Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    1/20

    1

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Seperti salah satufilosofis Pasangrahan yangmungkin sudah terlupakanbanyak warga. PA: Pamon-dokan, SANG: Sangu, RA: rai-raka (saudara), HAN: haneut.insyaAllah dengan me-mahami filosofis tersebut,silaturahmi kita akan semakin

    erat dan kita akan semakin yakin bahwa KPMJB ada-lah milik kita bersama.

    Wanita dan

    Kepemimpinan

    Berkontribusi PadaKPMJB, Why Not?

    Selengkapnya di hal.6

    Hal. 13 Hal. 5

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    2/20

    2

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Berkontribusi Pada KPMJB, Why Not?

    Sejuta Potensi Segudang Prestasi Pahlawan SPA

    Wawancara dengan para calon Gubernur KPMJB

    Menjalin Komunikasi Yang Harmoni Dalam Kemajemukan

    Wanita dan Kepemimpinan

    Hymenoptera

    Telisik Singkat Arah Kiblat Masjid-masjid di Kairo

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    3/20

    3

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Alhamdulillah sebuah kata yang terucap dari lisan atas segala nikmat yang diberi-kan Allah Taala kepada kita, khususnya dengan segala nikmat-Nya, Manggala bisa kem-bali hadir memberikan beberapa informasi kepada warga Paguyuban sekalian. Shalawatserta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

    Semenjak tahun 1995, Manggala di bawah nahkoda Abdul Rauf Sumatra, Lc sudahmenjadi sarana KPMJB yang berperan sebagai media publikasi. Dalam perjalanannya,

    Manggala selain berperan seperti yang disebutkan sebelumnya, juga sebagai penyeimbangsosial. Artinya, ketika di dalam KPMJB terjadi masalah atau terjadi sebuah kekeliruan,maka Manggala yang menyampaikannya kepada warga, agar solusi bisa didapatkan danberita pun selalu bernilai objektif. Bahkan dulu Manggala terkenal sering mengkritik ter-hadap hal-hal yang ada di KPMJB.

    Seiring berjalannya waktu, taring Manggala semakin tumpul. Minat warga untukberkontribusi di dalamnya semakin minim. Apalagi ketika berubahnya status Manggaladari Badan Otonom menjadi di bawah Departemen Infotek, sehingga ketika Manggalaingin mem-floor-kan beberapa masalah ke-DP-an, maka hal tersebut seakan-akan cender-

    ung seperti membuka kartu sendiri.Namun demi terjaganya keseimbangan sosial, Manggala mencoba untuk kembali

    menjalankan tugas dengan karakter yang dulu dengan tanpa meninggalkan keobjektifansebuah berita, khususnya pada edisi ini. Pada edisi ini akang dan teteh sekalian akandisuguhkan dengan beberapa informasi yang berkaitan dengan SPA (Sidang Permusya-waratan Anggota), alasan untuk berkontribusi demi KPMJB dan beberapa kegiatan KPMJBdi akhir masa kepengurusan saudara Jajang. Di rubrik ensiklopedia, ada Fahmi Hasanyang mengupas singkat tentang arah kiblat pada setiap masjid yang ada di Kairo, rubrikFemina ada Urwatul Wutsqo dengan Wanita dan Kepemimpinan serta banyak lagi!

    Pada akhirnya, Akang dan Teteh kami mengharapkan sebuah pengertian, bahwasegala saran, kritikan dan opini adalah untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Tidak adadi dalamnya yang dilatarbelakangi oleh intervensi seseorang atau pun niat untuk men-

    jatuhkan. Semoga Manggala tetap eksis dalam menyebarkan informasi dan istikamah da-lam menjaga keseimbangan sosial KPMJB. Amin, selamat membaca! (Hilmy Mubarok)

    Oleh: Hilmy Mubarok

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    4/20

    4

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Cover

    Who Becomes NextGovernor?Saga AIRabiul Akhir 1434 H1/2 Letter Booklet

    Penanggung JawabGubernur KPMJB

    Pimpinan RedaksiSalsabila Apri Putranto

    Pimpinan PerusahaanUrwatul Wutsqo

    Dewan Redaksi

    Fahmi Hasan NugrohoMaryam al Adzra

    EditorHilmy Mubarok

    Ilustrasi & Lay-OutMufida Inas Aulia Irianto

    Alamat RedaksiMecca Tower No. 17Block 28 Flat 201-202 9th DistrictNasr City, CairoEgypt

    Setahun sudah bergulir masa kerja besar diperiode 2012-2013 ini. Memasuki pertengahan

    musim dingin, lagi dan lagi SPA ramai digaungkankhalayak. Lisan bertebaran melafalkan sederetnama yang pantas untuk memetakan masa depanKPMJB setahun kemudian. Maka lahirlah duanama. Mereka-mereka yang telah lulus screeningdan terpantasi untuk menggagah langkah,

    membawa harumnya KPMJB dalam geliat rodaMasisir di tanah ini.KPMJB dalam payung Dewan Pengurus

    periode ini sejatinya telah menjejak sejarahperjalanan. Bergemilang, bergelora, menaburinspirasi untuk ditemurunkan dalam harmoni-harmoni kesejahteraan. Untuk dieratkan dalambingkai baik memori manusia-manusianya.

    Hakikat dalam juang, satu langkah pernahterhenti maka akan datang ribuan langkah yang

    menguatkan. Karena istana pasir tak bisa dibangunhanya dengan satu jari. Ia wajib dibantu dengansembilan jari lainnya. Saling meneguhkan dalamsatu dewan kepengurusan.

    Maka apalah kehakikian dalam lembarpertanggungjawaban di dataran bumi ini. Kelak,dalam mata penguasaNya, tiada sehuruf pun lesetteramati. Harmonisasi KPMJB terletak pada peluhDewan Pengurusnya dalam mengeratkan,memenangkan, mensejajarkan langkah warganya

    untuk terus merapat pada cahaya kejeniusan.

    Salam sayonara dari kami,Dewan Redaksi Manggala yang masih tertatihmentaati deadline terbit hingga kini.

    Oleh: Salsabila Apri Putranto

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    5/20

    5

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    KPMJB merupakan sebuah komunitas berkumpulnya mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Jawa

    Barat .KPMJB dikenal dengan kekeluargaan yang anggotanya sangat majemuk. Namun meski berasaldari provinsi yang sama, mereka tetap berbeda. Di antara mereka ada yang dating dengan latar belakangpesantren, dari kalangan pembisnis, pemusik, politikus dan lain sebagainya. Oleh karena itu, menurut sayahal tersebut merupakan sebuah peluang untuk kita membuat link, relasi dan lain-lain, khususnya untukkepentingan kita di tanah air.

    Merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, bahwa lama atau sebentar kita di sini, kita akan kembalike tanah air. Ya, jadi siapa lagi yang akan menjadipartnerkita selain teman-teman kita di KPMJB? Maka dariitu, kita benar-benar harus memanfaatkan waktu kita di sini selain belajar, juga menjalin relasi dengan ka-wan-kawan, khususnya dengan kawan yang datang dari daerah yang sama. Tidak ada cara lain untukmendapatkan itu semua, kecuali dengan masuk dan aktif di KPMJB, sehingga kita pun mengenal banyakkawan, akrab dengan mereka dan tentunya saling berbagi, khususnya ketika kita kembali ke tanah air.

    Jangan berfikir sempit ketika bagaimana untuk masuk dan gabung dengan KPMJB, karena perludiketahui bahwa KPMJB merupakan kekeluargaan yang kaya dengan potensi, baik di bidang keilmuan,keorganisasian, bahkan seni budaya. Oleh karena itu, kita mampu bergabung dengan KPMJB disesuaikandengan minat bakat yang kita miliki, karena setiap warga pasti berbed acara dalam memajukan KPMJB. Jikaanda bisa menulis, masuklah ke dalam KPMJB dengan bergabung komunitas tulis-menulis, seperti BuletinManggala dan Langgar Padjadjaran. Jika anda memiliki minat dan bakat dalam seni budaya, masuklah kedalam KPMJB dengan bergabung komunitas yang konsen dalam hal tersebut, seperti Lingkung Seni GentraPasundan (LSGP). Jika anda berminat dan berbakat dalam segi olahraga, bergabunglah dengan SiliwangiSport Club, di mana di dalamnya terdapat beberapa cabang olahraga, seperti sepak bola, basket, volly danlain sebagainya. Dan banyak lagi dari KPMJB yang bisa digali dan dimanfaatkan demi prestasi akademis

    kita dan kepentingan kita di tanah air nanti.Banyak dari warga Paguyuban yang dengan aktif di dalam KPMJB, ia mampu menjadi orang

    besar. Artinya, ketika mereka benar-benar memanfaatkan semua yang ada di KPMJB, maka mereka me-rasakan sendiri faidah-faidah yang ada di dalamnya. Di antara warga Paguyuban yang memiliki peran pent-ing dalam dunia kepenulisan, seperti Mang UdoYamin, Mang Yadi Saeful, Mang Irsyan Asyari. Yang ber-peran pada sektor keilmuan, alias yang sering memberi bimbingan muqoror, ceramah, kajian, di antaranya,Ust. Aep Saepullah, Ust. Roni, Ust. Jamal, Ust.Rahmat, Ust. Khanova dan banyak lagi.

