Upload
mika-arlita
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hirdinis.M
Citation preview
PERILAKU KONSUMENMODUL 6 TATAP MUKA 6
PERSEPSI KONSUMEN & PEMBELAJARAN KONSUMEN
Materi :VI. I. PERSEPSI KOSUMEN :
UNSUR-UNSUR PERSEPSIDINAMIKA PERSEPSIPERBANDINGAN PERSEPSIPERSEPSI TERHADAP RESIKOETIKA DAN PERSEPSI KONSUMENUNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN KONSUMEN
VI. II. PEMBELAJARAN KONSUMEN :TEORI PEMBELAJARAN KEPERILAKUANTEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF UKURAN PEMBELAJARAN KONSUMENETIKA DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN
Pengetahuan konsumen berkembang dengan semakin banyaknya jumlah produk sejenis dan dengan meningkatnya kualitas dari produk yang ada akibat pertumbuhan persaingan. Disamping itu semakin mudahnya konsumen dalam mengakses informasi dari berbagai media mendorong perkembangan yang sangat signifikan pada proses pembelajaran.
Oleh : Hirdinis M
2008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S.1 FAKULTAS EKONOMI PKK MERCU BUANA JAKARTA
3/31/2008
VI. I. PERSEPSI KONSUMEN
A. UNSUR – UNSUR PERSEPSI
Persepsi secara signifikan dipengaruhi oleh kebutuhan dan keinginan.
Untuk memahami persepsi dan perilaku dapat dilakukan melalui teori
attribution berikut : persepsi adalah kecendrungan dalam proses dimana
individu menginterpretasikan kejadian sekeliling mereka yang disebabkan
oleh suatu bagian lingkungan yang relativ lebih stabil.
Persepsi diartikan sebagai : proses kesadaran seorang individu didalam
menseleksi, mengorganisir dan memberikan arti terhadap dorongan yang
datang dari lingkungannya. Persepsi terdiri dari persepsi individu dan
persepsi masyarakat yang mempunyai efek positif dan negative.
Unsur-unsur persepsi :
1. Sensasi, tanggapan umum dan langsung dari ransangan terhadap
organ sensor.
Sensory stimuli Sensory receptors
Sights Eyes
Sounds Ears
Smells Nose Exposure Attention Interpretation
Taste Mouth
Texture Skin
Gambar : proses perceptual
Sensory System
Kita bisa menerima rangsangan eksternal atau sensory inputs pada
sejumlah saluran. Kita bisa melihat sebuah billboard, mendengar
bunyi sesuatu, merasakan sebuah sweater yang lembut, menikmati
sebuah es cream dengan rasa baru atau mencium bau jaket kulit.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
Input dari lima indra kita menditeksi data mentah dan kemudian
mulailah proses perceptual. Proses pemahaman individu dapat terjadi
melalui :
a. Observasi, melalui penglihatan, belajar, rasa dan bau.
b. Penseleksian, melalui intensitas, ukuran, ketidaksabaran
c. Terjemahan, meniru, pemikiran dan konsep sendiri serta emosi.
Tanggapan yang timbul dari pemahaman adalah :
a. Perhatian
b. Perasaan
c. Motivasi
d. Perilaku
Tanggapan menjadi bagian penting dari konsumsi hedonic,
multisensory, fantasy dan aspek emosional konsumer berinteraksi
dengan produk.
a. Konsumsi hedonic dan rancangan ekonomi. Keunggulan
kompetitif tidak hanya datang dari patent tetapi juga gabungan
rancangan produk.
b. Penglihatan, pemasar memiliki elemen visual yang kuat dalam
periklanan, desain toko dan kemasan. Mereka
mengkomunikasikan maksudnya pada saluran visual melalui
warna, ukuran dan gaya. Warna bisa mempengaruhi emosi
secara langsung.
c. Penciuman, bau bisa mengacaukan emosi atau perasaan tenang.
d. Pendengaran, banyak aspek dari bunyi yang mempengaruhi
perilaku dan perasaan masyarakat, misalnya bunyi nama merek
menurut penelitian mempengaruhi evaluasi produk dan jasa oleh
konsumer.
e. Sentuhan, indra perasa memainkan peran penting dalam perilaku
konsumer, misalnya :
i. Ketika berjalan ke toko, saya tidak bisa menyentuh semua
jenis produk.
ii. Menyentuh produk bisa jadi menyenangkan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
iii. Saya merasa senang membeli produk setelah mengujinya
secara phisik.
f. Rasa, yang dinikmati oleh konsumer memberikan kontribusi
pengalaman untuk beberapa produk. Misalnya rasa odol untuk
anak-anak dibuat dalam berbagai rasa menarik.
