Materi Algoritma Dan Pemrograman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 1

    BAGIAN PERTAMA

    Keterampilan Pengetahuan

    Menerapkan algoritma dalam menulis bahasa pemograman

    Menginstalasi bahasa pemrograman

    Menulis bahasa pemrograman sesuai struktur program

    Menjelaskan algoritma dalam pemrograman

    Menjelaskanproses kompilasi dan linking

    1. Apakah Itu Algoritma Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya Buku pemugaran dan pengurangan (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata Aljabar (Algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran sm berubah menjadi thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.

    2. Definisi Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya. Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.

    3. Beda Algoritma dan Program Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman. Beberapa pakar memberi formula bahwa :

    Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data) Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program. Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya. Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya :

    Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya.

    Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 2

    Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma : Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat

    ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman.

    Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik. Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan

    teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum.

    Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya.

    Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.

    Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu : a. Pendeklarasian variable

    Untuk mengetahui dibutuhkannya pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya.

    b. Pemilihan tipe data Apabila bahasa pemrograman yang akan digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data.

    c. Pemakaian instruksi-instruksi Beberapa instruksi mempunyai kegunaan yang sama tetapi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

    d. Aturan sintaksis Pada saat menuliskan program kita terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa pemrograman yang akan digunakan.

    e. Tampilan hasil Pada saat membuat algoritma kita tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal-hal teknis ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program.

    f. Cara pengoperasian compiler atau interpreter. Bahasa pemrograman yang digunakan termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.

    4. Algoritma Merupakan Jantung Ilmu Informatika Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu komputer yang mengarah ke dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-hari pun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-langkah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca. Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot atau alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau mengeksekusi algoritma yang menjabarkan proses tersebut. Algoritma adalah deskripsi dari suatu pola tingkah laku yang dinyatakan secara primitif yaitu aksi-aksi yang didefenisikan sebelumnya dan diberi nama, dan diasumsikan sebelumnya bahwa aksi-aksi tersebut dapat kerjakan sehingga dapat menyebabkan kejadian. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis memainkan lagu berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemroses. Jadi suatu pemroses harus:

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 3

    Mengerti setiap langkah dalam algoritma. Mengerjakan operasi yang bersesuaian dengan langkah tersebut.

    5. Mekanisme Pelaksanaan Algoritma oleh Pemroses

    Komputer hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi program adalah perwujudan atau implementasi teknis algoritma yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer. Kata algoritma dan program seringkali dipertukarkan dalam penggunaannya. Misalnya ada orang yang berkata seperti ini: program pengurutan data menggunakan algoritma selection sort. Atau pertanyaan seperti ini: bagaimana algoritma dan program menggambarkan grafik tersebut?. Jika Anda sudah memahami pengertian algoritma yang sudah disebutkan sebelum ini, Anda dapat membedakan arti kata algoritma dan program. Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaikan masalah, sedangkan program adalah realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman. Program ditulis dalam salah satu bahasa pemrograman dan kegiatan membuat program disebut pemrograman (programming). Orang yang menulis program disebut pemrogram (programmer). Tiap-tiap langkah di dalam program disebut pernyataan atau instruksi. Jadi, program tersusun atas sederetan instruksi. Bila suatu instruksi dilaksanakan, maka operasi-operasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut dikerjakan komputer. Secara garis besar komputer tersusun atas empat komponen utama yaitu, piranti masukan, piranti keluaran, unit pemroses utama, dan memori. Unit pemroses utama (Central Processing Unit CPU) adalah otak komputer, yang berfungsi mengerjakan operasi-operasi dasar seperti operasi perbandingan, operasi perhitungan, operasi membaca, dan operasi menulis. Memori adalah komponen yang berfungsi menyimpan atau mengingatingat. Yang disimpan di dalam memori adalah program (berisi operasi-operasi yang akan dikerjakan oleh CPU) dan data atau informasi (sesuatu yang diolah oleh operasi-operasi). Piranti masukan dan keluaran (I/O devices) adalah alat yang memasukkan data atau program ke dalam memori, dan alat yang digunakan komputer untuk mengkomunikasikan hasil-hasil aktivitasnya. Contoh piranti masukan antara lain, papan kunci (keyboard), pemindai (scanner), dan cakram (disk). Contoh piranti keluaran adalah, layar peraga (monitor), pencetak (printer), dan cakram.

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 4

    Mekanisme kerja keempat komponen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mula-mula program dimasukkan ke dalam memori komputer. Ketika program dilaksanakan (execute), setiap instruksi yang telah tersimpan di dalam memori dikirim ke CPU. CPU mengerjakan operasioperasi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut. Bila suatu operasi memerlukan data, data dibaca dari piranti masukan, disimpan di dalam memori lalu dikirim ke CPU untuk operasi yang memerlukannya tadi. Bila proses menghasilkan keluaran atau informasi, keluaran disimpan ke dalam memori, lalu memori menuliskan keluaran tadi ke piranti keluaran (misalnya dengan menampilkannya di layar monitor).

