Upload
kknjani
View
42
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah tentang masuknya islam ke asia tenggara
Citation preview
MAKALAH
Sejarah perkembangan islam di asia tenggara
D
I
s
u
s
u
n
oleh :
kirana kumala anjani
ulfah khairunnisa qonita
MAN 2 Model pekanbaru
TP.2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita curahkan kepada Allah Subhanahu wata’ala yang telah menganugerahkan kepada kita, sekian banyak nikmat, mau’nah, inayah serta hidayah-Nya.
Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, nabi Agung Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya mengarungi kehidupan ini, sehingga nantinya kita bisa meraih derajat.
Selanjutnya syukur Alhamdulillah makalah yang berjudul perkembangan islam di asia tenggara ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak terdapat kekurangan disana-sini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
PENDAHULUAN
Umat Islam merupakan penduduk mayoritas Asia Tenggara, menurut para
ahli, islamisasi di kawasan ini berlangsung secara damai dan melalui proses
panjang yang masih terus berlangsung sampai sekarang. Tidak banyak terjadi
penaklukan secara militer, pergolakan politik, atau pemaksaan struktur kekuasaan
dan norma-norma masyarakat dari luar negeri. Karena itu, tidaklah mudah untuk
menjawab pertanyaan “bilamana”, “mengapa”, “darimana” dan “dalam bentuk
apa” Islam mulai menimbulkan dampak pada masyarakat-masyarakat Asia
Tenggara untuk pertama kalinya. Sesungguhnya, kini kita mulai menyadari bahwa
proses Islamisasi ini mungkin tidak mempunyai awal yang pasti, juga tidak
berakhir. Islamisasi kawasan ini lebih merupakan suatu proses sinambung yang
selain mempengaruhi masa kini, juga masa depan kita.
Selanjutnya kita dapat memperluas kompleksitas agama di kawasan ini
melalui pengamatan bahwa Islam bukanlah agama besar pertama yang tumbuh
subur di lahan subur Asia Tenggara. Sejarah agama di kawasan ini sendiri
kompleks. Pertama Hindu, kemudian Budha, Islam dan belakangan Kristen,
menawarkan model-model yang telah membentuk matriks budaya-agama pribumi
selama ribuan tahun.
Dalam perspektif historis, studi atau kajian Islam di Asia Tenggara
mengandung kompleksitas tersendiri. Harus diakui secara historis, studi-studi
tentang Islam di Asia Tenggara sampai waktu-waktu belakangan lebih banyak
dilakukan kalangan asing daripada sarjana pribumi. Bahkan, terdapat kesan kuat
bahwa studi-studi yang meletakkan paradigma teoritis tentang Islam di Asia
Tenggara hampir semua ditulis sarjana luar, walaupun pandangan mereka belum
tentu sepenuhnya akurat.
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Peradaban Islam di Asia Tenggara
masuknya Islam di Asia Tenggara ada tiga teori. Pertama,teori yang
menyatakan baha Islam langsung dari Arab tepatnya di Hadramaut. Teori ini di
kemukakan oleh Crawfur (1820 M ), Keyzer (!878 M ), nieman (1861 M ), De
Hollander (180 M ), dan Veth (1878 M ). Kedua, yang mngatakan bahwa Islam di
nusantara dating dari India . di kemukakan oleh pijnapel (1872 M ). Ketiga, yang
di kembangkan oleh Fatimi bahwa Islam datang dari Benggali ( Bangladesh ), yang
menyatakan bahwasannya kebanyakan orang terkemuka di pasai adalah orang
Benggali. Dan Islam muncul pertama kali di semenanjung Malaya, melalui
Kanthon, Phanrang, (Vitnam), Leran dan Trengganu.
Dari keterangan diatas, Islam bisa dikatakan sangat pesat perkembangannya
dengan melalui berbagai cara mulai dari perdagangan, sampai masuk ke dalam
kerajaan-kerajaan besar sehingga Islam menyebar luas diberbagai negara-negara
di Asia Tenggara. Dan yang akan dijelaskan dalam makalah ini hanya sebagian
dari negara-negara di Asia Tenggara, yakni : Filiphina, Thailand, Singapura, dan
Malaysia.
