2
INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL DECEMBER 2019 MARKET REVIEW 1/2 MARKET REVIEW INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL DECEMBER 2019 Sumber: Bloomberg, AIA Financial research 1.4% 2.3% 3.1% 4.0% 5.3% 5.3% 6.4% 10.8% 11.7% 0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0% 14.0% Perdagangan Konsumer Infrastruktur ProperIndustri Dasar Otomof Keuangan Pertambangan Agrikultur 550 600 650 700 750 800 5500 5700 5900 6100 6300 6500 6700 Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19 Oct-19 Nov-19 Dec-19 IHSG (Skala kiri) JAKISL (Skala kanan) Ulasan Makroekonomi Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5,00%, sesuai ekspektasi pasar. Terlihat adanya transmisi suku bunga perbankan meskipun belum optimal. Rerata tertimbang suku bunga deposito pada November 2019 tercatat 6,32%, turun 51 bps sejak BI7DRR mulai diturunkan pada Juli 2019. Suku bunga kredit modal kerja turun 18 bps sejak Juni 2019 atau 32 bps sejak Januari 2019 menjadi 10,24% pada November 2019. Rupiah menguat 1,7% (242 poin) sepanjang Desember 2019 menjadi Rp13.866 per US$. Sebaliknya, mata uang dolar AS (indeks DXY) melemah -1,9% sepanjang Desember. BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia bulan November defisit sebesar -USD1,33 miliar. Angka tersebut di bawah perkiraan para ekonom yang memprediksi defisit sebesar -USD105 juta. Tercatat ekspor turun -5,67% YoY sedangkan impor turut melemah -9,24% YoY. Sepanjang bulan Desember terjadi inflasi sebesar 0,34% MoM, di bawah target konsensus sebesar 0,49%. Secara keseluruhan inflasi pada 2019 tercatat 2,72%, di bawah target BI sebesar 3,5% plus minus 1%. Perlambatan harga transportasi, yang pada tahun 2019 menyumbang 0,02% inflasi vs 0,56% di 2018, menjadi penyebab rendahnya inflasi. Indeks PMI Manufaktur Desember berada di angka 49,5, naik dari bulan November yang sebesar 48,2. Namun angka PMI di bawah 50 menunjukkan aktivitas ekonomi yang relatif masih lemah. Meskipun demikian terlihat adanya pemulihan terbatas di produksi, penjualan baru, dan inventaris input yang membuat angka PMI menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir. Ulasan Pasar Saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Desember menguat 287,71 poin (4,8%) ke 6299.539. Sektor agrikultur menjadi penggerak bursa dengan naik 11,7%, disusul sektor pertambangan (10,8%), keuangan (6,4%), dan otomotif (5,3%). Sejalan dengan IHSG, Jakarta Islamic Index (JAKISL) menguat 30,65 poin (4,6%) ke 698.085. Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir Sumber: Bloomberg, AIA Financial research Kinerja sektoral IHSG pada bulan Desember 2019

Market Review Desember 2019...• Rupiah menguat 2,9% selama bulan Januari 2019 menjadi IDR 13973/USD di akhir Januari 2019. • Defisit neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

INVESTMENT DIVISION PT AIA FINANCIAL JANUARI 2019

MARKET REVIEW

1/2

Ulasan Makroekonomi

• Inflasi bulan Januari sebesar 2,82% (yoy) atau +0,32% (mom) lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar. Penurunan inflasi tersebut didorong oleh rendahnya harga komponen barang yang diatur pemerintah, di mana mengalami deflasi sebesar -0.12% (mom), disebabkan salah satunya oleh penurunan tarif kereta api setelah libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu harga minyak yang relatif rendah juga mendorong penurunan harga BBM non-subsidi di bulan Januari 2019.

• Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 6% di bulan Januari 2019, seiring dengan: 1) bertahannya suku bunga acuan fed rate AS, 2) masih terkendalinya inflasi di level yang rendah, dan 3) masih derasnya arus masuk modal asing yang mendorong penguatan nilai tukar Rupiah.

• Rupiah menguat 2,9% selama bulan Januari 2019 menjadi IDR 13973/USD di akhir Januari 2019.

