Upload
fajar-andi-saputra
View
12
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Mastikasi
Mastikasi adalah proses awal dari pembuatan barang jadi karet. Proses ini
merupakan proses penurunan berat molekul karet yang ditunjukkan oleh
penurunan viskositas karet sehingga pencampuran bahan kompon, yang
sebahagian besar adalah serbuk padat dengan karet dapat berlangsung dengan
mudah dan merata. Penurunan berat molekul terjadi akibat rantai-rantai utama
atau backbone dari karet diputus-putus yang berakibat viskositasnya menurun.
Sebagai contoh pada proses mastikasi karet alam terjadi penurunan berat molekul
yang lebih rendah (Bristow and Watson, 1963). Proses mastikasi terdiri atas dua
jenis yaitu :
1. Mastikasi dingin. Proses pelunakan dilakukan pada suhu di bawah 1000C
seperti dihepotesakan oleh Standinger dan Bondy serta oleh Kautman dan Eyring
bahwa yang berperan dalam pemutusan rantai molekul pada mastikasi dingin
adalah tenaga mekanis yang berasal dari gaya geser antara permukaan gilingan
dengan
karet. Pemutusan ikatan terjadi pada ikatan karbon-karbon dari rantai utama
polimer.
2. Mastikasi panas. Proses pelunakan yang dilakukan pada suhu diatas 1000C.
Mastikasi ini lebih dominan berasal dari proses oksidasi yang dialami oleh rantai
molekul karet (Krisna S. Bhuana, 1993).
Bahan Penyusun Kompon
Sebagian besar barang jadi karet alam dibuat berdasarkan susunan formula dengan
bebagai tujuan. Setiap bahan mempunyai fungsi yang khusus, seperti dalam
pengolahan, vulkanisasi atau penggunaan produk akhirnya. Macam-macam bahan
tersebut dapat diklasifikasikan menurut fungsinya dengan ditambahkan bahan
kimia. Bahan kimia tersebut terdiri atas : bahan kimia pokok dan bahan kimia
tambahan. Bahan kimia pokok adalah bahan kimia yang diperlukan dalam setiap
kompon karet, seperti bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat, bahan pengaktif,
bahan pelunak, bahan antioksidan dan bahan pengisi. Bahan kimia tambahan
adalah bahan kimia yang hanya ditambahkan pada pembuatan barang karet
tertentu, seperti bahan pewarna, bahan peniup, bahan pencegah pravulkanisasi,
bahan pewangi dan bahan penunjang. Disini hanya akan dibahan bahan kimia
pokok karet, yaitu :
a. Bahan Pemvulkanisasi
Proses vulkanisasi dapat berlangsung jika ada bahan pemvulkanisasi.
Suatu bahan yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet
sehingga terjadi ikatan silang. Bahan Pemvulkanisasi utama adalah
belerang (S), dan dapat juga diganti dengan DCP (Dicumyl Peroksida) dan
Benzoil Peroksida.
b. Bahan Pemercepat
Reaksi antara hidrokarbon karet dengan belerang lambat, oleh karena itu
pada proses vulkanisasi biasa dipakai bahan pemercepat walaupun persen
beratnya dalam kompon sangat rendah. Bahan pemercepat adalah bahan
kimia yang ditambahkan dalam jumlah sedikit untuk pempercepat proses
vulkanisasi dan mengurangi jumlah pemakaian sulfur yang dipakai. Bahan
pemercepat terdiri atas dua bagian yaitu bahan pemercepat organik.
Contohnya karbonat, kapur dan magnesium. Sedangkan bahan pemercepat
anorganik. Contohnya MBTS (Merkapto Dibenzothylazole Disulfida) dan
TMTD (Tetra Metil Tiuram Disulfida). (Sufianto. 2004)
c. Bahan Pengaktif (activator)
Bahan pengaktif adalah bahan yang ditambahkan dalam sistem vulkanisasi
yang dipercepat untuk meningkatkan pemercepatan agar sistem mencapai
kemampuan penuh dalam membentuk ikatan silang. Umumnya bahan
pemercepat tidak dapat bekerja baik tanpa bahan pengaktif. Bahan
pengaktif biasanya digunakan adalah oksida-oksida logam. Contoh : ZnO.
d. Bahan Pelunak (Plastizer)
Bahan pelunak berguna untuk menurunkan viskositas karet, agar karet
mudah bercampur dengan bahan – bahan kimia lain sewaktu dalam
penggilingan sehingga melunakkan karet mentah agar mudah diolah.
Contoh : asam stearat. Kegunaan lain bahan pelunak, antara lain :
1. Memudahkan dispersi bahan pengisi kedalam kompon karet
2. Mempersingkat waktu dan menurunkan suhu pencampuran
3. Memudahkan proses pemberian bentuk
e. Bahan Antioksidan
Bahan antioksidan ditambahkan dalam pembuatan kompon agar
melindungi karet sebelum dan sesudah vulkanisasi, terhadap pengusangan
oleh oksidasi, panas, sinar matahari (ozon) dan pengaruh mekanis. Karet
alam telah memiliki bahan antioksidan alami, tetapi karena kadarnya
rendah tidak cukup untuk melindungi karet terhadap proses oksidasi. Bila
tidak ditambahkan bahan antioksidan tersebut pada karet, maka karet akan
mudah lengket dan lunak serta menjadi keras dan retak – retak ataupun
rapuh. (Tim Penulis PS. 2007)
f. Bahan Pengisi
Kegunaaan bahan ini adalah meningkatkan sifat fisik, memperbaiki
karakteristik pengolahan tertentu, mengurangi biaya, pengisi aktif dapat
menguatkan barang jadi sedangkan pengisi tidak aktif tidak menguatkan
barang jadi. Contoh : Carbon Black, Silica dan Silikat.