Upload
nguyendat
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. TELKOM KANDATEL SOLO
(Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Image Flexi)
Oleh:
DIAN PRAVITASARI D1606020
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Sebutan Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERSETUJUAN
MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. TELKOM
KANDATEL SOLO (Peran Public Relations dalam membangun brand image Flexi)
Disusun Oleh:
DIAN PRAVITASARI
D 1606020
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi
Diploma III Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing,
Dra. Indah Budi Rahayu SE, M.Hum NIP. 131 925 309
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PENGESAHAN
MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. TELKOM
KANDATEL SOLO (Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Image Flexi)
Disusun oleh:
DIAN PRAVITASARI
D 1606020
Telah Diuji Dan Disahkan Oleh Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari : Tamggal : Tim Penguji Nama Tanda
Tangan 1. Penguji 1 Dr. H. Widodo Muktiyo, SE M.Com NIP. 131 792 193 2. Penguji 2 Dra. Indah Budi Rahayu SE,
M.Hum NIP. 131 925 309
Mengetahui Dekan
Drs. H. Supriyadi. SN, SU NIP. 130 936 616
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
MOTTO
• Jadikan kekuranganmu menjadi kelebihanmu. Dan percayalah kekuranganmu itu akan membawamu dalam hal yang sangat menyenangkan.
• Hidup itu penuh dengan perjuangan, berjuanglah untuk hidup karena Allah tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak berusaha dengan sunguh-sungguh.
• Cinta adalah suatu anugerah yang agung, patut dijaga karena hidup tanpa ada orang yang tercinta di samping kita tidaklah ada artinya.
• Hidup bukanlah sesuatu yang diberikan kepadamu begitu saja. Hidup diberikan karena kau harus tumbuh, belajar dan meluaskan jiwa serta semangatmu. Setiap orang memiliki tempatnya dan kepentingannya sendiri pada semesta kehidupan ini. (Elvis Presley)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa cinta dan hormat
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk :
1. Alm. Bapak Rochman Purwosaputra
2. Bapak Nunung dan Ibu Rochman
3. Seluruh keluarga besar Ayam Bakar Bu Rochman
4. Semua teman-teman penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Marketing Public Relations di PT.
Telkom Kandatel Solo (Peran Public Relations dalam membangun brand image
Flexi). Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md) Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisannya Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, serta pengalaman
penulis masih banyak kekurangan. Namu penulis telah menyajikan Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis
mengucapkan banyak terimakasih tak terhingga kepada :
1. Drs. H. Supriyadi. SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS.
3. Dra. Hj. Isfantin Puji L. SE, MM, selaku Pembimbing Akademik yang baik hati dan
selalu ramah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
4. Dra. Indah Budi Rahayu SE, M.Hum, selaku pembimbing dalam penulisan Tugas
Akhir ini. Yang memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis.
5. Bp. Yanto, selaku Manager Fixed Phone PT. Telkom Kandatel Solo. Yang telah
memberikan bimbingan pada masa magang penulis.
6. Bp. Agung Prabowo, selaku Assistant Manager Fixed Phone PT. Telkom
Kandatel Solo yang sangat membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Bp. Eko, Bp. Supriyadi, Ibu Ma’in, Ibu Murni yang berada di sekretariatan PT.
Telkom Kandatel Solo. Yang telah membimbing penulis pada masa magang.
8. Ibu Wiwik, Ibu Yanti, Bp. Eko, Bp. Agus, Bp. Ngatino, Bp.Mas’ud, Ibu Eni, Mb.
Tyas dan seluruh staff pada divisi Fixed Phone PT. Telkom Kandatel Solo. Yang
telah memberikan perhatian dan dukungan kepada penulis selama magang.
9. Canvasser Flexi (Group Ular), Mas JK (Jonathan Kris), Mas Sigit, Mas Ading dan
Mas Wahyu atas seluruh bantuan dan perhatian yang diberikan selama masa
magang penulis.
10. Firman Prasetyo yang telah meluangkan waktu sangat banyak sekali dengan
membantu penulis mengerjakan Tugas Akhir ini.
11. Teman-teman di Soloradio Mb. Tria, Nicky, Tommy PS, Tommy Kriwil, Nissa,
Pak Udin, Ajiz, Mb. Rusty, Om Handy, dan semua keluarga besar SOLORADIO
yang sudah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
12. Pada teman-teman saya, Sandra, Anisa, Sheila, Power Puff Girl, Kiki, Fifi,
Kenyung, dan Mb.Wulan, Mb. Mega dan teman- teman Public Relations kelas B
yang selalu bahu membahu untuk membantu penulisan Tugas Akhir ini. Keep
Our Friendship !.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
13. Dan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, dengan tangan
terbuka, penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir
kata penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun
pembaca.
Surakarta, Mei 2009
Penulis
Dian Pravitasari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN .............................................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan KKM .................................................................................. 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... ........... 5
A. PUBLIC RELATIONS .................................................................. 5
1. Pengertian Public Relations ....................................................... 5
2. Fungsi dan Peranan Public Relations ......................................... 8
3. Proses Public Relations .............................................................. 11
4. Strategi Public Relations ............................................................ 12
B. MARKETING PUBLIC RELATIONS .................................... 14
C. BRAND IMAGE ....................................................................... 17
BAB III : DESKRIPSI LEMBAGA. .......................................................... 19
A. Sejarah dan Perkembangan PT Telkom .................................... 19
B. Visi dan Misi PT. Telkom ......................................................... 23
C. Struktur Organisasi PT. Telkom ............................................... 24
D. Bidang Usaha PT Telkom Kandatel Solo ................................. 31
E. Visi dan Misi Manajemen Public Relations Telkom ............... 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
F. Sasaran Kegiatan Public Relations PT. Telkom ...................... 38
G. Arti Logo ................................................................................... 39
H. Arti Kredo ................................................................................ 40
I. Maskot Telkom Be Bee ............................................................. 41
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ...................................................... 42
A. Laporan Kuliah Kerja Media .................................................... 42
B. Aktifitas Magang ....................................................................... 45
BAB V PENUTUP …………………………………………………….. .. 49
A. Kesimpulan …………………………………………………… 49
B. Saran ………………………………………………………….. 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Sebagai
mahluk sosial yang banyak bersinggungan dan harus selalu berinteraksi dengan
orang lain, peran komunikasi menjadi sangat vital. Karena dalam berinteraksi,
manusia membutuhkan komunikasi, baik itu secara verbal dan non verbal maupun
dengan menggunakan lambang atau simbol yang telah disepakati bersama.
Salah satu alat komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah pesawat
telepon. Bentuknya yang praktis dan berbiaya murah memudahkan penggunanya
untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa hambatan ruang dan waktu.
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi komunikasi juga
mengalami perubahan. Salah satu yang berkembang pesat adalah pesawat telepon.
Sejak pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell di tahun 1876,
pesawat telepon telah mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya.
Sekarang kita mengenal teknologi telepon seluler (ponsel) sebagai
pengembangan dari bentuk pesawat telepon tradisional. Dengan sifat ponsel yang
mobile, penggunanya dapat dimudahkan untuk berkomunikasi tanpa halangan
ruang. Pada pertama kali kemunculannya, teknologi ini masih berharga mahal.
Tidak semua orang dapat memilikinya. Namun kini hampir semua orang bisa
memilikinya, karena harga pesawat telepon seluler semakin murah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari munculnya teknologi CDMA (Code
Division Multiple Access) yang diterapkan di ponsel. Teknologi yang pertama
kali digunakan di Perang Dunia II oleh Inggris ini memiliki keunggulan antara
lain berbiaya murah dan praktis serta efisien untuk penggunaan komunikasi
seluler.
Teknologi seluler berbasis CDMA ini tergolong baru untuk ukuran
Indonesia. Sebelumnya, ponsel berbasiskan teknologi GSM (Global System for
Mobile communication) menjadi yang lebih banyak digunakan di Indonesia.
Teknologi ini memang masih mendominasi pasar Indonesia, namun biayanya
masih tergolong mahal. Karena biaya dari CDMA yang murah tersebutlah,
banyak orang yang kemudian tertarik untuk menggunakan ponsel berbasis
teknologi ini.
