasi Rumah Zakat (1998 - 2014)
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
18/35
18
B. Manajemen Zakat
B.1. Manajemen Penghimpunan (Funding)
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penghimpunan dana (fundraising),
Rumah Zakat telah melakukan suatu strategi dan pendekatan yang dianggap tepat serta
menentukan arahan yang benar demi keberlanjutan lagkah berikutnya. Karena Rumah
Zakat telah menyadari bahwa tanpa strategi yang kuat dalam menjalankan penghimpunan
dana maka perolehan dana tidak akan maksimal.
Berikut adalah strategi fundraising yang dilakukan oleh Rumah Zakat:
1. Visiting Counter
Mengunjungi kantor Rumah Zakat terdekat, tersebar di 52* jaringan kantor dari Aceh hingga
Jayapura. Di kantor kami Anda dapat berdonasi secara tunai maupun non tunai.
2. Jemput Donasi
Menghubungi kantor Rumah Zakat terdekat, atau SMS centre 0815 7300, 1555 Call centre
0804 100 1000, email: [email protected]
3. PayPal
Dengan metode online purchase, PayPal menjadi salah satu pilihan kemudahan bagi
muzakki melalui Klik www.rumahzakat.org/paypal.html untuk berbagi secara online.
4. Donasi Via Blackberry
Berdonasi melalui RZ lewat Blackberry dengan mendownload aplikasi zakat dihttp://rumahzakat.petanidihital.com/
5. Donasi Via ATM
Berdonasi melalui menu donasi yang ada di beberapa ATM Bank seperti Mandiri, BNI, BNI
Syariah, BRI Syariah, Permata, Permata Syariah, OCBC NISP, BJB Syariah, dan CIMB
Niaga.
6. Transfer Antar Rekening
Berdonasi bisa dilakukan secara mudah dengan melakukan transfer donasi ke nomor
rekening donasi nasional Rumah Zakat. Dan kemudian melakukan konfirmasi ke contactcentre.
7. Recurring Via Kartu Kredit
Mengetik Nomor Kartu #Batas Masa Berlaku#Jenis Program#Jumlah Donasi kirim ke SMS
centre di nomor 0815 7300 1555 atau email ke [email protected]. Customer
Relation Rumah Zakat akan menindaklanjuti data muzakki.
8. Donasi Via Kantor Pos
Mengunjungi 4500 jaringan kantor pos di seluruh Indonesia untuk menunaikan Zakat, Infak,
shadaqah serta donasi lainnya ke Rumah Zakat.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
19/35
19
9. Belanja Sambil Donasi
Muzakki dapat berdonasi di beberapa pusat perbelanjaan yang bekerjasama dengan Rumah
Zakat, antara lain LOTTE Mart, Gramedia, SBMart, Toko Buku Tiga Serangkai (TISERA),
dan SKYE Mobile Money.
10.Donasi Online
Dengan mengakses laman resmiwww.rumahzakat.org,Muzakki dapat langsung membayar
ZIS dan donasi lainnya secara online dengan menggunakan Mandiri ClickPay, ipay88 dan
lainnya.
Dengan beragamnya metode dan cara penghimpunan dana yang dilakukan
merupakan salah satu strategi pemasaran penghimpunan dana yang dilakukan Rumah
Zakat yang menyadari keinginan dan kebutuhan serta kemudahan dalam menghimpun dana
ZIS melalui promosi, distribusi, dan memberi pelayanan kepada muzakki agar muzakki
merasa ingin menyalurkan hartanya melalui Rumah Zakat.Gambar 4: Grafik Perbandingan Total Donatur dan Dana Zakat Terkumpul (2010-2013)
B.2.1. Penghimpunan Donasi
RZ adalah lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan pada pengelolaanzakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara profesional dengan menitikberatkan pada program
pendidikan, kesehatan, pembinaan komunitas dan pemberdayaan ekonomi sebagai
penyaluran program unggulan.
Melalui bangunan kepercayaan dari masyarakat, pada tahun 2013 RZ diamanahkan
untuk mengelola dana ZISWAF sebesar Rp186.570.489.158,- Penghimpunan donasi ini
meningkat jika dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah Rp177,810,761,563,- atau
mengalami peningkatan sebesar 5%. RZ menerima titipan donasi untuk zakat, infaq,
shadaqah dan wakaf. Jenis donasi terbesar yang diterima pada tahun 2013 yaitu zakat
dengan komposisi sebesar 42% dari total dana yang diperoleh. Kemudian disusul oleh
http://www.rumahzakat.org/http://www.rumahzakat.org/http://www.rumahzakat.org/http://www.rumahzakat.org/7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
20/35
20
penerimaan pada pos dana infaq/sedekah tidak terikat yang mencapai 17% dari total dana
dan dana qurban yang mencapai 11% dari total penerimaan.