    6. Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman Belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa aturan-aturan tata bahasanya, pernyataan-pernyataannya, tata cara pengoperasian compiler-nya, dan memanfaatkan pernyataan-pernyataan tersebut untuk membuat program yang ditulis hanya dalam bahasa itu saja. Sampai saat ini terdapat puluhan bahasa pemrogram, antara lain bahasa rakitan (assembly), Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasabahasa simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo. Berdasarkan terapannya, bahasa pemrograman dapat digolongkan atas dua kelompok besar : Bahasa pemrograman bertujuan khusus. Yang termasuk kelompok ini adalah Cobol (untuk terapan

    bisnis dan administrasi). Fortran (terapan komputasi ilmiah), bahasa rakitan (terapan pemrograman mesin), Prolog (terapan kecerdasan buatan), bahasa-bahasa simulasi, dan sebagainya.

    Bahasa perograman bertujuan umum, yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic dan C. Tentu saja pembagian ini tidak kaku. Bahasabahasabertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk aplikasi lain. Cobol misalnya, dapat juga digunakan untuk terapan ilmiah, hanya saja kemampuannya terbatas. Yang jelas, bahasabahasa pemrograman yang berbeda dikembangkan untuk bermacam-macam terapan yang berbeda pula.

    Berdasarkan pada apakah notasi bahasa pemrograman lebih dekat ke mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dikelompokkan atas dua macam : Bahasa tingkat rendah. Bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh

    komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator). Contohnya adalah bahasa mesin. CPU mengambil instruksi dari memori, langsung mengerti dan langsung mengerjakan operasinya. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin, dan sulit dipahami manusia. Sedangkan bahasa rakitan dimasukkan ke dalam kelompok ini karena alasan notasi yang dipakai dalam bahasa ini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk melaksanakan instruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.

    Bahasa tingkat tinggi, yang membuat pemrograman lebih mudah dipahami, lebih manusiawi, dan berorientasi ke bahasa manusia (bahasa Inggris). Hanya saja, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, dan sebagainya.

    Bahasa pemrograman bisa juga dikelompokkan berdasarkan pada tujuan dan fungsinya. Di antaranya adalah :

    7. Menilai Sebuah Algoritma

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 5

    Ketika manusia berusaha memecahkan masalah, metode atau teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah itu ada kemungkinan bisa banyak (tidak hanya satu). Dan kita memilih mana yang terbaik di antara teknikteknik itu. Hal ini sama juga dengan algoritma, yang memungkinkan suatu permasalahan dipecahkan dengan metode dan logika yang berlainan. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengukur mana algoritma yang terbaik?. Beberapa persyaratan untuk menjadi algoritma yang baik adalah : Tingkat kepercayaannya tinggi (realibility). Hasil yang diperoleh dari proses harus berakurasi tinggi

    dan benar. Pemrosesan yang efisien (cost rendah). Proses harus diselesaikan secepat mungkin dan frekuensi

    kalkulasi yang sependek mungkin. Sifatnya general. Bukan sesuatu yang hanya untuk menyelesaikan satu kasus saja, tapi juga untuk

    kasus lain yang lebih general. Bisa dikembangkan (expandable). Haruslah sesuatu yang dapat kita kembangkan lebih jauh

    berdasarkan perubahan requirement yang ada. Mudah dimengerti. Siapapun yang melihat, dia akan bisa memahami algoritma Anda. Susah

    dimengertinya suatu program akan membuat susah di-maintenance (kelola). Portabilitas yang tinggi (portability). Bisa dengan mudah diimplementasikan di berbagai platform

    komputer. Precise (tepat, betul, teliti). Setiap instruksi harus ditulis dengan seksama dan tidak ada keragu-

    raguan, dengan demikian setiap instruksi harus dinyatakan secara eksplisit dan tidak ada bagian yang dihilangkan karena pemroses dianggap sudah mengerti. Setiap langkah harus jelas dan pasti.

    Contoh : Tambahkan 1 atau 2 pada x. Instruksi di atas terdapat keraguan.

    Jumlah langkah atau instruksi berhingga dan tertentu. Artinya, untuk kasus yang sama banyaknya, langkah harus tetap dan tertentu meskipun datanya berbeda.

    Efektif. Tidak boleh ada instruksi yang tidak mungkin dikerjakan oleh pemroses yang akan menjalankannya.