Menurut data dari CDMA Development Group (CDG), jumlah pengguna
telepon CDMA di Indonesia hingga akhir kuartal pertama 2008 mencapai 16,3
juta pelanggan. Dengan jumlah pelanggan peningkatan yang cukup pesat tiap
tahunnya, tercatat pada akhir 2006 pengguna CDMA di Indonesia baru 7,8 juta.
Angka itu melonjak dua kali lipat pada akhir 2007 menjadi 14,4 juta.
Melihat ada pasar baru yang berpotensi, para operator ponsel di Indonesia
seperti berlomba-lomba untuk ‘bermain’ di pasar ponsel teknologi CDMA.
Hingga kini tercatat ada 6 operator selular yang menggunakan teknologi CDMA.
Salah satunya adalah PT. Telkom dengan produk Flexinya.
Produk Flexi sendiri tercatat memiliki pelanggan sebanyak 7 juta sampai
bulan Mei 2008 dengan jumlah yang terus meningkat. Sebagai salah satu operator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3
CDMA pertama, Flexi harus menghadapi persaingan dengan operator-operator
CDMA baru. Untuk itulah dibutuhkan peran penting seorang Marketing Public
Relation. Dimana nantinya peran dari Maketing Public Relations ini bisa
membawa brand image baik yang sudah terbentuk itu dapat lebih menunjukkan
dan mempertahankannya dihadapan publik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis kemukakan di atas, penulis
tertarik untuk mengetahui peran Public Relation dalam membangun brand image
Flexi.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum kuliah kerja media ini adalah :
a. Untuk melihat dan mengikuti dari dekat proses kerja profesional di bidang
kehumasan.
b. Untuk menekuni dan atau terlibat secara intensif proses kerja professional
di bidang kehumasan
c. Menambah pengetahuan serta pemahaman penulis terhadap penerapan
teori-teori yang telah diterima penulis selama menempuh proses
perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam dunia kerja.
d. Untuk memperoleh data dan segala yang diperlukan guna menyusun
Tugas Akhir (TA) sebagai syarat untuk memperoleh gelar di D3
Komunikasi Terapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4
2. Tujuan Khusus kuliah kerja media ini adalah :
a. Untuk mengetahui proses kerja seorang Marketing Public Relation.
b. Sebagai acuan bagi penulis dalam persiapan untuk memasuki dunia kerja
nantinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Batasan pengertian mengenai Humas/Public relations, menurut para
ahli sampai saat ini belum ada satu kesepakatan secara tegas, karena
disebabkan, yaitu: pertama, banyaknya definisi public relations yang telah
dirumuskan oleh baik para pakar atau ahli maupun professional public
relation/ humas yang satu sama lain saling berbeda pendapat tentang public
relations. Kedua, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang public
relations tersebut adanya latar belakang yang berbeda misalnya definisi yang
dilontarkan oleh kalangan akademisi/teoretis perguruan tinggi tersebut akan
lain bunyinya dengan apa yang diungkaakan oleh kalangan praktisi (Public
Relations Practitioner). Dan ketiga, sesuatu yang menunjukkan baik secara
teoretis maupun praktisi bahwa kegiatan public reations itu bersifat dinamis
dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti
kemajuan zaman, khususnya memasuki era globalisasi saat ini. 1
Scoot M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya Efective Public
Relations,(New Jersey : Prentice Inc. Englewood Cliffs, 1982), sebagaimana
disalin oleh Rosadi Roeslan mengatakan:
1 Rosady Ruslan, : Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta : 16-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya”.
2 Kemudian pengertian public relations menurut Dr. Rex Harlow dalam
“A Model for Public Relations Educations for Professional Practice”
sebagaimana disalin oleh Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A. adalah
sebagai berikut :
“ Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi denga publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini public; menetapkan dan menekankaan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam membantu mengatisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta tekhnik komunikasi yang sehat dan etis sebagaimana sarana utama”3
Dan menurut penelitian yang pernah diadakan di Amerika Serikat
terdapat 2000 orang terkemuka di bidang PR telah membuat definisi PR, dari
definisi itu di antaranya menganggap bahwa PR adalah suatu ilmu, suatu
system, seni, fungsi, proses, profesi, metode, kegiatan dan sebagainya. Datu
2 Rosadi Roeslan : Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, Jakarta : 34 3 International Public Relations Associations (IPRA), “A Model for Public Relations Educations For Profesional Practices”, Gold Paper, No.4, January 1982, hal. 40, dalam buku Ochnong Uchjana Effendy : Human Relations dan Public Relations, Bandung, 1993 : 117-118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
panitia yang terdiri dari para pakar PR yang cukup kondang telah memilih 3
definisi yang mereka anggap baik : 4
a. J.C Seidel, direktur PR, Divisionof Housing, State New York berbunyi:
PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan,
pegawai dan public yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan
perbaikan diri sendiri sedangkan keluar memberikan pernyatan-
pernyataan.
b. W. Emerson Reck, Direktur PR Universitas Colgate berbunyi : PR adalah
lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan
bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu
atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan
baik) dari public. Kedua , pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan
tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang
menyeluruh.
c. Horward Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat,
menyatakan PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian pubilk
yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap
suatu individu atau organisasi/ perusahaan. 5
4 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto : Dasar- Dasar Public Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 :12-13 5 Diadopsi dari Abdurachman, 2001 : 24-25 dalam buku Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto : Dasar- Dasar Public Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 :13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Fungsi dan Peranan Public Relations
Menurut Bertrand R. Confield dalam bukunya Public Relations,
Principles and Problem, sebagaimana disalin oleh Prof. Drs.Ochnong
Uchjana Effendy M.A. menyebutkan adnya 3 fungsi PR: 6
a. It should serve the public’s interest ( Mengabdi kepada kepentingan
umum):
Bahwa kegiatan seorang PR harus benar-benar dicurahkan kepada
kepentingan umum, harus bisa membina hubungan baik ke dalam dan ke
luar.
b. Maintain good communications ( Memelihara komunikasi yang baik):
Seorang PRO adalah perantara antara pimpinan dengan public,
PRO harus bisa membina komunikasi yang terarah dan efektif.
c. Stress good morals and manners ( Menitikberatkan moral dan perilaku
baik) :
PRO harus mampu menjadi teladan dan mempunyai wibawa. Jika
para humas berperilaku terpuji dengan moral yang tinggi, maka organisasi
yang diwakilinya itu memperoleh pandangan yang positif dari publik, baik
publik intern maupun publik ekstern.
6 Ochnong Uchjana Effendy : Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Bandung, 1992 : 44-46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dan bila dilihat dari humas di Indonesia, menurut Direktorat
Pembinaan Hubungan Masyarakat Departemen Penerangan R.I merumuskan
fungsi Humas sebagai berikut ini: 7
a. Melaksanakan hubungan ke dalam, yaitu pemberian pengertian tentang
segala hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “Internal Publik”
yaitu para karyawan;
b. Melakukan hubungan ke luar, yaitu pemberian informasi tentang segala
hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “External Publik”, yaitu
masyarakat pada umumnya;
c. Melakukan penelahaan serta pembinaan Pendapat Umum melalui
hubungan-hubungan khusus dengan unsure-unsur Lembaga Masyarakat;
d. Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan
Kehumasan sebagai medium penerangan;
e. Menyelenggarakan Koordinasi Intergrasi dan Sikronisasi serta
kerjasamakegiatan Hubungan Masyarakat untuk penyembpurnaan
pelayanan penerangan terhadap umum.
Perkembangan professionalisme public relations yang berkaitan
dengan pengembangan peranan PR, baik sebagai praktisi maupun professional
dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier & Broom (1995)
7 Ochnong Uchjana Effendy: Human Relations dan Public Relations, Bandung, 1993: 111-112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sebagaimana disalin oleh Rosady Roeslan, bahwa peranan public relations
dibagi empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut :8
a. Expert prescriber
Sebagai praktisi ahli public relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship).
b. Communications fasilisator
Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebgai komunikatot atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar
apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi
bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan
organisasi kepada pihak publiknya.
c. Problem solving process fasilitator
Peranan praktisi PR dalam hal proses pemecahan persoalan publis
relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu
pimpinan organisasi baik secara penasehat (adviser) hingga mengambil
tindakan eksekusi (keputusan) dalam emngatasi persoalan atau krisis yang
tengah dihadapi secara rasional dan professional.
