Upload
roby-hidayatur-rohman
View
61
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah Fisika Lingkungan
Citation preview
I. Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi paling besar dan yang pertama di Bumi. Matahari
merupakan salah satu bintang di alam. Posisinya juga sebagai sumber energi bagi planet-
planet yang mengitarinya dalam tata surya. Manusia pun tentunya sangat bergantung pada
matahari khusunya sinar dan energi matahari. Energi matahari merambat ke segala arah tak
terkecuali ke Bumi dalam gelombang elektronmagnetik yang juga merupakan sumber energi
utama bagi seluruh tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Energi matahari juga menjadikan
keseimbangan siklus peredaran angina, musim, persebaran populasi, iklim, dan lain-lain.
Energi dari matahari merupakan syarat terjadinya foto sintesis (secara alami) bagi
seluruh tumbuhan. Tumbuhan di konsumsi oleh konsumen tingkat selanjutnya, secara tidak
langsung energy tersebut berpindah dari satu makhluk ke makhluk lain. Konsumen akan
mati dan di uraikan oleh decomposer. Energi yang terdapat pada masing-masing makhluk
berpindah-pindah antar satu dan lainnya. Begitu pula hingga pada tingkat decomposer dan
sampai pada tumbuhan kembali. Energi ini pun memiliki siklus tertentu. Selain itu energy
matahari juga banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan lain seperti panel surya,
menjemur pakaian atau makanan, dan lain-lain.
Namun, sejauhmanakah pengetahuan kita mengenai matahari? Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai peran matahari dan mekanisme fotosisntesis, serta siklus energy dan
kekelan energi. Dengan demikian pengetahuan kita mengenai matahari bertambah atau
mengingat kembali jika kita pernah mempelajarinya
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah peran matahari sebagai sumber energy?
2. Bagaimanakah mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1?
3. Bagaimanakah contoh siklus energi dan kekekalan energi?
III. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan peran matahari sebagai sumber energy.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa contoh siklus energi dan kekekalan energi.
A. Matahari Sebagai Sumber Energi
Matahari merupakan suatu bola gas yang pijar dan juga merupakan bintang terdekat ke
planet kita, Bumi. Matahari yang memiliki pananas ribuan bahkan jutaan Kelvin dan
intensitas cahaya yang melimpah ruah menjadi sumber energi utama dan paling pokok
dalam kehidupan manusia. Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting
bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan,
membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, membuat tumbuhan berfotosintesis, dan banyak
hal lainnya.
Matahari juga merupakan sumber energi (sinar panas) terbesar di bumi. Energi yang
terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
Matahari juga mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari, sulit
dibayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi. Karena berkat adanya sinar matahari, dunia
ini menjadi hidup karena sinar matahari memberikan energi pada semua mahluk bumi.
Pemanfaatan sumber energi matahari sudah digunakan orang sejak dahulu. Panas Matahari
biasa digunakan untuk mengeringkan cucian, mengeringkan hasil bumi, pertanian dan masih
banyak lagi.
Matahari adalah sember energi terbentuknya lapisan ozon. Lapisan ozon adalah
lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang
mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan
terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen.
Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-
molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil. Ozon
adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua.
Matahari merupakan sumber energi pembentukan awan yang merupakan dasar dari
pembentukan hujan di atmofser. Matahari menguapkan air yang ada di Bumi atau dapat juga
disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan peristiwa evaporasi dan
transpirasi, kedua proses ini merupakan perubahan air menjadi uap air sebagai hasil
pemanasan oleh matahari dari permukaan bumi ke atmosfer. Evaporasi terjadi pada sungai,
danau, laut, waduk dan permukaan tanah Transpirasi terjadi pada tanaman melalui sel-sel
stomata. Matahari merupakan faktor tertinggi dalam terjadinya proses evapotranspirasi,
yaitu sekitar 95% proses terjadinya evapotranspirasi terjadi dengan bantuan matahari.