2. Permulaan absolut, tingkat terendah dimana seorang individu dapat
pengalaman sebuah sensasi. Pada level ini seseorang bisa menditeksi
ada atau tidaknya perbedaan.
3. Permulaan yang berbeda
4. Persepsi yang indah
Penyebab timbulnya persepsi adalah :
1. Akibat informasi tidak langsung dan langsung
2. Berasal dari pengalaman menggunakan
Konsumen tidak pernah jauh dari periklanan, kemasan produk, radio,
televisi komersial dan billboard, dimana semuanya itu telah menyita
perhatian kita. Realiti show seperti Fear Factor menarik masyarakat yang
ingin tes terbatas untuk sensasi mereka. Sciffman mendefenisikan
persepsi (2007 : 49) sebagai : “Proses dimana orang memilih,
mengorganisir dan menginterpretasikan sensasi. Sensasi terjadi pada
tanggapan yang segera dari lima indra penerima kita (mata, telinga,
hidung, mulut dan jari) terhadap rangsangan dasar seperti cahaya, warna,
suara, bau, dan tekstur”.
B. DINAMIKA PERSEPSI
Pada bagian ini menjelaskan bagaimana seorang individu menerima
sensasi terhadap rangsangan dari luar lingkungan dan bagaimana
manusia mengatur adaptasi pada tingkat dan intensitas input sensor.
Manusia secara konstans dibombardir oleh rangsangan yang datang
setiap menit, setiap jam dan setiap hari. Tiga aspek proses persepsi
meliputi :
1. Memilih, dipengaruhi oleh lingkungan yang mereka terima. Seorang
individu ingin melihat segala sesuatu dan mengabaikan yang lain.
Rangsangan dalam memilih tergantung pada dua faktor utama, yaitu :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
a. Dari pengalaman konsumen sebelumnya yang mempengaruhi
ekspektasi mereka.
b. Motiv mereka pada waktu sekarang (misalnya : kebutuhan, tertarik
dan seterusnya.
2. Mengorganisir, pilihan seseorang dari lingkungannya sebagai bagian
terpisah dan sensasi yang berbeda. Terdapat tiga prinsip dasar dalam
organisasi persepsi, yaitu : figur dan dasar, kelompok dan penutupan.
3. Menginterpretasikan, persepsi adalah sebuah penomena kepribadian.
Orang memilih latihan sesuai dengan rangsangan yang dia terima dan
mereka mengorganisasikan rangsangan tersebut menjadi dasar prinsip
psikologi.
C. PERBANDINGAN PERSEPSI
Persepsi konsumen terhadap produk dan jasa sangat beragam, ada yang
mempunyai persepsi positif dan ada juga yang mempunyai persepsi
negatif. Sesuai dengan pembagian pasar atas berapa segmen maka
persepsi pada setiap segmen dapat dijadikan ukuran kegiatan pemasaran
produk. Membandingkan persepsi antara setiap segmen lebih mudah dari
pada melihat persepsi setiap individu, karena setiap segmen mempunyai
karaktristik yang hampir sama. Pemasar harus proaktif membangun
persepsi yang baik dari produk atau jasa perusahaan, untuk menghindari
terjadinya persepsi negatif atau salah persepsi.
D. PERSEPSI TERHADAP RISIKO
Perspsi konsumen pada risiko beragam, tergantung pada orang , produk,
situasi dan buadaya. Jumlah risiko yang diterima tergantung pada spesifik
konsumen. Beberapa konsumen cendrung menerima tingkat risiko yang
tinggi dalam bermacam-macam situasi konsumsi. Penerima risiko yang
tinggi kadang-kadang disebut sebagai narrow categorizers karena mereka
mempunyai pilihan terbatas untuk beberapa alternatif yang aman.