8 Rosady Ruslan, : Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta : 22-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Communications technician
Berbeda dengan peranan praktisi PR professional sebelumnya
yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi.
Sedangkan dalam peranan Communications technician sebagai journalist
in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau
dikenal dengan methode of communication in organizations dan sistem
komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian.
3. Proses Public Relations
Menurut Profesor Marston, pakar PR yang telah mengetengahkan apa
yang disebut dengan “Profesor Marston’s R-A-C-E formula”, yang
merupakan deskripsi akronomik dari proses PR yang membantu
mengingatkan unsur-unsur kunci, dan berikut proses PR nya:9
a. Research (Penelitian)
Langkah pertama, ampuh dalam memastikan informasi dan data mengenai
organisasi, persoalan atau situasi, khalayak, serta sikap dan opini public;
b. Actions (Kegiatan)
Langkah kedua, mencakup nasehat kepada manajemen dan mengenai
program berencana;
9 Ochnong Uchjana Effendy : Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Bandung, 1992 : 122-123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c. Communications (Komunikasi)
Langkah ketiga, meliputi cara-cara penyampaian unsur-unsur program
berencana kepada public yang beragam;
d. Evaluations (Evaluasi)
Langkah keempat, cara-cara memantau dan mempertimbangkan
keefektifan proses melalui penelitian.
4. Strategi Public Relations
Humas atau Public Relations yang berfungsi untuk menciptakan iklim
yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara
pejabat humas/PR dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk
mewujudkan tujuan bersama, melalui berbagai macam aspek-aspek
pendekatan atau strategi Humas, yaitu: 10
a. Strategi operasional
Melalui pelaksanaan program Humas yang dilakukan dengan
pendekatan kemasyarakatan (sociology approach), melalui mekanisme
sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dalam cermin opini public atau kehendak masyarakat yang terekam
pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang di muat di
berbagai media massa.
10 Rosady Ruslan, : Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta : 125-127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b. Pendekatan persuasive dan edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunkasi duar arah timbal
balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi ke pihak publiknya,
baik bersifat mendidik, dan memberikan penerangan maupun dengan
melakukan pendekatan persuasive, agar tercipta saling pengertian,
menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya.
c. Pendekatan tanggung jawab social humas
Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai tersebut : bukan memperoleh keuntungan sepihak dari public
sasarannya (masyarakat), tetapi memperoleh keuntungan bersama
(benevitas), yang terampil memadukan keuntungan dengan motivasi
tanggung jawab sosialnya.
d. Pendekatan kerjasama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi
dengan berbagai kalangan, baik ditujukan hubungan ke dalam (internal
relations) maupun hubungan ke luar (eksternal relations) untuk
meningkatkan kerjasama.
e. Pendekatan koordinatif dan intergratif
Untuk memperluas peranan Humas/ PR di masyarakat, maka
fungsi Humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/ institusinya,
tetapi peranan lebih luas berpartisipasi dalam menunjang program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
pembangunan nasional, dan mewujudkan Ketahanan Nasional, di bidang:
Politik, ekonomi, social budaya (Poleksosbud) dan Hankamnas.
B. Marketing Public Relations
Memasuki era globalisasi pada millennium ke-3 yang sangat kompetitif
yang dimulai sejak tahun 1990-an dimana untuk pertama kali muncul suatu
konsep perpaduan antara “kekuatan PR” dan “Marketing Public Relations (MPR),
sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep sebelumnya
(Megamarketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris, melalui bukunya
yang berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations, dengan konsepsinya
sebagaimana disalin oleh Rosady Ruslan sebagai berikut: 11
“ Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customers through credible communications and impressions that identify companies and their product with the needs, concern of customer. “
Secara umum pengertiannya bahwa “Marketing Public Relations”
merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-
program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasaan konsumen melalui
komunikasi mengenai informasi yang dapat di peraya dan melalui kesan-kesan
positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau
11 Rosady Ruslan, : Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta : 241-242
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi
para konsumennya.
PR sebelum dapat menjadi lebih efektif dalam menopang fungsi
marketing, harus lebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketingnya.
Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan,
yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk.
PR digunakan dalam perencanaan marketing untuk mencapai sejumlah sasaran:12
1. Membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal.
2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk
3. Membantu meningkatkan suatu produk life style contohnya menyempurnakan
pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambahkan informasi baru.
4. Mencari pangsa baru dan memperluas keberadaannya.
5. Memantapkan semua image (citra) yang positif bagi produk dan usahanya.
Untuk mengatasi masalah daya beli masyrakat yang sangat rendah,
petugas Public Relations khususnya marketing hendaknya mengadakan penelitian
terlebih dahulu terhadap situasi dan kondisi barang-barang atau jasa hasil
produksi perusahaannya sebelum dilempar ke pasar. Demikian pula terhadap
situasi dan kondisi pasar serta selera masyarakat pada saat itu. Dengan perkataan
lain, dalam hal ini petugas Public Relations, khususnya marketing, harus
12 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto : Dasar- Dasar Public Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 :154
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
mengadakan studi pasar dan kemudian analisis pasar. Studi pasar dilakukan
melalui beberapa pendekatan, antara lain:13
1. Pendekatan komoditi, yaitu mempelajari sistem marketing tiap jenis
komoditi satu persen.
2. Pendekatan institusional, yaitu penelitian anatomis terhadap sistem
pemasaran. Maksudnya, tiap bagian dari sistem marketing barang itu
dilukiskan dan kemudian dianalisis. Sudah tentu dihubungkan dengan
kebutuhan yang bersangkutan.
3. Pendekatan fungsional, yaitu penelitian yang bersifat analisis fisiologis. Tiap
fungsi dari sistem marketing dibahas dan kemudian dianalisis.
4. Pendekatan histories, yaitu pengamatan terhadap bagaimana terbentuknya
fungsi-fungsi dan institusi marketing yang ada.
5. Pendekatan metode ongkos, yaitu menganalisis segi-segi ongkos dari semua
kegiatan dalam marketing.
Semua pendekatan tersebut tiada lain untuk menemukan berbagai sebab
dan akibat yang terjadi dalam upaya marketing dari perusahaan yang
bersangkutan. Adapun hal yang perlu ditelaah dalam kegiatan analisis pasar
adalah:14
1. Konsumen terakhir berdasarkan motif pembeli dan sikapnya, faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen, dan posisi konsumen dalam pasaran jual-beli.
13 Kustadi Suhandang, Public Relations Perusahaan, Nuansa, Bandung, 2004, hal 166 14 Kustadi Suhandang, Public Relations Perusahaan, Nuansa, Bandung, 2004, hal 167
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Sistem pengeceran yang lazim dipakai dan cara-cara baru yang perlu dicoba.
Dalam hal ini analisis dititikberatkan pada perlunya, dalam artian jenis
bagaimana sistem pengecerannya. Seperti ; penjualan langsung kepada
konsumen, atau sistem swalayan, penjualan per pos, atau chain stores, dan
sebagainya.
3. Sistem grosir yang dijalankan memperlihatkan saluran-saluran utama dari
aliran barang-barang dan jasa.
4. Fungsi-fungsi pemasaran.
5. Kebijakan pemasaran.
6. Efisiensi dan ongkos pemasaran
C. Brand Image
Brand image jika diartikan secara harfiah kurang lebih berarti gambaran
atau persepsi tentang suatu produk yang sudah melekat di benak konsumen.
Menurut situs Asia Market Research, definisi dari brand image adalah :15
“Like brand personality, brand image is not something you have or you don't! A brand is unlikely to have one brand image, but several, though one or two may predominate. The key in brand image research is to identify or develop the most powerful images and reinforce them through subsequent brand communications. It is based on the proposition that consumers buy not only a product (commodity), but also the image associations of the product, such as power, wealth, sophistication, and most importantly identification and association with other users of the brand.”
