Upload
anonymous-z7lx7q0rz
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
1/8
MANFAAT PEMANTAUANDALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Oleh : Satmoko Yudo*)
AbstractIn the next World Free Trade Era, presumably 70% industrial growth, especially inJava will be centered around the cities and this situation will increaseenvironmental pollutions. The government continuously do the efforts to keep downthe problems although there are also many pollution cases that couldn’t becompleted. Because of lack in continous control and monitor by institution whichhandle environmental problems.This paper explains the role of monitoring environmental management, especiallyin monitoring environmental pollutions. As supporting data this paper discuss acase about using information technology in environmental managemnet inJapanesse Environmental Offices. This case shows that monitoring environmental pollutions, air water and others is an important job which is done by environmentaldepartement in Japanese local government office. The environmental pollutionmonitoring has an important role in controling environmental pollutions.
Katakunci : environmental pollution monitoring, information technology.
I. PENDAHULUANI.1. Latar Belakang
Dalam era perdagangan bebas di duniamendatang diperkirakan 70 persen
pertumbuhan industri khususnya di PulauJawa akan terpusat di sekitar perkotaan. Halini akan mengakibatkan tingkat pencemaranlingkungan semakin tinggi. Upaya-upayapemerintah dalam rangka menanganimasalah lingkungan hidup dengan membuatperaturan-peraturan (UU No. 4 Tahun 1982,PP No. 20 Tahun 1993, KepMen LH No. Kep-02/MEKLH/I/1988, KepMen LH No. KEP-
03/MENLH/II/1991, KepMen LH No. 12 Tahun1994) dewasa ini terus dilaksanakan gunamemberi tekanan kepada pencegahan danpenanggulangan pencemaran dan kerusakanlingkungan. Akan tetapi kenyataannya dilapangan, sampai saat ini masih munculpencemaran-pencemaran yang dilakukan
kekurang terpaduan koordinasi, baikkoordinasi antar sektor mapun antar daerahserta antar kelompok masyarakat dalammenyelesaikan berbagai masalah lingkunganyang muncul di lapangan ditambah lagi
masih terbatasnya kemampuan dalam bidangpengawasan dan pemantauan pencemaranlingkungan.
Salah satu aspek yang penting dalammengatasi permasalahan di atas tentunyadalam hal penegakan hukum yang tegasdalam memberikan peringatan atau sanksiyang berat kepada pelanggar pencemaran.Selain itu upaya lainnya untuk mendukung
data adanya pencemaran adalah denganmeningkatkan peran atau fungsi pemantauanpencemaran lingkungan, baik secara kualitasmaupun kuantitas, sehingga diharapkan padaabad 21 timbulnya pencemaran lingkungansudah dapat dideteksi secara dini dan dapatditangani secara langsung oleh
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
2/8
khususnya masalah pengendalianpencemaran lingkungan.
Sasarannya adalah untuk mendapatkangambaran bahwa sistem pemantauanlingkungan merupakan salah satu bagianyang mempunyai peran penting dalammendukung pengendalian pencemaranlingkungan.
Untuk mencapai tujuan dan sasarankegiatan ini digunakan data pembanding hasilsurvei kondisi pemakaian teknologi informasidi Kantor Lingkungan di 37 kota-kota besar diJepang.
1.3. Pemantauan Lingkungan
Secara umum pemantauan ataumonitoring dapat diartikan sebagai suatuaktivitas dalam pengambilan contoh air atauudara secara berkala ataupun secara terusmenerus untuk keperluan menentukan tingkatpencemaran/radiasi (1). Aktivitas pemantauanadalah merupakan salah satu tugaspengawasan lingkungan dalam mendeteksidan mengevaluasi apabila terjadi perubahankualitas suatu lingkungan
(2).
Pemantauan lingkungan dapatdilakukan secara manual ataupun secaraotomatis. Pemantauan secara manual dapatdiartikan sebagai pengambilan contoh/sampelyang dilakukan oleh manusia baik acakmaupun secara periodik, sedangkan secaraotomatis adalah pengambilan contoh denganbantuan peralatan mekanik ataupun peralatanelektronik. Saat ini perkembangan teknologipemantauan terus berkembang sejalandengan makin tingginya permasalahanlingkungan. Dengan sistem teknologipemantauan digital secara otomatis dapat
mengirim data melalui saluran telepon selularatau sambungan telepon langsung menujusuatu pusat data. Frekuensi radiopun dapatdigunakan untuk mengirim data dari stasiunpemantauan ke pusat pengendali. Sistempemantauan seperti diatas diperlukanbeberapa peralatan pendukung teknologi
Contoh lainnya adalah pemakaian citrasatelit dalam memantau kondisi lingkungan di
suatu lokasi, ini juga merupakan teknologipemantauan yang sudah dimanfaatkan olehilmuwan barat sejak 1970-an. Namun untukmemantau tingkat pencemaran lingkungan,satelit hanya dapat memantau secara fluktualsaja, artinya tingkat pencemaran di suatulokasi dapat diprediksi lebih tinggi atau lebihrendah dibandingkan lokasi lainnya, akantetapi belum dapat diketahui berapa besarkonsentrasinya.