Sedangkan konsumen menerima risiko rendah karena mempunyai
alternatif pilihan yang banyak dalam memilih.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
Bagaimana konsumen menangani risiko, berbagai cara dilakukan oleh
konsumen untuk mengurangi risiko, yaitu :
1. Mencari informasi
2. Loyalitas merek
3. Memilih melalui image merek.
4. Berdasarkan image toko
5. Membeli model yang lebih mahal
6. Mencari jaminan kembali
E. ETIKA DAN PERSEPSI KONSUMEN
Masalah etika dihubungkan dengan fokus persepsi konsumen pada
bagaimana pemasaran menggunakan pengetahuan persepsi untuk
memanipulasi konsumen. Sebuah teknik yang digunakan pemasar untuk
mengaburkan perbedaan antara figure dan dasar. Pemasar menggunakan
pengetahuan melihat perbedaan untuk menjamin berkurangnya kuantitas
produk atau peningkatan kualitas dan harga yang tidak disyaratkan oleh
konsumen. Studi juga menunjukkan bahwa
1. Anak dan orang dewasa mengkonsumsi lebih banyak juice ketika
produk dipresentasikan dengan gelas yang lebar daripada gelas
silender yang dalam.
2. Permen yang ditempatkan pada mangkuk jernih dimakan lebih cepat
3. Visibilitas dan aroma makanan yang menarik menghasilkan konsumsi
yang lebih banyak.
F. UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN KONSUMEN
Pembelajaran konsumen merupakan proses artinya terus menerus
berkembang dan berubah karena adanya pengetahuan yang baru
diperoleh (yang mungkin didapat dari membaca, diskusi, pengamatan dan
proses berfikir) atau dari pengalaman yang dialami sendiri. Unsur-unsur
pokok pembelajaran meliputi :
1. Motivasi, didasarkan pada kebutuhan dan sasaran serta berlaku
sebagai pemacu pembelajaran. Menemukan motif berbelanja
konsumen adalah tugas utama pemasar dan kemudian berusaha
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
mengajar segmen konsumen yang termotivasi tentang mengapa dan
bagaimana produk mereka dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Isyarat, memberikan arah pada proses pembelajaran. Isyarat
membantu mengarahkan dorongan konsumen jika konsisten dengan
harapannya.
3. Respon (tanggapan), cara bereaksi individu terhadap dorongan dan
isyarat atau bagaimana consumer berprilaku akan membentuk respon
mereka. Dan respon mana yang dilakukan oleh konsumen sangat
tergantung pada pembelajaran sebelumnya.
4. Penguatan, meningkatkan kemungkinan bahwa respon khusus akan
terjadi dimasa yang akan datang karena adanya berbagai isyarat dan
stimuli khusus.
Pembelajaran adalah sebuah perubahan permanen secara relative pada
perilaku disebabkan oleh pengalaman. Pembelajaran membutuhkan tidak
hanya pengalaman secara langsung tetapi juga bisa dilakukan dengan
mengamati kejadian yang berpengaruh pada yang lainnya.
VI. II. PEMBELAJARAN KONSUMEN
A. TEORI PEMBELAJARAN KEPERILAKUAN
Teori pembelajaran mengasumsikan bahwa pengetahuan mengambil
tempat sebagai hasil dari respon untuk kegiatan eksternal.
Stimulus Consumers Response
Black Box Konsumer : Sebuah Perspektif Perilaku Pembelajaran
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
Dua pendekatan utama pembelajaran disini menggambarkan kondisi
klasik dan kondisi instrumental. Pertimbangan perspektif perilaku
pembelajaran adalah pengalaman masyarakat yang tajam terhadap
feedback yang mereka terima dalam perjalanan hidup mereka.
1. Kondisi klasik
Semua organisme sebagai entitas yang relative pasif dan dapat diajar
berbagai perilaku tertentu melalui pengulangan. Menurut Ivan Pavlov,
pembelajaran yang dikondisikan terjadi jika stimulus tertentu yang
dipasangkan dengan stimulus lain yang mendatangkan tanggapan
sama jika digunakan sendiri saja. Dalam konteks perilaku konsumen
stimulus tidak dikondisikan mungkin terdiri dari symbol merek seperti
logo “windows” Microsoft yang secara tidak langsung menyatakan
keunggulan teknologi dan pengoperasian yang bebas dari masalah
(respon yang tidak dikondisikan) dan stimuli dikondisikan mungkin
terdiri dari produk baru yang memasang simbol terkenal dan respon
yang dikondisikan adalah kepercayaan bahwa windows 98
mewujudkan keunggulan teknologi mutakhir dan pengoperasian yang
bebas masalah.