15 www.asiamarketresearch.com/glossary/brand-image
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Definisi diatas kurang lebih memiliki arti bahwa brand image adalah
bukan sesuatu yang bisa atau tidak bisa diberikan kepada produk. Melainkan
dibangun melalui sesuatu yang menonjol dari produk tersebut. Dan biasanya
sebuah produk memiliki beberapa brand image sekaligus. Sumber tersebut juga
menekankan pentingnya sebuah riset brand image, karena selain dapat mengenali
kekuatan dari sebuah produk, riset tersebut juga berguna untuk memperkuat
brand image melalui promosi. Hal ini berkaitan dengan psikologis pembeli yang
selain membeli sebuah produk, konsumen juga turut membeli image dari produk
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI
A. Sejarah dan perkembangan PT. Telkom
PT. Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa
telekomunikasi. Berikut akan penulis jelaskan secara singkat mengenai sejarah
berdirinya PT.Telkom, struktur organisasi serta strategi pemasaran yang
digunakan perusahaan. Data berikut diolah dari company profile yang bersumber
dari www.telkom.com.
Sejarah dari dunia telekomunikasi di Indonesia bermula sejak tahun1882,
dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama “ Post En Telegraafdienst” yang
menyediakan layanan post dan telegraf dibentuk oleh pemerintah colonial
Belanda berdasar Staatblad Nomor 52 tahun 1882, kemudian tahun 1906
Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan
pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon
(Post Telegraf En Telefoondiest / PTT Dienst) dengan dasar Staatblad Nomor 395
tahun 1906. Tahun 1931 berdasar I. B. W ditetapkan sebagai Perusahaan Negara
dan pada tahun 1961 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang- Undang Nomor 19 tahun 1960 tentang persyaratan sebuah perusahaan
Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk tetap menjadi Perusahaan Negara
(PN) dan dengan Perpu No. 20 tahun 1961 berubah menjadi PN. Pos dan
Telekomunikasi (PN. Postel).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Telekomunikasi (PN.
Telekomunikasi) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 dan 30 tahun
1965. Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Perhubungan No.129/U/1970/PN. Telekomunikasi berubah menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan
Perumtel dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974 yang
menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar
negeri. Dan pada tahun 1980 pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan
membeli seluruh saham PT. Indosat, sebuah perusahaan swasta yang didirikan
dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya menjadi
sebuah BUMN berbentuk Persero. Penyertaan modal Negara dalam saham
PT.Indosat tersebut dituangkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun
1980. PT. Indonesian Satelite Coorporations (Indosat) didirikan untuk jasa
telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun
1974 yakni dengan menetapkan Perumtel sebagai Badan Usaha yang diberi
wewenang menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat
sebagai Badan Usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan
telekomunikasi untuk umum internasional.
Kemudian berdasar Peraturan Nomor 36 tahun 1974 yang mengatur
tentang Perumtel, diubah dan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tahun 1989 tentang Telekomunikasi yang mengatur mengenai peran serta swasta
dalam penyelenggaraan Telekomunikasi dalam negeri.
Selanjutnya pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi
Perusahaan Persereon (Persero) Telekomunikasi Indonesia, hal ini didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1991. Pada tahun 1995 penawaran
tanggal 14 November 1995. Sejakitu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan
di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock
Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public
Offering Without Listing/ POWL) di Tokyo Stock Exchange.
Sejak 1 Juli 1995 Telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha
Telekomunikasi (Witel) dan secara de facto meresmikan mulainya era divisi.
Sebagai pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh Divisi Regional dan
Divisi Network. Divisi Regional (Divre) menyelenggarakan jasa telekomunikasi
di wilayah masing masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa
Telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui jaringan transmisi jalur utama
nasional. Divisi Regional Telkom mencakup wilayah sebagai berikut:
1. Divisi Regional I, Sumatera
2. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek)
3. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
5. Divisi Regional V, Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, Kalimantan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
7. Divisi Regional VII, kawasan Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
Kemudian pada tahun 1996 Kerja Sama Opeasional (KSO) mulai
diimplementasikan pada 1 januari di wilayah Divisi Regional I Sumatera, dengan
mitra PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi Regional III Jawa Barat
dan Banten dengan mitra PT. Aria West International (Aria West), Divisi
Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dengan mitra PT. Mitra Gobal
Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI Kalimantan, dengan mitra
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII, kawasan
Indonesia Timur dengan mitra PT. Bukaka Sigtel. Tahun 1999 disahkan Undang-
Undang Nomor 36 tahun 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan
Telekomunikasi oleh PT. Telkom.
Selanjutnya tahun 2001 Telkom kembali membagi 35 % saham Telkomsel
dari PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi rekstrukturisasi industri jasa
telekomunikasi Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikan silang / cross ownership antara Telkom dengan Indosat.
Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. Telkom
membeli 90,32% saham PT. Dayamitra dan mengkonsolidasi laporan keuangan
PT. Dayamitra kedalam laporan keuangan Telkom. Dan pada tahun 2002 Telkom
membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat
ditandatanganinya perjanjian jual beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15 % pada
tanggal 30 September 2003, dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Telkom menjual 12,71 saham Telkomsel ke Singapore Telecom, dengan
demikian Telkom tinggal memiliki 65 % saham Telkomsel. Direncanakan sejak
tanggal Agustus 2002 terjadi duopoly penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Dalam pengelolaan operasional organisasinya, Telkom memiliki dewan
komisaris yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4 (empat) orang anggota
Dewan Direksi, Dewan Direksi ini dibagi menurut fungsi dan tanggung jawabnya
masing masing, yaitu Direktur Sumber Daya Manusia dan Bisnis Pendukung,
Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi dan Direktur Keuangan.
Sebagai sebuah Holding Company, Telkom memiliki beberapa buah anak
perusahaan terafiliasi seperti PT. Telekomunikasi Seluler Indonesia yang bergerak
sebagai penyelenggara jas telekomunikasi bergerak seluler, PT. Indonusa
Telemedia yang menangani bisnis multimedia penyiaran dan internet dengan
nama produk TELKOM Vision dan PT. Invomedia Nusantara yang mengelola
bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yello Pages) dan Call Center.
B. Visi dan misi PT.Telkom
1. Visi PT. Telkom
“ To become a leading Infocom Player in The Religion”
2. Misi PT. Telkom
a. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang
terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan
harga kompetitif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalkan SDM unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif,
serta membangun kemitraan yang mengutamakan secara timbal balik dan
saling sinergis,dan mendukung.
C. Struktur Organisasi
Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel) Solo merupakan
salah satu unit bisnis dibawah divide Regional IV Jateng & DI Ypgyakarta yang
membawahi wilayah pemerintahan kota dan Kabupaten Solo, Sukoharjo,
Boyolali, Jepara, Klaten, Delanggu, Pati, Rembang, Sragen, Karanganyar,
tawangmangu, dan Wonogiri.
Dalam operasional kerja sehari-hari PT. Telkom memiliki struktur
organisasi yang mengatur kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing bagian yang ada.
Organisasi Kantor Daerah Pelayanan telekomunikasi (KANDATEL),
terdiri atas :
1. Kantor Daerah telekomunikasi, yang terdiri dari :
a. Pimpinan KANDATEL, yang disebut General Manager KANDATEL,
dan untuk selanjutnya disingkat GM, KANDATEL.
b. Deputy GM KANDATEL
c. Bagian Business Performance
d. Bagian Acceess Network maintenance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
e. Bagian Acceess Network Operation
f. Bagian Customer Care
g. Bagian Fixed Phone Sales
h. Bagian Data & VAS Sales
i. Bagian General Support
2. Masing-masing KANDATEL adalah merupakan unit operasional yang
bertanggung jawab langsung kepada WGM, DIVRE IV, sedangkan dalam
penyelenggaraan operasinya berinteraksi dengan para Senior Manager terkait
di Kantor DIVRE IV dan dikoordinasikan oleh Deputy EGM DIVRE IV. GM.