    Contoh : Hitung akar 2 dengan presisi sempurna. Instruksi di atas tidak efektif, agar efektif instruksi tersebut diubah. Misal : Hitung akar 2 sampai lima digit di belakang koma.

    Harus terminate. Jalannya algoritma harus ada kriteria berhenti. Pertanyaannya adalah apakah bila jumlah instruksinya berhingga maka pasti terminate?

    Output yang dihasilkan tepat. Jika langkah-langkah algoritmanya logis dan diikuti dengan seksama maka dihasilkan output yang diinginkan.

    Sedangkan kriteria Algoritma menurut Donald E. Knuth adalah :

    1. Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih inputan dari luar. 2. Output: algoritma harus memiliki minimal satu buah output keluaran. 3. Definiteness (pasti): algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan tidak ambigu. 4. Finiteness (ada batas): algoritma harus memiliki titik berhenti (stopping role). 5. Effectiveness (tepat dan efisien): algoritma sebisa mungkin harus dapat dilaksanakan dan efektif.

    Contoh instruksi yang tidak efektif adalah: A = A + 0 atau A = A * 1

    Namun ada beberapa program yang memang dirancang untuk unterminatable : contoh Sistem Operasi.

    8. Penyajian Algoritma Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram. Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan flowchart. Secara umum, pseudocode mengekspresikan ide-ide secara informal dalam proses penyusunan algoritma. Salah satu cara untuk menghasilkan kode pseudo adalah dengan meregangkan aturan-aturan bahasa formal yang dengannya versi akhir dari algoritma akan diekspresikan. Pendekatan ini umumnya digunakan ketika bahasa pemrograman yang akan digunakan telah diketahui sejak awal. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 6

    menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Di samping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :

    Flowchart sistem yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam media lain, dalam suatu sistem pengolahan data. Beberapa contoh Flowchart sistem:

    Flowchart program yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dan hubungan antar proses secara mendetail di dalam suatu program.

    Kaidah-Kaidah Umum Pembuatan Flowchart Program Dalam pembuatan flowchart Program tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya. Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri atas 3 bagian utama, yaitu : 1. Input, 2. Proses atau pengolahan dan 3. Output

    Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah: 1. START, berisi pernyataan untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani

    pemecahan persoalan. 2. READ, berisi pernyataan kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input. 3. PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang

    dibaca. 4. WRITE, berisi pernyataan untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output. 5. END, mengakhiri kegiatan pengolahan. Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran : 1. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses

    menjadi singkat. 2. Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas. 3. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END. Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia pemrograman :

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 7

    Untuk memahami lebih dalam mengenai flowchart ini, akan diambil sebuah kasus sederhana. Kasus : Buatlah sebuah rancangan program dengan menggunakan flowchart, mencari luas persegi

    panjang. Solusi : Perumusan untuk mencari luas persegi panjang adalah : L = p . l di mana, L adalah Luas persegi panjang, p adalah panjang persegi, dan l adalah lebar persegi.

    Keterangan : 1. Simbol pertama menunjukkan dimulainya sebuah program. 2. Simbol kedua menunjukkan bahwa input data dari p dan l. 3. Data dari p dan l akan diproses pada simbol ketiga dengan menggunakan perumusan L = p. l. 4. Simbol keempat menunjukkan hasil output dari proses dari simbol ketiga. 5. Simbol kelima atau terakhir menunjukkan berakhirnya program dengan tanda End.

    9. Struktur Dasar Algoritma Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence), pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasi dari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu: 1. Struktur Runtunan 2. Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan. 3. Struktur Pemilihan 4. Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi. 5. Struktur Perulangan 6. Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang. Dalam Algoritma, tidak dipakai simbol-simbol / sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu, melainkan bersifat umum dan tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman apapun juga. Notasi-notasi algoritma dapat digunakan untuk seluruh bahasa pemrograman manapun. Definisi Pseudo-code

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 8

    Kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau merupakan penjelasan cara menyelesaikan suatu masalah. Pseudo-code sering digunakan oleh manusia untuk menuliskan algoritma. Contoh kasus : mencari bilangan terbesar dari dua bilangan yang diinputkan Solusi Pseudo-code : 1. Masukkan bilangan pertama 2. Masukkan bilangan kedua 3. Jika bilangan pertama > bilangan kedua maka kerjakan langkah 4, jika tidak, kerjakan langkah 5. 4. Tampilkan bilangan pertama 5. Tampilkan bilangan kedua Solusi Algoritma : 1. Masukkan bilangan pertama (a) 2. Masukkan bilangan kedua (b) 3. if a > b then kerjakan langkah 4 4. print a 5. print b Contoh Lain Algortima dan Pseudo-code :