    Selanjutnya dari sisi seni dan budaya, adaMang Naemullah Akhyar,Mang Abu, Teh Erma dan lainsebagainya yang sering menjadikan Pasangarahan hangat dan membawa harum nama KPMJB, baik di kan-cah Masisir atau Internasional dengan alunan music daerah yang khas. Di dalam bidang olahraga, banyakanggota yang membuat KPMJB, khususnya Siliwangi Sport Club ditakuti oleh kekeluargaan lain. Artinya,

    ketika KPMJB mengikuti beberapa turnamen, maka ia mejadi club yang disegani dan tak jarang menjadijuara pada turnamen tersebut, seperti pada Azhari Basket Ball (ABC) #2. Di antara mereka adaMangAvip,MangAgus,MangJian,Mang Heris,Mang Davik dan masih banyak lagi.

    Keorganisasian yang ada di Masisir pun turut diramaikan oleh warga Paguyuban, termasuk organ-isasi induk PPMI yang selama tiga tahun bertutur-turut dipimpin oleh anggota KPMJB. Adapun yang ber-peran penting dalam keorganisasian khususnya di dalam KPMJB di antaranya, Mang Syarif, Mang FahmiGumilar, Teh Ismah, Teh Fitri, Abu Nashar dan masih banyak lagi. Yang aktif dan berperan penting di Pasan-grahan, di antaranya adaMang Nanang,Mang Dadan Kecrek dan lain sebagainya.

    Dan masih banyak lagi segi yang kita bias perhatikan, sehingga kita bias bergabung dengan KPMJBmelalui segi tersebut. Di sisi lain, pengabdian merupakan hal yang lazim untuk kita sebagai seorang Muslim,

    karena salah satu alasan kita diciptakan adalah untuk beribadah sekaligus menjadi khalifah. Sebagai maha-siswa Al-Azhar, kita pasti tahu bahwa ibadah bukan hanya mahdlah saja,tetapi di sana juga ada ibadah yangghairumahdlah alias ibadah yang ada hubungannya dengan sesame makhluk. Dan dalam organisasilah kitabias melakukan itu semua. Kita selalu berjanji pada Allah dalam setiap salat kita dengan berucap inna salatiiwanusuukiwamahyaaya, wamamaati lillahi rabbilalamin. Intinya segala kehidupan kita adalah untuk ibadahkepada Allah. Oleh karena itu mulailah berjuang dan berlomba-lomba dalam kebaikan, dari sisi manapundengan cara apapun.Bagi anda yang tak mampu berjuang dengan harta, berjuanglah dengan tenaga. Jika

    Bersambung ke halaman 12

    Oleh: Miftahul Ulum

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    6/20

    6

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Oleh: Hilmy Mubarok

    Bara api tidak akan terus menyala,kecuali kayu-kayu bakar yang telahhabis terbakar diganti dengan kayu bakar yangbaru. Selama kayu bakar terus diperbarui, selamaitu juga bara api akan terus menyala. Begitu jugadengan sebuah organisasi. Organisasi dengan

    segala kegiatan dan kontribusinya akan terusterasa, selama kepengurusan di dalamnya men-galami perubahan. Ketika sebuah kepengurusantelah habis masanya, maka harus ada seseorangyang meneruskan estafet kepengurusan, hinggaorganisasi tersebut tidak vakum dan akhirnyamati.

    Analogi di atas berlaku untuk semua ele-men yang dinilai sebagai organisasi, termasuksebuah komunitas, baik kecil atau pun besar. Un-

    tuk saat ini, KPMJB sedang melakukan prosestersebut. Dengan warganya yang majemuk, kiniKPMJB sedang merayakan SPA (Sidang Per-musyawaratan Anggota). Sebuah kegiatan yangsangat menentukan KPMJB ke depan. Sebagaima-na yang kita ketahui, kepengurusan saudara Ja-

    jang dan kawan-kawan tinggal menghitung harimenuju akhir masa jabatan mereka. Oleh karenaitu, hasil akhir SPA tiada lain adalah perubahanstruktur kepengurusan, khususnya penentuan

    Gubernur KPMJB periode 2013-2014.Setelah screening dilakukan, telah muncul

    kandidat Gubernur yang akan memimpin KPMJBsatu periode ke depan, pertama adalah WahyudinApud perwakilan SSSC dan Harry Choirumanperwakilan Bandung. Para warga diberikankebebasan untuk memilih siapa yang layak untukmemimpin KPMJB ke depan. Apalagi setelahacara debat kandidat kemarin, warga Paguyubansudah tentu memiliki tashawur yang cukup jelas

    bagaimana KPMJB ke depan dan sebuah pilihanuntuk siapa yang layak memimpin KPMJB satuperiode ke depan. Namun perlu diketahui, semuakegitan SPA yang telah berjalan maupun yangakan dilaksanakan tiada lain adalah berkat kerjasama kawan-kawan baru kedatangan tahun 2012.Seakan-akan mereka sudah pernah melakukankegiatan seperi ini, Emil dan kawan-kawan ter-

    lihat serius dan baik dalam menjalanikewajibannya sebagai panitia SPA, sehingga bisadikatakan bahwa panitia SPA untuk tahun inidinilai lebih baik dari pada dua tahun ke belakang(red). Terutama semangat mereka dalam men-

    jalani kepanitiaan dan usaha mereka dalam mem-

    berikan yang terbaik untuk KPMJB. Anak barusekarang mah mudah diatur, tinggal set set set,langsung mereka kerjakan, tutur Miftahul Ulumyang menduduki kursi MPA periode 2012-2013.Hal yang mencolok dari kepanitiaan sekarangadalah penggunaan sarana jejaring sosial dalammenyebarkan informasi-informasi yang berkaitandengan SPA.Di Balik Potensi dan Prestasi

    KPMJB tidak hanya sekedar sebauh

    komunitas yang mengumpulkan mahasiswa Al-Azhar yang berasal dari Jawa Barat, tetapi lebihdari itu. KPMJB merupakan sebuah wadah bagipara anggotanya untuk saling mengasih,mengasuh dan mengasah. Selain itu, KPMJBmerupakan kekeluargaan yang memiliki taringdi hadapan MASISIR. Banyak dari anggota organ-isasi lain yang berkonsultasi ke pihak KPMJB, baikdalam masalah program kerja, undang-undangatau hal lainnya. Bahkan founding father sistem

    SGS (Student Government System) yangdigunakan PPMI hingga sekarang, salah satu darimereka berasal dari warga KPMJB. SGS (StudentGovernment System) yang digunakan PPMI hing-ga sekarang, salah satu dari mereka berasal dariwarga KPMJB.

    Bukti kongkrit lainnya, banyak wargaPaguyuban yang menjadi top leader di organisasi-organisasi yang ada di kancah Masisir ataumenempati bagian penting pada sebauh elemen

    Masisir. Mari sejenak kita telusuri. PPMI, organ-isasi induk ini sudah hampir tiga tahun berturut-turut dipimpin oleh seseorang yang berasal wargaPaguyuban termasuk kursi MPA (Majelis Per-musyawaratan Anggota) dan BPA (Badan Per-wakilan Anggota) PPMI sendiri. Organisasi -afiliatif, almamater dan SENAT pun tidak keting-galan, banyak dari warga Paguyuban yang men-

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    7/20

    7

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    dalam kepengurusannya. Selain itu dibeberapa media massa Masisir pun warga Pa-guyuban menempati beberapa sektor pentingdalam kru redaksinya, seperti pimpinan redaksi,pimpinan umum, editor dan lain sebagainya.umum, editor dan lain sebagainya.

    Hal di atas merupakan karunia yang patutdisyukuri, dikembangkan dan ditularkan.Disyukuri karena selain menghasilkan image baikuntuk KPMJB, juga hal tersebut bisa memudahkanKPMJB untuk bergerak dan berkontribusi bagiMASISIR umumnya dan khususnya bagi wargaPaguyuban. Dikembangkan dan ditularkan, usahaini harus dijalankan hingga junior-junior yangnanti akan menjadi senior, memiliki potensi dankecapakan dalam berorganisasi dan kaderisasipun akan terus berjalan, KPMJB pun akan selalumenjadi nomer satu.

    Taring organisasi yang lahir pada 10November 1977 ini bukan hanya terlihat dari po-tensinya saja, tetapi dalam prestasi, khususnyaakademis pun KPMJB bisa dikatakan yang ter-baik. Banyak dari warga Paguyuban yang meraihimtiyaz, dan jayyid jiddan, hingga ketika KPMJBada di bawah nahkoda Jajang, dinobatkan olehPPMI sebagai kekeluargaan terbaik. Belum lagidengan prestasi perlombaan olahraga dan kese-nian, KPMJB merupakan salah satu kekeluargaanyang memiliki prestasi yang cukup gemilang.