KANDATEL bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang
diselenggrakan melalui operasi KANDATEL di wilayah geografisnya, yaitu
mencakup :
a. Tercapainya target revenue
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan
c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
customer segmen consumer / retail, dengan tetap menjaga efektifitas
dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen
consumer / retail.
d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.
e. Terselenggaranya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer care
serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang diselenggarakan
di wilayah geografisnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
f. Terpenuhinya alokasi sumber daya operasional di Divisi Regional,
khusunsya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur
access dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk
customer segmen consumer / retail, maupun dukungan yang diperlukan
untuk eksekusi layanan kepada customer segmen corporate cutomer /
OLO.
g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis didalam linkup
KANDATEL yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol
dengan semestinya.
Dalam melaksanakan perannya, GM KANDATEL dibantu oleh
beberapa posisi Manager dan Senior General Supervisor, yaitu:
1. Manager Business Performance
Manager Business Performance Bertanggung jawab atas penyiapan
rencana operasi KANDATEL, penyediaan guideline operasi, serta monitoring,
evaluasi dan peningkatan performasinnya, sehingga dapat dipastikan bahwa
penyelenggara operasi bisnis KANDATEL dilaksanakan dalam koridor
pengendalian manajemen secara memadai. Untuk melakukan perannya,
Manager Business Performance ditugaskan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola manajemen performansi KANDATEL
b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai prosedur
operasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
c. Mengelola pencegahan upaya fraud.
d. Mengelola upaya pengendalian kualitas (quality management).
e. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan kerjasama kemitraan
2. Manager Access Network Maintenece
Manager Access Network Maintenece bertanggung jawab atas
terjaganya kondisi kesiapan operasi access network. Untuk melakukan
perannya, Manager Network Maintenece ditugaskan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pemeliharaan access network
b. Memelihara, meng-up date, dan entry data access network
c. Melakukan pengetesan, pengukuran dan pengecekan fisik access network.
d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi, deengan perbaikan / penggantian
fisik yang rusak serta pemeliharaan yang rutin.
e. Melakukan pemeliharaan supporting access facilities.
3. Manager Access Network Operations
Manager Access Network Operation bertanggung jawab atas
fungsinya secara efektif access network dalam memenuhi layanan jasa kepada
konsumer. Untuk melakukan perannya, Manager Access Network Operations
ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan
gangguan untuk menservice pelanggan corporate & OLO.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan
gangguan untuk menservis pelanggan personal dan public access.
c. Melaksanakan Operasi W-Lan & Public Service Access.
d. Melaksanakan Operasi Service Access Interface Mgt dan Access QoS
serta dukungan teknis bagi layanan operasi akses, meliputi Operasi MDF
dan testing dispatching& clearance (TDC) terhadap order pasang baru /
penanganan gangguan dari pelayanan, pengelolaan CPE CC.
4. Manager Customer Care
Manager Customer Care bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas
layanan kepada customer. Untuk melakukan perannya, Manager
Customer Care ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Melakukan problem handling, resolving customer problem,
track & manage customer complain & customer problem,
monitoring, control, evaluasi kualitas pelayanan (QoS) & SLA
/ SLG management, pelaksanaan program customer loyalty &
retention, DOC & Help Desk untuk personal customer.
b. Melakukan problem handling, resolving customer problem,
track & manage customer complain & customer problem,
monitoring, control, evaluasi kualitas pelayanan (QoS) & SLA
/SLG management, pelaksanaan program cutomer loyalty &
retention, DOC & Help Desk untuk Cluster-4 dan wartel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
c. Melakukan aktivitas dukungan pelayanan dan kemitraan
channel distributions (Plasa Flexi Centre, Wartel / Net, Outlet,
Athorized Dealer).
d. Mengelola data pelanggan.
5. Manager Fixd Phone Sales
Manager Fixd Phone Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan
aktivitas sales untuk produk fixed phine (wireless dan wirelina). Untuk
melakukan perannya, Manager Fixd Phone Sales ditugaskan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan program promosi
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk fixed
phone.
c. Melakukan kegiatan spreading & canvassing outlet.
d. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.
e. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.
6. Manager Data & VAS Sales
Manager Data & VAS Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan
aktivitas sales untuk produk Data dan Value Added Services. Untuk
melakukan perannya, Manager Data & VAS Sales ditugaskan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan program promosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk data dan
VAS.
c. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.
d. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.
7. Manager General Support
Manager General Support bertanggung jawab atas efektifitas
penyelenggaraan fungsi General Support pada lingkup wilayah operasi
KANDATEL, sehingga kebutuhan fasilitas penyelenggaraan operasional
KANDATEL dapat terpenuhi dan dilaksanakan dengan lancear, serta
dilaksanakan secara efisien, dan dengan administrasi yang tertib. Untuk
melakukan perannya, Manager General Support ditugaskan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengelola proses management logistic, dalam rangka pemenuhan
kebutuhan logistic dan sarana umum yang diperlukan untuk
penyelenggaraan aktivitas operasional KANDATEL.
b. Mengelola, mengatur pendayagunaan, mengadministrasikan, serta
memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset
yang berada dilingkungan wilayah operasi KANDATEL.
c. Mengelola aktivitas pengamanan asset, personil, informasi dan data
operasional perusahaan.
d. Mengelola aktivias yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan
lingkungan, termasuk (Community Development), serta dukungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran dana
bina kemitraan.
8. Junior Manager KANCATEL
D. Bidang Usaha PT. TELKOM Kandatel Solo
Sebagai usaha perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu penyedia jasa
telekomunikasi, PT.Telkom menawarkan bermacam produk jasa telekomunikasi.
Adapun jasa layanan yang disediakan oleh PT. Telkom adalah sebagai berikut:
1. TELKOMPhone
TELKOMPhone adalah sambungan telepon pelanggan, merupakan
fasilitas telekomunikasi (telepon atau facsimile) yang ada ditempat pelanggan.
Kelompok produk TelkomPhone adalah Fixed Phone Standard, Fixed Phone
Silver, Fixed Phone Gold, Fixed Phone Platinum, Limited Mobile Phone,
Flexiphone (CDMA), Telepon Satelit, LSD (Long Distance Suscriber), Akses
E-I DID untuk PBX (Private Branch Exchange), Center dan Fitur Telepone.
2. TELKOMFlexi
Merupakan sambungan telepon tetap tanpa kabel yang memiliki fitur
mobilitas pada arah tertentu dengan menggunakan tekhnologi CDMA (Code
Division Multiple Access). Produk ini memiliki keunguulan:
a. Kualitas suara lebih jjernih karena terhindar dari penggandaan (cloning)
dan tidak mudah diinterferensi (anti jamming).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Lebih sehat karena radiasi gelombang elektromagnetis yang dipancarkan
sangat rendah.
c. Biaya pulsa lebih ringan dibanding seluler.
3. TELKOMSMS (Short Message Service)
TELKOMSMS adalah layanan jasa pengiriman pesan dengan
menggunakan media data melalui telepon tetap. Pelanggan dapat mengirim
dan menerima pesan secara tertulis dan dapat dikirim atau diterima dalam
waktu singkat.
4. Jasa Nilai Tambah
Layanan Jasa Nilai Tambah adalah fasilitas atau layanan tambahan
yang diberikan kepada pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan
sisi sentral maupun sisi terminal pelanggan yang mampu meningkatkan
manfaat dengan beberapa kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi.