Stimulus yang Tidak dikondisikan Pasta daging Reaksi yang tidak
dikondisikan keluar air liur Stimulus yang Dikondisikan Bell
Setelah memasang Berulang-ulang :
Stimulus yang Reaksi yang Dikondisikan dikondisikan Bell keluar air liur
Gambar Pavlov tentang kondisi klasik
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
Aplikasi strategis kondisi klasik, tiga konsep pokok yang berasal dari
kondisi klasik adalah
a. Pengulangan,riset menunjukkan bahwa ada batas jumlah
pengulangan yang akan membantu ingatan. Karena pengulangan
yang sering dapat menimbulkan kebosanan dan itulah yang dikenal
dengan kebosanan iklan.
b. Generalisasi stimulus, pembelajaran klasik juga tergantung pada
kemampuan para individu untuk mengeneralisasikan. Generalisasi
stimulus yaitu melakukan reaksi yang sama terhadap stimuli yang
agak berbeda (tidak banyak pembelajaran yang akan terjadi),
contoh penerapan generalisasi stimulus pada perluasan lini
produk, bentuk dan golongan produk dimana produk baru ditempel
pada merek yang sudah mapan dengan harapan karena produk
baru lebih berkemungkinan untuk diterima jika dihubungkan
dengan merek yang sudah dikenal.
c. Diskriminasi stimulus, adalah lawan dari generalisasi stimulus dan
menghasilkan pilihan stimulus yang khusus diantara stimuli-stimuli
serupa. Kemampuan konsumen membedakan stimuli serupa
merupakan dasar bagi strategi pengaturan posisi, yang berusaha
membangun citra khas produk kedalam pikiran konsumen.
i. Pengaturan posisi, komunikasi berlebihan dan kunci
diskriminasi stimulus adalah pengaturan posisi. Citra atau
posisi suatu produk atau jasa tertanam dalam pikiran
konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi
kesuksesannya.
ii. Diferensiasi produk, kebanyakan strategi differensiasi produk
direncanakan untuk membedakan produk atau merek tertentu
dari produk atau merek pesaing atas dasar sifat yang relevan,
berarti dan berharga bagi para konsumen. Tetapi banyak
pemasar sukses membedakan merek atas dasar sifat yang
sebenarnya tidak ada kaitannya dengan penciptaan manfaat
langsung seperti unsur yang tidak penting atau warna.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
2. Kondisi instrumental, memerlukan hubungan antara stimulus dengan
tanggapan. Tetapi stimulus yang menghasilkan tanggapan paling
memuaskan adalah stimulus yang dipelajari. Kondisi instrumental
terjadi dalam tiga kondisi :
a. Penguatan positif, bentuk sebuah reward, respon yang dikuatkan
dan cocok dengan perilaku yang dipelajari.
b. Penguatan negative, memperkuat tanggapan yang cocok dengan
perilaku yang dipelajari
c. Hukuman, terjadi ketika sebuah respon diikuti kejadian tidak enak,
kita belajar agar kejadian ini tidak terulang lagi.
3. Aplikasi pemasaran pada prinsip kondisi instrumental
Para pemasar secara efektif menggunakan berbagai konsep
pembelajaran instrumental konsumen ketika mereka memberikan
penguatan positif dengan menjamin kepuasan konsumen terhadap
produk, jasa dan keseluruhan pengalaman membeli.
B. TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF
Pembelajaran yang didasarkan pada kegiatan mental disebut
pembelajaran kognitif. Teori pembelajaran kognitif menganggap bahwa
pembelajaran yang menjadi ciri khas manusia adalah pemecahan
masalah, yang memungkinkan para individu dapat mengendalikan
lingkungan mereka. Tidak seperti teori pembelajaran perilaku, teori
pembelajaran kognitif menganggap bahwa pembelajaran menyangkut
pengolahan mental yang komplek terhadap informasi. Penekanan teori
adalah pada peran motivasi dan proses mental dalam menghasilkan
tanggapan yang diinginkan.
Pembelajaran observasional : terjadi ketika orang menonton aksi yang
lainnya, yang memperkuat penerimaan mereka pada perilaku –
pembelajaran terjadi sebagai sebuah hasil pengalaman orang lain
daripada pengalaman langsung. Jenis pembelajaran ini adalah sebuah
proses yang komplek, orang menyimpan pengamatan ini dalam memori
sebagai akumulasi pengetahuan, mungkin menggunakan informasi ini
pada sebuah titik untuk memandu perilaku mereka sendiri. Ini merupakan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
proses perilaku immitasi lainnya yang disebut modeling. Contoh seorang
wanita berbelanja sebuah jenis parfum baru mengingat reaksi temannya
yang diterima saat sedang menggunakan sebuah merek khusus pada
awal bulan dan dia akan berprilaku sesuai dengan tindakan temannya.