1.Sejarah dan Perkembangan Islam di Filiphina
Negara Filipina adalah sebuah wilayah yang terdiri dari beberapa pulau besar-
kecil, yang paling besar adalah pulau Luzon dan Mindanao yang merupakan 2/3
seluruh Filipina. Awal mula masuknya Islam ke Filipina tidak dapat dipisahkan
oleh keberadaan Sulu. Namum perlu di ingat ternyata ada beberapa silsilah Sulu
dan Tarsilah Sulu yang kadang antara satu dan yang lainnya tidak sama bahkan
bertentangan.
Itu di sebabkan adanya campur aduknya dongeng, mitos dan kenyataan sejarah.
Oleh karenanya di perlukan untuk terlebih dahulu menggunakan seluruh silsilah
dan tarsilah sulu yang beragam dan kemudian melakukan analisis sumber, sebelum
membuat kesimpulan.
Hampir semua silsilah bermula pada masa Rapa Sipad/Raja Sripaduka. Pada
masa pemerintahannya di pulau Jolo, datanglah seorang muslim bernama tuan
Masaika ke suatu tempat yang di sebut maimbung. Dan di tempat tersebut
ditemukan sebuah batu nisan atas nama Miqbaldengan tanggal 1310 di temukan di
Baddato penemuan batun inilah yang di jadikan bukti arkiologis masuk dan
berkembangnya Islam di Filipina.
Adapun susunan Sultan-sultan Sulu menurut beberapa sumber tersebut adalah:
1. Sultan Syarif Al-Hashim
2. Sultan Kamaluddin
3. Sultan Alauddin
4. Sultan Amir Al-umara
5. Sultan Muizz Ul-Mutawaddi
Ini adalah lima di antara 32 Sultan pada masa pemerintahan Sulu.
1. Masalah Umat Islam dan Pemerintahan Filipina
Pada tahun 1564 satu rombongan kerajaan Spanyol di bawah pimpinan Meguel
bersama dengan 6 orang misionaris. Kristen tiba di Cebu pada penghujung tahun
itu. Pada tahun tersebut daapt menaklukan Manila yang ketika itu merupakan salah
satau kerajaan Islam. Maka pada saat itu penjarahan dan penjajahan terhadap
Filipina oleh Spanyol berlangsung sampai datangnya tentara jepang dan kemudian
Amerika serikat selama lebih kyrang 300 tahun. Namun penyelesaian dan masa
depan umat islam Filipina maka sampailah pada puncaknya. Seorang Ilmuwan
muslim Filipina Asiri Abubakar menguraiakan beberapa faktor yang turut
menyumbang kebangkitan Islam di Filipina di masa depan.
a.Bertambahnya hubungan dengan Ulama dan para pendatang muslim terpelajar
dari dunia Arab dan sekitar Filipina
b.Bertambahnya jumlah warga Moro yang pergi naik haji
c. Bertambahnya kesempatan melakukan studi di berbagai pusat studi Islam di
seluruh dunia
d.Partisipasi aktif dalam berbagai pertemuan regional dan internasional
e.Kembalinya ratusan pelajar Filipina ddari luar negeri
f.Semakin banyaknya di dirikan Sekolah-sekolah agama di daerah-daerah yang
terisolisir
g.Berbagai konferensi pers internasional dan peliputan terhadap perang yangj
sedang berlangsungdi Mindanau dan kekejaman yang di lakukan oleh beberapa
personil militer di wilayah tersebut.
2.Sejarah dan Perkembangan Islam di Thailand
1. Sejarah Masuknya Islam di Thailand
Umat Islam memiliki sejarah yang panjang dalam kerajaan thailand. Hubungan
mereka dengan masyarakat Thailand serta peran mereka dalam negara dapat
ditelusuri kezaman kerajaan ayyuthaya. Kedatangan Islam di negeri muangthai
telah terasa pada masa kerajaan sukhathai di abad ke-13, yang merupakan buah
dari hubungan dagang yang dibangun oleh para saudagar muslim. Hal ini bermula
pada dua orang bersaudara dari Persia, yaitu Syeikh Ahmad dan Muhammad Syaid
yang juga disebut Khaek Chao Sen (suatu cabang mazhab syiah), menetap di
kerajaan tersebut yang terus melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan
agama Islam. Sebelum berdirinya kerajaan Ayyuthaya sebagai pengganti kerajaan
Shukhotai setelah yang terakhir ini runtih pada abad ke-14, Islam telah memiliki
kekuatan politik yang sangat besar.