    10. Tahapan dalam Pemrograman

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman dengan komputer adalah : Definisikan Masalah Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian Menulis Program Mencari Kesalahan Uji dan Verifikasi Program Dokumentasi Program Pemeliharaan Program

    Latihan Soal

    1. Buatlah Algoritma Penerimaan Siswa Baru ? 2. Buatlah Algoritma Mengitung Luas Segitiga ? 3. Buatlah Algoritma menjahit pakaian ? 4. Buatlah Algoritma membuat nasi goreng? 5. Jelaskan perbedaan Algoritma dan pemrograman? 6. Sebutkan Keuntungan Pembuatan algoritma ? 7. Berdasarkan pada notasi bahasa pemrograman lebih dekat ke mesin atau ke bahasa

    manusia, maka bahasa pemrograman dapat dikelompokkan menjadi, Sebutkan & Jelaskan ?

    8. Berdasarkan pada notasi bahasa pemrograman lebih dekat ke mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dapat dikelompokkan menjadi ? Sebutkan & Jelaskan?

    9. Sebutkan dan Jelaskan paradigma pemrograman ?

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 9

    BAGIAN KEDUA

    Keterampilan Pengetahuan

    Mengoperasikan variabel dengan jenis-jenis operator yang ada

    Memecahkan permasalahan dengan algoritma pengambilan keputusan

    Memecahkan masalah dengan algoritma pengulangan proses

    Menerapkan fungsi dalam pemrograman yang tersruktur

    Menjelaskan penggunaan tipe data dalam pemrograman

    Menjelaskan algoritma pengambilan keputusan

    Menjelaskan algoritma pengulangan data

    Memahamkan proses pembuatan fungsi

    1. Type data

    Pada dasarnya tipe data dibagi menjadi 3, yakni angka, karakter atau huruf dan pilihan(benar dan salah), entri atau pengisian data pada type data karakter wajib diawali dengan tanda petik () dan diakhiri dengan tanda petik pula, misal nama$ =paiman. Selain type data karakter, pengisian data dapat langsung dimasukkan dengan penjelasan sebagai berikut. a. Tipe data numerik integer

    Tipe Ukuran memory jangkauan nilai :

    Jumlah Jangkauan

    Byte 1 byte 0 .. 255

    Shortint 1 byte -128 .. 127

    Integer 2 byte -32768 .. 32767

    Word 2 byte 0 .. 65535

    Longint 4 byte -2147483648

    Contoh: Nilai = 132

    b. Tipe data numerik long Tipe konstanta numerik real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38, nilai numerik real menempati memory sebesar 6 byte. Contoh : Nilai_bulat=69.23

    c. Tipe data karakter Nilai karakter berupa sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal. Nama$ = Paiman

    d. Tipe data string Berupa kumpulan beberapa karakter yang terletak diantara tanda petik tunggal (). Contoh: Nama$ = Paiman

    e. Tipe data boolean. Tipe data ini mempunyai dua nilai yaitu true & false. Contoh: Perempuan= False

    2. Statement

    Apa itu statement/pernyataan pada Qbasic?? Jika Anda ingin menyuruh seseorang untuk mengambilkan Anda minum, maka Anda pasti akan mengeluarkan kata-kata perintah kepada seseorang untuk mengambilkan Anda minum. Kata-kata perintah itulah yang disebut dengan statement. Statement/pernyataan perintah pada Qbasic dipergunakan untuk untuk mengirimkan data lewat keyboard ke komputer, komputer ke layar tampilan dan ke piranti lainnya. Contoh statement yang sudah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya adalah statement PRINT, merupakan statemen output yang digunakan untuk mencetak output pada layar output. a. Statement-statement perintah dasar

    Modul ini hanya mempelajari stament-stament perintah dasar yang paling sering digunakan dalam pembuatan program menggukan Qbasic, untuk mempermudah praktikan mempelajari bahasa Pemograman ini.

    b. Statement CLS

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 10

    Statement CLS ini merupakan statement yang paling sering digunakan dalam pembuatan program di Qbasic. Karena kegunaan CLS ini adalah untuk menghapus layar output yang sudah lama sehingga output-putput program tidak bertumpuk-tumpuk, maka kadang kala penggunaannya menjadi suatu keharusan. Seperti contoh program yang menampikan HELLO WORLD!!! pada pertemuan sebelumnya. Dimana pada program sebelumnya kita tidak menambahkan statement CLS pada awal program. Jika program tersebut dijalankan lagi, maka akan muncul 2 output HELLO WORLD!!! Dan jika kita tambahkan statement CLS program Qbasic akan menghapus output yang terdahulu sehingga layar output akan kembali bersih dan menampilkan program yang sedang dijalankan.

