44
Era pra kolonial[sunting | sunting sumber ] Sejarah awal[sunting | sunting sumber ] Lihat pula: Sejarah Nusantara Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra atau Swarna dwipa sekitar 200 SM . Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu: Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam , Kalimantan . Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut. Di saat Eropa memasuki masa Renaisans , Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa , ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti di Maluku ). Kerajaan Hindu-Buddha[sunting | sunting sumber ] Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha Prasasti Tugu peninggalan RajaPurnawarman dari Taruma Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan denganKerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14 , kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670 . Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat danSemenanjung Melayu . Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur , Majapahit . Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364 , Gajah

Masa Kemerdekaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Masa Masa Kemerdekaan

Citation preview

Era pra kolonial[sunting|sunting sumber]Sejarah awal[sunting|sunting sumber]Lihat pula:Sejarah NusantaraPara cendekiawanIndiatelah menulis tentangDwipantaraatau kerajaanHinduJawa Dwipadi pulauJawadanSumatraatau Swarna dwipa sekitar200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorakHinduismepada abad ke-5, yaitu: KerajaanTarumanagarayang menguasaiJawa BaratdanKerajaan Kutaidi pesisirSungai Mahakam,Kalimantan. Pada tahun425agamaBuddhatelah mencapai wilayah tersebut.Di saatEropamemasuki masaRenaisans,Nusantaratelah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaituSriwijayadiSumatradanMajapahitdiJawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadivazaltetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti diMaluku).Kerajaan Hindu-Buddha[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha

Prasasti Tugu peninggalan RajaPurnawarman dari TarumaPada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaanTarumanagarayang dilanjutkan denganKerajaan Sundasampai abad ke-16. Pada masaabad ke-7hinggaabad ke-14, kerajaan BuddhaSriwijayaberkembang pesat di Sumatra. Penjelajah TiongkokI Chingmengunjungi ibukotanyaPalembangsekitar tahun670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauhJawa BaratdanSemenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaanHindudiJawa Timur,Majapahit. Patih Majapahit antara tahun1331hingga1364,Gajah Madaberhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalamwiracaritaRamayana.Kerajaan Islam[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Sejarah Nusantara pada era kerajaan IslamIslamsebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitarabad ke-12, namun sebenarnyaIslamsudah sudah masuk keIndonesiapada abad 7Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkanDinasti Tangdi Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara danBani Umayyahdi Asia Barat sejak abad 7.[4]Menurut sumber-sumberCinamenjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagangArabmenjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantaiSumatera.Islampun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M)RajaSriwijayaJambiyang bernamaSrindravarmanmengirim surat kepadaKhalifahUmar bin Abdul Azizdari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain denganAllah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkanIslamkepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya. Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semulaHindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh SriwijayaPalembangyang masih menganutBudha.[5]Islamterus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernamaKesultanan Peureulakdidirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernamaBayanullah.Kesultanan Islamkemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhirabad ke-16di Jawa dan Sumatera. HanyaBaliyang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawanKristendanIslamdiketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebardakwahataumubalighmerupakan utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari luarIndonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, paramubalighini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada parapedagangdari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk di antaranya:Kerajaan Samudera Pasai,Kesultanan Bantenyang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa,Kerajaan Mataram,Kerajaan Iha,Kesultanan TernatedanKesultanan TidorediMaluku.Era kolonial[sunting|sunting sumber]Kolonisasi Portugis dan Spanyol[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Sejarah Nusantara Zaman Portugis dan SpanyolAfonso(kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasanNusantarawaktu itu dikenal oleh orangEropadan dimulainyaKolonisasiberabad-abad olehPortugisbersama bangsa Eropa lain, terutamaInggrisdanBelanda.DariSungai Tejoyang bermuara keSamudra Atlantikitulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, yang mungkin memakan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewatiTanjung Harapan Afrika, menujuSelat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui Sungai Tagus, kata Teresa. Biara St Jeronimus atau Biara Dos Jeronimos dalam bahasa Portugis itu didirikan oleh Raja Manuel pada tahun 1502 di tempat saat Vasco da Gama memulai petualangan ke timur.Museum Maritim atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.Selain patung di taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi koleksi museum itu. Di bawah lukisan itu tertulis, Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir kebijakan kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan. Berbagai barang perdagangan Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan gundukan lada atau merica.Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan Portugis memulai petualangan ke timur. Ahli sejarah dan arkeologi Islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal: Five Hundred Years of Historical Relationship (Cepesa, 2002), mengutip sejumlah ahli sejarah, menyebutkan tidak hanya ada satu motivasi Kerajaan Portugis datang ke Asia. Ekspansi itu mungkin dapat diringkas dalam tiga kata bahasa Portugis, yaknifeitoria, fortaleza, danigreja. Arti harfiahnya adalah emas, kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran agama Katolik.Menurut Uka, Albuquerque, Gubernur Portugis Kedua dari Estado da India, Kerajaan Portugis di Asia, merupakan arsitek utama ekspansi Portugis ke Asia. Dari Goa, ia memimpin langsung ekspedisi ke Malaka dan tiba di sana awal Juli 1511 membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara. Ia dan pasukannya mengalahkan Malaka 10 Agustus 1511. Sejak itu Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Setelah menguasai Malaka, ekspedisi Portugis yang dipimpin Antonio de Abreu mencapai Maluku, pusat rempah-rempah.Periode Kejayaan Portugis di Nusantara[sunting|sunting sumber]Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi denganKerajaan Sundauntuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebutPrasasti Perjanjian Sunda-Portugaldi suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng diSunda Kelapa.Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen.Salah seorang misionaris terkenal adalahFransiskus Xaverius. Tiba di Ambon 14 Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku.Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi Utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Baca buku:Sejarah Kolonial Portugis di Indonesia, oleh David DS Lumoindong). Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornellis de Houtman pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.Perlawanan Rakyat terhadap Portugis[sunting|sunting sumber]Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis[sunting|sunting sumber]Perjuangan perlawanan Rakyat Perserikatan Minahasa melawan Portugis telah berlangsung dari tahun 1512-1560, dengan gabungan perserikatan suku-suku di Minahasa maka mereka dapat mengusir Portugis. Portugis membangun beberapa Benteng pertahanan di Minahasa diantaranya di Amurang dan Kema.Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis[sunting|sunting sumber]Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis[sunting|sunting sumber]Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis[sunting|sunting sumber]Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.Garis waktu kolonialisasi[sunting|sunting sumber]Kolonialisasi Spanyol[sunting|sunting sumber] 1521Spanyolmendarat diSulawesi Utara 1560Spanyol mendirikan pos diManado. 1617Gerakan perlawanan rakyatMinahasadi Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial Spanyol. 1646Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol masih mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali Minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukungBolaang Mongondowyang berakhir tahun1692.Kolonialisasi Portugis[sunting|sunting sumber]1509 - 1520[sunting|sunting sumber] 1509Portugistiba pertama kali diMelaka. 1511April, Admiral PortugisAlfonso de Albuquerquememutuskan berlayar dariGoake Melaka. 10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka. Sultan Melaka melarikan diri keRiau. Portugis di Melaka menghancurkan armadaJawa. Kapal mereka karam dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa. Pati Unusmenaklukkan Jepara Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawahAntonio de Abreudari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur. 1512Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menujuMadura,Bali,Lombok,ArudanBanda. Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka;Francisco Serromemperbaiki kapal dan melanjutkan menuju keAmbon,Ternate, danTidore. Serro menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate. 1513Pasukan dariJeparadanPalembangmenyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur.Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui RajaSundadiPajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng diSunda Kelapa(sekarang Jakarta). Portugis menghubungiRaja Udara, anak dariGirindrawardhanadan penguasa bekas kerajaanMajapahit Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate danBacan. Udara menyerangDemakdengan bantuan dari RajaKlungkungdariBali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapiSunan Ngudungtewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali. 1514 Ali Mughayat SyahmendirikanKesultanan Aceh, dan menjadiSultan Acehpertama. 1515 Portugis pertama kali tiba diTimor. 1518 Sultan Mahmuddari Melaka mengambil alih kekuasaan diJohor. Raden Patahmeninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak. 1520 Aceh mulai menguasai pantai timur lautSumatra. Rakyat Bali menyerangLombok. Para pedagang Portugis mulai mengunjungiFloresdanSolor. BanjardiKalimantanmenjadiIslam.1521 1530[sunting|sunting sumber] 1521 Unus memimpin armada dari Demak danCirebonmelawan orang-orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran.TrenggonomenjadiSultan Demak. Portugis merebutPasaidi Sumatra; Gunung Jati(dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat keMekkah. Kapal terakhir dari ekspedisiMagelhaensmengeliling dunia berlayar antara pulauLembatadanPantardiNusa Tenggara. 