24
MASALAH KEPENDUDUKAN Disusun oleh : 1. Raya Rahadian 1301154387 2. I Putu Indra Aristya 1301154219 3. Charly Haholongan Situmorang 1301150023 4. Ega Patra Nugraha 1301154093 5. Raginda Firdaus 1301150037 6. Raka Aditya Anugrah 1301154121 7. Alfian Dwirama Wanapatra 1301154415 8. Khanza Rahmasilla 1301154457 9. Fernanda Sukma Wijaya 1301154555 10. Muhammad Anzal Badiawan 1301154205 IF-39-09 Universitas Telkom Bandung

Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Masalah Kependudukan

Citation preview

Page 1: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

MASALAH KEPENDUDUKAN

Disusun oleh :

1. Raya Rahadian 1301154387

2. I Putu Indra Aristya 1301154219

3. Charly Haholongan Situmorang 1301150023

4. Ega Patra Nugraha 1301154093

5. Raginda Firdaus 1301150037

6. Raka Aditya Anugrah 1301154121

7. Alfian Dwirama Wanapatra 1301154415

8. Khanza Rahmasilla 1301154457

9. Fernanda Sukma Wijaya 1301154555

10. Muhammad Anzal Badiawan 1301154205

IF-39-09

Universitas Telkom

Bandung

2015

Page 2: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A.    Latar Belakang.....................................................................................................................1

B.     Rumusan Masalah...............................................................................................................1

C.     Tujuan Penulisan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................13

KESIMPULAN..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13

i

Page 3: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Penduduk Indonesia sebagaimana sering dikemukakan, menempati peringkat ke-4 di dunia

setelah China, India dan Amerika Serikat, dengan jumlah penduduk mencapai 237.641.326 jiwa

(bps.go.id). Diprediksi, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan mendapat bonus demografi, di

mana penduduk dengan usia produktif sangat besar dibanding usia muda dan usia lanjut. Pada

masa itu, jumlah angkatan kerja yang berusia antara 15-64 tahun diperkirakan mencapai 70

persen. Dilihat dari jumlah penduduk, usia produktif sekitar 180 juta, sementara usia

nonproduktif sekitar 60 juta.

Permasalahan kependudukan adalah salah satu masalah yang harus di hadapi di setiap negara,

bukan tidak mungkin jika angka kelahiran dari tahun ke tahun akan meningkat, pemerintah akan

kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia

meningkat dan anggaran untuk membantu rakyat menengah kebawah  juga ikut meningkat.

kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis, dan lowongan pekerjaan yang terbatas.

Bagaimana jadinya negeri ini nantinya?

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa masalah kependudukan Indonesia?

2.      Bagaimana cara mengatasi berbagai macam masalah kependudukan Indonesia?

C.     Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui dan menganalisa berbagai macam

permasalahan kependudukan di Indonesia serta cara-cara yang dapat ditempuh untuk

meminimalisir masalah kependudukan di Indonesia.

1

Page 4: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

BAB II PEMBAHASAN

Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan

yang cukup serius dan harus segera diatasi.

Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:

1. Jumlah penduduk besar.

2. Pertumbuhan penduduk cepat.

3. Persebaran penduduk tidak merata.

4. Kualitas penduduk rendah.

5. Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda.

a)      Jumlah Penduduk Besar

Data Jumlah Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010.

ProvinsiPenduduk

1971 1980 1990 1995 2000 2010

Aceh 2.008.

595

2.611.

271

3.416.

156

3.847.

583

3.930.

905

4.494.

410

Sumatera

Utara

6.621.

831

8.360.

894

10.256.0

27

11.114.6

67

11.649.6

55

12.982.2

04

Sumatera

Barat

2.793.

196

3.406.

816

4.000.

207

4.323.

170

4.248.

931

4.846.

909

Riau 1.641.

545

2.168.

535

3.303.

976

3.900.

534

4.957.

627

5.538.

367

Jambi 1.006.

084

1.445.

994

2.020.

568

2.369.

959

2.413.

846

3.092.

265

Sumatera

Selatan

3.440.

573

4.629.