• Defisit neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember 2018 tercatat sebesar USD 1,10 miliar, di bawah perkiraan konsensus, sehingga defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mencapai USD 8,5 miliar. Nilai ekspor menurun sebesar -4,4% sedangkan nilai impor tetap tumbuh sebesar +1,16% di bulan Desember 2018.

• Cadangan devisa di akhir bulan Desember 2018 kembali mengalami kenaikan, sebesar USD 3,44 miliar menjadi USD 120,65 miliar. Kenaikan bulanan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut sejak September 2018 dan juga dengan nilai terbesar selama tahun 2018.

Ulasan Pasar Saham

• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam, +5,46% per bulan ke level 6532,97 di bulan Januari 2019, dan merupakan persentase kenaikan bulanan terbesar sejak bulan Desember 2017.

MARKET REVIEWINVESTMENT DIVISIONPT AIA FINANCIAL

JANUARI 2019

Sumber: Bloomberg, AIA Investment Research

Sumber: Bloomberg, AIA Investment Research

Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir

Kinerja IHSG per sektor pada bulan Januari 2019

Kenaikan ini seiring dengan sentimen positif dan kuatnya arus masuk modal investor asing ke pasar saham negara berkembang. Semua sektor-sektor dalam IHSG mengalami kenaikan di bulan Januari 2019, dipimpin oleh sektor telekomunikasi & utilitas, sektor pertambangan dan industri dasar.

• Jakarta Islamic Index (JAKISL) juga mengalami kenaikan tajam, sebesar +6,1% ke level 727,01, lebih tinggi dari IHSG berkat kepemilikan porsi sektor telekomunikasi dan industri dasar di JAKISL yang lebih besar dibanding IHSG.

INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL DECEMBER 2019

MARKET REVIEW

1/2

MARKET REVIEWINVESTMENT MARKETINGPT AIA FINANCIAL

DECEMBER 2019

Sumber: Bloomberg, AIA Financial research

1.4%

2.3%

3.1%

4.0%

5.3%

5.3%

6.4%

10.8%

11.7%

0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0% 14.0%

Perdagangan

Konsumer

Infrastruktur

Proper�

Industri Dasar

Otomo�f

Keuangan

Pertambangan

Agrikultur

550

600

650

700

750

800

5500

5700

5900

6100

6300

6500

6700

Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19 Oct-19 Nov-19 Dec-19

IHSG (Skala kiri) JAKISL (Skala kanan)

Ulasan Makroekonomi

• Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5,00%, sesuai ekspektasi pasar. Terlihat adanya transmisi suku bunga perbankan meskipun belum optimal. Rerata tertimbang suku bunga deposito pada November 2019 tercatat 6,32%, turun 51 bps sejak BI7DRR mulai diturunkan pada Juli 2019. Suku bunga kredit modal kerja turun 18 bps sejak Juni 2019 atau 32 bps sejak Januari 2019 menjadi 10,24% pada November 2019.

• Rupiah menguat 1,7% (242 poin) sepanjang Desember 2019 menjadi Rp13.866 per US$. Sebaliknya, mata uang dolar AS (indeks DXY) melemah -1,9% sepanjang Desember.

• BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia bulan November defisit sebesar -USD1,33 miliar. Angka tersebut di bawah perkiraan para ekonom yang memprediksi defisit sebesar -USD105 juta. Tercatat ekspor turun -5,67% YoY sedangkan impor turut melemah -9,24% YoY.

• Sepanjang bulan Desember terjadi inflasi sebesar 0,34% MoM, di bawah target konsensus sebesar 0,49%. Secara keseluruhan inflasi pada 2019 tercatat 2,72%, di bawah target BI sebesar 3,5% plus minus 1%. Perlambatan harga transportasi, yang pada tahun 2019 menyumbang 0,02% inflasi vs 0,56% di 2018, menjadi penyebab rendahnya inflasi.

