Upload
ari-budi-prasojo
View
895
Download
381
Embed Size (px)
DESCRIPTION
materi ajar efi
Citation preview
ELECTRONIC FUEL INJECTIONELECTRONIC FUEL INJECTION
44 Emisi gas buang rendah
4 Hemat bahan bakar
4 Tenaga mesin lebih optimal
Apakah emisi gas buang itu ?Apakah emisi gas buang itu ?
Hasil dari satu proses pembakaran yang terjadi dalam mesin
CCxxHHyy + O+ O22 →→ COCO22 + H+ H22O + NOO + NOxx
Zat-zat beracun : Carbon Monoxide (CO), Hidrocarbon (HC), Nitrogen Oxide (NOx), Sulfur Oxide (SOx), Plumbum Oxide (PbOx)
Standar emisi di Eropa dan Amerika begitu ketat, dimana karburator tidak bisa memenuhi syarat tersebutDengan sistem EFI, makaDengan sistem EFI, maka
MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI ?MENGAPA HARUS BERALIH KE SISTEM EFI ?
DAMPAK DARI EMISI GAS BUANGDAMPAK DARI EMISI GAS BUANG
Bagi kesehatan Bagi kesehatan manusiamanusia
Bagi Bagi lingkungan lingkungan hiduphidup
• Gas SOx :
• Gas CO2 :
Menimbulkan hujan asam, yang berakibat menurunnya kesuburan tanah, mematikan ikan di kolamMenyebabkan terjadinya pemanasan global /meningkatnya suhu udara, naiknya permukaan laut
PRINSIP KERJA MESIN 4 TAKPRINSIP KERJA MESIN 4 TAK
Langkah Masuk (Intake Stroke)8Posisi katup hisap terbuka dan katup
buang tertutup8Udara dan bahan bakar yang telah
teratomisasi di saluran intake masuk ke ruang bakar
8Posisi piston bergerak dari TMA ke TMB
Langkah Kompresi (Compression Stroke)8 Posisi katup hisap dan katup buang
tertutup8 Udara dan bahan bakar yang telah
teratomisasi di ruang bakar dipampatkan/ditekan, menjadikan tekanan dan temperaturnya naik
8 Posisi piston bergerak dari TMB ke TMA
PRINSIP KERJA MESIN 4 TAKPRINSIP KERJA MESIN 4 TAK
Proses Langkah Usaha (Expantion Stroke)Proses Langkah Usaha (Expantion Stroke)
88 Posisi katup hisap dan katup buang Posisi katup hisap dan katup buang tertutuptertutup
88Udara dan bahan bakar yang telah Udara dan bahan bakar yang telah teratomisasi di ruang bakar dengan tekanan teratomisasi di ruang bakar dengan tekanan dan suhu yang tinggi dibakar dengan dan suhu yang tinggi dibakar dengan bantuan letikan bunga api busi dan bantuan letikan bunga api busi dan menimbulkan gaya gerak piston ke bawahmenimbulkan gaya gerak piston ke bawah
88 Posisi piston bergerak dari TMA ke TMBPosisi piston bergerak dari TMA ke TMBProses Langkah Buang (Exhaust Stroke)Proses Langkah Buang (Exhaust Stroke)88 Posisi katup hisap tertutup dan katup buang Posisi katup hisap tertutup dan katup buang
terbukaterbuka88 Udara dan bahan bakar yang telah terbakar Udara dan bahan bakar yang telah terbakar
di ruang bakar menghasilkan sisa gas hasil di ruang bakar menghasilkan sisa gas hasil pembakaran (emisi) keluar melalui saluran pembakaran (emisi) keluar melalui saluran exhaust dan knalpot dengan tekanan dan exhaust dan knalpot dengan tekanan dan temperatur yang tinggitemperatur yang tinggi
88 Posisi piston bergerak dari TMB ke TMAPosisi piston bergerak dari TMB ke TMA
PROSES PEMBAKARAN DALAM MESINPROSES PEMBAKARAN DALAM MESIN
Jumlah udara masuk
jumlah udara teoritis
λ = 1Jumlah udara masuk sama dengan jumlah udara teoritis
λ < 1
Jumlah udara masuk lebih kecil dari jumlah udara teoritis (campuran gemuk) dalam batas tertentu dapat meningkatkan tenaga motor
λ > 1
Jumlah udara masuk lebih besar dari jumlah udara teoritis ( campuran kurus ), tenaga motor kurang
λ >1,2
Campuran sangat kurus sehingga pembakaran kemungkinan tidak dapat terjadi pada tempat yang lebih luas
λ =
PRINSIP KERJA KARBURATORPRINSIP KERJA KARBURATOR
PRINSIP DASAR SISTEM KARBURATORPRINSIP DASAR SISTEM KARBURATOR
FUEL
FUEL PUMP
FUEL FILTER
UDARA
AIR FILTER
KARBURATOR
E N G I N E
SKEMA SISTEM INJEKSI MESIN BENSINSKEMA SISTEM INJEKSI MESIN BENSIN
INJEKSI BENSIN
Mekanik Semi Elektronik Full Elektronik
Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu.