Perdagangan merupakan perintis proses islamisasi dan perkembangan politik
kerajaan-kerajaan maritim diwilayah kepulauan di abad ke-15, 16 dan 17.
Perdagangan juga pulalah yang merupakan faktor dominan yang mendekatkan
Islam dengan kerajaan Ayuthaya.
2. Perkembangan Islam di Thailand
Sekelompok Islam lainnya, yang menjadi penduduk mayoritas di negeri ini
sekarang tinggal di empat provinsi bagian selatan, yaitu Pattani, Yala, Naratiluat,
dan Satul. Juga termasuk bagian dari provinsi Shongkala. Seluruh provinsi ini
dahulunya masuk wilayah kerajaan Pattani pada abad ke-12, sebelum kerajaan
Sukhotai berdiri. Mereka adalah ras melayu yang hingga kini masih
mempertahankan bahasa serta budaya melayu dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Disebut dalam sejarah bahwa kerajaan Pattani merupakan salah satu negara yang
makmur dan berpengaruh di asia tenggara. Daerah ini merupakan wilayah muda di
negara Thailand, baik secara politik maupun administratif. Pencaplakan yang
dilakukan oleh kerajaan Thailand telah melahirkan masalah utama mengenai
minoritas muslim di Thailand. Orang-orang muslim yang berasal dari Pattani yang
dibawa ke Bangkok oleh tentara Thailand sebagai tawanan peran pada masa awal
perang pertama dan kedua. Dan orang-orang inilah kemudian menjadi bagian
utama masyarakat Islam di Thailand Tengah dan sebahagian dari mereka tetap
memelihara budaya dan bahasa mereka.
Karena faktor keberadaan muslim di selatan. Persoalan etnis muslim muncul
dan senantiasa menjadi perhatian utama bagi kelompok mayoritas. Interaksi serta
perjuangan sejarah yang panjang antara umat Islam di Selatan dan penguasa
Thailand telah memunculkan beberapa keputusan serta kewaspadaan pemerintah
untuk setuju dan sekaligus menentang keberadaan umat islam sebagai kelompok.
Namun pada sisi lain pemerintah memberikan kebebasan secara penuh dengan
tanpa membedakan satu agama dari agama lain.
Namun secara implisit dan eksplisit pemerintah juga memberlakukan kebijakan
untuk mengurangi sistem kebebasan beragama tersebut. Dan ini dianggap sangat
merugikan kalangan muslim dibagian selatan.
Kelompok umat Islam selanjutnya berasal dari sebelah utara, yang dikenal
sebagai orang cina ho. Meskipun jumlahnya tidak banyak, mereka memiliki
konstribusi yang sangat besar dalam perdagangan khususnya di Provinsi
Chiangmai. Selain Cina Ho, diutara juga terdapat kelompok Islam lain yang
berasal dari ras India atau pathan yang juga bergerak secara luas dalam dunia
perdagangan.
Dengan demikian, secara historis kelompok masyarakat muslim telah ada sejak
awal berdirinya negara Thailand dan memiliki peran penting dalam masyarakat.
Pada perkembangan selanjutnya muangthai dikenal secara luas sebagai negara
yang mengalami perkembangan yang sangat cepat dibidang ekonomi sosial-
budaya. Sementara itu, komunitas muslim merupakan komunitas minoritas yang
secara umum dianggap salah satu yang paling konservatif dan tradisional dari
masyarakat Thai sehubungan dengan lingkungannya yang sedang mengalami
perubahan. Untuk itu religio kultural merupakan identitas yang paling penting
dalam jaringan hubungan umat islam dan budha di Thailand. Karena
perkembangan dan dinamisasi masyarakat muslim Thailand banyak diwarnai oleh
masalah tersebut.