Attention Retention Production Motivation Process
The consumers The consumers The consumers A situation arises Focuses on a retains this has the ability wherein there Models behavior in to perform the behavior is useful Behavior memory behavior to the consumer
Observational learningThe consumer acquires andperforms the behavior earlierdemonstranted by a model.
Components of Observational Learning
Obesrvational learning pada bentuk modeling terjadi pada empat kondisi :
1. Perhatian konsumen harus dihubungkan dengan model yang tepat,
menjadi alasan ketertarikan, kompetensi, status atau kesamaan yang
diinginkan untuk menyamai.
2. Konsumer harus mengingat apa yang dikatakan atau dilakukan oleh
model.
3. Konsumer harus merubah informasi ini menjadi tindakan
4. Konsumer harus dimotivasi untuk melakukan tindakan ini.
C. UKURAN PEMBELAJARAN KONSUMEN
Para pakar teori kognitif memberikan perhatian yang besar tentang
bagaimana informasi diolah oleh pikiran manusia dan bagaimana
informasi disimpan, dipelihara dan diingat kembali. Memory meliputi
sebuah proses memperoleh informasi dan menyimpannya dalam waktu
lama yang akan tersedia pada saat dibutuhkan. Model yang sederhana
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
mengenai struktur dan kegiatan memori menyatakan ada tiga unit
penyimpan terpisah yaitu penyimpanan sensoris, penyimpanan jangka
pendek dan penyimpanan jangka panjang. Pengolahan memori meliputi
pengulangan dalam hati, penyandian, penyimpanan dan mengingat
kembali .
Encoding Storage RetrievalInternal Inputs Information is Information is Information stored
placed in retained in in memory is memory memory found as needed
Gambar : Proses Memory
Menurut perspektif proses informasi terdapat tiga perbedaan system
memori :
1. Memori sensoris, semua data yang masuk kedalam panca indra kita
tetapi indra-indra itu tidak mengirim data tersebut secara keseluruhan.
Sebaliknya setiap indra menerima potongan informasi yang terpecah
seperti bau, warna, bentuk dan sentuhan) kemudian mengirimnya ke
otak secara parallel dimana berbagai persepsi sesaat
disinkronisasikan dan dirasakan sebagai satu citra dalam waktu
tertentu. Citra dari masukan hanya berlangsung satu atau dua detik
dalam memori sensoris, jika tidak diolah masukan tersebut akan
hilang.
2. Memori jangka pendek, yang dikenal dengan memori kerja menyimpan
informasi untuk suatu periode waktu yang terbatas dan mempunyai
kapasitas yang terbatas.
3. Memori jangka panjang, adalah system yang mengizinkan kita
menahan informasi untuk sebuah jangka waktu yang panjang.
Pengulangan secara terinci menjadi persyaratan disamping untuk
informasi yang masuk kedalam memori jangka panjang dari memori
jangka pendek. Bnayak pakar teori pengolahan informasi memandang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
penyimpanan jangka panjang sebagai jaringan yang terdiri dari
berbagai simpul (berbagai konsep) yang diantaranya mempunyai mata
rantai. Pada penyimpanan informasi dalam memori yang bentuk
jaringan banyak terdapat informasi yang saling berhubungan dan
terorganisir.
Mengingat kembali merupakan proses menemukan kembali informasi dari
penyimpanan jangka panjang. Banyak orang yang berpengalaman tidak
mampu mengingat sesuatu yang sudah sangat mereka kenal dengan baik.
Para pakar teori pengolahan informasi memandang lupa sebagai
kegagalan system mengingat kembali. Berdasarkan riset dirtemukan
bahwa konsumen cendrung mengingat manfaat produk daripada sifat-
sifatnya yang menunjukkan bahwa pesan-pesan iklan yang paling efektif
jika menghubungkan sifat-sifat produk dengan berbagai manfaat yang
dicari oleh konsumen dari produk tersebut.
Hubungan antara system memori
Sensory Memory Short Term Memory LongTerm Memory Temporary stage sensory Brief storage of information Relatively permanent information currently being used storageof information Capacity : High Capacity : Limited Capacity : Unlimited Duration : Less than 1 Duration : Less than 20 Duration : Long or second (vision) or a few seconds permanent second heading
Attention Elaborative Rehearsal
Information that passes through Information subjected to elaborativeAn attentional gate is transferred elaborative rehearsal or deep processingShort time memory processing (its meaning is considered)
Is transferred to long term memory
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
D. Proses Motivasi Dan Nilai Pelanggan
Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu
yang memaksa mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut
dihasilkan oleh keadaan tertekan yang timbul sebagai akibat kebutuhan
yang tidak terpenuhi. Atau dapat dikatakan proses motivasi terjadi ketika
sebuah kebutuhan digerakan oleh harapan konsumer untuk
memuaskannya.