Contoh : K Jetronic
Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu yang tekanannya diatur secara elektronik.
Contoh : KE Jetronic
Injektor membuka secara elektromagnetik yang diatur oleh unit pengontrol elektronik.
Contoh : D Jetronic, L Jetronic, Mono -Jetronic, motronic
PRINSIP DASAR SISTEM L JETRONICPRINSIP DASAR SISTEM L JETRONIC
FUEL
FUEL PUMP
FUEL FILTER
AIR
AIR FILTER
E N G I N EFUEL INJECTION
VALVE (INJECTOR)
E C UE C U
SENSORS
FUEL RAIL
AIR FLOW SENSOR
PRINSIP DASAR SISTEM L JETRONICPRINSIP DASAR SISTEM L JETRONIC
Sistem injeksi elektronik ( EFI/L-Jetronik) adalah Sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik dengan menggunakan ECU atau ECM berdasarkan informasi yang diberikan oleh sensor-sensor, antara lain : Sensor volume dan suhu udara yang masuk suhu air pendingin beban dan putaran motor
KONSTRUKSI SALURAN UDARA MASUKKONSTRUKSI SALURAN UDARA MASUK
Faktor-Faktor Dalam Upaya Peningkatan Performa Mesin
8Bentuk Ruang Bakar
8Bentuk Mekanisme Katup
8Bentuk Saluran Masuk
Gambar. I
Katup menutup ; saluran masuk lebih panjangGambar. II
Katup membuka ; saluran masuk lebih pendek
Saluran masuk dapat diatur besarnya melalui katup pengatur 1
Model-Model Konstruksi Saluran Masuk Dalam Upaya Peningkatan Performa Mesin
8Multi Valve Engine
8Variable Intake Manipold
8Variable Valve Timing
8Sistem Turbocharger
SISTEM INDUKSI BAHAN BAKARSISTEM INDUKSI BAHAN BAKAR
Perbandingan campuran yang sesuai dapat diraih dengan mengukur secara tepat jumlah udara yang masuk ke dalam silinder motor pada setiap tingkat kerja.
Temperatur, putaran, beban motor serta faktor perbandingan campuran udara bensin selalu diusahakan mendekati kerja motor yang optimal dan gas buang yang relatif bersih.
Saluran masuk yang variabel (Variabel Intake Manipol) yang dapat menyesuaikan dengan putaran dan beban motor dapat meningkatkan efisiensi volume silinder
SKEMA KERJA ELECTRONIC FUEL INJECTIONSKEMA KERJA ELECTRONIC FUEL INJECTIONKomponen Sistem Bahan Bakar :1. Tangki Bensin2. Pompa Bensin3. Saringan Bensin4. Pipa Pembagi5. Regulator Tekanan Bensin6. Injektor
Komponen Sistem Aliran Udara :1. Pengukur Aliran Udara2. Katup/Throttle Gas3. Saklar Posisi Katup Gas4. Sekrup Penyetel Putaran Idle5. Sekrup Penyetel CO6. ECU
Komponen Sistem Start Dingin dan Penambah udara :
1. Injektor Start Dingin
2. Sensor Waktu Start Dingin
3. Katup Pengatur Penambah Udara
4. Sensor Temperatur Air Pendingin
Rangkaian Listrik Pengendali :
1. Kunci Kontak
2. Koil Pengapian
3. Relai Pompa Bensin
PRINSIP DASAR KERJA EFIPRINSIP DASAR KERJA EFI
Sistem aliran bahan bakar dengan tekanan kerja tertentu melalui pompa bensin mensuplai dari tangki sampai ke injektor
Injektor menyemprotkan bensin ke setiap saluran masuk silinder motor dengan jumlah bahan bakar yang disesuaikan dengan kebutuhan unjuk kerja motor.