801

6.313.

074

7.207.

545

6.899.

675

7.450.

394

Bengkulu 519.

316

768.

064

1.179.

122

1.409.

117

1.567.

432

1.715.

518

2

Page 5: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Lampung 2.777.

008

4.624.

785

6.017.

573

6.657.

759

6.741.

439

7.608.

405

Kepulauan

Bangka

Belitung

- - - - 900.

197

1.223.

296

Kepulauan

Riau - - - - -

1.679.

163

DKI Jakarta 4.579.

303

6.503.

449

8.259.

266

9.112.

652

8.389.

443

9.607.

787

Jawa Barat 21.623.5

29

27.453.5

25

35.384.3

52

39.206.7

87

35.729.5

37

43.053.7

32

Jawa

Tengah

21.877.1

36

25.372.8

89

28.520.6

43

29.653.2

66

31.228.9

40

32.382.6

57

DI

Yogyakarta

2.489.

360

2.750.

813

2.913.

054

2.916.

779

3.122.

268

3.457.

491

Jawa Timur

25.516.99

9

29.188.8

52

32.503.9

91

33.844.0

02

34.783.6

40

37.476.7

57

Banten - - - - 8.098.

780

10.632.1

66

Bali 2.120.

322

2.469.

930

2.777.

811

2.895.

649

3.151.

162

3.890.

757

Nusa

Tenggara

Barat

2.203.

465

2.724.

664

3.369.

649

3.645.

713

4.009.

261

4.500.

212

Nusa

Tenggara

Timur

2.295.

287

2.737.

166

3.268.

644

3.577.

472

3.952.

279

4.683.

827

Kalimantan

Barat

2.019.

936

2.486.

068

3.229.

153

3.635.

730

4.034.

198

4.395.

983

3

Page 6: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Kalimantan

Tengah

701.

936

954.

353

1.396.

486

1.627.

453

1.857.

000

2.212.

089

Kalimantan

Selatan

1.699.

105

2.064.

649

2.597.

572

2.893.

477

2.985.

240

3.626.

616

Kalimantan

Timur

733.

797

1.218.

016

1.876.

663

2.314.

183

2.455.

120

3.553.

143

Sulawesi

Utara

1.718.

543

2.115.

384

2.478.

119

2.649.

093

2.012.

098

2.270.

596

Sulawesi

Tengah

913.

662

1.289.

635

1.711.

327

1.938.

071

2.218.

435

2.635.

009

Sulawesi

Selatan

5.180.

576

6.062.

212

6.981.

646

7.558.

368

8.059.

627

8.034.

776

Sulawesi

Tenggara

714.

120

942.

302

1.349.

619

1.586.

917

1.821.

284

2.232.

586

Gorontalo - - - - 835.

044

1.040.

164

Sulawesi

Barat - - - - -

1.158.

651

Maluku 1.089.

565

1.411.

006

1.857.

790

2.086.

516

1.205.

539

1.533.

506

Maluku

Utara - - - -

785.

059

1.038.

087

Papua Barat - - - - - 760.

422

Papua 923.

440

1.173.

875

1.648.

708

1.942.

627

2.220.

934

2.833.

381

INDONESI

A

119.208.2

29

147.490.2

98

179.378.9

46

194.754.8

08

206.264.5

95

237.641.3

26

Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk

Ulang-alik/Ngelaju)

4

Page 7: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS) 1995

Sumber: bps.go.id

Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena

menjadi subyek dan obyek pembangunan.

Jumlah penduduk yang besar bermanfaat dalam:

·         Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.

·         Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.

Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4

di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:

·         Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan

pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih

banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.

·         Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas

sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh

karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.