Pada dasarnya pemantauan lingkungantidak harus selalu dilakukan oleh suatuinstitusi pemerintah saja, tetapi setiap orangatau warga negara yang mengetahui ataumenduga adanya pencemaran lingkungan,berhak melaporkan kepada aparat pemerintahdaerah atau aparat Kepolisian terdekat untukditindak lanjuti
(2).
II. METODOLOGI
Dalam melakukan analisis pada tulisanini digunakan data-data sekunder yangberhubungan dengan pemantauan serta datapendukung dari hasil survei penggunaanteknologi informasi pada Kantor-kantorLingkungan dengan mengirimkan kuesionerke semua kantor pemerintahan daerahsebanyak 59 Bagian Lingkungan yang beradadi seluruh ibu kota Prefektur (semacampropinsi) dan kota-kota besar yang ada diJepang. Dari pengiriman kuesioner ke kantorlingkungan tersebut, 37 kantor lingkungan(62,7%) memberikan jawabannya.
III. PEMBAHASAN
Hasil survei pemakaian komputer padakantor pemerintahan yang menanganimasalah lingkungan di 37 kota-kota besar diJepang, diketahui bahwa pemakaiankomputer secara on-line (terhubung kepadasuatu jaringan atau sebuah komputer induk)paling banyak digunakan untuk memantau
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
3/8
udara. Sebagai ilustrasi, sejak tahun 1950-andi Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya
pencemaran udara sudah merupakanmasalah utama di Jepang(2)
, hal inidisebabkan aktivitas ekonomi yang meningkattajam sejak pasca perang dunia II dan padatahun 1960 dilakukan untuk pertama kalinyakegiatan pemantauan pada sulfur dioksidadan jumlah jatuhan debu di beberapa lokasi. Apabila dibandingkan dengan kondisi diIndonesia, masalah penanganan pencemaranudara secara Nasional baru dilakukan padabulan Juli, tahun 1992 dengan Program LangitBirunya. Meskipun masih baru bukan berartikhususnya di kota-kota besar di Indonesia,pencemaran udara paling banyak berasaldari gas buang kendaraan bermotor (60-70%), diikuti industri (10-15%), dan sisanyaberasal dari rumah tangga, pembakaransampah, kebakaran hutan/ ladang dan lainnya(3)
. Untuk kota Jakarta pemantauan kualitasudara dilaksanakan mulai tahun 1987 olehKantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan(KP2L) DKI Jakarta.
Data hasil survei menunjukkan bahwapemantauan kualitas air tidak banyakdilakukan. Hal ini memperlihatkan bahwaJepang sekarang ini menganggap bahwapencemaran air bukan merupakan masalahutama. Meskipun pada tahun peristiwa
pencemaran air oleh logam berat industri didaerah aliran sungai Jintsu, yang dikenalsebagai penyakit Minamata dan Itai-itaitelah menimbulkan korban penduduk sangatbesar. Belajar dari kejadian tersebut danuntuk mencegah supaya tidak terulangkembali, maka pemerintah Jepang membuatperaturan tentang pengawasan pencemaranair yang sangat ketat serta melakukan
pemantauan secara real-time pada badan-badan sungai. Dalam laporan GEMS/Water(Global Environment Monitoring System,Water Monitoring Project ) tahun 1979-1987menjelaskan rata-rata kandungan BOD padasungai-sungai di Jepang relatif sangat kecil(1 43 mg/l) Apabila dibandingkan dengan
program) komputer yang paling banyakdipakai adalah program sistem pemantauan
udara (64,5%), kemudian diikuti programpengelolaan sumber pencemaran udara(56,8%), program pengelolaan sumberpencemaran air (43,2%) dan sebesar 29,7%mengenai simulasi tentang atmosfir sertasisanya mengenai sistem informasilingkungan lainnya (lihat Tabel 2 padaLampiran). Dari hasil ini terlihat pula bahwakegiatan pemantauan khususnya untuk udaralebih banyak dilakukan oleh sebagian besarBagian Lingkungan untuk melakukanpengawasan dan pengendalian pencemaranlingkungan. Program komputer ini dapatmendukung pekerjaan seperti memprosesdata telemetri hasil pemantauan udara, datacitra satelit, dan data lingkungan lainnya, jugauntuk melakukan pengolahan data, analisisdan perencanaan.