Yang termasuk dalam Jasa Layanan kelompok ini adalah:
a. TELKOMMemo (Voice Mail Box), adalah suatu fitur atau jasa layanan
mailbox yang disediakan bagi pelanggan dengan menggunakan perangkat
VPS.
b. TELKOMTeleconference (Layanan Permata), adalah suatu fitur atau jasa
yang memfasilitasi pembicaraan atau konferensi antar lebih dari dua
pelanggan telepon, meliputi layanan audio conference maupun video
conferene.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
c. TELKOMFree (Free Call), adalah layanan jasa bebas pulsa dengan akses
0800 1xxxxxx.
d. TEKOMPremium (Premium Call), adalah layanan informasi dan hiburan
yang dapat digunakan oleh badan usaha atau perorangan yang telah
mendapat ijin dari pemerintah dengan harga pulsa berbeda dengan pulsa
biasa.
e. FITURLacak (Call For Forwarding), adalah layanan yang memungkinkan
pelanggan mengalihkan panggilan telepon kenomor lainnya.
f. FITURNadasela (Call Waiting), adlah layanan yang memungkingkan
pelanggan dapat mengetahui atau menerima panggilan telepon lain pada
waktu yang bersamaan tanpa memutuskan pembicaraan terlebih dahulu.
g. FITURTrimitra (Three Party Call), adalah layanan yang memungkinkan
pelanggan dapat melakukan pembicaraan dengan dua pelanggan telepon
lain pada waktu yang bersamaaan tanpa memutuskan pembicraan terlebih
dahulu.
h. FITURSandinada, (Abreviated Dialling), adalah layanan yang
memugkinkan pelanggan dapat memperpendek nomor telepon yang
dipanggil sehingga pelanggan dapat menyimpan kependekan nomor
sebanyak 5, 10, 20, 30,…, 100 sehingga dapat mempercepat proses
diallling kenomor-nomor yang diinginkan.
i. FITURAndara (Hotline Deleyct Service), adalah layanan yang
memungkinkan pelanggan dalam waktu singkat (secara otomatis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
tersambung langsung kenomor tertentu sesuai yang diinginkan hanya
dengan mengangkat gagang telepon
j. KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil atau Calling Line
Identifications Restrictions), adlah agar terminal penerima mampu
mengidentifikasi nomor pemanggil pada terminal khusus KLIP.
k. Hunting, adalah fasilitas yang dapat diberikan kepada pelanggan telepon
yang mempunyai lebih darisatu satuab sambungan (sst) sehingga
pelanggan pemanggil hanya mengenal satu nomor telepn sebagai call
number.
5. TELKOMPayphone (Telepon Umum).
Telepon Umum adalah layanan telepon untuk umum/ public. Yang
termasuk dalam layanan telepon umu adalah Telepon Umum Coin (TUC).
6. WarungTELKOM (Wartel)
Telepon Umum Coin Pelanggan (TUCP), Telepon Umum Kartu
(TUK). WarungTELKOM adalah tempat menjual produk-produk layanan
TELKOM yang disediakan untuk umum. TELKOM bekerjasama dengan
mitra dalam kegiatan pelayanan, sarana dan fasilitas telekomunikasi dalam
bentuk system bagi hasil (revenue sharing) atau penerapan tariff khusus.
7. TELKOMLokal
TELKOMLokal atau panggilan lokal adalah panggilan antar
pelanggan telepon dalam jarak dibawah 30 km atau didalam satu wilayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(boundary) local. Pada umunya nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil
masih dalam satu kode are (satu wilayah penomoran).
8. TELKOMSLJJ
TELKOMSLJJ atau Panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak
Jauh) adalah panggilan telepon jarak jauh dengan menggunakan teknologi
sirkit switch, dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang
dipanggil berbeda wilayah penomoran namun dalam satu wilayah Negara.
Dalam melakukan panggilan SLJJ umunya pemanggil harus menekan kode
area.
9. TELKOM-007
TELKOMSLI-007 atau panggilan SLI (Saluran Langsung
Internasional) Adalah panggilan telepon Interanational Direct Dialling (IDI)
dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda
wilayah Negara. Dalam melakukan panggilan SLI pemanggil harus menekan
007, Kode Negara (country code), Kode Area (area code), dan nomor telepon
tujuan.
10. TELKOMGlobal-017
Merupakan layanan percakapan langsung internasional melalui
teknologiVoIP premium dengan kode akses 017. Layanan ini memberikan
tariff yang sangat ekonomis bagi pelayanan yaitu 60% dari tariff nomor SLI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
11. TELKOMCard
TELKOMCard adalah kelompok produk TELKOM yang berbentuk
kartu telepon yang terdiri dari Kartu Magnetik dan Kartu Chip.
12. TELKOMNet
TELKOMNet adalah layanan akses internet yang menggunakan
infrastruktur jaringan internet protocol (TCP IP). Layanan TELKOMNet
dapat berupa layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (dedicated link).
Produk TELKOMNet antara lain TelkomNet Instan, TELKOMNet ISDN,
TELKOMNet Turbo.
13. Speedy
Speddy adalah layanan akses internet kecepatan tinggi berbsis
teknologi ASDL (ASYmetric Subscriber Line) dari TELKOM yang memiliki
kemampuan akses internet dengan kecepatan downstream sampai debfab 384
Kbps. Speedy memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Memungkinkan akses internet dan pembicaraan telepon secara bersamaan
(simultan).
b. Koneksi ke internet lebih cepat disbanding menggunakan modem analog.
c. Koneksi internet lebih dapat dilakukan setiap saat (dedicated connection).
d. Kecepatan sampai dengan 384 Kbps downstream, 64 Kbps upstream.
e. Harga lebih terjangkau.
f. Segmentasi dari Speedy adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
g. Pelanggan Personal yang menginginkan akses internet kecepatan tinggi
dengan harga lebih hemat.
h. Small Office Home Office (SOHO) untuk mengembangkan usaha melalui
internet.
i. Perkantoran dan perusahaanyang membutuhkan akses internet cepat dan
hemat selama 24 jam sehari.
14. TELKOMWeb
TELKOMWeb adalah layanan Situs Web berupa situs portal dan situs
informasi lainnya yang dapat diakses melalui internet. Kelompok produk
TELKOMWeb ini antara lain: www.telkom.net.id, www.telkom.co.id,
www.plasa.com.
15. TELKOMSave
TELKOMSave adalah layanan komunikasi suara dengan
menggunakan teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) standar. Jenis
layanan ini dalam bentuk Kartu Prabayar (Kartu TELKOMSave 17017) dan
pasca bayar (melalui regristrasi 17017). Layanan ini memberikan tariff yang
sangat ekonomis bagi pelanggan yaitu 40 % dari tariff normal SLI.
E. Visi dan Misi Manajemen Public Relations TELKOM
1. Visi
“Menjadikan Publis Relations TELKOM sebagai Compettive Advantage bagi
perusahaan dan sebagai role model pengelolaan Public relations di Indonesia”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Misi
a. Menemukan, menciptakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses
komunikasi secara professional yang berkelanjutan agar setiap informasi
timbal balik dapat mencapai sasaran yang diinginkan, sehingga
mencipatakan opini dan melahirkan citra positif bagi perusahaan.
b. Mengelola penyelenggaraan proses komunikasi termasuk medianya,
dengan pihak internal mapupun eksternal, sehingga proses komunikasi
dan media yang digunakan mampu mendukungn secara efektif
terselenggaranya proses eksekuif, kegiatan Public Relations, dan kegiatan
social yang dapat memberi nilai tambah pada pembentukan corporate
image, corporate identity, corporate culture, dan corporate value.
F. Sasaran Kegiatan Public Relations PT.Telkom
Dengan memperhatikan pengertian Public relations (PR) khususnya arti
public, dan misi manajemen Public Relations, maka ada batasan ruang lingkup
tanggung jawab dan wewenang didalam komunikasi. Setiap unit kerja
mempunyai unit fungsi komunikasi dengan setiap publikny, mulai dari Top
Management sampai dengan jajaran terdepan. Untuk itu perlu keseragaman
mengalirnya key message sesuai kebijakan perusahaan (mensinergikan pesan
pesan kunci dari visi, misi, kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka
panjang). Dengan kata lain komunikasi adalah menjadi proses bisnis utama dari
setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mamu tidak mau, suka
tidak suka bahwa setiap unit kerja, setiap insa perusahaan ikut bertanggung jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
dalam pemeliharaan, mengamankan, dan meningkatkan Knowledge Management,
Corporate Image, Corporate Identity, Corporate Culture, dan Corporate Value.
Dengan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut, sasaran
kegiatan Public Relations adalah:
1. Public Understanding
Adalah proses komunikasi timbale balik yang mengarah kepada kesadaran
dan pengertian public akan bergerak dan langkah perusahaan.
2. Public Convidence
Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih
kepercayaan terhadap keberadaandan kegiatan perusahaan.
3. Public Support
Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan
dukungan public, terhadap setiap aktivitas perusahaan.