    Namun tidak ada gading yang tak retak.Khususnya dalam kepengurusan satu periode kebelakang. Meski prestasi, baik akademis, olahragaatau seni dinilai baik, tidak menutupi kemung-kinan untuk memiliki cacat yang harus diperbaiki.Artinya, di sinilah kita bisa mengambil hikmahdan pelajarannya dengan mengetahui dan tidakmengulangi. Di antara warga ada yang menga-takan bahwa kegiatan KPMJB mengalami vakum,khususnya kegiatan seni. Kegiatan yang dikelolaBadan Otonom (BO) Lingkung Seni Gentra Pasun-dan (LSGP) ini, tidak terlalu intens seperti bebera-pa tahun sebelumnya. Wajar kalau ada yangberbicara seperti itu, karena beberapa latihan yangkami lakukan tidak selamanya di Pasangrahanatau mungkin mereka tidak memperhatikan.

    Selain itu, hal ini karena minimnya un-dangan yang masuk, khususnya dari KBRI. Tu-tur Hilman panjang lebar. Oleh karena itu, adabeberapa insiatif yang akan dilakukan LSGP, sep-erti yang disampaikan pada rubrik warta kita,LSGP Kembali Berbunyi.

    Seorang warga berasal dari SSSC punmenuturkan hal yang sama. Namun ia lebih

    mengkritisi struktur kepengurusannya. Ia menga-takan bahwa tak jarang antara BPH (Badan Pen-gurus Harian), BO (Badan Otonom). LK (LembagaKhusus) berselisih. Bahkan antara BPH pun salingberselisih, sehingga ia mengharapkan agar kepen-gurusan yang baru nanti bisa selalu merangkul

    semua anggota, baik junior, senior ataupunsesepuh.Mampu Memimpin dan Dipimpin

    Sesuai dengan nasihat lama, pengalamanadalah sebaik-baik guru, kepada kandidat Gubernuralangkah baiknya untuk memperhatikan hal-halsebelumnya. Artinya, ia harus mampu memper-tahankan apa yang baik, memperbaiki apa yangburuk, mengembangkan yang baik menjadi lebihbaik lagi, even the best, can be improved.

    Di sisi lain, karena warga Paguyubanyang majemuk, pemimpin KPMJB nanti mestimemiliki kecakapan dalam merangkul seluruhwarga Paguyuban, tanpa terkecuali. Dengan ke-cakapan dalam merangkul, ia akan mampu mem-buat kegiatan-kegiatan KPMJB dihadiri oleh ban-yak warga dan sasaran serta tujuan pun bisa ter-sampaikan, karena jika diamati beberapa tahunini, KPMJB masih tergolong sebuah organisasiyang terkotak-kotak. Artinya, warga Paguyu-ban terbagi kepada beberapa kelompok. Bahkanada yang menilai semua ini demi kepentinganmasing-masing kelompok tersebut. Dengan katalain, jika KPMJB dipimpin oleh seseorang darikelompok A, maka hadirin pun pada setiapacaranya tidak terlepas dari golongan A saja,begitu pun sebaliknya. Hal ini lah yang sangatdisayangkan, tidak sedikit karena hal tersebuttimbullah permusuhan atau perpecahan di antarawarga, sehingga kegiatan-kegiatan pun tidaksepenuhnya maksimal.

    Oleh karena itu, kita pun harus mem-

    benahi bersama-sama, karena KPMJB milik kita

    semua dan sejatinya KPMJB bukan organisasi

    yang berorientasi politik yang formal, tetapi

    merupakan organisasi yang berasaskan per-

    saudaraan. Seperti salah satu filosofis Pasan-

    grahan yang mungkin sudah terlupakan banyak

    warga. PA: Pamondokan, SANG: Sangu, RA: rai-raka (saudara), HAN: haneut. insyaAllah dengan

    memahami filosofis tersebut, silaturahmi kita

    akan semakin erat dan kita akan semakin yakin

    bahwa KPMJB adalah milik kita bersama.

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    8/20

    8

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Hiruk pikuk sore hari di pertengahan winter ternyata tak menyurutkan

    langkah calon Gubernur KPMJB bernomor urut satu ini untuk tetapmenepati janji dengan kru Manggala dalam sesi wawancara. Dengan senyum letih namun

    kobar semangat yang tetap tampak, Wahyudin, panggilan akrab yang kerap tersapa,menjawab pertanyaan alasannya mencalonkan diri dalam pemilihan kali ini. Motivasi utama yang meyakinkan

    saya untuk mencalonkan diri, karena saya merasa ingin berkontribusi lebih. Selama ini saya aktif di KPMJB, tapi

    semua yang saya berikan, terkadang tidak tersalurkan. Mungkin ketika terpilih nanti, semua ide yang selama iniada, dapat tersalurkan dengan baik. Saya ingin berkontribusi lebih untuk kemajuan KPMJB. Adapun motivasi

    lainnya, karena adanya dorongan dari kawan-kawan. Mereka telah dari jauh-jauh hari, ketika tawakuf kegiatan

    organisasi di ujian term 1, dengan kuat mendorong saya untuk maju. Seandainya tidak ada dukungan dari kawan-kawan dalam pencalonan kali ini, kemungkinan besar saya tidak akan sampai pada langkah ini. Percaya diri itu

    perlu, tapi kepedean juga terlalu. Dalam artian, saya ingin berkontribusi lebih, namun bukan untuk menjadiGubernur. Ketika keinginan untuk dapat berkontribusi telah sedemikian kokoh, dan disana terdapat dorongan darikawan-kawan, maka bismillah, ucapnya dengan mantap.

    Perihal perasaannya ketika telah dinyatakan lolos dalam screening lalu, ia kembali menjawab dengan

    senyum, Tentu rasa lega itu ada. Namun rasa lega itu juga dihantui dengan perasaan kalut, seandainya saya jadikelak, mampukah saya mengemban amanah ini dengan baik? Itulah yang ada dalam benak saya saat ini. Ketika

    telah dinyatakan lolos screening, saya merasa seolah kawan-kawan mempunyai sekat dengan saya, sesuatu yang

    saya khawatirkan semenjak awal. Ada beberapa dari kawan-kawan yang menjaga jarak. Dan perihal seperti inisebenarnya sudah manusiawi, hanya bagaimana kemampuan kita saja dalam menyikapi kedepannya nanti. Seperti yang tertulis dalam pamflet pencalonan dirinya, ia ingin menciptakan KPMJB kedepan dengan suasana

    harmonis, yang bermakna GUYUB dalam bahasa sunda. Tanpa ada batasan ras dan golongan. Kita di Jawa

    Barat ini terdiri dari berbagai macam suku, saya ingin menciptakan suasana harmonis, karena selama ini dalamanggapan banyak orang, masih dimiliki oleh golongan2 tertentu. Saya ingin menghilangkan sekat-sekat seperti

    itu. Salah satu alasan terbesar dalam memilih visi dan misi seperti ini dikarenakan saya ingin menjadikan KPMJBmenjadi kekeluargaan yang benar-benar dimilki oleh semua warganya, tidak hanya milik sebagian orang. Saya

    juga ingin menjadikan KPMJB sebagaimana yang telah diamanatkan dalam ADART dan GBHO, yaitu menjadisarana atau fasisilitas penunjang kesuksesan warga Jawa Barat di Mesir, baik dari akademis, sosial, budaya,

    olahraga, dan potensi-potensi lainnya, ia bertutur.Saya menggabungkan kelima program unggulan ini, serbagai sarana kesuksesan warga. Contoh di

    dalamnya, disana akan diadakan pelatihan bahasa arab yang akan diadakan dua kelas. Kelas pertama, berupa

    Sanggar Terjemah. Dalam sanggar terjemah ini, kita akan memaksimalkan SDM KPMJB yang yang

    berkompeten di bidang ini. Tujuan didirikannya sanggar terjemah ini, saya merasa kurang bisa memahami

    muqorror, dan ternyata perasaan ini tak hanya saya yang merasakan. Ketika ingin belajar bersama, kendalautamanya terletak pada bahasa. Dengan dapat memahami muqorror itu dgn baik, kita Insya Allah tidak akan

    susah untuk lulus dengan lancar. Tujuan lainnya adalah untuk peningkatan kualitas akademis. Kelas kedua, berupa kelas Intensif Bahasa Arab. Penjabaran kelas ini dimulai dari pengetahuan dasar

    yaitu nahwu sorf, muhadatsah, kemudian dilanjutkan dengan insya. Dalam kelas ini saya akan berfokus kepada

    kawan-kawan baru, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa kawan-kawan lama juga membutuhkan kelas ini.Ada pula kajian Langgar Padjajaran, kelompok kajian yang telah ada di KPMJB, namun akan dioptimalkan lagi,

    serta diberi dukungan lebih, agar lebih berkembang. KPMJB selama ini berangan angan ingin mempunyai

    lembaga kajian yang independen, Alhamdulillah terwujud di akhir periode kepengurusan 2012 2013 ini, dan ituakan saya optimalkan menjadi program unggulan saya, agar di hari kemudian benar-benar lahir.