Berikut penghimpunan donasi dalam 5 tahun terakhir dan komposisi per pos dana
penerimaan donasi RZ pada tahun 2013:
Gambar 5: Grafik Komposisi Penerima Dana Per Pos Zakat
B.2.2. Segmen Donatur
Adanya peningkatan pada jumlah penghimpunan donasi merupakan bagian dari
kepercayaan donator dan masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah donatur yang semakin
meningkat dari tahun ke tahunnya. Lembaga membagi segmen donatur kedalam 2 jenis,
yaitu donatur retail (perseorangan) dan donatur corporate (perusahaan).
Berdasarkan segmennya, jumlah donatur retail sangat mendominasi dengan
komposisi 99% dibandingkan dengan donatur corporate. Pencapaian ini sejalan dengan
peran Rumah Zakat sebagai lembaga yang turut serta melakukan sosialiasi perintah
kewajiban berzakat yang merupakan kewajiban yang diturunkan untuk
individu/perseorangan dan ajakan untuk menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan
melalui gerakan berbagi kepada sesama.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
21/35
21
Gambar 6: Segmentasi Donatur
B.2. Manajemen Pengelolaan Zakat.
B.2.1. Program Pengelolaan Zakat
Dalam islam, pemberantasan, pemberantasan kemiskinan dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat dalam salah satu rukunnya adalah Zakat, oleh karena itu diperlukan
pengelola zakat yang amanah, transparan, dan professional. Salah satu dari sekian
banyak organisasi yang mengelola zakat secara efektif, efisien, dan transparan adalah
Rumah Zakat (RZ). Untuk memaksimalkan pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat,
maka RZ mendirikan unit unit layanan sebagai sentra optimalisasi seperti 4 sekolah juara, 5
rumah bersalin gratis, 13 layanan bersalin gratis, 17 lembaga mikro keuangan syariah
(LKMS), dan 2 youth development centre (YDC)
Sebagai lembaga zakat nasional, RZ selalu berkomitmen meningkatkan standar
pengelolaannya, terutama yang berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas dan
pertanggungjawaban. Untuk itu RZ berkomitmen untuk terus memperbaiki penerapan tata
kelola lembaga yang baik demi keberlangsungan kegiatan operasi dalam jangka panjang.
Pengelolaan zakat di RZ didukung oleh sumber daya alam yang berkualitas dengan struktur
organisasi yang sistematis. Dalam hal pengelolaan zakat, RZ mempercayakan program
program pengelolaan zakat di RZ ada dibawah koordinasi Chief Program Officer (CPO),
yaitu Ibu Heny Widiastuti. RZ, dalam pengelolaan zakatnya berkontribusi pada 4 bidang
program unggulan dalam pengelolaan zakat, yaitu Senyum Juara (Pendidikan), Senyum
Sehat (kesehatan), Senyum mandiri (ekonomi), dan Senyum lestari (lingkungan). RZ
sebagai mitra zakat terpercaya dalam berbagi berupaya untuk menyalurkan dan
menjembatani setiap sinergi secara sistematis dan tepat sasaran sehinngga menjadi bagiangaya baru dari masyarakat dan menjadikan hidup lebih bermakna. Pengelolaan zakat dalam
RZ harus disalurkan ke dalam bidangbidang yang konsituen terhadap penerimaan zakat,
tidak disalurkan kepada ke sembarang mustakhik. Pengelolaan zakat di RZ sangat
profesional yang dibuktikan dengan adanya program program yang dibentuk dan tepat
sasaran, adapun program pengelolaan zakat pada RZ antara lain:
a. Senyum Juara, yang terdiri dari 5 program pengelolaan zakat, yaitu Bantuan
Pendidikan, Beasiswa ceria, Mobil juara, Sekolah juara, dan Beasiswa juara.
b. Senyum sehat, yang terdiri dari 6 program pengelolaan zakat, yaitu mobil klinik
keliling, layanan bersalin gratis, ambulance gratis, khitanan masal, klinik pratamaRBG, dan bantuan kesehatan.
c. Senyum mandiri, yang terdiri dari 2 program pengelolaan zakat, yaitu bantuan
ekonomi dan kampung mandiri pangan
d. Senyum lestari, yang terdiri dari 8 program pengelolaan zakat kampung perubahan,
waterwell, bantuan air bersih, kampungku hijau, berbagi buka puasa, bingkisan
keluarga jompo dan pra sejahtera, kado lebaran anak yatim, dan syiar quran
Selain pengelolaan zakat, RZ juga melakukan pengelolaan terhadap daging kurban
yang disampaikan oleh donatur untuk kurban di hari raya Idul Adha. Superqurban
merupakan program optimalisasi pelaksanaan Ibadah qurban dengan mengolah danmengemas daging qurban menjadi kornet. Keunggulan dari program ini antara lain, sesuai
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
22/35
22
syariah, kesehatan terjamin, korne tahan lama hingga 3 tahun, menjangkau seluruh pelosok
Indonesia, praktis, memberdayakan petani lokal, dan solusi efektif untuk bantu korban
bencana.