    c. Statement REM Sebuah program memang ditulis untuk ditujukan kepada komputer. Tetapi program juga untuk dibaca orang. Kejelasan suatu program akan sangat membantu pemakai dalam memahami program tersebut. Untuk itu statement REM sangat di perlukan untuk memberikan keterangan program. Statement ini, akan diabaikan saat kita menjalankan program, sehingga tidak akan mengganggu output program.

    d. Statement END Statement ini digunakan untuk keluar dari program Qbasic.

    e. Statement input-output Modul ini hanya mempelajari stament-stament input output paling sering dan sederhana digunakan dalam pembuatan program menggukan Qbasic, untuk mempermudah praktikan mempelajari bahasa Pemograman ini. 1) Statement PRINT

    Statement PRINT, digunakan untuk menampilkan data dari hasil pengolahan pada layar tampilan/ layar output. Statement print ini sendiri memiliki 2 bentuk umum, yaitu : Bentuk umum untuk menampilkan output berupa data string/karakter, bentuk umum untuk menampilkan output berupa hasil dari suatu inputan atau hasil dari suatu operasi aritmatika. Pada statement PRINT juga dapat menggunakan pemisah ( , dan ; ) yang digunakan untuk mengatur jarak tampilan pada layar (,) untuk mengatur tampilan dalam zona tertentu jaraknya kira-kira 11-14 spasi (kolom) dalam satu layar terdapat 80 kolom. (;) mengatur kira-kira 1 spasi PRINT statement

    2) Statement LET Statement LET, merupakan salah satu statement input-output yang digunakan untuk memasukkan sebuah nilai atau harga ke dalam suatu variable. Harga suatu variable itu dapat berubah-ubah

    3) Statement INPUT Jika statement LET memasukkan sebuah inputan sebagai nilai awal dan nilainya tidak dapat berubah sesuai kehendak kita sebelum program dijalankan, maka pada statemen INPUT ini kita dapat memasukkan sebuah data pada saat program sedang berjalan dan nilainya pun dapat berubah-ubah sesuai dengan yang kita inginkan. Dengan statemen INPUT program dapat membaca data tipe numeris, dan atau string. Bentuk umum statemen INPUT adalah : Yang harus diperhatikan disini!!! nilai yang di input harus sesuai dengan tipe variable yang dideklarasiakan, jika dideklarasikan berupa nilai integer maka harus diinput dalam bentuk angka. Jika di input berupa karakter/string maka program Qbasic akan mengeluarkan pesan kesalahan REDO FROM START, yang berarti harus mengetikkan nilai-nilai data dari awal . Contoh : Dim Isi as Integer INPUT Masukkan angka, isi inputan berupa karakter atau string padahal tipe data yang dideklarasikan berupa integer(angka), jika program dijalankan akan keluar pesan kesalahan REDO FROM START. Setelah di input ulang berupa angka, maka program akan mengeluarkan output.

    4) Statemen Kondisi

    Struktur Kendali (Kondisi) sangat penting dalam pembuatan program dengan adanya komputer, tanpa adanya strutur kendali kita hanya dapat membuat program sederhana dimana prosesnya hanya dijadikakn dari baris pertama sampai selesai. Pada masalah tertentu, ada kalanya baris tertentu tidak boleh dilaksanakan apabila kondisi tidak terpenuhi, atau baris-baris tertentu harus dibuang sampai suatu konndisi terpenuhi.

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 11

    Programer dapat mentukan jalur-jalur proses yang harus dikerjakan oleh komputer berdasarkan logika tertentu dengan printah test pilihan (struktur kendali yang terdapat pada QBasic). Macam-macam Tes Pilihan yang ada pada Qbasic: a) Pilihan satu (If Then-End If)

    Tes pilihan ini menggunakan struktur kendali kondisi If then-End If. Berfungsi untuk menentukan apakah kondisi (ekspresi logika) memenuhi syarat untuk melaksanakn statement-statement yang berada dalam block if then-end if. Yang perlu diperhatikan disini pada struktur kendali if then-end if ini hanya terdapat 1 bauh kondisi saja, yaitu bentuk umumnya :

    IF ekspresi logika THEN Statement ... END IF

    Contoh :

    Input Masukkan Nilai,Isi_nilai If isi_nilai

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 12

    IF ekspresi logika THEN Statement ... ELSE IF ekspresi logika2 THEN Statement2 ... ELSE Statement N END IF

    Contoh Program

    IF THEN-ELSE IF-END IF

    Tampilan Kondisi

    Output Program jika kondisi pertama terpenuhi

    Output Program jika kondisi kedua yang terpenuhi

    Output Program jika kondisi ketiga yang terpenuhi

    Output program jika tidak ada kondisi yang terpenuhi

    Select Case-End Select

    SELECT CASE variable CASE ekspresi1 Statement1 ... CASE ekspresi2 Statement2 ... ... CASE ELSE END SELECT