1522 Februariekspedisi Portugis di bawahDe Britotiba diBanda. Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis. Kerajaan Sunda, yang masih beragamaHindu, meminta bantuan Portugis untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yangMuslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuahpadraodidirikan diSunda Kalapa Sisa-sisa ekspedisi Magelhaens berkeliling dunia mengunjungi Timor. Portugis membangun benteng diHitu, Ambon. 1523 Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono. 1524 Gunungjati dari Cirebon dan anaknyaHasanuddin(diBanten) melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia diJawa Baratuntuk memperlemahKerajaan Sundayang beribukota diPajajarandan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak. Aceh merebut Pasai danPedirdiSumatera Utara. 1525 Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah diLampung. 1526 Portugis membangun benteng pertama di Timor. 1527 Demak menaklukkanKediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit;Sunan Kudusikut serta. Demak merebutTuban. Cirebon, dibantu Demak, mendudukiSunda Kelapa, pelabuhanKerajaan Sunda.Fatahillahmengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud. KerajaanPalakarandi Madura, yang berbasis di Arosbaya (kiniBangkalan), menjadi Islam di bawahKyai Pratanu. Ekspedisi dari Spanyol danMeksikoberusaha mengusir Portugis dari Maluku. 1529 Demak menaklukkanMadiun. Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, danFilipinamenjadi milik Spanyol. 1530 Salahuddinmenjadi Sultan Aceh. SurabayadanPasuruantakluk kepada Demak. Demak merebutBlambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa. Gowamulai meluas dari dari Makassar. Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.1531 1540[sunting|sunting sumber] 1536 Serangan besar Portugis terhadap Johor. Antonio da Galvomenjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon. Portugis membawaSultan Tabarijidari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, menggantikannya dengan saudara-saudaranya. 1537 Serangan Aceh atas Melaka gagal.Salahuddin dari Acehdigantikan olehAlaudin Riayat Syah I. 1539 Aceh menyerang sukuBatakdi selatan mereka. 1540 Portugis berhubungan dengan Gowa. Kesultanan Butungdidirikan.1541 1550[sunting|sunting sumber] 1545 Demak menaklukkanMalang. Gowa membangun benteng di Ujung Pandang. 1546 Demak menyerang Blambangan namun gagal. Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan olehPrawata. Menantunya,Joko Tingkirmemperluas pengaruhnya dariPajang(dekatSukoharjosekarang). St. Fransiskus Xaveriuspergi keMorotai, Ambon, dan Ternate. 1547 Aceh menyerang Melaka. 1550 Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.1551 1560[sunting|sunting sumber] 1551 Johor menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dariJepara. Pasukan-pasukan dari Ternate menguasaiKesultanan JailolodiHalmaheradengan bantuan Portugis. 1552 Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikanKesultanan Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru. Aceh mengirim duta keSuleiman I,Sultan OttomandiIstanbul. 1558 Leiliatomemimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu. Portugis membangun benteng diBacan. Ki Ageng Pemanahanmenerima distrikMataramdari Joko Tinggir, memerintah di Pajang. Wabah cacar di Ternate. 1559 Para misionaris Portugis mendarat di Timor.KhairunmenjadiSultan Ternate. 1560 Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan diPanarukan, di ujung timur Jawa. Spanyol mendirikan pos di Manado.1561 1570[sunting|sunting sumber] 1561 Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia. Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor. 1564 Wabahcacardi Ambon. 1565 Aceh menyerang Johor. Kutaidi Kalimantan menjadi Islam. 1566 Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu. 1568 Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis. 1569 Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon. 1570 Aceh menyerang Johor lagi, namun gagal. Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya.Baabullahmenjadi Sultan (hingga *1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka. Maulana Yusufmenjadi Sultan Banten.1571 1580[sunting|sunting sumber] 1571 Alaudin Riyat Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga1607. 1574 Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka. 1575 Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng diTidore. 1576 Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang. 1577 Ki Ageng Pemanahan mendirikanKota Gede(dekatYogyakartasekarang). 1579 Banten menyerang dan meluluhlantakkanPajajaranmerebut sisa-sisa Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaituPrabu Ragamulyaatau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibukotaKerajaan Sundatersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten. November,Sir Francis DrakedariBritania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol diAmerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania. 1580 Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten. Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan. Drake mengunjungiSulawesidan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania. Ternate menguasai Butung. 1581 Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hinggaSunan KalijagadariWali Songomendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram. 1584 Sutawijayamenggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede. 1585 Sultan Aceh mengirim surat kepadaElizabeth Idari Britania. Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai. 1587 Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya.Gunung Merapimeletus. Portugis di Melaka menyerang Johor. Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh. Sir Thomas Cavendishdari Britania mengunjungi Jawa. 1588 Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak. 1590 Desa asli Medan didirikan.1591 1659[sunting|sunting sumber] 1591 Senopati merebut Madiun, lalu Kediri. Sir James Lancasterdari Britania tiba di Aceh danPenang, tetapi misinya gagal. Ternate menyerang Portugis di Ambon. 1593 Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali. 1595 2 April, ekspedisiBelandadi bawahDe Houtmanberangkat keHindia Belanda. SuriansyahmenjadikanBanjardi Kalimantan sebuah Kesultanan (belakanganBanjarmasin). Portugis membangun benteng diEnde, Flores.Kolonisasi VOC[sunting|sunting sumber]Mulai tahun1602Belandasecara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalahTimor Portugis, yang tetap dikuasaiPortugalhingga1975ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernamaTimor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasaiBritaniasetelahPerang Jawa Britania-Belandadan masa penjajahanJepangpada masaPerang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkanHindia-Belandamenjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernamaPerusahaan Hindia Timur Belanda(bahasa Belanda:Verenigde Oostindische Compagnieatau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun1602. Markasnya berada diBatavia, yang kini bernamaJakarta.Tujuan utama VOC adalah mempertahankanmonopolinyaterhadapperdagangan rempah-rempahdi Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasilrempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika pendudukKepulauan Bandaterus menjualbiji palakepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpinMataramdanBanten.Kolonisasi pemerintah Belanda[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Indonesia: Era BelandaSetelahVOC(Vereenigde Oostindische Compagnie) jatuh bangkrut dan dibubarkan pada akhirabad ke-18, tepatnya adalah pada tahun1798dan setelah kekuasaanKerajaan Inggrisyang pendek di bawahGubernur-JenderalThomas Stamford Bingley Raffles, pemerintahKerajaan Belandakemudian mengambil alih kepemilikanVOCdanHindia-Belandapada tahun1816. Sejak saat itu, pemerintahKerajaan Belandaberkuasa dan berdaulat penuh atas wilayahHindia-Belandayang tertulis dalam Undang-Undang Kerajaan Belanda tahun1814dan diamandemen tahun1848,1872, dan1922menurut perkembangan wilayahHindia-Belanda.Sebuah pemberontakan di Jawa, yang terkenal denganPerang Diponegoro, berhasil ditumpas pada tahun1825-1830. Setelah tahun1830sistemtanam paksayang dikenal sebagaicultuurstelseldalambahasa Belandamulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, sepertiteh,kopidll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah1870.Pada1901pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebutPolitik Etis(bahasa Belanda:Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orangpribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendralJ.B. van Heutszpemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.Gerakan nasionalisme[sunting|sunting sumber]Pada1905gerakan nasionalis yang pertama,Serikat Dagang Islamdibentuk dan kemudian diikuti pada tahun1908oleh gerakan nasionalis berikutnya,Budi Utomo. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama,Soekarno.Perang Dunia II[sunting|sunting sumber]Pada Mei1940, awalPerang Dunia II, Belanda diduduki olehNaziJerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang keAmerika SerikatdanBritania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.Pendudukan Jepang[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Indonesia: Era JepangWikisumbermemiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:Sukarno dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