Islam sebagai agama minoritas banyak mendapat tekanan dari pemerintah dan
masyarakat secara mayoritas beragama Buddha. Masyarakat muslim di Thailand
bukanlah masyarakat yang homogen dan menggunakan istilah Thai-Islam atau
Thai-Muslim.
Orang melayu merupakan mayoritas etnis dikalangan masyarakat muslim, dan
etnis lainnya yang beragama Islam adalah haw, jawa, sam-sam, bawean, pathan,
punjab, tamil, bengali, slam dan lainnya. Secara politis kaum muslim melayu
adalah kelompok yang kuat, karena mereka hidup di daerah yang berdekatan
dengan malaysia dan tetap memiliki budaya melayu. Kelompok muslim non-
melayu berasimilasi dengan masyarakat Thai secara linguistik dan bisa dibedakan
secara tajam dari masyarakat Thai lainnya, kecuali tentu saja dibidang pelaksanaan
praktik keagamaan.
3. Lembaga-Lembaga Islam di Thailand
Gerakan dakwah yang terus dilancarkan umat Islam diselatan mengenai
kebebasan dan otoritas beragama menghasilkan beberapa konsesi yang diberikan
oleh pemerintah dan akhirnya terbentuk organisasi-organisasi Islam yang menjadi
corong kegiatan umat secara nasional yang mendapatkan legal dari pemerintah
organisasi tersebut meliputi:
a.Kantor chularajamantri atau shaikhul islam.
b.Komite Islam nasional.
c.Komite masjid.
Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah Thailand lebih akomodatif dalam
memberikan kebijakan kepada masyarakat muslim. Masyarakat diberi kebebasan
dalam menjalankan ibadah. Pemerintah menyediakan dana untuk membantu
mereka dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
keagamaan. Kaum muslimin juga diperbolehkan melaksanakan dakwah,
membentuk organisasi, dan mengelola penerbitan literatur keagamaan yang
3. Sejarah dan Perkembangan Islam di Singapura
Singapura merupakan sebuah negara terkecil di kawasan Asia Tenggara.
Didirikan dan dibangun pertama kalinya oleh Sir Stamford Raffles pada tahun
1819 untuk dijadikan benteng dan pelabuhan militer dibawah kekuasaan
Inggris. Pada Perang Dunia II sekitar tahun 1942, Jepang menguasai daerah Asia
Timur termasuk Singapura. Tahun 1959 Singapura menjadi Negara merdeka dan
bergabung dengan Federasi Malaysia pada tahun 1963. Akan tetapi berselang dua
tahun kemudian yaitu 1965, Singapura lepas dari Malaysia.
Kedatangan Islam ke Singapura tidak lepas dari datangnya Islam ke Asia
Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Banyak beberapa ahli dan peneliti
sejarah mengatakan bahwa Islam datang ke daerah Asia Tenggara pada abad ke 7
dengan bukti adanya cerita dari Cina yang berasal dari Zaman T’-Ang. Adapula
yang mengatakan pada abad ke 13 dengan bukti yaitu akibat adanya keruntuhan
dinasti Abbasiyah oleh bangsa Mogul pada tahun 1258, berita Marco Polo tahun
1292 dan Ibnu Battutah abad ke 14 serta nisan-nisan kubur Sultan Malik as Saleh
tahun 1292. Adapun Islam datang ke Singapura, Sharon Siddique seorang peneliti
perkembangan Islam Singapura mengatakan bahwa kaum Muslim datang ke
Singapura sebagai pendatang. Akan tetapi warisan budaya dan agama mereka sama
dengan wilayah Melayu lainnya. Maka mereka dianggap lebih sebagai pribumi
atau setidaknya migran asli atau paling awal.