    Contoh Program

    SELECT-CASE-END SELECT

    Tampilan Kondisi

    Output Program jika kondisi pertama terpenuhi

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 13

    Output Program jika kondisi kedua yang terpenuhi

    Output Program jika kondisi ketiga yang terpenuhi

    Output program jika tidak ada kondisi yang terpenuhi

    OUTPUT dari program ini pun sama dengan contoh program menggunakan IF THEN-ELSE IF-

    END IF. Dari kedua bentuk statement kondisi yang digunakan untuk menentukan statement

    yang akan dijalankan oleh komputer dengan banyak kondisi SELECT CASE, yang lebih unggul

    karena yang ditest hanya sebuah, dan proses eksekusi akan diteruskan ke bagian tertentu

    dari suatu program berdasarkan nilai kondisi yang ditest, sedangkan IF-THEN-ELSE

    membaca satu persatu kendisi sampai kondisi terpenuhi.

    5) Statemen Perulangan Perulangan pada Qbasic merupakan suatu kondisi yang memenuhi untuk melakukan perulangan statement tertentu sampai kondisi tersebut tidak terpenuhi sehingga perulangan dihentikan. Macam-macam Perulangan: a) Perulangan Counter

    Digunakan untuk prose berulang yang jumlah perulangannya di tentukan berasarkan perhitungan . seperti perulangan FOR-NEXT , bentuk umummya :

    FOR-NEXT jika kita ingin keluar dari program untuk kondisi tertentu sebelum kita menggunakan EXIT FOR.

    STEP digunakan untuk selisih angka, misal kita ingin mencetak kelipatan 2, maka kita menuliskan STEP 2.

    b) Perulangan jamak (nested looping ) Pada perulangan jamak ini, perulangan yang didalam harus diselesaikan dahulu.Dalam perulangan jamak ada 2 ketentuan yang harus dipenuhi, yaitu :

    Harus menggunakan perubah kendali yang berlainan

    Antara kalang yang satu dengan kalang yang lain tidak boleh salingberpotongan c) Perulangan Trapping

    Perulangan jenis ini, merupakan perulangan yang proses berulangnya ditentukan berdasarkan kondisi tertentu. Pada perulangan ini dibagi lagi menjadi 2 jenis perulangan yaitu :

    Perulangan yang kondisinya berada diawal, dan

    Perulangan yang kondisinya berada di akhir. d) Jenis perulangan pada QBasic, yaitu :

    FOR NEXT adalah untuk mengulangi suatu perintah (instruksi) dalam jumlah yang telah ditentukan, serta besar kenaikannya.

    FORTOSTEP NEXT

    Contoh

    CLS INPUT Masukkan Nilai: , A FOR B = A TO 1 STEP -1 FOR C = B TO 1 STEP -1 PRINT *; NEXT PRINT NEXT B END

    FOR x=1 TO 10 STEP 2 Print x NEXT

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 14

    Fak = 1 For I = 2 To 7 Step 1 Fak = Fak * I Fak menjadi Fak * I Next I Print Nilai faktorial 7 :, Fak END

    DO WHILE LOOP adalah untuk mengulangi suatu perintah (instruksi) selama While (suatu kondisi) memenuhi syarat (bernilai TRUE) dan akan berhenti apabila while tidak lagi memenuhi syarat (bernilai FALSE).

    DO {WHILE / UNTIL} LOOP

    DO LOOP {WHILE/UNTIL}

    Contoh

    I=1 DO WHILE I

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 15

    WHILE WEND

    Contoh

    I=1 WHILE I

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 16

    ^ Pangkat

    - Negatif

    * Perkalian

    / Pembagian

    \ Pembagian Integer(Bulat)

    MOD Sisa Bagi

    + Penjumlahan

    - Pengurangan

    & Penggabungan string

    Tabel 1. Operator Aritmatika

    Operator Kegunaan

    > Lebih Dari

    < Kurang Dari

    >= Lebih dari atau sama dengan

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 17

    BAGIAN KETIGA

    Keterampilan Pengetahuan

    Menerapkan penggunaan array berdimensi satu, dua dan berdimensi banyak

    Menerapkan operasi-operasi String dalam menyelesaikan masalah

    Menggunakan pointer dalam memanipulasi data

    Memahamkan konsep array dalam penyimpanan di memori

    Memahamkan tipe data String dan operasinya

    Menjelaskan konsep pointer

    1. Pengertian Array Pada QBasic

    Array adalah sekumpulan data yang menggunakan nama variabel yang sama. Tiap-tiap nilai dari array disebut sebagai elemen dan memiliki index. Setiap elemen array adalah sebuah variabel juga.