Dari proses evapotranspirasi inilah yang akhirnya akan berubah menjadi uap air, dari
uap air tersebut akan membentuk awan. Lama-kelamaan awan tersebut berkumpul di
atmosfer, dan membentuk hujan. Hujan merupakan peristiwa yang penting bagi sumber
kehidupan. Pembagian air keseluruh wilayah permukaan di Bumi dapat dilakukan dengan
adanya peristiwa hujan.
Berfungsinya matahari sebagai sumber energi dan penggerak utama rantai makanan
adalah bentuk keteraturan alam dalam menunjang kehidupan manusia.
B. Mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1
Fotosintesis (dari bahasa Yunani - [fto-], "cahaya," dan [snthesis],
menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung
zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain
yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis
dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya
matahari.
Salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam fotosintesis adalah cahaya matahari.
Energi cahaya matahari akan diserap oleh zat hijau daun (klorofil). Bersama dengan
kandungan air dan mineral dari dalam tanah, semua unsur akan diolah untuk menghasilkan
energi dan oksigen. Hidupnya tumbuhan hijau pada akhirnya merupakan pergerakan utama
bekerjasamanya rantai makanan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan energi matahari
sebagai sumber kehidupan di bumi.
Gambaran yang paling logis terkait dengan matahari sebagai sumber energi utama
adalah proses fotosintesis pada tumbuhan yang melibatkan sinar matahari sebagai energi
yang dibutuhkan. Jika tumbuhan tidak berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut
mengingat sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora
dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi. Tumbuhan membersihkan
udara, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di
atmosfer.
Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting dari
makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi
dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan sebanyak 200 miliar ton. Berbeda dari sel
manusia dan hewan, sel tumbuhan dan organisme berklorofil dapat memanfaatkan langsung
energi matahari. Tumbuhan dan organisme berklorofil mengubah energi matahari menjadi
energi kimia dan menyimpannya sebagai
nutrisi dengan cara yang sangat khusus.
Proses ini disebut "fotosintesis".
Fotosintesis merupakan proses
biologi yang dilakukan tanaman dan
organisme berklorofil untuk menunjang
proses hidupnya yakni dengan
memproduksi gula (karbohidrat) pada
tumbuhan hijau dengan bantuan energi
sinar matahari, yang melalui sel-sel yang
ber-respirasi, energi tersebut akan
dikonversi menjadi energi ATP sehingga
dapat digunakan bagi pertumbuhannya.
Reaksi umum dari proses fotosintesis adalah :
6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O
2
Cahaya Proses fotosintesis adalah reaksi yang hanya akan terjadi dengan keberadaan
sinar matahari, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hasil dari fotosintesis seperti yang sudah
tersebut di atas adalah C6H12O6 atau dengan sebutan umum yaitu gula (karbohidrat).
Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi
secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara
langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses
fotosintesis.[1] Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan
meliputi kehadiran cahaya Matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2).[1]
Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara
langsung bagi laju fotosintesis.[61]
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi
optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-
faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan
laju optimum fotosintesis.[61] Selain itu, faktor-faktor seperti translokasi karbohidrat, umur
daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis
sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.[62]
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis[62]:
1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin
banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis.
3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan
sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi
pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
C. Beberapa Contoh Siklus Energi Dan Kekekalan Energi
Sumber gambar: http://alternativeenergyatunc.files.wordpress.com/2010/10/bioenergy-cycle-med2.jpg
Pada siklus ini lebih ditekankan pada perputaran energi yang terjadi diantara
komponen ekosistem. Siklus energi ini diawali dari energi matahari yang ditangkap oleh
produsen, kemudian terus berputar tiada henti pada konsumen dan semua komponen
ekosistem yang. hal ini karena menurut hukum termodinamika bahwa energi dapat berubah
bentuk, tidak dapat dimusnahkan serta diciptakan. Perubahan bentuk energi inn dikenal
dengan istilah transformasi energi.
Aliran energi di alam atau ekosistem tunduk kepada hukum-hukum termodinamika
tersebut. Dengan proses fotosintesis energi cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan, dan
diubah menjadi energi kimia atau makanan yang disimpan di dalam tubuh tumbuhan.