Belajar
Kebutuhan, Pemenuhan keinginan & hasrat Ketegangan Dorongan Perilaku tujuan atau belum terpenuhi kebutuhan
Proses Kesadaran
Pengurangan ketegangan
Gambar : Model Proses Motivasi
Jenis-jenis kebutuhan kebutuhan dasar yang memotivasi perilaku :
1. Biogenic needs : kebutuhan dasar yang terdiri dari elemen-elemen
penting untuk memelihara kehidupan dan dibawa ketika lahir, seperti :
makanan, air, udara dan rumah.Kebutuhan biogenic atau disebut juga
kebutuhan fisiologis dianggap sebagai motif primer.
2. Psychogenic needs : kebutuhan akibat keadaan psikologis subjektif
individu dan dari berbagai hubungan dengan orang lain, seperti
kebutuhan untuk memperoleh penghargaan diri, martabat, kasih
saying, kekuasaan dan pengetahuan atau disebut juga motif sekunder.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
Hirarki kebutuhan Maslow
Ahli psikologis Abraham Maslow mengemukakan sebuah pendekatan
yang mempengaruhi motivasi. Formulasi Maslow sebuah hirarki
kebutuhan biogenic dan psychogenic yang specific pada setiap tingkatan
motivasi.
SELF ACTUALIZATION Self fulfillment,
Enrichment, Experience
ESTEEMPrestige, Status, Enriching,
Experience
SOCIALLove, Friendship, Acceptance by Other
SAFETYSecurity, Shelter, Protections
PHYSIOLOGICALWater, Sleeps, Food
Gambar : Tingkat Kebutuhan Pada Hirarki Maslow
Hirarki kebutuhan Maslow dimulai dari bawah, yaitu :
1. Physiological Needs, kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi
setiap orang, seperti, makan, minum, tidur, istirahat dan lain-lain.
2. Safety Needs, setiap orang butuh rasa aman ketika berusaha untuk
memenuhi kebutuhannya, seperti perlindungan, rumah dan keamanan.
3. Social Needs, kebutuhan berhubungan dengan orang lain dan
merasakan perasaan saling membutuhkan, berteman, mencintai,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
diterima oleh orang lain dan sebagainya, misalnya minum-minum,
anggota klub dan lain-lain.
4. Esteem/ego Needs, setiap orang menginginkan prestise, status dan
prestasi seperti mempunyai kartu kredit, mobil, country club dll.
5. Self Actualization Needs, setiap orang ingin mengaktualisasikan diri
dalam kehidupan masyarakat, misalnya hobby, travel dan pendidikan.
Nilai-nilai konsumer,menjadi sebuah kepercayaan dari beberapa kondisi
yang lebih disukai atau lebih menguntungkan. Dua orang bisa percaya
dalam perilaku yang sama (misalnya vegatarians) tetapi system
kepercayaan yang mendasarinya mungkin sangat berbeda (aktivis
binatang vs memperhatikan kesehatan). Tingkat yang mana orang
membagi system kepercayaan merupakan sebuah fungsi kekuatan
individual, sosial dan budaya. Terdapat dua tipe nilai-nilai pada The
Rokeach Value Survey, yaitu :
1. Instrumental Values : ambitious, broad minded, capable, cheerful,
clean, courageous, forgiving, helpful, honest, imaginative, independent,
intellectual, logical, loving, obedient, polite, responsible and self
control.
2. Terminal Values : a comfortable life, an exciting life, a sense of
accomplishment, a world of peace, equality, family security, freedom,
happiness, inner harmony, mature love, national security, pleasure,
salvation, self respect, social recognition, true friendship and wisdom.
REFERENSI
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN
Philip Kotler (2003), “Marketing Management”, 11th Edition, Prentice Hall Inc,
Schiffman Leon G., Kanuk Leslie Lazar (2000), “ Consumer Behavior”, 7 th Edition, Prentice Hall, New Jersey – USA.
Solomon Michael R. (2007), “Consumer Behavior ; Buying, Having and Being”, Seventh Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey - USA.
Supranto J., Limakrisna Nandan, (2007) : “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta – Indonesia
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Hirdinis M PRILAKU KONSUMEN