Pada Juli 1942,Soekarnomenerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang.Soekarno,Mohammad Hatta, dan para Kyai memperoleh penghormatan dari Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalamisiksaan, terlibatperbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dankejahatan peranglainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei,Soepomomembicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara ituMuhammad Yaminmengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaimSarawak,Sabah,Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.Pada9 Agustus1945Soekarno, Hatta danRadjiman Widjodiningratditerbangkan keVietnamuntuk bertemuMarsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.Era kemerdekaan[sunting|sunting sumber]Proklamasi kemerdekaan[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaMendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, PasukanPembela Tanah Air(PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.Pada18 Agustus1945Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden danMohammad Hattasebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada31 Agustusdan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi:Sumatra,Kalimantan(tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei),Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur,Sulawesi,Maluku(termasukPapua) danNusa Tenggara.Perang kemerdekaan[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Indonesia: Era 1945-1949

Teks ProklamasiDari1945hingga1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikanYogyakartasebagai ibukota mereka. Pada27 Desember1949(lihat artikel tentang27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, RatuJuliana dari Belandamemindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60PBB.Demokrasi parlementer[sunting|sunting sumber]Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsiundang-undang baruyang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atauMPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negarasekuleryang berdasarkanPancasilasementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepadahukum Islam.Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.Demokrasi Terpimpin[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Indonesia: Era Demokrasi TerpimpinPemberontakan yang gagal diSumatera,Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada1959ketika PresidenSoekarnosecara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label "Demokrasi Terpimpin". Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun BlokUni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul diBandung,Jawa Baratpada tahun1955dalamKTT Asia-Afrikauntuk mendirikan fondasi yang kelak menjadiGerakan Non-Blok.Pada akhir1950-andan awal1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepadaPartai Komunis Indonesia(PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luarUni SovietdanChina, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.Nasib Irian Barat[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Konflik Papua BaratPada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadapbelahan baratpulauNugini(Papua), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada1 Desember1961.Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung Indonesia mendarat di Irian pada18 Desembersebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkanPerjanjian New Yorkpada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadapIrian Jayapada1 Mei1963.Konfrontasi Indonesia-Malaysia[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Konfrontasi Indonesia-MalaysiaSoekarno menentang pembentukan FederasiMalaysiadan menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah "rencana neo-kolonial" untuk mempermudah rencana komersialInggrisdi wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukanFederasi Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruhimperialismenegara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara Inggris dan Australia untuk memengaruhi perpolitikan regional Asia. Menanggapi keputusanPBBuntuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetapDewan Keamanan PBB, presiden Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal20 Januari1965dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandinganPBBdanGANEFOsebagai tandinganOlimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).Gerakan 30 September[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Gerakan 30 SeptemberHingga1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk "Angkatan Kelima" dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.Pada30 September1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upayakudetayang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, MayjenSoeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada1966mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi diJawadanBali.Era Orde Baru[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Indonesia: Era Orde BaruSetelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal19 September1966mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal28 September1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.Pada1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yangkelaparandikurangi dengan besar pada tahun1970-andan1980-an.Irian Jaya[sunting|sunting sumber]Setelah menolak supervisi dariPBB, pemerintah Indonesia melaksanakan "Act of Free Choice" (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.Timor Timur[sunting|sunting sumber]Dari1596hingga1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagaiTimor Portugisdan dipisahkan dari pesisir utara Australia olehLaut Timor. Akibatkejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975,Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa pahamMarxisme, danUDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.Pada7 Desember1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur dalam sebuahoperasi militeryang disebutOperasi Seroja. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakanAmerika SerikatdanAustralia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaranHAMyang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.Pada30 Agustus1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakanPBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan, dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor Timur, seperti merusakinfrastrukturdi daerah tersebut.Pada Oktober 1999,MPRmembatalkan dekrit 1976 yang mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan penuh dicapai pada Mei2002sebagai negaraTimor Leste.Krisis ekonomi[sunting|sunting sumber]

Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat:Krisis finansial Asia), disertaikemarauterburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh.Rupiahjatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yangmenduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada21 Mei1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden,B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.Era reformasi[sunting|sunting sumber]Artikel utama untuk bagian ini adalah:Indonesia: Era ReformasiPemerintahan Habibie[sunting|sunting sumber]Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dariDana Moneter Internasionaldan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.Pemerintahan Wahid[sunting|sunting sumber]Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada7 Juni1999.PDI Perjuanganpimpinan putri Soekarno,Megawati Sukarnoputrikeluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara;Golkar(partai Soeharto - sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu sebelumnya) memperoleh 22%;Partai Persatuan PembangunanpimpinanHamzah Haz12%;Partai Kebangkitan BangsapimpinanAbdurrahman Wahid(Gus Dur) 10%. Pada Oktober1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet pertamanya,Kabinet Persatuan Nasionalpada awal November 1999 dan melakukanreshufflekabinetnya pada Agustus2000.Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama diAceh,Maluku, danPapua. DiTimor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.Pemerintahan Megawati[sunting|sunting sumber]Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada29 Januari2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian.Kabinet pada masa pemerintahan Megawati disebut dengan kabinet gotong royong.Pemerintahan Yudhoyono[sunting|sunting sumber]Pada2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan danSusilo Bambang Yudhoyonotampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, sepertigempa bumi besar di Aceh dan Niaspada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh sertagempa bumi lain pada awal 2005yang mengguncang Sumatra.Pada17 Juli2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia denganGerakan Aceh Merdekayang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayahAceh.

Sejarah Singkat Indonesia Era Kemerdekaan sampai Reformasi

Dengan memundurnya keadaan militer Jepang di Indonesia akibat dari kekalahan-kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran, mengakibatkan jepang kehilangan kewibawaannya di mata rakyat Indonesia. Kondisi tersebut membuat jend. Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia kelak di kemudian hari, dengan tujuan agar rakyat Indonesia tidak melakukan perlawanan. Dalam perjalanannya menyongsong kemerdekaan, dibentuklah BPUPKI dan PPKI.