Pada masa kekuasaan Inggris di Singapura, banyak kaum Muslim yang
melaksanakan ibadah haji. Robert W. Hefner dalam bukunya yang bejudulMaking
Modern Muslim: The Politics of Islamic Education in Southeast Asia,mengatakan
bahwa Setelah tahun 1820, jamaah haji dari Singapura dan Malaya sedang
mengalami kebangkitan. Jumlah jemaah haji melonjak setelah pembukaan Terusan
Suez pada bulan November 1869.
Pada tahun 1885, meskipun beberapa Muslim Philiphina dan Kamboja belum
mengadakan perjalanan ibadah haji, peziarah dari Singapura, Malaya, Hindia
Belanda yaitu Indonesia sekarang dan Thailand Selatan melaksanakan haji dalam
jumlah yang besar.
Minoritas Umat Islam Singapura
Populasi etnis Muslim yang didominasi orang Melayu di Singapura sangatlah
sedikit dibandingkan dengan etnis Cina. Ada dua faktor yang memungkinkan
terjadinya masayarakat Islam minoritas, Pertama, mereka terbentuk akibat migrasi
ke negara-negara dan kawasan yang telah memiliki pemerintahan dan sistem
nasional yang kokoh. Kedua, terjadi karena perubahan dan perkembangan
geografis dan politik. Pada tahun 1890 migrasi penduduk Cina mencapai 95.400
jiwa pertahun dan meningkat menjadi 190.000 jiwa pada tahun 1895. Adapun
dalam catatan statistik populasi Singapura pada tahun 1970, 1980 dan 1990
presentase komponen etnis berkisar 77% Cina, 14% Melayu, 7% india, dan 2%
etnis lain.
Pada sensus yang diadakan tahun 1980 menunjukan jumlah penduduk
Singapura 2.414.000 orang, diantaranya 400.000 orang adalah Muslim. Pada 1982,
jumlah Muslim dapat diperkirakan 420.000 atau 17% penduduk. Dalam sensus
1980, dari 400.000 Muslim, sekitar 360.000 adalah Melayu, 34.000 India, 6.000
China dan dari lain-lain asal.
Umat Muslim di Singapura kurang maju dibandingkan dengan golongan
penduduk lain di semua bidang. Di Bidang Pendidikan, jumlah lulusan universitas
hanya 2,5% dari jumlah seluruh lulusan. Persentase Muslim dalam profesi dan
jabatan tinggi juga sangat rendah dari rata-rata nasional mereka. Namun,
pemerintah biasanya mempunyai satu utusan seorang Muslim dalam kabinet.
Sebagian Muslim mempunyai kedudukan tinggi di bidang hukum dan universitas.
Adapun secara ekonomi,
Muslim Singapura berada di antara yang paling miskin. Pemuda-pemuda
Muslim menghadapi banyak kesulitan dalam mencari pekerjaan. Hanya sebagian
kecil diantara mereka yag dipanggil untuk dinas militer nasional.
Gerakan Keislaman di Singapura
Munculnya semangat keislaman di singapura, tidak luput dari adanya gerakan
yang didirikan oleh umat Muslim dan peranan pemerintah baru Singapura. Hal itu
ditunjukan dengan membentuk Majlis Ulama’ Islam Singapura (MUIS) dengan
berdasarkan akta Pentadbiran Hukum Islam (The Administration of Muslim Law
Act) pada tanggal 17 Agustus 1966 oleh parlemen Singapura.] MUIS merupakan
badan resmi Islam di Singapura yang mengurus masalah keagamaan dan
masyarakat Islam.
Sebelum MUIS didirikan, pada tahun 1932 umat Muslim Singapura telah
mendirikan sebuah organisasi yaitu Masyarakat Dakwah Muslim. Organisasi ini
mendirikan Pusat Islam King Faisal Memorial Hall. Selain itu, organisasi ini juga
mengadakan klinik pengobatan dan pusat hukum. Organisasi Muslim penting
lainnya adalah Masyarakat Muslim Mualaf (Dar-ul-Arqam) yang merupakan
organisasi dakwah utama di Singapura dan mengurus serta membawa Islam lebih
dari 8.000 orang sejak tahun 1982. Pada Oktober 1991 didirikan sebuah lembaga
yang dikembangkan secara swadaya oleh masyaakat, yaitu Association of Muslim
Profesional (AMP) yang mencita-citakan munculnya modal masyarakat minoritas
Muslim dalam pengembangan diri secara dinamis dan penuh percaya diri dalam
konteks berwarga Negara Singapura yang tetap berpegang teguh kepada warisan
kultular dan agamanya.