4. Public Coorporations
Adalah proses komunikasi timbale balik yang bertujuan meraih kerjasama dn
peran serta public, sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.
G. Arti Logo TELKOM
1. Bentuk bulatan dari logo melambangkan keutuhan wawasan nusantara, ruang
gerak TELKOM secara nasional dan internasional.
2. TELKOM yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3. Warna biru tua dan biru muda bergadrasi melambangkan teknologi
komunikasi yang tinggi / canggih yang terus berkembang dalam suasana masa
depan yang gemilang.
4. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan
mengambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara
berkesinambungan dan dinamis.
5. Tulisan INDONESIA dengan huruf Fuura Bold Italic, menggambarkan
kedudukan perusahaan, TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi
Indonesia ( Indonesian Telecommunications Flag Carrier).
H. Arti Kredo
1. Kami selalu focus kepada pelanggan
2. Kami selalu memberikan pelyanan yang prima dan mutu produk yang tinggi
serta harga yang kompetitif.
3. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best
Practise).
4. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inofatif dalam
peningkatan produktifitas dan kontribusi kerja.
5. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
I. Maskot Telkom Be Bee
Maskot Be BEE:
1. Antene Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
2. Mahkota kemenangan.
3. Mata yang Tajam dan Cerdas.
4. Sayap lincah dan Praktis.
5. Tangan Kuning memberikan Karya yang Terbaik.
Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee:
Lebah tergolong mahkluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras,
yang mempunyai keisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional
mengahasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak.
Dihabitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tabda keberadaan dan loya;
terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya. Maka akan menyerang
bersama bila diganggu.
Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat, dan
kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit, dan efektif dalam mengahadapi
tantangan alam. Lebih berpandangan jauh kedepan dengan merancang bangun
sarang yang kuat dan efisien, bereproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan
persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru
merupakan penggambaran insane TELKOM Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA.
Kegiatan kuliah kerja media atau magang berlangsung selama satu bulan
yaitu terhitung mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 27 Februari 2009 di PT.
Telkom Kandatel Solo.
Dalam pelaksanaan magang, penulis ditempatkan pada satu bagian yaitu
di divisi fixed phone. Menimba pengalaman dan mempraktikkan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan realisasi dari kegiatan magang atau
KKM. Kegiatan praktik tersebut dilaksanakan pada tiap hari kerja mulai pukul
08.00 WIB sampai dengan 17. 00 WIB pada hari Senin sampai dengan Kamis,
sedangkan di hari Jumat ,masuk pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB.
Dalam Kuliah Kerja Media ini penulis dibimbing oleh Agung Prabowo,
selaku Assistant Manager Fixed Phone di instansi tersebut. Beliau mengarahkan
penulis mengenai apa saja yang harus dilakukan tiap harinya di Divisi Fixed
Phone.
Untuk minggu pertama masa magang penulis baru mempelajari sedikit
demi sedikit mengenai job descriptions yang diberikan oleh atasan. Dalam
pekerjaan dimana penulis memberikan uang untuk para frontliner yang sebagai
reward program poin aktifasi, sebelumnya sudah dipilih terlebih dulu total uang
yang sedikit dari pihak telkomflexi yang akan datang ke outlet tetapi untuk total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
uang yang banyak dari pihak telkomflexi hanya menelpon untuk pemberitahuan
dan nanti para frontliner yang akan datang ke plasa telkom untuk pemberian uang
tersebut.
Ini memang merupakan strategi dari Marketing Public Relations ingin
membuat image para frontliner merasa sangat dimanjakan oleh Telkomflexi
dengan kita yang mengadakan program poin aktifasi tersebut dan dari kegiatan
visit outlet yang memberikan materi promo seperti spanduk, flyer dan lain
sebagainya Dengan adanya kegiatan ini Marketing Public Relation membuat
image Telkomflexi peduli bahkan memanjakan dengan mereka para frontliner.
Kemudian di minggu kedua kali ini penulis mulai bisa mengerjakan
pekerjaann yang diberikan dengan lancar. Dan lebih mengetahui kinerja
Marketing Public Relations dalam menjual brand image TelkomFlexi yang sangat
melayani saran dan kritik para pelanggannya dengan menggunakan media radio.
Dalam pekerjaan ini penulis mendampingi Bp. Agung yang pada saat itu
menjadi narasumber di talkshow on air diradio MTA pada hari jumat tanggal 6
Februari 2009. talkshow berlangsung satu jam dan disini pendengar bisa
menyampaikan kritik saran bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan langsung
ditanggapi oleh Bp. Agung.
Dan di minggu ketiga ini penulis banyak melakukan aktifitas diluar
ruangan yaitu selling product dan visit counter.
Disini penulis juga menjadi mc produk, dalam kegiatan selling
Telkomflexi. Karena dalam perkembangannya sekarang ini Marketing Public
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Relations (MPR) juga mengalami suatu perkembangan dan sekarang cukup
efektif dalam membangun brand knowledge (pengetahuan merek).
Selain itu penulis bersama atasan juga mendatangi acara Ya qowiyu yang
ada di Klaten. Untuk mengecek material promo, karena Telkomflexi juga menjadi
sponsor di acara ini. Dalam perkembangannya saat ini MPR cukup efektif dalam
membangun brand awareness (pengenalan merek). Dengan konsep seperti inlah
Telkomflexi juga aktif menjadi sponsorship dalam berbagai dengan tujuan
membangun brand awreness kepada masyarakat umum yang mendatangi acara
tersebut.
Pada minggu terakhir ini penulis merasa sudah cukup paham dan mengerti
akan tugas dari Marketing Public Relations (MPR) di divisi fixed phone PT.
Telkom Kandatel Solo.
Salah satu kegiatan yang dilakukan penulis adalah mengikuti dengan
mendengarkan siaran on air talkshow Telkomfleksi di PTPN radio dalam program
Hallo Surakarta yang disiarkan setiap hari rabu mulai dari jam 12.00-13.00 WIB.
Dan ini juga merupakan kerja dari MPR yang menciptakan image
perusahaan dan produk dengan memberikan suatu kepuasan bagi pihak pelanggan
(Customer Satisfactions), yakni memberikan kepuasan bagi para pelanggannya
yang sekaligus menumbuhkan (developing) kepercayaan, loyalitas tinggi terhadap
produk Telkomflexi. Dengan adanya program Hallo Surakarta yang on air di
PTPN ini TelkomFlexi dapat memberikan satu kepuasan pada pelanggan karena
pelanggan bisa mendengarkan info produk dan promo terbaru sampai dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
menyampaikan kritik dan saran yang nantinya akan di tanggapi langsung oleh
narasumber.
B. Aktivitas Magang
Berikut ini beberapa pekerjaan yang diberikan atasan kepada penulis
selama kegiatan kuliah kerja media:
1. Memasukkan data frontliner.
Kegiatan ini sering dilakukan penulis dimana penulis memasukkan
data para frontliner dan data dari counter frontliner tersebut, yang dimasukkan
ke dalam data base. Dari kegiatan inilah flexi mempunya data lengkap para
pelanggannya. Dalam data ini pun dapat dilihat pula jumlah poin aktivasi para
frontliner.
2. Menelpon frontliner.
Dalam melakukan kegiatan ini penulis merasa senang. Bahasa yang
digunakan dalam menelpon para frontliner adalah bahasa yang sopan, santun,
dan jelas. Tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Karena berhubungan
dengan mata kuliah Human Relations dan Etika Pengembangan Pribadi.
3. Menjadi MC dalam kegiatan selling product.
Dalam kegiatan selling product di pasar gawok pada tanggal 24
Februari 2009, saat itu penulis bersama dengan Bapak Ngatino dan Wahyu
selaku Canvasser, dan Ellia anak magang juga berangkat menuju pasar gawok
pada pukul 09.00. Disana penulis bertugas menjadi MC, publishing info
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
produk flexi dengan ini penulis dapat mempraktekkan mata kuliah Tekhnik
Protokoler dan MC pada semester 4. dimana seorang MC dapat
mengendalikan suatu acara dengan berbicara yang lancar , tanpa gugup dalam
penyampaian informasi pada audience.
