Upload
bahtiar-nur-abdilah
View
38
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Manfaat Terapi Musik Bagi Kesehatan
MUSIK bukan hanya sekadar untuk hiburan. Penelitian baru-baru ini menunjukkan
bahwa melodi yang baik merupakan obat yang baik. Musik bisa meredakan rasa
sakit, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, memperbaiki mood, serta
menyembuhkan insomnia. Sekarang ini, terapis musik bersertifikasi bahkan
menggunakan musik untuk mengatasi penyakit jantung, asma dan kepikunan. Tapi,
Anda tidak perlu mempelajari teori musik untuk mendapatkan manfaatnya. Berikut
cara yang bisa Anda lakukan untuk menemukan keharmonisan antara fisik dan
mental Anda.
Merasa sakit? Cobalah padukan musik dengan imajinasi
Peneliti dari Cleveland Clinic menemukan bahwa mendengarkan musik selama satu
jam sehari bisa mengurangi rasa sakit hingga 20 persen. Musik juga dinyatakan bisa
mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit sebelum dan sesduah operasi.
Menurut profesor di bidang terapi musik dari Arts and Quality of Life Research
Center di Temple University, Cheryl Dileo, musik menstimulasi pelepasan
endorphin di otak. Zat kimia otak ini berfungsi menutupi rasa sakit. Selain itu, musik
juga bisa memaksimalkan efek latihan visualisasi yang dikenal dengan guided
imagery. Dalam latihan ini, pasien diminta fokus pada satu gambar tertentu.
Terapi pribadi
Menurut Joke Brandt, PhD dari Temple University, Anda bisa mencoba terapi musik
sendiri di rumah. Cobalah duduk bersila di atas kursi nyaman dengan mata terpejam
. Jika rasa sakit membatasi gerakan Anda, pilihlah musik yang membuat Anda
merasa berenergi. Jika mengalami gangguan tidur, pilihlah nada yang membuat
Anda rileks.
Selanjutnya, pikirkan salah satu tempat favorit Anda, seperti sungai yang tenang atau
pantai di tempat terpencil.”Fokuslah pada tarikan nafas dan sensasi di dalam tubuh
Anda. Bayangkan semua indra Anda berinteraksi dengan tempat favorit tersebut,
mulai dari aroma, bunyi, hingga pemadangan. Saat pikiran Anda sedang
mengembara, fokuslah pada musik,” terang Brandt. Jangan langsung berdiri begitu
musik berhenti. Tetaplah duduk tenang selama satu atau dua menit. Ulangi setiap
hari.
Susah tidur? Cobalah atasi dengan musik
Studi dari University of Toronto menemukan, penderita insomnia yang
mendengarkan pianio klasik selama empat minggu mengalami perbaikan tidur.
Terapi ini, menurut peneliti, meningkatkan kadar melatonin, zat kimia otak yang
mendorong tidur nyenyak.
Phil Eichling, MD dari pusat gangguan tidur di University of Arizona menganjurkan
Anda agar menjadikan musik sebagai bagian dari ritual tidur. Menurut Eichling,
semua musik yang berkaitan dengan relaksasi bisa membantu.
Sedang stres?
Peneliti dari Cleveland Clinic Sandra Siedlecki, PhD, menemukan bahwa
mendengarkan musik riang bisa meredakan gejala-gejala depresi hingga 25 persen.
Tidak hanya itu, masih banyak studi lain yang mengungkap manfaat musik. Studi
baru-baru ini dari Prancis menyatakan bahwa musik New Agebisa mengurangi kadar
hormon stres cortisol. Studi dari University of California menyatakan bahwa
mendengarkan musik klasik bisa menurunkan tekanan darah. Sebuah studi dari
Jepang menyatakan bahwa musik favorit Anda bisa mengusir keletihan saat
berolahraga.
Saat berusaha menghibur diri, terang Dileo, cobalah menghindari lagu-lagu sedih.
Pilihlah lagu riang. Mendengarkan musik ini selama 10 hingga 20 menit tanpa
gangguan bisa memperbaiki mood.
Johan dalam buku Psikologi musik menyebutkan bahwa terapi musik adalah
penggunaan musik sebagai alat terapi untuk memperbaiki, memelihara, dan
meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi. Terapi musik juga cara yang mudah
yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan
hubungan sosial.
Beberapa manfaat terapi musik antara lain:
1. Meningkatkan kreatifitas.
2. Mengurangi kecemasan dan stress.
3. Meningkatkan intelegensi.
4. Mengubah mood menjadi lebih positif.
5. Meningkatkan konsentrasi.
6. Bikin rileks.
7. Mengatasi gangguan autis pada anak kecil.
8. Membuat emosi jadi lebih positif (senang/gembira).
9. Meningkatkan kemampuan bahasa.
Nah, manfaat musik diatas tidak dikarang dan didapatkan begitu saja, akan tetapi
merupakan hasil penelitian dan pengamatan banyak ahli yang melakukan penelitian
tentang efek-efek positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Diantaranya:
1. Jazz.
Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa
mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu
para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L.
Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada
mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD
tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif
(marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia
perkuliahan (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik jazz yang
layak didengarkan (vatonie collection): Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole,
KLA Project (hue he he, nuekat dimasukkan ke jazz ndak pa pa kan?) dll.
2. Rock.
Nah, kalo yang ini gua banget… Siapa bilang bahwa suara musik rock yang bising
itu nggak ada menfaatnya dan bikin kita nggak mikir? Penelitian yang dilakukan
oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow Cladenian
University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya
membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu,
musik rock dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat
“Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan
(vatonie collection): Dream Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The
Queen, dll).
3. Klasik.
Manfaat-manfaat musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart.
Terlepas dari banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel
Halim dalam penelitiannya menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu
penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia ditandai
dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu penyembuhan penyakit-
penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi. Beberapa contoh
musik klasik yang layak didengarkan (vatonie collection): The Ultimate Mozart
Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dll.
Manfaat Musik Klasik Pada Otak
Beberapa penelitian telah dilakukan dalam membuktikan manfaat musik klasik bagi
kesehatan, terutama untuk kecerdaan otak. Memang dalam hidup ini kita tak kan
pernah lepas dari yang namanya musik. dimanapun kita berada kita akan selalu
bersentuhan dengan musik. namun pilihan kita terhadap musik juga dapat
berpengaruh pada kesehatan kita.
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr.
Alfred Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif
dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di
Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik
Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan
Tubuh.Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya,
adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia.
Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia
secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D
major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi.
Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari
Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan
hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan
mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak.
Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang
pertama kali di teliti.
Dikutip dari “INTISARI : Kumpulan Artikel Psikologi Anak 3” di mtvasiablog.com
Penelitian lain juga pernah dilakukan Frances Rauscher dan koleganya dari
Universitas Wisconsin, AS melakukan penelitian hubungan antara kecerdasan dan
musik. Para peneliti dari perguruan tinggi tersebut membagi dua kelompok tikus
hamil. Kepada kelompok pertama diperdengarkan sejumlah sonata-sonata yang
indah dari Mozart. Lalu, bayi-bayi tikus yang baru lahir masih tetap disuguhi musik
yang sama sampai mereka berusia 2 bulan. Kelompok induk lainnya diperdengarkan
musik minimalis Glass dan hal itu dilanjutkan sampai bayi-bayi tikus berusia 2
bulan. Rauscher dan kawan-kawannya kemudian menguji apakah “vitamin musik”
yang diberikan sebagai makanan suplemen untuk dua kelompok tikus itu memberi
dampak pada kecerdasan. Mereka menguji tikus-tikus bayi itu untuk berlomba di
jaringan jalan yang ruwet, jalan yang simpang siur, untuk mendapatkan hadiah
makanan. Hasil uji coba sangat mengesankan. Bayi-bayi tikus yang mendapatkan
“vitamin musik klasik” dari sonata-sonata Mozart bekerja dengan sempurna dan
sedikit sekali melakukan kesalahan dan mereka membutuhkan waktu yang tidak
terlalu lama untuk makanan sebagai hadiahnya. Sedangkan kelompok tikus yang
mendapat vitamin musik minimalis dari Glass tampak tidak secerdas kelompok
“klasik”. Demikian laporan para peneliti dalam jurnal ilmiah Neurological Research
seperti yang dikutip oleh Reuters (5/8/98).
Penelitian tersebut mengisyaratkan musik yang kompleks (musik klasik) telah
meningkatkan daya belajar tikus terhadap ruang dan waktu (spatial-temporal). Dan
hal ini juga berlaku untuk manusia. Para peneliti sampai pada kesimpulan,
kemampuan spatial dapat ditemukan pada orang yang telah mendapat pelajaran
matematika, musik dan ilmu pengetahuan. Penelitian diatas menguatkan hasil
penelitian selama ini mengenai pengaruh musik klasik pada peningkatan kecerdasan.
UNESCO Music Council malah telah menegaskan, pertama, musik klasik adalah
alat pendidikan. Kedua, musik adalah alat untuk mempertajam rasa inteletual
manusia (intellect Einfullung). Musik yang demikian biasanya mempunyai
keseimbangan antara empat unsur musik, yakni melodi, harmoni, irama (rhythm)
dan warna suara (timbre). Musik yang memenuhi persyaratan ini adalah musik
klasik, semi klasik, musik rakyat juga musik tradisional seperti karawitan.
- See more at: http://www.rahasiaotak.com/manfaat-terapi-musik-bagi-
kesehatan/#sthash.mWAR6PVx.dpuf