Sesuai dengan laporan dari CEO RZ, Bp. Nur Efendi, RZ dipercaya masyarakat
untuk mengelola dana titipan Zakat, Infaq, dan Shadaqah sebesar 186 Milyar rupiah,sementara untuk zakat itu sendiri memiliki kontribusi sebesar 42% atau senilai 77 milyar
rupiah. Dana yang terkumpul ini merupakan kontribusi lebih dari 180 ribu donatur, baik itu
perseorangan atau lembaga. Dari sisi penerima, penerima dana zakat dari RZ sebanyak
lebih dari 2 juta orang mustahik. Dana zakat ini dirasakan dari berbagai program yang
diselenggarakan di seluruh wilayah binaan dan sasaran program RZ, antara lain dibidang
kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi masyarakat, serta kepemudaan dan lingkungan.
Dengan adanya potensi zakat sebesar 217 trilyun (riset dari Laznas dan FEM IPB), melalui
pengelolaan dana zakat dapat berkontribusi untuk pembangunan madani ekonomi Indonesia
dan membangun kesejahteraan bangsa.
Secara umum program pengelolaanzakat di Rumah Zakat dibagi menjadi 2 yaitu, program
rutin dan Program Musimam
B.2.1.1. Program Rutin
a. Program Senyum Sehat
Sepenuh hati melayani hingga ke pelosok negeri agar masyarakat kurang mampu dapat
mengakses kesehatan secara gratis.
a. Klinik RBG: Program pengadaan fasilitas kesehatan gratis berupa klinik pratama
rawat inap. Berfungsi untuk memberikan layanan kesehatan tingkat dasar bagi
masyarakat kurang mampu dengan mengkhususkan pelayanan pada bidang
kebidanan.
b. Khitanan Massal: Program layanan khitan bagi masyarakat yang membutuhkan.
c. Ambulance Gratis: Program pengadaan fasilitas ambulance yang memberikan
layanan pengantaran pasien atau jenazah secara gratis bagi masyarakat yang
membutuhkan.
d. Mobil Klinik Keliling: Program pelayanan kesehatan menggunakan armada khusus
yang bergerak melayani masyarakat di daerah binaan secara mobile sesuai dengan
prioritas kebutuhan kesehatan di masing-masing daerah, melalui pendekatan secarapromotif, preventif, dan kuratif
e. Layanan Bersalin Gratis (LBG): Program layanan kesehatan bagi ibu hamil meliputi
pemeriksaan USG dan persalinan. Program ini dapat dilakukan dalam faslititas klinik
yang dikelola RZ, maupun kerjasama dengan bidan praktek yang berada di sekitar
wilayah binaan RZ.
f. Bantuan Kesehatan: Merupakan bantuan langsung untuk program kesehatan
dengan peruntukan kegiatan: Bantuan Langsung Biaya Kesehatan, Siaga Sehat dan
Siaga Gizi Balita Siaga Posyandu
g. Operasi Katarak Gratis
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
23/35
23
b. Senyum Mandiri
Bertransformasi menjadi mandiri untuk kembali memandirikan merupakan sebuah
rangkaian proses dari pemberdayaan masyarakat. Anda dapat menjadi bagian di
dalamnya untuk membangun peradaban yang lebih baik.
a. Bantuan Ekonomi: Merupakan bantuan langsung untuk progam ekonomi denganperuntukan kegiatan: Bantuan Wirausaha, Balai Bina Mandiri dan Pelatihan Skill
Produktif
b. Kampung Mandiri Pangan: Merupakan program pengembangan peternakan
terintegrasi dengan pertanian, dan didukung perbaikan infrastruktur untuk
meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat desa.
c. Kampung Perubahan: Merupakan program yang dirancang untuk mendukung
pengembangan infrastruktur wilayah binaan RZ, melalui kegiatan: Sarasehan warga,
Ruang Terbuka Hijau, Balai Pertemuan Warga, Sumur Resapan, Pengecatan Mural
dan Perbaikan Jalan Gang (Paving Block)d. Gaduh Domba dan Sapi
Breeding Domba
Fattening Domba
Fattening Sapi
c. Senyum Lestari
Berkontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup sebagai salah satu warisan untuk masa
depan, serta meringankan beban sesama umat manusia yang berada dalam kesukaran.
Water Well: Program pengadaan sarana air bersih dan sanitasi publik di wilayahbinaan RZ sebagai penunjang implementasi perilaku hidup bersih di tempat tinggal
warganya.
Kampung Berseri (Bersih, Sehat dan Asri): Program pelestarian lingkungan berbasis
pemberdayaan komunitas/rumah tangga, dengan alternatif aplikasi program sebagai
berikut:
Upgrading kompetensi skill kader lingkungan di tengah masyarakat
Pelatihan pengolahan sampah berbasis masyarakat
Subsidi infrastruktur yang berorientasikelestarian lingkungan
Bantuan sarana kebersihan warga
M-Net (Masjid Internet)
Urban Farming
Masjidku Merdu
KPRS (Kavling Pembangunan Rumah di Surga)
d. Senyum Juara
Mengiringi generasi penerus bangsa menggapai cita dan mimpinya melalui pendidikan
berkualitas di Indonesia.
