18
Moh.Guntur Nangi,SKM.,M.Kes

Materi 6 & 7. Populasi, Sampel & Teknik Sampling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT

Citation preview

Moh.Guntur Nangi,SKM.,M.Kes

Populasi : kumpulan semua individu dlm s/ batas tertentu.

Sampel : sebagian dr jmlh & karakteristik yg dimiliki oleh populasi (representatif)

Pengambilan sampel ditentukan berdasarkan tujuan penelitian & kondisi populasi (luas & sebarannya)

Penelitian ttg pengalaman akseptor KB dalam

pemakaian alat kontrasepsi di Kab. x Populasi umum : semua penduduk

dalam Kab. x Populasi studi : semua ibu pasangan

usia subur peserta KB di Kab. x Sampel : sebagian ibu-ibu usia subur

peserta KB di Kab. X Unit dasar : ibu pasangan usia subur

Probability sampling Simple random

sampling Stratified random

sampling Multistage random

sampling Systematic random

sampling Area (cluster)

random sampling

Non probability sampling

Sampling kuota Sampling aksidental Purposive sampling Sampling jenuh Snowball sampling

Adl teknik sampling yg memberikan peluang yg sama bagi setiap unsur pop. utk dipilih menjadi anggota sampel

a. Simple Random Sampling Pengambilan sampel dilakukan scr

acak tanpa memperhatikan strata yg ada dlm pop

Populasi Homogen

Sampel Representatif

Random

Ketepatan yg tinggi S/ unit sampel mempunyai probabilitas

yg sama utk diambil sbg sampel Sampling error dpt ditentukan secara

kuantitatif Kerugiannya bila populasi sgt luas &

tersebar, maka membutuhkan tenaga, waktu & biaya yg sgt besar

Membagi populasi dlm bbrp strata, kemudian sampel ditarik dgn cara simple random sampling atau proporsi

Keuntungan : ketepatan yg tinggi dgn simpang baku yg lbh kecil

Kerugian : kita hrs tahu kondisi populasi & sulit utk membuat kelp yg homogen

Strata 1

Strata 2

Strata 3

R

R

R

S

Pengambilan sampel melalui proses bertingkat-tingkat (strata hirarkis)

Unit sampel pertama disebut Primary Sampling Unit (PSU)

Digunakan bila ingin mengambil sampel dgn jmlh yg tdk byk pd populasi yg besar dan populasi sasaran menempati s/ area geografis yg sangat luas

Pengambilan sampel dilakukan secara berurutan dengan interval tertentu

Besarnya interval (i) ditentukan dgn membagi populasi (N) dgn jmlh sampel yg diinginkan (n) atau i = N / n

Kerugian : S/ unit sampel tdk mempunyai peluang yg

sama utk diambil sbg sampel Bila terdpt kecenderungan tertentu, maka

cara pengambilan sampel menjd kurang sesuai

Sampling frame tdk mutlak dibutuhkan krn daftar responden dpt dilakukan bersamaan dgn pengambilan sampel

Relatif mudah & dpt dilakukan o/ petugas lapangan

Sangat praktis bila pengumpulan data dlm btk kartu

Variasi akan lbh kecil dibandingkan dgn cara lain

Membutuhkan waktu & biaya yg lbh rendah

Digunakan bila anggota populasi tersebar dlm area luas.

Sampel bukan terdiri dr unit individu tetapi terdiri dr kelompok atau gugusan

Contoh : Penelitian ttg kesinambungan imunisasi anak

balita di Kec. x yg terdiri dr 15 desa dgn sampel sebesar 20%. Pengambilan sampel scr gugus adl mengambil 3 desa dr 15 desa scr random. Kemudian semua anak balita yg berdomisili di 3 desa tsb adl yg diteliti.

Adalah teknik yg tdk memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi utk dipilih menjadi sampel

a. Sampling Kuota Menentukan sampel dr populasi yg

mempunyai ciri2 tertentu sampai jumlah (kuota) yg diinginkan.

b. Sampling Aksidental Teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan bila sampel yg ditemui cocok sbg sumber data

Kesimpulan yg ditarik akan menghasilkan bias yg sgt besar

c. Sampling Purposive Menentukan sampel dgn

pertimbangan tertentu Cocok utk penelitian kualitatif & case

studi

d. Sampling Jenuh Teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sbg sampel

Dilakukan bila jmlh populasi relatif kecil, kurang dr 30 orang

e. Snowball Sampling Teknik penentuan sampel yg mula2

jumlah kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman2x utk dijadikan sampel

Cocok untuk penelitian kualitatif

Beberapa hal menentukan ukuran sampel :

Perkiraan prevalensi peny yg akan ditaksir. Bila tdk diketahui, maka perkiraan yg aman adl 50%

Tingkat kepercayaan yg diinginkan atau berapa jauh penyimpangan estimasi sampel dr proporsi sebenarx dlm keseluruhan populasi. Bila derajat ketepatan yg tinggi, maka diambil angka 0,01(jmlh sampel akan lbh besar), drpd memilih derajat ketepatan 0,05.

Tingkat keyakinan penaksiran (confidence level) agar estimasi sampel lbh akurat. Pd umumx digunakan 99% atau 95%.

Jumlah populasi yg hrs diwakili o/ sampel.

d = Z x p x q N - n x n N - 1

Keterangan : d = penyimpangan thdp populasi atau derajat

ketepatan yg diinginkan. Biasa 0,05 atau 0,01 z = standar deviasi normal. Biasanya bila

derajat kemaknaan 68% maka z = 1 ; 95% maka z = 1,96 ; 99% maka z = 2,58

p = proporsi utk sft tertentu yg diperkirakan tjadi pd populasi. Bila tdk diketahui, maka p = 0,5

q = 1,0 – p N = besarnya populasi n = besarnya sampel