BPUPKI bertugas merumuskan dasar Negara dan membuat UUD(termasuk pembukaan). Dengan selesainya tugas BPUPKI dibentuklah PPKI. PPKI bertugas memilih presiden dan wakilnya,membentuk KNIP, KNI, PNI, BKR. Namun sebelum proklamasi berkumandang, terjadi peristiwa Rengasdengklok, dimana Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda karena perbedaan pendapat,setelh itu terjadilah kesepakatan bahwa Proklamasi Indonesia akan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945. Proklamasi proklamirkan pada 17 agustus 1945 pukul 10.00 WIB di rumah Soekarno Jl. Pegangsaan timur no. 56 Jakarta.Oleh warga Indonesia berita kemerdakaan disebarkan melalui berbagai media.Diawal kemerdekaan keadaan ekonomi Indonesia memburuk, salah satu penyebabnya adlah blockade ekonomi belanda. Hal ini menyebabkan barang-barang dagangan milik RI tidak dapat diekspor dan hanya dibumuhanguskan. Namun RI juga berusaha mengatasinya, salah satunya usaha menembus blockade Belanda ialah dengan membantu Negara India dalam member bantua beras, sehingga India juga membantu Indonesia. Untuk menindak lanjuti keadaan politik Indonesiamelakukan beberapa kebijakan, diantarannya Pembentukan ParPol, Perubahan otoritas KNIP, Perubahan system Pemerintahan dan pindahnya ibu kota Negara ke DI Yogyakarta. Diawal kemerdekaan Indonesia juga mengalami beberapa konflik, yakni : kedatangan tentara sekutu dan NICA,konflik dengan Belanda di berbagai daerah,Perjuangan diplomasi Indonesia dengan mengadakan perjanjian-perjanjian karena menghadapi serangan agresi militer Belanda. Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949, setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.Pada tahun 1963, PKI melancarkan sebuah gerakan yang disebut aksi sepihak para petani dan buruh dibantu olrh kader PKI melakukan alih tanah penduduk, melakukan aksi demonstasi dan pemogokan. Pada tahun 1965 PKI mengajukan gagasan tentang pembentukan angkatan ke-5 yakni para petani dan buruh yang dipersenjatai,dengan tujuanmenggalang kekuatan menghadapi neokolonialisme-imperialisme inggris dalam rangka dwikora. Pada mei 1965 PKI melempar isu tentang adanya dewan jendral dalam tubuh Angkatan Darat yang menyebabkan tidak harmonisnya hubungan antara PKI dan AD. Pada juli 1965 tersiar kabar bahwa presiden soeharto jatuh sakit, hal tersebut menimbulkan kegentingan di Indonesia yang mencapai puncaknya pada 30 September 1965, yaitu adanya kudeta yang dilakukan oleh PKI. Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966 mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.Setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, politik Indonesia memberlakukan Konstitusi RIS (1949) dan UUDS (1950). Indonesia mengadopsi demokrasi liberal dengan system pemerintahan parlementer. Situasi poloyik menjadi tidak stabil karena sering terjadi pergantian cabinet dan pertentangan politik diantara partai-partai yang ada.Pada pemerintahan liberal terjadi pergantian 7 kabinet, dan hampirsemua cabinet yang dibentuk berdasarkan keahliannya (zaken). Kehidupan ekonomi pada masa liberal masih sangat terbelakang. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengubah struktur ekonomi colonial ke ekonomi nasional berjalan tersendat-sendat. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, pemerintah juga melakukan beberapa kebijakan, diantaranya: gunting syarifuddin, system ekonomi gerakan benteng, nasionalisasiDe Javasche Bank, system ekonomi Ali baba, Finek. Pemulihan umum pertama dilaksanakan tahun1955 dan merupakan pemilu paling demokratis yang pernah digelar Indonesia. Pemilu dilakukan dua kali, yang pertamaadalah pemilihan DPR dan yang kedua adalah konstituante. Setelah pemilu 1955 terjadi ketegangan dalam pemerintahan. Penyebabnya adlah banyaknya mutasi yang dilakukan beberapa kementrian. Akibat jatuh bangunnya cabinet dan adanya kenyataan bahwa konstituante hasil pemilu 1955 tiak bias menyelesaikan tugasnya, maka presiden mengeluarkan dekret 5 juli 1955. Dan pada masa demokrasi terpimpin dalam rangka meningkatkan perekonomian, pemerintah mengambil beberapa kebijakan, diantaranya, devaluasi mata uang rupiah, menekan laju inflasi dan melaksanakan pembangunan nasional.Soekarno melalui Supersemar memerintah soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam rangka memulihkan keamanan dan mengembalikan kewibawaan pemerintah.Karena terdapat dualisme kepemimpinan yakni presiden ditangan Ir. Soekarno sebagai kepala Negara dan Soeharto sebagai kepala pemerintahan maka MPRS mengadakan sidang. Sidang pada tanggal 2-12 maret 1967 tentang pencabutan seluruh kekusaan Negara dan pemerintahan dari tangan Soekarno. Dan sidang tanggal 21-20 maret berisi tentang pengangkatan Soeharto sebagai presiden sampai pemilu yang akan datang.Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.Presiden Soeharto memulai Orde Baru dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia.Runtuhnya pemerintahan Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 yang disertai dengan tuntutan demokratisasi disegala bidang serta tuntutan untuk menindak tegas para pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) telah menjadikan perubahan di Indonesia berlangsung dengan akselarasi yang sangat cepat dan dinamis. Situasi ini menuntut bangsa Indonesia untuk berusaha mengatasi kemelut sejarahnya dalam arus utama perubahan besar yang terus bergulir melalui agenda reformasi.Ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kekuasaan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, diantaranya, krisis politik,krisis hokum, krisis ekonomi,krisis social dan krisis kepercayaan.Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia). Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia. Ketika menjabat sebagai presiden, ada lima isu besar yang harus dihadapi B.J. Habibie, yakni masa depan reformasi, BRI, daerah-daerah yan ingin memisahkan diri, soeharto dan kroni-kroninya dan masa depan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.Namun pada tahun1999 Timor-Timur memisahkan diri dari NKRI. Sebagian berpendapat bahwa lepasnya Timor Timur adalah tanggung jawab Habibie. Dan pada pemilu 1999 terpilihlah K.H. Abdurrahman Wahid sebagai presiden yang ke-4. Dengan wakilnya Megawati Soekarno Putri, Gus dur bekerja sama membentuk cabinet Persatuan Nasional. Setelah turunnya Gus dur dari kursi kepresidenan. Megawati naik menjadi presiden yang ke-5. Dalam pemerintahannya, pulau sipadan dan ligitan lepas ke tangan Malaysia, Papua pecah menjadi 3 provinsi. Pada pemilu 2004, Megawati dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dengan wakilnya Jusuf Kalla. SBY-JK membentuk Kabinet Indonesia Bersatu, anggota-anggotanya dilantik pada 21 oktober 2004. Salah satu kebijakan SBY ialah soal Aceh. SBY memperpanjang status darurat sipil dan mengadakan perundingan damai dengan GAM di Helsinki, Finlandia. Pada tahun pemilu 2009, SBY kembali mencalonkan diri menjadi presiden periode 2009-2014 dengan wakilnya Budiona. Sedang JK juga mencalonkan diri menjadi presiden. Namun pemilu 2009 dimenangkan olo\eh SBY-Budiono dengan pero\iode jabatan 2009-2014.