    Menjadi salah satu fokus saya pula, tingkat empat yang akan lulus di tahun ini, jumlahnya tidak sedikit,

    termasuk di KPMJB. Saya akan mengadakan kiranya seminggu atau dua minggu pelatihan itensif, yang mana didalamnya terdapat Pelatihan Zakat, Pelatihan Mawarits, untuk bekal di kemudian hari saat kembali ke tanah

    air. Terutama kawan-kawan non syariah yang dirasa kurang akan bekal pelatihan seperti ini, namun akan sangat

    dibutuhkan sekali dalam peradaban masyarakat kelak. Karena masyarakat kita tidak memandang jurusan apa kitabelajar, yang mereka tau, ketika kita ditanya tentang suatu permasalahan maka akan ada solusi untuk

    menghukuminya. Walau pelatihan zakat dan mawarits telah diadakan di luar KPMJB, namun kita tetap ingin

    memfasilitasi warga KPMJB itu sendiri.Bersambung ke halaman 12

    Oleh: Salsabila & Maryam

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    9/20

    9

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Di sela acara IAC (Indonesia al-Quran Qomunity), Harry Choiruman, yang akrab disapa Hary

    menyempatkan diri untuk berbincang santai dengan Kru Manggala. Pembawaannya yang tenang dan

    friendly menjadikan atmosfer siang itu semakin cheerful. Dengan backsound suara para peseta dauroh

    tahsin, pria asal Bandung ini menjelaskan alasan dia mencalonkan diri sebagai Ketua KPMJB,sebenarnya saya mencalonkan diri sebagai calon gubernur KPMJB adalah lebih karena kepercayaan

    para sahabat saya. Ia pun berkisah saat salah seorang kawannya menunjuknya untuk mencalonkan diri

    sebagai gubernur KPMJB. Sontak ia menolaknya. Pria ini merasa belum siap untuk memimpin kum-pulan warga Jawa Barat di Mesir. Tapi dengan dorongan para sahabatnya, ia pun meminta waktu dua

    hari untuk memikirkan dengan matang. Tanpa ditunda, pria lulusan Madrasah Aliyah Al -Mukmin Solo

    ini mengirimkan pesan singkat tentang keresahannya ini kepada orang tua nya melalui BBM. Tepat jamtiga pagi, orang tua Hary membalas pesannya. Singkat kata, Orang tua Hary menyutujui apapun kepu-

    tusan Hary.

    Dengan motto, Melangkah Bersama dengan Segala Warna. Hary mantap mencalonkan dirimenjadi gubernur KPMJB. Nomor urut 2 dilabelkan padanya dalam pemilu kali ini. Ditanya dengan

    maksud dari motto tersebut, Harry tersenyum, Sejatinya KPMJB bukanlah warga Sunda saja. Berbagai

    macam kebudayaan sesungguhnya ada di KPMJB ini. Meski memang Jawa Barat identik dengan budayaSunda. Dengan keragaman yang ada ini justru jangan membuat kita menjadi renggang. Tapi marilah kita

    melangkah bersama, saling mendukung satu dengan yang lainnya, saling menghormati sehingga tercipta

    keharmonisan.Hary menerangkan dengan keragaman yang ada ini diharapkan seluruh warga termotifasi untuk

    berprestasi. Keragaman ini akan membuat keragaman dalam pola pikir warga. Sehingga setiap individu

    memperkaya diri dengan berbagai macam ilmu agar lebih berkompeten.Pengalamannya menjadi pengurus dalam IAC, membuat Harry memposisikan Tahfidz al

    -

    Quran al-Karim dalam program unggulan. Sebagai penunjang program tahfidz 1 juz di kampus. Di

    samping adanya Study Club yang dirancang untuk menunjang prestasi akademik warga. Bahkan ia punmemasukkan Language Course tiga bahasa, Arabic, English, France sebagai dasar interaksi anggota

    dengan warga Negara asing lainnya di Mesir. Hary bertutur, Meskipun kita belum dapat mencetakgenerasi hufadz sebagai program unggulan, setidaknya kita memulai dari hal sederhana yang telah di-

    wajibkan al-Azhar (satu tahun satu juz :red). Berdasarkan survey lapangan, saya menemukan ada be-

    berapa mahasiswa yang rosib di maddah tahfidz ini.Berbicara mengenai seni, Hary pun langsung menyinggung Gebyar Parahyangan. Hary mem-

    berikan sedikit bocoran mengenai pagelaran akbar yang tiap tahun diadakan oleh KPMJB ini, Ini masih

    dalam pikiran saya saja, ya. Saya ingin di Gebyar Parahyangan kelak, tidak hanya ditampilkan budayasunda saja. Namun, semua budaya yang ada di Jawa Barat. Misalnya, budaya betawi pinggiran yang

    akrab dengan warga Bekasi. Atau kebudayaan Cirebon. Sehingga dalam eventtersebut kita semua benar-

    benar duduk bersama. Menikmati keindahan pertunjukkan seni bersama-sama. Harry pun meralat

    kesalahan ketik dalam pamphlet di poin keempat program unggulan yang tertulis, Gebyar Parahyangan

    saja. Itu kurang kata Menyemarakkan sebelum Gebyar Parahyangan seharusnya, Memeriahkan

    Kembali Gebyar Parahyangan, Ujar Harry kalem.Iseng Kru Manggala bertanya mengenai pendapat Harry terhadap sebagian warga yang jarang

    ke KPMJB. Harry menjawab dengan bijak, Bila memang kendala sebagian warga tersebut adalah baha-

    sa. Jangan khawatir. Ke depannya, kita mencoba saling memahami. Bila warga tersebut tidak bias baha-sa Sunda. Ya, berarti kita jangan berbicara bahasa sunda kepadanya. Gunakan bahasa Indonesia. Tapi ga

    ada salahnya juga kan yang belum bisa bahasa Sunda belajar sedikit demi sedikit. Bisa dibilangmem-perkaya bahasa.

    Disingguh mengenai Fosmagati Harry menjawab tegas, Mereka saudara saya. Saya menghor-

    mati mereka. Jika masih ada harapan untuk melangkah bersama tentu saya bahagia. Tapi bila tidak ber-

    kenan, saya pun menghormati keputusan mereka.Setengah jam sudah Kru Manggala menyita waktu Cagub berperawakan sedang ini. Kesederha-

    naannya membuat siapun merasa nyaman duduk lama di sampingnya. Di akhir perbincangan Harry

    menambahkan, Jikalau saya tidak terpilih tentu manfaatnya akan banyak untuk saya. Sama seperti bilasaya terpilih. Lillahi taala.

    Oleh: Lia dan Urwa

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    10/20

    10

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Rasisme dan diskriminisme merupakan pahamyang sangat paradok dengan kemajemukan.Jammes Monrou dengan doktrinnya American ison America telah menganggap bahwa bangsaAmerika paling baik dari bangsa lain. BennetoMussolini dengan ajarannya, Fasisme Italia mera-sa bahwa bangsanya lebih mulia dari bangsa lain.Hirohito dengan Fasisme Jepangnya mencetuskanbahwa bangsanya paling pantas memimpindunia. Alhasil paham-paham tersebut tidak

    menghargai kemajemukan. Samuel Etoo, man-tan pemain klub sepakbola Barcelona asal Kame-run pun ikut menjadi salah satu korban rasisme,sehingga jauh-jauh hari Persatuan Sepakbola Ero-pa (UEF) mencanangkan program kampanyeLets Kick Racism out of Football. Dan di Indo-nesia kita diinggatkan akan kerusuhan Mei 1998,di mana sasaran utamanya adalah orang-orangTionghoa, masyarakat secara umum tidakmelihatnya sebagai suatu tindakan biadab. Ban-

    yak yang mengutuk, dari luar negeri, Negara-negara sahabat, lembaga-lembaga PBB maupunlembaga HAM Internasional, mengutuk kerasrasial Mei 1998. Semua fenomena itu, menggam-barkan bahwa rasial mendapat tempat, danditerima sebagai suatu hal yang permisif di duniamaupun di Indonesia? Padahal Islam sangatmenghargai serta menjunjung tinggi adanyakemajemukan, mengikis habis rasisme dan diskri-minisme.

    Penghargaan dalam Islam tidak berdasar-kan ras, suku, keturunan, prestise, tapi penghar-gaan dalam Islam berdasarkan amal dan keta-qwaan. Allah berfirman, Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seoranglaki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamuberbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamusaling kenal mengenal. Sesunggsuhnya orang yangpaling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orangyang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya

    Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QSAl-Hujurat:13).Menurut Ibnu Al-Syakir dalam kitab

    Mubhamat bersumber dari abu bakar bin abu daud,bahwa ayat ini berkenaan dengan keinginanRasulullah SAW untuk menikahkan Abi Hindink e p a d a s e o r a n g p u t e r i d a r i k a -

    langan Baidhah. BaniBaidhah dengan sinis berkatapada Rasulullahya Rasulullah pantaskah kamimengawinkan putri-putri kami kepada budak-budak kami? Rasul belum sempat menjawab saatitu, jibril datang menyampaikan surat Al-Hujurat

    ayat 13 yang diawali dengan . MenurutImam Ali Al-Shabuni dalam Shafwah al-Tafasirbeliau menjelaskan objeknyaseluruh manusia menjelaskanbahwa manusia baiklaki-laki maupun perempuan walau bercorak

    suku berlainan bangsa semuanya memiliki harkatdan martabat yang sama di hadapan Allah SWT.Fungsinya bukan untuk saling menutup diri,melecehkan, menghina, membangga-banggakankelompok, maupun daerah masing-masing. Sebabdengan tegas Rasulullah SAW bersabda:"Bukangolongan kita, orang yang membangga-banggakankesukuan dan bukan golongan kita orang yang matikarena membela, mempertahankan dan memper-juangkan kesukuan".