Proses aliran energi berlangsung dengan adanya proses rantai makanan. Tumbuhan
dimakan oleh herbivora, dengan demikian energi makanan dari tumbuhan mengalir masuk
ke tubuh herbivora. Herbivora dimakan oleh karnivora, sehingga energi makanan dari
herbivora masuk ke tubuh karnivora.
Di alam rantai
makanan itu tidak sederhana,
tetapi ada banyak, satu
dengan yang lain saling
terkait atau berhubungan
sehingga membentuk jaring-
jaring makanan. Organisme-
organisme yang memperoleh
energi makanan dari
tumbuhan dengan jumlah
langkah yang sama
dimasukkan ke dalam aras
trofik yang sama. Makin
tinggi aras trofiknya, makin tinggi pula efisiensi ekologinya.
Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya matahari yang kemudian
diubah oleh organisme autotrof menjadi energi kimia. Energi tersebut kemudian diteruskan ke
organisme heterotrof dalam bentuk senyawa-senyawa organik. Proses ini terjadi melalui
peristiwa makan dan dimakan yang terjadi di dalam rantai makanan.
a. Pola-Pola Interaksi
Untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan, setiap organisme melakukan interaksi tertentu
dengan organisme lain. Pola-pola interaksi yang terjadi dapat berupa persaingan (kompetisi),
pemangsaan (predasi), dan kerjasama (simbiosis). Persaingan atau kompetisi terjadi di antara
beberapa organisme yang membutuhkan bahan makanan yang sama.
Pada tingkat di atasnya yaitu konsumen primer (konsumen yang mengonsumsi produsen secara
langsung), juga terjadi persaingan yaitu dalam mendapatkan tumbuhan. Selain antarprodusen dan
antarkonsumen primer, antarkonsumen, kompetisi memperoleh nutrisi sekunder bahkan sampai
pengurai atau detritivorpun juga melakukan kompetisi. Kompetisi bisa terjadi antara individu
satu dengan individulainnya dalam satu populasi. Selain melakukan persaingan, beberapa
organisme mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain.nnnnnnnnnn
Contohnya adalah singa yang memakan kijang atau rusa Pola interaksi semacam ini disebut
predasi. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator atau pemangsa, sedangkan
organisme yang dimakan disebut prey atau mangsa.
Beberapa makhluk hidup dapat hidup berdampingan tanpa melakukan kompetisi atau predasi.
Pola interaksi seperti ini disebut simbiosis, dan organisme yang melakukannya disebut simbion.
Simbiosis antara dua jenis makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbiosis
utualisme, komensalisme, dan parasitisme.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan simbiosis yang saling menguntungkan. Contohnya
adalah pada simbiosis antara burung jalak dan rusa. Burung tersebut memperoleh keuntungan
dengan memakan kutu yang ada di tubuh rusa. Sebaliknya, rusa juga memperoleh keuntungan
karena kutu ditubuhnya menjadi bersih.
Simbiosis komensalisme adalah hubungan simbiosis yang hanya menguntungkan salah satu
simbion, tetapi simbion yang lainnya tidak merasa dirugikan. Contoh bentuk simbiosis ini adalah
yang terjadi antara ikan remora dengan ikan hiu. Dengan hidup bersama ikan hiu, ikan remora
akan terlindungi dari pemangsa dan juga mendapatkan makanan dari serpihan serpihan kulit hiu.
Sedangkan ikan hiu sendiri tidak merasa dirugikan dengan kehadiran ikan remora.
Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang terjadi antara dua simbion yang salah satunya
dirugikan. Contohnya antara benalu dan pohon yang ditumpanginya. Benalu mendapatkan
makanan dengan menyerap air dan garam
mineral atau hasil fotosintesis pohon yang
ditumpanginya. Organisme yang hidup
menempel dan mengambil makanan dari
organisme yang ditempelinya disebut
parasit, sedangkan organisme yang menjadi
tempat hidup parasit disebut inang atau
hospes.
b. Rantai Makanan dan Piramida Ekologi
Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke organisme
lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan (food chain). Tingkatan dalam rantai
makanan disebut juga trofik. Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya
dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof yang berperan sebagai produsen primer.
Produsen primer meliputi tumbuhan, alga, dan banyak spesies bakteri.