Jenis data lingkungan yang palingbanyak dikumpulkan adalah data informasitentang sumber-sumber pencemaran (67,6%),kemudian data pemantauan pencemaranudara (51,4%), data pemantauan pencemaranair (32,4%), data pengukuran kualitas air(21,6%) dan sisanya mengenai data informasilingkungan lainnya (lihat Tabel 3). Peruntukkan data tersebut sebagianbesar untuk disimpan (back-up) (43,0%)
sedangkan 38,0% data untuk dianalisis dansebagian kecil data diberikan ataudisebarluaskan kepada umum (11,6%) dansisanya untuk keperluan lainnya (7,4%).
Kemudian dari hasil survei tentang jenispekerjaan utama apa saja yang dilakukandengan menggunakan alat bantu komputer,terlihat bahwa pemantauan pencemaranudara secara real-time merupakan pekerjaan
yang paling banyak dilakukan oleh kantor-kantor lingkungan di Jepang (83,8%), diikutioleh pekerjaan pengawasan sumber-sumberpencemaran udara (70,3%), meskipun terlihatbahwa pekerjaan pemantauan pencemaranair secara real-time tidak banyak dilakukan(21 6%) mereka lebih banyak melakukan
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
4/8
IV. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan dapat diambildari hasil pembahasan diatas terutama yangmenyangkut masalah peranan pemantauandalam pengelolaan lingkungan adalah :1. Pekerjaan yang paling banyak dilakukan
oleh kantor lingkungan adalah melakukanpemantauan pencemaran udarakemudian diikuti oleh pemantauanpencemaran air dan pemantauan padasumber-sumber pencemaran sertapemantauan pencemaran lingkunganlainya seperti masalah kebisingan danpencemaran radiasi.
7.
8.
2. Sistem pemantauan yang ada saat inisebagian besar didukung oleh teknologiinformasi yang dapat melakukanpemantauan secara real-time danterhubung secara on-line pada pusatpengendali.
3. Program-program komputer yang dibuatbanyak digunakan adalah melakukankegiatan pemantauan pencemaran udaradan pengelolaan sumber-sumberpencemaran udara dan air.
4. Data lingkungan yang paling banyakdikumpulkan adalah data yang berasaldari data sumber-sumber pencemaran,data hasil pemantauan pencemaran
udara dan air.5. Sistem pemantauan dapat mendeteksi
kualitas lingkungan setiap saat sehinggaapabila terdapat pencemaran dapatdiatasi dengan segera dan risiko akibatpencemaran tersebut dapat dikurangi.
Dari kesimpulan diatas secara umumdapat dikatakan bahwa peranan kegiatan
pemantauan dalam pengelolaan lingkungankhususnya dalam pengendalian pencemaranlingkungan merupakan pekerjaan yangpenting dan merupakan kegiatan utamadalam melakukan pengawasan lingkungan disalah satu negara maju seperti Jepang.
5.
6.
Pengendalian Pencemaran Air , PPIPL,BAPEDAL, 1997.
PSIS, BPPT, 1997, Pengkajian TeknologiPemantauan Limbah Industri , Laporan Akhir, Proyek PPLMB, 1997/1998.Satmoko Yudo, Aplikasi TeknologiInformasi di Bagian PengelolaanLingkungan, ANSIS, BPPT, 1996.Satmoko Yudo, Pemantauan LimbahIndustri Secara On-Line, ANSIS, BPPT,1998.......Anonymous, Pengelolaan KualitasUdara, Hijau & Emas, Edisi No.3-April1996, PPPP Jatim-Bapedal.
RIWAYAT PENULIS
Satmoko Yudo, lahir di Bandung 1Nopember 1958, lulus dari UniversitasPadjadjaran, Bandung, jurusan Matematikatahun 1984. Melanjutkan pendidikan S2 diJepang, jurusan Sain Komputer tahun 1992.Saat ini bekerja pada kelompok Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, DirektoratTeknologi Lingkungan, Deputi Bidang TIEML-BPPT.