ECU/ECM berfungsi mengatur volume penyemprotan bensin berdasarkan kerja dari sensor-sensor antara lain :
8Sensor Putaran Mesin
8Sensor Beban Mesin
8Sensor Pengendali Kerja Mesin
8Sensor Suhu Air Pendingin
8Sensor Suhu Udara Masuk serta variabel lainnya.
KEUNTUNGAN DARI EFIKEUNTUNGAN DARI EFI
8 Saluran masuk pada silinder mesin dapat dibuat lebih rata dan sama panjang, sehingga setiap silinder akan menerima jumlah campuran bahan bakar yang sama akibatnya putaran mesin lebih halus.
8 Konstruksi ruang bakar dan kepala silinder memungkinkan dapat lebih disempurnakan, agar efisiensi volumetrik mesin lebih meningkat guna menambah torsi dan daya motor.
8 Perbandingan campuran bensin dan udara yang dibakar dapat diusahakan selalu mendekati perbandingan campuran yang ideal hingga memungkinkan emisi gas buang relatif bersih.
8 Oleh karena kadar racun emisi gas buangnya dapat diperkecil akibat pengaturan perbandingan campuran bensin dan udara yang mendekati ideal, bukan saja torsi dan daya motor yang meningkat namun juga bensin akan lebih hemat pemakaiannya.
PERBANDINGAN TORSI DAN DAYA MOTORPERBANDINGAN TORSI DAN DAYA MOTOR
Keterangan .
____ motor memakai sistem injeksi
------ motor memakai karburator
KONSTRUKSI POMPA BENSIN ELEKTRIKKONSTRUKSI POMPA BENSIN ELEKTRIK
POMPA BENSIN ELEKTRIKPOMPA BENSIN ELEKTRIK
Pompa bensin
diletakkan di lantai
bawah dekat
Differensial/Gardan
dan diberi pelindung
serta baut pengikat.
(1) Konektor
rangkaian listrik
(2) Hubungan pipa
aliran bensin
(3) Baut Pengikat
Penempatan di luar tangkiPenempatan di luar tangki
POMPA BENSIN ELEKTRIKPOMPA BENSIN ELEKTRIK
Kondisi pompa bensin yang sudah dikeluarkan, tanda panah menunjukan posisi sambungan pipa aliran bahan bakar, konektor rangkaian listrik serta hubungan pompa ke saringan kassa.
Penggantiannya kadang harus utuh dengan perlengkapan sender pengukur bahan bakar yang menjadi satu unit dengan pompa.
Penempatan di dalam tangkiPenempatan di dalam tangki
KONSTRUKSI SARINGAN BENSINKONSTRUKSI SARINGAN BENSIN
Fuel Filter berfungsi untuk menyaring kotoran yang beredar dalam sistem bahan bakar dan dipasang pada saluran aliran bensin sesudah pompa.
Konstruksi terdiri dari elemen kertas dengan lubang-lubang penyaring yang cukup halus yaitu sekitar 100 mikron dan pada akhir saringan dipasang saringan kassa.
Penggantiannya dilakukan secara periodik
setiap 10.000 - 20.000 Km.
SARINGAN BENSINSARINGAN BENSIN
Letak saringan berada di bawah lantai kendaraan.