Illustrasi Sistem Pemerintahan Indonesia dari Masa ke Masa

Dalam lingkup yang lebih luas, Sistem Pemerintahan diperlukan agar terjaganya kestabilan didalam masyarakat, mengatur tingkah laku serta kehidupan bernegara antar kaum mayoritas dengan minoritas, menjaga harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara, menguatkan pondasi pemerintahan, kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan dan kesejahteraan serta keadilan dalam masyarakat.

Indonesia merdeka tanggal 17 bulan Agustus tahun 1945 (baca:Sistem Pemerintahan Indonesia di Awal Kemerdekaan). Setelah proklamasi dikumandangkan oleh bapak proklamator kita, Indonesia mengalami babak yang baru di berbagai bidang dengan perubahan yang cukup siginifikasan baik perubahan asas, paham, ideologi, maupun doktrin dalam kehidupan berbangsa.

Didalam sejarah perjalanan politik, Indonesia telah mengalami berbagai pergantian sistem pemerintahan. Pergantian Sistem Pemerintahan. Pergantian tersebut disebabkan karena munculnya aksi dan reaksi dari kebijakan pemerintah terhadap rakyatnya.

Secara garis besar, perubahan sistem pemerintahan Indoensia dapat dibagi menjadi 3 masa, yaitumasa Orde Lama(Sukarno), Orde Baru (Suharto), dan Masa Reformasi (sekarang, baca :Sistem Pemerintahan IndonesiaSekarang).

Sistem Pemerintahan Indonesia- Masa Orde Lama (Sukarno)

Foto : Sukarno

Masa Pemerintahan Indonesia Orde lama berjalan sekitar 23 tahun yaitu dari tahun 1945-1968 dibawah kepemimpinan sang proklamator Presiden Sukarno. Penyebutan "Orde Lama" merupakan istilah yang diciptakan dibawah rezim Suharto yaitu masa Orde Baru.

Padahal Sukarno sendiri tidak suka dengan sebutan "Orde Lama". Karena memang, tidak sepantasnya disebut Orde Lama. Karena di masa itu terjadi transformasi besar-besaran di Indonesia dari masa penjajahan ke masa kemerdekaan. Dan Sukarnopun lebih suka dengan istilah "Orde Revolusi" daripada "Orde Lama".

Selama dibawahpemerintahan Sukarno, Indonesia menerapkan Sistem Ekonomi bergantian dari sistem ekonomi liberal kemudian diganti menggunakan sistem ekonomi komando. Sistem ekonomi liberal diterapkan saat Sistem Pemerintahan Parlementer diterapkan di Indonesia.

Tanggal 18 Agustus 1945, Indonesia mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar negara yang bersumber dari Pancasila. Didalam UUD 1945 sebenarnya sudah terpampang jelas bahwa Indonesia Menggunakan Sistem Pemerintahan Presidensial. Namun baru tiga bulan, terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945.

Penyimpangan tersebut dilakukan oleh Sutan Syahrir setelah dia membentuk kabinet parlementer dengan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menterinya. Karena pada saat itu pengaruh Belanda masih sangat kental.

Dalam masa tersebut Indonesia telah menggunakan beberapa konstitusi, seperti Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 (UUDS 1950). Masa ini berlangsung dari 17 Agustus 1945 - 5 Juli 1959. Saat itu Indonesia berbentuk Negar Serikat. Dengan dibagi menjadi tiga negara bagian, yaitu : Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Sumatera timur, dengan perjanjian pada tanggal 17 Agustus 1950 tepat 5 tahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Perjanjian tersebut mengembalikan Indonesia sebagai Negara Kesatuan. Dengan UUD Republik Indonesia 1950 sebagai konstitusinya. Sejak 1950-1959 Indonesia menganut Sistem Kabinet Parlementer dengan demokrasi Liberal Semu (Setengah-setengah).

Sistem Kabinet Parlementer berakhir tanggal 5 Juli 1959 setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden dengan UUD 1945 kembali digunakan menggunakan Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimpin.

Sistem Pemerintahan Indonesia- Masa Orde Baru (Suharto)

Illustrasi Suharto

Istilah "Orde Baru" digunakan untuk memisahkan masa kempimpian Sukarno (Orde Lama). Orde Baru adalah masa dimana Suharto memulai kekuasaanya. Era ini digunakan untuk menandai keberhasilan Suharto menumpas Pemberontakan PKI pada 1965 atau sering disebut G30S/PKI.

Pada masa ini, awalnya Demokrasi di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi perkembangannya, kehidupan di era Orde Baru ini tidak jauh berbeda dengan era sebelumnya. Sistem Pemerintahan Presidensial lebih ditonjolkan. Atau bisa dikatakan kekuasaan diktator. Kemudian Demokrasi Pancasila yang dicetuskan pada masa ini.

Sistem Pemerintahan Indonesia Era Reformasi

Foto : Pendudukan Demonstran di Gedung DPR-MPR

Era ini menandakan runtuhnya hegemoni kekuasaan Suharto tahun 1998 hingga sekarang.Di era ini Indonesia membuat revolusi besar-besaran di sistem pemerintahannya. Dengan sistem pemerintahan yang lebih terbuka diharapkan peranan demokrasi lebih ditonjolkan.