    Ini berarti kemajemukan tersebut haruskita jadikan jembatan emas

    Agar kamu saling mengenal, yaknimenjalin komunikasi yang harmoni dan menebar-kan cinta kasih serta kasih sayang yang tiada pan-dang sayang. Demikian ungkap Imam Ali Al-Shabuni dalam shafwah Al-Tafasir.

    Oleh: Jajang Hermawan

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    11/20

    11

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Oleh karena itu,marilah kita maknaikemajemukan yang ada dalam setiap diri kitainisebagai sebuah rahmat. Sebab jika tidak, nu-ansa perbedaan yang muncul dari keragaman ini,tidak mustahil menjadi pemicu lahirnya

    fanatisme buta, persaingan tidak sehat, perse-lisihan, gontok-gontokan yang dapat merapuhkanpersatuan serta membawa kehancuran bagi kita.Rasulullah bersabda,"Perbedaan yang ada padaumatku adalah rahmat"

    Timbul pertanyaan, bagaimana sikap kitadalam menyikapi kemajemukan ini sebagai suatuberkah? Karena di sisi lain, kita berbeda suku,adat istiadat, ataupun organisasi dan partai pili-han, tapi kalau satu akidah, tidak boleh saling

    menghina, memfitnah, dan mengadu domba.Mengingat pentingnya ukhuwah Islamiyah ini,pantas jikalau Rasulullah SAW ketika sedangsakit keras, namun beliau bangkit berdiri danberkata tentang pertentangan yang terjadi antarakaum Aus dan Khazraj:"Apakah kamu akan kembali

    ke dalam tradisi jahiliyah (berpecah belah) setelahdatang penjelasan-penjelasan dan aku masih hadir diantara kalian"

    Sikap keras Rasul tersebut, merupakanrealisasi untuk merajut ukhuwah Islamiyah yangharus kita teladani dalam menyikapi kema-

    jemukan yang adadi dalam setiap dirikita ini,karena perpecahan kaum Aus dan Khazraj meru-pakan simbol bibit perpecahan internal umatIslam yang saat ini banyak terjadi. Sebagai bukti,disebabkan perbedaan pendapat masalah fu-ruiyah, berlainan organisasi yang dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi dan ke-lompok, lantas pisah partai, putus silaturrahim,berakhir dengan saling tonjok, saling rampok,

    bahkan saling bacok. Naudzubillah."Saling menghormati dalam-dalam apayang kita sepakati, saling toleransi dalam apayang tidak kita sepakati"Wallahu 'alam

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    12/20

    12

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    berjuanglah dengan pemikiran dan dengan hallainnya, intinya berjuanglah dalam kebaikan denganapapun dan dari segi mana saja.

    Yang perlu dicatat bersama, janganlah hanya berfikir bahwa hidup itu hanya akan selesai daridengan terlaksananya ibadah mahdlah saja, tetapi ibadah ghairu mahdlah pun harus diperhatikan. Di

    mana di dalamnya dituntut untuk selalu menjaga akhlak dan keyakinan. Oleh karena itu, salah satutempat untuk melatih itu semua ada di dalam organisasi, khususnya KPMJB. Ketika di dalamnya, kitaakan dituntut untuk melatih diri kita masing-masing dalam bermuamalah, bermusyawarah dan padaakhirnya kedewasaan kita pun akan semakin matang!

    Sambungan dari halaman 5

    Sambungan dari halaman 8Ternyata tak hanya pelatihan mawarits dan zakat yang akan diadakan oleh calon gubernur

    bernomor urut satu ini, pelatihan lainnya berupa Pelatihan Intensif Kaligrafi juga akan diadakan di

    KPMJB. Saya melihat banyak warga KPMJB yang aktif kursus kaligrafi yang diadakan di luar arenaKPMJB, dan ternyata mereka mengusulkan bahwa sebaiknya kita mempunyai kelas kaligrafi yangturun temurun. Kedepannya, kita berharap kelas ini akan terus berlanjut sehingga SDM KPMJB yangtelah sedemikian besarnya ini, tidak lagi bergantung kepada kursus kaligrafi yang diadakan di luararena KPMJB. Kita berusaha mandiri.

    Kepadanya, ketika disinggung mengenai adanya kesenjangan terhadap sesama warga KPMJB,atau kesenjangan terhadap Dewan Pengurus periode ini dengan Dewan Pengurus periode lalu, jugaantar warga dengan para sesepuhnya, ia menuturkan beberapa solusi. Yaitu Pendekatan HubunganInternal dan Eksternal KPMJB, dengan cara saling membangun komunikasi aktif, terutama denganpara sesepuh. Sistemnya, dengan tidak hanya mengundang mereka untuk datang ketika diadakan

    suatu acara. Kenyataannya, banyak dari sesepuh kita adalah mereka-mereka yang padat waktunya,sehingga terkadang ada yang bisa hadir dan tidak dalam undangan suatu acara. Saya rasa, sesuaidengan apa yang selama ini saya alami, cukup dengan melaporkan secara lisan dan meminta sarandari para sesepuh. Secara aturan, memang itu tak ada, namun secara etika, itu terharuskan. Tidakhanya aturan saja yang kita taati, tetapi etika juga dikedepankan. Menghormati orang yang lebih tuadari kita. Kemudian untuk komunikasi eksternal, semisal KPMJB dengan PPMI. Di mata PPMI,Alhamdulillah, KPMJB adalah kekeluargaan yang sangat dipandang. Sesuai yang saya alami selamaini, katakanlah dalam sidang, KPMJB selalu ditunggu pandangan dan pendapatnya.

    Ketika ditanyakan tentang Pekan Bupati dalam program unggulannya, ia menjawab denganlugas, Teknisnya, Dewan Pengurus akan memfasilitasi bupati untuk mengadakan acara di KPMJB,

    entah itu berupa kajian, atau lain-lain. Misalkan dalam minggu ini adalah SSSC, maka minggu depanadalah acara Priatim, jadi setiap minggu bergilir. Nanti di akhir minggu ketujuh, akan diadakanpengumpulan massa dari tiap bupati. Jadi kita mengadakan satu acara, yang diisi oleh tiap-tiapkabupaten. Kita mempunyai 6 kabupaten, kemudian pada minggu ketujuh, akan ditutup denganperlombaan atau pembahasan bedah buku dan lain lainnya. Tujuannya, selama itu positif dan selamaitu menjadi sarana warga untuk saling bertemu dan saling bersilaturahim.

    Tak lepas dari membahas karakter keluarga KPMJB yang beragam, ia menilai bahwa karaktertergantung pada kecendrungan masing masing personil. Yang saya amati dari tahun 2007,kecendrungan kawan-kawan masisir lebih kepada dunia organisasi, seni dan olahraga. Ada jugakecendrungan lainnya yang lebih berfokus kepada studi. Ada tipikal orang yang hanya aktif dalam

    studi saja, juga ada tipikal yang menggabungkan keduanya, aktif dalam organisasi dan baik dalamstudi. Semua itu telah ada di KPMJB.

    Menanggapi warga yang jarang berkunjung ke KPMJB, ia menjawab santai. Kita tidak bisamemaksakan mereka agar rutin untuk datang ke KPMJB. Salah satu kiatnya adalah dengan PekanBupati tadi, yang diharap mampu dapat merangkul semua warga. Juga dengan pemilihan DewanPegurus, yang kelak akan dipilih dari adanya berbagai macam perkumpulan atau keakraban terhadapsuatu kesamaan pemikiran di KPMJB ini, sehingga terbitlah karakter Dewan Pengurus yang beranekaragam. Saya rasa dari situlah cara untuk mengeratkan sesama warga KPMJB.

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    13/20

    13

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Oleh: Urwatul Wutsqo

    Kontroversi seputar boleh tidaknya seorang perempuan menjadi presiden seakan tak adahabisnya.Namun fokus sekarang tidak seperti beberapa waktu lalu ketika menjelang pemilu tahun

    1999.Di mana terjadi penolakan kerasakan hal itu,khususnya dari kalangan parpol-parpol Islam tentangkemungkinan wanita menjadi presiden. Kini parpol-parpol Islam itu telah merevisi pendapatnya, merekamencoba mengesahkan kepemimpinan wanita dalam konteks negara.

    M. Hidayat Nurwahid mengatakan, Sejak dulu sesungguhnya umat Islam menerima presidenwanita asal sesama muslim. (Media Indonesia 3/3/2001).Ulama terkemuka Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawipun merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan pada pemilihan presiden itudiperbolehkan.Dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan bahwa seorang perempuan memiliki hak untukmenduduki berbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden danjuga jabatan pada dewan fatwa.Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip, jika perempuan adalah

    entitas masyarakat yang juga paripurna, maka mereka memiliki hak sebagaimana lelaki, terangQardhawi.Qardhawi menegaskan bahwa ia lebih condong kepada pendapat fikih yang menyatakan seorangperempuan boleh menduduki jabatan kehakiman (qadhi).Tapi tentu saja ada syarat-syarat kapabilitas yangketat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan, terang Qardhawi.