Bila melepas saringan, kedua slang dari dan ke saringan harus diklem, serta perhatikan tanda-tanda panah penunjuk ke arah pemasangan saringan
PenempatanPenempatan
KONSTRUKSI PRESSURE REGULATORKONSTRUKSI PRESSURE REGULATOR
Tekanan kerjanya berkisar antara 2 - 3 Bar atau sesuai
spessifikasi
PRESSURE REGULATORPRESSURE REGULATOR
Pressure regulator yang terpasang pada fuel rail (pipa pembagi) ditunjukan oleh tanda panah
Pressure regulator
berfungsi untuk
mengatur tekanan
kerja sistem aliran
bahan bakar agar
konstan, hasil tekanan
yang sudah diatur
tersebut disalurkan ke
pipa pembagi,
seterusnya diterima
oleh injektor secara
merata
PenempatanPenempatan
PRESSURE REGULATORPRESSURE REGULATOR
Mengukur tekanan
kerja sistem bahan
bakar digunakan
Pressure Fuel Gauge.
Hal ini akan dapat
mendiagnosa kerja
dari pressure
regualtor
DiagnosaDiagnosa
INJECTORINJECTOR
Injektor bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis yang biasanya dikendalikan oleh ECU melalui rangkaian massa. Bila dialiri arus listrik garis gaya magnet akan dapat mengangkat katup jarum injektor setinggi 0,1 mm dari dudukannya. Makin lama mengangkat maka makin banyak bensin yang disemprotkanInjektor bekerja secara serentak atau sekuen yaitu satu kali penyemprotan setiap satu putaran poros engkol.
RANGKAIAN KELISTRIKAN SISTEM BAHAN BAKARRANGKAIAN KELISTRIKAN SISTEM BAHAN BAKAR
RANGKAIAN KELISTRIKAN SISTEM BAHAN BAKARRANGKAIAN KELISTRIKAN SISTEM BAHAN BAKAR
SISTEM ALIRAN UDARASISTEM ALIRAN UDARA
PENGUKUR VOLUME UDARAPENGUKUR VOLUME UDARAAIR FLOW SENSORAIR FLOW SENSOR
Keterangan :
1. Sekrup pengatur campuran idle
2. Air flow sensor flap
3. Non return valve
4. Air temperature sensor
5. Electronic connections
6. Damping chamber
7. Compensation flap
PENGUKUR VOLUME UDARAPENGUKUR VOLUME UDARA
Aliran udara yang terhisap oleh motor akan menggerakkan plat katup pintu udara, dan membentuk sudut gerak tertentu dari katup plat tsb.
Sebuah sensor temperatur udara akan memberikan informasi ke ECU yang berupa perubahan nilai tegangan pada potensiometer akibat dari gerakan katup plat pintu udara yang masuk.
Cara KerjaCara Kerja
PENGUKUR VOLUME UDARAPENGUKUR VOLUME UDARA
K1 : Kontak pengendali pompa bensin
Vr1 : Tahanan geser pengukur udara (potensio)
Simbol KelistrikanSimbol Kelistrikan
Vr2 : Sensor temperatur udara masuk
R : Tahanan
PENGUKUR VOLUME UDARAPENGUKUR VOLUME UDARA
Pengukur volume udara terpasang pada mesin ( kiri ) untuk melepasnya longgarkan baut pengikat sesuai tanda panah ( kanan )
PenempatanPenempatan
PENGUKUR MASSA UDARAPENGUKUR MASSA UDARAAIR MASS METER MODEL HOT WIRE
PENGUKUR MASSA UDARAPENGUKUR MASSA UDARAAIR MASS METER MODEL HOT FILMAIR MASS METER MODEL HOT FILM
Pada pengukur massa udara ini terdapat plat dengan sensor film, serta pengukur suhu udara ditempatkan sedemikian rupa pada saluran masuk dan terpisah dari pengukur udara. Perbaikannya hanya dilakukan dengan penggantian satu unit.
HUBUNGAN MASSA UDARA DENGAN SINYAL HUBUNGAN MASSA UDARA DENGAN SINYAL
RANGKAIAN LISTRIK PENGUKUR MASSA UDARARANGKAIAN LISTRIK PENGUKUR MASSA UDARA
MAP SENSORMAP SENSORMANIPOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSORMANIPOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR
Sensor Pengukur Tekanan Udara ditempatkan pada ruang motor dan dihubungkan dengan kevakuman saluran masuk.