Peran serta swasta yang telah dilakukan antara lain pembangunan pabrik/industri, sekolah

swasta, rumah sakit swasta dan lain-lain.

b)      Pertumbuhan Penduduk Cepat

Data Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi

ProvinsiLaju Pertumbuhan Penduduk per Tahun

1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010

Aceh 2,93 2,72 1,46 2,36

Sumatera Utara 2,60 2,06 1,32 1,10

Sumatera Barat 2,21 1,62 0,63 1,34

Riau 3,11 4,30 4,35 3,58

Jambi 4,07 3,40 1,84 2,56

5

Page 8: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Sumatera Selatan 3,32 3,15 2,39 1,85

Bengkulu 4,39 4,38 2,97 1,67

Lampung 5,77 2,67 1,17 1,24

Kepulauan Bangka

Belitung- - 0,97 3,14

Kepulauan Riau - - - 4,95

DKI Jakarta 3,93 2,42 0,17 1,41

Jawa Barat 2,66 2,57 2,03 1,90

Jawa Tengah 1,64 1,18 0,94 0,37

DI Yogyakarta 1,10 0,57 0,72 1,04

Jawa Timur 1,49 1,08 0,70 0,76

Banten - - 3,21 2,78

Bali 1,69 1,18 1,31 2,15

Nusa Tenggara Barat 2,36 2,15 1,82 1,17

Nusa Tenggara Timur 1,95 1,79 1,64 2,07

Kalimantan Barat 2,31 2,65 2,29 0,91

Kalimantan Tengah 3,43 3,88 2,99 1,79

Kalimantan Selatan 2,16 2,32 1,45 1,99

Kalimantan Timur 5,73 4,42 2,81 3,81

Sulawesi Utara 2,31 1,60 1,33 1,28

Sulawesi Tengah 3,86 2,87 2,57 1,95

Sulawesi Selatan 1,74 1,42 1,49 1,17

Sulawesi Tenggara 3,09 3,66 3,15 2,08

Gorontalo - - 1,59 2,26

Sulawesi Barat - - - 2,68

Maluku 2,88 2,79 0,08 2,80

Maluku Utara - - 0,48 2,47

Papua Barat - - - 3,71

Papua 2,67 3,46 3,22 5,39

INDONESIA 2,31 1,98 1,49 1,49

6

Page 9: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Catatan : Tidak Termasuk Timor Timur

Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk Antar

Sensus (SUPAS) 1995

Sumber: bps.go.id

Pertumbuhan penduduk cepat secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif

cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun tahun 1971 – 1980 sebesar 2,31%

pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, tahun 1990 – 2000 sebesar 1,49%

pertahun, dan periode tahun 2000-2010 sebesar 1,49% per tahun.

Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh

pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air.

Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi

kesejahteraan keluarga.

Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau

merupakan keluarga kecil.

Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota k eluarga

dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok

yaitu:

a.       Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan

peningkatan produksi.

b.      Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.

c)      Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten

maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari

seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia. Jika kondisi

ini dibiarkan diperkirakan angka tersebut akan cenderung meningkat diwaktu yang akan datang.

Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan

bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa

belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar

tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian

7

Page 10: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi

peningkatan pertahanan keamanan negara.

Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan

penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas

wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan

dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup

seperti:

·         Munculnya permukiman liar.

·         Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh

masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.

·         Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.

·         Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.

Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan

penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.

ü  Upaya-upaya tersebut adalah:

ü  Pemerataan pembangunan.

ü  Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.

ü  Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas

wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari

seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi

jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.

Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.

Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:

§  Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.

§  Peningkatan taraf hidup transmigran.

§  Pengolahan sumber daya alam.

§  Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

§  Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.

8

Page 11: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

§  Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

§  Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.

Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang

padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah

keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk

dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman.

Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:

- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang

- terjadi kekeringan

- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi

d)     Kualitas Penduduk Rendah

Kualitas penduduk seperti yang telah dibahas pada kegiatan 1, tercermin dari tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan. Secara umum tingkat pendapatan,

pendidikan dan kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.

Ø  Tingkat pendapatan rendah

Berkat hasil-hasil pembangunan pendapatan perkapita penduduk Indonesia

mengalami kenaikan. Tahun 1981 pendapatan perkapita sebesar 530 dollar AS, tahun

1990 sebesar 540 dollar AS, tahun 1996 sebesar 1.041 dollar AS dan tahun 1999

menjadi 1.110 dollar AS.