Selain lembaga dan organisasi, munculnya semangat keislaman di Singapura
adalah didirikannya sekolah yang berbasiskan Islam atau biasa dikenal dengan
madrasah. Sampai saat ini di Singapura terdapat 6 buah madrasah Islam di
Singapura, diantaranya madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah, madrasah Al-Maarif Al-
Islamiah, madrasah Alsagoff Al-Islamiah, madrasah Aljunied Al-Islamiah,
madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, dan madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah.
Selain itu di Singapura juga benar-benar memberikan kebebasan gerak literatur
Islam dalam bahasa Inggris, Melayu dan Tamil yaitu bahasa Muslim India dan
kebebasan pergi untuk berhaji, sekitar seribu jamaah setahuannya.
Seorang guru besar The Australian National University yaitu A.C Milner
berpendapat mengenai Singapura, bahwa di Negara tersebut ada indikasi-indikasi
“jiwa Syariat” dikalangan Muslim Singapura. Adapun Richard C. Martin dalam
bukunya Enclycopedia of Islam and the Muslim World,mengatakan perbedaan
dasar yang dapat ditarik antara Indonesia, Malaysia dan Singapura yaitu adanya
gerakan reformis yang berusaha mentranformasikan budaya dan masyarakat dan
mereka yang berusaha untuk memperkejakan proses politik untuk mendirikan
sebuah Negara Islam.
4. Sejarah dan Perkembangan Islam di Malaysia
Malaysia, adalah Negara merdeka di Asia Tenggara, terdiri dari bekas federasi
Malaya (negara bagian dari Jhor, Kedah, Kelantan, Malaka, Negeri sembilan,
Pahang, Perak, Perlik, Selangor, dan Trengganu) dan bekas jajahan Inggris dari
Serawak dan Kalimantan Selatan(Sabah). Wilayahnya terbentuk sabit hamper 1600
(2575 km) memanjang dari perbatasan Thailand sampai laut Sulu. Setiap Negara di
pimin oleh Sultan. Kepala Negara adalah Raja (yang di pertuan Agung). Sebagai
symbol pemersatu .
Dan Raja di pilih oleh para Sultan Negara bagian. Kepala pemerintahannya
berada di tangan perdana menteri yang berhak membetuk kabinet. Kepala Negara
di pilih oleh Raja-Raja Malaya untuk jangka waktu 5 tahun, legeslatif nasional
adalah pemerintahan federal yang trediri atas dua departemen, dewan Negara
(senat), dan dewan rakyat (Departemrn Kerakyatan). Kekuatan nyata eksekutif
dilaksanakan oleh perdana menteri yang di tetapkan oleh kepala Negara dan harus
dari anggota Departemen Kerakyatan ang memerintah bagi enam kekuatan
mayoritas dari keanggotaan atas saran perdana menteri. Kepaa Negara menunjuk
cabinet dari deartemen lain.
System Peradilan di jalankan oleh Pengadilan Banding, Pengadilan Tinggi.
Dan partai-partai politik itu baru muncul sebelum tahun 1946 di wilayah berdirinya
Malasya. Dan Malaysia menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional
mereka walaupun bahasa Inggris lebih banyak di gunakan. Mayoritas orang Cina
dan India belum sepenuhnya menggunakan bahasa Melayu. Pada umumnya
pendududuk telahmelek huruf dan berada pada level tinggi di Negara-negara Aia.
Sekolah-sekolah gratis di sediakan oleh pemerintah untuk orang-orang Melayu
sejak tahun 1880, sementar bagi anak-ank mereka untuk beberapa tahun dari
berbagai ras mengikti sekolah dasar pemerintah gratis, dan sejumlah sekolah
tekhnik serta seolah-sekolah spesialisasi. Penduduknya 61% pribumi dan yang lain
pendatang, terdiri dari musli dan non muslim, yaitu muslim dari Indonesia dan
muslim dari Cina.