MAP Sensor mengukur perubahan tekanan udara yang terjadi pada saluran masuk yang disebabkan oleh putaran dan beban motor.
Perubahan tekanan udara masuk yang terjadi akan menyebabkan perubahan tegangan antara 0 - 5 Volt.
Contoh :Saat idle tekanan udara yang masuk 20 Kpadengan tegangan sinyal 0,5 Volt. Dan saat beban penuh tekanan udara yang masuk sebesar 110 Kpa dengan tegangan sinyal 5 Volt. Dari sinyal tegangan ini menentukan penyemprotan bensin oleh injektor.
MAP SENSORMAP SENSOR
RANGKAIANRANGKAIAN
SENSOR POSISI KATUP GASSENSOR POSISI KATUP GAS
Konstruksi dasar sensor posisi katup gas terdiri dari :
(1) Rumah katup gas
(2) Katup gas(3) Saluran by pas putaran idel(4) Sekrup penyetel putaran idel
Banyaknya udara yang mengalir ke dalam silinder motor tergantung dari besarnya bukaan katup gas.
Pada sakelar posisi katup gas terdapat dua kontak yaitu :
1. Kontak putaran idle, berhubungan pada waktu katup gas menutup penuh
2. Kontak beban penuh, berhubungan bila katup gas dalam keadaan membuka penuh (beban penuh), dan penyemprotan injektor juga pada posisi beban penuh.
SENSOR POSISI KATUP GASSENSOR POSISI KATUP GAS
Sensor posisi katup gas yang terpasang pada saluran masuk dengan dua buah sekrup penyetel posisi dasar ( tanda panah ).
SENSOR POSISI KATUP GASSENSOR POSISI KATUP GAS
Data komponen :
1. Sensor posisi katup
gas
2. Katup EGR
3. Regulator tekanan
bahan bakar
4. Katup ventilasi
tangki
5. Pengatur putaran
idle otomatis (IAC)
SENSOR POSISI KATUP GASSENSOR POSISI KATUP GAS
RANGKAIANRANGKAIAN
SENSOR TEMPERATUR AIR PENDINGINSENSOR TEMPERATUR AIR PENDINGIN
Sensor temperatur air pendingin merupakan tahanan variabel dengan sifat NTC yang berfungsi untuk memberi informasi pada ECU tentang suhu air pendingin pada mesin.
Dengan sifat tahanan NTC maka :Bila suhu air pendingin mesin rendah, nilai tahanan sensor tinggiBila suhu air pendingin mesin tinggi, nilai tahanan sensor rendah.
SENSOR TEMPERATUR AIR PENDINGINSENSOR TEMPERATUR AIR PENDINGIN
GRAFIKGRAFIK
SENSOR POSISI POROS ENGKOLSENSOR POSISI POROS ENGKOL
Sensor ditempatkan biasanya pada sisi blok mesin, gigi sinyal dibuat dari piringan yang dipasangkan pada poros engkol.
Apabila poros engkol berputar
gigi-gigi pada fly wheel akan
melewati kumparan induktif
yang didalamnya terdapat
magnet permanen, perubahan
garis gaya magnet ini yang
dikirim pada ECU bertujuan
untuk menentukan posisi poros
engkol pada silinder nomor satu
dan putaran mesin.
SENSOR POSISI POROS ENGKOLSENSOR POSISI POROS ENGKOL
Kabel rangkaian sensor posisi
poros engkol dilengkapi dengan
isolasi kloaksial.
Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah interferensi gelombang
elektromagnetis dari luar yang
dapat mengganggu sinyal yang
dibangkitkan oleh sensor.
RANGKAIANRANGKAIAN
SENSOR POSISI POROS ENGKOLSENSOR POSISI POROS ENGKOL
Sensor posisi poros engkol terpasang pada blok mesin ( gambar kiri ),kabelnya di tempatkan sedemikian rupa ( gambar kanan ).