    Sebagaimana yang diketahui, Islam dengan syariatnya yang syamil telah menentukan beberapaketentuan tentang hak dan kewajiban untuk laki-laki dan wanita.Di mana pembagian tersebut sangatlah adildan benar-benar merata.Hanya saja, ada beberapa hak dan kewajiban yang dikhususkan untuk di antarakeduanya.

    Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan wanita, sebagaimana Allah berfirman kepada manusiatanpa membedakan keduanya, Katakanlah,Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamusemua. (QS Al Araaf : 158), Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu. (QS An Nisaa` : 1). Ber-

    dasarkan ini, maka sebenarnya dalam Islam tidak ada yang dinamakan hak-hak perempuan atau hak-haklaki-laki.Namun yang ada dalam Islam tiadalain adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban manusia dalamkedudukannya sebagai manusia, tidak melihat lagi apakah dia laki-laki atau perempuan. Syariat Islam benar-benar syamil, maka hukum-hukum di dalamnya pun tidak pernah salah menetapkan, khususnya ketetapan-ketetapan untuk laki-laki dan perempuan.

    Maka dari itu, berdasarkan keumuman tiap-tiap hukum dalam Syariat Islam, maka perempuanberhak beraktivitas dalam aspek perdagangan, pertanian dan perindustrian sebagaimana laki-laki.Hal terse-but disebabkan Syariat Islam telah datang dengan seruan yang bersifat umum untuk manusia, Perempuanberhak pula melaksanakan berbagai akad-akad dan muamalah.Perempuan berhak pula memiliki satu sebabdi antara sebab-sebab kepemilikan harta dan berhak pula untuk mengembangkan hartanya dengan caraapapun, asalkan sesuai dengan syariat.Demikian pula perempuan berhak melakukan kegiatan pendidikan,berjihad, melakukan kegiatan politik, seperti bergabung dengan sebuah partai, serta melakukan segala ak-tivitas dalam segala aspek kehidupan sebagaimana laki-laki.

    Namun dalam kekhilafahan, seluruh ulama sepakat bahwa wanita haram menduduki jabatankekhilafahan.Imam Al-Qurthubiy, menyatakan dalam tafsirnya Al-Jaami li Ahkam Al-Quran, Juz I. hal. 270,bahwa:Khalifah haruslah seorang laki-laki dan mereka (para fuqaha) telah bersepakat bahwa wanita tidakboleh menjadi imam (khalifah). Namun mereka berselisih tentang bolehnya wanita menjadi qadhi (hakim)berdasarkan diterimanya kesaksian wanita dalam pengadilan. Pendapat ini dikuatkan olehsabdaRasulullah SAW:Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinan mereka kepada wanita. (HRBukhari, Ahmad, Tirmidzi, dan an-Nasai dari Abu Bakrah ra).

    Kemudian dikatakan bahwa haramnya kepemimpinan wanita dalam negara merupakan pelang-

    garan HAM dan demokrasi.Haramnya kepemimpinan wanita merupakan bagian dari aturan Islam.Memangbenar, dengan menggunakan sudut pandang HAM dan demokrasi, pelarangan wanita dalam kekuasaannegara bisa dianggap pelanggaran. Terlepas dari itu semua, sebaiknya kita sebagai umat muslim selalumemprioritaskan firman Allah dan sunah Rasul sebagai acuan dalam memutuskan segala sesuatu, setelahitu baru disesuaikan dengan keadaan sekarang yg tidak berseberangandari aturan yang ditetapkan. Allahmenegaskan dalam firmanNya:Dan janganlah kamu iri hati dengan apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagiankamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagiwanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan (QS An-Nisaa :32)

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    14/20

    14

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Aku meliuk rendah. Sayapku menyapa ujung dedaunan beraroma embun. Matakuterbias kesegaran bunga warna warni. Menyilaukan mata. Sengatku kembang kempis menciumlezatnya madu. Aku bersegera hinggap pada kelopak bunga. Jauh di belakang, kawan-kawankumempercepat laju terbang. Tak ingin bunga-bunga mereka aku renggut. Aku terkekeh. Aku takseserakah itu. Pelan kutusukan sengatku, menghisap nektar dan serbuk sari. Kurenggangkancengkraman tiga pasang kaki. Jangan sampai bungaku terluka. Tiap tetes yang kuhisap sangatkunikmati. Aku bahkan menghiraukan lambung yang berasa ingin meledak. Tiba-tiba pikirankumelayang pada larva dan pupa. Aku menggerutu. Statusku sebagai lebah pekerja, mewajibkankuuntuk rela membagi kenikmatan nektar dan serbuk sari ini kepada anggota koloni lain. Sering

    aku meminta kepada Tuhan untuk menjadikanku Ratu Lebah di reinkarnasiku kelak. SeorangRatu tidak harus berlelah letih demi mendapatkan kenikmatan nektar dan serbuk sari. Bahkanyang lebih mewah dari keduanya, royal jelly. Cukup menunggu kedatangan lebah pekerja seper-tiku, yang dengan suka rela menyekat lambungnya untuk berbagi. Aku mendengus. Kekesa-lanku atas pikiranku sendiri menghilangkan kenikmatan dalam setiap hisapan. Sarapanku han-cur. Aku memutuskan untuk kembali ke sarang.

    ***Bibi lebah. Begitulah aku memanggil lebah betina berusia senja, yang bertugas mem-

    bersihkan sarang. Aku tersenyum melihatnya membersihkan setapak yang akan aku lewati. Akubergegas menuju gudang makanan, untuk mengolah nektar yang kuhisap menjadi madu. Ingin

    rasanya aku mengajak bibi lebah berkeliling taman bunga. Turut menjejaki laju terbangku. Ber-lomba menghisap nektar. Menggelembungkan lambung. Bersendawa dengan keras. Aku inginbibi lebah merasakan kenikmatan menghisap bunga sari. Mencicipi indahnya mengangkasabebas. Meski itu di satu setengah bulan terakhir masa hidupnya.

    Sudah menjadi suratan, masa hidup kami-para lebah pekerja, biasanya hanya mencapaibulan ketiga. Bibi lebah telah menghabiskan dua setengah bulan hidupnya bercengkrama dengandebu-debu sarang. Tanpa mengeluh. Sedang aku yang masih berusia kurang dari seminggusudah pandai mengumpat. Aku menjajaki setapak yang mengkilap. Melewati ruang larva danpupa. Dulu, aku adalah mereka. Aku melihat kawan-kawanku yang sedang sibuk memberimakan adik-adik kecil kami. Kakiku terhenti di depan ruang larva, saat ku dengar tangisan pilu

    dari ruang ratu lebah. Menambah alasan keenggananku untuk memasuki ruang larva.Semalam, kami para lebah pekerja berkumpul. Berdiskusi membahas Ratu lebah yang

    mulai lemah. Dia tak mampu lagi memproduksi 2000 telur per hari. Aku mengernyit. Lalu siapayang akan bertanggung jawab memperbesar koloni kami? Kasak kusuk para seniorku-sesamalebah pekerja memutuskan untuk melakukan regenerasi. Mencari larva unggul. Aku berharapandai saja dahulu aku adalah larva yang beruntung. Yang tiap hari dimanjakan dengan royal

    jelly. Tentu mereka akan menunjukku.Kini aku mengerti arti tangisan pilu sang Ratu. Aku menguping bibi lebah yang sedang

    bergosip dengan kawan sesama 'bibi'. Ratu menangisi sahabatnya, Ratu Soliter yang telah pergi

    mendahuluinya. Aku turut sedih. Aku adalah salah satu pengagumnya. Bagiku Ratu Soliter ada-lah sebenar-benarnya Ratu. Tanpa bantuan lebah lain, ia mampu membangun sarang seorang

    diri. Menghidupi para anggota koloninya yang masih berbentuk larva dan pupa. Tiga tahun ia

    menjalani dwifungsi lebah. Aku pernah sekali bertemu dengannya. Ia berdiri tepat di samping

    bungaku. Tersenyum. Cantik sekali. Aku terpesona. Membuatku terlupa menyeka serbuk sari

    yang belepotan di sekitar sengatku. Aku pun membandingkannya dengan kemanjaan ratu ka-

    mi.

    Oleh: Mufida Aulia Irianto

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    15/20

    15

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Bulan Madu

    Pasangan suami istri pergi ke Australia dan tinggal di hotel bintang 3. Menjelang mau tidur sangisteri menjerit-jerit "Aaagggh, Pah ada tikus!! Cepat laporin!""Lapornya gimana? Bahasa Inggris saya pas-pasan," kata suami.

    "Tidak peduli.. pokoknya laporin! Saya takut tikus!" Kata isteri.Akhirnya si suami pun memberanikan diri menelepon ke resepsionis, dengan bahasa Inggris yangpas-pasan."Hello? Sir, Sir... please tell me, do you watch Tom & Jerry?"Resepsionis menjawab "yes"."Ok..ok.. good. Now, I tell you, Jerry is here!!!!"

    Ustadzah Shalihah

    Ustadzah: "Saya tidak pernah menolak hokum poligami."