Beasiswa Ceria: Program pemberian beasiswa disertai kegiatan pembinaan berkala
untuk siswa SD, SMP, SMU dan Mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan atau
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
24/35
24
berprestasi. Komitmen donasi Beasiswa Ceria untuk setiap anak asuh adalah
minimal 1 tahun
Sekolah Juara: Program pendirian sekolah untuk memberikan pendidikan gratis dan
berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan.Aktivitas sekolah dirancanga sesuai
dengan standar pemerintah dan pendekatan pembelajaran dengan konsep
multipleintelligences sehingga memungkinkan para siswa untuk menggali beragam
potensi agar menjadi insan mandiri dengan mental juara, yang menjadi pondasi long
life motivation.
Beasiswa Juara: Program pemberian beasiswa untuk siswa Sekolah Juara binaan
RZ.
Gizi Sang Juara
Mobil Juara: Program pengadaan media pembelajaran berupa kendaraan mobil yang
didesain untuk mobile dan bisa menghadirkan nuansa pembelajaran yang atraktif,
terdiri dari buku, audio visual serta komputer yang terhubung ke internet
B.2.1.2. Program Musiman
a. Program Senyum Romadhan
Berkah Buka Puasa (BBP): Paket makanan lengkap untukberbuka puasa yang
didistibusikandiwilayah ICD dan Non ICD yang terdiri darimember pemberdayaan
rumah zakat dan/ atau masyarakat yang membutuhkan secara umum.
Kado Lebaran Yatim: Paket Kado berisi pakaian muslim/muslimah, susu, kue kaleng,
sirup,serta tas. Diperuntukan bagi anak yatim dan kurang mampu.
Bingkisan KEluarga Jompo dan Pra Sejahtera: Bingkisan berupa sarung, mukena,
minyak goreng, kue kaleng, sejadah, beras, dan sarden untuk keluarga jompo dantidak mampu.
Wakaf Quran: Paket pendistribusian Alquran dan Iqro yang menjangkau berbagai
wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Jayapura.
Hadiah Lebaran Penjaga Masjid
b. Program SUPERQURBAN
Superqurban adalah program optimalisasi pelaksanaan ibadah qurban sesuai syariat
dengan mengolah dan mengemas daging qurban menjadi kornet.
Keunggulan:
1. Sesuai syariah
2. Kesehatan terjamin
3. Kornet tahan lama hingga 3 tahun
4. Aksi distribusi dilakukan sepanjang tahun
5. Menjangkau pelosok Indonesia
6. Praktis
7. Memberdayakan petani lokal
8. Solusi efektif bantu korban bencana
c. SIaga Bencana
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
25/35
25
Merupakan program penanganan bencana dengan beberapa kegiatan diantaranya
mendirikan posko sebagai sentra penyaluran bantuan bagi korban bencana, dapur umum
dan traumatic healing. Selama tahun 2013, RZ telah menyalurkan 144.490 paket bantuan
untuk korban bencana. Dalam aksi kemanusiaan, atas partisipasi donatur, RZ menyalurkan
kornet Superqurban yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan masya rakat di
daerah minus, rawan pangan dan bencana khususnya untuk kebutuhan pengadaan pangan.
B.2.2. BIG SMILE dan Model MDGs
BIG SMILE Indonesia adalah sebuah gerakan pengibaran semangat optimisme
bangsa melalui rangkaian gempita aksi senyum pemberdayaan untuk Indonesia yang lebih
membahagiakan. BIG; Berbagi Itu Gaya. RZ sebagai mitra Anda dalam berbagi berupaya
menjembatani setiap sinergi dilakukan secara menyenangkan sehingga menjadi bagian
gaya hidup baru yang lebih bermakna. Tujuan gerakan ini adalah membangkitkan partisipasi
masyarakat untuk dapat memberdayakan potensi diri dan lingkungannya secara mandiri.
Empat rumpun program pemberdayaan yang dikembangkan RZ antara lain Senyum Sehat,
Senyum Juara, Senyum Mandiri, dan Senyum Lestari. Semua program diimplementasikan
melalui pemberdayaan berbasis wilayah terpadu atau Integrated Community Development
(ICD). Pendekatan inilah yang menjadi konsep pemberdayaan RZ sehingga selaras dengan
Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals (MDGs).
RZ melalui optimalisasi zakat,infak, shadaqah, serta sumber filantropi lainnya
mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan BIG SMILE Indonesia yang
merupakan lanjutan dari merangkai Senyum Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 2010- sekarang melalui program program pemberdayaan terpadu. Tujuan dari gerakan ini adalah
membangkitkan partisipasi masyarakat untuk dapat memberdayakan potensi diri dan
lingkungannya secara mandiri. Empat rumpun program pemberdayaan yang dikembangkan
RZ antara lain Senyum Sehat, Senyum Juara, Senyum Mandiri, dan Senyum Lestari.
Semua program diimplementasikan melalui pemberdayaan berbasis wilayah terpadu atau
Integrated Community Development (ICD). Pendekatan inilah yang menjadi konsep
pemberdayaan RZ sehingga selaras dengan Tujuan Pembangunan Millenium atau
Millenium Development Goals (MDGs).