Produsen primer utama pada sebagian besar ekosistem terrestrial adalah tumbuhan. Konsumen
tingkat I merupakan organisme herbivora. Konsumen primer ini akan dimakan oleh tingkat trofik
selanjutnya, yaitu konsumen sekunder atau konsumen tingkat II yang sebagian besar berupa
organisme karnivora. Konsumen sekunder ini akhirnya akan dimakan oleh konsumen tersier atau
konsumen tingkat III. Beberapa ekosistem bahkan memiliki tingkat trofik yang lebih tinggi lagi.
Beberapa konsumen, detritivora, mendapatkan energinya dengan memakan detritus. Detritus
adalah sisa-sisa organisme yang mati, misalnya feses, daun yang gugur, dan bangkai dari semua
tingkat trofik. Detritus ini akan mengembalikan senyawa-senyawa organik kembali ke tanah
menjadi senyawa-senyawa anorganik sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh organisme
autotrof. Proses dekomposisi menjadi proses yang vital karena membuat siklus energi dapat
berlangsung terus-menerus.
Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, disebut
jaring-jaring makanan (food web).
Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai makanan dibedakan menjadi dua, yaitu rantai
makanan perumput dan rantai makanan detritus.
Rantai makanan perumput merupakan rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik
awalnya. Contohnya tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan burung, burung dimakan
ular, dan ular dimakan burung elang.
Sedangkan rantai makanan detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus
sebagai trofik awalnya. Contoh rantai makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan
cacing tanah, cacing tanah dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia.
Secara sederhana, piramida ekologi didefenisikan sebagai jumlah berat juga energi yang dimulai
dari tingkatan produsen hingga konsumen puncak. Piramida ekologi ini memiliki manfaat dan
fungsi yakni memperlihatkan perbandingan di antara tingkatan yang satu dengan tingkatan
lainnya.
Piramida ekologi berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3, yaitu piramida jumlah, piramida
biomassa, dan piramida energi. Masing-masing tipe memiliki kelemahan dan kelebihan dalam
menggambarkan hubungan antara struktur dan fungsi trofiknya.
1. Piramida Jumlah Individu
Tipe ini menunjukkan jumlah relatif organisme pada suatu area dengan melihat hubungan antara
predator dan mangsanya. Jumlah organisme dihitung dalam satuan luas area tertentu. Di dalam
piramida jumlah semakin tinggi tingkat trofik organisme semakin sedikit jumlahnya di
lingkungan.
Piramida jumlah individu
Produsen memiliki jumlah paling banyak di
lingkungan. Produsen berada di tingkat paling
bawah. Jumlah produsen lebih banyak dari
konsumen primer. Konsumen primer
ditempatkan di atas produsen. Dan konsumen
sekunder ditempatkan di atas konsumen primer
karena jumlah konsumen primer lebih banyak
dari konsumen skunder.
Piramida jumlah memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun kelemahan
dan kelebihan piramida jumlah adalah sebagai berikut.
Kelebihan : data pembuatan piramida jumlah individu relatif mudah dikumpulkan. Penyusunan
piramida jumlah menjadi lebih cepat selesai.
Kelemahan : Piramida tipe ini disusun berdasarkan jumlah organismenya tanpa memperhatikan
ukuran tubuhnya. Pada area tertentu terutama di wilayah teresterial (darat) seringkali bentuk
piramida tipe ini menjadi aneh.
Contoh kasus, jumlah produsen pada suatu area tercatat hanya 2 buah pohon besar. Jumlah
pohon tersebut memang sedikit tetapi peran pohon sebagai produsen memenuhi kebutuhaan
rantai makanan di lokasi tersebut. Jumlah pohon yang lebih sedikit dari konsumen membuat
bagian dasar piramida mengecil.
2. Piramida Biomassa
Biomassa adalah taksiran massa organisme (biomassa) yang mewakili tiap tingkat trofik pada
waktu tertentu. Ukuran yang digunakan biasanya menggunakan gram per satuan luas (gr/m2
atau kg/ha). Piramida biomassa dibuat berdasarkan massa total populasi organisme pada suatu
waktu. Cara ini dianggap lebih baik dalam menggambarkan hubungan tingkat trofik komponen
biotis daripada piramida jumlah.