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangIndonesia sekarang tentunya tidak sama dengan Indonesia beberapa tahun yang lalu, begitu juga sistem yang selama ini kita anut yakni sistem Demokrasi. Namun seiring perkembangan, maka kita juga perlu memantau pelaksanaan demokrasi di Indonesia tersebut.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sendiri sebenarnya telah ada empat kali perubahan dimulai dari orde baru hingga masa reformasi yang ada sekarang ini.Lalu jika dititik dari masa orde lama hingga sampai saat ini masa reformasi, telah banyak penyimpangan penyimpangan yang dilakukan oleh pemimpin Negara. Tapi, tentu saha ada yang memang sangat dibutuhkan atau memang tidak diperlukan.Lebih dari itu ada dalam beberapa masa dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang juga diwarnai dengan adanya pemberontakan, pengaruh suatu partai tertentu yang sangat kuat hingga banyak partai yang ada di Indonesia ini. Juga ada yang diwarnai dengan KKN. Dan yang perlu diperhatikan juga bahwa berubahnya sistem demokrasi di Indonesia ini telah diikuti pula dengan berubahnya sistem pemerintahan yang ada di Indonesia mulai dari presidensil dan parlementerpun pernah dirasakan negeri ini. Hingga akhirnya kembali ke sistem pemerintahan presidensil.Sebelum masuk lebih jauh dalam pembahasan pelaksanaan demokrasi di Indonesia, kita perlu memahami pengertian dari Demokrasi terlebih dahulu.Pengertian DemokrasiDemokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokarsi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi tidak langsung).Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno yang diuatarakn di Athena Kuno pada abad ke-5 SM. Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettyburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan, dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak.Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan atau demokrasi tidak langsung. Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setip rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sedangkan dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.Adapun ciri-ciri pemerintahan yang demokratis adalah sebagai berikut:1)Adanya keterlibatan warga Negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik baik secara langsung maupun tidak langsung/perwakilan.2)Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat.3)Adanya persamaan hak bagi seluruh warga Negara dalam segala bidang.4)Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegak hokum.5)Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga Negara.6)Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.7)Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.8)Adanya pemilihan umum yang bebes, jujur, dan adil untuk menentukan pemimpin Negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.9)Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragaman (suku, agama, golongan, dan sebagainya).B.Rumusan Masalaha.Apakah yang dimaksud dengan demokrasi?b.Apakah demokrasi yang dianut oleh Indonesia?c.Bagaimanakah perbandingan antara demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada masa kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sampai sekarang?C.Tujuana.Untuk mengetahui tentang pengertian dari demokrasi.b.Untuk mengetahui demokrasi yang dianut oleh Indonesia.c.Untuk mengetahui perbandingan antara demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada masa kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi samapai sekarang.

D.Manfaata.Sebagai acuan untuk mengetahui tentang pengertian dari demokrasi.b.Sebagai acuan untuk mengetahui demokrasi yang dianut oleh Indonesia.c.Sebagai acuan untuk mengetahui perbandingan antara demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada masa kemerdekaan, masa orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sampai sekarang.

BAB IIPEMBAHASANA.Pelakasanaan Demokrasi pada Masa KemerdekaanPada masa Kemerdekaan, Indonesia telah menganut demokrasi Parlementer. Dimana pada masa berlakunya Demokrasi Parlementer (1945-1959), kehidupan politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program pembangunan dari suatu pemerintahan tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan berkeseimbangan. Salah satu penyebab ketidakstabilan tersebut adalah sering bergantinya pemerintahan yang bertugas sebagai pelaksana pemerintahan. Hal ini terjadi karena dalam Negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer, kedudukan Negara berada di bawah DPR dan keberadaannya sangat tergantung pada dukungan DPR, dan pemerintahan lain adalah timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar di antara partai politik yang ada saat ini.Pada tahun 1945 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat pada Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang absolute pemerintah mengeluarkan:Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 tentang perubahan sistem pemerintah presidensil menjadi parlementer.Demokrasi tidak hanya terbatas pada komitmen akan tetapi juga merupakan sesuatu yang perlu diwujudkan. Tidak terlalu banyak membicarakan demokrasi pada masa ini, akan tetapi lebih pada peletakan dasar bagi demokrasi Indonesia pada masa selanjtnya.a.Political Franchise yang menyeluruhb.Persiden yang secara konstitusional menentukan ia menjadi seorang dictator kemudian dibatasi kekuasaannya ketika KNIP dibentuk untuk menggantika parlement.c.Maklumat wakil presiden maka dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi peletak dasar sistem kepartaian Indonesia.Partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat dan fungsi utamanya adalah ikut serta memenangkan revolusi kemerdekaan dengan menanamkan kesadaran untuk bernegara serta semangat anti inperialisme dan kolonialisme.B.Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde LamaKegagalan konstituante dalam menetapkan UUD baru, yang diikuti suhu dan sitausi politik yang memanas dan membahayakan keselamatan bangsa dan Negara, maka pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Dekrit Presiden dipandang sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kemcetan politik melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat. Untuk mencapai hal tersebut, di Negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin.Demokrasi terpimpin lahir dari keinsyafan, kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh praktik Demokrasi Parlementer (Liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok Demokrasi.Terpimpin antara lain :Demokrasi Terpimpin bukanlah dikator dan otoriter.Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia.Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal tatanan kenegaraan dan kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan sesuai dengan Pancasila pada sila ke-empat.Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan dalam Demokrasi Terpimpin.Berdasarkan pokok pikiran atas tampak bahwa Demokrasi Terpimpin tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indonesia. Namun dalam praktiknya, konsep - konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang dari nilai-nilai Pancasila UUD 1945 dan budaya bangsa. Penyebab penyelewengan tersebut, selain terletak pada presiden, juga karena kelemahan legislatif sebagai partner dan pengontrol eksekutif, serta siatuasi social politik yang tidak menentu saat itu.C.Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde BaruPemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966 yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1996. Sebagai pengganti masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan utama.Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai dengan dilaksanakannnya pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membantuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Preasiden.Latar belakang munculnya Demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai penyelewengan dan permasalahn yang dialami bangsa Indonesia pada masa demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong royong. Sejak lahirnya Orde Baru, diberlakukan Demokrasi Pancasila, sampai saat ini. Secara konseptual, Demokrasi Pancasila masih dianggap dan dirasakan paling cocok diterapkan di Indonesia. Demokrasi Pancasila bersumberkan pada pola pikir dan tata nilai social budaya bangsa Indonesia, dan menghargai hak individu yang tidak terlepas dari kepentingan sosial.Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social. Jadi, Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat kekeluargaam itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.Apabila kita kaji ciri dan prinsip Demokrasi Pancasila, dapat dikatakan bahwa Demokrasi Pancasila tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi konstitutional. Namun demikian, praktik Demokrasi yang dijalankan pada demokrasi Orde Baru masih terdapat berbagai penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri dan prinsip Demokrasi Pancasila. Di antara penyimpangan yang dilakukan penguasa dan rezim Orde Baru, khususnya yang berkaitan dengan Demokrasi Pancasila yaitu:a.Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adilb.Pengekangan kebebasan berpolitik bagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)c.Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri / tidak independen karena para hakim adalah anggota PNS Departemen Kehakiman.d.Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.e.Sistem kepartaian yang tidak otonomi dan berat sebelah.f.Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme diberbagai bidang.g.Menteri-menteri dan Guberbur diangkat menjadi anggota MPR.h.Organisasi social dipegang / dipangku oleh para pejabat birokrasi.Kelebihan pelaksanaan demokrasi pada masa orde baru, Nampak jelas dirasakan oleh masyarakat, utamanya dibidang keamanan dimana setiap pelkasanaan pesta demokrasi (Pemilu) dapat terlaksana dengan baik, pemilihan Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati semuanya berjalan dengan aman dan lancer, hal ini disebabkan adanya kewenangan pemerintah cukup besar dan kuat, dan sangat terkordinir oleh lembaga-lembaga yang terkait.Kelemahannya adalah terjadinya pengekangan demokrasi, kurangnya kekebasan berinspirasi dan berdemokrasi bagi masyarakat, sehingga berdampak pada setiap pelakasanaan demokrasi dianggap hanya kegiatan serimonial dan serba diatur.Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah mengalamai pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti. Namun, terjadi kemajuan pesat di bidang pembangunan secara fisik dengan bantuan dari Negara asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh karena besarnya pinjaman yang menjadi beban pemerintah, bersamaan dengan krisis ekonomi maka pemerintahan Negara pada rezim orde baru kurang kosekuen dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Tanggal 21 Mei 1998 presiden resmi menundurkan diri. Kekuasaan Orde Baru sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan Indonesia tidak mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Praktik kenegaraan Orde Baru dijangkiti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