Walaupun mengalami kenaikan ternyata pendatapan perkapita penduduk

Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Dengan

pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu

memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang

sejahtera.

Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya

beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan

harganya. Bila industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan

mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.

9

Page 12: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan

kemampuan menabung menjadi rendah. Bila kemampuan menabung rendah,

pembentukan modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak

lancar. Untuk itu perlu dicari pinjaman modal dari negara lain untuk membiayai

pembangunan.

Masih rendahnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, terutama disebabkan

oleh:

Pendapatan/penghasilan negara masih rendah, walaupun Indonesia kaya sumber daya

alam tetapi belum mampu diolah semua untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.

Jumlah penduduk yang besar dan pertambahan yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu mengolah semua

sumber daya alam yang tersedia.

Oleh karena itu upaya menaikan pendapatan perkapita, pemerintah melakukan usaha:

Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.

Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber

daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.

Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB

dan peningkatan pendidikan.

Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian,

perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)

Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.

Ø  Tingkat Pendidikan Rendah

Walaupun bangsa Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat pendidikan

namun karena banyaknya hambatan yang dialami maka hingga saat ini tingkat pendidikan

bangsa Indonesia masih tergolong rendah.

Beberapa faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia adalah:

Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau

berhenti sekolah sebelum tamat.

10

Page 13: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah

kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung

belajar di sekolah.

Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang

tua yang tidak menyekolahkan anaknya.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.

Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:

Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.

Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.

Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran

1994/1995.

Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya.

Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.

Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.

Meningkatkan pengetahuan para pendidik (guru/dosen) dengan penataran dan pelatihan.

Penyempurnaan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan

ketrampilan.

Ø  Tingkat Kesehatan Rendah

Faktor-faktor yang dapat menggambarkan masih rendahnya tingkat kesehatan di

Indonesia adalah:

Banyaknya lingkungan yang kurang sehat.

Penyakit menular sering berjangkit.

Gejala kekurangan gizi sering dialami penduduk.

Angka kematian bayi tahun 1980 sebesar 108 per 1000 bayi dan tahun 1990 sebesar 71 per

1000 kelahiran bayi.

Masalah gizi yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah:

- kekurangan vitamin A

11

Page 14: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

- kekurangan kalori protein

- kekurangan zat besi

- gondok

Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia yaitu:

Melaksanakan program perbaikan gizi.

Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi

sarana dan prasarana kesehatan.

Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.

Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

Penyediaan air bersih.

Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), kegiatan posyandu meliputi:

- Penimbangan bayi secara berkala

- Imunisasi bayi/balita

- Pemberian makanan tambahan

- Penggunaan garam oralit

- Keluarga berencana

- Peningkatan pendapatan wanita

Ø  Komposisi penduduk sebagian besar berusia muda

Golongan usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14. Kebutuhan penduduk usia muda

yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan sarana

pendidikan dan kesehatan yang disediakan pemerintah sering tidak seimbang dengan jumlah

penduduk. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkan partisipasi pihak swasta agar bersedia

membangun sekolah maupun rumah sakit.

12

Page 15: Masalah Kependudukan, If 39-09 KELOMPOK 4

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Dari uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang besar baru akan

menguntungkan apabila diikuti dengan kualitas atau mutu yang tinggi khususnya bidang

pendidikan dan kesehatan. Dalam suatu negara jumlah penduduk yang besar dengan kualitas

yang rendah, lebih merupakan beban atau tanggungan bagi pemerintah daripada sebagai sumber

daya tenaga dalam pembangunan.

Oleh karena itu setiap negara selalu mengupayakan peningkatan kualitas penduduknya.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan kerja yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup. Melalui berbagai cara

peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat tercipta manusia pembangunan

Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, cakap, terampil, percaya diri, dan bersemangat

membangun

DAFTAR PUSTAKA

bps.go.id

http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/geografi/MO_140/dafpus.htm

m.kompasiana.com/post/read/694880/1/permasalahan-kependudukan-di-indonesia-dan-

pemecahannya.

remaja-berencana.blogspot.com/2013/06/permasalahan-kependudukan-di-indonesia.html

13