4. Selling product ke Karanganyar, Sragen.
Dalam kegiatan ini penulis bersama dengan para canvasser flexi
selling product ke Karanganyar dan Sragen. Disini penulis melakukan proses
negosiasi dengan para konsumen dan publishing info produk juga supaya para
pelanggan tertarik untuk membeli produk Flexi. Kegiatan ini berhubungan
dengan Mata Kuliah Tekhnik Negosiasi yang diberikan pada semester 3.
Dalam mata kuliah ini di jelaskan seorang negosiator yang baik harus bisa
menyampaikan info atau suatu bahasan dengan baik sehingga dapat diambil
sebuah keputusan yang menguntungkan bagi negosiator. Disini penulis
terlebih dahulu mempelajari info produk dari flyer dan para canvasser.
Sehingga selling product yang menggunakan proses negosiasi dapat berjalan
dengan baik. Hasil yang diperoleh pun penulis dapat menjual beberapa produk
flexi.
5. Membuat press release.
Setelah melakukan selling product dengan Prima Phone (dealer flexi),
Bp. Agung menugasi penulis untuk membuat press release mengenai kegiatan
ini. Kemudian penulis membuat press release dengan judul “ 200 Lebih
Perdana Flexi Terjual dari Selling Gabungan Antara Canvasser Flexi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Dealer Primaphone”. Dalam tugas ini penulis menerapkan ilmu dari mata
kuliah Tekhnik Penulisan Humas yang diberikan saat semester 4. Dimana
dalam mata kuliah ini penulis mengetahui bagaimana menyusun press release
dengan baik. Yang harus mengandung 4W+1H yakni, what, who, why, when,
dan how.
6. Mengikuti program “Halo Surakarta” di PTPN Radio.
Acara “Halo Surakarta” disiarkan setiap hari Rabu mulai dari jam
12.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Sebelum jam 12.00 WIB, ada
peringatan lewat speaker-speaker dalam gedung untuk seluruh karyawan
Telkom supaya mendengarkan acara tersebut. Disini penulis bersama dengan
karyawan Telkom juga turut mendengarkan program tersebut. Acara
berlangsung satu jam dan disini pendengar bisa menyampaikan kritik saran
bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan langsung ditanggapi oleh
narasumber dari Telkom.
Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis selama magang bisa
diketahui bahwa dengan kegiatan seperti membuat press release, menjalin
hubungan dengan frontliner, melakukan radio show dan kegiatan canvassing,
dapat membangun brand image dari Flexi. Dengan pembuatan press release,
diharapkan konsumen dapat lebih mengetahui tentang keunggulan dari Flexi.
Dengan menjalin hubungan dengan frontliner, diharapkan dapat tercipta
hubungan baik dengan mereka, yang notabene adalah ujung tombak dari
pemasaran produk Flexi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Radio show bertujuan untuk mempererat hubungan dengan konsumen, dan
agar konsumen memiliki media untuk bertanya seputar produk Flexi dan
publishing product. Sementara kegiatan canvassing bertujuan untuk selalu
memperbaharui program promosi dari Flexi ke counter-counter handphone
melalui penyebaran flyer, spanduk dan material promo lainnya.
Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis
tersebut, diharapkan dapat membangun brand image Flexi sebagai operator
CDMA termurah dan berdaya jangkau luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian diatas dan kegiatan Kuliah Kerja Media yang
telah penulis laksanakan di PT. Telkom Kandatel Solo, maka penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses kerja profesional di bidang Kehumasan yang ada di PT Telkom
Kandatel Solo yang penulis alami antara lain, penulis ditempatkan di bagian
divisi Fixed Phone. Penulis dibimbing oleh Bpk Agung Prabowo sebagai
Assisten Manajer. Proses kerja profesional di bidang Kehumasan yang
penulis dapatkan antara lain proses kerja di bidang pembuatan press release,
canvassing dan talkshow radio.
2. Proses kerja di bidang Kehumasan yang penulis jalani di PT Telkom antara
lain, penulis membangun brand image Flexi kepada konsumen melalui media
talkshow radio “Halo Surakarta” di PTPN dan di radio MTA, canvassing di
Sragen dan Karanganyar. Disini penulis melakukan proses negosiasi dengan
para konsumen dan publishing info produk juga supaya para pelanggan
tertarik untuk membeli produk Flexi.
3. Pengetahuan dan pemahaman penulis terhadap teori-teori yang telah diterima
penulis selama menempuh proses perkuliahan dan yang dapat diaplikasikan ke
dalam proses magang ini antara lain adalah penggunaan bahasa dalam tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
menjalin hubungan dengan frontliner melalui telepon. Tugas tersebut
berhubungan dengan mata kuliah Human Relations dan Etika Pengembangan
Pribadi. Penulis juga berkesempatan untuk melakukan tugas sebagai MC
untuk publishing info produk Flexi. Dengan ini penulis dapat mempraktekkan
mata kuliah Tekhnik Protokoler dan MC yang didapat pada semester 4.
Penulis juga melakuakan pengaplikasian dari teori negosiasi dengan para
konsumen dan publishing info produk. Kegiatan ini berhubungan dengan
Mata Kuliah Tekhnik Negosiasi.
4. Seorang Marketing Public Relation di PT Telkom Kandatel Solo juga turut
berperan dalam kegiatan Marketing. Sebagian besar kegiatan Kehumasan
berhubungan langsung dengan penjualan produk, dengan cara turun langsung
ke lapangan.
5. Marketing Public Relation juga bertugas untuk mengumpulkan data mengenai
kompetitor lain. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengumpulan kliping iklan kompetitor lain dari surat kabar, majalah, maupun
media cetak lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk merancang strategi
pemasaran produk dengan melihat kelebihan dan kekurangan kompetitor lain.
6. Salah satu cara yang dilakukan Marketing Public Relation di PT Telkom
Kandatel Solo dalam menjual brand image Telkom Flexi adalah dengan
menjalin hubungan dengan media masssa di kota Solo dan sekitarnya. Sebagai
contoh adalah dengan mengikuti acara talkshow di radio dan dengan rubrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Sms Warga Telkom Flexi di Joglosemar yang berisi sms mengenai pandangan
dan aspirasi pelanggan Flexi.
7. Marketing Public Relation juga turut melakukan brand awareness produk
dengan menjalin hubungan kerjasama sponsorship di berbagai acara, dengan
harapan publik dapat lebih mengenal image Telkom Flexi.
B. Saran
Sebagai salah satu perusahaan pertama yang bergerak di bidang jasa
telekomunikasi, PT. Telkom tidak dapat menghindari persaingan bisnis dengan
perusahaan kompetitor lain yang bergerak di bidang jasa serupa. Saat ini, salah
satu produk PT. Telkom yaitu Telkom Flexi, sudah cukup mendapat banyak
pelanggan. Menurut data yang didapat penulis, Telkom Flexi masih berada di
tempat teratas dalam daftar urutan pengguna CDMA. Namun tidak bisa dihindari
adanya persaingan dari kompetitor lain. Hal ini tentu saja membutuhkan strategi
marketing yang tepat, agar Telkom Flexi dapat tetap berada di urutan terdepan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mempererat kembali
hubungan dengan frontliner. Sebagai ujung tombak penjualan Telkom Flexi,
keberadaan frontliner sangatlah vital. Acara-acara yang dapat mempererat
hubungan dengan frontliner seperti gathering dapat lebih sering diadakan
kembali. Agar frontliner merasa lebih diperdulikan oleh Flexi.
Dengan target market konsumen yang lebih luas, Flexi memiliki
keunggulan dalam hal sponsorship acara. Lebih banyak acara yang bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
disponsori oleh Flexi karena tidak terbatas oleh satu segmen tertentu. Hal ini
dapat membuat brand awareness ke masyarakat menjadi lebih maksimal.
Keunggulan Flexi yang lain dan yang membedakan dengan produk
kompetitor lain adalah dari segi kekuatan sinyal. Pengguna Flexi dapat
menikmati fasilitas sinyal yang bagus hampir di semua wilayah, baik di desa
maupun di kota. Keunggulan ini seharusnya dapat lebih dimanfaatkan lagi untuk
memperkuat brand image Flexi.