D.Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi sampai SekarangReformasi suatu orde untuk melakukan perubahan demokratisasi dalam segala bidang kehidupan, diantara bidang kehidupan yang menjadi sorotan utama adalah dibidang Politik, Ekonomi, Hukum. Perubahan yang terjadi pada era orde reformasi ini adalah dilakukan secara bertahap, oleh karena konsep reformasi tidak sama dengan konsep revolusi yang berkonotasi suatu perubahan total dan mendasar pada semua sector atau komponen dalam suatu sistem politik yang mengarah kepada sistem kekerasan.Menurut Hutington bahwa reformasi mengandung suatu arti perubahan yang mengarah pada persamaan politik Negara, ekonomi lebih merata, perluasan basis partisipasi poltik rakyat. Reformasi yang dilaksanakan di Negara kita Indonesia sasaran utamanya adalah suatu upaya meningkatkan partispasi politik rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Pelakasanaan Demokrasi yang dijalankan di era reformasi sekarang ini adalah masih tetap dalam bingkai Demokrasi Pancasila, sedang pemberdayaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan. Sesuai peraturan perundang-undangan dan parktik pelkasanaan demokrasi terjadi beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi di era reformasi ini adalah :a.Pemilihan Umu yang lebih terbuka dan demokratisb.Partai Politik lebih mandiric.Pelaksana Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)d.Lembaga demokrasi semakin berfungsie.Konsep Trias Politica yaitu kekeuasaan Negara masih bersifat lebih otonom penuh.Dengan adanya kehidupan yang demokratis, melalui hokum dan peraturan yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan lebih mudah diwujudkan. Tata cara pelkasanaan Demokrasi Pancasila dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemerintah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.Demokrasi Pancasila hanya akan dapat dilkasanakan dengan baik apabila nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-nilai budaya politik yang memengaruhi sikap hidup politik pendukungnya. Pelkasanaan Demokrasi Pancasila harus disertai dengan pembangunan bangsa secara keseluruhan karena pembangunan adalah proses perubahan ke arah kemajuan dan proses pendidikan bangsa untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa.Kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman Orde Baru membuat banyak penafsiran mengenai asas demokrasi. Belajar dari pengalaman itu, dalam era Reformasi perlu penataan ulang dan penegasan kembali arah dan tujuan Demokrasi Pancasila, membuat dan menata kambali program-program membangun di tengah-tengah berbagai persoalan yang dialami sekarang ini, dan bagaimana program-program itu dapat menggerakkan partisipasi seluruh rakyat.Partispasi masyarakat dalam pembangunan, sekaligus akan merupakan control bagi pelaksanaan yang lebih efektif, khususnya bagi pemerintah, baik di pusat maupun daerah, sehingga dapat mencegah hal-hal yang negatif dalam pembangunan, seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Sebagaimana telah dijelaksan, meski Orde Baru jatuh, Demokrasi Pancasila tidak ikut jatuh. Hal ini disebabkan karena pemerintah era Reformasi tetap menjalankan pemerintahannya dengan Demokrasi Pancasila.Kelebihan yang terjadi pada era reformasi ini adalah terbunya kebebasan berinspirasi dan berdeomkrasi di dalam masyarakat, terjadinya kesejajaran antara Pemerintah (Eksekutif) dengan DPR (lembaga Legislatif), terjadinya pendidikan politik dan pendewasaan berdemkorasi bagi masyarakat, tingkat partisipasi politik masyarakat semakin tinggi ditandai dengan pelibatan masyarakat untuk memilih langsung baik itu Presiden, Anggota Legislatif, Gubernur, Walikota/Bupati, serta pemimpin terbawah yaitu Kepala Desa, sedangkan kelemahan yang terjadi adalah uatamanya pada setiap pelaksanaan pesta demokrasi muncul berbagai macam masalah pemilu baik Pemilu Legislatif seperti pemilu 9 April 2009 yang lalu, maupun itu masalah undang-undang, aturan Partai, Pemilu/Pilgub/Pilwali-Pilkada, KPU menuai masalah yang berujung sengketa politik dan berdampak pada ketidak tenangan dan ketidak pastian akan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat dilihat semakin banyak tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat, bangsa dan Negara diantaranya Kasus Korupsi yang semakin marak, walau pemerintah sudah membentuk berbagai macam badan atau lembaga untuk memberantasnya (misalnya KPK) tindakan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia semakin terbuka dan sebagainya.