Tabel 1: Rincian Model Pendekatan Pemberdayaan Berbasi MDGs
Kategori
MDGs
MDGs Target MDGs
2015
Program Rumpun
Senyum
Output Program
Nutrisi
Menanggulangi
Kemiskinan
dan Kelaparan
Prevalensi
balita dengan
berat badan
rendah/
kekurangan gizi
Senyum
Juara
Senyum
Juara
1. Anak Juara
Memiliki gizi
yang ideal
2. Peningkatan
Ketertarikan
anak terhadapmakanan bergizi
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
26/35
26
dibanding
makan tidak
bergizi
3. Peningkatan
pengetahuan
anak tentang
PHBS
Proporsi
penduduk
dengan asupan
kalori dibawah
tingkat
konsumsi
minimum
Super
qurban
Senyum
Sehat
1. Kualitas Gizi
Makanan Baik
2. Kuantitas
Sebaran Kornet
3. Tepat Sasaran
(Daerah GIzi
Rendah danBencana)
Pendidikan
Mencapai
Pendidikan
Untuk Semua
Angka
Partisipasi
Murni Sekolah
DAsar
Sekolah
Juara
Senyum
Juara
1. Terbantunya
anak yang
kurang mampu
untuk
mengenyam
bangku sekolah
2. Akses dan
Fasilitas
pendidikan
terpadu yang
sustainable,
gratis dan
berkualitas
3. Siswa Juara
mampu bersaing
dengan anak
sekolahunggulan lainnya
4. Siswa juara lulus
90% dalam Ujian
Nasional
BEasiswa
Juara
Senyum
Juara
1. Merringankan
Beban Keuarga
Kurang MAmpu
2. Memeberikan
Motivasi dalam
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
27/35
27
Semangat
menyelesaikan
Wajib Belajar
3. Meningkat Nilai
akademik
Mustahik
4. Penerima
Manfaat Lulus
90%
Kesehatan
Ibu dan
Anak
Mengurangi
Kematian
anak, bayi dan
Ibu
1. MEnurunkan
tingkat
kematian
ibu, bayi dan
balitadiwilayah
binaan
2. Kelahiran di
Bantu
tenaga
terlatih
diwilayah
binaan
Klinik
RBG
Senyum
Sehat
1. Pelayanan Klinik
RBG yang
Memuaskan
2. Ibu melahiran
selamat di RBG3. Bayi lahir
selamat di RBG
4. Penerapan Pola
Hiudp bersih dan
sehat
dilingkungan
Mustahik
Air bersih
dan
Sanitasi
Menurunkan
hingga
separuhnya
proporsi
penduduk
tanpa akses
terhadap
sumber air
minum yng
berkelanjutanserta fasilitas
sanitasi desa
Proporsi rumah
tangga dengan
akses
berkelanjutan
terhadap air
minum dan
sanitasi layak,
perkotaan dan
pedesaan
Water
Well
Senyum
Lestari
1. Pembangunan
Sarana
penyediaan air
bersih yang
bersifat
sustainable
2. Penerima
Manfaat
MErasakan
Kemudahandalam
mengakses air
bersis
3. Penerapan
indicator PHBS
(penggunaan air
bersih dan
Jamban Sehat)
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
28/35
28
B.2.3. Manajemen Sumber Daya InsaniPada tahun 2013, jumlah amil terbanyak berkedudukan di head office sebanyak 121
amil, disusul oleh kantor non Regional dengan 80 amil dan kantor wilayah Regional Jawa
Barat dengan 44 orang amil.
Gambar 7: Grafik SDI berdasakan Tingkat Pendidikan
Dari jumlah amil RZ tahun 2013, sebanyak 48% memiliki latar belakang pendidikan S1,
disusul dengan jenjang SMU dan Diploma.
B.2.3.1. Pelaksanaan Tata Kelola
Dewan Pengurus RZ adalah professional yang dipilih melalui Rapat Tahunan
Yayasan. Direksi terdiri lima anggota, satu diantaranya sebagai ketua yayasan, semua
dipilih oleh Dewan Pengawas, Ketua Yayasan dan Anggota.
Dewan Syariah RZ berfungsi mengawasi kebijakan yang dibuat oleh direksi. Dalam
mengambi tindakan tertentu, direksi perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
Dewan Syariah. Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada kaedah syariat
Islam yang merupakan landasan untuk penerapan tata kelola lembaga zakat. Selama 2013,
Direksi RZ telah melakukan pertemuan dengan Dewan Syariah.
Direksi RZ mengadakan rapat pekanan untuk membahas kinerja operasional,
kebijakankebijakan baru termasuk perubahan terhadap kebijakan yang berlaku dan
permasalahan penting lainnya dalam upaya mencapai tujuan lembaga.