PENEMPATANPENEMPATAN
SENSOR DETONASISENSOR DETONASI
Perangkat pemonitor detonasi yang terjadi pada mesin terdiri dari :
a. Letaknya dibagian bawah blok mesin diantara silinder 2 dan 3 berfungsi menangkap getaran yang ditimbulkan oleh detonasi mesin. Sensor ini terbuat dari kristal Piezo yang dapat merubah getaran menjadi sinyal listrik analog
b. Module detonasi dipasangkan di ruang mesin berfungsi untuk memonitor sinyal yang diberikan oleh sensor detonasi dan merubahnya menjadi sinyal segi empat dan dikirim ke ECU. Kebanyakan module detonasi sudah ditempatkan terintegrasi di dalam ECU
c. ECU akan berfungsi menghitung saat pengapian yang sesuai dengan sinyal yang dikeluarkan
KONSTRUKSI DAN PENEMPATANKONSTRUKSI DAN PENEMPATAN
SENSOR OKSIGENSENSOR OKSIGEN
Sensor oksigen berfungsi untuk memberikan informasi tentang keadaan campuran udara bensin yang harus diterima oleh ECU, informasi/sinyal diterima dalam bentuk tegangan berdasarkan kadar oksigen yang ada pada saluran gas buang.
SKEMASKEMA
SENSOR OKSIGENSENSOR OKSIGEN
Keramik aktif pada sensor oksigenmulai bekerja bila suhu sekitarnya sudah mencapai sekitar 300 ° C dan data yang diterima akan dikirim ke ECU.Contoh :Bila lambda = 0,95maka terdapat volume oksigen sebesar 0,2 - 0,3 %dari volume gas buang.
KOMPONEN DAN GRAFIKKOMPONEN DAN GRAFIK
SENSOR OKSIGENSENSOR OKSIGEN
Untuk menyempurnakan kerja katalik konventer dan mendapatkan emisi gas buang yang berwawasan lingkungan, maka dipasangkan 2 buah oksigen sensor yang dipasangkan sebelum dan sesudah katalik konventer
Oksigen sensor (1) untuk mengontrol perbandingan campuran sedangkan oksigen sensor (2) untuk memonitor kerja katalik konventer. Jika terjadi kerusakan pada oksigen sensor (1) maka oksigen sensor (2) akan memberikan masukan pada ECU.
PENEMPATANPENEMPATAN
ELECTRONIC CONTROL MODULEELECTRONIC CONTROL MODULE
ELECTRONIC CONTROL MODULEELECTRONIC CONTROL MODULE
ECU / ECM : Berfungsi mengevaluasi / menghitung / mengkalkulasi segala masukan dari sensor selama mesin beroperasi dan memberikan perintah dalam pelaksanaan penyemprotan bensin pada injektor, pengaturan putaran idle, saat pengapian, dll.
ECM / ECU ECM / ECU terdiri dari :1. Pembentuk sinyal2. Konverter/perubah sinyal
analog ke digital3. Mikrokomputer terdiri dari
a. CAN BUSb. Mikroprosesor/CPUc. R O Md. R A M
PENGATUR PUTARAN IDLEPENGATUR PUTARAN IDLE
Pengatur putaran idle /Auxiliary air device : Berfungsi pada waktu mesin dingin saluran by pass sebelum dan sesudah katup gas akan terbuka lebih besar dan apabila mesin sudah panas maka saluran akan tertutup dengan demikian putaran mesin akan dapat diatur lebih halus pada waktu kondisi mesin dingin.
MODEL LAMAMODEL LAMA
PENGATUR PUTARAN IDLEPENGATUR PUTARAN IDLE
Pengatur putaran idle (1) bekerja berdasarkan saklar waktu (2)
yang akan memutuskan rangkaian listrik ke pengatur putaran
bila mesin sudah panas. Sistem ini hampir sudah tidak dijumpai
kecuali pada mesin dengan sistem injeksi generasi tahun 80-an.