    2. Bentuk Array Array satu dimensi adalah kumpulan elemen yang tersusun dalam suatu baris. Bentuk umum : DIM NamaBarang$(50)

    DIM NamaBarang(50) AS STRING

    Akan menciptakan variabel array yang bernama NamaBarang yang memiliki 50 elemen (mulai dari index 0 s/d 49), yang masing-masing dapat menampung data STRING, dan dapat menampung data tampa batasan karakter

    DIM Penyanyi(20) AS STRING * 25

    Akan menciptakan variabel array yang bernama Penyanyi yang memiliki 20 elemen (mulai dari index 0 s/d 49), yang masing-masing dapat menampung data STRING, dan dapat menampung data dengan batasab 25 batasan karakter Contoh:

    DIM A(30) For I = 1 To 30 Input Masukkan Nilai :,A(I) Next I For I = 1 To 30 Print Nilai Ke : & l & adalah : ,A(I) Next I

    DIM C(5 To 15) For I = 5 To 15 Step 1 Input Masukkan Nilai :,A(I) Next I Keterangan: Akan menghasilkan variabel array C, dengan elemen pertama memiliki nomor index 5, dan elemen terakhir memiliki nomor index B = 3 DIM C(B) C(1) = 1 C(2) = 2 C(3) = 3 Print C0 Print C1 Print C2

    Jumlah_array=25 DIM A(Jumlah_array) For I = 1 To jumlah_array Input Masukkan Nilai :,A(I) Next I For I = 1 To jumlah_array Print Nilai Ke : & l & adalah : ,A(I) Next I

    3. Operasi String

    Tujuan dari fungsi pengolahan data string adalah suatu kumpulan fungsi string yang digunakan unuk

    menyelesaikan masalah

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 18

    Perintah Hasil

    STRING$ (n,x$) fungsi: mengulang x$ sebanyak n kali contoh: STRING$ (5,M) = MMMMM

    MMMMM

    LEN$ (x$) fungsi : mendapatkan jumlah dari x$ contoh : LEN$ (Opil)

    4

    INSTR (x$,y$) fungsi : mecari posisi string contoh : INSTR (Opil,pil)

    2

    ASC (x$) fungsi : memperoleh nilai asci contoh : ASC (A)

    65

    CHR$ (n) fungsi : memperoleh nilai karakter dengan nilai ascy n contoh : CHR$ (65)

    A

    LCASE$ (x$) fungsi : kapital menjadi kecil contoh : LCASE$ (QBASIC)

    qbasic

    UCASE$ (x$) fungsi : kecil menjadi kapital contoh : UCASE$ (qbasic)

    QBASIC

    LEFT$ (x$,n) fungsi : memperoleh n karakter dimulai dari kiri contoh : LEFT$ (opil,2)

    Op

    RIGHT$ (x$,n) fungsi : memperoleh n karakter dimulai dari kanan contoh : RIGHT$ (opil,2)

    il

    MID$ (x$,m,n) fungsi : memperoleh karakter dari m-n contoh : MID$ (opilgarink,5,6)

    garink

    STR$ (n) fungsi : nilai numerik jadi string contoh : STR$ (69)

    69

    VAL$ (x$) fungsi : string jadi numerik contoh : VAL$ (69)

    69

    4. Operasi File

    Pengolahan file didalam pengolahannya data ditempatkan dalam bentuk record yang memiliki panjang yang tertentu. Dengan sistem pengolahan yang demikian suatu record data dapat langsung dibaca ataupun ditulis tanpa harus memproses record sebelumnya. Dalam hal ini type data record akan berperan. Contoh : TYPE SISWA NOINDUK AS STRING * 10 NAMA AS STRING * 15 TEORI AS SINGLE PRAKTEK AS SINGLE RATA AS SINGLE END TYPE Dim DAT As SISWA

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 19

    a. Perintah membuka file Sebelum suatu file randon dapat digunakan harus dibuka, jika file tersebut belum ada, maka akan dibuat yang baru. Adapun perintah membuka file ACAK adalah sebagai berikut : OPEN namafile FOR RANDOM AS [#]filenum [LEN=reclen] Contoh : OPEN "SISWA.REC" FOR RANDOM AS #1 LEN = LEN(DAT) Membuka file "siswa.rec" untuk diolah secara acak sebagai file nomor 1 dan ukuran tiap record adalah sama dengan ukuran variabel DAT.

    b. Mendapatkan jumlah record pada file ACAK yang telah terbuka. JlhRec = LOF(1)/LEN(DAT) Jumlah record dalam file ACAK adalah ukuran keseluruhan file ACAK dibagi dengan ukuran tiap record.