Selama 2013, telah terlaksana 34 kali pertemuan dengan tingkat rata-rata kehadirandireksi dalam rapat tsb sebanyak 91% dari total pelaksanaan rapat. Untuk meningkatkan
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
29/35
29
kompetensi, Direksi secara berkala mengikuti seminar, konferensi, lokakarya yang diadakan
oleh internal dan institusi eksternal.
B.2.3.2. Pengembangan Amil
RZ telah mengembangkan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia berbasiskompetensi dalam merencanakan, merekrut dan menyeleksi SDM.Dalam perencanaan
program pelatihan dan pengembangan tahun 2013, RZ menetapkan target keikutsertaan
amil dalam pelatihan yaitu 24 jam dalam 1 tahun atau 3 kali dalam 1 tahun jika
menggunakan jam kerja. Dari total 429 amil, jumlah amil yang telah mencapai target
pelatihannya sejumlah 208 amil atau 48%.
B.2.3.3. Sumber Daya Relawan
Selain atas kontribusi 429 orang amil yang bergabung, pencapaian kinerja 2013 juga
atas kontribusi seluruh pihak yang memberikan dukungan kepada lembaga, termasuk
diantaranya 1.571 orang relawan yang tersebar di 33 kota di seluruh Indonesia.
B.2.3.4. Whistleblowing System
WBS merupakan salah satu alat manajemen yang digunakan untuk membantu
penegakan etika bisnis dan etika kerja di RZ. Lembaga telah membangun WBS berbasis
web, sehingga memungkinkan setiap orang untuk membuat dan menyampaikan laporan
pelanggaran kecurangan (fraud) dan bentuk pelanggaran etika lembaga lainnya yang terjadi.
Untuk mendorong setiap orang mau dan berani melaporkan suatu pelanggaran,
lembaga menetapkan kebijakan untuk menjaga kerahasian identitas pelapor dan tetap
menerima dan menindaklanjuti laporan anonim serta kebijakan untuk memberikan
perlindungan bagi pelapor dari tindakan balasan terlapor. Penanganan informasi pengaduan
melalui WBS akan ditindaklanjuti 1x24 jam oleh tim Audit Internal.
B.2.4. Inovasi Layanan Lainnya
Lembaga meyakini bahwa dalam pencapaian misi membangun jaringan filantropi
internasional diperlukan sebuah usaha kreatif namun efektif dan efisien. Ditengah
perkembangan teknologi yang begitu pesat, lembaga mengambil kesempatan tersebut
sebagai sebuah peluang untuk strategi pemasaran zakat. Pada tahun 2013, beragaminovasi layanan yang telah dirintis sejak tahun sebelumnya mulai diperkuat. Seperti
pembayaran melalui menu di ATM, mobile banking, internet banking,kartu kredit, paypal,
dan e-payment. Masyarakat juga dipermudah melalui aplikasi Rumah Zakat yang telah
tersedia di platform Android dan Blackberry.
Selain itu, tahun 2013 ini kami meluncurkan aplikasi JAMAL (BelanJA dan
BeraMAL). Aplikasi gratis ini dapat dipasang di ponsel pintar berbasis Android dan
BlackBerry. JAMAL merupakan cobrand dari Skye Mobile Money. Karena tergolong
transaksi dengan uang elektronik, sumber pendanaan donatur dalam aplikasi ini dapat
berasal dari voucher top up, internet banking, transfer melalui ATM. Pembayaran donasimenjadi lebih mudah karena adanya lonjakan pada pengguna smartphone.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
30/35
30
Dalam pengembangan layanan offline, selain kerjasama yang telah berjalan seperti
dengan Lotte Mart, Gramedia, SB Mart, Rumah Makan Bebek Kaleo, dan Rumah Makan
Bumbu Desa. Kami memberikan kemudahan donasi melalui kerjasama dengan 4.500
jaringan kantor pos yang terdapat di seluruh pelosok negeri. Serta produk ICard (Infaq Card)
salah satu produk inovatif dari hasil sinergi Rumah Zakat bersama dengan Asuransi Adira
Syariah yang dibuat dengan tujuan untuk kepedulian akan indahnya berbagi khususnya
berinfaq. Layanan ini dapat diakses di 161 kantor cabang Danamon Syariah dan 178 kantor
cabang pembantu. Jumlah ini, bisa melayani nasabah Danamon Syariah dari Sumatera
Utara hingga Nusa Tenggara Barat.
B.3. Manajemen Penyaluran
Sebagai tangan panjang dari proses penyaluran dan pengawasan distribusi dana
zakat maka dibentuklah program ICD yang lebih dekat dengan masyarakat binaan dan
membawahi beberap wilayah mustahik tertentu.
B.3.1. ICD (Integrated Community Development)
ICD (Integrated Community Develompent) merupakan program unggulan yang
dikembangkan oleh Rumah Zakat yang merupakan pusat pemberdayaan masyarakat
berbasis kecamatan/kelurahan. Setiap ICD didampingi oleh seorang MRO (Mustahiq
Relation Officer) yang berfungsi sebagai penggerak, pendamping, fasilitator, dan
dinamisator. Setiap MRO yang tinggal disebuah komunitas mengelola 100 250 keluarga.