Piramida biomassa
Produsen ditempatkan di dasar piramida
karena total massa produsen paling besar
diantara komponen biotis lainnya. Total
massa konsumen primer lebih besar dari
konsumen sekunder sehingga konsumen
primer ditempatkan di atas produsen.
Konsumen puncak berada di puncak
piramida karena total massa keringnya
paling kecil diantara komponen biotis lain.
Piramida biomassa juga memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun
kelemahan dan kelebihan piramida biomassa adalah sebagai berikut.
Kelebihan : mampu menunjukkan hubungan kuantitatif massa organisme (biomassa) dalam
suatu ekosistem. Hubungan ini tidak bisa diamati ketika menggunakan piramida jumlah.
Kelemahan : piramida tipe ini disusun dengan memperhatikan ukuran tubuh organisme. Pada
area akuatis (perairan) bentuk piramida biomassa menjadi terbalik. Produsen di area akuatis
didominasi oleh kelompok alga dan fitoplankton. Jumlah produsen ekosistem akuatis memang
berlimpah tetapi total biomassanya tidak mampu melebihi total biomassa konsumen I yang
terdiri dari kelompok ikan-ikan kecil dan udang-udangan. Biomassa konsumen II yang terdiri dai
ikan-ikan besar juga melebihi konsumen I. Kondisi ini bila digambarkan akan membentuk
piramida yang terbalik.
3. Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida ekologi yang disusun dalam satuan kalori untuk
menggambarkan distribusi energi pada setiap tingkatan trofik dalam rantai makanan. Piramida
energi menggunakan faktor waktu untuk menggambarkan banyaknya organisme yang dihasilkan
dalam satuan waktu tertentu.
Piramida energi
Piramida energi juga memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun
kelemahan dan kelebihan piramida energi adalah sebagai berikut.
Kelebihan : piramida energi adalah piramida ekologi yang paling ideal diantara jenis piramida
ekologi yang lain. Bentuk piramida energi tidak dipengaruhi oleh ukuran suatu organisme dan
kecepatan metabolisme individu.
Kelemahan : tiap organisme yang ditetapkan hanya diperuntukkan untuk satu tingkat trofik.
Padahal untuk beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi sesuai dengan apa yang
dimakannya.
Daftar Pustaka
Anonim. Tanpa tahun. Energi Matahari.
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-
Bersih/Energi_matahari (8 September 2014)
Anonim. Tanpa tahun. Matahari Sebagaiu Sumber Energi.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33041560/matahari_sebagai_sumber_e
nergi.docx?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1410142278&Si
gnature=CIpzoitaoa5R6iPujGixYVW6TBM%3D (8 September 2014)
Cahya, Maria. 2014. Mekanisme Siklus Energi dan Fotosintesis.
http://mariamasihidup.blogspot.com/2014/04/mekanisme-siklus-energi-dan-
fotosintesis.html (8 September 2014)
Fauzani, Wawin. 2009. Teori Siklus Energi Yang Berputar. http://netsains.net/2009/12/teori-
siklus-energi-yang-berputar (9 September 2014)
Juliantara, Ketut. 2009. Biologi Fisika Mekanisme Energi yang Memengaruhi terjadinya suhu
Daun. http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/17/biologi-fisika-mekanisme-energi-yang-
mempengaruhi-terjadinya-suhu-daun-39121.html (8 September 2014)
Muharror, Syamil. 2014. Bedakan Pengertian Arus Energi Dan Siklus Energi Dengan Jelas.
http://brainly.co.id/tugas/113877 (8 September 2014)
Naibaho, Naibaho. 2011. Siklus Energi. http://climateforyou.wordpress.com/2011/05/13/siklus-
energi (9 September 2014)
Wikipedia. Tanpa tahun. Fotosintesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis (8 September
2014)
Yahya, Dede. 2011. Makalah Matahari Sebagai Sumber Energi.
http://belajar.dedeyahya.web.id/2011/07/makalah-matahari-sebagai-sumber-energi.html (8
September 2014)