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
5/8
LAMPIRAN :
Tabel 1. Pemakaian Komputer secara On-Line
No. Sistem on-line Jumlah %
1 Pemantauan pencemaran udara 31 83,8
2 Pemantauan pencemaran air 13 35,1
3 Pemantauan sumber pencemaran 6 16,2
4 Pemantauan pencemaran radiasi 3 8,1
5 Pemantauan trafik kendaraan 2 5,4
6 Pemantauan kebisingan mesin pesawat 2 5,47 Lainnya 8 21,6
Jumlah kota : 37 ; Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 2. Program Komputer untuk Pemantauan Lingkungan
No Program Jumlah %
1 Sistem pemantauan pencemaran udara 24 64,9
2 Sistem manajemen sumber pencemaran udara 21 56,83 Sistem manajemen sumber pencemaran air 16 43,2
4 Simulasi atmosfir 11 29,7
5 Sistem informasi lingkungan 8 21,6
6 Sistem pengukuran kualitas air umum 8 21,6
7 Sistem manajemen sumber pencemaran industri 7 18,9
8 Sistem pemantauan pencemaran air 7 18,9
9 Simulasi lingkungan alami 5 13,5
10 Simulasi pencemaran air 5 13,5
11 Sistem kebisingan kendaraan & lingkungan 4 10,8
12 Sistem pengukuran air tanah 4 10,8
13 Sistem pemantauan kebisingan di bandara 3 8,1
14 Perkiraan derajat foto kimia 2 5,4
16 Sistem proses kimia 2 5,4
15 Proses pencemaran radiasi 2 5,4
Jumlah kota : 37 ; Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 3. Jenis Data-Base yang Dikumpulkan
No Jenis Data-Base Jumlah %
1 Informasi sumber-sumber pencemaran 25 67,6
2 Pemantauan pencemaran udara 19 51 4
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
6/8
Tabel 4. Peruntukan data lingkungan
No Peruntukan Jumlah %
1 Data disimpan 52 43,0
2 Data dianalisis 46 38,0
3 Disebarluaskan kepada umum 14 11,6
4 Lainnya 9 7,4
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tabel 5. Jenis Pekerjaan Utama Yang Dilakukan dengan Bantuan Komputer
U D A R A
No Pekerjaan Jumlah %
1 Pemantauan pencemaran udara secara real-time 31 83,8
2 Pengawasan sumber-sumber pencemaran udara 26 70,3
3 Pengelolaan data sumber pencemaran udara 22 59,5
4 Pengelolaan data udara lainnya 21 56,8
5 Simulasi Pencemaran udara 7 18,9
6 Pengelolaan data hujan asam 3 8,1
7 Pengelolaan perhitungan Oksidan Foto Kimia 2 5,4A I R
No Pekerjaan Jumlah %
1 Pencatatan sumber-sumber pencemaran air 26 70,3
2 Pengelolaan data kualitas air 18 48,6
3 Pengelolaan data sumber pencemaran 13 35,1
4 Pengelolaan data pemakaian air untuk umum 12 32,4
5 Pengawasan air tanah 12 32,4
6 Pemantauan pencemaran kualitas air secara realtime sistem telemetri
8 21,6
7 Simulasi pencemaran kualitas air 5 13,5
8 Pengawasan kualitas air laut dan air sungai 4 10,8
L A I N N Y A
No Pekerjaan Jumlah %
1 Sistem Informasi Lingkungan 12 32,4
2 Pengelolaan data limbah industri 10 27,03 Pengelolaan data kebisingan (Noise-vibration) :
Kendaraan Lingkungan mesin pesawat terbang
765
18,916,213,5
4 Pengelolaan data lingkungan alam 7 18,9
5 Informasi pemetaan 3 8 1
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
7/8
8/19/2019 MANFAAT PEMANTAUAN DALAM BIDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN.pdf
8/8
Air, Water, Noise-Vibration etc.
Industries
Disk Magnetik
CPU64 MB
Line Printer
Line Printer
Typewritter
Modem
PhoneLine
Optic MagneticsDisk
Image Scanner
VoiceInput/output
Equipment
21”
Data ProcessingTerminal
Console Display
Printer
Serial Printer
Internal Bus
1,4 MB
L AN
TelemetryBranchStation
Telemetry
Central Station
Graphic Display
Display
EnvironmentalInformation Center
Modem
TelemetryBranchStation
Floppy Disk
Magnetics Tape
Public InformationBoard
Disk Magnetik
Data ProcessingEquipment
CommunicationControl System
InterfaceEquipment
CPU32 MB
TelemetryCentral Station
Environmental MonitoringTelemetry SystemData
Processing SystemSource of PollutionTelemetry System
Color Printer
Gambar 1. Pemantauan Pencemaran Lingkungan didukung oleh Teknologi Informasi pada sebuah Kantor Lingkungan di Jepang.
Peran Pemantauan Dalam Pengelolaan ......(Satmoko Yudo) 277