Penyaluran Rumah Zakat dilakukan melalui program program dalam bidang pendidikan,
kesehatan, kepemudaan (kerelawanan) serta bidang ekonomi. Tujuan dari ICD adalah:1. Membantu mustahiq untuk survive di tengah kekurangan materi yang dimilikinya.
2. Terpantaunya perkembangan kesejahteraan mustahiq selama dalam pengawasan
ICD
3. Tersadarkannya masyarakat terhadap tanggung jawab lokal untuk mengentaskan
kemiskinan di wilayahnya (ICD).
4. Terentaskannya mustahiq dari garis kemiskinan sehingga berubah kesejahteraannya
pada level muzakki.
ICD adalah proses pemberdayaan melalui program yang terintegrasi sesuai dengan
karakteristik wilayah dan waktu tertentu.Tujuan ICD: Menciptakan perbaikan secara terukur berdasarkan permasalahan masyarakat
yang terjadi di suatu wilayah.
B.3.2. Member Relationship Officer (MRO)
Dalam setiap wilayah pemberdayaan, RZ memiliki pendamping warga binaan yaitu
MRO. Adapun fungsi MRO antara lain:
Pendamping
Pemberdaya Surveyor Pemberdayaan
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
31/35
31
Penggerak Lingkungan
Advokat Masyarakat
Waktu
Periode tahapan implementasi: maksimal 3 (tiga) tahun
Periode evaluasi: 6 (enam) bulan
Wilayah
Wilayah ICD adalah sebuah wilayah administratif setingkat Desa yang diimplementasikan
program tertentu menuju pada perbaikan atas permasalahan kesehatan, pendidikan,
ekonomi dan lingkungan tertentu
B.3.3. Infrastuktur Pemberdayaan
RZ berupaya untuk dapat melengkapi dan memperbaiki infrastuktur pemberdayaan
di seluruh kota di Indonesia.Agar manfaat dari dana filantrophi itu sendiri dapat menjadisolusi bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya kami mengajak kepada
seluruh pihak untuk berkontribusi dalam program kebaikan ini melalui rangkaian program
BIG smile Indonesia. Hingga akhir 2013, sebaran infrastruktur program telah hadir di 43
kota.
Ikut berperan aktif dalam pemberdayaan diantaranya adalah ikut memfasilitasi
kemandirian masyarakat itu sendiri. Selama 15 tahun RZ telah membangun infrastuktur
pemberdayaan sebagai implementasi program-program yang digulirkan. Keberadaan sarana
tersebut merupakan kontribusi donatur dan seluruh pihak yang telah ikut bekerjasama
dengan RZ.Tabel 2: Infrastruktur Pemberdayaan
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
32/35
32
B.3.4. Alokasi Dana ZakatDonasi yang diterima RZ disalurkan dalam empat rumpun program pemberdayaan
yaitu Senyum Juara, Senyum Mandiri, Senyum Sehat dan Senyum Lestari. Berikut distribusi
donasi yang disalurkan Rumah Zakat selama tahun 2013:
Gambar 8: Persentase Distribusi Zakat Berdasarkan Objek Zakat
B.3.5. Penerima Layanan Manfaat Program
Selama 15 tahun melayani masyarakat, RZ telah memberikan pelayanan
kepada 6.268.460 penerima layanan manfaat (PLM). Pada tahun 2013 sendiri,
sebanyak 2.375.692 PLM telah terlayani. Besarnya meningkat 61% dibandingkan
tahun 2012. Peningkatan ini tidak lepas karena dukungan para donatur dan jugamasyarakat melalui donasi yang dititipkan
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
33/35
33
Tabel 3: Jumlah PLM (2003-2013)
Besarnya jumlah PLM pada setiap program bergantung pada jumlah kontribusi dana
yang masuk untuk program tersebut. PLM terbanyak pada tahun 2013 adalah program
Senyum Sehat, disusul dengan PLM program Senyum Juara, Senyum Lestari dan Senyum
Mandiri.
Gambar 9: Grafik Komposisi PLM empat rumpun senyum RZ (2009-2013)
B.3.6.Sinergi Rumah Zakat dan Korporat Dalam Penyaluran Dana CSR
Penyaluran dana CSR dilakukan diwilayah binaan Rumah Zakat atau yang dikenal
dengan sebutan ICD (Integrated Community Development) melalui berbagai program
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Diantara programnya adalah SD juara diCakung Jatim yang merupakan kerjasama CSR dengan PT Pelindo II dan beasiswa 1000
anak yatim hasi kerjasama dengan OIC (Organization Islamic Conference), selain itu ada
juga penyediaan Armada Sehat Keluarga (AMARA) HAsil kerja sama Indosat, PGN dan
Peruri. Dan Pelatihan besserta suntikan modal bagi mustahik produktif hasil kerja sama
dengan Bank BJB, PLN dan Majlis Talim Telkomsel.