SKEMA DAN PENEMPATAN MODEL LAMA (BIMETAL)SKEMA DAN PENEMPATAN MODEL LAMA (BIMETAL)
PENGATUR PUTARAN IDLEPENGATUR PUTARAN IDLE
MODEL BARU (MOTOR LISRTIK)MODEL BARU (MOTOR LISRTIK)
KETERANGAN :
1. Electrical connection
2. Housing
3. Winding
4. Armature
5. Aliran udara bypass
melalui throttle plate
6. Rotating slide
PENGATUR PUTARAN IDLEPENGATUR PUTARAN IDLE
Pengatur putaran idle model ini bekerja secara otomatis yang diregulasi oleh ECU. Dan konstruksi ini merupakan sebuah elektromotor (2). Pembukaan dan penutupan saluran by pass ini bekerja melalui kendali ECU.
MODEL BARUMODEL BARU
IDLE AIR CONTROL ( IAC )IDLE AIR CONTROL ( IAC )
Jenis pengatur putaran idle yang lain ini berfungsi mengatur aliran udara melalui saluran by pass sebelum dan sesudah katup gas. Konstruksinya berupa motor listrik yang bergerak maju mundur dalam menggerakan katup pengatur.
IDLE AIR CONTROL IDLE AIR CONTROL
Kerja pengontrolan putaran tanpa beban/idle yang bekerja sesuai permintaan ECU ini tergantung dari kondisi suhu mesin dan berbagai variable lainnya.
SKEMA DAN PENEMPATANSKEMA DAN PENEMPATAN
SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALSISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIKSISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIKSISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK
KOMPONEN DISTRIBUTORKOMPONEN DISTRIBUTOR
SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER
Masalah yang terjadi pada sistem pengapian konvensional dan elektronis seperti :Pengajuan pengapian yang tidak bisa disesuaikan dengan berbagai variasi kondisi kerja mesin seperti keadaan beban dan putaran mesin, suhu air pendingin, temperatur dan jumlah udara yang dihisap, nilai oktan bahan bakar, dll.
Sistem manajemen mesin merupakan suatu pengaturan kombinasi antara sistem injeksi bahan bakar dan sistem pengapian.
CONTOH : Toyota Corolla 4ACONTOH : Toyota Corolla 4A--FE 1.6FE 1.6
SKEMA PENGONTROLAN SISTEM PENGAPIAN KOMPUTERSKEMA PENGONTROLAN SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER
1. Sensor detonasi2. Relai injektor3. Relai pompa bensin4. Unit koil/direct ignition5. Sensor posisi poros engkol6.Sensor suhu air pendingin7. Sensor suhu udara masuk8. Pengukur massa udara
CONTOH : Opel Vecrab Mesin X 25 XE 1996CONTOH : Opel Vecrab Mesin X 25 XE 1996--20002000
PENGONTROLAN SISTEM PENGAPIAN KOMPUTERPENGONTROLAN SISTEM PENGAPIAN KOMPUTER
1. Sensor detonasi
2. Relai injektor
3. Relai pompa
bensin
4. Unit koil/direct
ignition
5. Sensor posisi
poros engkol
6. Sensor suhu air
pendingin
7. Sensor suhu udara
masuk
8. Pengukur massa
udara
PENEMPATAN PENEMPATAN
3
GRAFIK PROSES PEMBAKARANGRAFIK PROSES PEMBAKARAN
Za : Saat pengapian yang tepat dapat menghasilkan tekanan pembakaran yang optimal, emisi/gas buang yang lebih bersih.
Zb : Saat pengapian yang terlalu maju, menyebabkan detonasi, suhu mesin terlalu tinggi, emisi yang jelek dan dapat menimbulkan kerusakan mesin.
Zc : Saat pengapian terlambat, campuran udara bensin tidak terbakar dengan sempurna, daya mesin turun emisi CO dan HC sangat banyak.
KONDISI BUSI AKIBAT PROSES PEMBAKARANKONDISI BUSI AKIBAT PROSES PEMBAKARAN
Syarat-syarat busi sebagai komponen sistem pengapian antara lain :
1. Besar celah elektroda busi harus diukur sedemikian rupa, agar dapat mengaktifkan pembakarn dalam volume yang besar serta bervariasi, celah elektroda yang lebih besar akan dapat mereduksi HC, akan tetapi celah yang terlalu besar bisa menyebabkan kemampuan pengapian jadi menurun.