Mayoritas penduduknya Islam Suni pengkut mandzab Safi’i dan Islam agama
resmi Negara ini. Namun agama lain tetap diberi kebebasan untuk beragama seerti
Cina dengan agamanya Komfuse, Hindia Hindu dan agama lainnya.
Berikut adalah sejarah perkembangan penduduk Malaysia:
1. Aktivitas Perekonomian
Pada umumnya orang-orang Malaysia bermata pencaharian di bidang
pertanian, sebagian tenaga Administrasi Negara, Polisi atau Angkatan Bersenjata,
orang-orang Cina di bidang perdagangan dan industry, terutama di pertambangan
timah, lahan-lahan persawahan, dan pemlk-pemilk took. Orang-orang India,
Srilangka, dan Pakistan banyak bergelut di bidang bisnis, pejabat pemerintahan
dan sebagian di pertanian. Orang-orang Indo-Eropa banyak bergerak di bidang
pejabat pemerintahan dan bisnis.
Sementara orang-orang Dayak pesisir biasanya bermata pencaharian sebagai
nelayan, sedangkan Dayak pedalaman bermata pencaharian denagn berburu dan
bertani. Standar kehidupan masyarakat Malasya beul-betul didasarkan pada
kekayaan sumber daya lam seperti karet, timah, logam, kayu, kopra, dan kelapa
sawit. Sejak tahun 1877, pengembangan pohon karet menjadi produk utama
Negara, setelah karet adalah timah yang sangat besar memberikan kontribusi bagi
perdagangan Negara. Pengembanagan perkebunan kelapa sawit tampaknya baru di
akukan pada tahun-tahun belakangan ini.
Hasil-hasil pertanian lain yang cukup signifikan bagi perekonomian
masyrakatnya adalah beras, lada, teh, kopi, serta buah-buahan musiman.
Transportasi wilayah Malasya sebagian besar di dasarkan oleh perusahaan kereta
api, dengan rute dari Singapura hingga ke perbatasan Thailand.
Yang di kembangkan oleh rute-rute cabang yang menyatukan dengan kota-kota
lainnya. Pelayanan penerbangan lokal juga meliputi kota-kota kecil dan kota-kota
besar seperti Kuala Lumpur dan Penang. Dan begitupun penerbangan-penerbangan
Internasional yang menghubngkan Malasyia dengan bagian-bagian dunia lainnya.
1. Upaya Membangun Wilayah Melayuisme
Bahasa Melayu adalah bahasa Islam, yakni lahir dari peradaban muslim di Asia
Tenggara. Dalam khazanah kesustraan Melayu, para ulam telah membangun dam
menggunakan bahasa melayu-Islam. Watak kedua bahasa ini telah berpengaruh
pada pusaran kebudayaan Melayu dalam lingkunagan masyarakat di malasya.
Namun setelah adanya proses latinisasi hamper berhasil, umat Islam telah
kehilangan bahasa dan aktivitas tulisan Melayu yang dekat dengan Islam
(Alquran). Ini bisa jadi merupakan indikasi kemerosotan budaya Islam akibat
tulisan Arab-Melayu tidak di gunakan lagi.
Undang-undang Malaka di kompilasi pada tahun 1450, denganjelas berisi
hukum islam yang menetapkan pemerintahan Malaka harus di jalankan sesuai
hukum Qurani. Pada tingkat lokal orang-orang Melayu tampak solid dalam
menyiarkan agama. System pendidikan Islam tradisional tetap bertahan. Pondok,
surau dan madrsan muncul sebagi pusat pengajaran Agama yang snagat penting.
Dibidang ekonomi , mayoritas orang-orang Melayu bermata pencaharian sebagai
petani dan nelayan. Orang-orang Melayu di Malaya sangat sedikit yang
mendapatkan pendidikan modern yang lebih tinggi. Hanya kaum yang
cosmopolitan saja yang dapat bertahan. Olah perkembangan yang tidak seimbang
antara orang-orang Melayu dan orang-oarang Imigran pun muncul. Inilah yang
memicu dan memacu orang-orang Melayu untuk bangkit.