C. Penutup
C.1. KesimpulanZakat merupakan salah satu rukun Islam, yang merupakan ibadah maaiyah dan
memiliki dimensi social yang nyata. Di Era Rasullulah SAW dan khulafaurrasyidin,
pengelolaan zakat sudah bagus dari sisi perhimpunan namun belum mempunyai teknologi
dan manajemen pengelolaan yang memadai dari sisi pengelolaan dan pendistribusiannya.
Dalam era modern dewasa sekarang, pengelolaan zakat secara profesional, sangat
diperlukan. Membuat Lembaga Zakat merupakan salah satu langkah dalam manajemen
pengelolaan zakat yang baik dan profesional. Dalam Lembaga Zakat, manajemen tata
kelola zakat tidak hanya dari sisi perhimpunannya saja yang bagus, tapi mulai dari sisi
perhimpunan, sisi pengelolaan, dan sisi pendistribusian. Lembaga Zakat juga meluncurkanprogramprogram yang dapat meningkatkan kesejejahteraan dan pemberdayaan umat.
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
34/35
34
Rumah Zakat merupakan salah satu lembaga zakat yang mempunyai tata kelola
zakat yang profesional, kompeten, transparan, dan kredibel. Melalui perhimpunan dana
dana zakat masyarakat yang bekerja sama dengan institusi keuangan dalam hal
penghimpunan terutama donator individu dan menawarkan pengelolaan dana CSR untuk
donator korporat, lalu disalurkan melalui program program yang produktif yang pro
kerakyatan dalam rangka pemberdayaan umat. Hal itu terlihat nyata melalui taglinenya BIG
Smile yang menjadikan zakat sebagai gaya hidup dan Model MDGs nya dalam pemetaan
calon mustahik dan manfaat yang didapat serta model ICD (Integrated Community
Development) yang menjadikan Rumah zakat lebih dekat dengan masyarakat, yang kian
dilengkapi dengan peran MRO (member Relation Officer) yang melakukan fungsi
pengawasan dan pendampingan sehingga manfaat yang didapatkan mustahik bisa terukur,
tepat sasaran dan bisa selalu dievaluasi untuk program selanjutnya
C.2. Saran
Bagi penelitian dan kajian ke depannya, agar dapat ditambahkan kajian terkaitdengan komparasi antara Rumah Zakat dan lembaga zakat yang lain. Terutama dalam
inovasi program. Selain itu, dalam laporan kami belum melihat pembagian zakat
berdasarkan 8 asnaf, hanya langsung dibuat prosentase berdasarkan program. Alangkah
baiknya bila dalam pemetaan calon mustahik, dipetakan berdasarkan 8 asnaf terlebih
dahulu, baru kemudian dibuat program apa yang tepat untuk masing-masing asnaf.
Referensi
Abidah, Atik, 2011. Zakat Filantropi Dalam Islam, Ponorogo: Stain Po Press.
Abu Ubaid Al-Qasim, Kitabu Al-Amwal, diterjemahkan oleh Setiawan Budi Utomo, (Jakarta:
Gema Insani, 2009), h. 696
Ahmad Juwaini, 2005. Panduan Direct Mail untuk Fundraising. Jakarta: Piramedia.
Al Qardhawi, Yusuf, Fiqhuz-zakah Bairut: Darul-Irsyad.
Ali Moestopo, 1978. Strategi Kebudayaan, Jakarta: CSIS
Annual Report Rumah Zakat 2013
April Purwanto, 2009. Manajemen Fundraising bagi Organisasi Pengelola Zakat,Yogyakarta: Sukses.
Ash-Shiddieqy, Hasby, 1976. Pedoman Zakat Jakarta: Bulan Bintang.
Daud Ali, Muhammad, 1988. System Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Depdiknas, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Didin Hafidhuddin, 2002. Zakat dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press
Hadi Permono, Sjechul, Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial Surabaya: CV. Aulia.
T.th
7/25/2019 Manajemen ZISWAF Studi Kasus Di Rumah Zakat_revGAB
35/35
Hadi Permono, Sjechul, 1992. Pemerintah RI sebagai Pengelola Zakat, Jakarta: Pustaka
Firdaus.
Hendra Sutisna, 2006. Fundraising Database. Jakarta: Piramedia.
Profil Rumah Zakat 2013
UU RI No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta: PT. Pustaka Litera AntarNusa,1996), h. 510
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Zakat Dalam Dunia Modern, op.cit, h. 142
Imam al-Mawardi, al-Ahkam al-Sulthaniyyah, diterjemahkan oleh Fadli Bahri, Lc. dengan
judul Hukum-hukum Penyelenggaraan Negara dalam Syariat Islam,(Jakarta: Darul
Falah, 2007), h. 219
https://ahmadbisyri.wordpress.com/2011/09/20/pengelolaan-zakat-sesuai-syariat-islam/
http://vistanisti-meblog.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode.html?m=1.
http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-
negara-lain/.
http://rumahzakat.org
http://vistanisti-meblog.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode.html?m=1http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://muhammadmaryono.wordpress.com/2012/03/02/hukum-mengeluarkan-hasil-zakat-ke-negara-lain/http://vistanisti-meblog.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode.html?m=1