    Jamaah: "Wah, hebat ustadzah!"Ustadzah: "Saya tidak pernah melarang para suami nikah lagi."

    Jamaah: "Wah, benar-benar kelas ustadzah."Ustadzah: "Yang penting..."

    Jamaah: "Yang penting...adil ya ustadzah?"Ustadzah: "Bukan...yang penting, bukan suami saya :D

    ***Tak kusangka, pagi ini adalah hari pemakaman Ratu. Kuasaku untuk menghentikan air mata

    telah pudar. Beriringan dengan hilangnya rasa benciku pada sang Ratu. Malam tadi, Ratu menjadi

    pahlawan. Ratu menyelamatkan kami. Sengatnya menancap di kening seorang manusia nakal. Yang

    berakibat merenggut nyawa Ratu. Para pengganggu itu mencuri larva. Bahkan ia hendak memotong

    sarang kami. Aku tahu, mereka pasti para apiari nakal. Aku telah mendengar selintingan kabar ten-tang mereka dari koloni desa seberang. Mereka terkenal amat kasar. Mereka tak seperti apiari yang

    kami kenal. Yang memperlakukan kami dengan lembut. Semalam, tak seperti biasanya ratu masih

    terjaga. Ia berkeliling sarang. Aku melihatnya bertengger di daun dekat sarang kami. Menikmati

    taburan bintang yang berkelip indah. Aku menyaksikan senyum cantik ratu. Belum pernah aku

    melihat ratu sejelita ini. Mahkotanya bersinar. Ia tersihir keindahan bintang malam itu. Ratu anggun

    nian. Tiba-tiba, tiga manusia menyenggol sarang kami dengan batang bambu. Aku berlari ke gudang

    makanan. Hendak mengamankan persediaan madu kami. Namun dugaanku salah. Para manusia itu

    mencuri larva kami. Dan Ratu satu-satunya imago yang berada di dekat situ. Aku melihat Ratu

    melesat cepat ke arah kening salah seorang manusia berkulit hitam legam. Aku terpekik. Ratu me-

    nyengatnya berkali-kali. Aku kalah cepat dengan Ratu. Manusia itu menjerit kesakitan. Dua manusia

    lain lari tunggang langgang dengan membawa sebagian larva kami. Kami bersorak. Kami selamat.

    Para imago berangkulan bahagia. Dalam detik itu kami terlupa,bahwa kami tak lagi mempunyai ratu.

    Hanya bibi lebah yang tersungkur di samping badan Ratu yang sudah tak bernyawa. Saat ku ter-

    sadar, kerlipan bintang telah meredup.

    Dalam keriuhan , 28 Februari 2013

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    16/20

    16

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    S

    etelah sekian lama, suara angklung yang indah dan kendang yang bertabu-tabu kembali

    terdengar. Tanda bahwa Lingkung Seni Gentra Pasundan (LSGP) sedang mengadakan lati-han. Di mana latihan ini dilakukan untuk penampilan di Nadi Wafidin. Pasangrahan pun kembali hangat

    dengan kegiatan tersebut, karena acara-acara kesenian dengan persiapan latihan seperti ini bisa dihitungjari. Artinya, LSGP pada tahun ini kurang intens dalam menghangatkan Pasangrahan, baik itu dengan

    latihan atau pun penampilan-penampilan.

    Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya undangan untuk tampil, khususnya dari KBRI,ujar Jajang sebagai Gubernur KPMJB. Hal ini diiyakan oleh Direktur Pasangrahan, Rasyid, Selain tidak

    ada undangan, saat ini pun sesepuh KPMJB yang ada di KBRI tidak sebanyak pada tahun-tahun sebe-

    lumnya, yaa paling guru. Terakhir kali LSGP melakukan latihan, khususnya angklung yaitu pada duaminggu lalu. Itu pun bukan untuk acara KPMJB, tetapi permintaan dari pihak lain, baik seseorang atau-

    pun kekeluargaan.

    Berbeda dengan Hilman, selain mengiyakan karena minimnya undangan dari KBRI, juga karenalatihan selama ini tidak melibatkan orang banyak. Artinya, latihan-latihan yang dilakukan selama ini

    hanya melibatkan sebagian kecil saja, karena yang ditampilkan pun beberapa alat musik yang membutuh-

    kan sedikit orang. Selain itu, latihan pun bukan hanya dilakukan di Pasangrahan, tetapi juga dilakukan diluar seperti latihan untuk acara Summer Festival beberapa bulan lalu. Jadi wajar kalau ada yang ber-

    bicara seperti itu, tambah Ketua LSGP yang akrab disapa Mang Imen.

    Selain masalah di atas, ketika diwawancara Imen pun menekankan betapa pentingnya kaderisasi.Karena dengan adanya kaderisasi, LSGP akan bisa terus berkontribusi dengan penampilan -

    pelanampilannya yang selalu ditunggu. Insiatif kita saat ini adalah membentuk sebuah pasukan yang bisa

    terus mengibarkan bendera LSGP, khususnya pasukan gamelan, karena sudah satu tahun, gamelan tidak

    pernah tampil, jelasMangImen.Adapun pasukan yang dimaksud adalah siapa saja yang memiliki minat di dunia alat musik dae-

    rah, baik itu mahsiswa lama atau baru. Namun mungkin ditekankan kepada mahasiswa baru yang ke-banyakan dari mereka memiliki minat dan bakat. Soalnya angkatan dua tahun ke belakang nggakada

    yang nguprak-ngoprek, mungkin kaya Sabiq dulu, tapi dia pulang alaa thuul, Imen mengakhirisambil terkekeh. Semoga usaha LSGP saat ini dalam menanam benih berjalan dengan lancar dan buah

    manis nya pun bisa dirasakan bersama-sama.

    Sabtu sore (9/2) Aula Pasangrahan Jawa Barat terlihat begitu sibuk oleh lalu lalang parapanitia. Hari tersebut merupakan terlaksananya sebuah program Quick Training

    Kepenulisan. Acara tersebut terselenggara berkat kerja sama KPMJB, Buletin Informatika dan IJMA.

    Dengan tema SEMUA BISA JADI PENULIS, acara dimulai sekitar pukul 14.00. Peserta yanghadir cukup antusias dalam mengikuti acara pelatihan tersebut, karena selain materi menulis yang mereka

    dapatkan, mereka juga diberi kesempatan untuk membuat sebuah karya dan langsung dikoreksi oleh

    pemateri.Adapun pemateri pada Quick Training tersebut, untuk sesi pertama disampaikan oleh Ust. Indra

    Gunawan, Lc.dengan materi menulis sastra. Sedangkan materi kedua, disampaikan oleh Ust. Surya

    Fahrizal (Wartawan Majalah Hidayatullah) dengan materi enulisan dalam Jurnalistik. Jika di sesi pertamapara peserta disuguhkan motivasi-motivasi untuk tetap menulis dan berkarya, berbeda dengan di sesi

    kedua, pemateri sengaja menyampaikan beberapa pengalamannya dalam dunia jurnalistik, agar para

    peserta mampu mengambil pembelajaran dan khususnya penekanan bahwa sebagai penulis harus bersifatobjektif.

    "Pelatihan yang cukup memuaskan. Beruntung bagi para peserta, karena telah mendapatkan

    beberapa motivasi dan pengalaman dalam dunia menulis, sehingga di kemudian hari, mereka dapatmempraktekannya," tutur salah satu peserta Quick Training tersebut.

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    17/20

    17

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Horizontal

    1. Ulama yang membolehkan wanita untuk menjadi presiden.2. Salah seorang pakar Astronomi Indonesia, peneliti LAPAN.3. Arah kiblat Kairo.4. BukuTafsir karya Imam Ali Al-Shabuni.5. Nama langgar yang ada di KPMJB.6. Website yang khusus untuk mengukur arah kiblat.7. Software yang digunakan untuk menghitung awal bulan, waktu shalat, sekaligus untuk

    mengukur arah kiblat.8. Panggilan akrab ketua LSGP 2012-2013.

    9. Alat yang digunakan sebagai penunjuk arah.10. Yang harus diganti demi api terus membara.

    Vertikal

    11. Event besar yang terakhir diikuti LSGP.12. Berapa kandidat calon gubernur KPMJB 2013-2014.13. Nama kepanjangan salah satu sesepuh LSGP.14. Nama tahsin yang ada di KPMJB.

    15. Selain untuk beribadah, tugas kita didunia ini sebagai .

    16. Turnamen Basket yang pernah dijuarai oleh KPMJB.

    1 11

    2 12

    13 3

    14

    4 15

    5 16

    6

    7 17 18 19

    20

    8

    9

    10

    *Seluruh pertanyaan tidak bisa dijawab, kecuali dengan mem-baca seluruh rubrik yang ada di edisi ini. Kirim jawabannya ke

    alamat e-mail [email protected]

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    18/20

    18

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    Sebagaimana yang kita ketahui dan sesuaidengan ijmak Ulama, salah satu syarat sahsalat adalah menghadap kiblat. Sehingga siapasaja yang tidak melaksanakan syarat ini, makasalatnya tidak diterima.