Di Malasyia penduduk Muslim tidak lebih dari 55% dari seluruh jumlah
penduduk. Meskipun tidak semua orang muslim adalah melayu, secara
konstitusional, orang Melayu mesti muslim. Untk tujuan politik, penduduk asli
Malasyia disebut Bumi Putra sedangkan penduduk asli atau kaum pendatang
disebut non Bumi Putra.
Disamping itu, memang faktor etnik lebih dominan dan bagaimanapun juga
tetap merupakan sesuatu yang penting dalam pengaturan politik di Malasya.
Sebagian besar partai politik masih di organisasi secara komunal. Kepentingan
kaum muslim di wakili dalam seumlah partai politik, yaitu United Malay National
Orgaization (UMNO) dan Partai Islam (PAS) yang merupakan partai
oposisi.forum inter etnik terdapat dalam front Nasional yang berkuasa, yang
merupakan kalisi dari 12 partai politik yang mewakili komunitas-komunitas yang
berada di Malasyia. UMNO adalah merupakan komponen terbesar dan paling
senior ditubuh Front Nasional. Partai oposisi non-Islam yaitu Democrat Action
Party (DAP) mengklaim sebagai partai partai multiagama dan multirasial, namun
dalam kenyataannya mendukunng kepentingan kelompok China.
KESIMPULAN
Sejarah islam di Asia Tenggara, khususnya pada masa awal, luar biasa galau
dan rumit. Kegalauan dan kerumitan itu bukan hanya disebabkan oleh
kompleksitas di sekitar sosok islam itu sendiri sebagaimana direfleksikan oleh
kaum muslimin di kawasan ini, baik melalui historiografi dan pengkajian-
pengkajian sejarah Islam dengan berbagai aspeknya di Asia Tenggara yang
dilakukan kalangan sejahrawan asing maupun pribumi. Mereka pun hingga kini
belum mampu merumuskan suatu paradigma historis yang dapat dijadikan
pegangan bersama. Terdapat perbedaan-perbedaan dasar di kalangan para ahli
dalam mengkaji Islam di Asia Tenggara, yang kadang-kadang sulit dipertemukan
satu sama lain.
Mengenai tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara, sedikitnya ada tiga
teori besar:
1. Teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari arab, atau
tepatnya Hadramaut.
2. Teori yang mengatakan bahwa Islam datang dari India, pertama kali
dikemukakan oleh Pijnapel tahun 1872.
3. Teori Fatimi, menyatakan bahwa Islam datang dari Benggali (kini
Bangladesh).
Sejak kerajaan Samudera Pasai tumbuh dan berkembang, yang umumnya
diterima para ahli sejarah sebagai kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara yaitu
sejak abad ke-13 sampai akhir abad ke-16, pelayaran dan perdagangan antara
Muslim dari Arab, Persia, Irak, India Selatan, dan Srilanka semakin ramai.
Mereka bukan hanya mendatangi ibukota kerajaan Samudera Pasai, tetapi
juga meneruskan pelayaran dan perdagangannya ke negeri-negeri lain di kawasan
Asia Tenggara. Dari sinilah Islam di Asia Tenggara memperlihatkan kemajuan dan
perkembangannya.
Penyebaran dan pengaruh pembaharuan Islam modern di Asia Tenggara
sejak awal abad ke-20 dipelopori oleh gagasan pembaharuan Jamaluddin dan
Muhammad Abduh menjadi lebih tersebar luas di seluruh Dunia Islam, tatkala
seorang murid Muhammad Abduh yang bernama Muhammad Rasyid Ridha
(1865–1935) menerbitkan majalah Al-Manar di Mesir. Majalah Al-Manar inilah
yang secara kongkrit menjabarkan ide-ide Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad
Abduh, serta berpengaruh langsung kepada gerakan modernisme Islam di Asia
Tenggara pada awal abad ke-20.
PENUTUP
Syukur Alhamdulillah pemakalah haturkan kepada Allah SWT dengan
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua. Amin.