• Indeks PMI Manufaktur Desember berada di angka 49,5, naik dari bulan November yang sebesar 48,2. Namun angka PMI di bawah 50 menunjukkan aktivitas ekonomi yang relatif masih lemah. Meskipun demikian terlihat adanya pemulihan terbatas di produksi, penjualan baru, dan inventaris input yang membuat angka PMI menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Ulasan Pasar Saham

• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Desember menguat 287,71 poin (4,8%) ke 6299.539. Sektor agrikultur menjadi penggerak bursa dengan naik 11,7%, disusul sektor pertambangan (10,8%), keuangan (6,4%), dan otomotif (5,3%).

• Sejalan dengan IHSG, Jakarta Islamic Index (JAKISL) menguat 30,65 poin (4,6%) ke 698.085.

Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir

Sumber: Bloomberg, AIA Financial research

Kinerja sektoral IHSG pada bulan Desember 2019

MARKET REVIEW

Disclaimer: Dokumen ini hanya digunakan sebagai sumber informasi dan tidak diperbolehkan untuk diterbitkan, diedarkan, dicetak ulang, atau didistribusikan baik sebagian atau pun secara keseluruhan kepada pihak lain mana pun tanpa persetujuan tertulis dari PT AIA FINANCIAL. Isi dari dokumen ini tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu bentuk penawaran atau permintaan untuk pembayaran, pembelian, atau penjualan dari setiap jenis Efek yang disebutkan di dalam dokumen ini. Meskipun kami telah melakukan segala tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa informasi yang ada dalam dokumen ini adalah tidak keliru ataupun tidak salah pada saat penerbitannya, kami tidak bisa menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi dalam dokumen ini. Perubahan terhadap setiap pendapat dan perkiraan yang terdapat dalam dokumen ini dapat dilakukan kapan pun tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Para nasabah disarankan untuk meminta nasehat terlebih dahulu dari penasehat keuangannya sebelum berkomitmen melakukan investasi pada unit penyertaan kami. Laporan ini disiapkan oleh PT AIA FINANCIAL dan hanya digunakan sebagai informasi saja. Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko perubahan nilai ekuitas dan risiko perubahan nilai tukar mata uang. Kinerja investasi tidak dijamin, nilai

2/2INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL DECEMBER 2019

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

3M 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 12Y 13Y 15Y 16Y 18Y 20Y 30Y

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 31/12/19

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 29/11/19

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 31/12/18

IDR Indonesia Sovereign Yield Curve - 31/12/18

-800.00-700.00-600.00-500.00-400.00-300.00-200.00-100.00

0.00100.00

3M 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 12Y 13Y 15Y 16Y 18Y 20Y 30Y

Tenor

Perubahan Imbal Hasil Obligasi Pemerintah (basis poin)

MoM YTD YoY

150155160165170175180185190195200205

200

210

220

230

240

250

260

Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19 Oct-19 Nov-19 Dec-19

BINDO (Skala kiri) BEMSID Index (Skala kanan)

Pergerakan BINDO dan BEMSID setahun terakhir

• Investor asing berbalik arah, mencatat aksi beli bersih di pasar saham selama bulan Desember 2019 senilai Rp7,99 triliun. Namun sepanjang tahun 2019 tercatat investor asing mencetak jual bersih sebesar Rp2,8 triliun (tidak termasuk transaksi merger & akuisisi Bank Danamon).

Ulasan Pasar Obligasi

• Bloomberg Indonesia Local Sovereign Index (BINDO) naik 0,7% ke level 257.33, sementara Bloomberg USD Emerging Market Sovereign Bond Index (BEMSID) menguat sebesar 0,8% ke 196.88.

• Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah berjangka 10-tahun dalam mata uang Rupiah turun 4,7 basis poin ke 7.06%. Obligasi berjangka 3 bulan turun hingga 729 bps, sedangkan obligasi berjangka 6 tahun naik hingga 21,6 bps.

• Berbanding terbalik dengan pasar saham, arus modal investor asing di pasar obligasi tercatat net sell senilai Rp3,9 triliun sepanjang Desember 2019. Sepanjang 2019 investor asing telah menambah kepemilikan obligasi Indonesia sebesar Rp170,6 triliun.

Sumber: Bloomberg, AIA Financial research

Pergerakan tingkat imbal hasil Obligasi Pemerintahbulanan & sepanjang tahun berjalan 2019

Sumber: Bloomberg, AIA Financial research