    Karena kewajiban itulah, para cendeki-awan muslim melakukan berbagai macam carauntuk menemukan arah kiblat. Di antara merekaada yang menggunakan bintang-bintang sebagaipatokan, ada pula yang menggunakan arahmata angin, kompas hingga perhitungan. Ru-mus menghitung arah kiblat pun memilikiberbagai macam versi. Di antara versi modern

    yang digunakan adalah rumus segitiga bola,sedangkan versi klasik yang pernah digunakanadalah konsep lingkaran Abu Rayhan al-Bairuni, Ibnu al-Haitsam dan al-Ghandajaniyang baru saja saya lihat tersimpan rapi di perpustakaan Bibliothque de Iinstitut Dominicain dtudes Ori-entales, perpustakaan orientalis yang terletak di kawasan Darrasah.

    Melihat pentingnya kiblat dalam literatur peradaban Islam, maka kajian tentang kiblat pun tidakhanya menjadi objek kajian bagi para cendekiawan muslim. Kiblat pun menarik perhatian beberapa cendeki-awan non-muslim seperti David A. King dan Suzuki Takanori untuk menjadikan kiblat sebagai objek kajianmereka. Bukan hanya membahas sejarah Ka`bah dan pengaruhnya pada masyarakat kaum muslim, mereka

    pun mengkaji ulang dan menjelaskan berbagai macam rumus arah kiblat yang ditulis oleh para cendekiawanmuslim di atas.Arah kiblat masjid-masjid Kairo

    Beberapa pekan lalu saya sempat mengukur arah kiblat beberapa masjid di kota Kairo denganmenggunakan kompas. Sebelumnya, saya telah mengukur arah kiblat bagi kairo dengan tiga cara, pertamadengan cara penghitungan menggunakan konsep segitiga bola, kedua menggunakan software AccurateTimes versi 5.3, dan ketiga menggunakan website yang khusus untuk mengukur kiblat, qiblalocator.com.Ketiga cara itu memberikan kesimpulan yang sama, yaitu arah kiblat sejati kota Kairo adalah 136 derajatdiukur dari arah utara sejati mengarah ke arah tenggara.

    Akhirnya saya mencoba mengukur arah beberapa masjid di kota Kairo dengan menggunakankompas, namun ternyata saya menemukan bahwa arah beberapa masjid itu melenceng beberapa derajat dari

    arah kiblat. Di antaranya adalah masjid al-Azhar yang mengarah ke 125 derajat, masjid al-Hakim biamrillah128 derajat, masjid Sultan Hasan 125 derajat, masjid al-Rifa`I 130 derajat, al-Fath Ramsis 130 derajat, al-SalamHay `Asyir 128, Amru bin al-`Ash 125 derajat.

    Nuril Dwi, salah seorang pegiat kajian Ilmu Falak AFDA PCI Muhammadiyah Mesir menuliskandalam buletin TROBOSAN edisi 350, 22 Februari 2012: Haruslah diketahui bahwasannya bergesernya arah kiblatterhadap Ka`bah dengan pertimbangan jarak serta ukuran bangunan Ka`bah, akan mengakibatkan pergeseran sebesar126 KM. di utara atau selatan Ka`bah untuk setiap satu derajatnya.Memang terdapat dua pendapat besar yang tertulis dalam kitab-kitab fikih dalam hal menghadap kiblat.

    Pendapat pertama mewajibkan untuk menghadap kiblat tepat ke arah Ka`bah, ini adalah pendapatdari mazhab Syafi`i dan pendapat kedua mengatakan kita cukup dengan menghadap ke arah kiblat tanpaharus mengenai Ka`bah secara tepat, ini adalah pendapat mayoritas ulama selain mazhab Syafi`i. Namun

    sekarang ada satu hal yang menjadi permasalahan. Jika kita mengambil pendapat kedua yang mencukupkankita untuk menghadap ke arah kiblat, berapa derajat batasan yang masih dikategorikan menghadap ke arahkiblat? Bagaimana penafsiran kata Jihah jika ditafsirkan kedalam satuan derajat?

    Kesimpulan yang didapatkan kelak akan menyelesaikan masalah apakah perbedaan 11 derajat seper-ti masjid al-Azhar, Sultan Hasan dan Amru bin al-`Ash masih bisa dikategorikan menghadap ke arah kiblat?Ataukah pergeseran 11 derajat itu tidak lagi bisa dikategorikan menghadap arah kiblat? Di antara pendapatpara pakar yang pernah diwawancarai oleh teman saya adalah Thomas Djamaluddin dan Ma`rufin Sudibyo.Kesimpulan yang didapatkan adalah pergeseran arah satu derajat akan mengarahkan kita beberapa

    Oleh: Fahmi Hasan Nugroho

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    19/20

    19

    Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    dan semakin jauh jarak kita dengan Ka`bah maka semakin besar kesalahan untuk setiap derajatnya.Maka, batas toleransi antara kota Kairo dengan Jakarta berbeda, jika saja pergeseran satu derajat dari kotaKairo itu melenceng sebesar 20 KM misalkan, maka satu derajat dari kota Jakarta bisa mencapai ratusan kilo-meter.Lalu?

    Dengan mempertimbangkan beberapa hal, hingga saat ini saya masih memandang bahwapergeseran 15 derajat ke kanan atau ke kiri dari arah kiblat masihlah bisa disebut menghadap ke arah kiblat.Dengan artian, perbedaan arah kiblat beberapa masjid Kairo yang melenceng hingga 11 derajat masihlah bisadikategorikan menghadap ke arah kiblat.Di antara pertimbangan yang saya perhatikan adalah:1. Banyak dari masjid di kota Kairo dibangun sejak masa generasi Islam klasik, salah satunya adalah masjid

    Amru bin al-`Ash yang melenceng sebesar 11 derajat dari kiblat sejati. Perbedaan arah kiblat di beberapamasjid klasik ini menunjukkan bahwa para sahabat dan generasi setelahnya pun berpendapat bahwamenghadap kiblat itu cukup dengan menghadap ke arahnya saja.

    2. Kalaupun mengukur kiblat saat ini adalah perkara yang sangat mudah, namun konsisten terhadap arahkiblat sejati adalah hal yang sulit. Pergeseran satu sampai lima derajat adalah hal yang sangat sulit

    dihindari, apalagi di dalam salat. Lima derajat adalah pergeseran yang sangat kecil dan tidak akan terasameski sebenarnya itu telah memalingkan kita puluhan kilometer dari arah kiblat sejati.

    3. Arah utara kompas tidak menunjukkan arah utara sejati. Arah utara kompas terkadang berubah ratusankilometer dari arah utara sejati karena pengaruh pergeseran medan magnet bumi. Hal ini memperbesarkemungkinan kesalahan pengukuran arah kiblat dengan menggunakan kompas.

    4. Kompas pun bisa saja terpengaruh oleh medan magnet lokal dari suatu masjid. Ini yang dialami ketikasaya mengukur arah kiblat masjid al-Fath Ramsis dan masjid Amru bin al-`Ash. Saya melakukan dua kalipengukuran arah kiblat di masjid al-Fath Ramsis, di dalam masjid kompas menunjukkan arah 125 derajat,sedangkan di luar masjid kompas menunjukkan arah 130 derajat. Bahkan ketika saya mengukur arah mas-jid Amru bin al-`Ash, perbedaan itu sering terjadi. Kompas terkadang menunjukkan arah 120, 130, 140, 125yang menyebabkan saya harus mengukurnya berulang-ulang di berbagai sudut masjid.

    5. Jika pun terjadi perbedaan pengukuran arah kiblat dalam satu masjid seperti yang saya ceritakan di poinsebelumnya, maka kita tidak bisa menggunakan rata-rata dengan menjumlahkan derajat dan dibagidengan jumlah pengamatan. Hal itu justru memperlebar kemungkinan kesalahan dalam pengukuran,karena arah kiblat tidak ditentukan dengan rata-rata namun dengan arah yang pasti.

    Memang saya akui pendapat ini masih lemah dan cenderung hanya sebatas perkiraan yang kurangdibarengi dengan alasan yang kuat. Perlu dilakukan kajian yang lebih serius untuk menafsirkan kata Jihahmenjadi satuan derajat dengan memperhatikan nas-nas yang berkaitan dan faktor-faktor lain untukmenghasilkan sebuah kesimpulan batasan arah kiblat yang diperbolehkan. Semoga bermanfaat.

    Syarat-syarat pemilihan :

    1. Membawa identitas diri ketika waktupencontrengan, minimal pasport atausemacamnya.2. Mengisi daftar hadir ketika waktupencontrengan.3. Mencontreng dengan ketentuan sebagaiberikut :A. Surat suara dianggap sah apabilamencontreng pada nomor/photo/nama CalonGubernur yg akan dipilih

    B. Dianggap tidak sah apabila :*mencontreng di luar kotak yg disediakan*memilih lebih dari satu Calon Gubernur.*diwakilkan oleh orang lain*nama tidak tercantum dalam DPT (Data PemilihTetap)4. Dilarang mencoret-coret kertas suara5. Mencelupkan jari setelah pemilihan

  • 7/29/2019 Manggala Edisi 7/Rabiul akhir 1434 H

    20/20

    20