    c. Perintah input/output pada file ACAK Perintah menulis data PUT [#]filenum[,nomorrecord][,variable] Contoh : DAT.NOINDUK = "920403024" DAT.NAMA = "Zainal Abidin" DAT.TEORI = 70 DAT.PRAKTEK = 80 DAT.RATA = (DAT.TEORI+DAT.PRAKTEK)/2 PUT #1,JlhRec+1,DAT Menyimpan data dari variabel DAT ke file ACAK nomor 1, sebagai record baru pada akhir file (JlhRec+1). Perintah membaca data GET [#]filenum[,nomorrecord][,variabel] Contoh : GET #1,1,DAT Membaca data record nomor 1 dari file ACAK nomor 1 ke variabel DAT.

    d. Perintah menutup file ACAK Setelah selesai digunakan, file ACAK perlu ditutup untuk memastikan semua data ditulis ke media penyimpanan, dan memberikan indikator EOF. Contoh : CLOSE #1 Menutup file acak nomor 1. Contoh sederhana program pengolahan data dengan file ACAK. 'PROGRAM MENGISI DATA KE FILE SISWA.REC TYPE SISWA NOINDUK AS STRING * 10 NAMA AS STRING * 15 TEORI AS SINGLE PRAKTEK AS SINGLE RATA AS SINGLE END TYPE DIM DAT AS SISWA DIM NOINDUK AS STRING OPEN "SISWA.REC" FOR RANDOM AS #1 LEN = LEN(DAT) RECNO = LOF(1)/LEN(DAT) DO PRINT "DATA SISWA KE -";I INPUT "NO.INDUK :",NOINDUK IF NOINDUK "" THEN DAT.NOINDUK = NOINDUK INPUT "NAMA :",DAT.NAMA INPUT "TEORI :",DAT.TEORI INPUT "PRAKTEK :",DAT.PRAKTEK DAT.RATA = (DAT.TEORI+DAT.PRAKTEK)/2 PUT #1,RECNO+1,DAT RECNO = RECNO + 1 ENDIF LOOP UNTIL NOINDUK = "" CLOSE #1

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 20

    END 'PROGRAM MENGURUT DATA DI FILE SISWA.REC TYPE SISWA NOINDUK AS STRING * 10 NAMA AS STRING * 15 TEORI AS SINGLE PRAKTEK AS SINGLE RATA AS SINGLE END TYPE DIM DAT1 AS SISWA DIM DAT2 AS SISWA OPEN "SISWA.REC" FOR RANDOM AS #1 LEN = LEN(DAT) JD = LOF(1)/LEN(DAT) FOR I = (JD-1) TO 1 STEP -1 Sempurna = 1 FOR J = 1 TO I STEP 1 GET #1,J,DAT1 GET #1,J+1,DAT2 IF DAT1.NAMA > DAT2.NAMA THEN PUT #1,J,DAT2 PUT #1,J+1,DAT1 Sempurna = 0 ENDIF NEXT J If Sempurna = 1 Then I = 0 End IF NEXT I CLOSE #1 END

    'PROGRAM BACA DATA DARI SISWA.REC DAN MENCETAK KE LAYAR CLS TYPE SISWA NOINDUK AS STRING * 10 NAMA AS STRING * 15 TEORI AS SINGLE PRAKTEK AS SINGLE RATA AS SINGLE END TYPE DIM DAT AS SISWA OPEN "SISWA.REC" FOR RANDOM AS #1 LEN = LEN(DAT) JD = LOF(1)/LEN(DAT) PRINT -------------------------------------------------------------------" PRINT "NO.INDUK NAMA TEORI PRAKTEK RATA-RATA ULUS " PRINT "-------------------------------------------------------------------" POLA$="\\ \ \ ###.## ###.## ###.## \ \ " VIEW PRINT 4 TO 23 FOR I = 1 TO JD STEP 1 GET #1,I,DAT IF DAT.RATA < 60 THEN LULUS$="TIDAK" ELSE LULUS$ = "YA" PRINT USING POLA$;DAT.NOINDUK;DAT.NAMA$;DAT.TEORI; DAT.PRAKTEK;DAT.RATA;LULUS$ NEXT I CLOSE #1 END

  • S. ALI ZAINAL ABIDIN PEMROGRAMAN DASAR | HALAMAN 21

    Daftar Pustaka http://www.oocities.org/indoprog/tutorial/vb/ http://bangdewa.wordpress.com/category/qbasic-uncategorized/ http://wongzo.blogspot.com/2012/12/pengertian-bentuk-umum-program-array.html http://hendra-postel.blogspot.com/2012/11/qbasic.html http://rpl-yes.blogspot.com/2013/05/ebook-qbasic-tutorial.html