2. Busi harus ditempatkan sedemikian rupa agar dapat membakar dengan mudah campuran udara-bensin.
3. Harus dapat mengalirkan panas dengan baik
KATALIK KONVENTERKATALIK KONVENTER
Katalik konventer berfungsi untuk mengurangi kadar CO, HC maupun NOX pada emisi.Konstruksinya terdiri dari rumah yang terbuat dari stainless steel sebagai pelindung Ceramic Monolith yang dilapisi dng Platinum Rhodium dan Palladium.
KATALIK KONVENTER KATALIK KONVENTER
Keterangan gambar : (1) Ceramic monilith (2) Bagian pelindung terbuat dari platina rodium dan palladium (3) Bagian dalam katalik (4-5) Seal. Material katalis (Platinum Rhodium dan Palladium) berfungsi untuk membentuk reaksi kimia guna mengoksidasi CO, HC, dan NOX menjadi 2CO2, 4CO2 + 6H2O, N2 + 2CO2 yang lebih bersih.
KOMPONEN DAN PENEMPATANKOMPONEN DAN PENEMPATAN
KATALIK KONVENTER KATALIK KONVENTER
Dengan kondisi campuran udara Dengan kondisi campuran udara dan bensin yang mendekati Ideal dan bensin yang mendekati Ideal ((λλ) = 0,99 ) = 0,99 --11 di tambah di tambah penggunaan katalik konventer penggunaan katalik konventer memungkinkan kondisi HC memungkinkan kondisi HC menurun, CO kian menurun dan menurun, CO kian menurun dan NOX rendahNOX rendah
GRAFIK PENGGUNAANGRAFIK PENGGUNAAN
PETUNJUK UMUM KEAMANAN DALAM PENGUKURAN PETUNJUK UMUM KEAMANAN DALAM PENGUKURAN
•• Jangan pernah melepas konektor wiring harness dari/ke unit Jangan pernah melepas konektor wiring harness dari/ke unit control/ECU dalam kondisi kunci kontak posisi ONcontrol/ECU dalam kondisi kunci kontak posisi ON
•• Lepaskan terminal baterai dari sistem kelistrikan kendaraan Lepaskan terminal baterai dari sistem kelistrikan kendaraan sebelum melakukan pengisian normal ataupun cepatsebelum melakukan pengisian normal ataupun cepat
•• Jangan pernah menggunakan pengisian cepat untuk menstarter Jangan pernah menggunakan pengisian cepat untuk menstarter kendaraankendaraan
•• HatiHati--hati saat menyentuh tegangan tinggi dalam pengapianhati saat menyentuh tegangan tinggi dalam pengapian
•• Ketika melepas/memasang komponen dari/ke atau transmisi, Ketika melepas/memasang komponen dari/ke atau transmisi, pastikan hubungan massa dari mesin dan transmisi terpasang pastikan hubungan massa dari mesin dan transmisi terpasang dengan baik ke baterai. Kerusakan ataupun kehilangan dengan baik ke baterai. Kerusakan ataupun kehilangan hubungan massa dapat menyebabkan rusaknya ECUhubungan massa dapat menyebabkan rusaknya ECU
•• Hindarkan control unit dari pengaruh temperatur tinggi sampai Hindarkan control unit dari pengaruh temperatur tinggi sampai di atas 80 di atas 80 °° C / 176 C / 176 °° C ingat saat pengecatanC ingat saat pengecatan
•• Setelah melepas baterai jangan lupa melakukan pemrogaman Setelah melepas baterai jangan lupa melakukan pemrogaman ulang pada jam, Board computer, Penggerak kaca elektrik, dan ulang pada jam, Board computer, Penggerak kaca elektrik, dan station radio, dll.station radio, dll.
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
PETUNJUK DALAM PENGUKURAN PETUNJUK DALAM PENGUKURAN
SIRKUIT DIAGRAMSIRKUIT DIAGRAM
SIRKUIT DIAGRAMSIRKUIT DIAGRAM
SIRKUIT DIAGRAMSIRKUIT DIAGRAM